KATA PENGANTAR. berbeda dengan sistem cetak mesin. Apa yang tak dapat dilakukan cetak mesin dapat dikerjakan dengan sempurna oleh cetak sablon.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. berbeda dengan sistem cetak mesin. Apa yang tak dapat dilakukan cetak mesin dapat dikerjakan dengan sempurna oleh cetak sablon."

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Nampaknya industri sablon semakin dikenal dan digemari serta sudah merupakan bagian tersendiri yang tak dapat dipisahkan dalam berbagai perkembangan industri perdagangan, sosial dan politik. Bahkan kemajuan yang dicapainya tidak terbatas pada wilayah perkotaan, tetapi telah merambah jauh kepelosok desa-desa. Hal ini dikarenakan bahwa sistem cetak sablon merupakan suatu usaha yang dapat dilakukan dimana saja serta dapat dikerjakan oleh siapa saja, baik secara tradisional maupun secara mesin. Bagi daerah desa yang belum terjangkau oleh listrik, sablon tetap mampu melakukan sistem pencapan dengan baik dan sempurna. Karena itu tidaklah mengherankan bila perkembangan yang dapat dicapainya benar-benar pesat. Lebih dari itu, sistem cetak dengan sablon juga telah diterapkan disekolah-sekolah dan tempat-tempat pendidikan luar sekolah. Bahkan dalam program kerja perkampungan dan karang taruna, sering pula diterapkan dan diajarkan bagaimana cara mencetak dengan sistem sablon. Ini benar-benar perkembangan yang menggembirakan karena dengan begitu sudah maju selangkah untuk mencapai terwujudnya lapangan kerja baru. Semakin berkembangnya sistem cetak sablon, semakin dibutuhkan buku-buku petunjuk serta tenagatenaga terlatih yang benar-benar profesional. Karena pada kenyataannya, sistem cetak sablon berbeda dengan sistem cetak mesin. Apa yang tak dapat dilakukan cetak mesin dapat dikerjakan dengan sempurna oleh cetak sablon. Sayang, buku-buku pedoman yang seharusnya dapat dijadikan suluh tentang sistem cetak sablon sampai sekarang masih minim. Untuk itu penulis mencoba menyusun tatacara menyablon dari mulai tahap awal sampai pada proses hasil yang sempurna. Adapun berhasil atau tidaknya nanti tergantung dari bagaimana anda mempraktekkannya berdasarkan isi buku ini. Kalau anda benar-benar mematuhi petunjuk yang ada didalam buku ini, insya Allah kegagalan yang mungkin anda alami hanya 2,5%. Karena itu pelajarilah baik-baik isi buku ini dan setelah faham harus segera dipraktekkan. Bagi anda tingkat pemula, buku ini merupakan petunjuk terbaik untuk anda melangkah dalam sistem cetak sablon. Dan anda akan mengetahui secara persis apa dan bagaimana itu sablon serta bagaimana pula cara melaksanakannya. Selamat bekerja semoga berhasil. Penulis BAB I MENGENAL BERBAGAI MACAM SIFAT BENDA 1

2 A.PENDAHULUAN Dalam banyak hal sistem cetak sablon lebih menguntungkan dibanding cetak mesin. Selain kain gasa ( kain screen ) yang digunakan sebagai sarana utama dalam cetak sablon tersedia dalam nomor kerapatan yang lengkap, juga cetak sablon tidak memerlukan biaya yang tinggi serta mudah penanganannya. Cetak sablon dapat dilakukan hampir di semua jenis benda padat seperti mika, plastik, kaca/gelas, kain, seng, aluminium, porselin, kertas dll dengan berbagai macam ukuran. Begitu juga pencetakannya dapat disesuaikan dengan keadaan benda yang dicetak, misalnya benda cembung, cekung, permukaan benda berlekuk-lekuk dsb. Sehingga tidak mengherankan bila cetak sablon merupakan suatu kegiatan usaha yang menarik. Biaya produksi relatif kecil serta modal pendirian yang hanya sedikit. Disamping itu mudah penanganannya serta dan mampu menghasilkan cetak yang baik. Bagaimanapun juga model cetakan yang dilakukan, sablon tetap dapat menanganinya dengan memuaskan. Kemudahan-kemudahan itulah yang menjadikan sistem cetak sablon berkembang pesat di mana-mana baik di kota maupun di pelosok desa. Bila dibandingkan dengan cetak mesin, cetak sablon tetap lebih menarik. Pada cetak mesin, gerakannya dibatasi pada daerah cetak (waktu melakukan percetakan ) dan juga terbatas pada benda-benda tertentu. Sedangkan cetak sablon dapat dilakukan dalam berbagai kondisi dan keadaan yang bagaimanapun juga. Teknik penggunaannya dapat dirubah menurut kebutuhan. Screen sheet yang semula disekat ( ditempelkan ) pada meja cetak dapat dilepas dan digunakan untuk mencetak tanpa menggunakan meja. Semua perlengkapan yang digunakan dalam cetak sablon dapat dengan mudah dipindahkan kemana yang disukai tanpa mempengaruhi hasil sablonan. Dari hal-hal seperti itu maka dapat diambil kesimpulan bahwa sablon lebih mudah dan lebih luas sasarannya. Karena cetak sablon luas sasarannya dan mampu melaksanakan sistem percetakan di atas berbagai jenis benda dengan bentuk dan kondisi yang bagaimanapun juga, maka perlu mengetahui berbagai macam sifat benda yang akan disablon. Ini sangat penting agar nantinnya dapat dihasilkan suatu cetakan yang sempurna degan biaya produksi yang relatif ringan. Sehingga usaha cetak sablon yang Anda lakukan dapat berkembang dengan baik serta mampu bersaing dengan lainnya. B.BERBAGAI MACAM JENIS & SIFAT BENDA Semua benda yang hedak disablon terdiri dari berbagai jenis yang satu sama lain memiliki sifat yang berbeda-beda. Ini perlu diketahui agar nantinya dapat ditentukan nomor kerapatan screen yang dipakai serta jenis tinta ( cat ) sablon yang bagaimana yang cocok. B.1. Jenis Benda Penyerap Cat Secara fisik jenis benda ini memiliki sifat penyerapan yang kuat terhadap benda-benda cair seperti air, minyak, dsb. Karena itu screen ( kain gasa ) yang digunakan haruslah yang mampu menyalurkan cat secara penuh, dan ini berarti herus menggunakan kain gasa dengan pori-pori yang cukup lebar ( jenis screen kasar ). Jenis benda penyerap cat umumnya yang terbuat dari anyaman benang seperti berbagai jenis karung dan tekstil. Screen yang dipakai dapat dipilih denagn nomor kerapatan 90 T, 77 T, 61 T sampai nomor kerapatan yang terendah. Semakin rendah nomor kerapatan screen semakin besar lubang poriporinya. Untuk jenis tekstil yang bersifat halus bisa menggunakan screen dengan nomor kerapatan 90 T, sedangkan jenis kain tebal seperti handuk, selimut, karung, dll dpt dipilih nomor kerapatan 62 T atau 61 T. Tapi pemilihan nomor kerapatan screen itupun bersifat relatif. Jadi untuk jenis handuk atau karung tidak harus 62 atau 61 T, mungkin bisa dipilih dengan nomor yang lebih rendah lagi. Jadi tergantung dari tebal tipisnya kondisi benda tekstil yang hendak disablon. Karena itu bagi Anda yang tergolong pemula, perlu sedikit latihan agr benar-benar mengetahui secara persis ketetapan nomor screen yang digunakan untuk jenis benda menyerap cat. B.2. Jenis Benda Sedang Jenis benda ini memiliki sifat tidak terlalu menyerap juga tidak bersifat menolaterhadap segala jenis benda cair. Jadi sifatnya sedang-sedang saja seperti berbagai jenis kulit, berbagai kertas, jenis-jenis dos, jenis karton manila, imitasi leer dll yang umumnya memiliki daya serap sedang. Jenis-jenis diatas adalah sebagai permisalan. Sebab untuk menentukan secara tepat jenis benda yang termasuk dalam kategori ini diperlukan kejelian. Karena jenis benda sedang sifatnya relatif. Biasanya untuk mengetahui secara pasti adalah berdasarkan pengalaman. Untuk jenis benda sedang biasanya menggunakan screen dengan nomor kerapatan dari 120 T sampai 150 T. Karena untuk deretan nomor kerapatan tersebut akan menjamin keluarnya cat tidak berlebihan dan juga tidak terlalu sedikit. B.3. Jenis Benda Tidak Menyerap Cat Jenis benda yang tergolong tidak menyerap cat mudah untuk ditentukan, karena memiliki sifat menolak segala jenis benda cair. Biasanya jenis-jenis benda tidak menyerap memiliki permukaan yang halus seperti plastik, kaca, mika, seng dll. 2

3 Jenis benda tidak menyerap cat bila menerima tinta yang berlebihan dari hasil sablonan, akan menyebabkan hasil sablonan rusak. Misalnya tulisan atau gambar, maka bentuknya akan mengembang. Garis yang seharusnya kecil dan halus menjadi lebar dan besar seperti tetesan tinta yang jatuh di atas kertas merang ( mblobor ). Ini berarti arsiran yang telah ditentikan sbelumnya menjadi berubah lebih besar ukurannya, sehingga hasil cetakan menjadi jelek. Untuk bisa menghasilkan cetakan yang tajam dan jelas pada benda-benda tidak menyerap cat, haruslah menggunakan screen dengan nomor kerapatan diatas 165 T. Misalnya 180 S, 200 S atau 228 S. Sebab semakin besar nomor kerapatan screen berarti semakin halus keadaan screen dan semakin sedikit keluarnya tinta dari balik pori-pori gasa. BAB II BERBAGAI SARANA YANG DIBUTUHKAN DALAM SISTEM CETAK SABLON A. Pendahuluan Bahwa cetak sablon merupakan suatu usaha yang sifatnya sederhana, praktis, serta sedikit modal pendiriannya. Sasaran cetaknyapun luas tidak seperti cetak mesin. Namun demikian tentunya 3

4 dibutuhkan berbagai peralatan dan sarana untuk menunjang keberhasilan dalam sistem cetaknya. Lebih-lebih bila dikembangkan maka akan menjadi usaha yang besar dengan peralatan yang serba modern. Sistem cetak sablon nampaknya hanya merupakan penimbulan gambar atau tulisan dari balik kain screen ( kain gasa yang merupakan sarana utama dalam sablon ), yaitu adanya pemindahan tinta/cat sablon ke benda-benda hasil kerja gesekan rakel. Tapi bila diteliti lebih dalam ternyata melibatkan berbagai unsur kegiatan yang satu sama lain saling berkaitan. Seperti pembuatan gambar, pembuatan bingkai screen, proses afdruk dan sebagainya, dimana masing-masing kegiatan ( pekerjaan ) membutuhkan peralatan bantu sendiri-sendiri. Untuk cetak sablon yang sifatnya masih tradisional, semua kegiatan yang berkaitan dengan itu cukup ditangani cukup 2 atau 3 orang dimana dalam pelaksanaannya bersifat serabutan. Misalnya sebagai tukang sablon bisa merangkap tukang gambar, begitu juga dengan yang lain. Sedangkan untuk usaha sablon besar masing-masing pekerjaan ditangani oleh seorang tenaga ahli. Dengan bentuk dan kegiatan yang bagaimanapun juga tetap diperlukan peralatan bantu untuk menunjang kelancaran kerja dan menghasilkan produk yang bagus. Macam ragam alat bantu yang dibutuhkan masing-masing memiliki fungsi sendiri-sendiri, diantaranya meja gambar, meja cetak, screen sheet yang merupakan sarana utama, rak pejemur dan lain-lain. Untuk itu dalam uraian berikut akan dijelaskan secara garis besarnya segala peralatan yang dibutuhkan dalam sistem cetak sablon. B. Berbagai Jenis Peralatan Bantu Semua peralatan bantu dalam cetak sablon memiliki fungsi sendiri-sendiri, dan kesemuanya berperan dalam menunjang keberhasilan cetak sablon. Adapun peralatan yang dibutuhkan antara lain adalah sbb: a. Screen ( kain gasa ) Screen ( kain gasa ) adalah kain sablon yang berfungsi sebagai sarana pembentuk corak gambar di atas benda-benda yang disablon. Keadaan fisiknya sangat halus seperti sutera yang memiliki jumlah kerapatan pori-pori yang bertingkat. Karena itu sistem cetak sablon sering disebut juga sistem cetak sutra. Kain screen merupakan sarana utama dalam cetak sablon. Tanpa adanya screen sistem pencapannya tak dapat dilaksanakan. Banyak jenis kain screen yang bisa digunakan untuk menyablon. Tapi yang paling memenuhi syarat sebagai kain gasa yang baik adalah Nytal, Monyl, dan Nybolt. Ketiganya memiliki sifat tahan terhadap berbagai zat-zat kimia, tahan terhadap kondisi yang bagaimanapun juga serta memiliki tegangan dari 5 7%. Pada umumnya screen digolongkan atastiga sasaran penggunaan berdasarkan pembagian nomor kerapatannya, yaitu: - Screen berukuran 61T - 90T, merupakan screen berukuran kasar dan digunakan untuk bendabenda yang menyerap cat. - Screen berukuran 120T 150T, termasik jenis screen sedang dan digunakan untuk mencetak benda-benda sedang ( setengah menyerap cat ) - Screen berukuran 165T 200S, merupakan jeis screen halus dan digunakan untuk mencetak benda-benda yang tidak menyerap cat. Lembaran kain scren / kain gasa Lubang kerapatan / pori-pori Screen dilihat dengan mikroskop. Gambar 1: Contoh sederhana dari kain screen serta lubang pori-porinya dilihat dengan mikroskop. Simbol T menunjukan bahwa screen agak keras dan sedikit kaku, sedangkan simbol S menunjukan bahwa kodisi screen lebih halus. Semakin rendah nomor kerapatan screen semakin besar lubang pori-porinya, begitu juga sebaliknya. b. Meja cetak Meja sablon atau meja cetak sama pentingnya dengan screen. Sebab penyablonan tidak akan dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya meja cetak. Meja sablon harus memenuhi syarat-syarat sebagai meja cetak yang baik, diantaranya harus terbuat dari kayu jati atau logam, memiliki permukaan yang rata dan lurus ( biasanya permukaan meja dari kaca bening setebal ± 5mm ), memiliki ukuran luas dan ketinggian yang cukup, minimal dibuat dua susun ( bagian atas untuk mencetak dan bagian bawah untuk penempatan lampu penerang ) serta harus kuat dan stabil dalam segala kondisi. Landasan meja dari kaca polos (bening) setebal ± 5mm 4

5 screen sheet. Penjepit screen. Tempat lampu. Tempat menaruh perlengkapan lain. Gambar 2: lay out sebuah meja sablon lengkap screen sheetnya. c. Penjepit screen sheet ( penyekat/catok ) Sarana yang satu ini berfungsi sebagai penghubung antara screen sheet ( bingkai screen ) dengan meja cetak. Pada bagian siku terdapat uliran sebagai penjepit bingkai screen, dipasang engsel untuk dihubungkan dengan meja. Dengan begitu screen sheet dapat dengan mudah digerakkan naik-turun pada waktu melakukan proses penyablonan, sehingga pekerjaan dapat dipercepat serta menjamin kestabilan sasaran cetak ( terutama pada waktu penyusunan warna ). Sarana pemutar yang berfungsi untuk melepaskan atau mengencangkan screen bagian yang menjepit bingkai screen bingkai screen Engsel kupu yang menghubungkan antara catok Dan meja cetak dan sebagai Sarana naik turunnya screen Pada waktu proses cetak dilakukan Gambar 3: Lay Out penjepit bingkai screen (screen sheet) atau yang lebih umum di sebut penyekat (catok) d. Bingkai screen Bingkai screen sering disebut juga sebagai frame. Salah satu bentuknya dapat dilihat sebagai gambar berikut Gambar 4: Lay Out bingkai siap pakai yang dibuat dari kayu jati. Bingkai screen berfungsi untuk membentuk tabir screen yang dapat memenuhi ketegangan screen sampai 5 7 %. Ketentuan tegangan screen sagat perlu, sebab bila ketegangan kain gasa kurang dari prosentase, nantinya akan menyulitkan penggunaannya. Syarat yang harus dimiliki setiap bingkai adalah tidak berubah bentuk dalam segala kondisi ( basah maupun kering ), memiliki permukaan yang halus dan rata, bagian bingkai yang brrhubungan langsung dengan kain screen harus halus dan licin, sudut-sudut bingkai tidak tajam dan harus tahan terhadap reaksi berbagai zat-zat kimia. Bingkai screen umumnya terbuat dari kayu jati atau jeniskayu rasamala. Sebab kedua jenis kayu ini memiliki syarat-syarat sebagai bingkai yang baik dan tahan terhadap berbagai kondisi. Perlu diketahui bahwa bingkai screen tidak selamanya berbentuk empat persegi panjang. Adapula yang berbentuk melengkung, bundar, setengah lingkaran dsb, disesuaikan dengan bentuk dan kondisi benda yang akan disablon. e. Almari atau rak tempat menyimpan perlengkapan Perlu disediakan almari atau rak yang berfungsi untuk menyimpan perlengkapan yang berkaitan dengan sablon. Almari atau rak harus dibuat sekat-sekat dan diberi pintu. Misalnya ada bagian untuk menyimpan tinta sablon, menyimpan gambar, menyimpan screen dsb. Bentuk dan ukuran relatif tergantung dari kebutuhan. Yang penting smua peralatan sablon harus disimpan pada tempat tersendiri yang aman dan tetap dalam kondisibersih. 5

6 f. Timbangan surat Dalam kegiatan cetak sablon, timbangan surat diperlukan untuk menakar obat pembangkit ( obat afdruk ). Sebab dalam meramu larutan pembangkit diperlukan takaran yang tepat agar nantinya dapat berkonsentrasi dengan baik. Penakaran obat-obat untuk keperluan sablon bisa juga dilakukan dengan timbangan roti. Tapi karena harganya lebih mahal maka sebaiknya digunakan timbangan surat. Karena hanya untuk menakar bahan-bahan yang beratnya di bawah 1kg. g. Gelas pengukur Gelas pengukur berfungsi untuk mengukur ( menakar ) bahan baku yang berupa cairan seperti tinta sablon. Bahan-bahan baku yang berupa cairan membutuhkan ketepatan ukuran dalam cc, dan itu hanya bisa dilakukan dengan sarana gelas pengukur. Tapi perlu diketahui bahwa gelas pengukur kurang memenuhi syarat bila digunakan untuk menakar larutan pengental ( emulsifir ). h. Wadah/tempat mengolah bahan Untuk melakukan pengolahan bahan baku seperti emulsi pembangkit ( obat afdruk ) dan obat penghapus, diperlukan wadah yang tidak memiliki pengaruh terhadap obat-obat tersebut. Mangkok plastik untuk mengolah Obat pembangkit Pengadik dari kayu atau bambu pengaduk dari olastik Gambar 5: Sarana yang baik untuk melakukan pengolahaan dan pengadukan dalam meramu obat pembangkit. Sebab obat-obat pembangkit maupun obat penghapus, pengolahannya tidak boleh disembarang tempat. Karena jenis obat-obat seperti itu mengandung unsur-unsur kimia. Misalnya Caustic Soda atau Pregant Paste, ini merupakan bahan yang dapat menimbulkan perubahan terhadap benda yang ditempatinya, khususnya yang terbuat dari logam. Karena pada waktu pengolahannya harus digunakan wadah dari plastik atau porselin sehingga nantinyatidak menimbulkan reaksi terhadap tempatnya. Begitu juga dengan sarana pengaduknya jangan yang terbuat dari logam. Gunakan sarana pengaduk dari plastik, kayu, atau batang bambu. i.landasan pengalas Fungsi utamanya sebagai landasan penerima tekanan kaca terhadap film sablon yang berada diatas permukaan screen ( kain gasa ). Tanpa adanya landasan pengalas, hasil penyinaran kurang baik. Anda akan mengetahui secara persis bagaimana cara menggunakannya bila sudah sampai pada proses afdruk ( penyinaran ). Kain berwarna gelap sebagai penutup Karet busa Gambar 6: Lay Out sebuah bentuk bantalan pengalas yang digunakan pada waktu proses penyinaran (afdruk) Bantalan atau pengalas ini bisa dibuat sendiri. Karena hanya terdiri dari papan kayu sebagai alas, karet busa dan kain berwarna gelap sebagai penutup. j. Kaca bening setebal ±5 mm Selain kaca yang digunakan untuk alas meja, perlu juga disediakan kaca yang sama untuk proses penyinaran. Kaca untuk keperluan sablon memang harus polos dan bening, serta memiliki ketebalan 6

7 minimal ±5 mm. Sebab dengan keadaannya yang bening serta ketebalan ±5 mm nantinya akan memberi kebebasan sinar serta tahan terhadap benturan. Kaca yang digunakan sebagai alas meja, berfungsi sebagai sarana yang paling baik untuk melihat susunan warna hasil sablon, karena di bawah meja telah dilengkapi dengan lampu sehingga bila penyinaran kurang pada waktu melakukan penyusunan warna, lampu bisa dinyalakan dan akan membantu penyusunan warna secara tepat. Sedangakan kaca lain yang digunakan untuk proses penyinaran berfungsi sebagai sarana tekan, sehingga gambar yang ada di atas screen todak bergeser. k. Meja gambar Bagi yang masih bersifat sederhana dan tradisional, pekerjaan membuat corak gambar tidak perlu memakai meja gambar, tapi cukup dengan alas dari meja biasa. Tapi untuk pembuatan gambar sablon yang sudah tingkat profesional, diperlukan adanya meja gambar agar proses gambar dalam rangka membuat gambar positif dapat berjalan sempunna. l. Film sablon ( gambar positif ) Tidak semua film sablon harus melalui foto, Sebab dalam membuat corak gambar, bisa dikerjakan secara langsung dan bisa pula melalui proses foto copy. Cara yang terahir ini yang paling banyak digunakan meskipun agak sedikit sulit. Untuk mendapatkan gambar positif ( film sablon ), haruslah dibuat di atas lembaran ( bahan ) yang dapat meneruskan sinar dengan baik. Sebab gambar yang ada di film itu nantinya akan dipindahkan ke atas kain screen melalaui proses penyinaran. Film sablon dapat dibuat di atas kaca, kertas roti, mika polos, atau lainnya, asalkan dapat meneruskan sinar sampai ke kain gasa. Yang paling baik adalah dari mika film yaitu film bekas gambar rontgen yang telah dibersihkan dahulu sehingga menjadi bening, untuk kemudian digambari sesuai dengan corak yang dikehendaki. Dengan mika film maka susunan ketepatan warna akan terjamin dengan baik. m. Rakel Sarana yang satu ini digunakan untuk menyaput tinta/cat sablon yang berada di atas screen pada waktu melakukan proses pencetakan. Bentuknya sederhana dan terbuat dari kayu yang pada bagian bawahnya diberi karet khusus. Pegangan rakel yang terbuat Dari kayu Karet khusus yang berfungsi Sebagai penyapu tinta. Gambar 7: Lay Out sebuah Rakel Karet rakel tidak sama dengan karet kebanyakan. Dibuat secara khusus ysng tujuannya untuk menyablon, sehingga tidak cepat aus walaupun telah digunakan berulang kali. Umumnya karet rakel tahan terhadap minyak tanah atau terpin serta memiliki daya tahan selama ±5 bulan ( secara terus menerus dipakai ). Setiap rakel pada ujungnya selalu dicantumkan ciri-ciri yang meliputi sifat, ketebalan dan tingginya. n. Kwas poles dan kwas lukis Meskipun kelihatannya kurang berperan, tapi sebenarnya meiliki kegunaan yang besar dalam sistem cetak sablon. Kwas poles digunakan untuk memolesi screen dengan emulsi pembangkit, sedangkan kuas lukis berfungsi sebagai sarana yang tepat untuk sarana penursiran. Masalah ukuran yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. Sebab kuas tersebut tersedia dari berbagai macam ukuran. Kwas lukis Kwas poles Gambar 8: kwas poles berfungsi untuk memoles screen dengan larutan pembangkit sedangkan kwas lukis digunakan 7

8 pada waktu pekerjaan penursiran. Karena itu bisa dipilih sendiri mana yang sekiranya sesuai dengan pekerjaan bersangkutan. Tapi ingat, kwas tidak boleh digunakan dalam pekerjaan menghapus gambar yang menggunakan larutan soda api. o. Meja afdruk Bagi penyablonan yang masih bersifat sederhana, proses afdruk cukup dilakukan dengan bantuan sinar matahari atau lampu. Tapi yang sudah profesional, lebih-lebih untuk perusahaan sablon yang besar, biasanya tersedia juga meja afdruk khusus untuk pekerjaan tersebut. Kaca bening Didalamnya terdapat empat Buah lampu neon masing-masing Berkapasitas 20 watt Gambar 9: Lay Out sebuah meja afdruk yang berfungsi sebagi alat bantu penyinaran pada proses pemindahaan gambar dari film ke kain screen C. BERBAGAI OBAT UNTUK KEPERLUAN CETAK SABLON Sesudah anda ketahui berbagai perlengkapan bantu dalam cetak sablon, maka sebelum proses penyablonan dilakukan haruslah diketahui erlebih dahulu berbagai obat untuk keperluan cetak sablon. Sebab obat-obat untuk keperluan ini merupakan bahan yang mengandung unsur kimia, sehingga harus diketahui secara persis cara pencampurannya, cara penggunaannya dan sifat-sifatnya. Begitu juga dalam pencampurannya haruslah menurut ukuran yang ditentukan. Obat-obat dalam cetak sablon terbagi dalam tiga kategori, yaitu jenis obat afdruk, obat untuk penghapus dan jenis obat penguat. C.1. Jenis obat afdruk dan cara pencampurannya Obat afdruk berfungsi untuk memindahkan gambar ( tulisan ) dari film ke dalam screen dengan proses penyinaran ( proses pengafdrukan ) melalui penyinaran dengan lampu atau matahari. Sifat utama obat afdruk adalah peka cahaya, karena merupakan emulsi pembentuk berdasarkan kekuatan sinar. Hal seperti inilah maka dalam pencampuran obat sampai pada pelapisan kedalam screen seluruhnya dilakukan di dalam ruangan ( kamar ) gelap. Ini mangingat kepekaan obat ketika keadaannya mengering, yaitu setelah dilapiskan pada screen, menjadi sangat tinggi. Obat afdruk sering juga diebut sebagai obat pembangkit dan merupakan sarana untuk membuat screen peka cahaya. C.2. Jenis obat pembersih/penghapus Yang dimaksud obat pembersih atau penghapus adalah jenis obat yang digunakn untuk membersihkan kain screen sebelum proses pengafdrukan atau penghapusan gambar pada screen untuk diganti dengan gambar yang baru. Dalam bab dan bagian ini hanya akan dijelaskan jenis obat yang akan digunakan serta sifat-sifat. Sedangkan bagaimana cara meramu dan cara melakukan pembersihan penghapusan gambar dari screen akan diterangkan lebih lanjut dalam bab ( bagian ) Cara-cara Melakukan Pembersihan/Penghapusan gambar pada screen. C.3. Jenis obat penguat ( pelindung lapisan screen ) Jenis obat penguat berfungsi sebagai pelindung obat afdruk yang trdapat pada screen. Sebab dengan dibarinya obat penguat, maka lapisan chrom yang terdapat pada screen tidak akan mudah aus oleh gesekan rakel dan juga tidak mudah terpengaruh oleh sentuhan cat pada eaktu proses penyablonan dilakukan. Gambar atau tulisan yang terdapat pada screen perlu dilindungi agar dapat digunakan beberapa kali. Untuk itulah diberi lapisan obat penguat agar gambar pada screen sheet itu menjadi lebih kuat dan dapat digunakan untuk mencetak dalam jumlah banyak. Banyak macam jenis obat penguat yang satu sama lain memiliki kualitas dan kemampuan sendirisendiri. 8

9 BAB III. PROSES AWAL SEBELUM PEMBUATAN GAMBAR PADA SCREEN A. Pendahuluan Menggambar pada screen merupakan proses awal sebelum langkah penyablonan dilakukan. Karena gambar yang ada pada screen inilah yang nantinya akan dipindahkan ke benda ( yang akan di sablon ) dengan proses penyablonan. Tentu saja screen yang hendak digambar merupakan screen sheet ( screen lengkap ), yaitu screen yang sudah dipasang pada bingkainya ( frame ) serta screen dengan nomor kerapatan yang sesuai debgan benda yang hendak disablon. Adapun tata cara pemasangan screen pada bingkainya, bisa anda baca pada buku TEKNIK CETAK SABLON MODERN UNTUK HOME INDRUSTRI, dimana dalam buku tersebut dijelaskan secara rinci dan detail tentang tata cara membuat sendiri segala perlengkapan bantu yang digunakan dalam cetak sablon, anda dapat membuat sendiri segala peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dengan biaya yang murah. Sebelum melakukan penggambaran pada screen, atau dapat juga dikatakan sebelum melakukan pemindahan gambar dari film kedalam screen melalui proses afdruk, maka screen sheet yang hendak digambar itu haruslah bersih dari segala kotoran. Jadi screen sheet ( screen yang telah terpasang dengan baik pada bingkainya dengan baik dan siap untuk digambar ), sebelum proses penggambaran dilakukan, screen harus benar-benar dalam keadaan bersih ( bebas dari debu, minyak dsb ). B. Membersihkan Screen Sebelum Dipakai Screen yang telah terpasang pada bingkainya, sebelum digambar harus bersih dari segala macam kotoran. Sebab bila screen dalam keadaan kotor, atau masih terdapat sisa-sisa kotoran ( debu dll. ) yang menempel pada screen, dapat membawa akibat sbb: 9

10 - Pada waktu diolesi abat afdruk daya lekatnya menjadi berkurang bahkan tidak menghilangkan kemungkinan membawa akibat buruk pada waktu pembuatan gambar pada screen. Banyak daerah-daerah gambar yang buntu dan buruk, sehingga tinta/cat sablon tidak sepenuhnya dapat menerobos pori-pori. Buruknya hasil gambar karena screen kotor akan memakan waktu pada waktu melakukan proses koreksi atau menursir. Membersihkan screen sebelum dipakai merupakan hal yang penting sebelum dipolesi dengan bahan pembangkit dan sebelum penggambaran dilakukan. Sebab berdasarkan dari praktek, salah satu sebab kegagalan dalam pembuatan gambar diatas screen adalah kurang bersihnya screen. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam pembersihan kain screen Cara yang paling sederhana adalah dengan air panas dan soda abu. Yaitu air 1 liter dicampur dengan 1 sendok makan soda abu, kemudian diaduk hingga merata dan dikuaskan ke kain screen. Biasanya setelah dibersihkan dibiarkan selama beberapa waktu lamanya, bahkan sampai beberapa hari dan disimpan ditempat yang benar-benar bebas dari debu dan kotoran-kotoran lain. bingkai screen Kain screen Semprotan air kekuatan tinggi Gmbar 10: Cara pembersihan dengan campuran asam Cresylic screen disemprot dengan air tekanan tinggi untuk menghilangkan sisa-sisa Cresylic Acid yang masih menempelpada screen. C. Pemilihan Nomor Screen Seperti yang telah disebutkan pada uraian lalu bahwa dalam melakukan penyablonan, harus mengetahui secara persis jenis bahan yang hendak disablon sehinggadapat ditentukan nomor kerapatan screen yang digunakan. Sebab baik atau tidaknya hasil yang disablon juga ditentukan oleh tepat tidaknya nomor kerapatan screen. Nomor kerapatan screen sebenarnya bersifat relatif, bila ada dua screen dengan selisih nomor satu tingkat, maka keduanya tidak menunjukan perbedaan yang nyata. Tentu saja pergeseran nomor tersebut masih dalam batas-batas golongan. Dengan nomor kerapatan yang bagaimanapun juga, screen merupakan sejenis kain sutra yang digunakan untuk mencetak (atau juga dapat dikatakan untuk menyaring) cat/tinta dan merupakan sarana utama dalam kegiatan sablon.. Cara menggunakannya adalah terlebih dahulu dipasangkan pada bingkai (kayu/logam) kemudian dibersihkan sebagaimana yang sudah diterangkan, dilapisi obat afdruk, digambar (dengan berbagai macam cara) dan yang terahir digunakan untuk mencetak. Jadi alat catak inilah proses pemindahan gambar dari film ke dalam screen dilakukan (proses Fdruk). Semakin tinggi nomor kerapatan screen, berarti samakin halus keadaan screen serta semakin sedikit kebutuhan cat (tinta) sablon. Sebab semakin halus kondisi screen, semakin kecil lubang pori-porinya dan semakin sedikit tinta/cat yang tertinggal pada benda yang disablon. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa penyablon sekarang ini lebih banyak menggunakan jenis screen halus untuk menyaingi hasil cetak mesin. Penuntun cara pemilihan nomor screen : - Screen 48T 55T : sasaran cetak handuk, karung. - Screen 62T : untuk sablon timbul, kaos, lemstiker floating. - Screen 77T : sasaran catak kaos dan berbagai jenis spanduk. - Screen 90T : untuk sablon timbul motif halus, bagde, dan berbagai macam jenis kain. - Screen 120T : sasaran cetak seng, karton, kayu, kulit, imitasi, kertas. - Screen 150T : untuk sablon kertas motif blok, imitasi, mika (stiker). - Screen 165T : sasaran catak plastik, kertas. 10

11 - Screen 180T Screen 200T : sasaran catak plastik dan jenis-jenis kertas halus. : sasaran cetak raster. Data diatas dapat digunakan sebagai petunjuk pemilihan nomor screen sesuai dengan sasaran cetaknya. Selain itu juga perlu diperhatikan hal-hal lain agar dapat dicapai hasil sablon yang baik dan sempurna, antara lain: - Obyek cetak harus diketahui secara persis jenisnya. Apakah jenis benda meresap cat, jenis benda sedang ataukah jenis benda tidak meresap cat. - Pemilihan nomor kerapatan screen. - Jenis tinta yang dibutuhkan. - Penggunaan rakel harus sesuai dan tahan terhadap cat yang dipakai. - Jenis obat afdruk. Misalnya sasaran cetak adalah plastik, ini termasuk benda tidak meresap cat. Luas gambar yang hendak disablon lebar panjang 20 x 35 cm. Dengan begitu dapat ditentukan : - Nomor screen yang cocok 180S. - Ukuran luas-dalam screen 30 x 50 cm. Ukuran screen harus lebih luas dari ukuran gambar sehingga dapat memiliki kebasan dalam merakel. - Jeis tinta yang cocok fine ink - Bahan penyampur tinta minyak terpin - Ketebalan karet rakel yang digunakan 5 6 mm. - Jenis obat afdruk Chromatine, Gelatine bichromate atau Ulano 133. Setiap screen yang digunakan, ukuran dalamnya harus lebih luas dari ukuran gambar. Misalnya ganmbar memiliki ukuran panjang x lebar 10x20 cm. Ini berarti ukuran dalam screen harus 20 x 35 cm. Jadi lebar screen (ukuran dalamnya) setidaknya 10 cm lebih lebar dari lebar gambar, dan panjang screen (ukuran dalam) setidaknya 15 cm lebih panjang dari panjang gambar. Dengan begitu pada waktu menyablon, yaitu pada waktu merakel, ada kebebasan bergerak dan tidak terbatas. Setiap screen yang telah diproses, akan tampak bagian-bagian yang berlubang dan bagian-bagian yang tertutup oleh lapisan pembangkit. Untuk mengenal kain screen (kain gasa), khususnya bagi anda yang tergolong pemula, dapat ditilik dengan ciri-ciri sbb: - Setiap screen umumnya berwarna putih. - Keadaannya halus dan tipis. - Lubang pori-pori screen adalah menurut nimor kerapatannya. Semakin tinggi nomor kerapatan, semakin kecil lubang pori-porinya dan ii berarti semakin halus keadaan screen tersebut. - Bersifat elastis. - Dapat digunakan untuk menyablon berbagai macam jenis benda sesuai dengan nomor kerapatannya. - Tahan terhadap air panas, Caustic Soda (Soda Api), serta memiliki ketahanan terhadap basah dan kering yang saling bergantian. D. TAHAP AWAL DALAM PEMBUATAN RANCANGAN GAMBAR Screen sheet yang sudah dibersihkan, selanjutnya digambar menurut salah salah satu metode atau cara menggambar screen. Bisa dengan cara langsung dan tak langsung. Banyak cara yang biasa digunakan untuk menggambar pada screen, masing-masing memiliki keistimewaan sendiri yang nantinya akan dijelaskan secara rinci. D.1. Rancangan gambar di atas kertas biasa Sebelum melakukan pembuatan pembuatan gambar pada screen biasanya terlebih dahulu dibuat rancangannya pada kertas biasa dengan menggunakan cat air, sekaligus diwarnai menurut warna yang dikehendaki. Setelah selesai menggambar di atas kertas biasa berulah ditentukan cara untuk memindahkan rancangan gambar tsb pada screen, apakah sengan cara langsung atau tak langsung yaitu melalui proses pengafdrukan. Sedikit diketahui bahwa dalam menggambar untuk keperluan sablon, setidaknya harus mengetahui dasar bagaimana cara menggambar yang baik. Sebab gambar pasa screen itu nantinya akan dipindahkan ke benda lain melalui proses penyablonan. Kalau misalnya tidak memiliki pengetahuan bagaimana cara menggambar yang baik, atau tidak memiliki bakat seni lukis, seyogyanya diupahkan saja pada orang lain yang ahli, khususnya orang yang berpengalaman dalam menggambar sablon. Atau bisa juga memesan klise sablon lengkap (film sablon lengkap dengan gambarnya). Dengan cara yang bagaimanapun juga, yang paling baik adalah belajar sendiri sedikit demi sedikit. Sehingga nantinya dapat mengetahui bagaimana cara menggambar untuk keperluan sablon. Jadi tidak terus menerus memesan gambar pada tukang gambar atau klise tadi. Bila anda hendak menggambar sendiri, lakukanlah cara-cara sbb: a. Bila desain gambarnya cukup besar dan tidak muat dalam satu kertas, bias dibuat pada beberapa kertas kemudian disambung menjadi satu. b. Mula-mula dirancang terlebih dahulu desain gambarnya di atas kertas biasa. 11

12 c. Bila cara menggambar telah anda ketahui, selanjutnya anda harus mengenal kertas-kertas tembus cahaya. Sebab jenis kertas tembus cahaya inilah yang nantinya harus digambar untuk dijadikan film sablon (gambar positif) untuk kemudian dipindahkan ke screen melalui proses afdruk. Gambar diatas merupakan contoh gambar yang besar yang hanya bias digambar pada beberapa kertas, kemudian disambung menjadi satu gambar utuh. Bila cara seperti itu harus dilakukan, maka dalam melakukan penyambungan dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah harus dilakukan sedemikian rupa sehingga batas sambungan itu tidak kelihatan. Jadi pada kertas yang akan disambung hendaknya dilebihkan sedikit untuk tempat sambungan., sehingga gambar tersebut akan nampak rapat dan seperti tak ada sambungan sama sekali. D.2. Jenis-jenis kertas tembus cahaya Yang dimaksud kertas tembus cahaya adalah kertas atau mika film yang bias digunakan sebagai film sablon. Di kertas inilah nantinya tertera gambar positif. Yaitu setelah menggambar pada kertas gambar biasa dan gambar itu telah terlihat sempurna,selanjutnya gambar tersebut dicontoh kembali (dipindahkan) pada kertas tembus cahaya. Dan gambar pada kertas tembus cahaya inilah yang nantinya akan dipindahkan pada screen. Adapun jenis-jenis kertas tembus cahaya yang bisa digunakan sebagai film sablon adalah sbb: 1. Kertas HVS Yang umum diganakan sebagai film sablon adalan HVS 60 gram. Sebelum dibuat menjadi kertas tembus cahaya, biasanya digambari dulu dengan corak gambar yang dikehendaki. Tinta yang digunakan biasanya jenis tinta plakat, tinta afdruk, tinta bak, atau jenis tinta yang lain. Setelah digambari, maka bagian belakang kertas HVS itu diolesi dengan minyak tanah sehingga dapat menjadi kertas tembus cahaya. Hal ini dilakukan pada waktu hendak mengafdruk. Jadi jika kertas yang sudah digambari belum digunakan sebagai film, maka simpanlah dengan baik tanpa dipolesi minyak tanah. 2. Kertas roti Kertas roti biasanya agak sedikit bening, sehingga bisa digunakan sebagai kertas tembus cahaya. Tinta yang digunakan untuk menggambar pada kertas roti sama dengan yang digunakan pada kertas HVS. 3. Kertas minyak Keadaan kertas minyak ini (warnanya) lebih bening dibandingkan dengan kertas roti atau kertas HVS, sehingga kualitasnya lebih baik dari kedua jenis kertas di atas. Tinta yang digunakan sama dengan HVS. 4. Kertas karkir Jenis kertas yang bisa dijadikan sebagai film positif sablon. Tinta yang digunakan Sama dngan HVS. 5. Mika film Mika film adalah dilm positif bekas roentgen yang sudah tidak terpakai kemudian dibersihkan hingga menjadi bening. Film pisitif dengan menggunakan mika film jauh lebih baik dibandingkan dengan penggunaan film dari kertas tembus cahaya.. Sebab lebih dapat menerima sinar tmbus kepada screen sehingga proses pengafdrukan lebih cepat. Keuntungan dari penggunaan mika film adalah tahan terhadap panas dan tidak mudah berubah keadaannya, serta lebih terjamin ketepatan susunan warna ke dua dan selanjutnya. 6. Kodatrace Ini merupakan jenis mika tipis yang umumnya memiliki lebar skitar 120 cm. Terdiri dari beragam jenis yang masing-masing memiliki ketebalan dan kejernihan yang berbeda-beda. Tinta yang digunakan untuk menggambar adalah jenis tinta afdruk, cat plakat, tinta bak, tinta Adverf dll. 7. Kaca Jenis kaca yang paling baik digunakan sebagai film positif adalah kaca bening. Cara penggambarannya bisa menggunakan cat plakat atau cat biasa. 12

13 BAB.IV CARA PEMBENTUKAN GAMBAR PADA SCREEN A. Pendahuluan Agar usaha sablon yang anda lakukan semakin menarik dan digemari pelanggan, maka gambar atau tulisan yang diterakan pada screen haruslah bagus. Corak-corak gambar itu nantinya akan dipindahkan ke benda lain melalui proses penyablonan, dan tentunya akan dinikati masyarakat luas seperti gelas, piring, kaos, spanduk dll. Pembentukan gambar pada screen bisa dilakukan secara langsung atau tak langsung yang disebut system foto copy. B. Pembentukan Gambar Dengan Cara Langsung Pembuatan gambar pada screen dengan cara langsung merupakan cara yang paling mudah dan cepat. Sebab motif yang diinginkan bisa langsung digambar pada screen. Hanya saja cara seperti ini hanya cocok utuk gambar atau motif yang berukuran besar. Untuk gambar-gambar yang memerlukan garis lurus halus atau bentuk gambar yang kcil-kecil cara ini tidak bisa dilakukan, kalaupun bisa sangat sulit dan memakan waktu lama. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pembuatan gambar pada screen secara langsung. Cara 1 : 1. Siapkan terlebih dahulu screen sheet yang akan digambari. Yaitu screen yang sudah dipasang pada bingkainya dengan baik dan rapi menurut procedure pemasangan screen yang ada. Screen sheet yang siap di gambar! A Corak gambar diletakan Pada screen dengan pensil Gambar yang telah selesai diputus 13 B

14 Dengan cat dengan menggunakan kwas Gambar 11: Contoh penggambaran langsung pada screen dengan menggunakan cat. Gambarilah screen tersbut dengan corak gambar yang telah menjadi rancangan. Penggambaran screen dilakukan hati-hati dengan menggunakan pensil. Setelah gambar selesai pulaslah bagian dalam gambar tersebut dengan cat menggunakan kwas kecil. Cat yang digunakan untuk menggambar gunakan cac duco merk yang baik. Lebih baik lagi menggunakan cat khusus untuk screen. Sesudah pmulasan cat pada bagian gambar selesai,screen dikeringkan hingga siap untuk menyablon. Gambar 12: Contoh hasil gmabar sablon dengan memakai cara 1. Cara 1 hasil sablonannya dapat dilihat sebagaimana gambar di atas. Sebab pada bagian dalam gambar ditutup dengan cat sedang bagian pinggirnya tidak, sehingga pada waktu penyablonan, cat yang keluar melalui pori-pori screen adalah pada bagian luar gambar. Hal ini juga bisa dilakukan sebaliknya, yaitu pemolesan cat dilakukan diluar gambar maka hasilnya justru gambarnyalah yang terpoles cat. Gambar 13: Contoh hasil dengan cara kebalikan dari gambar 12. Cara 2 : Cara 2 ini merupakan cara penggambaran langsung pada screen tetapi tidak menggunakan cat, melainkan memanfaatkan larutan pembangkit. Caranya adalah : 1. Siapkan screen sheet yang akan digambari. 2. Screen harus benar-benar bersih dari segala macam kotoran. 3. Letakkan screen tersebut menghadap ke atas. 4. Dengan menggunakan pensil gambarilah screen tersebut sesuai dengan cirak yang dikehendaki. 5. Kalau misalnya takut melakukan kesalahan dalam menggambar langsung pada screen, corak gambar bisa terlebih dahulu dibuat pada kertas biasa. Dengan begitu apabila terjadi kesalahan dalam menggambar bisa dihapus dan dibetulkan kembali dengan mudah atau menggambar lagi pada kertas lain. 6. Setelah selesai, rancangan gambar diletakan di atas papan sebagai landasan, untuk kemudian letakan screen sheet di atas kertas dengan posisi menghadap ke atas. Screen sheet siap untuk gambar! Rancangan gambar dibuat diatas kertas Landasan dari papan Sebagai dudukan (atas) untuk rancangan Gambar dan screen sheet Gambar 14: Contoh cara pengembangan langsung pada screen dengan terlebih dahulu rancangan gambarnya diuat diatas kertas, dan denganposisi ditumpukan diatas kertas rancangan gambar, screen siap digambari dengan menggunakan pensil. 14

15 7. Dengan menggunakan pensil, rancangan gambar pada kertas dipindahkan ke dalam screen.(di blat). 8. Setelah penggambaran pada screen selesai, selanjutnya screen dibalik, atau dimiringkan dengan posisi bagian luar menghadap ke atas. 9. Bagian luar screen dilapisi dengan larutan pembangkit. 10. Pemolesan bagian luar screen dengan larutan pmbangkit sebaiknya dimulai dari pinggir gambar dengan menggunakan kwas kecil agar bagian dalam gambar tidak terkena larutan pembangkit. 11. Kemudian dengan menggunakn kwas besar, seluruh bagian luar dari screen itu dipolesi dengan larutan pembangkit, kecuali bagian gambarnya. 12. Setelah pemolesan tadi selesai, akan nampaklah bahwa seluruh bagian luar dari screen itu tertutup oleh larutan pembangkit, kecuali pada bagian gambar (bagian hurufnya). bagian dalam screen pensil B A Posisi screen menghadap keatas Memolesi larutan pembangkit Dengan kwas pada bagian luar Huruf posisi screen dibalik (menghadap kebawah) Gambar 15: pembentukan gambar pada screen dengan cara langsung 13. Pori-pori screen bagian huruf akan tetap berlubang, sedangkan bagian luar huruf tertutup larutan pembangkit. 14. Sesudah pembuatan selesai screen dikeringkan, dan siap untuk menyablon. 15. Bila sasaran cetak jenis kain, screen harus diperkuat dengan vernis (screen lack). Bila tata cara pembuatan gambar sebagaimana tersebut di atas dilakukan dengan baik, maka screen sheet siap digunakan untuk menyablon. C. Pembuatan Gambar Dengan Cara Resist Pembuatan gambar pada csreen dengan cara resist tidak jauh berbeda dengan cara 1 sebagaimana tersebut di atas. Hanya saja bukan cat yang digunakan melainkan larutan hitam yang berbentuk pasta, yang disebut Resist. Cara ini lebih sulit dibandingkan dengan cara-cara yang sudah diterangkan di atas. D. Pembuatan Gambar Dengan Kertas Berlubang Cara ini lebih mudah dan lebih cepat digunakan, tanpa harus melalui proses pengeringan. Tetapi corak gambar terbatas pada gambar-gambar besar seperti gambar blok segitiga, kotak, lingkaran. Caranya adalh sebagai berikut : Sediakan kertas sampul dan potong menurut ukuran tertentu. Buatlah corak gambar atau bentuk huruf sesuai dengan yang dikehendaki. Potonglah dengan pisau khusus potong bagian tepi-tepi dari gambar tersebut, sehingga kertas itu akan berlubang membentuk corak gambar. Kertas yang telah berlubang selanjutnya ditempelkan pada csreen dan harus menempel penuh agar tidak mudah terlepas. Kedudukan gambar harus tepet berada di tengah-tengah screen. Bila kertas sudah melekat pada screen lakukanlah lakukanlah pngontrolan agar jangan sampai ada kertas yang bergelembung. Bila kertas sudah siap lakukanlah percobaan mencetak. Bila terjadi gelembung-glembung pada kertas karena tinta sablon, segera ratakan kembali pada permukaan screen. 15

16 Cara pembentukan gambar dengan kertas berlubang biasanya hanya digunakan untuk mencetak di atas kain menggunakan tinta kain. Bila digunakan untuk selain kain hasilnya kurang bagus. E. Pembentukan Gambar Dengan Cara Pemotongan Cara ini disebut juga Cut Put Methode, tidak jauh berbeda dengan metode kertas berlubang. Bahan utamanya screen sheet, kertas tembus cahaya, dan pisau potong kertas (cutter). Cara pembuatan : 1. Siapkan screen sheet bersih yang hendak digambari. 2. Ambil kertas tembus cahaya yang ukurannya lebih besar sedikai dari ukuran dalam screen. 3. Lapisilah kertas tersebut dengan sirlak yang dilarutkan dengan spirtus. Bisa jiga dengan Arabische gom yang dilarutkan dalam air. 4. Cara melapisi kertas tipis saja tetapi rata, kemudian keringkan. 5. Selanjutnya gambarilah kertas tersebut dengan desain yang telah dirancang sebelumnya. Dan kertas yang telah digambari itu dipotong dengan pisau potong hingga menjadi gambar yang berlubang. 6. Kertas yang telah membentuk gambar berlubang itu selanjutnya dilekatkan pada kaki screen dengan permukaan gambar yang dilapisi larutan sirlak menghadap ke kain screen. 7. Kemudian disetrika sambil ditekan-tekan agar gambar menempel betul pada kain screen. 8. Setelah selesai menempelkan gambar dengan menyetrika, bagian dalam dari screen dilapisi dengan lak ( Screen Laquer DH atau Screen Laquer L). 9. Setelah kering bersihkanlah permukaan screen dengan Thiner A atau Xylol dengan menggunakan kapas atau kain lunak yang dibasahi dengan larutan pembersih itu, dan digosokgosok pelan agar pori-pori screen menjadi berlubang kembali pada bagian gambarnya. 10. Agar screen tidak bocor pada waktu digunakan, hendaknya sebelah pinggir dekat rangka dilapisi pula dengan Screen Laquer atau kertas kraft (kertas sampul berwarna coklat). 11. Langkah terahir adalah penreringan hingga screen siap digunakan. F. Pembuatan Gambar Dengan Cara Fotocopy Dari seluruh cara yang dilakukan untuk pembuatan gambar pada screen, cara fotocopy adalah cara yang paling banyak dipakai meskipun cara ini adalah tersulit dan harus melalui beberapa fase (proses) sampai terciptanya gambar di atas screen. Meskipun methode fotocopy prosesnya lebih sulit tapi hasil yang dihasilkan lebih akurat dan lebih baik dibandingkan cara-cara yang lain. Bahkan untuk gambar atau tulisan yang bersifat lux, dapat dikerjakan dengan baik dan sempurna, hingga cara ini paling disukai. Kelebihan-kelebihan methode fotocopy antara lain : - Bentuk serta motif tulisan atau gambar yang bagaimanapun coraknya, dapat dibuat sebagus mungkin. - Hasil sablonan memiliki kualitas yang tinggi serta halus. - Gambar kecil-kecil yang menggunakn banyak variasi atau tulisan dengan corak yang halus, dapat dibuat dengan mudah tanpa memakan waktu lama. - Apabila screen telah sering dipakai dan kemudian rusak, maka gambar dengan mudah dapat dipindahkan ke screen lain dengan proses afdruh sehingga tidak perlu lagi melakukan pembuatan gambar ulang. Selain gambar-gambar dengan motif yang halus dapat dikerjakan dengan baik, juga film sablon bisa disimpan untuk diafdruk kembali jika screen telah rusak. Adapun prosedur pembuatan gambar pada screen dengan cara fotocopy adalah sbb : 1. Pembuatan film sablon. 2. Pengertian kamar gelap. 3. Melapisi screen dengan larutan pembangkit. 4. Proses pengafdrukan. 5. Membangkitkan gambar pada screen. 6. Menursir. 7. Sebab-sebab kerusakan dalam pembuatan gambar [ada screen. 8. Membersihkan/menghapus gambar pada screen. F.1. Pembuatan film sablon Film sablon sering juga disebut dengan gambar positif ini bisa dibuat di atas kertas biasa seperti HVS, kertas roti, kertas minyak atau mika bekas roentgen. Bila gambar ditulis di atas kertas biasa, dengan kertas HVS misalnya, maka harus dibuat menjadi tembus cahaya dengan dipolesi minyak tanah atau minyak gorng yang bersih. Ini dilakukan apabila gambar hendak diafdruk (dipindahkan ke screen). Beberapa hal yang perlu diketahui dalam pembuatan gambar pada kertas tembus cahaya,antara lain : a. Warna tinta yang digunakan umumnya hitam, kecuali jenis Adverb yang biasanya berwarna coklat. b. Setiap kertas tembus cahaya yang digunakan sebagai film sablon dan telah digambari, pada bagian halaman yang ada gambarnya harus dilapisi dengan vernis, agar kertas berikut 16

17 c. d. gambarnya tahan terhadap air dan tidak mudah rusak. Bila filmnya menggunakan HVS tidak perlu menggunakan vernis. Setiap warna harus digambar pada kertas/film sendiri. Jadi bila gambar tersebut terdiri dari 3 warna, berarti terdiri dari 3 kertas. Setiap film sablon yang sudah jadi, harus disimpan dengan map atau tempat alin yang mmang khusus untuk menyimpan film sablon. Dengan begitu film sablon tetap awet dan tetap dapat digunakan bila sewaktu-waktu digunakan. F.2. Pengertian kamar gelap Kamar gelap adalah kamar yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang anti cahaya, yaitu suatu pekerjaan yang dalam melakukannya tidak boleh sampai terkena sinar matahari langsung/tidak langsung atau sinar lain yang terang. Biasanya di dalamnya hanya menggunakan penerangan dari lampu pengaman berwarna merah atau hijau. Kamar gelap yang digunakan untuk keperluan sablon tidaklah sepekat yang digunakan dalam teknik fotografi atau sejenisnya. Sebab bahan obat yang digunakan untuk pembangkit gambar pada screen sheet tidak sekritis obat yang digunakan dalam proses cuci film atau afdruk foto. Untuk lebih jelasnya dapat dibandingkan sebagai berikut : Kamar gelap untuk keperluan fotografi - Keadaan ruang sepenuhnya harus bebas dari sinar. - Pada waktu meramu obat cuci film ataupun proses lainnya, tidak boleh ada lampu atau sinar yang masuk dalam ruangan. - Bila menggunakan lampu pengaman harus berwarna merah. Kamar gelap untuk keperluan sablon - Keadaan kamar tidak sepenuhnya harus gelap. - Dalam meramu obat pembangkit, dapat menggunakan lampu penerang yang berwarna hijau atau merah. - Tidak diharuskan memakai lampu pengaman. Dengan adanya perbandingan di atas dapat dijadikan pedoman tentang persyaratan ruang gelap dalam kegiatan sablon. Dan ruag gelap itu diperlukan pada waktu melakukan pengolahan bahan pembangkit. Memoleskan kain pembangkit ke kain screen, pengeringan screen setelah dipolesi dan penyusunan perlengkapan penyinaran. Yang disebut sebagai proses fotocopy adalah pemindahan gambar dari gambar positif (film sablon) ke kain screen dengan bantuan sinar (proses afdruk). F.3. Melapisi screen dengan larutan pembangkit/penyemiran dan cara mengeringka Gambar yang telah selesai dibuat sebagai film sablon (gambar positif), baik pad kertyas HVS, kertas royi dsb harus disimpan rapi karena nantinya akan dipindahkan ke screen dengan proses afdruk. Sebelum pemindahan gambar (proses afdruk) dilakukan, maka screen sheet harus dipolesi dengan larutan pembangkit seprti Gelatine-bichromate, Chrome gelatine, Chromatine, atau biasa juga menggunakan Ulano 133 yang merupakan obat jadi siap pakai. Jadi sebelum pemolesan dilakukan, buatlah terlebih dahulu larutan pembangkit. Ini dilakukan dikamar gelap begitu juga pada waktu pemolesan. A B Pemolesan larutan pembangkit dengan kwas Dimana screen sheet dalam posisi tidur. Pemolesan larutan pembangkit dengan Penggaris siku dimana screen sheet Dalam posisi berdiri agak condong Gambar 16: Contoh cara pemolesan larutan pembangkit pada screen yang dilakukan dengan kwas atau penggaris siku dan dikerjakan dalam kamar gelap. Untuk melakukan pemolesan larutan pembangkit pada screen, biasa menggunakan kwas, mika berbentuk segitiga, atau yang paling baik adalah menggunakan rakel khusus untuk pemolesan yang disebut coater. Prosedur pemolesan yang baik: 17

18 - Pertama kali cucilah terlebih dahulu screen sheet dengan air sabun yang bebas dari larutan lemak dengan menggunakan karet busa (spons). Setelah dicuci bilaslah dengan air bersih sampai benar-benar bersih kemudian keringkan. Setelah kering bawalah ke kamar gelap untuk dilapisi dengan kain pembangkit. Dalam kamar gelap siapkan pula larutan pembangkit atau bisa juga menggunakan larutan siap pakai. Letakkan screen dalam posisi vertical agak miring sedikit dan tuangkan emulsi pembangkit secukupnya pada screen tadi. Dengan menggunakan penggaris siku atau coater, tuangkan emulsi pada screen dan ratakan sampai benar-benar merata dan jangan sampai ada bagian yang terlalu tebal atau sebaliknya. Pemolesan dilakukan pada bagian dalam dan luar screen. Sesudah pemolesan selesai, cucilah penggaris atau coater sampai bersih. Penggunaan emulsi pembangkit disesuaikan dengan pori-pori screen. Semakin rendah kerapatannya, berarti semakin besar lubang pori-pori screen dan tntunya membutuhkan obat yang lebih kental agar lapisan chrom terjamin kerapatannya. Bila pekerjaan pemolesan selesai dilakukan, selanjutnya screen dikeringkan dan inipun harus dilakukan di kamar gelap. Pengeringan bisa dilakukan dengan dianginkan, dengan kipas angina atau pengerring rambut (hair dryer) atau bisa juga menggunakan komppr yang telah dilapisi seng. Kamar yang digunakan untuk mengeringkan screen harus memiliki persyaratan sbb : - Penerangan kamar hanya diperbolehkan menggunakan lampu berwarna merah atau hijau. - Kamar harus bebas debu dam kotoran lain yang sewaktu-waktu bisa melekat pada permukaan screen. - Kondisi kamar harus kering dan tidak lembab. - Suhu (temperature) kamar tidak boleh lebih dari 40º C. - Kamar harus memiliki ventilasi baik agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan sempurna. Setelah proses pemolesan selesai dan lapisan pembangkit pada screen itu telah kering, segeralah untuk melakukan proses afdruk. Sebab jika pengeringan berlebihan dapat menyebabkan lapisan pembangkit menjadi pekat dan sulit dihapus, dan juga lapisan pembangkit yang terlalu kering dapat menyebabkan berubah sifat dan serta tidak dapat berfungsi lagi. Lapisan yang telah mongering dan dibiarkanbegitu saja, bila sampai tersentuh pantulan sinar secara perlahan-lahan akan menjadikan lapisan itu tidak berfungsi. Begitu juga bila lapisan pembangkit itu trlalu tebal atau adanya lapisan screen lack, maka lapisan chroom mudah rusak dan ketahanan screen menjadi berkurang. Jadi bagaimanapun juga setelah screen kering segeralah melakukan proses afdruk, jangan sampai lewat dari 5 atau 6 jam setelah screen kering. F.4. Proses afdruk/penyinaran Yang disebut afdruk dalam sablon adalah pemindahan gambar dari film positif (gambar positif) kedalam screen dengan proses penyinaran dan pencucian. Sebelum langkah ini dilakukan, maka segala perlengkapan atau hal-hal yang berkenaan dengan pemindahan gambar pada screen haruslah dipersiapkan terlebih dahulu. Dalam melakukan proses afdruk, ada 2 cara yang bisa dilakukan dalam menyusun film positif di atas screen, masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan bentuk cetakan. Adapun dua cara tersebut adalah : - Meletakan dengan dengan posisi terbalik jika cetak dari bagian luar. - Jika cetak dari dalam maka posisi tidaklah terbalik. Untuk bisa menghasilkan gambar yang baik dalam pemindahannya ke dalam screen, langkah pertama yang mesti dilakukan adalah memeriksa keadaan film. Jika ada gambar yang rusak sebaiknya diganti dengan yang baru. Berbagai perlengkapan yang perlu disesuaikan dalam proses afdruk (penyinaran) adalah : a. Kaca Bening Tebal kaca minimal harus 5 mm, dan luasnya minimal sama dengan luas bagian luar screen atau lebih luas lebih baik. Kaca ini nantinya berfungsi sebagai sarana penekan film (gambar positif) yang berada di atas screen. Dengan adanya penekanan dari kaca maka keadaan film dapat merapat pada tebir screen, disamping itu kaca juga harus dalam kondisi bersih serta bebas dari noda bercak atau goresan, juga kaca harus dalam keadaan kering. b. Gambar Positif Gambar atau film positif yang hendak di afdruk harus dalam kondisi baik. Kalau gambar itu dibuat di atas kertas HVS atau kertas roti, jangan sampai ada bekas lipatan. c. Screen Sheet 18

19 Screen yang hendak diproses harus dalam keadaan siap dan sudah dipolesi dengan lapisan pembangkit sebaik mungkin. d. Bantalan busa Bantalan busa yang sudah dilapisi dengan kain berwarna gelap berfungsi sebagai alat pembantu terhadap kerapatan film pada screen. Kaca bening setebal 5mm Gambar positif Screen sheet yang Telah dilapisi Emulsi pembangkit Bantalan busa yangtelah dilapisi kain berwarna gelap Gambar 17: Susunan perlengkapan pada waktu hendak melakukan proses penyinaran (afdruk) Jadi pada waktu film ditekan oleh kaca bening dari atas, maka film itu tidak akan mampu mrapat dengan baik bila tidak ada bantuan landasan karet busa. Lebar panjang atau luas dari landasan busa ini harus sama dengan luas bagian dalam screen. Dengan adanya landasan busa ini, maka disamping film dapat merapat penuh di atas screen yang telah dilapisi dengan emulsi pembangkit, juga untuk mencegah kemungkinan dari adanya berkas-berkas sinar yang menerobos masuk ke sela-sela film. e. Landasan afdruk Landasan afdruk hanya digunakan apabila proses penyinaran dilakukan dengan memanfaatkan sinar lampu. Landasannya bisa berupa meja atau sarana lain yang mmadai. f. Lampu pijar Hanya diperlikan bila penyinaran menggunakan lampu dan membutuhkan 4 buah lampu pijar yang masing-masing berkapasitan watt dan masing-masing sudah dilengkapi dngan reflector. g. Meja afdruk Meja afdruk juga hanya bisa diperlukan bila penyinaran menggunakan lampu. Biasanya meja seperti ini memang telah dirancang secara khusus untuk proses pengafdrukan dimana didalamnya telah dilengkapi dengan 4 buah lampu neon masing-masing berkapasitas 20 watt. Seperti tersebut di atas bahwa erlengkapan-perlengkapan itu tidak semuanya digunakan, tergantung dari bagaimana proses penyinaran itu dilakukan. Sebab dalam melakukan penyinaran dalam rangka proses afdruk ada 2 cara yang bisa dilakukan, yaitu penyinaran dengan matahari dan penyinaran dengan lampu, tergantung dari bagaimana keadaan waktu itu. F.4. a. Penyinaran dengan matahari Proses afdruk (penyinaran) dengan sinar matahari adalah lebih efisien, lebih cepat dan menghemat energi. Dalam melakukannya perlengkapan utamanya adalah kaca bening yang bnar-benar dalam keadaan bersih dan bebas noda, gambar positif yang baik, screen sheet yang sudah dilapisi emulsi pembangkit, dan bantalan busa yang telah dilapisi dengan kain gelap. Prosedur melaksanakannya adalah sbb: - Susunlah perlengkapan tersebut seperti pada gambar. - Letakkan screen sheet di atas bantalan busa (bantalan busa harus bisa masuk ke bagian dalam screen sheet). - Bila posisinya sudah baik, letakan gambar positif di atas screen sheet dalam posisi gambar terbalik. Tapi bila yang hendak disablon merupakan jenis-jenis sticker, posisi gambar tidak perlu dibalik. - Sesudah posisi gambartepat berada di tengah-tengah screen, kemudian letakan kaca bening itu diatasnya. Bagian dalam Bagian luar 19

20 Gambar 18: Cara untuk membedakan antara bagian dalam dan bagian luar screen shet. - Bila posisi kaca bening tlah baik, lalu lakukanlah penekanan dengan tangan, mulai dari bantalan busa sampai pada kaca bening. Penekanan harus dilakukan secara seimbang, sebab bila tidak akan menghasilkan garis-garis yang tidak tembus. Penekanan tersebut bertujuan untuk merapatkan permukaan film secara penuh di atas tabir screen. Penekanan tidak harus dilakukan dengan tangan, tetapi bisa juga dilakukan dengan klem penjepit asalkan bisa berfungsi dalam melakukan penekanan dari mulai bantalan busa sampai dengan kaca. Dengan adanya penekanan tersebut, maka keadaan film menjadi lebih mantap serta hasil yang diperoleh menjadi lebih tajam. Begitu juga perlu diperhatikan bahwa dalam melakukan penekanan, baik dengan menggunakan jarijari tangan atau klem penjepit, jangan sampai ada bagian jari tangan atau klem yang masuk (menempati daerah tabir screen). Susunan pada waktu penyinaran harus tetap dalam keadaan stabil, tidak boleh sampai bergeser atau bergoyang. Fungsi penyinaran adalah untuk membntuk gambar ke dalam tabir screen. Pada waktu penyinaran berlangsung, lapisan pembangkit yang berada di luar gambar menjadi ketat dan tidak larut oleh sentuhan air atau minyak. Sedangkan lapisan pembangkit yang tertutup gambar akan mudah larut oleh sentuhan air karena tidak tersentuh sinar. Lamanya penyinaran tergantung dari keadaan cuaca dan jenis emulsi yang digunakan. Jangan terlalu cepat dan jangan pula terlalu lama. Penyinaran terlalu lama Bila penyinaran dilakukan melebihi batas waktu yang dientukan akan mengakibatkan gambar sukar tembus (pori-pori screen menjadi buntu) karena membekunya lapisan crhom yang berada di balik film. Penyinaran terlalu cepat Hal ini menyebabkan lapisan chrom tidak matang sehingga keadaannya lemah. Apabila terkena air waktu pencucian, lapisan chrom akan ikut larut, biasanya ukuran gambar juga akan menjadi lebih besar. F.4. b. Penyinaran dengan lampu Penyinaran dengan cara ini hasilnya tidak jauh berbeda dengan memanfaatkan cahaya matahari. Hal itu ditunjang dengan ketepatan waktu penyinaran, jarak antara screen dengan lampu, dan kapasitas lampu yang digunakan, serta jenis emulsi pembangkit yang ada pada lapisan screen. Penyinaran dengan lampu juga tak lepas dari masalah keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah disaat cuaca buruk, penyinaran dengan lampu merupakan paling baik dan menguntungkan. Sedangkan kerugiannya adalah kurang efisien dan tidak ekonomis (boros energi listrik). Meski begitu, untuk usaha sablon yang yang telah berjalan baik, penyinaran dilakukan secara khusus di atas meja khusus afdruk. Pemberat sekitar 5kg Bantalan busa Screen sheet Gambar positif Meja afdruk Gambar 19: Salah satu contoh proses afdruk (metode penyinaran) dengan menggunakan meja afdruk. Meja afdruk tlah dilengkapi dengan lampu di dalamnya yang terdiri dari 4 buah neon masing-masing 20watt. Posisi cara peletakan dibalik sesuai proses pelaksanaannya, yaitu sebagai berikut: - Letakkan gambar positif di atas meja afdruk dengan posisi yang baik. - Pada saat seperti ini, lampu masih padam. - Selanjutnya letakan screen sheet di atas gambar. Atur posisi hingga gambar posisinya tepat di tengah-tengah screen. - Letakan bantalan busa di atas screen. - Terahir letakan pemberat di atas bantalan busa yang berfungsi sebagai penekan screen dan screen menkan gambar yang berada di meja afdruk. Ini berarti sudah tidak menggunakan jari atau klem penjepit. 20

21 - Setelah semua tersusun rapi maka nyalakan lampu yang berada di dalam meja afdruk. Gambar 20: Setelah proses penyinaran selesai screen ditutup dengan kain atau kertas berwarna gelap untuk dibawa kekamar gelap. Proses pencucian untuk menimbulkan gambar: - Pertama kali lepaskan sarana penyinaran satu persatu di kamar gelap. - Cucilah screen dengan air dingin. Atau bisa juga dengan merendam screen ke dalam air panas dengan derajat 35º-40ºC. - Selama perendaman tidak boleh terkena gosokan atau sentuhan keras pada kainnya karena menyebabkan bagian yang harusnya tidak berlubang menjadi berlubang. - Apabila ada bagian gambar yang buntu, bisa menggunakan semprotan air untuk memudahkan pencucian. - Setelah proses pencucian selesai selanjutnya screen dikeringkan. Penyerapan air pada screen Dengan kertas serap cukup cukup ditempelkan saja dan jangan digosok-gosokkan. Bila kertas telah basah makak gantila dengan yang baru. Pengeringan juga bisa dilakukan dengan cara Dipanggang dengan bara arang Gambar 21: Proses pengeringan setelah pencucian selesai. F. 6. Menursir dan meperkuat lapisan gambar pada screen Screen yang telah dicuci dan dikeringkan harus diteliti kembali keadaan scrom, bila terjadi kerusakan kecil untuk disempurnakan. Caranya adalah sbb: - Setelah proses pencucian dan pengeringan selesai, letakan screen di depan lampu, maka akan kelihatan ada tidaknya kerusakan akibat pencucian dan penerangan. - Bila terdapat lubang-lubang kecil pada luar gambar karena gesekan yang tidak disengaja, tutuplah lubang itu dengan larutan pembangkit. - Jenis larutan pembangkit harus sama dengan yang pertama digunakan. - Bila pada waktu menursir ada percikan obat pembangkit yang mengenai daerah dalam gambar, maka dapat dihilangkan dengan larutan soda kadar tinggi dengan menggunakan ujung pen yang disentuhkan pada bagian gambar yang tersumbat tadi. - Selanjutnya gunakan kertas kraft, kertas minyak, atau lainnya untuk melapisi tepi bingkai agar tidak terjadi perembesan tinta pada waktu dipakai. - Setelah selesai keringkan screen melalui sinar matahari atau hairdryer. Pekerjaan penursiran di atas juga harus dilakukan di kamar gelap, sebab pekerjaan tersebut menyangkut pelapisan ulang larutan pembangkit. F.7. Sebab-sebab kerusakan dalam pembuatan gambar pada screen 21

22 a. Bocor - Dapat terjadi apabila waktu penyinaran kurang lama, sehingga emulsi pembangkit masih mentah dan pada waktu pencucian lapisan tersebut ikut larut bersama air. - Tidak meratanya pada waktu pemolesan, ada bagian yang tipis dan yang tbal. Daerah yang lapisannya tipis mudah bocor pada waktu pembangkitan gambar. - Pembuatan larutan pembangkit terlalu encer, sehingga berpeluang besar terjadi kebocoran. - Keadaan screen sebelum dipolsi tidak bersih betul. Debu atau kotoran merupakan penghambat menempelnya larutan pembangkit pada waktu pemolesan. b. Lepasnya sebagian atau seluruhnya lapisan pembangkit pada screen - Waktu penyinaran kurang lama. - Waktu meramu obat afdruk terlalu encer. - Waktu melakukan pencucian air yang digunakan terlalu panas. c. Lapisan chrom sukar larut - Terlalu lamanya waktu penyinaran menjadikan lapisan chrom sulit larut (kebalikan a & b). - Sebelum proses penyinaran, screen yang telah dipolesi terlalu lama disimpan dalam ruang yang memiliki suhu udara tinggi. - Gambar yang di afdruk kurang pekat sehingga pada waktu penyinaran masih ada berkasberkas sinar yang menembus celah-celah gambar. d. Pinggiran gambar kurang jelas - Film positif tidak menempel sepenuhnya pada screen waktu proses penyinaran, karena: - Penekanan waktu penyinaran kurang (mengambang). - Bila penyinaran menggunakan meja afdruk, bobot berat terlalu ringan. - Gambar tidak diplester dengan cello-tape. - Posisi bantalan busa tidak menekan bagian dalam screen dengan baik. - Adanya kotoran pada screen atau pada kaca bening sehingga menghambat masuknya sinar. - Lapisan chrom terlalu teba sehingga gambar tidak bisa sepenuhnya dipindahkan ke screen. e. Lapisan chrom tidak rata - Pada waktu pemolesan, screen mengandung minyak, sehingga larutan pembangkit tidak bisa sepenuhnya melekat pada waktu pemolesan. - Alat pemulas tidak rata, bisa terjadi bila menggukan coarter yang sudah usang. F.8. Menghapus/membersihkan gambar dari screen Gambar pada screen dapat dihapus untuk diganti dengan gambar yang baru. Penghapusan dilakukan dengan obat penghapus. Sehingga screen menjadi bersih kembali. Jenis obat penghapus yang digunakan seperti: - Caustic Soda (soda api) Jenis larutan alkali yang paling umum digunakan sebagai obat penghapus serta efektif membersihkan gambar dari screen. - Pregant Paste Berbentuk pasta dan biasanya dugunakan untuk membersihkan noda pada screen yang terlalu ketat. - Remover5 Penghapus gambar yang lapisan pembangkit pada screen menggunakan ulano. - S4 Berbentuk cair fungsinya sama dengan remover 5. - Fujisol (M3) Sebenarnya diproduksi sebagai pengencer tinta PVC, tapi ternyata mampu juga digunakan untuk melarutkan bekas-bekas tinta sablon dan menghapus larutan pembangkit Ulano Tz. Selain yang tersebut di atas, masih banyak lagi jenis-jenis obat penghapus yang bisa digunakan seperti Ulano8. Ulano 78, Carbone Tetrachloride, Trichloroethilene, Thinner A, Xilol dll. Namun yang paling banyak digunakan serta paling efektif adalah larutan alkali, yaitu jenis Caustic Soda (soda api). BAB.V BEGBAGAI JENIS TINTA/CAT SABLON DAN 22

23 CARA MEMAKAINYA A. Pendahuluan Tinta/cat keperluan sablon berbeda dengan keperluan bangunan. Tinta sablon terdiri dari bermacammacam jenis serta banyak macam ragamnya. Dalam penggunaannya juga diperlukan proses pencampuran yang benar, tidak terlalu cair dan tidak terlalu kental, atau disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab secara garis besarnya benda yang hendak disablon terbagi menjadi 3 yait u jenis benda menyerap cat, jenis benda sedang dan jenis benda tidak menyerap cat. Ini semua harus diketahui agar dapat dipilih jenis tinta yang cocok dan yang paling baik. Bagi anda yang tergolong pemula, perlu diketahui beberapa hal sehubungan dengan penggunaan tinta sablon, yaitu: a. Daya/kemampuan cat terhadap benda yang hendak disablon. b. Daya tahan tinta/cat terhadap bahan pelarutnya. c. Daya tahan cat terhadap sinar. d. Jangka waktu penguapan tinta (cepat/lambatnya tinta itu kering). e. Pengaruh tinta terhadap screen. Jenis tinta yang baik, biasanya hanya memerlukan waktu pengeringan yang singkat. Sebab dengan semakin singkatnya waktu pengeringan akan semakin menguntungkan bagi si penyablon karena dapat melanjutkan pekerjaan yang lain. Untuk anda tingkat pemula, sebaiknya melakukan cetak pendahuluan (langkah percobaan) untuk mengetahui hasilnya. Bila memang ternyata sudah bagus barulah anda bias memulainya dengan pekerjaan inti. B. Berbagai Jenis Tinta/Cat Untuk Berbagai Macam Bahan Tidak selamanya masing-masing bahan yang hendak disablon membutuhkan jenis tinta khusus. Sebab benda-benda yang hendak disablon itu sering kali juga tidak terpaut jauh jenisnya, sehingga dengan satu jnis tinta bisa digunakan untuk menyablon berbagai macam benda. Seringkali tinta/cat sablon telah dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk 2 atau 3 jenis benda. Misalnya kertas dan plastic bias menggunakan cat yang sama Cuma kekentalannya yang berbeda. B.1. Tinta/cat untuk menyablon plastic Plastik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Poly Ethylene (P.E.) yang keadaannya lemas, umumnya berwarna putih kekusaman, serta jenis Poly Prophylene (P.P.) yang keadaannya kaku dan agak kaku. Plastik P.V.C. (polyvynil chloride) termasuk dalam jenis P.P. Warna untuk jenis plastic P.P. bermacam-macam, biasanya untuk membungkus kemeja, kaos, makanan plastic dsb. Selain pembagian berdasarkan keadaan (kondisi fisik), plastik juga dibagi pula menurut proses pembuatannya. Yaitu jenis plastic yang sudah di-treat dan yang belum Jenis plastic yang belum di-treat keadaannya berminyak, umumnya digunakan untuk membi\ungkus roti, kopi, dan berbagai macam makanan lain. Dimana setelah isinya diambil maka plastic tersebut dibuang. Keadaan sablonan mudah lepas. Plastik yang sudah di-treat keadaannya kering dan tinta sablon tidak mudah lepas. Umumnya dipakai untuk barang-barang permanent seperti kemeja, kaos. Bila isinya diambil masih bisa digunakan lagi. a. Tinta FINE INK Tinta Fine ink merupakan jenis tinta khusus plastik. Sebelum digunakan harus dicampur dengan minyak pelarutnya, seprti afduner, terpin, minyak tanah dll. Cara penyampurannya sbb: Tinta Fine ink : 1 bagian Minyak tanah/terpin : ½ bagian Keduanya diaduk dan dicampur selama ±30 menit sampai benar-benar larut menjadi satu. Setelah itu diamkan 3-5 jam, baru digunakan untuk menyablon. Semakin lama didiamkan, hasilnya semakin baik. Catatan : Bila pelarutnya menggunakan reducer khusus, prbandingan 1:1, dan setelah dicampur dibiarkan 1 malam. Jenis reducer khusus hanya digunakan bila pnyablonan menggunakan mesin. Sebab bila menggunakan tangan, waktu menyablon tidak keburu karena tintanya cepat kering, membutuhkan waktu ±5 menit. Bila pencamperan menggunakan afduner, perbandingan 1:1, waktu pengeringan ±15 menit. Menggunakan minyak tanah atau terpin waktu pengeringan ± menit. Hal-hal yang perlu diketahui tentang Fine ink: Merupakan jenis tinta khusus plastic. Penggunaan harus dicampur dengan minyak pelarut, bila tidak menyebabkan tersumbatnya pori-pori screen. Bila waktu pendiamannya terlalu lama akan menyebabkan endapan yang juga menyebabkan tersumbatnya screen. Jika terjadi penyumbatan, 23

24 dibersihkan dengan minyak pelarut. Plastik yang disablonharus yang sudah di-treat, bila tidak hasil sablonan mudah lepas bahkan tinta sulit melekat. Kelebihan tinta Fine Ink: Mudah bereaksi dengan plastic yang sudah di-treat. Cepat kering dan tidak mudah rontok. Noda tinta yang tertinggal pada plastic mudah dibersihkan. Tidak menimbulkan lapisan jika terkena udara. Berbeda dengan jenis cat sintetis yang biasanya dalam kaleng selalu terdapat lapisan yang mengeras. Hasil sablonan pada plastic dijamin sama rata. Kelemahan tinta Fine Ink: Bercak-bercak tinta pada screen kadang kala sulit dibersihkan. Hasil sablon mudah larut bila terkena minyak Fine Ink jangan digunakan untuk menyablon plastic pembungkus barang berminyak. b. Tinta HIGH GLOSS Jenis ini terdiri dari berbagai merk, seperti Three Star, Mirage, dll. Penggunaannya juga harus diencerkan dengan pengncer yang sama dengan Fine ink. c. Jenis tinta SINTETIS Jenisnya antara lain Glotex, Nippe, Shinto dll. Sebelum dipakai diencerkan dulu dengan minyak tanah, afduner, atau thinner dengsn perbandingan 1:1 atau sesuai keburuhan. d. Kombinasi antara HIGH GLOSS dan SINTETIS Tinta High gloss dan Sintetis dapat dicampur sbb: Cat sintetis : 10 bagian Tinta High Gloss : 1 bagian Paste dry (pengering) : ¼ bagian Vernis : ¼ bagian Penggunaan bahan disesuakan dengan kebutuhan. Kalau menginginkan lambat kering, Paste dry bisa dihilangkan, sedangkan Vernis sebagai bahan pengkilap. Catatan: Plastik yang disablon dengan tinta Fine ink, hasilnya nampak bercahaya dan tidak berubah dalam jangka waktu yang lama, asal plastic sudah di-treat. Biasanya plastic yang disablon dengan tinta ini digunakan sebagai pembungkus permanent. Plastik yang ndisablon dengan tinta Sintetis, hasil warna tidak hidup. Digunakan untuk plastic pembungkus sementara. Untuk menghasilkan warna yang bercahaya bias ditambahkan dengan Vernis ¼ bagian. Hasi sablonan plastic dengan tinta High Gloss, bersifat sedang. Tidak terlalu kusam dan juga tidak terlalu bercahaya. Plastik yang disablon dengan tinta Kombinasi hasilnya berkilat, bercahaya, serta tahan lama. B.2. Tinta untuk menyablon kertas Jenis kertas yang sering digunakan orang bermacam-macam antara lain kertas Koran (CD), HVS, kertas merang, kertas roti, karton, kraft dll. Masing-masing memiliki kehalusan permukaan yangn berbeda. Untuk itu disediakan beberapa resep, sbb: Resep : Pengental manutex 5% : 500 gram Cat reaktif/indigosol/lainnya : gram Cat reaktif/indigosol atau sejenisnya termasuk jenis cat kain. Aduk sampai benar-benar larut dan tercampur. Bila warnanya lebih muda jumlah cat harus ditambah. Resep : Tinta cetak : 100 gram Pengencer : 50 gram Tinta cetak bias menggunakan merk PEONY, FINE INK, PAGODA, PEACOCK, CERANI, dll. Umumnya berbentuk pasta atau bubuk, maka harus diencerkan dengan afduner, minyak terpin, atau reducer khusus. Cara mencampurnya menggunakan perbandingan (tinta cetak:pengencer) 1: 1/2 atau 1:1, tergantung dari ukuran screen. Semakin besar kerapatan berarti screen semakin halus dan tinta semakin encer. Resep: Cat sintetis : 1 bagian Pengencer : ½ bagian Pengencer cukupmenggunakan afduner atau thiner. Apabila terlalu encer bias ditambahkan powder talk secukupnya, tetapi akan menghilangkan kilat. Resep: Tinta cetak : 1 bagian 24

25 Cat sintetis : 3-5 bagian Campuran ini hasilnya cukup baik, jika menghendaki hasil berkilat tambahkan vernis bila tidak bisa menambahkan sedikit powder talk. Resep: Tinta Fine ink : 1 bagian Minyak tanah/terpin : ½-1 bagian Setelah bebar-benar tercampur, diamkan ±4-6 jam baru dipakai. Resep ini khusus untuk screen kerapatan tinggi, antara 150T 180S. Catatan: Untuk menghendaki cepat kering, resep bisa ditambah dengan Dry Paste secukupnya. Bila terlalu banyak pori-pori screen buntu dan gambar cepat rusak. Untuk menyablon kertas Koran paling baik menggunakan resep kombinasi, sedang kertas merang membutuhkan tinta yang lebih encer. Untuk menghasilkan sablonan yang baik pada karton gunakan resep tinta Fine ink dan minyak tanah/terpin. Bila jenis kertas mahal dan berkualitas prima, gunakan cat yang baik agar sesuai hasilnya. B.3. Jenis tinta/cat untuk menyablon imitasi Jenis imitasi sangat beragam baik dilihat dari kwalitas, ketebalan, keadaan yang dilapisi kain dan yang msh tulen, ada juga yang transparan. Secara umum screen yang digunakan untuk imitasi adalah 150T 200S. Tinta untuk menyablon imitasi dapat dilihat pada resep berikut: Resep1: Cat sintetis : 1 bagian Pengencer : ½ bagian Bila sebelum diberi pengencer catnya sudah encer, bukalah selama 1 hari atau ditambah tinta dengan warna yang sama agar cat menjadi lebih kental. Resep2: Tinta cetak High gloss : 1 bagian Pengencer : ½ bagian Gunakan tinta High gloss dengan merk yang baik sedangkan pengencer bisa menggunakan afduner, minyak tanah, terpin atau reducer khusus.. Resep3: Cat sintetis : 10 bagian High gloss : 1 bagian Pasta pengering : ½-1 bagian Vernis : secukupnya Ini merupakan kombinasi antara tinta cetak dengan cat sintetis. Pasta pengering atau vernis dicampurkan apabila diperlukan. Resep4: Tinta PVC : 1 bagian Reducer khusus : ½ bagian Tinta/cat PVC adalah jenis tinta sablon yang serbaguna. Selain untuk imitasi, bisajuga untuk kulit, kertas, mika,kayu dll. Tersedia dalam berbagai merk sedangkan pengencernya bisa dengan jenis Fujisol 3 (M3) untuk sablonan yang lebih cepat kering atau Thinner A bila tidak keburu waktu. Keuntungan menggunakan tinta PVC: Gambar jelas dan noda tinta pada screen mudah dibersihkan. Dapat digunakan untuk kertas, imitasi, karton dll. Pori-pori screen tidak mudah buntu. Bila menggunakan reducer khusus dalam waktu ±2 menit akan kering sedangkan menggunakan afduner/thinner A memakan waktu ±15 menit. Kelemahan cat PVC: Tidak bisa digunakan untuk mencetak plastic karena tak dapat bersenyawa dengan plastic. Berbentuk pasta sehingga harus dicairkan dulu sebelum digunakan. Berbau menyengat dan cepat kering sehingga kemasan harus segera ditutup bila seesai digunakan. Noda yang menempel pada gambar sulit dihilangkan. Bila menggunakan obat penghapus untuk menghilangkan noda gambar akan merusak warna dasar gambar. Zat yang ada pada tinta dapat merusak rakel. Hasil sablonan dengan resep-resep di atas untuk imitasi Bila menghendaki keadaan tinta agak kental, perbandingan pengencer dikurangi dan sebaliknya. 25

26 Bila menggunakan resep1 warna terlihat kusam serta mudah berubah jika tanpa penambahan vernis. Hasil sablonan kasar bila diraba. Resep 2 lebih baik dari resep1. Resep 3 warna bercahaya, lebih sempurna dan tahan lama serta halus jika diraba. Resep 4 yang paling baik. Warna cemerlang, halus dan tahan lama. Untuk segala jenis imitasi sebaiknya gunajkan resep ini. B.4. Tinta untuk menyablon mika Jenis ketebalan dan kecerahan (tembus cahaya tinta) berbeda-beda. Screen yang digunakan umumnya berukuran 150T-200S. Paling baik menggunakan tinta jenis PVC. B.5. Cat untuk menyablon jenis karet Untuk menyablon karet gunakan screen 120T-200S, terhantung dari keadaan karet. Tinta yang digunakan bisa sintetis, High gloss, atau kombinasi cat sintetis dan High gloss. B.6. Tinta untuk menyablon kulit Untuk menyablon kulit, nomor screen dan jenis tinta/cat yang dipakai sama dengan yang digunakan untuk imitasi B.7. Tinta untuk menyablon sticker Sticker disebut juga Vinyl-Sheet, sejenis gambar temple untuk berbagai keperluan. Corak bisa bermacam-macam seperti gambar, tulisan, symbol dsb. Sticker terdiri dari plastic baik transparan atau tidak, perekat khusus dan jenis kertas lilin. Fungsi kertas lilin adalah sebagai pelindung perekat stiker agar sebelum digunakan tidak kering. Karena yang disablon pada plastiknya maka tinta yang digunakan adalah sebagaimana untuk plastik yaitu jenis Fine ink. B.8. Tinta untuk menyablon seng Cat atau tinta yang diperlukan untuk menyablon seng bermacam-macam, dan seng yang hendak disablon harus sudah dipotong sesuai dengan yang dikehendaki. Bila menghendaki cat khusus seng resepnya adalah sbb: Resep 1: Cat Super gloss :1 bagian Reducer Super gloss : ½ bagian Campuran diaduk sampai rata hingga siap untuk digunakan. Daya tahan Super gloss kuat, tahan terhadap cuaca, tidak mudah luntur dan warna cemerlang. Selain itu bisa juga menggunakan jnis tinta khusus untuk menyablon seng yaitu jenis Metallic Print. Jenis ini memang khusus untuk menyablon seng, tahan terhadap oksidasi, tahan karat, dan tidak berubah warna, serta cepat kering dan cemerlang. Merk yang digunakan adalah COATES. Disamping itu disediakan reducer khusus: Resep 2: Cat Metallic Print/Coates : 1 bagian Reducer khusus : ½ bagian/secukupnya Setelah diaduk rata siap untuk digunakan. Akan lebih baik jika bagian seng yang sudah disablon dilapisi dengan vernis untuk mencegah timbulnya karat serta menjaga agar warna sablonan tetap cemerlang. B.9. Tinta untuk menyablon kayu Kayu yang akan disablon harus yang sudah di amplas halus dan hilang kotorannya. Screen yang digunakan umumnya berukuran 90T, 120T, 150T, dan 165T. Jenis tinta sama dengan yang dipakai untuk imitasi. Setelah disablon dilapisi dengan vernis. B.10. Tinta /cat untuk menyablon gelas, botol, dan barang pecah belah lainnya. Yang diaksud gelas adalah semua barang yang terbuat dari bahan gelasseperti botol, gelasminuman dsb. Bentuknya bermacam-macam. Screen yang digunakan untukukuran umum adalah 90T, 120T, 150T dan 165T. Jenis tinta yang dipakai sama dengan yang untuk imitasi. Setelah disablon, dilapisi dengan Vernis agar cemerlang dan tahan lama. Tinta untuk barang jenis gelas harus khusus. Yang biasa digunakan adalah merk WEICO. Resep: - Tinta Weico : 1 bagian - Reducer khusus : ½ bagian atau secukupnya Setelah dicampur, diamkan selama beberapa waktu baru kemudian digunakan. B.11. Tinta/cat untuk menyablon kain Karena benda yang hendak disablon ini merupakan jenis tekstil, maka penggunaan cat tidak boleh sembarangan. Syarat yang harus dimiliki oleh tinta kain adalah sbb: - Harus berbentuk pasta/kental. 26

27 - Setelah disablonkan tidak mengeras pada kain. - Harus memiliki daya serap yang baik. - Tahan dan kuat, tidak luntur oleh pencucian. Syarat-syarat tersebut harus dimiliki oleh tinta kain untuk menghasilkan sablonan baik. Tinta kain tidak dijual dalam bentuk siap pakai, tetapi harus diramu dulu sehingga menjadi tinta yang memenuhi syarat. Jenis yang paling umum dan bagus digunakan adalah SANDYE SUPER COLOR, dimana untuk membentuknya harusmelalui peramuan dari berbagai macam bahan. Ini hanya digunakan bila kainnya berwarna dasar muda. Sedangkain warna dasar tua menggunakan jenis FLOATINE, ORIENT PASTE, atau bisa juga menggunakan cat sintetis. Dalam mengolah cat kain harus sesuai dengan rumusan pembentuk agar nantinya dapat dihasilkan cat yang kental (pasta), dan memiliki ikatan warna dan daya tahan yang kuat (tidak luntur). Sebab bila luntur keadaan kain tidak dapat dikembalikan seperti semula. Bila terjadi kesalahan tidak bisa dihapus, tetapi harusdiganti dengan kain yang baru. Hasil sablonan tekstil lebih tinggi nilainya, karena itu pengolahan cat harus tepat serta penyablonan harus baik. a. SANDYE SUPER COLOR Untuk mendapatkan cat kain Medium Pasta menjadi Sandye Super Color, diperlukan bahan-bahan pembentuk sbb: - Air : Berfungsi sebagai bahan pelarut lainnya. - Catalist : Berbentuk butir-butir putih berfungsi sebagai bahan pencegah kebuntuan. - Binder Acramin SLN : Berbentuk cairan dan berwarna putih susu serta berbau kurang sedap. Berfungsi sebagai bahan pengkilat/pencegah kelunturan. - Emulsifir : berbentuk putih bening, sebagai bahan pengental cat. - Minyak tanah : Sebagai bahan pembantu pencegah kelunturan, mencemerlangkan warna. - Polysol : Berbentuk pasta berwarna putih. Berfugsi sebagai bahan pembantu menambah daya tahan cat. - Sandye Color : Berbentuk cair, merupakan zat pemberi warna. Dari ketujuh bahan tersebut bila telah melalui proses pencampuran akan dihasilkan cat kain berbentuk kental (pasta) dan merupakan cat yang bagus untuk berbagai jenis kain, asalkan kain yang hendak disablon berwarna dasar muda. Sebab bila kain yang hendak disablon berwarna dasar tua, warna dari Sandye tidak akan terlihat jelas (tidak kontras). Dikarenakan Sandye Color sebagai bahan pembentuk warna hanya tersedia dalam warna-warna merah tua, merah muda, hitam, putih susu, kuning, kuning emas, biru, hijau, biru laut dan jenis warna-warna contras lainnya. Dari ketujuh bahan tersebut yang merupakan bahan utama adalah air, binder, emulsifir, catalyst dan minyak tanah. Keempat bahan utama ini harus ada agar bisa terbentuk cat kain. Air dan minyak tanah mudah didapatkan. Emulsifir bila tidak ada dapat diganti dengan bahan manutex atau tragent. Catalyst bila sulit didapatkan masih bisa dihasilkan cat kain. Kecuali binder, bila bahan satu ini tidak ada maka pembuatan cat kain tidak dapat dilaksanakan. Bila kita hendak membuat cat kain Sandye Color sebanyak 1kg, berarti jumlah masing-masing bahan yang harus disediakan adalah: - Air biasa : 20 gram/20 cc - Binder Acramia SLN : 30 gram - Catalyst (DAP) : 2 gram - Emulsifir : 5 gram - Minyak tanah : 38 gram/38 cc - Polysol : 10 gram - Sandye Color : 5 gram Cara meramu: - Air, binder dan catalyst diaduk lebih dulu dalam mangkuk plastik sampai benar-benar mencampur. - Sedikit demi sedikit kemudian masukan emulsifir ke dalam campuran tersebut sambil terus di aduk sampai menjadi kental. - Selanjutnya sedikit demi sedikit masukan miyak tanah. Jangan menuangkan minyak tanah sekaligus karena dapat menyebabkan pasta cat pecah-pecah dan menjadi sulit bersenyawa. - Pada waktu menuangkan minyak tanah harus terus diaduk. - Bila larutan telah bercampur, masukan polyxol 10% kedalamnya, yaitu polyxol yang telah dilarutkan terlebih dahulu dengan air (Polyxol:air = 1:1/2). - Dengan menyampur Polyxol ke dalam pasta itu, maka cat sudah jadi, tinggal memberi warna saja. Untuk itu masukan zat pewarna Sandye Color sejumlah yang dikendaki dan aduk terus ampai warna bercampursecara keseluruhan dalampasta itu. Catatan: Bila waktu menuangkan minyak tanah secaratidak sengaja tertuang semuanya, keadaan pasta menjadi pecah-pecah. Untuk mengatasi dengan mendiamkan pasta beberapa saat (jangan diaduk) sampai minyak memisahkan diridari larutan (berada di atas) karena pasta tersebut mengandung air sehingga minyak tidak mau bercampur. Bila minyak telah memisahkan diri, pisahkan minyak pada tempat tersendiri. Selanjutnya lakukan pengadukan kembali dan tuangkan minyak tanah sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. 27

28 Pembuatan cat Sandye Color hanya bila hendak menyablon dan buat secukupnya saja. Jangan sampai sisa terlalu banyak, karena cat Sandye telah berumur 3 hari belum digunakan, kemampuan cat berkurang. Bila cat terlalu kental, tambahkan air sedikit dan diimbangi dengan menambahkan binder sambil diaduk terus. Sedangkan bila terlalu cair tambahkan emulsifir. Selain sebagaimana tersebut di atas juga perlu diketahui bahwa cat kain yang telah disablonkan, hasilnya masih harus melalui proses lagi untuk mendapatkan kekuatanyang dapat bertahan terhadap air. Hasil sablonan dikeringkan lebih dahulu, keudian dipanaskan dengan jalan setrika. Dengan cara demikian akan semakin mengkilat dan menyatu dengan serat-serat kain dan warna tidak mudah luntur. b. FLOATING Penggunaan cat Sandye Super Color(medium pasta) adalah untuk kain berwarna dasar muda, sedangkan kain berwarna dasar tua bisa menggunakan cat Floating atau cat Sintetis. Cat Floating bisa langsung dipakai karena sudah tersedia dalam bentuk jadi (siap pakai). Hanya saja belum berwarna. Karena itu dengan membubuhkan zat pewarna Sandye Color sebanyak yang dibutuhkan, cat Floating siap untuk menyablon. Sebelum diberi warna, cat floating berwarna putih, dan merupakan jenis tinta sablon yang diproduksi khusus untuk berbagai jenis kain yang memiliki warna dasar tua. Kemampuannya sangat bagus, kuat dan mampu menampilkan warna-warna cemerlang dan kontras. Cat floating mampu bereaksi dengan serat-serat kain sangat baik, sehingga semua jenis kain berwarna gelap dapat dicetak dengan hasil memuaskan. Hasil sablonan dengan tinta ini mampu bertahan sampai bertahun-tahun(tidak luntur). Bila hendak digunakan dan keadaannya kental, tambahkan sedikit air dan aduk sampai benar-benar larut (ini dilakukan pada waktu hendak menyablon dan sebelum diberi pewarna). c. Cat SINTETIS Selain dua jenis tinta sebagaimana tersebut d atas, untuk menyablon kain berwarna dasar tua bisa juga dilakukan dengan jenis cat Sintetis. Hanya saja larutan minyak yang ada dalam larutan minyak tersebut garus dikurangi. Sebab setiap cat dari jenis apapun didalamnya sudah mengandung kadar minyak. Caranya adalah sbb: - Diamkan (endapkan) cat sintetis sampai beberapa waktu. - Bila minyak sudah terpisah, kurangi sebanyak 10%. - Setelah minyak dikurangi, aduk lagi perlahan sampai tercampur.l - Kemudian dicampur talk menurut kebutuhan, aduk lagi hingga tercampur. Penambahan talk diperlukan untuk mempertahankan warna cat, tetapi bila terlalu banyak mengurangi daya rekat dan menjadikan sulit enembus pori-pori screen. Kelebihan dan kekurangan menggunakan cat Sintetis: - Untuk menyablon kain, cat sintetis hanya untuk kain berwarna dasar tua, dan jenis kain yang tidak dicuci, seperti spanduk, vandel dll. - Hasil warna cat sintetis nampak lebih jelas. - Pada bagian yang disablon menjadi kaku. - Mudah rontok dan tidak tahan cuci. - Yang umum digunakan adalah merk Glotex, Emco dll - Dapat digunakan untuk menyablon barbagaibahan seperti kayu, seng, kertas dll kecuali plastik dan gelas. - Cara penggunaan bisa langsung dipakai bila tidak terlalu kental. Minyak pelarut yang paling baik adalah afdunner. - Harga murah, ekonomis dan praktis penggunaannya. - Hasil cetakan biasanya akan menimbulkan serat-serat. - Hasil sablonan dengan cat Sandye harus disetrika biar kuat sedang cat sintetis tidak. BAB. VI TATA CARA MENYABLON / RANGKAIAN BERITA BERGAMBAR A. Pendahuluan Sebelum penyablonan dilakukan, diana ini merupakan inti dari seluruh rangkaian pekerjaan pada sistem cetak sablon, persiapkanlah dengan baik segala sarana yang diperlukan. Bila ada yang kurangmemenuhi syarat segeralah disempurnakan. Juga harus diketahui sifat keadaan benda agar nantiya bisa menentukan baik tidaknya hasil sablonan. Ditinjau darisegi fisik, setiap benda terbagi dalam tiga jenis, yaitu: 28

29 Jenis benda menyerap cat misalnya jenis tekstil. Jenis benda sedang (ini bersifat relatif). Misalnya kertas, karton, imitasi. Leer dll. Jenis benda tidak menyerap cat, seperti plastik, mika, logam dll. Ketiga jenis benda tersebut harus diketahui secara persis agar nantinya dapat ditentukan/dipilih nomor kerapatan screen yang cocok serta bagaimana cara penyablonan yang baik. Misalnya jenis benda menyerap cat menggunakan screen berukuran 61T, 62T, 77T atau 90T. Kemudian pada waktu menyaputkan cat dengan rakel di atas screen dapat dilakukan beberapa kali. Sedangkan untuk jenis benda sedang dan tidak menyerap cat menggunakan screen 120T sampai 180s, dan gerakan rakel pada waktu memyaput cat cukup dilakukan sekali. Selanjutnya bila ditinjau dari segi sifat, setiap benda dibagi menjadi tiga macam, yaitu: Jenis benda tembus pandang seperti kaca, plastik, mika dsb. Jenis benda tembus cahaya, seperti kaca putih susu, kertas roti, HVS dsb. Jenis benda pekat, seperti logam, kayu, plastik tebal berwarna gelap. Untuk menyablon jenis benda tembus pandang, tidak lagi membutuhkan penerangan, karena motif gambar yang berada di balik benda tersebut dapat dilihat dengan jelas. Kemudian untuk jenis benda tembus cahaya waktu melakukan penyablonan diperlukan sarana penerangan agar corak gambar dibalik benda dapat dilihat dengan jelas. Sedangkan untuk jenis benda pekat diperlukan bantuan mika film untuk penyablonan lebih dari 1 warna. Melakukan penyablonan lebih dari satu warna (dua, tiga warna atau lebih), diperlukan kemahiran lebih dulu dalam mencetak satu warna. Untuk itu, bagi pemula, permahirlah lebih dulu cara menyablon satu warna di atas berbagai macam benda seperti rangkaian berita bergambar berikut. B. Rangkaian berita bergambar Melaksanakan penyablonan di atas berbagai macam benda sebenarnya tidak sulit, bila proses awal dan persiapan benar-benar telah matang dan menurut tata cara yang benar. Ikutilah petunjuk-petunjuk di bawah ini. a. Mempersiapkan screen sheet Pertama siapkan lebih dulu screen sheetnya. Nomor kerapatan harus sesuai denganjenis benda yang hendak disablon. Posisi screen yang terpasang pada bingkai harus benar-benar dalam kondisi sempurna. posisi screen sheet bagian dalam screen sheet bagian luar Gambar 22: Screen yang terpasang pada bingainya harus dalam posisi sempurna serta merupakan screen dengan nomor kerapatan yang sesuai dengan jenis benda yang hendak di sablon. b. Membersihkan screen sheet sebelum dipakai Screen sheet yang hendak dipakai harus benar-benar bersih dari debu dan segala kotoran yang melekat. Cara yang termudah adalah dengan menyiram air panas (70ºC) dan disikat pelan dengan sikat halus. Bisa juga direndam dengan air panas yang telah diberi soda abu ( 1lt air panas + 1 sendok makan soda abu). Sambil direndam screen digosok pelan-pelan dengan kain halus atau karet busa pada bagian dalam dan bagian luar screen agar benar-benar bersih. Selanjutnya screen diangkat, tiriskan atau keringkan. Cara yang lebih baik adalah menggunaka Caustic Soda. Larutan Caustic (soda api) 200 gr ke dalam air 200gr. Gunakan batang kayu/bambu untuk mengaduk selama ±10 menit sampai rata. Selanjutnya poleskan larutan soda api ke permukaan screen luar dan dalam menggunakan kayu yang pada ujungnya dibalut kain halus atau busa. Pemolesan harus hati-hati dan jagan terlalu ditekan. Diamkan screen ±15 menit agar larutan soda api yang telah dipoleskan benar-benar bereaksi dengan screen. 29

30 - Selanjutnya screen disemprot dengan airbersih agar semuakotoran dan larutan soda api yang menempel benar-benar hilang. Untuk menetralisir screen dan membersihkan kotoran dari bekas larutan soda api yang msih tertinggal padawaktu penyemprotan, gunakan laruan asam cuka (cuka dapur). Larutkan cuka dapur dengan air 1:6, aduk sampai benar-benar tercampur. Dengan menggunakan karet busa atau kain halus larutan cuka dipoleskan ke seluruh permukaan screen (luar dalam), diamkan ±15 menit agar bereaksi. Terahir screen disemprot dengan air bersih agar larutan cuka hilang. Bila perlu gunakan tepung untuk menggosok screen sebelum dinetralisir dengan asam cuka. c.membuat corak gambar Screen yang bersih dan kering siap digambari. Gambar bisa dibuat secara langsung atau fotocopy. Untuk motif yang besar dan mudah, cara praktis adalah menggambar langsung pada screen dengan pensil 2-3B. Bila selesai menggambar, screen dibalik (bagian luar menghadap ke atas) dan daerah luar gambar dipolesi larutan pembangkit. (gambar) Bila menggambar secara langsung pada screen takut salah, buat terlebih dahulu desainnya di atas kertas. Selanjutnya kertas yang telah digambari diletakaan di atas meja atau pada landasan lain yang halus dan rata, dan bagian pinggir kertas diisolasi. Screen yang telah siap diletakkan tepat diatas gambar sehingga gambar itu akan terlihat dari balik screen. Dengan menggunakan pensil salinlah (di-blat) gambar tersebut kedalam screen. Bila telah selesai screen dibalik. Bagian luar menghadap ke atas dan daerah pinggiran gambar dipolesi larutan pembangkit. (gambar) Menggambar dengan cara langsung bila dilakukan dengan berbagai macam cara sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian untuk cara fotocopy, yaitu dengan kertas tembus cahaya, dengan mika film atau melalui proses pemotretan, adalah untuk corak gambar atau tulisan yang bersifat rumit dan banyak variasi. Pertama buatlah desain gambarnya di atas HVS, kertas roti, atau kertas doorslag. (gambar) Gambar/tulisan harus benar-benar bagusdan tintanya harus sepekat mungkin. Bila perlu buatlah variasi sedemikian rupa sehingga nampak indah. Setelah selesai dibalik, makagambr akan nampak samar-samar dari balik kertas. Pada bagian ini, kertas dipolesi dengan minyak kelapa yang bersih agar kerytas menjadi tembus cahaya. Pemolesan minyak pada kertas dilakukan bila gambar hendak diafdruk. Bila gambar sudah dibuat tapi belum hendak diafdruk maka simpanlah dalam map. Bila menggambar menggunakan mika, sebelumnya mika (bekas rontgen) dibersihkan dulu agar menjadi bening. Siapkan film bekas rontgent, lalu rendamlah dalam Caustic soda 200gr + air dingin 800gr selama ±20 menit. Bila gambar rontgen telah larut/hilang cucilah denganair sampai ersih. Selanjutnya keringkan dan gosoklah dengan kertas gosok sampai lemaknya hilang agar tinta gambar mudah melekat pada film. Corak gabar dibuat dulu pada kertas lalu di-blat. Menggambarnya bisa menggunakan pen kodok, tintanya dengan tinta cina/bak, tita afdruk, tinta adverf atau cat plakat. d.memolesi screen dengan larutan pembangkit Bila cara menggambar dilakukan secara langsung maka pemolesan larutan pembangkit dilakukan pada begian luar gambar. Bila cara menggambar menggunakan metode fotocopy, maka setelah corak gambar dibuat lebih dahulu di atas kertas tembus cahaya, mika film atau yang lainnya maka gambar itulah yang harus disimpan lebih dulu agar tidak rusak. (gambar) Pertama siapkan larutan pembangkit yang akan digunagan sesuai dengan yang dikehendaki. Lakkan pembuatannya sesuai takaran yang telah ditentukan. Tata cara meramu dan prosesnya dibuat dikamar gelap. Setelah proses meramu selesai, ambilah screen sheet bersih dan oleskan larutan pembangkit pada sisi dalam dan luar screen, dengan menggunakan coarter atau penggaris siku sampai benar-benar rata. Setelah selesai screen dikeringkan (masih dalam kamar gelap) dengan kipas angin atau hair dryer. 30

31 Screen disandarkan dalam posisi vertikal Kipas angin dalam kondisi Berputar penuh. Jarak antara screen dengan Kipas angin sekitar 25cm Gambar 23: Sebuah cara mengeringkan screen yang telah di polesi larutan pembangkit dengan kipas angin. - Fungsi dari pengering adalah penguat senyawa antaraemulsi pembangkit dengan kainscreen. Pada saat kering itulah proses pembakaran terhadap emulsi pembangkit dapat berlangsung dengan baik. Semua kegiatan di atas harus dilakukan di kamar gelap dan sampai tahap ini screen tidak boleh terkena sinar langsung. Pengeringan screen juga bisa dilakukan dengan jalan dipanaskan di atas kompor atau api arang yang atasnya ditutup dengan seng sehingga screen tidak terkena api langsung, dan screen harus digerak-gerakan agar keringnya rata. e.proses penyinaran Setelah screen kering harus segera disinarkan. Bila terlalu lama di tempat terbuka (walaupun tidak terkena obat langsung) obat afdruk dapat menjadi pekat dan mempersulit tembusnya sinar. Perlengkapan yang harus disiapkan yaitu kaca bening setebal ±5mm dan harus dalam kondisi bersih tanpa bercak, gambar positif yang sudah digambar sebelumnya, screen sheet yang sudah diolesi larutan pembangkit, dan bantalan busa yang sudah dilapisi kain berwarna gelap. Semua perlengkapan dan penataan harus dilakukan di kamar gelap. Siapkan semua perlengkapan itu, gambar positif harus dalam kondisi bagus. Masukan bantalan busa ke bagian dalam screen. Pasang gambar positif dalam posisi terbalik. Untuk menghindari bergesernya gambar, sebaiknya diisolasi dengan isolasi tembus cahaya. Tumpangkan kaca bening di atas screen yang telah ditempeli gambar. Selanjutnya tutuplah dengan kain berwarna gelap dan bawalah keluar untuk disinari. Setelah berada pada posisi penyinaran, buka tutup kainnya dan sinari dengan matahari. Peralatan harus dipegang dan di tekan agar saling terhimpit, dan jari-jari tidak boleh masuk ke daerah screen yang telah dipolesi larutan pembangkit. Lamanya penyinaran tergantung dari jenisobat pembangkit dan keadaan cuaca. Selain dengan matahari bisa juga menggunakan lampu. Jarak antara lampu dengan screen sheet ±30cm. Tapi juga tergantung dari kapasitas lampu yang digunakan. Semakin besar kapasitas lampu, semakin tinggi jaraknya dan semakin singkat waktunya. Penyinaran juga bisa menggunakan obat sfdruk khusus. Setelah penyinaran selesai sesuai dengan waktunya, perlengkapan ditutup kembali dengan kain gelap dan bawalah ke kamar gelap. Begitu juga penyinaran dengan lampu. Sebelum lampu dipadamkan tutuplah terlebih dahulu dengan kain/kertas gelap. Setelah berada dikamar gelap, bukalah tutupnya dan masig-masing perlengkapan dilepas. Tujuannya agar hasil penyinaran tidak tersentuh lagi oleh sinar, sehingga gambar yang telah terbentuk pda screen menjadi pekat. kaca bening dengan tebal sekitar 5mm film sablon A posisi gambar terbalik B screen sheet bantalan busa yang sudah dilapisi kain berwarna gelap C bantalan harus bisa masuk kebagian dalam screen isolasi tembus cahaya 31

32 D Perlengkapan ditumpuk seperti tersebut Dan kemudian ditutup dengan kain berwarna Gelap untuk dibawa keluar guna proses Penyinaran dengan matahari. Waktu melkukan proses penyinaran, Perlengkapan ditekan sedemikian rupa agasr Satu sama lain saling menekan dan film Sablon dapat merapat erat pada screen. Dua lampu masingmasing 40watt E Sarana penjepit agar masing-masing Perlengkapan dapat saling menekan (proses penyinaran dengan lampu). Gambar 24: Petunjuk tata cara melakukan proses penyinaran / afdruk dalam rangka pemindahan gambar dari film sablon kedalam screen f.proses pencucian/pembangkitan gambar pada screen Langkah ini masih dilakukan di kamar gelap. Setelah masing-masing perlengkapan dilepas, maka dalam screen akan tampak bayangan gambar keputih-putihan (nampak jelas perbedaannya antara daerah gambar dan daerah bukan gambar. Selanjutnyaseluruh bagian screen dicuci dengan air dingin. Bila masih terdapat bagian gambar yang tersumbat perlu dibantu dengan direndam air panas 60º-70ºC selama ±5 menit. Untuk mencegah kebuntuan, daerah gambar bisa dipulas dengan sabun krim kemudian dibilas hingga bersih, lalu cucilah dengan air dingindan tiriskan. Letakkan screen dalam posisi horisontal. Gunakan kain atau kertas serap untuk menyerap sisa-sisa air pada screen dengan cara ditekan-tekan perlahan. Selanjutnya screen dijemur agar benar-benar kering. Lakukan penjemuran selama 30 menit sampai 1 jam, bila terlalu lama akan menyebabkan lapisan chrom pada screen retak-retak. Setelah screen kering jangan keburu-buru untuk menyablon tetapi periksalah dulu barangkali ada kerusakan kecil yang perlu diperbaiki ( langkah menursir). g. Menyempurnakan gambar (tursir) Proses pencucian dan pengeringan dalam rangka proses pembuatan gambar pada screen mungkin saja terjadi kerusakan kecil yang tidak disengaja. Untuk itu periksalah seteliti mungkin dalam kamar gelap bila mungkin ada kebocoran. Letakkan screen dengan posisi vertikal atau miring. Bagian gambar screen diberi lampu penerang untuk mempermudah pengontrolan. Bisa juga dilakukan di meja afdruk. Periksalah seteliti mungkin barangkali ada kebocoran-kebocoran kecil yang perlu diperbaiki. Bila nampak ada kebocoran pada daerah pinggiran dan luar gambar, gunakan kwas kecil dan larutan pembangkit untuk menutup lubang kebocoran itu. Selanjutnya gunakan kwas besar untuk memolesi seluruh bagian luar gambar. Larutan pembangkit harus sama dengan yang dugunakan pertama. Jika pada gambar terdapat bagian-bagian yang tersentuh larutan pembangkit, gunakan larutan soda api kadar tinggi untuk membersihkannya, caranya dengan menyentuhkan soda api itu pada bagian gambar dengan ujung pen. Selanjutnya gunakan kapas basah dari balik screen untuk membersihkan dilanjutkan dengan kapas kering untuk menyerap air pada bagian yang basah. Setelah pekerjaan selesai screen dijemur agar kering dansiap untuk menyablon. h. Lapisan penguat akhir Sampai tahap g screen siap digunakan untuk menyablon kayu, karet, plastik. Kertas, seng dll. 32

33 - - Untuk larutan pembangkit jenis Gelatine-Bichromate, adakalanya sebelum digunakan screen dilapisi dulu dengan lapisan penguat, untuk melindugi dan menambah daya tahan lapisan chrom terhadap gesekan rakel secara terus menerus serta menambah daya tahan terhadap pengaruh terhadap zat-zat yang ada pada tinta sablon. Cara melapisinya dengan merendam screen ke dalam larutan penguat selama menit. Kemudian dijemur selama ±5 menit, setelah itu dicuci dengan air dingin dan keringkan kembali, dan screen siap digunakan. i. Melapisi pinggiran screen dengan kertas kraft Dalam banyak hal, sebelum screen digunakan untuk menyablon pada pinggirannya biasanya dilapisi dulu dengan kertas craft (kertas sampul) atau kertas semen sebagai pelindung. Fungsinya untuk mencegah pengaruh sisa-sisa tinta yang digunakan terhadap tinta lain. Disamping itu kertas pelindung berfungsi untuk mencegah terjadinya perembesan tinta di luar daerah gambar. Untuk melekatkan pada screen gunakan larutan pembangkit sejenis yang dilarutkan pada screen. Setelah kertas melekat, begian atasnya juga dipolesi dengan larutan pembangkit yang sama. Setelah itu screen dikeringkan selanjutnya digunakan untuk menyablon. j. Melapisi screen dengan screen lack Untuk menyablon plastik, seng, kayu, imitasi, kertas dll, prosedur a sampai I telah sempurna dan screen siap untuk menyablon. Tapi untuk menyablon kain, screen perlu dilapisi lagi dengan vernis atau screen lack sebab cat kain mengandung air. Bila screen tidak dilapisi akan menimbulkan reaksi tersendiri terhadaplapisan chrom yang ada pada screen. Gunakan screen lack yang telah dicampur dengan sfduner dengan perbandigan (screen lack:afduner) 1:0,5. Aduk sampai rata dan lapiskan ke seluruh bagian screen dengan menggunakan kapas atau disemprotkan. Bagian dalam screen didahulukan baru bagian luar. Selanjutnya gunakan kapas yang telah dipolesi minyak tanah atau afduner untuk memolesi seluruh bagian screen secara perlahan. Gunakan kertas serap untuk membersihkan lack pada gambar sampai bersih. Bila agak sulit gunakan pompa angin untuk membersihkan bagian gambar hingga benarbenar bersih. Selanjutnya screen dijemur agar lapisan lack benar-benar kering dan screen siap dipakai menyablon kain. C. Tata Cara Menyablon Siapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain tinta atau cat sablon, pelarut dan pengencernya, bedak talk atau kanji, kain pembersih dari jenis kaos, cello-tape, barang-barang yang hendak disablon, rak pengering, kertas merang atau kertas koran untuk percobaan peyablonan dan sebagai kertas pembersih. Periksalah rakel yang akan digunakan apakah karetnya benar-benar rata atau tidak. Bila nampak tidak rata gesekan rakel pada amplas atau kertas pasir yang dilekatkan pada kayu/papan. Selanjutnya untuk mendapatkan hasilsablonan yang baik, ikutilah tatacara menurut berita bergambar di bawah. C.1. Cara menyablon plastik dan kaca Plastik, kertas, kaca umumnya tembus pandang dan tembus cahaya, karena itu pelaksanaan penyablonan tidak terlalu sulit. Prosedur pelelaksanaannya sebagai berikut: Landasan meja meja berupa kaca benin Dengan tebal sekitar 5mm. Pasang screen sheet pada meja cetak Dengan menjepitkan batang screen Bagian atas kepenjepit(catok). Lampu neon / lampu pijar. - Gambar 25: petunjuk cara pemasangan screen sheet diatas meja cetak Pasang screen sheet pada meja cetak dengan cara menjepitkan batangan screen bagian atas alat penjepit/catok. Selanjutnya naikkan screen ke atas, tuangkan tinta sablon pada daerah luar gambar bagian atas. 33

34 - Daerah luar gambar bagian atas (yang berdekatan dengan catok) merupahkan tumpuan cat/tinta sablon. Tuangkan tinta secukupnya dan jangan berulang-ulang, jangan kelebihan karena dapat merusak hasil cetak. Turunkan screen sampai merapat pada meja. Saputkan tinta tersebut dengan rakel dari atas ke bawah dan corak gambar akan terbentuk (tersablon) di atas daun meja. Penyaputan tinta (gesekan rakel) jangan terlalu di tekan dan cukup sekali jalan. tuangkan tinta sablon diluar daerah bagian atas. A B Daerah luar gambar Bagian bawah. Rakel C setelah screen diisi turunkan Screen sampai merapat kemeja, dan Gerakan rakel dari atas kebawah. D Bersamaan dengan mengangkat screen keatas, Sapukan cat yang ada dibawah itu keatas, Sehingga gambar pada screen tidak buntu. Taburkan bedak talk atau kanji Pada gambar yang menempel dimaja. F E - Gambar 26: petunjuk cara pemasangan screen sheet diatas meja cetak Angkat kembali screen ke atas dan bersamaan dengan itu saputkan kembali cat yang ada pada daerah luar gambar bagian bawah itu ke atas agar tinta tidak terpindah ke daun meja. Waktu menyaputkan tintadengan rakel dari bawah ke atas dalam rangka memindahkan tinta ketempat semula, rakel jangan ditekan karena dapat merobek screen. Selanjutnya hasil sablonan yang terbentuk di etas daun meja dikeringkan dengan talk/kanji. Usap beberapa kali agar kering. Selanjutnya letakan kertas tipis atau tembus cahaya lainnya di atas corak gambar yang ada pada daun meja. Atur posisinya menurut yang dikehendaki untuk kemudian lekatkan dengan atau isolasi. Kertas atau benda yang tembus cahaya itu harus diukur besarnya samadengan benda yang hendak disablon. Sebab nantinya berfungsi sebagai patokan dalam melaksanajkan pencapan. Setelah selesai penyablonan bisa dimulai. Caranya adalah dengan meletakkan benda-benda yang hendak disablon (kertas/plastik) di atas patokan tersebut. Untuk penyablonan plastik, bersihkan dulu jana sampai ada lapisan minyaknya. Untuk kantong plastik yang berwarna gelap (hitam) sebaiknya penerangan lampu yang ada di atas meja dinyalakan agar lebih jelas lagi posisi gambar di atas patokan. C.2. Menyablon karton, kulit dan imitasi leer Cara penyablonan tidak berbeda dengan kertas atau plastik. Hanya saja karena jenis-jenis benda seperti kulit, karton manila, dos dan imitasi leer termasuk jenis benda pekat. Maka dalam membuat patokan sedikit berlainan. Caranya sbb: - Tempelkan kertas tembus cahaya di atas hasil sabloan pada meja. - Atur menurut yang dikehendaki kemudian isolasi bagian sisi kiri dan bawah. - Tempelkan potongan karton tepat pada bagian atas kertas dan bagian samping kanan. Gunanya untuk batasan atas dan pinggir (sebagai patokan/anlag) 34

35 - Lepaskan kertas tipisnya dan biarkan potongan karton yang telah dilekatkan dengan lem pada tempatnya sebagai patokan (anlag) Benda yang hendak di cetak diletakkan tepat pada batas anlag Sisi atas merapat ke anlag atas dan sisi samping merapat ke anlag samping Anlag bisa dibuat dari potongan karton manila, karton tebal, kertas HVS 80 gram atau bisa pula dari karet busa. Tempelkan potongan karton tepat diatas dan disamping kertas dan letakan dengan lem. setelah kertas diambil biarkan anlog pada tempatnya sebagai Patokan menyablon. Anlog atas A B Anlog samping Letakan kertas tipis diatas gambar Bagian atas hasil sablonan diatas meja. letakan dengan isolasi. anlog / batasan. C Bagian atas merapa Keanalog atas. Benda yang disablon Bagian samping. Benda yang hrendak disablon. Bagian samping merapat Keanlog samping. D Gambar 27: Cara pembuatan anlog (patokan) untuk menyablon jenis benda tidak tembus cahaya (benda pekat). Perlu diperhatikan : Posisi gambar atau tulisan pada benda yang di sablon tidak selamanya berada ditengah. Mungkin juga dipojok kanan / kiri atas yang biasanya berupa logo atau bisa juga pada bagian bawah. Dengan posisi yang bagaimana pun caranya sama. Pertama sablonkan dulu pada meja cetak. - Hasil sablonan diberi talk dan usap beberapa kali agar kiering. - Letakkan kertas tembus cahaya di atas gambar dan atur menurut posisi yang dikehendaki den selanjutnya buat anlag. - Bila gambarnya sebuah logo yang nantinya harus dicetak di sebelah kanan atas, anlag (patokan) dibuat pada bagian atas dan samping kanan (seperti cara lalu). Sedangkan bila gambar logo pada pojok kiri atas, anlag dibuat pada bagian atas dan samping kiri. - Untuk posisi gambar di bagian bawah, anlag dibuat pada bagian bawah dan samping kanan atau kiri. Benda yang disablon Anlog Gambar 28: contoh cara melakukan penyablonan. Yang penting dalam menyablon adalah posisi membuat patokan. Bila pembuatan patokan sudah tepat, maka posisi yang bagaimana pun juga tidak akan meleset. C.3. Cara menyablon seng, alumunium atau sejenis benda logam lain. 35

36 Cara menyablon pada jenis jenis benda logam seperti seng, aluminium, atau plat plat lain tidak berbeda dengan yang sudah diterangkan. Screen yang dipakai haruslah yang berukuran halus, yaitu dari nomor kerapatan 165T 200S. cara pelaksanaannya seperti diatas. Hanya perlu diingat bahwa untuk plat seng atau aluminium atau logam lain, sebelum disablon hendaknya diperiksa dulu bagian pinggirannya dan sudut sudutnya. Jangan sampai ada yang mencuat atau kasar (tajam) sebab dapat merobek screen. (Gambar) Bila ada bagian sudut sudutnya yang mencuat atau pinggirannya yang tajam dan kasar, ratakan lebih dulu dengan maril (palu) untuk kemudian diamplas agar halus. Selanjutnya bersihkan dengan lap. Kemudian sebelum di sablon, sebaiknya didasari dulu dengan cat warna putih agar warna yang dikehendaki nantinya bisa bercahaya. C.4. Menyablon sticker Plastik yang digunakan untuk stiker ada yang transparan ada pula yang tidak. Untuk yang tidak transparan cara menyablonnya sama dengan menyablon kertas, plastik, kulit, seng dll. Dan memiliki warna dasar yang bermacam-macam, bisa memilih sesuai yang dikehendaki. Untuk pliastik stiker yang transparan cara menyablonnya agak sedikit berbeda, yaitu sbb : - Buat lebih dulucorak gambarnya di atas kertas tembus cahaya atau film. - Setelah gambar dibuat sepekat mungkin lalu diafdruk dengan posisi gambar tidak terbalik. - Setelah afdruk selesai, screen dicuci dan ditursir sehingga hasilnya nanti bila dilihat dari bagian dalam screen, gambar akan nampak terbalik. - Selanjutnya lakukan penyablonan pada plastik stiker transparan. - Lem untuk stiker sudah tersedia khusus tinggal pakai, dan bisa anda dapatkan di toko yang menjual perlengkapan sablon. - Cara membubuhi lem pada plastik stiker yang sudah di sablon juga sama seperti cara menyablonnya. - Pertama siapkan dulu screen sheet yang masih kosong tetapi sudah dalam kondisi benar benar bersih. - Screen yang digunakan berukuran 60T 80T. - Selanjutnya ambil satu buah stiker yang sudah disablon dan tempelkan pada bagian luar screen, untuk mengukur besarnya stiker. - Gunakan pensil untuk menggaris (mengukur) besarnya plastik pada screen. - Setelah itu plastik stiker dilepaskkan dan pada screen telah terukur (gambar kotak) menurut besarnya stiker. - Selanjutnya bubuhi larutan pembangkit pada daerah luar garis. Pemolesan cukup hanya pada bagian luar screen. - Kemudian screen di keringkan dengan dijemur. Setelah screen kering pasang pada meja cetak. - Bubuhkan lem pada screen yang disablonkan di atas lastik stiker dengan cara seperti pada waktu menyablon. - Lem stiker berwarna putih susu dan akan segera berubah menjadi bening kaca tetapi lengket dan tak dapat kering. - Setelah semua plastik stiker yang dibubuhi lem tersebut selesai, dan lemnya telah berubah bening stiker ditempelkan pada lembaran kertas lilin secara berjajar, selanjutnya dipotong potong menurut ukuran. D. Proses Pengeringan Hasil Sablon Semua hasilsablonan yang telah selesai seperti plastik, kertas dll selanjutnya dikeringkan. Gunakan rak untuk mengeringkan hasil sablonan. Rak merupakan sarana yang baik untuk mengeringkan hasil sablon sebab dapat ditumpuk satu sama lain selama dalam penataannya dilakukan dengan baik dan tidak tumpang tindih. Bila tempatnya terbatas, hasil sablonan yang telah kering dapat diambil dan tempatnya bisa digunakan untuk menjemur yang lain. Karena itu sebaiknya tenaga penjemur ada sendiri agar pelaksanaannya tidak terlalu repot. Selain dengan rak, bisa juga dijemur dengan jalan dijepitkan dengan tali dengan penjepit seperti menjepit cucian. Sedangkan untuk hasil sablonan seperti seng atau jenis logam lain bisa disediakan rak atau di tata secara berjajar. lakukan pengeringan dengan menata hasil sablonan secara baik. Untuk hasil sablonan pada plastik 36

37 dan kertas, tatalah dengan baik jangan sampai tertekuk. Gambar 29: Semua hasil sablonan ditata dengan rapi diatas rak dan dijemur agar kering. sekat-sekat untuk tempat mendirikan hasil sablon. Lembsrsn-lembaran plat yang telah disablon dikeringkan dengan cara didirikan pada rak pengering. Model rak untuk mengeringkan hasil Sablonan untuk benda-benda jenis logam. Gambar 30: Untuk benda-benda jenis logam seperti seng, aluminium atau lainya, yang biasanya berupa plat dengan ukuran panjang x llebar tertentu, setelah disablon bisa dikeringkan pada rak yang telah disediakan sebagaimana gambar diatas. E. Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan Setelah prosedur diatas anda lakukan, maka anda sudah mampu melaksanakan cetak sablon dengan baik. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : - Tata cara menyablon sebagaimana yang sudah diterangkan hanya berlaku untuk satu warna dan untuk jenis benda seperti kertas, karet, plastik, seng, dll (kecuali kain). - Semua benda yang hendak disablon harus benar benar bersih. - Setiap kali hendak menyablon sebaiknya lakukan dulu langkah percobaan di atas kertas atau karton untuk mengetahui hasilnya. - Untuk jenis benda tembus pandang seperti plastik bening atau kaca gunakan patokan, sedangkan untuk benda pekat gunakan anlag. - Untuk jenis benda tidak menyerap cat penyaputan dengan rakel cukup sekali dari atas kebawah. Sedangkan untuk benda menyerap cat bisa dilakukan dua atau tiga kali. - Pada waktu mencetak posisi screen jangan terlalu merapat pada benda yang akan disablon, sebab dapat menyebabkan benda melekat ke screen dan hasil sablon tidak sempurna (mblobor). - Sebaiknya berilah landasan (ganjal setebal ± 5mm) di atas meja cetak dari karton, kertas yang dilipat atau karet busa. - Pada waktu menyaputkan tinta, gerakan / gesekan rakel jangan terlalu ditekan, tetapi secukupnya saja dan setiap kali screen sheet dinaikkan tinta sablon harus dikembalikan lagi ke atas. - Untuk jenis benda tembus pandang atau pun yang memiliki warna dasar gelap sebaiknya sebelum warna pokok disablonkan sebaiknya didasari dulu dengan warna putih terbatas pada corak gambar, barulah disablon lagi dengan warna yang dikehendaki. Landasan ganjal dengan tebal sekitar 5mm yang diletakan diatas meja Gambar 30: buatlah landasan/ganjal setebal 5mm yang dilekatkan diatas meja untuk menghindari agar benda yang dicetak tidak melekat pada screen. Untuk plastik stiker bila hendak didasari warna putih (stiker transparan), cara melakukannya adalah setelah warna asli disablon baru warna putih ditumpangkan. Karena corak gambarnya terbalik pada waktu disablon. Dengan tata cara sebagaimana yang sudah dijelaskan sudah lebih dari cukup untuk proses awal dan sekaligus melatih keterampilan dalam melaksanakan cetak sablon. - 37

I. Produk Sablon Kertas

I. Produk Sablon Kertas {jcomments on}sablon kertas adalah salah satu jenis ketrampilan cetak sablon, yang termasuk kedalam kelompok Cetak Sablon Basis Minyak, dengan memahami cetak sablon kertas maka akan sangat mudah untuk

Lebih terperinci

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk; CARA SABLON MANUAL ALAT DAN BAHAN CETAK SABLON Alat: - Meja sablon, selain digunakan untuk menyablon meja ini digunakan pada saat afdruk screen. Bagian utama meja adalah kaca (tebal 5 mm), lampu neon 2

Lebih terperinci

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

Karya Ilmiah Peluang Bisnis Karya Ilmiah Peluang Bisnis Usaha Sablon Disusun oleh : Ilyas Safitri Dewi ( 10.11.3633) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2011 A. Judul : Usaha Sablon kaos B. Abstrak Pendahuluan Latar belakang: Sehubungan

Lebih terperinci

TEKNIK DASAR CETAK SABLON

TEKNIK DASAR CETAK SABLON TEKNIK DASAR CETAK SABLON Noor Fitrihana, ST & Widihastuti, M.Pd widihastuti@uny.ac.id PENDAHULUAN Sablon (Screen Printing) merupakan salah satu teknik cetak yang cukup berkembang di masyarakat. Hampir

Lebih terperinci

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik lastik MUDAH & Mendesain membuat Sablon Desa Sambirejo, Kec. Bringin, Kab. Semarang www.kampungbudaya.co.cc L angkah menya BLON 1. Menyiapkan bahan dan peralatan 2. Membuat Film Negatif (Gambar di kertas

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan PPM

Laporan Kegiatan PPM Laporan Kegiatan PPM JUDUL : PELATIHAN SABLON DI KALI WARU NGAWEN WONOSARI GUNUNGKIDUL D.I.Y Oleh: I WAYAN SUARDANA, dkk PPM Ini dibiayai dengan Dana Dipa UNY Kegiatan 6670 MAK 521114 Tahun 2006, No :

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 39 A. Skema proses Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN PRA - IDE EKSTERNAL MELIHAT, MENGAMATI IDE (GAGASAN) INTERNAL : MEMORI KENANGAN PENGALAMAN STUDI PUSTAKA: BUKU, KORAN, INTERNET KONTEMPLASI (PERENUNGAN)

Lebih terperinci

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR 1. MEJA GAMBAR Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras

Lebih terperinci

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Pada bagian ini akan dibahas secara lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan proses dan prosedur dalam pembuatan iklan dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA RINGKASAN Sablon getah pelepah pisang adalah sablon yang cat nya terbuat dari bahan dasar getah pelepah pisang yang kemudian di cetak di kaos berwarna putih polos. Keunggulan dari Sablon getah pelepah

Lebih terperinci

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar Menjadi seorang mahasiswa, tentunya tidak menutup peluang bagi Anda untuk bisa merintis sebuah usaha. Berbagai macam peluang bisnis sampingan bisa Anda

Lebih terperinci

MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN. Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS. Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M.

MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN. Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS. Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M. MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M.Ds Desain Komunikasi Visual Fakultas Desain dan Industri Kreatif Universitas

Lebih terperinci

KREASI CETAK SABLON MUDAH DAN BERKUALITAS TINGGI PADA KAOS

KREASI CETAK SABLON MUDAH DAN BERKUALITAS TINGGI PADA KAOS KREASI CETAK SABLON MUDAH DAN BERKUALITAS TINGGI PADA KAOS Laura Christina Luzar Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Komunikasi dan Multimedia, Bina Nusantara Universiy, Jln. K.H. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

TUGAS PRAKARYA: SABLON

TUGAS PRAKARYA: SABLON TUGAS PRAKARYA: SABLON Pengertian Sablon Kata sablon berasal dari bahasa Belanda yaitu schablon yang merupakan suatu teknik cetak-mencetak suatu desain grafis dengan menggunakan kain gasa atau biasa disebut

Lebih terperinci

SCREEN PRINTING. Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A.

SCREEN PRINTING. Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A. SCREEN PRINTING Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A. Screen printing dipergunakan secara luas saat ini, sebagai salah satu cara mdern dalam perkembangan teknik printing. Screen printing sering juga disebut sabln.

Lebih terperinci

TEKNIK AFDRUK DALAM CETAK SARING MAKALAH

TEKNIK AFDRUK DALAM CETAK SARING MAKALAH TEKNIK AFDRUK DALAM CETAK SARING MAKALAH Disajikan dalam Pelatihan untuk Pengayaan Kompetensi dalam Pembelajaran dan atau Wrausaha bagi Guru-Guru SLB se-provinsi Banten Pada tanggal 12 Januari 2003 Oleh:

Lebih terperinci

Pengertian sticker dan jenisnya

Pengertian sticker dan jenisnya 1 Prakarya dan Kewirausahaan 4 Pengertian sticker dan jenisnya A. Pengertian sticker Pengertian sticker adalah sejenis label yang dicetak pada sepotong kertas, plastik atau bahan lainnya dengan perekat

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN 28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. Alifiannisa A.W. (03) Nurul Khairiyah (23) Ulinnuha Mastuti H. (32) Yunita Dwi A. (33) X MIA 5 SMA Negeri 1 Mejayan

Lebih terperinci

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT 4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan

Lebih terperinci

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II ALAT GAMBAR PERTEMUAN II SUPAYA GAMBAR DAPAT DIPAHAMI OLEH ORANG LAIN MAKA DI PERLUKAN NORMALISASI ATAU STANDARISASI. BADAN-BADAN YG MENETAPKAN STANDARISASI : ISO (INTERNATIONAL ORGANISATION OF STANDARDISATION)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL digilib.uns.ac.id BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL Hasil uji coba/eksperimen dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan jenisnya yaitu tentang

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Perbaikan Arsip Kartografik telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

Metode Produksi Grafika

Metode Produksi Grafika Modul ke: Metode Produksi Grafika SCREEN PRINTING Fakultas Teknik Perencanaan Dan Desain Program Studi Desain Grafis Sudarman SA, ST. AMd graf. Ir. Gatot Sigiarto Ir. Kamil Rusdi A, M.Si. Screen Prining

Lebih terperinci

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA 1997 / 1998 KATA PENGANTAR Upaya para nelayan dalam mempertahankan

Lebih terperinci

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA 1 PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA MODUL 5 DAN 6 BY YUNI NURJANAH 1. Pengertian dan tujuan 2. Mengenal bahan jilidan 3. Menyiapkan penjilidan 4. Jenis-jenis penjilidan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Gitar merupakan salah satu alat musik yang terkenal di dunia dan membawa keindahan kepada hidup manusia melalui nada-nada indah yang dihasilkannya. Dalam buku

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

GRA. CTK.009. Mencetak dengan Teknik Cetak Saring/Sablon

GRA. CTK.009. Mencetak dengan Teknik Cetak Saring/Sablon GRA. CTK.009 Mencetak dengan Teknik Cetak Saring/Sablon BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007 MENGGAMBAR GARIS A. Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar 1) Meja Gambar Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut terbuat dari kayu yang tidak terlalu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk

BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES (pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok. BAB III PERANCANGAN PROSES Perancangan pabrik home industri ini menghasilkan produk kertas kerajinan yang siap dibuat untuk kerajinan yang unik.

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

Bardiju Making Paper & Paper Craft

Bardiju Making Paper & Paper Craft Bardiju Making Paper & Paper Craft Jl. Letjen. S. Parman. I. No. 6 Tomang, Rt. 003, Rw. 08, Jakarta Barat 11440 Indonesia Phone: 081932258822, 08129522585, 02193825588 Fax: 0215673516 bardiju @bardiju

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 2 September 2017

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 2 September 2017 PENGAPLIKASIAN PASTA PLASTISOL DAN PASTA RUBBER PADA KAIN COMBED 30S Mohammad Djazman Addin Suryana Program Studi Teknik Grafika, Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Makassar e-mail : addinsuryana@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Warseno, Candra Nur Indriyo, Agung Widodo Pendidikan Ekonomi BKK PTN, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Warseno, Candra Nur Indriyo, Agung Widodo Pendidikan Ekonomi BKK PTN, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta PKMK-2-9-1 JUDUL KEGIATAN PENGEMBANGAN MOTIF DENGAN GABUNGAN TEKNOLOGI TRADISIONAL DAN MODERN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MAHASISWA DALAM BIDANG USAHA HAND PRINT Warseno, Candra Nur Indriyo, Agung Widodo

Lebih terperinci

A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Kaporit atau kalsium hipoklorit adalah suatu senyawa kimia dengan rumus Ca(ClO)2. Senyawa ini luas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Kuda adalah hewan yang sangat berguna dalam keseharian sebagian besar manusia, baik itu tenaga, daging bahkan susunya, sejak dahulu memang kuda sudah diandalkan

Lebih terperinci

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213 Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk ZANKER TD4213. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada ZANKER TD4213 di manual user (informasi,

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 1. Tempat. Penelitian ini akan di lakukan di Kampus STIPAP Beberapa kegiatan penelitian yang dilakukan seperti diperlihatkan pada tabel 3.1. No Tabel 3.1. Kegiatan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat

Lebih terperinci

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017 PENGARUH KUANTITAS AIR PEMBASAH PADA PROSES CETAK OFFSET Mohammad Djazman Addin Suryana Program Studi Teknik Grafika, Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Makassar e-mail : addinsuryana@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KARYA ILMIAH ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Dra. Aisyah Jafar M.M Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN

Lebih terperinci

Menggambar Teknik ASRI WULAN, ST., MT

Menggambar Teknik ASRI WULAN, ST., MT Menggambar Teknik ASRI WULAN, ST., MT Proyek Bangunan Pra-rencana proyek Sesudah site dipilih bersama bouwheer, ditentukan kebutuhan ruang dan segala apa yang harus diberitahukan, sebelum mulai menggambar

Lebih terperinci

PENULIS. Mahfud Syaifudin, S.Pd.

PENULIS. Mahfud Syaifudin, S.Pd. Untuk smk kelas XI PENULIS Mahfud Syaifudin, S.Pd. i KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan Buku siswa ini tepat

Lebih terperinci

BENDA DAN KEGUNAANNYA

BENDA DAN KEGUNAANNYA BAB VI BENDA DAN KEGUNAANNYA Sumber: Dokumen penerbit Apa yang akan kamu pelajari pada bab enam ini? Pada bab ini akan mempelajari: A. Bahan penyusun benda B. Kegunaan benda Bab VI Benda dan Kegunaannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan 48 BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Waktu merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari rutinitas kehidupan manusia, tanpa waktu manusia akan sulit menjalankan kewajibannya. Waktu adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini penulis meneliti tentang pengaruh penahanan waktu pemanasan (holding time) terhadap kekerasan baja karbon rendah pada proses karburasi dengan menggunakan media

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB III PROSES PEMBENTUKAN BAB III PROSES PEMBENTUKAN Lahirnya karya seni rupa melalui proses penciptaan selalu terkait dengan masalah teknis, bahan, dan alat yang digunakan serta tahapan pembentukannya. Selain kemampuan dan pengalaman,

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus SIFAT-SIFAT CAHAYA Dapatkah kamu melihat benda-benda yang ada di sekelilingmu dalam keadaan gelap? Tentu tidak bukan? Kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN BAB I ALAT MENGGAMBAR YATIN NGADIYONO KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 BAB I ALAT MENGGAMBAR

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL SNI 06-2489-1991 SK SNI M-58-1990-03 METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015 SPESIFIKASI TEKNIS BEKAL UMUM : BARET POLRI

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan pelindung sepatu Octora terhadap lingkungan sangat ramah lingkungan. Menggunakan bahan yang mudah dicari di toko bahan. Produk pelindung

Lebih terperinci

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA MELALUI PELATIHAN SABLON AGAR DAPAT BERWIRAUSAHA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA MELALUI PELATIHAN SABLON AGAR DAPAT BERWIRAUSAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA MELALUI PELATIHAN SABLON AGAR DAPAT BERWIRAUSAHA Etin Solihatin 1, adi wijanarko 2 Jurusan PPKN Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta etinsolihatin@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

MIKROSKOP A. PENDAHULUAN

MIKROSKOP A. PENDAHULUAN MIKROSKOP A. PENDAHULUAN Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 6 Macam macam kikir Dibuat dari baja

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN TEKNIK PENGECORAN DAN PEMBUATAN SEGI TUJUH

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN TEKNIK PENGECORAN DAN PEMBUATAN SEGI TUJUH TEKNIK PENGECORAN DAN PEMBUATAN SEGI TUJUH BAGIAN ORTODONTI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI 1 1 CARA PENGECORAN GIPS 2 2 Cetakan disemprot dengan udara dengan hati-hati. Dimaksudkan untuk menghilangkan sisa-sisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

Sasaran Indikator Tujuan Cara Pembuatan

Sasaran Indikator Tujuan Cara Pembuatan PAKDE GEO (Papan Kreatif Limit Deret Geometri) Sasaran Siswa SMP kelas IX Siswa SMA kelas X Indikator Menemukan rasio deret geometri Menunjukkan deret geometri tak hingga Menemukan konsep pecahan Menemukan

Lebih terperinci

Penyiapan Mesin Tetas

Penyiapan Mesin Tetas Dian Maharso Yuwono Pemeliharaan unggas secara intensif memerlukan bibit dalam jumlah yang relatif banyak, sehingga penetasan dengan mesin semakin diperlukan. Penetasan telur unggas (ayam, itik, puyuh,

Lebih terperinci

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated. MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)

Lebih terperinci

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Sifat Data Manfaat Data Kesiapan Data Rincian Data Dalam Perancangan Sudah Belum Utama Penunjang Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi Pedoman Membuat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dapat memberikan identitas bagi komunitas atau untuk unit tertentu terhadap orang yang memakai kaos tersebut. Seperti, kominutas sepeda dengan nama BIKE

Lebih terperinci

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah Standar Nasional Indonesia Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah ICS 79.060.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3

Lebih terperinci

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar MEMBUAT TEKSTIL DENGAN TEKNIK REKALATAR 87 Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari cara membuat ragam hias dengan teknik rekalatar. Melalui kegiatan ini

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN GODMORGON. Sistem perabotan kamar mandi

PANDUAN PEMBELIAN GODMORGON. Sistem perabotan kamar mandi PANDUAN PEMBELIAN GODMORGON Sistem perabotan kamar mandi PERAWATAN Bersihkan perabotan dengan kain bersih yang dibasahi dengan air atau deterjen lembut, kemudian keringkan dengan kain bersih. Semua noda

Lebih terperinci

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd MENGGAMBAR 1 HAND OUT DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Macam Bentuk Gambar Bentuk bentuk adalah suatu proses pernyataan kembali hasil pengamatan

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS ANGGOTA : 1. Bima Yudha D.N 2. Fadel Muhammad 3. Haryoto Sugihartono 4. Karunia Dwi Febri M 5. Rio Kusuma P 6. Rizal Juliano l Sebagaimana diketahui, kerusakan

Lebih terperinci

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

KARYA SENI JUDUL KARYA : KETIKA SENJA TIBA PENCIPTA : I WAYAN AGUS EKA CAHYADI PAMERAN

KARYA SENI JUDUL KARYA : KETIKA SENJA TIBA PENCIPTA : I WAYAN AGUS EKA CAHYADI PAMERAN KARYA SENI JUDUL KARYA : KETIKA SENJA TIBA PENCIPTA : I WAYAN AGUS EKA CAHYADI PAMERAN PAMERAN SENI RUPA Komunitas Seni Roepa Doea Pintoe Ruang Baru Di Galeri Nasional Indonesia 20-30 November 2014 FAKULTAS

Lebih terperinci

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias 7.3 Cahaya Cahaya, apakah kamu tahu apa itu cahaya? Mengapa dengan adanya cahaya kita dapat melihat lingkungan sekitar kita? Cahaya Matahari yang begitu terang dapat membentuk pelangi setelah hujan berlalu?

Lebih terperinci

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Oleh Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. A. Latar Belakang Budidaya jamur merang di dalam kumbung merupakan teknik budidaya jamur yang dilakukan secara modern dengan

Lebih terperinci

BAB XIII PENGECATAN A.

BAB XIII PENGECATAN A. BAB XIII PENGECATAN A. Pekerjaan Pengecatan Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna yang sesuai dengan fungsi dinding yang

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap Gambar 12.1 Rencana Atap Rumah Tinggal 12.2 Menggambar Ditail Potongan Kuda-kuda dan Setengah Kuda- Kuda Gambar 12.2 Potongan Kuda-kuda dan

Lebih terperinci