PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :"

Transkripsi

1 PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

2 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan dengan cara memegang lengan mikroskop menggunakan tangan kanan, sedangkan kaki mikroskop disangga dengan tangan kiri. 2. Mikroskop diletakkan dengan hati-hati di meja laboratorium dengan posisi lengan mikroskop mengarah pada tempat duduk praktikan. 3. Kabel listrik pada mikroskop dihubungkan dengan dengan stop kontak pada meja laboratorium. B. Menyiapkan Mikroskop Sebelum Pengamatan 1. Meja obyek dinaikkan dengan memutar pengatur kasar, sehingga apabila revolver diputar lensa obyektif tidak membentur meja obyek. 2. Lensa obyektif lemah ditempatkan tepat dibawah lensa okuler dengan memutar revolver. 3. Lampu dinyalakan dan besarnya diafragma diatur sesuai dengan kebutuhan. C. Membersihkan Object Glass dan Cover Glass 1. Object glass atau cover glass dicelupkan kedalam air dengan cara memegang bagian tepi diantara telunjuk dan ibu jari. 2. Pengeringan dilakukan dengan meletakkannya diantara lipatan kain lunak dan bersih atau beberapa lapis kertas tissue. 3. Kedua permukaan object glass atau cover glass diusap dengan gerakan melingkar menggunakan kertas tissue yang dibasahi alcohol 70%. Laboratorium Biologi, Fakultas Peternakan UB, Malang 1

3 4. Permukaan object glass atau cover glass yang bersih tidak boleh disentuh dengan tangan. D. Mempersiapkan Bahan yang Akan Diamati 1. Preparat (bahan pengamatan) menggunakan salah satu huruf (kecuali huruf o) yang dipotong dari koran dan diletakkan diatas object glass serta dibasahi dengan setetes air. 2. Cover glass diletakkan diatas preparat dengan cara sebagai berikut : Ujung sisi cover glass yang sejajar dengan permukaan gelas obyek ditempelkan pada air dengan kemiringan 45 o, sehingga air merata di sepanjang cover glass Cover glass ditambah kemiringannya perlahan sampai menutup seluruh bahan 3. Kelebihan air diluar cover glass dihisap dengan kertas tissue. 4. Preparat yang sudah jadi diatur di meja obyek, sehingga preparat yang diamati berada tepat di lingkaran cahaya. E. Mengatur Fokus Mikroskop 1. Meja obyek dinaikkan, sehingga lensa obyektif lemah hanya berjarak kurang lebih 1 mm diatas preparat. 2. Selanjutnya pengamatan dilakukan dari lensa okuler dengan menaikkan meja secara perlahan memakai pengatur kasar sampai terlihat bayangan yang paling jelas. 3. Bayangan dapat lebih diperjelas dengan sedikit memutar pengatur halus. Amati posisi bayangan yang terlihat pada mikroskop dengan posisi obyek yang Laboratorium Biologi, Fakultas Peternakan UB, Malang 2

4 sebenarnya. Catat dan gambar pada lembar laporan sementara. Amati arah pergerakan bayangan bayangan, apabila obyek digerakkan ke kanan atau ke kiri. Catat pada lembar laporan sementara. 4. Untuk mengamati obyek dengan perbesaran kuat, revolver diputar untuk mengarahkan lensa obyektif yang diinginkan pada preparat. 5. Untuk mempertajam fokus dipergunakan pengatur halus, bukan pengatur kasar. Amati perubahan besar bayangan dan luas bidang pandang, apabila perbesaran lemah diganti kuat. 6. Apabila menggunakan lensa obyektif 100x (perbasaran 1000x), maka dipergunakan minyak emersi yang diteteskan langsung diatas cover glass tanpa membuka cover glass dan tanpa menggeser preparat 7. Perbesaran bayangan dari obyek yang sesungguhnya merupakan hasil perkalian perbesaran dari lensa obyektif dan lensa okuler. F. Pemeliharaan Mikroskop 1. Mikroskop harus dijaga agar tetap dalam posisi tegak pada saat mengangkat atau memindahkan. 2. Penyondongan mikroskop pada meja laboratorium dilakukan dengan menggerakkan lengan mikroskop pada engkel inklinasi sebagai titik pusatnya. 3. Setelah selesai memakai mikroskop, harus memperhatikan : Object glass dan cover glass harus segera dibersihkan Laboratorium Biologi, Fakultas Peternakan UB, Malang 3

5 Lensa obyektif lemah harus berada dibawah lensa okuler dan berjarak kurang lebih 1 cm dari meja obyek Posisi penggeser atau penjepit obyek diatur agar tidak menonjol keluar dari meja obyek KEGIATAN II MITOSIS dan MEIOSIS MITOSIS Prosedur 1. Ambil dua sampai tiga ujung akar Bawang Merah dekat umbi. 2. Potong ujung akar 2 3 mm dan tempatkan pada petridish. Tambahkan beberapa tetes 1 M HCl dan biarkan selama empat menit. 3. Pindahkan ujung akar dari larutan HCl dengan pinset ke petridish lain. 4. Tambahkan dua tetes 1% toluidine blue dan biarkan selama dua menit. Letakkan ujung akar diatas kertas hisap. 5. Cuci ujung akar dengan aquadest sampai jernih dan pindahkan diatas object glass dan tutup dengan cover glass. Laboratorium Biologi, Fakultas Peternakan UB, Malang 4

6 6. Tekan preparat dengan tissue tebal atau ujung pensil yang tumpul hingga ujung akar tersebar. 7. Amati preparat dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x dan 400x. Observasi setiap tahapan mitosis dan identifikasi kromosom pada setiap tahap. MEIOSIS Prosedur 1. Letakkan preparat awetan sel ovum/testis yang hendak diamati di bawah lensa obyektif. 2. Diamati pada perbesaran 100x dan 400x KEGIATAN III Sitologi tumbuhan (SEL HIDUP DAN SEL MATI) Dan hewan Prosedur : 1. Spora paku-pakuan, Kapuk Randu dan Kapas Spora, kapuk, dan kapas diambil dengan jarum, kemudian diletakkan di atas obyek gelas, ditetesi air dan ditutup dengan gelas penutup. Diamati pada perbesaran 100x dan 400x. Laboratorium Biologi, Fakultas Peternakan UB, Malang 5

7 Gambar hasil pengamatan pada pada lembar laporan sementara dan beri keterangan bagianbagiannya! 2. Gabus dan umbi bawang merah Gabus diiris setipis mungkin menggunakan silet tajam, sedangkan kulit umbi bawang merah dikupas dengan tangan dan direntangkan diatas object glass, ditetesi air dan ditutup dengan cover glass. Preparat diamati dengan perbesaran 100x dan 400x. Gambar hasil pengamatan pada pada lembar laporan sementara dan beri keterangan bagianbagiannya! Bedakan kedua bentuk sel tersebut! 3. Tepung Kentang dan Tepung Ketela Pohon Umbi kentang dan ketela pohon ditusuk-tusuk dengan silet atau jarum, kemudian air yang keluar diteteskan pada obyek gelas dan diberi larutan Y-KY, ditutup gelas penutup. Diamati pada perbesaran 100x dan 400x. Gambar hasil pengamatan pada pada lembar laporan sementara dan beri keterangan bagianbagiannya! 4. Epithel pipih Pipi bagian dalam dikorek dengan tusuk gigi, diletakkan diatas object glass, ditetesi dengan methylene blue dan ditutup dengan cover glass. Preparat diamati dengan perbesaran 100x dan 400x. Gambar hasil pengamatan pada pada lembar laporan sementara dan beri keterangan bagianbagiannya! Laboratorium Biologi, Fakultas Peternakan UB, Malang 6

8 5. Cairan Rumen Ambil cairan rumen 1 ml, ditambahkan 9 ml aquadest. Ambil pipet tetes, teteskan cairan rumen pada obyek gelas, ditutup gelas penutup. Diamati pada perbesaran 100x dan 400x. Gambar hasil pengamatan pada pada lembar laporan sementara dan beri keterangan bagianbagiannya! Gambar Secara Skematis: KEGIATAN Iv histologi JARINGAN TUMBUHAN PROSEDUR 1. Kerokan bagian dalam kulit pisang dibuat preparat basah dan diamati di bawah mikroskop. Gambar beberapa sel parenkim yang telah terpisah. 2. Tangkai daun Canne dan daun waru diiris melintang setipis mungkin, dibuat preparat basah dan diamati di bawah mikroskop. Gambar : Sel parenkim berbentuk bintang (actinenchym) pada daun Canna 3. Untuk preparat awetan akar, batang dan daun monokotil serta dikotil, amati bagaimana susunan pembuluh xylem dan phloem. Gambar dan amati serta bandingkan susunan pembuluh xylem dan phioem antara: Laboratorium Biologi, Fakultas Peternakan UB, Malang 7

9 a. akar, batang dan daun b. monokotil dan dikotil pada organ akar, batang dan daun Lembar Kerja Mahasiswa Gambar hasil pengamatan dan tulis nama bagianbagiannya! Gambar Secara Skematis: KEGIATAN v SEL-SEL PENYUSUN JARINGAN HEWAN Prosedur Amati preparat awetan yang sudah disiapkan, terutama perhatikan pada saat pengamatan dibawah mikroskop bentuk dan bagaimana sel penyusunan jaringan! 1. Gambar dan beri keterangan bagian-bagian sel yang terlihat! 2. Perhatikan bentuk-bentuk sel yang diamati! 3. Coba bandingkan bentuk-bentuk sel-sel penyusun jaringan dengan atlas histologi! Gambar Secara Skematis: Laboratorium Biologi, Fakultas Peternakan UB, Malang 8

10 Contoh Flowchart/ diagram alir KEGIATAN 1 MIKROSKOP A. MEMEGANG DAN MEMINDDAHKAN MIKROSKOP MIKROSKOP - Dipindahkan mikroskop dengan cara memegang lengan mikroskop menggunakan tangan kanan, sedangkan kaki mikroskop disangga dengan tangan kiri. -Diletakkan mikroskop dengan hati-hati di meja laboratorium dengan posisi lengan mikroskop mengarah pada tempat duduk praktikan. - Dihubungkan kabel listrik pada mikroskop dengan dengan stop kontak pada meja laboratorium. HASIL Untuk prosedur selanjutnya dilanjutkan sendiri seperti contoh di atas!!! NB : Kalimat aktif dirubah menjadi kalimat pasif. Laboratorium Biologi, Fakultas Peternakan UB, Malang 9

MIKROSKOP A. PENDAHULUAN

MIKROSKOP A. PENDAHULUAN MIKROSKOP A. PENDAHULUAN Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3 1. Pengamatan dengan mikroskop dimulai dengan menggunakan lensa objektif... Cahaya lemah Cahaya kuat Perbesaran lemah

Lebih terperinci

MODUL I MIKROSKOP. TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi.

MODUL I MIKROSKOP. TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi. 1 MODUL I MIKROSKOP TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi. TEORI Mikroskop digunakan untuk memperbesar gambaran dari benda yang terlalu kecil untuk dilihat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA. B.

Lebih terperinci

INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS JEMBER

INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS JEMBER INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS JEMBER LABORATORIUM??? Laboratorium mempunyai peran sentral di sekolah lanjutan yaitu sebagai tempat

Lebih terperinci

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. A. WAKTU BEKU DARAH Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. Prinsip Darah yang keluar dari pembuluh darah akan berubah sifatnya, ialah dari sifat

Lebih terperinci

MODUL IV REPRODUKSI SEL

MODUL IV REPRODUKSI SEL 24 MODUL IV REPRODUKSI SEL TUJUAN mitosis. Memahami terjadinya proses dan fase-fase pembelahan sel, terutama secara TEORI Terdapat dua tipe sel yaitu prokariota dan eukariota.sel prokariota umumnya berukuran

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS Disusun oleh : Eugenia Septhariani XI IPA 1 / 6 SMA SANTA URSULA Jalan Pos No. 2 Jakarta 10010 2010 Tanggal praktikum : Jumat, 13 Agustus 2010 Nama : Eugenia Septhariani

Lebih terperinci

- - GEJALA ALAM DAN MIKROSKOP

- - GEJALA ALAM DAN MIKROSKOP - - GEJALA ALAM DAN MIKROSKOP - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1ilmiah Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP MIKROSKOP Ambil mikroskop dengan hati-hati dengan cara memegang lengan mikroskop, lalu letakkan diatas meja datar. Hindari sentuhan-sentuhan terhadap lensa, apabila bagian lensa mikroskop terlihat kotor

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL Oleh: Ainun Nikmati Laily, M.Si Fitriyah, M. Si dr. Alvi Milliana JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2013 I. Tujuan TOPIK I Sel

Lebih terperinci

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat 1. Prosedur Isolasi ke Media Cair 1. Seluruh proses dilakukan didekat api 2. Pegang jarum inokulasi di tangan kanan dan tabung berisi biakan bakteri di tangan kiri 3. Buka kapas penutup tabung dengan jari

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium Ruang lingkup materi ini meliputi : pengenalan prinsip dan prosedur peralatan laboratorium, untuk menunjang keterampilan siswa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN. DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN. DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI Jl. Ki AgengGiring 3 Telp / Fax (0274) 391158 Wonosari Gunungkidul

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan Bahan yang digunakan antara lain daun salak [Salacca zalacca (Gaertn.) Voss] kultivar Kedung Paruk,

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN BAGIAN BIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2012 TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI 1. Saat praktikum berlangsung

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SMP : SMP Negeri 1 Berbah Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : Makhluk Hidup Submateri : Mikroskop Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB VII KERJA LABORATORIUM

BAB VII KERJA LABORATORIUM BAB VII KERJA LABORATORIUM Masalah apa yang akan dibahas? Bagaimanakah menerapkan Keselamatan kerja di laboratorium? Bagaimanakah menggunakan mikroskop? Bagaimanakah cara menyiapkan objek pengamatan untuk

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN A. Materi dan Deskripsi Lokasi 1. Bahan Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah daun 10 kultivar kacang tanah ( kultivar Bima, Hypoma1, Hypoma2, Kancil, Kelinci, Talam,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2013-Mei 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2013-Mei 2014 di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2013-Mei 2014 di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium latihan soal bab 8

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium latihan soal bab 8 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium latihan soal bab 8 1. Alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur volume benda adalah Gelas beker Erlenmeyer Gelas ukur Tabung reaksi

Lebih terperinci

PENGANTAR LABORATORIUM MIKROTEKNIK. Disusun oleh Joko Mulyono

PENGANTAR LABORATORIUM MIKROTEKNIK. Disusun oleh Joko Mulyono PENGANTAR LABORATORIUM MIKROTEKNIK Disusun oleh Joko Mulyono DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 Kata Pengantar Laboratorium Mikroteknik merupakan laboratorium pendidikan

Lebih terperinci

BAB I KERJA LABORATORIUM

BAB I KERJA LABORATORIUM BAB I KERJA LABORATORIUM Masalah apa yang akan dibahas? Bagaimanakah menerapkan Keselamatan kerja di laboratorium? Bagaimanakah menggunakan mikroskop? Bagaimanakah cara menyiapkan objek pengamatan untuk

Lebih terperinci

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL 15 MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL TUJUAN Membandingkan antara proses difusi, osmosis, turgor, plasmolisis, krenasi, dan hemolisis sehingga dapat diketahui perbedaannya dengan jelas. TEORI Membran memiliki

Lebih terperinci

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN Tujuan:i) ii) iii) iv) Mengetahui dan mampu melakukan teknik-teknik mengisolasi / inokulasi bakteri di media Menggunakan alat mikroskop dengan benar. Meneliti efek bahan atau

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN A. Materi dan Deskripsi Lokasi 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun jambu air (Syzygium aqueum). Kemikalia yang digunakan yaitu larutan alkohol 96%, ethanol,

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP DENGAN BAIK DAN BENAR. By :

CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP DENGAN BAIK DAN BENAR. By : CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP DENGAN BAIK DAN BENAR By : T r i Intan Jati P. (G0C015034) Universitas Muhammadyah Semarang DEFINISI MIKROSKOP BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP TAHAP PERSIAPAN CARA PENGGUNAAN SELESAI

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1 1. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1 Pehatikan data berikut ini! 1) Roti tawar berwarna kehitaman 2) Air mengalir 3) Matahari bersinar 4) Fungi Data yang merupakan gejala alam biotik

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Setiap kali praktikum,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN Halaman : 1 dari 5 METODE PREPARASI KROMOSOM DENGAN METODE SQUASH 1. RUANG LINGKUP Metode ini digunakan untuk penentuan jam pembelahan sel dan jumlah kromosom. 2. ACUAN NORMATIF Aristya, G.R., Daryono,

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR. Disusun oleh: Tim Asisten Praktikum Biologi 2015

PANDUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR. Disusun oleh: Tim Asisten Praktikum Biologi 2015 PANDUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR Disusun oleh: Tim Asisten Praktikum Biologi 2015 LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 BAB I HASIL PENGAMATAN Gambar hasil pengamatan Gambar

Lebih terperinci

PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN

PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN Kelompok 1 Ardhania Pratiwi Erma Yunita Nur Azizah Yunita Putri JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik. BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik. 2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian di lakukan di laboratorium klinik

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I SOP No. Dokumen : 05/SOP/Lab-NPI/2016 No. Revisi : 01 Tgl. Terbit : 01 April 2016 Halaman : 1-4 Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I dr. I Ketut

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN LEMBAR KERJA SISWA KEGIATAN 1 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Indikator : 1. Siswa mampu membedakan berbagai jaringan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 2. MIKROSKOPLatihan Soal 2.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 2. MIKROSKOPLatihan Soal 2.1 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 2. MIKROSKOPLatihan Soal 2.1 1. Perhatikan gambar berikut! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio7-mikroskop-2.1-01.jpg Fungsi bagian yang bertanda A adalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten Purbalingga.

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Alat Laboratorium Patologi Klinik Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran

Instruksi Kerja Alat Laboratorium Patologi Klinik Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Instruksi Kerja Alat Laboratorium Patologi Klinik Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran MALANG 2013 Instruksi Kerja Alat Laboratorium Patologi Klinik Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) secara faktorial, dengan faktor I varietas kedelai dan faktor II tingkat ketersediaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM. Biologi umum (kimia) Oleh : Dr. Tyas Pramesti G Ria Ramadhani, S.Kep Asmuni Hasyim, M.Si

PETUNJUK PRAKTIKUM. Biologi umum (kimia) Oleh : Dr. Tyas Pramesti G Ria Ramadhani, S.Kep Asmuni Hasyim, M.Si PETUNJUK PRAKTIKUM Biologi umum (kimia) Oleh : Dr. Tyas Pramesti G Ria Ramadhani, S.Kep Asmuni Hasyim, M.Si JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pendahuluan 10 menit Instruktur menelaskan tujuan dari kegiatan ini

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pendahuluan 10 menit Instruktur menelaskan tujuan dari kegiatan ini 1 KETERAMPILAN PENGAMBILAN DARAH TEPI, MEMBUAT APUSAN, PEWARNAAN GIEMSA DAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK APUSAN DARAH TEPI (Dipersiapkan oleh Sitti Wahyuni) TUJUAN Umum: Setelah selesai melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I SOP No. Dokumen : 21/SOP/Lab-NPI/2016 No. Revisi : 01 Tgl. Terbit : 01 April 2016 Halaman : 1-4 Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I dr. I Ketut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Alat dan bahan tercantum dalam Lampiran 1. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Struktur dan Perkembangan

Lebih terperinci

TRANSPIRASI TUMBUHAN. Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp.

TRANSPIRASI TUMBUHAN. Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. TRANSPIRASI TUMBUHAN Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan. - Mengamati jumlah stomata

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar

Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar Dikembangkan oleh: Wiwit Febriani Dr. Hadi Suwono, M.Si Dra. Sunarmi, M.Pd Jurusan Biologi FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG April 2013 Modul Jaringan Tumbuhan untuk

Lebih terperinci

2. Alat yang digunakan untuk melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh adalah... a. lup b. mikroskop c. kamera d.

2. Alat yang digunakan untuk melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh adalah... a. lup b. mikroskop c. kamera d. SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 IPA A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d! 1. Langkah pertama dalam metode ilmiah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang Fapet Farm dan analisis proksimat bahan pakan dan pemeriksaan darah dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 20 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2011 di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku, Laboratorium biokimia, Departemen Teknologi Hasil Perairan,

Lebih terperinci

PRAKTIKUM FISIOLOGI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1 STRUKTUR TUMBUHAN & PENGENALAN MIKROSKOP

PRAKTIKUM FISIOLOGI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1 STRUKTUR TUMBUHAN & PENGENALAN MIKROSKOP I. Pengenalan mikroskop PRAKTIKUM FISIOLOGI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1 STRUKTUR TUMBUHAN & PENGENALAN MIKROSKOP Struktur/anatomi tumbuhan dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Sebelum mulai menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM )

PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM ) UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I SOP PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM ) No. Dokumen : 23/SOP/Lab-NPI/2016 No. Revisi : 01 Tgl. Terbit : 01 April 2016 Halaman : 1-5 Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I dr.

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM DISUSUN OLEH : NAMA NIM AYU DESEDTIA 1111015028 DIAN NOVITA SARI 1111015134 FITRI MARIYANI 1111015008 GRAHITA SULISTYA RINI 1111015118 HERU SIRINGO RINGO 1111015084

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan untuk pengambilan sampel darah yaitu obyek glass, cover glass, Haemicitometer, jarum suntik, pipet kapiler, mikroskop monokuler. Vitamin E

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Materi Alat dan Bahan Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu sampel daun jambu semarang Buah Pink, Hijau Bulat, Unsoed, Merah Lebar', Kaget Merah, Camplong Putih, Irung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara identifikasi bakteri dari probiotik yang berpotensi sebagai bahan biodekomposer.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilakukan di laboratorium klinik Analis Kesehatan fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Praktikum Mikroteknik Tahun Ajaran 2014 Disusun Oleh : Litayani Dafrosa Br S 4411412016 Kelompok

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan kegiatan secara eksploratif yaitu observasi dengan mengambil sampel secara langsung.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG Disusun oleh: Kelompok 1: Bayu Purnomo (1110016100031) Ditya Ambarwati (1110016100024) Ria Rista Agustina (1110016100003) Ayu Nofitasari

Lebih terperinci

Praktikum I Cara Menggunakan Mikroskop

Praktikum I Cara Menggunakan Mikroskop Praktikum I Cara Menggunakan Mikroskop Mengenal Mikroskop Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang Biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN MODUL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN Dosen Pengampu : Angga Dheta Shirajjudin Aji, S.Si, M.Si Penyusun : Tim Asisten Praktikum Mikrobiologi Lingkungan LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.

LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M. LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd Oleh: Kelompok 5 S1 Pendidikan Biologi Offering A Annas Jannaatun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2009 sampai dengan Februari 2010 di Stasiun Lapangan Laboratorium Reproduksi dan Genetika Organisme Akuatik, Departemen

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Praktikum Mikrobiologi Veteriner

Manual Prosedur. Praktikum Mikrobiologi Veteriner Manual Prosedur Praktikum Mikrobiologi Veteriner Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Praktikum Mikrobiologi Veteriner Program Kedokteran

Lebih terperinci

PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS BAWAH/ATAS DAUN

PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS BAWAH/ATAS DAUN LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS BAWAH/ATAS DAUN Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Praktikum Mikroteknik Tahun Ajaran 2014/2015 Disusun Oleh : Litayani Dafrosa

Lebih terperinci

TATA CARA PENGGUNAAN NERACA SARTORIUS 1. dipastikan posisi neraca dalam keadaan seimbang, caranya dengan melihat water pass

TATA CARA PENGGUNAAN NERACA SARTORIUS 1. dipastikan posisi neraca dalam keadaan seimbang, caranya dengan melihat water pass TATA CARA PENGGUNAAN NERACA DIGITAL METTLER PJ 3000 1. dipastikan posisi neraca dalam keadaan seimbang, caranya dengan melihat water pass yang ada di neraca dalam posisi tengah, apabila belum kaki neraca

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil DISUSUN OLEH : Irwin Septian F05110003 Kelompok VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014

Lebih terperinci

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1 MODUL PRAKTIKUM ILMU DASAR KEPERAWATAN 1 Disusun Oleh Febriana Dwi Wahyuni, M.Si. PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan manipulasi terhadap objek penelitian serta terdapat kontrol (Nazir,2003: 63). B. Desain

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 TUJUAN Mampu membuat, mewarnai dan melakukan pemeriksaan mikroskpis sediaan darah malaria sesuai standar : Melakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi LAMPIRAN 38 Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Pembuatan preparat histologi terdiri dari beberapa proses yaitu dehidrasi (penarikan air dalam jaringan) dengan alkohol konsentrasi bertingkat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012).

BAB III METODE PENILITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012). BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012). Pemeliharaan dan perlakuan terhadap hewan coba dilakukan di rumah hewan percobaan

Lebih terperinci

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH. BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH. Tujuan Praktikum Mengamati darah tanpa diproses lebih lanjut. 1. Memperhatikan bentuk-bentuk sel-sel darah ada tidaknya sel eritrosit yang mengalami krenasi (pengerutan),

Lebih terperinci

PENYIAPAN SPECIMEN AWETAN OBJEK BIOLOGI 1

PENYIAPAN SPECIMEN AWETAN OBJEK BIOLOGI 1 1 PENYIAPAN SPECIMEN AWETAN OBJEK BIOLOGI 1 Oleh : Drs. Suyitno Al, MS 2 PENDAHULUAN Biologi berkembang dari hasil kerja para peneliti biologi, menggali pengetahuan dari objek-objek biologi. Sebagai Objeknya

Lebih terperinci

Cara Menggunakan Mikroskop dengan Baik dan Benar

Cara Menggunakan Mikroskop dengan Baik dan Benar Cara Menggunakan Mikroskop dengan Baik dan Benar Tugas I Disusun untuk memenuhi tugas browsing artikel webpage Disusun oleh : Tri Intan Jati Pamungkas (G0C015034) PROGRAM DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur yang memiliki tubuh buah, serasah daun, ranting, kayu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas Lampung dan pembuatan preparat histologi hati dilaksanakan di Balai Penyidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitan 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat

Lebih terperinci

Panduan Praktikum. Botani. Tahun Akademik 2015/2016. Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc

Panduan Praktikum. Botani. Tahun Akademik 2015/2016. Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc Panduan Praktikum Botani Tahun Akademik 2015/2016 Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG KARAWANG 2016 PENGAMATAN

Lebih terperinci

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR 1. MEJA GAMBAR Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN PIPET

MENGOPERASIKAN PIPET MENGOPERASIKAN PIPET A. Pengertian Pipet Pipet adalah alat berbentuk silinder kecil dan panjang mirip dengan sedotan. Terbuat dari bahan gelas yang dilengkapi dengan ukuran dalam mililiter (ml). Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mawar adalah salah satu tanaman bunga yang memiliki ciri khusus yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. Tanaman bunga Mawar merupakan

Lebih terperinci

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Genetika 1 yang dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd dan Andik Wijayanto, S.Si,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik. B. Waktu dan tempat penelitian Tempat penelitian desa Pekacangan, Cacaban, dan Ketosari Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah

Lebih terperinci

CSL5_Manual apusan darah tepi_swahyuni 2015 Page 1

CSL5_Manual apusan darah tepi_swahyuni 2015 Page 1 1 MANUAL KETERAMPILAN PENGAMBILAN DARAH TEPI, MEMBUAT APUSAN, PEWARNAAN GIEMSA DAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK APUSAN DARAH TEPI Sitti Wahyuni, MD, PhD Bagian Parasitologi Universitas Hasanuddin, sittiwahyunim@gmail.com

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR Disusun Oleh: Nama : Juwita NIM : 127008003 Tanggal Praktikum: 22 September 2012 Tujuan praktikum: 1. Agar praktikan memahami dan mampu melaksanakan Tissue Processing.

Lebih terperinci

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007 MENGGAMBAR GARIS A. Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar 1) Meja Gambar Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut terbuat dari kayu yang tidak terlalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. Pelaksanaan

Lebih terperinci

TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 2

TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 2 TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 2 1. Praktikan wajib hadir tepat waktu dan bila berhalangan wajib ijin secara tertulis 2. Praktikan wajib mengikuti seluruh topik kegiatan praktikum 3. Selama melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, dimana uji coba dilakukan dengan membuat proporsi antara ekstrak kulit nanas muda dan masak

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari 2017. Lokasi pemeliharaan ayam broiler di Peternakan milik Bapak Hadi Desa Sodong Kecamatan Mijen Kota Semarang. Analisis

Lebih terperinci

LAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA. Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis.

LAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA. Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis. LAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis. Pendahuluan Fotosintesis merupakan proses pemanfaatan enegi matahari oleh tumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian adalah dilaboratorium Klinik Analis Kesehatan UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang

Lebih terperinci