HUBUNGAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA N 6 PADANG ABSTRACT

Transkripsi

1 1 HUBUNGAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA N 6 PADANG Ratifah 1, Febri Yanti 2, Evrialiani Rosba 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat Ratifahipah3@gmail.com ABSTRACT Learning resources are all resources that can be used for the benefit of teaching process / activity either directly or indirectly, outside of the students (environment). The environment in biology learning can be defined as everything that is in the school or residence of learners containing living creatures and inanimate objects that can be used as learning resources, with further intent that the environment can be the object of observation, means or place to experiment or investigation and as a place to get information. Utilization of school environment as a learning resource in the learning process in question so that learners can think independently, creatively, and able to adjust to biological problems. The purpose of this study is to determine the relationship of the use of school environment to the biology students' learning outcomes on biodiversity material in SMA N 6 Padang. The type of this research is descriptive research. The population in this study is all students of class XI IPA consisting of 5 classes of school year 2017/2018. Samples were taken 25% of each class by proportional random sampling. So the sample of this study is 41 students. Free variables from this study is the utilization of school environment while the dependent variable is the result of biology learning. The instrument used in this study is a questionnaire (questionnaire). The results of this study obtained the value of product moment correlation coefficient (moment product relationship) 0.83 with very high criteria and for the correlation coefficient test obtained t value 9, 25 while t table 1.68 at 95% confidence level (α-0, 05). Keywords: Environment, Learning Results, Biodiversity. PENDAHULUAN Kondisi lingkungan SMA N 6 Padang sangat mendukung untuk dijadikan sumber belajar dalam pembelajaran biologi terutama pada materi keanekaragaman Hayati. Lingkungan di SMA N 6 Padang ditumbuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan yang bisa dijadikan pengamatan dalam materi keanekaragaman hayati. Guru mengemukakan bahwa dengan 1

2 2 membawa siswa ke lapangan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran, karena siswa melihat langsung objek yang dipelajari. Ada beberapa hambatan atau kendala yang membuat pembelajaran di lapangan tidak terlalu optimal yaitu waktu yang tersedia untuk melakukan pengamatan di lingkungan terlalu singkat dan belum cukup sehingga banyak siswa yang kurang paham dengan pembelajaran biologi. Hal ini disebabkan karena tidak semua waktu pada pembelajaran biologi dilakukan di lapangan sehingga pembelajaran selebihnya dilanjutkan di dalam kelas. Pengelolaan ketika membawa siswa ke lingkungan sekolah juga menjadi hambatan dalam hal pemanfaatan lingkungan sekolah karena siswa yang sulit di atur ketika berada di lapangan. Hamalik (2011:195) berpendapat bahwa lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu. Istilah lain yang erat kaitannya dengan lingkungan adalah ekologi atau sering disebut lingkungan hidup. Siswa selalu menganggap pembelajaran biologi adalah pembelajaran yang sulit dan membosankan, salah satu cara agar siswa tertarik dan lebih paham dengan pembelajaran Biologi adalah dengan membawa siswa melihat langsung objek pengamatan. Hal ini juga terlihat dari rendahnya nilai ulangan harian pada mata pelajaran Biologi siswa kelas X tahun pelajaran 2016/2017 pada materi keanekaragaman hayati yaitu X MIPA 1 = 72, 87, X MIPA 2 = 67, 18, X MIPA 3 = 64, 48, X MIPA 4 = 71, 70, X MIPA 5 = 69,15. Berdasarkan permasalahan di atas penulis sudah melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah dengan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Materi Keanekaragaman Hayati di SMA Negeri 6 Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi keanekaragaman hayati di SMA Negeri 6 Padang.

3 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 di SMA Negeri 6 Padang Tahun Pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru biologi yang mengajar kelas X pada tahun 2016/2017 dan seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2017/2018. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah proporsional random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dengan proporsi tertentu. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 25% dari setiap kelas. Jika jumlah subjek lebih dari 100 dapat di ambil 10-20% atau 20-30% atau lebih Arikunto (2002: 112). Instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah angket (kuesioner) angket yang sudah dibuat merupakan jenis angket tertutup dengan menggunakan skala likert yang dikemukakan Sugiyono (2013: 93) dengan menggunakan alternatif jawaban selalu (SL), sering (SR), netral (N), kadang-kadang (KK), tidak pernah (TP). Dalam pengukuran sering terjadi kecendrungan kepada responden untuk memilih jawaban netral (N). Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan data dan menyajikan data dalam bentuk distribusi dengan presentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Persentase Dan Kriteria Guru Memanfaatkan Lingkunga Sekolah Pada Materi Keanekaragaman Hayati Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Padang. Variabel Sub Variabel % Sub Variabel Kriteria Hubungan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati di SMA N 6 Padang. Konsep keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem Keanekaragaman hayati di Indonesia Pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia Upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia 95% Sangat Baik 93,06% Sangat Baik 94,44% Sangat Baik 95,14% Sangat Baik Jumlah rata-rata 94,41% Sangat Baik

4 4 Tabel 2. Persentase Dan Kriteria Siswa Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Pada Materi Keanekaragaman Hayati di SMA N 6 Padang. Variabel Sub Variabel %Sub Variabel Kriteria Hubungan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Keanekaragama n Hayati di SMA N 6 Padang Konsep keanekaraga man gen, jenis dan ekosistem Keanekaraga man hayati di Indonesia Pemanfaatan keanekaragam an hayati di Indonesia Upaya pelestarian keanekaraga man hayati Indonesia 81,99 % Baik 83,15 % Baik 81,82 % Baik 79,55 % Baik Jumlah rata-rata 81,62 % Baik Gambar 1 : Hubungan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati Di SMA N 6 padang. Berdasarkan gambar 1 didapatkan bahwa hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa mengalami kenaikan. Hal ini didapatkan dari rumus grafik Y = a + b (X). Dari rumus tersebut didapatkan hasil akhir sebesar 46, 41. Dengan hasil akhir tersebut dapat diketahui bahwa adanya hubungan antara pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi keanekaragaman hayati di SMA N 6 Padang dan setelah dilakukan uji korelasi antara variabel X dan variabel Y maka didapatkan besarnya korelasi kedua variabel tersebut sebesar 0,83 dengan kriteria korelasi sangat tinggi. Kemudian untuk melihat persentase sejauh mana pengaruh variabel X (pemanfaatan lingkungan sekolah) dengan variabel Y (hasil belajar) maka di gunakan rumus koefisien determinan (P). Dalam uji koefisien determinan didapatkan angka sebesar 68,89 % dengan kriteria cukup. Hal ini menunjukkan besarnya sumbangan pemanfaatan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar biologi siswa. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y maka dilakukan uji t yang menunjukkan apakah koefisien korelasi berarti atau tidak. Dari perhitungan maka didapatkan nilai t hitung yaitu sebesar 9, 25 dan t tabel (α = 0,05 ) yaitu

5 5 sebesar 1,68. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Eriwati (2016:58) menunjukkan bahwa pemanfaatan tumbuhan di lingkungan sekolah sebagai media alami pada materi keanekaragaman tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Miftahul (2016:51) didapatkan bahwa pemanfaatan media alami memiliki hubungan atau korelasi positif dengan interpretasi tinggi. Menurut Risma dan Husni (2013:7) dengan adanya pengaruh yang tinggi dari lingkungan maka siswa bisa belajar banyak hal dari lingkungan serta menambah wawasan yang luas. Sub variabel pertama yaitu materi konsep keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem pada guru yaitu sebesar 95 % dengan kriteria sangat baik sedangkan pada siswa yaitu sebesar 81, 99 % dengan kriteria baik. Hal itu bisa dijelaskan dalam indikator dibawah ini yaitu persiapan sebelum belajar pada guru sebesar 100 % dengan kriteria sangat baik sedangkan pada siswa sebesar 77,03 % dengan kriteria baik. Pada indikator kedua tentang keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah pada guru sebesar 92, 5 % dengan kriteria sangat baik sedangkan siswa sebesar 83,19 % dengan kriteria baik. Pada indikator keterlaksanaan dalam mengerjakan tugas dan ujian pada guru yaitu sebesar 95,83 % dengan kriteria sangat baik sedangkan pada siswa yaitu sebesar 82, 62% dengan kriteria baik. Hal itu menunjukkan bahwa dalam pemberian tugas dengan memanfaatkan lingkungan sekolah guru sudah berperan aktif sedangkan dalam mengerjakan tugas tersebut siswa masih dalam kriteria baik maka siswa perlu meningkatkan lagi cara mereka mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan cara memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Menurut Djelsia (2016:200) pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi siswa dengan melihat dan mengalami secara langsung bendabenda yang ada di lingkungan yang sesuai dengan materi pembelajaran.

6 6 Bila lingkungan sekitar sekolah yang mereka jadikan sebagai sumber belajar itu berkaitan dengan materi yang diberikan guru pastilah siswa akan mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dengan mudah dapat mengerjakan tugas karena yang mereka lihat secara langsung apa yang akan mereka kerjakan. Pada indikator keempat guru dalam pemberian ujian berupa kuis setelah memanfaatkan lingkungan sekolah yaitu sebesar 87, 50% dengan kriteria sangat baik. Sedangkan peningkatan nilai ujian setelah belajar di lingkungan sekolah oleh siswa yaitu sebesar 87, 20 % dengan kriteria sangat baik. Pada sub variabel yang kedua yaitu pada materi keanekaragaman hayati di Indonesia pada guru sebesar 93, 06 % dengan kriteria sangat baik sedangkan pada siswa yaitu sebesar 83, 15 % dengan kriteria baik. Hal itu bisa dijelaskan dalam indikator berikut yaitu persiapan sebelum mengajar sebesar 100 % dengan kriteria sangat baik sedangkan persiapan siswa sebelum belajar yaitu sebesar 83, 13 % dengan kriteria baik. Pada indikator kedua yaitu keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah pada materi keanekaragaman hayati di Indonesia pada guru sebesar 85,94 % dengan kriteria baik sedangkan pada siswa yaitu sebesar 83, 66 % dengan kriteria baik. Pada indikator ketiga pemberian tugas oleh guru yaitu sebesar 100 % dengan kriteria sangat baik sedangkan pada siswa 82,01 % dengan kriteria baik. Pada indikator keempat pemberian ujian berupa kuis setelah memanfaatkan lingkungan sekolah yang dilakukan guru yaitu sebesar 87, 50 % dengan kriteria sangat baik sedangkan pada siswa peningkatan nilai ujian setelah memanfaatkan lingkungan sekolah sebesar 82,93 % dengan kriteria baik. Pada sub variabel ketiga yaitu pada materi pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia yaitu pada guru sebesar 94, 4 % dengan kriteria sangat baik sedangkan pada siswa yaitu sebesar 81, 82 % dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih kurang memanfaatkan keanekaragaman hayati di Indonesia.

7 7 Guru seharusnya berperan aktif dalam mendorong siswa untuk belajar sehingga bisa lebih memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia dengan cara memanfaatkan lingkungan sekolah. Menurut Syamsudduha dan Rapi (2012:19) pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran yang dimaksud agar siswa dapat berfikir secara mandiri, kreatif, dan mampu menyesuaikan diri dengan permasalahan pembelajaran biologi. Pada indikator pertama persiapan sebelum mengajar guru yaitu sebesar 100 % dengan kriteria sangat baik sedangkan persiapan siswa sebelum belajar yaitu sebesar 81,91 % dengan kriteria baik. Pada indikator keterlaksaan pemanfaatan lingkungan sekolah pada guru yaitu sebesar 90, 63 % dengan krteria sangat baik sedangkan siswa sebesar 81, 46 % dengan kriteria baik. Pada indikator pemberian tugas setelah memanfaatkan lingkungan sekolah oleh guru itu sebesar 91, 67 % dengan kriteria sangat baik. sedangkan keterlaksanaan dalam mengerjakan tugas dan ujian setelah memanfaatkan lingkungan sekolah oleh siswa yaitu sebesar 82, 62 % dengan kriteria baik. Di sini guru sudah maksimal dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar bagi siswa dengan cara berdiskusi dengan kelompok setelah memanfaatkan lingkungan sekolah dan juga meminta siswa mempresentasikan data dan hasil pengamatan lingkungan sekolah. Siswa sebaiknya lebih meningkatkan lagi cara belajar dengan cara berdiskusi serius dengan anggota kelompoknya tentang tugas yang diperoleh dari guru sehingga siswa lebih paham lagi tentang cara memanfaatkan keanekaragaman hayati di Indonesia. Menurut Netty (2015:208) Agar siswa termotivasi dan tertarik perhatiannya dalam pembelajaran IPA diperlukan strategi dan pendekatan pembelajaran yang akan membawa siswa kepada proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Karena itu pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk

8 8 memperoleh pemahamannya lebih mendalam tentang alam sekitar. Pada indikator pemberian ujian berupa kuis setelah memanfaatkan lingkungan sekolah oleh guru yaitu sebesar 100 % dengan kriteria sangat baik sedangkan peningkatan nilai ujian setelah belajar di lingkungan sekolah oleh siswa sebesar 81, 70 % dengan kriteria baik. Pada sub vaiabel keempat upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia oleh guru yaitu sebesar 95, 14% dengan kriteria sangat baik sedangkan pada siswa 79, 55 % dengan kriteria baik. Pada indikator pertama persiapan sebelum mengajar guru yaitu sebesar 91, 67% dengan kriterian sangat baik sedangkan persiapan sebelum belajar siswa sebesar 83, 13% dengan kriteria baik. Pada indikator kedua pelaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah oleh guru yaitu sebesar 95, 31% dengan kriteria sangat baik sedangkan pada siswa sebesar 79,51% dengan kriteria baik. Pada indikator ketiga pemberian tugas setelah memanfaatkan lingkungan sekolah guru yaitu sebesar 100% sedangkan pelaksanaan dalam mengerjakan tugas setelah memanfaatkan lingkungan sekolah oleh siswa yaitu sebesar 78, 66% dengan kriteria baik. Pada indikator pemberian ujian setelah memanfaatkam lingkungan sekolah oleh guru yaitu sebesar 100 % dengan kriteria sangat baik sedangkan peningkatan nilai ujian setelah belajar di lingkungan sekolah oleh siswa adalah sebesar 79, 55% dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Guru harus bisa mengarahkan siswa supaya lebih fokus lagi dalam mengerjakan tugas dan kuis kuis yang diberikan oleh guru dan siswa juga harus berperan aktif memanfaatkan tugas tugas dan kuis yang diberikan oleh guru untuk lebih meningkatkan hasil belajar mereka. Siswa juga bisa memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan nilai ujian secara maksimal. Menurut Eriawati (2016:58) proses pembelajaran biologi dengan memanfaatkan lingkungan sekolah

9 9 sebagai media alami memberikan dorongan kepada guru biologi dalam melakukan pembelajaran dengan mengikut sertakan siswa dalam pemberian materi keanekaragaman tumbuhan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar biologi memililiki hubungan yang signifikan antara pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi keanekaragaman hayati di SMA N 6 Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Djelsia, Mestawati, A., dan Muchlis, D. (2016). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA.Jurnal Kreatif Online. Vol 4 Nomor 5. Hlm Eriawati Pemanfaatan Tumbuhan Di Lingkungan Sekolah Sebagai Media Alami Pada Materi Keanekaragaman Tumbuhan Di SMA Dan MA Kecamatan Montasik. Jurnal Biotik. Vol 4. Hlm Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara. Rima, Khania, L., dan Husni, Abdullah. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Siswa Sekolah Dasar. JPGSD. Vol 01 Nomor 02. Hlm Miftahul Khairi, dkk. (2016). Hubungan Keterampilan Proses Sains Dengan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan Media Alami Di Pandu Modul Pada Sub Materi Invertebrata Di Mas Babun Najah Kota Banda Aceh. Jurnal Edu Bio Tropika. Vol 4 Nomor 2. Hlm Netty, Demak, H., dan Niken, H Peningkatan Motivasi Belajar Tumbuhan Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol 2 Nomor 3. Hlm

10 10 Syamsudduha, S., dan Rapi, M Penggunaan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Lentera Pendidikan. Vol 15 Nomor 1. Hlm