ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG."

Transkripsi

1 ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG Irmai Yusrita 1), Nawir Muhar 2), Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Irmayusrita@gmail.com Abstract This study aims to analyze the satisfaction of practical implementation class XI Science in biology learning in SMAN 5 Padang. Descriptive research with a total sample of 43 students by random sampling method sampling. The population of this research are students of class XI IPA SMAN 5 Padang enrolled in the 2nd half of the school year 2015/2016, amounting to 144 students. Data were analyzed using SPSS 16.0 and formula product moment correlation of the results of the research shows that the average satisfaction analysis practical implementation class XI Science in biology learning overall with a value (4.36) with high interpretations. The implications of this study are expected by the teacher more attention to the factors that can improve the satisfaction of practical implementation of students in learning biology. Keywords: satisfaction analysis, practical implementation, learning Biology PENDAHULUAN Biologi adalah bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sekolah sederajat. dimana dalam pembelajaran biologi ini tidak terlepas dari kegiatan praktikum. Tujuan salah satu dari kegiatan praktikum ini ialah membuktikan atau menguji kebenaran secara nyata tentang suatu konsep yang telah dipelajari. Menurut Subiyanto (1988:84) mengatakan salah satu tujuan kegiatan laboratorium ialah memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar sendiri, dengan berusaha memecahkan masalah yang di hadapi dan kegiatan laboratorium dapat membiasakan siswa melakukan perekaman beranekaragam (menyimpulkan dan memahami sendiri tentang hasil pengamatan yang di dapatnya. Didalam melaksanakan praktikum siswa mengalami perkembangan alam perasaan. Menurut Yunika (2011: 13) perasaan senang dan tidak senang meliputi sejumlah rasa yang lebih spesifik tetapi yang menjadi perhatian ini adalah salah satu dari bentuk perasaan senang yaitu rasa puas yang ditemukan siswa dalam melaksanakan praktikum Biologi yang akan ditujukan kepada guru yang mengajar dan lingkungan dimana siswa melaksanakan praktikum. Kemudian perasaan itu disebut dengan kepuasan. 1

2 Menurut Wibowo (2007: 299), kepuasan akan timbul bila kebutuhan individu terpenuhi, namun sebaliknya bila kebutuhan dan harapan tidak terpenuhi akan dapat menimbulkan tidak puas. Kepuasaan merupakan salah satu unsur psikis. Penilaian siswa terhadap apa yang dirasakannya dapat membentuk perasaan siswa yang bersangkutan. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Suryabrata (1990: 66) perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal; artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggap, mengkhayalkan, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu. Hal ini berarti kepuasan dalam melaksanakan praktikum berawal dari suatu respon yang diperoleh siswa dari pengalaman yang menyenangkan selama pelaksanaan praktikum biologi. Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan di SMAN 5 Padang pada tanggal 2-5 februari 2016 bahwa SMAN 5 Padang belum memiliki ruang laboratorium biologi sendiri, laboratorium yang ada masih bergabung dengan kimia. Hal ini disebabkan kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang seperti ruangan laboratorium yang masih terbatas. Dan juga mikroskop yang tersedia di sekolah hanya mikroskop cahaya sehingga siswa harus mencari cahaya terlebih dahulu untuk bisa melakukan pengamatan sedangkan waktu yang disediakan terbatas dan berimbas tidak semua siswa dapat menyelesaikan praktikum dengan tepat waktu. Waktu pelaksanaan praktikum dilakukan pada saat jam pelajaran dikelas, tidak adanya waktu khusus untuk melaksanakan praktikum, hal ini dikarenakan waktu yang tersedia tidak mencukupi sehingga mempengaruhi jumlah kegiatan praktikum biologi yang dapat dilakukan akan berdampak pada berkurangnya kinerja siswa dalam melaksanakan praktikum sehingga berdampak terhadap hasil praktikum dan juga pada hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2. Berdasarkan keadaan yang ditemui selama observasi dan dari nilai rata-rata Psikomotor siswa kelas XI IPA SMAN 5 Padang yang masih rendah, dimana untuk nilai akhir diambil nilai praktikum sebanyak 40%. Berkemungkinan kepuasan siswa terhadap pelaksanaan praktikum masih rendah. Menyikapi hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Kepuasan Pelaksanaan Praktikum Siswa Kelas XI IPA Dalam Pembelajaran Biologi Di SMAN 5 Padang dengan tujuan untuk Menganalisis Kepuasan Pelaksanaan Praktikum Siswa Kelas XI IPA Dalam Pembelajaran Biologi Di SMAN 5 Padang. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Padang tahun ajaran 2015/2016 pada bulan Maret-April Metoda penelitian adalah deskriptif. Metoda deskriptif berfungsi untuk melihat, meninjau, mengetahui, dan mengungkapkan 2

3 keadaan apa adanya pada waktu penelitian dilakukan. Unsur yang akan di deskripsikan adalah analisis kepuasan pelaksanaan praktikum siswa Kelas XI IPA Dalam Pembelajaran Biologi Di SMAN 5 Padang. Populasi pada penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 5 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016. Tabel 1. Jumlah siswa kelas XI IPA SMAN 5 Padang tahun pelajaran 2015/2016 No Kelas Jumlah siswa XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPA 4 XI IPA Jumlah Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 30% dari dari jumlah siswa, dengan menggunakan random sampling yaitu 30% dari 144. Jadi jumlah sampel yaitu 43 siswa kelas XI IPA SMAN 5 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2015/2016. Variabel pada penelitian ini adalah analisis kepuasan Pelaksanaan Praktikum Siswa Kelas XI IPA Dalam Pembelajaran Biologi Di SMAN 5 Padang yang terdiri dari 6 sub variabel; 1. Keadilan dalam penilaian dan perlakuan 2. Kesesuaian antara tugas dengan kemampuan 3. Keamanan, ketenteraman dan ketenangan 4. Keberhasilan dalam praktikum dan tugas-tugas 5. Perhatian guru 6. Kemajuan dalam studi Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari kelompok sampel yaitu berupa angket mengenai analisis Kepuasan Pelaksanaan Praktikum Siswa Kelas XI IPA Dalam Pembelajaran Biologi Di SMAN 5 Padang. Data sekunder adalah data jumlah siswa dan nilai psikomotor siswa kelas XI IPA SMA 5 Padang. Sumber data ada 2 yaitu: data primer bersumber dari siswa kelas XI IPA SMAN 5 Padang, Sedangkan data sekunder diperoleh dari guru bidang studi biologi siswa kelas XI SMAN 5 Padang. Pada tabel 2 sebagai berikut: 3

4 Tabel 2. Nilai rata-rata psikomotor siswa kelas XI IPA SMAN 5 Padang tahun ajaran 2015/2016. No Kelas Nilai psikomotor XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPA 4 XI IPA 5 70,57 69,25 70,47 69,89 69,98 Jumlah 5 350,16 Nilai rata-rata 70,032 Sumber: Guru Biologi SMAN 5 Padang 1. Instrumen Penelitian Jenis Instrumen penelitian ini adalah angket atau kuisioner mengenai analisis kepuasan Pelaksanaan Praktikum Siswa Kelas XI IPA Dalam Pembelajaran Biologi Di SMAN 5 Padang sebagai berikut 1) Menyusun Angket Angket atau kuesioner adalah sejumlah pernyataan/pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Menurut Sugiyono (2010: 94), untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor dengan menggunakan skor skala likert dengan 5 pilihan jawaban. Adapun pilihan jawaban sebagai berikut: Tabel 3. Skor item alternatif jawaban responden Kriteria Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Sumber: Sugiono (2010: 93) Skor Langkah-langkah dalam penyusunan angket: 1) Menetapkan variabel penelitian 2) Menentukan indikator-indikator yang diukur 3) Menjabarkan indikator-indikator menjadi butir-butir penyataan 4) Melakukan validasi instrumen 5) Revisi instrument 2) Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Coba Angket Dalam mempersiapkan angket ini penulis melakukan uji coba angket pada bulan april 2016 di Sekolah yang sama tapi yang tidak termasuk sampel penelitian. Tujuan uji coba angket ini adalah untuk 4

5 mengetahui validitas dan realibilitas angket yang telah disusun. b. Analisis Uji Coba Angket 1) Validitas Angket Arikunto (2013:211) dalam Sundari (2015:25) mengatakan bahwa sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang kita inginkan. Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas logis. Validitas logis dengan bertanya kepada ahli sebelum instrument di uji cobakan. Sedangkan nilai validasi empiris diperoleh setelah melakukan uji coba. Analisis nilai validitas empiris, peneliti Tabel 4. Kriteria Reliabilitas Angket Reliabilitas 0,80 < r < 1,00 0,60 < r < 0,79 0,40 < r < 0,59 0,20 < r < 0,39 0,00 < r < 0,19 Sumber: Arikunto (2009:75) menggunakan Korelasi Pearson pada SPSS ) Reliabilitas Angket Selanjutnya dilakukan analisis reliabilitas angket. Untuk menguji reliabilitas pernyataan angket digunakan dengan rumus alpha yang dikemukan oleh Arikunto (2009:105) dan dibantu dengan menggunakan program SPSS 16. r = k ab 1 k 1 σt Keterangan : r = reliabilitas instrument K = banyaknya responden ab = jumlah varian butir σt = varian total Kualifikasi sangat tinggi tinggi cukup rendah sangat rendah 2. Teknik Analisis Data Analisa data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS Setiap angket yang diisi oleh siswa diolah untuk memperoleh skor. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik Statistic Descriptif pada program SPSS 16.0 Untuk setiap item pernyataan akan memiliki skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Maka diperoleh panjang kelas interval dengan mengunakan rumus : Kelas interval = Tabel 5. Distribusi frekuensi means skor angket No Interval mean skor Interpretasi ,67 2,68-4,35 4,36-6,03 Rendah Sedang Tinggi 5

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian telah dilakukan di SMAN 5 Padang dengan jumlah sampel sebanyak 43 orang siswa. Data yang diambil adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan cara pengisian angket terdiri dari 28 item. 1 Uji Coba Angket a) Uji Validitas Tabel 6. Validitas Uji Coba Angket Analisis Kepuasan Pelaksanaan Praktikum Variabel Jumlah item Batas Nilai valid Keterangan Kepuasan pelaksanaan praktikum 28 0,349 Valid Berdasarkan tabel 6, hasil pengujian validitas variabel analisis kepuasan pelaksanaan praktikum siswa dalam pembelajaran biologi yang dirancang dengan 30 item pernyataan, terdapat sebanyak 2 item yang tidak valid. Jika validitas tidak sampai pada ketentuan r tabel (0,349) maka pernyataan tersebut dibuang. b) Uji Reliabilitas Tabel 7. Hasil uji reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Kepuasan pelaksanaan praktikum 0, 910 Reliabel Setelah dilakukan perhitungan diperoleh cronbach s alpha adalah 0,910 yang berarti angket yang digunakan mempunyai reliabilitas yang tinggi. 2. Hasil Analisis Kepuasan Pelaksanaan Praktikum Siswa Kelas XI IPA Dalam Pembelajaran Biologi Tabel 8. Nilai rata-rata Kepuasan Pelaksanaan Praktikum Siswa Kelas XI IPA Dalam Pembelajaran Biologi No Sub Variabel Nilai rata-rata ± Sd Keterangan 1 Keadilan dalam penilaian dan 4,65 ± 0,47 Tinggi perlakuan 2 Kesesuaian antara tugas dengan 4,52 ± 0,57 Tinggi kemampuan 3 Keamanan, ketenteraman dan 4,05 ± 0,70 Sedang ketenangan 4 Keberhasilan dalam praktikum dan 4,20 ± 0,56 Sedang tugas-tugas 5 Perhatian guru 4,39 ± 0,56 Tinggi 6 Kemajuan dalam studi 4,33 ± 0,55 Sedang Rata-rata keseluruhan 4,36 ± 0,56 Tinggi 6

7 Tabel 8 menunjukkan nilai rata-rata kepuasan pelaksanaan praktikum siswa kelas XI IPA dalam pembelajaran biologi pada sub variabel Keadilan dalam penilaian dan perlakuan diperoleh nilai rata-rata 4,65 ± 0,47 dengan kategori tinggi, sub variabel Kesesuaian antara tugas dengan kemampuan diperoleh nilai rata-rata 4,52 ± 0,57 hal ini menunjukkan bahwa Kesesuaian antara tugas dengan kemampuan termasuk kategori tinggi. Sub variabel Keamanan, ketenteraman dan ketenangan diperoleh nilai rata-rata 4,05 ± 0,70 kategori sedang, sub variabel Keberhasilan dalam praktikum dan tugastugas memperoleh nilai rata-rata 4,20 ± 0,56 termasuk kategori sedang. sub variabel perhatian guru memperoleh nilai rata-rata 4,39 ± 0,56 termasuk kategori tinggi. sub variabel kemajuan dalam studi diperoleh nilai rata-rata 4,33 ± 0,55 termasuk kategori sedang. Hasil keseluruhan nilai rata-rata sub variabel 4,36 ± 0,56 yang termasuk kategori tinggi. 3. Pembahasan 1) Keadilan Dalam Penilaian Dan Perlakuan Hasil yang diperoleh dari SMAN 5 Padang dimana pada keadilan dalam penilaian dan perlakuan, respon siswa (4,65) yang dikategorikan interpretasi tinggi, dimana guru telah memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan siswa yang bersangkutan dan tidak membedabedakan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya dan juga siswa selalu diberi kesempatan yang sama untuk bisa menggunakan peralatan praktikum di laboratorium. Sesuai yang dikemukakan oleh Surampaet dalam Elmaini (2005:13) ketidakpuasan sering timbul oleh sebab tekanan dari orang lain. Segala perlakuanperlakuan orang yang merugikan kita, itu menyebabkan kita tidak puas. 2) Kesesuaian Antara Tugas Dengan Kemampuan Pada kesesuaian antara tugas dengan kemampuan respon siswa (4,52) digolongkan kategori interpretasi tinggi, Hal ini dikarenakan, siswa diberikan tugastugas pada saat pratikum berlangsung sesuai dengan kemampuan siswa dan juga guru telah menjelaskan langkah-langkah kerja praktikum dengan sangat jelas.. Menurut Mahmud (1989: 180) bahwa salah satu cara untuk menggiatkan siswa adalah memberikan suatu tugas kepadanya, agar siswa bergairah melakukannya hendaklah tugas itu jelas dan tertentu. 3) Keamanan, Ketentraman dan Ketenangan Pada keamanan, ketentraman dan ketenangan respon siswa (4,05) digolongkan kategori interpretasi sedang, guru seharusnya dapat menciptakan suasana laboratorium yang aman, tentram dan tenang. Sehingga siswa akan merasa tenang dalam melaksanakan praktikum. Mahmud 7

8 (1989: 179) menyatakan bahwa: guru harus mampu membuat siswa merasa aman dan nyaman karena seringkali merasa takut dan cemas, perasaan ini bersifat meluas dan berjangkit. Ini berarti siswa sangat membutuhkan ketenangan dalam melaksanakan praktikum, karena apabila suasana dilaboratorium tidak menunjang pelaksanaan praktikum biologi seperti siswa ribut yang menyebabkan siswa sulit untuk mencapai tujuan praktikum yang dilaksanakan.. 4) Keberhasilan Dalam Praktikum Dan Tugas-Tugas Pada keberhasilan dalam praktikum dan tugas-tugas respon siswa (4,20) digolongkan kategori sedang,. Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa telah mampu menyelesaikan praktikum dengan baik dan juga siswa selalu menjawab tugas akhir yang ada didalam buku penuntun praktikum. Menurut Yunika (2011:19) Apabila siswa dapat berhasil melaksanakan praktikum dengan baik dan mendapatkan hasil mencapai tujuan dari praktikum yang dilaksanakan. Maka akan menimbulkan kepuasan sehingga siswa akan rela menghabiskan waktu yang banyak untuk menyelesaikan praktikum. 5) Perhatian Oleh Guru Pada perhatian guru respon siswa (4,39) digolongkan kategori tinggi, karena guru selalu memberikan perhatian kepada siswa-siswanya. Elmaini (2005: 14) setiap individu pada umumnya membutuhkan perhatian, begitu juga dengan siswa membutuhkan perhatian dari guru biologi. Tugas guru bukan hanya mengajar, tetapi juga memberikan bimbingan kepada siswa 6) Kemajuan Dalam Studi Pada kemajuan siswa dalam studi respon siswa (4,33) digolongkan kategori sedang, dikarenakan sebagian besar siswa telah mampu melakukan pengamatan terhadap suatu objek dalam kegiatan praktikum dan sebaiknya guru memberikan motivasi kepada para siswanya agar melaksanakan praktikum biologi lebih giat dan serius lagi. Menurut Dirmansyah (2005:27) menyatakan pencapaian prestasi belajar diartikan sebagai pencapaian pengetahuan dan keterampilan dalam bidang tertentu atau hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar disekolah. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Analisis kepuasan pelaksanaan praktikum siswa kelas XI IPA dalam pembelajaran biologi di SMAN 5 Padang. diperoleh nilai tertinggi terdapat pada sub variabel keadilan dalam penilaian dan perlakuan yaitu 4,65 ± 0,47 dengan interprestasi tinggi dengan nilai rata-rata keseluruhan yaitu 4,36 ± 0,56 dengan interprestasi tinggi untuk semua sub 8

9 variabel analisis kepuasan pelaksanaan praktikum siswa. 2. Saran 1. Supaya guru lebih memperhatikan faktor-faktor dapat meningkatkan kepuasan pelaksanaan praktikum siswa dalam pembelajaran biologi. 2. Diharapkan kepada guru agar memberikan hak dan perlakuan yang sama kepada seluruh siswa tanpa membeda-bedakan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. 3. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk lebih menyempurnakan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 75 hal Dirmansyah, Y Analisis Tingkat Kepuasan Siswa Dalam Mempelajari Akuntasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMAN 1 Purworejo. UNNES. Semarang. Elmaini Studi Kepuasan Belajar Matematika dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas II SMA 9 Padang. Skripsi Univ. Bung Hatta. Padang. Mahmud, D Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. 201 hal Soemanto, W Psikologi Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahasatya. 104 hal Subiyanto Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud. 80 hal Sugiyono Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 93 hal Sundari, T Hubungan Pemanfaatan Laboratorium dengan Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sijunjung Tahun Ajaran Skripsi Universitas Bung Hatta. Padang Suryabrata, S Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 66 hal Wibowo Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 299 hal Yunika, L Hubungan Kepuasan Terhadap pelaksanaan Praktikum dengan hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Koto Baru Dharmasraya. skripsi Univ Bung Hatta. Padang 9

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG Yulia Rasmadesi 1), Gusmaweti ), dan Nawir Muhar ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Abstract

Abstract PERSEPSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PATAMUAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Vionirita Sewasa 1), Erman Har 2), dan Azrita 2)

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN,, dan 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMPN 31 PADANG

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMPN 31 PADANG ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMPN 31 PADANG Winda Fransiska, Erman Har, dan Gusmaweti Program Studi Pendidikan Biologi FKIP

Lebih terperinci

REVIEW OF INTEREST STUDENT LEARNING AND CORRELATION WITH CITIZENS HOMESTEADER LEARNING OUTCOMES IN BIOLOGY SMP N 38 DISTRICT TEBO, JAMBI

REVIEW OF INTEREST STUDENT LEARNING AND CORRELATION WITH CITIZENS HOMESTEADER LEARNING OUTCOMES IN BIOLOGY SMP N 38 DISTRICT TEBO, JAMBI REVIEW OF INTEREST STUDENT LEARNING AND CORRELATION WITH CITIZENS HOMESTEADER LEARNING OUTCOMES IN BIOLOGY SMP N 38 DISTRICT TEBO, JAMBI Zusa Ridona 1), Gusmaweti 2), dan Azrita 2 1) Student Studies Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

HUBUNGAN KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG 1 HUBUNGAN KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG Tusmiana, Gusmaweti, Lisa Deswati Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-mail : Tusmiana_120894@yahoo.com

Lebih terperinci

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI PADANG Heppi Kristina Manalu ), Azrita 2), Wince Hendri 2) ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI PENGGUNAAN ICT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI KELAS VIII MTSN LANGGAM KINALI KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Widiawati 1, Azrita 2, Wince Hendri 3

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto, karena penelitian ini tidak mencoba memanipulasi variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini

Lebih terperinci

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL NUR HASNAH NPM: 11060131 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester satu (I) Tahun Ajaran 013. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Rancangan yang digunakan adalah one group pretest-postest.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif yang bersifat korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

STUDY HABITS AND CONNECTION WITH LEARNING OUTCOMES IN BIOLOGY CLASS IX SMP 2 LIMES RIVER PARIAMAN DISTRICT.

STUDY HABITS AND CONNECTION WITH LEARNING OUTCOMES IN BIOLOGY CLASS IX SMP 2 LIMES RIVER PARIAMAN DISTRICT. 1 STUDY HABITS AND CONNECTION WITH LEARNING OUTCOMES IN BIOLOGY CLASS IX SMP 2 LIMES RIVER PARIAMAN DISTRICT Elga Erawati 1), Erman Har 2), Gusmaweti 2) 1) Mahasiswa Program Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Darmadi (2011: 165) penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN STUDI BANDING DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU JURUSAN TEKNIK MESIN SMK NEGERI 2 SOLOK

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN STUDI BANDING DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU JURUSAN TEKNIK MESIN SMK NEGERI 2 SOLOK PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN STUDI BANDING DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU JURUSAN TEKNIK MESIN SMK NEGERI 2 SOLOK ADE NOVRIA ZIKRA 13804 / 2009 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR Tiara Rosalina E-mail: tiararosalina99@yahoo.co.id Universitas Negeri Malang, Jl. Surabaya 5 Malang 65145 Abstract: The purpose

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG ARTIKEL. Oleh :

ANALISIS PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG ARTIKEL. Oleh : ANALISIS PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG ARTIKEL Oleh : ELSADDAY TRIFOSA PURBA NPM : 1110013221049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2 HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI MIA SMA N

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI MIA SMA N HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI MIA SMA N 1 x11 KAYU TANAM Ayu Lestia Ningsih 1), Wince Hendri ), dan Azrita ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi ) Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 5 SOLOK SELATAN.

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 5 SOLOK SELATAN. HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 5 SOLOK SELATAN ), ), dan ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa terbaik yang mengajarkan bahasa Prancis kepada siswa siswinya dan

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa terbaik yang mengajarkan bahasa Prancis kepada siswa siswinya dan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini diadakan di SMA N 7 Purworejo. Dipilihnya SMA N 7 Purworejo sebagai lokasi penelitian karena SMA N 7 Purworejo merupakan sekolah

Lebih terperinci

ABSTRACT

ABSTRACT PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS Yessi Andriani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Researh), yang bersifat study sampling. Penelitian lapangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN SIKAP DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 12 PADANG

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN SIKAP DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 12 PADANG 1 HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN SIKAP DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 12 PADANG Marni Safitri, Lisa Deswati, Azrita Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR Sri Wahyuni (sriwah@yahoo.co.id) 1 Muswardi Rosra 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT The aims

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian explanatory untuk memahami pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, melalui penelitian survey untuk mendapat generalisasi

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGARUH MINAT BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR, SUASANA BELAJAR DAN PEMBERIAN REWARD GURU TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 PADANG Tri Fenny Irma Gusti 1, Stevani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam pembelajaran pengaruhnya terhadap prestasi belajar PAI di SD Pabeyan Tambakboyo Tuban adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE` PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitan yang meliputi:

BAB III METODE` PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitan yang meliputi: BAB III METODE` PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitan yang meliputi: A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang. UIN Imam Bonjol terletak di Jln. Prof. M. Yunus Lubuk Lintah Padang. Sedangkan

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 JOGONALAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas penggunaan media sosial dan interaksi sosial dengan prestasi akademik mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian skripsi ini dilakukan di BRI Syari ah Kantor Cabang Pembantu Serang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 165 Kelurahan Sumur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas Negeri Kampar Timur dan penelitian ini di laksanakan terhitung dari bulan Agustus sampai Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA N I KOTA SOLOK Abdus Syahid, Zafri,Kaksim

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yaitu penelitian yang mendasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistik, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN pokok. 1 Sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Survai artinya penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mendeskripsikan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dari segi metode, dan penelitian ini menggunakan metode survey. Metode survey digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 Gadingrejo, SMA N 2 Gadingerjo dan SMA Muhammadiyah Gadingerjo Kecamatan Gadingrejo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBENTUK MODUL BERNUANSA MAJALAH DILENGKAPI DENGAN GLOSARIUM UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMPN 12 PADANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBENTUK MODUL BERNUANSA MAJALAH DILENGKAPI DENGAN GLOSARIUM UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMPN 12 PADANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBENTUK MODUL BERNUANSA MAJALAH DILENGKAPI DENGAN GLOSARIUM UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMPN 12 PADANG Rezky Wulandari 1, Azrita 2 Wince Hendri 2,. 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berbentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN Kehutanan Pekanbaru,

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGARUH PEMANFAATAN LKS, MINAT BACA, KREATIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM Delni Fitri Dewi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Jurnal Edumath, Volume 4. No. 1, (2018) Hlm.74-84 ISSN Cetak : 2356-2064 ISSN Online : 2356-2056 HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan 8 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN PELAYANAN KOPERASI TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI PENGURUS KOPERASI MAHASISWA (KOPMA) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 10 BANJARMASIN Yurmina Ulfah, SyubhanAn nur, dan Andi IchsanMahardika Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini sifatnya mandiri atau satu variabel dan hasil penelitian nantinya

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini sifatnya mandiri atau satu variabel dan hasil penelitian nantinya 33 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif digunakan karena variabel yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian deskriptif ditandai adanya upaya untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH: 1 PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH: *Students **Lecturers Silvia Darma* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd, Kons**

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2006:270) mengemukakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja

Lebih terperinci

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Penjasorkes... (Aris Bintarko) 1 MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK Syofianti 1, Helendra 2, Liza Yulia Sari 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini adalah menetapkan obyek penelitian, sebab kegiatan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang jenis penelitian,

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang menurut Sugiyono (2012) dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian

Lebih terperinci