BAB 4 KONSEP DESAIN Target Audiens Geografis: Masyarakat yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 KONSEP DESAIN Target Audiens Geografis: Masyarakat yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya."

Transkripsi

1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci 1. Mayoritas individu masyarakat dan penglaju lebih memilih kendaraan pribadi dalam menunjang aktivitas hariannya dan mengakibatkan kemacetan 2. Alat transportasi umum yang ada malah menambah kemacetan yang terjadi 3. Masyarakat yang mobile butuh alat transportasi massal alternatif 4. Kereta api jarang dilirik sebagian besar kalangan masyarakat sebagai alat transportasi 5. Dikenal kurang terawat dan minimnya keamanan jasa kereta api di Indonesia Hal-Hal yang akan Dikomunikasikan Hal-hal yang ingin dikomunikasikan di dalam project ini adalah mengenai informasi peningkatan pelayanan kereta api Indonesia, terutama yang beroperasi di Jabodetabek (Commuter Line) Target Audiens Geografis: Masyarakat yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Demografis Usia: 12 tahun 15 tahun Jenis Kelamin: Pria dan Wanita Tingkat Pendidikan: Minimal anak SMP Status Ekonomi: Bawah hingga menengah ke atas Psikografi Target Primer: Remaja yang mulai punya pandangan sendiri agar menyukai dan bangga dengan kereta api Indonesia sejak dini. Target Sekunder: Para penglaju yang setiap hari pulang pergi memakai kendaraan pribadi. 29

2 Premise Memberi informasi tentang peningkatan pelayanan kereta api Indonesia Penetapan Judul dan Durasi Judul film animasi dokumenter yang digunakan yaitu AYO NAIK KERETA, dengan durasi sekitar 5 menit Ringkasan Cerita/Sinopsis Terpilih Sebuah animasi dokumenter berbentuk motion graphic yang bercerita mengenai peningkatan pelayanan perkereta apian di Indonesia, terutama kereta api di Jakarta. Animasi dokumenter ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu -pembuka dengan intro kemacetan di ibukota dan pengenalan alat transportasi alternatif kereta, -sejarah singkat perkereta apian Indonesia, -kondisi kereta api Indonesia sekarang, -info tentang kereta Commuter Line yang beroperasi di Jabodetabek dan perubahannya. -serta rencana mengenai masa depan kereta api Film animasi dokumenter motion graphic ini disertai narasi sehingga membantu memperjelas informasi yang disampaikan Treatment -Intro pembuka mengenai kemacetan akibat kendaraan bermotor di kota Jakarta -Muncul signage bebas macet, diikuti beberapa signage kendaraan umum -Signage yang tersisa hanya kereta api, karena kereta api bebas macet dan cepat -Muncul title film AYO NAIK KERETA -Muncul sub judul Sejarah Kereta Api Indonesia -Peristiwa pengambil alihan kereta api oleh AMKA dari pihak Jepang -Pergantian nama dan perubahan logo dari awal hingga menjadi PT KAI -Muncul sub judul Kereta Api Indonesia Kini -PT KAI kini berubah menjadi lebih baik di bawah pimpinan Ignasius Jonan -Ciri khas kepemimpinan Ignasius Jonan -4 pilar pembenahan PT KAI dalam bentuk frame dinding -Piala penghargaan atas prestasi PT KAI

3 31 -Muncul sub judul Commuter Line -Perkenalan Commuter Line dan PT KAI Commuter Jabodetabek sebagai anak perusahaan PT KAI -Muncul peta rute perjalanan Commuter Line -Awal mula Indonesia mendapat hibah KRL -KRL kemudian dibeli dari KRL eks Jepang yang masih baik dan layak -Informasi panjang gerbong penumpang KRL -Hal yang mendorong penertiban layanan KRL -Pengendara kendaraan bermotor bisa parkir dengan tenang di lapangan parkir yang luas dan aman -Penetapan Single Class Service menjadi hanya KRL Ekonomi AC -Pengadaan petugas keamanan di gerbong kereta dan aturan dilarang merokok -Pengadaan petugas kebersihan di dalam kereta -Pengadaan gerbong penumpang khusus wanita saja -Pengadaan KRL yang beroperasi hingga malam hari -Pengoperasian e-gate dan e-ticketing -Penjelasan mengenai Tiket Harian Berjaminan dan Kartu Multi Trip -Penjelasan tarif progresif bersubsidi yang berlaku sekarang -Fakta mengenai KRL yang beroperasi sampai bulan September Muncul sub judul Masa Depan Kereta Api Indonesia -Akan dibangunnya jalur kereta menuju bandara Soekarno-Hatta -Akan ada pemanjangan peron untuk menampung kereta dengan 10 gerbong -Muncul title film AYO NAIK KERETA kembali -Penutup dengan kutipan dari Enrique Penalosa Skenario/Naskah FADE IN Muncul ilustrasi mobil yang berjalan dari kiri ke tengah layar tanpa hambatan. Tiba-tiba mobil berhenti, ZOOM OUT, muncul pemandangan siluet gedung-gedung kota diikuti siluet kendaraan bermotor yang menggambarkan kemacetan.

4 32 Kalian pasti pernah kan alami kejadian seperti ini? Mau ke mana-mana macet. Muncul signage bertuliskan macet yang kemudian ditimpa oleh garis silang berwarna putih. Ada ga ya alat transportasi yang bebas macet? Transisi lingkaran dari tengah layar, lalu muncul signage berbagai jenis kendaraan umum mulai dari taxi, bus, angkot, ojek, pesawat, kapal laut, dan kereta api. Signage ojek, angkot, bus, taxi hilang tersapu, tersisa signage pesawat, kapal laut, dan kereta api. Kalau kendaraan umum biasa sih, kena macet juga. Pesawat sama kapal laut emang gak macet, tapi bukan untuk di dalam kota kan. Signage pesawat dan kapal laut hilang jadi satu, tersisa signage kereta api. Nah, kalo kereta api cocok nih! Cepat dan bebas macet. Muncul title AYO NAIK KERETA bergerak dari kiri frame, diam di tengah frame, lalu ke kanan frame. Disertai garis warna oranye dan biru pada latar yang muncul dan hilang, membuat seolah logo tersebut bergerak cepat. Apalagi sekarang kereta api di Indonesia udah berubah loh! Penasaran dong?

5 33 Muncul sub judul Sejarah Kereta Api Indonesia. Background menjadi bendera Jepang. Muncul gambar kereta berwarna keabu-abuan di sisi kanan. Muncul teks AMKA dari tengah layar. Perusahaan kereta api Indonesia dimulai saat Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkereta apian dari pihak Jepang. Bendera Jepang transisi menjadi bendera Indonesia, muncul kereta berjalan pada bagian atas layar dari kanan ke kiri, muncul teks 28 September 1945 setelahnya, kemudian muncul kereta berjalan pada bagian bawah layar dari kiri ke kanan, muncul teks Hari Kereta Api Indonesia setelahnya. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945 dan hari itu ditetapkan menjadi Hari Kereta Api Indonesia. Gambar transisi, muncul logo-logo yang bergantian berubah sesuai pergantian nama dari DKARI-PNKA-PJKA- Perumka hingga menjadi PT KAI. Sejak berdiri, Kereta api Indonesia telah mengalami 5x pergantian nama dan 4x perubahan logo. Terakhir logo PT KAI yang baru, diresmikan bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 66. Gambar transisi, muncul sub judul Kereta Api Indonesia Kini.

6 34 Keluar dua diamond dari tengah bawah yang menyebar ke kanan dan kiri layar, keluar pula lingkaran setelahnya, muncul foto bapak Ignasius Jonan di dalam lingkaran, diamond kiri naik ke atas dan menghilang, muncul teks nama Ignasius Jonan dan jabatan di bagian kiri lingkaran. Kini kereta api Indonesia mengalami banyak peningkatan semenjak bapak Ignasius Jonan memimpin. Beliau resmi menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia sejak 25 Februari Diamond kanan naik ke atas dan menghilang, muncul teks Profesional, Tegas, dan Melayani secara bergantian di sisi kanan lingkaran. Profesional, tegas, dan mengutamakan pelayanan penumpang merupakan ciri khas pria kelahiran Singapura 21 Juni 1963 ini. ZOOM OUT, Muncul gambar frame dinding diikuti teks judul TOP PRIORITY dan muncul teks Kualitas Pelayanan, Keselamatan, Kenyamanan, dan Ketepatan Waktu secara berurutan. Bersamaan dengan itu, Pak Jonan menempatkan peningkatan kualitas pelayanan, keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan waktu menjadi empat pilar utama pembenahan PT KAI. Kemudian muncul tanda tanya dari kiri ke tengah layar, lalu naik ke atas, muncul foto piala berkilauan dengan tahunnya dan muncul penghargaan bertuliskan BUMN Awards. Gambar ZOOM OUT, lalu bermunculan piala dan

7 35 penghargaan lainnya satu per satu secara berurutan, muncul teks WALL OF FAME, sementara kamera dolly ke arah kiri. Hasilnya, tahun 2012, Anugerah BUMN memilih PT KAI sebagai BUMN Inovatif Terbaik di antara perusahaan pelayanan publik lainnya. Sejak saat itu banyak pujian dan penghargaan terus diraih PT KAI, hingga saat ini. Muncul sub judul Commuter Line. Muncul gambar kereta Commuter Line di kiri layar, muncul garis menuju teks Commuter Line, garis menuju logo PT KAI Commuter Jabodetabek, kemudian garis menuju teks 15 September Commuter Line dikelola oleh PT KAI COMMUTER JABODETABEK sebagai salah satu anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia sejak 15 September Muncul gambar peta Jakarta yang terlipat, kemudian terbuka, muncul garis-garis warna-warni bergerak menuju Jakarta yang melambangkan rute perjalanan KRL Commuter Line dari berbagai daerah di sekitar Jakarta. Commuter Line bertugas mengangkut para penglaju di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang (Serpong) dan Bekasi menggunakan kereta rel listrik. Gambar transisi, muncul gambar KRL di sebelah kiri dari atas ke bawah, muncul permainan tipografi teks 72 Unit menjadi 50 Unit, kemudian layar terbagi dua, muncul signage bengkel dan teks 22 Unit.

8 36 Dimulai tahun 2000, saat itu pemerintah Indonesia menerima hibah 72 unit KRL, dari jumlah tersebut sebanyak 50 unit KRL bisa langsung dioperasikan. Muncul gambar peta Jepang dan tanda +$ di samping peta Jepang. Lalu muncul kereta dikirim dari wilayah peta Jepang ke peta Indonesia. Selain dari hibah, KRL yang melayani penumpang Jabodetabek mayoritas dibeli dari KRL eks Jepang yang masih dalam kondisi baik dan layak digunakan. Muncul gambar KRL menghadap depan beserta teks 1 Unit KRL, kamera ZOOM OUT dan terlihat 8 rangkaian gerbong penumpang. Muncul teks 8 Gerbong dan teks =Panjang Peron. 1 unit KRL terdiri dari 8 gerbong penumpang, sehingga panjang KRL sesuai dengan panjang peron yang ada di stasiun. Muncul gambar gerbong KRL dari wireframe menjadi berwarna, muncul peron dan pintu gerbong terbuka, muncul signage orang secara bertahap, muncul teks Tahun 2018 dan teks 1,2juta orang/hari di atasnya. Selain untuk melayani penumpang KRL lebih baik lagi, penertiban layanan dilakukan untuk memenuhi Perintah Presiden bahwa pada tahun 2018 KRL harus bisa mengangkut sebanyak 1,2juta orang/hari. Gambar transisi, muncul gambar stasiun dan lapangan parkir yang luas dari tengah layar secara berurutan. Muncul teks PARK n RIDE.

9 37 Dengan areal lahan parkir yang luas dan aman, penumpang dengan kendaraan bermotor dapat leluasa naik kereta dengan tenang. Muncul ilustrasi box yang berisi tiga kelas layanan kereta api. Muncul teks Kelas Layanan Commuter Line di samping kirinya. Dulu Commuter Line memiliki tiga kelas pelayanan. Dua teks Commuter Ekonomi Non-AC dan Commuter Ekspress AC hilang menyatu dengan Commuter Ekonomi AC. Namun sejak 25 Juli 2013, PT KAI telah menetapkan single class service untuk meningkatkan pelayanan pada penumpang KRL Jabodetabek. Muncul gambar petugas kemanan di dalam gerbong kereta yang bergerak, kemudian muncul tanda dilarang merokok. Petugas keamanan disiapkan di tiap gerbong demi kemanan dan menghilangkan budaya jahil penumpang. Tidak lupa larangan merokok di dalam kereta. Muncul gambar dua petugas kebersihan kereta di belakang petugas kemamanan. Terdapat dua petugas on train cleaning yang menjaga kebersihan kereta api selama dalam perjalanan. Muncul rangkaian gerbong penumpang di tengah layar beserta sebagian rel dan jalan. Muncul desain gerbong khusus wanita di jalan, serta ikon logo wanita yang

10 38 bergerak naik turun di bagian atas ujung depan dan belakang kereta. Tersedia gerbong penumpang khusus wanita yang terletak di bagian ujung gerbong depan dan belakang kereta. Muncul gambar KRL yang beroperasi pada siang hari ditandai dengan matahari dan awan di kiri atas, lalu layar terbagi dua menjadi malam hari ditandai dengan bulan dan bintang di kanan atas. Tidak perlu khawatir bagi pekerja di wilayah Jabodetabek yang terpaksa pulang malam hari, kini ada Commuter Ekonomi AC yang beroperasi hingga malam hari. Muncul gambar pintu elektronik atau e-gate dan gambar siluet manusia yang berjalan melewatinya dengan cepat. Muncul teks 3 DETIK yang berkedap-kedip. Dimulainya pengoperasian e-gate dan e-ticketing mempercepat interaksi penumpang dibanding penggunaan karcis konvensional. Muncul tiga tiket KRL, yaitu 1 jenis desain Tiket Harian Berjaminan dan 2 jenis desain Kartu Multi Trip. Muncul teks Tiket Harian Berjaminan dan Kartu Multi Trip. Saat ini berlaku dua tiket elektronik KRL Jabodetabek, yaitu Tiket Harian Berjaminan dan Kartu Multi Trip.

11 39 Gambar tiket KMT menghilang ke atas, tersisa tiket THB bergeser ke kiri layar. Muncul urutan gambar loket > gambar stasiun > gambar uang Rp Untuk THB, penumpang harus ke loket setiap melakukan perjalanan, membayar tiket sesuai stasiun tujuan dan membutuhkan uang jaminan sebesar Rp Gambar bergeser ke bawah, muncul tiket KMT. Muncul urutan gambar e-gate > gambar stasiun. Untuk KMT yang merupakan kartu prabayar isi ulang, penumpang cukup tapping, bisa naik dan turun di mana saja sepanjang saldo masih ada. Muncul permainan tipografi teks TARIF PROGRESIF BERSUBSIDI di tengah layar, teks hilang, muncul KRL yang berjalan melewati 5 stasiun dan di bawahnya keluar uang Rp 2000, layar bergeser ke kanan, lalu muncul uang Rp 500 di atas dan gambar KRL melewati 3 stasiun berikutnya. Sekarang berlaku tarif progresif bersubsidi bagi penumpang Commuter Line. Untuk 5 stasiun pertama hanya dikenakan biaya Rp 2000 dan Rp 500 untuk setiap 3 stasiun berikutnya. Muncul gambar empat KRL yang bergerak dari kanan ke kiri layar, muncul teks September 2013 beserta teks 566 unit/hari, muncul ilustrasi jarum jam yang bergerak membentuk menit. Di tengah layar muncul teks 550 ribu penumpang/hari dan signage orang.

12 40 Sampai september 2013, jumlah KRL yang beroperasi mencapai 566 unit/hari. Dengan jumlah ini, rata-rata tiap menit sekali kereta melintas pada jam-jam sibuk dan mengangkut sekitar 550 ribu penumpang/hari. Muncul sub judul Masa Depan Kereta Api Indonesia. Muncul ilustrasi gambar stasiun dan gambar bandara Soekarno-Hatta di kiri dan kanan layar. Kemudian keluar kereta bergerak dari stasiun menuju bandara Soekarno- Hatta dan sebaliknya. Muncul signage pesawat yang seolah-olah terbang dari bandara. Ke depannya, PT KAI akan membangun jaringan Commuter Line yang melayani akses penumpang dari dan menuju bandara Soekarno-Hatta. Muncul gambar kereta dengan 8 gerbong di tengah layar, kemudian muncul teks Pemanjangan Peron dan teks 10 Gerbong Kereta. Gambar 8 gerbong kereta lalu berubah menjadi 10 gerbong kereta. Selain itu, pemanjangan peron stasiun bertahap dilakukan agar dapat menampung kereta 10 gerbong yang membuat penumpang lebih nyaman saat jam-jam sibuk. Muncul kembali title AYO NAIK KERETA bergerak dari kiri frame, diam di tengah frame, lalu ke kanan frame. Disertai garis warna oranye dan biru pada latar yang muncul dan hilang, membuat seolah logo tersebut bergerak cepat. Dengan banyaknya armada yang aman dan nyaman beroperasi, waktu yang relatif singkat menunggu kereta

13 dan tarif yang murah, kita gak perlu ragu kan buat naik kereta api. 41 Muncul penutup dengan kutipan teks Negara maju bukanlah negara di mana orang miskinnya memiliki mobil pribadi, melainkan negara di mana orang kayanya menggunakan transportasi umum. Enrique Penalosa. Mantan Walikota Bogota, Kolombia FADE OUT 4.2 Strategi Desain Visual Style Animasi dokumenter ini berbentuk motion graphic 2D dan 3D yang berisi ilustrasi-ilustrasi sederhana yang mudah dipahami penonton. Style visualnya terinspirasi dari video animasi infographic SILVERRAIL dan Flexibility=Steel Wheels on Steel Rail, untuk warna dipadukan dengan style warna video animasi infographic dari France: Smart Community Country Infographics dan Japan: Smart Community Country Infographics yang memiliki warna solid. Gambar 4.1 Visual Style SILVERRAIL Sumber: Gambar 4.2 Visual Style SILVERRAIL Sumber:

14 42 Gambar 4.3 Visual Style Flexibility=Steel Wheels on Steel Rail Sumber: Gambar 4.4 Visual Style France: Smart Community Country Infographics Sumber: o53aifovrqlnyssttwa_gxuqjkgga Gambar 4.5 Visual Style Japan: Smart Community Country Infographics Sumber: Motion Style Tehnik motion style yang digunakan berupa motion graphic berbentuk animasi infographic yang menggerakan penggabungan objek-objek visual 2D dan 3D. Pergantian objek tidak terlalu cepat agar penonton dapat mencerna informasi dengan sempurna Pemilihan Typeface Dalam animasi dokumenter ini penulis ingin menampilkan font sans serif untuk menggambarkan era perkereta apian Indonesia yang modern dan bersih. Selain itu, font jenis ini simpel dan mudah untuk dibaca, sehingga informasi bisa tersampaikan

15 43 ke penonton. Untuk itu penulis menggunakan font Liberation Sans sebagai judul film karena mirip dengan font perusahaan kereta api dan font Mission Gothic sebagai teks informasi film untuk memberi kesan modern dan efisien. Gambar 4.6 Typeface Liberation Sans Sumber: Data Pribadi Gambar 4.7 Typeface Mission Gothic Sumber: Data Pribadi 4.3 Pipeline Produksi Pre Production 1. Brainstorming dan Pencarian Ide Pencarian ide cerita untuk diangkat menjadi animasi dokumenter berdasarkan fakta dan isu yang ada, pengumpulan visual pendukung yang dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan ide. 2. Riset Mengumpulkan data dan informasi melalui buku-buku, internet dan observasi mengenai subyek, metode pembelajaran, dan lokasi sesuai tema yang diangkat.

16 44 Gambar 4.8 Buku JONAN & EVOLUSI KERETA API INDONESIA Sumber: Data Pribadi Gambar 4.9 Buku LOKOMOTIF & KERETA REL DIESEL di INDONESIA Sumber: Data Pribadi 3. Treatment Menentukan konsep dalam perancangan visual dari film animasi dokumenter yang akan dibuat. 4. Penulisan Naskah Menuliskan alur cerita dari hasil riset yang telah dilakukan dan narasi sehingga menjadi sebuah alur penyampaian materi yang menarik, mudah, dan menyenangkan dalam sebuah film animasi dokumenter.

17 45 5. Storyboard Menggambarkan rencana visual dan timing awal dari tiap adegan, sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Gambar 4.10 Storyboard Sumber: Data Pribadi Production 1. Visual Element Production Membuat elemen visual yang nantinya akan digunakan dalam film animasi dokumenter, perancangan judul, jenis teks dan mood. Dalam film animasi dokumenter ini pengerjaan akan dilakukan menggunakan ilustrasi digital dengan software Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator.

18 46 Gambar 4.11 Pembuatan Elemen Visual Sumber: Data Pribadi 2. Voice Over Proses perekaman suara narator dalam film animasi dokumenter sesuai dengan naskah yang telah dibuat. 3. Animasi Membuat gerakan-gerakan animasi elemen visual utama, elemen typography, serta elemen visual lain yang ada dalam film sesuai dengan susunan storyboard dan voice over yang telah direkam, kemudian digabungkan ke dalam satu frame. Penambahan visual effect juga dilakukan pada tahap ini untuk mempercantik tampilan animasi. Pengerjaan dilakukan dengan software Adobe After Effects. Gambar 4.12 Menggerakan Elemen Visual Sumber: Data Pribadi

19 Post Production 1. Compositing dan Editing Seluruh scene yang telah dibuat, kemudian di compose menjadi sebuah animasi dokumenter yang bercerita, setelah itu dilakukan editing untuk menyempurnakan alur penyampaian materi. Pengerjaan dilakukan dengan software Adobe Premiere Pro. Gambar 4.13 Proses Penggabungan Scene Sumber: Data Pribadi 2. Sound Editing Penambahan elemen-elemen suara utama yang akan dipakai dalam film dan juga elemen-elemen suara pendukung yang akan membangun mood film animasi dokumenter ini. 3. Final Render Melakukan render keseluruhan untuk menciptakan satu rangkaian film animasi dokumenter yang utuh.

20 48

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) merupakan salah satu masalah terbesar pemerintah pusat dan daerah hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk terpadat di Indonesia (MetroTv News, 2013). Jumlah penduduk sekarang mencapai +9.604.329 jiwa

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI DOKUMENTER AYO NAIK KERETA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI DOKUMENTER AYO NAIK KERETA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI DOKUMENTER AYO NAIK KERETA Yonathan Puspita Loka F1 No.5, BSD City 021-5375854 yonathan.hardjoko@gmail.com Yonathan; Johanes Baptista Permadi, S.Sn; Ahmad Faisal Choiril

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta, selain sebagai pusat pemerintahan Indonesia, adalah pusat ekonomi dan sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Perkembangan ekonomi Jakarta menarik

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO. A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero

BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO. A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero 1. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia Persero Laporan Tahunan PT. Kereta Api Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT KAI Commuter Jabodetabek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT KAI Commuter Jabodetabek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT KAI Commuter Jabodetabek PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (PT. KAI Commuter Jabodetabek) atau biasa disebut PT. KCJ adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Oleh : Puti Laras Kinanti Hadita, Indriastjario,Agung Dwiyanto Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci 1. Bagaimana membuat animasi edukasi yang menarik mengingat banyaknya anak muda yang lebi menyukai animasi yang tidak bersifat edukasi.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci yang akan diambil untuk melakukan proyek animasi ini: 1. Film e-learning yang menjelaskan tentang flight safety untuk para penumpang

Lebih terperinci

Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI

Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI Kelompok : Infinity Muchammad Hatta Z. 44316110066 Martha Hasibuan 44316110047 Muhamad Resya 44316110093 Radhiatul Mardhiah 44316110053 Syofatila Meidi 44316110035

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Masalah yang akan dikomunikasikan yaitu mengenai media televisi. Pada masa sekarang media

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, Pada animasi edukasi yang akan Penulis buat, penulis akan menerapkan poin-poin sebagai berikut: Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1 Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Selama pengerjaan proyek kreatif, praktikan bertugas di Departemen Produksi bagian produksi Audio Visual. Selama berada di

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. peningkatan kepedulian masyarakat kepada perkereta-apian di Indonesia.

1. PENDAHULUAN. peningkatan kepedulian masyarakat kepada perkereta-apian di Indonesia. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berita mengenai kereta api makin ramai akhir-akhir ini, baik mengenai rnanajernen PT. KAI sendiri, kejahatan di dalam kereta, maupun tulisan pembaca yang kurang puas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. KAI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. KAI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT. KAI Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Pencarian data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain: a. Buku dan literatur b. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi edukasi KOK BISA Sumber : Youtube Animasi yang digunakan sebagai media edukasi ini pernah dibuat oleh kanal Youtube asal Indonesia yang bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah hal yang sangat penting untuk menunjang pergerakan manusia dan barang, meningkatnya ekonomi suatu bangsa dipengaruhi oleh sistem transportasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertambahan jumlah penduduk serta mobilitas penduduk yang semakin tinggi, terutama antar-kota, telah mendorong peningkatan kebutuhan akan jasa transportasi.

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komunitas Kampanye Tertib Itu Baik ini dirancang guna merespon fakta bahwa toleransi dan kesadaran masyarakat terhadap ketertiban masih rendah, kampanye ini dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci - Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui arti pedestrian - Kurangnya kesadaran pejalan kaki akan ketersedian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap orang. Di Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan, salah

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of Arts) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal ketertiban juga kurangnya edukasi masyarakat sejak dini membuat ketertiban di Indonesia belum dapat diterapkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HAKI DALAM INDUSTRI MUSIK

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HAKI DALAM INDUSTRI MUSIK PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HAKI DALAM INDUSTRI MUSIK R.M. FAUZAN Syahdan Campus BINUS University, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, Telp. : (+62 21) 534

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Menjalin komunikasi sangat penting untuk ibu dan anak.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Menjalin komunikasi sangat penting untuk ibu dan anak. 1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1 Landasan Teori Animasi Pendidikan ini akan bercerita tentang seorang anak remaja dan ibu pekerja. Pendidikan ini akan memperlihatkan seorang ibu yang sibuk bekerja dan mengurus

Lebih terperinci

Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch

Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: 11 30 November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch Tanggal laporan: Desember 2013 Disusun oleh: Tim dari Nusaresearch

Lebih terperinci

2. Title Bagian ini akan ditampilkan setelah bulatan menjadi besar kembali dan peta berubah menjadi judul film Djakarta Tempo Doeloe.

2. Title Bagian ini akan ditampilkan setelah bulatan menjadi besar kembali dan peta berubah menjadi judul film Djakarta Tempo Doeloe. 1 1.3.3 Treatment 1. Opening Film ini diawali dengan munculnya peta Negara Indonesia, kemudian muncul sebuah bulatan yang akan memfokuskan peta tersebut pada bagian peta Pulau Jawa. Selanjutnya, bulatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Video Teaser yang akan dibuat untuk acara Festival Video Edukasi (FVE) di Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan dan Kebudayaan (BPMTPK) ini merupakan video teaser yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kota tersibuk yang ada di Indonesia adalah Jakarta (Toppa, 2015), ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kota tersibuk yang ada di Indonesia adalah Jakarta (Toppa, 2015), ibu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kota tersibuk yang ada di Indonesia adalah Jakarta (Toppa, 2015), ibu kota yang sudah berganti nama selama 6 kali dimulai dari Sunda Kelapa (1527), Jayakarta

Lebih terperinci

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME LRT SEBAGAI SOLUSI EFEKTIF MENGATASI KEMACETAN JABODETABEK DISHUBTRANS DKI JAKARTA SEPTEMBER 2015 DISAMPAIKAN DALAM DIALOG PUBLIK DENGAN DTKJ 16 SEPTEMBER 2015 JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia sedang memasuki era globalisasi, dimana pada era ini tidak lagi memandang batas-batas kawasan, dan diharapkan semua sektor pembangunan dapat bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi produk rancangan Pembuatan motion graphic Seller center ini bertujuan untuk mengedukasi para penjual di tokopedia yang kesulitan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab penutup berisi pemaparan mengenai simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. 5.1 Simpulan Antrian terjadi

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun

Lebih terperinci

BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1. Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Selama masa kerja praktek pada PT. Alternative Media Group (AMG) mendapatkan bermacam pekerjaan yang bermanfaat dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kereta api merupakan sarana transportasi darat yang paling sering digunakan oleh penduduk Indonesia untuk berpergian dari kota yang satu ke kota yang lain, baik untuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN ORISINALITAS BAB II METODE PERANCANGAN Dari beberapa video Motion Graphic yang ada seperti Dumb Ways to Die di produksi oleh McCann Melbourne, kental dengan karakter-karakternya yang unik. Sedangkan Video

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin meningkat. Institusi pemerintah sebagai pelayan masyarakat perlu menemukan dan memahami cara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Animasi Edukasi Animasi Edukasi adalah animasi yang berisikan jalan cerita berupa pengetahuan informasi yang dbaut bertujuan untuk menambah pengetahuan pada

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. logotype. Menggunakan font linkin park, font ini adalah font yang juga

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. logotype. Menggunakan font linkin park, font ini adalah font yang juga BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Logo Holiday Night Logo pada program acara Holiday Night ini merupakan jenis logotype. Menggunakan font linkin park, font ini adalah font yang juga dipakai oleh grup band terkenal

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Fakta Kunci. Fakta kunci mengenai Animasi Edukasi Exploring Space :

BAB 4 KONSEP DESAIN Fakta Kunci. Fakta kunci mengenai Animasi Edukasi Exploring Space : 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Dengan melihat tema mengenai luar angkasa beserta benda-benda luar angkasa merupakan tema edukasi yang akan menjadi media untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia yang dikelilingi beberapa wilayah di sekitarnya sebagai kota penyangga yang terdiri dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Verbal IV.1.1 Konsep Kampanye Kampanye ini dirancang untuk mengajak para anak remaja usia 19-23 tahun melalui media olahraga sebagai sarana sosialisasi supaya dapat

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti ingin menunjukan karya dari Daniel Alamsjah kepada masyarakat bahwa Bukit Rhema

Lebih terperinci

STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR

STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR Oleh: MUHAMMAD AVIV KURNIAWAN L2D 302 384 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Desain Desain iklan layanan masyarakat yang berupa media utama yang berbasis media elektronik sebagai sarana untuk mensosialisasikan iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan yang serba modern ini. Berdasarkan kepemilikan transportasi, transportasi dapat dibagi menjadi dua

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Mata Kuliah - Advertising Project Management- Eksekusi Konsep Kreatif Periklanan (1) Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Tujuan penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Commuter Line adalah salah satu bagian dari Pola Transportasi Makro DKI Jakarta yang dinilai memiliki peran penting sebagai sarana transportasi masal untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42).

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan kegiatan yang penting bagi masyarakat. Dari banyak hal, kualitas hidup masyarakat salah satunya dipengaruhi oleh transportasi dan akses ke tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Sejarah Berdirinya PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Sejarah Berdirinya PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Berdirinya PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang penyediaan jasa

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) DISUSUN OLEH: NAMA : ELDA IRAYANI NPM : 12213853 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : ARI W B RAHARJO, Ir. MM U N I V E

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dalam jumlah pelayanan kepada masyarakat, terutama tranportasi darat. Kereta api merupakan transportasi darat

Lebih terperinci

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi INTISARI... xii ABSTRACT...

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Gambar 5.1 Desain Grafis Ikon. mentor FAK Media diberi efek pantulan refleksi cahaya agar terlihat lebih iconic

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Gambar 5.1 Desain Grafis Ikon. mentor FAK Media diberi efek pantulan refleksi cahaya agar terlihat lebih iconic BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Elemen Desain Grafis Ikon dan Karakter Gambar 5.1 Desain Grafis Ikon Grafis ikon diatas merupakan desain yang telah di approve dan di setujui oleh mentor FAK Media diberi efek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi telah menjadi bagian penting dalam roda kehidupan. Memindahkan manusia atau barang dalam waktu cepat dengan jarak yang cukup jauh menjadi tantangan tersendiri

Lebih terperinci

MODEL PEMILIHAN MODA KERETA REL LISTRIK DENGAN JALAN TOL JAKARTA BANDARA SOEKARNO-HATTA

MODEL PEMILIHAN MODA KERETA REL LISTRIK DENGAN JALAN TOL JAKARTA BANDARA SOEKARNO-HATTA MODEL PEMILIHAN MODA KERETA REL LISTRIK DENGAN JALAN TOL JAKARTA BANDARA SOEKARNO-HATTA Kevin Harrison 1 dan Najid 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Kereta Api Prambanan Ekspres 1. Sejarah Kereta Api Prambanan Ekspres Cikal bakal kereta komuter yang melayani rute Yogya-Solo telah beroperasi sejak tahun 1960-an hingga

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat ini objek tersebut

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN

IV KONSEP PERANCANGAN IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS 1. Pengguna / Komunitas Karya Dari hasil rancangan video motion graphic sosialisasi prosedur pelayanan pengaduan (Komplain) di Universitas mercu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Transportasi juga sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dari hasil perancangan video motion graphic ini dapat menjadi sarana informasi yang mengenalkan serta memberitahukan tentang manfaat donor darah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Transportasi memiliki peranan yang sangat besar dalam menunjang proses kehidupan manusia sebagai penunjang media perpindahan arus barang, orang, jasa serta informasi.

Lebih terperinci

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 769/XV Sebentar lagi Idul Fitri tiba. Bagi sebagian dari Anda, hari raya ini menjadi saat yang tepat untuk berkumpul bersama

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video. BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Pada perancangan film pendek ini media utamanya yaitu berupa motion graphic video yang akan didistribusikan dengan trailer melalui media pendukung

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin 48 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin menunjukan mengaplikasikan teori yang sudah penulis pelajari sebelumnya. Melalui produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu berdasarkan beberapa indikasi, seperti jumlah kelahiran penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. itu berdasarkan beberapa indikasi, seperti jumlah kelahiran penduduk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tangerang Kota merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan perkotaan Jabodetabek setelah Jakarta. Sebagai kota penyangga Ibu Kota DKI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi multimedia sekarang ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. disampaikan dapat tepat kepada sasaran, dimana tahapannya dan tujuannya

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. disampaikan dapat tepat kepada sasaran, dimana tahapannya dan tujuannya BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan komunikasi Tujuan komunikasi perancangan website pada perusahaan Restu Anugrah Wibawa (RAW Express) sangatlah penting agar tujuan perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 3.1. Konsep Perancangan 3.1.1. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah didapatkannya tampilan logo baru dan brand identity yang baik dan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Animasi drama dapat menyentuh audience dan merubah mood. Tema cerita tentang kepercayaan dan agama dapat dinikmati oleh berbagai kalangan audience.

Lebih terperinci

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA Bab ini berisi analisis mengenai karakteristik dan preferensi pengguna mobil pribadi, taksi, maupun bus DAMRI yang menuju

Lebih terperinci

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap sebelumnya yaitu pra produksi yang meliputi kegiatan-kegiatan penentuan ide dan konsep video yang

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 61 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Teknis Produksi Media Utama Pada perancangan iklan layanan masyarakat ini media utama dalam penyebaran pesan yaitu media elektronik yang berupa televisi. Semua media

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta kunci 1) Dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" jarang ditemukan di toko buku saat ini. 2) Kurangnya tontonan yang mendidik di televisi Indonesia sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Bermula dari kekhawatiran anak muda di zaman sekarang yang beberapa kurang memperhatikan adab dalam kesehariannya dan bahkan ada sebagian yang

Lebih terperinci

Mantan Akuntan yang Membenahi KAI

Mantan Akuntan yang Membenahi KAI Mantan Akuntan yang Membenahi KAI Sebelum berlabuh di KAI, Ignasius Jonan telah berkarier di industri keuangan selama 23 tahun Lama merintis karier di industri keuagnan, Ignasius Jonan akhirnya berlabuh

Lebih terperinci

BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SISTEM TRANSPORTASI 2.1.1 Pengertian Sistem adalah suatu bentuk keterkaitan antara suatu variabel dengan variabel lainnya dalam tatanan yang terstruktur, dengan kata lain sistem

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI CUTTING TRANSITION PADA FILM DAN KESAN YANG DITIMBULKAN

MENGIDENTIFIKASI CUTTING TRANSITION PADA FILM DAN KESAN YANG DITIMBULKAN MENGIDENTIFIKASI CUTTING TRANSITION PADA FILM DAN KESAN YANG DITIMBULKAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Program Studi Televisi Dan Film

Lebih terperinci

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek sesuai dengan yang ditetapkan oleh STIKOM Surabaya, yaitu dengan beberapa

Lebih terperinci

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI Tahapan Pembuatan Animasi Sebelum Produksi (Pre Production) Produksi (Production) Setelah Produksi (Post Production) Pre Production 1. Ide dan konsep proses ini adalah proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek

Lebih terperinci

Analisis Perpakiran Di Stasiun Depok Lama

Analisis Perpakiran Di Stasiun Depok Lama Analisis Perpakiran Di Stasiun Depok Lama ABSTRACT Dengan meningkatnya jumlah jumlah penduduk di wilciyah kota Depok, maka dapat di prediksikan pemakaijasa transportasi Kereta Apijuga akan meningkcit.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita 1. Sore hari di sebuah rumah 2. Seorang Ibu bersama seorang kakek tua memasuki rumah (pindahan) 3. Nyamuk mengintai dari jauh 4. Si Ibu beres beres rumah baru 5.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN Karakteristik Pengguna Dari Segi Sosial

BAB V KESIMPULAN Karakteristik Pengguna Dari Segi Sosial BAB V KESIMPULAN Dalam bab ini akan disajikan sebuah penyimpulan dari analisa-analisa yang telah dijelaskan secara lengkap pada bab IV. Nantinya akan berisi antara lain mengenai karakteristik pengguna

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 54 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Mood dan Warna Warna yang dipakai dalam film ini meliputi warna-warna cokelat, biru, kuning, merah, hitam dan putih. Warna cokelat, kuning,

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Proses Perancangan Desain Logo Konsep perancangan dimulai dengan perancangan logo aplikasi mobile Komuter Tracker sesuai dengan pernyataan, "Logos play an increasingly important

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran ( No.814, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pendelegasian Wewenang. Menteri Kepada Kepala BPTJ. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 66 TAHUN 2016 TENTANG PENDELEGASIAN

Lebih terperinci