Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Domestic Auto Market and Exim by Category , Jakarta, 2014.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Domestic Auto Market and Exim by Category , Jakarta, 2014."

Transkripsi

1 Daftar Pustaka Aswicahyono, H., T. Anas dan Y. Rizal, The Development of Indonesian Automotive Industry, CSIS Working Paper, no. WPE 051, Jakarta, Juli 1999, p. 7. Aswicahyono, H., M.C. Basri dan H. Hill, How not to Industrialise? Indonesia s Automotive Industry, Bulletin of Indonesian Economic Studies.vol. 36, no. 1, 2000, p Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Kebijakan Insentif PPnBM untuk Pengembangan Mobil Harga Terjangkau dan Hemat Energi, Jakarta, Biro Umum dan Humas Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, Karya Indonesia: Kemana Arah Kebijakan Industri Otomotif. Jakarta, Edisi 1, 2010 Chalmers, I., Domestic Capital in the Evolution of Nationalist Auto development Policy in Indonesia: From Instrumental to Structural Power, Asia Research Center Murdoch University, Working Paper no.30, Agustus 1994, pp Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Nomor 25 Tahun 2013, Jakarta, Doner, R., Driving a Bargain: Automobile Industrialization and Japanese Firms in Southeast Asia, University of California Press, Berkeley,

2 Doner, R., Limits of the State Strenght: Towards an Institutionalist View of Economic Development, World Politics chapter 6, vol. 44, no. 3, April 1992, p Doner, R., The Politics of Uneven Development: Thailand s Economic Growth in Comparative Perspective, Cambridge University Press, New York, Fujita, M., Industrial Policies and Trade Liberalization: The Automotive Industry in Thailand and Malaysia, Institute of Developing Economies Japan External Trade Organization APEC Working paper, Chapter 6, 1997, pp Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Domestic Auto Market and Exim by Category , Jakarta, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kemampuan Manufaktur dan Teknologi, Jakarta, Gereffi, G., The Organization of Buyer-driven Global Commodity Chains: How U.S. Retailers Shape Overseas Production Networks, dalam G. Gereffi dan M. Korzeniewicz (eds.), Commodity Chains and Global Capitalism, Praeger, Westport, 1994, pp Grabowski, Henry G. dan John M. Vernon, Pioneers, Imitators, and Generics A Simulation Model of Schumpeterian Competition,The Quarterly Journal of Economics, vol. 102, no. 3, 1987, p Hale, C., Indonesia s National Car Project Revisited: The History of Kia- Timor Motors and its Aftermath, Asian Survey, vol. 41, no. 4, 18 Juli 2001, p

3 Hansen, J., The Motor Vehicle Industry, Bulletin of Indonesian Economic Studies, vol. 7, no. 2, 1971, p. 38. Huang, X., Trade and Technology Transfer: The Case of the Automobile, Electronic and Telecommunication Sectors in China, Institute for the Advances Study of Sustainability Working Paper, 2006, p. 35. Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008, Jakarta, Kim, L., Imitation to Innovation: The Dynamics of Korea s Technological Learning, Harvard Business School Press, Boston, Lee, K. dan C. Lim, The Technological Regimes, Catch-up and Leapfrogging: Findings from the Korean Industries, Research Policy, vol Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2013, Jakarta, M. Mas oed. Perusahaan Multinasional dalam Perspektif Ekonomi-Politik Internasional, dalam M. Mas oed, Kumpulan Diktat mata Kuliah Ekonomi-Politik Internasional2010. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2010, p. 7. Narula, R., Understanding Absortive Capacities in an Innovation Systems Context: Consequences for Economic and Employment Growth, Danish Research Unit for Industrial Dynamics Working Paper, No.04-02, December 2003, p

4 Natsuda, K., K. Otsuka dan J. Thoburn, Dawn of Industrialisation? The Indonesian Automotive Industry, Ritsumeikan Center for Asia Pacific Studies Working Paper Series, Beppu, January 2014, p.5. Natsuda, K., N. Segawa dan J. Thoburn, Globalization, Industrial Nationalism and the Malaysian Automotive Industry, Ritsumeikan Center for Asia Pacific Studies Working Paper Series, no. RWP-12002, 2013, pp Noegardjito, Laporan Kajian Terhadap Roadmap Industri Otomotif Indonesia 2015, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Jakarta, Oatley, T., International Political Economy: Interest and Institutions in the Global Economy (second edition), Longman: Pearson Education, 2006 Perez, Carlota, Technological Change and Opportunities for Development as a Moving Target, Cepal Review, no. 75, December 2001, p PT. Astra Daihatsu Motor, Lampiran Struktur Organisasi Perusahaan dan Surat Tugas Penanggung Jawab Pengelolaan Lingkungan, dalam PT. Astra Daihatsu Motor, Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) PT Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant, Jakarta, p. 2. PT. Astra Daihatsu Motor, Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) PT Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant, Jakarta. Robison, R. dan V.R. Hadiz, Reorganizing Power in Indonesia: The Politics of Oligarchy in an Age of Markets, RoutledgeCurzon, London and New York,

5 Rock, Michael, The Politics of Development Policy and Development Policy Reform in New Order Indonesia, William Davidson Institute Working Paper, No. 632, November 2003, pp Sohn, E., S.Y. Chang dan J. Song, Technological Catching-up and Latecomer Strategy: A Case Study of the Asian Shipbuilding Industry, Seoul Journal of Asian Business, Vol.5, No.2, Desember 2009, p. 28. Somolavanij, S., C. Jeenanunta and V. Ammarapala, 2010, Thai Automotive Industry: Opportunities and Challenges, in Intarakumnerd, P. (ed.), Fostering Production and Science and Technology Linkages to Stimulates Innovation in ASEAN. ERIA Research Project Report , Jakarta: ERIA, p.243. Sumber Wawancara: Noegardjito, Wawancara tentang Perumusan Kebijakan LCGC, Alih Teknologi dan Kapabilitas Teknologi Industri Otomotif Indonesia, GAIKINDO, 8 Mei Y. Sibarang Tandiele, Wawancara tentang Perumusan Kebijakan LCGC dan Kapabilitas Teknologi Industri Otomotif Indonesia, Kementerian Perindustrian RI, 26 Mei Sumber Internet: Agus Marto Siapkan Satu Paket Insentif Mobil Murah, Ramah Lingkungan dan Listrik, September F.D. Sutianto diakses tanggal 18 Juni

6 Asianusa tolak Proyek Angkutan Pertanian oleh Perusahaan Asing. R. Agus diakses tanggal 18 Juni Aturan LCGC Tak Kunjung Selesai, Grup Astra Rugi 17 Ribu Unit. F. Yolandha diakses tanggal 10 Juni Daihatsu Investasi Pabrik Baru Rp. 2,1 Triliun Dilengkapi Pusat R&D Ester Meryana diakses tanggal 18 Juni 2014 Gaikindo bantah Proyek Mobil Murah Ganjal Mobnas. diakses tanggal 18 Juni Gaikindo Siap Roadshow LCGC ke Pemerintah. A. Kurniawan diakses tanggal 1 Juni Gendang kematian Mobil Merek Lokal. S.N. Hidayat diakses tanggal 18 Juni GM Hails Monumental Year in Indonesia with Record Sales. H. Andriyanto diakses 1 Maret Investasi Komponen ditargetkan US$ 10 Miliar. diakses tanggal 18 Juni Kapan Mobil Murah untuk Angkutan Pedesaan Terwujud?. A. Maulana diakses tanggal 20 Juni LCGC Kembali ke Titik Nol?. A. Kurniawan diakses tanggal 18 Juni

7 LCGC untuk Angkutan Pedesaan. diakses tanggal 18 Juni LCGC vs BBM Bersubsidi. diakses tanggal 18 Juni Meneropong APBN 2013: Subsidi BBM menjadi Biang Kesehatan Fiskal. diakses tanggal 18 juni Pasar menanti Kepastian Regulasi. diakses tanggal 18 Juni Pemerintah Diminta Tak Hambat Embrio Mobnas. diakses tanggal 18 Juni Peresmian Pabrik Baru Daihatsu dan Pusat R&D di Karawang Kementerian Perindustrian Republik Indonesia diakses tanggal 18 Juni 2014 Program Mobil Murah Bisa Rugikan Negara Rp 10 Triliun per Tahun. I. Rastika diakses tanggal 18 Juni Tak Ada Tempat untuk Produsen Mobil Nasional dalam Program LCGC. Bagja diakses tanggal 10 Juni The Dispute over The Indonesian National Car Program Institute for Trade and Commercial Diplomacy (ITCD) diakses tanggal 1 Maret

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, lalu lintas produksi lintas negara menjadi hal yang lazim ditemukan pada industri manufaktur global. Pelaksanaan sistem mata rantai produksi di beberapa

Lebih terperinci

Sedangkan bagi kelompok kepentingan yang kontra terhadap kebijakan LCGC, menyatakan bahwa arah pembangunan teknologi industri otomotif

Sedangkan bagi kelompok kepentingan yang kontra terhadap kebijakan LCGC, menyatakan bahwa arah pembangunan teknologi industri otomotif Bab IV Penutup Kapasitas produksi dan kapabilitas teknologi pada industri otomotif Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari masa ke masa. Kebijakan pemerintah yang mendukung terciptanya

Lebih terperinci

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara Pendahuluan Program Low Cost Green Car (LCGC) merupakan program pengadaan mobil ramah lingkungan yang diproyeksikan memiliki

Lebih terperinci

Adapun penulis menyadari beberapa kekurangan dari penelitian ini yang diharapkan dapat disempurnakan pada penelitian mendatang :

Adapun penulis menyadari beberapa kekurangan dari penelitian ini yang diharapkan dapat disempurnakan pada penelitian mendatang : BAB 5 PENUTUP Berkembangnya regionalisme yang dipicu dari terbentuknya pasar Uni Eropa (UE) yang merupakan salah satu contoh integrasi ekonomi regional yang paling sukses, telah menarik negara-negara lain

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alexandi, M. F. (2008). Negara dan Pengusaha di Era Reformasi: Ekonomi Politik

DAFTAR PUSTAKA. Alexandi, M. F. (2008). Negara dan Pengusaha di Era Reformasi: Ekonomi Politik DAFTAR PUSTAKA Alexandi, M. F. (2008). Negara dan Pengusaha di Era Reformasi: Ekonomi Politik Kebijakan Persaingan Usaha Pada Industri Tepung Terigu Nasional (Periode 1999-2008). Ariani, M. (2003). Pusat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ascani, dkk New Economic Geography and Economic Integration: A Review. London: SEARCH.

DAFTAR PUSTAKA. Ascani, dkk New Economic Geography and Economic Integration: A Review. London: SEARCH. DAFTAR PUSTAKA Alisjahbana, Armida S. 2014. Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia. Manado: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. ASEAN. (2007). ASEAN Economic Community Blueprint. Singapura: National University of Singapore.

DAFTAR PUSTAKA. ASEAN. (2007). ASEAN Economic Community Blueprint. Singapura: National University of Singapore. 5. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian pada analisis Bab IV tentang analisis faktor penentu Foreign Direct Investment otomotif di 5 negara ASEAN, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa research and development,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN MENGENALI POLA KETERKAITAN SCIENCE, TEKNOLOGI, MASYARAKAT DAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN MENGENALI POLA KETERKAITAN SCIENCE, TEKNOLOGI, MASYARAKAT DAN PEMBANGUNAN Bab I - Halaman 1 dari 7 BAB I PENDAHULUAN MENGENALI POLA KETERKAITAN SCIENCE, TEKNOLOGI, MASYARAKAT DAN PEMBANGUNAN Pembangunan merupakan suatu proses (atau suatu fenomena) perubahan. Dalam kuliah ini

Lebih terperinci

Lampiran A1. Model Input Output Tahun 2000

Lampiran A1. Model Input Output Tahun 2000 DAFTAR PUSTAKA Biro Pusat Statistik., Kerangka Teori dan Analisis Tabel Input Output, BPS Jakarta 1999. Bernstein, Mark., Fonkych, Kateryna., et al., State-Level Changes in Energy Intensity and Their National

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik Jawa Barat dalam Angka Tahun Bandung: BPS Provinsi Jawa Barat Badan Pusat Statistik Jawa Barat dalam Angka

Badan Pusat Statistik Jawa Barat dalam Angka Tahun Bandung: BPS Provinsi Jawa Barat Badan Pusat Statistik Jawa Barat dalam Angka DAFTAR PUSTAKA Ajija, Shochrul R, et al. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Badan Pusat Statistik. 2007. dalam Angka Tahun 2006. Serang: BPS Provinsi Badan Pusat Statistik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar industri otomotif. Persaingan global industri otomotif sudah sangat tinggi. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesadaran untuk menjadi ramah lingkungan bukan saja dimiliki oleh negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesadaran untuk menjadi ramah lingkungan bukan saja dimiliki oleh negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran untuk menjadi ramah lingkungan bukan saja dimiliki oleh negara maju tetapi juga dimiliki oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini digambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelemahan neraca posisi transaksi berjalan. Meskipun demikian, Bank Dunia

BAB I PENDAHULUAN. pelemahan neraca posisi transaksi berjalan. Meskipun demikian, Bank Dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, krisis global yang sedang melanda berbagai negara membuat Indonesia terkena dampaknya. Sebelumnya, Bank Dunia membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

INSENTIF FISKAL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT DI INDONESIA

INSENTIF FISKAL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT DI INDONESIA INSENTIF FISKAL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT DI INDONESIA Roadmap Industri Otomotif Industri otomotif telah dikembangkan selama lebih dari 30 tahun dan telah turut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia dan Thailand merupakan dua negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang sedang berusaha mengembangkan sektor industri otomotif negerinya. Kenyataan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan sektor yang sangat menarik untuk dibahas karena menjadi perhatian penting bagi banyak pemerintah diberbagai negara. Begitu pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri otomotif merupakan salah satu industri nasional yang ikut berperan dalam pengembangan perekonomian Indonesia. industri ini memiliki mata rantai

Lebih terperinci

SEMINAR PERAN SISTEM MANUFAKTUR DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI INDONESIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK, 8 OKTOBER 2012 PT.

SEMINAR PERAN SISTEM MANUFAKTUR DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI INDONESIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK, 8 OKTOBER 2012 PT. SEMINAR PERAN SISTEM MANUFAKTUR DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI INDONESIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK, 8 OKTOBER 2012 1 PENGEMBANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR SEKTOR TRANSPORTASI MELALUI

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar modal di negara-negara ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand dalam mendukung

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : Hubungan Industrial (Industrial Relation) Program StudI : Ilmu Manajemen Semester : Ganjil Kelas Sultra SKS : 3 SKS Dosen : Prof.

Lebih terperinci

BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA

BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA Pada bab yang ketiga ini akan membahas mengenai daya saing industi otomotif Indonesia. Daya saing ini akan dilihat dari sisi kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Global Carbon Dioxide Emissions from Fossil-Fuels (EPA, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Global Carbon Dioxide Emissions from Fossil-Fuels (EPA, 2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Emisi karbon dioksida global dari bahan bakar fosil meningkat secara signifikan dari tahun 1990 hingga tahun 2008. Fakta ini dirujuk dari data tingkat emisi karbon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor otomotif memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Industri otomotif terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setidaknya, dalam enam tahun

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Industri otomotif merupakan salah satu industri yang tengah berkembang di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Di kawasan Asia Tenggara terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Proses

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Proses BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Setiap negara akan selalu berusaha untuk meningkatkan pembangunan negaranya, khususnya pembangunan di bidang ekonomi dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Total Produksi Kendaraan Bermotor Domestik dan Ekspor-Impor Kendaraan Bermotor di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Total Produksi Kendaraan Bermotor Domestik dan Ekspor-Impor Kendaraan Bermotor di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri otomotif, khususnya mobil, di Indonesia berkembang sangat pesat. Persaingan antar perusahaan produsen mobil di Indonesia dewasa ini cukup ketat. Gabungan

Lebih terperinci

ARTIKEL DALAM MAJALAH

ARTIKEL DALAM MAJALAH DAFTAR PUSTAKA BUKU Kenichi, Ohno, The Economic Development of Japan: The Path Travelled by Japan as a Developing Country, GRIPS Development Forum,Tokyo, 2006 Miller, John. H., American Political and Cultural

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Lewis, D. (2009). Nongovernmental Organizations, Definition and History. London School of Economics and Political Science, London.

DAFTAR PUSTAKA. Lewis, D. (2009). Nongovernmental Organizations, Definition and History. London School of Economics and Political Science, London. DAFTAR PUSTAKA Buku Lewis, D. (2009). Nongovernmental Organizations, Definition and History. London School of Economics and Political Science, London. William E. DeMars, D. D. (2015). The NGO Challenge

Lebih terperinci

Menangkap realita hubungan empiris Pertumbuhan Ekonomi Keterbukaan Perdagangan

Menangkap realita hubungan empiris Pertumbuhan Ekonomi Keterbukaan Perdagangan Menangkap realita hubungan empiris Pertumbuhan Ekonomi Keterbukaan Perdagangan Masalah bagaimana kebijakan pemerintah mengenai liberalisasi dan keterbukaan perdagangan luar negeri terhadap pertumbuhan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERSPEKTIF INTERNASIONAL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERSPEKTIF INTERNASIONAL Program Studi Nama Mata Kuliah KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERSPEKTIF INTERNASIONAL

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena setiap orang mempunyai preferensi dan sikap yang berbeda terhadap barang yang akan

Lebih terperinci

Apabila kerjasama TPP masih dilanjutkan, sebaiknya pemerintah Indonesia mempertimbangkan keikutsertaan Indonesia dalam kerjasama TPP.

Apabila kerjasama TPP masih dilanjutkan, sebaiknya pemerintah Indonesia mempertimbangkan keikutsertaan Indonesia dalam kerjasama TPP. BAB V PENUTUP Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak peningkatan market share TPT Vietnam, China, dan India terhadap market share TPT Indonesia ke negara anggota NAFTA. Selain itu, penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu sektor industri yang penting dalam perkembangan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2010, industri otomotif berkontribusi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 5 (CONTOH LAY-OUT HALAMAN NASKAH TESIS) Tepi Kertas Atas

LAMPIRAN 5 (CONTOH LAY-OUT HALAMAN NASKAH TESIS) Tepi Kertas Atas LAMPIRAN 5 (CONTOH LAY-OUT HALAMAN NASKAH TESIS) Tepi Kertas Atas 4 cm 4 cm 3 cm Tepi Kertas Kiri Tepi Kertas Kanan 3 cm Tepi Kertas Bawah LAMPIRAN 6 (CONTOH SAMPUL LUAR/KULIT LUAR TESIS) JUDUL TESIS (Huruf

Lebih terperinci

DAFTAR ISI I. ROADMAP PENGEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR. II. PROGRAM LOW COST AND GREEN CAR. MURAH

DAFTAR ISI I. ROADMAP PENGEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR. II. PROGRAM LOW COST AND GREEN CAR. MURAH DAFTAR ISI I. ROADMAP PENGEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR. II. PROGRAM LOW COST AND GREEN CAR. III. PENGEMBANGAN KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH IV. PENGEMBANGAN INDUSTRI MEREK LOKAL. V. HARMONISASI

Lebih terperinci

Desain dan Pengembangan Produk Sepeda Motor Roda Tiga dengan Basis Produksi IKM

Desain dan Pengembangan Produk Sepeda Motor Roda Tiga dengan Basis Produksi IKM Desain dan Pengembangan Produk Sepeda Motor Roda Tiga dengan Basis Produksi IKM Farid Rizayana Teknik Mesin FT-Universitas Pasundan Jl. Setiabudhi 193, Bandung 40153 Email: farid.rizayana@gmail.com Abstract.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Asia Tenggara didominasi oleh empat negara yang tercatat sebagai basis produksi kendaraan bermotor, yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Perseroan melakukan strategi pertumbuhan dari tahun 2012 hingga tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTANSI & ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 PUSAT PEMBINAAN AKUNTAN DAN JASA PENILAI KEMENTERIAN KEUANGAN RI

PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTANSI & ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 PUSAT PEMBINAAN AKUNTAN DAN JASA PENILAI KEMENTERIAN KEUANGAN RI PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTANSI & ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 PUSAT PEMBINAAN AKUNTAN DAN JASA PENILAI KEMENTERIAN KEUANGAN RI Jakarta, 15 Mei 2013 AGENDA Perkembangan Profesi Akuntansi AEC 2015 2 Pertumbuhan

Lebih terperinci

Prof. Carunia Mulya Firdausy, MADE, Ph. D., APU SINERGI, PEMBIAYAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN DAYA SAING DALAM PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL

Prof. Carunia Mulya Firdausy, MADE, Ph. D., APU SINERGI, PEMBIAYAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN DAYA SAING DALAM PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL Prof. Carunia Mulya Firdausy, MADE, Ph. D., APU SINERGI, PEMBIAYAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN DAYA SAING DALAM PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL 2016 SINERGI, PEMBIAYAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN DAYA SAING DALAM

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 LEMBAR PENGESAHAN 2 LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS.. 3 KATA PENGANTAR. 4 ABSTRACK... 7 INTISARI 8 DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 LEMBAR PENGESAHAN 2 LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS.. 3 KATA PENGANTAR. 4 ABSTRACK... 7 INTISARI 8 DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 LEMBAR PENGESAHAN 2 LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS.. 3 KATA PENGANTAR. 4 ABSTRACK... 7 INTISARI 8 DAFTAR ISI... 9 DAFTAR TABEL... 12 DAFTAR GRAFIK... 13 DAFTAR DIAGRAM...

Lebih terperinci

MATA AJARAN BISNIS INTERNASIONAL EKM3501

MATA AJARAN BISNIS INTERNASIONAL EKM3501 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA AJARAN BISNIS INTERNASIONAL EKM3501 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS - UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA Edisi Agustus

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai emerging country, perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh tinggi. Dalam laporannya, McKinsey memperkirakan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 Policy Dialogue Series (PDS) OUTLOOK PERDAGANGAN INDONESIA 2016 CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 BP2KP Kementerian Perdagangan, Kamis INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 33/M- IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MURAH PERDESAAN

PENGEMBANGAN KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MURAH PERDESAAN PENGEMBANGAN KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MURAH PERDESAAN Endang Widjajanti Program Studi Teknik Sipil-FTSP Institut Sains dan Teknologi Nasional Jl. Moh. Kahfi II, Jagakarsa Jakarta 12620 e-mail:wiwin62@gmail.com

Lebih terperinci

Mas oed, Mohtar. (1990). Ilmu Hubungan Internasional: Displin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES.

Mas oed, Mohtar. (1990). Ilmu Hubungan Internasional: Displin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES. DAFTAR PUSTAKA Abbott (et al), Kenneth W. The Concept of Legalization. International Organization 54, 2000: 401-419. Adnan, R. S. (2010). The Shifting Patronage Dinamika Hubungan Pengusaha dan Penguasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil

BAB I PENDAHULUAN masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pengaruh krisis moneter yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan 1997 masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil khususnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja perusahaan industri telekomunikasi seluler tahun , maka

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja perusahaan industri telekomunikasi seluler tahun , maka 49 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang pengaruh struktur pasar terhadap kinerja perusahaan industri telekomunikasi seluler tahun 2001-2013, maka diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

EKONOMI PEMBANGUNAN. Al Muizzuddin Fazaalloh, SE. ME.

EKONOMI PEMBANGUNAN. Al Muizzuddin Fazaalloh, SE. ME. EKONOMI PEMBANGUNAN Al Muizzuddin Fazaalloh, SE. ME. PENDAHULUAN ATURAN PERKULIAHAN Mahasiswa WAJIB hadir 16 pertemuan Bila tidak hadir WAJIB membuat surat ijin melalui SMS / SURAT IJIN hanya boleh maksimal

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Branson, William H. dan Conor N. Healy, 2006, Monetary and Exchange Rate Policy

DAFTAR PUSTAKA. Branson, William H. dan Conor N. Healy, 2006, Monetary and Exchange Rate Policy DAFTAR PUSTAKA Branson, William H. dan Conor N. Healy, 2006, Monetary and Exchange Rate Policy Coordination in ASEAN+1, Hong Kong Institute for Monetary Research. Eichengreen, Barry, 2006, The Parallel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Peningkatan kinerja..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI.,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Peningkatan kinerja..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., BAB I PENDAHULUAN 1.1. Permasalahan penelitian. 1.1.1. Latar belakang. Jalan merupakan sarana transportasi darat yang mempunyai peranan besar dalam arus lalu lintas barang dan orang, sebagai penghubung

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 2.1 Sejarah Industri Otomotif dan Komponen di Indonesia

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 2.1 Sejarah Industri Otomotif dan Komponen di Indonesia 12 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1 Sejarah Industri Otomotif dan Komponen di Indonesia Di Indonesia produksi mobil dimulai pada akhir 1920-an, yaitu ketika General Motors (GM) mendirikan pabrik perakitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan hukum yang sama bagi warga masyarakat. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan hukum yang sama bagi warga masyarakat. Untuk mencapai tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bertujuan mewujudkan tata kehidupan bernegara dan bangsa yang adil

Lebih terperinci

Global Production Sharing

Global Production Sharing Rubrik Utama Global Production Sharing Oleh: Tiara Kencana Ayu, S. Stat Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB Dr. Ir. Hari Wijayanto, MSi Departemen Statistika, Fakultas

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Unit : Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional SS Indikator Target 2015 Terwujudnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur negara ini karena banyak perusahaan mobil terkenal di dunia membuka (kembali)

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur negara ini karena banyak perusahaan mobil terkenal di dunia membuka (kembali) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di indonesia telah menjadi sebuah pilar penting dalam sektor manufaktur negara ini karena banyak perusahaan mobil terkenal di dunia membuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya dari negara lain yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya dari negara lain yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan aktivitas yang sedang berkembang saat ini di Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya dari negara lain yang ingin melakukan investasi

Lebih terperinci

Pengaruh Korupsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sembilan Negara Asia Tahun

Pengaruh Korupsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sembilan Negara Asia Tahun Pengaruh Korupsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sembilan Negara Asia Tahun 2011-2014 Yosafat Charisma Aloysius Gunadi Brata Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA , (2000), Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA , (2000), Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA 1. -------, (2000), Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional, Jakarta. 2. -------, Maret. (2005), Rencana Pembangunan Pertanian Tahun

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pengungkapan segmen tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II. Sekretariat Jenderal Dan Kepaniteraan RI: Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II. Sekretariat Jenderal Dan Kepaniteraan RI: Jakarta DAFTAR PUSTAKA Buku Asshiddiqie, Jimly. 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II. Sekretariat Jenderal Dan Kepaniteraan RI: Jakarta Bachrach, P dan Baratz, M. 1963. The Two Faces of Power. American

Lebih terperinci

Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah

Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah I. Pendahuluan Harga Minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) merupakan salah satu

Lebih terperinci

Bab V. Penutup. 5.1 Kesimpulan

Bab V. Penutup. 5.1 Kesimpulan Bab V Penutup 5.1 Kesimpulan Negara-negara yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sembilan negara Asia yang pernah terkena krisis tahun 1997 dengan periode pengamatan tahun 2011-2014. Berdasarkan

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Badan Pusat Statistik. (n.d.). Apa itu Indeks Pembangunan Manusia? Jakarta, Indonesia.

Daftar Pustaka. Badan Pusat Statistik. (n.d.). Apa itu Indeks Pembangunan Manusia? Jakarta, Indonesia. BAB V PENUTUP Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya hubungan kausal antara kualitas human capital dan arus masuk FDI di Indonesia dan India. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK SAWIT INTERNASIONAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (SUATU MODEL COMPUTABLE GENERAL EQUILIBRIUM) Oleh :

DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK SAWIT INTERNASIONAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (SUATU MODEL COMPUTABLE GENERAL EQUILIBRIUM) Oleh : DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK SAWIT INTERNASIONAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (SUATU MODEL COMPUTABLE GENERAL EQUILIBRIUM) Oleh : Cornelius Tjahjaprijadi 1 Latar Belakang Kelapa sawit merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan industri teknologi Taiwan. Industri teknologi Taiwan itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan industri teknologi Taiwan. Industri teknologi Taiwan itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan industri Taiwan berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan industri teknologi Taiwan. Industri teknologi Taiwan itu sendiri sekarang menjadi primadona

Lebih terperinci

Tinjauan Kebijakan Ekonomi Indonesia Yose Rizal Damuri

Tinjauan Kebijakan Ekonomi Indonesia Yose Rizal Damuri Tinjauan Kebijakan Ekonomi Indonesia Meninjau Ulang Pentingnya Perjanjian Perdagangan Bebas Bagi Indonesia Yose Rizal Damuri Publikasi Ikhtisar Kebijakan Singkat ini merupakan hasil dari Aktivitas Kebijakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang mulai mengalihkan perhatian dalam bentuk alternatif bagi pembiayaan pembangunan yang

Lebih terperinci

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 KONFERENSI PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KERJA KE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI GEDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu cepat diiringi dengan derasnya arus globalisasi yang semakin berkembang maka hal ini

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Chauvel, Richard H. Budaya dan Politik Australia, terj.oleh Harlinah, Sujinah,Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1992.

DAFTAR PUSTAKA. Chauvel, Richard H. Budaya dan Politik Australia, terj.oleh Harlinah, Sujinah,Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1992. DAFTAR PUSTAKA Buku: Chauvel, Richard H. Budaya dan Politik Australia, terj.oleh Harlinah, Sujinah,Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1992. Firth, Stewart. Australian in International Politics: Introduction

Lebih terperinci

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA 2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA www.indoanalisis.co.id DAFTAR ISI I. KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA... 1.1. Pertumbuhan Produksi Mobil Indonesia... 1.2. Pertumbuhan Ekspor

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG HAKI

TINJAUAN TENTANG HAKI TINJAUAN TENTANG HAKI Mata Kuliah : Legal Aspek dalam Produk TIK Henny Medyawati, Universitas Gunadarma Materi dikutip dari beberapa sumber Subjek dan objek hukum Subjek Hukum adalah : Segala sesuatu yang

Lebih terperinci

Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan)

Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan) Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan) Badan Kebijakan Fiskal Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Februari 2014 Tema Undang-undang Perindustrian Sebagai

Lebih terperinci

Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, sebaiknya pemerintah mengaplikasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada pengembangan kualitas 48

Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, sebaiknya pemerintah mengaplikasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada pengembangan kualitas 48 BAB V PENUTUP Tujuan penelitian ini adalah mengkaji hubungan antara investasi modal manusia, produktivitas tenaga kerja, dan ekspor barang dan jasa di Indonesia serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tren penjualan kendaraan roda empat setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil di

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney. DAFTAR PUSTAKA Bontis, N. (1998). Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models. Management Decision, Vol. 36 No. 2, pp. 63-76. Bontis et al. (2000). Intellectual Capital

Lebih terperinci

Sessi. Dosen Pembina: Mumuh Mulyana Mubarak, SE.

Sessi. Dosen Pembina: Mumuh Mulyana Mubarak, SE. Sessi Lingkup dan Tantangan Pemasaran Internasional D P bi Dosen Pembina: Mumuh Mulyana Mubarak, SE. Chapter Learning Objectives 1. The changing face of business 2. The scope of the international marketing

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG Nama : Feldy Dwi Anugrah NPM : 33413393 Jurusan Pembimbing : Teknik Industri : Nanih Suhartini,

Lebih terperinci

2015 ANALISIS TATA LETAK DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UNTUK UMUM PERTAMINA CABANG

2015 ANALISIS TATA LETAK DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UNTUK UMUM PERTAMINA CABANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era millenium saat ini, perindustrian telah bertransformasi dengan sangat pesat. Diantaranya adalah industri otomotif terutama kendaraan bermotor. Kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis pengukuran..., Frasisca Dwipujiningsih, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis pengukuran..., Frasisca Dwipujiningsih, FE UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan multinasional didefinisikan sebagai perusahaan yang memiliki anak perusahaan, cabang atau afiliasi yang berlokasi di luar negeri (Eiteman, 2007:2),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan keadaan ekonomi yang secara langsung mempengaruhi permintaan yang begitu cepat harus diantisipasi pihak perusahaan dengan menyusun strategi yang sesuai dengan

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN. Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik. Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764)

PROPOSAL PENELITIAN. Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik. Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764) PROPOSAL PENELITIAN Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014 A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo Rumah Warna

Gambar 1.1 Logo Rumah Warna BAB I PENDAHULUAN Setiap bisnis baru atau pengembangan bisnis membutuhkan penanaman modal yang disesuaikan dengan tujuan bisnis dan bentuk badan bisnisnya. Salah satu tujuan didirikannya bisnis adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh United Nations Security Council yang menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh United Nations Security Council yang menyebabkan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan organisasi internasional sebagai subjek hukum internasional, tidak terlepas dari munculnya berbagai organisasi internasional pasca Perang Dunia ke II. Terjadinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan

Lebih terperinci

MULTI-SECTOR PARTNERSHIP FOR DEVELOPMENT

MULTI-SECTOR PARTNERSHIP FOR DEVELOPMENT MULTI-SECTOR PARTNERSHIP FOR DEVELOPMENT Kemitraan yang Berkelanjutan Membangun Kepercayaan Keterampilan Pengetahuan Adalah dengan tanggung jawab yang dipikul bersama (shared responsibility) (Dr William

Lebih terperinci

Nama Lengkap : Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA. Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 22 Oktober 1960

Nama Lengkap : Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA. Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 22 Oktober 1960 CURRICULUM VITAE Nama Lengkap : Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA NIP. : 350000519 Agama : Islam Status : Kawin Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 22 Oktober 1960 Nomor Karpeg : E 624256 Pangkat/Golongan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fauzi, A. (2004). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

DAFTAR PUSTAKA. Fauzi, A. (2004). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. DAFTAR PUSTAKA Wawancara : Hong, S. (2017, April 21). Director of Indonesia Office Saemaul Globalization Foundation. (B. Bimantoro, Pewawancara) Setiawati, N. A. (2017, April 11). Kepala Departemen Ilmu

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Achmad Rouzni Noor II - detikinet. (2015, Juli 17). Indosat Salip XL, Juaranya

Daftar Pustaka. Achmad Rouzni Noor II - detikinet. (2015, Juli 17). Indosat Salip XL, Juaranya Daftar Pustaka Achmad Rouzni Noor II - detikinet. (2015, Juli 17). Indosat Salip XL, Juaranya Masih Telkomsel. Diakses Oktober 15, 2015, from Detik Web site: http://inet.detik.com/read/2015/06/17/110552/2944604/328/indosat-salipxl-juaranya-masih-telkomsel

Lebih terperinci

Isu-isu Strategis dalam Perusahaan Multinasional. Manajemen Strategis : Berpikirlah secara global, bertindaklah secara lokal

Isu-isu Strategis dalam Perusahaan Multinasional. Manajemen Strategis : Berpikirlah secara global, bertindaklah secara lokal Isu-isu Strategis dalam Perusahaan Multinasional Manajemen Strategis : Berpikirlah secara global, bertindaklah secara lokal Issues and Trends Global markets, sourcing, operations Virtual companies Greater

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari keseluruhan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab 4 sebelum ini, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, maka kendaraan roda empat merupakan salah satu pilihan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, maka kendaraan roda empat merupakan salah satu pilihan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan kebutuhan umum warga Indonesia untuk mencapai tujuan, maka kendaraan roda empat merupakan salah satu pilihan untuk mencapai tujuan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek parameter daya saing untuk memperkuat daya saing industri

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek parameter daya saing untuk memperkuat daya saing industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daya saing industri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari daya saing ekonomi suatu bangsa. Daya saing industri harus melibatkan segala aspek parameter

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama bulan Januari 2015, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia defisit sebesar

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR PASAR INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA TAHUN 2015 ABSTRAK

ANALISIS STRUKTUR PASAR INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA TAHUN 2015 ABSTRAK ANALISIS STRUKTUR PASAR INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA TAHUN 2015 Malik Cahyadin 1, dan Lely Ratwianingsih 2 1,2 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas

Lebih terperinci