EVALUASI PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. SARI BUANA
|
|
- Susanto Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. SARI BUANA WINDA, MARSUDI SETYA Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 9, , ABSTRACT The purpose of this study was to determine and evaluate one of the problems often faced by trading companies is about good inventory management, and formulate recommendations for improvement of deficiencies were found. Data collection techniques by observation of PT. Sari Buana, conduct interviews with purchasing managers, and existing documents. These results indicate that the lack of human resources, inventory taking, lack of clear job descriptions, there is no report of receipt of goods, there is no segregation of duties between the recipient and storage of goods, manual procedures, lack of supervision of goods shipped, and lack of CCTV in the area of the warehouse, The conclusions that can be drawn is the need to improve the company's internal controls for the management of inventory and take follow-up in inventory management to run effectiveness and efficiency. (W) Keyword: Internal Control, Evaluation, Inventory Management ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan dagang yaitu mengenai pengelolaan persediaan yang baik, serta merumuskan rekomendasi perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi perusahaan PT. Sari Buana, melakukan wawancara dengan manager pembelian, dan dokumen-dokumen yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya sumber daya manusia, kurangnya buffer stock, uraian tugas yang kurang jelas, tidak ada laporan penerimaan barang, tidak ada pemisahan tugas antara penerima dan penyimpanan barang, prosedur manual, kurang pengawasan barang yang dikirim, dan kurang CCTV pada area gudang. Simpulan yang dapat diambil adalah perusahaan perlu memperbaiki pengendalian internal terhadap pengelolaan persediaan dan mengambil tindak lanjut dalam pengelolaan persediaan yang dijalankan secara efektivitas dan efisiensi. (W) Kata kunci: Pengendalian Internal, Evaluasi, Pengelolaan persediaan
2 PENDAHULUAN Perkembangan dalam perekonomian dunia saat ini mengalami kemajuan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif dan semakin banyak inovasi yang luar biasa. Negara Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan semakin bertambah banyaknya investor lokal atau asing yang menanamkan modal-modalnya di perusahaan Indonesia. Secara tidak langsung, hal ini juga mendorong timbulnya persaingan yang semakin ketat, menuntut setiap badan usaha yang meningkatkan daya saingnya agar dapat tetap bertahan dan juga terus meningkatkan skala usahanya. Upaya yang dapat dilakukan badan usaha adalah dengan mengelola dan meningkatkan seluruh aktivitasnya. Tentunya, seluruh upaya tersebut harus diselaraskan dengan visi dan misi daripada masing-masing badan usaha. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu melindungi dan mengatur aset-aset miliknya. Pengaturan yang baik tentunya akan menghasilkan laba yang lebih baik pula bagi perusahaan. Tentunya, untuk mendukung upaya ini, akan sangat diperlukan manajemen yang professional dan dapat mendorong para pekerjanya agar bekerja secara efektif, efisien dan ekonomis disertai dengan penerapan pengendalian yang memadai, sehingga dapat memperlancar dan memudahkan setiap tindakan serta dapat melakukan pengawasan terhadap segala kegiatan perusahaan. Banyak perusahaan yang telah membuktikan bahwa suatu sistem pengendalian internal sangat berperan bagi kinerja perusahaan. Pengendalian internal mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian yang disebabkan kecurangan (fraud), penyalahgunaan, serta memelihara keakuratan data keuangan. Untuk membantu pencapaian tujuan pengendalian tersebut, salah satu caranya adalah dengan membangun pengendalian ke dalam suatu sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi. Dalam penerapan sistem informasi akuntansi yang harus diperhatikan adalah pemberian otorisasi akses ke dalam sistem bedasarkan per fungsi dalam setiap organisasi dengan cara menggunakan kata sandi (password), hal ini dilakukan untuk mencegah individu lain memiliki akses ke format data entri dan laporan yang bukan fungsinya. Selain itu sistem pengendalian internal juga memberikan informasi yang diperlukan manajemen dalam pengambilan keputusan. Begitu juga dalam perubahan informasi yang sangat cepat menuntut bisnisnya, karena sistem manual sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi. Penerapan sistem informasi dapat mempercepat proses bisnis, mengurangi human error, meningkatkan integritas antar bagian dalam perusahaan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam perusahaan. Atas adanya sistem informasi akuntansi berbasis komputer, maka sebuah perusahaan akan jauh lebih baik melakukan pengendalian internal yang optimal dibandingkan dengan sistem akuntansi manual. Perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang kuat juga dapat meminimalkan kesalahan dan juga fraud yang mungkin terjadi dalam perusahaan. Dalam perusahaan ini, secara singkat menjelaskan bahwa
3 persediaan memegang peranan penting bagi badan usaha, karena merupakan unsur aktiva yang memiliki nilai material dalam jumlah dan nilai yang relatif besar serta merupakan aktiva yang sensitif terhadap waktu, penurunan harga pasar, pencurian, pemborosan, kerusakan dan kelebihan biaya (yang disebabkan oleh kesalahan dalam penanganannya). Perusahaan harus memiliki persediaan dalam jumlah yang optimal sehingga dapat menghindari terjadinya kekurangan stok atau kelebihan stok, yang dapat memperbesar biaya yang dikeluarkan perusahaan dan pada akhirnya akan mengurangi pendapatan yang diterima perusahaan. Jumlah persediaan yang optimal dengan biaya seminimal mungkin akan diperoleh dari kondisi yang berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Kondisi internal dapat berupa biaya penyimpanan (carrying cost), biaya pengadaan persediaan (acquisition cost) dan biaya kekurangan bahan (stock out cost) serta lead time. Sementara kondisi eksternal antara lain berupa peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan ketersediaan barang subsitusi. Oleh karena itu perlu adanya struktur pegendalian internal atas pergerakan persediaan barang yang memadai agar lebih optimal. Dan masalah ini sepenuhnya berada dalam tanggung jawab dan kendali manajemen sehingga dituntut untuk hati-hati dalam menangani masalah persediaan. Apabila terjadi penyimpangan, maka manajemen harus cepat bertindak untuk mengarahkan kembali kepada tujuan yang telah ditetapkan.sehingga pengendalian harus dapat menyediakan data yang mendorong efisiensi operasional, dan mendorong ketaatan kepada kebijakan yang ditetapkan manajemen agar lebih efektif. Pengendalian internal persediaan barang bisa dikatakan efektif, jika didalamnya terdapat pemenuhan unsur-unsur pengendalian internal. Namun pemenuhan tujuan dari pengendalian internal persediaan barang itu sendiri yaitu adanya pendukung dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai tingkat persediaan minimum, kuantitas barang yang harus dipesan, kapan harus dilakukan pemesanan kembali, dan frekuensi pemesanan barang sehingga mencapai persediaan yang optimum. Tentu saja hal ini agar dapat menunjang keefektifan pengendalian internal dalam pengelolaan pergerakan persediaan barang, maka perlu dikembangkan sistem pengendalian internal yang baik terhadap perusahaan itu sendiri. Bedasarkan uraian mengenai latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya dan mengingat banyaknya pemasukan dan pengeluaran barang perusahaan, maka akan dilakukan pembahasan terhadap aktivitas pergerakan persediaan barang, termasuk kaitannya dengan dokumen, catatan akuntansi maupun fungsi yang terkait, yang dapat digunakan dalam perusahaan serta mengevaluasi sistem pengendalian internal yang ada, agar penyimpangan yang akan merugikan perusahaan dapat dihindari. LANDASAN TEORI Menurut Randal, Andayani, dan Coso (2014) Pengendalian internal (internal control) merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Yang berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud maupun tidak berwujud, serta untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas keefektifan terhadap organisasi yang dijalankan setiap perusahaan.
4 Arens dan Tunggal (2014) menyatakan bahwa terdapat 5 komponen menurut COSO yaitu lingkungan pengendalian (control environment) yaitu tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak harmonis, dan pemilik satu entittas mengenai pengendalian dan arti pentingnya, penilaian Risiko (risk assessment) yaitu indentifikasi dan analisis oleh manajemen atas risiko yang relevan terhadap penyiapan laporan keuangan agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, aktivitas Pengendalian (control activities) yaitu kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen untuk memenuhi tujuannya untuk pelaporan keuangan, pemantauan (monitoring) yaitu penilaian efektifitas rancangan operasi struktur pengendalian intern secara periodik dan terus menerus oleh manajemen untuk melihat apakah manajemen telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengan keadaan, informasi dan komunikasi (information and communication) yaitu metode yang dipakai mengidentifikasi, menggabungkan, mengklasifikasikan, mencatat, dan melaporkan transaksi satu entitas untuk menjamin akuntabilitas untuk aktiva yang terkait. METODE PENELITIAN Dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menambah pengetahuan yang berguna bagi penulis dalam melakukan penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode penelitian antara lain Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan topik permasalahan penelitian ini sehingga penulis memperoleh informasi dan memiliki referensi yang relevan dengan topic skripsi dari buku-buku panduan riset atau literature yang ada, Metode Penelitian Lapangan (Field Research) dengan melakukan analisis langsung ke perusahaan untuk mengumpulkan data-data sehingga mendapat gambaran yang jelas mengenai perusahaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan observasi yaitu dengan memantau secara langsung ke dalam perusahaan terutama pada bagian penjualan untuk melihat cara kerja dari penjualan tersebut, wawancara dengan melakukan wawancara atau tanya jawab secara lisan dengan orang atau pihak yang behubungan dengan bagian pembelian untuk memperoleh informasi mengenai prosedur yang berlaku, peraturan-peraturan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan kegiatan penjualan tersebut. HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan hasil penelitian evaluasi penerapan sistem pengendalian internal atas pengelolaan persediaan barang pada PT Sari Buana Jaya ditemukan beberapa kelemahan dalam pelaksanaan pengendalian internal yaitu: 1. Tidak ada pemisahan tugas antara bagian penerimaan dan bagian penyimpanan. Dari wawancara yang dilakukan diketahui bahwa pada saat penerimaan barang dan penyimpanan barang dilakukan oleh orang yang sama. Seharusnya dilakukan pemisahaan tugas antara bagian penerimaan dan bagian penyimpanan. Hal ini disebabkan tidak ada pemisahan tugas antara bagian penerimaan dan bagian penyimpanan yaitu karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan serta untuk menghemat waktu penyimpanan barang. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kecurangan (fraud) antara lain: memungkinkan adanya barang dagang yang hilang atau ditukar oleh karyawan yang melakukan pengecekan. Sebaiknya perusahaan menerapkan kebijakan untuk melakukan pemisahan tugas antara bagian penerimaan dan bagian penyimpanan persediaan dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengendalian internal (Internal Control) yang tepat dalam perusahaan.
5 2. Kelemahan dalam pengiriman barang. Menurut observasi dan hasil wawancara dengan beberapa karyawan terkait, dapat diketahui terkadang barang yang dikirimkan hanya dititipkan atau diletakan begitu saja, tanpa adanya retur persediaan barang. Dalam hal pengiriman barang, driver hanya merasa bertanggung jawab untuk mengantarkan barang sesuai dengan pesanan. Dan tidak memikirkan atau berinisiatif dalam hal pembayaran. Apabila uang tidak diberikan customer, driver hanya laporan kebagian AR dan setelah itu meneruskan tanggung jawab tersebut ke bagian AR. Dan juga tidak diterapkan peraturan dimana, saat pengiriman, uang harus ada. Atau setidaknya catatan apabila uang cash tidak diberikan secara langsung. Sehingga menimbulkan banyak piutang tak tertagih. Yang dapat mengakibatkan kebangkrutan perusahaan apabila tidak ditangani dengan baik. 3. Tidak ada pengawasan pada akses keluar masuk gudang. Dari wawancara dan observasi yang dilakukan diketahui bahwa karyawan lain dapat keluar masuk gudang dan tidak ada kamera pengawas CCTV. Seharusnya hanya bagian gudang yang memiliki tanggung jawab atas gudang yang diperbolehkan masuk keluar gudang dan untuk memantau aktivitas di gudang seharusnya gudang dilengkapi CCTV. Hal ini disebabkan perusahaan tidak memiliki kebijakan mengatur siapa saja yang diperbolehkan masuk gudang dan menurut perusahaan belum perlu untuk memasang CCTV di gudang. Hal ini mengakibatkan memungkinkan terjadinya pencurian yang dilakukan karyawan yang dapat merugikan perusahaan. Sebaiknya perusahaan menetapkan kebijakan hanya bagian gudang yang memilki tanggung jawab atas gudang yang diperbolehkan masuk gudang dan sebaiknya perusahaan memiliki kamera CCTV untuk mengawasi aktivitas atau kegiatan yang terjadi di gudang. 4. Tidak ada laporan penerimaan barang. Dari wawancara yang dilakukan diketahui bahwa pada saat penerimaan barang hanya dicocokan dengan surat jalan yang diberikan pemasok lalu barang yang telah dicocokan disimpan didalam gudang. Tidak ada laporan penerimaan barang yang dibuat sebagai bukti tertulis bahwa barang sudah diterima dengan baik. Seharusnya laporan penerimaan barang dibuat oleh bagian gudang sebagai fungsi penerimaan untuk menunjukan bahwa barang yang diterima dari supplier telah memenuhi jenis, kuantitas, spesifikasi, dan mutu seperti yang tercantum dalam purchase order. Hal ini disebabkan perusahaan tidak menerapkan untuk dibuatnya laporan penerimaan barang namun pelaporan penerimaan barang hanya diinformasikan secara lisan oleh bagian gudang kepada bagian pembelian bahwa barang telah diterima. Hal ini mengakibatkan bagian pembelian tidak mempunyai bukti tertulis untuk memonitor apakah barang yang dibeli telah diterima oleh bagian gudang dan bagian pembelian tidak mengetahui kesesuaian barang yang dipesan dengan diterima oleh bagian gudang. Sebaiknya perusahaan membuat kebijakan terhadap bagian gudang untuk membuat laporan penerimaan barang yang akan dijadikan bukti bahwa barang telah diterima dengan baik dan menyerahkan laporan kepada bagian pembelian sebagai informasi barang sudah diterima dan barang diterima dalam kondisi baik.
6 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap sistem pengendalian internal atas pengelolaan persediaan barang pada PT Sari Buana, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kurangnya sumber daya manusia (SDM). Dalam perusahaan PT Sari Buana banyak menyebabkan terjadi perangkapan tugas, serta mengurangi efektivitas dan efisiensi dari tugas yang dikerjakan. 2. Tidak ada Buffer stock Perusahaan ini dalam melakukan perhitungan barang yang harus dipesan hanya menggunakan metode perhitungan fisik, yang dimana sering terjadi kesalahan dalam perkiraan, pencatatan atau perhitungan, sehingga sering menunggu dalam timeline yang lama dalam pengiriman barang. 3. Tidak ada laporan penerimaan barang. Pada saat ini, proses penerimaan barang tidak melalui proses pengecekan barang yang lebih detail dan juga tidak disertai dengan laporan mengenai barang yang diterima. Proses penerimaan barang hanya dilakukan dengan perhitungan jumlah barang (Karung/bal) 4. Tidak adanya pemisahan tugas antara bagian penerimaan dan bagian penyimpanan. Penyebab tidak ada pemisahan tugas antara bagian penerimaan dan bagian penyimpanan yaitu karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, serta untuk menghemat waktu penyimpanan barang. 5. Prosedur dijalankan secara manual. Prosedur-prosedur yang dijalankan oleh perusahaan PT Sari Buana dibuat secara manual, sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungan barang, pencatatan dan penerimaan barang, yang dimana perhitungan barang menggunakan metode fisik, pencatatan yang tidak dilakukan secara komputerisasi, dan penerimaan barang yang dilakukan hanya memiliki satu dokumen yang sama dengan penyimapanan barang, sehingga tidak berjalan secara efektif dan efisien. 6. Dalam hal pengiriman barang, adanya kurang pengawasan mengenai barang yang dikirimkan. Perusahaan tidak memfollow up apakah barang diterima baik oleh customer atau tidak. Dan juga berhubungan dengan pembayaran, perusahaan tidak mengecek kembali kebenaran mengenai proses pembayaran. Apakah customer membayar langsung atau hutang. Laporan-laporan yang diberikan oleh driver biasanya hanya berupa lisan tanpa ada bukti yang jelas. 7. Kurangnya pemantauan CCTV pada akses area gudang, Dalam hal ini, pemantauan yang dijalankan oleh PT Sari Buana tidak optimal, karena CCTV yang digunakan hanya berada di depan gerbang masuk, sehingga area gudang tidak terpantau dengan jelas yang adanya kegiatan keluar masuk area gudang. Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan diatas mengenai temuan masalah atas kelemahan, maka berikut ini merupakan beberapa saran perbaikan atas pengelolaan persediaan barang pada PT Sari Buana
7 sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih memadai dan berikut ini saran yang diberikan yaitu: 1. Perusahaan sebaiknya melakukan beberapa penambahan karyawan lagi pada bagian area gudang untuk meningkatkan efektifitas dalam pergerakan persediaan barang. Sehingga tugas dari bagian area gudang tidak hanya dilakukan oleh satu orang saja dan dapat terbagi fungsinya, hal tersebut akan membuat semua aktivitas bagian gudang menjadi lebih efektif dan efisien. 2. Sebaiknya perusahaan menggunakan sistem komputerisasi dalam melakukan pergerakan persediaan barang, agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan perusahaan, dan sistem perhitungan harus dilakukan secara perpetual agar setiap persediaan dengan cepat menidentifikasi setiap produk-produk melalui kode yang dibuat dalam sistem, sehingga dapat informasi dalam stok yang tersedia dalam gudang. 3. Sebaiknya perusahaan membuat kebijakan terhadap bagian gudang untuk membuat laporan penerimaan barang yang akan dijadikan bukti bahwa barang telah diterima dengan baik dan menyerahkan laporan kepada bagian pembelian sebagai informasi barang sudah diterima dan barang diterima dalam kondisi baik. 4. Sebaiknya perusahaan menerapkan kebijakan untuk melakukan pemisahan tugas antara bagian penerimaan dan bagian penyimpanan persediaan. Kebijakan yang diterapkan bisa dengan cara meminta bagian pemasaran merangkap sebagai bagian penerimaan untuk menerima barang dan melakukan pengcocokan sesuai surat jalan dan bagian gudang sesuai tugasnya untuk menyimpan barang ke dalam gudang. Sehingga tidak melanggar internal control dan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengendalian internal (Internal Control) yang tepat dalam perusahaan. 5. Sebaiknya perusahaan PT Sari Buana harus menerapkan prosedur yang dijalankan secara komputerisasi, agar kegiatan-kegiatan operasional dalam penjualan, pembelian, penyimpanan barang, barang retur, dan penerimaan barang dapat mudah dalam mendapat informasi yang dibuat dalam setiap sistem dalam bentuk data-data setiap kode produk, agar proses kerja yang dijalankan secara efektif dan efisien. 6. Sebaiknya perusahaan menerapkan peraturan yang sangat jelas dan ketat mengenai pengiriman dan pembayaran barang. Setiap hari harus dilakukan pengecekan secara random maupun berurutan. Untuk mengecek kebenaran proses pembayaran. 7. Sebaiknya CCTV ditempatkan diarea bagian gudang, agar mudah mengawasi terhadap pergerakan persediaann yang dilakukan oleh karyawan. Setiap barang yang masuk dan keluar akan mudah dilihat agar tidak terjadi penyusutan persediaan. REFERENSI Andayani.Wuryan, SE, M, SI,, AK. (2011). Audit Internal. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Arens, A.A., Elder, J.E., dan Beasley, M.S. (2015). Auditing and Assurance Service An Integrated Approach. USA: Pearson.
8 Colbert.L.Janet, Aldridge.C Richard (2006). Management s Report On Internal Control And Accounting Response. Journal of Analisis International Accounting, MCB University, Press Volume 9 No 7. yang diakses tanggal 16 January Mardi, M.SI, Sarwono,J., dan N.S. Hendra. (2014) Sistem Informasi Akuntansi,. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Deshmukh Ashutosh. (2004). A Conceptual Framework For Online Internal Controls. The International Journal Analysis Auditing, Pennsylvania State University-ERIE,volume XV, number 3-4, yang diakses pada tanggal 6 January Kieso, Donald E., Jerry J., Weygandt, Terry D., Warfield. (2011). Intermediate Accounting. (12e th Edition). United State of America: John Wiley & Sons,Inc. Puspitawati.Lilis dan Anggadini.Sri Dewi, (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit: Graha Ilmu. Tunggal, A.W. (2014). Konsep dan Studi Kasus Internal Auditing. Jakarta: Penerbit Harvarindo. RIWAYAT PENULIS Winda lahir di kota Jakarta pada 30 Januari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi peminatan Auditing pada tahun 2015.
BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan perekonomian dunia saat ini mengalami kemajuan pesat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan perekonomian dunia saat ini mengalami kemajuan pesat hal ini ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan yang ketat,
Lebih terperinciEVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG ELITA Perum BTN Buni Asih Jalan Delima B4 No.30 Cikarang, 085921680176, lita_niez@rocketmail.com Gatot
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemeriksaan operasional dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi aktivitas bisnis suatu perusahaan dari sudut efektivitas dan efisiensi. Pada penelitian ini,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.4. Kesimpulan Kegiatan penelitian ini dimulai dengan menentukan critical problem dan tujuan pemeriksaan pada planning phase (tahap perencanaan). Selanjutnya peneliti menyusun
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan
61 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Semua perusahaan pasti akan memiliki tujuan bagaimana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan pasti akan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian pada PD. Asia Jaya dalam ruang lingkup persediaan, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengendalian internal perusahaan dagang ini masih
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penulis telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan pada Twin Tulipware, terutama pada aktivitas pencatatan persediaan dan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap
BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap aktivitas pengamanan dan pengelolaan persediaan pada PT. BJG, penulis membuat beberapa
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA IV.1 Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit operasional di PT Bangunreksa Millenium Jaya akan dimulai dari tahap
Lebih terperinciBAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan
BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit
BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan fraud risk assessment yang telah dilakukan pada siklus persediaan di Perusahaan dan didukung oleh teori yang diterapkan maka diperoleh
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas pengendalian persediaan bahan baku pada
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survei Pendahuluan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal pada PT Bondor Indonesia diawali dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar belakang perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era pasar bebas dan globalisasi sekarang ini. Tingkat persaingan di dalam dunia usaha semakin tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran sistem informasi akuntansi pada siklus produksi
Lebih terperinciBAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada siklus pembelian di bagian supermarket Asia Toserba terkait hubungan aktivitas pengendalian dengan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atas pengendalian internal yang telah dilakukan atas PT. T maka dapat ditarik
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari sistem persediaan pada PT. Satriakarya Adiyudha (PT. SKAY), maka disimpulkan bahwa terdapat beberapa masalah yang terjadi
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Peneliti melakukan pemeriksaan operasional pada CV. PSA selama dua bulan yaitu periode 1 September 2016 hingga 31 Oktober 2016. Pemeriksaan operasional dilakukan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki
BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengendalian internal siklus pembelian dan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai beberapa permasalahan sebagai berikut: Permasalahan pertama adalah adanya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan
BAB IV PEMBAHASAN IV. Tahap-Tahap Audit Kecurangan IV.1. Perencanaan Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan manufaktur yang satu sama lain saling bersaing untuk memperluas daerah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan
BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional
Lebih terperinciBAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Gudang Badjoe M26, maka dapat ditarik kesimpulan berikut ini : a. Prosedur pada siklus pembelian
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control, Purchase of Raw Materials, Methods Champion. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This study discussed the role of internal audit in supporting the effectiveness of internal controls in the purchases of raw materials PT.SANLIT CORE PLASTIC Bandung. Effective internal controls
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan evaluasi dari sistem dan prosedur penjualan perusahaan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Dengan memberi
Lebih terperinciAUDIT MANAJEMEN ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENUNJANG EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA PT. MJPF FARMA INDONESIA
AUDIT MANAJEMEN ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENUNJANG EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA PT. MJPF FARMA INDONESIA RIRIN Benteng Makasar I No. 48 Tangerang, 08978111061,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti
Lebih terperinci: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?
Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah
Lebih terperinciLampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi
Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Javan Indonesia dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan terus mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih baik. Dewasa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Ada beberapa pengertian mengenai audit operasional menurut para ahli. Menurut Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dalam suatu perusahaan menjadi hal penting. Dalam kondisi bisnis yang mengalami perubahan sangat cepat saat ini, perusahaan membutuhkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan tersebut manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kondisi perekonomian yang tidak menentu,
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan
BAB 4 PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan baku pada PT Urasima Putra Gamalindo difokuskan untuk hal-hal berikut ini: a) Mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ Hendra Alianto Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survey Pendahuluan PT. Anugerah Indah Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman ringan. Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari
Lebih terperinciKUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas
LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT HARI PURNAMA PERKASA
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT HARI PURNAMA PERKASA Yosep Abdulrahman Komplek Taman Surya Buana Blok F No. 4, Kreo, Cileduk, Tangerang, 15155 081293462784
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci : Sistem informasi akuntansi, Pengendalian intern persediaan barang dagang, Keamanan persediaan.
ABSTRAK Persediaan merupakan harta milik perusahaan yang cukup besar atau bahkan terbesar jika dibandingkan dengan harta lancar lainnya. Pada perusahaan dagang atau manufaktur, persediaan menjadi penunjang
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU Fadrul dan Mery Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Indonesia Jalan Jend. A. Yani No. 78-88 Pekanbaru 28127
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Prosedur pengendalian persediaan yang ada di perusahaan terdiri dari: a. Prosedur penerimaan pesanan pembeli
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada sistem pengelolaan persediaan yang ada pada X Bakery adalah
Lebih terperinciANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA
ANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA MUNIA SAPRIANA Jalan Anggrek Cakra, No. Telpon: 082110692200, Muniaugust@yahoo.com Dosen Pembimbing : Drs. Hery Gunawan, M.M ABSTRACT The
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014
DATA FLOW DIAGRAM (DFD) PADA APOTEK CANDRA KOTA JAMBI Yunan Surono 1 Abstract Apotek Candra is a trading business engaged in the sale of drugs, which in the process of doing business is still using manual
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah perusahaan dagang dimana aktivitas penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN
BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada
Lebih terperinciPENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol
ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA DATAREKA DIGITAL PRINTING DALAM USAHA MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ULFA FAUZIAH Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma fauziah_upe@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan akan dituntut untuk dapat berkompetitif dengan perusahaan lainnya, baik perusahaan itu kecil maupun
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciBAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.
BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi penggunaan teknologi informasi sangat berguna untuk perusahaan, yang digunakan untuk mempercepat dan mempermudah setiap kegiatan yang dilakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam kegiatan operasional, baik untuk perusahaan dagang maupun untuk perusahaan manufaktur. Tanpa
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Dari hasil pemeriksaan operasional yang telah dilakukan penulis pada PT Norita Multiplastindo, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan observasi langsung pada hotel I selama tiga bulan, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa: 1. Standard Operating Process (SOP) grup Accor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Fungsi Pengertian fungsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:201) adalah sebagai berikut: Kegunaan suatu hal; pekerjaan yang dilakukan (jabatan yang dilaksanakan);
Lebih terperinciDewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk menciptakan suatu keadaan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO
ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO Dwi Ayu Astarinda, Ali Rasyidi, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA 1 Ria Ayu Anggraini Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia Tanty Oktavia,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagianbagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera Pada bab III dijelaskan tentang praktek sistem informasi akuntansi
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN PADA PT TKP
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN PADA PT TKP Lucya, Gen Norman Thomas, S.E, MM, Ak, CA Universitas Bina Nusantara, Perumahan Taman Surya Buana blok M no.2, 081298236317,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang pembelian bahan baku yang efisien dan efektif maka dapat
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di PT Dharma Sakorindo Perkasa serta pembahasan hasil penelitian dalam bab 4, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ialah
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Pemeriksaan operasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan untuk menilai apakah perusahaan telah melakukan kegiatan operasionalnya dengan efektif
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, sehingga dalam dunia usaha dewasa ini muncul
Lebih terperinciB A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
59 B A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kebijakan Organisasi Perusahaan Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan menentukan kebijakan yang telah dibuat dan disepakati oleh para pimpinan perusahaan.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di PT.MS dan didukung dengan landasan teori ada, penulis membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian dilakukan pada Restoran DCB untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi dari food cost Restoran DCB. Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciAUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA
AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA DIMAS RADITO SURYO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email : radito.dimas@gmail.com Dosen
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN KAS PADA UNIT USAHA DI BPPU UNY
Pengembangan Sistem Pengendalian... (Woro Sri Andayani) 1 PENGEMBANGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN KAS PADA UNIT USAHA DI BPPU UNY THE DEVELOPMENT OF THE INTERNAL CONTROL SYSTEM OF CASH
Lebih terperinciFRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto
FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI Titien S. Sukamto FRAMEWORK COSO (COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS) COSO sangat diterima di USA sebagai pondasi dari pengendalian internal modern dan praktik manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses bisnis berkembang ke arah yang lebih kompetitif dan kompleks, dengan demikian perlu dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap proses bisnis untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya dunia usaha, persaingan yang sangat ketat terjadi diantara perusahaan-perusahaan baik dalam bidang industri, jasa maupun perdagangan.
Lebih terperinci