BAB I PENDAHULUAN. empat terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Biro Sensus dari

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang memiliki jumlah penduduk ke empat terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Biro Sensus dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat (A.S) adalah yang mengumpulkan informasi statistik terbesar di dunia menyajikan data Top 10 most populous countries pada tahun 2015, dan Indonesia memiliki jumlah penduduk Jumlah yang tidak sedikit dan akan terus bertambah setiap tahunnya dengan prediksi pada tahun 2050 Indonesia memiliki jumlah penduduk lebih dari 300 juta penduduk, hal ini dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan setiap penduduk untuk memenuhi kebutuhan. Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki berbagai kebutuhan diantaranya adalah kebutuhan primer. Rumah merupakan bagian dari kebutuhan primer manusia berupa papan dan sebagai tempat berlindung dari berbagai ancaman, tanpa rumah kebutuhan primer belum terpenuhi. Menurut Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2011 rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. World Health Organization (WHO) mendefinisikan rumah adalah struktur fisik atau bangunan tempat berlindung dimana lingkungan berguna untuk kesehatan 1

2 jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001) Manusia memenuhi kebutuhan primernya dalam bentuk rumah dengan keadaan tanah yang sudah terbangun atau belum terbangun semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan keinginan masyarakat untuk memiliki lebih dari satu rumah dengan tujuan tertentu. Pengertian tanah menurut konsepi geografi yaitu mempunyai ciri fisik yang saling berbeda di suatu bidang dengan bidang lainnya. Setiap bidang tanah itu sangat unik dan letak atau lokasi tanah itu merupakan sifat/ciri yang sangat penting. Kegunaan dan Highest and Best Use (HBU) dari tanah akan sangat dipengaruhi oleh bentuk pisik dan letak/lokasi serta akses menuju tanah tersebut, serta berbagai faktor lain yang mempengaruhi, yang secara singkat disebut geografi. Memiliki tanah kosong atau tanah yang sudah terbangun di lokasi strategis menjadi nilai tambah tersendiri bagi pemiliknya, karena lokasi adalah bagian unik dalam properti. Rumah milik Bapak Sukiman yang berada di Desa Sariwangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat, berada di lokasi yang strategis. Hal yang mendukung lokasi ini menjadi strategis adalah Desa Sariwangi menjadi jalur alternatif Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat. Akses menuju pelayanan dan fasilitas umum lebih mudah seperti RSUD, pertokoan, puskesmas, TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Alat transportasi umum yang bisa digunakan adalah angkutan kota. 2

3 Udara yang sejuk, keramahan penduduknya, akses dan fasilitas pendukung yang telah disebutkan membuat Desa Sariwangi dilirik oleh banyak pendatang. Tabel 1.1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk menurut Jalan Tahun 2014 di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. No Jalan Penduduk Luas Wilayah (Km 2 ) Kepadatan Penduduk (Per Km 2 ) 1 Ciwaruga , Cihideung , Cigugurgirang , Sariwangi , Cihanjuang , Cihanjuang Rahayu , Karyawangi , Sumber: BPS Kabupaten Bandung Barat 2014 Berdasarkan tabel di atas kepadatan penduduk pada Sariwangi yaitu 7.908/Km 2 dengan luas wilayah 2,21 Km 2 dan jumlah penduduk terbanyak ketiga setelah Desa Ciwaruga, hal tersebut karena adanya pertambahan jumlah penduduk, perpindahan penduduk dari pusat kota ke pinggiran kota (suburbanisasi) dan adanya alih fungsi lahan dari pertanian ke permukiman. Terbukti dengan banyaknya pengembang yang memilih Desa Sariwangi sebagai tempat hunian yang nyaman. Bapak Sukiman yang memiliki rumah di Desa Sariwangi melihat potensi yang mempengaruhi harga tanah di daerah tersebut, dan akan menjual salah satu asetnya berupa rumah tinggal. Sebelum menjual aset tersebut Bapak Sukiman menggunakan jasa penilai untuk mengeluarkan berapa Nilai Pasar dari rumah tersebut, supaya harga yang ditawarkan tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah dengan dilakukan penyesuaian di lingkungan sekitar dan aspekaspek lainnya, sehingga Bapak Sukiman tidak mengalami kerugian. 3

4 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, Tugas Akhir ini mengambil judul Penilaian Rumah Tinggal di Jalan Sariwangi No 57 Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Tahun Rumusan Masalah Rumusan masalah Tugas Akhir ini adalah harga pasar atas tanah mengalami peningkatan yang signifikan Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah menentukan Nilai Pasar rumah milik Bapak Sukiman di Jalan Sariwangi No 57 Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Manfaat Penelitian Beberapa manfaat penelitian yang diharapkan diantaranya: 1. Memberikan hasil berupa Nilai Pasar atas rumah tinggal di Jalan Sariwangi No 57 Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat kepada Bapak Sukiman sebagai pemilik rumah. 2. Memberikan pengetahuan bagi pembaca mengenai penilaian tanah dan bangunan untuk tujuan jual beli. 3. Dapat dijadikan referensi untuk bahan penilaian di masa yang akan datang. 4

5 1.5. Kerangka Penulisan Latar Belakang 1. Pertambahan jumlah penduduk. 2. Suburbanisasi 3. Alih fungsi lahan dari pertanian ke permukiman 4. Pentingnya penilaian properti untuk tujuan jual beli Identifikasi Masalah Peningkatan harga tanah yang signifikan. 1. Data Primer 2. Data Sekunder Pengumpulan Data Data Umum Wilayah, kota dan lingkungan (neighborhood) Data Khusus Data properti yang dinilai Data Permintaan dan Penawaran (Data pembanding) transaksi, penawaran dan pendapatan Highest and Best Use (HBU) Alat Analisis Pendekatan Biaya Metode 1. Menilai tanah menggunakan metode perbandingan penjualan 2. Menilai bangunan menggunakan nilai pengganti baru terdepresiasi Kesimpulan Nilai Pasar 5