BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja yang cukup tinggi, di Kabupaten Sleman terdapat banyak

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sesuai dengan uraian pemerintah Kabupaten Sleman mengenai luas wilayah, Sleman merupakan satu dari lima kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Kabupaten Sleman Ha atau 574,82 Km 2. Wilayah Kabupaten Sleman sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Boyolali, Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo, dan sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bantul. Mata pencaharian pokok masyarakat Sleman terfokus pada sektor pertanian dan industri, pertumbuhan penduduk tergolong tinggi akibat adanya migrasi masuk yang lebih besar. Di samping sebagai tujuan budaya, pariwisata dan lapangan kerja yang cukup tinggi, di Kabupaten Sleman terdapat banyak universitas negeri maupun swasta yang menjadi sasaran para pelajar yang telah lulus sekolah menengah keatas agar dapat masuk di perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Sleman. diantara para pendatang tersebut banyak yang memilih untuk membeli perumahan maupun rumah tinggal sederhana untuk ditempati selama menempuh studi di Yogyakarta maupun untuk dijadikan investasi. Sleman yang termasuk didalam lokasi strategis, mempunyai harga properti yang dibilang sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan Kabupaten Sleman terdapat banyak Universitas dan banyak industri yang berkembang. Namun di sisi lain, 1

2 penentuan harga pasar dari properti yang dijual oleh masyarakat pada umumnya mengalami kemahalan ataupun justru dibawah harga pasar. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pengetahuan masyarakat akan harga pasar dari suatu properti masih belum menguasai. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut profesi sebagai penilai dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan harga pasar suatu properti. Selain itu perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Sebagaimana tertulis didalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 28, bahwa rumah adalah salah satu hak dasar rakyat dan oleh karena itu setiap Warga Negara berhak untuk bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang aman dan sehat. Pembangunan permukiman selalu menemui permasalahan pertanahan, terlebih didaerah perkotaan terkait dengan ketersediaan lahan yang terbatas. Kecenderungan pengembangan pertumbuhan penduduk mengarah pada wilayah pinggiran kota sebagai akibat perluasan aktivitas kota. Pusat kota sudah tidak mampu lagi untuk menampung jumlah penduduk yang sangat banyak akibat adanya pertambahan penduduk yang terus mengalami peningkatan. Pertambahan penduduk yang terus mengalami peningkatan mengindikasikan bahwa perkembangan penduduk menyebar ke pinggiran kota ( sub urban) sehingga sebagai konsekuensinya adalah terjadinya perubahan penggunaan lahan di perkotaan. Keterbatasan lahan di pusat kota menjadikan daerah pinggiran kota menjadi alternatif untuk memecahkan masalah tersebut. 2

3 Kepadatan permukiman dan bangunan di kota Yogyakarta memunculkan Kawasan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta. Kota Yogyakarta telah tumbuh dan berkembang ke wilayah sekitar yang kemudian beraglomerasi membentuk apa yang disebut sebagai Kawasan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta ( APY) atau Greater Yogya.Bersama dengan pembangunan infrastruktur berupa koridor yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan, Kawasan APY menjadi core dan point development dalam konsep tata ruang wilayah provinsi DIY.Oleh karena itu, dalam fakta lapangannya Penilaian sebuah Properti berupa tanah maupun rumah tinggal sangat diperlukan agar dapat memunculkan sebuah nilai properti tidak terjadi tingkat kemahalan maupun terjadi nilai dibawah harga pasar. 1.2 Rumusan Masalah Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap harga properti, sehingga terjadi ketidaksesuaian antara harga jual dengan kondisi properti yang ada. Hal tersebut memicu adanya tingkat kemahalan atau bahkan tingkat harga jual dibawah harga pasar. 1.3 Tujuan Penulisan Untuk menentukannilai Pasar pada obyek berupa rumah tinggal yang berlokasi di Dusun Jaten RT 04 RW 30 Kelurahan Sendangadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman untuk tujuan jual beli. 3

4 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Bagi pemilik, dapat memberikan gambaran properti yang dimilikinya. 2. Bagi penilai, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam melakukan penilaian rumah tinggal. 1.5 Kerangka Penulisan PENDAHUL UAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Kerangka Penulisan GAMBARAN UMUM Kondisi Umum Penelitian Terdahulu Landasan Teori Metodologi (Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Alat Analisis) ANALISIS & PEMBAHASAN Disajikan analisis properti subyek dan properti pembanding, dan didalam pembahasan akan dijelaskan penerapan metode pendekatan biaya untuk menilai properti subyek, serta analisis Highest and Best Use dari rumah tinggal. KESIMPULAN & SARAN Disajikan kesimpulan mengenai kesimpulan Nilai Pasar dari properti subyek, serta saran-saran mengenai penilaian rumah tinggal ini. Sumber : Hasil Analisis dan KEPI & SPI EDISI VI Gambar 1.1 Kerangka Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini dilatar belakangi oleh meningkatnya pertumbuhan akan kebutuhan rumah tinggal yang diakibatkan dari adanya migrasi 4

5 masuk yang besar dan pentingnya penilaian properti dalam menentukan nilai pasar dari rumah tinggal. Penilaian adalah proses pekerjaan untuk memberikan estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu obyek penilaian pada saat tertentu sesuai dengan SPI dan peraturan-peraturan yang berlaku. Penelitian ini memiliki rumusan masalah yang merujuk pada kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap harga properti, sehingga dalam penentuan harga jual terjadi ketidaksesuaian dengan kondisi properti yang ada. Penelitian ini tentunya memiliki teknik pengumpulan data dimana yang pertama melalui wawancara, wawancara tersebut melibatkan narasumber yang dapat dipercaya dalam hal ini yaitu pemilik rumah tinggal tersebut. Kedua teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, dokumentasi yang dimaksud yaitu melakukan inspeksi lapangan dan mengambil gambar dari setiap sudut ruangan, baik di dalam ruangan sampai dengan depan dan jalan lingkungan di sekitar rumah tinggal tersebut. Ketiga melalui studi kepustakaan, studi kepustakaan yang dimaksud yaitu mencari data atau informasi melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahanbahan publikasi yang tersedia di perpustakaan. Penelitian ini menggunakan alat analisis berupa pendekatan biaya yang nantinya dengan menggunakan pendekatan tersebut akan menghasilkan sebuah kesimpulan yaitu nilai pasar dari rumah tinggal tersebut. 5