BAB III METODOLOGI. (Runway) utara dapat dilihat pada bagan alir dibawah ini.

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI 3.1. Bagan Alir Tahapan Pemetaan Kekesatan Secara umum, tahapan metodologi pemetaan kekesatan landas pacu (Runway) utara dapat dilihat pada bagan alir dibawah ini. Mulai Kajian peraturan standard-standar terkait Penyusunan Metodologi Pelaksanaan Pengumpulan data Primer: Perumusan Masalah; Penentuan Parameter yang perlu diukur; Penyusunan Metode Pengukuran: Kekesatan : Lokasi jalur lintasan Jenis Data yang dikumpulkan; Cara pengumpulan data (metode survey); Waktu survey; Metode Pengolahan Data; Metode Analisis. Pekerjaan persiapan Survey Survey Lokasi Pengukuran Survey Kekesatan dengan Mu-Meter Mobilisasi Peralatan (alat ukur): Alat Mu-Meter. Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan Data Primer Data Pergerakan Pesawat; Data Struktur Perkerasan; Data Cuaca /Iklim; Master Plan Bandara. Pengukuran Kekesatan dengan Alat Mu- Meter. Kompilasi dan Pengolahan Data Kesimpulan dan Saran Gambar 3.1. Bagan Alir Metodologi Pemetaan Kekesatan Landas Pacu (Runway) Utara. III - 18

2 3.2. Metode Pengumpulan Data Data Primer Pengumpulan data primer ini diperoleh dari studi lapangan langsung. Pada penelitian kali ini, data primer diperoleh dari survey. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan didalam pengumpulan data primer di lokasi survey, di antaranya: a. Persiapan Survey 1) Spesifikasi Kendaraan Untuk spesifikasi kendaraan yang diperlukan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1. Spesifikasi Kendaraan Penarik Alat Mu-Meter NO URAIAN SPESIFIKASI 1 Kendaraan HP Min cc; Memiliki Suplai Listrik Dengan Kemampuan 12 V dc Yang Konstan; Memiliki Penderek (towing hitch) dengan Ketinggian 431 mm sampai 686 mm dari Permukaan; Kendaraan Dilengkapi dengan Saringan Knalpot (flame trap) yang Menggunakan Bahan Bakar Besin, Sedangkan yang berbahan Solar Tidak Diperlukan Saringan Knalpot. (Sumber: SOP Teknik Lapangan PT. Angkasa Pura II (Persero)) III - 19

3 2) Peralatan dan kelengkapan survey kekesatan, diantaranya: Tabel 3.2 Peralatan dan Kelengkapan Survey Kekesatan NO JENIS ALAT JUMLAH KETERANGAN 1 Mu- Meter 1 Set Oke 2 Wetting System 1 Set Oke 3 Laptop Khusus Mu-Meter 1 Set Oke 4 Pengukur Tekanan Ban 1 Unit Oke 5 Meteran 1 Unit Oke 6 Cat Semprot/Kapur Tulis 1 Unit Oke 7 Handy Talkie 1 Unit Oke 8 Kompresor Angin 1 Unit Oke 9 Air - Sesuai Kebutuhan (Sumber: SOP Teknik Lapangan PT. Angkasa Pura II(Persero)) 3) Pastikan tekanan roda alat MU Meter pada Friction measuring wheel sebesar 0.7 ± kg/cm² atau 10 ± 0.5 psi dan tekanan roda pada Distance measuring Wheel sebesar 2.1 ± kg/cm² atau 30 ± 2 psi; 4) Pastikan tekanan air yang keluar pada alat Wetting System sebesar 213 liter/menit untuk mendapatkan ketinggian air pada permukaan runway yang diukur 1 mm dengan kecepatan konstan kendaraan 65 KM/Jam ± 2 KM/Jam; 5) Lakukan pengetesan dan pengecekan alat terlebih dahulu sebelum masuk ke landasan, meliputi pengetesan gerak naik III - 20

4 turun Distance measuring Wheel pada alat MU Meter, Output Air yang keluar dari alat Wetting System lancar dan program pada laptop operator telah siap untuk melakukan pengukuran. b. Pelaksanaan Survey 1) Pengukuran dilakukan sepanjang landas pacu (Runway) utara; 2) Penentuan lokasi titik pengukuran di area landas pacu (Runway) utara, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.3 Penentuan Lokasi Titik Pengukuran di Area Landas Pacu NO LOKASI TITIK UKUR DARI CENTER LINE SISI KIRI DAN KANAN 1 Landas Pacu Utara 1,5 m; 3 m; 4,5 m; 6 m. (Sumber: SOP Teknik Lapangan PT. Angkasa Pura II(Persero)) 3) Beri tanda di ujung ujung landasan berdasarkan titik/jarak yang akan dilakukan pengukuran sesuai dengan titik/jarak yang ditentukan pada tabel 3.3; 4) pastikan Load Cell dalam kondisi terpasang dan Restraining Link dalam kondisi tidak terpasang/bebas sesaat sebelum pengukuran; 5) Pengukuran dimulai ± 300 meter dari Runway Side Stripe marking / sebelum Aiming Point Marking pertama dengan kecepatan kendaraan pada saat tersebut (± 300 meter dari III - 21

5 Runway Side Stripe marking) harus sudah mencapai 65 ± 2 km/jam; 6) Pengukuran berhenti pada jarak ± 300 meter dari Runway Side Stripe marking / setelah Aiming point Marking terakhir pada ujung Runway lainnya, sehingga kendaraan dapat berhenti secara berlahan agar alat pengukuran tidak mengalami hentakan secara tiba tiba Data Sekunder Data sekunder adalah data dukung yang memperkuat data primer, diantaranya: a. Data pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta; b. Spesifikasi Landas Pacu Utara Soekarno-Hatta Eksisting; c. Klasifikasi Tingkat Kekesatan Permukaan Perkerasan Landas Pacu; d. Cuaca; Untuk pengambilan data lapangan/survey yang dianjurkan adalah pada saat malam hari dan kondisi cuaca di lokasi survey cerah. III - 22

6 e. Lokasi Lokasi survey di landas pacu utara Bandara Soekarno-Hatta. 3.3 Pengolahan Data Pengolahan Data Primer Pengolahan data primer yang di maksud di dalam penyusunan Tugas Akhir (TA) ini adalah menggunakan aplikasi software (Mu-Meter MK6) untuk mendapatkan nilai kekesatan landas pacu utara, melakukan pemetaan nilai kekesatan landas pacu utara, dan mengidentifikasi nilai kekesatan yang di dapat dari survey lapangan Pengolahan Data Sekunder Pengolahan data sekunder yang di maksud di dalam penyusunan Tugas Akhir (TA) ini diantaranya: a. Data pergerakan pesawat selama 5 (lima) tahun terakhir untuk mengetahui kenaikan prosentase pergerakan pesawat; b. Data nilai kekesatan landas pacu utara eksisting; c. Jenis perkerasan landas pacu. 3.4 Analisis Data Analisis data pengujian, variabel atau kombinasi variabel yang sedang diuji harus dilaporkan, termasuk data berikut: a) Lokasi dan identitas seksi pengujian; III - 23

7 b) Jumlah lajur dan pemisah lajur; c) Tanjakan dan alinyemen; d) Jenis perkerasan (jenis lapis permukaan, kondisi, dan tipe agregat, bila ada); e) Umur perkerasan; f) Lalu lintas harian rata-rata; g) Kecepatan lalu lintas rata-rata (gabungan kecepatan atau speed mix, seperti pada tanjakan dengan lalu lintas truk berat); h) Tanggal dan hari; i) Kondisi cuaca; j) Lajur dan seksi yang diuji; k) Mu Number rata-rata untuk seksi pengujian; kecepatan kendaraan dan kedalaman air permukaan; l) Nilai tertinggi dan terendah yang dimasukkan pada nilai ratarata (jika ada nilai yang tidak dipakai dalam penghitungan ratarata, fakta ini harus dilaporkan); m) Plot data gradien kecepatan (jika diperoleh). III - 24