BAB VII IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERUSAHAAN STAR ENERGY DI KECAMATAN PALMATAK DAN KECAMATAN SIANTAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERUSAHAAN STAR ENERGY DI KECAMATAN PALMATAK DAN KECAMATAN SIANTAN"

Transkripsi

1 BAB VII IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERUSAHAAN STAR ENERGY DI KECAMATAN PALMATAK DAN KECAMATAN SIANTAN 7.1. Deskripsi Implementasi Program Beragam program dari berbagai bidang telah dilakukan oleh Perusahaan Star Energy dan beragam pula pendapat serta penilaian yang diberikan atas pelaksanaan maupun manfaat program-program tersebut. Bagian ini memaparkan deskripsi implementasi program serta penilaian pemanfaat dari sisi manfaat, kelayakan, keberlanjutan serta dampak program, dan pandangan stakeholders terkait terhadap pelaksanaan program-program dari sisi partisipasi masyarakat pemanfaat serta kemitraan program dengan pemerintah. Program yang dilakukan secara bersama-sama oleh perusahaan Perusahaan Star Energy dengan perusahaan lain seperti ConocoPhillips dan Premier Oil, atau sering disebut program WNC (west natuna consortium) baik di bidang pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, dan fasum/fasos. Namun pada kajian ini yang akan di evaluasi adalah program-program yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan Star Energy di bidang Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu bantuan beasiswa kepada sekitar 618 siswa mulai dari tingkat SD hingga SLTA, bantuan kepada guru-guru yang berprestasi dan berdedikasi kepada 70 orang guru, bantuan sponsor alat-alat kesenian melayu untuk satu kelompok sebanyak 11 orang. Program bidang kesehatan yaitu operasi katarak kepada 90 orang masyarakat, bidang pemberdayaan ekonomi yaitu pelatihan VCO (virgin coconut oil) kepada 25 orang, pelatihan dan bantuan bibit buah-buahan sebanyak 20 orang, pelatihan sablon untuk pemuda kepada 16 orang dan bidang fasum/fasos dalam hal ini pembangunan satu buah gedung TK dan satu buah gedung SMP, satu buah gedung KUB, dan renovasi dua buah rumah masyarakat miskin. Semua program tersebut bermula dari kepedulian perusahaan ini pada lingkungan di sekitar wilayah operasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 16.

2 Tabel 16. Program-Program Khusus Perusahaan Star Energy Tahun 2008 No Program Volume Tahun Keterangan 1 Pendidikan dan Kebudayaan 1 Pemberian Beasiswa SD, SLTP, 2007 TRP dan MTK SLTA, Mahasiswa,618 siswa/i 2 Penghargaan kepada 70 orang guru 2007 TRP dan MTK guru-guru berprestasi dan berdedikasi 3 Peralatan dan sponsor kesenian melayu 1 kelompok 11 orang anggota 2007 TRP 2 Ke s e h a t a n Volume 4 Operasi katarak 90 orang 2007 TRP dan MTK 3 E k o n o m i 5 Pelatihan VCO 25 orang 2007 TRP dan MTK (Virgin Coconut Oil) 6 Pelatihan Perkebunan 20 orang 2007 TRP dan MTK dan Pertanian 7 Pelatihan Sablon 16 orang 2007 TRP 4 Fasum/Fasos 8 Pembangunan Gedung Desa Ladan 2007 MTK TK 9 Pembangunan Gedung Desa Nyamuk TRP SMP Nyamuk 10 Pembangunan Gedung KUB Kelurahan TRP 11 Rehabilitasi Rumah Desa, 2 rumah MTK Miskin Sumber : Perusahaan Star Energy (2008) Keterangan : TRP = Tarempa MTK = Matak 7.2. Penilaian Program Selaras dengan uraian di atas, pembagian kegiatan program CD (community development) dikelompokan ke dalam empat bidang yaitu bidang pendidikan dan kebudayaan, bidang kesehatan, bidang pemberdayaan ekonomi dan bidang Fasum/Fasos, yang dinilai adalah dari sisi manfaat, kelayakan, keberlanjutan dan dampak program tersebut. Manfaat program dilihat dari bagaimana penilaian pemanfaat terhadap manfaat program yang digulirkan baik bagi keluarga maupun bagi masyarakat secara umum. Kelayakan program dilihat apakah program tersebut sesuai dengan kebutuhan pemanfaat, masyarakat dan juga potensi yang ada di desa. Keberlanjutan program

3 dilihat apakah program tersebut dapat terus berlanjut tanpa bantuan perusahaan atau pemerintah dan juga dilihat apakah pemanfaat dan masyarakat akan tetap terlibat dalam program meskipun tidak dibantu, atau sudah diputuskan. Dampak program dilihat dari pendapat pemanfaat apakah kehidupan keluarga mereka mengalami perubahan dengan adanya program tersebut. Penilaian kepada pemanfaat dilakukan dengan cara mewawancarai/menanyakan langsung kepada 21 key informant yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Setelah dilakukan penilaian dan dikelompokkan ke dalam kategori program yang paling baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Dalam bagian akhir juga dilakukan penilaian oleh stakeholders (pemerintah dan tokoh masyarakat) terhadap partisipasi yang dilakukan oleh pemanfaat program dan pola kemitraan perusaahan dengan pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan Program Beasiswa Program bantuan beasiswa meliputi berbagai jenjang sekolah yaitu SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi, diberikan mulai dari tahun 2005 sebanyak 152 siswa mulai dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi, tahun 2006 meningkat menjadi 366 orang siswa dan tahun 2007 meningkat menjadi 618 orang yang berasal dari Kecamatan Siantan dan Kecamatan Palmatak (Perusahaan Star Energy, 2007). Program ini bertujuan untuk memberikan semangat belajar kepada siswasiswi, disamping itu juga membantu orang tua yang anaknya tidak mampu tetapi berprestasi dalam belajar sehingga dia bisa melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi. Secara umum program ini membantu pemerintah dalam mewujudkan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Kebanyakan anak-anak yang tingal di daerah pulau-pulau terpencil tidak melanjutkan sekolah, antara lain karena mereka tidak mempunyai biaya untuk sekolah ke tempat lain (Jade). Peran Dinas Pendidikan Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan dalam program pemberian beasiswa ini adalah mengkoordinir kegiatan mulai dari mendata siswa dari masing-masing sekolah dan mengkomunikasikan kepada pihak perusahaan tentang kelengkapan data siswa.

4 Pemerintah kabupaten juga melakukan program yang sama dengan Perusahaan Star Energy. Pemerintah Kabupaten Natuna memberikan beasiswa khusus kepada mahasiswa yang berprestasi saja sementara Perusahaan Star Energy memberikan beasiswa kepada anak-anak yang berprestasi dan tidak mampu yang tidak tertangani oleh Pemerintah Kabupaten. Dampak program bantuan jelas dirasakan bagi peningkatan kemampuan SDM (sumberdaya manusia) dan secara tidak langsung bagi kemajuan pendidikan di wilayah Palmatak dan Kecamatan Siantan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Beasiswa Peran Pemda Perusaha an Masyarak at Waktu Jumlah 1.Memberikan bantuan X X - 27 April 618 beasiswa 2. Panitia pelaksana X siswa 3. Menseleksi dan X - - Dari SD mengumpukan data 4. Kesedian menghadiri - - X s/d SLTA Acara tanpa di bayar 5. Menangung biaya Pelaksanaan acara - X - TRP- MTK Proram ini kaitannya dengan program pemda adalah sama-sama memberikan program beasiswa bahkan pemda telah memberikan pendidikan gratis dari SD hingga SLTP. Program beasiswa mendapat respon yang baik dari masyarakat, khususnya bagi orang tua siswa yang menerima manfaat dari program tersebut. Gambaran mengenai persepsi masyarakat terhadap program beasiswa oleh Perusahaan Star Energy dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Beasiswa Oleh Perusahaan Star Energy Aspek Program Sumber Informasi No Perusahaan Beasiswa Masyarakat Pemerintah Star Energy 1. A Manfaat Baik Baik Baik B Kesesuaian/ kelayakan Baik Baik Baik C Keberlanjutan Cukup Baik Baik D Dampak Cukup Cukup Baik

5 Dari tabel 18 terlihat bahwa masyarakat menilai program beasiswa dari sisi manfaat, kelayakan dinilai baik dan dinilai cukup dari aspek keberlanjutan dan dampak. Karena program ini masih merupakan suatu kebutuhan terutama bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya, di sisi lain juga sebagai sarana untuk memberikan dukungan kepada siswa agar lebih giat dalam belajar, hal ini berdasarkan masih ditemukan adanya minat belajar yang lemah dari siswa untuk menuntut ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan dukungan orang tua dari sisi ekonomi yang kurang menguntungkan. Pemerintah menilai program beasiswa baik dari aspek manfaat, kesesuaian, dan keberlanjutan. Sedangkan dari aspek dampaknya dinilai cukup. Pihak Perusahaan Star Energy juga menilai baik pelaksanaan program pemberian beasiswa dari sisi manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampaknya terhadap kemajuan siswa. Gambar 7. Prosesi Penyarahan Beasiswa oleh Perusahaan Star Energy Program Penghargaan Terhadap Guru-Guru Berprestasi dan Berdedikasi Program ini dilakukan dalam upaya memberikan semangat kepada guru-guru untuk bisa memberikan yang terbaik dan menciptakan terobosan-terobosan yang bermanfaat untuk kemajuan sekolah dan dunia pendidikan. Diantara penyebab rendahnya kualitas pendidikan adalah karena rendahnya semangat/motivasi guruguru dalam mengajar, beberapa hal yang menjadi penyebab rendahnya motivasi tersebut adalah karena penghargaan terhadap guru sangat minim, uang gaji dan insentif yang mereka terima kurang mencukupi, sehingga mereka tidak begitu bersemangat dalam mengajar. Dengan latar belakang permasalahan tersebut maka dibuatlah terobosan program oleh Perusahaan Star Energy yaitu memberikan

6 penghargaan berupa uang insentif kepada guru-guru yang berprestasi dan berdedikasi. Hasilnya ternyata dari tahun ke tahun terjadi peningkatan kinerja para guru. Sehingga dari tahun ke tahun jumlah penghargaan selalu di tingkatkan oleh perusahaan. Tahun 2005 penghargaan diberikan kepada sebanyak 60 guru dan tahun 2007 diberikan penghargaan kepada 70 orang guru. Dampak dari program ini secara langsung dapat terlihat dari proses belajar mengajar terutama di SD 01 Ladan, dimana guru-guru semakin bertambah disiplin dan komitmen dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari banyaknya guru SD dan SLTP yang mengikuti sekolah UT dalam upaya meningkatkan SDM. Jika SDM mereka terus bertambah maju secara tidak langsung tentunya diharapkan bisa pula mempengaruhi nilai dan prestasi para siswa. Peran Dinas Pendidikan Kecamatan Palmatak dan Siantan adalah sebagai kordinator penanggung jawab, mulai dari proses penentuan kriteria calon guru-guru yang berprestasi dan berdedikasi sampai memberikan penilaian terhadap guru-guru. Apabila program ini dihentikan oleh perusahaan maka akan berdampak negatif kepada kinerja guru-guru, karena mereka menganggap program ini sangat baik untuk memacu semangat berprestasi (Yesi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Peran Pelaku Pembangunan Dalam Program Penghargaan Terhadap Guru Peran Pemda Perusahaan Masyarakat Waktu Jumlah Lokasi 1.Memberikan bantuan - X - 27 April 70 Guru Penghargaan 2008 dari SD s/d 2. Panitia pelaksana X - - SLTP TRP- 3. Menseleksi dan X - - MTK mengumpukan data 4. Kesedian menghadiri - - X Acara tanpa di bayar 5. Menangung biaya Pelaksanaan acara - X - Kaitan program ini dengan program Pemda adalah dinas terkait mempersiapkan utusan masing-masing dinas untuk diperlombakan pada tingkat Kabupaten sebagai guru teladan. Pemerintah daerah Kabupaten Natuna sangat tergugah dengan program ini, sehingga Dinas Pendidikan kabupaten mengadakan lomba pemilihan guru-guru berprestasi dan berdedikasi tingkat kabupaten yang diadakan satu kali dalam setahun. Pihak masyarakat menilai baik program penghargaan kepada guru berprestasi dan

7 berdedikasi dari sisi manfaat kesesuaian maupun dampaknya, sedangkan dari aspek keberlanjutan program dinilai cukup. Pemerintah juga menilai baik program penghargaan kepada guru berdedikasi dan berprestasi dari sisi manfaat, kesesuaian, dan dampak. Sedangkan dari sisi keberlanjutan dinilai cukup. Sementara itu Perusahaan Star Energy menilai bahwa program penghargaan guru-guru berdedikasi dan berprestasi dari sisi manfaat, kesesuaian, berkelanjutan dan dampak juga baik. Gambaran mengenai persepsi masyarakat terhadap program penghargaan terhadap guru-guru berprestasi dan berdedikasi oleh Perusahaan Star Energy dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Penghargaan Guru Berdedikasi oleh Perusahaan Star Energy Penghargaan kepada guru Perusahaan Star No berdedikasi dan Masyarakat Pemerintah Energy berprestasi A Manfaat Baik Baik Baik Kesesuaian/ B Baik Baik Baik 2 kelayakan C Keberlanjutan Cukup Cukup Baik D Dampak Baik Baik Baik Antusias para guru dalam menyambut pelaksanaan program penghargaan bagi guru-guru yang berprestasi dan berdedikasi mendapat sambutan yang sangat baik, oleh manajemen perusahaan. Hal ini terlihat dari gambar di bawah ini bahwa salah seorang manajemen perusahaan yang berasal dari luar negeri menyempatkan hadir pada acara penyerahan penghargaan tersebut. Gambar 8. Penghargaan Terhadap Guru Berprestasi

8 Bantuan Peralatan dan Sponsor Kegiatan Kesenian Melayu Program ini merupakan bagian dari pelaksanaan program community development sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam membina dan memberdayakan masyarakat lokal di sekitar wilayah operasi melalui pendekatan kebudayaan. Pelaksanaan program Revitalisasi seni dan budaya pada masyarakat Kabupaten Natuna khususnya Kecamatan Siantan, didasarkan pada pertimbangan bahwa saat ini telah terjadi gejala pemudaran dan kepunahan pada unsur-unsur tradisi dan adat istiadat asli penduduk Melayu di Kabupaten Natuna. Di sisi lain, khasanah seni budaya Melayu di Kabupaten Natuna memiliki keunikan tersendiri, yang tidak ditemukan pada masyarakat-masyarakat Melayu yang lain. Program ini juga sejalan dengan aspirasi masyarakat lokal yang ingin mengaktifkan kembali adat istiadat dan tradisi yang mereka miliki, serta sejalan pula dengan kebijakan Pemda Kabupaten Natuna yang saat ini tengah giat-giatnya mengembangkan program pembangunan di bidang seni budaya dan pariwisata. Program ini selain diarahkan pada upaya untuk melestarikan dan menghidupkan kembali keberadaan kesenian tradisi yang tengah berada di ambang kepunahan juga diarahkan pada upaya untuk mempersiapkan tenaga SDM pelaku seni. Untuk menunjang kegiatan tersebut Perusahaan Star Energy memberikan bantuan video recorder kepada orkes Seroja yang ada di Siantan serta sponsorship untuk acara yang dilakukannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Kesenian Melayu Peran Pemda Perusaha an Masyarak at Waktu 1.Memberikan bantuan X X - Peralatan 2. Panitia pelaksana - - X 4. Kesedian menjadi - X Anggota dan bersedia - Mengikuti latihan Tanpa minta dibayar 5. Membentuk pelatihan Manajment kelompk X X - Jumhlah April Kelomp ok 25 orang peserta Tarempa Kecamat an Siantan Program ini belum ada keterkaitan secara khusus dengan program pemerintah Kabupaten.

9 Penilaian terhadap program ini dinilai cukup dan bermanfaat untuk mendukung kelestarian budaya melayu, dan dianggap sesuai dengan kebutuhan dan motivasi penduduk yang ingin melestarikan budaya melayu sebagai identitas mereka karena secara umum program ini kurang dirasakan keberlanjutannya karena baru sekali diberikan oleh perusahaan, namun dampaknya sangat dirasakan oleh kelompok kesenian dalam jangka panjang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Bantuan Peralatan dan Sponsor Kesenian Melayu oleh Perusahaan Star Energy 3 Bantuan peratan dan sponsor kesenian melayu Masyarakat Pemerintah Perusahaan Star Energy A Manfaat Baik Cukup Baik B Kesesuaian/ Baik Cukup Baik kelayakan C Keberlanjutan Cukup Cukup Cukup D Dampak Baik Cukup Baik Antusias para masyarakat dalam menyambut pelaksanaan program bantuan peralatan dan sponsor kesenian melayu mendapat sambutan yang sangat baik, oleh manajemen perusahaan. Hal ini terlihat dari gambar di bawah ini bahwa salah seorang manajemen perusahaan yang berasal dari luar negeri menyempatkan hadir pada acara penyerahan penghargaan tersebut. Gambar 9. Penyerahan Bantuan Kesenian Melayu

10 Kesehatan Program Bakti Sosial Kesehatan/Katarak Dalam bidang kesehatan perusahaan Perusahaan Star Energy melakukan program bakti sosial yaitu melakukan pengobatan gratis (operasi mata katarak), pesertanya adalah masyarakat Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan, program ini dilakukan karena ditemukan dibeberapa daerah masih terdapat warga masyarakat yang mengalami rabun siang karena mata mereka menderita katarak, namun karena keterbatasan sarana pengobatan, tenaga ahli, dan keterbatasan dana dari warga masyarakat, maka program ini dilakukan dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna. Kegiatan bakti sosial yang sudah dilakukan adalah melakukan pengobatan gratis kepada 90 orang warga masyarakat yang berada di Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan. Warga masyarakat yang dibantu adalah warga yang tidak mampu dan sudah mendapat persetujuan dari dokter setempat (Perusahaan Star Energy, 2008). Peran yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas kesehatan adalah mendata warga masyarakat yang berminat untuk mengikuti operasi mata tersebut ke kampung-kampung. Kontribusi yang diberikan oleh pihak rumah sakit adalah dengan menyediakan ruangan untuk operasi, dan para pasien juga diberikan pelayan khusus setelah di operasi dimana petugas puskesmas terdekat diberi tugas untuk langsung melihat kondisi pasien ke-rumah-rumah mereka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa kendala-kendala yang mereka hadapi setelah operasi dilakukan. Dampak program ini sangat positif, baik untuk pasien sendiri yaitu bisa melihat lebih baik dari semula, dan bagi anggota keluarga juga terasa manfaatnya karena anggota keluarga mereka, yang dulunya mesti di bimbing namun setelah operasi mampu berjalan sendiri. Keberhasilan program ini hampir 100 persen (yazit). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 23.

11 Tabel 23. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Operasi Katarak Peran Pemda Perusaha an Masyarak at Waktu 1.Memberikan bantuan - X - Pengobatan 2. Panitia pelaksana X Menseleksi dan X - - mengumpukan data Pasien 4. Kesedian untuk Diberikan pengobatan Tanpa meminta Bayaran - - X Jumhla h 27 April Anggota Masyara kat Kecamat an Siantan Dan Palmata k 5. Menyediakan Tempat X - - Dan Fasilitas RSUD 6. Mengontrol Secara terjadwal X - - Program ini mempunyai keterkaitan dengan program Kabupaten yaitu dalam rangka peningkatan pelayanan dan penjaminan kesehatan bagi masyarakat untuk hidup sehat. Penilaian terhadap program bakti sosial kesehatan (operasi mata katarak) dinilai baik oleh masyarakat dari sisi manfaat, kesesuaian, dan dampak, sementara pemerintah juga menilai baik dari aspek manfaat, kesuaian dan dampak. Perusahaan Star Energy juga menilai baik dari sisi manfaat, kesuaian dan dampak karena program tersebut memang sangat dibutuhkan. Pemerintah, masyarakat dan Perusahaan Star Energy menilai cukup dari sisi keberlanjutan karena program ini hanya bersifat sementara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Bantuan Operasi Katarak oleh Perusahaan Star Energy No Bakti sosial operasi katarak Masyarakat Pemerintah Perusahaan Star Energy 4 A Manfaat Baik Baik Baik B Kesesuaian/ Baik Baik Baik kelayakan C Keberlanjutan Cukup Cukup Cukup D Dampak Baik Baik Baik Antusias para masyarakat dalam menyambut pelaksanaan program bantuan operasi katarak mendapat sambutan yang sangat baik oleh masyarakat.

12 Gambar 10. Kegiatan Operasi Katarak Program Pemberdayaan Ekonomi Pelatihan VCO (virgin coconut oil) Program ini dilatar-belakangi oleh keinginan untuk membantu masyarakat pesisir sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, terutama masyarakat petani kelapa yang tidak memperdulikan kebun kelapanya dan bahkan buahnya banyak yang tidak mereka ambil karena harganya sangat murah (Rp.500/buah). Selama ini kelapa dijual oleh masyarakat setelah dikeringkan ke toke untuk selanjutnya dijual ke Singapur, namun sekitar 10 tahun terakhir ini harga kelapa sangat murah sehinga para petani tidak lagi merawat kebun dan mengambil buahnya, mereka biarkan buahnya jatuh dengan sendirinya tanpa perawatan, kalaupun mereka ambil hanya untuk sekedar kebutuhan rumah tangga saja. Melihat kondisi tersebut Perusahaan Star Energy bekerja sama dengan LIPI di bawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Bambang dari Yogyakarta telah melakukan studi potensi SDA ekonomi lokal yang sesuai untuk di kembangkan di Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan. Program ini mulai dirintis sejak tahun 2005, dimana pertama sekali masyarakat diberikan pelatihan teknologi pengolahan buah kelapa menjadi minyak kelapa murni VCO (virgin coconut oil). Jumlah peserta pelatihan sebanyak 25 orang petani kelapa dari Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan. Hampir semua peserta bisa menyerap ilmu yang diberkan oleh instruktur bahkan mereka bisa juga mengajar warga masyarakat yang lain. Setelah mereka berproduksi maka dibentuklah KUB (koperasi usaha bersama) VCO Anambas Sejahtera yang anggotanya adalah seluruh peserta yang ikut

13 dalam pelatihan tersebut. Masyarakat sangat merasakan manfaat dari program tersebut karena disamping tidak membutuhkan modal besar, usaha itu bisa dilakukan sebagai usaha sampingan masyarakat. Dampak dari program ini bukan saja kepada para peserta tetapi kepada masyarakat secara umum yang mempunyai kebun kelapa. Mereka sudah kembali merawat dan menjaga kebun kelapanya dari ganguan kera, dan buah kelapa bisa mereka jual dengan harga yang pantas (Rp per buah) (kamar). Untuk keberlanjutan program ini Perusahaan Star Energy membangun sebuah gedung Koperasi sebagai pusat ekonomi kerakyatan di Kecamatan Siantan. Gedung ini berfungsi untuk menampung hasil produksi VCO yang telah diproduksi oleh masyarakat sebelum dipasarkan. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh Perusahaan Star Energy dalam upaya menunjang keberlanjutan program ini adalah dengan cara mengembangkan produk kelapa menjadi produk-produk turunan melalui kegiatan pelatihan Bricket Tempurung, Penguatan kelembagaan kelompok, Studi banding dan Pelatihan manajemen usaha. Sewaktu penelitian ini dilakukan, produksi VCO yang dikelola oleh masyarakat mulai menurun karena masalah pemasaran, KUB juga kewalahan untuk membeli karena keterbatasan dana, namun mereka masih mengupayakan pemasarannya ke negara tetangga seperti ke Malaysia (mulyono). Dinas Pertanian membantu mendata serta mencarikan peserta untuk mengikuti pelatihan, menyediakan tempat pelatihan serta menyediakan fasilitas transportasi darat (sepeda motor) bagi staf perusahaan yang ingin melihat langsung lokasi perkebunan masyarakat, serta terlibat secara aktif memberikan pendampingan baik waktu kunjungan team dari LIPI berkunjung ke Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan maupun pada waktu-waktu hari biasa. Pemerintah Kabupaten Natuna menyambut baik usaha yang dilakukan Perusahaan Star Energy, dan siap memberikan dukungan berupa lahan jika dibutuhkan masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 25.

14 Tabel 25. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Pelatihan VCO Peran Pemda Perusaha Masyarak Waktu Jumhlah an at 1.Memberikan bantuan - X - Tahun 25 Pelatihan 2. Panitia pelaksana X Petani Kelapa 3. Menseleksi dan X - - mengumpukan data 4. Kesedian menghadiri Acara tanpa di bayar Kecamat an Palmata 5. Memberi modal kerja - X - k dan 6. Memberikan X X - Siantan Pembinaan secara berkala Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta meningkatkan usaha home industry. Penilaian program ini mendapat tanggapan yang positif dari warga masyarakat dan pemerintah dan pihak perusahaan. Terlihat bahwa pihak masyarakat menilai program pelatihan VCO dari sisi manfaat, mendapat nilai baik, karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat dilapangan. Sedangkan dari aspek kesesuaian dan dampak program dinilai cukup, sedangkan dari aspek keberlanjutan program dinilai kurang. Persepsi pemerintah menilai bahwa program pelatihan VCO dari sisi manfaat baik. Dari aspek kesesuaian, dan dampak program cukup, dan dari aspek keberlanjutan kurang. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, dan kesesuaian program dinilai baik, sedangkan dari sisi keberlanjutan program dinilai kurang, dan dari dampak program dinilai cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pelatihan VCO oleh Perusahaan Star Energy Pelatihan VCO (Virgin Perusahaan Star No Masyarakat Pemerintah Coconat Oil) Energy A Manfaat Baik Baik Baik Kesesuaian/ B Cukup Cukup Baik 6 kelayakan C Keberlanjutan Kurang Kurang Kurang D Dampak Cukup Cukup Cukup

15 Setelah pelatihan VCO mereka dapatkan dari perusahaan, maka ada beberapa perkembangan terhadap pola dan perilaku ekonomi masyarakat binaan tersebut. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut : 1. Harga kelapa meningkat menjadi Rp / buah 2. Para petani kelapa sudah kembali untuk mengurus ladang pertaniannya terutama dari gangguan kera, dan menjadikan kelapa sebagai penopang perekonomian. 3. Masyarakat telah menyadari bahwa kelapa bisa menghasilkan VCO dan bermanfaat untuk kesehatan sehingga hampir seluruh masyarakat petani kelapa memelihara serta membuat VCO sendiri (petani kelapa diperkirakan sekitar orang di Kecamatan Siantan dan Kecamatan Palmatak). Masyarakat petani kelapa menjadikan pembuatan VCO sebagai usaha rumah tangga (Shalahudin). Berbagai produk yang telah dihasilkan oleh para peserta yang telah mengikuti pelatihan VCO tersebut dapat langsung dijual ke pasaran dengan sistem pengemasan yang sudah mendapat sertifikasi halal dari pemerintah Kabupaten Natuna, dalam hal ini pihak MUI. Gambar 11. Hasil Produksi Kegiatan Program Ekonomi Program Pengembangan Perkebunan Melihat potensi wilayah di sekitar Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan yang sebagian besar terdiri dari pergunungan dan mata pencarian penduduknya adalah sebagai petani kelapa dan karet, maka Perusahaan Star Energy pada tahun 2007 bekerja sama dengan LIPI untuk melakukan pelatihan kepada para

16 petani dalam hal bercocok tanam. Pada tahap awal diberikan 1800 bibit unggul buahbuahan (mangga dan durian) kepada 80 orang petani yang berasal Desa Mubur Kecamatan Palmatak dan Desa Nyamuk Kecamatan Siantan (Perusahaan Star Energy tahun, 2007). Masyarakat yang memperoleh bantuan pelatihan dan bibit buah-buahan tersebut sangat merasa gembira dan mereka merasakan manfaat dari pelatihan yang telah diberikan. Bagi mereka palatihan itu adalah hal yang baru yang selama ini belum pernah mereka dapatkan ilmunya, dan bibit-buah-buahan yang diberikan sangat bermanfaat bagi mereka, karena jika harus dibeli sendiri sangat tidak mungkin, disamping harganya mahal tempatnya juga jauh yaitu di Jakarta. Dari segi kelayakan, bantuan ini dianggap layak oleh masyarakat karena daerah tersebut selama ini belum pernah ditanami dengan bibit buah-buahan yang unggul, dan ratarata para petani yang mengikuti pelatihan ini mempunyai lahan pertanian sendiri. Harapan mereka 7 sampai 10 tahun kedepan masyarakat Palmatak dan Siantan sudah menikmati buah-buahan yang berkualiatas unggul tersebut. Dampak dari program ini saat sekarang memang belum terasa karena belum menghasilkan, namun secara tidak langsung para petani yang mendapat bantuan tersebut sudah semakin optimis bahwa mereka sudah mempunyai lahan tanaman buah-buahan yang suatu saat nanti akan berbuah dan akan mereka jual. Dengan demikian mereka secara rutin mengontrol lahan mereka dan secara berkala juga mereka mendapat pendampingan dari petugas pertanian setempat (salahudin). Peran pemerintah dalam hal ini adalah Dinas pertanian dan Perkebunan adalah ikut memberikan penyuluhan pertanian kepada masyarakat dan anggota yang mendapat bantuan dari perusahaan secara berkala. Peran yang dilakukan oleh peserta adalah mereka mengikuti pelatihan siap untuk tidak dibayar/hari, dan mereka siap pula untuk menyediakan lahan terlebih dahulu tanpa harus mendapatkan pinjaman modal usaha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Petani Perkebunan

17 Peran Pemda Perusaha an Masyarak at Waktu Jumhla h 1.Memberikan bantuan - X - Tahun 20 Pelatihan 2. Panitia pelaksana X Petani 3. Menseleksi dan X - - Kecamat mengumpukan data 4. Kesedian menghadiri - - X an Palmata Acara tanpa dibayar 5. Menangung biaya - X - k dan Siantan Pelaksanaan acara 6. Memberikan bibit- - X - Buah-buahan ungul 7. Monitor secara Terjadwal - X - Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka untuk pengembangan pola pemanfaatan tanah, memperkuat kelembagaan petani dan pelestarian budidaya tanaman pangan dan holtikultura. Penilaian masyarakat terhadap program pelatihan perkebunan/pertanian dari aspek manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampak dinilai baik karena program ini merupakan suatu kebutuhan. Pemerintah menilai baik hanya pada aspek manfaat, kesesuaian dan dampak program, sedangkan dari aspek keberlanjutan dinilai cukup karena perusahaan belum mampu memberikan pendampingan terhadap kelompok secara berkelanjutan. Perusahaan Star Energy menilai program ini baik dari aspek manfaat, kesuaian dan dampak karena sangat sesuai dengan kondisi ketersediaan sumber daya alam di Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan. Sedangkan perusahaan menilai cukup pada aspek keberlanjutan karena memang secara kenyataan perusahaan belum mampu memenuhi semua keinginan para kelompok yang mana menurut perusahaan perlu keterlibatan pemerintah dalam menunjang program perkebunan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pelatihan Perkebunan /Pertanian oleh Perusahaan Star Energy Pelatihan Perkebunan dan Pertanian Masyarakat Pemerintah Perusahaan Star Energy A Manfaat Baik Baik Baik B Kesesuaian/ Baik Baik Baik kelayakan C Keberlanjutan Baik Cukup Cukup D Dampak Baik Baik Baik

18 Antusias para peserta dalam mengikuti program bantuan Pelatihan Perkebunan/Pertanian mendapat sambutan yang sangat baik oleh masyarakat. Gambar 12. Kegiatan Pelatihan Perkebunan/Pertanian Dalam gambar tersebut terlihat bahwa para petani di ajarkan untuk membuat lubang sesuai dengan ukuran yang semestinya dan disesuaikan pula dengan ukuran kedalamannya. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah seorang peserta pelatihan mereka mengatakan sangat senang mendapat pelatihan seperti ini karena sebelumnya mereka hanya berkebun dengan cara sederhana. Mereka bener-benar mendapat ilmu pengetahuan yang baru mulai dari menyiapkan lahan, menyiapkan lubang, membuat pupuk kandang, cara menanam bibit buah-buahan serta perawatan yang baik Program Pelatihan Sablon Pelatihan sablon yang dilakukan sejak tahun 2007 ini dilatar belakangi oleh permintaan dari para pemuda Kecamatan Siantan, karena mereka menganggap bisnis usaha sablon sangat menjanjikan jika ditekuni. Selama ini sepanduk-sepanduk dan reklame serta tempat menyablon baju memang belum ada di Kecamatan Siantan, dan mereka memesan sepanduk dari Jakarta atau Tanjung Pinang. Perusahaan Star Energy melihat bahwa kursus atau pelatihan ini perlu untuk dibantu dan pemuda perlu mendapat perhatian, maka dilakukanlah pelatihan kepada para pemuda.

19 Peserta pelatihan sebanyak 17 orang terdiri dari utusan pemuda kelurahan dan Kelurahan Tarempa Barat, mereka dilatih oleh instruktur dari Bandung selama 4 hari. Setelah mengikuti pelatihan perusahaan juga memberikan seperangkat alat kerja kepada seluruh peserta. Sekarang mereka sudah merasakan manfaat dari kursus tersebut karena sudah bisa menyablon baju dan sepanduk untuk di jual. Dampak dari program ini masyarakat sangat dipermudah jika hendak menyablon baju dan sepanduk, apalagi pada saat-saat tertentu seperti menjelang pemilu, semakin banyak pesanan dari kalangan partai politik yang membutuhkan sepanduk dan logo-logo partai (Dian). Keberlanjutan program ini sebenarnya sangat tergantung dari para peserta sendiri, karena semakin tekun dan ulet untuk mempertahankan mutu yang mereka buat maka dipastikan bisnis ini akan menjadikan mata pencarian yang dapat mereka andalkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Pelatihan Sablon Peran KNPI Perusaha an Masyarak at Waktu Jumhla h 1.Memberikan bantuan - X - 30 Juni 16 Pelatihan 2. Panitia pelaksana X Kalanga n 3. Menseleksi dan X - - Pemuda mengumpukan data 4. Kesedian menghadiri Acara tanpa di bayar - - X Kel. Tarempa 5. Menangung biaya - X - Kecamat Pelaksanaan acara an 6. Memberikan - X - Siantan Seperangkat alat kerja Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka menciptakan lapangan kerja serta mengoptimalkan peran generasi muda sebagai pelaku pembangunan. Kondisi lapangan sebelum pelatihan sablon dilaksanakan sebagai berikut : (1) masyarakat kesulitan untuk mendapatkan dengan mudah berupa spanduk dan stiker karena harus dipesan di luar daerah; (2) beberapa pemuda yang sudah memahami teori menyablon tidak bisa menyalurkan hobi dan bakat mereka; (3) satu helai spanduk jika dibeli diluar seharga Rp /lembar. Aspek manfaat yang dapat dirasakan oleh peserta dan masyarakat setelah pelatihan adalah sebagai berikut : (1)

20 masyarakat sangat mudah mendapatkan secara cepat jika mereka membutuhkan untuk pembuatan spanduk dan sejenisnya; (2) setelah diadakan pelatihan sebanyak 10 orang pemuda di Kecamatan Siantan telah membuka usaha menyablon disamping bisa menyalurkan bakat mereka juga bisa menghasilkan penghasilan tambahan; (3) satu helai spanduk jika dibeli di Kecamatan Siantan hanya seharga Rp Rp /lembar; (4) dua orang pengusaha sablon rata-rata bisa menghasilkan uang Rp hingga Rp per bulan (dian pengusaha sablon); (5) sudah terdapat 2 tempat percetakan/sablon, dan masing-masing mereka mempekerjakan 2 orang karyawan. Penilaian terhadap program pelatihan sablon mendapat tanggapan yang positif. Terlihat bahwa pihak masyarakat menilai program pelatihan sablon dari aspek manfaat, dan dampak program dinilai cukup karena program ini merupakan kebutuhan dalam mengurangi permasalahan dalam mendapatkan pelayanan jasa sablon dan pembuatan spanduk. Sedangkan dari aspek kesesuaian program dinilai baik, dan dari aspek keberlanjutan program dinilai cukup. Persepsi pemerintah menilai bahwa program pelatihan sablon dari aspek manfaat, kesesuaian, keberlanjutan, dan dampak program dinilai cukup. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, kesesuaian, dan dampak program dinilai cukup, sedangkan dari aspek keberlanjutan program nilai kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pelatihan Sablon oleh Perusahaan Star Energy Perusahaan Star No Pelatihan Sablon Masyarakat Pemerintah Energy A Manfaat Cukup Cukup Cukup Kesesuaian/ Cukup B Baik Cukup 8 kelayakan C Keberlanjutan Kurang Cukup Baik D Dampak Cukup Cukup Cukup Program Fasum/Fasos Pembangunan Gedung TK Program pembangunan gedung TK yang dilakukan Perusahaan Star Energy terdapat di Desa Ladan. Pembangunan TK bertujuan memfasilitasi anak usia prasekolah untuk mempersiapkan diri mereka sebelum masuk sekolah dasar, sehingga

21 pada saat mereka masuk sekolah dasar, dan menerima materi pelajaran sekolah anakanak tersebut telah terbiasa dan mudah beradaptasi. Secara umum, sejak dimulainya pembangunan gedung TK Al-Muttaqin Ladan pada tahun 2008 hingga penelitian dilakukan, masyarakat dan guru sekolah dasar mengakui bahwa anak-anak yang masuk TK sebelum masuk sekolah dasar dapat beradaptasi lebih cepat dan menerima pelajaran lebih baik dibanding anak yang tidak masuk TK sebelumnya (Yesi). Manfaat keberadaan TK Al-Muttaqin di Desa Ladan sangat besar, tidak saja dirasakan oleh anak, tetapi juga bagi orang tua murid dan guru-guru SD. Dari wawancara dengan beberapa orang tua murid, manfaat adanya sekolah TK tersebut bagi anak adalah membantu meningkatkan keterampilan, keberanian dan motivasi belajar anak-anak mereka serta menghindarkan aktivitas-aktivitas anak yang bersifat negatif dan berbahaya, seperti bermain kotor-kotoran di sungai (Yesi). Sedangkan manfaat bagi orang tua murid dan guru SD adalah memudahkan mereka ketika mengarahkan dan mendidik anak di rumah maupun di sekolah. Dari hasil wawancara terhadap guru SD di Ladan, kemampuan anak-anak yang bersekolah di TK Ladan dan yang tidak bersekolah TK sangat berbeda. Anak-anak yang berasal dari TK Ladan lebih cepat beradaptasi di kelas dan lebih mudah menyerap atau menerima pelajaran serta lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan di sekolah dibandingkan anak-anak yang tidak bersekolah TK (Yesi). Dampak berdirinya TK Al-Muttaqin sangat luas diantaranya adalah menumbuhkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya pendidikan, terutama bagi anak sejak dini. Mereka melihat pendidikan merupakan dasar yang bermanfaat bagi masa depan anak, sehingga mendorong mereka untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, nilai sosial untuk menyekolahkan anak pada usia dini sudah dapat diterima oleh sebagian besar warga masyarakat Desa Ladan, dan warga sudah merasakan bagaimana pentingnya pendidikan anak usia dini dapat membantu orangtua ketika anak masuk ke SD. Mengenai keberlanjutan, dari hasil wawancara terlihat bahwa masyarakat maupun komite sekolah masih ragu akan kemampuannya untuk membantu pemeliharaan gedung. Masyarakat dan komite sekolah pada saat ini hanya mampu membiayai operasional kegiatan TK sehari-hari, seperti gaji guru, karyawan, dan

22 membeli peralatan belajar yang dibutuhkan oleh murid-murid TK sehari-hari. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi masyarakat Ladan yang masih lemah. Namun ke depan, TK Ladan akan dibantu pendanaan oleh pemerintah daerah, sehingga sebagian biaya perawatan gedung akan dialokasikan dari dana tersebut (Yesi-guru). Peran dari masyarakat dalam pembangunan gedung ini adalah pihak masyarakat menghibahkan tanah secara sukarela, dan Pemerintah Desa serta warga masyarakat ikut memfasilitasi kelancaran proses pembangunan dengan memberikan dukungan terhadap kontraktor yang mengerjakan bangunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Pembangunan Gedung TK Peran Pemda Perusaha an Masyarak at Waktu Jumhla h 1.Memberikan bantuan - X - Tahun 1 Gedung 2. Pembebasan Lahan - - X 2007-s/d 2008 Unit Gedung 3. Menyediakan tenaga Guru X - - Ladan 4. Membayar X - X Kecamat operasional sekolah an Palmata 5. Pekerjaan Bangunan - - X k Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka melengkapi infrastruktur pendidikan pada tiap-tiap desa serta mengembangkan pendidikan usia dini dan sekaligus upaya untuk mencerdaskan generasi bangsa. Hasil penilaian terhadap program pembangunan gedung TK, terlihat bahwa pihak masyarakat menilai program pembangunan gedung TK dari aspek manfaat, dan kesesuaian dinilai baik karena merupakan kebutuhan dari masyarakat. Sedangkan dari aspek keberlanjutan program kurang, dan dari aspek dampak program dinilai cukup. Persepsi pemerintah menilai bahwa program pembangunan gedung TK dari aspek manfaat, kesesuaian dinilai cukup, akan tetapi dari aspek keberlanjutan dan dampak program dinilai cukup. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, kesesuaian, dan keberlanjutan dinilai baik, sedangkan dari aspek dampak program nilai baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 32.

23 Tabel 32. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pembangunan Gedung TK oleh Perusahaan Star Energy Pembangunan Gedung Perusahaan Star Masyarakat Pemerintah TK Energy A Manfaat Baik Baik Baik B Kesesuaian/ kelayakan Baik Baik Baik C Keberlanjutan Kurang Kurang Kurang D Dampak Cukup Cukup Cukup Kondisi sekolah TK di desa Ladan sebelum dibantu oleh Perusahaan Perusahaan Star Energy sangat memprihatinkan walaupun ada siswa yang bersekolah di sana, namun jumlahnya relatif sedikit dan letaknyapun tidak cocok untuk sebuah ukuran tempat bermain bagi anak-anak usia dini. Setelah dilakukan pendirian TK yang permanen oleh Perusahaan Perusahaan Star Energy, pihak masyarakat secara umum sangat merasakan manfaat sebagai berikut : 1. Anak-anak lebih merasa nyaman untuk datang ke sekolah, karena sekolah dan fasilitasnya baru. 2. Para orang tua tidak merasa ragu untuk menyekolahkan anaknya di TK karena bangunannya sudah permanen. 3. Dengan adanya TK memacu motivasi anak-anak untuk bersekolah dan terhindar mereka dari bermain-main kotor di sungai. 4. Jumlah siswa meningkat dari 70 siswa menjadi 120 orang pada tahun Menumbuhkan semangat dan kesadaran orang tua untuk pentingnya pendidikan usia dini karena tamatan sekolah TK lebih mudah menerima mata pelajaran jika ia masuk ke jenjang SD daripada yang tidak. 6. Dengan adanya TK, beberapa warga masyarakat dapat berjualan di lokasi halaman sekolah Hampir seluruh masyarakat desa Ladan merasakan manfaat dari keberadaan pembangunan TK tersebut, disamping bisa digunakan sebagai sarana belajar, juga bisa digunakan untuk kegiatan rapat-rapat desa (Yesi Ketua PKK dan wali murid, serta guru SD).

24 Pembangunan Gedung SMP Nyamuk Pembangunan gedung sekolah SMP 3 di Desa Nyamuk Kecamatan Siantan pada tahun 2007 adalah berdasarkan masukan dan saran dari Dinas Pendidikan Kecamatan Siantan dan masyarakat, salah satu pertimbangan karena Desa Nyamuk belum mempunyai sekolah SMP sehingga masyarakat setempat sangat kesulitan untuk menyekolahkan putra-putri pada tingkat sekolah SLTP. Keterbatasan biaya dan jarak yang sangat jauh dari ibu kota telah menyebabkan banyak diantara anakanak mereka yang tidak melanjutkan sekolah lagi. Dengan telah dibangunnya gedung sekolah tersebut maka pemerintah memberikan dukungan dengan mengirimkan guruguru pegawai negeri ke sana sebagai tenaga pengajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 33. Tabel 33. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Pembangunan Gedung SMP Peran Pemda Perusaha an Masyarak at Waktu Jumhla h 1.Memberikan bantuan - X - Tahun 1 Gedung SMP 2. Pembebasan Lahan - - X 2007-s/d 2008 Unit Gedung 3. Menyediakan tenaga Guru X - - Nyamuk 4. Membayar X - X Kecamat operasional sekolah an Siantan 5. Pekerjaan Bagunan - - X 6. Bangku dan peralatan Belajar X - - Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka melengkapi infrastruktur pendidikan pada tiap-tiap desa serta mengembangkan pendidikan dasar 9 tahun dan sekaligus upaya untuk mencerdaskan generasi bangsa. Program ini di pandang oleh masyarakat dan pemerintah sangat berhasil dengan indikator semua anak-anak yang tamat SD pada daerah tersebut melanjutkan sekolah di SMP yang dibangun oleh oleh Perusahaan Star Energy (Alem). Manfaat keberadaan sekolah SMP sangat besar, tidak saja dirasakan oleh anak, tetapi juga bagi orang tua murid dan guru-guru SD yang merasa bahwa anak didik mereka tidak akan putus sekolah hanya sebatas SD saja tetapi akan melanjutkan ke SMP yang sudah ada di daerah mereka. Dari wawancara dengan beberapa orang tua murid, manfaat adanya sekolah SMP tersebut bagi anak adalah

25 membantu meringankan beban biaya sekolah anak, motivasi belajar anak-anak semakin meningkat. Hal ini terbukti ketika semua siswa SD lulus 100 persen dan juga melanjutkan ke SMP juga lulus 100 persen pada tahun 2007 (Kepala sekolah SMP). Dampak berdirinya SMP sangat luas seperti menumbuhkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya pendidikan, terutama bagi anak sejak kecil dan adanya program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Mereka melihat pendidikan merupakan dasar yang bermanfaat bagi masa depan anak, sehingga mendorong mereka untuk menyekolahkan anak-anaknya sejak dini. Keberlanjutan program ini sangat tergantung dari pemerintah, karena masih banyak membutuhkan sarana-dan prasarana belajar lainnya seperti peralatan laboratorium, ruangan pustaka, dan fasilitas alat-alat olah raga. Meskipun demikian, bantuan perusahaan tetap dinilai sangat penting karena bantuan yang diperoleh dari pemerintah sangat terbatas. Hasil penilaian masyarakat terhadap program pembangunan SMP tersebut, terlihat bahwa pihak masyarakat menilai program pembangunan gedung SMP dari aspek manfaat dan kesesuaian dinilai baik karena merupakan kebutuhan masyarakat. Sedangkan dari aspek keberlanjutan dan dampak program dinilai kurang. Persepsi pemerintah menilai bahwa program pembangunan gedung SMP dari aspek manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampak dinilai cukup. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampak program dinilai cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pembangunan Gedung SMP oleh Perusahaan Star Energy Pembangunan Gedung Perusahaan Star No Masyarakat Pemerintah SMP Energy A Manfaat Baik Cukup Cukup Kesesuaian/ Cukup Cukup B Baik 10 kelayakan C Keberlanjutan Cukup Cukup Cukup D Dampak Cukup Cukup Cukup Sebelum gedung SMP di desa Nyamuk dibangun oleh perusahaan Perusahaan Star Energy banyak anak-anak tamatan sekolah SD tidak melanjutkan ke sekolah

26 SMP karena sekolah SMP tersebut sangat jauh dari Desa Nyamuk, disamping akan menimbulkan biaya yang besar juga lemahnya tingkat keperdulian orang tua terhadap pendidikan bagi anak mereka. Setelah gedung tersebut dibangun, masyarakat dapat merasakan manfaatnya diantaranya sebagai berikut : Hampir 100 persen siswa tamatan SD desa terdekat masuk sekolah ke SMP tersebut, jika dibandingkan pada masa sebelumnya tidak semua siswa bisa melanjutkan sekolah SMP karena lokasi sekolah tersebut jauh di Kelurahan Tarempa. Dengan adanya sekolah terbukanya lahan pekerjaan baru terutama bagi alumni sekolah Perguruan Tinggi dengan jumlah guru 9 orang. Keberadaan sekolah tersebut meringankan beban wali murid karena tidak jauh-jauh menyekolahkan anaknya ke sekolah lain. Hampir seluruh masyarakat desa Ladan merasakan manfaat dari keberadaan pembangunan SMP, disamping sebagai sarana belajar, juga bisa digunakan untuk kegiatan rapat-rapat desa (alim). Berikut ini adalah lokasi pembangunan gedung sekolah SMP Nyamuk yang letaknya sangat strategis karena masih memiliki luas lahan kosong yang telah disediakan oleh masyarakat sekitar 2 hektar. Hal ini merupakan sebuah keberuntungan untuk pengembangan sekolah tersebut di masa yang akan datang, apalagi Desa Nyamuk dalam proses persiapan untuk dimekarkan menjadi sebuah kecamatan. Gambar 13. Pembangunan Gedung SMP Nyamuk Pembangunan Gedung KUB Ada beberapa latar belakang pembangunan gedung KUB diantaranya karena melihat bahwa produksi dari VCO sudah berjalan dan para produsen VCO sangat

27 memerlukan tempat penyimpanan dan tempat transaksi yang lebih baik dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Faktor lain adalah karena sudah terbentuknya kelompokkelompok usaha bersama oleh para produsen dan sudah adanya kometmen pemerintah daerah untuk memberikan/menyediakan tempat untuk pembangunan gedung. Dalam proses pembangunan gedung KUB tersebut dilakukan oleh berbagai pihak terutama pihak masyarakat sangat berperan seperti ketersediaan mereka untuk ikut mengerjakan bangunan, menyediakan peralatan gedung serta membayar operasional pembangunan gedung. Masyarakat yang kita maksud disini adalah para kelompok petani kelapa yang sudah mendapat pelatihan VCO. Keterlibatan Pemda dalam hal ini adalah menyediakan lahan, menyiapkan kontraktor untuk membangun serta ikut memberikan peralatan gedung, dan untuk pembangunan gedung itu sendiri dibiayai oleh perusahaan sepenuhnya yang mana proses pekerjaannya mulai dari Tahun 2007 sampai Tahun Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 35. Tabel 35. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Pembangunan Gedung KUB Peran Pemda Perusaha Masyarak Waktu Jumhlah an at 1.Memberikan bantuan - X - Tahun 1 Gedung 2007-s/d Unit 2. Pembebasan Lahan X Gedung 3. Menyedikan X - - kontraktor bangunan 4.Membayar operasional - - X Tarempa Kecamat bangunan 5. Pekerjaan Bagunan - - X an Siantan 6. Peralatan Gedung X X X Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka melengkapi infrastruktur lembaga jaringan ekonomi sosial serta pusat pasar bagi kerajinan rakyat. Manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat dengan telah dibangunnya gedung KUB tersebut menurut hasil wawancara dengan pemanfaat, adalah bahwa mereka sangat mudah untuk mengantarkan bahan produksi, apalagi tempatnya sangat strategis. Manfaat bagi pengurus dengan adanya bangunan ini adalah bahwa mereka (pengurus - kelompok-masyarakat pembeli) merasa nyaman berada di kantor sendiri dan bisa lebih maksimal untuk melakukan pelayanan terhadap anggota kelompok. Akhirnya, berdasarkan kesepakatan pengurus, maka gedung itu sekarang dirubah menjadai gedung KUB (koperasi usaha bersama). Keberlanjutan dari pembangunan

28 gedung ini sangat baik, karena untuk biaya operasional gedung dan biaya pengelolaan bisa didapatkan dari keuntungan KUB yang dikelola oleh pengurus (ahmad). Hasil penilaian dari masyarakat terlihat bahwa pihak masyarakat menilai program pembangunan gedung KUB dari aspek manfaat, kesesuaian, dan dampak dinilai baik, akan tetapi dari aspek keberlanjutan program dinilai cukup karena merupakan kebutuhan masyarakat. Persepsi pemerintah menilai bahwa program pembangunan gedung KUB dari aspek manfaat, kesesuaian, dan dampak cukup, akan tetapi dari aspek keberlanjutan kurang. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, kesesuaian, dan dampak program baik, akan tetapi dari aspek keberlanjutan dinilai kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 36. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pembangunan Gedung KUB oleh Perusahaan Star Energy No Pembangunan Gedung Perusahaan Star Masyarakat Pemerintah KUB Energy A Manfaat Baik Cukup Cukup Kesesuaian/ B 11 kelayakan Baik Cukup Cukup C Keberlanjutan Kurang Kurang Kurang D Dampak Baik Cukup Cukup Keberadaan gedung KUB sangat dirasakan oleh masyarakat secara umum, hal ini dapat dirasa manfaatnya jika dibandingkan dengan sebelum gedung itu terbangun. Pada saat gedung itu sebelum dibangun masyarakat kelompok pengrajin produsen VCO merasakan Para kelompok pengrajin VCO tidak mempunyai tempat sebagai sentral bagi pasar. Masyarakat merasa kesulitan untuk membeli produk VCO, produk makanan dan kerajinan khas daerah Kepulauan Riau. Sebelumnya tidak ada wadah koperasi yang menangani/menampung hasil kerajinan dari kelompok petani dan nelayan. Manfaat yang dirasakan setelah gedung itu terlaksana adalah Para kelompok pengrajin VCO mempunyai tempat sebagai pusat bagi pasar. Masyarakat tidak lagi merasa kesulitan untuk membeli produk VCO, produk makanan dan kerajinan khas daerah Kepulauan Riau. Sudah tersedia wadah koperasi yang menampung hasil kerajinan dari kelompok petani dan nelayan (ahmad). Telah

29 terbentuk kelompok usaha bersama yang anggotanya lebih kurang 25 orang utusan dari 3 Kecamatan (Palmatak dan Siantan). Gambar 14. Gedung VCO Rehabilitasi Rumah/Bedah Rumah Program rehabilitasi bangunan rumah (bedah rumah) saat ini baru dilakukan di Desa Ladan sebagai pusat Ibu kota Kecamatan Palmatak. Hal ini berdasarkan permintaan masyarakat Desa Ladan kepada perusahaan Perusahaan Star Energy. Karena di Desa Ladan terdapat buah rumah yang tidak layak untuk dihuni (Taufik). Program bantuan rehabilitasi rumah yang dimulai sejak tahun 2007 dirasakan sangat bermanfaat bagi warga masyarakat yang menerima bantuan dan bisa memperbaiki citra kampung dan Pusat kota kecamatan. Peran yang dilakukan oleh masyarakat dalam hal ini adalah membantu proses pekerjaan dengan bergotong royong, perusahaan hanya membantu membelikan bahan material seperti pasir, papan, atap, makan dan minum para tukang serta warga yang membantu selama proses pekerjaan berlangsung. Dari segi keberlanjutan, pada dasarnya program ini hanya bersifat membantu masyarakat yang memang tidak mampu dan tidak mempunyai pekerjaan. Dampak dari program ini adalah menumbuhkan sikap saling tolong - menolong, semangat bekerja sama dan membina kerukunan antar sesama warga. Walaupun secara ekonomi tidak menguntungkan tetapi secara sosial bisa memupuk rasa persaudaraan dan membina hubungan silaturahmi antara yang mampu dengan yang kurang mampu.

30 Setelah program ini terlaksana, maka pemerintah Kabupaten Natuna membantu perbaikan rumah tesebut sebanyak 2 rumah dalam tiap-tiap kampung setiap tahun. Warga masyarakat juga ikut berperan dalam program renovasi pembangunan rumah tersebut yaitu ikut secara bergotong-royong, baik dalam proses pembangunan maupun dengan pemasangan instalasi listrik. Kemudian pihak perusahaan memberikan upah dan bahan-bahan material seperti papan, atap dan upah tukang. Bagi masyarakat Desa Ladan program renovasi rumah masyarakat miskin tersebut merupakan suatu program yang mendapat simpati dari masyarakat desadesa sekitar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 37. Tabel 37. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Renovasi Rumah Miskin Peran Pemda Perusahaa Masyarak Waktu Jumlah n at 1.Memberikan bantuan - X - Tahun 1 Upah dan bahan 2. Pekerjaan bagunan - - X 2007-s/d 2008 Unit Rumah 3. Menyediakan tukang X Pemasangan Instalasi Listrik - - X Ladan Kecamat an Palmata k Program ini tidak ada keterkaitan secara khusus dengan program pembangunan daerah, namun secara umum adalah dalam bentuk kepedulian Pemda terhadap masalah kemiskinan. Sebelum program ini dilakukan pemilik rumah tidak merasa nyaman untuk tinggal karena kondisinya sangat buruk dan tidak layak huni, dan setelah diperbaiki mereka merasakan manfaatnya sehingga menjadikan sebuah inspirasi bagi pemerintah daerah Kabupaten Natuna untuk memprogramkan setiap tahunnya satu buah rumah per desa yang mendapat bantuan renovasi seperti program Perusahaan Star Energy. Program rehabilitasi rumah masyarakat dari aspek manfaat, kesesuaian dan dampak dinilai baik. Sedangkan dari aspek keberlanjutan program dinilai kurang karena apabila program diputuskan oleh perusahaan maka tidak ada lagi manfaat yang diperolaeh masyarakat pemanfaat, Persepsi pemerintah menilai bahwa program rehabilitasi rumah miskin dari aspek manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampak dinilai cukup karena program ini langsung menyentuh masyarakat miskin.

31 Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, kesesuaian, dan dampak program dinilai cukup, akan tetapi dari aspek keberlanjutan dinilai kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 38. Tabel 38. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Rehabilitasi Rumah Masyarakat oleh Perusahaan Star Energy No Rehabilitasi Rumah Perusahaan Star Masyarakat Pemerintah Masyarakat Miskin Energy A Manfaat Baik Cukup Cukup Kesesuaian/ B 11 kelayakan Baik Cukup Cukup C Keberlanjutan Kurang Cukup Kurang D Dampak Cukup Cukup Cukup Gambar 15. Rehabilitasi Rumah Miskin Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat dari Aspek Partisipasi Penilaian kepada program-program pengembangan masyarakat dari aspek partisipasi pemanfaat yang dilakukan oleh pemerintah daerah khususnya para staf terkait di level Kecamatan Palamatak dan Kecamatan Siantan mencangkup 11 sub program dilakukan dengan cara mewawancarai/menanyakan langsung kepada 12 key informant (stakeholders) tentang bagaimana tanggapan mereka terhadap partisipasi pemanfaat yang menerima atau merasakan langsung manfaat program yang dilakukan oleh perusahaan. Key informant di ambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling setelah dilakukan pengolahan dengan membagi persentase persepsi stakeholders dan

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pembangunan daerah semestinya dilaksanakan secara terpadu, baik dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan, budaya dan hukum yang berdasarkan kekhasan dan potensi

Lebih terperinci

STRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

STRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH STRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH (Kasus Program Community Development Perusahaan Star Energy di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas) AKMARUZZAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Republik Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan luas sekitar 2/3 bagian (5,8 juta Km 2 ) adalah lautan, dan sekitar 1/3 bagian (2,8 juta km 2 ) adalah daratan,

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 9 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Secara umum indikator keberhasilan pemerintah daerah untuk untuk melaksanakan fungsi ekonomi pada masing-masing bidang sebagai berikut : 9.1. Indikator Kinerja Bidang

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN A. Kebijakan Umum BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN Pembangunan jangka menengah Kabupaten Pati diupayakan untuk mendukung kebijakan pembangunan nasional yang pro poor, pro job, pro growth

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan data-data hasil penelitian dan pembahasan, sebagaimana telah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan data-data hasil penelitian dan pembahasan, sebagaimana telah BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan data-data hasil penelitian dan pembahasan, sebagaimana telah diuraikan pada bagian terdahulu, maka pada bagian ini peneliti akan menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, dan isu-isu strategis, dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Lebih terperinci

VISI - MISI BAKAL CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN NDUGA PERIODE MOTTO VISI

VISI - MISI BAKAL CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN NDUGA PERIODE MOTTO VISI VISI - MISI BAKAL CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN NDUGA PERIODE 2017 2022 YAIRUS GWIJANGGE CALON BUPATI WENTIUS NIMIANGGE CALON WAKIL BUPATI MOTTO VISI DAN BERWIBAWA SERTA PENUH CINTA KASIH UNTUK

Lebih terperinci

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017 PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA BOJONGGENTENG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN 8.1. Rekomendasi Kebijakan Umum Rekomendasi kebijakan dalam rangka memperkuat pembangunan perdesaan di Kabupaten Bogor adalah: 1. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, adalah

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH 60 5.1. Latar Belakang Program BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH Pembangunan Sosial berbasiskan komunitas merupakan pembangunan yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

Terwujudnya Tolikara Yang Maju, Unggul Dan Mandiri

Terwujudnya Tolikara Yang Maju, Unggul Dan Mandiri I. VISI KABUPATEN TOLIKARARA 2017-2022 Terwujudnya Tolikara Yang Maju, Unggul Dan Mandiri 1 II. MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN TOLIKARA 2017-2022 1. Meningkatkan Infrastruktur Daerah. 2. Mengembangkan Kualitas

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 27 PENDAHULUAN Latar Belakang Paradigma baru pembangunan Indonesia lebih diorientasikan pada sektor pertanian sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kapasitas lokal. Salah satu fokus

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Lahirnya Kelembagaan Lahirnya kelembagaan diawali dari kesamaan karakteristik dan tujuan masing-masing orang dalam kelompok tersebut. Kesamaan kepentingan menyebabkan adanya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan kemiskinan, sesungguhnya adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi masyarakat menuju ke arah yang

Lebih terperinci

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4 ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Berdasarkan analisis keterkaitan dalam perkembangan daerah dapat terlihat hubungan antar faktor-faktor yang memiliki hubungan saling pengaruh mempengaruhi sehingga dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sebagaimana dirumuskan dalam fokus penelitian, studi ini ingin. mengetahui apa dan bagaimana kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh

BAB V PENUTUP. Sebagaimana dirumuskan dalam fokus penelitian, studi ini ingin. mengetahui apa dan bagaimana kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagaimana dirumuskan dalam fokus penelitian, studi ini ingin mengetahui apa dan bagaimana kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh perusahaan melalui program CSR untuk masyarakat

Lebih terperinci

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1136, 2014 KEMEN KP. Penyuluh Perikanan. Swasta. Swadaya. Pemberdayaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2014

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dilapangan serta analisis yang dilaksanakan pada bab terdahulu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan konsep

Lebih terperinci

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Rahma Iryanti Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Deputi Kepala Bappenas Jakarta, 15 Juni

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS 53 EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS Pada hakekatnya tujuan pembangunan adalah untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat baik perorangan, keluarga, kelompok maupun masyarakat dalam

Lebih terperinci

VII. EVALUASI DAN RUMUSAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN MELALUI KUBE DI KELURAHAN MAHARATU

VII. EVALUASI DAN RUMUSAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN MELALUI KUBE DI KELURAHAN MAHARATU VII. EVALUASI DAN RUMUSAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN MELALUI KUBE DI KELURAHAN MAHARATU 7.1. Evaluasi dan Strategi Pemberdayaan Keluarga Miskin 7.1.1. Evaluasi Kegiatan KUBE di Kelurahan Maharatu.

Lebih terperinci

BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.1.1 Masalah Kepemudaan Terdapat beberapa Permasalahan Kepemudaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Desa Tanjung Binga merupakan salah satu kawasan yang berada di zona pusat pengembangan pariwisata di Belitung yaitu terletak di Kecamatan Sijuk kawasan pesisir

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang

II TINJAUAN PUSTAKA. Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang 13 II TINJAUAN PUSTAKA A. Sekolah Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Lampung Tengah. Kecamatan Bangun Rejo merupakan pemekaran

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Keadaan Geografis Desa Oluhuta Utara merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Luas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu isu yang muncul menjelang berakhirnya abad ke-20 adalah persoalan gender. Isu tentang gender ini telah menjadi bahasan yang memasuki setiap analisis sosial. Gender

Lebih terperinci

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING VISI DAN MISI MARKUS WARAN, ST DAN WEMPI WELLY RENGKUNG, SE CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN MANOKWARI SELATAN PILKADA 2015 ------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 BOKS REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 I. PENDAHULUAN Dinamika daerah yang semakin kompleks tercermin dari adanya perubahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan manusia, kreativitas dan keterampilan serta kemampuan orang-orang dalam masyarakat. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah komunitas, dan komunitaslah yang membentuk masyarakat. Substansi ini

BAB I PENDAHULUAN. sebuah komunitas, dan komunitaslah yang membentuk masyarakat. Substansi ini BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Masyarakat merupakan komponen besar dan kompleks dalam pembicaraan tentang kehidupan sosial. Di dalamnya ditemukan berbagai keberagaman pikiran dan perilaku. Keterkaitannya

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON ABSTRAK

UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON ABSTRAK 132 UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON Anis Shofiyani dan Oetami Dwi Hajoeningtijas Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Desa Sukajaya mempunyai luas 3.090,68 Ha dan jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasca amandemen Pasal 31 ayat satu, dua, tiga dan empat. Ayat 1 berbunyi Setiap warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pembangunan dibidang pertanian menjadi prioritas utama karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan komitmen

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD PROVINSI LAMPUNG

POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD PROVINSI LAMPUNG POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD PROVINSI LAMPUNG Oleh: Hi. DEDI AFRIZAL, M.H. KETUA DPRD PROVINSI LAMPUNG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPRD PROVINSI TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPRD PROVINSI Membentuk peraturan daerah bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya berbagai macam masalah di dalam kehidupan masyarakat seperti terjadinya PHK pada buruh kontrak, jumlah pengangguran

Lebih terperinci

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI 2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI Departemen Pendayagunaan IPTEK MITI Mahasiswa 2011 PETUNJUK TEKNIS Program Hibah MITI untuk Pemberdayaan Masyarakat LATAR BELAKANG Bangsa Indonesia adalah Negara

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN 1 BUPATI BANYUWANGI WAKIL BUPATI BANYUWANGI DAERAH STAF AHLI KELOMPOK JABATAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Asahan dikenal dengan daerah yang memiliki potensi akan sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di sektor pertanian adalah, tanaman

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1423 Katalog BPS : 1101001.2102.070 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MBS DALAM PENINGKATAN KUALITAS PARTISIPASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UKS DI MIS SAPUGARUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MBS DALAM PENINGKATAN KUALITAS PARTISIPASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UKS DI MIS SAPUGARUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 61 BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MBS DALAM PENINGKATAN KUALITAS PARTISIPASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UKS DI MIS SAPUGARUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 A. Analisis Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG. PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG. PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

BUPATI LEBAK ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH BUPATI LEBAK SAMBUTAN BUPATI LEBAK PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KECAMATAN (MUSRENBANG KECAMATAN) SE-KABUPATEN LEBAK UNTUK RKPD TAHUN 2014 ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH YTH.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percepatan pembangunan pertanian memerlukan peran penyuluh pertanian sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh mempunyai peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia di sektor pertanian. Pertanian tersebut menyebar

Lebih terperinci

STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN NGAWI MATRIK SPKD PERKOTAAN SUMBERDANA LO- PENAN ISU

STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN NGAWI MATRIK SPKD PERKOTAAN SUMBERDANA LO- PENAN ISU STRATEGI PEAGGULAGA KEMISKIA DAERAH KABUPATE GAWI MATRIK SPKD PERKOTAA IDIKATOR SUMBERDAA LO- PEA O MASALAH MEDASAR RA KAB. PROV 1 PEDIDIKA 1 Pendapatan rendah 1. Rendahnya pendidikan 1. Meningkatkan akses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 13 TAHUN 2008 TANGGAL : 8 MEI 2008 STRUKTUR ORGANISASI DAERAH BUPATI WAKIL BUPATI STAF AHLI : 1. EKONOMI DAN PEMBANGUNAN 2. HUKUM DAN POLITIK. 3. PEMERINTAHAN SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah dan rakyat Indonesia saat ini dalam proses pembangunan, bertujuan untuk mencapai cita- cita dan tujuan nasional, yaitu mewujudkan suatu masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG DAPIL KEPULAUAN RIAU

LAPORAN RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG DAPIL KEPULAUAN RIAU LAPORAN RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2014-2015 DAPIL KEPULAUAN RIAU A-470 ASMAN ABNUR, SE., M.Si FRAKSI PAN DPR RI LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN PADA MASA RESES MASA PERSIDANGAN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terbawah kedua setelah Rukun Tetangga (RT), akan tetapi desa justru menjadi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terbawah kedua setelah Rukun Tetangga (RT), akan tetapi desa justru menjadi BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Dalam hierarki struktur pemerintahan, desa adalah menempati posisi terbawah kedua setelah Rukun Tetangga (RT), akan tetapi desa justru menjadi terdepan dan langsung

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam hayati yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam hayati yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam hayati yang sangat beragam yang menjadi andalan perekonomian nasional. Kondisi agroklimat di Indonesia sangat

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS LMDH DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PHBM

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS LMDH DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PHBM VII. RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PHBM 107 7.1 Latar Belakang Rancangan Program Guna menjawab permasalahan pokok kajian ini yaitu bagaimana strategi yang dapat menguatkan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM A. Latar Belakang Dalam Strategi intervensi PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong terjadinya proses transformasi sosial di masyarakat, dari kondisi masyarakat yang tidak berdaya menjadi berdaya, mandiri

Lebih terperinci

VISI, MISI, DAN PROGRAM CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI KARIMUN AGUSRIONO, SE DAN H. AHMAD DARWIS ( ARMADA ) MASA BAKTI

VISI, MISI, DAN PROGRAM CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI KARIMUN AGUSRIONO, SE DAN H. AHMAD DARWIS ( ARMADA ) MASA BAKTI VISI, MISI, DAN PROGRAM CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI KARIMUN AGUSRIONO, SE DAN H. AHMAD DARWIS ( ARMADA ) MASA BAKTI 2016-2021 ==============================================================================

Lebih terperinci

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1 BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN POTENSI LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL

PENGEMBANGAN POTENSI LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROPOSAL SPONSORSHIP PENGEMBANGAN POTENSI LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA KOLO, KECAMATAN ASAKOTA, KOTA BIMA, NUSA TENGGARA BARAT KKN-PPM UGM 2015 l Latar Belakang Secara geografis kawasan Kolo merupakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN 63 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebagai Klaster Industri Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Warga Kecamatan Bosar maligas,

Lebih terperinci

Semakin tinggi tingkat pendidikan petani akan semakin mudah bagi petani tersebut menyerap suatu inovasi atau teknologi, yang mana para anggotanya terd

Semakin tinggi tingkat pendidikan petani akan semakin mudah bagi petani tersebut menyerap suatu inovasi atau teknologi, yang mana para anggotanya terd BAB IPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjadikan sektor pertanian yang iiandal dalam menghadapi segala perubahan dan tantangan, perlu pembenahan berbagai aspek, salah satunya adalah faktor kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kompetisi dalam dunia modern memerlukan keahlian/ keterampilan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kompetisi dalam dunia modern memerlukan keahlian/ keterampilan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompetisi dalam dunia modern memerlukan keahlian/ keterampilan khusus, oleh karena itu patut disadari oleh semua kalangan tanpa terkecuali bahwa begitu pentingnya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan transmigrasi diarahkan pada pembangunan daerah, keseimbangan penyebaran penduduk dan peningkatan mutu kehidupan penduduk di lokasi transmigrasi dan sekitarnya

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN ADAT ISTIADAT DAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA ADAT MELAYU BELITONG KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UMUM Visi, Misi, dan Strategi Pengelolaan PBK

PEMBAHASAN UMUM Visi, Misi, dan Strategi Pengelolaan PBK PEMBAHASAN UMUM Temuan yang dibahas dalam bab-bab sebelumnya memperlihatkan bahwa dalam menghadapi permasalahan PBK di Kabupaten Kolaka, pengendalian yang dilakukan masih menumpu pada pestisida sebagai

Lebih terperinci

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan 5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) 5.1.1 Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Produk Unggulan Daerah (PUD) Lamandau ditentukan melalui

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2009, maka disusunlah prioritas pembangunan Kota Banda Aceh yang sesuai dengan kedudukan

Lebih terperinci

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL Dalam bab ini, akan dijelaskan mengenai temuan studi, kesimpulan serta rekomendasi pengembangan usaha tape

Lebih terperinci

VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah

VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Kecamatan Kahayan Kuala merupakan salah satu wilayah Kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai fungsi dan

Lebih terperinci

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN 158 VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN Pengelolaan lahan gambut berbasis sumberdaya lokal pada agroekologi perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis dilakukan berdasarkan atas strategi rekomendasi yang

Lebih terperinci

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA 6.1 Motif Dasar Kemitraan dan Peran Pelaku Kemitraan Lembaga Petanian Sehat Dompet Dhuafa Replubika

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan

Bab 4. Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan Bab 4 Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan 31 IV.1. Pengantar Bagian ini memaparkan hasil penelitian, meliputi hasil analisis dan pembahasan. Analisis dilakukan terhadap data-data berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN BAB I BAB I BAB I 1 A Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan perwujudan dari tekad melakukan reformasi pendidikan untuk menjawab tuntutan

Lebih terperinci

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.4. Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian,

Lebih terperinci

Syarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim

Syarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim 50-54 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI KELUARGA SANGAT MISKIN (KSM) DI DESA PAYA CUT KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Syarifah Maihani

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,

Lebih terperinci

Permasalahan Mendasar Daerah

Permasalahan Mendasar Daerah VISI, MISI DAN AGENDA PEMBANGUNAN SERTA KEBIJAKAN STRATEGIS Permasalahan Mendasar Daerah 1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas dan daya saing yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

Lebih terperinci