PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KOTA BANDA ACEH TAHUN 2015 BAPPEDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KOTA BANDA ACEH TAHUN 2015 BAPPEDA"

Transkripsi

1 PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 1 TAHUN 214 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KOTA BANDA ACEH TAHUN 215 BAPPEDA

2 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakag Ladasa Hukum Hubuga Atar Dokume Sistematika RKPK Maksud da Tujua... 6 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Gambara Umum Kodisi Daerah Aspek Geografi da Demografi Aspek Kesejahteraa Masyarakat Aspek Pelayaa Umum Aspek Daya Saig Daerah Evaluasi Pelaksaaa Program da Kegiata RKPK sampai Tahu 213 da RPJMD Permasalaha Pembagua Daerah Permasalaha daerah yag berhubuga dega prioritas da sasara pembagua daerah BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Arah Kebijaka Ekoomi Daerah Kodisi Ekoomi Daerah Tahu 213 da Tahu Tataga da Prospek Perekoomia Daerah Tahu 215 da Arah Kebijaka Keuaga Daerah Arah Kebijaka Pedapata Daerah Arah Kebijaka Belaja Daerah Arah Kebijaka Pembiayaa Daerah BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Tujua da Sasara Pembagua Prioritas Pembagua BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN BAB VI PENUTUP i

3 DAFTAR TABEL, GRAFIK DAN GAMBAR Tabel 2.1. Luas da Persetase Wilayah Kecamata di Bada Aceh... 8 Tabel 2.2. Nama-ama Kecamata da Desa dalam Kota Bada Aceh 8 Tabel 2.3. Sugai di Kota Bada Aceh Tabel 2.4. Perutuka Laha Wilayah Kota Bada Aceh Tahu 2 14 Tabel 2.5. Rata-rata tekaa udara, suhu udara, kelembaba isbi, arah da kecepata agi pada Bada Metereologi, klimatologi, geofisika Blag Bitag tahu Tabel 2.6. Jumlah peduduk, Rata-rata Kepadata peduduk per Desa, Da Rata-rata kepadata Peduduk per km2 Kota Bada Aceh tahu Tabel 2.7. Jumlah Peduduk Pertegaha Tahu meurut Kelompok Umur Berdasarka Jeis kelami Kota Bada Aceh Tahu 211 da Tabel 2.8. Produk Domestik Regioal Bruto ADHK da ADHB Tabel 2.9. Kota Bada Aceh Tahu 28-2 (Juta Rupiah) Perkembaga Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Kosta (ADHK) Kota Bada Aceh Tahu Tabel 2.1. PDRB Perkapita da Laju Pertumbuhaya di Kota Bada Aceh, Tabel Perkembaga Agka Melek Huruf Tahu 28 s.d 2 Kota Bada Aceh Tabel 2.. Perkembaga Jumlah Siswa da Agka Partisipasi Kasar (APK) Kota Bada Aceh Tahu Tabel Jumlah Siswa da Agka Partisipasi Kasar meurut Kecamata Kota Bada Aceh Tahu 2/ Tabel Perkembaga Jumlah Siswa da Agka Pedidika Yag Ditamatka (APT) Kota Bada Aceh Tahu Tabel Jumlah Siswa da Agka Partisipasi Muri meurut Kecamata Kota Bada Aceh Tahu 213/ Tabel Jumlah Agka Kematia Bayi (AKB) Kota Bada Aceh Tahu Tabel Jumlah Agka Kematia Bayi (AKHB) Per-Kecamata Kota Bada Aceh Tahu Tabel Status Gizi Buruk Balita di Kota Bada Aceh Tahu Tabel Kodisi Keteagakerjaa di Kota Bada Aceh tahu Tabel 2.2. Jumlah Pecari Kerja Terdaftar pada Disosaker Meurut Pedidika da Jeis Kelami di Kota Bada Aceh Tahu Tabel Perkembaga Sei, Budaya da Olahraga Kota Bada Aceh Tahu Tabel Jumlah Kasus da Peagaa Pelaggara Qau Syari at Islam Di Kota Bada Aceh Tahu Tabel Perkembaga Agka Partisipasi Sekolah (APS) Kota Bada Aceh Tahu Tabel Rasio Puskesmas Per-Satua Peduduk di Kota Bada Aceh Tahu Tabel Jumlah Puskesmas, Pustu, Polides/poskesdes meurut Kecamata Kota Bada Aceh Tahu Tabel Agka kosumsi Rumah Tagga Perkapita Kota Bada Aceh Tahu Tabel Rasio Pajag Jala per Jumlah Kedaraa Kota Bada Aceh Tahu Tabel Jumlah Perusahaa da Teaga Kerja meurut Sektor Di Kota Bada Aceh Tahu ii

4 Tabel Rasio Ketergatuga atau Agka Beba Tagguga Peduduk Kota Bada Aceh Tahu 2 da Tabel 2.3. Evaluasi Hasil Pelaksaaa Perecaaa Daerah sampai dega Tahu 213 Kota Bada Aceh Tabel 3.1. Perkembaga Idikator Makro Ekoomi Kota Bada Aceh Tabel 3.2. Produk Domestik Regioal Bruto Kota Bada Aceh Tahu Tabel 3.3. PDRB Perkapita Kota Bada Aceh Tahu Tabel 3.4. Iflasi Bulaa Kota Bada Aceh, Kota Lhokseumawe, da Nasioal Tahu Tabel 3.5. Struktur PDRB Kota Bada Aceh Atas Dasar Harga Berlaku Meurut Lapaga Usaha Tahu Tabel 3.6. Laju pertumbuha PDRB meurut lapaga usaha Tabel 3.7. ADHK 2 Tahu Jumlah Ivestor PMDN/PMA da Nilai Ivestasi Kota Bada Aceh Tahu Tabel 3.8. Proyeksi Pedapata Daerah Tahu Tabel 3.9. Proyeksi Belaja Daerah Tahu Tabel 3.1 Proyeksi Belaja Daerah Tahu Tabel 4.1. Hubuga visi/misi da tujua/sasara pembagua Tabel 4.2. Prioritas Pembagua Daerah Tabel 4.3. Pejelasa Program Pembagua Daerah Tabel 5.1. Recaa Program da Kegiata Prioritas Daerah Grafik 2.1. Perkembaga Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Kosta (ADHK) Kota Bada Aceh Tahu Grafik 2.2. Nilai Iflasi Kota Bada Aceh tahu Grafik 2.3. Agka Melek Huruf Kota Bada Aceh per-kecamata Tahu Grafik 2.4. Agka Rata-rata Lama Sekolah Tahu Di Kota Bada Aceh Grafik 2.5. Agka Harapa Hidup di Kota Bada Aceh Tahu Grafik 2.6. Perbadiga Atara Agka Harapa Hidup Kota Bada Aceh dega Agka Harapa Hidup Provisi Aceh da Nasioal 35 Grafik 2.7. Perkembaga Jumlah Peduduk Bekerja da Pegaggura di Kota Bada Aceh Tahu Grafik 2.8. Rasio Pajag Jala Per-kedaraa tahu Grafik 3.1. Pertumbuha PDRB Kota Bada Aceh Tahu Grafik 3.2. Pedapata Per Kapita Atas Dasar Harga Kosta 2 da Atas Dasar Harga Berlaku Tahu Grafik 3.3. Grafik 3.4. Pedapata Regioal Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Da Atas Dasar Harga Kosta 2 Tahu Idex Pembagua Mausia Kota Bada Aceh Tahu Gambar 2.1. Peta Kemiriga Lereg Kota Bada Aceh Gambar 2.2. Peta Kodisi Geologi Kota Bada Aceh... iii

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Udag-udag Nomor 25 Tahu 24 tetag Sistem Perecaaa Pembagua Nasioal da Udag-Udag Nomor 32 Tahu 24 tetag Pemeritaha Daerah, sebagaimaa telah diubah terakhir dega Udag-Udag Nomor Tahu 28, megamaatka bahwa dalam ragka peyeleggaraa pemeritaha, Pemeritah Daerah berkewajiba meyusu perecaaa pembagua daerah sebagai satu kesatua sistem perecaaa pembagua asioal. Secara hirarki perecaaa secara berjejag disusu mulai dari perecaaa jagka pajag, jagka meegah, da jagka pedek, sehigga memiliki keterkaita da kotiuitas dalam pelaksaaa pembagua setiap tahuya.. Perecaaa pembagua daerah tersebut meliputi Recaa Pembagua Jagka Pajag Daerah (RPJPD) utuk jagka waktu 2 tahu, Recaa Pembagua Jagka Meegah Daerah (RPJMD) utuk jagka waktu 5 (lima) tahu da Recaa Kerja Pembagua Daerah (RKPD) utuk jagka waktu 1 (satu) tahu. Recaa Kerja Pembagua Kota (RKPK) merupaka dokume perecaaa pembagua daerah utuk jagka waktu 1 (satu) tahu sebagai implemetasi dari dokume Recaa Pembagua Jagka Meegah Daerah (RPJMD) sesuai dega Udag-Udag Nomor 25 Tahu 24 tetag Sistem Perecaaa Pembagua Nasioal (SPPN), da Peratura Meteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahu 21 tetag Pelaksaaa Peratura Pemeritah Nomor 8 Tahu 28 tetag Tahapa, Tatacara Peyusua, Pegedalia, da Evaluasi Pelaksaaa Recaa Pembagua Daerah, yag didalamya megatur tahapa, tata cara peyusua, pegedalia da evaluasi pelaksaaa recaa pembagua daerah. Sesuai dega pasal 11 Permedagri Nomor 54 Tahu 21, proses peyusua RKPK diawali dega peyusua racaga awal RKPK sebagai acua bagi setiap SKPD dalam peyusua racaga Reja SKPD. Dokume RKPK sebagaimaa dimaksud di atas, disusu dega tahapa sebagai berikut: BAB I - 1

6 a. persiapa peyusua RKPK; b. peyusua racaga awal RKPK; c. peyusua racaga RKPK; d. pelaksaaa musrebag RKPK; e. perumusa racaga akhir RKPK; da f. peetapa RKPK. RKPK Bada Aceh Tahu 215 megacu pada RPJMD Kota Bada Aceh Tahu da merupaka tahu ke-3 dalam RPJMD. RKPK memuat racaga keragka ekoomi daerah da kebijaka keuaga daerah, prioritas da sasara pembagua daerah, recaa program da kegiata prioritas daerah. Proses peyusua RKPK sampai pada peetapa dilaksaakaa melalui mekaisme / tahapa yag diawali dari Musrebag Tigkat Gampog, Kecamata, Forum Satua Kerja Peragkat Daerah (SKPD) da Musrebag Tigkat Kota dega melibatka seluruh pemagku kepetiga pembagua yag memeuhi tiga prisip yaki partisipatif (participative), kesiambuga (sustaiable) da keseluruha (holistic). Tahapa persiapa peyusua RKPK dimulai dari pembetuka Tim Peyusu RKPK, orietasi megeai RKPK, peyusua ageda kerja, serta peyiapa data da iformasi perecaaa pembagua daerah. Perumusa racaga awal RKPK merupaka awal dari seluruh proses peyusua racaga RKPK utuk memberika padua kepada seluruh SKPD dalam meyusu racaga Reja SKPD da berfugsi sebagai koridor perecaaa pembagua daerah dalam kuru waktu 1 (satu) tahu yag disusu megguaka pedekata tekokratis da partisipatif. Tahap selajutya adalah merumuska dokume tersebut mejadi racaga RKPK. Perumusa Racaga RKPK pada dasarya adalah memaduka materi pokok yag telah disusu dalam racaga awal RKPK dega racaga Reja SKPD da diselaraska dega kebijaka asioal/provisi tahu recaa. Dega demikia, peyusua racaga RKPK bertujua utuk meyempuraka racaga awal melalui proses pegitegrasia da harmoisasi program da kegiata prioritas yag tercatum dalam racaga Reja SKPD serta utuk megharmoiska da mesiergikaya terhadap prioritas da sasara BAB I - 2

7 pembagua asioal da provisi. Racaga RKPK ii mejadi baha utuk dibahas da disepakati mejadi RKPK pada pelaksaaa Musrebag RKPK. Tahap berikutya adalah melakuka verifikasi da itegrasi program da kegiata prioritas, dega tujua pokok adalah meyagkut kesamaa materi atara program da kegiata prioritas pada racaga RKPK dega muata program da kegiata prioritas tiap-tiap SKPD, termasuk iformasi tetag idikator kierja. Setelah semua program da kegiata prioritas termasuk idikator kierja dalam RKPK selaras dega racaga Reja SKPD, selajutya dirumuska mejadi racaga akhir RKPK utuk kemudia ditetapka mejadi RKPK melalui Peratura Walikota Ladasa Hukum Adapu ladasa yuridis peyusua RKPK Bada Aceh tahu 215 adalah sebagai berikut : 1. Udag-udag Nomor 17 tahu 23 tetag Keuaga Negara; 2. Udag-udag Nomor 25 tahu 24 tetag Sistem Perecaaa Pembagua Nasioal; 3. Udag-Udag Nomor 32 Tahu 24 tetag Pemeritaha Daerah sebagaimaa telah diubah terakhir kaliya dega Udag-Udag Nomor Tahu 28 tetag Perubaha Kedua atas Udag-Udag Nomor 32 Tahu 24 tetag Pemeritaha Daerah; 4. Udag Udag Nomor 33 Tahu 24 Tetag Perimbaga Keuaga atara Pemeritah Pusat da Pemeritah Daerah; 5. Udag-Udag Nomor 26 Tahu 27 tetag Peataa Ruag; 6. Peratura Pemeritah Nomor 55 Tahu 25 tetag Daa Perimbaga; 7. Peratura Pemeritah Nomor 58 Tahu 25 tetag Pegelolaa Keuaga Daerah; 8. Udag-udag Nomor 11 tahu 26 tetag Pemeritaha Aceh; BAB I - 3

8 9. Peratura Pemeritah Nomor 38 tahu 27 tetag Pembagia Urusa Pemeritaha Atara Pemeritah, Pemeritah Daerah Provisi, da Pemeritah Daerah Kabupate/Kota; 1. Peratura Pemeritah Nomor 39 tahu 27 tetag Pegelolaa Keuaga Negara; 11. Peratura Pemeritah Nomor 41 tahu 27 tetag Orgaisasi Peragkat Daerah;. Peratura Pemeritah Nomor 6 tahu 28 tetag Pedoma Evaluasi Peyeleggaraa Pemeritah Daerah; 13. Peratura Pemeritah Nomor 8 tahu 28 tetag Tahapa, Tata Cara Peyusua, Pegedalia da Evaluasi Pelaksaaa Recaa Pembagua Daerah; 14. Permedagri Nomor 13 tahu 26 tetag Pedoma Pegelolaa Keuaga Daerah; 15. Permedagri Nomor 59 tahu 27 tetag Perubaha Permedagri Nomor 13 tahu 26 tetag Pedoma Pegelolaa Keuaga Daerah; 16. Permedagri Nomor 54 tahu 21 tetag Pelaksaaa Peratura Pemeritah Nomor 8 tahu 28 tetag Tahapa, Tatacara Peyusua, Pegedalia, da Evaluasi Pelaksaaa Recaa Pembagua Daerah; 1.3. Hubuga Atar Dokume Dalam peyusua dokume RKPK Bada Aceh Tahu 215 berpedoma pada dokume perecaaa yag ada di tigkat asioal maupu daerah sebagai keterkaita atar dokume. Dokume perecaaa yag diguaka sebagai pedukug RKPK Bada Aceh Tahu 215 yaitu RPJM Nasioal Tahu , RPJM Aceh Tahu 2 217, da RPJMD Kota Bada Aceh Tahu Recaa Kerja Pembagua Kota (RKPK) Tahu 215 memuat visi, misi da program prioritas Kepala Daerah. RKPK aka ditidak lajuti dega Kebijaka Umum Aggara da Prioritas Plafo Aggara Semetara (KUA-PPAS) da mejadi pedoma dalam peyusua RAPBK tahu aggara 215. BAB I - 4

9 1.4. Sistematika RKPK Recaa Kerja Pembagua Kota Bada Aceh Tahu 215, disusu dega megacu pada sistimatika sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ii megemukaka tetag latar belakag peyusua RKPK, meguraika dasar hukum yag diguaka dalam peyusua RKPK tahu 215, mejelaska maksud da tujua peyusua RKPK, da hubugaya dega dokume RPJMD serta isu strategis da kaitaya dega Visi da Misi Daerah, serta sistematika RKPK. BAB 2 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPK TAHUN LALU Megemukaka tetag status da keduduka pecapaia kierja pembagua daerah berdasarka idikator-idikator makro pembagua daerah. Megetahui sejauh maa capaia kierja meurut RPJMD da kedala serta lagkah-lagkah yag diperluka dalam RKPK 215, dalam bab ii juga meyampaika hasil evaluasi pelaksaaa program da kegiata RKPK tahu lalu dega RPJMD da dari hasil pelaksaaa Reja SKPD tahu lalu da realisasi restra SKPD, serta megemukaka permasalaha aktual/krusial/petig yag dihadapi masyarakat maupu pemeritah daerah yag diidetifikasi dega megguaka pedekata ilmiah (tekokratik), serta megaalisis data da iformasi yag dapat dipecahka sesuai dega keweaga pemeritah daerah. BAB 3 RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH Bab ii megemukaka kodisi ekoomi tahu 213 perkiraa tahu 214 da tataga serta prospek perekoomia tahu 214 da 215, arah kebijaka ekoomi daerah, aalisis da perkiraa sumber-sumber pedapata daerah da arah kebijaka keuaga daerah. BAB I - 5

10 BAB 4 PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Bab ii megemukaka secara eksplisit prioritas da sasara pembagua daerah berdasarka hasil evaluasi pelaksaaa RKPK tahu 213, da capaia kierja yag direcaaka dalam RPJMD. BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada bab ii dijelaska megeai perecaaa program da kegiata, idikator kierja, target, satua pagu idikatif, lokasi, SKPD peaggug jawab da keterkaitaya dega prioritas da sasara pembagua yag ditetapka. BAB 6 PENUTUP Memuat kesimpula berbagai harapa da tidak lajut pelaksaaa Recaa Kerja Pembagua Kota Bada Aceh Tahu Maksud da Tujua Peyusua Recaa Kerja Pembagua Kota (RKPK) Bada Aceh tahu 215 dimaksudka sebagai acua da pedoma pembagua kota Bada Aceh dega sumber daa baik dari APBN, APBA, APBK, Otsus da Tambaha Bagi Hasil Migas maupu sumber pedaaa laiya yag sah. RKPK Bada Aceh merupaka acua bagi SKPD dalam meyempuraka da meetapka recaa kerja SKPD. RKPK bertujua utuk mewujudka itegrasi da siergi atara perecaaa, pegaggara, pelaksaaa da pegawasa pembagua atar wilayah, atar sektor pembagua, da atar tigkat pemeritah serta mewujudka efisiesi alokasi sumber daya dalam pembagua daerah. BAB I - 6

11 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Evaluasi pelaksaaa RKPK tahu lalu meguraika tetag hasil evaluasi pelaksaaa RKPK tahu 213, selai itu juga memperhatika dokume RPJMD da dokume RKPK tahu berjala sebagai baha acua. Sedagka capaia kierja peyeleggaraa pemeritaha meguraika tetag kodisi geografi demografi, pecapaia kierja peyeleggaraa pemeritaha, da permasalaha pembagua Gambara Umum Kodisi Daerah Aspek Geografi da Demografi Letak da Luas Wilayah Letak geografis Kota Bada Aceh atara LU da BT. Tiggi rata-rata,8 meter di atas permukaa laut, dega luas wilayah 61,36 km 2. Batas : - Utara : Selat Malaka - Selata : Kecamata Darul Imarah da Kecamata Igi Jaya Kabupate Aceh Besar - Barat : Kecamata Peuka Bada, Kabupate Aceh Besar - Timur : Kecamata Krueg Baroa Jaya da Kecamata Darussalam, Kabupate Aceh Besar Adapu wilayah admiistrasi Kota Bada Aceh meliputi 9 kecamata, 9 gampog (desa) pembagia luas tiap kecamata da persetase dapat dilihat pada Tabel berikut ii: BAB II - 7

12 Tabel 2.1. Luas da Persetase Wilayah Kecamata di Bada Aceh NO KECAMATAN LUAS ( Km² ) PERSENTASE ( % ) Meuraxa 7,26 11,83 2 Jaya Baru 3,78 6,16 3 Bada Raya 4,79 7,8 4 Baiturrahma 4,54 7,4 5 Lueg Bata 5,34 8,7 6 Kuta Alam 1,5 16,37 7 Kuta Raja 5,21 8,49 8 Syiah Kuala 14,24 23,21 9 Ulee Kareg 6,15 1,2 JUMLAH 61,36 1, Sumber : Bada Aceh Dalam Agka, 2 Berdasarka tabel diatas dapat dilihat tiga kecamata dega luas wilayah terbesar yaitu Kecamata Syiah Kuala dega luas 23,21 km 2, diikuti oleh Kecamata Kuta Alam dega luas 16,37 km 2, da Kecamata Meuraxa dega luas 11,83 km 2. Tabel 2.2. Nama-ama Kecamata da Desa dalam Kota Bada Aceh Kecamata Meuraxa 1 Gampog Puge Jurog 2 Gampog Lampaseh Aceh 3 Gampog Alue Deah Tegoh 4 Gampog Deah Baro 5 Gampog Deah Glumpag 6 Gampog Ulee Lheue 7 Gampog Lambug 8 Gampog Puge Ujog 9 Gampog Baro 1 Gampog Lamjabat 11 Gampog Blag Gampog Pie 13 Gampog Cot Lamkeuweuh 14 Gampog Assoe Naggroe 15 Gampog Blag Oi 16 Gampog Surie Kecamata Jaya Baru 1 Gampog Puge Blag Cut 2 Gampog Lampoh Daya 3 Gampog Geuceu Meara 4 Gampog Lamteume Timur 5 Gampog Lamteume Barat 6 Gampog Emperom 7 Gampog Bitai BAB II - 8

13 8 Gampog Lamjamee 9 Gampog Ulee Pata Kecamata Bada Raya 1 Gampog Geuceu Komplek 2 Gampog Geuceu Kayee Jatoe 3 Gampog Geuceu Iem 4 Gampog Lam Ara 5 Gampog Peuyerat 6 Gampog Lhoog Raya 7 Gampog Lhoog Cut 8 Gampog Lamlagag 9 Gampog Lampout 1 Gampog Mibo Kecamata Baiturrahma 1 Gampog Kampug Baru 2 Gampog Sukaramai 3 Gampog Setui 4 Gampog Peuiti 5 Gampog Neusu Jaya 6 Gampog Ateuk Pahlawa 7 Gampog Ateuk Jawo 8 Gampog Ateuk Deah Tegoh 9 Gampog Ateuk Mujeg 1 Gampog Neusu Aceh Kecamata Lueg Bata 1 Gampog Batoh 2 Gampog Sukadamai 3 Gampog Lamdom 4 Gampog Cot Mesjid 5 Gampog Lampaloh 6 Gampog Blag Cut 7 Gampog Pate Riek 8 Gampog Lueg Bata 9 Gampog Lamseupeug Kecamata Kuta Alam 1 Gampog Kuta Baru 2 Gampog Badar Baru 3 Gampog Beurawe 4 Gampog Kuta Alam 5 Gampog Keuramat 6 Gampog Mulia 7 Gampog Laksaa 8 Gampog Peuayog 9 Gampog Lampulo 1 Gampog Lamdigi 11 Gampog Lambaro Skep Kecamata Kutaraja 1 Gampog Keudah 2 Gampog Peulaggaha 3 Gampog Lampaseh Kota 4 Gampog Merduati 5 Gampog Jawa BAB II - 9

14 6 Gampog Pade Kecamata Syiah Kuala 1 Gampog Prada 2 Gampog Jeuligke 3 Gampog Lamgugop 4 Gampog Ie Mase Kayee Adag 5 Gampog Pieug 6 Gampog Kopelma Darussalam 7 Gampog Rukoh 8 Gampog Deah Raya 9 Gampog Alue Naga 1 Gampog Tibag Kecamata Ulee Kareg 1 Gampog Pago Raya 2 Gampog Pago Deah 3 Gampog Ilie 4 Gampog Lamteh 5 Gampog Ie Mase Ulee Kareg 6 Gampog Ceurih 7 Gampog Lamglumpag 8 Gampog Lambhuk 9 Gampog Doy Sumber : Bada Aceh Dalam Agka, 211 a. Kodisi Topografi Kodisi topografi (ketiggia) Kota Bada Aceh berkisar atara -,45 m sampai dega +1, m di atas permukaa laut (dpl), dega rata-rata ketiggia,8 m dpl. Betuk permukaa lahaya (fisiografi) relatif datar dega kemiriga (lereg) atara 2-8%. Betuk permukaa ii meadaka bahwa tigkat erosi relatif redah, amu sagat reta terhadap geaga khususya pada saat terjadiya pasag da gelombag air laut terutama pada wilayah bagia utara atau pesisir patai. Dalam ligkup makro, Kota Bada Aceh da sekitarya secara topografi merupaka datara bajir Krueg Aceh da 7 perse wilayahya berada pada ketiggia kurag dari 5 meter dpl. Ke arah hulu datara ii meyempit da bergelombag dega ketiggia higga 5 meter dpl. Datara ii diapit oleh perbukita terjal di sebelah barat da timur da ketiggia lebih dari 5 m, sehigga mirip kerucut dega mulut meghadap ke laut. BAB II - 1

15 Gambar 2.1. Peta Kemiriga Lereg Kota Bada Aceh Sumber : RPJMD Kota Bada Aceh Tahu b. Kodisi Geomorfologi Geomorfologi wilayah Kota Bada Aceh terletak di atas formasi batua vulkais tertier (sekitar Guug Seulawah da Pulau Breueh), formasi batua sedime, formasi edapa batu (di sepajag Kr. Aceh), formasi batua kapur (di bagia timur), formasi batua vulkais tua terlipat (di bagia selata), formasi batua sedime terlipat da formasi batua dalam. Geomorfologi daerah pesisir Kota Bada Aceh secara garis besar dibagi mejadi pedatara yag terdapat di pesisir patai utara dari Kecamata Kuta Alam higga sebagia Kecamata Kuta Raja, da pesisir patai yag terletak di wilayah barat atau sebagia Kecamata Meuraxa. c. Kodisi Geologi Secara geologis, Pulau Sumatera dilalui oleh pataha aktif yag memajag dari Bada Aceh di utara higga Lampug di selata, yag dikeal sebagai Sesar Semagko (Semagko Fault). Oleh kareaya daerah yag terlitasi pataha ii reta terhadap gempa da logsor. BAB II - 11

16 Kota Bada Aceh terletak diatara dua pataha (sebelah timur utara da sebelah barat selata kota). Berada pada pertemua Plate Euroasia da Australia berjarak ± 13 km dari garis patai barat sehigga daerah ii rawa terhadap Tsuami. Litologi Kota Bada Aceh merupaka susua batua yag kompleks, terdiri dari batua sedime, meta sedime, batu gampig, batua hasil letusa guug api, edapa alluvium, da itrusi batua beku, berumur holose higga Pra-Tersier, da secara umum dibagi atas 4 (empat) kelompok, yaitu : Alluvium Batua Kuarter (sedime da volkaik) Batua Tersier (sedime da volkaik) Batua metasedime, maliha, da terobosa Pra-Tersier Gambar 2.2. Peta Kodisi Geologi Kota Bada Aceh Sumber : RPJMD Kota Bada Aceh Tahu BAB II -

17 d. Kodisi Hidrologi Kota Bada Aceh dilalui oleh berbagai sugai yag berfugsi sebagai DAS da sumber air baku, kegiata perikaa, da sebagaiya. Wilayah Kota Bada Aceh memiliki air taah yag bersifat asi, payau da tawar. Daerah dega air taah asi terdapat pada bagia utara da timur kota sampai ke tegah kota. Air payau berada di bagia tegah kota membujur dari timur ke barat. Sedagka wilayah yag memiliki air taah tawar berada di bagia selata kota membetag dari Kecamata Baiturrahma sampai Kecamata Jaya Baru, yag juga mecakup Kecamata Lueg Bata, Ulee Kareg, Bada Raya. Tabel 2.3. Sugai di Kota Bada Aceh No. Nama Sugai Luas Daerah Alira (Km2) Krueg Aceh 1.7, 2 Krueg Daroy 14,1 3 Krueg Doy 13,17 4 Krueg Neg 6,55 5 Krueg Lhueg Paga 18,25 6 Krueg Tajug 3,42 7 Krueg Titi Pajag 7,8 Sumber: URRP Bada Aceh City, JICA. 25 Berdasarka tabel diatas dapat dilihat 7 (tujuh) buah alira sugai yag membelah kota Bada Aceh. Dari ketujuh sugai tersebut, sugai terpajag adalah Krueg Aceh dega pajag 1.7 km 2, sedagka sugai terpedek adalah Krueg Neg dega pajag 6,55 km Topografi Secara geologi Kota Bada Aceh merupaka datara rawa bajir dari luapa Sugai Krueg Aceh da 7 perse wilayahya berada pada ketiggia kurag dari 1 meter dari permukaa laut. Ke arah hulu datara ii meyempit da bergelombag dega ketiggia higga 5 m di atas permukaa laut. Datara ii diapit oleh perbukita terjal di sebelah Barat da Timur dega ketiggia lebih dari 5 m, sehigga mirip kerucut dega mulut meghadap ke laut. BAB II - 13

18 Pegguaa Laha Data da iformasi pegguaa laha dalam suatu wilayah memberika gambara megeai tigkat pegguaa laha, yag dapat dijadika sebagai baha masuka dalam perumusa kebijaka pembagua dega tujua utuk medorog pertumbuha, megatur, meertibka, da megedalika kegiata pembagua. Kodisi pegguaa laha kota Bada Aceh secara umum pola pegguaa lahaya terdiri dari kawasa budidaya seluas ± 3.793,89 Ha atau 63,25 perse da kawasa lidug seluas ± 2.24,7 Ha atau 36,75 perse. Kawasa budidaya meliputi perrumaha, perdagaga da jasa, perkatora, pariwisata, ruag terbuka o hijau, perikaa, pelayaa umum, pelabuha, kosog, da air. Jeis pegguaa laha di Kota Bada Aceh meurut wilayah Kecamata diperlihatka pada tabel berikut : Tabel 2.4. Perutuka Laha Wilayah Kota Bada Aceh Tahu 2 (dalam Ha) No. Perutuka Laha Luas Persetase Kawasa Lidug 2.24,7 36,75 1 Sempada Sugai 657,6 1,95 2 Kawasa Huta Bakau 462,68 7,71 3 Ruag Terbuka Hijau 1.84,33 18,8 4 Kawasa Cagar,, Kawasa Budidaya 3 793,89 63,25 1 Kawasa Perumaha 2.48,21 41,35 2 Kawasa Perdagaga da Jasa 136,19 2,27 3 Kawasa Perkatora 21,86 3,37 4 Kawasa Pariwisata 51,58,86 5 Ruag Terbuka No Hijau, 6 Kawasa Perikaa,, 7 Kawasa Pelayaa Umum 31,95 5,18 8 Kawasa Pelabuha 22,81,38 9 Kosog,, 1 Air 59,29 9,84 Sumber : Bada Aceh Dalam Agka, 213 BAB II - 14

19 Klimatologi Data yag tercatat pada stasiu BMKG Blag Bitag meujukka kodisi cuaca di Bada Aceh memiliki suhu udara ratarata bulaa atara 26,9 o C dega tekaa 1.9,4 milibar. Suhu teredah da tertiggi bervariasi atara 26, C higga 28,4 C. Kelembaba Nisbi berkisar atara perse. Rata-rata kecepata agi selama tahu 211 adalah 4,9 kot. Kecepata agi tertiggi terjadi pada bula Jui dega kecepata 5,6 kot. Secara rici keadaa cuaca Kota Bada Aceh dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.5. Rata-rata tekaa udara, suhu udara, kelembaba isbi, arah da kecepata agi pada Bada Metereologi, klimatologi, geofisika Blag Bitag tahu 2 No. Bula Tekaa Udara Rata-rata Suhu Udara Rata-rata Kelembaba Nisbi Rata-rata Arah Agi terbayak Kecepata Agi Ratarata Jauari Teggara 1 1, 26,4 84 (South East) 4,3 2 Februari 1 9, 26,8 83 Teggara (South East) 4,7 3 Maret 1 9,9 26,6 83 Teggara (South East) 4,4 4 April 1 9,7 27,2 82 Teggara (South East) 4,1 5 Mei 1 8,6 27,9 76 Barat (West) 5,2 6 Jui 1 8,8 28,4 68 Barat Daya (South West) 7 Juli 1 8,8 28,1 68 Barat (West) 5,2 8 Agustus 1 9,8 27, September 1 1,2 27, Oktober 1 1,3 26, November 1 9,8 26,6 85 Desember 1 9,4 26,6 84 Rata-rata 1.9,5 27,2 78 Sumber : Bada Aceh Dalam Agka, 213 Barat Utara (North West) Teggara (South East) Teggara (South East) Teggara (South East) Teggara (South East) Teggara (South East) 5,9 5,3 5,5 4,9 5,1 5,5 4,9 BAB II - 15

20 Demografis Kota Bada Aceh sebagai ibukota provisi Aceh memiliki karakteristik peduduk yag heteroge. Fugsi kota sebagai pusat perdagaga, jasa, da pedidika mejadika Kota Bada Aceh sebagai daerah tujua bagi warga sekitar Bada Aceh maupu daerah laiya dari dalam provisi Aceh maupu luar Aceh Berdasarka data statistik, jumlah peduduk Kota Bada Aceh pada pertegaha tahu 2 sebesar jiwa, terdiri dari orag laki-laki da perempua dega sex ratio 16,1 yag berarti bahwa jumlah peduduk laki-laki lebih bayak dari jumlah peduduk perempua. Komposisi peyebara peduduk terbayak terdapat di Kecamata Kuta Alam yaitu jiwa da kecamata yag palig sedikit peyebara pedudukya terdapat di Kecamata Kuta raja sekitar jiwa. Sedagka jumlah peduduk terpadat terjadi di Kecamata Kuta Alam dega kepadata peduduk sekitar 4.11 jiwa per-desa da jumlah kepadata peduduk terjarag di Kecamata Meuraxa dega kepadata 1.11 jiwa per-desa. Berikut data jumlah peduduk da kepadata peduduk per-kecamata : Tabel 2.6. Jumlah peduduk, Rata-rata Kepadata peduduk per Desa, da Rata-rata kepadata Peduduk per km2 Kota Bada Aceh Pertegaha Tahu 2 No. Kecamata Jumlah Peduduk Rata-rata Kepadata Peduduk Per-desa Per-km Meuraxa Jaya Baru Bada Raya Baiturrahma Lueg Bata Kuta Alam Kuta Raja Syiah Kuala Ulee Kareg Jumlah Sumber : Bada Aceh Dalam Agka, 213 Jumlah peduduk berdasarka kelompok umur sagat meetuka pergeraka aktivitas suatu daerah. Kelompok umur dalam usia produktif merupaka faktor pedorog meigkatya BAB II - 16

21 produktifitas daerah, karea seseorag dalam usia produktif diharapka mampu bekerja da meghasilka sesuatu yag memiliki daya gua bagi masyarakat. Tabel 2.7. Jumlah Peduduk Pertegaha Tahu meurut Kelompok Umur Berdasarka Jeis kelami Kota Bada Aceh Tahu 211 da Klp. Lakilaki pua laki pua Perem Jumlah Laki- Perem Jumlah Umur Jumlah Sumber : Bada Aceh Dalam Agka, 213 Berdasarka tabel di atas jumlah peduduk pertegaha tahu meurut kelompok umur pada tahu 2 meujukka bahwa peduduk pada kelompok umur berusia muda atara 15 sampai 34 tahu memiliki potesi besar utuk dimafaatka karea peduduk kelompok umur tersebut medomiasi dari keseluruha jumlah peduduk berdasarka umur. BAB II - 17

22 Aspek Kesejahteraa Masyarakat Kesejahteraa da Pemerataa Ekoomi Pertumbuha PDRB Masalah pertumbuha ekoomi dipadag sebagai masalah makro ekoomi dalam jagka pajag. Laju pertumbuha ekoomi diguaka utuk megukur kemajua ekoomi sebagai hasil pembagua asioal. Pedapata perkapitaya diperguaka utuk megukur tigkat kemakmura peduduk, sebab semaki meigkat pedapata perkapita dega kerja kosta semaki tiggi tigkat kemakmura peduduk da produktivitasya. Kota Bada Aceh memiliki tigkat aktifitas ekoomi yag cukup tiggi. Hal ii dapat dilihat dari idikator pertumbuha ekoomi makro yaitu tred pertumbuha Produk Domestik Regioal Bruto (PDRB). PDRB Atas Dasar Harga Berlaku pada tahu 2 mecapai 1,359 trilyu rupiah, meigkat bila dibadigka dega tahu sebelumya yag haya mecapai 8,992 trilyu rupiah. Demikia pula PDRB Atas Dasar Harga Kosta juga megalami peigkata. Pada tahu 211, PDRB Atas Dasar Harga Kosta Kota Bada Aceh mecapai 3,241 trilyu rupiah. Pada tahu 2, meigkat mejadi 3,441 trilyu rupiah. Pertumbuha ekoomi Kota Bada Aceh yag ditujukka oleh PDRB Atas Dasar Harga Kosta 2 pada tahu 2 meujukka peigkata, yaitu sekitar 6,17 perse. Pertumbuha PDRB pada tahu tersebut lebih tiggi dibadigka tahu 211 yag besarya 6,2 perse. Laju pertumbuha ekoomi Kota Bada Aceh selama periode 28-2 dapat dilihat pada Tabel 2.8. Tabel 2.8. Produk Domestik Regioal Bruto ADHK da ADHB Kota Bada Aceh Tahu 28-2 (Juta Rupiah) PDRB ADHB Pertumbuha PDRB ADHK Pertumbuha Tahu (Rp.) 2 (Rp.) 28 5,354, ,73, ,52, ,885, ,765, ,57, ,992, ,241, ,359, ,441, Sumber: PDRB Kota Bada Aceh Tahu 213 BAB II - 18

23 Dari Sembila sektor ekoomi di Kota Bada Aceh, Sektor Pegagkuta da Komuikasi meujukka ilai tambah bruto terbesar pada tahu 2 sebesar 2,936 trilyu rupiah, kemudia Sektor Jasa-Jasa dega 2,424 trilyu rupiah da disusul oleh Sektor Perdagaga, Hotel, da Restora sebesar 2,43 trilyu rupiah. Ketiga sektor ii merupaka peyumbag terbesar PDRB dasar harga berlaku dega kotribusi higga 81,28 perse. Sedagka bila dilihat dari PDRB atas dasar harga kosta, sektor ekoomi yag meujukka ilai tambah bruto terbesar pada tahu 2 adalah Sektor Jasa-Jasa sebesar 1,513 trilyu rupiah, kemudia Sektor Pegagkuta da Komuikasi sebesar,8 trilyu rupiah, da disusul oleh Sektor Perdagaga, Hotel, da Restora dega,599 trilyu rupiah. Ketiga sektor ii merupaka peyumbag terbesar PDRB atas dasar harga kosta dega kotribusi higga 85 perse. Perkembaga sektor ekoomi Kota Bada Aceh tahu 2 yag mecapai 6,17 perse disumbag oleh sektor Listrik, Gas, da Air Bersih sebesar 13,28 perse, disusul oleh sektor perdagaga, hotel da restora sebesar 1,1 perse yag merupaka sektor primadoa di Kota Bada Aceh, sehigga perkembaga sektor ii sagat meujag perekoomia peduduk. Perkembaga sektor ekoomi dalam PDRB tahu 28 2 dapat dilihat pada tabel 2.9. berikut: Tabel 2.9. Perkembaga Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Kosta (ADHK) Kota Bada Aceh Tahu 28 2 (Perse) No Sektor Pertaia 2,71 2,46 2,41 4,47 2,66 2 Pertambaga da Peggalia,,,,, 3 Idustri pegolaha 8, 9, 8, 6, 6,27 4 Listrik, gas da air bersih 15,18 9,46 14,1 13,66 13,28 5 Kostruksi 6,8 6,6 6,44 6,56 8,21 6 Perdagaga,hotel da restora 5,84 8,37 8,88 8,97 1,1 7 Pegagkuta da komuikasi 5,54 8,7 8,32 8,2 8,35 8 Keuaga,sewa da jasa perusahaa 1,19 5,57 6,6 7, 8,38 9 Jasa-jasa 5,56 3,66 3,78 3,74 3,21 PDRB 5,77 5,67 5,94 6,2 6,17 Sumber: BPS Kota Bada Aceh Tahu 213 BAB II - 19

24 Berdasarka tabel diatas secara garis besar dapat dilihat bahwa PDRB ADHK Kota Bada Aceh megalami peigkata dari tahu 29 sampai tahu 2, kecuali pada tahu 29 yag megalami peurua dibadigka tahu 28. Dilihat dari masig-masig sektor, terjadi fluktuatif perkembaga kotribusi dalam PDRB ADHK. Utuk lebih jelasya dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 2.1. Perkembaga Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Kosta (ADHK) Kota Bada Aceh Tahu 28 2 (Perse) 6, Pertaia 5, 47,87 47,36 46,13 44,5 42,15 4,27 4,88 4, 37,18 35,39 34,4 32,6 31,81 31,3 3,9 29,36 3, 27,81 27,88 26,41 25,47 22,52 2, 15,8 15,41,65 13,39 14,52 15,47 8,96 9,57 1,2 1,85 1, 1,46,55 1,5,6 1,53,65 1,57,71 1,59,87, Pertambaga da Peggalia Idustri Pegolaha Listrik, Gas, da Air Bersih Kostruksi Perdagaga, Hotel, da Restora Pegagkuta da Komuikasi Keuaga, Sewa da Jasa Perusahaa Jasa-jasa Sumber: BPS Kota Bada Aceh Tahu PDRB Perkapita Salah satu idikator kesejahteraa dapat dilihat dari PDRB per kapita, meskipu distribusi pedapata per kapita kurag merata. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku di Kota Bada Aceh pada tahu 2 mecapai 43,38 juta rupiah, meigkat 1,27 perse dari tahu 211 yag ilaiya mecapai 39,34 juta rupiah. Namu laju pertumbuha ii merupaka yag teredah selama kuru waktu Secara keseluruha, PDRB perkapita Kota Bada Aceh megalami pertumbuha di atas 1 perse setiap tahu dalam periode Dari Tabel 2.1 berikut secara lebih jelas Nilai PDRB berdasarka Atas Dasar Harga Kosta (ADHK). BAB II - 2

25 Tabel 2.1. PDRB Perkapita da Laju Pertumbuhaya di Kota Bada Aceh, 29-2 ADHK 2 Tahu ADHB Pertumbuha , , , , , , , ,63 Sumber: BPS Kota Bada Aceh Tahu 213 Pertumbuha PDRB perkapita atas dasar harga kosta terus megalami peigkata walaupu tidak sebesar laju pertumbuha PDRB perkapita atas dasar harga berlaku. Pada tahu 29, PDRB perkapita Kota Bada Aceh sebesar 13,46 juta rupiah yag kemudia meigkat mejadi 14,41 juta rupiah di tahu 2. Peigkata ii setara dega laju pertumbuha sebesar 7,2 perse selama 4 tahu Laju Iflasi Kota Bada Aceh Salah satu masalah pokok yag selalu dihadapi oleh pemeritah adalah besarya tigkat iflasi yag terjadi setiap tahu. Peigkata pedapata yag diterima masyarakat apabila diikuti oleh tigkat iflasi yag tiggi tidak aka mempuyai arti apa-apa, Oleh karea dega adaya iflasi yag tiggi megakibatka kemampua daya beli dari pedapata (uag) yag diterima aka meuru, da sebalikya utuk deflasi. Peyajia atas dasar harga kosta bersama-sama dega peyajia atas dasar harga berlaku atara lai dapat dipakai sebagai idikator utuk melihat tigkat iflasi maupu deflasi yag terjadi. Iflasi di Kota Bada Aceh utuk tahu 2 sebesar,6 perse sagat redah dibadigka iflasi asioal sebesar 4,3 perse. Iflasi yag redah di bawah 5 perse ii merupaka lajuta dari kodisi tahu sebelumya sejak tahu 29. Iflasi erat kaita dega harga barag/jasa. Apabila harga barag/jasa aik, maka tigkat iflasi aka megalami keaika juga. Berikut kodisi iflasi di Kota Bada Aceh tahu BAB II - 21

26 Grafik 2.2. Nilai Iflasi Kota Bada Aceh tahu , ,5 4,64 3,32, Sumber: BPS Kota Bada Aceh Tahu Fokus Kesejahteraa Sosial Pembagua kesejahteraa sosial dimaksudka utuk mewujudka kehidupa yag layak da bermartabat, serta utuk memeuhi hak atas kebutuha dasar warga egara demi tercapaiya kesejahteraa sosial, egara meyeleggaraka pelayaa da pegembaga kesejahteraa sosial secara terecaa, terarah, da berkelajuta. Pembagua bidag peyeleggara kesejahteraa sosial ditujuka utuk meigkatka taraf kesejahteraa, kualitas, da kelagsuga hidup; memulihka fugsi sosial dalam ragka mecapai kemadiria; meigkatka ketahaa sosial masyarakat dalam mecegah da meagai masalah kesejahteraa sosial; meigkatka kemampua, kepedulia da taggugjawab sosial duia usaha dalam peyeleggaraa kesejahteraa sosial secara melembaga da berkelajuta; meigkatka kemampua da kepedulia masyarakat dalam peyeleggaraa kesejahteraa sosial secara melembaga da berkelajuta; da meigkatka kualitas maajeme peyeleggaraa kesejahteraa sosial. Fokus kesejahteraa sosial dilakuka terhadap idikator-idikator seperti agka melek huruf, agka rata-rata lama sekolah, agka partisipasi kasar, agka pedidika yag ditamatka, agka partisipasi muri, BAB II - 22

27 agka kelagsuga hidup bayi, agka usia harapa hidup, peduduk yag bekerja. rasio Pedidika Kualitas pedidika secara lebih terukur dapat diilai dega meghitug idikator iput pedidika yaitu dari rasio jumlah saraa da prasaraa. Dari seluruh tigkat da peyeleggara pedidika (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA) di Kota Bada Aceh, rata-rata setiap kelas terdapat 25 murid, hal ii terlihat cukup baik dibadigka dega SPM Pedidika dimaa jumlah siswa per-kelas atara 3 4 siswa. Secara kuatitas ketersediaa guru di Kota Bada Aceh sudah mecukupi. Rata-rata setiap guru memiliki beba megajar murid Agka Melek Huruf Kodisi peigkata kualitas pedidika dapat dilihat dari persetase peduduk yag mampu membaca da meulis (agka melek huruf). Agka Melek Huruf peduduk Kota Bada Aceh terus megalami peigkata dari 99,6 perse higga 99,25 perse selama 28 2, sedagka sisaya sebayak,75 perse masih dalam kategori buta huruf. Peduduk dalam kategori buta huruf diperkiraka merupaka usia tua yag kemugkia sulit medapatka pelayaa pedidika dimasa lampau. Tabel Perkembaga Agka Melek Huruf Tahu 28 s.d 2 Kota Bada Aceh NO Uraia Agka melek huruf 99,6% 99,7% 99,16% 99,18% 99,25 Sumber : Dias Pedidika, Pemuda da Olah Raga Kota Bada Aceh Agka melek huruf per-kecamata berada pada posisi 99,16 perse. Kecamata Jaya Baru memiliki agka melek huruf tertiggi sebesar 99,91 perse, sedagka kecamata Ulee Kareg merupaka kecamata dega agka melek huruf teredah sebesar 97,46 perse. BAB II - 23

28 Lebih jelasya kodisi Agka Melek Huruf per-kecamata dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 2.3. Agka Melek Huruf Kota Bada Aceh per-kecamata Tahu 2 Meuraxa Jaya Baru 99,72 99,91 Bada Raya Baiturrahma 98,87 98,95 Lueg Bata Kuta Alam Kuta Raja Syiah Kuala 99,55 99,71 99,27 99, Ulee Kareg 97,46 Perse Sumber : Disdikpora Kota Bada Aceh Agka Rata-rata Lama Sekolah Idikator peigkata kualitas pedidika laiya ialah rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama sekolah peduduk Kota Bada Aceh mecapai,5 tahu pada tahu 213, megalami peigkata dari, tahu pada tahu 21. Pecapaia agka pada tahu 213 tersebut sudah memeuhi target pecapaia asioal rata-rata tahu. Grafik 2.4. Agka Rata-rata Lama Sekolah Tahu Di Kota Bada Aceh 213 Rata2 Lama Sekolah Sumber : Dias Pedidika, Pemuda, da Olahraga Kota Bada Aceh, 214 BAB II - 24

29 Agka Partisipasi Kasar Agka Partisipasi Kasar merupaka tigkat partisipasi peduduk secara umum pada suatu tigkat pedidika. Nilai APK yag tiggi meadaka tiggiya tigkat partisipasi sekolah, tapa memperhatika ketepata usia sekolah pada jejag pedidikaya. Jika ilai APK medekati atau lebih dari 1 perse meujukka bahwa ada peduduk yag sekolah belum mecukupi umur da atau melebihi umur yag seharusya. Berdasarka Agka Partisipasi Kasar (APK) yag tercatat, teryata APK tertiggi di Kota Bada Aceh terdapat di tigkat SD yaitu 136,48 perse da yag teredah di tigkat SMA yaitu 1,5 perse. Tiggiya APK adalah akibat bayakya siswa usia di luar usia sekolah yag berada di jejag tersebut ditambah dega siswa lai peduduk luar Kota Bada Aceh yag bersekolah di Kota Bada Aceh. Berikut tabel pejelasa perkembaga APK Kota Bada Aceh tahu Tabel 2.. Perkembaga Jumlah Siswa da Agka Partisipasi Kasar (APK) Kota Bada Aceh Tahu NO Jejag Pedidika SD/MI 1.1. Jumlah siswa yag bersekolah di jejag pedidika SD/MI 1.2. Jumlah peduduk kelompok usia 7- tahu 1.3. APK SD/MI 5,15 14,95 136, SMP/MTs 2.1. Jumlah siswa yag bersekolah di jejag pedidikasmp/mts Jumlah peduduk kelompok usia tahu APK SMP/MTs 11,39 5, 117, SMA/MA/SMK 3.1. Jumlah siswa yag bersekolah di jejag pedidikasma/ma/smk 3.2. Jumlah peduduk kelompok usia tahu 3.3. APK SMA/MA/SMK 79,73 11, 64 17, Sumber : Dias Pedidika, Pemuda da Olah Raga Kota Bada Aceh 214 BAB II - 25

30 Berdasarka kecamata APK tigkat SD/MI tertiggi berada pada kecamata Kuta Raja dega tigkat partisipasi 219,8 perse da teredah pada kecamata Lueg Bata dega tigkat partisipasi 73,47 perse. Utuk tigkat SMP/MTs APK tertiggi berada pada kecamata Kuta Alam dega tigkat partisipasi 21,86 perse da teredah pada kecamata Jaya Baru dega tigkat partisipasi 29,38 perse. Semetara utuk tigkat SMA/MA APK tertiggi berada pada kecamata Bada Raya dega tigkat partisipasi 247,14 perse da teredah pada kecamata Ulee Kareg dega tigkat partisipasi 18,46 perse. Lebih jelas megeai kodisi APK dapat dilihat pada table berikut : BAB II - 26

31 Tabel Jumlah Siswa da Agka Partisipasi Kasar meurut Kecamata Kota Bada Aceh Tahu 2/213 No. Kecamata Jumlah siswa Bersekolah di SD/MI SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Jumlah Peduduk Usia 7- th APK Jumlah Siswa Bersekolah di SMP/MTs Jumlah Peduduk Usia th APK Jumlah Siswa Bersekolah di SMA/MA/ SMK Jumlah Peduduk Usia 16-18th Kuta Alam , , ,34 2 Kuta Raja , , ,22 3 Syiah Kuala , , ,75 4 Ulee Kareg , , ,34 5 Baiturrahma , , ,34 6 Lueg Bata , , ,23 7 Meuraxa , , ,61 8 Bada Raya , , ,84 9 Jaya Baru , , ,32 Jumlah , , , Sumber : Dias Pedidika, Pemuda da Olah Raga Kota Bada Aceh 214 APK BAB II - 27

32 Agka Pedidika yag ditamatka Agka pedidika yag ditamatka di Kota Bada Aceh pada tigkat SD/MI sudah mecapai 1 perse, semetara pada tigkat SMP/MTs da SMA/MA haya mecapai 99,6 da 99,9 perse, artiya pada dua jejag pedidika tersebut belum mampu meluluska siswaya 1 perse karea daya serap siswa masih redah yag diakibatka oleh masih terbatasya saraa pembelajara da masih ada kompetesi guru belum memeuhi Stadar Nasioal Pedidika (SNP). Rasio guru murid sudah mecapai stadar 1 : sedagka SNP 1 : 28, artiya di setiap satua jejag pedidika masih terjadi kelebiha guru amu di sisi lai masih terjadi kekuraga guru pada mata pelajara tertetu terutama guru produktif pada SMK da guru TIK. Utuk megatasi kelebiha guru maka dilaksaaka alih fugsi pada mata pelajara tertetu da mutasi secara merata di sampig pegagkata sebagai pegawas sekolah da kepala sekolah. Tabel Perkembaga Jumlah Siswa da Agka Pedidika Yag Ditamatka(APT) Kota Bada Aceh Tahu 28 2 No Jejag Pedidika SD/MI 1.1. Jumlah siswa Lulusa di jejag pedidikasd/mi Jumlah Siswa Tkt. VI APT SD/MI 99,97 99,86 98,9 98, SMP/MTs 2.1. Jumlah siswa lulusa di jejag SMP/MTs Jumlah siswa Tkt. III APT SMP/MTs 92,23 98,21 97,85 99, SMA/MA/SMK 3.1. Jumlah siswa Lulusa di jejag SMA/MA/SMK Jumlah Tkt Siswa III APT SMA/MA/SMK 91,14 94,7 93,7 99, Sumber : Dias Pedidika, Pemuda da Olah Raga Kota Bada Aceh 214 BAB II - 28

33 Agka Partisipasi Muri Agka Partisipasi Muri (APM) diguaka utuk megukur proporsi aak yag bersekolah tepat waktu, yag dibagi dalam tiga kelompok jejag pedidika yaitu SD utuk peduduk usia 7- tahu, SMP utuk peduduk usia tahu, da SMA utuk peduduk usia tahu. APM juga diguaka sebagai salah satu idikator yag diguaka MDG s dalam megukur pecapaia kesetaraa geder dibidag pedidika. APM di Kota Bada Aceh utuk tigkat SD 111,84 perse lebih dipegaruhi oleh aak diluar usia sekolah. Peyebara sekolah utuk jejag SD/MI sampai sekolah meegah sudah merata da mejagkau seluruh wilayah Kota Bada Aceh sampai ke daerah piggira kota. Sedagka utuk SMA/SMK juga tersebar di Kota Bada Aceh da mudah dijagkau da berada di setiap kecamata. Pemeritah Kota Bada Aceh megeluarka kebijaka tetag pedidika yag terbebas hambata biaya utuk tahu dega pedidika uiversal melalui program subsidi BOSDA da beasiswa bagi keluarga miski. Kebijaka ii medukug kebijaka Pemeritah Pusat tetag program wajib belajar 9 tahu, sehigga para lulusa jejag SD/MI di kota Bada Aceh pada umumya dapat melajutka ke SMP/MTSN. Tabel berikut meggambarka kodisi jumlah siswa da Agka Partisipasi Muri meurut Kecamata Kota Bada Aceh Tahu 213/214. BAB II - 29

34 Tabel Jumlah Siswa da Agka Partisipasi Muri meurut Kecamata Kota Bada Aceh Tahu 213/214 No Kecamata Jumlah Siswa Usia 7- th Bersekola h di SD/MI SD/MI SMP/MTs SMA/SMK Jumlah Peduduk usia 7- th APM Jumlah Siswa Usia th Bersekolah di SMP/MTs Jumlah Peduduk Usia th APM Jumlah Siswa Usia th Bersekolah di SMA/MA/ SMK Jumlah Peduduk Usia 16-18th Kuta Alam , , ,34 2 Kuta Raja , , ,74 3 Syiah Kuala , , ,72 4 Ulee Kareg , , ,79 5 Baiturrahma , , ,97 6 Lueg Bata , , ,62 7 Meuraxa , , ,3 8 Bada Raya , , ,15 9 Jaya Baru , , ,5 Jumlah , , ,1 Sumber : Dias Pedidika, Pemuda da Olah Raga Kota Bada Aceh 214 APM BAB II - 3

35 Berdasarka tabel dapat dilihat utuk tigka SD/MI agka APM tertiggi terdapat pada kecamata Kuta Raja da teredah pada kecamata Lueg Bata. Tigkat SMP/MTs APM tertiggi terdapat kecamata Kuta Alam da teredah pada kecamata Jaya Baru, da utuk tigka SMA/MA APM tertiggi terdapat pada kecamata Bada Raya da teredah pada kecamata Lueg Bata Kesehata Salah satu tujua pembagua asioal adalah memajuka kesejahteraa bagsa, dimaa salah satuya memeuhi kebutuha dasar mausia disektor kesehata. Tujua pembagua kesehata adalah tercapaiya kemampua utuk hidup sehat bagi setiap peduduk, jadi taggug jawab utuk terwujudya derajat kesehata yag optimal berada di taga seluruh masyarakat Idoesia, pemeritah da swasta bersama-sama. Dega derajat kesehata yag tiggi memugkika setiap orag hidup produktif secara sosial da ekoomis Agka Kematia Bayi (AKB) da Agka Kelagsuga Hidup Bayi (AKHB) Salah satu idikator utama kesehata adalah agka kematia bayi (AKB) da agka kelagsuga hidup bayi (AKHB). Kematia bayi adalah kematia yag terjadi atara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahu. Bayak faktor yag dikaitka dega kematia bayi. Sampai dega akhir tahu 2 Agka Kematia Bayi (AKB) di Kota Bada Aceh sebesar 2 per 1 kelahira hidup, agka tersebut tergolog redah bila dibadigka dega target pecapaia MDGs utuk AKB 32 per 1 kelahira hidup pada Tahu 215. Agka ii merupaka agka yag dilaporka, oleh karea itu AKB di Kota Bada Aceh harus tetap dipatau. Ada bayak faktor yag mempegaruhi AKB tetapi tidak mudah utuk meemuka faktor yag palig domia. Tersediaya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas da pelayaa kesehata dega teaga medis yag terampil, serta kesediaa masyarakat utuk merubah kehidupa tradisioal ke orma kehidupa moder dalam bidag kesehata merupaka faktor yag berpegaruh terhadap tigkat AKB. BAB II - 31

36 Tabel Jumlah Agka Kematia Bayi (AKB) Kota Bada Aceh Tahu No Uraia Jumlah Kematia Bayi Jumlah kelahira Hidup Bayi Ratio ( AKB ) Sumber : Dias Kesehata Kota Bada Aceh 214 Jumlah kematia bayi di Kota Bada Aceh Tahu 213 berjumlah 3 kematia dari 56 kelahira hidup. Setelah dikoversika Agka Kematia Bayi mejadi 6 per 1 kelahira hidup. AKB ii berfluktuasi karea bayak faktor yag mempegaruhiya, amu tidak mudah utuk meemuka faktor yag palig domia. Tersediaya berbagai fasilitas kesehata, aksesibilitas, pelayaa kesehata dega teaga medis yag terampil da kesediaa masyarakat utuk merubah pola kehidupa tradisioal ke orma kehidupa yag lebih moder dalam bidag kesehata merupaka faktor yag berpegaruh terhadap tigkat kematia bayi. Secara asioal, target pecapaia MDG s utuk AKB adalah 32 per 1 kelahira hidup pada tahu 215. Kodisi ii telah dicapai oleh Kota Bada Aceh sejak tahu 28. Namu upaya utuk peurua AKB di Kota Bada Aceh ii harus terus dilakuka megigat AKB merupaka idikator utama keberhasila program kesehata. Tabel Jumlah Agka Kematia Bayi (AKHB) Per-Kecamata Kota Bada Aceh Tahu 213 Kecamata Jumlah kematia bayi usia dibawah 1 tahu pada tahu 213 Jumlah Kelahira Hidup pada tahu 213 AKB Kuta Alam 4 orag 961 4,16 Kuta Raja 1 orag 228 4,38 Syiah Kuala 2 orag 788 2,52 Ulee Kareg 1 orag 49 2,4 Baiturrahma 5 orag 725 6,89 Lueg Bata 1 orag 561 1,78 Meuraxa 7 orag ,55 Bada Raya 8 orag ,94 Jaya Baru 1 orag 477 2,9 Sumber : Dias Kesehata Kota Bada Aceh 214 BAB II - 32

37 Berdasarka tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat tiga kecamata yag memiliki agka kematia bayi teredah dari keseluruha jumlah bayi yag lahir pada tahu 213 yaitu Kecamata Ulee Kareg, Kecamata Jaya Baru da Kecamata Syiah Kuala, sedagka kecamata laiya memiliki jumlah kematia bayi yag bervariasi dari keseluruha jumlah bayi yag lahir Persetase Balita Gizi Buruk Status gizi balita merupaka salah satu idikator yag meggambarka tigkat kesejahteraa masyarakat. Gizi buruk adalah status gizi yag didasarka pada ideks berat bada meurut umur (BB/U) yag merupaka padaa istilah uderweight (gizi kurag) da severely uderweight (gizi buruk). MDG s di tahu 215, agka kurag gizi (gizi buruk da gizi kurag ) adalah <15%. Utuk Kota Bada Aceh pada tahu 213 terdapat 22 balita yag gizi buruk atau,11% agka ii masih dibawah target MDG s. Dari tabel diatas dapat disimpulka bahwa agka gizi buruk di Kota Bada Aceh sejak tahu 28 sampai dega tahu 213 masih di bawah target MDG s yaitu <15%. Tabel Status Gizi Buruk Balita di Kota Bada Aceh Tahu NO Uraia Jumlah Balita Jumlah Balita Gizi Buruk Rasio 4 8, Persetase 3,8,47,1,2,11 Sumber : Dias Kesehata Kota Bada Aceh 214 Berdasarka tabel diatas dapat dilihat rasio balita gizi buruk di Kota Bada Aceh megalami perbaika dari tahu ke tahu. Hal ii meujukka peduduk Kota Bada Aceh memiliki derajat kesehata yag baik dari segi gizi balita Agka Usia Harapa Hidup Keberhasila program kesehata da program pembagua sosial ekoomi pada umumya dapat dilihat dari peigkata usia harapa hidup peduduk dari suatu egara. Meigkatya perawata kesehata melalui puskesmas, meigkatya daya beli masyarakat aka BAB II - 33

38 meigkatka akses terhadap pelayaa kesehata, mampu memeuhi kebutuha gizi da kalori, mampu mempuyai pedidika yag lebih baik sehigga memperoleh pekerjaa dega peghasila yag memadai, yag pada giliraya aka meigkatka derajat kesehata masyarakat da memperpajag usia harapa hidupya. Usia harapa hidup di Kota Bada Aceh dari tahu 29 sampai tahu 2 terus megalami peigkata, dari 7,56 tahu 29 mejadi 71,42 tahu 2. Hal ii meujukka derajat kesehata peduduk Kota Bada Aceh sudah membaik. Grafik 2.5. Agka Harapa Hidup di Kota Bada Aceh Tahu ,6 71,4 71,2 71 7,8 7,6 7,4 7,2 7 71,42 71,15 7,88 7, * AHH Agka semetara Sumber : Bada Aceh Dalam Agka 213 Berdasarka table diatas dapat dilihat bahwa perkembaga agka harapa hidup peduduk Kota Bada Aceh terus terjadi setiap tahu seirig dega membaikya kodisi perekoomia da pedapata peduduk. Tahu 29 AHH sebesar 7,56 meigkat pada tahu 21 mejadi 7,88, pada tahu 211 meigkat lagi mejadi 71,15 da pada tahu 2 mecapai agka 71,42. BAB II - 34

39 Grafik 2.6. Perbadiga Atara Agka Harapa Hidup Kota Bada Aceh dega Agka Harapa Hidup Provisi Aceh da Nasioal s 73 72,27 72, ,76 71,42 71,17 71, ,88 7,56 7, , ,5 68,6 68,7 68,8 68, Nasioal Aceh Bada Aceh Sumber : BPS Pusat, BPS Aceh da berbagai sumber Grafik diatas meujukka bahwa agka harapa hidup Kota Bada Aceh berada diatas agka harapa hidup Provisi Aceh da Nasioal Keteagakerjaa Pembagua keteagakerjaa sebagai bagia itegral dari pembagua asioal berdasarka Pacasila da Udag-Udag Dasar Negara Republik Idoesia Tahu 1945, dilaksaaka dalam ragka pembagua mausia Idoesia seutuhya da pembagua masyarakat Idoesia seluruhya utuk meigkatka harkat, martabat da harga diri teaga kerja serta mewujudka masyarakat sejahtera, adil, makmur da merata, baik materiil maupu spiritual. Salah satu syarat utuk keberhasila pembagua asioal adalah kualitas mausia yag meetuka berhasil tidakya usaha utuk memeuhi tahap tiggal ladas. Peigkata kualitas mausia tidak mugki tercapai tapa memberika jamia hidup, sebalikya jamia hidup tidak dapat tercapai apabila mausia tidak mempuyai pekerjaa, dimaa dari hasil pekerjaa itu dapat diperoleh imbala jasa utuk membiayai diriya da keluargaya. Kualitas teaga kerja yag produktif didaerah aka memicu peigkata produktifitas BAB II - 35

40 keteagakerjaa. Utuk mecapai produktifitas dalam bidag keteagakerjaa diperluka adaya pembagua sector keteagakerjaa. Kota Bada Aceh sebagai kota yag berfugsi sebagai pusat pemeritaha daerah, perdagaga da jasa mejadika Kota Bada Aceh daerah tujua bagi peduduk dalam usia kerja utuk berurbaisasi ke Bada Aceh da mecari pekerjaa. Kodisi ii mejadika beba berat bagi Pemeritah Kota utuk meyediaka lapaga kerja yag sagat terbatas di Kota Bada Aceh. Utuk itu diperluka strategi-strategi yag dapat megatasi permasalaha keteagakerjaa. Berikut kodisi keteagakerjaa di Kota Bada Aceh. Tabel Kodisi Keteagakerjaa di Kota Bada Aceh tahu 2 No. Uraia Jumlah Teaga Kerja Agkata Kerja (jiwa) Bekerja Pegaggura Buka Agkata Kerja (jiwa) Sekolah Megurus Rumah Tagga Laiya Tigkat Partisipasi Agkata 57,6 Kerja (TPAK) 4 Tigkat Pegaggura Terbuka (TPT) 7,17 Sumber : Bada Aceh Dalam Agka, 213 Berdasarka tabel diatas dapat dilihat kodisi keteagakerjaa di Kota Bada Aceh dari peduduk usia agkata kerja, jiwa atau 92,82 perse sudah bekerja semetara 7.29 jiwa atau 7,17 perse masih megaggur. Tabel 2.2. Jumlah Pecari Kerja Terdaftar pada Disosaker Meurut Pedidika da Jeis Kelami di Kota Bada Aceh Tahu 213 No. Pedidika Laki-laki Perempua Jumlah SD/sederajat 2 SMP/sederajat BAB II - 36

41 No. Pedidika Laki-laki Perempua Jumlah SMA SMK Sarjaa Muda Sarjaa Jumlah Sumber : Bada Aceh Dalam Agka, 213 Berdasarka tabel diatas dapat dilihat jumlah pecari kerja terbayak berdasarka pedidika berasal jejag strata 1 atau sarjaa. Ii meujukka teaga kerja terdidik dari kualifikasi sarjaa di Kota Bada Aceh sagatlah potesial. Semetara dari segi jeis kelami jumlah pecari kerja terbayak berjeis kelami perempua, ii juga meujukka kaum perempua di Kota Bada Aceh memiliki pera petig dalam pembagua daerah. Grafik 2.7. Perkembaga Jumlah Peduduk Bekerja da Pegaggura di Kota Bada Aceh Tahu a Bekerja Megaggur Sumber : Bada Aceh Dalam Agka, 213 Grafik diatas meujukka jumlah peduduk yag bekerja berfluktuatif dari tahu Tahu 28 jumlah peduduk yag bekerja jiwa, tahu 29 meuru mejadi jiwa, da tahu 21 meuru lagi mejadi jiwa, amu pada tahu 211 meigkat mejadi jiwa, da meuru lagi pada tahu 2 mejadi jiwa. Peduduk megaggur tahu 28.9 jiwa, BAB II - 37

42 meuru tahu jiwa, meigkat pada tahu 21 mejadi 1.55 jiwa, meuru lagi pada tahu jiwa, da pad tahu 2 juga megalami peurua mejadi 7.29 jiwa Sei Budaya, Pariwisata da Olahraga Kota Bada Aceh meyimpa berbagai potesi utuk medukug perkembaga pariwisata. Usia Kota Bada Aceh yag sudah mecapai 89 tahu meyimpa berbagai khasaah budaya lokal yag dapat mearik miat wisatawa utuk datag da meikmati berbagai destiasi wisata da budaya. Sebagai kota yag meyimpa kelegkapa fasilitas jasa da perdagaga, fasilitas umum, saraa da prasaraa perkotaa, maka kota Bada Aceh disampig mejadi tujua wisata karea adaya obyek maupu aktifitas masyarakat yag bisa mejadi daya tarik wisata, juga bisa mejadi peyedia layaa peujag wisata bagi wisatawa yag berkujug ke objek-objek wisata yag berlokasi disekitar kota Bada Aceh. Sebagai ibukota provisi, Kota Bada Aceh merupaka pusat dari berbagai kebudayaa Aceh yag tersebar di berbagai daerah di Aceh. Aceh terdiri dari sembila suku, yaitu Aceh (mayoritas), Tamiag (Kabupate Aceh Tamia), Alas (Kabupate Aceh Teggara), Aeuk Jamee (Kabupate Aceh Selata), Naeuk Laot, Semeulu da Siabag (Kabupate Simeulue). Masig-masig suku mempuyai budaya, bahasa da pola pikir masigmasig. Masig-masig suku di Aceh memiliki bahasa sediri yag terdiri dari tiga belas bahasa, yaitu bahasa Aceh, Gayo, Aeuk Jamee, Sigkil, Alas, Tamiag, Kluet, Devaya, Sigulai,Pakpak, Haloba, Leko da Nias. BAB II - 38

43 Sei tari yag berkembag di Aceh dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu Taria Suku Aceh, Taria Suku Gayo, da Taria Suku Laiya. Taria Suku Aceh Tari Laweut Tari Likok Pulo Tari Pho Tari Raup Lampua Tari Rapai Geleg Tari Rateb Meuseukat Tari Ratoh Duek Tari Seudati Tari Tarek Pukat Taria Suku Gayo Tari Sama Tari Bies Tari Didog Tari Guel Tari Mualu Tari Turu Ku Aih Aue Taria Suku Laiya Tari Ula-Ula Lembig Tari Mesekat Utuk megembagka wisata di Kota Bada Aceh, maka destiasi wisata Kota Bada Aceh dibagi kedalam : 1. Wisata Spiritual 2. Wisata Sejarah/heritage 3. Wisata Tsuami 4. Wisata Air 5. Wisata Budaya 6. Wisata Kulier Pegembaga olahraga dapat mejadi salah satu faktor pedorog perekoomia daerah dikaitka dega pariwisata. Saat ii berkembag kegiata olahraga yag disebut wisata olahraga atau sport tourism. Wisata olahraga dapa membuka peluag ivestasi melalui kerja sama atara pemeritah, perusahaa swasta serta masyarakat di daerah yag memiliki potesi wisata. Kota Bada Aceh selai memiliki beberapa objek wisata yag berlokasi di dalam kota Bada Aceh sediri juga memiliki akses ke objek wisata yag terdapat pada Kabupate Aceh Besar da Kota Sabag. Beberapa evet yag dilaksaaka selama ii cukup berhasil mearik miat orag luar utuk berpartisipasi dalam wisata olahraga di Bada Aceh. Selai utuk pegembaga pariwisata, pembagua olahraga juga diperluka utuk membagu peduduk yag sehat secara jasmai BAB II - 39

44 da rohai terutama geerasi muda. Pembiaa olahraga yag berkesiambuga dapat meghasilka atlet-atlet berprestasi baik tigkat lokal maupu asioal. Ada beberapa faktor yag mempegaruhi pegembaga olahraga : 1. Sumberdaya mausia olahraga (pelatih, atlet, wasit da pegurus olahraga) 2. Saraa da prasaraa 3. Kebijaka pemeritah daerah 4. Kierja orgaisasi Pemeritah Kota Bada Aceh terus berusaha meigkatka pembiaa olahraga didaerah melalui istasi berweag da melibatka partisipasi masyarakat. Pegembaga sei, budaya, da olahraga diharap dapat mejadi pedorog berkembagya potesi daerah. Berikut dapat dilihat perkembaga sei, budaya, da olahraga di Kota Bada Aceh dari Tabel Perkembaga Sei, Budaya da Olahraga Kota Bada Aceh Tahu 28 2 No Capaia Pembagua Jumlah grup keseia per 1. peduduk Jumlah gedug keseia per 1. peduduk. 3 Jumlah klub olahraga per 1. peduduk Jumlah gedug olahraga per 1. peduduk Sumber : Dias Kebudayaa da Pariwisata Kota Bada Aceh, 214 BAB II - 4

45 Pelaksaaa Syariat Islam Aceh merupaka salah satu daerah yag diberi status khusus oleh Pemeritah utuk melaksaaka peerapa kekhususa di bidag Syari at Islam. Dalam Udag-Udag Nomor 11 Tahu 26 tetag Pemeritaha Aceh, Pemeritah Aceh berweag utuk melaksaaka keistimewaa Aceh yag berkaita dega Syari at Islam. Kota Bada Aceh sebagai ibukota provisi, mejadi barometer dalam peerapa pelaksaaa Syari at Islam. Peduduk kota Bada Aceh yag heteroge, dimaa pedudukya juga bayak yag berasal dari luar Aceh mejadika peerapa Syari at Islam seperti yag diharapka tidaklah mudah. Utuk mejaga agar keistimewaa Aceh dalam bidag pegamala Syari at Islam dapat berjala sebagaimaa diharapka, maka dikeluarka Qau Aceh Nomor Tahu 23 tetag Miuma Khamar da sejeisya, Qau Aceh Nomor 13 Tahu 23 tetag Maisir (Perjudia), da Qau Aceh Nomor 14 Tahu 23 tetag khalwat da Mesum. Perkembaga kota da arus iformasi yag pesat membuat pola kehidupa warga kota mejadi berubah, seperti cara pergaula, berpakaia, da sebagaiya. Hal tersebut berimbas pada terjadiya pelaggara-pelaggara terhadap Qau Syari at Islam. Dalam retag waktu 28 2 terjadi beberapa kasus pelaggara Syari at Islam. BAB II - 41

46 Tabel Jumlah Kasus da Peagaa Pelaggara Qau Syari at Islam Di Kota Bada Aceh Tahu 28 2 No Uraia Pelaggara Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Qau Kasus Peagaa Kasus Peagaa Kasus Peagaa Kasus Peagaa Kasus Qau Nomor Tahu 22 tetag Pelaksaaa Syariat Islam Bidag Aqidah, Ibadah, da Syiar Islam 2 Qau Aceh Nomor Tahu 23 tetag Miuma Khamar da sejeisya 3 Qau Aceh Nomor 13 Tahu 23 tetag Maisir (Perjudia) Jml Peagaa Qau Aceh Nomor 14 Tahu 23 tetag khalwat da Mesum Sumber : Kator Satpol PP da WH Kota Bada Aceh, BAB II - 42

47 Tabel diatas meggambarka kodisi pelaggara da peagaa terhadap pelaggara Qau Syari at Islam selama Pada tahu 28 tidak terjadi pelaggara apapu terhadap Qau Syari at Islam yag dijalaka. Pelaggara mulai terjadi pada tahu 29 terhadap Qau Nomor tetag Khamar da Qau Nomor 14 tetag Khalwat dega jumlah kasus sebayak 18 utuk kasus khamar da 91 kasus utuk kasus khalwat. Pada tahu 21 tidak terjadi pelaggara terhadap kasus khamar da khalwat, amu mucul pelaggara terhadap Qau Nomor 11 sebayak 364 kasus da pelaggara kasus khalwat/mesum yag meigkat mejadi 156 kasus. Semetara tahu 211 terjadi 139 pelaggara kasus bidag aqidah, ibadah, da syiar islam, 18 kasus pelaggara terhadap qau tetag khamar da 6 kasus pelaggara khalwat. Tahu 2 terjadi pelaggara terhadap semua qau Syariat Islam. Terjadi pelaggara kasus Syariat Islam bidag Aqidah, Ibadah, da Syiar Islam sebayak 237 kasus, pelaggara kasus khamar 6 kasus, pelaggara kasus maisir 4 kasus, da pelaggara kasus khalwat/mesum 139 kasus. Dilihat dari pelaggara kasus tersebut terjadi peigkata pelaggara qau Syariat Islam terhadap qau omor 11, qau omor 13, da qau omor 14. Ii mejadi baha evaluasi terhadap kebijaka-kebijaka yag dijalaka ututk peegaka qau Syariat Islam. Selai pelaggara terhadap Qau Syari at Islam, akhir-akhir ii terjadi kasus pedagkala aqidah dimasyarakat. Sekelompok orag dega pemahama islam yag meyimpag berhasil mempegaruhi sebagia aggota masyarakat terutama kaum itelektual muda utuk megikuti pemahama islam yag meyimpag berdasarka ajara mereka. Dari data yag dikeluarka oleh Dias Syariat Islam terdapat eam alira meyimpag yag berkembag di Kota Bada Aceh, yaitu: 1. Millata Abraham 2. Mukmi Muballigh 3. Neu Age 4. Ladui 5. Gafaltar 6. LDII BAB II - 43

48 Utuk megatasi berkembagya pemahama keliru tetag ajara Islam, maka Dias Syariat Islam Kota Bada Aceh bekerjasama dega beberapa istasi terkait melakuka beberapa kegiata dalam melidugi masyarakat terutama kaum muda dari terpegaruhya pola pikir mereka dari ajara meyimpag. Ada beberapa hal yag telah dilakuka, yaitu : 1. Memfasilitasi pedataa da pertaubata. 2. Membetuk tim Pembia aqidah di sekolah. 3. Mediskusika lagkah strategis peaggulaga alira sesat di forum KPA-PAI. 4. Melaksaaka kajia bagi kepala sekolah, keuchik, da siswa sekolah dalam ligkuga Kota Bada Aceh. 5. Megirimka Da i perkotaa utuk peguata aqidah. 6. Megadaka kajia Tauhid Uluhiyah di gampog. 7. Mempererat pera Muhtasib gampog dalam berkembagya alira sesat Aspek Pelayaa Umum Aspek pelayaa publik atau pelayaa umum merupaka segala betuk jasa pelayaa umum dalam betuk barag publik yag mejadi taggugjawab pemeritah daerah dalam upaya memeuhi kebutuha masyarakat sesuai dega ketetua perudagudaga. Idikator aspek pelayaa umum terdiri dari ifrastruktur dasar baik secara fisik maupu sosial seperti pedidika, kesehata, ligkuga hidup serta layaa yag meyagkut kierja aparatur pemeritaha. Idikator da capaia pembagua pada aspek pelayaa umum merupaka cermia dari pemeuha pelayaa dasar seperti pelayaa pedidika da pelayaa kesehata Pelayaa Pedidika Suatu pedidika bermutu tergatug pada tujua da yag aka dilakuka dalam pedidika. Pedidika bermutu harus megakui bahwa pedidika apapu termasuk dalam suatu sistem. Mutu dalam beberapa bagia dari sistem mugki baik, tetapi mutu BAB II - 44

49 kurag baik yag ada di bagia lai dari sistem, yag meyebabka berkuragya mutu pedidika secara keseluruha dari pedidika. Peyeleggaraa pelayaa mutu pedidika dapat berpedoma pada Udag-Udag Nomor 2 Tahu 23 tetag Sistem Pedidika Nasioal da Peratura Pemeritah Nomor 19 Tahu 25 tetag Stadar Nasioal Pedidika yag meyataka bahwa pejamia mutu adalah wajib baik iteral maupu eksteral. Program pedidika dasar sembila tahu merupaka salah satu upaya pemeritah utuk mewujudka da membekali aak didik dega ketrampila da pegetahua dasar: utuk melajutka ke jejag pedidika yag lebih tiggi, utuk bekal mejalai kehidupa dalam masyarakat, utuk membuat piliha-piliha da memafaatka produk-produk bertekologi tiggi, utuk megadaka iteraksi da kompetisi atar warga masyarakat, kelompok, da atar bagsa. Tabel Perkembaga Agka Partisipasi Sekolah (APS) Kota Bada Aceh Tahu 28 2 No Jejag Pedidika SD/MI 1.1. jumlah murid usia th 1.2. jumlah peduduk kelompok usia 7- tahu 1.3. APS SD/MI 1,97 1,97 1,85 1,87 2 SMP/MTs 2.1. jumlah murid usia th 2.2. jumlah peduduk kelompok usia tahu 2.3. APS SMP/MTs 1,24 1,25 1,6 1,19 Sumber : Dias Pedidika, Pemuda da Olah Raga Kota Bada Aceh, 214 Tabel diatas meggambarka APS SD/MI terus megalami peigkata dari 1,7 perse pada tahu 27 mejadi 1,87 perse pada tahu 211. APS SMP/MTs tahu 27 sebesar 1,61 perse, meuru pada tahu 28 mejadi 1,24 perse, kemudia meigkat lagi pada tahu 29 1,25 perse. Tetapi pada tahu BAB II - 45

50 21 meuru lagi 1,6 perse da pada tahu 211 meigkat mejadi 1,19 perse Pelayaa Kesehata Pembagua bidag kesehata atara lai bertujua agar semua lapisa masyarakat memperoleh pelayaa kesehata secara mudah, murah da merata. Utuk mecapai tujua tersebut maka saraa da prasaraa pelayaa kesehata harus tersedia atau tersebar di setiap kecamata. Melalui upaya tersebut diharapka aka tercapai derajad kesehata yag lebih baik. Kota Bada Aceh saat ii telah memiliki 11 buah puskesmas da 6 pustu/polides/poskesdes yag tersebar di 9 kecamata da 9 gampog. Pelayaa kesehata dasar di puskesmas di Kota Bada Aceh saat ii sudah dua puskesmas yag memeuhi stadar ISO 91 yaitu puskesmas Kopelma Darussalam yag medapat stadar ISO pada tahu 2 da di tahu 213 satu puskesmas lagi utuk stadar ISO yaitu Puskesmas Baiturrahma. Utuk medukug peigkata kualitas pelayaa kesehata dasar agar dapat mecakup seluruh kecamata maka sembila puskesmas lagi juga diusahaka utuk dapat memeuhi stadar ISO. Kualitas pelayaa kesehata dasar dapat dilihat dari rasio puskesmas per-satua peduduk. Rasio puskesmas per-satua peduduk dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Rasio Puskesmas Per-Satua Peduduk di Kota Bada Aceh Tahu Tahu Rasio 1 : : : jiwa jiwa jiwa Sumber : Dias Kesehata Kota Bada Aceh, : jiwa Berdasarka tabel diatas dapat dilihat pada tahu 21 rasio pelayaa puskesmas 1 : jiwa, meigkat mejadi 1 : jiwa pada tahu 211. Tahu 2 rasio pelayaa puskesmas sama dega tahu 213, yaitu 1 : jiwa. Pelayaa puskesmas idealya adalah satu puskesmas melayai 2. masyarakat, amu keadaa ii dapat diaggap sudah memeuhi stadar. BAB II - 46

51 No Tabel Jumlah Puskesmas, Pustu, Polides/poskesdes meurut Kecamata Kota Bada Aceh Tahu 213 Kecamata Jumlah Peduduk Jumlah Puskesmas Jumlah Pustu Jumlah Polides/ Poskesdes Kec. Ulee Kareg Kec. Syiah Kuala Kec. Kuta Raja Kec. Kuta Alam Kec. Lueg Bata Kec. Baiturrahma Kec. Bada Raya Kec. Jaya Baru Kec. Meuraxa Jumlah Sumber : Dias Kesehata Kota Bada Aceh, 214 Dari 11 puskesmas, 26 pustu da 34 polides, saat ii diguaka utuk melayai lebih kurag jiwa peduduk. Keberadaa sumber daya kesehata ditujuka utuk peigkata ketersediaa da keterjagkaua pelayaa kesehata serta efektifitas pegguaa terutama jumlah teaga medis yag ada pada setiap puskesmas. Pelayaa kesehata rujuka saat ii Kota Bada Aceh memiliki satu buah rumah sakit umum daerah bertipe B, yaitu Rumah Sakit Umum Meuraxa. RSU Meuraxa saat ii memiliki tempat tidur berjumlah 178 buah dega SDM berjumlah 54 orag. Jumlah kujuga rawat iap adalah dega tigkat huia (BOR) 76,43 perse da kujuga pasie rawat jala rata rata 4-5 orag perhari. Adapu teaga dokter spesialis berjumlah 13 orag da dokter umum yag sedag melajutka pedidika spesialis berjumlah 13 orag Aspek Daya Saig Daerah Kemampua daya saig daerah harus ditopag oleh pembagua berkelajuta yag mampu memeuhi kebutuha mausia pada masa kii tapa melupaka kemampua mausia dalam memeuhi kebutuha mereka di masa yag aka datag. Tigkat daya saig (competitiveess) merupaka salah satu parameter BAB II - 47

52 dalam kosep kota berkelajuta. Semaki tiggi tigkat daya saig suatu kota, maka tigkat kesejahteraa masyarakatya pu semaki tiggi. Variabel-variabel yag diukur dalam pegukura tigkat daya saig adalah variabel perekoomia daerah, variabel ifrastruktur da sumber daya alam, serta variabel sumber daya mausia Kemampua Perekoomia Daerah Daerah yag maju adalah daerah yag memiliki tigkat perekoomia yag tiggi. Daerah yag mampu mecari da meigkatka pedapata daerahya dikataka sebagai daerah yag maju. Oleh karea itu pembagua daerah harus terus meigkat da berkembag. Aalisis fokus kemampua ekoomi daerah dilihat dari idikator kemampua daerah dalam meigkatka pedapata masyarakatya. Pegeluara kosumsi rumah tagga perkapita, sebagai pedekata terhadap ilai pedapata perkapita, di Kota Bada Aceh selama tahu megalami keaika sebesar 2,31 perse yaitu dari Rp ,- pada tahu 29 mejadi Rp ,- pada tahu 213. BAB II - 48

53 Tabel Agka kosumsi Rumah Tagga Perkapita Kota Bada Aceh Tahu 28-2 No Uraia * 2** Total , ,` , , ,1 Pegeluara Rumah Tagga 2 Jumlah Rumah Tagga Sumber : BPS Kota Bada Aceh, 214 * : ) Agka Semetara ** : ) Agka Sagat Semetara Tabel diatas mejelaska total pegeluara rumah tagga di Kota Bada Aceh meujukka tred meajak dalam periode BAB II - 49

54 Ifrastruktur Pembagua saraa da prasaraa wilayah atau ifrastruktur direcaaka utuk medukug terwujudya visi da misi pembagua di Kota Bada Aceh. Saraa da prasaraa wilayah pada dasarya merupaka eleme pedukug bagi berlagsugya kehidupa suatu wilayah karea masyarakat yag tiggal di suatu wilayah aka membutuhka saraa prasaraa utuk melagsugka kegiata. Tabel Rasio Pajag Jala per Jumlah Kedaraa Kota Bada Aceh Tahu 28 2 No Uraia Pajag Jala Jumlah Kedaraa Rasio 6,31 5,21 4,84 4,7 4,6 Sumber : Dishubkomifo Bada Aceh, 214 Rasio pajag jala per jumlah kedaraa dari tahu 28 ke 29 meuru, bertambahya jumlah kedaraa tidak diirigi dega bertambahya pajag jala. Demikia juga dari tahu 29 2 rasio pajag jala per-kedaraa yag semaki meuru karea jumlah kedaraa bertambah tapi pajag jala tetap. Grafik 2.8. Rasio Pajag Jala Per-kedaraa tahu Jumlah kedaraa Pajag jala BAB II - 5

DAFTAR ISI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN...

DAFTAR ISI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...... 1 1.1. Latar Belakag... 1 1.2. Ladasa Hukum... 3 1.3. Hubuga Atar Dokume... 3 1.4. Sistematika RKPK... 4 1.5. Maksud da Tujua... 5 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Perecaaa pembagua daerah merupaka suatu proses peyusua tahapa-tahapa kegiata yag melibatka berbagai usur pemagku kepetiga dalam ragka pemafaata da pegalokasia sumber

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN 1.1 Latar Belakag BAB I PENDAHULUAN Peyusua RPJMD Kabupate Lamoga diladasi oleh semagat otoomi daerah dimaa pemeritah daerah berweag utuk megatur da megurus sediri urusa pemeritaha meurut azas otoomi da

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB 9. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB 9. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB 9. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Peetapa idikator kierja daerah bertujua utuk memberi gambara tetag ukura keberhasila pecapaia visi misi kepala daerah dari sisi peyeleggaraa pemeritaha daerah.

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Pembagua peyeleggaraa Musrebag Racaga RPJMD Peetapa RPJMD Tabel 5.1 Recaa da, Idikator Kierja, Kelompok Sasara da Pedaaa Idikatif Tujua Sasara Idikator Kode da Idikator Data Target Kierja da Keragka Pedaaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga I

Inflasi dan Indeks Harga I PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERMERINTAH KOTA SAMARINDA

ANALISIS KINERJA ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERMERINTAH KOTA SAMARINDA ANALISIS KINERJA ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERMERINTAH KOTA SAMARINDA Rai Febri Ramadai. Elfreda Aploia Lau, Suyati Jurusa Akutasi, Fakultas Ekoomi Uiversitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 Erie Sadewo Kodisi Makro Ekoomi Kepulaua Riau Pola perekoomia suatu wilayah secara umum dapat diyataka meurut sisi peyediaa (supply), permitaa

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 1998 (ANALISIS INPUT OUTPUT)

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 1998 (ANALISIS INPUT OUTPUT) ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 1998 (ANALISIS INPUT OUTPUT) SKRIPSI Diajuka Utuk Memeuhi Tugas da Syarat-syarat Gua Memperoleh Gelar Sarjaa Ekoomi Jurusa

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSTANSI : DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR VISI : Mewujudka Pelayaa Trasportasi yag Berkualitas

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran... DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 5 I.1. Latar Belakag... 5 I.1.1. Pegertia Reja SKPD... 5 I.1.2. Proses peyusua Reja SKPD... 6 I.1.3. Keterkaita Atara Reja SKPD dega Dokume Perecaaa Laiya... 7 I.2. Ladasa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2019

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2019 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA SEMARANG TAHUN 219 PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 218 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Recaa Kerja Pemeritah Daerah (RKPD) merupaka pejabara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 ISTILAH KEENDUDUKAN 2.1.1 eduduk eduduk ialah orag atatu idividu yag tiggal atau meetap pada suatu daerah tertetu dalam jagka waktu yag lama. 2.1.2 ertumbuha eduduk ertumbuha peduduk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung 42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KOTA BANDA ACEH. Tabel 4. Luas dan Persentase Wilayah Kecamatan di Kota Banda Aceh NO KECAMATAN LUAS (Km 2 )

KEADAAN UMUM KOTA BANDA ACEH. Tabel 4. Luas dan Persentase Wilayah Kecamatan di Kota Banda Aceh NO KECAMATAN LUAS (Km 2 ) 38 KEADAAN UMUM KOTA BANDA ACEH 4.1. Kota Banda Aceh 4.1.1. Letak Geografis Secara geografis Kota Banda Aceh terletak antara 5 30 05 0 35 LU dan 95 30 99 0 16 BT, dengan ketinggian rata-rata 0,80 meter

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jala Soekaro Hatta No. 35 A Telep. (031) 3095482 Fax. 3096482 B A N G K A L A N 6 9 1 1 1 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jala Soekaro Hatta No. 35 A Telep. (031) 3095482 Fax. 3096482 B A N G K A L A N 6 9 1 1 1 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN I. LATAR BELAKANG Pembagua kesehata merupaka bagia itegral dari pembagua asioal yag bertujua utuk meigkatka kesadara, kemaua da kemampua masyarakat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

Kinerja Sektor Industri Kota Bandung Berdasarkan Analisis Shift Share pada Model Input Output

Kinerja Sektor Industri Kota Bandung Berdasarkan Analisis Shift Share pada Model Input Output Statistika, Vol. 17 No. 2, 71 76 November 217 Kierja Sektor Idustri Kota Badug Berdasarka Aalisis Shift Share pada Model Iput Output Teti Sofia Yati Program Studi Statistika, Fakultas MIPA, Uiversitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

Gambar 1 Alur Penyusunan Rencana Kerja sesuai dengan Permendagri Nomor 54 tahun 2010

Gambar 1 Alur Penyusunan Rencana Kerja sesuai dengan Permendagri Nomor 54 tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Sesuai dega amaat Udag-udag Nomor 2 Tahu 2004 tetag Sistem Nasioal bahwa setiap Peragkat Daerah (PD) diwajibka meyusu Reja yag berpedoma pada Recaa Kerja Pemeritah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

2.1 Gambaran Umum SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Gambara Umum SMA Kemala Bhayagkari Surabaya Sma Kemala Bhayagkari Surabaya yag terletak di jl. A.Yai o 30-3 Surabaya adalah suatu yayasa yag bergerak di pedidika. SMA Kemala

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2016

RENCANA KERJA KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2016 RENCANA KERJA KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 26 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS 26 RENCANA KERJA KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

RENCANA AKSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA AKSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA AKSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT TAHUN ANGGARAN 207 No. Tujua Sasara Kierja ua Kierja Idikatif (Jutaa Rp) Waktu Pelaksaaa. Mewujudka Aparatur Perecaa yag profesioal da berkualitas.. Meigkatya Profesioalisme

Lebih terperinci

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika Prosidig Semirata FMIPA Uiversitas Lampug, 0 Model Pertumbuha BeefitAsurasi Jiwa Berjagka Megguaka Deret Matematika Edag Sri Kresawati Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Sriwijaya edagsrikresawati@yahoocoid

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 204-208 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ENREKANG 207 BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR : 32/KEP/VI/207 TENTANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III. METODE PENELITIAN 3. Jeis da Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data sekuder yag berasal dari Tabel Iput-Output Provisi Jambi tahu 2007 klasifikasi 70 sektor yag kemudia diagregasika

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bab I Pedahulua Bab 1 PENDAHULUAN Perecaaa pembagua adalah suatu proses peyusua tahapa-tahapa kegiata yag melibatka berbagai usur pemagku kepetiga di dalamya, gua pemafaata da pegalokasia sumber daya yag

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 22 27 SK KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YAOGYAKARTA NOMOR: 68 Tahu 23 DINAS PENDIDIKAN,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3. Telaaha terhadap Kebijaka Nasioal Prioritas Rcaa Kerja Pemeritah (RKP) Tahu 205 adalah Mematapka Perekoomia Nasioal bagi Pigkata Kesejahteraa Rakyat yag

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

2.3. PENGEMBANGAN MODEL

2.3. PENGEMBANGAN MODEL megadopsi mesi pae, mesi perotok, mesi pegerig da mesi peggilig padi. Perotoka dega mesi perotok (power thresher), dapat meuruka susut hasil sebesar 3,5 % dari total produksi. 2.2.8. Mekaisasi (Alat da

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Dalam peelitia ii peeliti megguaka jeis Peelitia Tidaka Kelas (Classroom Actio Research) dega megguaka metode Diskriptif Kuatitatif. Peelitia Tidaka Kelas

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) SEKRETARIAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 20 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Rigkasa Dokume

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

[RENSTRA KECAMATAN CIBIRU] BAB I PENDAHULUAN

[RENSTRA KECAMATAN CIBIRU] BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Udag-Udag Nomor 25 Tahu 25 tetag Sistem Perecaaa Pembagua Nasioal telah megamaatka bahwa setiap daerah harus meyusu recaa pembagua daerah secara sistematis, terarah,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Review Renstra Tahun KATA PENGANTAR... iii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI... Review Renstra Tahun KATA PENGANTAR... iii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii v vii BAB I PENDAHULUAN... I 1 1.1. Latar Belakag... I - 1 1.2. Ladasa Hukum... I - 4 1.3. Maksud datujua... I - 6 1.4.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Flowchart Metodologi Peelitia BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 31 Flowchart Metodologi Peelitia 18 311 Tahap Idetifikasi da Peelitia Awal Tahap ii merupaka tahap awal utuk melakuka peelitia yag

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Tim Peyusu KDBK Perekoomia Idoesia FAKULTAS EKONOMI RPS Mata Kuliah Perekoomia Idoesia 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jedral Sudirma No. 41-42 Latai 3-4 Kode Pos. 56216 Telp./Fax. (0293) 492089 e-mail komifo@temaggugkab.go.id websitehttp//dikomifo.temaggugkab.go.id

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pusat Statistik dan dari berbagai sumber lain yang dianggap relevan dengan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pusat Statistik dan dari berbagai sumber lain yang dianggap relevan dengan 4.. Jeis da Sumber Data IV. METODOLOGI PENELITIAN Peelitia ii megguaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik da dari berbagai sumber lai yag diaggap releva dega peelitia. Utuk keperlua aalisis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka

Lebih terperinci

Formula Multiplier Output

Formula Multiplier Output Formula Multiplier Output Utuk meghitug agka multiplier atau peggada output diperoleh dega rumus: 1 M K = [ I A] dimaa M K = matriks multiplier/peggada output berukura x ; dapat diterapka utuk I = matriks

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 100 % 100 % %

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 100 % 100 % % RENCANA STRATEGIS TAHUN 016-01 Recaa Program, Kegiata, Idikator Kierja, Kelompok Sasara, da Pedaaa Idikatif BIRO PEMERINTAHAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Kode 0 RUTIN Urusa, Program, da Kegiata 0.00.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. Data yang digunakan untuk mengevaluasi Gardu Induk Bandar Sribhawono

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. Data yang digunakan untuk mengevaluasi Gardu Induk Bandar Sribhawono 38 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN.1 Data Peelitia Data yag diguaka utuk megevaluasi Gardu Iduk Badar Sribhawoo 8 tahu medatag adalah data pemakaia eergi listrik tahu 2013 sampai 2016 pada trasformator

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian Indonesia Tahun

PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian Indonesia Tahun PENDAHULUAN I. 1.1 Latar Belakag Sektor pertaia mempuyai peraa yag petig dalam kegiata perekoomia di Idoesia. Pertaia juga dipadag sebagai suatu sektor yag memiliki kemampua khusus dalam memaduka pertumbuha

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus

Lebih terperinci

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif BAPPEDA Kota Parepare

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif BAPPEDA Kota Parepare Table 5.1. Recaa Program, Kegiata, Idikator Kierja, Kelompok Sasara da Pedaaa Idikatif BAPPEDA Kota Idikator Kierja Data Bidag Urusa Target Capaia Kierja Program da Keragka Pedaaa Idikator Program (outcome)

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

KABUPATEN ACEH TENGAH LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 KABUPATEN ACEH TENGAH LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 Pemeritah Kabupate Aceh Tegah Daftar isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Grafik...iii IHTISAR EKSEKUTIF...1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

Ratih et al., Analisis Kausalitas Kesenjangan Pendapatan, Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Malang

Ratih et al., Analisis Kausalitas Kesenjangan Pendapatan, Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Malang Ratih et al., Aalisis Kausalitas Kesejaga Pedapata, Kemiskia da Pertumbuha Ekoomi Di Kota Malag 1 Aalisis Kausalitas Kesejaga Pedapata, Kemiskia da Pertumbuha Ekoomi Di Kota Malag (Causality Aalysis of

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS A. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupaka uit kesehata masyarakat yag petig da dibutuhka dalam upaya pemeuha tututa masyarakat aka kesehata.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN PROFITABILITAS USAHATANI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG DI SULAWESI SELATAN

ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN PROFITABILITAS USAHATANI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG DI SULAWESI SELATAN ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN PROFITABILITAS USAHATANI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG DI SULAWESI SELATAN Muslimi da Saritag Balai Pegkajia Tekologi Pertaia Sulawesi Selata Jl. Peritis Kemerdekaa, KM.

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS SURADE

UPTD PUSKESMAS SURADE CONTOH SOP PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Bidag Stadar PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Dikes Kab.Sukabumi Pegertia : Kegiata mematau status gizi secara periodik utuk meilai perkembaga status gizi balita yag

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Saat ii Idoesia merupaka egara yag berpeduduk lebih dari 200 juta orag. Da diperluka pembagua asioal utuk meigkatka kesejahteraa rakyat, sehigga pemeritah

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas. 4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Subjek Peelitia Subjek yag diteliti adalah siswa kelas VII B SMP egeri 2 Mrebet Kabupate Purbaligga, Jawa Tegah tahu pelajara 2011/2012, dega jumlah 31 aak. B. Settig Peelitia

Lebih terperinci

MATERI 13 ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS TEKNIKAL

MATERI 13 ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS TEKNIKAL MATERI 13 ANALISIS TEKNIKAL ASUMSI-ASUMSI DASAR ANALISIS TEKNIKAL KEUNTUNGAN DAN KRITIK TERHADAP ANALISIS TEKNIKAL TEKNIK-TEKNIK DALAM ANALISIS TEKNIKAL - The Dow Theory - Chart Pola Pergeraka Harga Saham

Lebih terperinci