HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH"

Transkripsi

1 HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH MARIA SRIWIJAYA TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

2

3

4

5

6

7 HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Maria Sriwijaya Chr. Hari Soetjiningsih Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

8 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa dalam menyusun skripsi. Subjek dalam penelitian ini mahasiswa Psikologi UKSW angkatan tahun dan proses mengerjakan skrispsi atau tugas akhir. Pengambilan sampel yakni Snowball dengan alat ukur skala prokrasinasi dan skala dukungan sosial. Berdasarkan hasil perhitungan antara variabel dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi skripsi diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,435; p = 0,000 ( p < 0,05 ). Hasil tersebut menunjukan tidak ada hubungan negatif signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi skripsi. Kata Kunci : Dukungan sosial teman sebaya, prokrastinasi skrispsi

9 Abstract The purpose if this study to determine the relationship between peer social support to students with academic procrastination in writing his thesis. Subject in this study Psychology Faculty of Satya Wacana Christian University student in and the forces working on thesis of final project. Sampling was Snowball with the measuring tool of procrastination scale and social support scale. Based on calculations between social support variable with the variable thesis procrastination obtained a correlation ccoefficient (r) 0,435 ; p = 0,000 ( p < 0,05 ). The result showed there s no a significant negative relationship between peer social support with thesis procrastination. Keyword: Peer Social Support, Thesis Procrastination

10 1 PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Perguruan Tinggi baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai remaja akhir dan menuju ke dewasa awal, yaitu tahun dan tahun (Monks, dkk. 2002). Dua kriteria yang diajukan untuk menunjukan akhir masa remaja dan permulaan dari masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian membuat keputusan (Santrock, 2003). Hingga akhirnya mahasiswa harus menempuh masa studinya minimal 3,5 tahun dan akan melewati fase akhir studinya dengan menyusun skripsi. Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan akademis di Perguruan Tinggi (Poerwodarminto, 1986), sehingga mewajibkan mahasiswa mengambil mata kuliah skripsi karena skripsi digunakan sebagai salah satu prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Umumnya, mahasiswa diberikan waktu untuk menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu satu semester atau kurang lebih enam bulan. Kenyataannya, banyak mahasiswa yang memerlukan waktu lebih dari enam bulan untuk mengerjakan skripsi. Berdasarkan hasil wawancara informal dan hasil obeservasi, masih terdapat mahasiswa yang belum menyelesaikan skripsinya mulai dari angkatan tahun 2007 hingga 2011 di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Salah satunya adalah ada beberapa mahasiswa angkatan yang sampai saat ini belum mengerjakan tugas

11 2 akhirnya. Terdapat pula angkatan 2009 dan 2010 yang belum mengerjakannya. Penundaan dilakukan seorang individu sebagai salah satu bentuk yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang dipersepsikan penuh stress (Kendall & Hammen, 1998). Dalam kancah psikologi, fenomena menunda-nunda pekerjaan disebut dengan prokrastinasi. Prokrastinasi dapat dikatakan sebagai suatu penundaan atau kecenderungan menunda-nunda memulai suatu kerja, namun prokrastinasi juga bisa dikatakan sebagai penghindaran tugas, yang diakibatkan perasaan yang tidak senang terhadap tugas dan ketakutan untuk gagal dalam mengerjakan tugas (Ghufron, 2003). Setiap orang baik tua maupun muda, pengangguran atau profesional sukses dapat menjadi prokrastinator karena prokrastinasi tidak membeda-bedakan atas dasar ras, suku, agama, dan jenis kelamin (Burka & Yuen, 1983). Fenomena prokrastinasi terjadi disetiap bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang akademik. Pada penelitiannya, Ellis dan Knaus (2011) menunjukan bahwa 70% mahasiswa di Amerika melakukan prokrastinasi akademik. Selain itu Kurniawati (2010) melakukan penelitian dengan hasil sebesar 60,06% mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW cenderung melakukan prokrastinasi. Didukung dengan hasil pengamatan peneliti di lingkungan Fakultas Psikoligi UKSW yang menemukan bahwa penundaan merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan. Beberapa mahasiswa yang melakukan penundaan itu menunda untuk melakukan mengerjakan tugas, menunda belajar untuk menghadapi ujian, maupun menunda dalam mengerjakan skripsi dengan melakukan aktivitas lain yang tidak penting bagi mereka maupun yang lebih menyenangkan bagi mereka. Hal ini dilakukan oleh beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW karena mereka memiliki pemikiran bahwa

12 3 tekanan waktu atau waktu yang hampir habis dapat membuat seseorang menjadi lebih produktif dan kreatif dalam mengerjakan tugas-tugas akademik mereka. Prokrastinasi yang diartikan sebagai proses penundaan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya prokrastinasi akademi ada dua kategori, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor dari dalam individu meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis seperti motivasi, kontrol diri, efikasi diri dan locus of control. Faktor eksternal berasal dari luar diri individu berupa dukungan dari orangtua, dukungan dari teman sebaya, tugas yang terlalu banyak, dan juga kondisi lingkungan (Ghufron, 2003). Penelitian yang telah ada mengenai kecenderungan prokrastinasi akademik lebih banyak meninjau pengaruh faktor internal seperti kegagalan dalam regulasi diri, orientasi, rendahnya efikasi diri, rendahnya kontrol diri dan internal locus of control. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kecenderungan prokrastinasi akademik adalah dukungan sosial teman sebaya. Dukungan teman sebaya dapat memberikan sumbangan terhadap kestabilan psikologis seseorang. Bagi beberapa individu, peran teman sebaya adalah sesuatu yang penting tetapi adapula sebagian individu yang menganggap teman sebaya tidak memegang peranan dalam hidup mereka. House ( dalam Smet, 1994) dukungan sosial sebagai persepsi seseorang terhadap dukungan potensial yang diterima dari lingkungan, dukungan sosial tersebut mengacu pada kesenangan yang dirasakan sebagai penghargaan akan kepedulian serta pemberian bantuan dalam konteks hubungan yang akrab. Tidak hanya itu, Sarafino (1998) berpendapat bahwa

13 4 dukungan sosial adalah suatu kesenangan, perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang dirasakan dari orang lain atau kelompok. Menurut Cobb ( dalam Sarafino, 1998), seseorang yang mendapatkan dukungan sosial percaya bahwa mereka dicintai dan diperhatikan, berharga dan bernilai, dan menjadi bagian dari jaringan sosial, seperti keluarga dan komunitas organisasi, yang dapat membekali kebaikan, pelayanan dan saling mempertahankan ketika dibutuhkan. Buhmester (1996) mengatakan bahwa di masa remaja akhir, kelompok teman sebaya memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan remaja baik secara emosional maupun secara sosial. Kelompok teman sebaya merupakan sumber afeksi, simpati, pemahaman, dan panduan moral, tempat bereksperimen, dan setting untuk mendapat otonomi dan independensi dari orang tua (dalam Papalia, 2008). Di lain pihak, Robinson (dalam Papalia, 2008) mengemukakan bahwa keterlibatan individu dengan teman sebayanya, selain menjadi sumber dukungan emosional yang penting sepanjang masa transisi masa remaja. Sarason, dkk(1983) mengatakan bahwa individu dengan dukungan sosial lebih tinggi memiliki pengalaman hidup yang lebih baik, serta pandangan hidup yang lebih positif dibandingkan dengan individu yang memiliki dukungan sosial yang lebih rendah. Coopersmith (2001) menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang mendapatkan dukungan sosial dari teman sebaya adalah dengan menunjukan perilaku-perilaku seperti mandiri, aktif, berani mengemukakan pendapat, dan percaya diri, begitu pula sebaliknya individu yang mendapatkan dukungan sosial teman sebaya yang rendah menunjukan perilaku seperti kurang percaya diri, cemas, pasif, serta menarik diri dari lingkungan. Dalam penelitian

14 5 yang dilakukan oleh Fibrianti (2009) menemukan bahwa mahasiswa yang mendapatkan dukungan sosial teman sebaya yang tinggi akan mempunyai pemikiran dan sikap yang positif dibandingkan dengan mahasiswa yang mendapatkan dukungan sosial teman sebaya yang rendah. Teman sebaya merupakan sumber penting dukungan sosial yang berpengaruh terhadap rasa percaya diri remaja. Dukungan emosional dan persetujuan sosial dalam bentuk konfirmasi dari orang lain merupakan pengaruh yang penting bagi rasa percaya diri remaja (Santrock, 2003). Mahasiswa dengan dukungan sosial teman sebaya yang tinggi akan mempunyai pikiran yang positif terhadap situasi yang sulit, seperti dalam menyelesaikan skrispsi bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat dukungan sosial teman sebaya yang rendah (Rin Fibriana, 2009). Dengan demikian dukungan sosial teman sebaya memberikan stabilitas, kepercayaan, dan perhatian, dapat meningkatkan rasa kepemilikan, harga diri dan penerimaan diri mahasiswa, serta memberikan suasana yang positif untuk pembelajaran. Berdasarkan gambaran diatas yang menunjukan bahwa dukungan sosial dari teman sebaya dibutuhkan seseorang untuk dapat meyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswa tingkat akhir yaitu menyelesaikan skripsinya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian secara lebih mendalam tentang hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

15 6 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan negatif signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Rumusan Masalah Berdasakan latar belakang yang disampaikan, dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah apakah terdapat hubungan negatif signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana? TINJAUAN PUSTAKA Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi Istilah prokrastinasi ini pertama kali dicetuskan oleh Brown&Holtzman pada tahun 1967 (Ferrari,dkk,1995). Istilah ini berakar dari bahasa latin procrastinare yang berarti menunda sampai hari selanjutnya. Milgram (1991) menyebutkan bahwa prokrastinasi dilakukan semata-mata untuk melengkapi tugas secara optimal. Namun penundaan itu tidak membuat tugas lebih baik, hal itu mengarah pada penundaan yang tidak berguna. Sedangkan menurut Tuckman (1998) prokrastinasi adalah kurangnya regulasi diri atau kecenderungan menunda bahkan menghindar secara sadar suatu aktifitas.

16 7 Prokrastinasi dapat dilakukan pada semua area atau jenis pekerjaan ( Burka & Yuen, 1983). Prokrastinasi pada area atau bidang akademik yang pada umumnya dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa disebut prokrastinasi akademik. Terdapat dua jenis prokrastinasi yaitu prokrastinasi akademik dan non akademik. Prokrastinasi non akademik adalah penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non formal atau tugas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari misalnya tugas rumah tangga, tugas sosial, atau tugas kantor ( Ferrari dkk., 1995), sedangkan prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik atau kinerja akademik misalnya menulis paper, membaca buku pelajaran, membayar uang SPP, mengetik makalah, mengikuti perkuliahan maupun membuat karya ilmiah, misalnya skripsi (Aitken, 1982, dalam Ferrari dkk., 1995). Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan akademis di Perguruan Tinggi (Poerwodarminto, 1986). semua mahasiswa wajib mengambil mata kuliah skipsi karena skripsi digunakan sebagai salah satu prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Tujuan skripsi adalah agar mahasiswa mampu melaksanakan penelitian dengan berbagai persyaratannya, sehingga mampu menunjukan pengusaan suatu cabang atau bidang psikologi, yang meliputi latar belakang, teori, perumusan hipotesis, metode penelitian yang tepat dan analisis yang sesuai, serta mewujudkan dalam suatu laporan penelitian berupa karya tulis ilmiah. Prokrastinasi akademik memiliki beberapa aspek yang dapat diukur dalam penelitian ini. Aspek-aspek dari prokrastinasi menurut Tuckman (1991) terdiri dari 3 aspek antara lain

17 8 a. Membuang waktu Seorang prokrastinator biasanya memiliki kecenderungan untuk membuangbuang waktu hingga ada akhirnya melakukan prokrastinasi. b. Menghindari tugas ( Task Avoidance ) Merupakan keadaan dimana seseorang cenderung menghindar dalam mengerjakan tugas dikarenakan mengalami kesulitan ketika melakukan hal yang dianggap tidak menyenangkan. c. Menyalahkan orang lain ( Blaming Others ) Kecenderungan menyalahkan kejadian eksternal atau orang lain untuk setiap konsekuensi dari prokrastinasi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi biasanya cenderung menyalahkan orang lain. Hal tersebut kemungkinan akibat dari prokrastinasi yang dilakukan yang menyebabkan kegagalan dan adanya ketidakyakinan diri sehingga cenderung menyalahkan orang lain. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi adalah kecederungan menunda-nunda untuk memulai maupun menyelesaikan skripsi sebagai salah satu tugas akademik. Dukungan Sosial Teman Sebaya Ada beberapa definisi dukungan sosial yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Masing-masing ahli memberikan definisi yang berbeda namun pada intinya memiliki

18 9 kesamaan pengertian. Menurut Sarason (1990) mendefinisikan dukungan sosial sebagai keberadaan atau kesediaan seseorang yang dapat kita percaya, seseorang yang kita tahu bahwa dia mengerti, menghargai, dan mencintai kita. Robert Weiss ( dalam Cutrona, 1994), dukungan sosial adalah pertukaran interpersonal dimana salah seorang memberikan bantuan atau pertolongan kepada yang lain. Dukungan sosial dapat diberikan dalam beberapa cara yaitu emosional, instrumental, informasi, dan penilaian individu. Dukungan sosial dapat diperoleh individu tersebut dari lingkungan sekitarnya. Sumber dukungan sosial merupakan aspek yang paling penting untuk diketahui dan dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman, seseorang akan tahu kepada siapa individu akan mendapatkan dukungan sosial sesuai dengan situasi dan keinginan yang spesifik, sehingga dukungan sosial memiliki makna yang berarti bagi kedua belah pihak. Sumber dukungan sosial bisa dari berbagai sumber yaitu, keluarga, kerabat, teman sebaya. Teman sebaya merupakan salah satu dukungan sosial yang memiliki peranan penting bagi seseorang. Weiss ( dalam Cutrona dkk,1994) membagi dukungan sosial ke dalam enam bagian yang berasal dari hubungan dengan individu lain. Berikut merupakan enam komponen dukungan sosial menurut Weiss ( dalam Cutrona,1994 ) : a. Instrumental Support 1) Reliabel Alliance Pengetahuan yang dimiliki individu bahwa ia dapat mengandalkan bantuan yang nyata ketika dibutuhkan. Individu yang menerima bantuan itu akan merasa tenang karena ia menyadari ada orang yang dapat diandalkan untuk menolongnya dalam menghadapi masalah.

19 10 2) Guidance Dukungan sosial berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya. Dukungan ini juga dapat berupa pemberian umpan balik atas suatu yang telah dilakukan individu. b. Emotional Support 1) Reassurance of worth Dukungan sosial ini berbentuk pengakuan atau penghargaan terhadap kemampuan dan kualitas individu (Cutrona,dkk., 1984). Dukungan ini akan membuat individu merasa dirinya diterima dan dihargai. 2) Attachment Pengekspresian dari kasih sayang dan cinta yang diterima individu (Cutrona, dkk., 1984) yang dapat memberikan rasa aman kepada individu yang menerima. 3) Social Intergration Dukungan ini berbentuk kesamaan minat dan perhatian serta rasa memiliki dalam suatu kelompok. 4) Opportunity to Provide Nurturance Dinyatakan bahwa dukungan ini berupa perasaan individu bahwa ia dibutuhkan oleh orang lain. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dukungan sosial teman sebaya adalah suatu bentuk pemberian bantuan, perhatian, penghargaan, pertolongan, dorongan, semangat, nasehat yang dapat membuat seseorang memiliki kesenangan, ketenangan, atau

20 11 kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh sekolompok orang yang memiliki kesamaan tingkat usia, tingkat kedewasaan, ciri-ciri, norma, dan kebiasaan Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Skripsi pada Mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Skripsi merupakan karya ilmiah yang wajib disusun oleh para mahasiswa Strata satu (S1) pada suatu lembaga Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Selama penyusunan skripsi, mahasiswa dihadapkan dengan masalah-masalah yang dapat menghambat proses penyelesaian skripsi. Hambatan-hambatan selama penyusunan skripsi meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yaitu kondisi fisik dan kesehatan dari mahasiswa itu sendiri, serta kondisi psikologis mahasiswa tersebut meliputi persepsi individu terhadap tugas, menyenangkan atau tidak menyenangkan, kekurangan motivasi, ketakutan akan kegagalan, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar mahasiswa, seperti kurangnya dukungan terlebih dukungan dari teman sebaya, dukungan dari orang tua, tugas yang diberikan kepada mahasiswa terlalu banyak dan juga kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Hambatan-hambatan tersebut menuntut mahasiswa untuk dapat menyesuaikan diri, akan tetapi dalam menghadapi hambatan itu mahasiswa tidak selalu berhasil melakukan penyesuaian. Selama proses tersebut, mahasiswa akan membutuhkan orang lain untuk berdiskusi, mendapatkan nasehat, mahasiswa membutuhkan dukungan.

21 12 Dengan adanya dukungan maka individu yang menerima dukungan sosial akan merasa bahwa ia dicintai, diperhatikan sehingga meningkatkan rasa harga diri mereka. Seseorang dengan harga diri yang tinggi cenderung memiliki rasa kepercayaan diri, keyakinan diri bahwa mereka mampu menguasai situasi dan memberikan hasil yang positif dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan dukungan sosial yang rendah dari teman sebayanya. Robert Weiss ( dalam Cutrona, 1994), dukungan sosial adalah pertukaran interpersonal dimana salah seorang memberikan bantuan atau pertolongan kepada yang lain. Dukungan sosial dapat diberikan dalam beberapa cara yaitu emosional, instrumental, informasi, dan penilaian individu. Dukungan sosial dapat diperoleh individu tersebut dari lingkungan sekitarnya. Sumber dukungan sosial merupakan aspek yang paling penting untuk diketahui dan dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman, seseorang akan tahu kepada siapa individu akan mendapatkan dukungan sosial sesuai dengan situasi dan keinginan yang spesifik, sehingga dukungan sosial memiliki makna yang berarti bagi kedua belah pihak. Sumber dukungan sosial bisa dari berbagai sumber yaitu, keluarga, kerabat, teman sebaya. Teman sebaya merupakan sumber penting dukungan sosial yang berpengaruh terhadap rasa percaya diri. Hubungan pribadi yang berkualitas memberikan stabilitas, kepercayaan, dan perhatian, dapat meningkatkan rasa kepemilikan, harga diri dan penerimaan diri, serta memberikan suasana yang positif. Dukungan interpersonal yang positif dari teman sebaya, pengaruh keluarga dan proses pembelajaran yang baik dapat meminimalisir faktor-faktor yang menghambat mahasiswa unutk dapat menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik. Dengan demikian mahasiswa yang mendapatkan dukungan sosial teman sebaya yang tinggi maka akan memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi, harga diri yang tinggi, dan

22 13 juga dapat berpikir positif dalam segala keadaan yang ada. Dari dukungan sosial teman sebaya tersebut maka memberikan pandangan yang baik bagi mahasiswa dan juga mendukung dan mendorong mahasiswa ditingkat akhir untuk segera menyelesaikan skripsi dengan baik. HIPOTESIS Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Semakin tinggi dukungan sosial teman sebaya yang diberikan, semakin rendah prokrastinasi skrispsi yang dilakukan pada mahasiswa di Fakultas Psikokologi UKSW. METODE PENELITIAN Partisipan Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 50 mahasiswa, dengan pembagian besar pada angkatan 2007 sebanyak 1 orang (2%), angkatan 2008 sebanyak 1 orang ( 2%), angkatan 2009 sebanyak 6 orang (12%), angkatan 2010 sebanyak 10 orang (20%), dan angkatan 2011 sebanyak 32 orang (64%). Pemilihan sampel diambil berdasarkan hasil survei dan wawancara yang memiliki kriteria adalah mahasiswa Psikologi UKSW, sudah mengambil mata kuliah skripsi selama 1 semester, dan juga sedang melanjutkan skripsi lanjut

23 14 (Poerwodarminto, 1986). Teknik pengambilan sampel didapatkan dengan menggunakan teknik Snowball. Pengukuran Untuk pengukuran data dari penelitian ini menggunakan 2 skala yaitu : 1. Skala Prokrastinasi Akademik Skala prokrastinasi dalam penelitian ini mengacu pada alat ukur yang dikembangkan oleh oleh B.W. Tuckman (1991). Yang terdiri dari aspek membuang waktu, menghindari tugas ( Task Avoidance ), dan menyalahkan orang lain ( Blaming Others ). Skala Tuckman Procrastination Scale ( TPS ) yang tersusun dalam 35 item pernyataan dalam bentuk skala Likert dan kemudian dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Berdasarkan seleksi item skala prokrastinasi akademik yang semula tersusun 35 item sesudah dilakukan pengujian daya deskriminasi menjadi 26 item ( 9 item gugur ) yang kemudian akan digunakan dalam analisis selanjutnya. Berdasarkan uji reliabilitas Alpha Cronbach diperoleh hasil r= 0,912 yang berdasarkan kriteria reliabilitas menurut Guilford Fucher ( dalam Azwar, 2004) berarti reliabilitas sangat tinggi. 2. Skala Dukungan Sosial Teman sebaya Untuk skala dukungan sosial teman sebaya dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial SPS ( The Social Provisions Scale ) dari Robert Weiss ( dalam Cutrona, 1994 ) yang tersusun dari 24 item pernyataan

24 15 dalam bentuk skala Likert yang terdiri dari aspek-aspeknya yaitu mengandalkan bantuan (reliabel alliance), pemberian informasi, saran dan nasihat (guidance), kemampuan yang diakui, dihargai dan dihormati (reasurance support), memiliki perasaan nyaman dan senang (attachment), menjadi bagian dari sebuah kelompok (social intergration), dan dapat diandalkan oleh orang lain (opportunity to provide nurturance). Berdasarkan seleksi item skala dukungan sosial teman sebaya yang semula tersusun 24 item sesudah dilakukan pengujian daya deskriminasi menjadi 23 item ( 1 item gugur) yang kemudian akan digunakan dalam analisis selanjutnya. Berdasarkan uji reliabilitas Alpha Croncbach diperoleh hasil r = 0,923 yang berdasarkan kriteria reliabilitas menurut Guilford Fucher ( dalam Azwar, 2004) berarti reliabilitas sangat tinggi. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan pengumpulan data dimulai tanggal 20 April 2015 hingga 6 Mei 2015 dengan cara penulis langsung mencari mahasiswa tingkat akhir yang telah mengambil matakuliah skripsi lebih dari 1 semester. Berdasarkan hasil pengumpulan data didapatkan partisispan sebanyak 50 mahasiswa. Pada penelitian ini menggunakan try out terpakai yaitu subjek yang digunakan untuk try out digunakan sekaligus untuk penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian diolah menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0 for windows

25 16 Teknik Analisis Data Metode analisis menggunakan uji korelasi untuk melihat hubungan negatif signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi skripsi pada mahasiswa di Fakultas Psikologi UKSW. Analisis data dilakukan dengan bantuan progran bantu komputer SPSS 16.0 for windows. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Variabel dukungan sosial teman sebaya mempunyai 23 item yang memiliki daya diskriminasi yang baik dengan pemberian skor antara 1 sampai 4, sehingga dalam pembagiannya ditemukan adanya skor tertinggi yaitu 92 dan skor terendahnya adalah 23. Sedangkan prokrastinasi skripsi mempunyai 26 item valid dengan pemberian skor antara 1 sampai 4, sehingga dalam pembagiannya ditemukan adanya skor tertinggi yaitu 104 dan skor terendahnya adalah 26. Dalam penelitian ini akan dibuat sebanyak 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Rumus untuk mencari interval yang digunakan untuk menentukan kategori tersebut yaitu: Skor total tertinggi skor total terendah Interval = 5 ( Lima ) Kategori

26 17 Dukungan Sosial Teman Sebaya Berdasarkan jumlah aitem skala dukungan sosial teman sebaya yaitu 23 aitem dengan rentang nilai 1 4 dan dibuat dalam lima kategori, diperoleh intervalnya 13,8 interval, maka kategorisasinya sebagai berikut : Table 1.1 Kategorisasi pengukuran skala dukungan sosial teman sebaya NO INTERVAL KATEGORI N MEAN PERSENTASE 1 78,2 < x 92 Sangat Tinggi % 2 64,4 < x 78,2 Tinggi 34 75,92 68 % 3 50,6 < x 64,4 Sedang 1 2 % 4 36,8 < x 50,6 Rendah 0 0 % 5 23 x 36,8 Sangat Rendah 0 0 % JUMLAH % Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa (68%) dukungan sosial teman sebayanya ada pada kategori tinggi. Prokrastinasi Skripsi Berdasarkan jumlah aitem skala prokrastinasi skripsi yaitu 26 aitem dengan rentang nilai 1 4 dan dibuat dalam lima kategori diperoleh intervalnya, 15,6 interval, maka kategorisasinya sebagai berikut : Table 1.2. Kategorisasi pengukuran skala prokrastinasi skripsi NO INTERVAL KATEGORI N MEAN PERSENTASE 1 88,4 < x 104 Sangat Tinggi 5 10 % 2 72,8 < x 88,4 Tinggi % 3 57,2 < x 72,8 Sedang 25 71,54 50 % 4 41,6 < x 57,2 Rendah 0 0 % 5 26 x 41,6 Sangat Rendah 0 0 % JUMLAH % Berdasarkan Tabel 1.2 di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa (50%) prokrastinasi skripsinya ada pada kategori sedang.

27 18 Uji Asumsi Dari uji normalitas menunjukkan bahwa, variabel dukungan sosial teman sebaya memiliki nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0,633 dengan p atau signifikansi sebesar 0,818 (p>0.05). Maka distribusi data dukungan sosial teman sebaya berdistribusi normal. Demikian juga untuk variabel prokrastinasi skripsi yang memiliki nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0,401 dengan p atau signifikansi sebesar 0,997 (p 0,05). Dengan demikian data prokrastinasi skripsi berdistribusi normal. Dari hasil uji linieritas, maka diperoleh nilai F beda sebesar 0,965 dengan signifikansi 0,524 (p > 0,05) yang menunjukkan hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skrispi adalah linier. Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan teknik korelasi product moment dari Pearson hasilnya sebagai berikut Tabel 1.3:. Hasil Uji Korelasi antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Prokrastinasi Skripsi Correlations PS DSTS Prokratinasi Skripsi Pearson Correlation ** Sig. (1-tailed).000 N Dukungan Sosial Teman Sebaya Pearson Correlation.435 ** 1 Sig. (1-tailed).000 N Dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi r xy = 0,435, p = 0,000, (p 0,05). Berdasarkan hasil tersebut berarti hipotesis yang berbunyi Ada hubungan negatif

28 19 signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Psikologi UKSW ditolak. Pembahasan Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi skripsi pada mahasiswa di Fakultas Psikologi UKSW. Namun demikian, dari pengujian korelasi didapatkan koefisien korelasi sebesar r=0,435 ( p < 0,05 ) artinya adanya hubungan positif signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi skripsi yang berarti semakin tinggi dukungan sosial teman sebaya maka semakin tinggi pula prokrastinasi skripsi yang dilakukan. Dengan demikian hipotesis ditolak. Individu dengan dukungan sosial teman sebaya yang tinggi seharusnya dapat merespon dengan baik dan juga menyadari jika individu mendapatkan dukungan sosial teman sebaya yang tinggi, maka individu tersebut seharusnya mendapatkan dorongan, dukungan, semangat, dan dapat berpikir positif dalam situasi yang sulit, seperti dalam mengerjakan skripsi. Perilaku penundaan pada mahasiswa dapat disebabkan karena stress dalam perkuliahan ataupun kondisi yang terjadi dalam kehidupan perkuliahan (Burka & Yuen, 1983). Penundaan dilakukan seorang individu sebagai salah satu bentuk yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang dipersepsikan penuh stress (Kendall & Hammen, 1998). Dukungan sosial mempengaruhi kesehatan individu dengan memberi perlindungan dalam melawan efek negatif dan stress tingkat tinggi (Sarafino, 1998). Ketika mahasiswa

29 20 mengalami stress, dukungan dari teman sebaya akan berguna untuk menghadapi stress. Sebuah penelitian menyatakan bahwa dukungan sosial teman sebaya dapat mengurangi tekanan akibat aktivitas yang menimbulkan stress pada mahasiswa (Sarafino, 1998). Di lain pihak, Robinson (dalam Papalia, 2008) mengemukakan bahwa keterlibatan individu dengan teman sebaya merupakan sumber dukungan emosional yang penting sepanjang masa transisi masa remaja. Lebih lanjut, dukungan sosial teman sebaya akan dapat membantu mahasiswa dari stress akibat tekanan permasalahan yang terjadi khususnya terhadap stress yang berhubungan dengan skripsi yang dihadapi mahasiswa. Berdasarkan hasil analisa data, wawancara secara informal, dan didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniawati di UKSW (2010) dapat diketahui bahwa beberapa alasan mahasiswa melakukan prokrastinasi skripsi karena rasa malas untuk mengerjakan skripsi, stress yang tinggi, masih harus mengulang mata kuliah yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata, serta ketakutan akan kegagalan dalam penyusunan skripsi. Hal tersebut yang membuat mahasiswa melakukan penundaan dalam penyusunan skripsi. Dalam dukungan sosial teman sebaya, para mahasiwa mendapatkan dukungan tersebut, namun mahasiswa menganggap itu hanya dukungan yang biasa saja. Tetapi ketika melihat banyak teman-teman mahasiswa yang sudah dapat mengikuti ujian skripsi, individu tersebut termotivasi untuk segera menyelesaikannya. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa dukungan sosial teman sebaya memiliki rata-rata 75,92 dengan standart deviasi 8,134 diketahui ada 15 mahasiswa (30%) dukungan sosial teman sebaya ada pada kategori sangat tinggi dan 34 mahasiswa (68%) dukungan sosial teman sebaya ada pada kategori tinggi, sedangkan ada 1 mahasiswa (2%) dukungan

30 21 sosial teman sebaya berada pada kategori sedang. Berdasarkan analisis diatas, mahasiswa dalam penelitian merasa teman sudah memberikan dukungan sosial dengan baik, antara lain dapat mengandalkan teman, mendapatkan nasehat dan informasi yang baik, adanya pengakuan dari kelompok, adanya kasih sayang antar individu maupun kelompok, serta dukungan dari orang lain. Sehingga dilihat berdasarkan analisis data mereka memiliki hubungan yang dekat dengan teman-teman sebaya. Sedangkan hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa prokrastinasi skripsi memiliki rata-rata 71,54 dengan standart deviasi 9,562 diketahui ada 5 mahasiswa (10%) prokrastinasi skripsi ada pada kategori sangat tinggi dan 20 mahasiswa (40%) prokrastinasi skrispsi ada pada kategori tinggi, sedangkan ada 25 mahasiswa (50%) prokrastinasi skripsi ada pada kategori sedang. Berdasarkan analisis diatas, mahasiswa tidak terlalu sering menunda mengerjakan skripsinya, waktu yang direncanakan oleh subjek dengan pelaksanaan mengerjakan skrispsi tidak begitu lama jaraknya, dan mahasiswa hanya kadang kadang melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan skripsinya.

31 22 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tidak ada hubungan negatif yang signifikan antaravariabel dukungan sosial teman sebaya dengan variabel prokrastinasi skripsi pada mahasiswa di Fakultas Psikologi UKSW. 2. Sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW (68%) dalam penelitian ini memiliki tingkat dukungan sosial teman sebaya yang tergolong tinggi, sedangkan sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW (50%) memiliki tingkat prokrastinasi akdemik dalam menyelesaikan skrispi yang tergolong sedang. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, serta mengingat masih banyaknya keterbatasan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Saran bagi mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW Bagi mahasiswa sebaiknya selalu menjaga dan mengembangkan hubungan dengan teman-teman dengan cara saling menghargai satu dengan yang lain, saling memberikan nasihat dan dapat diandalkan saat sedang dibutuhkan pertolongan, serta saling menjada komunikasi satu dengan yang lain. Mengingat pentingnya peran

32 23 dukungan sosial teman sebaya terhadap penurunan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi. 2. Saran bagi peneliti selanjutnya a. Penelitian ini masih terbatas, karena hanya meneliti dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skrispsi. Dengan demikian masih ada faktor-faktor lain yang turut memberi pengaruh pada prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skrispsi yang belum dijelaskan dan diteliti. Sehingga disarankan untuk dapat mengkaji lebih dalam lagi faktor-faktor lain penyebab prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi agar dapat meningkatkan kualitas penelitian sebelumnya. b. Bagi peneliti selanjutnya juga bisa memberikan variasi subjek tidak hanya di fakultas dan universitas yang sama sehingga bila penelitian ini dilakukan pada subjek yang berbeda akan menambah kualitas penelitian tersebut. c. Dalam penyusunan item pada skala penelitian, peneliti juga harus melihat apakah pernyataan yang diajukan sudah sesuai dengan keadaan disaat penelitian atau hanya hanya berdasarkan keadaan yang umum saja.

33 24 Daftar Pustaka Azwar, Saifuddin. (2004). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2013). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Burka, J.B., & Yuen, L.M. (1983). Procrastination: Why you do it, what to do about it now. Cambridge: Da Capo Press. Cooper, C. L., Dewe, P.J., & O Driscroll, M. P Organizational Stress; A Review and Critique of Theory, Research, and Applications. California: Sage Publications. Cutrona. C. E. (1994). Perceived Parental Social Support & Academic Achievement.An Attachment Theory Perspective. Journal Of Personality and Social Psychology Ellis, A., & Knaus, W. J. (1977). Overcoming Procrastination. New York: Institute for Rational Living. Ferrari, J. R., Johnson, J.L., & McCown, W Procrastination and Task Avoidance: Theory, Research, and Treatment. New York: Plenum Press Fibrianti, I. D. (2009). Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Ghufron, M. N Hubungan Kontrol Diri dan Persepsi Remaja Terhadap Penerapan Disiplin Orangtua dengan Prokrastinasi Akademik. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kendall, P. C., Hammen, C Abnormal Psychology: Understanding Human Problems Second Edition. Boston: Houghton Mifflin Companies. Kurniawati, Emellima. (2010). Hubungan Self-Efficacy Sebagai Mahasiswa dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Skrispsi. Salatiga: Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana. Milgram, N., Marshevsky, S Correlates of Academic Procrastination: discomfort, task aversiness, and task capability. Journal of Psychology. Monks Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D Human Development(Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Poerwodarminto Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

34 25 Rin Fibriana, Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Dukungan Sosial, Skripsi, Fakultas Psikologi UMS, Surakarta, Indonesia. Santrock, J. W. (2003). Adolesence : Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan. Terjemahan: Wibowo, T. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sarafino, E.P (1998). Health Psychology. New York: Biopsychology Interaction. Sarason, I.G., Levine, H.M., Basham, R.B., & Sarason, B.R Assesing Social Support: The Social Support Questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology. 44 (1), Smet, B Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Grasindo. Tuckman, B. W. (1991). The Development and Concurrent Validity of the Procrastination Scale, Educational and Psychological Measurement, 51,

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA OLEH DEVI LISNA ADI PUTRI 802009012 TUGAS AKHIR Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG Nindya Prameswari Dewi dan Y. Sudiantara Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL Hubungan antara Persepsi... (Pratiwi Marisa Latief) 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Psikologi Disusun

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS Aliya Noor Aini Iranita Hervi Mahardayani 1 2 Abstract This study aims to examine the

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam suatu penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan... HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti BAB III METODELOGIPENELITIAN Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab ini, akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian ini termaasuk dalam penelitian kuantitatif. Menurut Sarwono (006) metode penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data dilakukan. Pengidentifikasian variable-variabel penelitiana kan

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data dilakukan. Pengidentifikasian variable-variabel penelitiana kan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variable-variabel penbelitian perlu ditemukan sebelum pengumpulan data dilakukan. Pengidentifikasian variable-variabel penelitiana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA OLEH DEBORA JULIANI SITOMPUL 802011052 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA CORRELATION BETWEEN SELF-EFFICACY AND ACADEMIC PROCRASTINATION ON

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah Hubungan dukungan sosial dengan efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Adelia Dyah Pratiwi, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA PAPUA TAHUN PERTAMA DI UKSW SALATIGA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA PAPUA TAHUN PERTAMA DI UKSW SALATIGA HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA PAPUA TAHUN PERTAMA DI UKSW SALATIGA OLEH HANNY YULIANA AGNES SESA 802011035 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang merupakan lembaga pendidikan

Lebih terperinci

Hubungan Self Efficacy dengan Procrastination pada Pegawai Departemen Pemesinan PT. PINDAD (Persero)

Hubungan Self Efficacy dengan Procrastination pada Pegawai Departemen Pemesinan PT. PINDAD (Persero) Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Self Efficacy dengan Procrastination pada Pegawai Departemen Pemesinan PT. PINDAD (Persero) 1 Indra Irawan, 2 Ali Mubarak 1 Fakultas Psikologi,Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, terutama di kalangan mahasiswa. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, terutama di kalangan mahasiswa. Berdasarkan hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena prokrastinasi terjadi hampir di setiap bidang dalam kehidupan. Prokrastinasi banyak terjadi di lingkungan akademik atau lingkungan sekolah, terutama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah SMA PGRI Kota Batu SMA ini diawalai dari sebuah tujuan yaitu untuk mensejahterahkan guru guru yang ada di kota ini. SMA ini didirikan pada

Lebih terperinci

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa dalam Peraturan Pemerintah RI No. 30 tahun 1990 adalah: Peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa akhir program S1 harus

Lebih terperinci

NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE

NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE DAN PROKRASTINASI AKADEMIK Ivan Sebastian Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Sebastian.ivan28@gmail.com ABSTRAK Prokrastinasi merupakan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Medan, Medan Estate Deli Serdang dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei- Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian memiliki beberapa jenis, pada peneltian ini jenis

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kancah Penelitian Penelitian mengenai Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah seluruh subjek yang menjadi anggota populasi, oleh karena itu metode analisis yang digunakan adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INTENSI BERMEDIA SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA INTENSI BERMEDIA SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG HUBUNGAN ANTARA INTENSI BERMEDIA SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Riyandita Destiana, Ika Febrian Kristiana Fakultas Psikologi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat penelitian. Orientasi tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Subyek Penelitian Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi responden, yaitu inisial, usia, jenis kelamin responden,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting)

BAB III METODE PENELITIAN. Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting) BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat sesuai dengan karakteristik dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam penelitian karena berhasil tidaknya pengujian suatu hipotesis sangat tergantung pada ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1) Prokrastinasi Akademik. Kolmogorov Smirnov Z dengan bantuan Statistcal. Packages for Social Sciences (SPSS) Release 16.0.

BAB V PEMBAHASAN. 1) Prokrastinasi Akademik. Kolmogorov Smirnov Z dengan bantuan Statistcal. Packages for Social Sciences (SPSS) Release 16.0. 36 BAB V PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian untuk mengetahui prokrastinasi akademik pada pelajar SMP ditinjau dari konformitas teman sebaya adalah sebagai berikut: 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas

Lebih terperinci

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta alfi_purnamasari@yahoo.com.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 8 JAKARTA BARAT

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 8 JAKARTA BARAT Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII... Jakarta Barat HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 8 JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa terdiri dari dua kata yaitu maha yang berarti besar dan siswa yang berarti orang yang sedang melakukan pembelajaran, jadi mahasiswa merupakan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel tergantung Varibel bebas : Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA/I STIE PELITA BANGSA BINJAI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA/I STIE PELITA BANGSA BINJAI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA/I STIE PELITA BANGSA BINJAI NINI SRI WAHYUNI* ABSTRAK Dukungan sosial orang tua bantuan yang diberikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 137 JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 137 JAKARTA Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP 137 Jakarta HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 137 JAKARTA Andini Megiantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik analisa regresi ganda ( multiple regresion) yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik analisa regresi ganda ( multiple regresion) yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif korelasi dengan menggunakan teknik analisa regresi ganda ( multiple regresion) yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Bebas : a. Regulasi diri b. Hubungan interpersonal dalam keluarga 2. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan lulusan sekolah menengah atas sedang menempuh

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan lulusan sekolah menengah atas sedang menempuh BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan lulusan sekolah menengah atas sedang menempuh kuliah pada Perguruan Tinggi. Menurut Monks dkk (2002), mahasiswa digolongkan sebagai remaja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Garmen. Dimana jurusan ini diambil pada saat kelas X. SMK Muhammadiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Garmen. Dimana jurusan ini diambil pada saat kelas X. SMK Muhammadiyah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Salatiga. SMK ini terdiri dari 4 jurusan yaitu jurusan tehnik Permesinan, Elektro,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah & Penelitian. Penelitian ini penulis lakukan pada remaja di SMK-SMTI Yogyakarta yang terletak di Jalan Kusumanegara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan kemandirian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN KULIAH PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA di UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN KULIAH PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA di UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN KULIAH PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA di UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH MATTA CHRISTINA PRASETYA 802012713 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap perkembangan remaja akhir (18-20 tahun)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dukungan Sosial Orang Tua Definisi dukungan sosial mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu (Sarafino,

Lebih terperinci

PROKRASTINASI AKADEMIK DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

PROKRASTINASI AKADEMIK DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA PROKRASTINASI AKADEMIK DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA Sherlin Pradinata Johannes Dicky Susilo Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STT GMI BANDAR BARU SUMATERA UTARA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STT GMI BANDAR BARU SUMATERA UTARA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STT GMI BANDAR BARU SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.8 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 sampai dengan 18 Mei 2012. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa angakatan 2008-2011

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menghafalkan al-qur an. Awal mula berdirinya PPTQ Nurul Furqon ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menghafalkan al-qur an. Awal mula berdirinya PPTQ Nurul Furqon ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Pondok Pesantren Putri Nurul Furqon Wetan Pasar Besar Malang merupakan lembaga pendidikan islam yang berada dibawah naungan bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan signifikan antara penggunaan jejaring sosial Facebook dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan signifikan antara penggunaan jejaring sosial Facebook dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) yaitu penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan dua variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasi 1. Pengertian Prokrastinasi Secara bahasa, istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan pro yang berarti mendukung maju atau bergerak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional a. Identifikasi Variabel Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subyek penelitian atau populasi ini adalah Mahasiswa Semester 8 yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional yaitu merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengetahui

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang Nama : Novela Ayu Ratna Puri NPM : 16513511 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

Pengaruh Prokrastinasi Terhadap Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Yang Bekerja

Pengaruh Prokrastinasi Terhadap Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Yang Bekerja Pengaruh Prokrastinasi Terhadap Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Yang Bekerja OLEH: Nama : Rurialita NPM : 18513134 Kelas : 3PA12 Dosen Pembimbing : Mimi Wahyuni BAB I. PENDAHULUAN Mahasiswa Yang Bekerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di suatu lembaga sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai masa remaja.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci