BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN"

Transkripsi

1 39 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BEJALAN 3.1 Organisasi Perusahaan Sejarah Perusahaan Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenaga listrikan. Langkah ke arah deregulasi tersebut diawali dengan berdirinya Paiton Swasta I, yang dipertegas dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 37 Tahun 1992 tentang pemanfaatan sumber daya swasta melalui pembangkit-pembangkit listrik swasta. Kemudian, pada akhir 1993, Menteri Pertambangan dan Energi (MPE) menerbitkan kerangka dasar kebijakan (Sasaran & Kebijakan Pengembangan Sub sektor ketenagalistrikan) yang merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi sektor ketenaga listrikan. Sebagai penerapan tahap awal, pada 1994 PLN diubah statusnya dari Perum menjadi Persero. Setahun kemudian, tepatnya pada 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk dua anak perusahaan, yang tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yang diemban oleh Badan Usaha Milik Negara tersebut. Salah satu dari anak perusahaan itu adalah PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I, atau lebih dikenal dengan nama PLN PJB I. Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait.

2 40 Pada 3 Oktober 2000, bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima, Manajemen Perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nama PLN PJB I menjadi PT Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi Perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Walaupun sebagai perusahaan komersial di bidang pembangkitan baru didirikan pada pertengahan 1990-an, Indonesia Power mewarisi berbagai sejumlah aset berupa pembangkit dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkit-pembangkit tersebut memanfaatkan teknologi modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam energi primer seperti air, batubara, panasbumi dan sebagainya. Namun demikian, dari pembangkit-pembangkit tersebut, terdapat pula beberapa pembangkit paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun pada tahun 1920-an dan sampai sekarang masih beroperasi. Dari sini, dapat dipandang bahwa pada dasarnya usia PT Indonesia Power sama dengan keberadaan listrik di Indonesia. Pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh Indonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh 8 (delapan) Unit Bisnis Pembangkitan: Priok, Suralaya, Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang, Perak & Grati dan Bali. Secara keseluruhan, Indonesia Power memiliki daya mampu sebesar MW. Ini merupakan daya mampu terbesar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan pembangkitan di Indonesia.

3 41 Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT. Indonesia Power menjalankan bisnis pembangkit tenaga listrik sebagai bisnis utama di Jawa dan Bali. Pada Tahun 2004, PT. Indonesia Power telah memasok sebesar GWh atau sekitar 46,51% dari produksi Sistem Jawa Bali. Dengan faktor kapasitas (rata-rata 58%) maupun daya mampu pembangkit tersebut dapat mencerminkan kemampuan pembangkit PT. Indonesia Power dalam menopang sistem ketenagalistrikan pada Sistem JAMALI (Jawa Madura Bali). Diharapkan dengan tingkat keandalan pembangkit (EAF) diatas 86% (rata-rata EAF Tahun 2004) perusahaan akan dapat memasok sistem energi listrik sesuai rencana yang telah disepakati dengan sistem pengaturan beban di sistem JAMALI ini. PT. INDONESIA POWE Daya Mampu per Unit Bisnis Pembangkit Unit Bisnis Tahun 2004 Tahun 2005 Jun 2006 Pembangkitan (MW) (MW) (MW) Suralaya Priok Saguling Kamojang Mrica Semarang Perak-Grati Bali Total Indonesia Power Sumber : PT. Indonesia Power PT. Indonesia Power yang mempunyai 8 Unit Bisnis Pembangkit yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatra dan Kalimantan dengan kebijakan manajemennya mendirikan Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan yang diberi tugas untuk melakukan Pemeliharaan diunit bisnis pembangkitan, sehingga Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan yang didirikan sejak 30 Juni 1996 hingga kini tidak

4 42 saja memelihara mesin-mesin pembangkit dikalangan PT. Indonesia Power namun telah mengerjakan pemeliharaan juga diperusahaan-perusahaan swasta nasional bahkan telah mendapatkan kepercayaan melakukan pemeliharaan diluar negri, misalnya di Perusahaan Listrik Saudi Arabia (SEC) Visi dan Misi Perusahaan Visi Dalam menjalankan usahanya PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan senantiasa berpedoman pada visi perusahaan, adapun visi PT. Indonesia Power adalah Menjadi Perusahaan Publik dengan Kinerja kelas Dunia dan bersahabat dengan Lingkungan Misi Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah produksi dan penjualan yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang. Tujuan: M enciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terusmenerus dalam penggunaan sumber daya perusahaan. Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.

5 43 Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan. Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi maupun kelestarian lingkungan. Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling menghargai antar karyawan dan mitra kerja, serta mendorong terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme. uang Lingkup Bisnis : PT Indonesia Power yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah produksi dan penjualan yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang. Hubungan yang baik antara perusahaan dengan pelanggan dapat dicapai dengan cara meningkatkan pelayanan berbasiskan teknologi informasi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk membuat kegiatan perusahaan dapat terkoordinasi dengan baik adalah dengan menyediakan informasi yang bermanfaat. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan yang akan digunakan oleh pihakpihak eksekutif dalam mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu kebutuhan informasi semakin bertambah, maka base dirasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan karyawan internal maupun eksekutif berupa laporan guna mengambil keputusan. Maka warehouse

6 44 sangatlah dibutuhkan sebagai tambahan dan referensi untuk menyelesaikan masalah bagi PT. Indonesia Power pada bagian Produksi dan Penjualan.

7 3.1.3 Struktur Organisasi 45

8 S TUKTU OGANIS AS I PT.INDONES IA POWE DIEKTU UTAMA (CEO) Direksi (BOD) DIEKTU PODU KSI (COO) DIEKTU PENGEMBAN GAN & NIAGA (CCO) DIEKTU KEUANGA N (CFO) DIEKTU SUMBE DAY A MANU SIA (CHO) DIEKTOAT PODU KSI DIEKTOAT PENGEMBAN GAN & NIAGA DIEKTOAT KEUANGA N DIEKTOAT SUMBE DAYA M ANU SIA DEPATEMEN SISTEM INFOMASI VICE PESIDENT SISTEM PODU KSI AHLI SENIO AHLI SENIO VICE PESIDENT PENGEMBAN GAN & NIAGA VICE PESIDENT SISTEM INFOM ASI AHLI SENIO INFOM ASI / KNOWLEDGE MANAGEMENT SUB DIEKTOAT ENJINEING SUB DIEKTOAT PEMASA AN MANA JE APLIKASI MANA JE INFASTUKTU AHLI PENGEMBANG AN SISTEM INFOMASI SUB DIEKTOAT LOGISTIK SUB DIEKTOAT NIAGA SUB DIEKTOAT PEUSAH AAN PEMBANG KIT KELOMPOK I SUB DIEKTOAT PEUSAH AAN PEMB ANG KIT KELOMPOK II SUB DIEKTOAT PENGEMBAN GAN U SA PEMBANG KIT BESA SUB DIEKTOAT PENGEMBAN GAN U SA PEMBANG KIT KECIL & JASA STAF SENIO APLIKA SI NIAGA STAF SENIO APLIKA SI PODU KSI STAF SENIO APLIKA SI KEUANG AN STAF SENIO DATABASE STAF SENIO JAING AN & SISTEM INFOMASI STAF SENIO SEKUITI SISTEM INFOM ASI STAF SENIO PENGEMBA NGA N APLIKASI STAF SENIO POSES BIS NIS STAF ADMI NISTASI SUB DIEKTOAT K3,MUTU & LINGKUNGAN SUB DIEKTOAT MANA JEMEN POYEK STAF SENIO APLIKA SI SDM STAF SENIO HELP DESK STAF SENIO APLIKA SI SISTEM PEKANTOA N STAF SENIO DATA CENTE 45

9 Wewenang Dan Tanggung Jawab Berdasarkan struktur organisasi di atas, uraian singkat tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dari PT INDONESIA POWE adalah sebagai berikut : (a) DIEKSI : (1) Fungsi Direksi adalah menetapkan arah, kebijakan dan strategi Perusahaan serta menjaga agar pengelolaan Perusahaan berjalan sesuai dengan arah, kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan. (b) DIEKTOAT PODUKSI : (1) Fungsi Direktorat Produksi adalah menerjemahkan kebijakan/strategi perusahaan di bidang produksi menjadi prosedur dan aturan melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan enjiniring, logistik, pengusaha pembangkit, serta K,mutu dan lingkungan; melakukan koordinasi dengan direktorat terkait serta melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang menjadi tanggung jawab Direktorat Produksi. (2) Dalam menjalankan fungsinya direktorat produksi dibagidalam 5 sub direktorat, yaitu : a. Sub Direktorat Enjiring, dengan fungsi meliputi pelaksanaan pengkajian permasalahan teknis pembangkit perusahaan, pelayanan jasa enjiring dan improvement/inovasi pembangkit. b. Sub Direktorat Logistik, dengan fungsi meliputi penyusunan system prosedur logistik, penyusunan perencanaan pengadaan, pengendalian logistic, sourcing management, pengadaan jasa, material pembangkit, energi primer dan suku cadang yang menjadi tanggung jawab Direktorat Produksi. c. Sub Direktorat Pengusahaan Pembangkit Kelompok I, dengan fungsi meliputi pembinaan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit perusahaan Kelompok I.

10 47 d. Sub Direktorat Pengusahaan Pembangkit Kelompok II, dengan fungsi meliputi pembinaan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit perusahaan Kelompok II. e. Sub Direktorat K3, Mutu dan Lingkungan, dengan fungsi meliputi pengarahan pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja, manajemen mutu dan pengelolaan lingkungan hidup: (c) DIEKTOAT PENGEMBANGAN DAN NIAGA Fungsi Direktorat Pengembangan dan Niaga adalah menerjemahkan kebijakan/strategi perusahaan di bidang pengembangan dan niaga menjadi prosedur dan aturan; melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan pemasaran, niaga, pengembangan usaha dan pengendalian proyek; melakukan koordinasi dengan direktorat terkait serta melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang menjadi tanggung jawab Direktorat Pengembangan dan Niaga. (d) DIEKTOAT KEUANGAN Fungsi Direktorat Keuangan adalah menerjemahkan kebijakan/strategi perusahaan di bidang keuangan menjadi prosedur dan aturan; malaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan pendanaan, anggaran, treasuri dan akuntansi; melakukan koordinasi dengan direktorat terkait serta melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang menjadi tanggung jawab Direktorat Keuangan. (e) DIEKTOAT SUMBE DAYA MANUSIA Fungsi Direktorat Sumber daya Manusia adalah menerjemahkan kebijakan/strategi perusahaan di bidang Sumber Daya Manusia menjadi prosedur dan aturan; melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan pengembangan sistem SDM, administrasi SDM, pengembangan kompetensi dan pengelolaan knowledge management, menjaga kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin serta pengelolaan internalisasi budaya perusahaan dan hubungan industrial, melakukan koordinasi dengan

11 48 direktorat terkait serta melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang menjadi tanggung jawab Direktorat Sumber Daya Manusia. (f) DEPATEMEN S IS TEM INFOMAS I Fungsi Departemen Sistem informasi adalah mengelola dan informasi Perusahaan, menyusun kebijakan pengembangan sistem informasi, mengelola pengoperasian dan pemeliharaan sistem informasi, serta melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang menjadi tanggung jawab Departemen Sistem Informasi. Manager Aplikasi Tugas dan Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab kepada Vice Presiden Sistem Informasi 2. Tersusunnya usulan dan terealisasikannya KA bidang Aplikasi 3. Terkelolanya kegiatan pengembangan aplikasi perusahaan. 4. Terkelolanya pengembangan dan pembinaan bawahan 5. Terkelolanya kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian sistem aplikasi bisnis dan sistem aplikasi perkantoran Staf Senior Aplikasi Niaga Tanggung Jawab Utama 1. Tersusunnya rencana kerja kegiatan pemeliharaan sistem aplikasi bisnis Niaga pada Sistem Informasi serta up date nya sesuai perkembangan. 2. Terlaksananya pengembangan dan terkelolanya perencanaan dalam rangka peningkatan fungsi sistem aplikasi bisnis Niaga pada sistem informasi Perusahaan.

12 49 3. Terlaksananya kegiatan up grade software sistem aplikasi bisnis Niaga pada sistem informasi Perusahaan. 4. Terlaksananya pengoperasian dan terkelolanya kegiatan pemeliharaan sistem aplikasi bisnis yang bersangkutan dan sistem perkantoran pada sistem Informasi Perusahaan. 5. Terkoordinasinya implementasi aplikasi bisnis sub bidang Niaga pada sistem informasi Kantor Pusat dan Unit Bisnis. Staf Senior Aplikasi Produksi Tanggung Jawab Utama 1. Tersusunnya rencana kerja kegiatan pemeliharaan sistem aplikasi bisnis Produksi pada Sistem Informasi serta up date nya sesuai perkembangan. 2. Tersusunnya standar dan sistem prosedur sistem aplikasi bisnis Produksi pada sistem Informasi Perusahaan serta up date nya sesuai perkembangan. 3. Terlaksananya pengembangan dan terkelolanya perencanaan dalam rangka peningkatan fungsi sistem aplikasi bisnis Produksi pada sistem informasi Perusahaan. 4. Terlaksananya kegatan up grade software sistem aplikasi bisnis Produksi pada sistem informasi Perusahaan. 5. Terlaksananya pengoperasian dan terkelolanya kegiatan pemeliharaan sistem aplikasi bisnis yang bersangkutan dan sistem perkantoran pada sistem Informasi Perusahaan.

13 50 Staf Senior Aplikasi Keuangan Tanggung Jawab Utama 1. Bertanggung jawab kepada Manajer Aplikasi 2. Tersusunnya analisa kebutuhan aplikasi keuangan 3. Terjaminnya keandalan aplikasi keuangan 4. Terjaminnya keamanan aplikasi keuangan 5. Tersedianya aplikasi keuangan S taf Senior Aplikasi SDM dan PEKANTOAN Tanggung Jawab Utama 1. Bertanggung jawab kepada Manajer Aplikasi 2. Tersusunnya analisa kebutuhan aplikasi SDM DAN PEKANTOAN 3. Terjaminnya keandalan aplikasi SDM DAN PEKANTOAN 4. Terjaminnya keamanan aplikasi SDM DAN PEKANTOAN 5. Tersedianya aplikasi SDM DAN PEKANTOAN Manajer Infrastruktur Tanggung Jawab Utama 1. Tersusunnya rencana kerja dan anggaran Operasi bidang Infrastruktur Sistem informasi. 2. Terlaksananya koordinasi dan pengembangan standar dan sistem prosedur pada sistem informasi serta up date nya sesuai perkembangan. 3. Terkelolanya kegiatan integrasi dan pengembangan konfigurasi infrastruktur dan base pada sistem informasi perusahaan.

14 51 4. Terlaksananya koordinasi dengan pihak pengembang aplikasi dalam merancang, mengembangkan serta mengintegrasikan base dan warehouse. 5. Terkelolanya kegiatan integrasi base, warehouse dan jaringan sistem informasi perusahaan. Staf Senior DataBase Tanggung Jawab Utama 1. Bertanggung jawab kepada Manajer Infrastruktur 2. Tersusunnya rencana Kerja kegiatan pemeliharaan sistem base dan warehouse 3. Tersusunnya standar dan prosedur sistem base dan warehouse pada sistem informasi serta up datenya sesuai perkembangan 4. Terlaksananya integrasi base sesuai dengan proses bisnis 5. Terkelolanya konfigurasi serta kapasitas sistem base perusahaan dengan baik Staf Senior Jaringan dan Sistem Informasi Tanggung Jawab Utama 1. Bertanggung jawab kepada Manajer Infrastruktur 2. Tersusunnya rencana Kerja kegiatan pemeliharaan jaringan dan sistem komunikasi 3. Tersusunnya standar dan sistem prosedur jaringan (LAN / WAN, intenet), serta up datenya sesuai perkembangan.

15 52 4. Tersusunnya perencanaan dan pengembangan jaringan dan sistem komunikasi 5. Terlaksananya pengoperasian dan terkelolanya kegiatan pemeliharaan jaringan dan sistem komunikasi Staf Senior Sekuriti Sistem Informasi Tanggung Jawab Utama 1. Tersusunnya rencana kerja kegiatan sekuriti system informasi perusahaan. 2. Terlaksananya perencanaan dan pengembangan sekuriti sistem informasi perusahaan. 3. Tersusunnya standar dan sistem prosedur sistem sekuriti serta up date nya sesuai perkembangan. 4. Terkoordinasinya keamanan sistem aplikasi,, informasi dan jaringan. 5. Terlaksananya perancangan, pengelolaan dan pengembangan sistem konfigurasi aset sistem informasi perusahaan. Staf Senior Help Desk Tanggung Jawab Utama 1. Terencananya kegiatan pemeliharaan helpdesk. 2. Tersusunnya standar dan sistem prosedur helpdesk, perangkat pendukung serta update nya sesuai perkembangan. 3. Terencananya pengembangan ketersediaan sistem helpdesk sistem informasi perusahaan. 4. Terkelolanya operasional Helpdesk dan perangkat pendukung.

16 53 5. Terkelolanya perkembangan sistem konfigurasi personel komputer pada kantor Pusat. Staf Senior Data Center Tanggung Jawab Utama 1. Bertanggung jawab kepada Manajer Infrastruktur 2. Tersusunnya rencana Kerja kegiatan pengembangan dan pemeliharaan Datacenter 3. Tersusunnya standar dan sistem prosedur center, operating system serta up datenya sesuai perkembangan 4. Terlaksananya perencanaan dan pengembangan center dan operating system perusahaan 5. Terkelolanya operasi dan pemeliharaan sistem operasi (Operating System) Ahli Pengembangan Sistem Informasi Tanggung Jawab Utama 1. Tersusunnya rencana kerja dan anggaran Operasi bidang Infrastruktur dan bidang Aplikasi Sistem Informasi. 2. Terlaksananya koordinasi dan pengembangan standar dan sistem prosedur pada sistem informasi serta up date nya sesuai perkembangan. 3. Terkelolanya kegiatan integrasi dan pengembangan konfigurasi infrastruktur dan base pada sistem informasi perusahaan.

17 54 4. Terlaksananya koordinasi dengan pihak pengembang aplikasi dalam merancang, mengembangkan serta mengintegrasikan base dan warehouse. 5. Terkelolanya kegiatan integrasi base, warehouse dan jaringan sistem informasi perusahaan. Staf Senior Pengembangan Aplikasi Tanggung Jawab Utama 1. Tersusunnya rencana kerja dan anggaran Investasi. 2. Tersusunnya pengembangan standar dan sistem prosedur pada sistem informasi serta up date nya sesuai perkembangan. 3. Terlaksananya perencanaan dan pengembangan aplikasi bisnis sistem Perkantoran pada Sistem Informasi Perusahaan. 4. Terjaminnya koordinasi dengan pihak pengembang aplikasi dalam merancang, mengembangkan serta mengintegrasikan base dan warehouse agar tepat sesuai dengan kebutuhan. 5. Tersusunnya kerangka kerja dan acuan Pengembangan aplikasi bisnis/sistem Perkantoran yang baru. Staf Senior Proses Bisnis Tanggung Jawab Utama 1. Terkoordinasinya rencana kerja dan anggaran. 2. Terkoordinasinya atas pengelolaan anggaran operasi dan investasi Departemen Sistem Informasi. 3. Tersusunnya pengelolaan standard an sistem prosedur pada sistem informasi serta up date dan perkembangannya.

18 55 4. Teranalisanya proses bisnis untuk pengembangan sistem informasi Perusahaan. 5. Terancangnya pengembangan proses bisnis dengan penerapan teknologi informasi. Staf Administrasi Tanggung Jawab Utama 1. Bertanggung jawab kepada Vice Presiden Sistem Informasi 2. Terdokumentasinya encana Kerja dan Anggaran 3. Terdokumentasinya kebijakan pengembangan & pengelolaan dan sistem prosedur Sistem Informasi 4. Terdokumentasinya pengelolaan kegiatan pengembangan sistem informasi Perusahaan. 5. Terdokumentasinya hasil assesmen terhadap kinerja pengembangan Sistem Informasi Unit Bisnis

19 Subjek Data Subjek merupakan kumpulan yang telah dikelompokkan pada suatu sistem yang memiliki fungsi tertentu dari hasil penelitian. Subjek ini dapat dipakai untuk menampilkan informasi yang diperlukan bagi pihak eksekutif. Subjek yang tersedia pada PT Indonesia Power dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.1 Tabel Subjek Data Produksi dan Penjualan No. Subjek Data Keterangan 1. Produksi Data yang berhubungan dengan Produksi 2. Penjualan Data yang berhubungan dengan Penjualan 3. Fungsi Pembangkit Data yang mendeskripsikan Fungsi Pembangkit Energi 4. Mesin Data yang mendeskripsikan tentang Mesin-mesin 5. UBP Data tentang Unit Bisnis Pembangkit 6. Energi Primer Data yang mendeskripsikan tentang Energy Primer 7. History Data history Produksi dan Penjualan 8. ealisasi Produksi Data- tentang Produksi Harian Harian 9. ealisasi Bahan Bakar Data- tentang pemakaian Bahan Bakar harian 10. Pronia Usr Data- tentang user Pronia

20 Fungsi Bisnis Fungsi bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing bagian dalam perusahaan yang dilakukan secara bersama-sama agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai dengan baik. Fungsi bisnis pada PT. Indonesia Power dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.2 Tabel Fungsi Bisnis No. Fungsi Bisnis Keterangan 1. Produksi Mengenai Produksi 2. Penjualan Mengenai Penjualan 3. Pemakaian Sendiri Mengenai Pemakaian Sendiri 4. Pemakaian Bahan Bakar Mengenai Pemakaian Bahan Bakar 5. Laporan Hasil Produksi, Penjualan dan Pemakaian Bahan Bakar 6. Evaluasi Hasil Laporan mengenai kegiatan Produksi, Penjualan dan Pemakaian Bahan Bakar Hasil Pembelajaran Kegiatan Produksi, Penjualan dan Pemakaian Bahan Bakar

21 Analisis Matriks Matriks Unit Organisasi VS Subjek Data Tabel 3.3 Tabel Unit Organisasi VS Subjek Data Unit Organisasi Subjek Data Produksi Penjualan Pemakaian Sendiri Mesin UBP Energi Primer History ealisasi Produksi Harian Direktur Utama (CEO) Direktur Produksi (COO) ealisasi Bahan Bakar Pronia Usr Direktur Pengembangan & Niaga (CCO) Vice President Produksi Vice President Pengembangan & Niaga Vice Presiden Sistem Informasi Manajer Aplikasi Sistem Informasi Manajer Infrastruktur Sisem Informasi Ahli Pengembangan Sistem Informasi Staf Senior Aplikasi Niaga Staf Senior Aplikasi Produksi Staf Senior Database Staf Senior Pengembangan Aplikasi Staf Senior Proses Bisnis

22 Matriks Unit Organisasi VS Fungsi Bisnis Tabel 3.4 Tabel Unit Organisasi VS Fungsi Bisinis Unit Organisasi Fungsi Bisnis Produksi Penjualam Pemakaian Sendiri Pemakaian Bahan Bakar Laporan Hasil Produksi, Penjualan dan Pemakaian Bahan Bakar Evaluasi Hasil Direktur Utama (CEO) Direktur Produksi(COO) A A A Direktur Pengembangan & Niaga(CCO) A A Vice President Produksi I I I A Vice President Pengembangan & Niaga I Vice President Sistem Informasi I I I I Manajer Aplikasi Sistem Informasi W E W Manajer Infrastruktur Sisem Informasi E E E E Ahli Pengembangan Sistem Informasi Staf Senior Aplikasi Niaga Staf Senior Aplikasi Produksi E E E W E E E W E W Staf Senior Database E E E E I Staf Senior Pengembangan E E E E E E Aplikasi Staf Senior Proses Bisnis W W W E W E W E W

23 60 Keterangan : : Direct Management esponsibility Authority. Organisasi yang memiliki wewenang atau hak atas pelaksanaan kegiatan fungsi bisnis. I : Involved in the function. Organisasi ikut terlibat dalam kegiatan fungsi bisnis, tapi tidak ikut bertanggung jawab dan tidak memiliki Organisasi yang menerima pertanggungjawaban langsung dalam melaksanakan proses bisnis. A : Executive/ Policymaking kuasa atas fungsi bisnis tersebut. E : Technical Expertise. Organisasi yang terlibat memiliki keahlian teknis yang diperlukan bagi kegiatan fungsi bisnis yang bersangkutan. W : Actual Execution of the work. Organisasi yang melakukan seluruh kegiatan pekerjaan dari fungsi bisnis yang berjalan.

24 Matriks Fungsi Bisnis VS Subjek Data Tabel 3.5 Tabel Fungsi Bisnis VS Subjek Data Fungsi Bisnis Subjek Data Produksi Penjualan Pemakaian Sendiri Mesin UBP Energi Primer History Produksi C U Penjualan C Laporan Hasil Produksi dan Penjualan C U C U C U U C Evaluasi Hasil ealisasi Produksi Harian ealisasi Bahan Bakar Pronia Usr C U C U C U Keterangan : C : Create, dibuat untuk pembuatan baru. : ead, dilakukan hanya untuk membaca saja. U : Update, dilakukan pada saat ingin mengubah yang telah disimpan. D : Delete, dilakukan pada saat ada yang ingin dihapus. Dari matriks diatas dapat dilihat bahwa masing-masing fungsi yang ada pada perusahaan melakukan kegiatan yang berbeda-beda pada subjek yang berkaitan dengan fungsi tersebut, yaitu : berupa create, read, update, dan delete.

25 Spesifikasi Software Dan Hardware Pada PT. Indonesia Power Spesifikasi Software Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Professional dan Home Edition Development Tools : Oracle 11 G DBMS : SQL Developer Oracle 11 G dan TOAD for Oracle Spesifikasi Hardware Perangkat Keras yang digunakan pada PT. Indonesia Power dalam mendukung kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. PC dengan prosessor Core Duo dengan AM 2 GB, HardDisk 80 GB 2. Notebook dengan prosessor Core Duo dengan AM 2 GB, HardDisk 80 GB 3. Tiga monitor untuk setiap PC, digunakan untuk membuat design center dalam Oracle 11 G oleh Programmer 3.6 Analisa Database Tabel-tabel dari sistem informasi tersebut : 1. Nama Tabel : ALL_MESIN PK : - KD_MESIN Foreign Key : - KD_ENG_PM - STS_UTM _ENG - TGL_MUL_STS

26 63 Keterangan : informasi tentang All Mesin yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.6 Tabel ALL_MESIN Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_PA Varchar 7 Yes Kode PA KD_HK_LOK Varchar 5 Yes Kode Hirarki Lokasi KD_JNS_HK_UNIT Varchar 2 Yes Kode Jenis Hirarki dari sebuah Unit yang terdapat pada Indonesia Power NM_HK_UNIT Varchar 50 Yes Nama Hirarki Unit KD_PNT_HK_LOK Varchar 5 Yes Kode Parent Hirarki Unit KT_FNGS_PMBKT Varchar 50 Yes Keterangan Fungsi Pembangkit KD_MESIN Char 6 Yes Kode Mesin KD_ENG_PM Number 2 No Kode Energi Primer STS_UTM _ENG Char 1 No Status Utama Energi TGL_MUL_STS Date No Tanggal Mulai Status

27 64 2. Nama Tabel : STG_DIM_MESIN PK : - KD_HK_LOK_MESIN Foreign Key : - Keterangan : informasi tentang Staging Dimensi Mesin yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.7 Tabel STG_DIM_MESIN Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_HK_LOK_IP Varchar 5 Yes Kode Hirarki Lokasi Pada Indonesia Power NM_HK_LOK_IP Varchar 50 Yes Nama Hirarki Lokasi Pada Indonesia Power KD_HK_LOK_UBP Varchar 5 Yes Kode Hirarki Lokasi Unit Bisnis Pemeliharaan yang terdapat pada PT. Indonesia Power NM_HK_LOK_UBP Varchar 50 Yes Nama Hirarki Lokasi Unit Bisnis Pemeliharaan

28 65 yang terdapat pada PT. Indonesia Power KD_HK_LOK_SUB _UNIT Varchar 5 Yes Kode Hirarki Lokasi Sub Unit yang terdapat pada PT. Indonesia Power NM_HK_LOK_SUB _UNIT Varchar 50 Yes Nama Hirarki Lokasi Sub Unit yang terdapat pada PT. Indonesia Power KD_HK_LOK_ENT TS Varchar 5 Yes Kode Hirarki Lokasi Entitas yang terdapat pada PT. Indonesia Power NM_HK_LOK_ENT TS Varchar 50 Yes Nama Hirarki Lokasi Entitas yang terdapat pada PT. Indonesia Power KD_FNGS_PMBKT Varchar 5 Yes Kode Fungsi Pembangkit yang terdapat pada PT. Indonesia Power KT_FNGS_PMBKT Varchar 50 Yes Keterangan Fungsi Pembangkit yang terdapat pada PT.

29 66 Indonesia Power KD_ENG_PM Varchar 5 Yes Kode Energi Primer yang terdapat pada PT. Indonesia Power NM_SKT_ENG_PM Varchar 50 Yes Nama Singkat Energi Primer yang terdapat pada PT. Indonesia Power KD_KLMPK_ENG_P M Varchar 5 Yes Kode Kelompok Energi Primer yang terdapat pada PT. Indonesia Power NM_KLM PK_ENG_P M Varchar 50 Yes Nama Kelompok Energi Primer yang terdapat pada PT. Indonesia Power KD_HK_LOK_MES IN Varchar 5 No Kode Hirarki Lokasi Mesin Pada Indonesia Power NM_HK_LOK_M E SIN Varchar 50 Yes Nama Hirarki Lokasi Mesin Pada Indonesia Power

30 67 3. Nama Tabel : ENG_PM PK : - KD_ENG_PM Foreign Key : - KD_ENG_PM Keterangan : informasi tentang Energi Primer yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.8 Tabel ENG_PM Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_ENG_PM Number 2 No Kode Energi Primer NM_LKP_ENG_PM Varchar 50 Yes Nama Lengkap Energi Primer NM_SKT_ENG_PM Varchar 10 Yes Nama Singkat Energi Primer KLMPK_ENG_PM Char 1 Yes Kelompok Energi Primer SATN_ENG_PM Varchar 10 Yes Satuan Energi Primer SATN_NIL_KALO Varchar 5 Yes Satuan Nilai Kalor KD_BBN_OPS Varchar 10 Yes Kode Beban Operasi KD_AKTV Varchar 10 Yes Kode Aktif KD_HTNG Varchar 10 Yes Kode Hitung

31 68 4. Nama Tabel : ENG_PM_MESIN PK : - KD_MESIN - KD_ENG_PM - STS_UTM _ENG - TGL_MUL_STS Foreign Key : Keterangan : informasi tentang Energi Primer Mesin yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.9 Tabel ENG_PM_MESIN Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_MESIN Char 6 No Kode Mesin KD_ENG_PM Number 2 No Kode Energi Primer STS_UTM _ENG Char 1 No Status Utama Energi TGL_MUL_STS Date No Tanggal Mulai Status TGL_AKH_STS Date Yes Tanggal Akhir Status

32 69 5. Nama Tabel : EP_UBP PK : - KD_ENG_PM Foreign Key : - KD_MESIN Keterangan : informasi tentang EP-Unit Bisnis Pembangkit yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.10 Tabel EP_UBP Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_HK_LOK Char 5 Yes Kode Hirarki Lokasi KD_ENG_PM Number 2 Yes Kode Energi Primer TGL_BUAT Date Yes Tangga Pembuatan KD_MESIN Char 6 No Kode Mesin 6. Nama Tabel : FNGS_PMBKT PK : - KD_FNGS_PMBKT Foreign Key : -

33 70 Keterangan : informasi tentang Fungsi Pembangkit yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.11 Tabel FNGS_PMBKT Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_FNGS_PMBT Number 2 No Kode Fungsi Pembangkit KT_FNGS_PMBKT Varchar 50 Yes Keterangan Fungsi Pembangkit KD_MESIN Char 6 No Kode Mesin 7. Nama Tabel : FNGS_PMBKT_LOK PK : - KD_FNGS_PMBKT Foreign Key : - KD_FNGS_PMBKT - KD_HK_LOK Keterangan : informasi tentang Fungsi Pembangkit Lokasi yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.12 Tabel FNGS_PMBKT_LOK Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_HK_LOK Char 5 No Kode Hirarki Lokasi

34 71 KD_FNGS_PMBKT Number 2 No Kode Fungsi Pembangkit KD_MESIN Char 6 No Kode Mesin 8. Nama Tabel : HK_LOK PK : - KD_HK_LOK Foreign Key : - KD_MESIN Keterangan : informasi tentang Hirarki Lokasi yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.13 Tabel HK_LOK Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_MESIN Char 6 No Kode Mesin KD_HK_LOK Char 5 No Kode Hirarki Lokasi KD_JNS_HK_UNIT Chsr 2 No Kode Jenis Hirarki Unit NM_HK_UNIT Varchar 50 Yes Nama Hirarki Unit KD_E Char 2 Yes Kode eport Entity KD_PNT_HK_UN IT Char 5 Yes Kode Parent Hirarki Unit

35 72 9. Nama Tabel : MESIN_PMBKT PK : - KD_MESIN Foreign Key : - KD_MESIN Keterangan : informasi tentang Mesin Pembangkit yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.14 Tabel M ESIN_PM BKT Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_MESIN Char 6 No Kode Mesin 10. Nama Tabel : EALI_PDKS_HN PK : - KD_MESIN - TGL_EALI_PDKS Foreign Key : - KD_MESIN Keterangan : informasi tentang eali Produksi Harian yang terdapat dalam PT.Indonesia Power

36 73 Tabel 3.15 Tabel EALI_PDKS_HN Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_MESIN Char 6 No Kode Mesin TGL_EALI_PDKS Datetime No Tanggal eali Produksi EALI_PDKS Number (20,2) Yes eali Produksi EALI_JUAL Number (20,2) Yes eali Penjualan EALI_PS Number (20,2) Yes eali Pemakaian Sendiri EALI_LOSSIS Number (20,2) Yes eali Losses STS_DATA Number 1 Yes Status Data STS_APP Number 1 Yes Status Approve APV_US Varchar 50 Yes Approve User TGL_APPV Datetime Yes Tanggal Approve 11. Nama Tabel : EALI_PMKN_BHN_BK PK : - KD_MESIN - KD_ENG_PM - NO_TUG9 - TGL_TUG9

37 74 Foreign Key : - Keterangan : informasi tentang ealisasi Pemakaian Bahan Bakar yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.16 Tabel EALI_PMKN_BHN_BK Field Tipe Panjang Null Keterangan KD_MESIN Char 6 No Kode Mesin Pada PT. Indonesia Power KD_ENG_PM Number 2 No Kode Energi Primer pada PT. Indonesia Power NO_TUG9 Varchar 15 No Nomor Tugas yang terjadi pada PT. Indonesia Power TGL_TUG9 Date No Tanggal Tugas yang terjadi pada PT. Indonesia Power STS_TUG9 Number 2 Yes Status Tugas pada PT. Indonesia Power JMLH_PMKN_BHN_B K Number (15,3) Yes Jumlah Pemakaian Bahan Bakar Pada PT. Indonesia Power NIL_KALO_PMKN Number (9,2) Yes Nilai Kalor

38 75 Pemkaian Bahan Bakar pada PT. Indonesia Power BJ_BHN_BK Number (6,4) Yes STS_DATA Number 1 Yes Status Data ealisasi Pemakian Bahan Bakar Pada PT. Indonesia Power 12. Nama Tabel : PONIA_US PK : - US_ID Foreign Key : - Keterangan : informasi tentang Pronia User yang terdapat dalam PT.Indonesia Power Tabel 3.17 Tabel PONIA_US Field Tipe Panjang Null Keterangan US_ID Varchar 20 No Identity User pada PT. Indonesia Power US_GP_ID Varchar 12 No User Group Identity

39 76 KD_HK_LOK Char 5 No Kode Hirarki Lokasi US_NAME Varchar 50 Yes User Name US_PWD Varchar 20 Yes User Password CEA_DATE Date Yes Data Create CEA_US Varchar 50 Yes Create User UPD_DATE Date Yes Tanggal Update UPD_US Varchar 50 Yes User Update IS_LOGIN Number Yes Is Login US_ Varchar 50 Yes User 3.7 Permasalahan yang dihadapi Adapun masalah-masalah yang dihadapi oleh PT INDONESIA POWE yang dapat mempersulit usaha pihak eksekutif dalam menentukan keputusan dan perencanaan strategis yang terbaik bagi perusahaan adalah : 1. Laporan-laporan yang berhubungan dengan Produksi dan Penjualan yang ada pada Perusahaan seringkali tidak mendukung kebutuhan laporan yang diinginkan oleh pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan bentuk laporan yang dihasilkan tidak mudah dibaca karena tidak berupa laporan ringkas, sedangkan laporan yang dibutuhkan oleh manajemen adalah laporan ringkas yang dapat memberikan informasi tentang keadaan perusahaan.

40 77 2. Data yang digunakan pada perusahaan tersebut masih berupa detail dan masih tersebar pada masing-masing bagian dari perusahaan. Data yang detail tersebut terkadang malah tidak cukup berguna dalam kegiatan analisis bisnis. Hal ini menyebabkan proses analisis menjadi tidak efektif dan efisien. 3. Hasil aplikasi warehouse masih terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan kemampuan programmer. 4. Fasilitas aplikasinya masih kurang lengkap, misal : belum tersedianya tools searching sehingga kesulitan dalam pencarian. 3.8 Analisis Kebutuhan Data dan Informasi Pihak manajemen tingkat atas pada PT.Indonesia Power. sangat menyadari bahwa dan informasi yang bersifat ringkasan (summary) sangat penting bagi mereka dalam proses pengambilan keputusan yang tepat, akurat dan cepat untuk kemajuan perusahaan. Agar kebutuhan utama bagi pihak manajemen tingkat atas yang melakukan analisis terhadap maupun informasi menjadi lebih efektif, maka maupun informasi tersebut lebih baik disajikan dalam bentuk laporan yang ringkas (summary) dengan yang akurat, terintegrasi, hystorical serta dengan penyajian informasi dalam bentuk grafik.

41 78 Tabel 3.18 Tabel Kebutuhan Informasi pada PT. Indonesia Power No. Subjek Data Keterangan 1. Produksi Data yang berhubungan dengan Produksi 2. Penjualan Data yang berhubungan dengan Penjualan 3. Fungsi Pembangkit Data yang mendeskripsikan Fungsi Pembangkit Energi 4. Mesin Data yang mendeskripsikan tentang Mesin-mesin 5. UBP Data tentang Unit Bisnis Pembangkit 6. Energi Primer Data yang mendeskripsikan tentang Energy Primer 7. History Data history Produksi dan Penjualan 8. ealisasi Produksi Data- tentang Produksi Harian Harian 9. ealisasi Bahan Bakar Data- tentang pemakaian Bahan Bakar harian 10. Pronia Usr Data- tentang user Pronia 3.9 Usulan Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang terbaik dilakukan pada PT. INDONESIA POWE saat ini oleh pihak eksekutif yaitu: 1. Dengan cara membagun suatu aplikasi warehouse yang dapat diperbaharui hasil laporannya dengan hasil yang lebih spesifik dalam bentuk reporting chart. 2. Aplikasi warehouse sebelumnya masih tersebar dibeberapa base fisikal yang berbeda di integrasikan di suatu tempat terpusat pada dan dapat

42 79 diakses oleh pihak manager dalam mengambil keputusan. Terutama keputusan yang berkaitan dengan Produksi dan Penjualan. 3. Aplikasi warehouse ini menyimpan yang bersifat historis, sehingga memudahkan pencarian untuk kegiatan analisis. Waktu yang digunakan dalam pencarian dalam warehouse tersebut akan menjadi lebih singkat. 4. Melakukan penganalisaan terhadap keakuratan pada hasil produksi untuk setiap area pembangkit. 5. Melakukan penyempurnaan pada tools aplikasi sehingga memiliki fasilitas yang dapat mendukung dalam pencarian yaitu dengan adanya tools searching. 6. Dibutuhkan programmer yang memiliki kehandalan dalam pembuatan program dan memiliki kemampuan analisis yang baik.

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah ke arah deregulasi tersebut diawali

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan energi listrik dari waktu ke waktu mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Pada 1992 Pemerintah Indonesia mengeluarkan deregulasi sector ketenagalistrikan. Proses ini berawal dengan diterbitkannya Keputusan Presiden

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. PLN Pembangkitan Tenaga Lisrik Jawa Bali I (PT. PLN PJB I) dan pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. PLN Pembangkitan Tenaga Lisrik Jawa Bali I (PT. PLN PJB I) dan pada BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat PT. Indonesia Power PT. INDONESIA POWER adalah salah satu anak perusahaan listrik milik PT. PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 03 Oktober 1995

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Indonesia Power Pada awal tahun 1990-an, Pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikkan. Langkah ke arah deregulasi

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB I PROFIL PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB I PROFIL PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG 1.1. Sejarah Perusahaan PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang merupakan salah satu dari sembilan unit bisnis yang dimiliki oleh PT Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. sepenuhnya dimiliki oleh PT PLN (Persero). PT Indonesia power (selanjutnya disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. sepenuhnya dimiliki oleh PT PLN (Persero). PT Indonesia power (selanjutnya disebut BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Organisasi PT Indonesia power merupakan salah satu Anak Perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 38 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3. Sejarah PT. Indonesia Power Pada awal tahun 99an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah arah deregulasi

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan selalu dapat terukur, bila perusahaan tersebut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan selalu dapat terukur, bila perusahaan tersebut memiliki BAB I PENDAHULUAN Kinerja perusahaan selalu dapat terukur, bila perusahaan tersebut memiliki kemauan dan dukungan dari semua pihak untuk menjalankan proses pengukuran tersebut, namun para pemegang kepentingan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Pada awal tahun 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah menjabarkan hal-hal yang melatar belakangi penelitian, teori-teori

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah menjabarkan hal-hal yang melatar belakangi penelitian, teori-teori 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah menjabarkan hal-hal yang melatar belakangi penelitian, teori-teori yang telah mengukuhkan penelitian, maupun metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil

Lebih terperinci

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized data

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized data BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1 Arsitektur Data Warehouse Jenis perancangan arsitektur data warehouse yang akan dibangun untuk PT KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE 32 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Ada beberapa metode analisis yang digunakan untuk membangun suatu data warehouse. Metode analisis yang dapat diterapkan antara

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Hardware dan Software Untuk mengimplementasikan rancangan basis data yang telah dibuat, diperlukan unit hardware dan software dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 226 BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 5.1 Jadwal Implementasi 5.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras sangat diperlukan dan sangat berpengaruh dalam kelancaran suatu proses pengoperasian aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada bab ini dijelaskan tentang hasil pengerjaaan sistem serta metode penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI. 4.1 Prosedur Penelitian Dalam

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT. PLN (PERSERO) Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. PLN (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah dan diserahi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN KHASANAH DATA. dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah metode bottom

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN KHASANAH DATA. dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah metode bottom 33 BAB 3 ANALSS KEBUTUHAN KHASANAH DATA 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada khasanah data terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007 / 2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007 / 2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PRODUKSI DAN PENJUALAN PADA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan). BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan dan penyelesaian masalah dalam kerja praktek ini, dilakukan dengan magang selama kurang lebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN DESAIN

BAB IV ANALISA DAN DESAIN 26 BAB IV ANALISA DAN DESAIN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum proses analisa dilakukan, tahapan yang terlebih dahulu dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survey, wawancara kepada

Lebih terperinci

Pedoman Pengelolaan End User Computing (EUC) Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik lndonesia. Klasifikasi: TERBATAS

Pedoman Pengelolaan End User Computing (EUC) Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik lndonesia. Klasifikasi: TERBATAS LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE 6/PJ/2011 TENTANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN END USER COMPUTING (EUC) Pedoman Pengelolaan End User Computing (EUC) Direktorat Jenderal Pajak Kementerian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah suatu tahapan dalam pengembangan sistem yang dilakukan sebelum tahap perancangan sistem. Hal-hal yang perlu dianalisis adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah analisis pengembangan sistem telah dilakukan, tahap selanjutnya dilakukan proses implementasi sistem. Implementasi diterapkan dengan maksud supaya

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Permasalahan Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat berbagai masalah terkait proses penggajian karyawan. Berbagai masalah yang ada di perusahaan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM PT. INDONESIA POWER adalah perusahaan pembangkit listrik terbesar di Indonesia yang merupakan salah satu anak perusahaan listrik milik PT. PLN (Persero). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk wilayah Riau Dan Kepulauan Riau ini memiliki 4 kantor cabang, terdiri dari

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk wilayah Riau Dan Kepulauan Riau ini memiliki 4 kantor cabang, terdiri dari BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru adalah salah satu dari empat cabang PT. PLN Persero untuk wilayah Riau Dan Kepulauan Riau. PT. PLN Persero

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan teknik bisnisnya sehari-hari. Sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 5.1 Hasil Layout Masukan Hasil layout masukan (data master dan transaksi) dapat dilihat dengan lebih lengkap pada Lampiran 6. 5.2 Hasil Layout Keluaran Hasil layout keluaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa adanya informasi maka tidak akan ada organisasi. Semakin kompleksnya

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV. TAMPILAN LAYAR DAN PETUNJUK PEMAKAIAN. Lampiran 1 Tampilan Layar Halaman Welcome

LAMPIRAN IV. TAMPILAN LAYAR DAN PETUNJUK PEMAKAIAN. Lampiran 1 Tampilan Layar Halaman Welcome LAMPIRAN IV. TAMPILAN LAYAR DAN PETUNJUK PEMAKAIAN Lampiran 1 Tampilan Layar Halaman Welcome Keterangan : Logo GMF AEROASIA akan muncul saat pertama kali membuka aplikasi data warehouse untuk helpdesk

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965 BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Perusahaan 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965 Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur, ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi. Salah

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi - 202-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan pemberian layanan teknologi informasi, pelaksanaan kegiatan operasional teknologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Pengamatan dan Analisis 4.1.1 Pengamatan Setelah dilakukan pengamatan langsung di CV. Universal Teknik Utama, diperoleh data langsung dari petugas yang mengelola pengadaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM digilib.uns.ac.id BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Deskripsi yang diperoleh dari di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten meliputi : a. pegawai yang meliputi nip,nama,tanggal lahir, jenis

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awal masa kelistrikan dimulai dari pada masa penjajahan Kolonial Belanda pada tahun 1894. Di zaman tersebut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN 2.1. Perusahaan Listrik Negara Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM Dalam gambaran umum perusahaan, penulis akan menguraikan sejarah singkat perusahaan, visi, misi, dan tujuan perusahaan serta ruang lingkup kegiatan perusahaan. 2.1 Gambaran Umum PT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Migrasi data adalah proses pemindahan data yang mengalami perubahan tipe storage, format data, maupun sistem pengolah data. Migrasi data dilakukan karena organisasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Aplikasi 1. Form Login Form Login ini muncul pertama kali saat aplikasi dijalankan. Untuk menjaga keamanan pengaksesan informasi, hanya mereka yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan tempat dilakukannya kegiatan penelitian. Objek ini sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan suatu penelitian, karena dengan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis Masalah

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis Masalah BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yaitu objek, seperti manusia, sumber, konsep, dan prosedur yang saling berinteraksi, yang bertujuan untuk melakukan sebuah

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pelaksanaan perancangan data warehouse dimulai dari perumusan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan kemudian dilanjutkan dengan pencarian

Lebih terperinci

19

19 20 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan secara garis besar sistem yang berjalan, maka dapat menyebutkan hal-hal yang menjadi masalah dan perlu diselesaikan dengan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem. Sistem tersebut diharapkan mampu membantu PT. Sumatraco Langgeng Makmur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pelaksanaan implementasi sistem bank soal pada Binus School Serpong. melibatkan beberapa elemen utama, yaitu:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pelaksanaan implementasi sistem bank soal pada Binus School Serpong. melibatkan beberapa elemen utama, yaitu: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pelaksanaan implementasi sistem bank soal pada Binus School Serpong melibatkan beberapa elemen utama, yaitu: 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus bersaing secara ketat dengan perusahaan lain. Berbagai tantangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. harus bersaing secara ketat dengan perusahaan lain. Berbagai tantangan dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abad ini adalah era informasi, dimana keberhasilan datang dari ide-ide inovatif dan penggunaan informasi secara tepat. Perusahaan pada era informasi harus bersaing

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

Persiapan Hardware dan Software Implementasi Basis Data Pemasangan (Instalasi) Konversi Data Pelatihan Evaluasi. Tabel 4.40 Rencana Implementasi

Persiapan Hardware dan Software Implementasi Basis Data Pemasangan (Instalasi) Konversi Data Pelatihan Evaluasi. Tabel 4.40 Rencana Implementasi 229 4.5 Rencana Implementasi 4.5.1 Jadwal rencana Implementasi Kegiatan Persiapan Hardware dan Software Implementasi Basis Data Pemasangan (Instalasi) Konversi Data Pelatihan Evaluasi M inggu Ke- 1 2 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. terus dilaksanakan. Pembangungan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. terus dilaksanakan. Pembangungan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak bulan Juni 2010 pemerintah Indonesia telah mencanangkan program Indonesia bebas dari pemadaman bergilir. Sehingga kehadiran industri tenaga listrik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Implementasi aplikasi Control Chart proses produksi PT. Dharma Gravire ini memerlukan beberapa sarana pendukung, seperti perangkat keras dan perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI

BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI 4.1 Struktur Organisasi yang diusulkan Berdasarkan struktur organisasi yang lama dan kelemahan yang muncul di perusahaan maka, diusulkan penggantian

Lebih terperinci

[Manual Aplikasi IT Service Desk] Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran

[Manual Aplikasi IT Service Desk] Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran 2012 Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran [Manual Aplikasi IT Service Desk] 2012 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. IT Support

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI 2.1 Profil Perusahaan PT. Roheda Sejati adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan General Contractor. Mengkhususkan diri dalam penyewaan perumahan di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era perdagangan bebas saat ini, tingkat persaingan dalam industri yang bergerak di bidang jasa semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan industri jasa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian 31 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Kaliraya Sari (disingkat KRS) didirikan pada tahun 1971 dengan nama PT Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui sistem, dan menentukan kebutuhan sistem pemesanan.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian pengamanan system informasi berbasis computer ini meliputi: pengendalian

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM WEBSITE XSCM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM WEBSITE XSCM BAB 3 DESKRIPSI UMUM WEBSITE XSCM 3.1 PT. Integrated Synergy Systems 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Integrated Synergy Systems didirikan pada tahun 2007 oleh 4 orang alumni Computer Science di University

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di CV. Lancar Jaya, secara garis besar permasalahan dalam perusahaan ini berada pada bagian

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNTUK DEMOGRAFI, PERKEMBANGAN PRODUK DAN PROMOSI PADA MANDIRI TABUNGAN RENCANA DI PT.BANK MANDIRI(PERSERO) TBK.

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNTUK DEMOGRAFI, PERKEMBANGAN PRODUK DAN PROMOSI PADA MANDIRI TABUNGAN RENCANA DI PT.BANK MANDIRI(PERSERO) TBK. PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNTUK DEMOGRAFI, PERKEMBANGAN PRODUK DAN PROMOSI PADA MANDIRI TABUNGAN RENCANA DI PT.BANK MANDIRI(PERSERO) TBK. Nita Uswatun Hasanah Alfiana Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Login Pada tampilan login ini sebagai halaman untuk masuk ke dalam sistem informasi akuntansi pada asuransi prudential dapat dilihat pada gambar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berupa kertas, sehingga sering terjadi redudansi data dan adanya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berupa kertas, sehingga sering terjadi redudansi data dan adanya BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di CV Daun Muda Communication, secara garis besar permasalahan yang ada dalam perusahaan ini adalah proses perhitungan

Lebih terperinci

Gambar 4.19 Tampilan Layar Report

Gambar 4.19 Tampilan Layar Report Gambar 4.19 Tampilan Layar Report 160 Gambar 4.20 Tampilan Layar Sales Chart 161 Gambar 4.21 Tampilan Layar Chart (Bar) 162 Gambar 4.22 Tampilan Layar Chart (Line) 163 Gambar 4.23 Tampilan Layar Chart

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 1.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis adalah tahap awal dalam membuat sistem baru. Langkah awal adalah melakukan wawancara dan pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Antam merupakan sebuah perseroan terbatas di Indonesia dan termasuk perusahaan negara yang terintegrasi secara vertikal untuk melakukan semua tahapan proses

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing Pengembangan sistem informasi di suatu organisasi diperlukan dalam rangka mencapai keungulan kompetitifnya. Melihat persaingan yang begitu

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI RIT

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI RIT PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI RIT (Registrasi Instruktur dan Tenaga Pelatihan) Direktorat Bina Intala Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Tahun 2016 PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI RIT

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja Praktek di unit IS SSM PT. TELKOM Surabaya, maka dapat diketehui

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja Praktek di unit IS SSM PT. TELKOM Surabaya, maka dapat diketehui BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan Kerja Praktek di unit IS SSM PT. TELKOM Surabaya, maka dapat diketehui proses-proses pencatatan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

laporan dari fakta Biaya Operasi dalam bentuk Tabel pivot. User juga dapat mengekspor laporan tersebut ke dalam format excel.layar Tabel pivot ini

laporan dari fakta Biaya Operasi dalam bentuk Tabel pivot. User juga dapat mengekspor laporan tersebut ke dalam format excel.layar Tabel pivot ini 229 Layar Pivot Biaya Operasi Gambar 5.17 Layar Pivot Biaya Operasi Seperti terlihat pada gambar 5.17, pada layar ini user dapat melihat laporan dari fakta Biaya Operasi dalam bentuk Tabel pivot. User

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami persaingan yang semakin ketat. Globalisasi membuat pasar dan perusahaan tumbuh melampaui

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan untuk mendapatkan keuntungan (profit) seoptimal mungkin, sehingga dapat memperluas jaringan usaha yang dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling bersaing dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling bersaing dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Setiap perusahaan saling bersaing dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja dari perusahaan mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan banyaknya perusahaan baik yang berskala besar maupun kecil, ini

BAB I PENDAHULUAN. Dengan banyaknya perusahaan baik yang berskala besar maupun kecil, ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Dengan banyaknya perusahaan baik yang berskala besar maupun kecil, ini menunjukan bahwa kian meningkatnya dunia usaha dari tahun ke tahun. Pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 67 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Home Tampilan menu home sistem informasi geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

Dalam penyelesaian proyek kerja praktek pada PT. Pelabuhan Indonesia. analisa, perancangan dan pengembangan program. Hal-hal tersebut berkaitan

Dalam penyelesaian proyek kerja praktek pada PT. Pelabuhan Indonesia. analisa, perancangan dan pengembangan program. Hal-hal tersebut berkaitan BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam penyelesaian proyek kerja praktek pada PT. Pelabuhan Indonesia III ini diperlukan beberapa hal yang dapat digunakan untuk menunjang proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk menyediakan sumber daya informasi yang akurat, relevan, tepat waktu dan up to date. Sistem

Lebih terperinci