BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum PT Bank BNI Syariah Sejarah Umum PT Bank BNI Syraiah DBM Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah. Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak 48

2 terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. Pada tahun 2011 diresmikan BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro dengan membuka KCM dan KCPM yang pertama di area Bogor. Tahun 2012 BNI Syariah DBM melakukan ekspansi wilayah penjualan dengan mebuka KCM dan KCPM di wilayah-wilayah Indonesia yaitu Makassar, Lampung, Surabaya, Malang, Jember, Pekanbaru, Baturaja, Lubuk Linggau, Bandung, Palembang dan Mataram dengan jumlah total KCM 12 unit dan 61 unit KCPM. Pada tahun 2013 BNI Syariah DBM.kembali melakukan ekspansi wilayah penjualan dengan membuka unitnya di wilayah Jambi, Bengkulu dan Kendari dengan jumlah 3 unit KCM dan 12 KCPM Visi dan Misi Bank BNI Syariah sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa memiliki visi dan misi sebagai berikut : 1. Visi BNI Syariah Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja 49

3 2. Misi BNI Syariah a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan. b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah. c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor. d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah Kegiatan Usaha PT Bank BNI Syariah DBM Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui jasa perbankan. Kegiatan usahanya lebih fokus pada pembiayaan untuk segmen mikro. Adapun produk-produk yang dimiliki oleh BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro adalah sebagai berikut : 1. Dana a. Deposito ib Hasanah (BNI Syariah Deposito) Investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan akad mudharabah. b. Giro ib Hasanah (BNI Syariah Giro) Titipan dana dari pihak ketiga yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah yang penarikannya dapat dilakukan 50

4 setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan. c. Tabungan ib Baitullah Hasanah Tabungan dengan akad Mudharabah atau Wadiah yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah Haji (Reguler/Khusus) dan merencanakan ibadah Umrah sesuai keinginan penabung dengan sistem setoran bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah dan USD. d. Tabungan Anak (Tabungan ib Tunas Hasanah) Tabungan dengan akad Wadiah yang diperuntukkan bagi anakanak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun. e. Tabungan ib Tapenas Hasanah (BNI Syariah Tabungan Rencana) Tabungan berjangka dengan akad Mudharabah untuk perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya. f. TabunganKu ib Produk simpanan dana dari Bank Indonesia yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad Wadiah dalam mata uang Rupiah untuk meningkatkan kesadaran menabung masyarakat. 51

5 2. Pembiayaan a. Mikro 2 ib Hasanah Tujuan : Pembiayaan pembelian barang modal kerja, Investasi produktif dan pembelian barang lainnya (konsumtif). Pembiayaan mulai dari Rp. 5 Juta hingga Rp. 50 Juta. Jangka Waktu Pembiayaan mulai 6 bulan hingga 36 bulan. b. Mikro 3 ib Hasanah Tujuan : Pembiayaan Pembelian barang modal kerja, Investasi produktif dan pembelian barang lainnya (konsumtif). Pembiayaan mulai dari > Rp. 50 Juta hingga Rp. 500 Juta. Jangka Waktu Pembiayaan mulai 6 bulan hingga 60 bulan. c. Rahn Mikro Pembiayaan mulai dari Rp. 500 rb hingga Rp. 50 Jt. Jangka Waktu Pembiayaan 3,6,9,12 bulan (tidak dapat diperpanjang). Tujuan : Modal Usaha /produktif, biaya pendidikan, kesehatan, dll (konsumtif) dan Keperluan lainnya d. Pembiayaan Emas ib Hasanah (BNI Syariah Kepemilikan Emas) Fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap bulannya melalui akad murabahah (jual beli). 52

6 Gambaran Umum Produk Pembiayaan Mikro BNI Syariah DBM Produk pembiayaan mikro BNI Syariah merupakan produk yang ditujukan untuk pengusaha perorangan yang bergerak dalam segmen mikro. Dengan pembiayaan yang berjenjang akan mempermudah bagi para kreditur atau nasabah untuk menyesuaikan pembiayaan yang diperlukan. Pembiayaan mikro BNI Syariah membagi layanannya menjadi tiga produk, adapun rincian ketiga produk tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mikro 2 ib hasanah Nama Produk Kode Produk Plafon Pembiayaan Target market Usia Calon nasabah Lama usaha Jangka waktu Tujuan pinjaman Margin bank By.adminitrasi Jaminan Atas nama pemilik Jaminan Mikro 2 ib Hasanah 895 (Mikro 2 ib Hasanah) Rp Rp ,- - Wiraswasta/pemilik usaha, yang membutuhan pembiayaan untuk kepentingan usahanya, Radius tempat usaha 5 (lima) km dari unit mikro - Minimum 21 tahun atau telah menikah untuk usia lebih besar atau sama dengan 18 tahun. - Usia maksimum 65 tahun pada saat akhir jangka waktu pembiayaan. - Minimal sudah mengelola usaha 2(dua) tahun - Untuk barang modal kerja 6 36 bulan - Untuk Investasi & konsumtif bulan - Pembelian barang modal kerja - Investasi produktif - Pembelian barang lainnya (konsumtif) - Mengacu pada keputusan KALMA - Biaya dituliskan dalam rupiah Cara perhitungan Biaya adminitrasi sebesar 1,5% dari total plafon Jaminan yang dipersyaratkan - Tanah dan bangunan dengan bukti kepemilikan berupa ( SHM, SHGB,SHMSRS,Girik atau setara). - Tanah dengan bukti kepemilikan berupa ( SHM, Girik, atau setara). - Kios, los, lapak, dasaran atau lainnya yang sejenis dengan bukti kepemilikan buku stand/kios. - Sepeda motor dengan bukti kepemilikan BPKB - Mobil dengan bukti kepemilikan BPKB. - Deposito BNI syariah - Diri sendiri, Orang tua Pasangan, dan Anak Financing to - Tanah kosong 60% 53

7 abel 1. Produk Pembi ayaan Mikro 2 ib Hasan ah T Value (FTV) - Tanah dan bangunan dengan IMB 80% - Tanah dan bangunan tanpa IMB - Kendaraan 70% umur maksimum jatuh tempo 8 thn (mobil) sedangkan umur maksimum 5 thn untuk motor - Deposito BNIS 95% - Kios/dasaran/Loss/Lapak 80% - Emas LM & Perhiasan (sesuai ketentuan yang berlaku) Akad pembiayaan Pengikatan Jaminan 2. M kro 3 ib Hasanah - Akad Murabahah Unnotariil - Daftar rencana pembiayaan - Kwitansi bukti pembelian - Wajib ada foto pengikatan pembiayaan antara pihak Bank dan Nasabah - Surat kuasa jual & Perjanjian pengalihan jaminan dan pemberian kuasa (PPJPK) untuk tanah yang non SHM, tanah dan bangunan - Surat kuasa jual + Perjanjian pengalihan Hak & Ganti Rugi (PPHGR) untuk kios/lapak/loss/dasaran - Surat Kuasa Jual (untuk kendaraan) - Gadai Deposito - Logam mulia pengikatan dengan Gadai BI.Cheking - Wajib dilakukan dengan status semua fasilitas kondisi 6 bulan terakhir lancar ( kol 1 ). - Tidak terdaftar dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHN-BI ). Syarat dokumentasi Pelunasan dipercepat Pelunasan sebagian Persyaratan khusus Asuransi Metode Pencairan Proses pembiayaan Take i Over fasilitas - Formulir aplikasi nasabah - Copy KTP nasabah dan pasangan(suami-istri) - Copy Kartu Keluarga dan Akte Nikah/Akte Cerai/Surat Kematian. - Surat Ijin Keterangan Usaha atau Surat kepemilikan stand/kios pasar. - Dokumen kepemilikan jaminan. - Foto Calon nasabah+pasangan 4 x 6 masing-masing 2 lembar. - Diperbolehkan dengan perhitungan : Nilai yang harus dilunasi oleh nasabah adalah Outstanding pokok pembiayaan + 2 (dua) kali Margin di depan (yang harus diterima oleh bank). Sisa Margin sampai dengan pembiayaan berakhir adalah muqasah dari bank kepada nasabah. - Tidak diperkenankan - PPR(Penyelia Pelayanan produk Reguler) wajib trade cheking terhadap segala berkaitan dengan segala hal yang berkaitan dengan usaha, karakter, prilaku calon nasabah minimal 3 orang - Wajib asuransi jiwa bagi nasabah - Melalui tabungan wadiah BNI Syariah hari kerja - Diperbolehkan dari Bank Konvensional atau lembaga non Syariah 54

8 Nama Produk Kode Produk Plafon Pembiayaan Target market Usia Calon nasabah Lama usaha Jangka waktu Tujuan pinjaman Margin bank By.adminitrasi Jaminan Atas nama pemilik Jaminan Financing to Value (FTV) Pengikatan Jaminan Mikro 3 ib Hasanah 896 (Mikro 3 ib Hasanah) Rp Rp ,- - Wiraswasta/pemilik usaha, yang membutuhan pembiayaan untuk kepentingan usahannya, dengan radius tempat usaha 5 (lima) km dari unit mikro - Minimum 21 tahun atau telah menikah untuk usia lebih besar atau sama dengan 18 tahun - Usia maksimum 65 tahun pada saat akhir jangka waktu pembiayaan - Minimal sudah mengelola usaha 2(dua)tahun - Untuk modal kerja 6 36 bulan - Untuk Investasi bulan - Untuk Konsumtif 6 60 bulan - Pembelian barang modal kerja, - Investasi produktif, - Pembelian barang lainnya (konsumtif) - Mengacu pada keputusan KALMA - Biaya dituliskan dalam rupiah Biaya adminitrasi sebesar 1,5% dari total plafon Jaminan yang dipersyaratkan - Tanah dan bangunan dengan bukti kepemilikan berupa ( SHM, SHGB,SHMSRS,Girik atau setara) - Tanah dengan bukti kepemilikan berupa ( SHM, Girik, atau setara) - Kios,los,lapak, dasaran atau lainnya yang sejenis dengan bukti kepemilikan buku stand/kios - Sepeda motor dengan bukti kepemilikan BPKB - Mobil dengan bukti kepemilikan BPKB - Deposito BNI syariah - Diri sendiri, Orang tua Pasangan, dan Anak - Tanah kosong 60% - Tanah dan bangunan dengan IMB 80% - Tanah dan bangunan tanpa IMB 70% - Kendaraan 70% umur maksimum jatuh tempo 8 thn (mobil) sedangkan umur maksimum 5 thn untuk motor - Deposito BNIS 95% - Kios/dasaran/Loss 80% - Emas LM & Perhiasan sesuai ketentuan yang berlaku - Surat kuasa jual & Perjanjian pengalihan jaminan dan pemberian kuasa (PPJPK) untuk tanah yang non SHM, tanah dan bangunan - Surat kuasa jual + Perjanjian pengalihan Hak Ganti Rugi (PPHGR) untuk kios/lapak/loss dan dasaran - Surat kuasa jual + Fidusia notaril (untuk kendaraan > Rp.200 juta) - Gadai Deposito - Logam mulia pengikatan dengan Gadai BI.Cheking - Wajib dilakukan dengan status semua fasilitas kondisi 6 bulan terakhir lancar ( kol 1 ) - Tidak terdaftar dalam Daftar Hitam Bank Indonesia 55

9 Syarat dokumentasi Akad pembiayaan Pelunasan dipercepat Asuransi Persyaratan khusus (DHN-BI ) - Jika fasilitas take over wajib fasilitas yang akan ditake over sudah berjalan 12x angsuran dengan kondisi 6 bulan terakhir lancar (kol 1) - Formulir aplikasi nasabah - Copy KTP debitur dan pasangan(suami-istri) yang masih berlaku - Copy Kartu Keluarga dan Akte Nikah/Akte Cerai/Surat kematian - Surat Ijin Keterangan Usaha atau Surat kepemilikan stand/kios pasar - Dokumen kepemilikan jaminan - NPWP pribadi atas nama calon nasabah - Foto Calon nasabah+pasangan 4 x 6 masing-masing 2 lembar - Akad Murabahah Notariil+ APHT - Daftar rencana pembiayaan - Kwitansi bukti pembelian - Wajib ada foto pengikatan pembiayaan antara pihak bank dan Nasabah - Diperbolehkan - Asuransi jiwa wajib bagi nasabah - PPR(Penyelia Pelayanan produk Reguler) wajib trade cheking terhadap segala berkaitan dengan segala info berkaitan dengan usaha, karakter, prilaku calon nasabah minimal 3 orang Tabel 2. Produk Pembiayaan Mikro 3 ib Hasanah 3. Rahn Mikro Nama Produk Kode Produk Plafon Pembiayaan Target market Usia Calon nasabah Tujuan Pembiayaan Jenis Jaminan Jangka waktu Akad Rahn Mikro ib Hasanah 806 (Rahn Mikro ib Hasanah) Rp Rp ,- - Wiraswasta/pemilik usaha, yang membutuhan pembiayaan untuk kepentingan usahannya,komunitas pengusaha mikro dengan radius tempat usaha 5 (lima) km dari unit mikro - Minimum 21 tahun atau telah menikah untuk usia lebih besar atau sama dengan 18 tahun - Usia maksimum 65 tahun pada saat akhir jangka waktu pembiayaan - Modal kerja - investasi, - dan pembelian kebutuhan barang lainnya (konsumtif) - Emas Logam Mulia dan Emas perhiasan - 3 bulan - Rahn 56

10 abel 3. Produ k Pembi ayaan Rahn Mikro Financing to Value (FTV) By.adminitrasi Pengikatan pembiayaan Jaminan TBI.Cheking - Syarat dokumentasi Metode pencairan & pembayaran angsuran Proses pembiayaan Ujrah Pelunasan dipercepat - Emas logam mulia sesuai ketentuan yang berlaku - Emas perhiasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku - Biaya dituliskan dalam rupiah Jaminan yang dipersyaratkan - cfm ketentuan yang berlaku - Formulir aplikasi nasabah - Akad Rahn - Fotocopy KTP - Cfm ketentuan yang berlaku - Cfm ketentuan yang berlaku - Cfm ketentuan yang berlaku - Cfm ketentuan yang berlaku 4.2. Hasil Penelitian BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro yang diresmikan padan tahun 2012 dan mulai efektif beroperasi pada tahun 2013 dengan total jumlah Kantor Cabang Mikro (KCM) sebanyak 15 unit dan Kantor Cabang Pembantu Mikro (KCPM) 66 unit, merupakan jasa perbankan yang ditujukan khusus untuk memberikan pembiayaan kepada pengusaha perorangan pada segmen mikro. Kinerja BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro periode tahun 2013 menunjukan adanya penambahan jumlah nasabah baru yang meningkat setiap bulannya begitu juga untuk jumlah out standing atau pembiayaan yang selalu meningkat setiap bulannya. Pada tahun 2013, jumlah pembiayaan mikro mecapai Rp. 877 miliyar dengan jumlah nasabah sebanyak Adapun rincian data kinerja BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro periode tahun 2013 adalah sebagai berikut : 57

11 1. Mikro 2 ib Hasanah a. Noa Mikro 2 ib Hasanah NOA Mikro 2 ib Hasanah Area Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Tabel 4. Data NOA Mikro 2 ib Hasanah tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Grafik 1. Data NOA Mikro 2 ib Hasanah tahun

12 b. OS Mikro 2 ib Hasanah OS Mikro 2 ib Hasanah Area Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Tabel 5. Data OS Mikro 2 ib Hasanah tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Grafik 2. Data OS Mikro 2 ib Hasanah tahun

13 2. Mikro 3 ib Hasanah a. NOA Mikro 3 ib Hasanah NOA Mikro 3 ib Hasanah Area Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Tabel 6. Data NOA Mikro 3 ib Hasanah tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Grafik 3. Data NOA Mikro 3 ib Hasanah tahun

14 b. OS Mikro 3 ib Hasanah OS Mikro 3 ib Hasanah Area Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Tabel 7. Data OS Mikro 3 ib Hasanah tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Grafik 4. Data OS Mikro 3 ib Hasnah tahun

15 3. Rahn Mikro a. NOA Rahn Mikro NOA Rahn Mikro Area Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Tabel 8. Data NOA Rahn Mikro tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Grafik 5. Data NOA Rahn Mikro tahun

16 b. OS Rahn Mikro OS Rahn Mikro Area Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Tabel 9. Data OS Rahn Mikro tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bogor Makasar Lampung Surabaya Malang Jember Pekanbaru Baturaja Lubuk Linggau Bandung Mataram Palembang Jambi Bengkulu Kendari TOTAL Grafik 6. Data OS Rahn Mikro tahun

17 Hal ini menunjukkan keberhasilan produk pembiayaan mikro dalam menerapkan strategi promosi untuk meningkatkan jumlah pembiayaan dan nasabah yang bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan. Keberhasilan produk pembiayaan mikro tidak luput dari strategi promosi yang baik. Strategi promosi produk pembiayaan mikro periode tahun 2013 yang dilakukan adalah dengan menggunakan elemen-elemen promosi seperti iklan, sales promotion, publisitas dan personal selling. Dalam menjalankan strategi promosi, BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro melakukan berbagai tahap yaitu sebagai berikut : Analisis SWOT Produk Pembiayaan Mikro BNI Syariah DBM Tahap pertama yang dilakukan dalam perencanaan strategi promosi yang dilakukan oleh BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro adalah melakukan analisis SWOT yang bertujuan untuk mengetahui strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman) dari produk pembiayaan mikro itu sendiri. Berikut adalah analisis SWOT yang dijelaskan oleh Bapak Hadi Hardian selaku Manager Koordinator Sales : 1. Strength Produk pembiayaan mikro memberikan rasa tentram dan tenang karena produk pembiyaan mikro terhindar dari riba. Selain itu beberapa plafon pembiyaan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dengan margin pembiayaan yang kompetitif dengan jangka waktu pembiayaan yang panjang. Dari sisi prosesnya, lebih simple dan secara persyaratan lebih mudah dengan standar pelayanan berkisar maksimal tiga hari. Selain itu BNI syariah sudah difasilitasi dengan jaringan BNI konvensional maupun syariah di seluruh 64

18 Indonesia memiliki fasilitas sistem dan ATM yang sama Dengan dukungan e-banking BNI (internet banking, ATM, SMS banking) dapat memudahkan para UKM untuk memperoleh laporan transaksi usahanya secara real time. Kemudian Coporate image bank BNI yang kuat dapat membantu proses pengenalan produk kepada khalayak 2. Weakness Kelemahan dari produk pembiayaan mikro BNI Syariah ini adalah produk baru yang masih asing dan baru bagi khalayak, sehingga tidak mudah untuk memperkenalkan produk pembiayaan mikro pada khalayak yang sebelumnya telah lebih dulu mengenal produk pembiayaan dari bank lain. Namun saya yakin, dengan strategi promosi yang baik, lambat laun khalayak akan mengenal dan menggunakan produk pembiayaan mikro. 3. Opportunities Peluang pada produk pembiyaan mikro terlihat dari usaha mikro di Indonesia yang. Saat ini ada potensi sekitar 40 juta usaha UMKM. Penempatan KCM dan KCPM Mikro berada di daerah yang cukup terpencil, hal tersebut menjadi peluang tersendiri karena tidak banyak bank lain yang membuka unitnya di daerah terpencil. 4. Threats Banyak produk pembiayaan serupa yang ditawarkan oleh bank-bank lain, baik itu BUMN atau pun bank swasta, saat ini banyak yang mulai menawarkan produk pembiayaan untuk segmen mikro. Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa produk pembiayaan mikro BNI syariah Divisi Bisnis Mikro tidak berbeda dengan produk pembiayaan dari bank konvensional. Namun ancaman seperti ini menjadikan motivasi bagi saya dan tim untuk selalu memberikan produk pembiayaan mikro yang berkualitas dan didukung oleh layanan yang memuaskan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Hadi Hardian, produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro memiliki kekuatan (Strength) sebagai Bank Syariah yang mampu memberikan rasa tentram dan tenang karena produk pembiyaan mikro BNI Syariah terhindar dari riba mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Terdapat beberapa plafon pembiayaan yang 65

19 bisa disesuaikan dengan kebutuhan dengan margin pembiayaan yang kompetitif dengan jangka waktu pembiayaan yang cukup panjang. Proses pembiayaan lebih simple, dalam jangka waktu tiga hari dana pembiayaan bisa cair. Selain itu BNI Syariah sudah difasilitasi dengan jaringan BNI konvensional maupun syariah di seluruh indonesia memiliki fasilitas sistem dan ATM yang sama dan didukung dengan e-banking BNI (internet banking, ATM dan SMS banking) sehingga dapat mempermudah para UKM untuk memperoleh laporan transaksi usahanya secara real time. Coporate image bank BNI yang kuat dapat membantu proses pengenalan produk kepada khalayak. Disamping kekuatan (Strength) yang dimiliki Produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro tentu memiliki kelemahan (Weakness) yaitu persaingan pasar dan produk yang cukup ketat, karena produk pembiayaan mikro merupakan produk baru yang masih asing dan baru bagi khalayak, sehingga tidak mudah untuk memperkenalkan roduk pembiayaan mikro pada khalayak yang sebelumnya telah lebih dulu mengenal produk pembiayaan dari bank lain. Namun dengan strategi promosi yang baik lambat laun khalayak akan mengenal dan menggunakan produk pembiayaan mikro. Adapun peluang (Opportunities) yang dimiliki produk pembiayaan mikro BN Isyariah Divisi Bisnis Mikro adalah masih besarnya potensi pasar UMKM di Indonesia sebanyak 40 juta. Penempatan KCM dan KCPM yang berada di daerah terpencil menjadi sebuah peluang karena tidak banyak bank lain yang membuka unitnya di daerah terpencil. 66

20 Ancaman (Threats) Produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro adalah banyaknya produk pembiayaan yang ditawarkan oleh bankbank lain, baik itu BUMN atau pun bank swasta saat ini banyak yang mulai menawarkan produk pembiayaan untuk segmen mikro. Selain itu masih adanya pemikiran masyarakat yang beranggapan bahwa produk pembiayaan mikro BNI syariah Divisi Bisnis Mikro tidak berbeda dengan produk pembiayaan dari bank konvensional. Namun hal tersebut menjadi motivasi untuk selalu memberikan produk pembiayaan mikro yang berkualitas dan didukung oleh layanan yang memuaskan Analisa STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning) Tahap selanjutnya dalam menetapkan strategi promosi adalah menetukan segmentasi pasar produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro. Segmentasi adalah kegiatan memetakan pasar dengan mengelompokkan khalayak sesuai dengan karakteristik, gaya hidup, kebutuhan, keinginan maupun alasan membeli produk/jasa yang ditawarkan atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk. Segmentasi menjadi hal yang penting karena dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan dan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Setelah teridentifikasi segmen pasar yang akan dimasuki, langkah selanjutnya adalah menentukan target pasar atau pasar sasaran dari produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro. Menentukan pasar sasaran artinya proses memilih target market yang tepat bagi produk pembiayaan mikro. 67

21 Selanjutnya BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro menentukan posisi pasar. Hal yang dilakukan dalam menentukan posisi pasar produk pembiayaan mikro adalah dengan cara menjelaskan apa yang menjadi keunggulan produk pembiayaan mikro BNI Syariah dan melakukan diferensiasi produk dengan produk pembiaayan bank lain. Peneliti melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dengan Bapak Hadi Hardian terkait analisa segmentasi, targeting dan positioning produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro. Berikut adalah hasil wawancara dengan narasumber yang telah disusun oleh penulis : 1. Segmentasi Produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro ini memiliki segmen untuk wiraswasta yang berlokasi di wilayah-wilayah terpencil baik itu pria ataupun wanita dengan kisaran usia minimal 21 tahun dan maksimum 65 tahun saat akhir jangka waktu pembiayaan. 2. Targeting Target market produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro ini adalah wiraswasta atau pemilik usaha yang membutuhkan pembiayaan untuk kepentingan usahanya, investasi dam konsumtif (kebutuhan pembelian barang lainnya) selama itu tidak bertentangan dengan syariah, dan radius tempat usaha 5 kilometer dari KCM atau KCPM. 3. Positioning Sesuai dengan visi Bank BNI Syariah untuk menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja, produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro ini memberikan pembiayaan berbasis komunitas (community lending) yang artinya dalam memberikan pembiayaan, pengelola pembiayaan mampu memahami karakter dan mengenal nasabah pembiayaan lebih mendalam serta melakukan komunikasi secara intensif agar dalam pemantauan pembiayaan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Serta memberikan kemudahan kepada nasabah dalam memperoleh 68

22 fasilitas pembiayaan syariah dengan persyaratan lebih mudah dan proses lebih cepat Promosi Produk Pembiayaan Mikro BNI Syariah DBM Berikut adalah hasil wawancara dengan bapak Nofi Nuring Prastiyo dan Bapak Anang Sudaryanto selaku Manager Jaringan dan Manager Sales terkait elemen-elemen promosi yang digunakan produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro : 1. Iklan Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro untuk menginformasikan produk pembiayaannya. Adapun informasi yang diberikan adalah jenis-jenis produk pembiayaan mikro dan manfaatnya. Tujuan BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro menggunakan iklan sebagai media promosi adalah untuk memperkenalkan dan menawarkan produk pembiayaan mikro kepada pasar sasaran. Adapun media iklan yang digunakan oleh BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro adalah sebagai berikut : a. Media Cetak 1) Brosur Brosur dan leaflet disebarkan ke seluruh KCM dan KCPM BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro sebanya eksemplar untuk setiap unitnya. Brosur dan leaflet disebarkan di pasar-pasar sekitar KCM dan KCPM ataupun tempat usaha lainnya. 69

23 Gambar 2. Brosur Produk Pembiayaan Mikro Gambar 3. Brosur Produk Pembiayaan Rahn Emas 70

24 b. Media ELetronik 1) Radio Radio yang digunakan untuk mempromosikan produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro adalah radio-radio lokal mengingat wilayah-wilayah KCM dan KCPM yang cukup jauh dari kota besar. 2) Website Website yang digunakan untuk memperkenalkan produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro adalah website resmi BNI Syariah yaitu Adapun informasi yang berada di website tersebut adalah informasi lengkap dan rinci mengenai produk pembiayaan mikro seperti syarat dan ketentuan, simulasi pembiayaan, keuntungan serta manfaat produk dan lokasi dan nomor telepon KCM dan KCPM untuk mempermudah bagi pasar sasaran untuk menemukan lokasi KCM dan KCPM. c. Media Outdoor (Luar Ruangan) 3) Spanduk Pemasangan spanduk produk pembiayaan mikro ini berada di wilayah sekitar KCM dan KCPM untuk menarik perhatian pasar sasaran. 71

25 4) Banner Banner terpasang di banking hall setiap KCM dan KCPM BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro yang berfungsi sebagai media informasi apabila ada nasabah yang datang. 5) Neon Box Neon Box dipasang di setiap unit KCM dan KCPM untuk menarik perhatian pasar sasaran. 2. Sales Promotion Sales Promotion atau promosi penjualan adalah kegiatan untuk memperkenalkan produk baru, mengembangkan merk, meningkatkan penjualan atau peningkatan jumlah nasabah. Metode promosi yang digunakan pada produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro ini adalah memberikan hadiah langsung kepada nasabah apabila membuka rekening BNI Syariah dan mengajukan pembiayaan mikro. Hadiah langsung yang diberikan berupa, pulpen, pin, tas, tumbler dan buku agenda. 72

26 Gambar 4. Pulpen sebagai hadiah langsung Gambar 5. Pin Hasanah sebagai hadiah langsung Gambar 6. Tas BNI Syariah sebagai hadiah langsung 73

27 Gambar 7. Tumbler sebagai hadiah langsung 3. Publisitas Publisitas bagi dunia perbankan sangatlah penting, karena sebagai upaya untuk membentuk citra perusahaan dimata masyarakat. Kegiatan publisitas BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro bertujuan untuk meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya, baik secara langsung atau tidak langsung.. Kegiatan publisitas yang dilakukan adalah dengan mengadakan grand launching secara serempak di areaarea mikro, yaitu Jambi, Bengkulu dan Kendari. Menurut Bapak Nofi Nuring Prastiyo dalam wawancaranya dijelaskan : 74

28 Kegiatan publisitas yang dilakukan oleh BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro ini adalah dengan melakukan grand launching di setiap areaarea mikro yaitu Jambi, Bengkulu dan Kendari. Acara Grand launching ini sekaligus acara peresmian KCM dan KCPM dan pemberian hadiah untuk nasabah. Dengan diadakannya grand launching, hal ini akan menjadi nilai berita yang secara tidak langsung dapat mempromosikan BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro kepada masyarakat. Gambar 8. Pembagian Hadiah 75

29 Gambar 9. Pembagian Hadiah Gambar 10. Berita grand launching BNI Syariah DBM 76

30 4. Personal Selling Personal selling atau penjualan perseorangan merupakan aspek penting dalam kegiatan promosi. Dengan adanya interaksi antarindividu dalam personal selling, komunikasi menjadi lebih efektif karena dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan individu tersebut secara langsung serta dapat memberikan informasi yang lengkap tentang produk pembiayaan mikro. Kegiatan personal selling ini dilakukan oleh asisten pemasaran disetiap KCM dan KCPM. Adapun tahapan personal selling yang dilakukan adalah : a. Mendata Prospek Merupakan tahapan awal asisten pemasaran dalam proses personal selling berupa pengumpulan data dan informasi tentang prospek yang diperoleh dari berbagai sumber. b. Menggali Kebutuhan Nasabah Keberhasilan asisten pemasaran dalam menggali kebutuhan prospek sangat tergantung dari kemampuan melakukan pendekatan terhadap prospek untuk membangun keakraban sehingga informasi yang diperoleh akan semakin lengkap dan akurat yang bertujuan untuk memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan prospek dan dapat menyelesaikan permasalahan prospek. 77

31 c. Melakukan Presentasi Merupakan aktifitas untuk menawarkan produk dan meyakinkan prospek agar berkenan memakai produk yang ditawarkan. d. Mendapatkan Penjualan Tahapan ini menjadi cukup penting bagi asisten pemasaran karena pada tahap ini prospek akan memberikan keputusan untuk menggunakan produk pembiayaan mikro BNI Syariah atau tidak. Asisten pemasaran perlu memperlihatkan sikap diri tetap tenang dan menunjukkan rasa percaya diri dan antusiasme untuk menunjukan bahwa produk yang ditawarkan adalah yang terbaik. e. Mendapatkan Referensi Pada tahapan ini asisten pemasaran meminta referansi dan rekomendasi prospek yang lain untuk menjadi prospek berikutnya sekaligus memperpanjang siklus penjualan dari asisten pemasaran. f. Memberikan Pelayanan Merupakan tindak lanjut dari tahapan mendapatkan penjualan untuk membantu proses administratif, membantu menjelaskan isi akad pembiayaan apabila nasabah kurang mengerti, mengunjungi nasabah minimal 78

32 1 bulan sekali untuk mengetahui perkembangan usaha nasabah dan kemungkinan penambahan fasilitas pembiayaan. Pada personal selling, asisten pemasaran dibekali product knowledge produk pembiayaan mikro sebelum terjun ke lapangan. Hal ini dilakukan agan meminimalisir terjadinya kesalahpahaman saat proses komunikasi antara asisten pemasaran dengan calon nasabah berlangsung. Selain product knowledge, asisten pemasaran membawa brosur untuk diberikan ke calon nasabah, dengan tujuan agar calon nasabah dapat melihat dan mengingat kembali macam-macam produk pembiayaan mikro yang sesuai dengan kebutuhannya setelah proses personal selling selesai. Personal selling produk pembiayaan mikro BNI Syariah DBM berdasarkan wawancara dengan bapak Anang Sudaryanto selaku Manager Sales : Proses personal selling yang dilakukan oleh asisten pemasaran merupakan bagian terpenting dan efektif dalam mempromosikan dan menjual produk pembiayaan mikro karena pada prosesnya asisten pemasaran langsung menawarkan dan mempresentasikan produk pembiayaan mikro langsung kepada calon nasabah dan langsung mendapatkan feedback dari calon nasbah jadi asisten pemasaran bisa langsung mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari calon nasabah. Oleh karena itu, saya selalu memberikan pelatihan kepada asisten pemasaran untuk memberikan product knowledge tentang produk pembiayaan mikro agar mereka mampu menjelaskan produk pembiayaan kita dengan baik dan benar. 79

33 Strategi Promosi Produk Pembiayaan Mikro BNI Syariah DBM Strategi promosi yang diungkapkan oleh Bapak Hadi Hardian adalah sebagai berikut : Strategi promosi yang dilakukan untuk mempromosikan produk pembiayaan mikro BNI Syariah DBM adalah dengan cara beriklan baik itu di media cetak ataupun eletronik, memberikan hadiah langsung untuk nasabah, mengadakan event dan personal selling. Berdasarkan hasil wawancara diatas, stratgei promosi yang dilakukan untuk mempromosikan produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro adalah pull Strategy karena aktivitas promosi langsung ditujukan untuk konsumen. Dari keempat elemen promosi yang digunakan, yaitu periklanan, sales promotion, publisitas dan personal selling, sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak Anang Sudaryanto, elemen promosi yang paling efektif adalah personal selling karena dalam prosesnya terjadi komunikasi langsung antara seorang asisten pemasaran dengan calon nasabah (person to person communication) dimana seorang asisten pemasaran dapat memprensentasikan produk pembiayaan mikro secara jelas. Dengan adanya komunikasi langsung baik secara tatap muka atau melalui alat telekomunikasi, maka seorang asisten pemasaran dapat melihat dan mendengarkan tanggapan dari calon nasabah terkait produk pembiayaan mikro. Dalam proses personal selling, asisten pemasaran didukung dengan media promosi seperti brosur. 80

34 Tujuan Promosi Produk Pembiayaan Mikro BNI Syariah DBM Berikut penjelasan Bapak Hadi Hardian menngenai tujuan promosi produk pembiayaan Mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro : Tujuan dari kegiatan promosi yang dilakukan adalah untuk memperkenalkan produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro yang merupakan produk baru dan untuk meningkatkan nasabah baru yang dapat meningkatkan portofolio pembiayaan produktif syariah terutama di segmen mikro dan meningkatkan profitabilitas pembiayaan BNI Syariah Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalu wawancara baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis mencoba merangkum hasil wawancara dan akan dipaparkan pada sub bab pembahasan ini. Dalam menjalankan strategi promosi produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro terdapat beberapa langkah yang diperlukan agar kegiatan promosi berlangsung sesuai rencana dan tepat pada sasaran. Langkah pertama yang dilakukan adalah analisis SWOT yaitu analisis strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman) dari produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro. Produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro memiliki strenght (kekuatan) sebagai sebagai Bank Syariah yang mampu memberikan rasa tentram dan tenang karena produk pembiyaan mikro BNI Syariah terhindar dari riba mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Terdapat beberapa plafon pembiayaan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dengan margin pembiayaan yang kompetitif dengan jangka waktu pembiayaan yang cukup panjang dengan proses pembiayaan lebih simple. Selain itu BNI Syariah sudah 81

35 difasilitasi dengan jaringan BNI konvensional maupun syariah di seluruh indonesia memiliki fasilitas sistem dan ATM yang sama dan didukung dengan e- banking BNI (internet banking, ATM dan SMS banking). weakness (kelemahan) yang dimiliki dari produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro adalah produk baru yang masih asing dan baru bagi khalayak sehingga tidak mudah untuk memperkenalkan produk pembiayaan mikro pada khalayak yang sebelumnya telah lebih dulu mengenal produk pembiayaan dari bank lain. Dengan dukungan strategi promosi yang baik dan kekuatan dari produk pembiayaan mikro, BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro yakin khalayak akan mengenal dan menggunakan prduk pembiayaan mikro. Opportunities (peluang) produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro adalah potensi pasar yang besar, untuk usaha mikro sendiri mencapai 40 juta. KCM dan KCPM yang berada di wilayah cukup terpencil atau jauh dari kota besar menjadi peluang tersendiri karena tidak banyak bank lain yang membuka unitnya di wilayah seperti KCM dan KCPM Mikro. Adapun Threats (ancaman) yang dihadapi adalah banyak produk pembiayaan serupa yang ditawarkan oleh bank-bank lain. Selain hal tersebut ancaman lainnya adalah sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro tidak berbeda dengan produk pembiayaan dari bank konvensional. Namun hal tersebut dijadikan upaya untuk memotivasi BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro untuk menjadi bank syariah pilihan masyarkat yang unggul dalam layanan dan kinerja sesuai dengan visi BNI Syariah. 82

36 Setelah analisis SWOT dilakukan, langkah selanjutnya BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro menganalisis STP (segmentasi, targeting dan positioning). Kegiatan segmentasi adalah kegiatan mengelompokkan nasabah atau prospek sesuai dengan karakteristik, gaya hidup, kebutuhan, keinginan maupun alasan membeli produk/jasa yang ditawarkan. Berdasarkan penelitian, segmentasi produk pembiayaan mikro memiliki segmen untuk pria ataupun wanita yang memiliki usaha perorangan yang berada di wilayah-wilayah terpencil dengan kisaran usia minimal 21 tahun sampai dengan 65 tahun saat akhir jangka waktu pembiayaan. Selanjutnya targeting produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro yaitu wiraswasta yang membutuhkan pembiayaan untuk kepentingan usahanya, investasi dan konsumtif (kebutuhan pembelian barang lainnya) yang tidak bertentangan dengan syariah dan radius tempat usaha berada dalam jarak 5 kilometer dari KCM atau KCPM. Sesuai dengan visi bank BNI Syariah yaitu untuk menjadi bank syariah pilihan masyarkat yang unggul dalam layanan dan kinerja, adapun positioning produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro ini memberikan pembiayaan berbasis komunitas (community lending) yang artinya dalam memberikan pembiayaan, pengelola pembiayaan mampu memahami karakter dan mengenal nasabah pembiayaan lebih mendalam serta melakukan komunikasi secara intensif dengan tujuan pemantauan pembiayaan lebih efektif dan efisien. Produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro ini memberikan kemudahan kepada masyarkat khususnya pemilik usaha dalam memperoleh fasilitas pembiayaan dengan persyaratan yang tidak rumit dan proses yang cepat. 83

37 Setelah dilakukan analisis diatas, maka selanjutnya BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro melakukan strategi promosi, dalam strategi promosi ini Bank BN Syariah Divisi Bisnis Mikro menggabungkan berbagai elemen yang terdapat dalam bauran promosi seperti iklan, sales promotion, publisitas dan personal selling dengan memperhitungkan kekuatan dan kelemahan dari masing-masing elemen, sehingga jika hal tersebut telah dilakukan maka dapat mencapai tujuan promosi yang sudah ditetapkan. Berikut skema strategi promosi produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro dengan menggabungkan elemen-elemen bauran promosi : Bauran Promosi Iklan Sales Promotion Publisitas Personal Selling Media Cetak : Brosur dan leaflet Media Elektronik: Radio dan Website Media Luar Ruang: Spanduk, Banner dan Neon Box - Puplen - Tas - Pin - Tumbler - Buku Agenda Grand Launching yang diadakan serentak di Area Mikro. - Asisten Pemasaran Gambar 11. Skema Bauran Promosi Produk Pembiayaan Mikro BNI Syariah DBM Strategi promosi yang dilakukan BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro adalah dengan cara beriklan dengan menggunakan media cetak yaitu brosur dan leaflet yang dibagikan ke setiap KCM dan KCPM untuk disebarkan kepada pasar pasar potensial yang terletal pada jarak cakupan KCM dan KCPM. Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro juga melakukan promosi di media elektronik dengan menggunakan website resmi BNI Syariah di dan beriklan di 84

38 radio-radio lokal mengingat wilayah-wilayah KCM dan KCPM yang cukup jauh dari kota besar. Selain itu Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro menggunakan media luar ruang seperti pemasangan spanduk, banner dan neon box yang dipasang di setiap KCM dan KCPM. Penggunaan media promosi tersebut untuk menarik perhatian dan memberikan informasi mengenai manfaat produk, jenis produk dan kelebihan dari produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro. Dalam melakukan strategi promosi ini, selain beriklan Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro melakukan kegiatan sales promotion, dengan memberikan hadiah berupa tas, pulpen, pin, tumbler dan buku agenda untuk nasabah baru. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan nasabah untuk menjadi nasabah di Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro. Kegiatan publisitas pun bagian dari strategi promosi yang dilakukan Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro untuk meningkatkan pamor dimata para nasabahnya, yaitu dengan diadakannya grand launching secara serempak di areaarea mikro yaitu Jambi, Bengkulu dan Kendari. Adapun acara pada grand launching adalah persemian KCM dan KCPM dan pembagian hadiah untuk nasabah. Dengan diadakannya grand launching, terdapat nilai berita yang dapat menjadi berita dan dipublikasikan oleh media-media informasi daerah setempat. Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro pun melakukan kegiatan personal selling yang dianggap sebagai bagian penting dalam kegiatan promosi karena paling efektif. Melalui asisten pemasaran terjadi komunikasi langsung antara asisten pemasaran dengan calon nasabah sehingga produk pembiayaan mikro BNI 85

39 Syariah dapat dijelaskan dengan rinci dan membujuk calon nasabah secara langsung untuk menggunakan produk pembiayaan mikro. Jadi dapat disimpulkan strategi promosi produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis MIkro menggunakan Pull Strategy dimana aktivitas promosi langsung kepada konsumen. Dikarenakan personal selling kegiatannya langsung bertatap muka dengan nasabah dan calon nasabah. Dalam menjalankan kegiatan personal selling ini pun didukung dengan media periklanan yaitu brosur. Kegiatan personal selling merupakan aktivitas pemasaran yang hingga saat ini dinilai masih efektif untuk menunjang kesuksesan dan keberhasilan pada peningkatan pembiayaan dari sebuah perusahaan yang memang bergerak dibidang perbankan. Semua analisis dan strategi promosi yang dilakukan Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro bertujuan untuk memperkenalkan produk pembiayaan mikro Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro dan untuk meningkatkan portofolio pembiayaan produktif syariah terutama di segmen mikro serta meningkatkan profitabilitas pembiayaan BNI Syariah. Pada tahun 2013, promosi produk pembiayaan mikri BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro dikatakan berhasil karena terjadi peningkatan dari segi nasabah dan pembiayaan dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp milyar dan jumlah nasabah sebanyak pada 31 Desember

DAFTAR PUSTAKA. BAB II BPP Mikro Syariah, Produk Pembiayaan Bisnis Mikro. Kasmir. Manajemen Perbankan. Rajawali Pers. Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. BAB II BPP Mikro Syariah, Produk Pembiayaan Bisnis Mikro. Kasmir. Manajemen Perbankan. Rajawali Pers. Jakarta DAFTAR PUSTAKA BAB II BPP Mikro Syariah, Produk Pembiayaan Bisnis Mikro Kasmir. Manajemen Perbankan. Rajawali Pers. Jakarta. 2011. Kasmir. Pemasaran Bank Edisi Revisi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis menjadikan BNI Syariah, yang berkantor di Fatmawati Blok A1-2 dan A1-3 Jl. RS Fatmawati, Cipete Utara, Jakarta Selatan

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA A. Latar Belakang Berdirinya BNI Syariah 1. Sejarah berdirinya BNI Syariah BNI (Bank Negara Indonesia) berdiri sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 48 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Berdirinya Unit Usaha Syariah BNI Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan system perbankan syariah. Prinsip syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu

Lebih terperinci

Sejarah berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank

Sejarah berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank 1. Profil BNI Syariah Cabang Banjarmasin a. Berdirinya Sejarah berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memegang peran sangat penting bagi keberhasilan perusahaan. untuk berkomunikasi dan menjual produk kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memegang peran sangat penting bagi keberhasilan perusahaan. untuk berkomunikasi dan menjual produk kepada konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pemasaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Dewasa ini, promosi sudah berkembang menjadi sistem

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PENANGANAN KELUHAN ATM DI PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DALAM RANGKA PENINGKATAN KEPUASAN

BAB III STRATEGI PENANGANAN KELUHAN ATM DI PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DALAM RANGKA PENINGKATAN KEPUASAN BAB III STRATEGI PENANGANAN KELUHAN ATM DI PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DALAM RANGKA PENINGKATAN KEPUASAN A. Gambaran Umum PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya 1. Sejarah PT. Bank

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO BNI SYARIAH DIVISI BISNIS MIKRO DALAM MENINGKATKAN PROFIT (Studi Kasus Tahun 2013)

STRATEGI PROMOSI PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO BNI SYARIAH DIVISI BISNIS MIKRO DALAM MENINGKATKAN PROFIT (Studi Kasus Tahun 2013) STRATEGI PROMOSI PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO BNI SYARIAH DIVISI BISNIS MIKRO DALAM MENINGKATKAN PROFIT (Studi Kasus Tahun 2013) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG MEDAN. yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998,

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG MEDAN. yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, BAB II GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG MEDAN A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan tiga pilarnya

Lebih terperinci

BAB III APLIKASI STRATEGI MAINTENANCE DI BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA. A. Gambaran Umum Tentang BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa

BAB III APLIKASI STRATEGI MAINTENANCE DI BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA. A. Gambaran Umum Tentang BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa BAB III APLIKASI STRATEGI MAINTENANCE DI BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA A. Gambaran Umum Tentang BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa 1. Sejarah BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa Latar belakang berdirinya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan Krisis ekonomi berkepanjangan yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 menimbulkan niat BNI sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Data yang disajikan pada bab ini akan diuraikan secara deskriptif yang diperoleh dari hasil wawancara, yaitu 2 orang responden dan 1 orang informan.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH A. Sejarah Bank Riau Kepri Cabang Syariah Bank Pembangunan Daerah Riau adalah bank milik pemerintahan Provinsi Riau, Pemerintahan Kabupaten/Kota se Propinsi

Lebih terperinci

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang 1 BAB III PENENTUAN UJROH PADA PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARI AH CABANG SEMARANG A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang BNI Syari ah cabang semarang adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA A. Analisis Perencanaan Strategi Pemasaran Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB III MEKANISME GADAI EMAS DANSTRATEGI PENYELAMATAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS

BAB III MEKANISME GADAI EMAS DANSTRATEGI PENYELAMATAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS BAB III MEKANISME GADAI EMAS DANSTRATEGI PENYELAMATAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS A. Gambaran Umum BNI Syariah 1. Latar Belakang berdirinya BNI Syariah Sistem Syariah yang terbukti dapat bertahan dalam tempaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung 1. Gambaran Umum Pegadaian KC Syariah Radin Intan merupakan salah satu kantor pegadaian yang beroperasi dengan sistem syariah,

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PEMASARAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Pemasaran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

BAB III PROFIL PEMASARAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Pemasaran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri BAB III PROFIL PEMASARAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN A. Gambaran Umum Pemasaran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pekalongan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Pembiayaan Oto ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi Perkembangan pembiayaan Oto ib Hasanah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan antar bank yang semakin ketat. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan antar bank yang semakin ketat. Menurut Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil adalah hal yang positif bagi perkembangan dunia perbankan, baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah. Kebutuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi, perbankan merupakan suatu industri jasa yang dominan dan hampir menopang semua sendi perekonomian. Kelancaran modal investasi, modal kerja dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Strategi Pemasaran ib Griya Hasanah di BNI Syariah Cabang Umum Meruya Dengan mengetahui permasalahan yang ada, manajer pengelola pembiayaan memilih strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Bank Mandiri Syariah KCP Ngaliyan merupakan salah satu bentuk bank di Indonesia yang bertugas sebagai lembaga intermedasi. Salah satu

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pegadaian 3 02 Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? 5 5 03 Kapan Masyarakat Menggunakan Jasa Pegadaian? 6 6 04 Siapa yang Menggunakan Jasa

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dalam rangka memperluas segmen pasar ( market development) BNI,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dalam rangka memperluas segmen pasar ( market development) BNI, BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam rangka memperluas segmen pasar ( market development) BNI, maka manajemen BNI memutuskan menggarap pasar bank syariah sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangkau dan daya atur yang universal. Salah satu bukti bahwa Alquran dan sunnah

BAB I PENDAHULUAN. jangkau dan daya atur yang universal. Salah satu bukti bahwa Alquran dan sunnah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alquran dan sunnah Rasulullah saw sebagai penuntun memiliki daya jangkau dan daya atur yang universal. Salah satu bukti bahwa Alquran dan sunnah sebagai daya tersebut

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 59 BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil PT. BPRS Artha Mas Abadi 1. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Mas Abadi PT. BPRS Artha Mas Abadi merupakan salah satu unit usaha Pesantren Maslakul Huda Kajen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007

Lebih terperinci

5) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank 6) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima

5) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank 6) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima Tabungan BRISyariah ib Tabungan BRISyariah ib merupakan tabungan dari BRISyariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan, dipersembahkan untuk Anda yang menginginkan kemudahan dalam transaksi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank lainnya di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank lainnya di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya BNI Syari ah Pekalongan Krisis ekonomi yang melanda Indonesia ditahun 1997 telah mengubah wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1997/1998, dimana pada masa itu, Bank Indonesia menetapkan capital adequacy

I. PENDAHULUAN. 1997/1998, dimana pada masa itu, Bank Indonesia menetapkan capital adequacy 16 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perizinan kepada bank konvensional untuk membuka unit usaha syariah sesuai prinsip syariah Islam, mendorong bank

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI DAN KENDALA YANG DIHADAPI OLEH PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DHARMAWANGSA

BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI DAN KENDALA YANG DIHADAPI OLEH PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DHARMAWANGSA BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI DAN KENDALA YANG DIHADAPI OLEH PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DHARMAWANGSA A. Analisis Strategi Bank BNI Syariah Dalam Meningkatkan Dana Pihak Ketiga Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV. KONTRIBUSI TABUNGAN ib TUNAS HASANAH TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH

BAB IV. KONTRIBUSI TABUNGAN ib TUNAS HASANAH TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH BAB IV KONTRIBUSI TABUNGAN ib TUNAS HASANAH TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH A. Analisis Aplikasi Dan Karakteristik Tabungan ib Tunas Hasanah 1. Aplikasi Pembukaan Rekening

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Pembiayaan Mudharabah berdasarkan PSAK No. 105 dan PAPSI 2003. 1. Kebijakan umum pembiayaan mudharabah PT Bank Syariah Mandiri menetapkan sektor-sektor

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG A. Sejarah Berdirinya PT. Bank BNI Syariah Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia merupakan bank pertama yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Kendal 1. Sejarah Singkat Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai untuk pertama kalinya. Sejarah Pegadaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis politik nasional telah mengakibatkan musibah besar dalam perekonomian nasional. Hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di Pekalongan ) Pegadaian syari ah Pekalongan adalah suatu badan usaha milik pemerintah yang usaha intinya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG. perbankan syariah. Prinsip syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG. perbankan syariah. Prinsip syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, BAB II GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG 2.1 Sejarah Berdirinya Bank BNI Syariah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip syariah dengan

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

BAB III PROFIL BNI SYARIAH. 1. Latar Belakang Berdirinya BNI Syariah 32. mengubah wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana bank-bank lainnya di

BAB III PROFIL BNI SYARIAH. 1. Latar Belakang Berdirinya BNI Syariah 32. mengubah wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana bank-bank lainnya di BAB III PROFIL BNI SYARIAH A. Gambaran Umum BNI Syariah 1. Latar Belakang Berdirinya BNI Syariah 32 Krisis ekonomi yang melanda Indonesia di tahun 1997 telah mengubah wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana

Lebih terperinci

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. TUGAS MANAJEMEN DANA BANK SYARIAH NAMA KELOMPOK: 1. ADE DIAN SYAHPUTRA (20120730087) 2. IMAM SYAHRONI (20120730088) 3. SYAHRUDIN ANWAR (20120730100) 4. ANDRE EKO CAHYONO (20120730057) 5. NURKHOLIS MAJID

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PEMBIAYAAN USAHA SEKTOR MIKRO DAN PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA BNI SYARIAH KC MIKRO RUNGKUT SURABAYA

BAB III PROSEDUR PEMBIAYAAN USAHA SEKTOR MIKRO DAN PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA BNI SYARIAH KC MIKRO RUNGKUT SURABAYA BAB III PROSEDUR PEMBIAYAAN USAHA SEKTOR MIKRO DAN PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA BNI SYARIAH KC MIKRO RUNGKUT SURABAYA A. Gambaran Umum tentang BNI Syariah KC Mikro Rungkut Surabaya 1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Murabahah bil Wakalah pada Produk ib Investasi Line Facility di Bank Jateng Cabang Syariah Semarang Produk Pembiayaan ib Investasi adalah salah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan BUMN. Dalam struktur

BAB II GAMBARAN UMUM. PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan BUMN. Dalam struktur BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk A. Sejarah Singkat PT Bank BNI Syariah Bank Negara Indonesia atau BNI adalah sebuah institusi bank milik pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Pada bab ini melakukan analisis dan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI (konvensional).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini kemajuan teknologi dan perkembangan perekonomian begitu pesat. Dimana lembaga keuangan dan perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Bukittinggi. 1 Pembiayaan pensiunan adalah pembiayaan yang diberikan kepada pensiunan dalam rangka memberi kesempatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA 83 BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA A. Analisis terhadap Aplikasi Rahn pada Produk Gadai Emas dalam di BNI Syariah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan marketing mix (bauran pemasaran) di BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Ginggang Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa BMT BUS Cabang Ginggang memliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA PRODUK SYARIAH DI INDONESIA Semarang,21 Maret 2017 OLEH : Dr.Oyong Lisa,SE.,MM,CMA,Ak,CA,CIBA,CBV STIE WIDYA GAMA LUMAJANG BANK SYARIAH Menurut UU No 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO BAB IV ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO A. Analisis Pemasaran Produk Tabungan ib Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto Perkembangan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum 9 BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH 2.1 Sejarah Bank Mega Syari ah 1 Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Identitas Informan Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh penulis dengan cara wawancara dan dokumenter penulis mendapatkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bank besar yang pertama membuka unit syariah. 14 KCPS. PT.Bank BNI Tbk membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bank besar yang pertama membuka unit syariah. 14 KCPS. PT.Bank BNI Tbk membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) untuk 11 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank BNI Syariah Bank BNI Syariah termasuk salah satu pelopor berdirinya dan berkembangnya bank-bank syariah di Indonesia karena Bank BNI Syariah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tolak ukur kemajuan suatu Negara adalah kemajuan ekonomi yang dapat didasarkan atas bagaimana perkembangan bisnis dalam Negara tersebut yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN 71 BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN A. Kebijakan Besar Potongan Pelunasan Dalam Pembiayaan Murabahah Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Giro Wadi ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan Prinsip syariah merupakan dasar peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan-kelebihannya dibandingkan produk pesaing. seluas mungkin kepada masyarakat atau nasabah. Promosi merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan-kelebihannya dibandingkan produk pesaing. seluas mungkin kepada masyarakat atau nasabah. Promosi merupakan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi

Lebih terperinci

BAB III PEMBERIAN HADIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH DI BNI SYARI AH CABANG PEMBANTU NGAGEL SURABAYA

BAB III PEMBERIAN HADIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH DI BNI SYARI AH CABANG PEMBANTU NGAGEL SURABAYA BAB III PEMBERIAN HADIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH DI BNI SYARI AH CABANG PEMBANTU NGAGEL SURABAYA A. Gambaran Umum Tentang BNI Syari ah Cabang Pembantu Ngagel Surabaya 1. Sejarah BNI

Lebih terperinci

BAB III PRODUK PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA DAN STRATEGI PENCEGAHAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

BAB III PRODUK PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA DAN STRATEGI PENCEGAHAN PEMBIAYAAN BERMASALAH BAB III PRODUK PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA DAN STRATEGI PENCEGAHAN PEMBIAYAAN BERMASALAH A. Profil Umum Bank BNI Syariah 1. Sejarah Pendirian Bank BNI Syariah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan. Mudharabah Pada Bank Nagari Syariah Cabang Payakumbuh

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan. Mudharabah Pada Bank Nagari Syariah Cabang Payakumbuh BAB IV PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan Mudharabah Pada Bank Nagari Syariah Cabang Payakumbuh Guna meningkatkan jumlah nasabah tabungan mudharabah, bagian Marketing

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure. a. Ketentuan Umum dalam melakukan penilaian agunan adalah :

BAB IV PEMBAHASAN. perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure. a. Ketentuan Umum dalam melakukan penilaian agunan adalah : BAB IV PEMBAHASAN A. Pembiayaan Mikro 75 ib BRISyariah Merupakan produk pembiayaan khusus untuk pengusaha baik perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure seluruh pembiayaan produk

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 3. Bukti Konsultasi Lampiran 4. Pedoman Wawancara Informan Jabatan Lokasi :

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih BAB IV PEMBAHASAN A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro Pembiayaan mikro adalah pembiayaan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah yang sudah mempunyai usaha lebih dari 2 tahun

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank BAB II Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia 2.1. Sejarah Berdirinya 13 Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum PT Bank BNI Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum PT Bank BNI Syariah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum PT Bank BNI Syariah a. Sejarah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip syariah dengan 3 (tiga)

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang 1. Pengertian Pembiayaan produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pemasaran pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan. 1. Konsep-konsep Pemasaran Warung Mikro BSM Pekalongan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pemasaran pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan. 1. Konsep-konsep Pemasaran Warung Mikro BSM Pekalongan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pemasaran pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan 1. Konsep-konsep Pemasaran Warung Mikro BSM Pekalongan Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang

Lebih terperinci

BAB III. PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MUD{A>RABAH PADA NASABAH Yang PAILIT di PT. BNI SYARIAH CABANG NGAGEL SURABAYA

BAB III. PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MUD{A>RABAH PADA NASABAH Yang PAILIT di PT. BNI SYARIAH CABANG NGAGEL SURABAYA 46 BAB III PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MUD{A>RABAH PADA NASABAH Yang PAILIT di PT. BNI SYARIAH CABANG NGAGEL SURABAYA A. Gambaran Umum Tentang PT. BNI Syariah Cabang Ngagel Surabaya 1. Sejarah Singkat berdirinya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Produk Tabungan Simpatik Pada Bank Syariah Mandiri. a. Mekanisme produk Tabungan Simpatik Pada Bank Syariah Mandiri

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Produk Tabungan Simpatik Pada Bank Syariah Mandiri. a. Mekanisme produk Tabungan Simpatik Pada Bank Syariah Mandiri BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Produk Tabungan Simpatik Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Painan a. Mekanisme produk Tabungan Simpatik Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Painan 1. Prosedur Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas Gadai emas Bank Nagari Syariah produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu alternative memperoleh

Lebih terperinci

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA A. Sejarah Berdirinya Kospin Jasa Syariah Kospin jasa adalah sebuah koperasi simpan pinjam yang terbesar di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN. A. Sejarah Berdiri BNI Syariah Cabang Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN. A. Sejarah Berdiri BNI Syariah Cabang Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Sejarah Berdiri BNI Syariah Cabang Pekalongan Krisis ekonomi berkepanjangan yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 menimbulkan niat BNI sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan antar Bank sebagai industri jasa keuangan semakin tajam. Bank-bank

I. PENDAHULUAN. Persaingan antar Bank sebagai industri jasa keuangan semakin tajam. Bank-bank 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini banyak sekali lembaga Bank bermunculan dengan menawarkan berbagai macam produk dan layanan guna meraih kepercayaan dari masyarakat maupun pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini masyarakat selalu mempunyai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini masyarakat selalu mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era modern sekarang ini masyarakat selalu mempunyai pemikiran yang rasional dan selalu mengupayakan untuk bisa bertahan hidup di masa sekarang sampai dimasa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran yang diterapkan Bank Jateng Syariah Capem Magelang dalam Memasarkan Produk Bima Emas Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh terpadu

Lebih terperinci

berdasarkan prinsip syariah. Bank syariah di Indonesia, baik yang berbentuk bank undang-undang perbankan (UU No. 10 tahun 1998)

berdasarkan prinsip syariah. Bank syariah di Indonesia, baik yang berbentuk bank undang-undang perbankan (UU No. 10 tahun 1998) 1 1. Latar belakang Di Indonesia, perkembangan bank syariah dirintis sejak diberlakukannya Undang-undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan. Undangundang tersebut mengnggunakan istilah bank bagi hasil untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti BAB IV PEMBAHASAN A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT Citra Keuangan Syariah Comal Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti teori-teori promosi yang ada.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG 2.1 Sejarah Bank Mega Syariah Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bak Umum Tugu yang berkedudukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang memilih Produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk lainnya Tabungan merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG MEDAN. BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem perbankan

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG MEDAN. BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem perbankan BAB II GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Negara Indonesia Syariah cabang Medan adalah salah satu usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan periklanan (Durianto dalam Dida, 2013:1). sebaiknya disampaikan (Tinarbuko, 2007: 1). Dalam perumusan pesan iklan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan periklanan (Durianto dalam Dida, 2013:1). sebaiknya disampaikan (Tinarbuko, 2007: 1). Dalam perumusan pesan iklan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang semakin ketat sekarang ini, limpahan informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi membuat konsumen semakin

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Tugas dan Persiapan Kerja yang Dilakukan Customer Service Sebelum Melayani Nasabah pada PT. BPRS PNM Binama Semarang. Dalam melayani nasabah khusunya produk dan pembiayaan

Lebih terperinci

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG BAB IV PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG A. Prosedur pembiayaan Griya ib Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Padang. 1. Gambaran Produk pembiayaan

Lebih terperinci

menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, khususnya dalam ha1 investasi. Hal

menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, khususnya dalam ha1 investasi. Hal I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga perbankan mempunyai peranan penting dan strategis dalam menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, khususnya dalam ha1 investasi. Hal ini dikarenakan lembaga

Lebih terperinci

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Si Rela BMT Bina Ummat Sejahtera Simpanan sukarela lancar yang biasa disingkat dengan Si Rela merupakan produk simpanan menggunakan akad

Lebih terperinci