BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terbentuk, yaitu variabel terikat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terbentuk, yaitu variabel terikat"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terbentuk, yaitu variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent) Variabel Dependen Variabel dependen adalah intensi menjalani operasi medis. Definisi konseptual intensi diartikan sebagai kemungkinan subjektif seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu Variabel Independen 1. Variabel independen pertama dalam penelitian ini adalah sikap terhadap operasi. Definisi konseptual sikap terhadap operasi adalah kecenderungan dan keyakinan individu mengenai operasi yang bersifat mendekati (positive) dan menjauhi (negative) ditinjau dari aspek afektif dan kognitif dan mengarahkan pada pola perilaku tertentu. 2. Variabel independen yang kedua adalah norma subjektif seberapa besar harapan-harapan yang dipersepsi oleh individu yang berkaitan dengan perilaku operasi medis, yang berasal dari orang-orang yang dianggap berpengaruh dan mempengaruhi individu (reference significant others) untuk melakukan perilaku melaksanakan operasi medis. Norma subjektif adalah pengaruh dari orang orang terdekat (dalam hal ini yang dimaksud adalah keluarga inti, seperti : orangtua, kakak, adik,) serta teman kerja dan bukan teman bekerja

2 3. Variabel independen yang ketiga persepsi kendali perilaku. Persepsi kendali perilaku yang dimaksud disini adalah self effifacy (kepercayaan terhadap kemampuan diri seseorang dalam menghadapi operasi) dan controllability. 4. Variabel independen yang keempat adalah perilaku masa lalu. Perilaku masa lalu adalah pengalaman subjektif seseorang mengenai peristiwa operasi medis Hipotesis Penelitian Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah: Hipotesis Null 1. Sikap terhadap operasi tidak mampu memprediksikan intensi (niat) menjalani operasi medis. 2. Norma subjektif tidak mampu memprediksikan intensi (niat) menjalani operasi medis. 3. Persepsi kendali perilaku tidak mampu memprediksikan intensi (niat) menjalani operasi medis. 4. Perilaku masa lalu sehubungan dengan operasi (past behaviour) tidak mampu memprediksikan intensi (niat) menjalani operasi medis. 5. Sikap terhadap operasi, norma subjektif, persepsi kendali perilaku, dan perilaku masa lalu secara bersama-sama tidak mampu memprediksikan intensi (niat) menjalani operasi medis Hipotesis alternatif 1. Sikap terhadap operasi mampu memprediksikan intensi (niat) menjalani operasi medis. 2. Norma subjektif mampu memprediksikan intensi (niat) menjalani operasi medis.

3 3. Persepsi kendali perilaku mampu memprediksikan intensi (niat) menjalani operasi medis. 4. Perilaku masa lalu sehubungan dengan operasi (past behaviour) mampu memprediksikan intensi (niat) menjalani operasi medis. 5. Sikap terhadap operasi, norma subjektif, persepsi kendali perilaku, dan perilaku masa lalu secara bersama-sama mampu memprediksikan intensi (niat) menjalani operasi medis. 3.2 Subjek penelitian dan teknik sampling Karakteristik Subjek Penelitian Sampel subjek penelitian adalah individu yang memiliki penyakit yang diharuskan melakukan operasi mayor (sudah melakukan operasi mayor / akan melakukan operasi mayor). Karakteristik ialah: 1. Usia tahun (dewasa madya). Karakteristik usia partisipan adalah usia dewasa madya yang menurut Hurlock (2008) usia dewasa madya (40-60 tahun). Penelitian mengambil partisipan pada usia tersebut karena pada usia tersebut terjadinya proses penuaan atau munculnya penyakit degeneratif akibat proses penuaan tersebut. Secara signifikan orang tua mengalami kasus mortalitas dan morbiditas lebih besar dari orang muda. Pada orang tua, perasaan depresi dan marah dapat melemahkan sistem imun yang rentan stress dan depresi. Stress dan depresi secara cepat dapat menimbulkan dan memperburuk penyakit (Fatmah, 2006). 2. mengidap penyakit kanker atau jantung. Peneliti mengambil dua sampel penyakit ini karena kedua penyakit ini akan dilakukan operasi mayor (operasi

4 penanaman / pemgangkatan organ) untuk menyembuhkan penyakitnya yang mencakup incision (pengirisan), excision (pengeluaran), atau suturing (menjahit) jaringan tubuh, yang biasanya diperlukan pembiusan (William, 2010). 3. Pernah menjalani operasi medis. Karena pengalaman masa lalu sangat mempengaruhi intensi Teknik Sampling Untuk menentukan individu yang menjadi subjek penelitian, digunakanlah convenience sampling, yaitu teknik pengambilan sampel tidak acak, tidak memberikan peluang/kesempatan tidak sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Dalam penelitian ini didapatkan 100 subjek penelitian. 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian noneksperimental dan korelasional-prediktif. Penelitian korelasional bermaksud untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini, penelitian korelasional untuk multivariabel (terdiri dari >2 variabel bebas). Tujuan dari penelitian korelasional-prediktif adalah untuk memprediksi DV berdasarkan IV.

5 3.4 Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan berupa 5 skala yang digabungkan menjadi sebuah kuesioner. Kuesioner digunakan karena sifatnya yang efisien, sehingga peneliti dapat mengumpulkan banyak data dalam waktu yang singkat. Selain itu menurut Neuman (2003), kuesioner merupakan suatu instrumen yang tepat untuk penelitian survey selain wawancara. kuesioner ini mengukur 5 bagian, bagian pertama yaitu mengukur sikap, bagian kedua mengukur norma subjektif, bagian ketiga mengukur persepsi kendali perilaku (PBC), bagian keempat mengukur perilaku masa lalu, bagian kelima mengukur intensi. Satu set alat ukur ini menggunakan skala Likert. Alasan pemilihan skala Likert karena menurut beberapa ahli, yaitu Likert (1932), Hall (1934), Rundquist dan Stello (1936 dalam Edwards 1957), metode Summated Ratings (metode yang dipakai dalam skala Likert) lebih mudah dan sederhana untuk diaplikasikan pada pengembangan skala sikap daripada metode Equal Appearing Interval (seperti dalam skala Thurstone). Selain itu skala Likert juga memiliki reliabilitas lebih tinggi dibandingkan skala Thurstone ( Aiken & Marnat, 2006). Mendukung pernyataan ini, Edwards (1957) menyebutkan reliabilitasnya bisa mencapai diatas 0,85. Skala Likert yang digunakan berjumlah enam, artinya tidak ada nilai tengah (zero points) pada skala penelitian ini. Hal ini dilandasi pernyataan Edwards (1957 : 234) sebagai berikut: If we wish to correlate scores on an attitude scale with scores on other scales or with other measure of interest,this is can also done without any references or the zero points on the favorable-unfavorable continuum. Alat ukur sikap, norma subjektif, persepsi kendali perilaku, perilaku

6 masa lalu dan intensi memiliki kesamaan hal dalam pembuatan itemnya, yaitu melalui proses elisitasi yang ditujukan untuk memunculkan belief beserta evaluasinya. Kemudian data yang didapat dari proses elisitasi inilah yang dijadikan dasar menjadi alat ukur Alat Ukur Intensi Sesuai dengan pernyataan Fishbein dan Ajzen (1975) kala yang mengukur intensi seseorang untuk melakukan tindakan operasi medis mengandung 4 elemen, yaitu tingkah laku; objek target; situasi; dan waktu. Alat ukur ini terdiri dari 3 item yang menyatakan probabilitas partisipan berintensi untuk melakukan tindakan operasi medis. Berikut adalah contoh pernyataan itemnya : Saya berniat STS TS ATS AS S SS menjalani operasi dalam 6 (enam) bulan ke depan Tingkah laku yang dimaksud adalah menjalani operasi, target tingkah laku adalah operasi, situasi yang menyertai adalah saya berniat, dan waktunya adalah 6 (enam) bulan kedepan. Pilihan jawaban sebanyak 6, yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), ATS (Agak Tidak Setuju), AS (Agak Setuju),S (Setuju), SS (Sangat Setuju). Dalam kuesioner ini peneliti mengambil jarak selama 6 bulan kedepan berdasarkan teori yang dikutip dari Smeltzer and Bare ( 2002 ), yang membagi operasi menurut tingkatan luas atau tingkatan resiko mayor yang artinya operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan mempunyai tingkat resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup klien. Dan juga berada

7 dalam tingkat urgensi yang diperlukan, artinya klien harus menjalani pembedahan, direncanakan dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan jika penyakit yang di derita pasien bersifat dapat berkembang dengan cepat seperti penyakit kanker. Dan juga menurut Potter dan Perry ( 2005 ) bahwa pasien dengan usia yang terlalu muda (bayi/anak-anak) dan usia lanjut (40 keatas) mempunyai resiko lebih penyembuhan lebih lama apabila melakukan operasi mayor, yang bisa berkisar antara beberapa minggu bahkan beberapa bulan untuk penyembuhan. Hal ini diakibatkan cadangan fisiologis pada usia tua sudah sangat menurun, sedangkan pada bayi dan anak-anak disebabkan oleh karena belum matur-nya semua fungsi organ. Dan juga Pada pasien yang menderita penyakit kardiovaskuler, diabetes, PPOM ( Penyakit Paru Obstruksi Menahun), kanker dan insufisiensi ginjal menjadi lebih sukar terkait dengan pemakaian energi kalori untuk penyembuhan primer. Dan juga pada penyakit ini banyak masalah sistemik yang mengganggu sehingga komplikasi pembedahan maupun pasca pembedahan sangat tinggi dan membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan Alat Ukur Norma Subjektif Skala ukur norma subjektif melewati 2 tahap, yaitu skala Normative belief, dan motivation to comply. Yang digunakan adalah skala Likert dengan 6 jawaban pilihan Contoh pernyataan skala Normative Belief (baris atas) dan Contoh pernyataan motivation to comply ( baris bawah) Saudara kandung saya Sangat Tidak SangatMenganjurkan Menganjurkan Sangat Saya Pedulikan Sangat Saya TidakPedulikan Skala yang menguk

8 ur norma subjektif ini ada sebanyak 14 item, dimana 7 item mengukur Normative Belief, dan 7 item mengukur motivation to comply. Pada bagian Normative belief ( baris atas), semakin tinggi angka yang dipilih partisipan dalam skala menunjukan nilai positif (favorable), dan semakin rendah nilai yang dipilih partisipan dalam skala menunjukan nilai negatif (unfavorable). Pada bagian motivation to comply (baris bawah) makin rendah angka yang dipilih partisipan dalam skala menunjukan nilai positif (favorable), sedangkan semakin tinggi nilai yang dipilih pertisipan dalam skala menunjukan nilai (unfavorable). Pada motivation to comply bila partisipan memilih angka 1 maka nilainya adalah -3 (Jika memilih angka 6 maka nilainya +3) Alat Ukur Sikap Alat ukur yang digunakan dalam mengukur variabel ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Sikap terhadap operasi diukur dengan menggunakan skala sikap (attitude scale). Metode pengungkapan sikap ini ditunjukkan dengan self-report berupa daftar pernyataan pernyataan yang harus dijawab oleh individu yang disebut sebagai skala sikap. Jenis skala sikap yang dipakai adalah Likert. Terdapat dua asumsi dalam menggunakan skala Likert (Azwar, 2012): a) Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai termasuk pernyataan yang favorable atau pernyataan yang tak favorable b) Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif. Sebelum dibuatnya item-item kuesioner sikap, Ajzen dan Fishbein, 1980 (dalam Sutton 2003) menyebutkan pentingnya pembuatan elisitasi salient behavioral beliefs yaitu

9 keyakinan-keyakinan suatu kelompok sample populasi mengenai konsekuensi dari perilaku operasi. responden akan diberikan pertanyaan terbuka yaitu: 1. Menurut anda, apa keuntungan dari operasi bagi penyakit anda? 2. Menurut anda, apa kerugian dari operasi bagi penyakit anda? Dari jawaban-jawaban responden tersebut peneliti membuat elisitasi salient beliefs. Kepercayaan-kepercayaan responden mengenai keuntungan dan kerugian dari operasi lah yang menentukan sikap mereka terhadap operasi. setelah dibuat daftar mengenai elisitasi salient beliefs, barulah peneliti membuat kuesioner behavioral beliefs yang terdiri dari 18 item, kuesioner outcome evaluations yang mengukur hasil evaluasi subjek dari pernyataan kuesioner behavioral beliefs, dan kuesioner yang mengukur sikap mereka terhadap operasi yang berjumlah 11 item. Pernyataan kuesioner sikap disusun berdasarkan kecenderungan subjek mengenai operasi seperti baik-buruk, menyenangkan-membosankan, dan sebagainya. Contoh pernyataan dalam skala sikap Bagi saya, operasi itu Sangat Merugikan dalam jangka pendek Sangat Menguntungkan dalam jangka pendek Alat Ukur PBC PBC diukur dengan 2 cara,yaitu cara yang mengukur control belief dan cara yang mengukur power belief. Skala yangdigunakan adalah skala Likert dengan 6 pilihan jawaban. Berikut contoh itemnya :

10 belief (baris bawah) Contoh pernyataan skala control belief (baris atas) dan contoh pernyataan power Ditangani oleh dokter yang tidak ahli Sangat Tidak Sangat Mungkin S Mungkin Sangat Tidak Mampu saya hadapi / urus Sangat Mampu saya hadapi / urus kala yang mengukur PBC ini terdiri dari 22 item, dimana 11 item menukur control belief dan 11 item mengukur kekuatan belief mendorong atau menghambat. Dan 11 item mengukur power belief. Pada bagian baris atas (control belief ) semakin kecil anga yang dipilih,berarti tinggi nilai posiitifnya, karena semua item dalam PBC yang dirancang dalam kuesioner ini adalah Unfavorable. Pada bagian baris bawah (power belief), apabila partisipan memilih angka 1 akan bernilai -3, dan nilai 3 apabila partisipan memilih angka Alat Ukur Past previous behavior Pasti previous behavior (perilaku masa lalu) dalam kuesioner ini melihat apakah pertisipan memiliki perilaku yang positif dan negatif di masa lalu mereka mengenai operasi

11 medis. Skala yang diberikan adalah skala Likert dengan 6 pilihan jawaban. Berikut adalah contoh butir mengenai past previous behavior : Pernyataan Past previous behavior Sebelum peristiwa STS TS ATS AS S SS penyakit ini saya pernah sukses menjalani operasi Skala yang mengukur PBC ini terdiri dari 1 item. Apabila partisipan memilih STS (Sangat Tidak Setuju) maka nilainya adalah -3 dan apabila partisipan memilih SS maka nilai yang diberikan adalah Uji Validitas dan reliabilitas Peneliti menggunakan validitas konstruk dan reliabilitas koefisien alfa memalui program SPSS 20 pada tahapan uji coba sebelum penelitian dimulai. Berikut adalah hasil dari uji validitas dan reliabilitas dari ketiga variabel identitas ego (komitmen), persepsi ketidakpastian, dan sikap. Table 4.1 uji validitas dan reliabilitas Jumlah Jumlah Alpha Corrected Item Item Cronbach Item Awal Akhir Correlation Akhir

12 intensi 3 3 0,875 0,748-0,855 Sikap ,836 0,372-0,705, norma subjektif persepsi kendali 7 7 0,922 0,230-0, ,880 0,732-0,344 perilaku perilaku masa lalu 1 1 0,768 0,230-0,621 Jumlah Total 41 item 30 item Item yang nilai corrected item correlation < 0,25 harus dihilangkan. Selisih item sebelum dihilangkan dengan sesudah dihilangkan berkisar 1-6 item, yang dapat diinterpretasikan kalau validitas konstruk pada item cukup besar. Item bisa dikatakan reliable bila nilai cronbarch s alpha > 0,6. Secara keseluruhan alat tes ini memiliki koefisien alfa 0,922. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur ini memiliki reliabilitas yang cukup baik 3.6 Prosedur Persiapan Penelitian Dalam pembuatan alat penelitian terdapat tiga tahap yang dilakukan.

13 Tahapan pertama adalah membuat elisitasi. Elisitasi penting untuk menentukan item item kuesioner sikap dan persepsi risiko untuk mengetahui pendapat orang mengenai operasi, apa alasan mereka ingin dan tidak ingin dioperasi. Elisitasi dibuat dengan mengumpulkan pendapat pendapat masyarakat mengenai operasi di berbagai forum internet yang ada. Dengan adanya elisitasi, peneliti dapat mengetahui belief masyarakat mengenai operasi dan alasan apa sajakah yang membuat mereka mau dan tidak mau dioperasi. Selain itu elisitasi juga berguna dalam mendeskripsikan bahaya bahaya yang masyarakat percaya apabila mereka melakukan operasi. Tahapan kedua adalah pembuatan kuesioner disesuaikan dengan teori masing masing variabel. Selanjutnya, pembuatan kuesioner sesuai dengan teori dan elisitasi yang telah dibuat. Untuk pembuatan item item kuesioner niat,sikap, PBC, past previous behaviour dibutuhkan empat elisitasi. Pertama, adalah pembuatan elisitasi niat terhadap operasi. Elisitasi yang dibutuhkan untuk pembuatan kuesioner tersebut adalah pendapat masyarakat mengenai kesudian untuk dioperasi dan alasannya. Elisitasi didapatkan dari berbagai sumber diinternet termasuk forum forum mengenai operasi. Elisitasi niat, sikap,pbc, past previous behaviour orang mengenai operasi dikelompokkan menjadi dua, pertama kelompok orang yang mau dioperasi berikut alasannya dan yang kedua kelompok orang yang tidak mau dioperasi serta alasannya. Berikut adalah hasil elisitasi niat, sikap,pbc, past previous behaviour Tabel 3.1 Elisitasi past previous behavior Sebelum peristiwa penyakit ini, saya pernah sukses menjalani operasi 1 Tabel 3.2

14 Elitisati niat Saya berniat menjalani operasi dalam 6 bulan kedepan 1 Saya akan tetap menjalani operasi sebagaimana harusnya 1 Saya menjalani operasi dengan niat atau rencana yang mantap 1 Tabel 3.3 Elisitasi pbc self effifacy dan controllability Kemiskinan (masalah financial) 1 Kecacatan atau ketidakfungsian badan 1 Pemulihan yang lama 1 Kesempatan untuk mendekatkan diri pada Tuhan 1 Efek menimbuklan penyakit lain 1 Kesempatan untuk lebih banyak berbuat baik kepada orang lain 1 kesepian 1 Menjadi beban untuk orang lain 1 kelelahan 1 kesakitan 1 kematian 1 Tabel 3.4 Elisitasi subjective norms Saudara (kakak - adik) 1 Orangtua 1

15 Sepupu / keluarga besar 1 Teman kerja 1 pasangan 1 Teman pribadi (selain teman kerja) 1 Pemuka agama /komunitas agama 1 Tabel 3.5 Elisitasi sikap Sikap terhadap operasi menurut saya operasi itu Teknik Pengolahan Data Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini diantaranya sikap (X 1 ), subjective norms (X 2 ), perceived behavorial control (X 3 ), dan past previous behavior (X 4 ). Sedangkan untuk variabel dependennya adalah intensi (Y) dengan persamaan regresi berganda. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3

BAB III METODE PENELITIAN. medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap pasien terhadap operasi medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi

Lebih terperinci

Icha Ratna Faza ABSTRAK

Icha Ratna Faza ABSTRAK PERAN SIKAP TEHADAP OPERASI MEDIS, NORMA SUBJEKTIF, PERSEPSI KENDALI PERILAKU, DAN PERILAKU MASA LALU DALAM MEMPREDIKSIKAN INTENSI UNTUK MENJALANI OPERASI MEDIS (STUDI PADA PASIEN KANKER DAN PASIEN PENYAKIT

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Permasalahan Penelitian 3.2. Hipotesis Penelitian

3. METODE PENELITIAN 3.1. Permasalahan Penelitian 3.2. Hipotesis Penelitian 3. METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metode penelitian ini terdiri dari deskripsi permasalahan penelitian, hipotesis penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel dan Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai variabel penelitian, responden penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan metode analisis data. 3.1. Variabel Penelitian Varibel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Dependen : Intensi merokok 2. Variabel Independen : Norma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek pada suatu wilayah yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan ruang lingkup masalah yang

Lebih terperinci

KUESIONER PLANNED BEHAVIOR

KUESIONER PLANNED BEHAVIOR Lampiran 1 RAHASIA KUESIONER PLANNED BEHAVIOR IDENTITAS Nama (inisial) : Usia : Jenis kelamin : L / P (lingkari salah satu) Pendidikan : Lamanya menjalani hemodialisis : PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat empat variabel yaitu,, Subjective Norm, Perceived Control,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang A. Teori Planned Behavior BAB II TINJAUAN PUSTAKA Theory of planned behavior merupakan teori yang dikembangkan oleh Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang dikemukakan oleh Fishbein

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini. BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian ilmiah memerlukan aya metode untuk memperlancar penelitian dalam rangka pencarian data petunjuk mengenai cara atau langkah serta teknik penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana informasi 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana informasi diubah dan diolah dalam bentuk angka. Pengolahan informasi dilakukan dengan perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh setelah penyentuhan sel telur dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan penelitian. Cara atau tehnik dalam penelitian ini merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data tentang objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana ciri- ciri penelitian ini adalah menggunakan perhitungan statistik, memiliki subjek yang banyak,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) Icek Ajzen dan Martin Fishbein bergabung untuk mengeksplorasi cara untuk memprediksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen Theory of planned behaviour merupakan pengembangan lebih lanjut dari Theory of Reasoned Action (Fishbein dan Ajzen, 1980; Fishbein

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Theory of Planned Behavior Theory Reasoned Action (TRA) pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980 (Jogiyanto, 2007). Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara ringkas pengertian intensi adalah ubahan yang paling dekat dengan perilaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara ringkas pengertian intensi adalah ubahan yang paling dekat dengan perilaku BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intensi Secara ringkas pengertian intensi adalah ubahan yang paling dekat dengan perilaku yang dilakukan oleh individu, dan merupakan ubahan yang menjembatani antara sikap dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model penelitian korelasional. Pendekatan kuantitatif menekankan analisa pada data angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Lokasi penelitian ini tepatnya di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat, provinsi DKI Jakarta. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Pengaruh Pelatihan dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi kasus PT. Hanurata, Jl Kebon Sirih 67-69, Jakarta Pusat )

Pengaruh Pelatihan dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi kasus PT. Hanurata, Jl Kebon Sirih 67-69, Jakarta Pusat ) Pengaruh Pelatihan dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi kasus PT. Hanurata, Jl Kebon Sirih 67-69, Jakarta Pusat ) Hasna Fairuz Nurfah 13213975 3EA14 Latar Belakang Penulisan ini dilatar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. INTENSI Intensi menurut Fishbein dan Ajzen (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Intensi didefinisikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan intention dalam melakukan diet pada penderita hiperkolesterolemia di Laboratorium Klinik X Bandung dan juga kontribusi dari determinan-determinan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intention dan determinandeterminannya dalam melakukan usaha untuk dapat naik kelas pada siswa kelas XI di SMAN X Bandung ditinjau dari teori planned

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Korelasional. Menurut Azwar (2012) Penelitian Korelasional merupakan penelitian yang bertujuan menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan tanggal 11 November 2015 22 Desember 2015. Penelitian ini merupakan studi empiris yang dilakukan di Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrument penelitian, serta teknik analisis data. 3.1 Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kontribusi determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada salesman PT X Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian didasari oleh hasil dari studi pendahuluan yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh determinan-determinan intention terhadap intention untuk minum obat secara teratur pada penderita TBC di Balai Besar Kesehatan X Bandung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

Astriana Kinanti Fatrika Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Astriana Kinanti Fatrika, Raymond Godwin S.Psi., M.

Astriana Kinanti Fatrika Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Astriana Kinanti Fatrika, Raymond Godwin S.Psi., M. PERANAN SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, DAN STRES MENGHADAPI KEMACETAN DALAM MEMPREDIKSI INTENSI UNTUK MENGGUNAKAN TRANSPORTASI UMUM DI JAKARTA Astriana Kinanti Fatrika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 39 4. METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode yang digunakan pada penelitian ini. Hal-hal tersebut meliputi teknik pengambilan sampel, rancangan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat intention dalam pengelolaan diet pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Ginjal X Medan dan juga kontribusi dari determinan-determinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian ilmiah, yang mana ditentukan pada ketepatan metode

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian ilmiah, yang mana ditentukan pada ketepatan metode 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu unsur yang penting pada suatu penelitian ilmiah, yang mana ditentukan pada ketepatan metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sumber Data Data menurut Sekaran (2013) dapat diperoleh dari data primer ataupun data sekunder. Data primer adalah data yang merujuk kepada informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitiankuantitatif. Penelitian dengan menggunakan metode pengukuran kuantitatif menekankan aspek objektif, pengukuran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif korelasional. Carmies dan Zeller (dalam Sangadji dan Sopiah, 2010, h.26) mengemukakan metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Burnout Burnout mempunyai lima dimensi utama, yaitu: (1) Kelelahan fisik, ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian korelasional. Arikunto (2010) menyebutkan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, disain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009), BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009), metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, sebuah penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif menghasilkan data berupa angka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Masalah Penelitian 3.1.1. Masalah Konseptual Yang menjadi masalah konseptual dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan antara sibling rivalry yang terjadi pada anak-anak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Pada bab ketiga ini akan dijelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, subjek penelitian, tipe dan desain penelitian, alat ukur yang digunakan dan prosedur pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2007) obyek penelitian adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari seseorang, obyek maupun kegiatan yang memiliki variasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian korelasional. Menurut Azwar (2012), pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yaitu,

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yaitu, 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yaitu, menekankan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran 40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Devisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2011; 2) penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional, yang ingin mengukur hubungan variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir,

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain

Lebih terperinci

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas analisis hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada Bab 4, disertai dengan hubungannya dengan teori penunjang, data-data empiris, hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda ( Turmudi, 2008).

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian bertujuan mengetahui kontribusi determinan-determinan terhadap intention untuk menggunakan TransJakarta ke tempat kerja. Partisipan penelitian ini sebanyak 103 pekerja di DKI Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. hasil penelitian. Sehingga ketepatan dala memilih metode penelitian yang akan

BAB III METODOLOGI. hasil penelitian. Sehingga ketepatan dala memilih metode penelitian yang akan BAB III METODOLOGI Suatu penelitian harus menggunakan metode penelitian yang tepat untuk menghasilkan penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Suatu penelitian harus menggunakan metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menghubungkan dua variabel atau lebih. Hubungan variabel dalam penelitian

METODE PENELITIAN. menghubungkan dua variabel atau lebih. Hubungan variabel dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Sesuai permasalahan yang diangkat yang diangkat pada penelitian ini adalah permasalahan asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci