LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2016 SATUAN KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2016 SATUAN KERJA"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2016 SATUAN KERJA BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN PENGINDERAAN JAUH BIAK LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Jl. Angkasa Trikora, Po. Box. 171, Biak, Papua 98101, Telp. (0981) 21078, Fax. (0981) LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page i

2 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Tap MPR RI No. XI / MPR / 1999 dan UU No 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), yang ditindak-lanjuti dengan Inpres No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan kepada instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara, untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan stratejik yang dirumuskan sebelumnya. Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana tertera didalam Inpres tersebut di atas maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Kerja Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan jauh Biak (Balai Biak). Laporan ini menjelaskan semua capaian yang diperoleh dan analisis kinerja Satker Balai Biak pada Tahun Anggaran Diharapkan hasil evaluasi ini dapat dijadikan bahan dalam rangka meningkatkan kinerja Satker Balai Biak di masa yang akan datang, yang diimplementasikan dalam bentuk peningkatan produktivitas dan efisiensi. Selain itu diharapkan pula dapat dijadikan masukan bagi Pimpinan Lembaga untuk menyempurnakan kebijakan-kebijakan yang akan diambil. Dalam pembuatan LAKIP Satuan Kerja Balai Biak ini, tentu saja masih jauh dari yang diharapkan, namun apa yang telah diuraikan didalamnya sudah merupakan usaha untuk menyampaikan segala informasi dari hasil program kegiatan yang telah dilakukan di Tahun Anggaran Biak, Januari 2017 Kepala Satuan Kerja Balai Biak Ir. Marwoto, M.Si NIP LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page ii

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Sesuai dengan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP yaitu untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak - pihak yang memberi amanah / mandat serta sebagai sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang telah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya. Maka Satuan Kerja Balai Biak sebagai unit kerja di lingkungan LAPAN berkewajiban untuk menyusun LAKIP sebagai bagian dari penyusunan LAKIP Lembaga. Berdasarkan Perka LAPAN Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa Dan Atmosfir dan Penginderaan Jauh Biak Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, dan Penginderaan Jauh Biak adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang kendali satelit, pengamatan antariksa dan atmosfer, dan penginderaan jauh yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala LAPAN. Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, dan Penginderaan Jauh Biak dipimpin oleh seorang Kepala. Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa Dan Atmosfir dan Penginderaan Jauh Biak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, mempunyai tugas melaksanakan penjejakan, pengukuran jarak jauh, pengendalian dan peluncuran satelit, serta akuisisi dan pelayanan data penginderaan jauh, pengamatan atmosfer dan antariksa dan penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis di bidangnya. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, dan Penginderaan Jauh Biak menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan dan anggaran; b. pelaksanaan telemetri, penjejakan, komando jarak jauh, dan akuisisi data satelit; c. pelaksanaan pengamatan, perekaman, pengolahan dan pengelolaan data antariksa dan atmosfer; d. penerimaan dan pelayanan data penginderaan jauh; e. pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan peralatan kendali satelit, pengamatan antariksa dan atmosfer serta penerimaan dan pelayanan data penginderaan jauh; LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page iii

4 f. pelaksanaan kerja sama teknis di bidang kendali satelit, pengamatan antariksa dan atmosfer, serta penerimaan dan pelayanan data penginderaan jauh; g. pemberian layanan publik penerbangan dan antariksa; h. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan; dan i. pelaksanaan urusan keuangan, sumber daya manusia aparatur, tata usaha, penatausahaan Barang Milik Negara, dan rumah tangga. Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, telah dilaksanakan dua Sasaran Strategis dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu : 1. IKU 1 : Jumlah data penjejakan dan kendali satelit; 2. IKU 2 : Jumlah akuisisi data satelit; 3. IKU 3 : Jumlah data atmosfer dan antariksa. 4. IKU 4 : Jumlah pengguna layanan publik daerah 5. IKU 5 : Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak Secara umum ke dua sasaran strategis tersebut berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa pelaksanaan kegiatan yang belum optimal dikarenakan adanya perubahan kebijakan program dan terganggunya peralatan karena petir. Menyikapi permasalahan yang ada di Tahun Anggaran 2016, maka untuk kegiatan dimasa yang akan datang diharapkan kendala yang ada dapat dihindari dengan melakukan sinkronisasi kegiatan antara Pusat teknis terkait dengan Satker Balai Biak yang mempunyai tugas melakukan kegiatan akuisisi data TT&C dan akuisisi data satelit dan akuisisi data Atmosfer dan Antariksa. Akuntabilitas kinerja Satker Balai Biak ditentukan berdasarkan penetapan indikator, yang meliputi indikator masukan (Inputs), proses (Process), keluaran (outputs), hasil (Outcomes), manfaat (Benefits) dan dampak (Impacts). Nilai capaian indikator masukan, proses dan keluaran dapat diperoleh setelah pelaksanaan program dan kegiatan berakhir atau selesai, sedangkan nilai capaian indikator hasil, manfaat dan dampak tidak selalu dapat diperoleh langsung, melainkan capaian- capaian tersebut baru merupakan prediksi yang harus dievaluasi di periode berikutnya yang memerlukan peran stakeholders seperti instansi yang ada di Provinsi Papua. LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page iv

5 LAKIP Satker Balai Biak ini berisikan tentang perencanaan stratejik yang mencakup visi, misi, tujuan dan sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran serta akuntabilitas kinerja. Secara keseluruhan capaian sasaran strategis dari target yang telah ditentukan pada rencana strategis tahun anggaran 2016 dapat tercapai sebagai berikut : 1. Sasaran strategis pertama dengan IKU 1 terealisasi 892 data dari target 775 data dengan capaian 115,10 %; 2. Sasaran strategis pertama IKU 2 terealisasi 3129 data dari target 3000 data dengan capaian 104,3%; 1. Sasaran strategis pertama dengan IKU 3 terealisasi 1395 data dari target 1700 data dengan capaian 82,05 %. Hal ini karena adanya peralatan Geomagnet yang mengalami kerusakan sejak awal tahun 2016 dan sampai akhir tahun 2016 belum di perbaiki. Harapan kami tahun 2017 peralatan yang digunakan untuk memcapai sasran strategis bisa diperbaiki atau menggunakan peralatan GISTM milik Pusainsa. Sehingga jika ada kerusakan alat, maintenance cukup dari Pusat terkait. 2. Sasaran strategis kedua dengan IKU 1 terealisasi 10 Instansi dari target 13 Instansi dengan capain 130 %. 3. Sasaran strategis kedua dengan IKU 2 terealisasi 76,04 IKM dari target 78,5 IKM dengan capaian 96,85 %. Akuntabilitas keuangan tercapai dengan daya serap sebesar 94,14%, dari PAGU Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (94,14%) serta sisa anggaran sebesar Rp ,- (5,86%). %). Sisa anggaran ini disebabkan karena adanya sisa belanja pegawai sebesar Rp ,- (5,05%). Hal ini disebabkan karena adanya pegawai yang pindak ke Pusteksat 1 orang sejak bulan Januari 2016, pensiun 2 orang pada bulan Mei 2016 dan bulan Oktober Belanja barang sebesar Rp ,- (0,48%) dan belanja modal sebesar Rp ,- (0,33%). LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page v

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF.... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii v ix xi BAB I I. PENDAHULUAN I.1 Kedudukan I.2 Tugas dan Fungsi I.3 Struktur Organisasi I.4 Sumber Daya Manusia I.5 Sistematika Penyajian Laporan BAB II II. RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA II.1 Rencana Strategis II.2 Visi dan Misi II.3 Tujuan dan Sasaran Strategis II.4 Penetapan Kinerja II.5 Rencana Kinerja Tahunan II.6 Indikator Kinerja Utama (IKU) II.7 Hubungan Antara Misi, Tujuan Strategis, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) BAB III III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN III.1 Pengukuran Capaian Kinerja LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page vi

7 III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran III.2.1 Sasaran Strategis Pertama III Jumlah data penjejakan dan kendali satelit III Tujuan dan Sasaran III Hasil Kegiatan III Jumlah Akuisisi Data Satelit III Pendahuluan III Tujuan III Pelaksanaan Akuisisi Data Satelit III Hasil Akuisisi Data Satelit III Kendala III Jumlah Data Atmosfer dan Antariksa III Monitoring Data Ionosfer Menggunakan CADI (Canadian Advanced Digital Ionosonda) III Tujuan dan Sasaran III Peralatan Yang Digunakan III Peralatan Yang Digunakan III Hasil Penerimaan dan Perekaman Data CADI III Pengamatan Gangguan Lapisan Ionosfer Menggunakan GNU Radio Beacon Receiver (GRBR) III Tujuan dan Sasaran III Peralatan Yang Digunakan III Pelaksanaan Kegiatan Penerimaan dan Perekaman Data III Hasil Penerimaan dan Perekaman Data GRBR III Minitoring Frekuensi Optimal Menggunakan radio ALE III Tujuan dan Sasarn III Peralatan Yang Digunakan III Pelaksanaan Kegiatan Penerimaan dan Perekaman Data III Hasil Penerimaan dan Perekaman Data Radio Ale III Meteor Winds Propailing Radar / MWR III Pelaksanaan Kegiatan III HASIL Pengamatan III Hasil Penerimaan dan Perekaman Data Meteor LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page vii

8 III Pemantauan Geomagnet III Pemantauan GISTM III Hasil Penerimaan dan Perekaman Data GISTM III.2.2 Sasaran Strategis Kedua III Jumlah pengguna layanan publik daerah III Sosialisasi dan Bimbingan Teknis III Pelayanan Data Penginderaan Jauh Kepada Pengguna III Kunjungan Edukasi dari Sekolah ke Balai Biak III Indek Kepuasan Masyarakat atas Layanan Iptek LAPAN Biak III. 3. Perbandingan Capaian IKU 2015 Terhadap IKU III. 4. Akuntabilitas Keuangan IV. PENUTUP LAMPIRAN LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page viii

9 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Komposisi SDM PNS Berdasar Tingkat Pendidikan... 4 Tabel 1.2. Komposisi SDM Berdasar Tingkat Golongan Kepangkatan... 5 Tabel 1.3. Komposisi SDM Berdasar Jabatan Fungsional... 6 Tabel 1.4. Komposisi SDM Berdasar Tingkat Bidang Kerja... 7 Tabel 1.5. Komposisi SDM Sebagai Pramubakti, Satpam dan Teknisi... 7 Tabel 2.1. Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Tahun Anggaran Tabel 2.3. Format Kuisioner SKM Tabel 2.4. Nilai Persepsi, Nilai Interval IKM, Nilai Interval Konversi IKM, Mutu Melayanan, Kinerja Unit Pelayanan Tabel 2.5. Rencana Kinerja Tahunan Dengan Target T.A Tabel 2.6. Rencana Kinerja Tahunan Dengan Rencana Capaian Targetnya Tabel 2.7. Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuan Strategis, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tabel 3.1. Target Kinerja Tahun Tabel 3.2 Perolehan Triwulan Data TTC Tabel 3.3. Akuisisi Data Satelit Penginderaan Jauh Tabel 3.5. Akuisisi Data Misi Satelit LAPAN Tabel 3.6. Akuisisi Data Satelit Tabel 3.7 Data Bulanan CADI Tahun Tabel 3.8. Data Bulanan GRBR Tahun Tabel 3.9. Data Bulanan Radio Ale Tahun Tabel Data Bulanan Meteor Tahun Tabel Data penerimaan dan perekaman GISTM tahun Tabel Rekapitulasi Data Antariksa dan Atmosfer setiap triwulan tahun Tabel Jumlah data atmosfer dan antariksa Tahun Tabel Jumlah data atmosfer dan antariksa Tahun Tabel 3.15 Instansi yang telah membuat surat permohonan ke Balai Biak Tabel 3.16 Rekapitulasi nilai SKM berdasarkan Standar Pelayanan Publik (SPP) Triwulan I LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page ix

10 Tabel 3.17 Rekapitulasi nilai SKM berdasarkan Standar Pelayanan Publik (SPP)Triwulan II Tabel 3.18 Rekapitulasi nilai SKM berdasarkan Standar Pelayanan Publik (SPP) Triwulan III Tabel 3.19 Rekapitulasi nilai SKM berdasarkan Standar Pelayanan Publik (SPP) Triwulan IV Tabel 3.20 Capaian Sasaran Strategis Dari Target Tahun Tabel Capaian Sasaran Strategis Dari Target Tahun Tabel Realisasi Anggaran Balai Biak Tahun Tabel Pagu dan Realisasi per Sasaran Strategis Balai Biak Tahun Tabel Capaian IKU dan Realisasi Anggaran per Sasaran Tahun Tabel Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2015 dan LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page x

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Balai Biak... 3 Gambar 3.1. Grafik Penerimaan data TTC LAPAN-A1(TUBSAT) Tahun Gambar Grafik Penerimaan data TTC LAPAN-2(ORARI) Tahun Gambar 3.3. Grafik Penerimaan data TTC LAPAN-3(IPB) Tahun Gambar 3.4. Bagan Mekanisme Perolehan Data Antena Orbital Gambar 3.5. Perangkat Antena Orbital Gambar 3.6. Antena Orbital Gambar 3.7. Server IPOPP Gambar 3.8. Bagan Mekanisme Perolehan Data Antena HRPT Gambar 3.9. Perangkat Antena HRPT Gambar Antena HRPT Gambar Bagan Mekanisme Perolehan Data Video Analog Gambar Bagan Mekanisme Perolehan Data Misi Spacecam Gambar Bagan Mekanisme Perolehan Data Misi AIS Gambar Citra Satelit NOAA Gambar Citra Satelit NOAA Gambar Hasil pengolahan frequensi 150MHz Gambar Hasil pengolahan frequensi 400MHz Gambar 3.18 Hasil pengolahan data initguess Gambar 3.19 Hasil pengolahan data mpspc Gambar 3.20 Blok Diagram Sistem Radio ALE Gambar 3.21 Tampilan Sistem Radio ALE Gambar Prinsip Kerja HF/VHF All-Sky Interferometric Meteor Radar Gambar Meteor Flux Gambar 3.24 Sosialisasi Gerhana Matahari Sebagian Gambar 3.25 Sosialisasi Gerhana Matahari Sebagian Gambar 3.26 Sosialisasi Pengenalan Stasiun Bumi TT&C dan Pengamatan Antariksa Menggunakan Teleskop Gambar 3.27 Sosialisasi Pengenalan Stasiun Bumi TT&C dan Pengamatan Antariksa Menggunakan Teleskop LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page xi

12 Gambar Kunjungan SMA Negeri I Biak Kota Klas 12 IPA Gambar Kunjungan SMA Negeri I Biak Kota Klas 12 IPA Gambar Kunjungan SMA YPK Okumene Manokwari Papua Barat Klas 12 IPA dan IPS Gambar Kunjungan SMA YPK Okumene Manokwari ke Fasilitas India LAKIP BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN Page xii

13 BAB I PENDAHULUAN I.1 Kedudukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berperan sebagai instansi pembina atau pelaku utama dalam menyelenggarakan pembangunan kedirgantaraan nasional yang merupakan kebutuhan vital bagi bangsa Indonesia. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tersebut LAPAN harus dapat dan mampu memberikan kontribusi pada pencapaian sasaran pembangunan nasional dalam berbagai bidang seperti bidang: ekonomi, pendidikan, sosial, politik, dan hukum. Selain itu LAPAN juga mendukung kegiatan sektor pekerjaan umum, pertahanan keamanan, pertambangan, pariwisata, pemetaan, lingkungan hidup (pantauan perubahan ekosistem, pencemaran, kekeringan dan lain-lain) berupa layanan data dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pemantauan kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan sumber daya alam dan lingkungan. Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, dan Penginderaan Jauh Biak adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang kendali satelit, pengamatan antariksa dan atmosfer, dan penginderaan jauh yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala LAPAN. Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, dan Penginderaan Jauh Biak dipimpin oleh seorang Kepala. I.2 Tugas dan Fungsi Berdasarkan Perka LAPAN Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa Dan Atmosfir dan Penginderaan Jauh Biak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, mempunyai tugas melaksanakan penjejakan, pengukuran jarak jauh, pengendalian dan peluncuran satelit, serta akuisisi dan pelayanan data penginderaan jauh, pengamatan atmosfer dan antariksa dan penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis di bidangnya. Page 1

14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, dan Penginderaan Jauh Biak menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan dan anggaran; b. pelaksanaan telemetri, penjejakan, komando jarak jauh, dan akuisisi data satelit; c. pelaksanaan pengamatan, perekaman, pengolahan dan pengelolaan data antariksa dan atmosfer; d. penerimaan dan pelayanan data penginderaan jauh; e. pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan peralatan kendali satelit, pengamatan antariksa dan atmosfer serta penerimaan dan pelayanan data penginderaan jauh; f. pelaksanaan kerja sama teknis di bidang kendali satelit, pengamatan antariksa dan atmosfer, serta penerimaan dan pelayanan data penginderaan jauh; g. pemberian layanan publik penerbangan dan antariksa; h. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan; dan i. pelaksanaan urusan keuangan, sumber daya manusia aparatur, tata usaha, penatausahaan Barang Milik Negara, dan rumah tangga. Dengan memperhatikan rambu-rambu tugas pokok Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa Dan Atmosfir dan Penginderaan Jauh Biak (Balai Biak) yang kemudian dijabarkan lebih rinci ke dalam tugas pokok dan fungsi dari kelompok kegiatan kelompok kegiatan yang ada di Balai Biak, maka disusunlah Perencanaan Strategis Balai Biak, yang memiliki program pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa dengan kegiatan Pengembangan Teknologi satelit yang mempunyai output sebagai berikut : 1. Jumlah data penjejakan dan kendali satelit; 2. Jumlah akuisisi data satelit; 3. Jumlah data atmosfer dan antariksa.; 4. Jumlah pengguna layanan publik daerah; 5. Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak; Program tersebut merupakan Vektor Induk dari seluruh program di Balai Biak, sedangkan program yang lain bersifat mendukung baik secara langsung maupun tidak Page 2

15 langsung. Oleh karena itu, sukses tidaknya kelima output tersebut dapat menggambarkan kondisi keberhasilan / ketidakberhasilan dari pelaksanaan program di Balai Biak. I.3 Struktur Organisasi. Berdasarkan Perka LAPAN Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa Dan Atmosfir dan Penginderaan Jauh Biak (Balai Biak) adalah unit kerja setingkat eselon III yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala LAPAN. Struktur organisasinya Balai Biak diperlihatkan pada Gambar 1. 1 berikut ini : Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak Subbagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1.1 Struktur Organisasi Balai Biak Di Balai Biak semua sumber daya organisasi baik berupa sumber daya manusia, sumber daya pendanaan, sarana / prasarana, material / bahan, serta operasional kegiatan Balai berada pada Satuan Kerja Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh. I.4 Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) Satuan Kerja Balai Biak secara keseluruhan berjumlah 53 Orang yang terdiri dari 25 orang PNS dan 28 Tenaga Outsourching yang ditempatkan Page 3

16 sebagai tenaga teknis, pengamanan dan pramubakti. Pada tahun 2016 terjadi penurunan jumlah PNS, 3 PNS pensiun, 1 PNS pensiun dini dan 1 PNS Pindah ke Pusteksat. Sehingga SDM yang mendukung program dan kegiatan sampai akhir Tahun 2016 berjumlah 50 Orang yang terdiri dari 20 orang PNS dan 27 orang Tenaga Outsourching. Komposisi SDM ini sangat menunjang keberhasilan pencapaian sasaran program / kegiatan yang diamanatkan kepada Satuan Kerja Balai Biak. Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat golongan kepangkatan, tingkat jabatan fungsional dan bidang kerja disajikan pada tabel dan gambar berikut : Tabel 1.1 : Komposisi SDM PNS Berdasar Tingkat Pendidikan TINGKAT PENDIDIKAN S2 S1 D3 SLTA SLTP JUMLAH PNS PNS S2 S1 D3 SLTA SLTP 0 S2 S1 D3 SLTA SLTP Page 4

17 Tabel 1.2 : Komposisi SDM Berdasar Tingkat Golongan Kepangkatan TINGKAT PENDIDIKAN /GOLONGAN S2 S1 D3 SLTA SLTP JUMLAH Gol II Gol III Gol IV 1 1 Jumlah S2 S1 D3 SLTA Gol III Gol IV Page 5

18 Tabel 1.3 : Komposisi SDM Berdasar Jabatan Fungsional TINGKAT PENDIDIKAN / JABATAN FUNGSIONAL S2 S1 D3 SLTA SLTP JUMLAH Perekayasa Pertama Teknisi Litkayasa Penyelia Teknisi Litkayasa Lanjutan Teknisi Litkayasa Pemula 1 1 Struktural JFU Jumlah S2 S1 D3 SLTA Page 6

19 Tabel 1.4 : Komposisi SDM Berdasar Tingkat Bidang Kerja TINGKAT PENDIDIKAN / FASILITAS S2 S1 D3 SLTA JUMLAH Stasiun Bumi Satelit Lapan Stasiun Pengamatan Antariksa Dan Atmosfer SB Satelit Inderaja Tata Usaha Jumlah S2 S1 D3 SLTA Stasiun Bumi Satelit Lapan Stasiun Pengamatan Antariksa Dan Atmosfer SB Satelit Inderaja Tata Usaha Selain SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), di BPKWA Biak juga ada personil yang terlibat menangani kegiatan kantor sebagai Pramubakti, Cleaning service, Satuan Pengamanan dan Tenaga Strategis seperti diperlihatkan pada tabel 1.5 berikut: Tabel 1.5 : Komposisi SDM Sebagai Pramubakti, Satpam dan Teknisi TINGKAT S2 S1 D3 SLTA SLTP JUMLAH PENDIDIKAN Tenaga Strategis Satpam Pramubakti /Kebersihan 6 6 Cleaning Service 4 4 Pengemudi 2 2 JUMLAH Page 7

20 I.5 Sistematika Penyajian Laporan LAKIP ini menyajikan capaian kinerja Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak sepanjang tahun 2016 dan Rencana Strategis (Renstra) tahun Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara realisasi terhadap target dalam Penetapan Kinerja yang telah ditetapkan pada awal tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan Balai Biak. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan pemetaan sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai landasan untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus (continuous improvement) pada tahun berikutnya. Sistematika penyajian LAKIP Balai Biak tahun 2016 adalah sebagai berikut : Executive Summary (Ringkasan Eksekutif), menyajikan ringkasan pencapaian kinerja Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak tahun 2016; Bab I Pendahuluan, diuraikan mengenai gambaran umum organisasi serta SDM nya; Bab II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja 2016, menjelaskan Rencana Strategis , Visi dan Misi, Tujuan Strategis, Sasaran Strategis , Indikator Kinerja Utama ( IKU ), serta Kaitan Antara Misi, Tujuan Strategis, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU); Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016, diuraikan pencapaian sasaran- sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja; Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari LAKIP tahun 2016 dan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Page 8

21 BAB II RENCANA STRATEGIS & PENETAPAN KINERJA 2016 II.1 Rencana Strategis Perencanaan strategis diperlukan untuk menentukan arah yang akan dituju dan bagaimana cara mencapainya. Perencanaan strategis juga dijadikan sebagai awal dari proses akuntabilitas suatu lembaga kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, proses penyusunan perencanaan strategis yang wajar dan mendapat kesepakatan dari pihak yang berkepentingan akan menjadi penting bagi keberhasilan pelaksanaan visi dan misi kedirgantaraan nasional. Sesuai dengan TUPOKSI dan penentuan program di Balai Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak, maka perencanaan startegis dijabarkan dalam bentuk tahapan tahun mulai dari tahun 2015 sampai dengan tahun Tahapan tersebut dibutuhkan mengingat pengembangan teknologi satelit, roket dan teknologi penerbangan membutuhkan waktu yang lama dan multi tahun. Perencanaan strategis Balai Biak mengacu pada hal-hal yang bersifat strategis dengan tujuan dapat meningkatkan kemampuan, skill dan knowledge dari sumber daya manusia yang ada, meningkatkan kemandirian, meningkatkan kemampuan pengembangan teknologi satelit dan roket beserta spin-off teknologinya dalam kaitannya dengan pembangunan nasional. Adapun Rencana Strategis 2015 s/d 2019 Balai Biak ditunjukkan pada Tabel 2.1 dibawah ini. Page 9

22 Tabel 2.1 Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KINERJA Peningkatan data parameter satelit, data satelit dan data atmosfer atau ionosfer 1. Jumlah data penjejakan dan kendali satelit 2. Jumlah Akuisisi data Satelit 3. Jumlah data Atmosfer dan Antariksa Data Data Data Terselenggaran ya layanan iptek kedirgantaraan 2. Jumlah pengguna layanan publik 3. Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak Instansi/ Daerah Indek % II.2 Visi dan Misi Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi, Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak mempunyai Visi yang mencerminkan arah dan fokus sasaran yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan kondisi sekarang dan masa depan yang lebih baik. Visi tersebut ditetapkan sebagai berikut : Menjadi Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak yang andal untuk mendukung Pusat Unggulan Sedangkan Misi dari Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak adalah : Page 10

23 1. Meningkatkan Kualitas Produk Data dan Informasi di bidang Penerbangan dan Antariksa. 2. Meningkatnya Layanan Iptek Kegirgantaraan. II.3 Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun. Untuk mewujudkan visi dan misi seperti tersebut di atas, tujuan strategis Balai Biak tahun 2016 adalah meningkatkan penguasaan teknologi ruas bumi yang meliputi : Terselenggaranya operasi dan pemeliharaan peralatan penjejakan satelit, pengamatan antariksa dan atmosfer, serta akuisisi data satelit penginderaan jauh Dari tujuan strategis tersebut diatas dan dengan mempertimbangkan segala kemampuan serta potensi yang ada sekarang, ditentukanlah sasaran strategis Balai Biak yang hendak dicapai dalam tahun 2016 dengan tetap merujuk pada rencana strategis LAPAN Sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) mengikuti Peraturan Kepala LAPAN Nomor 253 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Unit Pelaksana Teknis Balai, dimana korelasi antara Tujuan, Sasaran Strategis serta Indikator Kinerja Utama Balai Biak berdasarkan RENSTRA LAPAN dan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 253 Tahun 2015 adalah sebagai berikut : Secara rinci sasaran strategis Balai Biak ini adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan data parameter satelit, data satelit dan data atmosfer atau ionosfer ; 2. Terselenggaranya layanan iptek kedirgantaraan. Sasaran-sasaran utama tersebut diatas tercantum dalam Renstra LAPAN 2015 s/d 2019 yang telah mengalami beberapa kali perubahan sesuai dengan reorganisasi yang terjadi di LAPAN. Page 11

24 II.4 Penetapan Kinerja 2016 Penetapan Kinerja (PK) merupakan ikhtisar Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggarannya, yaitu setelah proses anggaran (budgeting process) selesai. Penetapan Kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah / unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Sehingga dengan adanya penetapan kinerja ini diharapkan mampu meningkatkan Akuntabilitas, Transparansi, dan Kinerja Aparatur, mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan tugas yang diterima dan terus meningkatkan kinerjanya, menciptakan alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi amanah, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja, untuk menilai keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Penetapan Kinerja Balai Biak 2016 menjelaskan indikator kinerja dan target yang ditetapkan sesuai sasaran strategis program yang sudah digariskan. Secara rinci pernyataan dan Penetapan Kinerja Tahun 2016 Balai Biak yang telah ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target (1) (2) (3) (4) (5) 1. Peningkatan data Jumlah data penjejakan dan 775 data 1 parameter satelit, data kendali satelit satelit dan data 2 Jumlah akuisisi data satelit data atmosfer atau ionosfer. 3 Jumlah data atmosfer dan 1700 data 2. Terselenggaranya layanan iptek kedirgantaraan. antariksa. 4 Jumlah pengguna layanan publik daerah. 5 Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak. 10 Instansi 78,5 Indeks Page 12

25 Sasaran Strategis 1 1. Peningkatan data parameter satelit, data satelit dan data atmosfer atau ionosfer. Sasaran strategis 1 dicapai melalui pencapaian : IKU # 1 : Jumlah data penjejakan dan kendali satelit; Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak memiliki stasiun bumi satelit LAPAN-TUBSAT yang mampu merekam video surveilance dan data telemetri. Satelit LAPAN-TUBSAT merupakan satelit orbit polar rendah yang berputar secara descending atau berputar dari utara ke selatan pada siang hari, sedangkan malam hari satelit LAPAN-TUBSAT berorbit polar yang berputar dari selatan ke utara. Satelit LAPAN TUBSAT sampai sekarang sudah tidak merekam data video surveilance sehingga data yang masih diterima adalah data telemetri. Data- data tersebut digunakan oleh internal LAPAN. Operasional penerimaan data satelit LAPAN-TUBSAT dilakukan di Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak secara kontinu 365 hari dalam setahun, 7 hari dalam seminggu. Kegiatan ini meliputi persiapan peralatan, pelaksanaan tracking dan perekaman data. Dalam satu hari satelit LAPAN-TUBSAT maksimal 4 kali melewati wilayah Biak dengan 2 kali di siang hari dan 2 kali di malam hari. Kegiatannya operasi stasiun bumi VHF/UHF untuk mengambil data telemetri melalui band frekuensi UHF dilakukan pada siang hari ataupun pada malam hari. Tujuan pengambilan data telemetri ini adalah untuk mengetahui kegiatan selama satu hari penuh 24 jam yang di rekam dalam memori internal satelit LAPAN dan memonitor kesehatannya atau memonitor apakah ada kejadian yang di luar dugaan. Tentunya kesiapan peralatan dan kesiapan sumber daya manusia (operator) menjadi kunci penting keberhasilan operasional stasiun bumi TT&C LAPAN-TUBSAT. Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak juga melakukan kegiatan akuisisi data TTC LAPAN-A2 dimulai pada akhir pada akhir Februari Satelit LAPAN-A2 berorbit ekuatorial. Dalam sehari semalam Satelit LAPAN- A2 melintas di ekuatorial sebanyak 14 kali dan mampu merekam data spacecam dan data Page 13

26 AIS. Data yang dilasilkan adalah data TTC, data spacecam dan data AIS. Selanjutnya Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak juga melakukan kegiatan akuisisi data TTC LAPAN-A3 dimulai pada akhir pada akhir Juni Satelit LAPAN-A3 berorbit polar seperti orbit satelit LAPAN- TUBSAT. Output : Jumlah akuisisi data satelit LAPAN A2 (Spacecam dan AIS) Jumlah data Telemetri satelit LAPAN TUBSAT (LAPAN A1), LAPAN A2 dan LAPAN A3. Outcome : Mempercepat pembangunan pemerintah daerah / tata ruang wilayah. Tersedianya SDM yang handal dan berpengalaman dalam mengoperasikan satelit LAPAN-TUBSAT, satelit LAPAN A2 dan satelit LAPAN A3 untuk mengambil informasi penerbangan dan antariksa di wilayah Indonesia Timur. Satelit LAPAN TUBSAT, satelit LAPAN A2 dan satelit LAPAN A3 selalu terjaga dan dalam keadaan normal, Kontinuitas operasi Stasiun Bumi TTC UHF/VHF yang handal untuk Ketersediaan data telemetri. Sasaran strategis 1 dicapai melalui pencapaian : IKU # 2 : Jumlah akuisisi data satelit. Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak dilengkapi dengan stasiun bumi satelit lingkungan dan cuaca. Stasiun bumi ini menerima dan merekam data satelit NOAA dan Feng Yun. Kegiatan penerimaan dan perekaman data satelit NOAA menggunakan stasiun kecil dari produk Timestep Weather Systems, HRPT C/HRPT Receiver. Data yang diterima dan direkam terdiri dari data satelit NOAA-18 dan NOAA-19. Tingkat ketelitian setiap pixelnya mencapai 1.1 km pada nadir. Wilayah yang datanya bisa di jangkau oleh stasiun lingkungan dan cuaca BPKWA Biak dari 105 BT s/d 165 BT atau mencakup wilayah pulau Jawa bagian timur, Sebagian Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, Maluku dan Papua. Data yang diterima berbentuk data digital dan disimpan dalam harddisk. Kegiatan operasional akuisisi / penerimaan dan perekaman data satelit NOAA dilakukan setiap hari, rata-rata per hari 1 sampai 2 kali Page 14

27 penerimaan. Hal ini tergantung pada equator crossing dari jenis satelit yang melintas dimana kemampuan peralatan penerima yang digunakan dan operator itu sendiri adalah faktor yang paling menentukan. Selain menggunakan stasiun kecil dari produk Timestep Weather Systems, HRPT C/HRPT Receiver, Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak dilengkapi dengan sistem penerima dengan antena Orbital. Sistem penerima tersebut dapat menerima data satelit NOAA-18, NOAA-19, NPP, Terra dan Aqua, METOP-A, METOB-B, dan Feng Yun. Kegiatan operasional akuisisi datanya dilakukan setiap hari, rata-rata per hari 1 sampai 2 kali penerimaan. Hal ini tergantung pada equator crossing dari jenis satelit yang melintas dimana kemampuan peralatan penerima yang digunakan. Operasi kegiatan akuisisi yang telah direncanakan akan menghasilkan Output dan Outcome sebagai berikut : Output : Jumlah data akuisisi satelit NOAA, NPP, Terra, Aqua, Metop dan FengYun, Spacecam dan AIS. Outcome : Tersedianya informasi cuaca untuk wilayah Indonesia Timur Sasaran strategis 1 dicapai melalui pencapaian : IKU # 3 : Jumlah data atmosfer dan antariksa. Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak juga dilengkapi dengan Stasiun Pengamat Dirgantara yang mempunyai tugas melaksanakan pengamatan, perekaman, pengolahan data atmosfer antariksa. Peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pengamatan, perekaman, pengolahan data atmosfer antariksa diantaranya CADI, MWR, GRBR, Radio ALE dan Geo Magnet. Kegiatan penerimaan dan perekaman data dilakukan setiap hari. Kegiatan Penerimaan dan Perekaman Data Atmosfer dan Antariksa yang dilakukan pada Stasiun Pengamat Dirgantara salah satunya adalah pengamatan lapisan Ionosfer menggunakan peralatan sistem penerima satelit Beacon. Peralaan ini berguna untuk mengetahui jumlah kandungan elektron dalam lapisan Ionosfer diatas wilayah Biak Papua. Page 15

28 Selain menggunakan peralatan tersebut diatas, digunakan juga peralatan AWS, GISTM dan Calisto untuk melengkapi data antariksa dan atmosfer. Namun data tersebut tidak masuk dalam target pencapaian. Operasi kegiatan penerimaan dan perekaman data yang telah direncanakan akan menghasilkan Output dan Outcome sebagai berikut : Output : Jumlah data atmosfer stasiun pengamat dirgantara Outcome : Tersedianya informasi atmosfir untuk daerah equator dan wilayah Indonesia Timur Sasaran Strategis 2 2. Terselenggaranya layanan iptek kedirgantaraan. Sasaran strategis 2 dicapai melalui pencapaian : IKU # 4 : Jumlah pengguna layanan publik daerah; Untuk mewujudkan sasaran kinerja meningkatnya pelayanan pengguna data dan pemanfaatan data penginderaan jauh untuk wilayah Indonesia timur dilakukan kegiatan : mengadakan pelayanan teknis pemanfaatan data penginderaan jauh ke daerah/instansi. Output : Sosialisasi dan bimbingan teknis pemanfaatan data penginderaan jauh dengan daerah Outcome : Mempercepat pembangunan pemerintah daerah / tata ruang wilayah. Sasaran strategis 2 dicapai melalui pencapaian : IKU # 5 : Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak; Page 16

29 Berdasarkan Peraturan Menteri PAN &RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik, dimana pasal 4 menyebutkan : Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan terhadap setiap jenis penyelenggaraan pelayanan publik menggunakan indikator dan metodologi suevei sesuai kebutuhan. Dalam pasal 5 ayat (1) menyebutkan : Penyelenggara pelayanan publik mempublikasikan hasil survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan setiap jenis pelayanan publik dan metodologi survei yang digunakan. Dengan prinsip pelayanan sebagaimana dalam Peraturan Menteri PAN&RB tersebut, maka LAPAN telah menyusun Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dalam bentuk formulir kuisioner dengan menggunakan ruang lingkup yang diamanahkan dalam Peratiuran Menteri PAN&RB dan metodologi yang disesuaikan dengan kebutuhan LAPAN. Adapun kuisionernya meliputi 8 ruang lingkup (unsur layanan), 14 dimensi dengan menggunakan skala Likert seperti ditunjukkan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Format Kuisioner SKM RUANG LINGKUP DIMENSI PARAMETER (SKALA LIKERT) a. Persyaratan Kejelasan Persyaratan D b. Prosedur i) Kejelasan Prosedur D ii) Kesederhanaan Prosedur D c. Waktu Pelayanan Standar waktu Pelayanan D d. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan i) Kejelasan Produk D ii) Kualitas Produk D e. Kompetensi Pelaksana Pengetahuan dan ketrampilan pelaksana D f. Perilaku Pelaksana i) Sikap pelaksana D ii) Budaya kerja yang D melayani g. Maklumat Kesanggupan Pelaksana D Pelayanan h. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan i) Ketersediaan dan keberfungsian sarana pengaduan D ii) Kemudahan Akses D iii) Kecepatan respon D iv) Efektifitas penanganan pengaduan D Page 17

30 Penyusunan SKM yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja Satuan Kerja di lingkungan LAPAN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus sebagai wahana penyerap aspirasi masyarakat baik yang berupa saran, harapan, sekaligus keluhan terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini guna meningkatkan pelayanan publik. Berdasarkan Peraturan Menteri PAN&RB Nomor 16 tahun 2014, Survei Kepuasan Masyarakat adalah pengukuran secara komprehensip kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat. Melalui survei ini diharapkan mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja penyelenggara pelayanan serta mendorong peyelenggara pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan pengembangan melalui inovasi-inovasi pelayanan publik. Masyarakat/pengguna memberikan pendapatnya terhadap 5 (lima) pilihan (skalai likert) jawaban yang tersedia yaitu : - Skor 1 adalah nilai sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali) - Skor 2 adalah nilai Tidak (setuju/baik) atau kurang - Skor 3 adalah nilai netral / cukup - Skor 4 adalah nilai setuju (baik / suka) - Skor 5 adalah nilai sangat (setuju/baik/suka) Berikut adalah nilai persepsi, nilai interval IKM, nilai interval konversi IKM, mutu pelayanan dan kinerja unit pelayanan sebagai berikut : Tabel 2.4. Nilai Persepsi, Nilai Interval IKM, Nilai Interval Konversi IKM, Mutu Melayanan, Kinerja Unit Pelayanan NILAI NILAI NILAI INTERVAL MUTU KINERJA UNIT INTERVAL PERSEPSI KONVERSI PELAYANAN PELAYANAN IKM IKM 1 1,00 1,80 20,00 36,00 E Sangat Tidak Baik 2 1,81 2,60 36,01 52,00 D Tidak Baik 3 2,61 3,40 52,01 68,00 C Cukup 4 3,41 4,20 68,01 84,00 B Baik 5 4,21 5,00 84,01 100,00 A Sangat Baik Page 18

31 Nilai SKM dihitung dengan menggunakan Nilai rata-rata tertimbang masing masing unsur pelayanan. Dalam menghitung SKM terhadap 15 dimensi pelayanan yang dikaji, setiap dimenasi pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan memakai rumus sebagai berikut : Jumlah Bobot 1 Bobot nilai rata-rata tertimbang = = = 0,067 Jumlah Unsur 15 Untuk memperoleh nilai SKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut : Total dari Nilai Persepsi Per unsur SKM = X Nilai Penimang Total Unsur yang diisi II.5 Rencana Kinerja Tahunan 2016 Suatu perencanaan kinerja sebaik apapun jika tidak terintegrasi dengan penganggaran maka perencanaan tersebut akan sulit untuk diwujudkan. Dengan demikian penganggaran, pengukuran dan pelaporan harus didasarkan pada satu sumber data tertentu dan terjaga konsistensinya. Secara teknis penetapan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dilakukan dengan cara memanfaatkan informasi yang telah ada dalam formulir RS (Rencana Strategis). Sasaran tahunan yang telah ditetapkan dalam Renstra termasuk indikator kinerjanya selanjutnya dituangkan dalam formulir RKT dengan memperhatikan periode tahun dimana sasaran tersebut akan dicapai. Demikian juga halnya dengan program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut. Sedangkan target sasaran beserta kegiatan, indikator kinerja kegiatan dan target kegiatan diisi kemudian setelah dirumuskan rencana tahun yang bersangkutan. Kolom uraian kegiatan (Kolom 5) diisi dengan rencana kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut dan indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari Input, output, Outcome dan jika mungkin Benefit dan Impact diisi sesuai dengan rencana hasil pelaksanaan kegiatan yang direncanakan akan dicapai. Page 19

32 Tabel 2.5 Rencana Kinerja Tahunan Dengan Target T.A PROGRAM Pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN (TARGET) Akuisisi Data Telemetri Satelit LAPAN Inputs : Dana: SDM Peralatan Rupiah Orang Unit 100 % KET 2. Akuisisi Data Satelit Penginderaan Jauh Inputs : Dana: SDM Peralatan Rupiah Orang Unit 100 % 3. Akuisisi Data Atmosfer dan Antariksa Inputs : Dana: SDM, Rupiah Orang 100 % Peralatan Unit 4. Layanan / Diseminasi Hasil Litbang LAPAN Inputs : Dana: SDM, Rupiah Orang 100 % Peralatan Unit 5. Penyelenggaraan Reformasi Birokrasi Balai Lapan Biak Inputs : Dana: SDM, Peralatan Rupiah Orang Unit 100 % 6. Belanja Pegawai Inputs : 7. Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Dana: SDM, Peralatan Inputs : Dana: SDM, Peralatan Rupiah Orang Unit Rupiah Orang Unit 100 % 100% 8. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Inputs : Dana: SDM, Rupiah Orang 100 % Peralatan Unit 9. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Inputs : Dana: SDM, Rupiah Orang 100 % Peralatan Unit Page 20

33 Tabel 2.6 Rencana Kinerja Tahunan Dengan Rencana Capaian Targetnya. NO PROGRAM URAIAN KEGIATAN RENCANA CAPAIAN TARGET 1 Pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa 1. Akuisisi Data Telemetri Satelit LAPAN 2. Akuisisi Data Satelit Penginderaan Jauh 3. Akuisisi Data Atmosfer dan Antariksa 4. Layanan / Diseminasi Hasil Litbang LAPAN 5. Penyelenggaraan Reformasi Birokrasi Balai Lapan Biak 6. Belanja Pegawai 7. Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 8. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 9. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % II.6 Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) merupaka alat untuk mengukur tingkat capaian sasaran yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja Utama pencapaian sasaran Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak tahun adalah sebagai berikut: 1. Jumlah data penjejakan dan kendali satelit 2. Jumlah akuisisi data satelit. 3. Jumlah data atmosfer dan antariksa. 4. Jumlah pengguna layanan publik daerah. 5. Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak. Page 21

34 II.7 Hubungan Antara Misi, Tujuan Strategis, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU). Tabel 2.7 di bawah ini menunjukkan keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan IKU yang digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian kinerja. Tabel 2.7 Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuan Strategis, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) VISI MISI TUJUAN STRATEGIS SASARAN STRATEGIS IKU Menjadi Balai Kendali Satelit, Pengamat an Antariksa dan Atmosfer dan Penginder aan Jauh Biak yang andal untuk menduku ng Pusat Unggulan 1. Meningkatkan Kualitas Produk Data dan Informasi di bidang Penerbangan dan Antariksa 2. Terselenggara nya layanan iptek kedirgantaraan Terselenggarany a operasi dan pemeliharaan peralatan penjejakan satelit, pengamatan antariksa dan atmosfer, serta akuisisi data satelit penginderaan jauh 1. Peningkatan data parameter satelit, data satelit dan data atmosfer atau ionosfer. 2.Terselenggarany a layanan iptek kedirgantaraan 1. Jumlah data penjejakan dan kendali satelit 2. Jumlah akuisisi data satelit. 3. Jumlah data atmosfer dan antariksa. 4. Jumlah pengguna layanan publik daerah. 5. Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak. Page 22

35 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 III.1. Pengukuran Capaian Kinerja 2016 Dalam rangka mencapai akuntabilitas kinerja, maka disusun ukuran-ukuran untuk melihat capaian kinerja yang diharapkan. Pengukuran capaian kinerja diwujudkan dalam indikator-indikator yang diperoleh dengan sasaran dan hasil (outcome) yang diinginkan dan disusun sebagai berikut : Tabel 3.1. Target Kinerja Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) 1. Peningkatan data Jumlah data penjejakan dan 775 data 1 parameter satelit, data kendali satelit satelit dan data 2 Jumlah akuisisi data satelit data atmosfer atau ionosfer. 3 Jumlah data atmosfer dan 1700 data 2. Terselenggaranya layanan iptek kedirgantaraan. antariksa. 4 Jumlah pengguna layanan publik daerah. 5 Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak. 10 Instansi 78,5 Indeks Pengumpulan data Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai LAPAN Biak dilakukan dengan membentuk tim teknis untuk setiap capaian IKU. Tim teknis terdiri dari seorang koordinator pelaksana kegiatan dan anggota. Tim teknis tersebut yang berasal dari Janatan Fungsional Khusus (JFK) maupun dari Jabatan Fungsional Umum (JFU). Mekanisme alur pengumpulan data capaian IKU Balai LAPAN Biak seperti ditunjukkan pada Tabel Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan secara berkala (bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan) dan berjenjang dengan meneliti fakta yang ada baik berupa kendala, hambatan maupun informasi lainnya. Page 23

36 Tabel Mekanisme Alur Pengumpulan Data IKU No. Indikator Kinerja Utama (IKU) 1 Jumlah data penjejakan dan kendali satelit 2 Jumlah akuisisi data satelit. 3 Jumlah data atmosfer dan antariksa. 4 Jumlah pengguna layanan publik daerah. 5 Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak. Pelaksana Kegiatan (Tim Teknis) Laporan Pelaksanaan data Penjejakan dan Kendali Satelit Laporan Pelaksanaan akuisisi data satelit. Laporan Pelaksanaan data atmosfer dan antariksa. Laporan Pelaksanaan pengguna layanan publik daerah. Laporan Pelaksanaan Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Evaluasi dan Laporan Pengukuran Capaian Kinerja (Satker) Penyusunan Laporan Capaian IKU data penjejakan dan kendali satelit Penyusunan Laporan Capaian IKU akuisisi data satelit. Penyusunan Laporan Capaian IKU data atmosfer dan antariksa. Penyusunan Laporan Capaian IKU pengguna layanan publik daerah. Penyusunan Laporan Capaian IKU Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2016 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa Dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak tahun 2016 dapat dilaporkan berdasarkan masing-masing bidang sasaran sebagai berikut : III.2.1 Sasaran Strategis Pertama. Sasaran strategis pertama yaitu Peningkatan data parameter satelit, data satelit dan data atmosfer atau ionosfer yang mempunyai 3 indikator pencapaian sasaran yaitu : 1. Jumlah data penjejakan dan kendali satelit. 2. Jumlah akuisisi data satelit. 3. Jumlah data atmosfer dan antariksa. Sasaran tersebut dapat dicapai dengan melakukan kegiatan akuisisi data telemetri satelit LAPAN, akuisisi data satelit penginderaan jauh, akuisisi data atmosfer dan antariksa, dimana output dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : Page 24

37 III Jumlah Data Penjejakan dan Kendali Satelit. Akuisisi Satelit Lapan T u b s a t di mulai dari tanggal 1 Januari 2016 hingga tanggal 31 Desember Kegiatan di tahun 2016 ini melakukan akuisisi data satelit yang berupa data telemetri saja karena pengambilan video Satelit Lapan Tubsat tidak bisa terlaksana, disebabkan sudah tidak berfungsinya kamera SONY. Sejak satelit LAPAN TUBSAT diluncurkan dan berada di orbit sampai saat ini kondisinya masih dalam keadaan baik dan normal artinya satelit masih dapat melakukan komunikasi dengan stasiun bumi Lapan Tubsat dengan baik. Baik itu penerimaan data telemetry dan payloads (muatan satelit). Hal ini dikarenakan dan dibuktikan dengan keseriusan operator dan engineers Stasiun Bumi TTC LAPAN TUBSAT yang setiap harinya selalu melakukan pemantauan terhadap parameter-parameter penting pada data telemetry satelit LAPAN TUBSAT baik yang real time (short telemetry) dan play back (long telemetry). Pentingnya dilakukan pemantauan data telemetry setiap hari atau setiap pass adalah untuk menghindari hal-hal yang terjadi diluar keadaan normal (anomaly) pada satelit LAPAN TUBSAT. Satelit LAPAN A2 diluncurkan pada akhir bulan Februari Satelit LAPAN-A2 berorbit ekuatorial. Dalam sehari semalam Satelit LAPAN-A2 melintas di ekuatorial sebanyak 14 kali dan mampu merekam data spacecam dan data AIS. Kegiatan akuisisi data TT&C dilakukan hanya dua kali dalam sehari semalam. Data yang dilasilkan adalah data TTC, data spacecam dan data AIS. Untuk kondidi tertentu Rancabungur bogor juga menggunakan stasiun bumi TTC Biak untuk kendali attitude satelit yang dilakukan secara remote Access. Satelit LAPAN A3 diluncurkan pada ahlir bulan Juni Satelit LAPAN-A3 berorbit polar seperti orbit satelit LAPAN-TUBSAT. Kegiatan akuisisi data TTC dilakukan setiap hari sebanyak satu kali. Untuk kondisi tertentu kegiatan akuisisi data TTC dilakukan secara remote access dari PUSTEKSAT Rancabungur, Boagor. Telemetry adalah suatu istilah teknologi yang mana dapat melakukan pemantauan, pengukuran dan melaporkan suatu obyek yang diamati secara jarak jauh. Telemetry berasal dari bahasa Greek yang berarti tele = remote dan metron = measure. Sehingga telemetry adalah melakukan pengamatan, pemantauan, pengukuran dan memberikan informasi secara jarak jauh terhadap obyek yang diamati. Untuk mengetahui keadaan satelit Lapan Tubsat saat ini dapat diketahui dengan data realtime telemetry (short telemetry) dan long telemetry. Data realtime Page 25

38 telemetry dan long telemetry menjadi sangat penting dalam memantau dan menjaga satelit selalu dalam keadaaan baik dan normal. Karena satelit Lapan Tubsat berada di orbit yang terdapat di ruang angkasa maka segala yang terjadi di satelit harus dipantau keadaannya. Dengan data telemetry maupun long telemetry, parameter-parameter penting dalam satelit dapat diketahui dengan pasti, seperti misalnya saat ini keadaan tegangan, arus dan temperature dalam keadaan normal atau tidak? Dan kalaupun terjadi anomaly pada satelit dapat dilakukan penanganan dan tindakan dengan cepat. Sehingga satelit selalu dalam keadaan baik dan normal secara keseluruhan. III Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan kegiatan operasi ini bertujuan untuk : Menjaga dan memelihara satelit LAPAN TUBSAT agar selalu dalam keadaan baik dan normal. Akurasi analisis data telemetry dengan memaksimalkan penerimaan data telemetry satelit LAPAN TUBSAT. Mengetahui segala kejadian dan aktifitas yang terjadi pada satelit LAPAN TUBSAT berdasarkan dari data telemetry baik data telemetry realtime atau long time telemetry. Mengetahui dan memahami parameter-parameter penting pada satelit LAPAN TUBSAT sehingga diketahui langkah tepat apa yang harus dilakukan bila terjadi masalah ataupun anomaly. Sedangkan sasarannya adalah: Satelit LAPAN TUBSAT selalu terjaga dan dalam keadaan normal. Kontinuitas operasi Stasiun Bumi TTC UHF/VHF yang handal Ketersediaan data telemetry satelit LAPAN TUBSAT. III Hasil Kegiatan. Perolehan data telemetry dari satelit LAPAN A1 (TUBSAT) ditunjukkan pada Gambar 3.1. Contoh Data telemetry satelit LAPAN TUBSAT ditunjukkan pada Lampiran 1. Page 26

39 Gambar 3.1. Grafik Penerimaan data TTC LAPAN-A1(TUBSAT) Tahun 2016 Perolehan data telemetry dari satelit LAPAN A2 ditunjukkan pada Gambar 3.2. Contoh Data telemetry satelit LAPAN A2 ditunjukkan pada Lampiran 2. Gambar Grafik Penerimaan data TTC LAPAN-2(ORARI) Tahun 2016 Perolehan data telemetry dari satelit LAPAN A3 ditunjukkan pada Gambar 3.3. Contoh Data telemetry satelit LAPAN A3 ditunjukkan pada Lampiran 3. Page 27

40 Gambar 3.3. Grafik Penerimaan data TTC LAPAN-3(IPB) Tahun 2016 Secara kelesuruhan perolehan data telemetri dapat diklasisikasikan setiap triwulan seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini : Tabel 3.2 Perolehan Triwulan Data TTC TRIWULAN LAPAN-A1 LAPAN-A2 LAPAN-A3 TOTAL I II III IV TOTAL Berdasarkan data tersebut total perolehan data triwulan I yaitu sebanyak 116 data. Dengan rata-rata perolehan setiap bulan sekitar 38 data. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi pada triwulan I antara lain. 1. Komunikasi stasiun bumi dengan satelit kurang bagus 2. Antena dan Control tidak sinkron pembacaanya 3. Kondisi Cuaca dan Mati Listrik Page 28

41 Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pada triwulan I, komunikasi stasiun bumi dengan satelit kadang kadang kurang bagus gagal dikomando dan dikendalikan pada saat pengambilan misi satelit sehingga sensor tidak bisa mengarahkan menghadap ke bumi. Kondisi tersebut telah pertama dikoordinasikan dengan Pusat terkait yaitu Pusteksat Rancabungur Bogor. Yang kedua pengarahan kepada operator untuk melakukan traking agar mengikuti SOP yang ditetapkan. Untuk mengatasi kondisi cuaca terlah direncanakan pemasangan grounding dan penangkal petir pada Anggaran tahun Pada triwulan II diperoleh data sebanyak 256 data, dengan rata-rata perolehan setiap bulan sekitar 85 data. Terdapat peningkatan dari triwulan I. Hal tesebut dikarenakan satelit LAPAN-A3 mulai dioperasikan pada akhir Juni 2016 dan juga satelit LAPAN-A2 dilakukan akuisisi untuk pengambilan data spacecam sehingga untuk data A2 sehari bisa 3 4 kali dari yang seharusnya hanya 2 kali. Sedangkan untuk kendala antena dan rotator stasiun bumi berhasil diselesaikan dengan melakukan penggantian control unit antena pada tanggal Mei 2016 yang dilakukan bersama teknisi dari Rancabungur Bogor. Tahun 2017 perlu merencanakan mengadakan spare antena control. Pada triwulan III jumlah perolehan data sebanyak 291 data, dengan rata-rata perolehan setiap bulan sekitar 97 data. Pada triwulan ke III perolehan data mengalami peningkatan dibandingkan dua triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV diperoleh data sebanyak 229 data, dengan rata-rata perolehan setiap bulan sekitar 76 data. Terdapat penurunan dari triwulan III. Hal tesebut dikarenakan komunikasi dengan satelit LAPAN-A1 yang kurang bagus, dan juga adanya maintenance antena. Dengan demikian jumlah keseluruhan pass satelit yang di track di Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa Biak pada tahun 2016 sejumlah 892 data. Dengan kendala yang dihadapi selama tracking untuk komunikasi LAPAN-A1 yang kurang baik. Page 29

42 III Jumlah Akuisisi Data Satelit. III Pendahuluan. Kegiatan akuisisi data yang dilakukan di Balai Kendali Satelit, Pengamatan Atmosfer Dan Antariksa Dan Penginderaan Jauh, Biak menggunakan beberapa antena sebagai peralatan akuisisi datanya. Kegiatan akuisisi data yang dilakukan berupa kegiatan akuisisi data satelit LAPAN-A2 dan satelit penginderaan jauh. Akuisisi data penginderaan jauh dengan menggunakan dua alat yaitu antena Orbital dan antena HRPT. Orbital merupakan antena keluaran Orbital Systems yang bekerja menggunakan feed triple band yang mampu bekerja dengan 3 jenis band frekuensi pancaran dari satelit yaitu L-Band, S-Band, dan X- Band. Dengan perangkat yang dimiliki tersebut memungkinkan antena Orbital melakukan akuisisi data beberapa satelit cuaca dan observasi bumi. Beberapa satelit yang dapat diakuisisi oleh antena Orbital antara lain NOAA 18, NOAA 19, METOP-A, METOP-B, FENGYUN 3, NPP, dan MODIS, sedangkan antena HRPT merupakan perangkat dengan antena berdiameter 90cm dilengkapi dengan unit positioner Yaesu Azimuth - Elevation yang digunakan untuk mengakuisisi data cuaca (weather). Akuisisi yang dilakukan menggunakan antena HRPT di balai untuk mendapatkan data penginderaan jauh satelit NOAA, yaitu NOAA19 dan NOAA18. Kegiatan akuisisi data penginderaan jauh menggunakan antena Orbital dilakukan mulai dari jam WIT, sedangkan akuisisi data mengunakan antena HRPT mulai dari jam OO WIT (tergantung dari jadwal satelit). Dengan adanya kegiatan akuisisi data penginderaan jauh diharapkan kebutuhan data-data pengamatan cuaca untuk wilayah Indonesia bagian timur dapat dilengkapi. III Tujuan. Tujuan dari pelaksanaan akuisisi data penginderaan jauh, antara lain : 1. Memperoleh data-data satelit NOAA18, NOAA19, METOP-A, METOP-B, FENGYUN3, NPP, dan MODIS. 2. Melakukan pengamatan cuaca untuk wilayah Indonesia Timur. Page 30

43 III Pelaksanaan Akuisisi Data Satelit. Beberapa data dari satelit seperti NOAA18, NOAA19, NPP, Terra, dan Aqua dapat langsung diolah dan ditampilkan citra satelitnya. Untuk data satelit NOAA hasil data citra dapat dilihat pada server Orbital sedangkan data satelit citra NPP dan MODIS (Terra dan Aqua) dapat dilihat pada server IPOPP, data-data tersebut juga dapat diolah menjadi beberapa data pada level 1 dan 2. Sedangkan untuk data satelit METOP-A, Metop-B, Fengyun 3 masih berupa RAW data. Berikut mekanisme perolehan data menggunakan antenna orbital dan antenna HRPT. 1. Antena Orbital. Start Menyalakan perangkat Orbital Menyalakan perangkat IPOPP Update TLE Update schedule Mengaktifkan Commander Data diterima Server IPOPP Data level 0, 1, 2 Gambar 3.4. Bagan Mekanisme Perolehan Data Antena Orbital Page 31

44 Berikut merupakan peralatan yang digunakan untuk akuisisi data pada menggunakan antenna Orbital. Gambar 2 merupakan perangkat yang digunakan untuk akuisisi data sedangkan gambar 3 merupakan antenna Orbital, dimana akuisisi yang dilakukan secara otomatis sehingga operator tidak perlu menunggu ketika melakukan akuisisi data. Data yang diperoleh berupa RAW data dimana pada server Orbital hasil akuisisi data satelit Fengyun dan Metop tidak diolah, sedangkan untuk data satelit NOAA data tersebut diolah sampai level 1. Untuk data MODIS dan NPP, RAW data akan ditransfer ke server IPOPP dan data tersebut akan diolah ke level 1 dan 2. Gambar 3.5. Perangkat Antena Orbital Page 32

45 Gambar 3.6. Antena Orbital Gambar 3.7. Server IPOPP Page 33

46 2. Antena HRPT Start Menyalakan perangkat antena HRPT Update TLE Check schedule Ketika sudah memasuki schedule Aktifkan Autotrack (pilih satelit yang diakuisisi Setelah data diperoleh Koreksi geometri koordinat Data disimpan Pengolahan data Raw 16 BIT dan Level 1B Data disimpan (HRP) Gambar 3.8. Bagan Mekanisme Perolehan Data Antena HRPT Page 34

47 Gambar 3.9. Perangkat Antena HRPT Gambar Antena HRPT Page 35

48 3. Data Satelit LAPAN-A2 - Data Video Analog Start Aktifkan S-Band Receiver Aktifkan DVD Record Nyalakan Display Untuk Melihat data Video masuk? Tidak Hubungi Pusteksat Bogor Ya Klik Record pada DVD Record untuk merekam Video Selesai Pass klik stop untuk mengakhiri proses rekam Video Copy Video ke dalam DVD Finish Gambar Bagan Mekanisme Perolehan Data Video Analog Page 36

49 - Data Misi Spacecam Start Aktifkan S-Band Receiver Buka Aplikasi FrameSync LAPAN-A2 Aktifkan sambungan dengan Receiver. Pilih port COM 4 baudrate 4800 Klik CONNECT Setting program Spacecam: 1. Pada Codeword Klik SPACECAM, Klik SET, lalu klik GET 2. Pada KeyDummy klik SET, lalu klik GET 3. pada Frequency klik GET FREQ 4. Klik LOAD FPGA, pilih file real_ingest.rbf 5. Device Name pilih Morph-IC-II B, lalu klik PROGRAM Cek data masuk: Indikator Kuning dan Hijau aktif Tidak Hubungi Pusteksat Bogor untuk meminta data dikirim ulang Ya Klik Run Data Buka Tab ACS Stream, Pilih COM 3 baudrate 9600 Klik CONNECT Setelah selesai Misi Klik DISCONNECT semua port Finish Gambar Bagan Mekanisme Perolehan Data Misi Spacecam Page 37

50 - Data Misi AIS Start Aktifkan S-Band Receiver Buka Aplikasi FrameSync LAPAN-A2 Aktifkan sambungan dengan Receiver. Pilih port COM 4 baudrate 4800 Klik CONNECT Setting program Spacecam: 1. Pada Codeword Klik AIS, Klik SET, lalu klik GET 2. Pada KeyDummy klik SET, lalu klik GET 3. pada Frequency klik GET FREQ 4. Klik LOAD FPGA, pilih file real_ingest.rbf 5. Device Name pilih Morph-IC-II B, lalu Klik PROGRAM Cek data masuk: Indikator Hijau aktif Tidak Hubungi Pusteksat Bogor untuk meminta data dikirim ulang Ya Klik Run Data Buka Tab ACS Stream, Pilih COM 3 baudrate 9600 Klik CONNECT Setelah selesai Misi Klik DISCONNECT semua port Finish Gambar Bagan Mekanisme Perolehan Data Misi AIS Page 38

51 III Hasil Akuisisi Data Satelit. Data satelit penginderaan jauh yang diterima adalah data dari satelit NOAA, NPP, Terra dan Aqua, METOP, dan Feng Yun. Realisasi kegiatan akuisisi data bulan Januari sampai bulan Desember 2016 sebanyak 2730 data seperti ditunjukkan pada Tabel 3.3. Perolehan data pada triwulan III mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya kerusakan Dehydrator pada penerima system orbital mulai awal bulan Agustus sampai minggu ke 3 bulan Oktober Tanggal 24 Okteber dilakukan pemasangan Dehydrator baru, sehingga akuisisi data berjalan normal kembali. BULAN Tabel 3.3. Akuisisi Data Satelit Penginderaan Jauh SATELIT PENGINDERAAN JAUH Jumlah Jumlah FENGYUN ORBITAL + HRPT METOP MODIS Per Per NOAA NOAA NPP 3A 3B A B TERRA AQUA Bulan Triwulan JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Jumlah Satelit LAPAN-A2 telah diluncurkan pada awal tahun Data Missi satelit LAPAN A2 terditi dari data AIS dan data SpaceCam dapat di akuisisi di Balai Biak. Realisasi akuisisi data bulan Januari sampai bulan Desember 2016 sebanyak 399 data seperti ditunjukkan pada Tabel 3.4. Secara keseluruhan realisasi akuisisi data satelit penginderaan jauh dan akuisisi data missi sateli LAPAN sebanyak 3129 data dari target 3000 data seperti ditunjukkan pada Table Page 39

52 Tabel 3.5. Akuisisi Data Misi Satelit LAPAN BULAN LAPAN A2 Jumlah Jumlah Per AIS VIDEO ANALOG SPACECAM Bulan Per TW JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER TOTAL Tabel 3.6. Akuisisi Data Satelit BULAN Data Peninderaan Jauh Data Misi Satelit LAPAN Total Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Jumlah Page 40

53 Beberapa Contoh Data NOAA-18 dan NOAA-19 Menggunakan Antena HRPT. 27 Januari Juni September 2016 Gambar Citra Satelit NOAA18 9 April Juni Oktober 2016 Gambar Citra Satelit NOAA19 Page 41

54 III Kendala. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan akuisisi data penginderaan jauh lebih sering terjadi pada penerimaan data menggunakan antena Orbital, sedangkan untuk penerimaan data menggunakan antena HRPT tidak terjadi masalah. Berikut merupakan beberapa kendala yang terjadi dalam pelaksanaan akuisisi data penginderaan jauh menggunakan antena Orbital: a. Kendala cuaca Cuaca menjadi kendala disebabkan tidak adanya penangkal petir sehingga saat terjadi hujan antena harus off. b. Kendala pemadaman listrik oleh PLN sehingga saat mati listrik perangkat pengendali antena mati disebkan tidak adanya Genset atau UPS. c. Terjadinya eror pada system dan database Orbital. d. Terjadi kerusakan dehydrator sebagai penunjang operasional antenna Orbital. e. Terputusnya koneksi transfer data pada server IPOPP. Sedangkan kendala yang terjadi pada penerimaan data misi satelit LAPAN-A2 adalah sebagai berikut: a. Maintenance antenna yang menyebabkan tertundanya penerimaan data. b. Manuver satelit LAPAN-A2 yang gagal sehingga misi ditunda. c. Komunikasi buruk dari stasiun bumi TTC untuk mengirimkan misi sehingga misi yang akan diambil gagal. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut antara lain : a. Tahun 2017 menganggarkan untuk melakukan pemasangan grounding dan penangkal petir, diharapkan operasi akuisisi data satelit dapat berjalan dengan lancar. b. Pemasangan geset untuk mengatasi pemadaman listrik dari PLN dan menyediakan UPS yang memadai. c. Kerusakan Dehydrator yang menyebakan error pada system database Orbital, telah dilakukan penggantian Dehydrator baru sehingga akuisisi data satelit berjalan normal kembali. d. Koordinasi dengan Pusat Teknologi Satelit untuk melakukan perbaikan di server IPOOP pengolahan data Modis. Page 42

55 III Jumlah Data Atmosfer dan Antariksa III Monitoring Data Ionosfer Menggunakan CADI (Canadian Advanced Digital Ionosonda) III Tujuan dan Sasaran Tujuan kegiatan untuk mengamati dinamika lapisan Ionosfer pada Atmosfer guna mengetahui frekuensi optimal yang dapat dipakai radio broadcast dan radio komunikasi agar dapat menjangkau jarak terjauh. Sasaran kegiatan adalah tersedianya data karakteristik Ionosfer untuk digunakan sebagai bahan penelitian. III Peralatan Yang Digunakan Dalam kegiatan penerimaan data Ionosfer dengan Canadian Advanced Digital Ionosonde/CADI diperlukan beberapa peralatan yang tergabung menjadi sebuah sistem yang komplek, peralatan yang digunakan terdiri atas : Antena Transmitter Dua Antena Receiver PC, sebagai penampil data CADI Receiver Kondisi Peralatan Pada tahun 2015 peralatan Canadian Advanced Digital Ionosonde / CADI kondisinya baik sehingga dapat menerima data dengan normal. III Pelaksanaan Kegiatan Penerimaan dan Perekaman Data Kegiatan operasional penerimaan dan perekaman data menggunakan peralatan Canadian Advanced Digital Ionosonde/CADI dilakukan secara terus menerus 24 jam sehari. Data diterima tiap 15 menit dan data secara otomatis langsung terekam. Data yang diterima berbentuk Ionogram yang merupakan hasil perekaman kondisi Ionosfer yang ditunjukkan oleh kurva hubungan antara frekuensi yang dipancarkan keatas dengan ketinggian lapisan pemantulnya. Canadian Advanced Digital Ionosonde/CADI merupakan perangkat Transmitter dan Page 43

56 antena yang memancarkan sinyal vertikal kearah Atmosfer serta perangkat Receiver radio HF dan pengolah sinyal yang menerima dan mendeteksi sinyal yang dipancarkan yang kemudian mengkalkulasi ketinggian efek pantulan. Perangkat Transmitter ini akan melakukan pemancaran sinyal yang dimulai dari frekuensi 1 MHz dan naik bertahap sampai mencapai frekuensi 20 MHz. Sinyal yang dipancarkan secara berurutan hingga mencapai ketinggian 1020 Km, akan di pantulkan dibeberapa lapisan Ionosfer ke Bumi dengan berurutan juga. Perangkat Receiver akan menerima sinyal yang kembali dan merekam waktu perjalanan gelombang dari pemancaran dan penerimaan sinyal. Waktu perjalanan sinyal ini menunjukkan jarak yang telah ditempuh sinyal tersebut mulai dari pemancaran sampai diterima kembali. Hasil rekaman berupa grafik hubungan antara frekuensi dengan ketinggian lapisan Ionosfer, atau sering disebut Ionogram. Page 44

57 III Hasil Penerimaan dan Perekaman Data CADI. Tabel 3.7 Data Bulanan Tahun 2016 TGL Bulan Target Jmh Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des 1 Tahun Data Data 1 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 2 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 3 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 4 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 5 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 6 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 7 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 8 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 9 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 10 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 11 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 12 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 13 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 14 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 15 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 16 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 17 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 18 * ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 19 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 20 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 21 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 22 ada ada ada ada ada pindah data ada ada ada ada ada 23 ada ada ada ada ada pindah data ada ada ada ada ada 24 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 25 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 26 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 27 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 28 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 29 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 30 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 31 ada ada ada ada ada ada ada Jumlah Ket : ada ada data alat dipasang mati lampu/dimatikan ada petir perbaikan alat * alat error, balun antena tx rusak data alat restart/data sedikit antena Perbaikan antena alat pindah sementara pindah alat mati kena petir Page 45

58 III Pengamatan Gangguan Lapisan Ionosfer Menggunakan GNU Radio Beacon Receiver (GRBR) III Tujuan dan Sasaran Tujuan kegiatan untuk penerimaan dan perekaman data karakteristik jumlah kandungan elektron dalam Ionosfer di atas wilayah Pulau Biak. Sasaran kegiatan adalah tersedianya data karakteristik jumlah kandungan elektron dalam Ionosfer untuk digunakan sebagai bahan penelitian. III Peralatan Yang Digunakan Dalam kegiatan penerimaan data Beacon dari satelit diperlukan beberapa peralatan yang tergabung menjadi sebuah sistem yang komplek, peralatan yang digunakan terdiri atas : GPS Receiver Antena Quadrifillar Helicoidal (QFH), frequensi 400MHz dan 150 MHz Pre-Amp LNK-146, untuk frequensi 150 MHz Pre-Amp LNK-450, untuk frequensi 400 MHz PC Software GPS-Control dan GNURadio-Beacon Sistem Operasi Linux Ubuntu Kondisi Peralatan Sampai saat ini peralatan GNU Radio Beacon Receiver (GRBR) masih berfungsi dengan baik dan masih dapat menerima data. III Pelaksanaan Kegiatan Penerimaan dan Perekaman Data Pelaksanaan pengamatan gangguan lapisan Ionosfer menggunakan data GNU Radio Beacon dilaksanakan tiap hari dengan penerimaan data dengan menggunakan antenna yang mengkombinasikan dua fasa jalur VHF (150MHz) dan UHF (400MHz). Sistem ini mengkombinasikan dua perbedaan fasa yang dipancarkan oleh satelit Page 46

59 pada orbit Low Earth Orbit (LEO) pada ketinggian Km, seperti OSCAR, COSMOS, RADCAL dan C/NOFS, diterima oleh antenna. Cara kerja dari alat ini adalah menerima gelombang radio dengan frequensi 150MHz dan 400MHz yang dipancarkan oleh satelit. Frequensi yang dipancarkan oleh satelit akan melewati lapisan Ionosfer sehingga saat melewati lapisan ini akan terjadi perubahan dan pembelokan arah gelombang (Refraksi Index Termodulasi / RIT) yang disebabkan oleh kerapatan lapisan Ionosfer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya TEC (Total Electron Content/total muatan electron pada Ionosfer) pada Ionosfer dapat terdeteksi dan dapat diukur. Data yang diterima antenna penerima akan disaring oleh 2 pre-amp yang masing masing mempunyai frequensi 150MHz (Pre-Amp LNK-146) dan frequensi 400MHz (Pre- Amp LNK-450). Data yang telah diolah akan menghasilkan gambar yaitu gambar hasil pengolahan frequensi 150MHz, frequensi 400NHz, initguess, dan mpspc. Berikut contoh dari hasil pengolahan yang berupa gambar : Gambar Hasil pengolahan frequensi 150MHz Gambar 3.6 merupakan contoh file pengolahan frequensi 150MHz dari satelit CNOFS. Disini dapat dilihat penerimaan data pada frequensi diantara -100MHz sampai - 150MHz dan pada frequensi diantara -50MHz sampai 50MHz. Page 47

60 Gambar Hasil pengolahan frequensi 400MHz Gambar 3.7 merupakan contoh file pengolahan frequensi 400MHz dari satelit CNOFS. Disini dapat dilihat penerimaan data pada bentang frequensi -200MHz sampai 200MHz. Garis biru tua di bagian belakang merupakan interferensi dari alat komunikasi lain. Gambar 3.18 Hasil pengolahan data initguess Pada gambar 3.8 memperlihatkan contoh file pengolahan data initguess. Data initguess merupakan data kemunculan frequensi diluar dari frequensi yang ditentukan oleh GNURadio_Beacon yaitu frequensi 150MHz dan 400MHz. Namun frequensi ini tidak akan mengganggu penerimaan data yang ada, sebab alat GNURadio_Beacon hanya akan menerima data pada frequensi 150MHz dan 400MHz. Data Initguess akan berbeda polanya sesuai jam dan tempat pengambilan data tersebut. Data Initguess pada gambar diatas ditunjukkan dengan warna biru. Page 48

61 Gambar 3.19 Hasil pengolahan data mpspc Pada gambar 3.9 diatas merupakan hasil pengolahan data mpspc. Pada gambar tersebut memperlihatkan frequensi yang dipancarkan oleh satelit dan diterima oleh penerima stasiun bumi. Saat frequensi bernilai negatif berarti satelit mendekati penerima dan bila frequensi bernilai positif berarti satelit menjauhi penerima. Pembelokan yang terlihat pada gambar tersebut merupakan pembelokan frequensi yang terjadi karena pembiasan dan perubahan arah yang disebabkan nilai kerapatan Ionosfer. Gambar-gambar diatas merupakan hasil pengolahan data dari satelit CNOFS, merupakan contoh hasil pengolahan data yang berwujud gambar. Selain satelit CNOFS ada tujuh satelit lagi yang diterima data radio Beacon-nya, yaitu satelit DMSF15, RADCAL, COSMOS2407, COSMOS2414, COSMOS2429, COSMOS2454, dan COSMOS2463. Data yang diterima dari satelit-satelit tersebut berbeda tiap harinya. Page 49

62 III Hasil Penerimaan dan Perekaman Data GRBR TGL Tabel 3.8. Data Bulanan GRBR Tahun 2016 Bulan Target Jmh Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Spt Okt Nop Des 1 Tahun 1 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 2 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 3 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 4 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 5 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 6 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 7 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 8 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 9 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 10 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 11 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 12 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 13 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 14 ada data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 15 ada data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 16 ada data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 17 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 18 ada data ada ada ada ada ada ada ada ada ada 19 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 20 ada ada data ada ada ada ada ada ada ada ada 21 ada ada data ada ada ada ada ada ada ada ada 22 ada ada ada ada ada pindah ada ada ada ada ada ada 23 ada ada ada ada ada pindah ada ada ada ada ada ada 24 ada ada ada ada ada data ada ada ada ada ada ada 25 ada ada ada ada ada data ada ada ada ada ada ada 26 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 27 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 28 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 29 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 30 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 31 ada ada ada ada ada ada ada Jumlah Data Data Ket : ada ada data alat dipasang mati lampu/dimatikan ada petir alat error data pindah alat mati kena petir alat restart/data sedikit perbaikan alat alat pindah sementara Page 50

63 III Minitoring Frekuensi Optimal Menggunakan radio ALE. III Tujuan dan Sasaran. Tujuan kegiatan untuk mengamati variasi lapisan Ionosfer pada Atmosfer guna mengetahui frekuensi optimal yang dapat dipakai radio broadcast dan radio komunikasi agar dapat menjangkau jarak terjauh. Sasaran kegiatan adalah tersedianya data karakteristik Ionosfer untuk pembuatan prediksi dan manajemen frekuensi komunikasi radio. III Peralatan Yang Digunakan Untuk tercapainya hasil yang maksimal dari pengamatan variasi lapisan Ionosfer diperlukan peralatan yang memadai, yaitu : PC / Laptop Modem Radio / Interface Radio Komunikasi Antena model Dipole Kondisi Peralatan Sampai saat ini masih beroperasi dengan baik. III Pelaksanaan Kegiatan Penerimaan dan Perekaman Data Kegiatan monitoring frekuensi dilakukan setiap hari dengan pengumpulan data yang didapat dari scanning frekuensi yang telah diset dalam radio. Sistem Automatic Link Establishment (ALE) menggunakan hasil pengukuran terbaru karakteristik kanal radio (data LQA : Link QualityAnalysis) yang disimpan di memori matrik. Kerja sistemnya dimana setiap radio pada jaringan mempunyai alamat atau identitas. Bila sedang tidak berkomunikasi, setiap stasiun secara konstan melakukan scan pada frekuensi yang ditentukan, dan mendengarkan kalau ada panggilan yang ditujukan kepadanya. Page 51

64 Untuk menghubungi satu stasiun tertentu, pemanggil cukup memilih alamat ALE. Radio akan mengecek matrik LQA-nya dan memilih frekuensi kerja terbaiknya, kemudian mengirimkan pesan pendek berisi identitas stasiun yang dituju. Bila stasiun penerima mendengar alamatnya dipanggil, dia akan berhenti scanning dan siap berada pada frekuensi tersebut. Kedua stasiun secara otomatis akan berkomunikasi untuk konfirmasi bahwa jalur telah terhubung dan siap untuk melakukan komunikasi lebih lanjut. Stasiun penerima yang semula diam, akan memancarkan alarm untuk memberitahu operator penerima akan adanya sinyal datang. Pada akhir pembicaraan, salah satu stasiun mengirim sinyal penutup komunikasi ke stasiun lainnya dan masing-masing kembali ke mode scanning. Kalau sistem tidak bisa terhubung pada pilihan kanal pertama, system akan memilih kanal terbaik berikutnya dari matriks LQA, dan mulai memanggil. Proses ini akan terus berulang sampai sistem terhubung atau semua kanal dicoba. Blok diagram radio ALE dapat dilihat pada gambar 3.10 Gambar 3.20 Blok Diagram Sistem Radio ALE Untuk tampilan data dari sistem ALE dapat dilihat pada gambar Gambar 3.21 Tampilan Sistem Radio ALE Page 52

65 Software yang digunakan untuk kegiatan radio ALE ini adalah MARS ALE/Military Affiliate Radio System Autometic Link Establishment, versi Antena yang digunakan model antena Dipole(dua kutub) setengah panjang gelombang. Antena Dipole dipasang horisontal dengan menghadap Barat-Timur mata angin. Dipilih jenis antena ini karena memiliki resonansi seimbang sehingga memiliki lebar frekuensi kerja yang sempit. Data yang diperoleh dari komunikasi radio berupa teks yang didownload tiap hari dan disimpan kemudian dikirim ke peneliti di LAPAN Bandung untuk di proses lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan data karakteristik Ionosfer untuk pembuatan prediksi dan manajemen frekuensi komunikasi radio. Page 53

66 III Hasil Penerimaan dan Perekaman Data Radio Ale. TGL Tabel 3.9. Data Bulanan Radio Ale Tahun 2016 Bulan Target Jmh Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Spt Okt Nop Des 1 Tahun 1 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 2 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 3 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 4 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 5 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 6 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 7 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 8 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 9 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 10 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 11 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 12 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 13 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 14 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 15 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 16 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 17 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 18 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 19 ada data ada ada ada ada ada ada ada ada ada 20 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 21 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 22 ada ada ada ada ada pindah ada ada ada ada ada ada 23 ada ada ada ada ada pindah ada ada ada ada ada ada 24 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 25 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 26 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 27 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 28 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 29 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 30 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 31 ada ada ada ada ada ada ada Data Data Jumlah Ket : ada ada data alat dipasang mati lampu/dimatikan ada petir alat error/perbaikan * radio & ps mati data alat restart/data sedikit perbaikan alat alat pindah sementara pindah Page 54

67 III Meteor Winds Propailing Radar / MWR. III Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan penerimaan dan perekaman data Meteor dilakukan setiap hari selama 24 jam, penerimaan data setiap 5 menit. Data yang diterima akan diproses oleh komputer Data Processing, dari proses tersebut menghasilkan data yang dapat dilihat secara langsung pada monitor dan langsung tersimpan. Gambar Prinsip Kerja HF/VHF All-Sky Interferometric Meteor Radar Prinsip kerja dari alat HF/VHF All-Sky Interferometric Meteor Radar dapat dilihat pada gambar dari gambar tersebut dapat dilihat cara kerja alat yaitu dengan memancarkan signal dengan frequensi 33,32 Mhz. Kemudian signal tersebut akan memancar keatas sampai ada jejak Serpihan Meteor yang memantulkan lagi kebawah. Signal yang terpantul kebawah akan diterima oleh antenna penerima/receiver. Dari antenna ini akan diteruskan kealat RF Sistem lalu diproses lagi kealat Radar Data Acquisition System. Dari pengolahan data pada alat ini didapatkan data berupa data gambar untuk ditampilkan dalam monitor pada PC. III Hasil Pengamatan Penerimaan data meteor untuk bulan januari-maret sering mengalami kendala, yaitu tidak diterimanya data secara baik dan kadang computer restart sehingga mengakibatkan data tidak komplit. Dengan adanya kendala tersebut, maka sering dilakukan perbaikan system secara remote baik oleh peneliti LAPAN Bandung maupun oleh pihak Australia, sebagai perakit peralatan. Page 55

68 Untuk data meteor secara umum bulan januari-maret merata, sebab dapat dilihat pada perubahan yang terus menerus yang terjadi pada meteor (meteor flux) dapat dilihat pada gambar Gambar Meteor Flux Pada gambar tersebut memperlihatkan perubahan yang terjadi dalam waktu 24 jam yang terjadi selama januari-maret memperlihatkan kejadian menonjol terjadi pada rentang waktu jam 12 siang sampai jam 12 malam. Untuk jam 12 sampai jam 12 siang terjadi sebaliknya. Page 56

69 III Hasil Penerimaan dan Perekaman Data Meteor TGL Tabel Data Bulanan Meteor Tahun 2016 Bulan Target Jumlah Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 1 Tahun 1 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 2 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 3 ada data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 4 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 5 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 6 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 7 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 8 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 9 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 10 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 11 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 12 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 13 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 14 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 15 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 16 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 17 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 18 ada ada ada data ada ada ada ada ada ada ada 19 ada ada ada data ada ada ada ada ada ada ada 20 ada ada ada data ada ada ada ada ada ada ada 21 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 22 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 23 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 24 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 25 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 26 ada ada ada ada data ada ada ada ada ada ada ada 27 ada ada ada ada data ada ada ada ada ada ada ada 28 ada ada ada ada data ada ada ada ada ada ada ada 29 ada ada ada ada data ada ada ada ada ada ada ada 30 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 31 ada ada ada ada ada ada ada Data Data Jumlah Ket : ada data ada data alat restart/data sedikit mati lampu/dimatikan ada petir alat error/perbaikan remote alat mati kena petir up upgrade alat * alat dimatikan sementara Page 57

70 III Pemantauan Geomagnet. Pemantauan geomagnet tidak dilakukan karena peralatan geomagnet mengalami kerusakan sejak awal tahun Kerusakan peralatan geomagnet sudah di koordinasikan dengan pusat terkait (Pusainsa) untuk melakukan maintenance. Namun sampai akhir tahun 2016 belum dilakukan perbaikan. III Pemantauan GISTM. Pemantauan pengamatan matahari dilakukan menggunakan peralatan GISTM, walaupaun tidak masuk dalam target perolehan data yang telah ditetapkan. Hasil penerimaan dan perekaman GISTM tahun 2016 ditunjukkan pada Tabel 3.7 sebagai berikut : Page 58

71 III Hasil Penerimaan dan Perekaman Data GISTM TGL Tabel Data penerimaan dan perekaman GISTM tahun 2016 Bulan Target Jumlah Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des 1 Tahun 1 data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 2 data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 3 data data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 4 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 5 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 6 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 7 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 8 data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 9 data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 10 data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 11 data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 12 data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 13 data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 14 data ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 15 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 16 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 17 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 18 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 19 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 20 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 21 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 22 ada ada ada ada ada pindah ada ada ada ada ada ada 23 ada ada ada ada ada pindah ada ada ada ada ada ada 24 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 25 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 26 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 27 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 28 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 29 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 30 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 31 ada ada ada ada ada ada ada Data Data Jumlah Ket : ada data ada data alat restart/data sedikit mati lampu/dimatikan ada petir alat error/perbaikan remote alat mati kena petir up upgrade alat * alat dimatikan sementara Page 59

72 Dari sasaran strategis pertama yaitu peningkatan data parameter satelit, data satelit dan data atmosfer atau ionosfer dengan indikator kinerja utama yaitu: Jumlah data atmosfer dan antariksa diperoleh target per Triwulan I (20,35%), Triwulan II (39,35%), Triwulan III (60,41%) dan Triwulan IV (82,05%) seperti ditunjukkan pada Tabel 3.6. Tabel Rekapitulasi Data Antariksa dan Atmosfer setiap triwulan tahun NO URAIAN KEGIATAN TW I TW II TW III TW IV Jumlah 1 Akuisisi Data CADI Akuisisi Data GRBR Akuisisi Data ALE Akuisisi Data Meteor Akuisisi Data Geomagnet Realisasi (data) Capaian (%) 20,35 39,35 60,41 82,05 Dari sasaran strategis pertama yaitu peningkatan data parameter satelit, data satelit dan data atmosfer atau ionosfer dengan indikator kinerja utama yaitu: Jumlah data atmosfer dan antariksa diperoleh target 1395 dari rencana 1700 data (82.05%) seperti diperlihatkan seperti Tabel 3.7. Sebagai perbandingan jika data GISTM diperhitungkan untuk menggantikan data Geomagnet ditunjukkan pada Tabel Tabel Jumlah data atmosfer dan antariksa Tahun 2016 NO URAIAN KEGIATAN TARGET REALISASI PERSENTASE ( % ) 1 Akuisisi Data CADI ,1 2 Akuisisi Data GRBR ,7 3 Akuisisi Data ALE ,4 4 Akuisisi Data Meteor ,05 5 Akuisisi Data Geomagnet TOTAL ,05 % Page 60

73 Tabel Jumlah data atmosfer dan antariksa Tahun 2016 NO URAIAN KEGIATAN TARGET REALISASI PERSENTASE ( % ) 1 Akuisisi Data CADI ,1 2 Akuisisi Data GRBR ,7 3 Akuisisi Data ALE ,4 4 Akuisisi Data Meteor ,05 5 Akuisisi Data GISTM ,17 TOTAL ,19 III.2.2 Sasaran Strategis Kedua. Sasaran strategis kedua yaitu Terselenggaranya layanan iptek kedirgantaraan yang mempunyai 2 indikator pencapaian sasaran yaitu : 1. Jumlah pengguna layanan publik daerah. 2. Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak Sasaran tersebut dapat dicapai dengan melakukan kegiatan akuisisi data satelit Lapan Tubsat, dimana output dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : III Jumlah pengguna layanan publik daerah. III Sosialisasi dan Bimbingan Teknis. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan terutama di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Biak Numfor, untuk menjaga hubungan yang lebih harmonis antar instansi terkait. Disamping menjelaskan tentang tugas dan fungsi Lapan juga memberikan informasi tentang tugas dan fungsi Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak secara detail dan manfaatnya untuk SKPD, Perguruan tinggi, Sekolah dan Masyarakat di Kabupaten Biak Numfor. Sosialisasi pertama dilakukan pada Bulan Februari 2016, yaitu Sosialisasi Gerhana Matahari Sebagian di Balai Biak. Peserta yang diundang yaitu Dinas Pendidikan Bab Biak numfor dan perwakilan Guru guru dan Siswa siswi dari Sekolah Menengah Lanjutan Atas (SLTA) se Kabupaten Biak Numfor dengan Nara Sumber dari Pusainsa Bandung. Page 61

74 Contoh Foto kegiatan sosialisasi : Gambar 3.1 Sosialisasi Peluncuran Balon Stratosfer Gambar 3.21 Sosialisasi Peluncuran Balon Stratosfer Gambar 3.24 Sosialisasi Gerhana Matahari Sebagian Gambar 3.25 Sosialisasi Gerhana Matahari Sebagian Page 62

75 Sosialisasi kedua yaitu Sosialisasi Pengenalan Stasiun Bumi TT&C dan Pengamatan Antariksa Menggunakan Teleskop di Balai Biak. Peserta yang perwakilan bapak Ibu Guru dan siswa siswi dari 19 Sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor dengan Nara Sumber Mr. Sahoo serta Tim Pengamatan Balai Biak. Contoh Foto kegiatan sosialisasi : Gambar 3.26 Sosialisasi Pengenalan Stasiun Bumi TT&C dan Pengamatan Antariksa Menggunakan Teleskop Gambar 3.27 Sosialisasi Pengenalan Stasiun Bumi TT&C dan Pengamatan Antariksa Menggunakan Teleskop Page 63

76 III Pelayanan Data Penginderaan Jauh Kepada Pengguna. Balai penjejakan dan kendali wahana Antariksa Biak juga melayani permintaan data peta citra satelit dari beberapa daerah / Instansi. Pada tahun 2016 ada sebanyak 10 Instansi yang telah mengirim surat permohonan ke Balai Biak seperti ditunjukkan pada table14 berikut : Tabel 3.15 Instansi yang telah membuat surat permohonan ke Balai Biak. No. Tanggal Nama Instansi Uraian Dipenuhi 1 8 Jan 2016 Pangkalan TNI AU Manuhua Biak Informasi data NOAA 18 dan NOAA 19 Informasi Satelit NOAA 2 13 Jan 2016 Dharma Narayan Rath PCS Kota Biak 1 lb A Feb 2016 Pangkalan TNI AU Manuhua PCS Bandata Frans 1 lb A0 Biak Kaisiefo 4 13 Mei 2016 Komando Resort Militer PCS Kab Biak Numfor 2 lb A0 / PVB Biak Numfor 2. PCS Kab Supiori 5 10 Jun 2016 Bappeda Kab Supiori PCS Kab Supiori 1 lb A Jun 2016 Ketua Adat Kelompok Peduli PCS sebagian Kab 1 lb A0 dan Pemerhati Hak Warisan Kel. Sawen Supiori 7 22 Jun 2016 Bank Irian Sentosa Cab. Biak 1. PCS Kab Biak Numfor 2 lb A0 Numfor 2. PCS Kab Supiori 8 22 Jun 2016 Kodim 1708 Biak Numfor 1. PCS Kab Biak Numfor 2 lb A0 2. PCS Kab Supiori 9 4 Agt 2016 Kanwil Badan Pertanahan PCS Pulau Owi Kab Biak 1 lb A0 Nasional Prop. Papua NUmfor Sep 2016 DDPU Kab Supiori PCS Pulai Rani dan Pulai 1 lb A0 Insobabi Okt 2016 Dinas Kesehatan / Puskesmas Biak Kota PCS Kota Biak 1 lb A Okt 2016 Pangkalan TNI AL Biak PCS Kota Biak 1 lb A Ok 2016 Komando Operasi TNI AU Peta Citra Satelit NOAA Pangkalan TNI AU Manuhua 2 lb A4 dan informasi satelit NOAA Dengan perubahan struktur organisasi melalui perka No. 16 tahun 2015 tentang Organisasi Tata Kerja Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh, dimana Balai yang ada di daerah melaksanakan tugas layanan publik. Maka semua surat permohonan yang berkaitan dengan produk data kedirgantaraan ke Balai Biak dapat dilayani sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. Page 64

77 Disamping itu Balai Biak juga memberikan kenag-kenangan berupa peta citra satelir (PCS) kepada sekolah yang berjunjung ke Balai Biak dalam rangka edukasi Iptek kedirgantaraan. Beberapa sekolah yang telah melakukan kunjungan ke Balai Biak yaitu SMA Negeri 1 Biak Kota Klas 3 Jurusan IPA, SMA Yapis klas 3 Jurusan IPS, dan SMA YPK Okumene Manokwari klas 3 jurusan IPA dan IPS. III Kunjungan Edukasi dari Sekolah ke Balai Biak. ` Berdasarkan surat permohonan dari Kepala Sekolah SMA Negeri I Biak Kota, Klas 12 IPA akan berkunjung ke Balai Biak sesuai dengan materi pelajaran pemanfaatan penginderaan jauh dan system informasi geografi. Kunjungan dari Siswa siswi SMA Negeri Biak Kota Klas 12 IPA dengan 4 Guru pendamping pada tanggal 13 Oktober Selanjutnya di berikan materi Geografi dan Penginderaan Jauh oleh Eko Yunianto Wahyu Widodo, S.Kel, serta kunjungan ke fasilitan penerimaan data penginderaan jauh Balai Biak. Beberapa Contoh foto kunjungan : Gambar Kunjungan SMA Negeri I Biak Kota Klas 12 IPA 1. Page 65

78 Gambar Kunjungan SMA Negeri I Biak Kota Klas 12 IPA 1. Kunjungan yang kedua dari SMA Yapis Biak Klas 12 IPS. Kunjungan dari Siswa SMA Yapis Biak 12 IPS dengan 2 Guru pendamping pada tanggal 1 Nopember 2016 sesuai surat permohonan dari Kepala Sekolah SMA Yapis Biak denga materi penginderaan jauh. Selanjutnya di berikan materi Geografi dan Penginderaan Jauh oleh Daniel Sande Bona, ST.MSc serta kunjungan ke fasilitan penerimaan data penginderaan jauh Balai Biak. Kunjungan yang ketiga dari SMA YPK Okumene Klas 12 IPA dan IPS Manokwari. Kunjungan dari Siswa siswi SMA YPK Okumene Klas 12 IPA dan IPS berjumlah 40 siswa dengan 10 Guru pendamping pada tanggal 28 Nopember 2016 sesuai surat permohonan dari Kepala Sekolah SMA SMA YPK Okumene Manokwari denga materi study Lapangan Mata Pelajaran Geografi (Astronomi) dan Fisika. Selanjutnya di berikan materi Astronomi oleh Rohmat Yulianto dan Penginderaan Jauh oleh Daniel Sande Bona, ST.MSc. Untuk melengkapi kunjungan para siswa diajak berkunjung ke fasilitan penerimaan data penginderaan jauh Balai Biak. Beberapa Contoh foto kunjungan : Page 66

79 Gambar Kunjungan SMA YPK Okumene Manokwari Papua Barat Klas 12 IPA dan IPS. Gambar Kunjungan SMA YPK Okumene Manokwari ke Fasilitas India. Page 67

80 III Indek Kepuasan Masyarakat atas Layanan Iptek LAPAN Biak. Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa Biak telah melakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) atas layanan Balai Biak. Dari hasil Rekapitulasi nilai SKM berdasarkan Standar Pelayanan Publik (SPP) di klasifikasikan berdasarkan Triwulan. Rekapitulasi SPP Triwulan I, II, III, dan IV ditunjukkan pada Tabel 3.16, Tabel 3.17, Tabel 3.18 dan Tabel Dari hasil Survei Kepuasan Masyarakat atas layanan Balai Biak Triwulan Isebesar 84,5 %, Triwulan II sebesar 74.6 %, Triwulan III sebesar 79,63% dan Triwulan IV sebesar 76,04 %. Tabel 3.16 Rekapitulasi nilai SKM berdasarkan Standar Pelayanan Publik (SPP) Triwulan I JUMLAH NILAI RESPONDEN NO. SATUAN KERJA JUDUL SPP PER SATKER SPP SATKER SPP 1 Balai Biak 1 Pelayanan Data 4 Penginderaan Jauh Layanan Bimtek 22 Tabel 3.17 Rekapitulasi nilai SKM berdasarkan Standar Pelayanan Publik (SPP) Triwulan II NO. SATUAN KERJA JUDUL SPP JUMLAH NILAI RESPONDEN PER SATKER SPP SATKER SPP 1 Balai Biak 1 Pelayanan Data Penginderaan Jauh 1 2 Layanan Kunjungan Ilmiah , Layanan Bimtek 13 Page 68

81 Tabel 3.18 Rekapitulasi nilai SKM berdasarkan Standar Pelayanan Publik (SPP) Triwulan III JUMLAH NILAI RESPONDEN NO. SATUAN KERJA JUDUL SPP PER SATKER SPP SATKER SPP 1 Balai Biak 1 Pelayanan Data 3 Atmosfer Antariksa 2 Layanan Data Inderaja ,63 79,63 3 Layanan Kunjungan Ilmiah 3 Tabel 3.19 Rekapitulasi nilai SKM berdasarkan Standar Pelayanan Publik (SPP) Triwulan IV NO. SATUAN KERJA JUDUL SPP JUMLAH NILAI RESPONDEN PER SATKER SPP SATKER SPP 1 Balai Biak 1 Kunjungan Ilmiah Bimbingan teknis 4 3 Kunjungan Teknis Layanan data Inderaja 2 III. 3. Perbandingan Capaian IKU 2015 Terhadap IKU 2016 Capaian IKU tahun 2015 dan IKU 2016 ada beberapa perbedaan. Kegiatan Balai Biak berdasarkan Perka LAPAN Nomor 05 Tahun 2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja UPT Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa (BPKWA) Biak. IKU tahun 2015 merujuk pada renstra Balai Biak tahun yang mengalami beberapa perubahan sasaran strategis. Perubahan pertama tahun 2012, yang mempunyai dua Sasaran Strategis dan 6 Indikator Kinerja Utama. Perubahan kedua tahun 2013, yang mempunyai tiga Sasaran Strategis dan tiga Indikator Kinerja Utama. Kegiatan pada tahun 2015 mengikuti Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama pada perubahan renstra tahun Page 69

82 Pada tahun 2015 BPKWA Biak telah berhasil mencapai 3 sasaran strategis dengan IKU seperti ditunjukkan pada Tabel 3.10 dimana sasaran strategisnya adalah : 1. Meningkatnya akuisisi dan layanan data penginderaan jauh, pengamatan atmosfer dan antariksa. 2. Meningkatnya pelaksanaan penjejakan, pengukuran jarak jauh, pengendalian dan peluncuran satelit 3. Meningkatnya penyiapan bahan dan pelaksanaan kerjasama teknis Tabel 3.20 Capaian Sasaran Strategis Dari Target Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS 1. Peningkatan akuisisi dan layanan data penginderaan jauh, pengamatan atmosfer dan antariksa 2. Peningkatan pelaksanaan penjejakan, pengukuran jarak jauh, pengendalian dan peluncuran satelit 3. Peningkatan penyiapan bahan dan pelaksanaan kerjasama teknis INDIKATOR KINERJA 1. IKU 1 : Jumlah akuisisi penginderaan jauh, data atmosfer dan antariksa 2. IKU 2 : Jumlah akuisisi data misi satelit dan akuisisi data TT&C satelit Lapan 3. IKU 3 : Jumlah bahan persiapan kerjasama teknis SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN Data % Data % Dokumen % Secara keseluruhan capaian sasaran strategis dari target yang telah ditentukan pada rencana strategis tahun anggaran 2015 dapat tercapai bahkan terdapat 1 sasaran strategis yang melampaui target yaitu : 1. Sasaran strategis dengan IKU 1 terealisasi 2440 data dari target 3858 data dengan capaian 158 %; 2. Sasaran strategis dengan IKU 2 terealisasi 349 data dari target 775 data dengan capaian 45 %; kegagalan ini disebabkan oleh penundaan peluncuran Satelit Lapan A2. Page 70

83 2. Sedangkan sasaran strategis dengan IKU 3 terealisasi dari target 2 dokumen kegiatan sosialisasi. Sedangkan pada tahun 2016, kegiatan Balai Biak Berdasarkan Perka LAPAN Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa Dan Atmosfir dan Penginderaan Jauh Biak. Adapun Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Balai Biak Berdasarkan Keputusan Kepala LAPAN dan Renstra Balai Biak tahun yanh mempunyai dua Sasaran Strategis dan lima Indikator Kinerja Utama. Pada tahun 2016 Balai Biak telah berhasil mencapai 2 sasaran strategis dengan 5 IKU seperti ditunjukkan pada Tabel 3.14 dimana sasaran strategisnya adalah : Tabel Capaian Sasaran Strategis Dari Target Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Peningkatan data parameter satelit, data satelit dan 1 Jumlah data penjejakan dan kendali satelit 775 data 892 data 115,10 % data atmosfer Jumlah akuisisi data 2 atau ionosfer. satelit data 3129 data 104,3% 3 Jumlah data atmosfer 1700 data 1395 Data 82,05 % 2. Terselenggaranya layanan iptek kedirgantaraan. dan antariksa. 4 Jumlah pengguna layanan publik daerah. 5 Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak. 10 Instansi 13 Instansi 130 % 78,5 Indeks 76,04 Indeks 96,85 % Secara keseluruhan capaian sasaran strategis dari target yang telah ditentukan pada rencana strategis tahun anggaran 2016 dapat tercapai bahkan terdapat 2 IKU yang melampaui target yaitu : 1. Sasaran strategis pertama dengan IKU 1 terealisasi 892 data dari target 775 data dengan capaian 115,10 %; 2. Sasaran strategis pertama IKU 2 terealisasi 3129 data dari target 3000 data dengan capaian 104,3%; Page 71

84 3. Sasaran strategis pertama dengan IKU 3 terealisasi 1395 data dari target 1700 data dengan capaian 82,05 %. Hal ini karena adanya peralatan Geomagnet yang mengalami kerusakan sejak awal tahun 2016 dan sampai akhir tahun 2016 belum di perbaiki. Harapan kami tahun 2017 peralatan yang digunakan untuk memcapai sasran strategis bisa diperbaiki atau menggunakan peralatan GISTM milik Pusainsa. Sehingga jika ada kerusakan alat, maintenance cukup dari Pusat terkait. 4. Sasaran strategis kedua dengan IKU 1 terealisasi 10 Instansi dari target 13 Instansi dengan capain 130 %. 5. Sasaran strategis kedua dengan IKU 2 terealisasi 76,04 IKM dari target 78,5 IKM dengan capaian 96,85 %. III. 4. Akuntabilitas Keuangan. a. Realisasi Anggaran LAPAN Tahun 2016 Tabel Realisasi Anggaran Balai Biak Tahun 2016 ALOKASI ANGGARAN Pencapaian Sasaran Strategis Layanan Perkantoran dan Operasional PAGU ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) % Realisasi , ,21 Total ,14 Pagu Dipa Balai Biak tahun 2016 adalah sebesar Rp ,- yang terdiri dari Pencapaian Sasaran Strategis sejumlah Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (98,5%) dan Layanan Perkantoran dan Operasional sejumlah Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (93,21%). Secara keseluruhan akuntabilitas keuangan tercapai dengan daya serap sebesar 94,14%, dari Pagu Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (94,14%) serta sisa anggaran sebesar Rp ,- (5,86%). Sisa anggaran ini disebabkan karena adanya sisa belanja pegawai sebesar Rp ,- (5,05%). Hal ini disebabkan karena adanya pegawai yang pindak ke Pusteksat 1 orang sejak bulan Page 72

85 Januari 2016, pensiun 2 orang pada bulan Mei 2016 dan bulan Oktober Belanja barang sebesar Rp ,- (0,48%) dan belanja modal sebesar Rp ,- (0,33%). b. Pagu dan Realisasi per Sasaran Strategis LAPAN Tahun 2016 Pagu anggaran Balai Biak yang terkait langsung dengan indikator kinerja (IKU) yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran strategis adalah sebesar Rp ,- dan dapat terealisasi sebesar Rp ,- (89.82%). Adapun rincian persasaran strategis ditunjukkan pada Tabel Tabel Pagu dan Realisasi per Sasaran Strategis Balai Biak Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Peningkatan data Jumlah data penjejakan parameter satelit, dan kendali satelit (98,92%) data satelit dan Jumlah akuisisi data data atmosfer atau satelit. (99,35%) ionosfer. 3 Jumlah data atmosfer dan antariksa. (99,49%) 2. Terselenggaranya 4 Jumlah pengguna layanan iptek layanan publik daerah. (96,60%) kedirgantaraan. 5 Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak (98,50%) Jumlah Dari Tabel 3.15 terlihat bahwa pencapaian sasaran strategis pertama IKU 1 sejumlah Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (98,92%), pencapaian sasaran strategis pertama IKU 2 sejumlah Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (99,35%), pencapaian sasaran strategis pertama IKU 3 sejumlah Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (99,49%). Sedangkan Daya serap Page 73

86 pencapaian sasaran strategis pertama dan kedua mendekati 100%. Sedangkan pencapaian sasaran strategis kedua IKU 1 sejumlah Rp ,- (96,60%), dan pencapaian sasaran strategis kedua IKU 2 sejumlah Rp ,- (98,50%). c. Capaian IKU dan Realisasi Anggaran per Sasaran Tahun Tabel Capaian IKU dan Realisasi Anggaran per Sasaran Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Realisasi Capaian IKU ( IKU ) (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Peningkatan data Jumlah data penjejakan 1 parameter satelit, dan kendali satelit 115,10 % (98,92%) data satelit dan Jumlah akuisisi data 2 data atmosfer atau satelit. 102,43% (99,35%) ionosfer. 3 Jumlah data atmosfer dan antariksa. 78,76 % (99,49%) 2. Terselenggaranya 4 Jumlah pengguna layanan iptek layanan publik daerah. 100 % (96,60%) kedirgantaraan. 5 Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak. 96,85 % (98,50%) Penilaian efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya dapat dilihat dari tabel diatas, dimana dengan serapan anggaran yang mendekati maksimal dapat memenuhi sejumlah target yang ditetapkan dalam indikator kinerja. untuk mendukung Indikator kinerja 1 target yang ingin dicapai 100%, berhasil dilakukan mencapai 115% dengan daya serap anggaran 98,92%. Untuk indikator kinerja 2 mencapai target 102,43% dengan daya serap anggaran 99,35%%. Untuk inikator kinerja 3 mencapai target 78,76% dengan daya serap 99,49%. Untuk indikator kinerja 3 tidak mencapai target maksimal karena adanya kerusakan peralatan sejak awal tahun Sedangkan Indkator kinerja 4 mencapai target 100% dengan daya serap anggaran 96,60%, dan Indkator kinerja 5 mencapai target 96,85% dengan daya serap anggaran 98,50. d. Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2015 dan 2016 Page 74

87 Tabel Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2015 dan 2016 PROGRAM 1. Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa PAGU ANGGARAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 REALISASI (88,08%) PAGU ANGGARAN REALISASI (94,14 %) Berdasarkan Tabel 3.20, alokasi anggaran untuk program yang ditetapkan mengalami peningkatan. Sebagai perbandingan, pada tahun 2015 program dicapai dengan daya serap 88,08%. Sedangkan pada tahun 2016, daya serap anggaran sebesar 94,14% dapat mencapai pula keseluruhan target untuk mencapai program yang ditetapkan. Page 75

88 BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil analisis capaian kinerja yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya, ada dua sasaran strategis Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak yaitu : 1. Meningkatnya data parameter satelit, data satelit dan data atmosfer atau ionosfer. 2. Terselenggaranya layanan iptek kedirgantaraan secara optimal. Secara umum target-target yang ada telah berhasil dicapai sesuai dengan rencana pada PK tahun 2016 dan Renstra BPKWA Biak tahun Hasil capaian kinerja tersebut sudah merupakan upaya optimal dalam penggunaan sumberdaya yang tersedia di Balai Biak. Pencapaian kinerja di tahun 2016 merupakan faktor pemicu yang baik dan nantinya akan dijadikan acuan keberhasilan Balai Biak dalam melaksanakan tupoksinya demi pencapaian visi Balai Biak yakni Menjadi Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak yang andal untuk mendukung Pusat Unggulan sehingga dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2017 akan lebih baik dan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dalam pembuatan LAKIP Satuan Kerja Balai Biak ini, tentu saja masih jauh dari yang diharapkan, namun apa yang telah diuraikan didalamnya sudah merupakan usaha untuk menyampaikan segala informasi dari hasil program kegiatan yang telah dilakukan di Tahun Anggaran Page 76

89 LAMPIRAN Page 77

90 Page 78

91 Page 79

92 Page 80

93 Page 81

94 Page 82

95 Page 83

96 Page 84

97 Page 85

98 TABEL HASIL PENGUKURAN KINERJA Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Peningkatan data parameter satelit, data satelit dan 1 Jumlah data penjejakan dan kendali satelit 775 data 892 data 115,10 % data atmosfer Jumlah akuisisi data 2 atau ionosfer. satelit data 3129 data 104,3% 3 Jumlah data atmosfer 1700 data 1395 Data 82,05 % 2. Terselenggaranya layanan iptek kedirgantaraan. dan antariksa. 4 Jumlah pengguna layanan publik daerah. 5 Indek Kepuasan Masyarakat atas layanan Iptek LAPAN Biak. 10 Instansi 13 Instansi 130 % 78,5 Indeks 76,04 Indeks 96,85 % Page 86

99 LEARN & GROWTH PERSPECTIVE INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE CUSTOMER PERSPECTIVE PETA STRATEGIS SS 1 : Peningkatan data parameter satelit, data satelit dan data atmosfer atau ionosfer SS2: Terselenggaranya layanan teknologi penerbangan dan antariksa SS3: Terselenggaranya operasional akuisisi data TTC, Misi Satelit, antariksa dan atmosfer SS4: tersedianya data dan informasi penerbangan dan antariksa SS5:Meningkatnya kapasitas SDM aparatur lingkup Balai kendali satelit, pengamatan antariksa dan atmosfer dan penginderaan jauh SS6 : Terkelolanya DIPA Balai kendali satelit, pengamatan antariksa dan atmosfer dan penginderaan jauh secara optimal Page 87

100 SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA Page 88

RENSTRA TAHUN

RENSTRA TAHUN Revisi-1 RENSTRA TAHUN 2015-2019 PENERBANGAN DAN ( L A P A N Jl. Angkasa Trikora, Desa Sumberker, Biak Papua Telp. 0981 21078, Fax. 0981 RENSTRA BALAI LAPAN BIAK 2015-2019 Page 1 RENCANA STRATEGIS TAHUN

Lebih terperinci

Laporan Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN.. LATAR BELAKANG Seiring tuntutan masyarakat terhadap pelayanan, unit penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan pelayanan. Pelayanan publik

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 133, Tamb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 133, Tamb No.1575, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAPAN. ORTA. Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, dan Penginderaan Jauh Biak. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-82.1-/216 DS8916-4341-221-882 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 TAHUN ANGGARAN 213 (82) (1) (82.1.6) PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (4541) BALAI PENJEJAKAN DAN KENDALI WAHANA ANTARIKSA BIAK PROPINSI (25) (2) PERHITUNGAN TAHUN 213 Halaman

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER SUMEDANG Jl. Raya Bandung Sumedang KM 31, Desa Haurngombong, Kec. Pamulihan, Kab. Sumedang, Jawa

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014 A. LATAR BELAKANG Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I. PENDAHULUAN...1 1.1 Kondisi Umum...1 1.1.1 Profil Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang...1 1.1.2. Capaian Balai Pengamatan Antariksa Dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB V PERTANGGUNGJAWABAN LURAH

BAB V PERTANGGUNGJAWABAN LURAH BAB V PERTANGGUNGJAWABAN LURAH Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu : Bentuk Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100 menit) Tujuan : Praja dapat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL BALAI PENGAMATAN DIRGANTARA PONTIANAK Jalan Lapan No. 01 Siantan Hulu, 78241 Telp.(0561) 883306, 881599, Faks. 0561-883306

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS OPERASI SATELIT AMATIR

BIMBINGAN TEKNIS OPERASI SATELIT AMATIR BIMBINGAN TEKNIS OPERASI SATELIT AMATIR PENGANTAR TEKNOLOGI GROUND STATION Rizki Permala Pusat Teknologi Satelit September 2017 Ground Station...? stasiun yang didesain untuk dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2011 TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, KINERJA, PENGUKURAN, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN / MASALAH DAN

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Balai Pengamatan Antariksa Dan Atmsofer Pasuruan Jl. Raya Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur 67155 Telp. 0343-851887,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA 2015-2019 PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA Jl. Cisadane No. 25 Cikini, Jakarta Pusat www.puskkpa.lapan.go.id DAFTAR ISI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Strategis BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor merupakan salah satu unit kerja teknis yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2010 tentang Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Dibuat Di : Pontianak Pada Tanggal : Januari Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pontianak

Dibuat Di : Pontianak Pada Tanggal : Januari Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pontianak PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIN) merupakan laporan pertanggungjawaban berbentuk dokumen tertulis yang dapat memberikan penjelasan secara transparansi dan jelas atas pelaksanaan visi dan misi, capaian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-82.1-/215 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara.

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 TAHUN ANGGARAN 213 (82) (1) (82.1.6) PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (68992) LOKA PENGAMATAN DIRGANTARA SUMEDANG PROPINSI (2) JAWA BARAT (13) PERHITUNGAN TAHUN 213 Halaman

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) ASISTEN DEPUTI BIDANG MATERI PERSIDANGAN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanah Inpres Nomor 7 Tahun 1999, Asisten Deputi Bidang Materi

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SAKIP adalah rangkaitan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2016 INSPEKTORAT Jalan LAPAN No. 8, Pekayon, Pasar Rebo Telp. (021) 87720685, Faks. (021) 87720685 Jakarta 13710 Page 1 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tujuan 1.4 Sasaran 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Pengertian dan Istilah BAB II JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN 2.1 Data

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

ngadilan Agama Tangerang

ngadilan Agama Tangerang LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN AGAMA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2011 KATA PENGANTAR Memenuhi surat Pengadilan Tinggi Agama Banten Nomor: W.27- A/1528/OT.01.2/XI/2011,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN 2015-2019 BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

E X E C U T I V E S U M M A R Y

E X E C U T I V E S U M M A R Y E X E C U T I V E S U M M A R Y pada telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas kinerja dengan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diperuntukkan bagi para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL TAHUN 2011 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( LAPAN ) Jl. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, Telp.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN AKUNTABILITAS Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.01/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 33 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dirgantara serta

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS 2011-2016 2.1.1. Pernyataan Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan dan pandangan jauh kedepan, kemana organisasi akan dibawa dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk

Lebih terperinci

STASIUN BUMI PENGINDERAAN JAUH PAREPARE

STASIUN BUMI PENGINDERAAN JAUH PAREPARE STASIUN BUMI PENGINDERAAN JAUH PAREPARE Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 6, Kota Parepare 91112, Provinsi Sulawesi Selatan Telp. (421) 22288 (hunting), Fax. (421) 2227, 3311664 Mail: lapan.parepare@lapan.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR Sesantih Angayubagya kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Klungkung dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 PROGRAM/ KEGIATAN 3 100% 100% 100%

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 PROGRAM/ KEGIATAN 3 100% 100% 100% PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 UNIT KERJA : BAGIAN BINA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET TAHUN ANGGARAN : 2013 SASARAN STRATEGIS 2. 3. 4. INDIKATOR KINERJA 1 2 1. Meningkatnya Sistem 1. Prosentase Pelayanan

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 Halaman : 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 6.043.751.000 3533 Pengembangan Teknologi Satelit 6.043.751.000 3533.001 Akuisisi Data Satelit (Biak) 3 Laporan 1.444.069.000

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH D I S U S U N O L E H : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1084, 2012 KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( LAPAN ) Jl. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, P.O.Box 1020 / JAT

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( LAPAN ) Jl. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, P.O.Box 1020 / JAT LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( LAPAN ) Jl. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, P.O.Box 1020 / JAT Telp. (021) 4892802, 4895040, Fax. (021) 4894815, 4892884, Website : www.lapan.go.id KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan RSUP Dr. Sardjito dalam menjalankan peranannya sebagai Rumah Sakit Tipe A Pendidikan sangat

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) B PMPT Provinsi Jawa Barat sebagai

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PENETAPAN KINERJA, RENCANA AKSI, DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci