STASIUN BUMI PENGINDERAAN JAUH PAREPARE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STASIUN BUMI PENGINDERAAN JAUH PAREPARE"

Transkripsi

1 STASIUN BUMI PENGINDERAAN JAUH PAREPARE Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 6, Kota Parepare 91112, Provinsi Sulawesi Selatan Telp. (421) (hunting), Fax. (421) 2227, Mail: Web:

2 LAPORAN INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) STASIUN BUMI PENGINDERAAN JAUH PAREPARE TAHUN 216 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah bentuk transparansi dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan visi dan misi, capaian sasaran strategis dan target Indikator Kinerja Utama (IKU), Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (SBPJ) Parepare sebagai sebuah Unit pelaksana tenis (UPT) dari Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh (Pustekdata) telah menyusun laporan tersebut sebagai pertanggungjawaban tertulis. LAKIP SBPJ Parepare merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapain tujuan dan sasaran strategis. LAKIP SBPJ Parepare disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 214 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP merupakan bentuk akuntabilitas kinerja yang berfungsi antara lain sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif. LAKIP juga sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat dan merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja satuan kerja. Sebagai fungsi kendali, kebijakan dan capaian yang dilaporkan secara transparan kepada masyarakat membantu perwujudan good corporate governance. Sedangkan dari fungsi pemacu peningkatan kinerja, LAKIP dapat membantu internal SBPJ Parepare I

3 dalam melaksanakan self assesment atas kinerjanya guna perbaikan dan peningkatan di masa mendatang. Visi SBPJ Parepare adalah menjadi stasiun bumi satelit penginderaan jauh multimisi berstandar internasional untuk memenuhi kontinuitas ketersediaan data nasional harus menjadi ruh dalam setiap pelaksanaan tugas dan fungsi. Dalam visi tersebut terkandung tanggungjawab yang harus diemban dan tantangan Hubungi Kami Telp. (421) (HUNTING), FAKSIMILE (421) , 2227 Mail: Web: yang harus profesionalisme, ditaklukan kredibilitas, demi terwujudnya tranparansi dan akuntabilitas. Misi yang telah ditetapkan telah mampu mencapai target kinerja pada tahun 216, keberhasilan tersebut adalah integrasi dari berbagai komponen, mulai dari peralatan dan fasilitas stasiun bumi, sumber daya manusia, tata kerja dan tentu saja dukungan anggaran. Tidak kalah pentingnya adalah masyarakat pengguna data penginderaan jauh, khususnya pemerintah daerah yang menjadi tolok ukur kepuasan pelayanan publik SBPJ Parepare. LAKIP ini perlu dianalisis dan direview secara objektif, sehingga apa yang dilaporkan adalah bentuk transparansi yang diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk peningkatan kinerja tahun berikutnya baik di internal SBPJ Parepare maupun instansi Pusat di atasnya. Atas tercapainya target kinerja Tahun 216, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran SBPJ Parepare yang telah memberikan kontribusinya. Parepare, Januari 217 KEPALA STASIUN BUMI PENGINDERAAN JAUH PAREPARE SUTAN TAKDIR ALI MUNAWAR, B.Eng. NIP II

4 IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN IKHTISAR EKSEKUTIF Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (SBPJ) Parepare adalah sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang melaksanakan tugas teknis operasional di bidang teknologi dan data penginderaan jauh (inderaja). Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (SBPJ) Parepare adalah ujung tombak sistem stasiun bumi penginderaan jauh LAPAN. SBPJ Parepare adalah cerminan keberhasilan dan kegagalan sistem akuisisi data penginderaan jauh LAPAN. Sebagai sebuah UPT, wilayah kerja SBPJ Parepare dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional serta urusan pemerintah tidak lagi dibatasi oleh wilayah administrasi pemerintahan tertentu. SBPJ Parepare mempunyai tugas melaksanakan penerimaan, perekaman dan pengolahan data satelit penginderaan jauh sumber daya alam, lingkungan dan cuaca, serta distribusi dan pelayanan teknis pemanfaatan data satelit penginderaan jauh. Dalam rangka merealisasikan visi dan misi, SBPJ Parepare telah menetapkan dua sasaran strategis pada tahun 216, yaitu (1) kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam, lingkungan, dan cuaca secara near real time dan (2) pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial. Indikator Kinerja untuk mencapai sasaran strategis tersebut direpresentasikan dengan empat Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu (1) Jumlah keberhasilan akuisisi data satelit penginderaan jauh, (2) Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi, (3) Jumlah Pemerintah Daerah yang dilayani, (4) Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan iptek penerbangan dan antariksa. Pencapaian sasaran kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumberdaya alam, lingkungan dan cuaca secara near-real time telah disukung oleh Kegiatan Operasional Stasiun Bumi (Akuisisi Data Satelit Penginderaan Jauh Sumber Daya Alam dan Lingkungan) dengan indikator kinerja adalah ) Jumlah keberhasilan akuisisi data satelit penginderaan jauh dan Kegiatan Operasional Produksi Data Satelit Inderaja Level Standar Stasiun Bumi dengan indikator kinerja adalah Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi. Kegiatan Operasional Stasiun Bumi (akuisisi data satelit penginderaan jauh) dilakukan selama 365 hari dalam satu tahun dan dilakukan secara real time dengan keberhasilan akuisisi tahun 216 secara keseluruhan mencapai 115,15% dari target yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Dari 7 satelit yang dilakukan akuisisi dan perekaman di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare, ada 6 satelit dengan jumlah data raw hasil akuisisi dan perekamanan berada diatas target tahun 216, satelit tersebut yaitu Satelit MODIS (Terra/AQUA) sebesar dari target data raw, NPP sebesar dari target data raw, Landsat-7 sebesar 676 dari target 672 data raw, SPOT-6/7 sebesar 84 dari target 552 data raw. Terdapat 1 satelit dengan jumlah data raw hasil akuisisi dan perekaman berada dibawah target tahun 216, satelit tersebut yaitu Satelit Landsat-8. Target data raw hasil akuisisi dan perekaman Landsat-8 pada tahun 216 sebesar 624, sedangkan data raw yang dihasilkan dari kegiatan akuisisi dan perekaman selama tahun 216 sebanyak 61, tidak tercapainya data raw hasil perekaman ini disebabkan karena konflik Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare iii

5 IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN satelit dengan satelit resolusi tinggi(spot-6/7). Konflik satelit disini adalah melintasnya dua satelit atau lebih dalam waktu yang hampir bersamaan, dan di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare apabila terjadi konflik satelit antara Landsat-7/8 dengan SPOT-6/7 maka yang dilakukan penerimaan datanya adalah Satelit SPOT-6/7. Kegiatan Operasional Produksi Data Satelit Inderaja Level Standar Stasiun Bumi terdiri dari produksi SPOT6 & SPOT7 level primary dan secondary, Landsat7/8 level 1G/1T, data MODIS (Terra/Aqua) pada level 1B dan 2, NPP level 1B, NOAA18/19, METOP-A dan METOP-B, dengan indikator kinerja adalah Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi. Target yang akan dicapai pada tahun 216 adalah 7668 equivalent scene data SPOT-6/7, 5496 scene data Landsat-7, 5496 scene data Landsat-8, 225 granule data MODIS dan 167 granule data NPP. Kegiatan Operasional Produksi Data Satelit Inderaja ini meliputi pengolahan awal data yang direkam ke level standar, pembuatan data master satelit Landsat-7 dan data MODIS (Terra/Aqua) pada level 1B serta menyimpan data tersebut pada media penyimpanan, quality control dan backup data hasil pengolahan, pengelolaan katalog, website dan jaringan. Selama tahun 216 sebagian besar target jumlah data tercapai, hanya target jumlah data Landsat-7/8 yang tidak tercapai. Hal ini disebabkan karena pada awal bulan april sistem produksi Landsat-7/8 SBPJP di upgrade sehingga tidak dapat melakukan operasional produksi data. Upaya agar proses produksi data Landsat-7/8 terus berlanjut telah dilakukan dengan mengirimkan raw data ke Pustekdata melalui jaringan VPN. Pengiriman tersebut dimaksudkan untuk proses produksi data Landsat-7/8 dilakukan pada server produksi yang ada di Pustekdata. Namun dikarenakan server produksi di Pustekdata memiliki keterbatasan dalam memproduksi data dalam jumlah banyak pada waktu yang bersamaan, hal ini berdampak pada data yang dikirimkan dari SBPJP ke Pustekdata masuk dalam daftar tunggu mengingat mesin produksi di Pustekdata diprioritaskan untuk memproduksi data dari Stasiun Bumi Rumpin. Hal tersebut juga mengakibatkan data Landsat-7/8 terproduksi tidak maksimal untuk bulan April sd Oktober 216. Adapun penyelesaian upgrading sistem produksi Landsat-7/8 pada pertengahan oktober 216 dan masih dalam tahap maintenance. Inventarisasi liputan data SPOT-6/7 dilakukan pada data yang clear (awan kurang dari 3%). Permintaan programming telah dilakukan sejak tahun 213, sehingga analisa liputan sejak 213 sampai dengan 215 dijadikan bahan untuk perencanaan permintaan programming pada tahun 216. Demikian juga untuk tahun 217, analisa liputan tahun 216 akan dijadikan bahan pertimbangan untuk perencanaan permintaan programming pada tahun 217 tersebut. Dalam rangka pencapaian sasaran strategis Pemanfaatan Data Satelit Penginderaan Jauh untuk Pembuatan Paket Informasi Spasial didukung oleh Kegiatan Operasional Pelayanan Teknis Pemanfaatan Teknologi Inderaja, dengan indikator kinerja adalah Jumlah pemerintah daerah yang dilayani. Pelaksanaan kegiatan Operasional Pelayanan Teknis Pemanfaatan Teknologi dan Data Inderaja dan Pemanfaatan Teknologi dan Data Inderaja untuk Pemerintah Daerah terdiri dari pelayanan data satelit Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare iv

6 IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN inderaja dan sampel produk pemanfaatannya, pelayanan pembinaan teknis dan sosialisasi pemanfaatan data satelit inderaja dan pelayanan informasi berbasis data satelit inderaja. Pengguna dan calon pengguna data penginderaan jauh tidak dibatasi, baik secara administrasi wilayah maupun institusi, lembaga maupun swasta, dapat dilayani dengan berpedoman pada ketentuan dan peraturan yang berlaku, kemampuan data dan sumber daya manusia (SDM) SBPJ Parepare. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT), pelayanan pengguna yang dilaksanakan SBPJ Parepare terbuka untuk seluruh daerah, sehingga pada tahun 216 ini dari target pelayanan pemerintah daerah (pemda) sebanyak 4 pemda, dapat dilayani sebanyak 11 pemda. Sebenarnya bisa lebih dari 11 pemda, hanya beberapa tidak bisa dilayani karena dibatasi tupoksi, kemampuan data dan kemampuan SDM. Tujuh pemda tambahannya adalah Pemda Kabupaten Sinjai, Pemda Kabupaten Wajo, Pemda Kabupaten Mamuju, Pemda Kota Parepare, Pemda Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemda Kabupaten Enrekang. Ketujuh pemda tambahan tersebut memang sudah pernah dilayani terkait data and informasi berbasis citra satelit inderaja pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga ada pengalaman untuk pelayanan dan penyediaan informasinya. Pada Tahun 216 telah dilaksanakan kegiatan pelayanan informasi daerah untuk sepuluh (1) wilayah setingkat kabupaten/kota dan provinsi dengan menghasilkan sebelas (11) informasi spasial berbasis data inderaja. Kegiatan pelayanan informasi daerah ini bersifat diseminasi teknologi dan data inderaja, dimulai dengan sosialisasi mengenai potensi dan pemanfaatan data satelit inderaja, distribusi data dan pelayanan pengguna. Kemudian potensi citra tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kebutuhannya. Dalam rangka analisis dan mencapai hasil yang valid, maka tim dari pemerintah daerah dapat dilibatkan selama proses pekerjaan dan survei lapangan. Untuk menambah wawasan dan kemampuan SDM pemda, juga bisa dilaksanakan kegiatan bimbingan teknis/magang kerja SDM pemda di SBPJ Parepare, dengan mengerjakan kegiatan terkait yang memerlukan input data inderaja. kegiatan tahap akhir yaitu diseminasi informasi hasil pengolahan dan analisis citra satelit inderaja, kegiatan ini juga dilaksanakan secara bersama-sama dengan pemerintah daerah. Capaian lain terkait Layanan Teknis Pemanfaatan Teknologi dan Data Inderaja Untuk Pemerintah Daerah, SBPJ Parepare juga melaksanakan kegiatan Operasional Pelayanan Pengguna yang terdiri dari beberapa sub kegiatan, yaitu; 1) pelayanan konsultasi data penginderaan jauh (42 instansi); 2) pelayanan data inderaja (36 instansi dengan 975 scene/strip data); 3) pelayanan sosialisasi teknologi dan data penginderaan jauh (5 kali untuk instansi instansi dan pemerintah daerah yang berbeda); 4) pelayanan pembinaan teknis (bimtek)/magang kerja untuk peningkatan kapasitas SDM pemerintah daerah (6 Instansi pemerintah daerah); dan 5) pelayanan kunjungan edukasi teknologi (murid, siswa, mahasiswa, guru dan dosen) sebanyak 71 kunjungan dari sekolah/universitas yang berbeda. Untuk mengukur kinerja pelayan publik SBPJ Parepare kepada para pengguna data penginderaan jauh, telah dilaksanakan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sepanjang Tahun 216. Mengacu pada Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam Kemenpan dan RB No. 25 Tahun 24, hasil survei IKM SBPJ Parepare mencapai Nilai Interval 3.32, kemudian setelah dikonversi mencapai 82,92%, sehingga Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare v

7 IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN termasuk memiliki Mutu Pelayanan dalam kategori A atau menunjukkan Kinerja Unit Pelayanan yang Sangat Baik. Capaian kinerja tahun 216 perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan pada Tahun 217, dengan pemeliharaan peralatan stasiun bumi dan peralatan pengolahan data yang menjadi kunci penting keberhasilan SBPJ Parepare dalam akuisisi dan produksi data penginderaan jauh. Selain itu kajian dalam otomatisasi produksi dan kajian Stasiun Bumi dilakukan untuk mencapai kemandirian teknologi. Sedangkan untuk pelayanan pengguna, peningkatan kinerja diarahkan untuk mempercepat pelayanan distribusi data dan peningkatan kualitas pelayanan teknis pemanfaatan data/informasi spasial berbasis data satelit penginderaan jauh. Pada Dokumen LAKIP ini telah diuraikan mengenai penetapan tujuan, sasaran, indikator-indikator kinerja yang menyatakan kriteria keberhasilan hingga kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan SBPJ Parepare pada tahun anggaran 216. Dokumen LAKIP ini dapat dijadikan dasar untuk acuan kerja eselon II di atasnya yaitu Pustekdata LAPAN dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan berikutnya. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare vi

8 IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i iii vii ix xii xiv I Latar Belakang Aspek Strategis Organisasi dan Permasalahan Utama Sumber Daya Manusia (SDM) dan Fasilitas... 8 II PERENCANAAN STRATEGIS Visi dan Misi Visi Misi Tujuan Strategis Sasaran Strategis Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahunan Penetapan Kinerja (PK) Tahun III Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kontinuitas Ketersediaan Data Penginderaan Jauh Satelit Sumberdaya Alam, Lingkungan Dan Cuaca Secara Near-Real Time Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare vii

9 IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN Capaian IKU 1 : Jumlah Keberhasilan Akuisisi Data Satelit Penginderaan Jauh Capaian IKU 2 : Jumlah Data Satelit Penginderaan Jauh Satelit Terproduksi Hasil Akuisisi Capaian Sasaran Pemanfaatan Data Satelit Penginderaan Jauh Untuk Pembuatan Paket Informasi Spasial Capaian IKU 3 : Jumlah Pemerintah yang Dilayani Capaian IKU 4: Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan iptek penerbangan dan antariksa Perbandingan Realisasi IKU Terhadap Tahun Sebelumnya Capaian Lain di Luar IKU Pelayanan Konsultasi Data Inderaja Pelayanan Data Inderaja Pelayanan Sosialisasi Teknologi dan Data Inderaja Pelayanan Pembinaan Teknis SDM Pengguna Pelayanan Kunjungan Edukasi Teknologi Akuntabilitas Keuangan Realisasi Anggaran SBPJ Parepare Tahun Pagu dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis Tahun Capaian IKU dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis Tahun Capaian IKU dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis Tahun IV LAMPIRAN-LAMPIRAN Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare viii

10 RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pustekdata... 2 Gambar 1.2 Struktur organisasi Balai Penginderaan Jauh Parepare... 2 Gambar 1.3 Struktur organisasi Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare... 3 Gambar 1.4 SPOT Direct Receiving Station Network... 5 Gambar 1.5 Lokasi BPJ Parepare secara geografis... 6 Gambar 1.6 Gambar 1.7 Gambar 1.8 Distribusi SDM Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare berdasarkan tingkat pendidikan... 8 Distribusi SDM Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare berdasarkan jabatan... 9 Citra Satelit Pleiades resolusi.5 meter lokasi Fasilitas Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare... 1 Gambar 1.9 Fasilitas Gedung Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Gambar 1.1 Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit Landsat Gambar 1.11 Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit SPOT 6/ Gambar 1.12 Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit Aqua/Terra Gambar 1.13 Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit NPP Gambar 1.14 Gedung dan Antena Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Gambar 1.15 Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit NPP Gambar 1.16 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Fasilitas Pelayanan Pengguna Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Bagan mekanisme penyampaian data dan informasi dari masingmasing Ketua Kelompok Kerja kepada Kepala Stasiun Grafik capaian keberhasilan akuisisi dan perekaman data inderaja satelit Tahun Grafik capaian keberhasilan akuisisi dan perekaman data inderaja Satelit Terra, Aqua, dan NPP per bulan Tahun Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare ix

11 RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN Gambar 3.4 Gambar 3.5 Grafik capaian keberhasilan akuisisi dan perekaman data inderaja Satelit Landsat 7 dan Landsat 8 per bulan Tahun Grafik capaian keberhasilan akuisisi dan perekaman data inderaja Satelit SPOT 6 dan SPOT 7 per bulan Tahun Gambar 3.6 Capaian produksi data SPOT 6/7 tahun Gambar 3.7 Liputan data SPOT 6/7 clear (awan < 3%) tahun Gambar 3.8 Capaian produksi data Landsat7/8 tahun Gambar 3.9 Liputan data Landsat7 tahun Gambar 3.1 Liputan data Landsat8 tahun Gambar 3.11 Capaian produksi data MODIS tahun Gambar 3.12 Capaian produksi data NPP tahun Gambar 3.13 Gambar 3.14 Gambar 3.15 Gambar 3.16 Gambar 3.17 Gambar 3.18 Gambar 3.19 Gambar 3.2 Gambar 3.21 Gambar 3.22 Gambar 3.23 Paket informasi spasial penutup lahan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Minahasa Utara... 4 Paket informasi spasial penutup lahan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Kupang Paket informasi spasial penutup lahan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur Paket informasi spasial penutup lahan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Halmahera Timur Paket informasi spasial lahan sawah berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Sinjai Paket informasi spasial penutup/penggunaan lahan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Wajo Paket informasi spasial komoditas perkebunan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Paket informasi spasial komoditas pertanian berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Enrekang Paket informasi spasial batas administrasi berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kota Parepare Paket informasi spasial Ruang Terbuka Hijau berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kota Parepare Paket informasi spasial jaringan jalan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Mamuju... 5 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare x

12 RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN Gambar 3.24 Dokumentasi Kegiatan Konsultasi Data Penginderaan Jauh Tahun Gambar 3.25 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Tahun Gambar 3.26 Dokumentasi Bimbingan Teknis/Magang Kerja SDM Pengguna Tahun Gambar 3.27 Dokumentasi Kunjungan Edukasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Tahun Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare xi

13 RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tujuan Strategis BPJ Parepare Tahun 215 dan SBPJ Parepare Tahun Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran Strategis dan IKU Tahun 216 (setelah reorganisasi menjadi SBPJ Parepare) Tabel 2.3 Tujuan, Sasaran Strategis dan IKU Tahun Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Penetapan Kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun Capaian sasaran kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam dan lingkungan secara real time Capaian sasaran kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam dan lingkungan secara real time (Indikator Kinerja: Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi) Capaian sasaran pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial Tahun Tabel 3.5 Pelayanan Informasi Daerah Berbasis Data Inderaja Tahun Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik yang dilaksanakan oleh SBPJ Parepare Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi IKU dari tahun Tabel 3.8 Tabel 3.9 Daftar Instansi Pengguna Pelayanan Konsultasi Teknologi dan Data Inderaja Tahun Rekapitulasi Daftar Instansi Pengguna Pelayanan Konsultasi Data Inderaja Tahun Tabel 3.1 Daftar Instansi Pengguna Pelayanan Data Inderaja Tahun Tabel 3.11 Tabel 3.12 Daftar Data Inderaja yang Terdistribusi kepada Pengguna Tahun Daftar Kegiatan Sosialisasi Teknologi dan data Inderaja Tahun Tabel 3.13 Daftar Pembinaan Teknis SDM Pengguna Tahun Tabel 3.14 Frekuensi Kunjungan Kelompok Sekolah atau Perguruan Tinggi Tahun Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Parepare xii

14 RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN Tabel 3.15 Daftar Kunjungan Edukasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Tahun Tabel 3.16 Realisasi Anggaran SBPJ Parepare TA Tabel 3.17 Realisasi Anggaran SBPJ Parepare TA 216 (Per Jenis Belanja) Tabel 3.18 Realisasi Anggaran SBPJ Parepare TA 216 Per Sasaran Strategis Tabel 3.19 Tabel 3.2 Realisasi Anggaran SBPJ Parepare TA 216 Per Sasaran dan Capaian IKU Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 215 dengan Tahun Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Parepare xiii

15 RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Dokumen Perjanjian Kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun Lampiran Dokumen Penetapan Kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun Rencana Aksi dan Capaian Penetapan Kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun 216 Triwulan I Triwulan IV 74 Pengukuran Kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun Lampiran Rencana Kinerja Tahunan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun Tabel-tabel hasil pencapaian sasaran kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam, lingkungan dan cuaca secara near real time Tabel-tabel hasil pencapaian sasaran kontinuitas produksi data penginderaan jauh level awal dan lanjut hasil akuisisi Strategy Map SBPJ Parepare dengan Balance Scorecard (BSC) Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Parepare xiv

16 BAB I BAB II PERENCANAAN BAB III BAB IV BAB I 1.1 LATAR BELAKANG Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (SBPJ) Parepare adalah ujung tombak sistem stasiun bumi penginderaan jauh LAPAN. SBPJ Parepare adalah cerminan keberhasilan dan kegagalan sistem penginderaan jauh LAPAN. Sesuai dengan visi Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh (Pustekdata) LAPAN yaitu Pusat Unggulan Dalam Bidang Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju dan Mandiri, SBPJ Parepare harus mampu menyediakan data satelit penginderaan jauh untuk kebutuhan pengguna. Keberhasilan akusisi dan ketersediaan data satelit penginderaan jauh hasil akuisisi merupakan indikator utama kinerja SBPJ Parepare. STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 5 Tahun 211 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis (UPT) LAPAN, Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare adalah UPT di bidang penginderaan Jauh yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh di bawah Kedeputian Penginderaan Jauh. Secara lengkap struktur organisasi Pustekdata ditunjukkan pada Gambar 1.1. Berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 5 Tahun 211 SBPJ Parepare mempunyai tugas melaksanakan penerimaan, perekaman dan pengolahan data satelit penginderaan jauh sumber daya alam, lingkungan dan cuaca, serta distribusi dan pelayanan teknis pemanfaatan data satelit penginderaan jauh. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, SBPJ Parepare menyelenggarakan berbagai fungsi diantaranya penyiapan dan penyusunan program dan kegiatan Stasiun Bumi, pelaksanaan penerimaan, perekaman dan pemeliharaan peralatan teknis stasiun bumi. Fungsi lainnya adalah melaksanakan pengolahan data satelit dan produksi data master serta katalog, pelayanan pengguna, sosialisasi pemanfaatan data satelit dan penyiapan bahan kerjasama teknis serta melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Stasiun Bumi. Sebagai sebuah UPT, wilayah kerja SBPJ Parepare dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional serta urusan pemerintah tidak lagi dibatasi oleh wilayah administrasi pemerintahan tertentu. Pelaksanaan fungsi pelayanan pengguna dan sosialisasi pemanfaatan data satelit terbuka untuk seluruh wilayah Indonesia, demikian juga dengan peluang rintisan kerjasama teknis. Produk-produk data-data digital standar dan hasil pengolahannya bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dan SBPJ Parepare senantiasa siap memberikan pembinaan dalam rangka membangun kemandirian pengguna. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 1

17 PERENCANAAN Peluang ini juga sekaligus merupakan tantangan untuk terus meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pustekdata Balai Penginderaan Jauh Parepare Subbagian Tata Usaha Seksi Akuisisi Seksi Data Seksi Pengguna Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1.2 Struktur organisasi Balai Penginderaan Jauh Parepare (Peraturan Kepala LAPAN Nomor 5 Tahun 211) Pada tahun 215 telah dilaksanakan reorganisasi menyeluruh di lingkungan LAPAN mulai dari Eselon I sampai eselon IV, termasuk UPT SBPJ Parepare. Berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 18 Tahun 215 tanggal 9 Oktober 215, Balai Penginderaan Jauh Parepare telah berubah menjadi Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare (SBPJ Parepare), dengan perubahan struktur organisasi yang signifikan namun sedikit mengalami perubahan tupoksi. Secara struktur organisasi, paska reorganisasi SBPJ Parepare menjadi lebih ramping, semula ketika masih BPJ Parepare memiliki 1 eselon III yaitu Kepala BPJ Parepare dan 4 eselon IV, yaitu 1 Kepala Subbagian Tata Usaha (KaSubBag TU) dan 3 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 2

18 PERENCANAAN Kepala Seksi. Setelah menjadi SBPJ Parepare, eselon III tetap ada yaitu Kepala SBPJ Parepare dan eselon IV tinggal satu yaitu Kasubbag TU dan ada Kelompok Jabatan Fungsional. Kepala Stasiun Bumi merupakan jabatan struktural eselon III.a atau jabatan Administrator dan Kepala Subbagian Tata Usaha merupakan jabatan struktural eselon IV.a atau jabatan Pengawas. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, sumber daya manusia aparatur, tata usaha, penatausahaan Barang Milik Negara dan rumah tangga. Sementara Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional dibagi dalam beberapa kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang pengangkatannya. Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang pejabat fungsional yang ditetapkan atau ditunjuk oleh Kepala Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Subbagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1.3 Struktur organisasi Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare (Peraturan Kepala LAPAN Nomor 18 Tahun 215, mulai berlaku tanggal 9 Oktober 216) Dalam melaksanakan fungsi pemberian layanan publik, Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare berkoordinasi langsung dengan Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh LAPAN di Jakarta. Kepala Stasiun Bumi menyampaikan laporan kepada Kepala Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh mengenai hasil pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang penginderaan jauh secara berkala paling sedikit setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Kepala Stasiun Bumi, Kepala Subbagian Tata Usaha, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional wajib menyusun laporan berkala (laporan berkala dalam Log Book Bulanan). Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 3

19 PERENCANAAN TUGAS POKOK SBPJ PAREPARE Paska reorganisasi menjadi Stasiun Bumi Pengideraan Jauh Parepare (SBPJ Parepare), berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 18 Tahun 215 tanggal 9 Oktober 215, tertulis bahwa SBPJ Parepare adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh. SBPJ Parepare mempunyai tugas melaksanakan penerimaan, perekaman dan pengolahan data awal, serta pengoperasian dan pemeliharaan stasiun bumi penginderaan jauh. FUNGSI SBPJ PAREPARE Menurut Peraturan Kepala LAPAN Nomor 18 Tahun 215 tanggal 9 Oktober 215, untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, SBPJ Parepare menyelenggarakan fungsi : a) penyusunan rencana kegiatan dan anggaran; b) pelaksanaan penerimaan, perekaman, pengolahan data awal, dan pengelolaan data c) penginderaan jauh; d) pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan stasiun bumi dan peralatan lainnya; e) pelaksanaan kerja sama teknis di bidang penerimaan, perekaman, dan pengolahan data f) penginderaan jauh; g) pemberian layanan publik penerbangan dan antariksa; h) evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan; dan i) pelaksanaan urusan keuangan, sumber daya manusia aparatur, tata usaha, penatausahaan Barang Milik Negara, dan rumah tangga; Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 4

20 PERENCANAAN 1.2 ASPEK STRATEGIS ORGANISASI DAN PERMASALAHAN UTAMA ASPEK STRATEGIS STASIUN BUMI PENGINDERAAN JAUH PAREPARE Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (SBPJ) Parepare adalah satu satunya Stasiun Bumi Satelit Penginderaan Jauh Multi Misi di Indonesia, dengan kemampuan menerima, merekam dan memproduksi data-data satelit penginderaan jauh multi resolusi. SBPJ Parepare sampai Akhir Desember Tahun 216 telah mampu menerima, merekam dan memproduksi data-data dari satelit penginderaan jauh sumber daya alam, lingkungan dan cuaca (Landsat7, Landsat8, SPOT6, SPOT7, Aqua, Terra dan NPP). Dari sisi karakter resolusi spasial, SBPJ Parepare juga telah mampu menerima, merekam dan memproduksi data-data dari satelit penginderaan jauh resolusi rendah, resolusi menengah dan resolusi tinggi. SBPJ Parepare adalah partner Air Bus Defence and Space (formely Space Imaging, ASTRIUM) sebagai salah satu SPOT Direct Receiving Station sejak tahun 26. Sebagai partner dalam kerjasama, Air Bus Defence and Space telah memberikan SPOT Direct Reception Service, yaitu mendapatkan data SPOT dan mendistribusikan produk ke pengguna dan pasar. Juga memfasilitasi akses terhadap konstelasi satelit SPOT6 dan SPOT7 untuk memenuhi kebutuhan citra dan mengembangkan layanan dan aplikasi yang disesuaikan dengan wilayah kewenangan DRS SBPJ Parepare. Gambar 1.4 SPOT Direct Receiving Station Network Secara administratif, lokasi kantor SBPJ Parepare berada di Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan, dengan jarak dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Maros-Makassar) sekitar 14 km atau kira-kira 3 jam perjalanan darat. Kota Parepare merupakan kota jasa dengan sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah di sektor jasa, mulai dari perdagangan, transportasi, kuliner, pariwisata, perhotelan dan lain-lain. Dari sudut pandang nasional, lokasi kantor SBPJ Parepare yang berada di Kota Parepare, secara geografis letaknya hampir di tengah-tengah wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga hampir seluruh wilayah Indonesia dapat near real time datanya Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 5

21 PERENCANAAN diterima, direkam dan diproduksi di SBPJ Parepare. Saat ini beberapa satelit penginderaan jauh mampu menyimpan sementara data hasil akuisisinya di satelit dan bisa ditransmisikan ke stasiun bumi setelah mencapai jangkauan komunikasi langsung. Jadi tidak ada lagi kendala jika daerah yang akan direkam wilayahnya relatif jauh dari stasiun bumi. Teknologi satelit saat ini juga mampu mengambil gambar secara oblique, dimana teleskop sensor mampu miring sampai beberapa derajat, sehingga wilayah-wilayah tertentu yang tidak persis di bawah footprint satelit juga mampu diakuisisi, terutama untuk kebutuhan yang urgent. Gambar 1.5 Lokasi SBPJ Parepare secara geografis Dalam pelaksanaan tugasnya, SBPJ Parepare perlu didukung oleh SDM, sarana/prasarana fisik utama dan pendukung, serta anggaran yang memadai. Anggaran di Satuan Kerja SBPJ Parepare diarahkan untuk mendukung tugas pokok, fungsi dan kegiatan operasional SBPJ Parepare. Untuk menjamin bahwa Stasiun Bumi ini mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam sistem stasiun bumi satelit penginderaan jauh LAPAN, disusunlah program kerja dengan penentuan indikator kinerja terhadap sasaran-sasaran yang telah ditentukan dan terukur secara jelas sehingga keberhasilan dan kegagalan program kerja ini dapat dimonitor untuk diperbaiki dan/atau dipertahankan. Sebagai Organisasi yang bersifat mandiri, SBPJ Parepare adalah satuan kerja yang diberikan kewenangan mengelola kepegawaian, keuangan dan perlengkapan sendiri dan tempat kedudukan yang terpisah dari organisasi induknya. SBPJ Parepare memiliki struktur organisasi tersendiri untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana disajikan pada Gambar 1.3. SBPJ Parepare dipimpin oleh seorang Kepala Stasiun Bumi, didukung oleh kelompok jabatan fungsional, serta dibantu oleh Subbagian Tata Usaha. SBPJ Parepare juga memiliki beberapa pejabat Fungsional Umum dan Fungsional Khusus dalam menjalankan roda organisasi Stasiun Bumi dan merealisasikan program kerja Stasiun Bumi. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 6

22 PERENCANAAN STRATEGIC ISSUED Pencapaian kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare adalah hasil integrasi dari berbagai faktor pendukung, supporting keys (M5TE) mulai dari Man, Machine, Methods, Materials, Money, Times and Environment. Dukungan Man (Sumber Daya Manusia) yang memiliki kompetensi dan profesional dalam penguasaan dan pengoperasian stasiun bumi mutlak diperlukan. Tanpa SDM yang memadai maka stasiun bumi tidak akan bertahan dan tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi. Machine (peralatan dan perangkat stasiun bumi dan pengolahan serta pengelolaan data), ini adalah bagian hulu dan hilir peralatan dan perangkat akusisi dan pengolahan data penginderaan jauh. Pembaharuan dan pemeliharaan peralatan dan perangkat tersebut perlu kontinyu dan terskedul dengan tepat. Suku cadang yang relatif sulit diperoleh karena hampir semua berasal dari luar negeri, memerlukan waktu untuk penyediaan yang bisa memutus keberlangsungan akuisisi dan pengolahan data. Penguasaan methods (metoda) penerimaan, perekaman dan pengolahan data penginderaan jauh mutlak diperlukan, sehingga data penginderaan jauh yang dikeluarkan oleh stasiun bumi adalah berstandar internasional, transferable, readble dan reformatable. Data penginderaan jauh memerlukan Materials (peralatan, media dan bahan penyimpanan data) yang durable dan rugged, sehingga data yang berada di dalamnya dapat tersimpan aman untuk jangka waktu yang lama. Materials dengan kualitas tersebut tentu sangat mahal yang akan berimbas kepada kemampuan anggaran (Money). Selain untuk materials, seluruh peralatan dan perangkat stasiun bumi adalah high tech, dimana pengadaan dan pemeliharaannya akan memerlukan anggaran yang besar. Untuk dapat mempertahankan kinerja, maka perlu dukungan anggaran tahunan untuk redundansi antena dan perangkat penyimpanan data penginderaan jauh. Times and Environment sudah cukup memadai, kawasan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare adalah Kawasan Vital Nasional. Dalam Peraturan daerah Kota Parepare nomor 1 Tahun 211 Tentang Rencana Tata Ruang Kota Parepare , Kawasan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional. Dukungan dari Pemerintah Kota Parepare sudah cukup banyak dirasakan, pemeliharaan fasilitas jaringan jalan dan rambu-rambu keamananya sudah dilaksanakan dan melibatkan LAPAN Parepare dalam Musyawarah Pimpinan Daerah maupun berbagai acara publik. Dari sudut pandang nasional, Kementerian Agraria dan Tata Ruang Indonesia telah menyusun Rancangan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Raperpres) Tentang Kawasan Strategis Nasional, salah satunya adalah Kawasan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare akan ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional Teknologi Tinggi. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 7

23 PERENCANAAN 1.3 SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN FASILITAS Sumber daya manusia di SBPJ Parepare berdasarkan data kepegawaian bulan Desember 216 terdiri dari 28 orang pegawai negeri sipil (PNS), 11 orang tenaga perbantuan teknis, 7 orang tenaga perbantuan non-teknis serta 9 tenaga perbantuan SATPAM. Rincian tenaga PNS adalah: 1 (satu) orang golongan IV, 24 (dua puluh empat) orang golongan III dan 3 (tiga) orang golongan II. Berdasarkan jabatannya, terdapat dua orang pejabat struktural, yaitu satu orang Kepala dan satu orang Kepala SubBagian Tata Usaha. Berdasarkan jabatan fungsionalnya, pegawai yang berstatus PNS dapat dikelompokkan menjadi pejabat fungsional khusus dan pejabat fungsional umum. Pejabat fungsional khusus Perekayasa terdiri dari 1 orang Perekayasa Muda, 7 orang Perekayasa Pertama. Pejabat fungsional khusus Peneliti terdiri dari 1 orang Peneliti Pertama. Pejabat fungsional khusus Litkayasa terdiri dari 8 orang Litkayasa Penyelia, 2 orang Litkayasa Pelaksana Lanjutan, 1 orang Litkayasa Pelaksana. Sisanya adalah pejabat fungsional umum sebanyak 8 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan tertingginya PNS tersebut terdiri dari 4 (empat) orang Magister (S2), 6 (enam) orang sarjana (S1), dan 18 (delapan belas) orang SMA. Klasifikasi PNS SBPJ Parepare berdasarkan tingkat pendidikan dan jabatan fungsional digambarkan pada diagram Gambar 1.6 dan Gambar 1.7 Selain SDM PNS, SBPJ Parepare juga memiliki tenaga bantu yaitu Tenaga Teknis Strategis 11 orang (dengan rincian terdiri dari Tenaga Pengolahan Data Tematik dan Engineer Stasiun Bumi setingkat S1 sebanyak 1 (sepuluh) orang dan 1 (satu) orang Engineer Stasiun Bumi setingkat DIII), Tenaga Satuan Pengamanan 9 orang, Pramubakti 5 orang dan Pengemudi 2 orang. SDM SBPJP 216 BERDASARKAN PENDIDIKAN S2 (4 Org) 14% S1 (6 Org) 22% SMA (18 Org) 64% SMA (18 Org) S1 (6 Org) S2 (4 Org) Gambar 1.6 Distribusi SDM Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare berdasarkan tingkat pendidikan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 8

24 PERENCANAAN SDM SBPJP 216 BERDASARKAN JABATAN FUNGSIONAL 3% 3% 29% 25% 4% 7% 29% Peneliti Pertama (1 Org - 3%) Perekayasa Muda (1 Org - 3%) Perekayasa Pertama (7 Org - 25%) Litkayasa Penyelia (8 Org - 29%) Litkayasa Pelaksana Lanjutan (2 Org - 4%) Litkayasa Pelaksana (1 Org - 3%) Fungsional Umum (8 Org - 29%) Gambar 1.7 Distribusi SDM Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare berdasarkan jabatan fungsional Aset lahan kantor dan komplek perumahan pegawai SBPJ Parepare sampai akhir tahun 212 adalah seluas m 2. Status lahan tersebut terdiri dari m2 bersertifikat Hak Pakai No. 93, kemudian yang belum bersertifikat (penguasaan hak) terdiri dari penguasaan hak sejak tahun 1991 adalah m 2 dan penguasaan hak baru tahun 212 adalah seluas m 2. Sarana gedung perkantoran terdiri dari Gedung Operasional, Gedung Laboratorium Pengolahan Data Tematik, Gedung Serbaguna (Aula) serta Gedung Administrasi dan Pelayanan Teknis Pemanfaatan Data Inderaja. Total luas keempat bangunan tersebut adalah 723,52m 2. Operasional kegiatan akuisisi data satelit penginderaan jauh dilakukan dengan tiga antena parabola yaitu antena SeaSpace diameter 6,1 m dengan radome, Viasat diameter 5,4 m, dan antena Orbital diameter 3 m dengan radome. Ketiga antena tersebut bekerja secara redundan, namun semenjak bulan Oktober 216 antena SeaSpace mengalami kerusakan komponen dan perusahaan tersebut tutup yang mengakibatkan tidak dapat dioperasikannya antenna tersebut sehingga hanya digunakan dua antena yaitu Viasat dan Orbital. Antena Viasat digunakan untuk akuisisi data satelit Landsat 7, Landsat 8, SPOT 6, SPOT 7, Terra, dan Aqua, sedangkan antena Orbital digunakan untuk akuisisi Terra, Aqua, NPP, NOAA-18/19, METoP-A/B dan Feng Yun-3B/3C. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 9

25 BAB I BAB II PERENCANAAN BAB III BAB IV Gambar 1.8 Citra Satelit Pleiades resolusi.5 meter lokasi Fasilitas Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 1

26 PERENCANAAN Gedung Stasiun Bumi (Fasilitas Ruang Kontrol dan Produksi) Gedung Serbaguna dan Ruang Staf Gedung Pelayanan Teknis dan Ruang Staf Gedung Pelayanan Pengguna dan Ruang Staf Gambar 1.9 Fasilitas Gedung Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Fasilitas penerimaan data dan perekaman data terdiri dari 4 subsistem, yaitu sistem perekam dan pengolahan data SPOT, sistem perekam dan pengolahan data MODIS dan sistem perekaman dan pengolahan data Landsat7/8 dan sistem perekaman dan pengolahan data NPP. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare ini didukung pula dengan server pengolahan data awal, fasilitas pengolahan data lanjut untuk cloudfree mosaic citra satelit SPOT6/7 berbasis perangkat lunak Pixel Factory. Seluruh data level Standar dikirimkan ke Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh LAPAN di Jakarta via elektronik maupun media fisik dan metadatanya diunggah ke bdpjn-catalog.lapan.go.id. SBPJ Parepare juga memiliki website katalog data Landsat, SPOT, MODIS di dan katalog SPOT6/7real time yang tergabung dengan sistem stasiun bumi. Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit Landsat dimulai dari data raw hasil perekaman satelit Landsat-7 dan Landsat-8 diproduksi ke processing server menggunakan file ancillary dari website USGS-NASA yang nantinya akan menghasilkan data satelit dengan berbagai level seperti L1G, L1T, dan L1GT. Data Landsat-7 terdiri atas 8 Band dan Landsat-8 terdiri atas 11 Band dengan karakteristik yang bervariasi. Data Landsat-7 dan Landsat-8 disimpan pada penyimpanan online dan offline. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 11

27 PERENCANAAN Gambar 1.1 Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit Landsat Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit SPOT6/7dimulai dari data raw hasil perekaman satelit SPOT 6 dan 7 di-inventory terlebih dahulu oleh ingest server untuk membedakan datastrip masing masing satelit. Data yang telah masuk disimpan ke archive server lalu diproduksi dengan spectral band Multispektral dan Pankromatik serta level processing yang bervariasi seperti Rsensor, Ortho maupun Pansharp. Proses produksi melibatkan Internal Catalog SPOT yang terhubung langsung dengan server Airbus di Perancis. Gambar 1.11 Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit SPOT 6/7 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 12

28 BAB I BAB II PERENCANAAN BAB III BAB IV Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit Aqua/Terra dan NPP dimulai data raw hasil perekaman satelit MODIS diproduksi menggunakan internal server menggunakan RTSTPS dan IMAPP untuk memastikan pemrosesan data satelit terproses secara berurutan dan reliabel. Proses pengolahan data menuju level yang lebih tinggi seperti Level1A/B dan Level2 menggunakan software HDF Algorithm yang menghasilkan beberapa data MODIS seperti NDVI, TrueColor, SST, dan OCL. Gambar 1.12 Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit Aqua/Terra Data raw hasil perekaman satelit Suomi NPP diproduksi menggunakan internal server menggunakan CSPP untuk memastikan pemrosesan data satelit terproses secara berurutan dan reliabel. Proses pengolahan data menuju level yang lebih tinggi seperti Level1A/B dan Level2 menggunakan software HDF Algorithm yang menghasilkan beberapa data seperti Cloud Mask, Aerosol Optical Thickness, dan SST. Gambar 1.13 Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit NPP Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 13

29 PERENCANAAN Sarana pendukung lainnya dalam pelaksanaan pekerjaan di SBPJ Parepare adalah 1 (satu) unit Genset 1KVA dan 7 (tujuh) unit kendaraan bermotor roda-4 (sampai akhir tahun 215). Pada tahun 213 telah ditambah satu unit Genset 1KVA yang baru dengan sistem otomatis dan silent untuk redundansi Genset yang lama yang masih manual. Sarana akomodasi yang tersedia di komplek SBPJ Parepare adalah 3 (tiga) unit rumah tipe 12m 2, dan 13 unit rumah 7m 2. Sedangkan untuk sarana penunjang kebugaran pegawai, di SBPJ Parepare tersedia 1 lapangan tenis dan 1 buah kolam renang. Gedung dan Antena Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Antena SeaSpace 6,1 m dan Antena JERS (belakang) Antena Viasat 5,4 m dan Antena Sea Space 5 m (belakang) Antena Orbital 3 m (instalasi Tahun 215) Gambar 1.14 Gedung dan Antena Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Fasilitas penerimaan data dan perekaman data terdiri dari 3 subsistem, yaitu sistem akuisisi dan pengolahan data SPOT 6/7, sistem akuisisi dan pengolahan data Landsat7/8, sistem akuisisi dan pengolahan data MODIS Terra dan Aqua, serta Suomi NPP. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 14

30 PERENCANAAN Mount rack server sistem akuisisi dan pengolahan data SPOT6/7 Mount rack server sistem akuisisi dan pengolahan data Landsat7/8, MODIS dan NPP Ruang kontrol akuisisi dan pengolahan data satelit penginderaan jauh multimisi Redundansi Genset 1KVA full automatic and silent Gambar 1.15 Sistem Akuisisi dan Pengolahan Data Satelit NPP Sebagai sebuah UPT, wilayah kerja SBPJ Parepare dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional serta urusan pemerintah tidak lagi dibatasi oleh wilayah administrasi pemerintahan tertentu. Pelaksanaan fungsi pelayanan pengguna terbuka untuk seluruh wilayah Indonesia, produk-produk data-data digital standar dan informasi daerah berbasis citra satelit inderaja bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah. Pelayanan pengguna yang dilaksanakan oleh Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare mulai dari Pelayanan Konsultasi Data, Pelayanan Data Digital Standard (disposisi dari Pustekdata), Pelayanan Informasi Daerah, Pelayanan Sosialisasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh untuk Pemerintayh Daerah dan Kunjungan Tamu Edukasi Teknologi, Pelayanan Bimbingan Teknis atau Magang Pemeintah Daerah. Dalam rangka melayani pengguna untuk pengolahan informasi daerah berbasis data satelit inderaja, SBPJ Parepare didukung pula oleh fasilitas pengolahan citra satelit informasi daerah untuk pelayanan pengguna pemerintah daerah yang dilengkapi empat unit plotter yang mampu mencetak paper print ukuran A3 sampai A+, beberapa printer berwarna, cold laminator dan fasilitas bimbingan teknis dan mes untuk tamu. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 15

31 PERENCANAAN Fasilitas Pelayanan Konsultasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh dan Pelayanan Teknis Pengguna Fasilitas Bimbingan Teknis/Magang untuk Pemerintah Daerah Fasilitas Guest House untuk Tamu Pengguna dan Pemerintah Daerah Fasilitas Guest House untuk Tamu Pengguna dan Pemerintah Daerah Gambar 1.16 Fasilitas Pelayanan Pengguna Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 16

32 BAB I BAB II BAB III BAB IV RENCANA STRATEGIS BAB II RENCANA STRATEGIS Perencanaan Kinerja tahun 216 telah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (SBPJ) Parepare Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Perencanaan strategis (Renstra) pada hakekatnya merupakan upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaian tujuan yang produktif, efektif dan efisien. Rencana Strategis SBPJ Parepare disusun dengan mengacu pada Renstra LAPAN, Renstra Deputi Bidang Penginderaan Jauh dan Renstra Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Rencana strategis ini juga harus mampu menjawab isu aktual yang berkembang dengan mempertimbangkan lingkungan strategis yang ada, sehingga SBPJ Parepare mampu berperan sebagai penggerak kemandirian dalam pengintegrasian dan pengoperasian stasiun bumi serta mampu menyediakan data satelit multimisi dan multiresolusi secara berkelanjutan. 2.1 VISI DAN MISI Visi dan misi merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah kedepan sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya SBPJ Parepare berpatokan pada visi dan misi Pustekdata yang disesuaikan dan juga berdasarkan perkembangan dan kondisi nyata di lapangan sehingga visi dan misi tersebut dapat dijadikan dasar dari setiap tujuan dan sasaran untuk melaksanakan setiap program di lingkungan Satuan Kerja SBPJ Parepare VISI Visi Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare adalah menjadi stasiun bumi satelit penginderaan jauh multimisi berstandar internasional untuk memenuhi kontinuitas ketersediaan data nasional. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 17

33 RENCANA STRATEGIS MISI Untuk mewujudkan visi Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare menjadi kenyataan maka diperlukan beberapa misi pendukungnya yaitu menguasai pengoperasian, integrasi dan pembaruan sistem stasiun bumi, mempertahankan kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit multimisi dan melaksanakan layanan teknis kepada pengguna teknologi dan data penginderaan jauh di daerah TUJUAN STRATEGIS Tujuan strategis Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare periode waktu 215 sampai dengan 219 telah direvisi setelah reorganisasi seperti disajikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Tujuan Strategis Balai Penginderaan Jauh Parepare Tahun 215 dan SBPJ Parepare Tahun 216 Periode Sebelum Reorganisasi (BPJ Parepare) Setelah Reorganisasi (SBPJ Parepare) 1. Melaksanakan operasional dan 1. Tersedianya data penginderaan integrasi sistem stasiun bumi multimisi jauh satelit hasil akuisisi stasiun dalam rangka mendukung dan bumi mempertahankan ketersediaan data penginderaan jauh. Tujuan Strategis 2. Melaksanakan pengembangan dan operasional sistem produksi dan pengolahan data awal/lanjut serta distribusi data satelit penginderaan jauh pada para pengguna. 3. Meningkatkan partisipasi stakeholder dalam pemanfataan data satelit pengindeaan jauh untuk perencanaan dan pemantauan pembangunan nasional. 2. Terlaksananya layanan teknis bidang teknologi dan data penginderaan jauh untuk pemerintah daerah Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 18

34 RENCANA STRATEGIS SASARAN STRATEGIS Sasaran strategis Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare adalah penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Stasiun Bumi ini dalam jangka waktu tahunan mulai dari 215 sampai dengan 219. Penetapan sasaran strategis ini diperlukan guna memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun. Sasaran strategis Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare mengalami revisi setelah reorganisasi tahun 215 yang telah ditetapkan oleh Keputusan kepala LAPAN Nomor 253 Tahun 215 tanggal 16 November 215 Tentang Indikator Kinerja Utama Unit Pelaksana Teknis seperti disajikan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran Strategis dan IKU Tahun 216 (setelah reorganisasi menjadi SBPJ Parepare) Periode Sebelum Reorganisasi (BPJ Parepare) Setelah Reorganisasi (SBPJ Parepare) Sasaran Strategis 1. Kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam, lingkungan dan cuaca secara near-real time 2. Pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial 1. Meningkatnya data penginderaan jauh terproduksi hasil akuisisi 2. Meningkatnya layanan teknis pemanfaatan bidang teknologi dan data penginderaan jauh untuk pemerintah daerah Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 19

35 RENCANA STRATEGIS 2.2 RENCANA TAHUNAN (RKT) TAHUN 217 Dalam rangka pencapaian sasaran strategis, perlu ditetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang akan dijalankan untuk mencapai sasaran yang terkait. Penetapan RKT harus mempertimbangkan capaian-capaian pada periode sebelumnya dan sasaran yang tercantum dalam dokumen rencana strategis. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, pada Tahun Anggaran 216 telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk masing-masing sasaran tersebut seperti tercantum pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Tujuan, Sasaran Strategis dan IKU Tahun 216 Tujuan Sasaran IKU Melaksanakan operasional dan integrasi sistem stasiun bumi multi-misi dalam rangka mendukung dan mempertahankan ketersediaan data penginderaan jauh. Melaksanakan pengembangan dan operasional sistem produksi dan pengolahan data awal/lanjut serta distribusi data satelit penginderaan jauh pada para pengguna. Meningkatkan partisipasi stakeholder dalam pemanfataan data satelit pengindeaan jauh untuk perencanaan dan pemantauan pembangunan nasional. Kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam, lingkungan dan cuaca secara near-real time Pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial Jumlah keberhasilan akuisisi data satelit penginderaan jauh Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi Jumlah Pemerintah Daerah yang dilayani Indikator kinerja utama (IKU) dari Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare merupakan cerminan dari output masing-masing Kelompok Kerja. Selanjutnya outcome dari Stasiun Bumi Penginderaan Jauh merupakan output atau outcome dari Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh. Pencapaian kinerja di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh ini akan mendukung kinerja Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh dalam menjamin kontinuitas ketersediaan data satelit penginderaan jauh yang mempunyai standar internasional. Sehingga relasi antara IKU Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare, dan kemudian IKU Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh harus sesuai/sejalan dengan IKU yang digariskan Kedeputian Penginderaan Jauh. Pada akhirnya semua target indikator yang ditetapkan harus sesuai dengan IKU LAPAN sehingga peran dan manfaat LAPAN akan lebih berhasil untuk mendukung Pembangunan Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. Sejalan dengan itu sesuai dengan mekanisme kerja di lingkungan Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh perlu dibangun sinergisitas antar bidang yang terkait saling mengisi dan mendukung dalam pelaksanaan peran Pustekdata di lingkungan Kedeputian Penginderaan Jauh. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 2

36 RENCANA STRATEGIS Untuk dapat mengukur keberhasilan dari implementasi Rencana Strategis, Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare menetapkan target untuk masing-masing sasaran kegiatan yang harus dicapai. Target tersebut dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Tahunan mulai Dengan memperhatikan kondisi nyata perkembangan penguasaan teknologi penginderaan jauh di LAPAN maupun di luar LAPAN, serta dengan juga mencermati lingkungan strategis nasional, regional maupun internasional, maka strategi dasar untuk penguasaan dan pemanfaatan teknologi penginderaan jauh untuk lima tahun ke depan adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan optimalisasi pemanfaatan iptek penginderaan jauh satelit untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan mitigasi bencana; b. Memantapkan pembinaan iptek penginderaan jauh satelit melalui pengembangaan kemampuan sumberdaya iptek penginderaan jauh satelit (SDM, fasilitas, metodologi) dan akuntabilitas; c. Memantapkan difusi iptek penginderaan jauh satelit melalui pemasyarakatan data dan informasi penginderaan jauh satelit guna mendukung berbagai sektor pembangunan nasional, pelaksanaan otonomi daerah, pelestraian lingkungan hidup, dan mitigasi bencana; d. Memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak/instansi di dalam dan luar negeri yang dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam membangun kemampuan/kapasitas nasional di bidang penginderaan jauh; e. Mengembangkan dan memperkuat kerja sama guna mendorong pemanfaatan teknologi penginderaan jauh satelit pada dunia usaha, pemerintah dan masyarakat. Arah kebijakan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare dalam renstra 5 tahunan ini tidak lepas dari perannya sebagai stasiun bumi satelit penginderaan jauh sumber daya alam, lingkungan dan cuaca yang merupakan bagain paling hulu dalama penyediaan data satelit inderaja. SBPJ Parepare juga menjalankan perannya sebagai sebuah UPT dalam operasional kegiatan dan pelayanan kepada pengguna data pengideraan jauh. Secara garis besar arah kebijakan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut; a. Menjamin kontinuitas data penginderaan jauh Nasional berstandar Internasional; b. Upgrading stasiun bumi penginderaan jauh LAPAN yang sesuai dengan state of the art teknologi terkini; c. Meningkatkan kapasitas SDM melalui capacity building; d. Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan dan program nasional melalui upaya pemanfaatan teknologi penginderaan jauh; e. Mendorong sinergi lembaga/institusi lain dengan memanfaatkan seluruh kemampuan dan potensi yang dimiliki. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 21

37 RENCANA STRATEGIS Dalam menjalankan arah kebijakan tersebut, dilakukan secara bertahap, mulai dengan kebijakankebijakan untuk jangka pendek, kemudian dilanjutkan dengan program kebijakan jangka menengah dimana kedua kebijakan ini akan mendukung arah kebijakan jangka panjang. Kebutuhan akan data satelit penginderaan jauh semakin meningkat, demikian juga kebutuhan akan pemanfaatan data tersebut. Pengguna data penginderaan jauh memerlukan membutuhkan informasi spasial yang bisa diturunkan dari data satelit penginderaan jauh, demikian juga dengan ketelitianya yang semakin kini semakin tinggi karena sudah didukung oleh data satelit inderaja dengan resolusi spasial tinggi. Informasi spasial yang bisa dihasilkan juga semakin variatif seiring dengan perkembangan teknologi informasi, nilai tambah dari data satelit inderaja tersebut dapat dimanfaatkan dalam mendukung aspek pembangunan nasional. Dalam rangka pemanfaatan data satelit penginderaan jauh resolusi tinggi secara optimal dan untuk mmeningkatkan efisiensi penggunaan anggaran Negara serta menghindari duplikasi alokasi anggaran dalam pengadaan data satelit penginderaan jauh resolusi tinggi, maka Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang patut kita banggakan adalah dengan adanya INPRES Nomor 6 Tahun 212 tentang Penyediaan, Penggunaan, Pengendalian Kualitas, Pengolahan dan Distribusi Data Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi yang bertujuan untuk mensinergikan pengguna data satelit penginderaan jauh resolusi tinggi di tingkat Kementerian/Lembaga Pusat, Daerah, Tingkat Provinsi, Kabupaten Kota. Selanjutnya Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare dalam rangka implementasi INPRES tersebut perlu adanya suatu kegiatan yaitu upgrading peralatan stasiun bumi guna meningkatkan kapasitas dan operasi sistem akuisisi data satelit penginderaan jauh resolusi tinggi. Upgrading yang menyeluruh juga di lakukan pada peralatan pengolah data guna melakukan sistem koreksi radiometrik dan geometrik secara sistematik. Seiring dengan jumlah data yang tersedia di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare yang semakin banyak, maka diperlukan pengembangan dan pembangunan insfrastruktur fasilitas penyimpanan data dan sistem otomatisasi distribusi data dalam rangka mendukung Bank Data Penginderaan Jauh Nasional. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare akan berperan sebagai back up BDPJN, dimana data-data archive dan raw data juga tersimpan di SBPJ Parepare. Untuk itu diperlukan perbaikan sistem pengelolaan data hingga manajemen penyimpanan dan distribusi data, persiapan upgrading ground station dengan melanjutkan integrasi system control, monitoring dan peralatan serta membangun capacity building mengantisipasi peningkatan kapasitas ground station. Sebagai sebuah UPT, SBPJ Parepare juga berperan sebagai perpanjangan tangan dari Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh dalam hal pendistribusian data kepada pengguna. Untuk mendukung peran tersebut maka diperlukan pelayanan data dan pelayanan pengguna yang memadai, mulai dari gedung dan bangunan penunjang, sistem katalog data online, perangkat keras dan perangkat lunak untuk prapengolahan dan produksi sampel-sampel produk citra satelit. Dengan demikian diperlukan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 22

38 RENCANA STRATEGIS peningkatan kapasitas SDM pelayanan pengguna dalam rangka menjamin terlayaninya pengguna data inderaja secara near real time dan proses pelayanan yang cepat dan berkualitas. Pada akhirnya kebijakan SBPJ Parepare akan bermuara pada peningkatan partisipasi dalam pembangunan dan program nasional melalui upaya pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dan mendorong sinergi dengan memanfaatkan seluruh kemampuan dan potensi nasional. Sebagai sebuah stasiun bumi multimisi, SBPJ Parepare akan memiliki kemampuan dalam penerimaan data resolusi rendah (NPOESS, MTSAT, MODIS), resolusi menengah (LDCM), resolusi tinggi (SPOT6/7), sistem radar dan penguasaan pengolahannya untuk menjamin ketersediaan data seluruh wilayah Indonesia secara kontinu. SBPJ Parepare juga akan berperan sebagai mirror Bank Data Penginderaan Jauh Nasional dan melayani pengguna data inderaja seluruh wilayah Indonesia. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 23

39 RENCANA STRATEGIS 2.3 PERJANJIAN (PK) TAHUN 216 Dalam rangka memenuhi kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam, lingkungan dan cuaca secara near-real time, SBPJ Parepare melaksanakan kegiatan operasional akuisisi dan produksi data untuk mecapai target indikator kinerja. Kontinuitas ketersediaan data dapat dijelaskan dengan indikator jumlah keberhasilan akuisisi dan jumlah data terproduksi hasil akuisisi. Satelit-satelit yang diakuisisi dan direkam pada tahun 216 yaitu Satelit SPOT 7, SPOT 6, Landsat 8, Landsat 7, Terra, Aqua, dan NPP. Kegiatan akuisisi dan perekaman data satelit penginderaan jauh dilakukan selama 365 hari dalam satu tahun dan dilakukan secara real time. Sebagai lanjutan kegiatan akuisisi adalah kegiatan produksi data, yaitu data SPOT6/SPOT7 level primary dan secondary, Landsat7/8 level 1G/1T, data MODIS (Terra/Aqua) pada level 1B dan 2, dan NPP level 1B dengan indikator kinerja adalah jumlah data satelit inderaja level standar. Untuk memenuhi pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial, SBPJ Parepare melaksanakan kegiatan layanan teknis pemanfaatan teknologi dan data penginderaan jauh. Pemanfaatan data penginderaan jauh ini dapat diukur dengan indikator kinerja jumlah Pemerintah Daerah yang dilayani. Kegiatan layanan teknis pemanfaatan teknologi dan data penginderaan jauh ini dilaksanakan dengan memanfaatkan data yang telah diproduksi SBPJ Parepare maupun data yang tersedia di Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh. Kegiatan ini bersifat diseminasi untuk pembinaan pemanfaatan data penginderaan jauh dan distribusi data serta sampel produk kepada pengguna. Pembinaan pemanfaatan ini merupakan tuntutan dari pengguna dan dalam rangka peningkatan pelayanan teknis. Target pelayanan pemanfaatan data satelit inderaja adalah pemerintah daerah dan pada tahun 216 ditargetkan 4 daerah setingkat pemerintah kabupaten/kota. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 24

40 BAB I BAB II PERENCANAAN BAB III BAB IV BAB III 3.1 ANALISIS CAPAIAN Untuk melihat sampai sejauh mana pencapaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dilakukan metode pengukuran kinerja kegiatan. Atas dasar hasil-hasil yang telah diperoleh dari pengukuran kinerja kegiatan, selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja sasaran, melalui indikator-indikator kinerja pencapaian sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja. Pengukuran kinerja merupakan perbandingan antara target kinerja (performance plan) yang telah ditetapkan dengan realisasinya (performance result). Dengan perbandingan tersebut dapat diketahui celah kinerja (performance gap) yang kemudian dianalisis untuk mengetahui penyebab ketidakberhasilan dan selanjutnya terhadap kekurangan yang terjadi akan ditetapkan strategi untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang (performance improvement). Metode ini akan menghasilkan suatu angka capaian kinerja SBPJ Parepare untuk setiap kegiatan dan sasaran maupun capaian kinerja secara menyeluruh. Hingga akhir tahun 216 SBPJ Parepare telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, mulai dari hulu yaitu operasional stasiun bumi hingga bagian hilir atau kegiatan pelayanan data kepada pengguna dalam rangka memenuhi pencapaian target kinerja yang telah disepakati dan ditetapkan. Pencapaian hasil indikator SBPJ Parepare merupakan indikator dari kegiatan yang saling terkait, yaitu keberhasilan akusisi data satelit penginderaan jauh yang berhasil akan menghasilkan produk standar data inderaja sehingga kontinuitas dan ketersediaan data inderaja dapat dipertahankan dan data tersebut siap distribusikan kepada pengguna dengan demikian komitmen pelayanan kepada pengguna dapat dipertahankan. Dalam Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 216 terdapat dua sasaran strategis, yaitu (1) kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam, lingkungan, dan cuaca secara near real time dan (2) pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial.indikator Kinerja untuk mencapai sasaran strategis tersebut direpresentasikan dengan tiga Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu (1) jumlah keberhasilan akuisisi data satelit penginderaan jauh, (2) jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi dan (3) jumlah pemerintah daerah yang dilayani. Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) SBPJ Parepare Tahun 216 disajikan dalam Tabel 3.1. Capaian kinerja untuk masing-masing sasaran secara rinci dijelaskan pada sub bab berikutnya. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 25

41 PERENCANAAN Tabel 3.1 Penetapan Kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun 216 Sasaran Strategis Utama Indikator Kinerja Utama Target Waktu Penyelesaian (1) (2) (3) Kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumberdaya alam, lingkungan dan cuaca secara near-real time 1 Jumlah keberhasilan akuisisi data satelit penginderaan jauh Lintasan MODIS Lintasan NPP Lintasan LANDSAT7 Lintasan LANDSAT8 Lintasan SPOT6/ Desember 2 Pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial 2 Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi 3 Jumlah Pemerintah Daerah yang dilayani 4 Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan iptek penerbangan dan antariksa Granule MODIS Granule NPP Scene LANDSAT7 Scene LANDSAT8 Eqiv. Scene SPOT6/ Pemerintah Daerah 4 % Indeks Kepuasan Masyarakat 8% Desember Desember Desember Adapun untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut, terdapat mekanisme penyampaian data dan informasi dari masing-masing Ketua Kelompok Kerja kepada Kepala Stasiun, dimana Ketua Kelompok Kerja memiliki tanggung jawab sebagai pengumpul data dan informasi dari seluruh anggota tim dalam kelompok tersebut. Untuk lebih jelasnya pada gambar bagan berikut: Gambar 3.1 Bagan mekanisme penyampaian data dan informasi dari masing-masing Ketua Kelompok Kerja kepada Kepala Stasiun Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 26

42 PERENCANAAN SASARAN STRATEGIS KONTINUITAS KETERSEDIAAN DATA PENGINDERAAN JAUH SATELIT SUMBERDAYA ALAM, LINGKUNGAN DAN CUACA SECARA NEAR-REAL TIME Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, maka dilaksanakan Kegiatan Operasional Stasiun Bumi (Akuisisi Data Satelit Penginderaan Jauh Sumber Daya Alam dan Lingkungan) dengan indikator kinerja adalah jumlah keberhasilan akuisisi data satelit penginderaan jauh dan Kegiatan Operasional Produksi Data Satelit Inderaja Tervalidasi dengan indikator kinerja adalah jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi CAPAIAN IKU 1: JUMLAH KEBERHASILAN AKUISISI DATA SATELIT PENGINDERAAN JAUH Dalam rangka menjaga kontinuitas dan ketersediaan data satelit penginderaan jauh sumber daya alam, lingkungan dan cuaca yang meliputi data satelit resolusi tinggi, menengah, maupun rendah untuk wilayah Indonesia, maka kegiatan akuisisi dan perekaman data satelit di stasiun bumi Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare tetap dilaksanakan hingga kini. Adapun satelit yang diakuisisi dan direkam di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare yaitu Satelit SPOT 7, SPOT 6, Landsat 8, Landsat 7, Terra, Aqua, dan NPP. Kegiatan akuisisi dan perekaman data satelit ini pada tahun 216 memiliki target data raw hasil perekaman sebanyak 5.34 data raw. Kegiatan akuisisi dan perekaman data satelit penginderaan jauh dilakukan selama 365 hari dalam satu tahun dan dilakukan secara real time. Keberhasilan dan kegagalan kegiatan ini ditentukan oleh faktor kesiapan peralatan teknis, pelaksanaan tugas operator, serta keberhasilan sistem perawatan/pemeliharaan peralatan teknis stasiun bumi. Jumlah data raw hasil akuisisi dan perekaman data satelit penginderaan jauh sumber daya alam, lingkungan dan cuaca secara keseluruhan pada tahun 216 sebesar data raw. Jumlah ini melebihi target yang telah ditetapkan yakni sebesar 5.34 data raw. Dari 7 satelit yang dilakukan akuisisi dan perekaman di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare, ada 6 satelit dengan jumlah data raw hasil akuisisi dan perekamanan berada diatas target tahun 216, satelit tersebut yaitu Satelit MODIS (Terra/AQUA) sebesar dari target data raw, NPP sebesar dari target data raw, Landsat-7 sebesar 676 dari target 672 data raw, SPOT-6/7 sebesar 84 dari target 552 data raw. Terdapat 1 satelit dengan jumlah data raw hasil akuisisi dan perekaman berada dibawah target tahun 216, satelit tersebut yaitu Satelit Landsat-8. Target data raw hasil akuisisi dan perekaman Landsat-8 pada tahun 216 sebesar 624, sedangkan data raw yang dihasilkan dari kegiatan akuisisi dan perekaman selama tahun 216 sebanyak 61, tidak tercapainya data raw hasil perekaman ini disebabkan karena konflik satelit dengan satelit resolusi tinggi(spot-6/7). Konflik satelit disini adalah melintasnya dua satelit atau lebih dalam waktu yang hampir bersamaan, dan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 27

43 PERENCANAAN di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare apabila terjadi konflik satelit antara Landsat-7/8 dengan SPOT-6/7 maka yang dilakukan penerimaan datanya adalah Satelit SPOT-6/7. Tabel 3.2 Capaian sasaran kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam dan lingkungan secara real time Indikator Kinerja Utama Target 216 Realisasi 216 Capaian 216 SPOT6/7 552 lintasan 84 lintasan 152% Jumlah keberhasilan akuisisi data satelit penginderaan jauh Landsat7 672 lintasan 676 lintasan 11% Landsat8 624 lintasan 61 lintasan 96% MODIS 2368 lintasan 2693 lintasan 114% NPP lintasan 1339 lintasan 119% Total lintasan lintasan % Pada tahun 216 telah dilakukan akuisisi dan perekaman Satelit MODIS (Terra/Aqua) sebanyak lintasan dan dari jumlah tersebut sebanyak lintasan berhasil diakuisisi dan direkam datanya dan sebanyak 22 lintasan gagal diakuisisi dan direkam datanya. Persentase keberhasilan akuisisi dan perekaman Satelit MODIS (Terra/Aqua) terendah terjadi pada Bulan Mei. Kegagalan ini terjadi pada saat akuisisi dan perekaman malam hari, dimana pada perekaman malam hari sistem akuisisi dan perekaman dijalankan secara otomatis tanpa monitoring operator. Operator hanya dapat mengetahui perekaman malam gagal ketika data raw tersebut dilakukan pengolahan ke level pengolahan awal. Kegagalan yang terjadi pada Satelit MODIS AQUA ini disebabkan karena antena hang sehingga pada saat perekaman berlangsung antena tidak bergerak mengikuti pergerakan satelit. Persentase keberhasilan akuisisi dan perekaman Satelit MODIS (Terra/Aqua) adalah 99,19 %. Keberhasilan Akuisisi Tahun 216 Persentase Keberhasilan 1, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1,, TERRA AQUA NPP LANDSAT7 LANDSAT8 SPOT6 SPOT7 Persentase 99,63 98,74 99,85 99,56 98,69 98,15 96,96 Gambar 3.2 Grafik capaian keberhasilan akuisisi dan perekaman data inderaja satelit Tahun 216 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 28

44 PERENCANAAN Sedangkan untuk Satelit NPP telah dilakukan akuisisi dan perekaman sebanyak lintasan dan dari jumlah tersebut sebanyak lintasan berhasil diakuisisi dan direkam datanya dan sebanyak 2 lintasan gagal diakuisisi dan direkam datanya. Akuisisi dan perekaman Satelit NPP yang dilakukan pada tahun 216 ini memiliki tingkat keberhasilan perekaman sempurna dan hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.2. Persentase keberhasilan akuisisi dan perekaman Satelit NPP adalah %. Hasil capaian akuisisi data inderaja Satelit Terra, Aqua dan NPP selama tahun 216 dapat dilihat pada gambar berikut ini. K E BER H AS I LAN AKUISIS I S A T E L IT M O DIS / NPP T AH U N PERSENTASE KEBERHASILAN 1, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1,, Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Terra 1, 1, 1, 1, 98,33 1, 99,17 1, 1, 98,28 1, 1, Aqua 1, 1, 1, 1, 92,4 1, 95,73 1, 98,21 99,8 1, 1, NPP 1, 99,2 1, 99,1 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, Gambar 3.3 Grafik capaian keberhasilan akuisisi dan perekaman data inderaja Satelit Terra, Aqua, dan NPP per bulan Tahun 216 Pada tahun 216 telah dilakukan akuisisi dan perekaman Satelit Landsat 7 sebanyak 721 lintasan dan dari jumlah tersebut sebanyak 676 lintasan berhasil diakuisisi dan direkam datanya dan sebanyak 3 lintasan gagal diakuisisi dan direkam datanya serta 42 lintasan konflik. Persentase keberhasilan akuisisi dan perekaman Satelit Landsat 7 adalah 99,56%. Untuk Satelit Landsat 8 telah dilakukan akuisisi dan perekaman sebanyak 692 lintasan, dan dari jumlah tersebut sebanyak 61 lintasan berhasil diakuisisi dan direkam datanya, 8 lintasan mengalami kegagalan dalam proses akuisisi dan perekaman data dan 83 lintasan konflik. Persentase keberhasilan akuisisi dan perekaman Satelit Landsat 8 adalah 98,69%. Kegagalan yang terjadi pada kegiatan akuisisi dan perekaman Landsat-7/8 disebabkan karena dilakukan proses integrasi sistem software pengolahan Landsat-7/8 dengan sistem perekaman AVTEC(Sistem otomatisasi perekaman dan pengolahan Pinkmatter). Selain itu tidak optimalnya perekaman Satelit Landsat- 7/8 disebabkan karena konflik satelit dengan Satelit SPOT-6/7 sehingga akuisisi dan perekaman Satelit Landsat-7/8 harus dikorbankan atau tidak diambil datanya. Hasil capaian akuisisi data inderaja Satelit Landsat 7 dan Landsat 8 selama tahun 216 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 29

45 PERENCANAAN K E B ER H A S I L A N A K U I S I S I S A T E L I T L A N DSAT 7 / 8 T A H U N PERSENTASE KEBERHASILAN 1, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1,, Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Landsat 7 1, 1, 1, 98,28 1, 1, 1, 1, 98,21 98,33 1, 1, Landsat 8 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 9,48 92,31 1, 1, Gambar 3.4 Grafik capaian keberhasilan akuisisi dan perekaman data inderaja Satelit Landsat 7 dan Landsat 8 per bulan Tahun 216 Pada tahun 216 telah dilakukan akuisisi dan perekaman Satelit SPOT 6 sebanyak 433 lintasan dan dari jumlah tersebut sebanyak 425 lintasan berhasil diakuisisi dan direkam datanya dan 8 lintasan gagal diakuisisi dan direkam datanya. Hasil persentase capaian keberhasilan akuisisi dan perekaman Satelit SPOT 6 pada tahun 216 adalah 98.15%. Untuk Satelit SPOT 7 telah dilakukan akuisisi dan perekaman datanya sebanyak 428 lintasan selama tahun 216. Dan dari jumlah tersebut sebanyak 415 lintasan berhasil diakuisisi dan direkam datanya dan sebanyak 13 lintasan gagal diakuisisi dan direkam datanya. Hasil persentase capaian keberhasilan akuisisi dan perekaman Satelit SPOT 7 pada tahun 216 adalah 96,96%. Kegagalan akuisisi dan perekaman data SPOT ini diakibatkan karena kerusakan master servo amplifier dan juga karena salah satu motor pada antena tiba-tiba berhenti pada saat akuisisi sehingga menyebabkan antena tidak dapat bergerak mengikuti pergerakan satelit. Hasil capaian akuisisi data inderaja Satelit SPOT 6/7 selama tahun 216 dapat dilihat pada gambar berikut ini. K E B ER H A S I L A N A K U I S I S I S A T E L I T S P O T 6 / 7 T A H U N PERSENTASE KEBERHASILAN 1, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1,, Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des SPOT 6 93,75 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 86,84 1, 97,22 1, SPOT 7 96,88 1, 1, 1, 97,44 1, 1, 92,31 82,86 94,12 1, 1, Gambar 3.5 Grafik capaian keberhasilan akuisisi dan perekaman data inderaja Satelit SPOT 6 dan SPOT 7 per bulan Tahun 216 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 3

46 PERENCANAAN CAPAIAN IKU 2: JUMLAH DATA PENGINDERAAN JAUH SATELIT TERPRODUKSI HASIL AKUISISI Kegiatan yang kedua untuk mendukung pencapaian sasaran Kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumberdaya alam, lingkungan dan cuaca secara near-real time adalah Operasional Produksi Data Satelit Inderaja. Kegiatan ini terdiri dari produksi SPOT-6/7 level primary dan secondary, Landsat-7/8 level 1G/1T, data MODIS (Terra/Aqua) pada level 1B dan 2, dan NPP level 1B, dengan indikator kinerja adalah jumlah data satelit inderaja level standar. Target yang akan dicapai pada tahun 216 adalah 7668 equivalent scene data SPOT-6/7, 5496 scene data Landsat-7, 5496 scene data Landsat-8, 225 granule data MODIS dan 167 granule data NPP. Pencapaian sasaran produksi data untuk masing-masing data satelit tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3. Kegiatan Operasional Produksi Data Satelit Inderaja ini meliputi pengolahan awal data yang direkam ke level standar, pembuatan data master satelit Landsat-7 dan data MODIS (Terra/Aqua) pada level 1B serta menyimpan data tersebut pada media penyimpanan, quality control dan backup data hasil pengolahan, pengelolaan katalog, website dan jaringan. Selama tahun 216 sebagian besar target jumlah data tercapai, hanya target jumlah data Landsat-7/8 yang tidak tercapai. Hal ini disebabkan karena pada awal bulan april sistem produksi Landsat-7/8 SBPJP di upgrade sehingga tidak dapat melakukan operasional produksi data. Upaya agar proses produksi data Landsat-7/8 terus berlanjut telah dilakukan dengan mengirimkan raw data ke Pustekdata melalui jaringan VPN. Pengiriman tersebut dimaksudkan untuk proses produksi data Landsat- 7/8 dilakukan pada server produksi yang ada di Pustekdata. Namun dikarenakan server produksi di Pustekdata memiliki keterbatasan dalam memproduksi data dalam jumlah banyak pada waktu yang bersamaan, hal ini berdampak pada data yang dikirimkan dari SBPJP ke Pustekdata masuk dalam daftar tunggu mengingat mesin produksi di Pustekdata diprioritaskan untuk memproduksi data dari Stasiun Bumi Rumpin. Hal tersebut juga mengakibatkan data Landsat-7/8 terproduksi tidak maksimal untuk bulan April sd Oktober 216. Adapun penyelesaian upgrading sistem produksi Landsat-7/8 pada pertengahan oktober 216 dan masih dalam tahap maintenance. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 31

47 PERENCANAAN Tabel 3.3 Capaian sasaran kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam dan lingkungan secara real time (Indikator Kinerja: Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi) Indikator Kinerja Utama Target 216 Realisasi 216 Capaian 216 SPOT-6/ eq. scene 128 eq.scene % Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi Landsat scene 3675 scene 66.87% Landsat scene 537 granule 91.65% MODIS 225 granule 2693 granule % NPP 167 granule 1339 granule % Total % Equiv. Scene Capaian Produksi Data SPOT-6/7 Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Data SPOT-6/7 Gambar 3.6 Capaian produksi data SPOT-6/7 tahun 216 Satelit SPOT-6/7 memiliki kemampuan viewing swing 36 deg. Dengan kemampuan tersebut memungkinkan perolehan data dalam jumlah besar. Pada awal tahun perolehan datanya masih sedikit karena permintaan programming dari SBPJP masih sedikit. Sejak bulan Maret mengalami peningkatan sampai dengan September dan relatif stabil, sementara untuk bulan Oktober perolehan data menurun, dikarenakan permintaan programming tidak sebanyak sebelumnya dan juga data yang telah direkam dengan hasil baik tidak akan diprogram lagi. Namun kenaikan perolehan data terjadi kembali pada bulan November, dikarenakan terdapat programming request dengan level urgen yang diturunkan tingkat cloud covernya 5%. Sedangkan pada bulan Desember terjadi penurunan drastic jumlah data yang diperoleh dikarenakan tidak adanya programming request pada bulan ini dan programming request pada bulan-bulan sebelumnya telah banyak yang tervalidasi sehingga tidak dilakukan perekaman ulang. Salah satu issue yang penting diperhatikan adalah apabila terjadi trouble pada peralatan penerima yang mengakibatkan direct acquisition tidak dapat dilakukan. Jika problem tersebut Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 32

48 PERENCANAAN terjadi, SBPJP harus meminta kepada operator untuk melakukan virtual reception pada SPOT-6/7 karena secara default Airbus akan merekam datanya on-board sehingga SBPJP dapat meminta data tersebut ketika stasiun buminya tidak dapat menerima data tersebut. Inventarisasi liputan data SPOT-6/7 dilakukan pada data yang clear (awan kurang dari 3%). Permintaan programming telah dilakukan sejak tahun 213, sehingga analisa liputan sejak 213 sampai dengan 215 dijadikan bahan untuk perencanaan permintaan programming pada tahun 216. Demikian juga untuk tahun 216, analisa liputan tahun 216 akan dijadikan bahan pertimbangan untuk perencanaan permintaan programming pada tahun 216 tersebut. Peta liputan ditunjukkan pada berikut. Gambar 3.7 Liputan data SPOT-6/7 clear (awan kurang dari 3%) tahun 216 Produksi data Landsat-7/8 tidak memenuhi target capaian untuk tahun 216. Perhitungan target capaian dikhususkan pada batas wilayah Indonesia yaitu pada 95 deg 141 deg BT, 6 deg LU 11 deg LS, begitu pula untuk Landsat-8. Hal ini dikarenakan server dan software pengolahan Landsat sedang diupgrade dan proses upgrade membutuhkan waktu yang cukup lama dimulai dari bulan April sd Oktober 216. Operasional produksi Landsat-7/8 kembali normal sejak bulan November namun kembali bermasalah dibulan desember karena pada bulan desember provider melakukan proses finalisasi upgrading terhadap server dan software produksi Landsat. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 33

49 PERENCANAAN Capaian Produksi Data Landsat Wil. Indonesia dsk Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Landsat-7 Landsat-8 Gambar 3.8 Capaian produksi data Landsat-7/8 tahun 216 Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa server produksi Landsat-7/8 diupgrade sehingga mengganggu proses produksi Landsat-7/8, hal tersebut dapat dilihat pada grafik capaian produksi data Landsat-7/8 pada Gambar 3.8. Upaya untuk menjamin kontinuitas ketersediaan data Landsat-7/8 dilakukan dengan mengirimkan data raw ke Pustekdata melalui jaringan VPN untuk dilakukan produksi pada server produksi Landsat-7/8 namun hal ini belum cukup untuk mengembalikan kondisi proses produksi Landsat-7/8 dikarenakan server produksi di Pustekdata memprioritaskan data dari stasiun bumi Rumpin. Gambar 3.9 Liputan data Landsat-7 tahun 216 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 34

50 PERENCANAAN Gambar 3.1 Liputan data Landsat-8 tahun 216 Sistem pengolahan MODIS cukup stabil pada tahun 216 dengan adanya beberapa demodulator (Orbital, Terascan dan Avtec) untuk menerima data MODIS dan menjaga kontinuitas ketersediaan data, data yang diolah diprioritaskan diambil dari demodulator Orbital namun jika data dari demodulator Orbital tidak dapat diproses atau rusak maka data diambil dari demodulator Terascan begitu seterusnya sampai demodulator Avtec. Capaian data MODIS tiap bulan relatif stabil dan melebihi target tahun 216 seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Capaian Produksi Data MODIS Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Terra Aqua Gambar 3.11 Capaian produksi data MODIS tahun 216 Kendala pada sistem produksi data MODIS adalah server produksi yang tidak stabil, sehingga mengganggu proses produksi dan pengiriman data raw ke Pustekdata. Tindakan pencegahan yang dilakukan adalah melakukan instalasi server produksi MODIS yang baru sebagai backup dan juga server terminal untuk data raw MODIS dan NPP yang berfungsi sebagai pendistribusi data raw hasi akuisisi ke server produksi masing-masing serta pengiriman ke Pustekdata. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 35

51 PERENCANAAN Produksi data NPP relative stabil untuk tahun 216, kendala yang terjadi hanya pada saat pergantian bulan, dimana pada saat pergantian bulan data tidak terkirim secara otomatis di NAS jadi harus diproses secara manual. Dan pada bulan april sistem produksi data NPP diupgrade dari SDR 2. menjadi SDR 2.2 dikarenakan sistem produksi tidak dapat berjalan normal untuk memproduksi data SDR dan EDR. Namun setelah diupgrade barulah sistem produksi data NPP kembali normal. Capaian data NPP tiap bulan relatif stabil dan melebihi target tahun 216 seperti ditunjukkan pada gambar berikut NPP Granule Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des NPP Gambar 3.12 Capaian produksi data NPP tahun SASARAN STRATEGIS PEMANFAATAN DATA SATELIT PENGINDERAAN JAUH UNTUK PEMBUATAN PAKET INFORMASI SPASIAL Sasaran Pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial tahun 216 ini ditunjukkan dengan indikator kinerja jumlah pemerintah daeah yang dilayani. Pada perencanaan kegiatan tahun 216 ditargetkan untuk melayani 4 Pemerintah Daerah, yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Utara (Provinsi Sulawesi Utara), Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang (Provinsi Nusa Tenggara Timur), Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Provinsi Kalimantan Tengah) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur (Provinsi Maluku Utara). Keempat pemerintah daerah sudah menyampaikan kebutuhan akan informasi spasial berbasis data satelit penginderaan jauh dan ketertarikan untuk pemanfaatannya, sehingga menjadi target pelayanan pengguna pada tahun 216. Kegiatan pelayanan pengguna SBPJ Parepare tersebut telah didukung oleh kegiatan Operasional Pelayanan Teknis Pemanfaatan Teknologi dan Data Inderaja dan Pemanfaatan Teknologi dan Data Inderaja untuk keempat daerah tersebut. Kegiatan Operasional Pelayanan Teknis Pemanfaatan Teknologi Inderaja adalah diseminasi teknologi dan data satelit inderaja dan pemanfaatannya untuk pengguna khususnya pemerintah daerah. Kegiatan diseminasi ini adalah adalah salah satu bagian Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 36

52 PERENCANAAN dari pelaksanaan tugas pokok Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (SBPJ) Parepare, yaitu melaksanakan distribusi dan pelayanan teknis pemanfaatan data satelit penginderaan jauh (Peraturan Kepala LAPAN Nomor 5 Tahun 211). Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, SBPJ Parepare menyelenggarakan berbagai fungsi, salah satu diantaranya adalah melaksanakan pelayanan pengguna, sosialisasi pemanfaatan data satelit dan penyiapan bahan kerjasama teknis dalam bidang penginderaan jauh dan pemanfaatannya CAPAIAN IKU 3: JUMLAH PEMERINTAH DAERAH YANG DILAYANI Pelaksanaan kegiatan Operasional Pelayanan Teknis Pemanfaatan Teknologi dan Data Inderaja dan Pemanfaatan Teknologi dan Data Inderaja untuk Pemerintah Daerah terdiri dari pelayanan data satelit inderaja dan sampel produk pemanfaatannya, pelayanan pembinaan teknis dan sosialisasi pemanfaatan data satelit inderaja dan pelayanan informasi berbasis data satelit inderaja. Pengguna dan calon pengguna data penginderaan jauh tidak dibatasi, baik secara administrasi wilayah maupun institusi, lembaga maupun swasta, dapat dilayani dengan berpedoman pada ketentuan dan peraturan yang berlaku, kemampuan data dan sumber daya manusia (SDM) SBPJ Parepare. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT), pelayanan pengguna yang dilaksanakan SBPJ Parepare terbuka untuk seluruh daerah, namun melihat sisi kemampuan anggaran, wilayah Indonesia yang luas dan kemampaun SDM, maka pada tahun 216 ini dari target pelayanan pemerintah daerah (pemda) sebanyak 4 pemda, dapat dilayani sebanyak 11 pemda (Tabel 3.4). Tujuh pemda tambahannya adalah Distan TPH Kabupaten Sinjai, Bappeda Kabupaten Wajo, Disbun Provinsi Sulsel, Distan Kabupaten Enrekang, Setda Kota Parepare, Bappeda Kota Parepare, dan Dinas Tata Ruang Kabupaten Mamuju. Ketujuh pemda tambahan tersebut sebagian sudah pernah dilayani terkait data dan informasi berbasis citra satelit inderaja pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga ada pengalaman untuk pelayanan dan penyediaan informasinya. Permohonan pelayanan pemerintah daerah terkait informasi berbasis data penginderana jauh sebenarnya lebih banyak, namun beberapa diantaranya tidak bisa dilayani karena dibatasi tupoksi, kemampuan data dan kemampuan SDM. Tabel 3.4 Capaian sasaran pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial Tahun 216 Indikator Kinerja 216 Target 216 Capaian 216 Jumlah pemerintah daerah yang dilayani 4 Daerah 11 Daerah Capaian % Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 37

53 PERENCANAAN Pemerintah daerah yang dimaksud adalah pemerintah daerah setingkat kabupaten/kota, dimana partner kerja bisa diwakili oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) atau SKPD tertentu yang terkait dengan pemanfaatan citra untuk informasi spasial yang mereka butuhkan. Informasi spasial yang dimaksud adalah turunan dari data satelit inderaja baik resolusi rendah, menengah atau tinggi yang diperlukan oleh instansi yang bersangkutan dan disesuaikan dengan kemampuan citra. Untuk satu daerah (kabupaten/kota) bisa dilayani lebih dari satu SKPD, sehingga volume informasi yang dihasilkan dapat lebih dari satu. Informasi spasial berbasis data inderaja ini adalah informasi daerah yang ditujukan kepada pemerintah daerah untuk membantu dalam perencanaan, pengelolaan dan pengambilan kebijakan terkait pembangunan wilayah. Informasi daerah yang dimaksud adalah turunan (added value) dari data satelit inderaja baik resolusi rendah, menengah atau tinggi. Sebagain besar informasi yang dihasilkan adalah yang berkaitan dengan penutup/penggunaan lahan berbagai skala, monografi kelurahan/desa, informasi spasial jaringan jalan dan jembatan, pemetaan lahan perkebunan, pertanian dan hortikultura, inventarisasi dan pemetaan lahan tambak dan pemetaan jaringan irigasi teknis dan informasi lain yang dibutuhkan oleh pengguna sesuai kemampuan citra dan kemampaun SDM. Pada Tahun 216 telah dilaksanakan kegiatan pelayanan informasi daerah untuk sebelas (11) wilayah setingkat kabupaten/kota dengan menghasilkan tujuh (7) informasi spasial berbasis data inderaja, mulai dari Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kupang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulsel, Kabupaten Enrekang, Kota Parepare (2 informasi), dan Kabupaten Mamuju (Tabel 3.5). Kegiatan pelayanan pemerintah daerah ini bersifat diseminasi teknologi dan data inderaja, dimulai dengan sosialisasi potensi dan pemanfaatan data satelit inderaja, distribusi data dan pelayanan pengguna. Bila ada beberapa kegiatan yang memerlukan input data Penginderaan jauh, maka dapat dilakukan kerjasama dengan pemerintah daerah sesuai dengan kebutuhannya. Dalam rangka analisis dan mencapai hasil yang valid, maka tim dari pemerintah daerah dapat dilibatkan selama proses pekerjaan dan survei lapangan. Untuk menambah wawasan dan kemampuan SDM pemda, juga bisa dilaksanakan kegiatan bimbingan teknis/magang kerja SDM pemda di SBPJ Parepare, dengan mengerjakan kegiatan terkait yang memerlukan input data inderaja. kegiatan tahap akhir yaitu diseminasi informasi hasil pengolahan dan analisis citra satelit inderaja, kegiatan ini juga dilaksanakan secara bersama-sama dengan pemerintah daerah. Selama pelaksanaan kegiatan pengolahan, analisis, survei lapangan dan penyusunan laporan, tim dari pemerintah daerah dilibatkan untuk memperoleh hasil yang valid dan sesuai apa yang diperlukan. Hasil survei lapangan akan digunakan untuk memperbaharui hasil analisis citra, kemudian dilakukan pemilahan layer-layer tematik, perhitungan jumlah, panjang dan luas untuk tema-tema tertentu dan terakhir dibuat komposisi peta tematik sesuai kebutuhan pengguna yang Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 38

54 PERENCANAAN dapat diakomodir berbasis citra satelit inderaja. Tabel 3.5 merinci nama pemerintah daerah dan jenis informasi daerah berbasis data inderaja yang dihasilkan. Tabel 3.5 Pelayanan Informasi Daerah Berbasis Data Inderaja Tahun 216 No Wilayah (Pemerintah Daerah) 1 Kabupaten Minahasa Utara 2 Kabupaten Kupang 3 Kabupaten Kotawaringin Timur 4 Kabupaten Halmahera Timur 5 Kabupaten Sinjai 6 Kabupaten Wajo 7 Provinsi Sulawesi Selatan 8 Kabupaten Enrekang 9 Kota Parepare 1 Kota Parepare 11 Kabupaten Mamuju Jenis Informasi dan Kegiatan Inventarisasi Penutup/Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Minahasa Utara Berbasis Citra Satelit Inderaja Resolusi Tinggi Spot6/7, Sosialisasi Teknologi dan Data Inderaja, Survei Lapangan Inventarisasi Penutup/Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Kupang Berbasis Citra Satelit Inderaja Resolusi Tinggi Spot6/7, Sosialisasi Teknologi dan Data Inderaja, Survei Lapangan, Penyerahan Hasil oleh Kepala Pustekdata Inventarisasi Penutup/Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur Berbasis Citra Satelit Inderaja Resolusi Tinggi Spot6/7 Inventarisasi Penutup/Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Halmahera Timur Berbasis Citra Satelit Inderaja Resolusi Tinggi Spot6/7 Inventarisasi Lahan Sawah Baku di 3 kecamatan (Sinjai Barat, Bulupoddo dan Pulau Sembilan) Berbasis Citra Satelit Inderaja Resolusi Tinggi Spot6/7, Survei Lapangan, Adopsi Teknologi di Bidang Pertanian Inventarisasi Penutup/Penggunaan Lahan 6 kecamatan (Tanasitolo, Maniangpajo, Gilireng, Majauleng, Penrang, dan Takkalalla), Sosialisasi Teknologi dan Data Inderaja, Survei Lapangan Inventarisasi Komoditas Perkebunan di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Bimtek Penguatan Kapasitas Daerah, Survei Lapangan Inventarisasi Lahan Komoditi Pertanian (Padi, Jagung, Bawang, Kopi) di Kecamatan Baraka; Ploting hasil survey lapangan Penyusunan Peta Administrasi Berbasis Citra Satelit Inderaja Resolusi Tinggi Spot6/7, Bimtek Penguatan Kapasitas Daerah Penyusunan Informasi Spasial Ruang Terbuka Hijau Berbasis Citra Satelit Inderaja Resolusi Tinggi Spot6/7, Bimtek Penguatan Kapasitas Daerah Penyusunan Informasi Spasial Jaringan Jalan Berbasis Citra Satelit Inderaja Resolusi Tinggi Spot6/7 Pengguna Bappelitbang Kabupaten Minahasa Utara Bappeda Kabupaten Kupang Bappeda Kabupaten Kotawaringin Timur Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Halmahera Timur Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Sinjai Bappeda Kab. Wajo Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Enrekang Sekretariat Daerah Kota Parepare Bappeda Kota Parepare Dinas Tata Ruang Kabupaten Mamuju Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 39

55 PERENCANAAN Informasi daerah berbasis data inderaja ini disajikan secara digital maupun paperprint sesuai dengan permintaan dan kemampuan pemerintah daerah. Informasi dalam format digital biasanya digunakan oleh para pejabat daerah, karena lebih mudah dibawa dan disajikan serta informasi spasial daerahnya secara cepat dapat diperoleh. Pengemasan produk hasil pemanfaatan citra satelit inderaja secara digital masih terkendala dengan perangkat lunak, sehingga untuk mengatasi hal ini, SBPJ Parepare membuat sampel-sampel pemanfaatan hasil ekstraksi citra satelit penginderaan jauh dan data-data pendukung lainnya yang dikemas secara digital dalam perangkat lunak open source. Paket sampel produk pemanfaatan digital dikemas dalam sebuah perangkat lunak, sehingga dapat dibuka, dibaca dan dianalisis dalam komputer. Perangkat lunak tersebut dapat diinstall pada komputer tanpa memerlukan lisensi. Gambar 3.13 sampai Gambar 3.23 merupakan beberapa sampel screenshoot paket informasi spasial digital untuk beberapa wilayah kabupaten sebagai hasil kegiatan tahun 216. Gambar 3.13 Paket informasi spasial penutup lahan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Minahasa Utara Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 4

56 PERENCANAAN Gambar 3.14 Paket informasi spasial penutup lahan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Kupang Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 41

57 PERENCANAAN Gambar 3.15 Paket informasi spasial penutup lahan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 42

58 PERENCANAAN Gambar 3.16 Paket informasi spasial penutup lahan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Halmahera Timur Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 43

59 PERENCANAAN Gambar 3.17 Paket informasi spasial lahan sawah berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Sinjai Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 44

60 PERENCANAAN Gambar 3.18 Paket informasi spasial penutup/penggunaan lahan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Wajo Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 45

61 PERENCANAAN Gambar 3.19 Paket informasi spasial komoditas perkebunan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 46

62 PERENCANAAN Gambar 3.2 Paket informasi spasial komoditas pertanian berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Enrekang Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 47

63 PERENCANAAN Gambar 3.21 Paket informasi spasial batas administrasi berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kota Parepare Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 48

64 PERENCANAAN Gambar 3.22 Paket informasi spasial Ruang Terbuka Hijau berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kota Parepare Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 49

65 PERENCANAAN Gambar 3.23 Paket informasi spasial jaringan jalan berbasis data inderaja dalam format digital wilayah Kabupaten Mamuju Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 5

66 PERENCANAAN CAPAIAN IKU 4: INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ATAS LAYANAN IPTEK PENERBANGAN DAN ANTARIKSA Indeks Kepuasan Masyarakat atau IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif atas pendapat masyarakat, dalam hal ini para stakeholder yang memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggaraan pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Pelaksanaan survey IKM yang dilaksanakan secara berkala setiap 1 (satu) tahun sekali oleh Tim Pelayanan Pengguna SBPJ Parepare yang merupakan langkah rutin dalam menjaga kualitas mutu pelayanan publik. selain itu, peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pelayanan publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan keluhan masyarakat sebagai sarana untuk melakukan perbaikan pelayanan publik. Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik yang merupakan salah satu tuntutan dalam mewujudkan Reformasi Birokrasi di lingkungan instansi pemerintah, SBPJ Parepare secara rutin melakukan survey untuk melihat aspek kepuasan masyarakat terutama mengenai kualitas layanan yang diberikan oleh SBPJ Parepare. Hal ini sejalan dengan amanat yang tertera pada UU Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik dimana mekanisme survey berpedoman pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 214 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggara Pelayanan Publik. Pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat dengan berpedoman pada pilar-pilar reformasi birokrasi adalah dalam rangka mewujudkan good governance dimana akuntabilitas menjadi salah satu prinsip yang harus didahulukan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Diperlukan inovasi, improvisasi, kemampuan menilai, menanggapi saran dan melakukan perbaikan dalam memberikan pelayanan publik sehingga akuntabel dan memberikan kepuasan. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan satu langkah yang tepat untuk mengakomodasi harapan masyarakat, menilai tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan sebagai acuan dalam membuat program-program yang efektif dan tepat sasaran. SBPJ Parepare adalah sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebagai perpanjangan tangan dari pusatnya, dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada publik/masyarakat/instansi terkait pelayanan teknologi dan data penginderaan jauh. Pelayanan prima merupakan suatu layanan yang diberikan kepada publik/masyarakat yang mampu memuaskan pihak yang dilayani, hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam Keputusan Menteri pendayagunaan Aparatur negara Republik Indonesia Nomor 63/KEP/M.PAN/7/23 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 51

67 PERENCANAAN Nomor 16 Tahun 214 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelengaraan Pelayanan Publik. Pelayanan publik SBPJ Parepare yang disurvei kepuasan masyarakatnya adalah berkaitan dengan Pelayanan Data Penginderaan Jauh. Dimana data penginderaan jauh adalah core competence dari SBPJ Parepare dan Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh (Pustekdata) sebagai clearinghouse Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN). Kuesioner/instrumen Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang digunakan oleh SBPJ Parepare, mengacu kepada instrumen IKM yang digunakan oelh Pustekdata, karena SBPJ Parepare melaksanakan pelayanan data adalah berdasarkan disposisi dari Pustekdata. Unsur-unsur pelayanan yang menjadi parameter survei IKM terdiri dari 15 jenis, mulai dari Prosedur Pelayanan, Persyaratan Pelayanan sampai Keamanan Pelayanan dan Lisensi Data Satelit Penginderaan Jauh. Jumlah responden yang berhasil disurvei adalah sebanyak 9 responden dengan instansi bermacam-macam. Sebagian besar responden tersebut adalah dari pemerintah daerah, yang nota bene tercatat sebagai user terbanyak, baik yang datang untuk konsultasi atau memesan dan memperoleh data pengindeaan jauh. Mengacu pada Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam Kemenpan dan RB No. 25 Tahun 24, hasil survei IKM SBPJ Parepare mencapai Nilai Interval 3.32, kemudian setelah dikonvesi mencapai 82,92, sehingga termasuk memiliki Mutu Pelayanan dalam kategori A atau menunjukkan Kinerja Unit Pelayanan yang Sangat Baik. Selengkapnya hasil survei tersebut disajikan dalam Tabel 3.6. Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik yang dilaksanakan oleh SBPJ Parepare NO. UNSUR PELAYANAN JUMLAH POINT RATA- RATA 1 Persyaratan 32 3,36,42 2 Prosedur 283 3,14,39 3 Waktu Pelayanan 588 3,27,41 4 Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 591 3,28,41 5 Kompetensi Pelaksana 627 3,48,44 6 Perilaku Pelaksana 923 3,42,43 7 Maklumat Pelayanan 21 3,33,42 8 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 28 3,25,41 NILAI IKM (RATA- RATA*,125) JUMLAH NILAI IKM NILAI IKM SETELAH KONVERSI 3,32 82,92 UNIT PELAYANAN SANGAT BAIK Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 52

68 PERENCANAAN 3.2 PERBANDINGAN REALISASI IKU TERHADAP TAHUN SEBELUMNYA Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi IKU dari tahun Indikator Kinerja Target 216 Capaian 216 Capaian 215 Capaian 214 Capaian 213 Capaian 212 IKU 1: Jumlah keberhasilan akuisisi data satelit penginderaan jauh SPOT6/7 IKU 1: Prosentase keberhasilan akuisisi data penginderaan jauh satelit % Total 115,15% 11.3% 98,49% 99,62% 96,52% Landsat7 Landsat8 552 lintasan 672 lintasan 624 lintasan 84 lintasan (152%) 676 lintasan (11%) 61 lintasan (96%) 74 lintasan (134%) 687 lintasan (12%) 655 lintasan (15%) MODIS 2368 lintasan 2693 lintasan (114%) 1678 lintasan (123%) NPP lintasan 1339 lintasan (119%) 795 lintasan (127%) IKU 2: Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi penginderaan jauh SPOT6/ eq. scene 128 eq.scene (156,59%) 8113 eq.scene (93.9%) 1528 segmen(83.7%) belum ada dalam PK belum ada dalam PK Landsat scene 3675 scene (66,87%) 5929 scene (17.4%) 5725 scene (122.4%) 4972 scene (16.24%) 1196 granule (99.67%) Landsat scene 537 granule (91,65%) 5646 granule (123.8%) 4637 scene (127%) 134 scene (55.73%) 986 granule (135,7%) MODIS level 1B 225 granule 2693 granule (119,69%) 1369 granule (13.7%) 1378 granule (125.8%) 118 granule (92.33%) 2796 granule (95,75%) NPP 167 granule 1339 granule (125,49%) 8149 granule (97.%) 8614 granule (112.4%) 516 granule (86%) belum ada dalam PK IKU 3: Jumlah Pemerintah Daerah yang dilayani Jumlah informasi Jumlah paket informasi spasial pemanfaatan data 4 Daerah 11 Daerah 8 Daerah 14 Informasi 8 paket 4 paket IKU 4: Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan iptek penerbangan dan antariksa 8% 82,92% 8,13% 79,13% 78,74% Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 53

69 PERENCANAAN 3.3 CAPAIAN LAIN DI LUAR IKU Selaian kegiatan Layanan Teknis Pemanfaatan Teknologi dan Data Inderaja Untuk Pemerintah Daerah, SBPJ Parepare juga melaksanakan kegiatan Operasional Pelayanan Pengguna yang terdiri dari beberapa sub kegiatan, yaitu; 1) pelayanan konsultasi data penginderaan jauh; 2) pelayanan data inderaja; 3) pelayanan sosialisasi teknologi dan data penginderaan jauh; 4) pelayanan pembinaan teknis (bimtek)/magang untuk peningkatan kapasitas SDM pemerintah daerah; dan 5) pelayanan kunjungan edukasi teknologi (murid, siswa, mahasiswa, guru dan dosen) PELAYANAN KONSULTASI DATA INDERAJA Pelayanan konsultasi data inderaja adalah melayani pengguna maupun calon pengguna yang memerlukan informasi mengenai data inderaja dan potensi pemanfaatannya. Pengguna tersebut bisa datang langsung ke SBPJ Parepare, atau melalui surat permohonan atau melalui telpon atau dan disposisi dari Pustekdata Jakarta. Pengguna data inderaja yang dilayani SBPJ Parepare pada umumnya adalah pemerintah daerah setingkat kabupaten/kota (Bappeda maupun SKPD setingkat Eselon II), namun ada juga pemerintah daerah setingkat provinsi, yaitu Pemprov Sulawesi Selatan. Secara keseluruhan pada tahun 216 untuk konsultasi pengguna data inderaja telah dilayani sebanyak 42 instansi (Tabel 3.8). Dari jumlah tersebut, 25 diantaranya adalah pemerintah daerah, kemudian disusul oleh oleh Akademisi, BUMN/Swasta, Kementerian/Lembaga dan TNI/Polri (Tabel 3.9). Kebutuhan citra untuk pemerintah daerah biasanya digunakan dalam rangka menyusun informasi spasial kewilayahan (penutup/penggunaan lahan, jaringan jalan, jaringan irigasi, pemetaan fasilitas umum dsb). Informasi spasial tersebut digunakan dalam rangka perencanaan, pengelolaan dan pemantauan pembangunan. Sementara bagi BUMN dan swasta biasanya hanya konsultasi untuk pemanfaatan citra dalam menunjang kinerja mereka, ada yang berlanjut dengan permohonan data namun ada juga yang hanya sampai tahap konsultasi. Kebutuhan citra untuk BUMN dan swasta biasanya hanya untuk pemetaan jaringan jalan, kantor cabang dan perencanaan pembukaan cabang baru. Bagi TNI/Polri biasanya digunakan untuk perencanaan latihan dan operasi, pemetaan detasemen perhubungan dan pemetaan lokasi fasilitas-fasilitas militer. Selain itu khusus TNI di tahun 216 ini ada tugas untuk mengecek luas lahan pertanian yang dipetakan oleh Kementerian Pertanian. Kementerian yang aktif menggunakan citra satelit inderja dari SBPJ Parepare adalah Kementerian Lingkungan Hidup, khususnya Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan. Citranya digunakan untuk penyusunan Dokumen Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dan Ekoregion (SLHE), dimana salah satu informasinya adalah pentup/penggunaan lahan, degradasi lingkungan dengan menggunakan multitemporal citra satelit dan evaluasi bencana alam (banjir, longsor dan kematian masal ikan dsb.). Kalangan universitas biasanya digunakan untuk penelitian mahasiswa, baik skripsi, tesis maupun disertasi dan sebagian besar adalah universitas yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 54

70 PERENCANAAN Tabel 3.8 Daftar Instansi Pengguna Pelayanan Konsultasi Teknologi dan Data Inderaja Tahun 216 No Instansi No Instansi 1 PT. Borneo Cemerlang 22 Dinas Tata Ruang Mamuju 2 Dinas Tata Ruang Parepare 23 UMPAR 3 CV. Matahari Putra 24 Dinas PU Kab. Pinrang 4 Dinas Tata Ruang dan Permukiman Luwu Timur 25 Distan Kab. Enrekang 5 BPS Kab. Barru 26 Dinas PSDA Pinrang 6 Bappeda Kab. Soppeng 27 Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sidrap 7 S2 Unhas 28 Mahasiswa UMI 8 ESDM Mamuju 29 BRIMOB Parepare 9 S1 Fisika UNM 3 Distarwasbang Parepare 1 PT. TASAD 31 Bappeda Kab. Wajo 11 Disbun Sulsel 32 SMP Islam Athirah 12 PU Soppeng 33 Bappeda Kab. Sidrap 13 Biro Tapem Sulbar 34 Bappeda Kab. Muna Barat 14 KLH Kalimantan 35 FKIP UNHAS 15 Bappeda Kab. Pinrang 36 Balitbang Prov Sulsel 16 BPN Kab. Enrekang 37 MAN 2 Model Makassar 17 Mahasiswa Ilmu Tanah UNHAS 38 Bappeda Kab. Mamuju Utara 18 Bappeda Kab. Polman 39 Bag. Pemerintahan Kab. Polman 19 Bappeda Kab. Intan Jaya 4 KODIM 145 Mallusetasi 2 Camat Paleteang Kab. Pinrang 41 PDAM Kota Parepare 21 Dinas Bina Marga Sulsel 42 Dinas PU Kab. Luwu Utara Tabel 3.9 Rekapitulasi Daftar Instansi Pengguna Pelayanan Konsultasi Data Inderaja Tahun 216 No Nama Instansi Jumlah Instansi 1 K/L 3 2 TNI/Polri 2 3 Pemda 25 4 BUMN/Swasta 4 5 Akademisi 8 Jumlah 42 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 55

71 PERENCANAAN Pelayanan Konsultasi Data Penginderaan Jauh kepada Pemerintah Daerah Bappeda Kabupaten Pinrang (5 April 216) Pelayanan Konsultasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh kepada Bappeda Kabupaten Wajo (15 Maret 216) Pelayanan Konsultasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh kepada BPN Kabupaten Enrekang (8 Juni 216) Pelayanan Konsultasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh kepada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidrap (27 Januari 216) Gambar 3.24 Dokumentasi Kegiatan Konsultasi Data Penginderaan Jauh Tahun PELAYANAN DATA INDERAJA Pelayanan citra bagi pengguna adalah pelayanan data digital level standar (basic ortho atau ortho sistematik). Semua permohonan citra digital harus melalui Pustekdata (Bank Data Penginderaan Jauh Nasional/BDPJN) yang ada di Jakarta. Jadi walaupun surat permohonan dan dokumen pendukungnya dikirim ke SBPJ Parepare, tetap harus diteruskan ke Pustekdata. SBPJ Parepare hanya akan melayani delivery citra satelit jika sudah ada disposisi dari Pustekdata/BDPJN. Umumnya untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur, permohonan citra ke BDPJN biasanya dilimpahkan kembali ke SBPJ Parepare untuk dilayani penyiapan dan pengirimannya. Pada tahun 216 terlaksana pelayanan citra digital standar kepada 36 instansi, yang terdiri dari pemerintah daerah, kementerian/lembaga, dosen dan mahasiswa (Tabel 3.1). Jenis citra yang dibutuhkan oleh pengguna tersebut mulai dari resolusi rendah (sensor MODIS), resolusi menengah (SPOT4, Landsat2/4/5/7/8), resolusi tinggi (SPOT5/6/7), maupun resolusi sangat tinggi (Pleiades, QuickBird, WorldView, GeoEye). Total data yang terdistribusi dari SBPJ Parepare mencapai 975 (granule/scene/strip), selengkapnya dapat dilihat pada Tabel Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 56

72 PERENCANAAN Tabel 3.1 Daftar Instansi Pengguna Pelayanan Data Inderaja Tahun 216 No Instansi No Instansi 1 BPN Enrekang 19 Dinas ESDM Mamuju Utara 2 Bappeda Kab. Intan Jaya 2 Distarkim Sulsel 3 Distarkim Kab. Polman 21 Setda Halmahera Selatan 4 KOOPSAU II 22 KKN UMPAR 5 BRIMOB Polda Sulsel 23 Mahasiswa UNM 6 BKPMD Prov. Sulsel 24 Mahasiswa UNHAS 7 Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan, DKP (Wakatobi) 25 Mahasiswa UGM 8 Dinas PU Kab. Pinrang 26 Mahasiswa STIP Muhammadiyah Sinjai 9 Bappeda Kab. Kupang 27 Mahasiswa UMI 1 DKP Kab. Banggai Laut 28 Mahasiswa IPB 11 Setda Kab. Barru 29 KODIM 145 Mallusetasi 12 Setda Kota Parepare 3 AJENDAM VII Wirabuana 13 Bappeda Kab. Muna Barat 31 POLRES Parepare 14 Bappeda Kab. Intan Jaya 32 Dinas PU Kab. Soppeng 15 Distan Kab. Sinjai 33 Bappelitbang Minahasa Utara 16 Setda Kab. Soppeng 34 Setda Kotawaringin Timur 17 Distan Kab. Enrekang 35 Bappeda Kota Parepare 18 Setda Kab. Luwu Timur 36 Brimob Kota Parepare Untuk citra resolusi menengah yang paling banyak dimanfaatkan oleh pengguna adalah citra Spot4 (28 scene), kemudian untuk citra resolusi tinggi yang paling banyak dimanfaatkan adalah SPOT6/7 hasil pengolahan Pixel Factory (18 scene). Sebagian besar pemanfaatanya adalah untuk penelitian, infomasi spasial penutup/penggunaan lahan, pemetaan dan inventarisasi lahan sawah, jaringan jalan dan irigasi desa. Tabel 3.11 Daftar Data Inderaja yang Terdistribusi kepada Pengguna Tahun 216 No Citra Satelit Volume Satuan 1 MODIS 664 Granule 2 Spot4 28 Scene 3 Spot5 1 Scene 4 Spot6/7 28 Strip 5 Spot6/7 PF 18 Scene 6 Landsat2 2 Scene 7 Landsat4 1 Scene 8 Landsat5 3 Scene 9 Landsat7 6 Scene 1 Landsat8 1 Scene 11 Pleiades 17 Strip 12 QuickBird 6 Strip 13 WorldView 17 Strip 14 GeoEye 12 Strip Total 975 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 57

73 PERENCANAAN PELAYANAN SOSIALISASI TEKNOLOGI DAN DATA INDERAJA Kegiatan sosialisasi ini diperlukan sebagai media delivery tupoksi SBPJ Parepare, BDPJN, ketersedian data, potensi dan pemanfaatan data penginderaan jauh dan pelayanan teknis dan distribusi data bagi pengguna. Kegiatan sosialisasi ini menggunakan anggaran DIPA SBPJ Parepare, namun juga bila ada undangan dari pemerintah daerah atau instansi manapun yang berkepentingan bisa juga dilayani. Sebagian besar pengguna yang menjadi target sosialisasi adalah pemerintah daerah setingkat kabupaten/kota, dengan total jumlah kegiatan sosialisasi pada tahun 216 mencapai 5 kali (rincian pada Tabel 3.12). Sosialisasi dilaksanakan sebagai media promosi teknologi dan data inderaja, sesuai tupoksinya SBPJ Parepare sebagai sebuah Unit Pelaksana Teknis. Pascasosialisasi biasanya pengguna tertarik dengan pemanfaatan data inderaja untuk berbagai keperluan di daerahnya dan lebih dalam lagi meminta penjelasan mengenai prosedur permohonan citra satelit sesuai Inpres nomor 6 Tahun 212 dan Undang-Undang nomor 21 Tahun 213. Dalam Inpres tersebut dinyatakan bahwa citra satelit penginderaan jauh bagi keperluan instansi pemerintah baik pusat maupun daerah tidak dikenakan tarif alias nol rupiah. Tabel 3.12 Daftar Kegiatan Sosialisasi Teknologi dan data Inderaja Tahun 216 No. Pemerintah Daerah 1 Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat 2 Bappeda Kab. Wajo 3 Bappeda Kab. Minahasa Utara 4 Bappeda Kab. Kupang 5 Bappeda Kab. Kupang Pelaksanaan Topik 11 April 216 Sosialisasi Teknologi dan Data Inderaja, Penandatanganan MoU antara LAPAN dengan Pemrov Sulbar 17 Mei 216 Sosialisasi dan Survei Lapangan Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Spasial Berbasis Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi untuk Wilayah Kab. Wajo 3 Juni 216 Sosialisasi dan Survei Lapangan Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Spasial Berbasis Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi untuk Wilayah Kab. Minahasa Utara 3 Agustus 216 Sosialisasi dan Survei Lapangan Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Spasial Berbasis Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi untuk Wilayah Kab. Kupang 23 November 216 Sosialisasi dan Penyerahan Hasil Akhir Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Spasial Berbasis Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi untuk Wilayah Kab. Kupang Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 58

74 PERENCANAAN Sosialisasi Teknologi dan Data Inderaja (11 April 216) Penandatanganan MoU antara LAPAN dengan Pemrov Sulbar (11 April 216) Sosialisasi dan Survei Lapangan Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Spasial Berbasis Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi untuk Wilayah Kab. Wajo (17 Mei 216) Sosialisasi dan Survei Lapangan Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Spasial Berbasis Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi untuk Wilayah Kab. Minahasa Utara (3 Juni 216) Sosialisasi dan Survei Lapangan Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Spasial Berbasis Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi untuk Wilayah Kab. Kupang (3 Agustus 216) Sosialisasi dan Penyerahan Hasil Akhir Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Spasial Berbasis Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi untuk Wilayah Kab. Kupang Gambar 3.25 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Tahun 216 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 59

75 PERENCANAAN PELAYANAN PEMBINAAN TEKNIS SDM PENGGUNA Pembinaan teknis (bimtek) kepada pengguna adalah dalam rangka membangun kemandirian pengguna dalam hal pengolahan pemanfaatan data inderaja sampai bisa mengekstraksi informasi yang diperlukan. Sasarannya adalah kemandirian pengguna, sehingga jika ada kebutuhan selanjutnya berkaitan dengan informasi berbasis data inderja dapat diolah sendiri oleh pengguna yang bersangkutan. Sementara Lapan (SBPJ Parepare) menyediakan citranya sebagai input data awal, tentunya penyediaan data ini setelah mendapat persetujuan dan dokumen permohonan sudah lengkap. Jumlah instansi yang dapat dilayani pada tahun 216 adalah 6 dinas/skpd/instansi (Tabel 3.13). Tabel 3.13 Daftar Pembinaan Teknis SDM Pengguna Tahun 216 No Instansi/Pemda Pelaksanaan Jumlah Peserta 1 Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa & Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak 29 Maret - 1 April orang 2 Dinas Tata Ruang dan Pengawasan Bangunan Kota Parepare Mei orang 3 Pemerintah Kabupaten Bulukumba 2-24 Juni orang 4 Sekretariat Daerah Kota Parepare 5 Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan September Oktober orang 25 orang 6 Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Sinjai Desember orang Metode pembelajaran pada pelaksanaan bimtek dimulai dengan pemaparan materi secara singkat dan praktikum pengolahan citra digital, Pengenalan Lingkungan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh selama satu hari. Pada hari pertama peserta mendapat teori mengenai metode pengolahan dan analisis citra berbasis objek (OBIA) dan langsung hari itu juga mulai praktikum. Pada tahap awal praktikum masih menggunakan beberapa software yang sudah familiar digunakan untuk mempersiapkan citra SPOT6 dan data vektor pendukungnya, seperti menggunakan Er Mapper 7.1, ArcGIS 1.3, Envi 5.2, Global Mapper 15. Pengenalan E-Cognition dimulai dengan penjelasan windows user interface dan beberapa fitur awal pengolahan, kemudian dilanjutkan dengan trial and error segmentasi dengan berbagai ukuran segmen. Hari kedua dilanjutkan dengan membangun ruleset dari berbagai fitur-fitur optimum, misalnya rerata nilai reflektansi masing-masing kanal, standar deviasinya, berbagai rasio kanal tunggal maupu rasio operasi kanal, geometri objek (shape), Elevasi (DEM), texture (GDM Brightness) dan lain-lain. Kemudian ruleset tersebut langsung dicoba eksekusi dan dievaluasi hasil eksekusinya. Pada hari ketiga dilanjutkan dengan metode training sampel untuk beberapa kelas objek yang belum bisa dipisahkan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 6

76 PERENCANAAN dengan menggunakan threshold fitur-fitur optimum. Dilanjutkan dengan eksekusi training sampel yang ternyata memakan waktu cukup lama (paling cepat 16 jam), sehingga beberapa komputer dibiarkan bekerja pada malam hari dan ditinggalkan dalam ruangan. Pada hari berikutnya dilakukan evaluasi hasil klasifikasi secara keseluruhan, baik hasil threshold maupun training sampel, ternyata masih ada beberapa kelas yang salah dan unclasified. Kemudian dilakukan refinement dengan merevisi threshold dan memperbaharui training sampel sekaligus mencoba eksekusi lagi dan baru bisa dilihat hasilnya pada hari berikutnya. Kemudian dilakukan evaluasi hasil eksekusi klasifikasi, kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan metode lainnya yaitu delineasi visual dan praktek pengolahan vektor. Pengolahan data dimulai dengan interaksi dengan perangkat lunak, mengolah data raster dan data vektor, digitasi dan editing data-data vektor, menyusun topologi, membuat layout dan pencetakkan sampai menyusun informasi tabular. Untuk menundukung hasil digitasi, maka telah dilakukan survei lapangan untuk memvalidasi objek penutup/penggunaan lahan tersebut sesuai dengan wilayah kerjanya, atau menyesuaikan dengan kondisi. Biasanya diambil daerah yang dekat tetapi tetap representatif, misalnya Kota Parepare, Kabupaten Barru, Sidrap maupun Pinrang. Seluruh peserta ikut bersama-sama ke lapangan, namun tentunya tidak seluruh wilayah Kota/kabupaten yang menjadi target dapat disurvei, yang utama adalah metode dan tujuan survei dapat disampaikan kepada peserta bimtek. Survei biasanya dilaksanakan satu sampai dua hari tergantung jarak ke lokasi dan jumlah peserta, semakin jauh dan semakin banyak peserta akan semakin lama dan perlu dibagi ke dalam beberapa kelompok. Pascasurvei lapangan peserta diajarkan untuk download dan menyajikan hasil survei, kemudian menggunakanya dalam revisi hasil klasifikasi dan menghitung akurasi hasil klassifikasi. Pada bagian akhir bimtek akan diberikan materi dan praktikum penyajian peta/informasi spasial sehingga hasil pengolahan dapat lebih informatif. Hasil penyajian tersebut sekaligus menjadi hasil akhir pekerjaan/tugas bimtek peserta dan boleh dicetak/dibawa filenya sebagai bahan laporan bimtek peserta kepada atasannya di daerah. Gambar 3.26 adalah cuplikan kegiatan bimbingan teknis/magang beberapa peserta dari daerah terutama dari provinsi Sulawesi Selatan. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 61

77 PERENCANAAN Bimbingan Teknis Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa & Atmosfer dan Penginderaan Jauh Biak (29 Maret - 1 April 216) Bimbingan Teknis Dinas Tata Ruang dan Pengawasan Bangunan Kota Parepare (23 26 Mei 216) Bimbingan Teknis Pemerintah Kabupaten Bulukumba (2 24 Juni 216) Bimbingan Teknis Sekretariat Daerah Kota Parepare (19 23 September 216) Bimbingan Teknis Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan (24 28 Oktober 216) Bimbingan Teknis Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (21 23 Desember 216) Gambar 3.26 Dokumentasi Bimbingan Teknis/Magang Kerja SDM Pengguna Tahun 216 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 62

78 PERENCANAAN PELAYANAN KUNJUNGAN EDUKASI TEKNOLOGI Kunjungan edukasi teknologi adalah kunjungan dari para siswa, mahasiswa, dan atau masyarakat umum ke Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare. Pada saat kunjungan, para peserta dibawa ke aula untuk diterima oleh pejabat Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare atau yang mewakili kemudian diadakan perkenalan tentang LAPAN secara umum dan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare secara khusus. Di aula juga dijelaskan tentang tugas dan fungsi pokok dari LAPAN, bidang-bidang yang ada di LAPAN, penelitian dan pengembangan yang ada di LAPAN, dan produk-produk hasil penelitian dan pengembangan yang berguna bagi masyarakat. Setelah diadakan penjelasan, para peserta dipersilahkan untuk menanyakan hal-hal yang terkait dengan LAPAN, saran, atau kritik kepada LAPAN. Setelah itu para peserta dibawa berkunjung ke fasilitas Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare berupa stasiun perekaman data dan laboratorium pengolahan data tematik. Untuk mengunjungi Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare ini syaratnya adalah mengajukan surat permohonan kepada Kepala Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare. Setelah itu, pihak TU akan menjadwalkannya. Tahun 216 ini terdapat total 71 kunjungan dari sekolah atau perguruan tinggi baik S1 maupun S2. Pada Tabel 3.15 disajikan daftar kunjungan pada tahun 216. Sementara pada Tabel 3.14 ditunjukkan banyaknya kunjungan kelompok sekolah atau perguruan tinggi. Pada Tabel 3.14 terlihat bahwa yang paling banyak berkunjung adalah kelompok SLTA yaitu 31 kunjungan. Tabel 3.14 Frekuensi Kunjungan Kelompok Sekolah atau Perguruan Tinggi Tahun 216 No Sekolah Frekuensi 1 SD 7 2 SLTP 1 3 SLTA 31 4 D3/D4/S S2 3 6 Instansi 5 Total 71 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 63

79 PERENCANAAN Tabel 3.15 Daftar Kunjungan Edukasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Tahun 216 NO. SEKOLAH TANGGAL NO. SEKOLAH TANGGAL 1 MAN 1 WATAMPONE BONE 12/1/ AJENREM 18/8/216 2 SMPN 6 WAJO 21/1/ UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO 22/8/216 3 S2 MANAJEMEN PESISIR DAN TEKNOLOGI KELAUTAN UMI 25/1/ SMAN 5 PAREPARE 29/8/216 4 SMPN 1 PAREPARE 25/1/216 4 SMAN 2 MAJENE 1/9/216 5 SMPN 1 PAREPARE 26/1/ SMAN 3 MAROS 5/9/216 6 SMPN 1 PAREPARE 27/1/ SMAN 1 BULUKUMBA 6/9/216 7 SMPN 1 PAREPARE 28/1/ SD 3 PAREPARE 7/9/216 8 SMPN 6 PAREPARE 9/2/ SMA 1 LAMURU BONE 8/9/216 9 SMAIT AL-ISHLAH MAROS 11/2/ SMA 8 BULUKUMBA 19/9/216 1 MA PONPES AL URWATUL WUTSQAA SIDRAP 18/2/ SMA 1 BARRU 2/9/ SDIT BINA INSAN PAREPARE 19/2/ SMA 1 BARRU 21/9/ AJENDAM VII WIRABUANA MAKASSAR 2/2/ SMA 1 BARRU 22/9/ SMAN 1 PINRANG 22/2/ SMA 1 MASALLE ENREKANG 26/9/ SMAIT PUTRI AL ISHLAH MAROS 25/2/216 5 SMA 1 BULUKUMBA 27/9/ S1 PERENCANAAN WILAYAH KOTA UNHAS 8/3/ SMA 1 POLEWALI 29/9/ SMAN 2 PAREPARE 9/3/ SMAN 1 MAIWA ENREKANG 6/1/ SMPN 1 PAREPARE 9/3/ MA DARUSSALAM ANRONG APPAKA PANGKEP 1/1/ SMPN 7 PAREPARE 9/3/ MAN 1 BONE 11/1/ SMPN 4 MALLUSETASI BARRU 9/3/ MA DDI PAREPARE 12/1/216 2 SDIT BINA INSAN PAREPARE 9/3/ SMA 1 TELLU LIMPOE SIDRAP 13/1/ INKANAS PAREPARE 9/3/ SMKK KIFRAH BANGSA MAMASA 19/1/ POLITEKNIK NEGERI PANGKEP 23/3/ STITEK BALIKDIWA 2/1/ DINAS PERTANIAN SINJAI 23/3/ PERIKANAN UNHAS 31/1/ STITEK BALIKDIWA 29/3/216 6 SMA N 2 WATAMPONE, BONE 2/11/ SDN 35 PAREPARE 3/3/ SMA 1 CENDANA ENREKANG 3/11/ SDN 17 PAREPARE 31/3/ SMP ISLAM ATHIRAH 1 MAKASSAR 4/11/ HIMPUNAN MAHASISWA AGROTEKNOLOGI UMPAR 28 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK UJUNG PANDANG 12/4/ /4/ MA HJ HANIAH MAROS 8/11/216 IKATAN MAHASISWA PERENCANA WIL IND TIMUR 17/11/ POLITEKNIK NEGERI PANGKEP 13/4/ POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE 17/11/216 3 DKP KALTARA 14/4/ TEKNIK PWK, UIN ALAUDDIN MAKASSAR 22/11/ SDIT BINA INSAN PAREPARE 2/4/ S2 GEOLOGI UNHAS 28/11/ SDN 5 PAREPARE 21/4/ SMA ATHIRAH BONE 29/11/ S2 ILMU PERIKANAN UNHAS 22/4/ MAN 2 MODEL MAKASSAR 16/12/ UIN ALAUDDIN MAKASSAR 12/5/216 7 SMA 14 BULUKUMBA 21/12/ KOOPSAU II MAKASSAR 26/7/ SMA YPPP WONOMULYO, POLMAN 21/12/ STUDI CLUB INFORMATIKA PAREPARE 8/8/216 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 64

80 PERENCANAAN Kunjungan Edukasi Teknologi SDIT BINA INSAN PAREPARE (19/2/216) Kunjungan Edukasi Teknologi SMPN 1 PAREPARE (28/1/216) Kunjungan Edukasi Teknologi SMA 8 BULUKUMBA (19/9/216) Kunjungan Edukasi Teknologi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO (22/8/216) Kunjungan Edukasi Teknologi S2 ILMU PERIKANAN UNHAS (22/4/216) Kunjungan Edukasi Teknologi KOOPSAU II MAKASSAR (26/7/216) Kunjungan Edukasi Teknologi POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE (17/11/216) Kunjungan Edukasi Teknologi MAN 2 MODEL MAKASSAR (16/22/216) Gambar 3.27 Dokumentasi Kunjungan Edukasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Tahun 216 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 65

81 PERENCANAAN 3.4 AKUNTABILITAS KEUANGAN REALISASI ANGGARAN SBPJ PAREPARE TAHUN 216 Alokasi anggaran Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare terbagi dalam tujuh output: (1) Data Penginderaan Jauh Satelit (2) Data Penginderaan Jauh Satelit Yang Terproduksi (3) Layanan Teknis Pemanfaatan Teknologi dan Data Inderaja Untuk Pemerintah Daerah (4) Layanan Perkantoran (5) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (6) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dan (7) Gedung/ Bangunan. Masing-masing output terbagi lagi dalam beberapa komponen. Realisasi Anggaran per output dan per komponen pada Tahun Anggaran 216 disajikan dalam Tabel Tabel 3.16 Realisasi Anggaran SBPJ Parepare TA 216 (Per Komponen) NO KODE KEGIATAN/OUTPUT/KOMPONE N ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) % Realisasi (216) Pengembangan Teknologi dan Data Penginderaan Jauh 3.1 Data Penginderaan Jauh Satelit 1 51 Operasional Akuisisi Data Satelit Penginderaan Jauh dan Perekayasaan 2 52 Operasional Pengolahan Data Penginderaan Jauh Satelit dan Perekayasaan JUMLAH ANGGARAN (Rp.) Layanan Teknis Pemanfaatan Bidang Teknologi dan Data Inderaja untuk Pemerintah Daerah 1 51 Diseminasi Teknologi dan Data Penginderaan Jauh 2 52 Layanan Teknis Pemanfaatan Teknologi dan Data Inderaja untuk Pemerintah Daerah JUMLAH ANGGARAN (Rp.) Penyelenggaraan RB 1 51 Penyelenggaraan RB Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 66

82 PERENCANAAN JUMLAH ANGGARAN (Rp.) ANGGARAN 3, Layanan Perkantoran 1 1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran JUMLAH ANGGARAN (Rp.) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 1 A Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi B Peralatan Pengamatan Antariksa JUMLAH ANGGARAN (Rp.) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 A Fasilitas Kantor B Meubelair JUMLAH ANGGARAN (Rp.) TOTAL ANGGARAN TA Tabel 3.17 Realisasi Anggaran SBPJ Parepare TA 216 (Per Jenis Belanja) NO JENIS BELANJA ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) % (216) 1 51 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Dari tabel 3.17 terlihat bahwa persentase serapan yang rendah adalah di belanja pegawai yaitu untuk output 1A. Serapan anggarannya rendah terutama karena adanya sisa anggaran belanja uang lembur. MAK belanja uang lembur diperuntukkan bagi kelebihan jam kerekayasaan. Mulai Bulan Januari, sebagian besar PNS yang bekerja di hari libur digantikan hari liburnya di hari kerja sehingga tidak diberikan honor kelebihan jam kerekayasaan. Total serapan anggaran TA.216 cukup baik yaitu sebesar 94.2% dan sebagian besar sisa anggaran berasal dari belanja pegawai 51 dan barang 52 dengan kontribusi terbesar dari sisa anggaran lembur dan honor output kegiatan. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 67

83 PERENCANAAN PAGU DAN REALISASI ANGGARAN PER SASARAN STRATEGIS TAHUN 216 Tabel 3.18 Realisasi Anggaran SBPJ Parepare TA 216 Per Sasaran Strategis No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR ANGGARAN REALISASI 1 2 Kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumberdaya alam, lingkungan dan cuaca secara near-real time Pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial Jumlah keberhasilan akuisisi data satelit penginderaan jauh Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi Jumlah Pemerintah Daerah yang dilayani (91.77%) (99.2%) (9.79%) Serapan anggaran untuk sasaran strategis pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial relatif rendah (9.79%), hal ini dikarenakan adanya sisa anggaran honor output kegiatan yang diperuntukkan bagi kelebihan jam kerekayasaan dan honor tenaga outsourcing teknis. Selain itu kurang maksimalnya penyerapan anggaran pada belanja jasa profesi(honor narasumber) dan konsumsi rapat, juga salah satu hal yang menyebabkan penyerapan pada output sasaran strategis ini kurang maksimal. Sementara serapan anggaran untuk sasaran strategis kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam, lingkungan dan cuaca secara near real time cukup tinggi (91.77 dan 99.2%), dimana hampir semua kegiatan dapat terealisasi CAPAIAN IKU DAN REALISASI ANGGARAN PER SASARAN STRATEGIS TAHUN 216 Tabel 3.19 Realisasi Anggaran SBPJ Parepare TA 216 Per Sasaran Strategis dan Capain IKU No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR CAPAIAN IKU REALISASI (%) 1 2 Kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumberdaya alam, lingkungan dan cuaca secara near-real time Pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial Jumlah keberhasilan akuisisi data satelit penginderaan jauh Jumlah data penginderaan jauh satelit terproduksi hasil akuisisi Jumlah Pemerintah Daerah yang dilayani % % 1% (91.77%) (99.2%) (9.79%) Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 68

84 PERENCANAAN Serapan yang rendah bukan berarti kinerja rendah, hal ini yang tidak bisa dilinearkan, karena faktor pendukung kinerja bukan hanya dari sisi anggaran. Semua capaian IKU lebih dari 1%, artinya semua target kinerja tercapai dan bahkan melebihi yang ditargetkan. Serapan anggaran rendah tidak mempengaruhi kinerja, serapan yang rendah sebagian besar karena kinerja SDM yang ada sangat tinggi sehingga anggaran yang diperuntukkan bagi penambahan jam kerekayasaan (di luar jam kantor) tidak digunakan secara utuh. Mulai bulan Januari, sebagian besar PNS yang bekerja di hari libur digantikan hari liburnya di hari kerja sehingga tidak diberikan honor kelebihan jam kerekayasaan PERBANDINGAN PAGU ANGGARAN REALISASI TAHUN 215 DAN 216 Tabel 3.2 Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 215 dengan Tahun 216 PROGRAM TAHUN 215 TAHUN 216 Pengembangan Teknologi dan Data Penginderaan Jauh PAGU ANGGARAN REALISASI PAGU ANGGARAN REALISASI (93.12%) (94.2%) Secara total serapan anggaran mengalami peningkatan dari Tahun 215 (93.12%) menjadi 94.2% pada Tahun 216. Dari sisi pagu anggaran mengalami penurunan dikarenakan output gedung dan bangunan ditiadakan sehingga pada tahun 216 tidak ada pembangunan gedung dan bangunan di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 69

85 BAB I BAB II PERENCANAAN BAB III BAB IV BAB IV 1. Secara umum sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja tahun 216 telah dipenuhi seluruhnya oleh SBPJ Parepare. Capaian sasaran strategis jika dirata-ratakan sudah tercapai lebih dari 1%. Prosentase keberhasilan akuisisi telah mencapai 115,15% dari target keberhasilan, kemudian jumlah produksi data satelit inderaja level standar hasil akuisisi jika dirata-ratakan telah mencapai 112,63% dan pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk pembuatan paket informasi spasial juga lebih dari yang ditargetkan (275%). Dari sisi outcome ketersediaan data SPOT6/7 hasil akuisisi tahun telah mampu meliputi lebih dari 9% wilayah Daratan Indonesia (cloudfree mosaic). 2. Keberhasilan dan kekurangan pencapaian sasaran tidak lepas dari dukungan kelayakan peralatan, kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), kerjasama tim pelaksana dan koordinasi dan pembinaan tingkat Balai dan koordinasi dan pembinaan vertikal. Faktor pendukung utama keberhasilan akuisisi adalah telah tersedianya redundansi antena, sehingga konflik orbit dapat dikurangi. Faktor internal pada peralatan sistem antenna dan server produksi, meskipun menyumbang penurunan kinerja masih dalam batas wajar. Gangguan ini lebih banyak disebabkan faktor usia alat dan dapat diperbaiki dengan terus melakukan otomatisasi, upgrading serta integrasi sistem. Faktor eksternal juga menjadi penyebab penurunan kinerja SBPJ Parepare, misalnya kegagalan programming oleh operator satelit yang tidak bisa diintervensi karena kewenangan operator. Kajian kemandirian teknologi stasiun bumi perlu terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan pencapaian target pada tahun-tahun selanjutnya. 3. Dari akuntabilitas keuangan realisasi anggaran Satker LAPAN Parepare adalah 94,2% dengan prosentase realisasi untuk setiap sasaran kinerja berkisar antara 9,79% 99,2%. Realisasi secara keseluruhan mengalami mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya (realisasi tahun 215 mencapai 93,12%). 4. Hasil tahun ini akan menjadi dasar pelaksanaan kinerja tahun 217 agar pencapaian kinerja SBPJ Parepare dapat lebih baik. Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 7

86 PERENCANAAN L A M P I R A N- L A M P I R A N Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare 71

87 [Lampiran - Lampiran] [216] Lampiran 1. Dokumen Perjanjian Kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun 216 Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 72

88 [Lampiran - Lampiran] Lampiran 2. [216] Lampiran Dokumen Perjanjian Kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun 216 Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 73

89 [Lampiran - Lampiran] Lampiran 3. [216] Rencana Aksi dan Capaian Penetapan Kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun 216 Triwulan I Triwulan IV Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 74

90 [Lampiran - Lampiran] [216] Lampiran 4. Pengukuran Kinerja Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun 216 Sasaran Strategis Meningkatnya data penginderaan jauh terproduksi hasil akuisisi Terselenggaran ya layanan publik iptek penerbangan dan antariksa Indikator Kinerja Target 216 Realisasi dan Capaian 216 IKU 1: Jumlah data mentah (raw data) penginderaan jauh hasil akuisisi IKU 2: Jumlah data penginderaan jauh terproduksi hasil akuisisi IKU 3: Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek penerbangan dan antariksa IKU 4: Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan iptek penerbangan dan antariksa Pagu Anggaran 216 (Rp.) Realisasi Anggaran 216 (Rp.) % Realisasi Anggaran Tahun 216 % Total % % SPOT6/7 552 lintasan 84 lintasan (152%) Landsat7 672 lintasan 676 lintasan (11%) Landsat8 624 lintasan 61 lintasan (96%) MODIS 2368 lintasan 2693 lintasan (114%) NPP 1124 lintasan 1339 lintasan (119%) % Total % % SPOT6/ Eqiv. scene 128 eq.scene (157%) Landsat scene 3675 scene (67%) Landsat scene 537 granule (92%) MODIS 225 granule 2693 granule (12%) NPP 167 granule 1339 granule (125%) Daerah 4 Daerah 4 Daerah (1%) 8% 82,92% % Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 75

91 [Lampiran - Lampiran] Lampiran 5. [216] Lampiran Rencana Kinerja Tahunan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Tahun 217 Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 76

92 [Lampiran - Lampiran] [216] Lampiran 6. Tabel-tabel hasil pencapaian sasaran kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh satelit sumber daya alam, lingkungan dan cuaca secara near real time Tabel 1. Capaian akusisi data satelit SPOT6/7 No Bulan SPOT-6 SPOT-7 Lintasan Berhasil Gagal Lintasan Berhasil Gagal 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Persentase 98,15 96,96 Tabel 2. Capaian akusisi data satelit Aqua dan Terra No Bulan Aqua Terra Lintasan Berhasil Konflik Gagal Lintasan Berhasil Konflik Gagal 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Persentase 98,74 99,63 Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 77

93 [Lampiran - Lampiran] No Bulan 1 Januari 3 Maret [216] Tabel 3. Capaian akusisi data satelit Landsat7 dan Landsat8 Lintasan Landsat-8 54 Februari Berhasil Konflik Gagal Lintasan Berhasil Konflik Gagal Juli September April 51 Juni 52 Mei Agustus Oktober 52 November Desember Total Persentase Landsat , , Tabel 4. Capaian akusisi data satelit NPP No Bulan Lintasan Berhasil Konflik Gagal Februari April Agustus Oktober Januari 3 Maret NPP Mei 116 Juli 113 Juni September November Desember Total Persentase ,85 Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 78

94 [Lampiran - Lampiran] [216] Tabel 5. Total capaian keberhasilan akusisi dalam satu tahun (dalam %) No Bulan Total Lintasan Berhasil Konfilk Gagal Persentase 1 Januari ,43 2 Februari ,78 3 Maret , 4 April ,62 5 Mei ,75 6 Juni , 7 Juli ,87 8 Agustus ,43 9 September ,43 1 Oktober ,1 11 November ,8 12 Desember , Total ,2 Persentase 99,1 Tabel 6. Rata-rata capaian akusisi untuk setiap triwulan (dalam %) pada Tahun 216 Triwulan Lintasan Berhasil Konflik Gagal Persentase Target Realisasi Capaian I , , II , , III , , IV , ,15 Tabel 7. Rata-rata capaian akusisi untuk setiap satelit (dalam %) pada Tahun 216 No Satelit Berhasil Gagal Konflik Total Lintasan Berhasil Persentase Gagal 1 Terra ,63,37 2 Aqua ,74 1,26 3 NPP ,85,15 4 Landsat ,56,44 5 Landsat ,69 1,31 6 SPOT ,15 1,85 7 SPOT ,96 3,4 Total ,1,9 Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 79

95 [Lampiran - Lampiran] [216] Tabel 8. Rata-rata capaian akusisi untuk setiap satelit setiap bulan (dalam %) pada Tahun 216 No Satelit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Rata-Rata 1 SPOT-6 93,75 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 86,84 1, 97,22 1, 98,15 2 SPOT-7 96,88 1, 1, 1, 97,44 1, 1, 92,31 82,86 94,12 1, 1, 96,96 3 Landsat-8 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 9,48 92,31 1, 1, 98,69 4 Landsat-7 1, 1, 1, 98,28 1, 1, 1, 1, 98,21 98,33 1, 1, 99,56 5 Terra 1, 1, 1, 1, 98,33 1, 99,17 1, 1, 98,28 1, 1, 99,63 6 Aqua 1, 1, 1, 1, 92,4 1, 95,73 1, 98,21 99,8 1, 1, 98,74 7 NPP 1, 99,2 1, 99,1 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 99,85 Rata-Rata 98,66 99,86 1, 99,63 98,26 1, 99,27 98,9 93,8 97,45 99,6 1, 99,1 Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 8

96 [Lampiran - Lampiran] [216] Lampiran 7. Tabel-tabel hasil pencapaian sasaran kontinuitas produksi data penginderaan jauh level awal dan lanjut hasil akuisisi Tabel 1. Rekapitulasi capaian sasaran kontinuitas produksi data penginderaan jauh level awal dan lanjut hasil akuisisi (Semester I Tahun 216) No Satelit Target Capaian Jan Feb Mar Apr Mei Jun 1 MODIS (granule) Terra Aqua NPP (granule) LS7 (scene wil.indonesia) LS8 (scene wil.indonesia) SPOT 6/7 (equivalent scene) Jumlah Tabel 2. Rekapitulasi capaian sasaran kontinuitas produksi data penginderaan jauh level awal dan lanjut hasil akuisisi (Semester II Tahun 216) No Satelit Target Capaian Jul Ags Sep Okt Nop Des Total 1 MODIS (granule) % Terra Aqua NPP (granule) % 3 LS7 (scene wil.indonesia) % 4 LS8 (scene wil.indonesia) % 5 SPOT 6/7 (equivalent scene) % Jumlah % Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 81

97 [Lampiran - Lampiran] [216] Lampiran 8. Strategy Map SBPJ Parepare dengan Balance Scorecard (BSC) Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 216 (Jan 217) 82

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas berkat rahmat dan karunianya, Rencana Strategis (Renstra) Stasiun Bumi

Lebih terperinci

DESIGN SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014

DESIGN SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014 DESIGN SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014 PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH KEDEPUTIAN BIDANG PENGINDERAAN JAUH LAPAN 2014 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Penerbangan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIN) DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA (LAKIN) DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA (LAKIN) DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016 DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL http://www.inderaja.lapan.go.id Jl. Pemuda Persil No. 1 Jl.

Lebih terperinci

SISTEM STASIUN BUMI PENERIMA DATA INDERAJA PAREPARE, RUMPIN DAN PEKAYON

SISTEM STASIUN BUMI PENERIMA DATA INDERAJA PAREPARE, RUMPIN DAN PEKAYON SISTEM STASIUN BUMI PENERIMA DATA INDERAJA PAREPARE, RUMPIN DAN PEKAYON PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH KEDEPUTIAN BIDANG PENGINDERAAN JAUH LAPAN 1 1. Pendahuluan Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Lebih terperinci

Kajian Penjadwalan dan Penggunaan Prioritas Antena di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare dan Rumpin

Kajian Penjadwalan dan Penggunaan Prioritas Antena di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare dan Rumpin Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun 07 Kajian Penjadwalan dan Penggunaan Prioritas Antena di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh dan Rumpin Study of Antenna Scheduling and Use Priority Review at Remote

Lebih terperinci

Proof of Concept 2016 Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah

Proof of Concept 2016 Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah Proof of Concept 2016 Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah I. Pengantar Kapustekdata Kegiatan ini merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran strategis dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2015 PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PROTOTYPE SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014

PROTOTYPE SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014 PROTOTYPE SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014 PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH KEDEPUTIAN BIDANG PENGINDERAAN JAUH LAPAN 2014 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Penerbangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah

Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah I. Abstrak PROTOTYPE Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah Sistem Data hub merupakan sistem bagi pakai data informasi hasil akuisisi dan pengolahan data penginderaan jauh khususnya untuk resolusi

Lebih terperinci

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Balai Pengamatan Antariksa Dan Atmsofer Pasuruan Jl. Raya Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur 67155 Telp. 0343-851887,

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 133, Tamb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 133, Tamb No.1575, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAPAN. ORTA. Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, dan Penginderaan Jauh Biak. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 Halaman : 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 7.797.523.000 3522 Pengembangan Teknologi dan Data Penginderaan Jauh 7.797.523.000 3522.014 Data Satelit Penginderaan Jauh

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka memperkuat tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENSTRA TAHUN

RENSTRA TAHUN Revisi-1 RENSTRA TAHUN 2015-2019 PENERBANGAN DAN ( L A P A N Jl. Angkasa Trikora, Desa Sumberker, Biak Papua Telp. 0981 21078, Fax. 0981 RENSTRA BALAI LAPAN BIAK 2015-2019 Page 1 RENCANA STRATEGIS TAHUN

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Laporan Kinerja /LKj 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja /LKj 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) adalah penyelenggaraan pemerintahan yang mengedepankan aspek akuntanbilitas, transparansi dan partisipatif

Lebih terperinci

Ir. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Ir. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Ir. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Disampaikan pada Lokakarya Strategi Monitoring dan Pelaporan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIN)

LAPORAN KINERJA (LAKIN) LAPORAN KINERJA (LAKIN) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016 PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL KATA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi terhadap semua unit kerja yang ada di Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe - 2-3 4. 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Proof of Concept Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi

Proof of Concept Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi Proof of Concept 2016 Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi I. Pengantar Kapustekdata Kegiatan ini merupakan penjabaran

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun 2014 1 PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 dilaksanakan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATIS STIK KABUPATEN JAYAWIJAYA TAHUN ANGGARAN

BADAN PUSAT STATIS STIK KABUPATEN JAYAWIJAYA TAHUN ANGGARAN PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAWIJAYAA TAHUN ANGGARAN 20144 BADAN PUSAT STATISTIK 2014 DAFTAR ISI Pernyataan Penetapan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Jayawijaya... 1 Penetapan

Lebih terperinci

Integrasi Antena Penerima Data Satelit Resolusi Rendah di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare

Integrasi Antena Penerima Data Satelit Resolusi Rendah di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Integrasi Antena Penerima Data Satelit Resolusi Rendah di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare Integration of Low Resolution Satellite Data Receiver Antenna in Parepare Remote Sensing Ground Station

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I. PENDAHULUAN...1 1.1 Kondisi Umum...1 1.1.1 Profil Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang...1 1.1.2. Capaian Balai Pengamatan Antariksa Dan

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj No.1617, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPPT. Balai Teknologi Polimer. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 020 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben - 2-3. 4. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM i KATA PENGANTAR LAKIP Biro Umum Tahun 2016 ini disusun

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON *s NOMOR 67 TAHUN 2016, SERI D. 16 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 67 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 133, Tamb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 133, Tamb No.1574, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAPAN. ORTA. Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja 3 BAB II

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 SALINAN TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jambi, Maret 2015 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

KATA PENGANTAR. Jambi, Maret 2015 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Masa Esa, atas selesainya penyusunan RENCANA KERJA INSPEKTORAT KOTA JAMBI TAHUN 2016 Rencana Kerja (Renja) ini merupakan proses Penyusunan Rencana sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kantor Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 8-2003 file PDF: [1] LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 89, 2007 OTONOMI. PEMERINTAHAN. PEMERINTAHAN DAERAH. Perangkat Daerah. Organisasi.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.... 1 1.1 Latar Belakang........ 1 1.2

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 Halaman : 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 6.043.751.000 3533 Pengembangan Teknologi Satelit 6.043.751.000 3533.001 Akuisisi Data Satelit (Biak) 3 Laporan 1.444.069.000

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 - 2-3. 4. 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

LAKIP TAHUN Pusat Data dan Informasi. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia

LAKIP TAHUN Pusat Data dan Informasi. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia LAKIP TAHUN 2014 Pusat Data dan Informasi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Pusat Data dan Informasi Sekretariat Kabinet

Lebih terperinci