BAB V PENUTUP. Gereja merupakan bentuk konkrit dari misteri communio kasih Allah
|
|
- Handoko Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gereja merupakan bentuk konkrit dari misteri communio kasih Allah Tritunggal. Communio kasih Trinitas merupakan model khas, khusus dan otentik dari relasi manusia Kristiani, baik itu intra ecclesia maupun extra ecclesia. Oleh karena itu, orang Kristiani terikat erat dengan kewajiban religius untuk berdialog dan terus mewartakan karya kasih dan kisah kasih Allah yang tampak serta ditampakkan secara sempurna dan utuh oleh dan dalam Gereja kepada semua orang. Jadi, evangelisasi adalah tugas khas, khusus, serta otentik dari Gereja di segala tempat, waktu, dan kondisi. Tugas evangelisasi Gereja adalah perintah dari Logos Ilahi sendiri. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. (Mat 28:19-20), sebab Sabda yang menjadi manusia itu memanusiakan manusia dengan mengangkatnya kembali kepada martabat yang sesungguhnya sebagai anak-anak Allah. Tugas evangelisasi Gereja wajib dilaksanakan oleh semua orang beriman Katolik. Tujuannya sangat jelas yakni untuk keselamatan semua manusia dari segala latar belakang sosial, ekonomi, geografis, dan agama. Tugas ini mendesak dan 100
2 penting karena banyak orang belum mengenal secara baik, dan benar bahwa Kristus adalah penyelamat satu-satunya dan hanya dalam Dialah, keselamatan itu akan diperoleh semua orang. Hal ini berarti bahwa ciri khusus Gereja adalah misioner atau pewarta. Hanya dengan mewartakan Kabar Baik Allah, Gereja sungguh menyandang gelar kemuridan di dalam Kristus dan memperoleh keselamatan secara penuh, utuh dan sempurna. Sebab melalui pewartaan, orang Kristiani menghantar orang kepada keselamatan, sekaligus pada saat yang sama menghantar dirinya sendiri kepada keselamatan itu. Oleh karena itu, pewartaan Gereja berdimensi keselamatan. Walaupun demikian, Gereja menghargai semua benih kebaikan yang ada dalam agama-agama, dan budaya-budaya di dunia. Bahkan Gereja menemukan adanya nilai-nilai positif berupa sinar kebenaran yang menerangi semua orang 1, benih-benih sabda 2, unsur-unsur kebenaran dan rahmat 3. Semuanya itu dipandang Gereja sebagai persiapan Injil. Karena itu, dialog menjadi tema penting di samping pewartaan Gereja. Jadi, pewartaan dan dialog adalah dua unsur otentik kegiatan evangelisasi Gereja. 4 Akan tetapi, hal ini bukan bermaksud untuk menjadikan dialog memiliki kedudukan yang sama persis dengan pewartaan. Bahkan di antara keduanya ada distingsi yang sangat jelas, walaupun keduanya berhubungan. Jika pewartaan merupakan keinginan Gereja untuk memperkenalkan Kristus, maka dialog antar 1 NA art. 2 2 AG art AG art. 9 4 DP art
3 agama itu sendiri adalah jalan untuk memperkenalkan Kristus secara wajar dan terhormat. Oleh karena itu, dialog dan pewartaan mengambil bagian dalam tugas evangelisasi Gereja. Dialog dan pewartaan tidak mudah untuk dipahami dan dilaksanakan. Dalam kenyataan terdapat banyak hambatan baik dari luar ruang lingkup Gereja maupun dalam ruang lingkup Gereja. Maka dari itu, diperlukan ketekunan, perhatian, dan studi yang mendalam mengenai agama-agama lain, serta doa semua orang Kristen Saran Setelah memahami dialog dan pewartaan menurut dokumen Dialogue and Proclamation, berikut ini penulis ingin memberikan beberapa usul sebagi berikut: Untuk Para Pemimpin Gereja Pemahaman yang sudah diperoleh dan dirumuskan dengan baik oleh magisterium Gereja hendaknya diperkenalkan dan diajarkan kepada umat seluruhnya melalui berbagai media yang ada demi membantu umat Allah memahami dengan benar apa yang hendaknya dijadikan sebagai patokan mereka dalam hidup beriman di tengah masyarakat. Berhubungan dengan realitas dialog dan pewartaan, hendaknya pemahaman yang sudah diajarkan Dokumen Dialogue and Proclamation disampaikan kepada mereka (umat Allah) melalui kotbah, katekese dan juga praktek hidup keseharian, 5 DP art
4 sehingga mereka mempunyai dasar teologis dan praktis beriman dalam mempraktekkan kehidupan keberimanan mereka, dalam hal ini praktek berdialog dan menjadi pewarta Kabar Gembira Yesus Kristus Untuk Para Calon Imam Calon imam sudah seharusnya memahami dengan baik ajaran-ajaran Gereja secara menyeluruh demi tugas sebagai imam Tuhan di kemudian hari. Praktek pastoral di tengah zaman sekarang ini menuntut penjernihan pemahaman, pengertian, dan juga hakekat dari iman yang sudah diyakini. Tentang praktek dialog antar agama berhadapan dengan tugas pewartaan yang nantinya akan diemban, dokumen Dialogue and Proclamation sangat membantu penjernihan pemahaman semua calon imam. Untuk itu adalah suatu kewajiban iman bagi para calon imam untuk membaca dan memahami maksud dan tujuan dokumen ini demi pemahaman yang tepat tentang kegiatan Gereja berdialog dengan berbagai aliran kepercayaan yang berkembang dan dihidupi manusia pada situasi sekarang ini Untuk Semua Agen Pastoral Awam Agen pastoral awam memegang peranan yang penting di samping para imam, demi pewartaan iman akan Yesus Kristus. Tetapi dalam kenyataan praktek pastoral, sering muncul kebingungan soal dialog dengan agama lain dan pewartaan yang harus dijalankan oleh mereka. Oleh karena itu, dokumen Dialogue and Proclamation akan sangat membantu memberi pencerahan yang bagus kepada mereka tentang hal ini. Para agen pastoral awam hendaknya tidak putus-putusnya mengibarkan bendera iman mereka kepada 103
5 semua orang dengan tetap teguh beriman dalam hidup berteman, bertetangga dan bekerja sama dengan semua orang dari berbagai agama, sambil menunjukkan diri sebagai muri-murid Kristus yang sejati Untuk Umat Allah Seluruhnya Gereja tetap mengagumi, dan menghormati setiap ajaran yang benar dalam semua agama. Walaupun demikian, iman akan Yesus Kristus tidak pernah memudar apalagi menghilang karena hal ini. Malahan sebaliknya, Gereja semakin eksis sebagai Anak-anak Allah justeru karena mengamalkan perintah Allah untuk bergaul dengan semua orang yang belum mengenal Allah atau sudah mengenal tetapi timbul sikap untuk malas tahu. Oleh karena itu, umat Allah sudah sepatutnya tetap pada iman mereka yang mantap tanpa mengesampingkan tugas mereka untuk berdialog dengan umat agama yang ada. Umat Allah hendaknya membangun sikap dialog yang berkualitas melalui kesaksian hidup, iman, doa, dan kontemplasi. 104
6 ALKITAB DAFTAR PUSTAKA Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Deuterokanonika, (Jakarta: LAI,1976) DOKUMEN GEREJA Konsili Vatikan II, Dekrit Ad Gentes (7 Desember 1965), dalam: Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) , Dekrit Christus Dominus (28 Oktober 1965), dalam Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) , Dekrit Presbyterorum Ordinis (7 Desember 1965), dalam Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) , Dekrit Unitatio et Reintegratio (21 November 1964), dalam: Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) , Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium (21 November 1964), dalam Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) 105
7 , Konstitusi Sacrosanctum Concilium (4 Desember 1963), dalam Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) , Pernyataan Nostra Aetate (28 Oktober 1965), dalam Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) Paulus VI, Paus, Ensiklik Evangelii Nuntiandi (8 Desember 1975), dalam Beding, Marcel (Penerjemah), (Ende: Nusa Indah, 1989) , Ensiklik Redemptor Hominis (4 Maret 1979), dalam Beding, Marcel (Penerjemah), (Yogyakarta: Kanisius, 1984) Yohanes Paulus II, Paus, Ensiklik Redemptoris Missio (7 Desember 1990), dalam Beding, Marcel (Penerjemah), (Yogyakarta: Kanisius 1992) , (Promulgator), Codex Iuris Canonici, dalam Kartosiswoyo, V., dkk., Kitab Hukum Kanonik 1983, (Jakarta: Konferensi Wali Gereja Indonesia, 2006) Pontifical Council for Interreligious Dialogue and Sacred Congregation for the Evangelisation of Peoples, Dialogue And Proclamation: Reflections and Orientations on Interreligious Dialogue and Proclamation of the Gospel of Jesus Christ (19 Mei 1991), (L Osservatore Romano, 1 July 1991) Secretariat for the Unbelievers, The Attitude of the Church Towards The Followers of Other Religions: Dialogue and Mission (1984), dalam Hadiwikarta, J., 106
8 Sikap Gereja Terhadap Para Pengikut Agama-agama Lain (Jakarta: Obor, 1985) Konferensi Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi, (Yogyakarta: Kanisius, 1996) KAMUS DAN ENSIKLOPEDI Heuken, A., Ensiklopedia Gereja, Jilid III, Kons-Pe, (Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 1991) O Colinns, Gerald & Edward G. Farrugia, A Concise Dictionary Of Theology, dalam Suharyo, I. (Penerjemah), Kamus Teologi, (Yogyakarta: Kanisius, 1996) Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988) Prent, K., dkk, (penyusun), Kamus Latin Indonesia, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1969) Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008) BUKU-BUKU Atawolo, Andreas Bernadinus, Dialog Antarumat Beragama, Kerja Sama Membangun Kerajaan Allah; Telaah Kritis Pemikiran Jacques Dupuis, (Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2007) 107
9 Bevans, Stephen B. dan Roger P. Schroeder, Constant in Context: A Theology of Mission for Today, dalam Florisan, Yosef Maria (Penerjemah), Terus Berubah-Tetap Setia, Dasar, Pola, Konteks Misi, (Maumere: Penerbit Ledalero, Agustus 2006) Bosch, David J., Transforming Mission: Paradigm Shifts in Theology of Mission, dalam Suleeman, Stephen (Penerjemah), Transformasi Misi Kristen: Sejarah Teologi Misi Yang Mengubah dan Berubah, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006) Cahyadi, Krispurwana, Yohannes Paulus II, Gereja Berdialog, (Yogyakarta: Kanisius 2011) Conterius, Wilhelm Djulei, Misiologi dan Misi Gereja Milenium Baru, (Ende: Nusa Indah, 2001) Darma Putera, Eka (penyusun), Konteks Berteologi Di Indonesia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997) Dhavamony, M. (editor), Evangelization, (Roma: Gregorian University) Djam annuri, Studi Agama-agama, (Yogyakarta: Pustaka Rillah, 2003) Dori Wuwur, Hendrikus., Kompetensi dan Komunikasi dalam Kotbah, (Maumere: STFK Ledalero, 2000) , Retorika, (Yogyakarta: Kanisius, 1991) Dupuis, Jacques, Toward a Christian Theology of Religious Pluralism, (New York: Orbis Books, 1997) 108
10 Gioia, Francesco, Interreligious Dialogue; The Official Teaching of Chatolic Church, (Boston: Pauline Books & Media, 1997) Greshake, Gisbert, An den drei-einen Gott glauben, dalam Armanjaya, Alex., dan Paulus Budi Kleden (Penerjemah), Mengimani Allah Tritunggal, (Maumere: Penerbit Ledalero, 2003) Haring, Bernard, Free and Faithful in Christ: Moral Theology for Priests and Laity, Vol. 2 The Truth Will Set You Free, (Broughton Road- Homebush NSW 2140: The Society Of ST. Paul, December 1979) Hendropuspito, D., Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1983) Hick, John, A Christian Theology of Religions, (Kentucky: Wesminister John Knox Press, 1995) , and Brian Hebblethwaite (editor), Christianity and Other Religions, (Great Britain: Fount Papersbacks, William Collins Sons, Ltd., 1980) , God Has Many Names, (Philadelphia, Pennsylvania: The Westminster Press, 1982) Hidayati, Mega., Jurang Di Antara Kita: Tentang Keterbatasan Manusia Dan Problema Dialog Dalam Masyarakat Multikultural, (Yogyakarta: Kanisius, 2008) Irvin, Dale T. dan Scott W. Sunquist, History of the World Christian Movement, Vol. 1 dalam Florisan, Yosef M. dan Alex Armanjaya (Penerjemah), Kekristenan: Gerakan Universal, Sebuah Ulasan Sejarah Dari 109
11 Kekristenan Bahari sampai Tahun 1453, Jilid 1, (Maumere: Penerbit Ledalero, 2004) Jacobs, Tom, Gereja Menurut Vatikan II, (Yogyakarta: Kanisius, 1987) Jansen, P., (penyusun), Pewartaan Kabar Baik, (Malang: Institut Pastoral Indonesia, 1994) Kirchberger, Georg, Allah Menggugat, Sebuah Dogmatik Kristiani, (Maumere: Penerbit Ledalero, Maret 2007) & J. Mansford Prior (editor), Antara Bahtera Nuh dan Kapal Karam Paulus, (Ende: Nusa Indah, 1997) , (editor) Dialog dan Pewartaan, (Maumere: Lembaga Pembentukan Berlanjut Arnold Janssen Seminari Tinggi Ledalero, Februari 2002) ,(editor), Misi Gereja Dewasa Ini, (Maumere: Lembaga Pembentukan Berlanjut Arnold Jansen Seminari Tinggi Ledalero, 1999) Kleden, Paulus Budi, Dialog Antar Agama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead, (Maumere: Penerbit Ledalero, 2002) Knitter, Paul, F., One Earth, Many Religions, dalam Likumahuwa, Nico A. (Penerjemah), Satu Bumi Banyak Agama, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003) Lukasik, A., Memahami Perayaan Ekaristi, (Yogyakarta: Kanisius, 1991) Papo, Jakob, Memahami Katekese, (Ende: Nusa Indah, 1988) Riyanto, E. Armada, Dialog Agama dalam Pandangan Gereja Katolik, (Yogyakarta: Kanisius, 1995) 110
12 , Dialog Interreligius: Historisitas, Tesis, Pergumulan, Wajah, (Yogyakarta: Kanisius, 2010) Schillebeeckx, Edward, World and Church, (London: Sheed & Ward Ltd., 1982) Telaumbanua, Marinus, Ilmu Kateketik, (Jakarta: Penerbit Obor, Agustus 1999) Woga, Edmund, Dasar-dasar Misiologi, (Yogyakarta: Kanisius, 2002) JURNAL Lumen Veritatis: Jurnal Filsafat dan Teologi, (Kupang: Fakultas Filsafat Agama Unwira, Vol. 2, No. 2 Oktober 2008 sampai Maret 2009) : Jurnal Filsafat dan Teologi, (Kupang: Fakultas Filsafat Agama Unwira, Vol. 3, No. 2, Oktober April 2011) Theological Studies, (Washington DC, USA: Georgetown University, Vol. 70, No. 4, December 2009) MODUL Naif, Octovianus, Modul Misiologi, (Kupang: Fakultas Filsafat Agama Unwira, tanpa tahun) , Modul Teologi Agama-agama, (Kupang: Fakultas Filsafat Agama Unwira, tanpa tahun) 111
13 AUTOBIGRAFI Nama : Cosmas Ariyanto Nino Tempat dan Tanggal Lahir : Kuanek-Oefui, 20 November 1987 Orang Tua Ayah : Raymundus Nino Ibu : Florensia Sasi Riwayat Pendidikan: 1. Pendidikan Formal: SD : SDK Yaperna Nimasi ( ) SLTP : SLTPK Putera St. Xaveriusa- Kefamenanu ( ) SLTA : SMU Seminari Menengah Lalian ( ) PT : Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang ( ) 2. Pendidikan Calon Imam: Seminari Menengah Sta. Maria Imaculata Lalian ( ) Tahun Orientasi Rohani: Seminari Tinggi TOR Lo O Damian- Nela ( ) Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui- Kupang ( ) 112
BAB I PENDAHULUAN. keselamatan adalah bahwa Gereja hadir sebagai tanda sekaligus sarana yang mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak Konsili Vatikan II 1, Gereja mulai melihat adanya kemungkinan keselamatan dalam agama lain. Keselamatan ini tidak hanya merupakan kekecualian yang jarang terjadi,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Di dalam Gereja Katolik, umat Allah dipahami sebagai persekutuan orang-orang yang
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Di dalam Gereja Katolik, umat Allah dipahami sebagai persekutuan orang-orang yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan orang beriman, mereka mengungkapkan imannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perkawinan Katolik pada dasarnya bersifat atau berkarakter hakiki tak terputuskan (indissoluble).
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah ada, penulis sampai pada kesimpulan bahwa perkawinan Katolik pada dasarnya bersifat atau berkarakter hakiki tak terputuskan (indissoluble).
Lebih terperinciDaftar lsi. 1. GEREJA BERDIALOG HISTORISITAS h. Pidato Penutupan KV II oleh Paulus VI c. Deklarasi Akhir KV II...
Daftar lsi GQ@ro Pengantar... Daftar lsi...',...,...,... vii ix 1. GEREJA BERDIALOG... 1 a. Gereja Abdi... 1 b. Berdialog... 3 c. Khazanah Studi... 8 2. HISTORISITAS... 13 a. Mula-mula Sikap Positif...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan, seorang manusia tidak dapat berada. Manusia mengalami keberadaannya sebagai kerinduan
Lebih terperinciUNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA. Fabianus Selatang 1
UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA Fabianus Selatang 1 Abstrak Konsep keselamatan dalam Katolik jelas berbeda dengan pengertian keselamatan dalam agama-agama
Lebih terperinciPASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana
PASTORAL DIALOGAL Erik Wahju Tjahjana Pendahuluan Konsili Vatikan II yang dijiwai oleh semangat aggiornamento 1 merupakan momentum yang telah menghantar Gereja Katolik memasuki Abad Pencerahan di mana
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN. Kultur distrust dan Kematian adalah yang tantangan yang serius
83 BAB V SIMPULAN Kultur distrust dan Kematian adalah yang tantangan yang serius bagi praksis Evangelisasi saat ini karena Gereja dan orang Kristiani hidup di tengah-tengah kultur tersebut. Kultur distrust
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan itu ada dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dipanggil untuk mencapai kesempurnaan hidup seperti Kristus. Panggilan untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan
Lebih terperinciINTERNET SEBAGAI MEDIA PEWARTAAN KRISTUS DI TENGAH DUNIA PERSPEKTIF DEKRIT INTER MIRIFICA ART.13 KONSILI VATIKAN II
INTERNET SEBAGAI MEDIA PEWARTAAN KRISTUS DI TENGAH DUNIA PERSPEKTIF DEKRIT INTER MIRIFICA ART.13 KONSILI VATIKAN II SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan
KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen dalam Gereja. Melalui sakramen-sakramen dalam Gereja Tuhan hendak mencurahkan daya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Relevansi. Tak dapat dipungkiri, situasi yang dialami Petrus dan situasi saat sekarang
BAB V PENUTUP 5.1 Relevansi Tak dapat dipungkiri, situasi yang dialami Petrus dan situasi saat sekarang berbeda jauh.situasi saat ini sudah dipenuhi dengan berbagai kecanggihan dan teknologi yang dapat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kristus. Sakramen-sakramen merupakan tahap paling konkret di mana
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Panggilan hidup manusia merupakan anugerah Allah. Manusia dipanggil untuk hidup bersama Allah. Konsekuensi praktis dari pandangan demikian mau melegitimasi karunia Allah sebagai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. model harapan dalam terang Ensiklik Spe Salvi no.49 50, maka peneliti menemukan suatu
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemikiran dan pemahaman-pemahaman dasar di atas akan Maria sebagai model harapan dalam terang Ensiklik Spe Salvi no.49 50, maka peneliti menemukan suatu kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Teks Membuka Kitab Suci Perjanjian Baru, kita akan berjumpa dengan empat karangan yang cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pekabaran Injil (PI) atau penginjilan sering disebut juga dengan evangelisasi atau evangelisme, 1 merupakan salah satu bentuk misi Gereja. Kata Injil yang
Lebih terperinciMISIOLOGI DARI PERSPEKTIF TEOLOGI KONTEKSTUAL
MISIOLOGI DARI PERSPEKTIF TEOLOGI KONTEKSTUAL Kees de Jong Abstract: In the sixties of the twentieth century the mission concept of the church changed. The modern concept of the Enlightenment no salvation
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Adorasi Ekaristi Abadi yang dilakukan di Kapel Pradipa Kumara, Paroki Bunda
BAB V PENUTUP Pada bagian ini, akan disampaikan simpulan dan saran pastoral dari penulis. Adorasi Ekaristi Abadi yang dilakukan di Kapel Pradipa Kumara, Paroki Bunda Tujuh Kedukaan, Bandung (Paroki Pandu)
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
1 MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK IMAN KATOLIK Fakultas Program Studi Tatap Muka Reguler Kode MK Disusun Oleh MKCU PSIKOLOGI 02 MK900022 Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Abstract Pada Bab
Lebih terperinciPANGGILAN MENJADI SAKSI KASIH: Misi Gereja di Kalimantan Tengah dalam Millenium Ketiga. Silvanus Subandi
PANGGILAN MENJADI SAKSI KASIH: Misi Gereja di Kalimantan Tengah dalam Millenium Ketiga Silvanus Subandi Keuskupan Palangka Raya memiliki wilayah luas 157.983Km 2, meliputi seluruh wilayah Propinsi Kalimantan
Lebih terperinciPendidikan Agama. Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Modul ke: 12Fakultas Psikologi
Pendidikan Agama Modul ke: 12Fakultas Psikologi Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Program Studi Psikologi Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M Sejarah Konsili Vatikan II Konsili
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa-bangsa lain di sekelilingnya. Bangsa-bangsa lain memuja banyak dewa, sedangkan Israel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Israel adalah bangsa yang mengimani Allah secara istimewa dan terbedakan dari bangsa-bangsa lain di sekelilingnya. Bangsa-bangsa lain memuja banyak dewa, sedangkan
Lebih terperinci12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Lebih terperinciKESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.
KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. 29 (Sebuah Tinjauan Teologis) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah percakapan dengan teman-teman penulis yang berasal dari Talaud, Sulawesi Utara, yang saat ini sedang belajar di beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta,
Lebih terperinciTELADAN BUNDA MARIA, BINTANG EVANGELISASI BARU
[2015] SESSION 69 WEEK of 7 ST SEP 2015 TELADAN BUNDA MARIA, BINTANG EVANGELISASI BARU MOTHER OF LIFE - NELLIE EDWARDS INTRODUCTION Minggu lalu kita sudah belajar tentang apa itu evangelisasi baru dan
Lebih terperinciKEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN
KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif
Lebih terperinciREKAN-ANGGOTA DAN REKAN-PEMBANGUN KERAJAAN ALLAH: Pendasaran Teologis untuk Penghayatan Iman yang Merangkul
REKAN-ANGGOTA DAN REKAN-PEMBANGUN KERAJAAN ALLAH: Pendasaran Teologis untuk Penghayatan Iman yang Merangkul Dr. P.M. Handoko, CM STFT Widya Sasana, Malang Abstraksi Mengenai penghayatan iman yang merangkul,
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. 1 Ucapan Petrus dalam suatu dialog dengan Yesus ini mungkin
Lebih terperinciUKDW. Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan I. A. Latar Belakang Perbedaan merupakan hal yang selalu dapat kita temukan hampir di setiap aspek kehidupan. Beberapa perbedaan yang seringkali ditemukan misalnya perbedaan suku bangsa,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Keluarga merupakan penanggungjawab utama kehidupan moral anak remaja. Tidak
BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan Keluarga merupakan penanggungjawab utama kehidupan moral anak remaja. Tidak ada pihak lain yang lebih bertanggungjawab daripada orangtua. Tugas ini bersifat primer danhanya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang tidak boleh dinaifkan. Sebagai amanat, maka suami-istri perlu menjalankannya. Sebab
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persatuan hidup antara suami-istri merupakan anugerah sekaligus amanat dari Tuhan yang tidak boleh dinaifkan. Sebagai amanat, maka suami-istri perlu menjalankannya. Sebab Tuhan
Lebih terperinciGAGASAN KONTEKSTUALISASI MODEL TERJEMAHAN DALAM PENGUATAN KATEKESE UMAT
GAGASAN KONTEKSTUALISASI MODEL TERJEMAHAN DALAM PENGUATAN KATEKESE UMAT Timotius Tote Jelahu STIPAS Tahasak Danum Pambelum Email: jelahu_timotius@yahoo.co.id Abstract: Originated from the Catholic Catechesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri, sebagai seorang yang amat akrab dengannya, sebagai seorang yang bersatu erat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuhan menciptakan manusia sebagai pria dan wanita, dua pribadi yang memiliki kesepadanan satu terhadap yang lain. Antara pria dan wanita ada dorongan untuk saling membantu,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara di wilayah Asia secara geografis yang diwarnai oleh dua kenyataan, yaitu kemajemukan agama dan kebudayaan, serta situasi kemiskinan
Lebih terperinciSelama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap
Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Gereja yang ada dan hadir dalam dunia bersifat misioner sebagaimana Allah pada hakikatnya misioner. Yang dimaksud dengan misioner adalah gereja mengalami bahwa dirinya
Lebih terperinciBAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA
BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan
Lebih terperinciKELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1
1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan
Lebih terperinciTAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH
TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan
Lebih terperinciSuster-suster Notre Dame
Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Paskah, 5 April 2015 Kisah sesudah kebangkitan dalam
Lebih terperinciLiturgi Anak yang Hidup
Liturgi Anak yang Hidup 50 Tahun Sacrosanctum Concilium Makasar, 16 Oktober 2013 RD.Sridanto Aribowo, MA.Lit Gereja yang Peduli kepada Anak Sejarah Gereja menunjukkan anak kerap menjadi subyek maupun obyek
Lebih terperinciBAB IV HIERARKI DAN AWAM
1 BAB IV HIERARKI DAN AWAM STANDAR KOMPETENSI Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan ber-gereja sesuai
Lebih terperinci001 Prolog (1-25) umumnya diberikan secara organis dan sistematis dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan kehidupan Kristen".
001 I. KEHIDUPAN MANUSIA MENGENAL DAN MENCINTAI ALLAH 1 Allah dalam Dirinya sendiri sempurna dan bahagia tanpa batas. Berdasarkan keputusan-nya yang dibuat karena kebaikan semata-mata, Ia telah menciptakan
Lebih terperinciTAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: )
TAHN B - Hari Minggu Paskah V 10 Mei 2015 LTRG SABDA Bacaan pertama (Kis 10:25-26. 34-35. 44-48) Karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul Sekali
Lebih terperinciSeri Kedewasaan Kristen (6/6)
Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI
Lebih terperinci10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)
10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keuskupan Surabaya. Menurut pernyataannya, jaman sekarang umat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu keprihatinan gereja pada jaman sekarang ini adalah pragmatisme. 1 Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono 2 pun juga beberapa kali menyatakan keprihatinan ini.
Lebih terperinciDESKRIPSI PENGHAYATAN HIDUP MENGGEREJA ORANG MUDA KATOLIK PAROKI SANTO YUSUP BINTARAN, YOGYAKARTA S K R I P S I
DESKRIPSI PENGHAYATAN HIDUP MENGGEREJA ORANG MUDA KATOLIK PAROKI SANTO YUSUP BINTARAN, YOGYAKARTA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciPERAN SIARAN ROHANI KATOLIK DALAM MEMBINA PAGUYUBAN KRISTIANI
JURNAL TEOLOGI, Volume 04, Nomor 02, November 2015: 159-172 PERAN SIARAN ROHANI KATOLIK DALAM MEMBINA PAGUYUBAN KRISTIANI Romualdus Subyantoro Putra Perdana ABSTRACT: This paper shows how an evangelization
Lebih terperinciWritten by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date 1. Pendahuluan
1. Pendahuluan Ketika Paus Yohanes XXIII mengundang Konsili Vatikan II untuk bersidang, beliau juga sekaligus mengajak seluruh umat Katolik untuk berdoa, supaya Roh Kudus membarui Gereja. "Perbarui ya
Lebih terperinciKURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM
KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM Komisi Kateketik KWI Jakarta 2011 Kurikulum PAK - PTU Kurikulum PAK - PTU 1 4. Iman yang memasyarakat Ajaran Sosial Gereja Daftar Isi Daftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Eka Darmaputera, Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia, dalam Eka Darmaputera (peny.), Konteks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tulisannya yang berjudul Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia 1, Eka Darmaputera memaparkan tentang pentingnya teologi kontekstual dengan bertolak dari keprihatinan
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Paham Dosa Kekristenan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Paham Dosa Kekristenan Dosa merupakan fenomena aktual dari masa ke masa yang seolah tidak punya jalan keluar yang pasti. Manusia mengakui keberdosaannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Kristiani (PK) merupakan suatu proses pengajaran tentang kekristenan. 1 Dalam prosesnya, PK membutuhkan ruang untuk menjalankan aktivitasnya.
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan
Lebih terperinciUntuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.
Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Sesungguhnya tujuan pembaruan karismatik bukan lain daripada tujuan hidup Kristiani pada umumnya, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Gereja Kristen Pasundan (GKP) berada dalam konteks masyarakat Jawa bagian barat yang majemuk baik suku, agama, budaya daerah dan status sosial ekonomi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah gereja dapat dikatakan gereja jikalau gereja melaksanakan misi Allah di tengah dunia ini, atau dapat dikatakan bahwa gereja tersebut menjadi gereja
Lebih terperinci6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)
6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya
Lebih terperinciSPIRITUALITAS EKARISTI
SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I
Lebih terperinciTahun C Minggu Tri Tunggal Maha Kudus LITURGI SABDA
1 Tahun C Minggu Tri Tunggal Maha Kudus LTRG SABDA Bacaan Pertama Ams. 8 : 22-31 Sebelum bumi ada, kebijaksanaan sudah ada. Bacaan diambil dari Kitab Amsal: Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Permasalahan The Meeting Place of World Religions. 1 Demikianlah predikat yang dikenakan pada Indonesia berkaitan dengan kemajemukan agama yang ada. Selain majemuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau
Lebih terperinciMEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI
MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON 1055 1 KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira
Lebih terperinciPokok-Pokok. Iman. Gereja. Pendalaman Teologis Syahadat. Emanuel Martasudjita, Pr
Pokok-Pokok Iman Gereja Pendalaman Teologis Syahadat I Emanuel Martasudjita, Pr Daftar lsi Kata Pengantar... Daftar Singkatan............................ Syahadat Para Rasul - Symbolum Apostolicum Syahadat
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2
!!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Secara umum masyarakat Karo menganggap bahwa agama Hindu-Karo adalah agama Pemena (Agama Pertama/Awal). Dalam agama Pemena, terdapat pencampuran konsep
Lebih terperinci6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)
6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan
Lebih terperinciKONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI
Hlm. 1 Dosen: KONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI 612103; 3: 3-0) Semester Ganjil 2016-2017 Universitas Lampung http://staff.unila.ac.id/fxsusilo 1) F.X. Susilo Kantor:
Lebih terperinciGEREJA MUSAFIR SEBAGAI ANTISIPASI HIDUP ESKATOLOGIS. Fabianus Selatang 1
GEREJA MUSAFIR SEBAGAI ANTISIPASI HIDUP ESKATOLOGIS Fabianus Selatang 1 Abstrak Tujuan tulisan ini ialah untuk menggali kekayaan kazanah teologi Katolik tentang Gereja secara khusus yang akan digali dalam
Lebih terperinciUJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran
UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama
Lebih terperinciPROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF
Lebih terperinciEditorial Merawat Iman
Editorial Merawat Iman... kita percaya bahwa Allahlah Sang Penabur, yang menaburkan benih Injil dalam kehidupan kita. Melalui karya katekese, kita semua dipanggil untuk bersama Allah menumbuhkan dan memelihara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen
Lebih terperinciMEWARTAKAN PEMBEBASAN KRISTUS (Telaah dari Perspektif Teologi Feminis) Oleh: Dr. Elisabeth Loghe Pati
MEWARTAKAN PEMBEBASAN KRISTUS (Telaah dari Perspektif Teologi Feminis) Oleh: Dr. Elisabeth Loghe Pati Abstraksi T ulisan ini menunjukkan bahwa kaum feminis (perempuan) mempunyai tugas untuk menjadi aktor
Lebih terperinciSURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN
SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11
Lebih terperinci6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)
6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya
Lebih terperinciSuster-suster Notre Dame
Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para Suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Natal, 2013 Natal adalah saat penuh misteri dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Masalah Pekabaran Injil adalah tugas dan tanggung jawab gereja di tengah dunia. Gereja dipanggil untuk menjadi pekabar Injil (kabar sukacita, kabar
Lebih terperinciLaporan Kongregasi. Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND
MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Laporan Kongregasi Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND Presentasi saya pagi ini akan berfokus pada tiga bidang. Pertama,
Lebih terperinciDAFTAR ISI KONSILI VATIKAN II : SIDANG III (4 Desember 1965) KONSTITUSI SACROSANCTUM CONCILIUM TENTANG LITURGI SUCI PENDAHULUAN
DAFTAR ISI KONSILI VATIKAN II : 1662-1965 SIDANG III (4 Desember 1965) KONSTITUSI SACROSANCTUM CONCILIUM TENTANG LITURGI SUCI PENDAHULUAN BAB I : ASAS-ASAS UMUM UNTUK MEMBAHARUI DAN MENGEMBANGKAN LITURGI
Lebih terperinciBisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan
Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki
Lebih terperinciPendidikan Agama Katolik
Pendidikan Agama Katolik Modul ke: 03 EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro, M.M Pendahuluan Dalam suatu adegan yang mengharukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan
Lebih terperinciPdt Gerry CJ Takaria
Seberapa pentingkah Baptisan itu? Baptisan merupakan satu aspek pembenaran di mana semua orang dapat turut serta. Sejak Kristus, Seorang yang Tanpa Dosa itu, dibaptiskan untuk menggenapkan seluruh kehendak
Lebih terperinciRELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Papua terkenal dengan pulau yang memiliki banyak suku, baik suku asli Papua maupun suku-suku yang datang dan hidup di Papua. Beberapa suku-suku asli Papua
Lebih terperinciGereja di dalam Dunia Dewasa Ini
ix U Pengantar ndang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan
Lebih terperinci03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,
Lebih terperinciKATEKESE MELALUI MEDIA SOSIAL; MUNGKINKAH? Oleh: Wilfrid F. Beo Dey dan Mariani P. Daro
KATEKESE MELALUI MEDIA SOSIAL; MUNGKINKAH? Oleh: Wilfrid F. Beo Dey dan Mariani P. Daro Abstraksi: R evolusi media sosial yang berbasis internet dan smartphone merambah aneka bidang kehidupan dan amat
Lebih terperinciTHE MISSION (part #A) - MISI (bagian #A)
Love God Love People with Passion #3 Mengasihi Tuhan Mengasihi Sesama dengan Segenap Hati #3 THE MISSION (part #A) - MISI (bagian #A) PEMBUKAAN Selama 2 minggu yang lalu kita sudah membahas tentang visi
Lebih terperinciBAB II EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi
BAB II Modul ke: 03 EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id 1 A. Pengertian Ekaristi Istilah
Lebih terperinciBAB I MENGENAL GEREJA
BAB I MENGENAL GEREJA 1 STANDAR KOMPETENSI Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan ber-gereja sesuai dengan
Lebih terperinci