BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen Protestan, yang berkegiatan dan melayani di lingkungan masyarakat Kristen Protestan Indonesia. 2 Disatu sisi dapat dikatakan bahwa jumlah yang sangat banyak itu menunjukkan perkembangan kekristenan di Indonesia, namun di sisi lain, dapat diartikan sebagai semakin melebarnya perpecahan dalam persekutuan umat Kristen Protestan di Indonesia. Untuk mempermudah kita dalam memahami Gereja-gereja ini maka penyusun akan mengikuti Richard Siwu yang mengelompokan Gereja gereja Protestan ke dalam istilah Gereja Oikumenikal dan Gereja Evangelikal. 3 Sejak periode 1960-an dalam pergerakan Misi Kristen, jurang antara Oikumenikalisme dan Evangelikalisme terlihat melebar dengan kompetisi yang semakin meningkat, baik dalam konferensi-konferensi maupun cara-cara bermisi. Seperti yang terjadi pada tahun 1961 ketika Dewan Misi Internasional (DMI) diintegrasikan ke DGD (dewan Gereja se-dunia), menjadi Komisi Misi dan Evangelisasi se-dunia Dewan Gereja-gereja se-dunia (KMED-DGD) menyebabkan orang-orang Evangelikal yang tadinya berada dalam DMI membuat kubu sendiri. 4 Perpecahan antara Gereja Oikumenikal dan Evangelikal yang nampak dalam keterpisahan organisasi yang berskala dunia berpengaruh juga pada skala yang lebih kecil, seperti di kawasan Asia dan juga di Indonesia. Pada umumnya Gereja-gereja yang bercorak Oikumenikal tergabung dalam Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), sementara pada umumnya Gereja-gereja yang bercorak Evangelikal tergabung dalam Persekutuan Injili Indonesia (PII). 1 Yang dimaksud dengan organisasi adalah nama lembaga Gereja seperti GMIT, GPIB, GPM, GKI, Bala Keselamatan, dan sebagainya. 2 Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1994, hlm Richard A.D. Siwu, Oikumenikalisme dan Evangelikalisme: Fenomena Modern Gerakan Misi Kristen dan Kehadiran PGI, dalam PGI, Gerakan Oikumene Tegar Mekar di Bumi Pancasila, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993, hlm Sda, hlm

2 Pemaparan di atas memberikan gambaran kepada kita mengenai hubungan Gereja-gereja Oikumenikal dan Evangelikal, di mana terlihat jelas jurang yang memisahkan Gereja-gereja ini. Keterpisahan Gereja-gereja Oikumenikal dan Evangelikal disebabkan juga oleh berbagai hal yang lain, seperti metode dan teologi mereka. Gereja- gereja Oikumenikal cenderung lebih menitikberatkan pada dimensi sosial atau antroposentrisme dari Injil, dalam artian keselamatan itu berdampak sosial dan kemanusiaan secara keseluruhan. Sedangkan Gereja-gereja Evangelikal cenderung lebih menitikberatkan dimensi spiritual individu-individu dari Injil, dalam artian bahwa pertobatan dan kesalehan pribadi merupakan kunci keselamatan. 5 Dari segi teologi juga terdapat perbedaan baik menyangkut pemahaman akan misi, ataupun masalah-masalah khusus seperti soal Roh Kudus dan pekerjaan-nya, baptisan, pemahaman akan karunia-karunia dan lain sebagainya. Penyusun menyadari begitu banyak perbedaan antara Gereja-gereja ini, karena itu untuk menjaga agar tulisan ini tidak meluas maka penyusun hanya akan menitikberatkan pada perbedaan pemahaman atas peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani antara Gereja-gereja Oikumenikal dan Evangelikal Peranan Roh Kudus dan Karunia-karunia Rohani Pemahaman tentang peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani menimbulkan masalah yang cukup signifikan di kalangan Gereja, terutama antara Gereja-gereja Oikumenikal dan Evangelikal. di bawah ini penyusun akan memaparkan pandangan kedua pihak mengenai peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani. A. Pemahaman Gereja-gereja Evangelikal atas peranan Roh Kudus dan karuniakarunia rohani Menurut Abineno, Gereja-gereja Evangelikal sangat kuat menekankan kehadiran Roh Kudus dan pekerjaan-nya dalam gereja dan dalam kehidupan orang percaya. 6 Oleh karena penekanan atas peranan Roh Kudus yang terlampau kuat maka dalam soal baptisan pun, kalangan ini sangat menekankan supaya jemaatnya bisa mengalami baptisan Roh disamping baptisan air. Di bawah ini 5 Pdt.Dr.Richard A.D. Siwu, s.c.n. 5, hlm J. L. CH. Abineno, Roh Kudus dan Pekerjaan-Nya, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2002, hlm. 2 2

3 penyusun akan memberikan gambaran penekanan Gereja-gereja Evangelikal atas peranan Roh Kudus, khususnya mengenai baptisan Roh. Seperti yang kita ketahui Gereja-gereja Evangelikal terdiri dari Gereja-gereja Pantekosta dan Gereja-gereja yang berciri Kharismatik Namun diantara Gereja-gereja ini juga terdapat perbedaan pandangan, karena itu penyusun mencoba untuk menyuguhkan titik temu dintara Gereja-gereja ini mengenai pemahaman mereka atas baptisan roh dan karunia-karunia rohani. Pertama kalangan Pantekosta meyakini bahwa pengalaman orang-orang percaya saat ini adalah sama seperti pengalaman murid-murid Tuhan pada hari Pentakosta (Kis. 2: 4), 7 karena itu setiap orang percaya harus bersungguh-sungguh mengharapkan dan memperoleh baptisan Roh itu. Dengan bukti dasar dari penerimaan Baptisan Roh Kudus adalah berkata-berkata dalam bahasa lidah, 8 artinya barangsiapa yang telah dibaptis oleh Roh maka ia memiliki tanda yaitu bisa berbahasa lidah, jika tidak maka itu berarti dia belum mengalami baptisan Roh. Kedua di kalangan gerakan Kharismatik yang dicirikan oleh pujian yang bersemangat, kuasa untuk melayani, bersaksi, mendengar suara Tuhan pada masa kini juga menekankan adanya karunia pada setiap orang Kristen, baptisan Roh dan penyembuhan ilahi. 9 Dan seperti yang disampaikan oleh B. A. Abednego, Gerakan Kharismatik sangat menitikberatkan karunia yang luar biasa, di mana ada pihak Gerakan Kharismatik tertentu yang menganggap karunia luar biasa sebagai ciri utama dari kekristenan. Karena itu karunia-karunia luar biasa ini menjadi tolak ukur iman seseorang, dalam artian menjadi orang Kristen yang benar adalah harus memiliki karunia rohani. 10 Dan karunia-karunia roh yang menjadi ciri Kharismatik adalah karunia-karunia roh yang terdapat dalam I Korintus- 12:8-10, namun karunia yang paling utama dan yang banyak dibicarakan adalah glossolalia, nubuat dan penyembuhan Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. 8 Dr. Jan S. Aritonang, s.c.n. 2, hlm Sda, hlm B.A. Abednego, Paradigma Teologis Sekitar Gerakan Kharismatik di Indonesia dalam Pdt. DR.J.M. Pattisiana & Pdt. Weinata Sairin (penyunting), Gerakan Oikumene Tegar Mekar di Bumi Pancasila, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993, hlm Dr. Jan S. Aritonang, s.c.n. 2, hlm

4 Dengan persamaan ini kita sepakat bahwa baik gerakan Kharismatik maupun Gereja-Gereja Pantekosta sangat menekankan baptisan Roh dan karunia-karunia rohani. Menurut kalangan ini Kisah Para Rasul adalah kitab yang paling penting dan merupakan kunci untuk dapat mengerti ajaran tentang baptisan roh. 12 Adapun ayat-ayat Alkitab yang sering mereka pakai ialah Kis. 2, Kis. 8, Kis dan Kis. 19, 13 juga beberapa nats dalam surat-surat Paulus, seperti I Kor 12 dan Dalam Kis. 2 Ada dua hal yang penting mengenai baptisan Roh, yaitu ay. 4 tentang murid-murid Yesus yang dipenuhi dengan Roh Kudus sehingga mereka bisa berkata-kata dalam bahasa-bahasa asing. Dan ay. 38 tentang janji Petrus dalam khotbahnya bahwa sesudah mereka dibaptis untuk pengampunan dosa mereka akan menerima karunia Roh Kudus. Bagi kalangan Evangelikal kedua belas murid Yesus adalah orang-orang yang telah percaya, namun itu masih kurang dan kekurangan itu telah dipenuhi pada hari Pentakosta. Karena itu bagi kalangan ini seseorang harus menjadi percaya artinya dibaptis dengan air, dan baru sesudah itu sebagai orang percaya akan menerima baptisan Roh atau karunia Roh Kudus. Selain itu kaum Evangelikal juga menganggap bahwa pengalaman murid-murid di hari Pentakosta ini adalah sebuah pola yang normatif 15 bagi orang-orang percaya di segala waktu. Dalam Kis. 8, khususnya ay sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Bagi kalangan Evangelikal ayat ini mendukung ajaran tentang baptisan Roh Kudus sebagai pengalaman kedua yang berbeda dengan baptisan air Dalam Kis , menyangkut peristiwa roh yang terjadi atas Kornelius dan seisi rumahnya, di mana mereka menerima Roh Kudus dan berbicara dengan bahasa Roh. 12 Departemen Keesaan dan Kesaksian DGI, Gerakan Pentakosta dan Baptisan dengan Roh, Bina Oikumene no.3, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1979, hlm Sda, hlm 22. berkaitan dengan nats-nats yang dipakai sebegai dasar baptisan Roh oleh kalangan Evangelikal maka penyusun tidak akan membahas nats-nats ini satu persatu. 14 Departemen Keesaan dan Kesaksian DGI, s.c.n. 12, hlm yang dimaksud dengan normatif adalah menjadi pedoman/ukuran bagi orang percaya sampai saat ini, karena itu seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa setiap orang percaya harus bersungguh-sungguh mengharapkan dan memperoleh baptisan Roh itu. 4

5 Dalam Kis Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus." 5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. 6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Dalam I Korintus 12, 14 Secara jelas I Korintus 12 dan 14 menjelaskan tentang karunia-karunia rohani. Oleh kalangan Evangelikal, uraian tentang karunia-karunia tersebut menjadi syarat bagi setiap orang yang telah menerima baptisan Roh. Khususnya I Kor 12:13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Oleh beberapa kalangan Evangelikal ayat tersebut diterjemahkan menjadi: Sebab oleh satu Roh kita semua telah dibaptiskan menjadi satu tubuh. Berdasarkan terjemahan tersebut maka mereka menafsirkan bahwa Paulus berkata-kata tentang dua macam baptisan, yaitu: baptisan dengan air oleh Roh dalam satu tubuh dan baptisan dengan Roh Kudus oleh Kristus. 16 Dari pembahasan mengenai baptisan Roh diatas bisa disimpulkan bahwa bagi Gereja- gereja Evangelikal, Roh Kudus memiliki peranan yang sangat besar dalam gereja. Karena itu jemaat harus mengalami baptisan Roh agar mereka dapat menerima kepenuhan Roh Kudus yang ditandai dengan karunia bahasa lidah dan juga karunia-karunia lain seperti nubuat, penyembuhan dan sebagainya (lih. Kis 2:17-20 dan I Kor. 12,14) sebagai perlengkapan untuk bersaksi dan melayani. 17 B. Pemahaman Gereja-gereja Oikumenikal atas peranan Roh Kudus dan karuniakarunia rohani Dalam bukunya Roh Kudus dan pekerjaan-nya, Abineno mengatakan bahwa dalam Gereja-gereja Oikumenikal soal-soal Pneumatologis (ajaran tentang Roh Kudus) kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan soal Kristologi, hal itu tampak dengan jelas dalam pelajaran katekisasi 16 Departemen Keesaan dan Kesaksian DGI, s.c.n. 12, hlm Sda, hlm 6 5

6 maupun khotbah-khotbah, yang mana Gereja-gereja ini jauh lebih banyak berbicara tentang Kristus dan karya penyelamatan-nya dibanding Roh Kudus. Dan kalaupun kalangan ini membicarakan soal Roh Kudus maka hal itu biasanya terjadi secara tradisional dan institusional. 18 Pekerjaaan Roh Kudus dibatasi secara tradisional dan teratur, 19 namun karena terlampau teratur, sehingga tidak memberi tempat pada pekerjaan Roh yang bebas/ tidak terduga. Seperti yang kita ketahui berkaitan dengan Babtisan Roh, Gereja-gereja Oikumenikal sendiri tidak menekankan baptisan Roh, karena menurut mereka tiap-tiap orang percaya 20 sudah mengalami baptisan Roh. Kemungkinan hal ini dikarenakan adanya paham yang menafsirkan hubungan antara Yesus dan Roh Kudus, di mana Roh takluk seluruhnya kepada Yesus dan hanya berfungsi sebagai alat untuk menerapkan keselamatan yang dikerjakan Yesus atas manusia. 21 Sehingga semua orang yang percaya diandaikan telah mengalami baptisan Roh. Hal ini juga mungkin dikarenakan oleh pemahaman Gereja-gereja Oikumenikal bahwa realitas Baptisan Roh tidak selamanya berlangsung spektakuler, seperti kalangan Evangelikal yang melihat bahwa baptisan Roh (pemenuhan) selalu berlangsung secara extravagant (spektakuler). 22 Bagi Gereja-gereja Oikumenikal karunia-karunia rohani itu bisa saja bersifat universal seperti karunia untuk mengajar, memberitakan injil, sebagai rasul, ataupun menjadi nabi (Ef. 4: 11). Oleh karena itu seperti yang dikatakan oleh Abednego bahwa Gereja-gereja Oikumenikal tidak memberi penekanan yang lebih pada karunia-karunia luar biasa. 23 tetapi merata, baik kepada karunia biasa ataupun luar biasa, 24 dalam artian Gereja-gereja Oikumenikal percaya bahwa ada karunia- karunia seperti yang terdapat dalam I Korintus- 12: 8-10 namun tidak menitikberatkan karunia-karunia itu sebagai ciri utama kekristenan. 18 J. L. CH. Abineno, s.c.n. 6, hlm 2 19 Berbeda dengan kalangan Evangelikal yang sangat menekankan kebebasan Roh sehingga tidak menyukai keteraturan atau yang bersifat tradisional. Nampak dari nyanyiannya yang kontemporer dan liturgi ibadah yang bebas (walaupun Gereja-gereja Evangelikal memiliki liturgi tetapi tidak sebaku liturgi Gereja-gereja Oikumenikal). 20 Orang yang mengaku percaya dan dibaptis (baptis air) lih. Majalah Oikumene no 3, Hlm 8 21 J. L. CH. Abineno, s.c.n. 6, hlm Pandangan ini berbeda dengan pandangan kalangan Evangelikal yang memandang bahwa Roh seluruhnya atau hampir seluruhnya terlepas dari Yesus dan bertindak sebagai oknum atau pribadi yang berdiri sendiri. Dengan kata lain Roh adalah kuasa yang bertindak sendiri terlepas dari Kristus. 22 ditandai dengan karunia bahasa lidah atau karunia-karunia lain seperti yang terdapat dalam Kis.2, Kis. 8, Kis , Kis. 19 diwarnai dengan bahasa lidah 23 Abednego mengkategorikan antara karunia biasa contohnya seperti jabatan-jabatan gerejawi dan luar biasa (lih I Korintus- 12:8-10). 24 B.A. Abednego, s.c.n 10. hlm 184 6

7 Tidak bisa kita pungkiri dengan perbedaan pemahaman atas peranan Roh Kudus dan karuniakarunia rohani ini, menimbulkan masalah yang cukup menegangkan antara kalangan Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Perbedaan ini seringkali membuat Gereja saling menjatuhkan, timbul persaingan antar Gereja yang kadangkala mengakibatkan perpecahan. Ada juga anggota jemaat yang pindah gereja karena merasa di Gereja asalnya tidak memiliki karunia, bahkan setelah itu mereka menjelekan Gereja asal mereka Keadaan Jemaat Korintus. Kondisi yang hampir sama kita temui dalam jemaat Korintus, di mana dalam jemaat Korintus kita dapati banyak ibadah-ibadah rumah 25 dengan cara, liturgi, ataupun teologi yang berbeda antar ibadah rumah yang satu dan yang lainnya, belum lagi adanya perbedaan etnis ataupun budaya diantara mereka menjadikan Gereja Korintus tumbuh dalam kepelbagaian. Kepelbagaian ini menyebabkan ketidakteraturan terutama dalam hal penggunaan karunia-karunia rohani, kemungkinan ada kelompok jemaat yang menonjolkan karunia bahasa lidah, yang lain menekankan karunia nubuat, atau yang lain menekankan karunia kesembuhan ataupun karunia-karunia lainnya. Keadaan ini membuat jemaat sombong dengan menganggap karunia masing-masing yang paling hebat karena itu mereka merasa tidak membutuhkan orang lain. Kepelbagaian tersebut menimbulkan permasalahan dalam jemaat Korintus bahkan mengarah pada perpecahan. Untuk itu dalam menjawab kekacauan dalam ibadah jemaat Korintus khususnya dalam hal penggunaan karunia-karunia rohani, Paulus menekankan kepada jemaat bahwa tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh bukan untuk kepentingan diri tetapi untuk kepentingan bersama, karena itu karunia-karunia yang didapatkan hanya untuk kepentingan bersama dalam membangun Jemaat Permasalahan Dari latar belakang di atas kita dapati perbedaan pandangan antara Gereja-gereja Oikumenikal dan Evangelikal, mengenai peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani. Bagi Gereja-gereja Evangelikal setiap orang percaya harus memperoleh baptisan Roh agar mereka bisa memiliki 25 lih I Kor. 16: 19 7

8 karunia-karunia rohani yang luar biasa, khususnya karunia nubuat dan glosolali yang paling banyak dibicarakan oleh kalangan ini. Sedangkan Gereja-gereja Oikumenikal tidak memberi penekanan yang besar pada peranan Roh Kudus ataupun karunia-karunia luar biasa yang merupakan tanda baptisan Roh. Dengan melihat perbedaan pemahaman antara Gereja-gereja Oikumenikal dan Evangelikal, maka penyusun ingin meneliti surat I Korintus, khususnya penyusun ingin mengetahui pemahaman Paulus mengenai peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani khususnya mengenai karunia nubuat dan glosolali pada waktu itu, karena itu permasalahan pokok yang hendak diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimanakah Paulus memahami peranan Roh Kudus dan Karunia-karunia rohani Batasan Masalah Paulus dalam pelayanannya sangat menekankan peranan Roh Kudus, dan khususnya dalam I Korintus 2, kita dapati bahwa Paulus sangat menekankan peranan Roh Kudus dalam pemberitaan injil. Oleh karena itu dalam rangka tafsiran Historis maka penyusun akan menafsirkan I Korintus 2:1-16, dan beberapa ayat di luar itu untuk mengetahui pemahaman Paulus atas peranan Roh Kudus. Selanjutnya penyusun akan membahas pemahaman Paulus tentang karunia-karunia rohani khususnya menyangkut karunia nubuat dan bahasa lidah berdasar tafsiran atas beberapa ayat yang berhubungan dengan karunia-karunia rohani tersebut dalam I Korintus 12 dan 14. Dengan demikian maka Penyusun membatasi pembahasan skripsi ini pada bagaimana pemahaman Paulus atas peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani Tujuan Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pemahaman Paulus atas peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani. 2. Memberi sumbangan pikiran berhubungan dengan pergumulan Gereja-gereja Oikumenikal dan Evangelikal mengenai peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani. 8

9 1.5. Judul dan Alasan Berdasarkan latar belakang serta permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka skripsi ini diberi judul: Pemahaman Paulus atas Peranan Roh Kudus dan Karunia- karunia Rohani Ada beberapa alasan yang menyebabkan penyusun memilih judul ini, yaitu: 1. Penyusun memilih untuk membahas soal peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani, karena bagi kalangan Evangelikal peranan/ pekerjaan Roh Kudus selalu terkait dengan karunia-karunia rohani, oleh karena itu penyusun tidak dapat membahas soal karunia-karunia rohani tanpa membahas pekerjaan Roh Kudus. 2. Judul yang diangkat ini, juga untuk menggambarkan keprihatinan penyusun bahwa perbedaan pemahaman atas peranan Roh dan karunia-karunia rohani telah menyebabkan perselisihan diantara Gereja Oikumenikal dan Evangelikal dan karena itu penyusun ingin melihat bagaimana Paulus memahami peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani. Skripsi ini juga dimaksudkan untuk bisa memberikan manfaat bagi kehidupan Gereja saat ini, khususnya pergumulan Gereja-gereja Oikumenikal dan Evangelikal Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode pengkajian induktif melalui tafsir Historis- Kritis, yaitu untuk mengamati historisitas dalam kehidupan Paulus dan jemaatnya dengan latar belakang kondisi sosial dan keagamaan Sistematika Penulisan skripsi ini akan menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang penulisan, rumusan permasalahan, batasan masalah, tujuan penulisan, rumusan dan alasan pemilihan judul, metode penulisan dan sistematika penulisan. 9

10 BAB II. KONTEKS MASYARAKAT DAN JEMAAT KORINTUS Bab ini membahas konteks masyarakat dan konteks jemaat Korintus, permasalahan yang dihadapi oleh jemaat korintus serta tujuan penulisan surat I Korintus. BAB III. PEMAHAMAN PAULUS ATAS BAPTISAN ROH DAN KARUNIA- KARUNIA ROHANI Bab ini membahas tafsir Historis-Kritis atas surat I Korintus 2: 1-16 yang berhubungan dengan peranan Roh Kudus dan I Korintus 12: 7-11 dan 14: 1-33 yang berhubungan dengan Karuniakarunia rohani, khususnya karunia basaha lidah dan nubuat. BAB IV. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Dalam bab ini penyusun akan menyimpulkan tafsiran penyusun mengenai pemahaman Paulus atas peranan Roh Kudus dan karunia-karunia rohani, dan berkaitan dengan konflik antara Gereja-gereja Oikumenikal dan Evangelikal maka dalam bab ini penyusun akan menyuguhkan implikasi bagi Gereja Oikumenikal dan Evangelikal 10

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Dikutip dari buku: UCAPAN PAULUS YANG SULIT Oleh : Manfred T. Brauch Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara - Malang - 1997 Halaman 161-168 BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada

Lebih terperinci

MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1

MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1 MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1 Pengantar Mengapa kita harus berbahasa roh? Bagi saya, kedengarannya seperti orang menyerepet saja. Bukankah bahasa roh itu biasanya menimbulkan masalah dalam

Lebih terperinci

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS MAKALAH 3 BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan

Lebih terperinci

DIPENUHI & DIBAPTIS DENGAN ROH KUDUS

DIPENUHI & DIBAPTIS DENGAN ROH KUDUS MAKALAH 2 DIPENUHI & DIBAPTIS DENGAN ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.

Lebih terperinci

BAHASA ROH TANDA ATAU KARUNIA

BAHASA ROH TANDA ATAU KARUNIA BAHASA ROH TANDA ATAU KARUNIA M A K A L A H Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dari Mata Kuliah Pengantar Teologi Sistematik Dosen : Dr. Ir. Eko Wahyu Suryaningsih, M.Th Dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal. 682

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal. 682 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Rasul Paulus merupakan salah seorang rasul yang berperan sangat penting dalam kelahiran dan pertumbuhan jemaat Kristen mula-mula, terutama bagi kalangan

Lebih terperinci

ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017

ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017 ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017 Selain bekerja atas masing-masing kita, Roh Kudus juga bekerja dalam Gereja sebagai satu tubuh. Roh Kudus memelihara Gereja tetap bersatu sehingga kita dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus

Lebih terperinci

TUBUH KRISTUS. 1. Gambarkan dengan singkat datangnya Roh Kudus pada orang-orang percaya.

TUBUH KRISTUS. 1. Gambarkan dengan singkat datangnya Roh Kudus pada orang-orang percaya. TUBUH KRISTUS Pengantar Apakah Tubuh Kristus itu? Apakah sama dengan Gereja? Mungkin definisi yang sangat sederhana ini akan dapat menjelaskannya. Tubuh Kristus terdiri dari orang-orang percaya dalam semua

Lebih terperinci

PENTAKOSTA PADA MASA KINI?

PENTAKOSTA PADA MASA KINI? PENTAKOSTA PADA MASA KINI? Sinclair B. Fergusson Sinclair B. Fergusson adalah asisten profesor Teologia Sistematika di Westminster Theological Seminary, Philadelphia, USA. Artikel ini disadur dari tulisannya

Lebih terperinci

KEPENUHAN ROH DAN BAPTISAN ROH

KEPENUHAN ROH DAN BAPTISAN ROH KEPENUHAN ROH DAN BAPTISAN ROH Topic ini mendapat tempat diskusi / pembahasan yang paling hangat di kalangan pantekosta / neo-pantekosta (kharismatik). Kalangan ini sangat mementingkan / menonjolkan Baptisan

Lebih terperinci

Apa Gereja 1Uhan Itu?

Apa Gereja 1Uhan Itu? Apa Gereja 1Uhan Itu? Yesus berkata, "Aku akan mendirikanjemaatku" (Matius 16 :18). Apa yang dimaksudkannya dengan kata jemaat? Apakah pengertian murid-muridnya tentang kata ini? Mungkin saudara telah

Lebih terperinci

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan seri khotbah Man of God Transformation bagian kedua, yaitu: Holy Spirit Measures

Lebih terperinci

BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4

BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 1 BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL PENDAHULUAN A. Penulis. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 2. Ada yang merasa bahwa dia dilahirkan di Antiokhia di Siria, dan ada

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Level 1 Pelajaran 15

Level 1 Pelajaran 15 Level 1 Pelajaran 15 BAGAIMANA DAPAT MENERIMA ROH KUDUS Oleh Don Krow (Revisi no.1/07/2017) Hari ini kita akan membahas mengenai bagaimana cara menerima Roh Kudus. Kisah Para Rasul 10:1 berkata, Di Kaisarea

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN Dari Kisah 2 kita tahu bahwa ketika seseorang dibaptis, Tuhan menambahkan dia kepada gereja-nya. Nas lain yang mengajarkan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen. Kelas/Semester : IX / II Bentuk Soal : Pilihan Ganda Jumlah Soal : 50 Kurikulum Acuan : KTSP 1 KISI-KISI PENULISAN ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 02Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan TERBENTUKNYA GEREJA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Sebelum Yesus naik ke surga, Ia memberikan perintah kepada para murid-nya

Lebih terperinci

SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan. baptisan. telah dibaptis dalam kematian-nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan

SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan. baptisan. telah dibaptis dalam kematian-nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan Dalam pelajaran ini kita teruskan pembahasan tentang baptisan dengan menguraikan : SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan baptisan Satu nas yang menggambarkan Siapakah? dan Bagaimanakah?

Lebih terperinci

Berbahasa Roh. Karunia Rohani Untuk Penginjilan. Sesaat sebelum Yahushua terangkat ke Sorga, Dia berkata kepada para murid-nya:

Berbahasa Roh. Karunia Rohani Untuk Penginjilan. Sesaat sebelum Yahushua terangkat ke Sorga, Dia berkata kepada para murid-nya: Berbahasa Roh Karunia Rohani Untuk Penginjilan Yahuwah telah mencurahkan begitu banyak karunia kepada umat-nya di bumi. Salah satu yang paling menarik, yang paling dimengerti sebagai anugerah pemberian

Lebih terperinci

Level 1 Pelajaran 14

Level 1 Pelajaran 14 Level 1 Pelajaran 14 KUASA DARI HIDUP YANG DI PENUHI ROH Oleh Don Krow Markus 16:15-16 di kenal sebagai Perintah/Amanat Agung. Yesus berkata kepada murid2nya, Lalu Ia berkata kepada mereka:"pergilah ke

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peribadatan dalam gereja serta perayaan sakramen-sakramen adalah jembatan bagi warga jemaat untuk mengalami persekutuan dengan Tuhan dan seluruh warga jemaat. Sehingga

Lebih terperinci

Firman Tuhan Datang Kepada Nabi William Marrion Branham

Firman Tuhan Datang Kepada Nabi William Marrion Branham Firman Tuhan Datang Kepada Nabi William Marrion Branham Yesus Kristus Adalah Tuhan Nah itulah wahyunya: Yesus Kristus adalah Tuhan. Yehova di Perjanjian Lama adalah Yesus di Perjanjian Baru. Tidak peduli

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka

Lebih terperinci

Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata

Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata Tidak seperti surat rasul Paulus yang ditujukan kepada satu jemaat, Petrus langsung menuliskan suratnya untuk ke-5 jemaatnya. Suratnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus Kristus, keempat injil ini adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seringkali kita mendengar dan membaca bahwa negara kita yaitu negara Indonesia adalah negara yang beragama. Dikatakan demikian, karena pada umumnya setiap warga negara

Lebih terperinci

SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG

SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Roh Kudus adalah Penolong Saudara Buah Roh Kudus Berjalan di dalam Roh Kuasa Roh Kudus di dalam Saudara Karunia-karunia Roh Roh Kudus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan

Lebih terperinci

Gereja Tunduk Kepada Roh Kudus

Gereja Tunduk Kepada Roh Kudus Gereja Tunduk Kepada Roh Kudus Kami menuliskan pelajaran ini pada waktu musim semi! Cabang-cabang pohon mengeluarkan tunas-tunas baru yang berwarna hijau muda dan hijau tua. Kuncup-kuncup mulai tumbuh

Lebih terperinci

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3 Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3 Pengantar Dalam dua bagian pertama pelajaran ini, kita telah belajar pentingnya menerima Roh Kudus, membaca Alkitab, dan berkembang di mana kita ditanamkan. Dalam

Lebih terperinci

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS Sebagai orang yang sudah percaya harus mengetahui kebenaran tentang siapakah Roh Kudus itu maupun pekerjaannya. 1. Jelaskan bagaimanakah caranya supaya kita dapat menerima Roh Kudus? - Efesus 1 : 13-14

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan

Lebih terperinci

Pdt Gerry CJ Takaria

Pdt Gerry CJ Takaria Dalam pengertian khusus, Kristus memberikan karuniakarunia rohani ini kepada jemaat-nya pada waktu Pentakosta (Ef. 4:8, 7). TUJUAN PEMBERIAN KARUNIA ROH 1. Keselarasan Dalam Jemaat. Karena pemberian-pemberian

Lebih terperinci

DASAR-DASAR IMAN SESI 1 ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH AJARAN TRITUNGGAL. B. Alkitab adalah Hukum kita dan Penuntun untuk hidup.

DASAR-DASAR IMAN SESI 1 ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH AJARAN TRITUNGGAL. B. Alkitab adalah Hukum kita dan Penuntun untuk hidup. DASAR-DASAR IMAN SESI 1 ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH AJARAN TRITUNGGAL PENDAHULUAN Alkitab berarti Kitab di atas segala kitab, yang terdiri dari 66 Kitab yang memiliki berbagai jenis bentuk penulisan seperti

Lebih terperinci

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja A. Amanat Agung dan Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja Amanat Agung Yesus Kristus diterima sebagai tugas atau mandat misi yang disampaikan

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

Bounds menulis sebuah buku yang indah berjudul Kuasa Melalui Doa. Kalau anda bisa membaca buku ini, pasti sangat menguatkan anda.

Bounds menulis sebuah buku yang indah berjudul Kuasa Melalui Doa. Kalau anda bisa membaca buku ini, pasti sangat menguatkan anda. Yang selanjutnya adalah Roh Kudus memberikan kuasa kepada para saksi. Roh Kudus memenuhi gereja sehingga kita memberitakan Injil ke ujung dunia. Inilah sebabnnya Roh Kudus memenuhi kita. Yohanes 20:21-22,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

KARUNIA NUBUAT SEPANJANG ZAMAN

KARUNIA NUBUAT SEPANJANG ZAMAN KARUNIA NUBUAT SEPANJANG ZAMAN Seorang yang diangkat menjadi Juru Bicara ALLAH, KARUNIA NUBUAT PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA Orang yang dikaruniakan disebut Nabi (Prophet) Kel 7:1, 2 Berfirmanlah TUHAN kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan iman

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan iman Bab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan iman merupakan sebuah konsep yang telah lama ada dan berkembang diantara orang-orang percaya. Umumnya mereka selalu menghubungkan konsep pertumbuhan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang. Roma 8: Pdt. Andi Halim, S.Th.

Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang. Roma 8: Pdt. Andi Halim, S.Th. Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang Roma 8:31-39 Pdt. Andi Halim, S.Th. Umumnya saat mendengar kata pemenang kita berpikir itu adalah orang yang hebat, yang berprestasi, dan yang luar biasa. Inilah

Lebih terperinci

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep tentang panggilan sudah ada sejak jaman Israel kuno seiring dengan pengenalan mereka tentang Allah. Misalnya panggilan Tuhan kepada Abraham (Kej 12:

Lebih terperinci

Roh Kudus. Siapakah Roh Kudus itu? Dia adalah Tuhan. Dia adalah bagian dari KeTuhanan, yang mana terdiri dari Allah Bapa, Putra (Yesus) dan Roh Kudus.

Roh Kudus. Siapakah Roh Kudus itu? Dia adalah Tuhan. Dia adalah bagian dari KeTuhanan, yang mana terdiri dari Allah Bapa, Putra (Yesus) dan Roh Kudus. Roh Kudus Pengenalan Tujuan booklet ini adalah menjelaskan siapa Roh Kudus itu dan fungsinya dalam hidup kita. Selain itu, booklet ini juga akan menunjukkan bagaimana kamu dapat menerima Roh Kudus and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang

Lebih terperinci

PAULUS: RASUL UNTUK BANGSA LAIN. Lesson 1 for July 1, 2017

PAULUS: RASUL UNTUK BANGSA LAIN. Lesson 1 for July 1, 2017 PAULUS: RASUL UNTUK BANGSA LAIN Lesson 1 for July 1, 2017 Paulus adalah penulis surat kepada jemaat di Galatia. Dia memperkenalkan dirinya sebagai berikut: Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku sejak

Lebih terperinci

BAB IV PEMAHAMAN TENTANG PERSEMBAHAN

BAB IV PEMAHAMAN TENTANG PERSEMBAHAN BAB IV PEMAHAMAN TENTANG PERSEMBAHAN Persembahan identik secara formal dengan memberikan sesuatu untuk Tuhan. Berkaitan dengan itu, maka dari penelitian dalam bab tiga, dapat disimpulkan bahwa, pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 07Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Pendidikan Agama Kristen Protestan PEKABARAN INJIL DI INDONESIA Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M. Istilah "Injil" berasal dari bahasa Arab Inǧīl, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Nabeel Jabbour menepis pemahaman tentang gereja hanya sebatas bangunan, gedung dan persekutuan yang institusional. Berangkat dari pengalaman hidup Nabeel Jabbour selama

Lebih terperinci

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel. Lesson 10 for December 9, 2017 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. (Roma 9:1-2)

Lebih terperinci

Pdt Gerry CJ Takaria

Pdt Gerry CJ Takaria Seberapa pentingkah Baptisan itu? Baptisan merupakan satu aspek pembenaran di mana semua orang dapat turut serta. Sejak Kristus, Seorang yang Tanpa Dosa itu, dibaptiskan untuk menggenapkan seluruh kehendak

Lebih terperinci

BAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1

BAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1 BAPTISAN ROH KUDUS Pengantar Sebagai orang Kristen, pernahkah Anda merindukan kuasa rohani yang lebih besar dalam hidup Anda? Kuasa yang lebih besar untuk melawan dosa? Kuasa yang lebih besar untuk menceritakan

Lebih terperinci

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit Surat-surat Am DR Wenas Kalangit 22 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Ibrani dan Am Catatan Umum Delapan surat terakhir dalam PB disebut juga dengan nama: Surat-surat Am atau Umum. Disebut demikian karena

Lebih terperinci

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang SUPLEMEN MATERI KHOTBAH PELKAT 10 11 MARET 2017 Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah Tanggal Penulisan: 80-95 M Latar Belakang YOHANES 4 : 27 54 Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil.

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan UKDW

BAB I Pendahuluan UKDW BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang. 1.1. Katekiasi di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB). Katekisasi adalah salah satu bagian dari pelaksanaan Pendidikan Kristiani. Menurut Pdt Lazrus H.

Lebih terperinci

HIDUP TANPA ROH KUDUS.

HIDUP TANPA ROH KUDUS. A NEW JOURNEY WITH THE HOLY SPIRIT #1 SPIRIT DRIVEN LIFE - HIDUP DIKENDALIKAN ROH KUDUS PEMBUKAAN: Kita akan memulai sebuah seri khotbah baru yang berjudul: A New Journey with the Holy Spirit atau Perjalanan

Lebih terperinci

Pdt Gerry CJ Takaria

Pdt Gerry CJ Takaria KESATUAN ALKITAB DAN GEREJA ATAU JEMAAT Roh Kudus merupakan kekuatan penggerak di belakang kesatuan Jemaat (Ef. 4:4-6). Dengan memanggil mereka dari pelbagai suku-bangsa, Roh Kudus membaptiskan mereka

Lebih terperinci

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki

Lebih terperinci

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21.

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21. Lesson 10 for June 3, 2017 Yesus memberitahukan kedatangan dan misinya dalam FirmanNya melalui para nabi: Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah

Lebih terperinci

UKDW. Bab I Pendahuluan

UKDW. Bab I Pendahuluan Bab I Pendahuluan I. A. Latar Belakang Perbedaan merupakan hal yang selalu dapat kita temukan hampir di setiap aspek kehidupan. Beberapa perbedaan yang seringkali ditemukan misalnya perbedaan suku bangsa,

Lebih terperinci

Level 2 Pelajaran 4. PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow

Level 2 Pelajaran 4. PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow Level 2 Pelajaran 4 PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow Hari ini kita akan bahas mengenai pentingnya gereja Kristus. Saya ingin bacakan ayat dari Ibrani 10:25. Ayat itu berkata, Janganlah kita menjauhkan

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria ALLAH ROH KUDUS Allah Roh yang kekal aktif bersama Bapa dan Anak dalam Penciptaan, Penjelmaan dan penebusan. Ia mengilhami para penulis Kitab Suci. Ia mengisi hidup Kristus dengan kuasa. Ia menarik pada-nya

Lebih terperinci

Karunia Karunia Rohani

Karunia Karunia Rohani PROGRAM PELAYANAN KRISTEN Karunia Karunia Rohani CATATAN SISWA UNIT I No. Tanggal Kirim Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara......................................... Alamat. Kota Propinsi.

Lebih terperinci

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan bagian berikutnya dalam seri khotbah Menemukan

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap manusia memerlukan orang lain untuk saling memberi dan menerima. Hal itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial sekaligus

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kehidupan bergereja (berjemaat) tidak dapat dilepaskan dari realita persekutuan yang terjalin di dalamnya. Dalam relasi persekutuan tersebut, maka setiap anggota

Lebih terperinci

Saya Dapat Menjadi Pekerja

Saya Dapat Menjadi Pekerja Saya Dapat Menjadi Pekerja Sekarang Kim lebih banyak mengerti mengenai gereja dan berbagai pelayanan yang Tuhan berikan kepada anggotaanggotanya. Ketika ia memandang jemaat, ia melihat bahwa tidak setiap

Lebih terperinci

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A. Mat. 16: 13-20 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Identitas Kristus yang sudah dinyatakan berulang-ulang dari pasal pertama sampai pasal kelima belas ternyata masih menimbulkan kebingungan dan perpecahan pendapat

Lebih terperinci

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di BAB 2 Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di hadapan ALLAH? Alkitab menggunakan berbagai ungkapan

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

Glosolali - apakah mengacaukan atau membangun?

Glosolali - apakah mengacaukan atau membangun? demikian semua anggota keluarga (jemaat) akan tetap kembali dan mengakui bahwa There is no place like Home. Sulit untuk menghalangi atau melarang anggota keluarga (Jemaat) untuk menghadiri dan menerima

Lebih terperinci

Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan

Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Kita telah banyak mempelajari masa lampau gereja Tuhan. Kita telah melihat bagaimana Allah mengerjakan rencananya. Kita juga telah mempelajari arti kata

Lebih terperinci

Pembaptisan Air. Pengenalan

Pembaptisan Air. Pengenalan Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan maju secara tidak langsung menuntut setiap orang untuk mampu bersaing dalam mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan bernyanyi menjadi bagian yang penting dalam rangkaian peribadahan. Peribadahan-peribadahan yang dilakukan di gereja-gereja Protestan di Indonesia mempergunakan

Lebih terperinci

Gereja Membaptis Orang Percaya

Gereja Membaptis Orang Percaya Gereja Membaptis Orang Percaya Beberapa tahun lalu di daratan Cina ada beberapa orang Kristen yang sedang membicarakan pandangan berbagai gereja tentang baptisan. Salah seorang pemimpin awam mengatakannya

Lebih terperinci

Buku buku Perjanjian Baru

Buku buku Perjanjian Baru Buku buku Perjanjian Baru Pada saat Perjanjian Baru mulai dituliskan, gambaran Perjanjian Lama sudah banyak berubah. Zaman para nabi sudah berlalu dan banyak orang bersikap acuh tak acuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

Roh Kudus Mengaruniai Saudara Kuasa

Roh Kudus Mengaruniai Saudara Kuasa Roh Kudus Mengaruniai Saudara Kuasa Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Kuasa untuk Banyak Tujuan Perjanjian Kuasa Janji itu Terpenuhi pada Hari Pentakosta Pengalaman yang Biasa Setelah Diselamatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbedaan pandangan mengenai masalah iman dan perbuatan dalam hubungannya dengan keselamatan memang sudah ada sejak dulu kala 1. Pada satu pihak, ada orang

Lebih terperinci

OTORITAS PAULUS DAN INJIL

OTORITAS PAULUS DAN INJIL OTORITAS PAULUS DAN INJIL Lesson 2 for July 8, 2017 Banyak orang yang percaya bahwa surat-surat Paulus diinspirasikan oleh Allah, namun yang lain tidak. Beberapa orang di Galatia menipu orangorang Kristen

Lebih terperinci

Yesus yang Asli. oleh Kermit Zarley

Yesus yang Asli. oleh Kermit Zarley Yesus yang Asli oleh Kermit Zarley Yesus dari Nazaret adalah manusia yang paling terkenal yang pernah hidup di muka bumi ini. Namun siapakah dia? Untuk mengenal dia, kita perlu mengarahkan perhatian kepada

Lebih terperinci

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Seperti diketahui bersama bahwa dalam kehidupan orang Kristen saat ini, gereja adalah sebuah identitas yang sangat penting bagi orang-orang percaya kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus

Lebih terperinci

Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata

Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata Pada bulan lalu kita telah belajar tentang Kristus yang mati disalibkan untuk menebus kita dari hidup yang sia-sia bukan dengan emas atau perak tetapi

Lebih terperinci