MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI
|
|
- Sudirman Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mendapat Gelar Sarjana Filsafat Oleh KAITANUS BAIT LAKE FAKULTAS FILSAFAT UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG-NTT 2016
2
3 KATA PENGANTAR
4 Tidak ada keluarga yang hidup di dunia mengharapkan hidup sengsara dan menderita. Kebahagiaan selalu ada dalam angan-angan dan idamannya. Kebahagian keluarga selalu dicari oleh orang yang hidup di dunia. Untuk memperolehnya setiap orang mempunyai cara tersendiri, karena makna, ukuran, rasa setiap orang berbeda, sehingga ukuran akan kebahagiaan menjadi sangat relatif dan subjektif. Banyak keluarga khususnya suami-istri beranggapan bahwa hidup bahagia hanya diperoleh manakala memiliki harta yang banyak, kedudukan dan kemapanan status, pangkat, harga diri dan gengsi. Namun semua itu bukanlah tujuan dari hidup bahagia yang sebenarnya, tetapi hanya sarana dan media untuk menunjang atau menambah kebahagiaan. Karena sekalipun harta kekayaan menumpuk tetapi relasi dengan pasangan amburadul maka kebahagiaan tidak akan mungkin di capai. Tetapi sebaliknya bila relasi dengan pasangan bertumbuh akrab dan dekat, berjalan lancar, penuh kasih sayang dan cinta, kebahagiaan sejati pasti sudah dekat. Konflik, kesalah-pahaman dan pertengkaran dalam keluarga sering kali terjadi karena orang lebih mengejar hal yang sebenarnya bersifat sementara dan mengabaikan hal-hal yang pokok yakni relasi yang harmonis. Relasi suami-istri sebagai pribadi seringkali dinomor duakan. Dengan bertitik tolak pada Kitab Hukum Kanonik 1983, kanon , maka penulis berupaya mengupas peran sentral relasi interpersonal sebagai penunjang untuk meraih hidup yang bahagia dengan judul: MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON , KITAB HUKUM KANONIK Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, namun untuk hasil karya ini penulis merasa berkewajiban untuk berterima kasih kepada:
5 1. Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr, Uskup untuk Keuskupan Atambua, yang telah membiayai penulis selama ini. 2. Rm. Drs. Hironimus Pakaenoni, Pr. L.Th, selaku Dekan pada Fakultas Filsafat yang telah memimpin lembaga pendidikan ini dengan penuh dedikasi. 3. Rm. Dr. Herman Punda Panda, Pr, selaku Praeses Seminari Tinggi St. Mikhael yang telah membaktikan diri untuk memimpin dan mengembangkan lembaga pendidikan calon imam. 4. Rm. Drs. Yohanes subani, Pr. Lic. Iur. Can, selaku pembimbing I, yang sejak awal telah membimbing penulis, mengoreksi dan memberikan masukanmasukan dalam menyelesaikan tulisan ini. 5. Rm. Titus Djago, Pr. S. Fil. Lic. Iur. Can, selaku pembimbing II, yang juga bersedia membimbing penulis dan mengoreksi tulisan ini. 6. Rm. Drs. Theodorus Silab, Pr. L.Th, selaku Prefek untuk Keuskupan Atambua dan segenap pembina Seminari Tinggi St. Mikhael yang telah membimbing penulis selama masa pembinaan. 7. Rm. Dr. Oktoviannus Naif, Pr, sebagai pendamping Frater tingkat IV Keuskupan Atambua yang selalu memberikan dorongan dan motivasi dalam menyelesaikan proses pengerjaan tulisan ini. 8. Pimpinan dan pengurus perpustakaan Fakultas Filsafat dan Seminari Tinggi St. Mikhael serta Seminari Tinggi Claretian. 9. Bapak Alexander Lake dan Ibu Petronela Banfoe, juga Bapak Leonardus Feka dan Ibu Laurensiana Leltakaeb yang memberi dukungan materil dan spiritual kepada penulis.
6 10. Semua Frater yang secara langsung atau tidak langsung telah memberikan sumbangan pikiran dan dukungan, terutama teman-teman tingkat IV. Kupang, Mei 2016 Penulis DAFTAR ISI Halaman Judul...i Halaman Persetujuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar...iv Daftar Isi..... vii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Kegunaan Penulisan Bagi Umat Kristiani Bagi Fakultas Filsafat... 7
7 1.4.3 Bagi Penulis Metodologi Penulisan Sistematika Penulisan... 8 BAB II PANDANGAN UMUM TENTANG BONUM CONIUGUM DALAM PERKAWINAN KATOLIK Menurut Kitab Hukum Kanonik Selayang Pandang Kitab Hukum Kanonik Nama dan Istilah Kanon Sumber-Sumber Utama Kitab Hukum Kanonik Kitab Suci Hukum Kodrat Kebiasaan Konsili-Konsili Bapa-Bapa Gereja Para Paus Para Uskup Peraturan-Peraturan Ordo Religius Hukum Sipil Konkordat-Konkordat Tujuan Dan Fungsi Kitab Hukum Kanonik Bonum Coniugum Arti Bonum Coniugum Konsep Bonum Coniugum Dalam Perkawinan Katolik Ajaran Tradisional St. Agustinus... 16
8 Hugh dari St. Victor dari abad ke-12 dan St. Thomas Aquinas Menurut Konsili Vatikan II Peran Bonum Coniugum Dalam Perkawinan Katolik Tujuan Personal Perkawinan Hak Dan Kewajiban Hakiki Dalam Perkawinan Bonum Coniugum Sebagai Unsur Dinyatakan Dalam Perkawinan Unsur-Unsur Pokok Bonum Coniugum Mutuum Adiutorium Saling Menyerahkan Dan Menerima Memberi Dan Menerima Diri Lain Sebagai Unsur Dasar Cinta Suami-Istri Perkawinan Menurut Gereja Katolik Arti Perkawinan Perkawinan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Perkawinan Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia Perkawinan Menurut Undang-Undang RI No. 1 Tahun Perkawinan Menurut Kitab Suci Perjanjian Lama Perjanjian Baru Perkawinan Menurut Gaudium Et Spes Perkawinan Menurut Kitab Hukum Kanonik Perkawinan Adalah Hak Asasi Manusia Perkawinan Sebagai Panggilan Hidup Dan Sakramen Hakekat,Tujuan, Dan Sifat-Sifat Hakiki Dari Perkawinan... 33
9 2.4.1 Hakekat Perkawinan Perkawinan Sebagai Perjanjian( foedus) Perkawinan Sebagai Sakramen Persekutuan Tujuan Perkawinan Kesejahteraan Suami- Istri Kelahiran Anak Pendidikan Anak Sifat-Sifat Hakiki Perkawinan Unitas Atau Monogami Indissolubilitas Nilai- Nilai Dalam Sakramen Perkawinan BAB III RELASI INTERPERSONAL SUAMI-ISTRI DALAM HIDUP BERKELUARGA Relasi Interpersonal Suami-Istri Arti Relasi Interpersonal Unsur-Unsur Penting Dalam Relasi Suami-Istri Membuka Diri Membangun Kepercayaan Penerimaan Belajar Mendengarkan Dan Memahami Kehadiran Hukum Relasi Suami-Istri Berinisiatif Wujudkanlah Perkataan Dalam Perbuatan Tantangan Dalam Membina Relasi Suami-Istri... 45
10 3.2 Suami-Istri Dalam Hidup Berkeluarga Suami- Istri Keluarga Fungsi Keluarga Arti Hidup Berkeluarga Hak, Kewajiban Dan Tanggung Jawab Suami-Istri Orang Tua Anak Relasi Ayah, Ibu, Dan Anak: Persekutuan Terkuat Yang Pernah Ada Relasi Keluarga Dengan Tuhan BAB IV MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON KITAB HUKUM KANONIK Konteks Kanon Unsur-Unsur Pokok Yang Terkandung Dalam Kanon Perjanjian Perkawinan Pria dan Wanita Persekutuan Seluruh Hidup Kesejahteraan Suami-Istri Kelahiran Dan Pendidikan Anak Sakramentalitas Perkawinan Dialog Sebagi Kunci Mempererat Hubungan Antar pribadi Belajar Mendengarkan Bertitik Fokus Pada Perasaan... 68
11 4.4 Seksualitas: Pembinaan Cinta Personal Mengarah Kepada Orang Lain Bukan Menahan Nafsu Birahi, Melainkan Mengendalikannya Penghayatan Akan Kehidupan Seksualitas Suami-Istri Doa dan Ekaristi Sebagai Pemersatu Hubungan Suami-Istri Cinta Kasih Sebagai Prinsip Dan Kekuatan Keluarga Kesetiaan Sebagai Kunci Kebersamaan Keluarga Amanat Pastoral Untuk Persiapan Perkawinan Yang Matang Bagi Suami-Istri Dalam Keluarga Persiapan Kaum Muda BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 87
12
INTERNET SEBAGAI MEDIA PEWARTAAN KRISTUS DI TENGAH DUNIA PERSPEKTIF DEKRIT INTER MIRIFICA ART.13 KONSILI VATIKAN II
INTERNET SEBAGAI MEDIA PEWARTAAN KRISTUS DI TENGAH DUNIA PERSPEKTIF DEKRIT INTER MIRIFICA ART.13 KONSILI VATIKAN II SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
Lebih terperinciKESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.
KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. 29 (Sebuah Tinjauan Teologis) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri, sebagai seorang yang amat akrab dengannya, sebagai seorang yang bersatu erat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuhan menciptakan manusia sebagai pria dan wanita, dua pribadi yang memiliki kesepadanan satu terhadap yang lain. Antara pria dan wanita ada dorongan untuk saling membantu,
Lebih terperinciBAB VIII PERKAWINAN AGAMA KATOLIK DAN KETIDAKTERCERAIKANNYA
Modul ke: BAB VIII PERKAWINAN AGAMA KATOLIK DAN KETIDAKTERCERAIKANNYA Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi PERKAWINAN AGAMA KATOLIK DAN
Lebih terperinciKEBENARAN DALAM FILSAFAT PRAGMATISME WILLIAM JAMES SKRIPSI
KEBENARAN DALAM FILSAFAT PRAGMATISME WILLIAM JAMES SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciKELUARGA KATOLIK MENUJU ERA PERADABAN KASIH INDONESIA
KELUARGA KATOLIK MENUJU ERA PERADABAN KASIH INDONESIA melalui penguatan kebiasaan dan tradisi iman, martabat luhur perkawinan dan kesejahteraan hidup berkeluarga KELUARGA, SUKACITA INJIL ALASAN MENIKAH
Lebih terperinciKASIH DAN KETAATAN PETRUS: SEBUAH MODEL IDEAL KEPEMIMPINAN GEREJAWI. (Refleksi Analitis-Eksegetis Atas Yohanes 21:15-19) SKRIPSI
KASIH DAN KETAATAN PETRUS: SEBUAH MODEL IDEAL KEPEMIMPINAN GEREJAWI (Refleksi Analitis-Eksegetis Atas Yohanes 21:15-19) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER MENURUT DOKUMEN GRAVISSIMUM EDUCATIONIS ART.8 DAN KURIKULUM 2013 SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Filsafat
PENDIDIKAN KARAKTER MENURUT DOKUMEN GRAVISSIMUM EDUCATIONIS ART.8 DAN KURIKULUM 2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciRASA MALU DAN RASA BERSALAH SEORANG KORUPTOR SERTA DAMPAKNYA BAGI TINDAKAN KORUPSI SKRIPSI
RASA MALU DAN RASA BERSALAH SEORANG KORUPTOR SERTA DAMPAKNYA BAGI TINDAKAN KORUPSI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciKELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1
1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan
Lebih terperinciFAKULTAS FILSAFAT AGAMA UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG
ORANG TUA DAN PERANNYA DALAM PROSES PERKEMBANGAN KONSEP DIRI ANAK PRA SEKOLAH DASAR Diajukan kepada Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perkawinan Katolik pada dasarnya bersifat atau berkarakter hakiki tak terputuskan (indissoluble).
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah ada, penulis sampai pada kesimpulan bahwa perkawinan Katolik pada dasarnya bersifat atau berkarakter hakiki tak terputuskan (indissoluble).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen dalam Gereja. Melalui sakramen-sakramen dalam Gereja Tuhan hendak mencurahkan daya
Lebih terperinciPILIHLAH JAWABAN YANG BENAR!
PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR! 1. Simbol perkawinan bahtera yang sedang berlayar mempunyai makna bahwa perkawinan... A. merupakan perjalanan yang menyenangkan B. ibarat mengarungi samudra luas yang penuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah bersatunya dua orang manusia yang bersama-sama sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat keterikatan secara
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang tidak boleh dinaifkan. Sebagai amanat, maka suami-istri perlu menjalankannya. Sebab
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persatuan hidup antara suami-istri merupakan anugerah sekaligus amanat dari Tuhan yang tidak boleh dinaifkan. Sebagai amanat, maka suami-istri perlu menjalankannya. Sebab Tuhan
Lebih terperinciPERSIAPAN HIDUP BERKELUARGA. Paroki SP. Maria Regina Purbowardayan, Sabtu, 14 Mei 2016
PERSIAPAN HIDUP BERKELUARGA Paroki SP. Maria Regina Purbowardayan, Sabtu, 14 Mei 2016 ALASAN MENIKAH 1. Bukan hanya karena sudah umur, 2. Bukan hanya karena sudah hamil/ seks bebas. 3. Bukan hanya karena
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan
Lebih terperinciMATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan
subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda
Lebih terperinciBAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA
BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan, seorang manusia tidak dapat berada. Manusia mengalami keberadaannya sebagai kerinduan
Lebih terperinciPendidikan Agama. Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Modul ke: 12Fakultas Psikologi
Pendidikan Agama Modul ke: 12Fakultas Psikologi Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Program Studi Psikologi Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M Sejarah Konsili Vatikan II Konsili
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memacu orang untuk semakin meningkatkan intensitas aktifitas dan kegiatannya. Tingginya intensitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maha Esa agar kehidupan di alam dunia berkembang biak. 2 Perkawinan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki kodrat alam sejak lahir sampai meninggal dunia hidup bersama-sama dengan manusia lain, atau manusia tidak dapat hidup menyendiri, terpisah dari kelompok
Lebih terperinciUJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran
UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 7 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR
Lebih terperinciKEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN
KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif
Lebih terperinciPERAN KELUARGA BAGI PENDIDIKAN MORAL REMAJA (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI) SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Filsafat
PERAN KELUARGA BAGI PENDIDIKAN MORAL REMAJA (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Guna Mempersiapkan Gelar Serjana OLEH RONALDUS
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kristus. Sakramen-sakramen merupakan tahap paling konkret di mana
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Panggilan hidup manusia merupakan anugerah Allah. Manusia dipanggil untuk hidup bersama Allah. Konsekuensi praktis dari pandangan demikian mau melegitimasi karunia Allah sebagai
Lebih terperinciKISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN
KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Sekolah : Bentuk soal : PG Mata Pelajaran : Agama Katolik Alokasi wkatu : 120 Menit Kurikulum acuan : KTSP Penyusun : Lukas Sungkowo, SPd Standar Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbedaan aturan terhadap suatu perkawinan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan
KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian
Lebih terperinciBUNDA MARIA SEBAGAI MODEL HARAPAN UMAT BERIMAN DALAM TERANG ENSIKLIK SPE SALVI NO PROPOSAL PENELITIAN
BUNDA MARIA SEBAGAI MODEL HARAPAN UMAT BERIMAN DALAM TERANG ENSIKLIK SPE SALVI NO.49-50 PROPOSAL PENELITIAN Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Sebagai Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat dihindarkan dan sulit untuk diselesaikan. Umat manusia diberikan akal dan pikiran agar dapat memecahkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Keluarga merupakan penanggungjawab utama kehidupan moral anak remaja. Tidak
BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan Keluarga merupakan penanggungjawab utama kehidupan moral anak remaja. Tidak ada pihak lain yang lebih bertanggungjawab daripada orangtua. Tugas ini bersifat primer danhanya
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pernikahan adalah salah satu proses penting dalam kehidupan sosial manusia. Pernikahan merupakan kunci bagi individu untuk memasuki dunia keluarga, yang di dalamnya terdapat
Lebih terperinciBAB IV REFLEKSI TEOLOGIS
BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Keluarga merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak, dalamnya harus terdapat keseimbangan, keselarasan kasih sayang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan itu ada dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dipanggil untuk mencapai kesempurnaan hidup seperti Kristus. Panggilan untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan dan sebagai syarat terbentuknya suatu keluarga.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya manusia mempunyai keinginan untuk mempunyai generasi atau keturunan dan hidup berpasangan. Dalam hal ini tentunya hal yang tepat untuk mewujudkannya adalah
Lebih terperinci03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah sesuatu yang sangat sakral. Kesakralan itu berada dalam proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan menjalaninya
Lebih terperinciRELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,
Lebih terperinciC. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA
- 165 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA KELAS VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciS K R I P S I. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PERKAWINAN YANG UNITAS DAN INDISSOLUBILITAS BAGI PASANGAN SUAMI ISTRI KATOLIK YANG USIA PERKAWINAN 15-30 TAHUN DI WILAYAH PATANGPULUHAN PAROKI HATI KUDUS
Lebih terperinciPendidikan Agama Kristen Protestan
Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 01Fakultas Psikologi GEREJA DAN HAKIKATNYA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Psikologi HAKEKAT GEREJA A.pengertian Gereja Kata Gereja berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi tanggung jawab mereka sebagai bagian dari warga negara. berguna untuk pekerjaan dalam jangka panjang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal merupakan permulaan dari suatu tahap kedewasaan dalam rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja dan akan
Lebih terperinciHOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam
A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa
Lebih terperinciMATERI II PRIA SEBAGAI SUAMI DAN AYAH DALAM KELUARGA
PRIA SEBAGAI SUAMI DAN AYAH DALAM KELUARGA 1. PENGANTAR ikut berperan serta dalam membangun Dalam tema ini akan dibicarakan peranan pria baik sebagai suami maupun ayah dalam keluarga. Sebagai suami jelas
Lebih terperinciPERANAN KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA DI PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR SKRIPSI
PERANAN KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA DI PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPENGANTAR I. PRINSIP-PRINSIP DASAR
PENGANTAR Bersama dan atas nama Kristus, Sang Gembala utama, para imam dan para tokoh awam dipanggil dan diutus untuk mendampingi umat beriman, berdasarkan ajaran dan teladan Kristus, Sang Gembala itu.
Lebih terperinciOleh : TIM DOSEN SPAI
Oleh : TIM DOSEN SPAI Syarat Pernikahan Adanya persetujuan kedua calon mempelai Adanya izin dari orang tua bagi calon mempelai yang belum berumur 21 tahun Antara kedua calon tidak ada hubungan darah Calon
Lebih terperinciLex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN MENURUT UNDANG-UNDANG No. 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM KANONIK 1 Oleh: Christine M. Mangiri 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kedudukan anak
Lebih terperinciKatekese Sakramen Tobat
Katekese Sakramen Tobat Dalam KATEKISMUS GEREJA KATOLIK (KGK), Sakramen Tobat dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit dikelompokkan dalam sebutan Sakramen Penyembuhan. Sakramen ini berdayaguna untuk menyembuhkan
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
1 MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK IMAN KATOLIK Fakultas Program Studi Tatap Muka Reguler Kode MK Disusun Oleh MKCU PSIKOLOGI 02 MK900022 Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Abstract Pada Bab
Lebih terperinciPandangan Gereja Terhadap Pernikahan Beda Agama
Pandangan Gereja Terhadap Pernikahan Beda Agama Pemahaman Alkitab Interaktif Komisi Dewasa GKI Cinere 16 Oktober 2012 Pdt. Tohom Tumpal Marison Pardede Kawin Campur: Tradisi Perjanjian Lama Pernikahan
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEKOLAH. Tahun Ajaran 2006/2007 LEMBAR SOAL
UJIAN AKHIR SEKOLAH Tahun Ajaran 2006/2007 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : Agama Katolik Satuan Pendidikan : SMP Program Studi : Hari/Tanggal : Senin/21 Mei 2007 Waktu : 120 Menit PETUNJUK UMUM 1. Tulislah
Lebih terperinci12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Lebih terperinciPentingnya peran saksi dalam pernikahan (Suatu tinjauan terhadap pendampingan saksi nikah di jemaat GMIT Efata Benlutu)
Pentingnya peran saksi dalam pernikahan (Suatu tinjauan terhadap pendampingan saksi nikah di jemaat GMIT Efata Benlutu) 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkawinan ialah ikatan lahir batin
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2
!!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan dan nilai-nilai rohani masyarakat. Kehidupan rohani menjadi semakin terdesak dari perhatian umat
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada berbagai macam pengertian tentang sistem. Menurut Eka Iswandy, sistem merupakan kumpulan unsur yang saling melengkapi dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran (Iswandy,
Lebih terperinciBAB III GEREJA DAN SAINS
BAB III GEREJA DAN SAINS Modul ke: Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id 1 A. Gereja dan Sains GEREJA SAINS 2 B. Pengertian Gereja Kata 'ekklesia'
Lebih terperinci5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang
5 Bab Empat Penutup Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang merupakan uraian singkat dari bab pendahuluan dan ketiga bab di atas, guna membuktikan kebenaran hipotesis penelitian dan hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan rumah tangga merupakan salah satu tahap yang signifikan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal merupakan permulaan dari suatu tahap kedewasaan dalam rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja dan akan
Lebih terperinciKELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL
Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.
Lebih terperinciC. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS
- 1927 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menghasilkan keindahan melalui kegiatan bernyanyi. Bernyanyi adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ia merupakan bagian dari kesenian atau keindahan yang dihasilkan melalui media bunyi atau suara. Suara
Lebih terperinciSURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN
SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11
Lebih terperinci(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh
MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN (mempelai wanita) & (mempelai pria) Hari...,, Tanggal... Pukul ------- WIB Di... Paroko..., Kota... Dipimpin oleh ------------------------ PERSIAPAN Iringan mempelai bersiap
Lebih terperinciPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERWUJUDAN JANJI PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI-ISTRI DENGAN USIA PERKAWINAN 5-15 TAHUN DEMI MENJAGA KEUTUHAN PERKAWINAN DI PAROKI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN, BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Masyarakat Indonesia tergolong heterogen dalam segala aspeknya. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masyarakat Indonesia tergolong heterogen dalam segala aspeknya. Dalam aspek agama jelaslah bahwa terdapat enam agama yang diakui di Indonesia yakni Agama Islam, Hindu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam agama Katolik, terdapat struktur kepemimpinan gereja. Pemimpin tertinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam agama Katolik, terdapat struktur kepemimpinan gereja. Pemimpin tertinggi seluruh dunia dalam gereja Katolik adalah seorang Paus, saat ini bernama Paus
Lebih terperinciBUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Bulan Oktober adalah bulan Maria. Banyak orang menyempatkan diri untuk menghormati Bunda Maria dan mohon bimbingannya
Lebih terperinciBAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN 2.1 Pengertian Perkawinan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
Lebih terperinciLex et Societatis, Vol. II/No. 3/April/2014
PERKAWINAN YANG TAK TERCERAIKAN MENURUT HUKUM KANONIK 1 Oleh: Meikel Kkaliks Leles Kancak 2 ABSTRAK Prinsip tak terceraikan dalam perkawinan menurut Hukum Kanonik adalah bahwa hidup perkawinan tidak bisa
Lebih terperinciMENGHAYATI PERAN ISTRI
MENGHAYATI PERAN ISTRI Perhiasan yang paling indah Bagi seorang abdi Allah Itulah ia wanita shalehah Ia menghiasi dunia.. --------------------------------------------------------------------- Ada yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan diartikan sebagai suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita, yang bersama-sama menjalin hubungan sebagai suami-isteri dengan tujuan membentuk
Lebih terperinci10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)
10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi
Lebih terperinciTata Upacara Pernikahan Sipil
Tata Upacara Pernikahan Sipil 1 Penyerahan calon mempelai oleh wakil keluarga K Romo yang kami hormati. Atas nama orang tua dan keluarga dari kedua calon mempelai, perkenankanlah kami menyerahkan putra-putri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan dirasakan semakin sulit. Biaya kebutuhan hidup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan dirasakan semakin sulit. Biaya kebutuhan hidup seperti biaya untuk pangan, pendidikan dan kesehatan terus melambung. Berbagai tindak
Lebih terperinciMATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA
BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam
Lebih terperinciKEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
FORMULIR PENDAFTARAN PERKAWINAN Hal yang perlu dilampirkan (pribadi) --1-- Katolik Gereja Kristen Islam/Budha/Hindu/Lainnya Surat baptis yang diperbaharui (6 bulan terakhir) FC Surat penguatan/krisma (tidak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Ajaran Persepuluhan Di Gereja Yesus Kristus Dari Orang Orang Suci Zaman Akhir Dalam Tinjauan Teori Ekspresi Keagamaan Secara teologi ibadah Persepuluhan jemaat Mormon tidak jauh
Lebih terperinciGereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam buku Gereja yang Melayani dengan Rendah Hati bersama Mgr Ignatius Suharyo, editor E. Martasudjita menuliskan, Perjanjian Baru selalu berbicara
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS : Pendidikan Agama Katolik : IX/2 : 2 x 40 menit A. Standar : Memahami dan melaksanakan
Lebih terperinciC. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA
- 273 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat sensitif dan erat sekali hubunganya dengan kerohanian seseorang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah perkawinan adalah bukanlah sekedar masalah pribadi dari mereka yang melangsungkan perkawinan itu saja, tetapi merupakan salah satu masalah keagamaan yang sangat
Lebih terperinciXII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan
Bab XII A. Pengantar Bernyani Kucinta Keluarga Tuhan Kucinta k luarga Tuhan, terjalin mesra sekali semua saling mengasihi betapa s nang kumenjadi k luarganya Tuhan Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan atau masyarakat. Sekalipun makna pernikahan berbeda-beda, tetapi praktekprakteknya pernikahan
Lebih terperinciARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA
ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019 1. HAKIKAT ARAH DASAR Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan panduan hidup menggereja yang diterima, dihayati dan diperjuangkan bersama oleh segenap umat Keuskupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. insan manusia pria dan wanita dalam satu ikatan suci dengan limpahan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkawinan merupakan suatu peristiwa penting yang dialami dua insan manusia pria dan wanita dalam satu ikatan suci dengan limpahan dari karunia Tuhan Yang Maha Esa
Lebih terperinciBAB III PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA PENELITIAN. Banjarmasin adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
32 BAB III PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA PENELITIAN A. Paparan Data 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Geografi Kota Banjarmasin Banjarmasin adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Driyakara dalam buku Selibat Para Imam menyatakan bahwa manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Driyakara dalam buku Selibat Para Imam menyatakan bahwa manusia merupakan persoalan, suatu problem bagi dirinya sendiri. Maka tidak heran kalau sejarah umat
Lebih terperinciRUMUSAN HASIL AKHIR & REKOMENDASI PERTEMUAN KOMISI KATEKETIK REGIO NUSRA WISMA NELE, 26 s.d. 30 Agustus 2013
RUMUSAN HASIL AKHIR & REKOMENDASI PERTEMUAN KOMISI KATEKETIK REGIO NUSRA WISMA NELE, 26 s.d. 30 Agustus 2013 Menjadi Fasilitator Katekese Umat Yang Handal Di Era Digital Komisi Kateketik Regio Nusa Tenggara
Lebih terperinciKabar Gembira di tengah Gaya Hidup Modern
Kabar Gembira di tengah Gaya Hidup Modern Yang dimaksud dengan Kabar Gembira adalah Injil dalam arti Sabda Allah dalam Alkitab. Jadi maksud dari tema diatas adalah peran Injil di tengah gaya hidup modern,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pada bab ini dipaparkan tentang (1) kesimpulan dan (2) saran :
BAB V PENUTUP Pada bab ini dipaparkan tentang (1) kesimpulan dan (2) saran : 5.1 Kesimpulan Pernikahan yang harmonis, bahagia, dan terjadi sekali untuk selamanya merupakan idaman setiap orang yang menikah.
Lebih terperinciIBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN
IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN Orang tua Kristiani mempunyai tanggung jawab, yang dipandang juga sebagai bentuk kerasulan khusus, untuk mendidik anak-anak dan membantu anak-anak dapat mempersiapkan diri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sejak jaman dahulu hingga saat ini. Karena perkawinan merupakan suatu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia, dari sejak jaman dahulu hingga saat ini. Karena perkawinan merupakan suatu kenyataan atas keinginan
Lebih terperinci