BABV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Biaya adalah arus keluar dan masuk dari perusahaan yang berasal dari penerimaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BABV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Biaya adalah arus keluar dan masuk dari perusahaan yang berasal dari penerimaan"

Transkripsi

1 BABV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Biaya Biaya adalah arus keluar dan masuk dari perusahaan yang berasal dari penerimaan barang atau jasa. Dalam hal ini, biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variable Biaya tetap Biaya tetap adalah biya-biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume produksi, yaitu terdiri dari : 1. biaya gedung, biaya tanah, biaya mesin-mesin dan alat, 2. biaya tenaga kerja, 3. biaya operasional kantor, 4. biaya depresiasi. Pada bab terdahulu telah dijelaskan bahwa investasi awal CV Ratna diperoleh dari 100% modal sendiri dengan nilai totalnya sebesar Rp ,00 yang perinciannya dijelaskan pada table 5.1 sampai table

2 42 Tabel 5.1 Nilai investasi fisik bangunan No Item Unit Keterangan Harga Satuan Harga Total 1 Tanah Luas = m2 Rp ,00 Rp ,00 2 Kantor Luas= 100 m2 Rp ,00 Rp ,00 3 Laboratorium Luas = 150 nr Rp ,00 Rp ,00 4 Workshop Luas = 300 m2 Rp ,00 Rp ,00 5 Gudang Luas = 350 m2 Rp ,00 Rp ,00 6 Ruang genset Luas= 16 m2 Rp ,00 Rp ,00 7 Ruang Satpam Luas = 6 m2 Rp ,00 Rp ,00 8 Musholla Luas = 21 m2 Rp ,00 Rp ,00 9 Kamar mandi/wc 2 Luas = 9 m" Rp ,00 Rp ,00 Junllah Ut mtoer^v^trrr Rp ,00

3 43 Tabel 5.2 Nilai investasi perlengkapan kantor No Item Unit Keterangan Harga Satuan Flarga Total 1 Komputer 4 Rp ,00 Rp , Telepon 3 Rp ,00 Rp ,00 Facsimile 1 Rp ,00 Rp ,00 4 Kursi tamu 1 set 2 line Rp ,00 Rp ,00 5 Meja tulis 3 Merk Panasonic Rp ,00 Rp ,00 6 Meja gambar 1 1 meja 4 kursi Rp ,00 Rp ,00 Jumlah Rp ,00 Tabel 5.3 Nilai investasi peralatan laboratorium No Item Unit Harga Satuan Harga Total 1 Marshal tes 1 set Rp ,00 Rp ,00 2 Sier shaker 1 set Rp ,00 Rp ,00 3 Core Drill 1 Rp ,00 Rp ,00 4 Proctor 1 set Rp ,00 Rp , Oven 1 Rp ,00 Rp ,00 Water Bat 1 Rp ,00 Rp ,00 7 Timbangan 1 Rp ,00 Rp ,00 Jumlah Rp ,00

4 9 Tandem Roller 2 Merk Sakai/Jinling Rp ,00 Rp ,00 10 Tire Roller 2 Merk Sakai Rp ,00 Rp ,00 11 genset 2 Merk Denyo Rp ,00 Rp ,00 12 Dump trak 25 Merk Mitsubisi Rp ,00 Rp ,00 13 Sprayer 1 Rp ,00 Rp ,00 14 Three Wheel Roller 4 Merk Sakai Rp ,00 Rp ,00 15 Water Tanker 1 Merk Mitsubisi Rp ,00 Rp ,00 44 Tabe15.4 Nilai investasi mesin dan alat berat No Item Unit Keterangan Harga Satuan Harga Total 1 AMP 1 Merk Shin Shank Rp ,00 Rp ,00 2 Stone Crusher 1 Merk Sanho Rp ,00 Rp ,00 3 Whelloader 2 Merk Komatsu Rp ,00 Rp ,00 4 Excavator 6 Merk Kobuta/ Hitaci Rp ,00 Rp ,00 5 Finisher 2 Merk Mitsubisi Rp ,00 Rp ,00 6 Bulldoser 1 Merk Komatsu Rp ,00 Rp ,00 7 Motor grader 1 Merk Kobelco Rp ,00 Rp ,00 8 Compressor 2 Merk Denyo Rp ,00 Rp ,00 Jumlah Sum!>er CV Ratna 16 Vibro Roller 1 Merk Komatsu Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00

5 45 Tabel 5.5 Nilai investasi alat transportasj No 1 Item Unit Keterangan Harga Satuan Harga Total Sepeda Motor 4 Honda,Yamaha, Suzuki Rp ,00 Rp ,00 Jumlah 2 Mobil 2 Mitsubisi Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Tabel 5.6 Total Nilai Investasi Awal Perusahaan No Item Jumlah 1 Nilai investasi fisif bangunan Rp Nilai investasi perlengkapan kantor Rp Nilai investasi peralatan laboratorium Rp Nilai investasi mesin dan alat berat Rp Nilai investasi alat transportasi Rp Total Rp

6 46 Perhitungan biaya tetap (fixed cost) dapat dilihat pada tabel 5.7 berikut. Tabel 5.7 Perhitungan Biaya Tetap (Fixed Cost) Perusahaan Tahun Operasional Kantor Tenaga Kerja 1996 Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp , [Rp ,00 Rp ,00 Jumlah Total Fixed Cost ( FC ) Depresiasi lumlah Rp ,33 Rp ,33 Rp ,33 Rp ,33 Rp ,33 }Rp ,33 Rp ,33 Rp ,33 Rp ,33 JRp ,33 fep , Biaya variabel ( Variable Cost) Biaya vanabel adalah biaya-biaya yang besamya tergantung oleh volume produksi. Biaya variabel meliputi: 1. biaya operasional untuk mesin dan kendaraan, 2. biaya bahan baku. Perhitungan biaya variabel ( variable Cost) dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut. Tabel 5.8 Perhitungan Biaya Varibel ( Variable Cost) Perusahaan Tahun Modal Bahan Baku Operasional Mesin Jumlah 1996 Rp ,00 Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Jumlah Total Variable Cost Rp , Pendapatan Perusahaan Pendapatan perusahaandiperoleh dari hasil penjualanaspal dan penyewaaan alatalat berat.pendapatan perasahaan dari penyewaan alat-alat berat tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel 5.9 berikut.

7 47 Tabel 5.9 Pendapatan Perusahaan dari Penyewaan Alat berat No Tahun Jumlah Rp , Rp , Rp , Rp , Rp ,00 Tota1Pendapatan Rp ,75 Pendapatan perusahaan dari hasil penjualan aspal dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut.

8 48 Tabel 5.1C) Biaya Modal dan Pendapatan Perusahaan Berdasarkan Penjualan Aspal pada tahunl996 Jenis Modal Harga jual Volume Biaya Modal Pendapatan aspal Produksi (ton) (a) (b) (d) (e)=(b)*(d) (f)= *(d) AC Rp ,65 Rp , Rp ,00 Rp ,00 ACL Rp ,65 Rp , Rp ,00 Rp ,00 ATB Rp ,85 Rp , Rp ,00 Rp ,00 ATBL Rp ,85 Rp , Rp ,00 Rp ,00 HRS Rp ,70 Rp , Rp ,00 Rp ,00 HRSL Rp ,70 Rp , Rp ,00 Rp ,00 Tabel 5.1 Jenis aspal Biaya Modal dan Pendapatan Modal Harga jual Volume Produksi (ton) (a) (b) (d) AC Rp ,60 Rp , ACL Rp ,60 Rp , ATB Rp ,80 Rp , ATBL Rp ,80 Rp , HRS Rp ,00 Rp , HRSL Rp ,00 Rp , Perusahaan Berdasarkan Penjualan Aspal pada tahun1997 Biaya Modal (e)=(b)*(d) Rn ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp_ ,00 Pendapatan (f)= *(d) Rp ,00 Rp_ ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp_ ,00

9 49 Tabel 5.12 Biaya Modal dan Pendapatan Perusahaan Berdasarkan Penjualan Aspal pada tahun1998 Jenis aspal Modal Harga jual Volume Produksi (ton) (a) (b) (d) AC Rp ,60 Rp , ACL Rp ,60 Rp , ATB Rp ,80 Rp , ATBL Rp ,80 Rp , HRS Rp ,00 Rp , HRSL Rp ,00 Rp , Tabel 5. Jenis aspal (a) Biaya Modal,dan Pendapatan AC Rp ,40 ACL Rp_ ,40 ATB Rp ,60 ATBL Modal Harga jual Volume Produksi (ton) (b) (d) Rp _ HRS Rp ,20 HRSL Rp 202.j99j(j_ Rp ,40 Rpl76.392,40 Rp ,60 Rp ,60 Rp ,20 Rp ,20 Biaya Modal (e)=(b)*(d) Pendapatan (f)= td) Rp_ L^ZJ^M00,00 RP ,00 RJ2 L ,00 Rp ,00 Rp. Rp ,00 Rp , ,00 ^Rp ,00 Rp ,00 irp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Perusahaan Berdasarkan Penjualan Aspal pada tahunl Biaya Modal (e)=(b)*(d) irp ,00 Rp Rn , ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Pendapatan (f)= *(d) Rp ,00 RP 2.645, ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00

10 50 Tabel 5.14 Jenis BjayaModaLdan Pendapatan Perusahaan Berdasarkan Penj ualan_aspal_pada tahun2000 aspal Modal Harga jual Volume Produksi iton) Biaya Modal (a) (b) (d) AC Rp ,40 Rp , Rp_ ,00 ACL Rp ,40 Rp , Rp ,00 ATB Rp ,60 Rp , Rp ,00 ATBL Rp ,60 Rp , Rp ,00 HRS Rp ,20 Rp , Rp ,00 HRSL Rp ,20 Rp , Rp ,00 Tabel 5.15 Pendapatan Perusahaan dari Penjualan Aspal tiap tahun Tahun Penjualan Aspal 1996 Rp , Rp , Rp , Rp , Rp ,00 Total Pendapatan Rp ,00 Pendapatan (f)= *(d) Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00

11 51 Pendapatan total perusahaan dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut. Tabel 5,16 Pendapatan Pemsahaan dari Penjualan Aspal dan Penyewaan Alat berat Tahun Penjualan Aspal Penyewaan Alat Jumlah 1996 Rp ,00 Rp ,75 Rp , Rp ,00 Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp ,50 Rp , Rp ,00 Rp ,50 Rp , Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Jumlah Total Pendapatan Rp ,75 Perhitungan pajak penghasilan ( PPh ) dihitung berdasarkan Undang-Undang NO 7 Tahun 1983 yang disempumakan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 1994 tentang pengenaan tarif pajak penghasilan atau badan usaha yang wajib dibayarkan. Ketentuan untuk pembayaran pajak m.enurut pasal 17 tarif pajak dibebankan secara bertingkat menurut skala penghasilan yaitu : 1. tarif pajak 10% dibebankan kepada wajib pajak dengan penghasilan sampai Rp25juta. 2. Tarif pajak 15% dibebankan kepada wajib pajak yang berpenghasilan antara Rp 25 juta sampai dengan Rp 50 juta. 3. Tarif pajak 30% dibebankan kepada wajib pajak berpenghasilan lebih dari Rp 50 juta. Perhitungan pajak penghasilan perusahaan tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel 5.17 berikut.

12 Total PPh Rp 2.49T16_7.40J_, 13 Rp ^90 Rp 5. _JS9_ ,25 R J ^85 Rp /10 52 Tabel 5.17 Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan per tahun Tahun J996 9j_7 J998~ 1<) ~ Pendapatan _RpJ3J07J55.663,00 Hp RpJ ,50 ;Rp RpJ ^50j Rp.RpJ3.4J ,00!Rp" 0%xRp , ) J00.000,0_ )" soo.oba 00 Rp Rp Rp Rf[ Rp 15%xRp ,00 ^.750XiO0TJ ) , V00O O ~600,00 Ph 30%x {Pendapatan^-_Rp_5O.0_00_:0O02OO) Rp 14^6^17~401, l"3 Rp J598!90 JlL_ 5.J83J Rp 8J _H85~ Rp ^ " 40

13 Analisis Finansial Untuk mengevaluasi perkembangan modal yang telah diinvestasikan digunakan analisis finansial yang meliputi Tingkat Pengembalian Investasi ( TPI ), Tingkat Pengembalian Modal Sendiri ( TPMS ), Break Even Point ( BEP), Net Present Value (NPV) dan Profitbi/ity Index (PI) Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi ( TPI ) Tingkat Pengembalian Investasi merupakan perbandingan jumlah nilai sekarang keuntungan bersih terhadap nilai sekarang investasi total.

14 54 Tabel 5.18 Perhitungan laba bersih perusahaan per tahun Tahun Pendapatan Biaya Tetap Biaya Variabel PPh Laba. Bruto Laba Netto j (a) (b) (d) (f)==(b)- )-(d) (gwf)-(e) "" frp ,75 Rp Rp ,00 Rp ,13 Rp ,42 Rp Rpl ,67 Rp "»j 1998 Rp ,50 Rp ~1 Rp ,00 Rp ,7257 Rpl ,17 Rp ,08! 1999 Rp ,50 Rp Rp23.7~6X ~5o~ Rp 8.202".2357ll4785~ Rp ,17 Rp i 2000 Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp ,40 Rp ,67 Rp ,73! pj997 Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp ,90 Tahun Tahun ke Tabel 5.19 Perhitungan Nilai Sekarang ( PV ) laba bersih perusahaan Laba Netto PV Laba Netto (a) i(b) j (d)= /(H70%) Rp ,71 Rp , Rp ,23 Rp " Rp ,08 Rp Rp ,68 Rp , Rp ,73 1 Rp ,15 Jumlah Rp ,27

15 -Rp 55 1 = PV Investasi Total = Rp H = PVlaba Netto - PVInvestasi total = -Rp ,17--Rpl ,27 TPI _ H I , ,00 = -2, Perhitungan Tingkat Pengembalian Modal Sendiri ( TPMS ) CV Ratna merapakan penanaman modal sendiri, sehingga modal sendiri dihitung sebesar 100% dari investasi totalnya, karena tidak mempunyai kewajiban terhadap pihak ketiga misalnya untuk membayar bunga pinjaman. TPI = -2,06241 PV Investasi total - Rp Modal sendiri = 100% x Rp = Rp rn,,0. Ives tasi total TPMS - TPI x Modahendiri =-2,0624.x KPU-SW Q Rpl = -2,06241

16 Perhitungan BreakEven Point (BEP) Break Even Point dihitung untuk mengetahui kapan titik impas perusahaan terjadi, sehingga dapat diketahui berapa nilai pendapatan perusahaan yang harus dipenuhi agar perusahaan berada pada titik impas yaitu pendapatan sama dengan pengeluaran. Perhitungan pendapatan dan pengeluaran perusahaan dapat dilihat pada tabel 570 berikut.

17 57 ^^L5A _f.?ildapatan_djmjjengj;!uaranj)er tahun Tahun 1995 J996 J997 J998^ J i. Penjualan Aspal.I 8q0,00 J_JJ iqo,oo RPJ L2.00,00 p_. ;_joj_\oo _ RpjLLl_,3_6j 0_0,00 Pendarjatan Sewa Alat Total!_. 203_75 -RR87170_587)i03,75.^.Ll?^-74^6J^JRp2^6J_.8J3^66.75~.^.I^^.-7J^937,_50_Rp_39.188, ,2 5~ _^.L84^.4JJ74^,^0Jlp_66.5^87^.2J375.Rp.L _:93_8:00 IlE1.L9.7i,9J)3JI91.75 Fixed Cost ^ LIl9J7825.fj()0. Rp Rp 3_i53.333_, 33_ Rg 890J)53.333_, 33_.^_?!?9-p _ Rp Rp 4, Penj<^ara Variable Cost Total J U OO0,O0-5E_L3m.00<x800,00 Rp ,33 Li53,33i3.L.._Rp_Ii,327:5l 5,400,00 J U!66,66 J*_I_?_1_3 30,00 > JI 8.399,99 i?l2az6_7 3_0_ R ] t_70?33,32 4?3.000_00' R _l 7.266,65

18 58 Pendapatan total = Rp ,75 Pengeluaran total = Rp ,65 FC -Rp ,65 VC -Rp ,00 r, 4. u Rpl ,75 T Pendapatan pertahun--^ -=Rp ,35 ( diasumsikan pendapatan per tahun tetap ) Pengeluaranpertahun FC + VC Rp ,65 + Rp ,00 = Rp ,33 ( diasumsikan pengeluaran per tahun tetap ) Untuk memperkirakan waktu BEP dapat dicari ramus = Pendapatan = Pengeluaran Pendapatan = Investasi awal + Biaya tetap + ( biaya variabel x X ) Dengan X = jumlah tahun Rp ,35 xx=rp Rp ,65 + Rp ,33 xx Rp ,65 = Rp ,02 x X X = 7,03 tahun = 7 tahun 4 bulan Nilai BEP = Rp ,35 x X = Rp ,35x7,03

19 59 Rp ,63 Rupiah Rpl i BEP TR TC Rpl ,65 Rp Rp ,32 Rp ,75 Rp : ) Rp Z 042i- Rp _&6fi^fi_.8.754, Rp OB^S Bulan Tahun Gambar 5.1 Grafik Break Even Point Perhitungan Net Present Value (NPV) Pada bagian ini akan dihitung nilai sekarang atau present value (PV ) dari total pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama ini, yaitu dan mulai awal beroperasi sampai tahun Berikut akan ditampilkan perhitungan nilai sekarang dari penerimaan dan pengeluaran perusahaan.

20 60 Tabel Nilai sekarang penerimaan perusahaan dari tahun 1996-!000 Tahun Tahun ke (a) 2996 (b) 3 njualan Aspal j Rp ,00.1 R_l , J998 J_ ~ Rp ,00 J_ _ Rp T)0rj,0() Penyewaan Alat Jumlah Penerimaan PV Penerimaan (d) (e)= +(d) (t>(e)/(l+20%) Rp ,75 Rp ,75 Rp ,79 Rp la9ll4(h2a3a)0._p_ ^ ",00 Rp ,08 Rp 1.620, Rp Vfjz ,50 Rp " ,50 Rp ,50 Rp ,43 Rp ^J^^J^^fiO^^'^S^ZOSS.^ioO Rp ,77 Jumlah Total PV Penerimaan Rp ,94 Tahun ke (a) 0 4_ 5 Tabel 5.22 Nilai Sekarang pengeluaran perusahaan dari tahun Investasi Awal 03) Rpl ,00! Biaya Tetap _j d Cost) O Biaya Variable (_Variable_Cc)st) ~""(d)~' ~~ (e) PPh Rp ,33 Rp ,0()Rp l"l 3~ ^^^2M3f^.i[_27.^5J 5^(X)J_JORpjl '90!Rp ,33 Rp ,33!*_Jfi L20M PP ,25 RP..? ,OORp 8702^235134,85 _P_^ 323I Rp 7^27"8_93_JOO",o6 Rp ir40 J}^}}Jot^^^m^i^rsm Jumlah Pengeluaran J;f)=;(b)+ +(d)+(e) Rp ,00 Rp ,46 Rf ^L32,23 ^^5JT Rp lT Rp ,73 PV Pengeluaran ~^F(0/(Th)iT Rp JJ_ ,00 Rp ? Rp _P_._2J -39_281,59 Rp_ j Rp ^2 Rp_ ^807

21 Dari tabel 5.21 dan 5.22 didapat: NPV = PV Penerimaan - PV Pengeluaran = Rp ,94 - Rp ,21 = -Rp , Perhitungan Profitability Index ( PI) Perhitungan PI ini untuk menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang investasi. PVcf PI = - PVof -Rp ,27 Rpl Pembahasan Pembahasan Tingkat Pengembalian Investasi ( TPI) Dari perhitungan di atas didapatkan nilai TPI lebih kecil dari nol yaitu sebesar - 2, Hal ini menunjukkan bahwa investasi tersebut sampai dengan tahun 2000 masih belum layak atau ragi untuk dilaksanakan. Dapat dilihat bahwa faktor yang menyebabkan hal ini karena besarnya biaya pengeluaran. Investasi dapat dikatakan layak apabila nilai TPI yang diperoleh lebih besar dari satu.

22 Pembahasan Tingkat Pengembalian Modal Sendiri ( TPMS ) Dari perhitungan di atas diperoleh nilai TPMS yang lebih kecil dari satu Nilai ini sama dengan nilai TPI karena modal yang ditanamkan adalah modal sendiri. Dengan nilai TPMS yang lebih kecil dari satu yang berarti investasi asphalt mixing plant sampai dengan tahun 2000 masih mengalami kerugian. Hal mi berarti investasi asphalt mixing plant masih mengalami kerugian sebesar 2,06241 kali modal sendiri yang diinvestasikan Pembahasan Break Even Point ( BEP ) Dari hasil perhitungan BEP didapatkan nilai sebesar Rp Hal ini berarti perusahaan akan mencapai titik impas apabila pendapatan perusahaan mencapai Rp ,63 dan pada saat ini nilai pendapatan akan sama dengan nilai pengeluaran. Perusahaaan akan mencapai titik impas setelah beroperasi 7 tahun 4 bulan Pembahasan NetPresent Value (NPV ) Dari hasil perhitungan didapatkan nilai NPV sebesar - Rp ,27. Hal mi berarti nilai investasi asphalt mixingplant belum kembali dan sampai dengan tahun 2000 perusahaan masih mengalami kerugian sebesar Rp ,27. Dengan nilai tersebut maka investasi asphalt mixing plant belum dapat dikatakan layak.

23 Pembahasan Profitability Index ( PI) Dari hasil perhitungan PI didapatkan hasil sebesar-1.06, Karena nilai PI masih lebih kecil dari satu maka investasi asphalt mixing plant belum dapat dikatakan layak. PI merupakan salah satu parameter tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan dari sebuah investasi karena semakin besar nilai PI akan semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1 DAFTAR IS I HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTARISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI x ii jjj jv ivj jx X1 xu XUI BAB I PENDAHUHIAN 1

Lebih terperinci

produk bam atau diversifikasi ( pembaman) produk lama, eksplorasi ( penggalian

produk bam atau diversifikasi ( pembaman) produk lama, eksplorasi ( penggalian BAB IV LANDASAN TEORI 4.1 Pengertian Investasi Pengertian investasi atau penanaman modal adalah pengikatan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Dipandang

Lebih terperinci

membuat keputusan investasi Oman Suharto, 1995). Karena pada umumnya

membuat keputusan investasi Oman Suharto, 1995). Karena pada umumnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Nilai Waktu Uang Pengertian bahwa satu rupiah beberapa waktu yang akan datang akan bernilai lebih rendah danpada saat ini, merupakan hal yang mendasar dalam membuat keputusan

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LSI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL ii i,i v viii DAFTAR GAMBAR x, DAFTAR LAMPIRAN INTISARI xii Xiii BAB IPENDAHlLLAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Permasalahan

Lebih terperinci

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA BIAYA No. URAIAN KODE HP KAPASITAS HARGA SEWA KET. ALAT ALAT/JAM (di luar PPN) 1. ASPHALT MIXING PLANT E01 125.0 50.0 T/Jam 1,710,625,000 1,217,541.46 Alat Baru

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : DAU + DAK Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) BILL OF QUANTITTY Kegiatan : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN Pekerjaan : PEMELIHARAAN JALAN Nama Paket : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN NGATABARU - TOMPU Kabupaten : SIGI Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran :

Lebih terperinci

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Analisis biaya dan Pendapatan Pendekatan nominal (nominal approach) Pendekatan nilai yang akan datang (Future value approach)

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Primaco Panca Indonesia yang bergerak dalam bidang industry dan sebagai penyuplai bagi

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO Disusun oleh : Evi Varida Mega Utari NRP : 3110106010 Dosen pembimbing : Farida Rachmawati, ST. MT. Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik

Lebih terperinci

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015 LAMPIRAN IX PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 44 TENTANG STANDARISASI HARGA SATUAN BANGUNAN, UPAH DAN ANALISA PEKERJAAN UNTUK KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2015 A N A L

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan teknologi pengolahan sagu Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Investasi Asphalt Mixing Plant (Studi Kasus: PT Perwita Karya di Base Camp Piyungan, Bantul)

Analisis Kelayakan Investasi Asphalt Mixing Plant (Studi Kasus: PT Perwita Karya di Base Camp Piyungan, Bantul) JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 12, No. 2, 199-208, November 2009 199 Analisis Kelayakan Investasi Asphalt Mixing Plant (Studi Kasus: PT Perwita Karya di Base Camp Piyungan, Bantul) (Investment Feasibility

Lebih terperinci

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses) 115 CONTOH PERHITUNGAN PRODUKSI UNTUK TAHUN KE-1 Kapasitas Terpasang Gula Rafinasi KPT yang digunakan untuk PT. Dharmapala Usaha Sukses sebesar 500.000 ton/tahun. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Break-Even Point

Manajemen Keuangan. Break-Even Point Manajemen Keuangan Break-Even Point Break Even Point Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut Cost - Profit

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL

ASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL ASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL Hadi Paramu FEB UNEJ APA ASPEK KEUANGAN DALAM BISNIS? Ada dua kegiatan penting dalam pengelo-laan keuangan bisnis: Penggalian dana: darimana dana bisnis diperoleh dari

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan MK MANAJEMEN BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Pertemuan 4 Manajemen Keuangan Tujuan Memahami mengenai manajemen keuangan, manfaat nilai waktu uang dan dapat membuat analisis laporan keuangan Manajemen Keuangan adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG Nama : Afrian Herdiansyah NPM : 10203034 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Septi Mariani, TR. SE. MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN KODE PAKET : 15.2028 LOKASI KABUPATEN : BOGOR PROPINSI No. URAIAN TANDA PERIKSA 1 Rekaman Surat Perjanjian Kemitraan KSO (Bila diperlukan) 2 Surat Kuasa (Bila diperlukan) 3 Jaminan

Lebih terperinci

DOKUMEN LELANG BAB XI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DOKUMEN LELANG BAB XI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM BIDANG BINA MARGA UNIT LAYANAN PENGADAAN ( ULP ) BARANG DAN JASA PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR KELOMPOK KERJA ( POKJA ) I DOKUMEN

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point)

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point) BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point) A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat menggunakan pendekatan titik impas secaraa grafis untuk membandingkan sumber pembiayaan alternatif 2. Khusus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Seiring dengan perkembangan zaman dan kualitas hidup masyarakat, banyak masyarakat yang ingin meningkatkan pendapatannya dengan berwirausaha. Menurut

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Break Event Point (BEP), Annual Equivalen (AE), dan Benefit Cost Ratio (BCR)

Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Break Event Point (BEP), Annual Equivalen (AE), dan Benefit Cost Ratio (BCR) ANALISA KELAYAKAN INVESTASI ASPHALT MIXING PLANT (Studi kasus : PT. Lumbung Berkat Indonesia base camp Molobok Kabupaten Bolaang Mongondow Timur) Vinky Viktor Supit 1 Ir. Jermias Tjakra, MT 2, Ir. Jantje

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008 QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis merupakan komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu Petunjuk Sitasi: Ardianwiliandri, R., Tantrika, C. F., & Arum, N. M. (2017). Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) - Padang. Oleh: Gusriani

Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) - Padang. Oleh: Gusriani Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) - Padang Oleh: Gusriani 3108100701 Latar Belakang 1. Gempa bumi pada tahun 2009 mengakibatkan bangunanbangunan di kota Padang banyak yang runtuh, salah satunya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT

ANALISIS BREAK EVEN POINT ANALISIS BREAK EVEN POINT 1. Pengertian Analisis Break Even Point (BEP) Analisis BEP adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya ( Biaya Variable dan Biaya Tetap), Profit dan Volume

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISA BREAK EVENT POINT MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Welding Menurut Welding Handbook yang dinyatakan oleh Daryanto (2011, p3), proses pengelasan adalah proses penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan secara

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG 1 QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH

Lebih terperinci

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS Mayang Hadi Ratnawati ABSTRAKSI ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN

Lebih terperinci

BREAK EVENT POINT (BEP)

BREAK EVENT POINT (BEP) BREAK EVENT POINT (BEP) Dwi Purnomo www.labsistemtmip.wordpress.com Cost- Basic Price Price Basic Price Based Profit Margin Losses Distribution cost Direct material. Direct Labor Indirect cost Primary

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Manajemen Keuangan Agroindustri Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : riyanti.fp@ub.ac.id

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi

Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi Nama : Ratu Gingga Mentari NPM : 15210675 Kelas : 3EA18 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG STANDARISASI HARGA BARANG/JASA UNTUK PELAKSANAAN KEPERLUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG STANDARISASI HARGA BARANG/JASA UNTUK PELAKSANAAN KEPERLUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG STANDARISASI HARGA BARANG/JASA UNTUK PELAKSANAAN KEPERLUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

Kuliah ke-2 Ekonomi Teknik Biaya, Keuntungan, dan Aliran Kas (Cost, Benefit, dan Cashflow) Prof. Dr.oec.troph. Ir. Krishna Purnawan Candra, M.S.

Kuliah ke-2 Ekonomi Teknik Biaya, Keuntungan, dan Aliran Kas (Cost, Benefit, dan Cashflow) Prof. Dr.oec.troph. Ir. Krishna Purnawan Candra, M.S. Kuliah ke-2 Ekonomi Teknik Biaya, Keuntungan, dan Aliran Kas (Cost, Benefit, dan Cashflow) Prof. Dr.oec.troph. Ir. Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan

Lebih terperinci

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan 34 Roda Mandala Asia Makmur Trass 2.5 35 Rumpin Satria Bangun Trass 1.3 36 Sirtu Pratama Usaha Andesit 1.8 37 Sumber Alfa Prolindo Pasir 4 38 Tarabatuh Manunggal Andesit 16 39 Wiguna Karya II Trass 2.5

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE

PEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE PEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE Fandi 1, Christopher 2 dan Ratna 3 ABSTRAK : Dalam pengadaan alat berat untuk sebuah proyek konstruksi, dikenal dua alternatif

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA Nama : Restia Arenisca Wulandari NPM : 26212149 Kelas : 3EB27 Jurusan : S1 Akuntansi

Lebih terperinci

2.4 Diskripsi Wilayah malioboro 12

2.4 Diskripsi Wilayah malioboro 12 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR» DAFTAR ISI»» DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK vii viii x BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Pokok Masalah 4 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA Dalam melaksanakan suatu proyek, diperlukan perencanaan yang matang agar waktu pelaksanaan proyek dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya biaya pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan BAB V PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Asumsi Dasar dan Informasi Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan Required Start-Up Funds for a New Business or Opening Balance Sheet for an Existing Business Dana Start-up

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH : MUHAMMAD FADLI NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH : MUHAMMAD FADLI NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH NAMA : MUHAMMAD FADLI NPM : 14212922 DOSEN PEMBIMBING : Irfan Ardiansyah, SE., MM Latar Belakang Salah satu contoh usaha kecil

Lebih terperinci

BREAK EVEN POINT & ANALISIS SENSIVITAS EKOTEK - 08

BREAK EVEN POINT & ANALISIS SENSIVITAS EKOTEK - 08 BREAK EVEN POINT & ANALISIS SENSIVITAS EKOTEK - 08 Definisi : BEP (Titik Pulang Pokok) keadaan suatu usaha ketika tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (impas) Sebagai alat analisis untuk mengambil

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR Nama : Ibnu Abdillah NPM : 23212518 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,

Lebih terperinci

Presentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Presentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 Presentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 2 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi EVALUASI EKONOMI Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi 1. Modal yang ditanam A.Modal tetap, meliputi : letak pabrik gedung utilities pabrik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.4 Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis biaya produksi, harga pokok,

III. METODOLOGI. 3.4 Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis biaya produksi, harga pokok, III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada Perlebahan Madu Odeng, di Desa Bantar Jaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Maret 2008.

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID 13209876 3EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI LATAR BELAKANG Disaat perkembangan usaha semakin pesat seperti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Salah Satu Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Laba Optimum. Unit analisis adalah PT. X yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) Program : PEMBANGUNAN/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN Kegiatan : PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN Pekerjaan : PENINGKATAN JALAN KARAOYA - GUNUNG JALU Lokasi : MANDALAWANGI

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3. Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3. Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE. ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3 Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : 24213385 Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dampak perkembangan zaman dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek proyek konstruksi dengan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Lembar Motto... vi Lembar Persembahan... vii Daftar Isi... viii Daftar Notasi... xii Daftar Tabel... xiii Daftar Gambar...

Lebih terperinci

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24 ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING Nama : Mamih Mayangsari Npm : 14211268 Kelas : 3EA24 Latar Belakang Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA. Oleh: Rudy Arbai

ANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA. Oleh: Rudy Arbai ANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA Oleh: Rudy Arbai 3107 100 554 Grand City Surabaya Grand City terletak di jalan Gubeng Pojok Surabaya merupakan bangunan milik PT`Hardayawidya Graha

Lebih terperinci