Economics Development Analysis Journal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Economics Development Analysis Journal"

Transkripsi

1 EDAJ 6 (1) (2017) Economics Development Analysis Journal ANALISIS PENGARUH VOLATILITAS CAPITAL INFLOW DAN VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH Adnan Muhammad Feisal 1, Lesta Karolina Br Sebayang 2 Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Desember 2016 Disetujui Januari 2017 Dipublikasikan Februari 2017 Keywords: Capital Inflow; Exchange rate; Macroeconomic Variables. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh volatilitas capital inflow terhadap nilai tukar rupiah, untuk mengukur pengaruh variabel makro ekonomi terhadap nilai tukar rupiah, dan untuk mengukur respon shock capital inflow dan variabel makro ekonomi terhadap nilai tukar rupiah. Data yang digunakan berupa data time series kuartalan dari tahun 2002:4 2014:4 yang bersumber dari data Bank Indonesia. Model yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pada jangka pendek capital inflow berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah sedangkan pada jangka panjang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah. (2) Variabel makro ekonomi pada jangka pendek yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah adalah variabel capital inflow sedangkan variabel makro ekonomi pada jangka pendek yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah adalah variabel cadangan devisa. Pada jangka panjang variabel makro ekonomi yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah adalah variabel cadangan devisa sedangkan variabel makro ekonomi pada jangka panjang yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah adalah variabel ekspor. (3). Hasil IRF, respon nilai tukar rupiah terhadap guncangan capital inflow menunjukkan bahwa peningkatan pada capital inflow memberikan pengaruh terhadap menguatnya nilai tukar rupiah. Sedangkan hasil IRF pada variabel makro ekonomi menunjukkan guncangan pada variabel ekspor memberikan pengaruh positif terhadap nilai tukar rupiah, guncangan pada variabel cadangan devisa memberikan pengaruh positif terhadap nilai tukar rupiah, dan guncangan pada variabel inflasi memberikan pengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah. Abstract The purpose of this study was to measure the impact of the volatility of capital inflows on the rupiah, to measure the impact macro economic variables on the rupiah, measuring the response of capital inflow shock and macroeconomic variables on the rupiah. Data used in the form of time series data quarterly from 2002: : 4 derived from data from Bank Indonesia. The model used in this study using the Vector Error Correction Model (VECM). The results showed that: (1) In the short-term capital inflow is positive and significant impact on the rupiah, while the long term does not have a significant effect on the exchange rate. (2) Macroeconomic variables in the short-term positive and significant effect on the exchange rate is a variable capital inflow while the macroeconomic variables in the short term a significant negative effect on the exchange rate is a variable foreign exchange reserves. In the long-term macroeconomic variables are positive and significant effect on the exchange rate is a variable foreign exchange reserves while the macroeconomic variables in the long term a significant negative effect on the exchange rate is a variable export. (3) Results of IRF, the response of the rupiah against the capital inflow shocks indicates that an increase in capital inflow to give effect to the strengthening of the rupiah. While the results of IRF on macroeconomic variables showed shocks to export variables have a positive impact on the rupiah, shocks to the variable foreign reserves provide a positive influence on the exchange rate, and inflation shocks to the variables had a negative impact on the rupiah. Alamat korespondensi: Gedung L2 Lantai 2 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, adnanfaishall@gmail.com 2017 Universitas Negeri Semarang ISSN

2 PENDAHULUAN Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia internasional. Semakin terintegrasinya berbagai aspek perekonomian suatu negara dengan perekonomian dunia mengakibatkan terjadinya peningkatan arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Adanya aliran modal masuk asing ini secara tidak langsung dapat menggerakkan perkembangan sektor keuangan untuk tumbuh lebih maju dan pada akhirnya akan memacu pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan aliran modal asing yang cukup deras, maka akan mempengaruhi stabilitas perekonomian Indonesia dari aspek eksternal berupa gejolak nilai tukar rupiah setiap saat. Indonesia merupakan sebuah negara yang besar dan sebagai salah satu negara berkembang membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar untuk pembangunan tersebut terjadi karena upaya untuk menyetarakan kedudukan dengan negaranegara lain terutama negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global. Dana dari dalam negeri (investasi dalam negeri) dirasakan tidak mencukupi untuk melakukan pembangunan sehingga pemerintah berupaya untuk menarik dana yang berasal dari dalam maupun luar negeri (Lumbanraja, 2006:61). Adanya aliran modal masuk asing ini secara tidak langsung dapat menggerakkan perkembangan sektor keuangan untuk tumbuh lebih maju dan pada akhirnya akan memacu pertumbuhan ekonomi. Aliran dana (capital inflow) yang masuk ke negara berkembang disebabkan oleh beberapa faktor. Tingginya tingkat integrasi keuangan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi terutama teknologi informasi dan komunikasi yang memainkan peran yang besar dalam mempercepat peningkatan mobilitas capital inflow. Selain itu, pengembangan infrastruktur yang disertai dengan liberalisasi seperti penghapusan hambatan repratriasi, pengurangan hambatan partisipasi dan kepemilikan pihak asing. (Indawan F, 2013:32). Waktu pengamatan yang dilakukan sejak tahun 2002:1 2014:4, capital inflow yang masuk ke Indonesia berfluktuasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang nya. Pada tahun 2008 capital inflow yang masuk ke Indonesia mencapai 19 juta US Dollar. Angka tersebut meningkat 7 juta US Dollar yang pada tahun 2007 sebesar 12 juta US Dollar. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh meningkatnya kegiatan ekonomi domestik, membaiknya iklim investasi dan membaiknya persepsi investor mengenai daya tahan keuangan negara pasca kenaikan harga BBM. Tahun 2014, secara keseluruhan kinerja transaksi modal dan finansial mencatat kenaikan yang signifikan, bahkan mencapai level tertinggi sejak Meskipun pada kurtal ke 4 tahun 2014 mengalami penurunan yang disebabkan oleh kekhawatiran investor terkait rencana The Fed untuk mempercepat kenaikan suku bunga, tidak terlalu berpengaruh signifikan secara keseluruhan pada tahun 2014 yang mencatat pemasukan capital inflow sebesar 49 juta US Dollar. Meningkat hampir 2 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 28 juta US Dollar. No Tabel 1. Jumlah Capital Inflow di Indonesia Tahun 2002:1 2014:4 Kuarta l Tahun Capital Inflow

3 Sumber: Bank Indonesia, mendepresiasi nilai tukar rupiah. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh volatilitas capital inflow terhadap nilai tukar rupiah? 2. Bagaimana pengaruh variabel makro ekonomi (ekspor, cadangan devisa, dan inflasi) terhadap nilai tukar rupiah? 3. Bagaimana respon shock atau guncangan variabel capital inflow dan variabel makro ekonomi (ekspor, cadangan devisa, dan inflasi) terhadap nilai tukar rupiah? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, karena menggunakan data kuantitatif dan mengaplikasikan teori yang ada. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu: Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), serta studi kepustakaan melalui jurnal, artikel dan makalah serta instansi-instansi lainnya. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara sistematis yang berbentuk data runtun waktu (time series), yaitu data kuartalan meliputi data dari kuartal pertama (Q1) tahun 2002 sampai dengan kuartal ke empat (Q4) tahun Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dimana merupakan suatu bentuk analisis yang menggunakan data sekunder dan dikelompokkan secara runtun waktu (time series). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 7 tahapan yaitu, Uji Stasioneritas Data, Uji Lag Optimal, Uji Kointegrasi, Uji Kausalitas Granger, VECM, IRF, dan FEVD. Persamaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ΔLn_ERTt = a0 + a11δln_ertt-i + a12δln_cift-i + a13δln_ekst-i + a14δln_cdvt-i + a15δinft-i + ε Capital Inflow yang masuk ke suatu negara akan berpengaruh terhadap nilai tukar negara tersebut. Semakin meningkat jumlahnya, maka akan mengapresiasi nilai tukar negara tersebut. Namun, hal tersebut pada beberapa periode tidak terjadi di Indonesia. Meningkatnya capital inflow yang masuk ke Indonesia justru malah 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Stasioneritas Data Penelitian ini menggunakan Augmented Dickey-Fuller (ADF) untuk menguji stasioneritas data. Dalam tes ADF, jika nilai ADF lebih kecil dari McKinnon Critical Value maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut stasioner. Jika

4 berdasarkan uji ADF tidak stasioner maka solusinya adalah dengan proses diferensiasi. Uji akar unit setiap variabel dalam model penelitian didasarkan pada test pada tingkat level. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Stasioneritas pada tingkat first difference Variabel Nilai ADF Nilai Kritis Mc Kinnon Ket 1% 5% 10% CIF -9, , , , Stasioner ERT -5, , , , Stasioner INF -4, , , , Stasioner CDV -4, , , , Stasioner EKS -5, , , , Stasioner. Uji Lag Optimal Penentuan lag optimum merupakan tahap yang penting karena variabel independen yang digunakan adalah lag dari variabel dependen dan juga variabel independennya. Hal ini penting karena berkaitan dengan keakuratan informasi yang akan dihasilkan oleh estimasi model VECM. Tabel 3. Hasil Uji Lag Optimal LR FPE AIC SC HQ NA 4,5x , , , ,03x , ,02529* 73, * 2,11x10 25 * 72, , ,27141* Ket: tanda (*) adalah lag optimal Hasilnya menunjukkan bahwa lag optimal untuk variabel-variabel yang ingin diestimasi adalah lag ke 2. Uji Kointegrasi Uji kointegrasi bertujuan untuk mengetahui hubungan keseimbangan jangka panjang antara capital inflow dan variabel makro ekonomi dengan nilai tukar rupiah di Indonesia dalam kurun waktu 2002:1 2014:4. Tabel 4. Hasil Uji Kointegrasi H0 R=0 R<=1 R<=2 R<=3 R<=4 H1 R>=1 R>=2 R>=3 R>=4 R>=5 Trace Statistic 76, , , , , Nilai Kritis 5% 69, , , , , Hasil tes kointegrasi Johansen dengan menggunakan taraf nyata sebesar lima persen, menunjukkan terdapat lima persamaan yang terkointegrasi. Hal itu dapat diketahui karena nilai trace statistic lebih besar dari pada nilai kritis lima persen. 4 Uji Kausalitas Granger Uji kausalitas Granger dilakukan untuk melihat hubungan sebab akibat (kausalitas) di antara variabel-variabel yang ada dalam model.

5 Variabel Tabel 5. Hasil Uji Kausalitas Granger Probabilitas does not Granger Cause CIF ERT INF CDV EKS CIF 0,1067 0,5835 0,1292 0,1870 ERT 0,4491 0,9930 0,3591 0,8386 INF 0,3185 0,8297 0,7880 0,6608 CDV 0,0474 0,0541 0,1856 0,0961 EKS 0,0030 0,1505 0,5025 0,9677 Hasil pengujian pada Tabel 4.4. didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan satu arah antara variabel CDV dengan variabel CIF, variabel CDV dengan variabel ERT, variabel CDV dengan variabel EKS, dan variabel EKS dengan variabel CIF. Setelah didapati hubungan kointegrasi diantara variabel penelitian, maka tahap selanjutnya adalah membentuk model VECM. Hasil estimasi VECM baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini. Hasil Estimasi VECM Tabel 6. Hasil Estimasi VECM Variabel Koefisien Std. Error T-Statistik Jangka Pendek CointEq1-0, , ,32684* D(ERT(-2)) -0, , ,52764* D(CIF(-2)) 0, , ,75898* D(EKS(-2)) -0, , ,70449 D(CDV(-2)) -0, , ,23312* D(INFLASI(-2)) 47, ,0165 1,27927 Jangka Panjang DLn_CIF(-1) 0, , ,30410 DLn_EKS(-1) -0, , ,47330* DLn_CDV(-1) 0, , ,34728* DINFLASI(-1) 243, ,8549 1, Hasil estimasi yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa dalam jangka panjang variabel cadangan devisa secara signifikan berpengaruh positif terhadap nilai tukar rupiah dan variabel ekspor secara signifikan berpengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah. Sedangkan dalam jangka pendek variabel capital inflow secara signifikan berpengaruh positif terhadap nilai tukar dan variabel cadangan devisa secara signifikan berpengaruh negatif terhadap nilai tukar. 5 Impulse Response Function (IRF) Impulse Response Function (IRF) digunakan untuk melihat pengaruh kontemporer suatu variabel terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini, IRF pada dasarnya terdiri dari 4 tahap yaitu melihat pengaruh variabel capital inflow, cadangan devisa, inflasi, dan ekspor terhadap niali tukar rupiah. Respon nilai tukar akibat guncangan sebesar satu standar deviasi capital inflow menyebabkan fluktuasi nilai tukar. Pada gambar

6 4.1 terlihat guncangan capital inflowsebesar satu standar deviasi pada periode pertama belum direspon oleh nilai tukar, baru pada periode ke-2 direspon positif dan menyebabkan depresiasi nilai tukar sebesar 13,27584 standar deviasi. Akan tetapi pengaruh guncangan capital inflow juga direspon negatif atau dapat dikatakan terjadi penurunan nilai tukar (apresiasi) pada periode ke- 3 sebesar -20,00377 dan kemudian direspon positif kembali pada periode ke-14 sampai dengan periode ke-19 dan pada periode ke-33 sampai dengan periode ke-35. Setelah itu kembali direspon negatif sampai dengan akhir periode. Shock sebesar satu standar deviasi dari inflasi belum direspon oleh nilai tukar pada awal periode, hal ini berarti shock inflasi tidak serta merta menyebabkan apresiasi nilai tukar rupiah. Respon negatif terjadi pada periode kedua sebesar -120,1618 standar deviasi. Pada periode ke 3 sampai dengan akhir periode variabel inflasi direspon negatif oleh nilai tukar. Respon terbesar terjadi pada periode ke-11 sebesar -98,05641 standar deviasi. Respon variabel nilai tukar terhadap guncangan variabel nilai tukar belum menunjukkan respon diawal periode dan baru direspon positif mulai periode ke-2 sampai dengan akhir periode yaitu periode ke-52. Respon positif tertinggi terjadi pada periode ke-5 sebesar 259,8227 standar deviasi. Variabel cadangan devisa pada periode pertama nilai tukar belum merespon shock yang terjadi. Respon baru ditunjukkan pada periode ke-2 dengan respon negatif sebesar -173,5900 standar deviasi. Respon positif variabel nilai tukar terhadap guncangan variabel cadangan devisa terjadi pada periode ke-9 sampai dengan periode ke-18 kemudian pada periode ke-26 sampai dengan periode ke-36 serta pada periode ke-44 sampai dengan akhir periode ke-52. Respon positif terbesar terjadi pada periode ke-13 sebesar 365,3084 standar deviasi dan respon negatif terbesar terjadi pada periode ke-3 sebesar 270,9700 standar deviasi. Gambar 1. Hasil IRF Response of DRUPIAH_NILAI_TUKAR to DJUTA_USD_CAPITAL_INFLOW Response of DRUPIAH_NILAI_TUKAR to D INFLASI Response of DRUPIAH_NILAI_TUKAR to DJUTA_USD_EKSPOR Response of DRUPIAH_NILAI_TUKAR to DCADANGAN_DEVISA Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) Variance docemposition bertujuan untuk mengukur seberapa besar error variance suatu variabel dijelaskan oleh shock yang berasal dari variabel itu sendiri maupun dari variabel lain. 6

7 100% Gambar 2. Hasil FEVD 80% 60% 40% 20% 0% INF CDV EKS CIF ERT Hasil FEVD menunjukkan bahwa varian nilai tukar dominan dijelaskan shock variabel itu sendiri pada awal periode kemudian mulai periode ke-10 hingga akhir periode dominan dijelaskan oleh variabel capital inflow. Pengaruh nilai tukar yang besar terhadap dirinya sendiri dapat diartikan bahwa adanya perilaku spekulasi dari para pelaku pasar uang terhadap terdepresiasi dan terapresiasinya tukar rupiah yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Pada periode pertama nilai tukar mempengaruhi dirinya sendiri sebesar 100 persen dan menurun hingga 46,40879 persen pada akhir periode ke-5. Kemudian ada variabel capital inflow yang mempengaruhi nilai tukar sebesar 16,60952 persen pada periode ke-5 dan terus mengalami peningkatan sampai periode akhir mencapai 52,83226 persen. Cadangan devisa juga memiliki cukup andil yang mempengaruhi nilai tukar rupiah selain variabel capital inflow. Cadangan devisa mempengaruhi nilai tukar sebesar 20,65627 persen pada akhir periode ke-5 dan terus meningkat mencapai angka 21,42399 persen pada akhir periode ke-15. Setelah itu terus mengalami penurunan yang sampai periode akhir sebesar 18,23774 persen. Variabel makro ekonomi lainnya seperti inflasi dan ekspor hanya memiliki pengaruh yang kecil terhadap nilai tukar rupiah. SIMPULAN 7 Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Capital inflow pada jangka pendek mempunyai pengaruh positif terhadap nilai tukar rupiah yang signifikan. Sedangkan pada jangka panjang capital inflow tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah. 2. Variabel makro ekonomi pada jangka pendek yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah adalah variabel capital inflow sedangkan variabel makro ekonomi pada jangka pendek yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah adalah variabel cadangan devisa. Pada jangka panjang variabel makro ekonomi yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah adalah variabel cadangan devisa sedangkan variabel makro ekonomi pada jangka panjang yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah adalah variabel ekspor. 3. Hasil IRF, respon nilai tukar rupiah terhadap guncangan capital inflow menunjukkan bahwa peningkatan pada capital inflow memberikan pengaruh terhadap menguatnya nilai tukar rupiah. Sedangkan hasil IRF pada variabel makro ekonomi menunjukkan guncangan pada variabel ekspor memberikan pengaruh positif terhadap nilai tukar rupiah, guncangan pada variabel cadangan devisa memberikan pengaruh positif terhadap nilai tukar rupiah,

8 dan guncangan pada variabel inflasi memberikan pengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah. Saran yang dapat penulis berikan adalah bahwa peningkatan capital inflow di Indonesia juga perlu didorong oleh pemerintah untuk penyediaan barang modal dan bahan baku dari dalam negeri yang diperlukan oleh para investor. Apabila pengadaan barang modal dan bahan baku tersebut sebagian besar dari impor, maka akan mengakibatkan pelemahan terhadap nilai tukar rupiah. Penggunaan cadangan devisa untuk mengontrol nilai tukar rupiah hanya efektif jika digunakan pada periode pendek. Bank Indonesia perlu membatasi penggunaan cadangan devisa dalam jangka panjang untuk mengontrol nilai tukar rupiah digunakan pada periode waktu yang singkat. Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia untuk terus menerapkan kebijakan yang tepat terkait penanganan inflasi seperti mengefektifkan Inflation Targeting. Diharapkan dengan adanya target inflasi yang diterapkan, pemerintah dapat memberikan kepastian ekonomi kepada investor asing dalam menanamkan modalnya di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Dion, Richard dkk. (2005). Exports, Imports and the Appreciation of Canadian Dollar. Bank Of Canada. Djulius, Horas dan Yudi Nurdiansyah. (2014). Keseimbangan Jangka Panjang dan Jangka Pendek Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Jurnal Trikonomika. Universitas Pasundan Bandung. Hossain, A. dan Chowdhury, A. (1998). Open Economy Microeconomics for Developing Countries. Massachussets: Edward Elgar. Indawan, F. dkk. (2013). Capital Flows Di Indonesia: Perilaku, Peran, dan Optimalitas Penggunaannya bagi Perekonomian. Buletin Ekonomi dan Perbankan: BI, Jakarta. Lumbanraja, T. G. (2006). Analisis Pengaruh Foreign Direct Investment (FDI) terhadap Nilai Tukar Rupiah. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Mankiw, N. Gregory. (2006). Teori Makro ekonomi Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga. Nopirin. (2012). Ekonomi Moneter: Buku ke-2. Yogyakarta: BPFE Rehman, Hafeez. dkk. (2010). Impact of FDI Inflows on Equilibrium Real Exchange Rate of Pakistan. Journal of South Asian Studies. Safitriani, Suci (2014). Perdagangan Internasional dan Foreign Direct Investment di Indonesia. Jakarta: Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Salvatore, Dominick. (1997). Ekonomi Internasional Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Tambunan, Tulus. (2001). Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran: Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: Pustaka LPJES Indonesia. Yuliyanti,... (2014). PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR (M2), TINGKAT SUKU BUNGA SBI, IMPOR, DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH / DOLAR AMERIKA TAHUN Economics Development Analysis Journal, 3(2). doi: /edaj.v3i

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector 52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 56 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Pra Estimasi 4.1.1. Kestasioneran Data Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious 48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) Pengujian akar unit merupakan tahap awal sebelum melakukan estimasi model time series. Pemahaman tentang pengujian akar unit ini mengandung

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Dalam mendapatkan estimasi model VECM, tahap pertama yang harus dilakukan pada pengujian data adalah dengan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit 48 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Kestasioneritasan Data Uji stasioneritas data dilakukan pada setiap variabel yang digunakan pada model. Langkah ini digunakan untuk menghindari masalah regresi lancung

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang 40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi 4.1.1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang telah ditentukan harus dipenuhi. Salah satu asumsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Obyek/Subyek yang diamati dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Modal Kerja UMKM dengan variabel independen DPK, NPF, Margin, dan Inflasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang mempunyai laporan keuangan yang transparan dan di publikasikan oleh

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Stasioneritas Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji VECM, maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas. Uji stationaritas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ekonomi dunia dewasa ini berimplikasi pada eratnya hubungan satu negara dengan negara yang lain. Arus globalisasi ekonomi ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Intrumen Data. 1. Uji Stasioner Data. Tahap pertama dalam metode VECM yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setiap masing-masing variabel,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan pelaksanaan tahapan-tahapan metode VECM yang terbentuk dari variabel-variabel capital gain IHSG (capihsg), yield obligasi 10 tahun (yieldobl10)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada variabel dependen utang luar negeri Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

Lebih terperinci

KAUSALITAS INFLASI DAN KURS DI INDONESIA Mirza Winanda 1, Chenny Seftarita 2* Abstract

KAUSALITAS INFLASI DAN KURS DI INDONESIA Mirza Winanda 1, Chenny Seftarita 2* Abstract KAUSALITAS INFLASI DAN KURS DI INDONESIA Mirza Winanda 1, Chenny Seftarita 2* 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Email: Mirza.winanda38@gmail.com 2)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000 28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang 60 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini akan didasarkan pada langkahlangkah yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab III. Langkah pertama merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia

Lebih terperinci

Skripsi ANALISA PENGARUH CAPITAL INFLOW DAN VOLATILITASNYA TERHADAP NILAI TUKAR DI INDONESIA OLEH : MURTINI

Skripsi ANALISA PENGARUH CAPITAL INFLOW DAN VOLATILITASNYA TERHADAP NILAI TUKAR DI INDONESIA OLEH : MURTINI Skripsi ANALISA PENGARUH CAPITAL INFLOW DAN VOLATILITASNYA TERHADAP NILAI TUKAR DI INDONESIA OLEH : MURTINI 0810512077 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS Mahasiswa Strata 1 Jurusan Ilmu Ekonomi Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu negara. Nilai tukar mata uang memegang peranan penting dalam perdagangan antar negara, dimana

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang relevan dengan penelitian. Semua data yang digunakan merupakan data deret

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

ANALISIS DETERMINASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE ANALISIS DETERMINASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE 3-214 JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Virda Oktalara Rosalina 1152471115 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 51 Universitas Indonesia. Keterangan : Semua signifikan dalam level 1%

BAB 4 PEMBAHASAN. 51 Universitas Indonesia. Keterangan : Semua signifikan dalam level 1% BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Stasioneritas Data Data yang akan digunakan untuk estimasi VAR perlu dilakukan uji stasioneritasnya terlebih dahulu. Suatu data dikatakan stasioner jika nilai rata-rata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia Periode 2000-2014 adalah cadangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas. Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini bersumber dari Bank Indonesia (www.bi.go.id), Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id).selain

Lebih terperinci

Indeks Nilai Tukar Rupiah 2000 = 100 BAB 1 PENDAHULUAN

Indeks Nilai Tukar Rupiah 2000 = 100 BAB 1 PENDAHULUAN 1990Q1 1991Q1 1992Q1 1993Q1 1994Q1 1995Q1 1996Q1 1997Q1 1998Q1 1999Q1 2000Q1 2001Q1 2002Q1 2003Q1 2004Q1 2005Q1 2006Q1 2007Q1 2008Q1 2009Q1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator penting

Lebih terperinci

Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12)

Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12) Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005:01 2015:12) DISUSUN OLEH : SITI FATIMAH 27212052 LATAR BELAKANG Kebijakan moneter

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas 5.1.1 Uji Akar Unit ( Unit Root Test ) Tahap pertama dalam metode VAR yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setipa masing-masing variabel,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioner Test Variabel Level t-statistik Sumber: Data Diolah Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data Prob ULN 2.065415 0.9998

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek 53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini akan menganalisis kinerja kebijakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih impor beras sebagai objek melakukan riset di Indonesia pada tahun 1985-2015. Data bersumber dari Badan Pusat Statistika

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN 18 III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Mengetahui kointegrasi pada setiap produk adalah salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan diteliti oleh perusahaan. Dengan melihat kointegrasi produk,

Lebih terperinci

PENGARUH BI RATE, THE FED RATE,

PENGARUH BI RATE, THE FED RATE, PENGARUH BI RATE, THE FED RATE, DAN KURS TERHADAP KESEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Ratna Mutia Dewi 1* 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, e-mail:

Lebih terperinci

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA CAPITAL INFLOW DAN NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA DINA OKTARIA PAIDI HIDAYAT

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA CAPITAL INFLOW DAN NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA DINA OKTARIA PAIDI HIDAYAT ANALISIS KAUSALITAS ANTARA CAPITAL INFLOW DAN NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA DINA OKTARIA PAIDI HIDAYAT ABSTRACK This study aims to know whether there is a significant interrelationship between the Capital

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Stasioneritas/ Unit Root Test Uji stasioneritas dalam penelitian ini adalah menggunakan uji akar-akar unit (Unit Root Test) dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Kualitas Instrumen 1. Hasil Uji Stasioneritas Data (Unit Root Test) Uji stasioneritas data menggunakan metode pengujian ADF (Augmented Dickey Fuller)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai salah satunya yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai

Lebih terperinci

KAUSALITAS KURS, IHSG DAN HARGA EMAS DI INDONESIA Muhammad Iqbal 1*, Chenny Seftarita 2. Abstract

KAUSALITAS KURS, IHSG DAN HARGA EMAS DI INDONESIA Muhammad Iqbal 1*, Chenny Seftarita 2. Abstract KAUSALITAS KURS, IHSG DAN HARGA EMAS DI INDONESIA Muhammad Iqbal 1*, Chenny Seftarita 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email : ibal.2911@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Produk Domestik Bruto Nasional Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu negara dalam kurun waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi membuat perekonomian di berbagai negara menjadi terbuka. Keluar masuknya barang atau jasa lintas negara menjadi semakin mudah dan hampir tidak ada

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS

V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS 59 V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS 5.1 Pengujian Asumsi Time Series 5.1.1 Uji Stasioneritas Uji Stasioneritas merupakan uji awal untuk setiap data time series yang masuk dalam model dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang mengukur suatu variabel, sehingga lebih mudah dipahami secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pertumbuhan indeks pembangungan manusia Indonesia dan metode penelitiannya adalah analisis kuantitatif

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan cara mengukur variabel yang di lingkari oleh teori atau satu

Lebih terperinci

IJBE: Integrated Journal of Business and Economics e-issn:

IJBE: Integrated Journal of Business and Economics e-issn: IJBE: Integrated Journal of Business and Economics Model Vector Auto Regression (VAR) and Vector Error Correction Model (VECM) Approach for Inflation Relations Analysis, Gross Regional Domestic Product

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini 51 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Error Correction (VEC) yang dilengkapi dengan dua uji lag structure tambahan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Laju Inflasi di Indonesia. masih menunjukkan fluktuasi seperti pada Gambar 4.1. Rata-rata inflasi tahun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Laju Inflasi di Indonesia. masih menunjukkan fluktuasi seperti pada Gambar 4.1. Rata-rata inflasi tahun 37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif 4.1.1. Gambaran Umum Laju Inflasi di Indonesia Laju inflasi tahunan Indonesia selama kurun waktu 2000 hingga 2011 masih menunjukkan fluktuasi seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Sedangkan subjek penelitian menggunakan perbankan syariah di Jawa Tengah diproxykan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER GANDA DI INDONESIA OLEH INGRIT MAGDALENA

SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER GANDA DI INDONESIA OLEH INGRIT MAGDALENA SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER GANDA DI INDONESIA OLEH INGRIT MAGDALENA 100501098 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner) BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil estimasi berdasarkan metode penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dan pembahasan analisis hasil estimasi tersebut. Pembahasan dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Stasioner Data / Uji Akar (Unit Root Test) Suatu data atau variabel dapat dikatakan stasioner apabila nilai rata-rata dan memiliki varians yang konstan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 46 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series dari tahun 1986-2010. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN.... ix I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 9 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, perekonomian dunia memberikan peluang yang besar bagi berbagai negara untuk saling melakukan hubunga antarnegara, salah satunya dibidang ekomomi.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung akar-akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung akar-akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit 32 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Estimasi VAR 4.1.1 Uji Stasioneritas Uji kestasioneran data pada seluruh variabel sangat penting dilakukan untuk data yang bersifat runtut waktu guna mengetahui apakah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun waktu (timeseries) yang diperoleh dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk menggambarkan bagaimana pengaruh capital gain IHSG dengan pergerakan yield obligasi pemerintah dan pengaruh tingkat suku bunga terhadap IHSG dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Kesimpulan yang di dapatkan dari hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil dari tiga tahapan pengujian yang telah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series bulanan periode Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. Sumber data di dapat dari Statistik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework

III. METODOLOGI PENELITIAN. urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework 63 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework (BMTF) periode

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT, NILAI TUKAR, DAN GOVERNMENT EXPENDITURE TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT, NILAI TUKAR, DAN GOVERNMENT EXPENDITURE TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 2 Bulan Februari Tahun 2017 Halaman: 294 303 ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Exchange Rate Rp/US$ ER WDI Tax Revenue Milyar Rupiah TR WDI Net Export US Dollar NE WDI

BAB III METODE PENELITIAN. Exchange Rate Rp/US$ ER WDI Tax Revenue Milyar Rupiah TR WDI Net Export US Dollar NE WDI 3 BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan permasalahan penelitian seperti

Lebih terperinci

INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 15, Nomor 2, Oktober 2014, hlm.109-117 INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Asri Febriana 1, Masyhudi Muqorobbin 2 1Pusat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut : BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 70 BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Uji Stasioneritas Uji stasioneritas merupakan tahap yang paling penting dalam menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE DOI: /medstat

KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE DOI: /medstat p-issn 1979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 9(2) 2016: 119-132 http://ejournal.undip.ac.id/index.php/media_statistika KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (Stasionaritas) Data deret waktu dikatakan stasioner jika menunjukkan pola yang konstan dari waktu kewaktu. Adapun uji akar unit

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12.

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12. BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan menganalisis mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005:07 2014:12. Empat sistem persamaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 61 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Stasioneritas Dalam meneliti data time series, yang pertama harus dilakukan adalah dengan menggunakan uji stasioneritas. Uji stasioneritas yang digunakan

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL ANALISIS Pengujian vektor autoregresi pada penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi perangkat lunak Eviews versi 6 yang dikembangkan dan didistribusikan oleh Quantitative

Lebih terperinci

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013)

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013) PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013) Putri Sri Kasinta Purba Suhadak Raden Rustam Hidayat Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah penduduk yang sangat besar sehingga sangat membutuhkan dana yang besar untuk melakukan pembangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kuantitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek penelitian, maka penelitian ini hanya menganalisis mengenai harga BBM dan nilai tukar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH NASIONAL INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH NASIONAL INDONESIA ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH NASIONAL INDONESIA (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Nasional di Indonesia Tahun 2011-2016) EXTERNAL AND

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal yang perlu dilakukan dalam data time series adalah uji stasioner,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal yang perlu dilakukan dalam data time series adalah uji stasioner, V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pengujian Pra Estimasi 5.1.1. Uji Kestasioneran Data Langkah awal yang perlu dilakukan dalam data time series adalah uji stasioner, untuk melihat ada atau tidaknya unit root

Lebih terperinci

DAFTAR ISI (Lanjutan) DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI (Lanjutan) DAFTAR TABEL 1 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 4 Tujuan Penelitian 7 Manfaat Penelitian 7 Ruang Lingkup Penelitian 8 2 TINJAUAN PUSTAKA 8 Kerangka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data 23 III. METODE PENELITIN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2009. Data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock 40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini BAB IV Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cadangan devisa didefenisikan sebagai saham eksternal aset, yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cadangan devisa didefenisikan sebagai saham eksternal aset, yang tersedia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cadangan devisa didefenisikan sebagai saham eksternal aset, yang tersedia untuk suatu negara dalam otoritas moneter yang digunakan untuk menutupi ketidakseimbangan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI VARIABEL MAKRO EKONOMI YANG BERPENGARUH PADA PERMINTAAN UANG DI INDONESIA

IDENTIFIKASI VARIABEL MAKRO EKONOMI YANG BERPENGARUH PADA PERMINTAAN UANG DI INDONESIA Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 15, Nomor 1, April 2014, hlm.64-70 IDENTIFIKASI VARIABEL MAKRO EKONOMI YANG BERPENGARUH PADA PERMINTAAN UANG DI INDONESIA Hida Supriyanto Pusat Pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuartalan. Periode waktu penelitian ini dimulai dari kuartal pertama tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika setelah

I. PENDAHULUAN. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika setelah 1 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika setelah diterapkannya kebijakan sistem nilai tukar mengambang bebas di Indonesia pada tanggal 14 Agustus

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2 No.1 Februari 2017:

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2 No.1 Februari 2017: ANALISIS HUBUNGAN VARIABEL MAKRO DENGAN PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI PERBANKAN UMUM Danil Maulana 1*, Fakhruddin 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah Perkembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia terlihat semakin pesat. Fenomena perbankan syariah di Indonesia dimulai

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regressive (VAR) perlu melakukan uji stasioneritas. Uji

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regressive (VAR) perlu melakukan uji stasioneritas. Uji IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Pra Estimasi 4.1.1 Uji Kestasioneritasan Data Sebelum mengestimasi variabel dengan data time series dan menggunakan metode Vector Auto Regressive (VAR) perlu melakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu (timeseries) bulanan dari periode 2008:04 2013:12 yang diperoleh dari laporan Bank

Lebih terperinci

PENDEKATAN VECTOR ERROR CORRECTION MODEL UNTUK ANALISIS HUBUNGAN INFLASI, BI RATE DAN KURS DOLAR AMERIKA SERIKAT

PENDEKATAN VECTOR ERROR CORRECTION MODEL UNTUK ANALISIS HUBUNGAN INFLASI, BI RATE DAN KURS DOLAR AMERIKA SERIKAT Jurnal Barekeng Vol. 8 No. 2 Hal. 9 18 (2014) PENDEKATAN VECTOR ERROR CORRECTION MODEL UNTUK ANALISIS HUBUNGAN INFLASI, BI RATE DAN KURS DOLAR AMERIKA SERIKAT Vector Error Correction Model Approach to

Lebih terperinci