Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran
|
|
- Siska Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam // Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran A. Guru PAI 1. Pengantar Guru Pendidikan Agama Islam pada sekolah (PAI) adalah guru yang memberikan materi pengetahuan agama islam dan juga mendidik murid-muridnya agar kelak menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Di samping itu guru agama islam juga berfungsi sebagai pembimbing agar para murid sejak mulai sekarang dapat bertindak dengan prinsip-prinsip Islam. Seorang guru pendidikan agama Islam dituntut untuk memiliki kemampuan dalam membimbing, mengarahkan dan membina anak didiknya sehingga menjadi manusia yang matang atau dewasa dalam sikap dan kepribadiannya sehingga tergambarlah dalam tingkah lakunya nilai-nilai Isam. 2. Analisis Deskriptif Data Berdasarkan data yang masuk ke Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi pada Tahun Pelajaran secara nasional terdapat orang orang guru PAI yang mengajar pada sekolah-sekolah dibawah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari jumlah tersebut orang atau 48,1% 151
2 // SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam berjenis kelamin laki-laki, dan selebihnya sebanyak atau 51,9% berjenis kelamin perempuan. Gambar 2.1. Jumlah Guru PAI Berdasarkan Jenis Kelamin Dari gambar 2.1. diatas tampak tergambar bahwa perempuan lebih mendominasi dibandingkan dengan laki-laki dalam memilih profesi sebagai Guru PAI pada sekolah, karena hal ini dimungkinkan guru perempuan lebih sabar dalam membimbing anak didik dari pada guru laki-laki. Jika dilihat komposisi guru PAI menurut status kepegawaian menunjukkan bahwa dari orang guru PAI, tedapat sebanyak orang atau 62,8% berstatus PNS, yang terdiri dari orang atau 48,5% berjenis kelamin lakilaki, dan sebanyak orang atau 51,5% berjenis kelamin perempuan. Sedangkan Guru PAI yang berstatus Non PNS berjumlah orang atau 37,2%, dari data tersebut sebanyak orang atau 47,5% berjenis kelamin laki-laki, dan sebanyak orang atau 52,5% berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan dari data tersebut ternyata masih 152
3 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam // banyak guru PAI yang berstatus Non PNS, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah belum mampu memenuhi kebutuhan SDM akan Guru PAI, dimana sesungguhnya di dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan Agama merupakan Tanggungjawab Pemerintah. Gambar 2.2. Jumlah Guru PAI Berdasarkan Status Kepegawaian Jumlah guru PAI sebanyak orang. Dilihat dari latar belakang pendidikan terakhir guru PAI, sebanyak orang atau 39,2% berpendidikan kurang dari S1, kemudian sebanyak orang atau 59,3% berpendidikan S1, dan orang atau 1,5% berpendidikan S2 atau lebih. Dari data diatas terlihat masih banyak guru PAI yang berpendidikan kurang S1. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat pendidikan guru PAI masih belum memadai, oleh karena itu kedepan perlu menjadi perhatian pemerintah dimana nantinya seorang Guru yang mengajar harus bersertifikat. 153
4 // SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam Gambar 2.3. Jumlah Guru PAI Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Jumlah guru PAI yang sudah bersertifikat sebanyak orang atau 34,9% dari jumlah guru PAI, dari jumlah tersebut orang atau 53,6% berjenis kelamin laki-laki dan orang atau 46,4% berjenis kelamin perempuan. Dilihat dari komposisi guru PAI yang sudah bersertifikat berdasarkan status kepegawaian orang atau 79,1% berstatus PNS, yang terdiri dari orang atau 52,5% berjenis kelamin lakilaki, dan orang atau 47,5% berjenis kelamin perempuan. Sedangkan yang berstatus Non PNS ebanyak orang atau 20,9%, dari jumlah tersebut orang atau 57,5% berjenis kelamin laki-laki, dan sebanyak orang atau 42,5% berjenis kelamin perempuan. kualifikasi Jika dilihat dari kualifikasi pendidikan, jumlah guru PAI yang sudah bersertifikat yang berpendidikan kurang dari S1 sebanyak orang atau 31,2%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak orang atau 49,4%, 154
5 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam // dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak orang atau 50,6%. Sementara guru PAI yang sudah bersertifikat yang berpendidikan S1 sebanyak orang atau 67,0%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak orang atau 55,1%, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak orang atau 44,9%, sedangkan guru PAI yang sudah bersertifikat yang berpendidikan S2 atau lebih sebanyak orang atau 1,8%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 943 orang atau 71,3%, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 380 orang atau 28,7%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru PAI yang sudah bersertifikat lebih banyak yang berstatus PNS daripada Non PNS, lebih banyak laki-laki dibanding perempuan dan lebih banyak yang berpendidikan S1. Gambar 2.4. Jumlah Guru PAI yang Sudah Bersertifikat Jumlah guru PAI yang sudah menerima tunjangan profesi sebanyak orang atau 64,1% dari jumlah guru PAI yang 155
6 // SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam sudah bersertifikat, dari jumlah tersebut orang atau 52,2% berjenis kelamin laki-laki dan orang atau 47,8% berjenis kelamin perempuan. Dilihat dari komposisi yang sudah menerima tunjangan profesi berdasarkan status kepegawaian orang atau 70,2% berstatus PNS, dari jumlah tersebut orang atau 49,7% berjenis kelamin laki-laki, dan sebanyak orang atau 50,3% berjenis kelamin perempuan, sedangkan yang berstatus Non PNS sebanyak orang atau 29,8%, dari jumlah tersebut orang atau 58,1% berjenis kelamin laki-laki, Sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak orang atau 41,9%. Jika dilihat dari kualifikasi pendidikan, jumlah guru PAI yang sudah menerima tunjangan profesi yang berpendidikan kurang dari S1 sebanyak orang atau 27,0%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak orang atau 48,1%, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak orang atau 51,9%. Sementara guru yang sudah menerima tunjangan profesi yang berpendidikan S1 sebanyak orang atau 71,1%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak orang atau 53,2%, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak orang atau 46,8%. Guru PAI yang sudah menerima tunjangan profesi berpendidikan S2 atau lebih sebanyak 953 orang atau 2,0%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 679 atau 71,2%, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 274 orang atau 28,8%. 156
7 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam // Gambar 2.5. Jumlah Guru PAI yang Telah Menerima Tunjangan Profesi B. Pengawas 1. Pengantar Pengawas sekolah/satuan pendidikan adalah orang yang memiliki tugas pokok untuk melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial di lingkungan sekolah. Berdasarkan tugas pokok yang diembannya, minimal ada tiga hal yang harus dilaksanakan oleh pengawas yakni :1) melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah; 2) melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta pengembangannya; dan 3) melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah. 157
8 // SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam Terkait dengan tugas pengawas rumpun Pendidikan Agama Islam, seorang pengawas Pendidian Agama Islam memiliki tanggung jawab melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggara pendidikan agama Islam di sekolah sesuai dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SLTP dan SLTA; serta meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar/bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam. 2. Analisis Deskriptif Data Berdasarkan data yang masuk ke Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi pada Tahun Pelajaran secara nasional terdapat orang pengawas PAI yang bertugas membina dan mengawasi proses pembelajaran PAI pada sekolah-sekolah yang berada dibawah naungan Kementeraian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari jumlah tersebut sebayak orang atau 76,4% berjenis kelamin laki-laki, dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah orang atau 23,6%. Dari data tersebut nampak jelas tergambar bahwa lakilaki jauh lebih mendominasi dibandingkan dengan perempuan dalam memilih profesi Pengawas PAI. Jika dilihat dari kualifikasi pendidikan, jumlah Pengawas yang berpendidikan kurang dari S1 sebanyak 601 orang atau 10,4%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 434 orang atau 72,2%, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 167 orang atau 27,8%. 158
9 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam // Sementara Pengawas yang berpendidikan S1 sebanyak orang atau 69,3%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak orang atau 75,3%, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 989 orang atau 24,7%, sedangkan Pengawas yang berpendidikan S2 atau lebih sebanyak orang atau 20,3%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 968 orang atau 82,3% dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 208 atau 17,7%. Gambar 2.6. Jumlah Pengawas Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah pengawas yang bersertifikat sebanyak orang atau 85,0 % dari jumlah pengawas. Jika dilihat dari kualifikasi pendidikan, jumlah Pengawas yang sudah bersertifikat yang berpendidikan kurang dari S1 sebanyak 367 orang atau 7,5%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 261 orang atau 71,1%, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 106 orang atau 28,9%. 159
10 // SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam Sementara Pengawas yang sudah bersertifikat yang berpendidikan S1 sebanyak orang atau 71,1%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak orang atau 74,9%, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 878 orang atau 25,1%, dan Pengawas yang sudah bersertifikat yang berpendidikan S2 atau lebih sebanyak orang atau 21,4%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 874 orang atau 82,9%, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 180 orang atau 17,1%. Gambar 2.7. Jumlah Pengawas Bersertifikat 160
Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran
AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l 22001111//22001122 Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Guru PAI 1. Pengantar Guru
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran
SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam 22001100//22001111 Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran 2010-2011 A. Pengantar Pendidikan RA dan Madrasah merupakan
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik
22 0011 00//2200 1111 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik 2010-2011 A. Pengantar Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik
SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 22 99//22 11 Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik 29-21 A. Pengantar Perguruan Tinggi Agama Islam atau kerap disingkat
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ 2011
Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ Tahun Pelajaran 2010-2011 2011 Jenis lembaga Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren yang didata meliputi Pondok Pesantren, Pendidikan Kesetaraan
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Akademik
Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Akademik 2009-2010 A. Pengantar Tahun ini terjadi penambahan jumlah madrasah negeri dikarenakan beberapa madrasah penegerian baru yang di-sk-kan per
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran
Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Pengantar Madrasah (RA, MI, MTs dan MA) disebutkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 merupakan
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Tahun Akademik
SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 220000 99//22 0011 00 Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Tahun Akademik 20092010 Jenis lembaga Pendidikan Keagamaan dan
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik
Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik 2011-2012 A. Pengantar Satuan pendidikan tinggi Islam yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam atau
Lebih terperinciDESKRIPTIF STATISTIK GURU DAN PENGAWAS PAIS
DESKRIPTIF STATISTIK GURU DAN PENGAWAS PAIS Deskriptif Statistik Guru dan Pengawas PAIS Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009 I. Guru PAIS A. Lembaga Secara kelembagaan jumlah Guru PAIS secara total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut dibahas mengenai: Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut dibahas mengenai: Latar Belakang Penelitian, Fokus Penelitian, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian dan Definisi Istilah.
Lebih terperinciTabel A1. Jumlah dan Persentase SDM Balai Wilayah Sungai Sumatera V menurut Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin, Tahun 2013
Tabel A1. Jumlah dan ersentase SDM Balai Wilayah Sungai Sumatera V menurut Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin, Tahun 2013 Status Kepegawaian Jumlah egawai 1 Struktural 5 0 5 10 10 2 Fungsional Tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya. Keberhasilan pembangunan tidak lagi diukur dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Upaya yang telah dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan suatu proses transformasi nilai nilai budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciStatus Kepegawaian Lk Pr Struktural Gambar 1 Persentase SDM Balai 85,71 Besar 14,29 Pelaksanaan Jalan Nasional III. Kelamin Tahun ,00
Tabel A.1.Jumlah dan Persentase SDM Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III menurut Status Kepegawaian (struktural/fungsional/staf) dan Jenis Kelamin Tahun 2013 Status Kepegawaian 1 Struktural 12 2
Lebih terperinci4. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR.
4. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR. Badan Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Takalar berkantor di jalan H.Padjonga Dg.Ngalle Nomor 1 Takalar, Nomor telpon (0418)323621,
Lebih terperinciDESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN MADRASAH
DESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN MADRASAH Deskriptif Statistik Pendidikan Madrasah Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009 A. Lembaga Jenis Lembaga yang didata antara lain RA, MI, MTs, MA dan Pengawas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakng Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum
BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada
Lebih terperinciSumber : Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sumatera Barat
Tabel A.1.Jumlah dan Persentase SDM Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sumatera Barat menurut Status Kepegawaian (fungsional satker/staf) dan Jenis Kelamin Tahun 2013 Status Kepegawaian
Lebih terperinciSTANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH
STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN BEKERJA SAMA DENGAN DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DITJEN PMPTK DEPDIKNAS 2009 A. KUALIFIKASI KEPALA SEKOLAH: 1. Kualifikasi
Lebih terperinciPEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016
PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA
Lebih terperinciStatus Kepegawaian (struktural/fungsional/staf) dan Jenis Kelamin Tahun Struktural Fungsional Staf
Tabel A.1.Jumlah dan Persentase SDM Satker Randal PIP Sumatera Barat menurut Status Kepegawaian (struktural/fungsional/staf/honorer) dan Jenis Kelamin Tahun 2013 No. Status Kepegawaian 1 Struktural 0 0
Lebih terperinciDESKRIPTIF STATISTIK RA/BA/TA DAN MADRASAH
DESKRIPTIF STATISTIK RA/BA/TA DAN MADRASAH Deskriptif Statistik RA/BA/TA dan Madrasah (MI, MTs, dan MA) A. Lembaga Pendataan RA/BA/TA dan Madrasah (MI, MTs dan MA) Tahun Pelajaran 2007/2008 mencakup 33
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 207 TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Walikota Salatiga
Lebih terperinciPEDOMAN BEASISWA KUALIFIKASI S2 GURU PAI CALON PENGAWAS
PEDOMAN BEASISWA KUALIFIKASI S2 GURU PAI CALON PENGAWAS DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2015 PEDOMAN BEASISWA KUALIFIKASI S2 GURU PAI CALON
Lebih terperinciSumber : Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sumatera Barat
Tabel A.1.Jumlah dan Persentase SDM Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sumatera Barat menurut Status Kepegawaian (fungsional satker/staf) dan Jenis Kelamin Tahun 2013 Status Kepegawaian
Lebih terperinciNo. Status Kepegawaian
Tabel A.1.Jumlah dan Persentase SDM Satker Dinas PU Cipta Karya ovinsi Sumatera Selatan menurut Status Kepegawaian (struktural/fungsional/staf) dan Jenis Kelamin Tahun 2013 No. Status Kepegawaian 1 Struktural
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan tuntutan reformasi birokrasi, pemerintah berusaha mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui penerapan prinsip akuntabilitas,
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA
STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA 2015 Statistik Daerah Kecamatan Batam Kota Kota Batam 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA 2015 No Publikasi : 2171.14.26 Katalog BPS : 1102001.2171.051 Ukuran
Lebih terperinciA. Pengantar. B. Metodologi Survey. C. Karakteristik Responden. C.1. Usia Responden
Daftar Isi Daftar Isi... 2 A. Pengantar... 3 B. Metodologi Survey... 3 C. Karakteristik Responden... 3 C.1. Usia Responden... 3 C.2. Jenis Kelamin Responden... 4 C.3. Tingkat Pendidikan Responden... 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MATERI DAN ALOKASI WAKTU
PENGELOLAAN TUGAS POKOK DAN ETIKA PENGAWAS BIMBINGAN TEKNIS CALON MENTOR PENGAWAS SELEKSI CALON PENGAWAS 2016 Peta konsep KUALIFIKASI PENGEMBANGAN PROFESI PENGAWAS TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1 PENGAWAS KUALIFIKASI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.206, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pengawas. Madrasah. Pendidikan Agama Islam. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWAS MADRASAH DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawas pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting dalam membina dan mengembangkan kemampuan profesional guru dan kepala sekolah dengan tujuan agar sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tingkat pekerjaan yang sesuai. Serta mengimplementasikan pilihan karir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempersiapkan masa depan, terutama karir merupakan salah satu tugas remaja dalam tahap perkembangannya (Havighurst, dikutip Hurlock, 1999). Pada masa ini remaja
Lebih terperinciKAJIAN KRITIS TERHADAP PERATURAN MENTERI AGAMA NO 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWAS MADRASAH DAN PENGAWAS PAI PADA SEKOLAH
KAJIAN KRITIS TERHADAP PERATURAN MENTERI AGAMA NO 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWAS MADRASAH DAN PENGAWAS PAI PADA SEKOLAH Devi Pramitha UIN Maliki Malang Email: phe2_90@yahoo.co.id Abstrak: Keberlangsungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Pada masa Orde Baru atau sebelum munculnya reformasi, urusan perhubungan diatur oleh Pemerintah Pusat di bawah
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab tantangan-tantangan global
Lebih terperinciAssalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, Salam sejahtera bagi kita semua.
BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA PEMBUKAAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH KABUPATEN KULONPROGO Wates, 16 Februari 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, Salam sejahtera bagi
Lebih terperinciSumber : Data Pegawai SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Barat. Provinsi Sumatera Barat menurut Status Kepegawaian
Tabel A.1.Jumlah dan Persentase SDM SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman ovinsi Sumatera Barat menurut Status Kepegawaian (struktural/fungsional/staf) dan Jenis Kelamin Tahun 2013 No. Status Kepegawaian
Lebih terperinciPENGUMUMAN. Un. 03.PPs/PP.01.1/595/2014. Bantuan Beasiswa Kualifikasi S2 Calon Pengawas Pendidikan Agama Islam
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG PASCASARJANA Jalan Ir. Soekarno No. 1-A Dadaprejo Kecamatan Junrejo Kota Batu 65324 Website: http://pasca.uin-malang.ac.id, Email:
Lebih terperinciTabel A.1.Jumlah dan Persentase SDM Satker PBL Sumatera Barat menurut Status Kepegawaian (struktural/fungsional/staf) dan Jenis Kelamin Tahun 2013
Tabel A.1.Jumlah dan Persentase SDM Satker PBL Sumatera Barat menurut Status Kepegawaian (struktural/fungsional/staf) dan Jenis Kelamin Tahun 2013 No. Status Kepegawaian 1 Struktural 0 0 0 2 Fungsional
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
Menimbang : jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini kualitas pendidikan bangsa Indonesia intens diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat maupun pihak pengambil
Lebih terperinciii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional
Lebih terperinciBab 3 Bidang Kepegawaian
Bab 3 Bidang Kepegawaian Kondisi dan komposisi kepegawaian dalam satu unit kerja menggambarkan daya dukung yang dimiliki oleh unit kerja tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Kondisi dan
Lebih terperinciKINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN. Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3.
KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3. Universitas Negeri Gorontalo Fakultas lmu Pendidikan
Lebih terperinciBIODATA PESERTA VISITING GURU PAI TAHUN 2015
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1: BIODATA PESERTA VISITING GURU PAI TAHUN 2015 1. Nama lengkap 2. Gelar akademik 3. Tempat/Tgl.lahir 4. Jenis kelamin 5. NIP 6. Status kepegawaian PNS : Kemenag/Pemda/Lainnya*:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar dan hasil pendidikan yang berkualitas. Itulah sebabnya seorang guru
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses belajar mengajar dan hasil pendidikan yang
Lebih terperinci2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone
No.1627, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Kepala Madrasah. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang didasari pada hasil penelitian tentang pengaruh efektivitas pelatihan dan profesionalisme
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN Dra. Nadimah, MBA. ASISTEN DEPUTI STANDARISASI JABATAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meluncurkan kebijakan sertifikasi guru. Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya peningkatan kinerja adalah sebagai tufoksi utama guru dalam menjalankan tugas dan profesinya, untuk menjalankan tugas profesinya pemerintah meluncurkan kebijakan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Pembentukan Kecamatan Alok Timur Kabuaten Sikka Kecamatan Alok Timur merupakan Kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Alok
Lebih terperinciTabel A1. Jumlah dan Persentase SDM Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II menurut Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin, Tahun 2013
Tabel A1. Jumlah dan ersentase SDM Balai Besar elaksanaan Jalan Nasional II menurut Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin, Tahun 2013 Status Kepegawaian Jumlah egawai 1 Struktural 11 3 14 78.57 21.43 10
Lebih terperinciANGKET PENELITIAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU HASIL PENDIDIKAN
RESPONDEN KEPALA SEKOLAH ANGKET PENELITIAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU HASIL PENDIDIKAN (Studi pada Sekolah Menengah
Lebih terperinciPROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR.
PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Selayar berkantor dijalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 1 Benteng, Nomor Telpon/Fax (0414) 21118, website: bkdselayaronline.blogspot.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Peran guru sangat penting dalam kedudukannya sebagai motivator
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru berperan utama dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku siswa. Peran guru sangat penting dalam kedudukannya sebagai motivator pembelajaran kepada siswa
Lebih terperinciI Pendahuluan 1.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi a. Kepala Badan b. Sekretariat Bidang Tata Lingkungan
Bab I Pendahuluan Didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang mesti dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi dan misi pembangunan sekaligus aspirasi serta cita-cita
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Dalam pengumpulan data peneliti menyebarkan angket atau kuesioner sebanyak 143 lembar sesuai dengan jumlah guru yang ada di UPT Dinas
Lebih terperinciINSTRUMEN AKREDITASI MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
INSTRUMEN AKREDITASI MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN No Item Penilaian 1. Guru memiliki kualifikasi akademik minimum. A. Sebanyak 76% 100% guru berpendidikan minimum S1/DIV PGSD/PGMI. B. Sebanyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kinerja individu dalam organisasi. Setiap individu dalam organisasi, ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter individu dengan karakter organisasi menimbulkan bentuk interaksi kinerja individu dalam organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan V Koto Kampung Dalam
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kecamatan V Koto Kampung Dalam merupakan salah satu diantara 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian salah satunya ditunjang oleh lapangan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perekonomian salah satunya ditunjang oleh lapangan usaha pertambangan yang diantaranya tambang batubara, sebagai sumber energi yang banyak dibutuhkan dalam
Lebih terperincidari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN)
dari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN) Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN) adalah proses
Lebih terperinciManual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10
Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 3 1.2 Tujuan 3 Halaman BAB 2 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
Lebih terperinciPengaruh Tingkat Pendidikan Dosen Terhadap Kinerja Dosen Politeknik Negeri Medan
Pengaruh Tingkat Pendidikan Dosen Terhadap Kinerja Dosen Politeknik Negeri Medan Netty 1 dan Agus M. Saragih 2 1 Jurusan Adminstrasi Niagaˏ Politeknik Negeri Medanˏ Medan 205 E-mail: nettyminurdiana@gmail.com
Lebih terperinciDalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Drs., M.Pd. - - FIP - UPI Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan No Drs., M.Pd. - - FIP - UPI Perkembangan Jumlah Guru Sumber: Balitbang 2004 Jenjang Pendidikan Tahun 2000/2001 2001/2002 2002/2003 1 TK 102,503
Lebih terperinciBUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciHal : Permohonan Beasiswa Tahun 20.. Yogyakarta,.
Hal : Permohonan Beasiswa Tahun 20.. Yogyakarta,. PPA BBM TPSDP Ikoma Toyota Astra BI BMU Salim Lainnya.. *) Kepada : Yth. Bapak Rektor Universitas Negeri Yogyakarta di Yogyakarta Dengan hormat, Yang bertanda
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGAWASAN SEKOLAH
MANAJEMEN PENGAWASAN SEKOLAH A. Hakekat Pengawasan Ketika perencanaan pendidikan dikerjakan dan struktur organisasi persekolahannyapun disusun guna memfasilitasi perwujudan tujuan pendidikan, serta para
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH
1 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH Oleh: Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNP, Padang. Abstrak: Pengawas sekolah salah satu
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Keadaan Sekolahan 1. Letak dan Sejarah berdirinya SDN Pulau Kupang III Sekolah Dasar Negeri Pulau Kupang III ini terletak di kelurahan Pulau Kupang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PERAN PENGAWAS SEKOLAH PENILIK DAN PAMONG BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci1. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MAKASSAR.
1. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MAKASSAR. Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar berkantor di Jalan Ahmad Yani Nomor 25 Makassar, Nomor Telpon (0411) 3618235, Nomor Fax (0411) 3622357 a) Landasan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan soko guru dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, disamping sebagai alat penjaga cagar budaya yang telah ada juga menjadi sarana perubahan
Lebih terperinciRUANG LINGKUP PENGAWASAN PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PENGAWASAN PENDIDIKAN Tugas Mata Kuliah PENGAWAS DAN KEPENGAWASAN Dosen Pengampu : Dr. Arif Rahman, M.Pd Oleh : ESRON RAJAGUKGUK NIM. 8146132039 KELAS A2W AP KEPENGAWASAN PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Profesi guru telah ditetapkan sebagai jabatan profesional. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi guru telah ditetapkan sebagai jabatan profesional. Oleh karena itu guru dituntut memiliki kompetensi tertentu, yang terukur dan teruji melalui prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan guru merupakan profesi yang membanggakan, maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012
PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian di SMP 1 Gebog Kudus, peneliti berkesimpulan dari hasil pembahasan dan penelitian yang berjudul manajemen bimbingan dan konseling berbasis bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejak di keluarkannya UU SISDIKNAS tahun 2003, sekolah mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak di keluarkannya UU SISDIKNAS tahun 2003, sekolah mulai melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan pada satuan pendidikan terkait.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan meningkatkan mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan. Sehingga
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH DI KABUPATEN BELITUNG
BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBIODATA PESERTA VISITING GURU PAI KE WILAYAH PERBATASAN NEGARA TAHUN 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1: BIODATA PESERTA VISITING GURU PAI KE WILAYAH PERBATASAN NEGARA TAHUN 2017 1. Nama lengkap 2. Gelar akademik 3. Tempat/Tgl.lahir 4. Jenis kelamin 5. NIP 6. Status kepegawaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2007:67) prestasi kerja (job performance) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan tuntutan era globalisasi dewasa ini teknologi telah menggantikan sebagian besar tugas manusia. Akan tetapi, faktor manusia masih sangat menentukan keberhasilan
Lebih terperinciSDM Kepegawaian Badan Lingkungan Hidup 2016
SDM Kepegawaian Badan Lingkungan Hidup 2016 Dalam menjalankan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup, perlu didukung oleh keberadaaan sarana dan prasarana, baik itu berupa sumber daya manusia (kepegawaian),
Lebih terperinciDASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009
DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 Disajikan dalam Workshop Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2015 SERI E.7
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2015 SERI E.7 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUP PEMERINTAH
Lebih terperinciKOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA
KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia pada perguruan tinggi yang dimaksud pada tulisan ini adalah dosen dan tenaga kependidikan (karyawan). Dosen bertugas melaksanakan kegiatan pembelajaran,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciSISTEM MERIT DAN KESETARAAN GENDER JABATAN PIMPINAN TINGGI (JPT)
SISTEM MERIT DAN KESETARAAN GENDER JABATAN PIMPINAN TINGGI (JPT) Diskusi Terbatas Paparan Awal Riset Gender dan Birokrasi: Ketimpangan Gender di 34 Kementrian, Jakarta, Hotel Four Points, 29 Mei 2017 ASAS
Lebih terperinciREALISASI DIKLAT SEMESTER 1 (JANUARI JUNI) BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO
REALISASI DIKLAT SEMESTER 1 (JANUARI JUNI) BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO A. PROFIL LEMBAGA Balai Diklat Keagamaan Manado pertama kali berdiri pada tahun 1981 yang berkantor disamping Kantor Departemen
Lebih terperinci