PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012"

Transkripsi

1 PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR 2012

2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR 2012 i

3 ii

4 SAMBUTAN Kepala LPMP Jawa Timur Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas terbitnya buku Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dan Satuan Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur 2012 yang berisi tentang paparan data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di jenjang TK, SD, SMP, SLB, SMA dan SMK Provinsi Jawa Timur. Informasi yang disajikan dalam buku ini sangat bermanfaat, tidak hanya bagi instansi pemerintah, tetapi juga dapat digunakan oleh semua pihak yang memerlukan, seperti institusi swasta, para peneliti, dan mahasiswa. Dalam era informasi sekarang ini, analisis deskriptif Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) telah menjadi kebutuhan utama sebagai bahan untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses serta peningkatan mutu pendidikan dan relevansinya yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Dalam rangka peningkatan Kompetensi dan Pengembangan Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang berkelanjutan berdasarkan pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang tertuang dalam Pasal 20 bahwa guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan kompetensi akademik dan kompetensi berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni maka tersedianya data yang akurat sangat diperlukan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam melakukan penyusunan program secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Akhirnya saya sampaikan terima kasih kepada seluruh dinas/instansi/lembaga yang telah membantu penyusunan buku ini. Saya berharap buku ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya sebagai sumber data oleh semua pihak. iii

5 disain dan layout oleh oki susandono iv

6 KATA PENGANTAR Sebuah lembaga tanpa difasilitasi dengan data yang akurat dan kemampuan mengelola serta memelihara data tersebut secara handal tidak akan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Tanpa dukungan data yang akurat, sebuah keputusan rasional tidak akan pernah tercipta, kepemimpinan menjadi tidak memiliki arah, dan sasaran kerja tidak jelas. Untuk mendukung tersedianya data tersebut disusunlah buku Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dan Satuan Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur yang merupakan hasil kerjasama sinergis antara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur dengan Dinas Pendidikan Kabupaten-Kota Se Jawa Timur yang diolah berdasarkan database Intraweb 2012 yang telah divalidasi. Aplikasi Intraweb 2012 adalah aplikasi pendataan NUPTK di tahun 2012 yang menggantikan Aplikasi SIM NUPTK. Aplikasi Intraweb adalah aplikasi yang berbasis web yang mensyaratkan satuan pendidikan di wilayah Nusantara harus memiliki NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional). Sehingga satuan pendidikan yang masuk dalam database Intraweb memiliki legalitas hukum pendirian sekolah yang kuat, jelas dan diakui oleh pemerintah dengan dibuktikannya memiliki NPSN. Data dalam database Intraweb tidak hanya berfokus pada kuantitas data pelaporan, tetapi juga pada unsur kualitas yang ditandai dengan validitas (kebenaran) data yang secara pragmatik sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan berbasis biodata Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) melalui instrumen LKD (Lembar Koreksi Data) sebagai wujud dukungan data yang tersaji secara deskriptif. Kami berharap data deskriptif yang tersaji dalam buku ini dapat digunakan, tidak hanya untuk melengkapi kebutuhan informasi dasar, tetapi juga sebagai bahan untuk lebih memantapkan perencanaan dan evaluasi pembangunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Provinsi Jawa Timur. Kritik dan saran dari berbagai pihak guna peningkatan mutu publikasi ini sangat dihargai. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini, semoga kerja sama yang telah terjalin senantiasa berjalan dengan baik dan dapat terus ditingkatkan. v Tim Penyusun

7 disain dan layout oleh oki susandono vi

8 ABSTRAK Untuk keperluan pengembangan dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan diperlukan data yang akurat sebagai bahan pengambilan kebijakan agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan. Kebutuhan akan data yang akurat menjadi sebuah keharusan, oleh karena itu diperlukan sistem pendataan yang cermat dan sistematis sehingga diperoleh data yang akurat secara efisien dan cepat. Kekuatan sebuah lembaga untuk mampu maju ke depan sesuai dengan visi dan misinya terletak pada kekuatan internalnya dalam mengelola data yang mendukung tugas dan fungsi lembaga tersebut. Tanpa dukungan data yang akurat, sebuah keputusan rasional tidak akan pernah tercipta, kepemimpinan menjadi tidak memiliki arah, dan sasaran kerja tidak jelas. Oleh sebab itu kehadiran database Intraweb NUPTK tidak hanya berfokus pada kuantitas data pelaporan, tetapi juga pada unsur kualitas yang ditandai dengan validitas (kebenaran) dan rasionalitas data yang secara pragmatik sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan berbasis biodata Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang terisi dalam instrumen LKD (Lembar Koreksi Data). Sumber data yang digunakan adalah database Intraweb per September Sedangkan data yang dianalisis adalah data PTK pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di bawah binaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (TK, SD, SLB, SMP, SMA dan SMK). Di dalam penyajian ini ada istilah null. Istilah ini diberikan karena data dan informasi yang dikumpulkan ada item informasi yang tidak terisi. Sehingga secara kuantitas, data pendidik tersebut ada. Tetapi secara kualitas, data tersebut perlu ditingkatkan terutama pada item-item kosong untuk dapat diisi. Dengan adanya informasi penyajian data pendidik ini diharapkan dapat memberikan rujukan dan pedoman bagi setiap pihak-pihak yang terkait dalam pengambilan kebijakan tentang peningkatan mutu pendidik sebagai bentuk layanan prima dalam hal penyajian data. Selanjutnya, dengan hadirnya penyajian data ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya khususnya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Propinsi maupun pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan dalam peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, sehingga mampu menyiapkan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Profesional dan Bermartabat sebagai upaya mendukung terwujudnya Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif vii

9 disain dan layout oleh oki susandono viii

10 DAFTAR ISI Halaman SAMBUTAN KEPALA LPMP JAWA TIMUR... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... iii v vii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Tujuan... 3 D. Batasan Masalah... 3 E. Strategi Analisis... 4 F. Manfaat... 4 BAB II METODOLOGI ANALISIS... 7 A. Penyusunan Dan Penyajian Data... 7 B. Metode Analisis Data... 7 BAB III ANALISIS DESKRIPTIF DATA SEKOLAH... 9 BAB IV ANALISIS DESKRIPTIF DATA PENDIDIK A. Berdasarkan Tingkat Dan Status Sekolah B. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Status PNS C. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Jenis Kelamin 19 D. Berdasarkan Status Pegawai E. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Kualifikasi Pendidikan F. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Golongan PNS G. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Kualifikasi Pendidikan Dan Usia ix

11 H. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Masa Kerja 45 BAB V ANALISIS DESKRIPTIF DATA TENAGA KEPENDIDIKAN (TENDIK) 53 A. Berdasarkan Tingkat Dan Status Sekolah B. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Status PNS C. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Jenis Kelamin D. Berdasarkan Status Pegawai E. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Kualifikasi Pendidikan F. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Golongan PNS G. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Kualifikasi Pendidikan Dan Usia H. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Masa Kerja BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Rekomendasi x

12 B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, manajemen sumber daya manusia (SDM) pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan formal perlu ditingkatkan. Peningkatan ini bisa dilakukan melalui beberapa program diantaranya dengan memperbaiki sistem pendataan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) melalui Sistem Informasi Manajemen Intraweb 2012 atau yang lebih populer disingkat menjadi (SIM Intraweb 2012). Aplikasi Intraweb dimaksudkan untuk mendata semua Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) mulai dari tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan hingga nasional. Pendataan itu dilakukan untuk semua jenis pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Hasil analisa pendataan akan digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam menentukan kebutuhan dan rekrutmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), pengambilan keputusan dalam pembinaan dan pemberdayaan PTK, mengetahui antara kesesuaian dan ketidaksesuaian-nya antara kualifikasi/kompetensi antara bidang keahlian yang dimiliki dengan mata pelajaran yang diajarkan sampai dengan pemberian penghargaan dan perlindungan bagi PTK pada masing-masing daerah secara tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Dari data tersebut para pengelola PTK akan mampu menganalisa potensi maupun kelemahan, serta mampu merumuskan arah kebijakan dalam upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan formal dan non formal di Indonesia. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 1

13 Analisis data yang dipergunakan dalam buku profil ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu: 1. Untuk Sekolah yang dianalisa adalah jumlah Sekolah berdasarkan tingkat dan status sekolah; 2. Untuk Guru akan dianalisis berdasarkan Status Sekolah, Status PNS, Jenis Kelamin, Status Kepegawaian, Kualifikasi Pendidikan, Golongan PNS, Usia dan Masa Kerja Guru. 3. Untuk Tenaga Kependidikan (Tendik) juga akan dianalisis berdasarkan Status Sekolah, Status PNS, Jenis Kelamin, Status Kepegawaian, Kualifikasi Pendidikan, Golongan PNS, Usia dan Masa Kerja Tendik. B. Dasar Hukum Dasar Hukum kegiatan Profil PTK Dan Satuan Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 adalah: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Permendiknas No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; 7. DIPA LPMP Jawa Timur Nomor 0615/ /15/2012 tanggal 09 Desember 2011; 2 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

14 8. SK Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) C. Tujuan Jawa Timur Nomor: 3380/J32/LL/2012 tanggal 12 Nopember 2012 tentang Pengangkatan Nara Sumber, Penyaji, Panitia dan Peserta Pada Kegiatan Penyusunan Profil PTK Dan Satuan Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur Tahun Tujuan penyusunan Profil PTK Dan Satuan Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 adalah: 1. Menyajikan gambaran kondisi peta profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) pada tingkat Propinsi Jawa Timur pada tahun 2012 sebagai data statistik yang dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam penyusunan dan perencanaan program tahun yang akan datang dalam kerangka pengadaan/rekrutmen, pembinaan dan pemberdayaan dan peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK). 2. Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) tentang kondisi PTK mulai dari Status Sekolah, Status PNS, Jenis Kelamin, Status Kepegawaian, Kualifikasi Pendidikan, Golongan PNS, Usia Guru dan Masa Kerja Guru. D. Batasan Masalah Pendataan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) melalui Aplikasi Intraweb 2012 mencakup komponen pendataan yang meliputi identitas per jenis ketenagaan dan identitas kelembagaan. Data NUPTK yang terangkum dalam database Intraweb LPMP Jawa Timur meliputi Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan. Sedangkan database yang dipakai adalah database NUPTK Intraweb di 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur per bulan September Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 3

15 Data tersebut telah disepakati semua pihak dan menjadi sumber data untuk berbagai keperluan. Data akan diperbarui setiap tahun sesuai dengan hasil pendataan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Se-Provinsi Jawa Timur. E. Strategi Analisis Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, analisis data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) ini dilakukan oleh semua Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur bertujuan untuk mendiskripsikan data profil PTK dan Satuan Pendidikan. Langkah kegiatan analisis data ini pertama, dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data sekunder yang ada di dinas pendidikan kabupaten/kota. Langkah Kedua pemasukkan dan pengolahan data oleh masing-masing daerah. Langkah Ketiga, menyusun data yang harus diisi oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Langkah Keempat melakukan penggabungan data dari masing-masing daerah dan langkah Kelima melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan. F. Manfaat Manfaat penyusunan Profil PTK Dan Satuan Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 adalah: 1. Tersedianya data dan peta profil PTK dan Satuan Pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota berbasis database Intraweb 2012 yang tersusun dalam beberapa variabel; 2. Terwujudnya pemutakhiran data PTK sebagai bahan pertimbangan dalam menilai keberhasilan perencanaan PTK dari tahun ke tahun; 3. Memudahkan para penentu kebijakan dan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan; 4 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

16 4. Perencanaan peningkatan mutu PTK berdasarkan hasil analisis yang valid dan objektif. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 5

17 disusun oleh Seksi Program Dan Sistem Informasi (PSI) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

18 M E T O D O G I B A B II A N A L I S I S A. Penyusunan Dan Penyajian Data Data disusun berdasarkan data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) dengan basis data dalam database Intraweb 2012 yang dikumpulkan melalui instrumen pendataan atau LKD (Lembar Koreksi Data). Selanjutnya data disajikan dalam bentuk analisis deskriptif yang meliputi kelembagaan sekolah, tenaga guru (pendidik) dan tenaga kependidikan (tendik) formal. B. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dari pendataan berbasis database Intraweb 2012 disederhanakan dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dalam beberapa variabel berdasarkan data NUPTK. Hasil analisis disajikan dalam bentuk narasi atau deskripsi singkat dan didukung oleh tampilan gambar untuk mempermudah pemahaman. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 7

19 Dalam era informasi sekarang ini, analisis deskriptif Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) telah menjadi kebutuhan utama sebagai bahan untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses serta peningkatan mutu pendidikan dan relevansinya yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Dalam rangka peningkatan Kompetensi dan Pengembangan Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang berkelanjutan berdasarkan pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang tertuang dalam Pasal 20 bahwa guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan kompetensi akademik dan kompetensi berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni maka tersedianya data yang akurat sangat diperlukan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam melakukan penyusunan program secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Salamun, Ph.D Kepala LPMP Jawa Timur 8 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

20 B A B III A N A L I S I S D E S K R I P T I F D ATA S E K O L A H Awal tahun 2012, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK- PMP) mengembangkan aplikasi baru tentang pendataan PTK di wilayah Indonesia. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang berbasis WEB yang bersifat on-line. Dalam Aplikasi Intraweb, Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) adalah syarat utama atau kunci utama profil sekolah bisa dilakukan proses entry maupun updating didalam database Intraweb. Hal ini berbeda dengan aplikasi pendataan PTK pada tahun sebelumnya yang dikenal dengan SIM NUPTK. Pada aplikasi sebelumnya yang menjadi syarat utama bagi sekolah adalah Nomor Statistik Sekolah (NSS), ketika itu NPSN belum menjadi syarat utama. Hasil Analisa dari penggunaan NPSN yang dijadikan syarat utama dalam proses pendataan profil sekolah di Aplikasi Intraweb, setelah Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur bersamasama dengan 38 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur melakukan proses updating Profil Sekolah dan Profil PTK pada bulan Maret s.d. Oktober 2012 adalah diketahui bahwasanya sekolahsekolah yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur masih banyak yang belum memiliki NPSN. Dan apabila dilakukan analisa lebih lanjut maka akan diketahui bahwasanya sekolah-sekolah yang belum memiliki NPSN itu sebagian besar adalah sekolah di jenjang Taman Kanak-Kanak (TK). Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 9

21 Hasil Analisa tersebut dapat kita dapatkan dengan membandingkan jumlah keseluruhan sekolah-sekolah yang ada di Provinsi Jawa Timur yang telah masuk dalam database Aplikasi Intraweb Tahun 2012 dengan data di Aplikasi SIM NUPTK Tahun Secara keseluruhan/umum jika kita bandingkan data jumlah sekolah di tahun 2012 dengan tahun 2011 mengalami penurunan jumlah sekolah. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah hasil analisis deskriptif data sekolah yang ada didalam database Aplikasi Intraweb per bulan September Grafik 3.1. Grafik 3.1 menunjukkan jumlah sekolah negeri di semua jenjang pendidikan formal pada tahun 2012 dan tahun 2011 di Provinsi Jawa Timur. Terlihat secara umum bahwasanya terjadi penurunan jumlah Sekolah Negeri di semua jenjang tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun Dan seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa penurunan jumlah sekolah ini terjadi karena masih banyaknya sekolah-sekolah negeri di Provinsi Jawa Timur yang belum memiliki NPSN sehingga sekolah-sekolah tersebut tidak bisa masuk kedalam database Aplikasi Intraweb Tren penurunan jumlah sekolah di tahun 2012 dengan tahun 2011 juga terjadi pada sekolah-sekolah Swasta di semua jenjang pendidikan formal. 10 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

22 Hal ini bisa ditunjukkan pada Grafik 3.2. bahwasanya pada Sekolah Swasta di semua jenjang pendidikan formal juga terjadi penurunan jumlah sekolah. Faktor penyebab terjadinya Grafik 3.2 penurunan jumlah sekolah swasta ini adalah juga sama dengan faktor penyebab terjadinya penurunan jumlah sekolah negeri yaitu faktor mengenai NPSN. Untuk lebih jelasnya melihat persentase penurunan jumlah sekolah negeri dan jumlah sekolah swasta di semua jenjang pendidikan formal di tahun 2012 dan tahun 2011 di Provinsi Jawa Timur bisa dilihat dalam Grafik 3.3. T erlihat dalam grafik bahwasanya masih banyak Sekolah Negeri di Provinsi Jawa Timur yang masih belum memiliki NPSN jika dibandingkan dengan sekolah Swasta. Grafik 3.3 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 11

23 Dengan berdasarkan data tersebut maka pihak sekolah yang masih belum memiliki NPSN melalui Kepala Sekolah dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat segera melakukan pengajuan NPSN ke pemerintahan pusat melalui Kemendikbud. Karena legalitas secara hukum pendirian sekolah baik itu sekolah negeri maupun sekolah swasta yang diakui oleh Kemendikbud saat ini adalah sekolah negeri/swasta yang memiliki NPSN bukan Nomor Induk Statististik Sekolah (NISS) ataupun Nomor Statistik Sekolah (NSS). 12 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

24 Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah Sekolah Berdasarkan Tingkat Dan Status Sekolah Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 13

25 Aplikasi Intraweb 2012 adalah aplikasi pendataan NUPTK di tahun 2012 yang menggantikan Aplikasi SIM NUPTK. Aplikasi Intraweb adalah aplikasi yang berbasis web yang mensyaratkan satuan pendidikan di wilayah Nusantara harus memiliki NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional). Sehingga satuan pendidikan yang masuk dalam database Intraweb memiliki legalitas hukum pendirian sekolah yang kuat, jelas dan diakui oleh pemerintah dengan dibuktikannya memiliki NPSN. disain dan layout oleh oki susandono 14 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

26 B A B IV A N A L I S I S D E S K R I P T I F D A T A P E N D I D I K A. Berdasarkan Tingkat Dan Status Sekolah Grafik 4.1 Berdasarkan hasil pengolahan data dari Tabel 4.1 diperoleh Grafik 4.1. yang menggambarkan distribusi pendidik tingkat sekolah dan status sekolah. Terlihat bahwa jumlah pendidik terbesar berada di tingkat Sekolah Dasar (SD) yaitu pendidik atau 55,92% dari seluruh jumlah pendidik di Provinsi Jawa Timur. Jumlah pendidik SD berjumlah besar disebabkan lama pendidikan di SD memang lebih lama daripada di tingkat sekolah lainnya. Berdasarkan status sekolah jumlah pendidik terbesar berada di SD Negeri yaitu pendidik, sangat jauh dengan jumlah pendidik di SD Swasta yang hanya pendidik. Hal ini sesuai dengan jumlah SD Negeri yang memang jauh lebih banyak dari SD Swasta. Sedangkan, jumlah pendidik di Sekolah Swasta terbesar berada di Taman Kanak-Kanak (TK) yaitu pendidik. Hal ini karena jumlah TK Swasta yang lebih besar daripada jumlah sekolah swasta pada tingkat sekolah lainnya. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 15

27 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

28 B. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Status PNS Grafik 4.2 menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah pendidik PNS yang lebih besar yaitu pendidik PNS (57,26%) daripada pendidik Non- Grafik 4.2 PNS yaitu (42,74%). Grafik 4.3., berdasarkan tingkat sekolah dan status PNS, pendidik PNS terbesar berada di tingkat SD yaitu (36,15%) begitu juga dengan pendidik Non-PNS terbesar juga di tingkat SD yaitu (19,77%). Beberapa tingkat sekolah memiliki jumlah pendidik PNS yang lebih besar daripada pendidik Non-PNS, yaitu tingkat SD, SMP, SMA dan SLB. Hanya tingkat TK dan SMK yang memiliki pendidik PNS yang lebih kecil dari Grafik 4.3 pendidik Non- PNS, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa pendidik swasta mempunyai peran yang lebih besar dalam pendidikan di tingkat TK dan SMK. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 17

29 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

30 PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 C. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Jenis Kelamin Hasil pendataan pendidik berdasarkan status PNS dan jenis kelamin di Jawa Timur (Grafik 4.4) diperoleh bahwa baik PNS maupun Non-PNS pendidik berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada yang laki-laki. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan guru di masa yang akan datang perlu ditambahkan pendidik berjenis kelamin laki-laki. Grafik 4.5 memperlihatkan bahwa hampir di semua tingkat sekolah pendidik berjenis kelamin pergrafik 4.4 empuan lebih banyak daripada laki-laki, hanya SMK yang memiliki pendidik laki-laki lebih banyak daripada pendidik perempuan meskipun hanya selisih orang yaitu pendidik laki-laki dan pendidik perempuan. Jumlah pendidik perempuan terbanyak mengajar di SD yaitu yang merupakan 53,60% dari Grafik 4.5 seluruh pendidik perempuan di Jawa Timur atau 32,64% dari seluruh pendidik di Jawa Timur. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 19

31 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

32 Tabel 4.4. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 21

33 ANALISIS DESKRIPTIF DATA PENDIDIK A. Berdasarkan Tingkat Dan Status Sekolah B. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Status PNS C. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Jenis Kelamin D. Berdasarkan Status Pegawai E. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Kualifikasi Pendidikan F. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Golongan PNS G. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Kualifikasi Pendidikan Dan Usia H. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Masa Kerja 22 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

34 D. Berdasarkan Status Pegawai Berdasarkan Grafik 4.6 dapat disimpulkan jumlah tertinggi tenaga pendidik berdasarkan status pegawai adalah pegawai PNS sebanyak orang (55,66%), jumlah tertinggi kedua dan ketiga secara berurutan adalah pegawai dengan status Guru Tidak Tetap (GTT) sebanyak orang (20,10%) dan pegawai dengan status Guru Tetap Yayasan (GTY) sebanyak orang (17,82%). Selain itu yang perlu kita perhatikan dalam grafik di atas adalah data null, diketahui masih Grafik 4.6 terdapat data NULL sebanyak 253 orang, berarti masih terdapat setidaknya 0,07% dari jumlah keseluruhan tenaga pendidik yang belum terdata dengan benar. Data NULL disebabkan karena adanya kekurangan pengisian data pada item status pegawai, sehingga data yang kosong tersebut terbaca sebagai data NULL. Detail data dapat terlihat dalam Tabel 4.5. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 23

35 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

36 PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 E. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Kualifikasi Pendidikan Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 diketahui bahwa tingkat pendidikan guru PNS yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan yaitu setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik pendidikan mingrafik 4.7 imum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) lebih banyak dari guru Non-PNS. Guru PNS S1 keatas sebanyak orang (48,30%) dan guru Non-PNS yang S1 keatas sebanyak orang (26,82%). Sedangkan guru PNS dibawah S1 sebanyak orang (9,27%) dan guru Non-PNS yang berpendidikan dibawah S1 sebanyak Grafik orang (15,42%). Jadi masih ada guru di Jawa Timur atau 24,69% dari total jumlah guru di Jawa Timur yang belum memenuhi standar kualifikasi akademik (Grafik 4.7). Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 25

37 Temuan dari pengolahan data (Grafik 4.8) berdasarkan tingkat sekolah memperlihatkan bahwa pendidik yang belum S1 tersebar di SD yaitu guru (16,20%), TK sebanyak guru (6,45%), SMP sebanyak guru (1,34%), SMK sebanyak orang (0,37%), SMA sebanyak 797 guru (0,22%) dan SLB sebanyak 391 guru (0,11%). Sedangkan distribusi guru yang berpendidikan S1 keatas dari yang terbesar sampai terkecil adalah SD sebanyak orang (39,60%), SMP sebanyak orang (17,01%), SMA sebanyak orang (6,68%), SMK sebanyak orang (5,69%), TK sebanyak orang (5,51%), dan SLB sebanyak orang (0,44%). Berdasarkan penjabaran di atas diketahui bahwa pendidik yang belum memenuhi standar kualifikasi akademik pendidikan terbanyak di lingkungan SD yaitu guru (16,20%). 26 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

38 Tabel 4.6. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 27

39 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

40 F. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Golongan PNS Hasil pengolahan data pendidik berdasarkan golongan PNS (Grafik 4.9) diketahui bahwa pendidik dengan golongan IV/a memiliki jumlah terbesar yaitu guru atau 39,45%, selanjutnya diurutan kedua pendidik dengan golongan IV/b sejumlah guru (20,12%). Sedangkan pendidik dengan golongan IV/c keatas mempunyai jumlah guru terkecil yaitu 451 guru (0,22%). Jumlah pendidik yang cukup besar pada golongan IV/a dan IV/b mengindikasikan bahwa pada golongan tersebut, pendidik kesulitan untuk naik Grafik 4.10 pangkat ke jenjang berikutnya. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 29 Detail data terlihat pada Tabel 4.8 s.d. Tabel tentang Grafik 4.10 pendidik yang dikelompokkan berdasarkan golongan dan tingkat sekolah menunjukkan bahwa semua golongan PNS terbesar berada di SD, yaitu golongan II sejumlah orang, golongan III sejumlah orang dan golongan IV sejumlah orang. Grafik 4.9

41 Hampir di setiap tingkat sekolah menunjukkan bahwa semakin tinggi golongan maka semakin besar jumlah anggotanya, kecuali tingkat TK dan SMK. Pendidik golongan II di tingkat sekolah TK lebih banyak daripada dua golongan yang lain. Sehingga guru-guru di TK perlu dihimbau dan dibantu untuk meningkatkan kompetensinya yang akhirnya berimbas pada kenaikan pangkatnya. Sedangkan di tingkat SMK, pendidik golongan III lebih banyak daripada pendidik golongan IV. 30 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

42 Tabel 4.8. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 31

43 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

44 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 33

45 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

46 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 35

47 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

48 G. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Kualifikasi Pendidikan Dan Usia Pengolahan data pendidik berdasarkan kualifikasi pendidikan dan kelompok usia digambarkan dengan diagram silinder (Grafik 4.11) menunjukkan bahwa hampir di semua kelompok usia didominasi oleh pendidik dengan kualifikasi S1. Hanya kelompok usia kurang dan sampai 20 tahun yang mempunyai guru dengan kualifikasi di bawah S1 yaitu orang, lebih Grafik 4.11 banyak 629 orang dari guru yang berkualifikasi S1 yaitu orang. Jumlah pendidik dengan kualifikasi S1 terbesar di kelompok usia 21 sampai dengan 45 tahun yaitu orang. Jumlah pendidik dengan kualifikasi di bawah S1 terbesar juga ada di kelompok usia 21 sampai dengan 45 tahun yaitu orang. Pengelompokkan pendidik berdasarkan tingkat sekolah dan kelompok usia yang terlihat pada Grafik 4.12 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut. Jumlah pendidik dengan kelompok usia 21 sampai dengan 45 tahun mendominasi di semua tingkat sekolah. Selanjutnya pendidik dengan kelompok usia 46 sampai dengan 55 tahun menempati urutan terbanyak kedua juga di semua tingkat sekolah. Jumlah kelompok usia 21 sampai dengan 45 tahun tersebut terbesar di lingkungan SD yaitu guru (29,39%). Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 37

49 Sedangkan jumlah kelompok usia 46 sampai 55 tahun terbesar juga di lingkungan SD yaitu guru (19,38%). Jumlah pendidik dengan kelompok usia di atas 56 tahun terbesar juga di lingkungan SD yaitu guru (5,37%). Selanjutnya, berturut-turut di tingkat sekolah SMP dengan jumlah Grafik guru (0,81%), SMA dengan jumlah guru (0,45%), TK dengan jumlah guru (0,36%), SMK dengan jumlah 981 guru (0,28%) dan SLB dengan jumlah 85 guru (0,02%). Pendidik kelompok usia di atas 56 tahun yang seluruhnya berjumlah guru (7,29%) patut mendapat perhatian, karena sudah mendekati masa pensiun, perlu dipikirkan kebutuhan guru penggantinya antara lain: tingkat sekolah, mata pelajaran yang diampu, jenis kelamin dan daerah kabupaten/kota di mana guru tersebut mengabdi. Detail data dapat dilihat pada Tabel 4.14 s.d. Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

50 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 39

51 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

52 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 41

53 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

54 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 43

55 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

56 H. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Masa Kerja Hasil pengolahan data dari Tabel 4.20 s.d. Tabel 4.25 berdasarkan status PNS dan masa kerja dapat dilihat pada Grafik Guru PNS terbesar pada kelompok masa kerja lebih dari 24 tahun yaitu orang, selanjutnya di urutan kedua pada kelompok masa kerja 15 sampai dengan 24 tahun Grafik 4.13 yaitu orang. Semakin lama masa kerja jumlah guru PNS semakin banyak, karena guru PNS sebagian besar berhenti sebagai pendidik saat pensiun dari PNS. Sedangkan guru Non-PNS terbesar pada kelompok masa kerja 5 sampai 14 tahun yaitu orang, selanjutnya di urutan kedua pada kelompok masa kerja kurang dari 5 tahun yaitu orang. Hal ini menunjukkan bahwa guru Non-PNS sebagian besar bertahan sebagai pendidik sampai masa kerja 14 tahun. Setelah 14 tahun, semakin lama masa kerja jumlah pendidik Non-PNS ini semakin berkurang. Hasil pendataan pendidik berdasarkan tingkat sekolah dan masa kerja dapat dilihat pada Grafik Semua kelompok masa kerja terbanyak berada di lingkungan SD yaitu kelompok masa kerja di bawah 5 tahun, 5 sampai dengan 14 tahun, 15 sampai dengan 24 tahun, dan di atas 24 tahun. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 45

57 Dilingkungan SD tersebut yang terbanyak adalah pendidik dengan masa kerja di atas 24 tahun yaitu guru. Pendidik dengan masa Grafik 4.14 kerja di atas 24 tahun ini terkecil jumlahnya di tingkat sekolah TK dan SMK. Sedangkan di tingkat sekolah yang lain, seperti TK, SMP, SMA, dan SMK pendidik dengan masa kerja 5 sampai dengan 14 tahun yang terbesar jumlahnya. 46 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

58 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 47

59 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

60 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 49

61 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

62 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 51

63 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

64 B A B V A N A L I S I S D E S K R I P T I F D A T A T E N A G A K P E N D I D I K A N (T E N D I K) A. Berdasarkan Tingkat Dan Status Sekolah Grafik 5.1 Tenaga kependidikan adalah tenaga yang bekerja pada satuan pendidikan selain tenaga pendidik. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Yang termasuk dalam tenaga kependidikan antara lain : bendahara, kepala TU, kepala perpustakaan, laboran, pesuruh, petugas instalasi, pustakawan, staff TU dan teknisi lab. Dari Tabel 5.1 dan Grafik 5.1 diketahui bahwa data tenaga kependidikan di Provinsi Jawa Timur secara kumulatif berjumlah orang. Jumlah tersebut tersebar pada tiap jenjang pendidikan. Dilihat dari grafik, tampak jumlah tenaga kependidikan tertinggi terdapat pada jenjang SD negeri, yaitu orang atau 43,00% dari jumlah keseluruhan tenaga kependidikan, jika dibandingkan dengan SD swasta, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 53

65 jumlah tenaga kependidikan menunjukkan ketimpangan tajam, hanya sebesar 14,05% atau orang. Jumlah tertinggi kedua ialah jenjang SMP negeri sekitar 35,72% atau orang. Sama halnya dengan jenjang SD, terdapat selisih jumlah yang sangat besar antara negeri dan swasta, jumlah tenaga kependidikan pada SMP swasta hanya orang atau sekitar 28,67% dari jumlah keseluruhan. Sedangkan untuk jumlah tenaga kependidikan terendah terdapat pada jenjang SLB baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta. Dari total 84 orang tenaga kependidikan, 0,08% atau 28 orang terdapat di sekolah negeri dan 0,54% atau 56 orang terdapat di sekolah swasta. Jumlah ini merupakan jumlah tenaga kependidikan terendah pada satuan pendidikan provinsi Jawa Timur, Hal ini disebabkan karena jumlah SLB paling kecil dibandingkan dengan jenjang pendidikan lainnya. 54 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

66 Tabel 5.1 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 55

67 ANALISIS DESKRIPTIF DATA TENAGA KEPENDIDIKAN (TENDIK) A. Berdasarkan Tingkat Dan Status Sekolah B. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Status PNS C. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Jenis Kelamin D. Berdasarkan Status Pegawai E. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Kualifikasi Pendidikan F. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Golongan PNS G. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Kualifikasi Pendidikan Dan Usia H. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Masa Kerja 56 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

68 B. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Status PNS Dari Grafik 5.2 dapat disimpulkan bahwa mayoritas tenaga kependidikan yang tersebar di Provinsi Jawa Timur adalah tenaga kependidikan yang Grafik 5.2 berstatus Non PNS, melebihi separuh dari jumlah keseluruhan tenaga kependidikan yaitu 66,11% atau orang dan selebihnya orang atau sekitar 33,89% yang berstatus PNS. Sedangkan bila dilihat berdasarkan sebaran tenaga kependidikan pada tiap jenjang pendidikan (Grafik 5.3). Jumlah Non PNS tertinggi adalah di jenjang SMP ( orang atau 33,31%) dan jumlah PNS tertinggi terdapat pada jenjang SD (7.244 orang atau 45,92%). Semua jenjang sekolah memiliki jumlah tenaga kependidikan Non PNS yang lebih besar daripada tenaga kependidikan PNS. Grafik 5.3 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 57

69 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

70 C. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Jenis Kelamin Kondisi tenaga kependidikan di Provinsi Jawa Timur bila ditinjau dalam perspektif gender menunjukkan perbedaan yang tajam. Hal ini dibuktikan melalui Grafik 5.4 dengan Grafik 5.4 komposisi tenaga kependidikan laki-laki lebih banyak dari pada perempuan. Sebagaimana dilukiskan dalam grafik tersebut, mayoritas tenaga kependidikan berjenis kelamin laki-laki sebanyak orang atau 71,10% dan selebihnya orang atau 28,90% berjenis kelamin perempuan. Pada jenjang TK, terjadi keseimbangan antara jumlah tenaga kependidikan laki-laki dan perempuan (Grafik 5.5). Namun hal ini berbanding terbalik ketika Grafik 5.5 kita melihat proporsi tenaga kependidikan laki-laki dan perempuan yang ada di jenjang SD. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 59

71 Perbedaan jumlah yang terlihat sangat mencolok, yaitu tenaga kependidikan berjenis kelamin laki-laki sebanyak orang dan selebihnya orang berjenis kelamin perempuan. Kondisi data tersebut dapat dikatakan sepatutnya apabila dilihat dari segi tugas sebagai tenaga kependidikan, bidang pekerjaan yang mengutamakan kekuatan fisik pada umumnya ditangani oleh laki-laki dan pekerjaan yang tidak terlalu menuntut kekuatan fisik cenderung akan dilakukan oleh perempuan. Sumber data dapat dilihat pada Tabel 5.3 dan Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

72 Tabel 5.3 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 61

73 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

74 D. Berdasarkan Status Pegawai Grafik 5.6 Berdasarkan Grafik 5.6 dapat disimpulkan jumlah tertinggi tenaga kependidikan berdasarkan status pegawai adalah honorer sebanyak orang atau setara dengan 36,81%, Jumlah tertinggi kedua adalah status pegawai PNS sebanyak orang atau 33,73%. Selain itu yang perlu kita perhatikan dalam grafik di atas adalah data null, diketahui masih terdapat data null sebanyak 53 orang, berarti masih terdapat setidaknya 0,11% dari jumlah keseluruhan tenaga kependidikan yang belum terdata dengan benar, data null disebabkan karena adanya kekurangan pengisian data pada item status pegawai, sehingga data yang kosong tersebut terbaca sebagai data null. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 63

75 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

76 E. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Kualifikasi Pendidikan Berdasarkan Tabel 5.6 dan Tabel 5.7 tampak pada Grafik 5.7, dapat kita ketahui bahwa kualifikasi pendidikan didominasi oleh tenaga kependidikan yang berpendidikan Grafik 5.7 dibawah S1. Dijelaskan bahwa tingkat pendidikan tenaga kependidikan dengan status pegawai Non PNS yang mempunyai kualifikasi pendidikan dibawah S1 lebih banyak daripada tenaga kependidikan dengan status pegawai PNS. Tenaga kependidikan Non PNS yang berpendidikan dibawah S1 sebanyak orang (55,59%) dan tenaga kependidikan PNS yang berpendidikan dibawah S1 sebanyak orang (28,72%). Sehingga total masih terdapat setidaknya Grafik ,31% tenaga kependidikan yang belum mempunyai kualifikasi akademik S1. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 65

77 Pada grafik di atas, ditunjukkan masih ada data null sebesar 976 orang (0,42%), data tersebut muncul disebabkan karena adanya kekurangan pengisian data pada item tingkat pendidikan, sehingga data yang kosong tersebut terbaca sebagai data null. Pada Grafik 5.8 dapat kita ketahui bahwa tenaga kependidikan yang belum berpendidikan S1 dari jumlah terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut : jenjang SD sebanyak orang (32,99%), SMP sebanyak orang (27,87%), SMA sebanyak orang (11,29%), SMK sebanyak orang (9,92%), TK sebanyak 980 orang (2,11%) dan SLB sebanyak 71 orang (0,15%). Sedangkan berikut ini adalah urutan data terbesar sampai terkecil untuk tenaga kependidikan yang telah berpendidikan S1 atau lebih dari S1. Jenjang SMP sebanyak orang (5,82%), SD sebanyak orang (2,97%), SMA sebanyak orang (2,55%), SMK sebanyak 906 orang (1,95%), TK sebanyak 136 orang (0,29%) dan SLB sebanyak 9 orang (0,02%). 66 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

78 Tabel 5.6 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 67

79 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

80 F. Berdasarkan Tingkat Sekolah Dan Golongan PNS Pangkat dan golongan adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian. Memperhatikan Grafik 5.9 grafik di samping kiri tampak bahwa tenaga kependidikan dengan golongan lebih kecil dari III/a memiliki jumlah terbesar yaitu orang atau 81,35% dari jumlah keseluruhan. Jumlah terbesar kedua adalah tenaga kependidikan yang mempunyai golongan III yaitu orang atau sekitar 18,33%. Sementara itu hanya terdapat 50 orang atau 0,32% tenaga kependidikan yang memiliki golongan IV. Jumlah ini merupakan jumlah tenaga kependidikan terendah apabila dilihat berdasarkan golongan PNS. (Grafik 5.9). Golongan II sebanyak Grafik 5.10 orang banyak tersebar pada jenjang SD (7.169 orang) dan jenjang SMP (3.800 orang). Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 69

81 Sedangkan untuk golongan III paling banyak tersebar pada jenjang SMP (1.828 orang), kemudian diikuti dengan jenjang SMA (660 orang). Masing-masing jenjang pendidikan mempunyai tenaga kependidikan yang bergolongan IV walaupun dengan jumlah yang sangat minim. (Grafik 5.10). 70 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

82 Tabel 5.8 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 71

83 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

84 Tabel 5.10 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 73

85 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

86 Tabel 5.12 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 75

87 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

88 G. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Kualifikasi Pendidikan Dan Usia Memperhatikan data tenaga kependidikan yang diperoleh berdasarkan kualifikasi pendidikan, prosentase sebanyak 84,64% atau orang ditempati oleh tenaga kependidikan yang mempunyai kualifkasi pendidikan dibawah S1 yang tersebar sesuai dengan usia mereka, mayoritas mereka berada di usia tahun. Dalam usia produktif tersebut dapat dimungkinkan saat ini mereka masih dalam tahap menempuh pendidikan S1. (Grafik 5.11). Jika kita menganalisa tenaga kependidikan berdasarkan tingkat sekolah dan usia, diketahui bahwa pada semua jenjang pendidikan, mayoritas tenaga kependidikan berusia tahun dengan prosentase 70,43% dari jumlah keseluruhan. Selanjutnya tenaga kependidikan berusia tahun dengan prosentase 19,85%, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 77

89 diikuti dengan prosentase 6,16% tenaga kependidikan yang berusia <=20 tahun, dan terakhir adalah tenaga kependidikan berusia >=56 tahun dengan prosentase 3,56%. (Grafik 5.12). Sumber data analisa dalam kelompok ini berdasarkan dari Tabel 5.14 s.d. Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

90 Tabel 5.14 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 79

91 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

92 Tabel 5.16 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 81

93 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

94 Tabel 5.18 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 83

95 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

96 H. Berdasarkan Tingkat Sekolah, Status PNS Dan Masa Kerja Prosentase 39,49% merupakan jumlah masa kerja tertinggi yang dimiliki oleh tenaga kependidikan dengan masa kerja 5-14 tahun, yaitu orang. Selain itu apabila dianalisa berdasarkan status PNS, tenaga kependidikan yang memiliki Grafik 5.13 masa kerja 5-14 tahun tersebut juga merupakan jumlah terbesar dibandingkan dengan masa kerja lainnya, yaitu PNS (4.877 orang) dan Non PNS ( orang). Namun sangat disayangkan, kembali masih ditemukan data null untuk data tenaga kependidikan berdasarkan masa kerja. Jumlah data null sangat besar, yaitu orang. Dengan kata lain terdapat 2,61% dari jumlah keseluruhan tenaga kependidikan yang Grafik 5.14 disebabkan karena adanya kekurangan pengisian data pada item TMT (Terhitung Mulai Tugas), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 85

97 sehingga data yang kosong tersebut terbaca sebagai data null. (Grafik 5.13). Sedangkan bila kita lihat dari sebaran tenaga kependidikan berdasarkan tingkat sekolah dan masa kerja, terdapat empat jenjang pendidikan, yaitu SD dengan SMP, SMA dengan SMK yang dapat dikatakan hampir sejajar dengan perbedaan jumlah yang tidak terlalu signifikan. Masa kerja <5 tahun, perbandingannya ialah 10,53% dan 8,40% untuk jenjang SD dan SMP, 3,04% dan 3,96% untuk jenjang SMA dan SMK. Masa kerja 5-14 tahun dengan perbandingan 13,38% dan 13,95% untuk jenjang SD dan SMP, pada jenjang SMA dan SMK yaitu 6,01% dan 4,88%. Selanjutnya untuk masa kerja tahun pada jenjang SD dan SMP adalah 6,10% dan 6,85%, pada jenjang SMA dan SMK ialah 3,00% dan 1,83%. Dan terakhir pada masa kerja >24 tahun, perbandingan prosentase pada jenjang SD dan SMP adalah 4,84% dan 4,51%, sedangkan untuk jenjang SMA dan SMK adalah 2,13% dan 1,32%. (Grafik 5.14) 86 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

98 Tabel 5.20 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 87

99 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

100 Tabel 5.22 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 89

101 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

102 Tabel 5.24 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 91

103 Tabel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

104 B A B VI P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penyajian di atas dapat disimpulkan bahwa identitas kelembagaan atau sekolah untuk formal memiliki kualitas data cukup baik. Yang perlu diperhatikan dalam profil sekolah pada tahun 2012 ini terdapat perbedaan jumlah sekolah jika dibandingkan dengan jumlah sekolah riil yang ada di masing-masing kabupaten/ kota Provinsi Jawa Timur. Hal ini disebabkan karena Aplikasi Intraweb 2012 mensyaratkan data sekolah yang masuk dalam database Intraweb 2012 harus memiliki NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional). Sehingga satuan pendidikan yang belum memiliki NPSN tidak bisa dimasukkan dalam database Intraweb. Selain itu dampak dari satuan pendidikan yang belum memiliki NPSN mengakibatkan para Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang bernaung dalam satuan pendidikan tersebut tidak bisa masuk ke dalam database Intraweb, sehingga mengakibatkan jumlah PTK yang ada didalam database Intraweb juga tidak akan sama dengan jumlah PTK riil di masing-masing kabupaten/ kota Provinsi Jawa Timur. Kualitas data PTK yang terdapat dalam database Intraweb memiliki kualitas data yang baik meskipun secara kuantitas/jumlah PTK mengalami penurunan jumlah yang dikarenakan faktor NPSN sekolah. Selain itu, dari 8 (delapan) profil PTK yang disajikan masih juga terdapat profil-profil yang masih memiliki data yang bersifat NULL. Akan tetapi data yang bersifal null ini masih bisa ditoleransi karena memiliki persentase yang kecil dibandingkan secara keseluruhan. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur 93

105 B. Rekomendasi Untuk penyempurnaan buku Profil PTK dan Satuan Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur tahun mendatang dimohon kepada para pemangku kebijakan di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota maupun Kecamatan untuk: 1. Senantiasa memberikan motivasi kepada para operator pendataan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara optimal; 2. Operator Pendataan PTK di tingkat Kabupaten/Kota maupun Kecamatan secara bersama-sama dengan sekolah dan PTK secara berkala tetap melakukan proses updating/koreksi data sehingga data yang dimiliki memiliki kualitas yang baik dan reliable dapat dipertanggungjawabkan; 3. Operator Pendataan PTK di tingkat Kabupaten/Kota maupun Kecamatan senantiasa selalu melakukan peningkatan kualitas data PTK yang dimiliki, sehingga data-data yang bersifat NULL dapat dikurangi ataupun dihilangkan; 4. Sekolah-sekolah yang masih belum memiliki NPSN melalui Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota harus segera melakukan pengajuan NPSN ke pemerintahan pusat melalui Kemendikbud; 5. Melakukan penambahan jumlah operator pendataan PTK di tingkat kabupaten/kota/kecamatan sehingga proses updating data PTK dapat cepat terselesaikan. 94 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

106 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI JAWA TIMUR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR 2012 i ii SAMBUTAN

Lebih terperinci

KABUPATEN PEMALANG DALAM ANGKA TAHUN 2015

KABUPATEN PEMALANG DALAM ANGKA TAHUN 2015 PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN PEMALANG DALAM ANGKA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 2015 hal. i H. JUNAEDI, SH., MM. Bupati Pemalang BUPATI PEMALANG MUKTI AGUNG WIBOWO,

Lebih terperinci

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 Disajikan dalam Workshop Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV.GAMBARAN UMUM PENELITIAN. pendidikan di kota Bandar Lampung sudah dapat terbilang cukup baik dalam

BAB IV.GAMBARAN UMUM PENELITIAN. pendidikan di kota Bandar Lampung sudah dapat terbilang cukup baik dalam 49 BAB IV.GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Pendidikan di Kota Bandar Lampung Pendidikan menjadi sebuah tolak ukur suatu daerah dalam menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global. Sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakng Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. N a m a :... No. Peserta :... NUPTK :... Mapel :... Instansi :... Alamat :... No. HP. :...

SURAT PERNYATAAN. N a m a :... No. Peserta :... NUPTK :... Mapel :... Instansi :... Alamat :... No. HP. :... PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 102 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Jln. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate Medan 20221 Telp. 061-6613365, Telp/Fax. (061) 6614002 website: http://plpg.unimed.ac.id, e-mail: mansyah.sihombing@gmail.com

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU TAHUN 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU TAHUN 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU TAHUN 2013 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, memuat aturan tentang kewajiban setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk

Lebih terperinci

DESKRIPTIF STATISTIK GURU DAN PENGAWAS PAIS

DESKRIPTIF STATISTIK GURU DAN PENGAWAS PAIS DESKRIPTIF STATISTIK GURU DAN PENGAWAS PAIS Deskriptif Statistik Guru dan Pengawas PAIS Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009 I. Guru PAIS A. Lembaga Secara kelembagaan jumlah Guru PAIS secara total

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BAHAN INFORMASI DAN PUBLIKASI SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

NUPTK. Admin SUDAH. Institusi. diharuskan. tersebut. Sekolah. bukan institusi. Sekolah. April 2, 2014

NUPTK. Admin SUDAH. Institusi. diharuskan. tersebut. Sekolah. bukan institusi. Sekolah. April 2, 2014 PERBAIKAN / PERUBAHAN / MUTASI DATA NUPTK DAN PENGAJUAN NUPTK KETENTUAN DAN PERSYARATAN PERBAIKAN / PERUBAHAN / MUTASI DATAA NUPTK : DI BERITAHUKAN KEPADA SELURUH PTK ( GURU / KEPALA SEKOLAH / TENAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TEKNIS. Oleh: Winarno, M.Sc

KEBIJAKAN TEKNIS. Oleh: Winarno, M.Sc KEBIJAKAN TEKNIS Oleh: Winarno, M.Sc 1 Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2004-2009 menetapkan bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH 1 BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang :

Lebih terperinci

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SATUAN PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN ATAU DIDIRIKAN PEMERINTAH DAERAH Menimbang : Mengingat : DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian SMP-RSBI RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sekolah yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana baru sampai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang bermutu. Karwati (2013:47) ada tiga pilar fungsi sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang bermutu. Karwati (2013:47) ada tiga pilar fungsi sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan institusi paling depan dalam menjalankan proses pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus mampu mengembangkan seluruh potensi

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DALAM LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa guru dapat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PERAN PENGAWAS SEKOLAH PENILIK DAN PAMONG BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan LPMP SULSEL, 2016 1 KATA PENGANTAR P uji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya, telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016. Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN riaumandiri.co I. PENDAHULUAN Tujuan pemerintah negara Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

PENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN INFORMAL TAHUN 2014

PENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN INFORMAL TAHUN 2014 PETUNJUK TEKNIS PENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON-FORMAL DAN INFORMAL

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab tantangan-tantangan global

Lebih terperinci

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG HONORARIUM PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN HONORER SEKOLAH NEGERI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASER

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lebih terperinci

IDENTITAS SEKOLAH/INSTANSI/LEMBAGA. 2 (1). TK (2). SD (3). SMP (4). SLB (5). SMA (6). SMK (7). RA (8). MI (9). MTs (10). MA h.

IDENTITAS SEKOLAH/INSTANSI/LEMBAGA. 2 (1). TK (2). SD (3). SMP (4). SLB (5). SMA (6). SMK (7). RA (8). MI (9). MTs (10). MA h. KABUPATEN/KOTA PROVINSI Tertanggal Pengisian Instrumen Ini : : / / 0 0 9 a. Nama Sekolah/Instansi S D N E G E R I P A G E R P E L A H. Sekolah. Kantor Pendidikan Kecamatan. Kantor Dinas Kota/Kab. Kantor

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGISIAN FORMULIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (F-PTK) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

PEDOMAN PENGISIAN FORMULIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (F-PTK) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR Pedoman Umum 1. Formulir disi dengan menggunakan ballpoint dan huruf kapital dan mudah dibaca 2. Formulir Pendidik dan Tenaga Kependidikan (F-PTK) diisi oleh masing-masing individu PTK dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

DRAFT PETUNJUK TEKNIS DRAFT PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK S-1/D-IV PADA JENJANG PENDIDIK ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN

Lebih terperinci

FORMAT A1.1 Formulir Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2010 (Untuk Guru)

FORMAT A1.1 Formulir Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2010 (Untuk Guru) FORMAT A1.1 Formulir Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2010 (Untuk Guru) 1 Nomor Peserta : 2 NUPTK : 3 Nama (Lengkap dgn gelar akademik) : 4 Pola Sertifikasi guru : Penilaian Portofolio/ Pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Upaya yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. 2 PENDAHULUAN Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Demikian halnya dengan sumber daya manusia dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Demikian halnya dengan sumber daya manusia dalam suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia atau ketenagaan merupakan potensi sumber daya yang menjadi bagian integral, aset serta modal penggerak dalam pencapaian tujuan organisasi.

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS TAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami 2 A. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami Misi Universitas Almuslim: 1. Meningkatkan mutu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki peran besar dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Upaya peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Upaya peningkatan kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan selalu menjadi isu sentral dalam penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Upaya peningkatan kualitas pendidikan ini menjadi salah satu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 27 PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN Undang-undang Nomor 2 Tahun 23 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan guru merupakan profesi yang membanggakan, maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. A. Rasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2) tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011

LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN Laporan Hasil Analisis

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt Menimbang : jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 11 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 11 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 11 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

TAHUN : 2006 NOMOR : 06 BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2006 NOMOR : 06 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 674 TAHUN 2006 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang

Lebih terperinci

Kebijakan Teknis PPPPTK Matematika

Kebijakan Teknis PPPPTK Matematika I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 2009 Kebijakan Teknis PPPPTK Matematika GY A Y O M AT E M A T AK A R DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 18 TAHUN 2006 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 18 TAHUN 2006 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

IDENTITAS SEKOLAH/INSTANSI/LEMBAGA. 2 (1). TK (2). SD (3). SMP (4). SLB (5). SMA (6). SMK (7). RA (8). MI (9). MTs (10). MA h.

IDENTITAS SEKOLAH/INSTANSI/LEMBAGA. 2 (1). TK (2). SD (3). SMP (4). SLB (5). SMA (6). SMK (7). RA (8). MI (9). MTs (10). MA h. KABUPATEN/KOTA PROVINSI Tertanggal Pengisian Instrumen Ini : : / / 0 0 9 a. Nama Sekolah/Instansi S D N E G E R I P A G E R P E L A H. Sekolah. Kantor Pendidikan Kecamatan. Kantor Dinas Kota/Kab. Kantor

Lebih terperinci

IDENTITAS SEKOLAH/INSTANSI/LEMBAGA. 2 (1). TK (2). SD (3). SMP (4). SLB (5). SMA (6). SMK (7). RA (8). MI (9). MTs (10). MA h.

IDENTITAS SEKOLAH/INSTANSI/LEMBAGA. 2 (1). TK (2). SD (3). SMP (4). SLB (5). SMA (6). SMK (7). RA (8). MI (9). MTs (10). MA h. KABUPATEN/KOTA PROVINSI Tertanggal Pengisian Instrumen Ini : : / / 0 0 9 a. Nama Sekolah/Instansi S D N E G E R I P A G E R P E L A H. Sekolah. Kantor Pendidikan Kecamatan. Kantor Dinas Kota/Kab. Kantor

Lebih terperinci

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia pada perguruan tinggi yang dimaksud pada tulisan ini adalah dosen dan tenaga kependidikan (karyawan). Dosen bertugas melaksanakan kegiatan pembelajaran,

Lebih terperinci

LAPORAN PPL MANAJEMEN PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO PENDATAAN LABORATORIUM IPA SMA SE-KABUPATEN KULON PROGO

LAPORAN PPL MANAJEMEN PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO PENDATAAN LABORATORIUM IPA SMA SE-KABUPATEN KULON PROGO LAPORAN PPL MANAJEMEN PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO PENDATAAN LABORATORIUM IPA SMA SE-KABUPATEN KULON PROGO Disusun untuk Memenuhi Nilai Akhir Mata Kuliah Praktek Pengalaman Lapangan

Lebih terperinci

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN TENAGA HARIAN LEPAS DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PEMBUATAN DATABASE PROFIL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SE-KAB KLATEN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PEMBUATAN DATABASE PROFIL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SE-KAB KLATEN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PEMBUATAN DATABASE PROFIL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SE-KAB KLATEN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS Dosen Pembimbing Sudiyono, M.Si Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan ujung tombak dalam mempersiapkan generasi yang handal, karena pendidikan diyakini dapat mendorong memaksimalkan potensi siswa. Melalui

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 58 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

2015 PENGARUH GAJI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER SMK BINA WARGA BANDUNG

2015 PENGARUH GAJI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER SMK BINA WARGA BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berperan penting dalam terbentuknya karakter masyarakat yang lebih kritis dan juga mempunyai keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru dalam proses pembelajaran di kelas memainkan peran penting terutama

BAB I PENDAHULUAN. Guru dalam proses pembelajaran di kelas memainkan peran penting terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru dalam proses pembelajaran di kelas memainkan peran penting terutama dalam membantu siswa untuk membangun sikap positif dalam belajar, membangkitkan rasa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, ================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 48 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA S2 KEPENGAWASAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH DAN CALON PENGAWAS SEKOLAH

PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA S2 KEPENGAWASAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH DAN CALON PENGAWAS SEKOLAH PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA S2 KEPENGAWASAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH DAN CALON PENGAWAS SEKOLAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN Nomor : 47 TAHUM 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN Nomor : 47 TAHUM 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN Nomor : 47 TAHUM 2014 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN TUGAS TAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA TAMAN KANAK-KANAK DAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi organisasi tersebut. Keberhasilan perusahaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 24 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 24 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 24 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 795 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak terkecuali guru dapat memperoleh kenaikan pangkat tepat pada waktunya sesuai dengan aturan yang tertuang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan bangsa. Sebagaimana dinyatakan para ahli, bahwa keberhasilan pembangunan negara-negara berkembang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman, Senayan JAKARTA Telepon Laman : kemdikbud.go.id

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman, Senayan JAKARTA Telepon Laman : kemdikbud.go.id KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman, Senayan JAKARTA 10270 Telepon 5711144 Laman : kemdikbud.go.id Nomor : 9950/A4.1/HK/2018 26 Februari 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Penyampaian

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN GURU YANG TELAH MENGIKUTI UJI KOMPETENSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar beralamat di Jl. AH. Nasution Km 13,7 No 495 Cibiru Kota Bandung.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, teknologi dan sikap profesionalisme tinggi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, teknologi dan sikap profesionalisme tinggi yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangsa Indonesia dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan,

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG 1 BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013 BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYIAPAN DAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya program ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

KATA PENGANTAR. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya program ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. KATA PENGANTAR Pelaksanaan Penetapan Jabatan Fungsional Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2007. Agar Penetapan

Lebih terperinci

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP KATA SAMBUTAN Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan ditetapkan dalam rangka pengembangan karier dan peningkatan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan pengelolaan laboratorium

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. SUTIJAB NOMOR 01, WATES YOGYAKARTA 55611 TLN. (0274) 774535 Profil Data Pendidikan 1 KATA PENGANTAR Penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut dibahas mengenai: Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut dibahas mengenai: Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut dibahas mengenai: Latar Belakang Penelitian, Fokus Penelitian, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian dan Definisi Istilah.

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PEMAHAMAN STAKEHOLDERS TENTANG VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

EVALUASI TINGKAT PEMAHAMAN STAKEHOLDERS TENTANG VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG EVALUASI TINGKAT PEMAHAMAN STAKEHOLDERS TENTANG VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Oleh : Tim Survey Universitas Dian Nuswantoro UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 28 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 28 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 28 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAHDI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan nasional yang harus diperhatikan dan menjadi sesuatu yang sangat penting karena berhubungan

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Latar Belakang ULT. Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dinamakan unit layanan terpadu (ULT).

Latar Belakang ULT. Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dinamakan unit layanan terpadu (ULT). Latar Belakang ULT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak Tahun 2006 mempunyai unit kerja yang melayani masyarakat baik langsung maupun tidak langsung di tangani oleh Gerai Informasi Media yang berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY 4.1.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Dinas Pendidikan,

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat Kotawaringin Timur Menurut KOTAMKAB (2015), pada 3 Agustus 1950, Gubernur Kalimantan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 154/OPB/92/04 yang menyatakan

Lebih terperinci