Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik"

Transkripsi

1 Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik A. Pengantar Satuan pendidikan tinggi Islam yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam atau kerap disingkat menjadi PTAI. Yang meliputi Perguruan Tinggi Negeri atau disingkat PTAIN dan Perguruan Tinggi Swasta (PTAIS). Sedangkan berdasarkan jenisnya pada PTAIN dibagi menjadi 3 kategori, yakni Universitas, Institut dan Sekolah Tinggi, dan untuk PTAIS dibagi menjadi 3 kategori, FAI, Institut dan Sekolah Tinggi. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) adalah bentuk Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam disiplin ilmu keagamaan Islam. Universitas Islam Negeri (UIN) adalah bentuk Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik pada sejumlah disiplin ilmu pengetahuan termasuk ilmu pengetahuan di luar studi ke Islaman. 123

2 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Institut Agama Islam Negeri (IAIN) adalah bentuk Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam disiplin ilmu keagamaan Islam. Fungsi pengawasan pada Pendidikan Tinggi Islam Swasta (PTAIS) dilakukan oleh Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (KOPERTAIS) yang secara tidak langsung di perankan oleh UIN/IAIN. Adapun jumlah Kopertais seluruh Indonesia sebanyak 13 Kopertais. B. Analisis Deskriptif Data 1. Lembaga Jumlah lembaga yang berhasil dikumpulkan oleh Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Setditjen Pendidikan Islam, untuk tahun akademik , secara nasional sebanyak 645 lembaga PTAI, yang terdiri dari 52 (8,06%) Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan 593 (91,94%) Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS). Dari tahun ke tahun jumlah PTAIS terus bertambah, tahun ini mengalami kenaikan 36 (6,46%) lembaga dari 557 di tahun menjadi 593 lembaga di tahun Hal ini menggambarkan besarnya peran swasta dalam menyelenggarakan layanan pendidikan Tinggi Islam bagi masyarakat. Tapi disisi lain banyak juga lembaga PTAIS yang tidak aktif/tutup dikarenakan tidak adanya mahasiswa atau kurangnya peminat yang mendaftar menjadi mahasiswa. 124

3 Ini suatu tantangan bagi Kementerian Agama bagaimana meningkatkan citra Perguruan Tinggi Agama Islam di masyarakat sehingga minat untuk masuk ke PTAI makin meningkat. Gambar 4.1. Jumlah PTAI Menurut Status Lembaga Dilihat berdasarkan jenis dan status lembaga, seluruh PTAI yang berbentuk Universitas dan FAI terdiri dari 99 lembaga (15,35%); 44 lembaga (6,82%) berbentuk Institut dan yang berbentuk Sekolah Tinggi 502 lembaga (77,83%). 125

4 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Gambar 4.2. Jumlah PTAI Menurut Jenis Lembaga Jika dirinci lebih detil lagi berdasarkan jenis dan status lembaga, untuk PTAIN sejumlah 52 lembaga terdiri dari 6 lembaga (11,54%) berbentuk Universitas, 16 lembaga (30,77%) berbentuk Institut dan 30 lembaga (57,69%) berbentuk Sekolah Tinggi. Sedangkan dari 593 PTAIS yang berbentuk FAI sebanyak 93 lembaga (15,68%), berbentuk Institut 28 lembaga (4,72%) dan berbentuk Sekolah Tinggi sebanyak 472 lembaga (79,60%). Di lingkungan PTAI ditahun 2012 terdapat 2 lembaga yang mengalami peninggakan status dari Sekolah Tinggi menjadi Institut, yaitu STAIN Bengkulu menjadi IAIN Bengkulu dan satu lembaga swasta berubah menjadi negeri yaitu STAI Gajah Putih Takengon Aceh menjadi STAIN Gajah Putih. Namun untuk pendataan pendidikan Islam tahun ini, STAIN Gajah Putih masih masuk ke kopertais V Aceh dikarenakan operasional baru berlangsung untuk tahun akademik

5 Gambar 4.3. Jumlah PTAI Menurut Jenis dan Status Lembaga Apabila kita lihat sebaran jumlah lembaga total per propinsi, maka propinsi Jawa Timur memiliki jumlah lembaga terbanyak dengan 131 PTAI, terdiri dari 7 PTAIN dan 124 PTAIS. Diikuti propinsi Jawa Barat dengan 99 PTAI, terdiri dari 2 PTAIN dan 97 PTAIS. Propinsi yang tidak memiliki lembaga Perguruan Tinggi Negeri, yaitu propinsi Kep. Riau, DKI Jakarta, Bali, NTT, dan Sulawesi Barat. UIN Syarif Hidayatullah secara geografis masuk ke wilayah provinsi Banten, Kab. Tangerang Selatan. Sedangkan provinsi yang tidak memiliki lembaga Perguruan Tinggi Swasta, yaitu propinsi Kep. Bangka Belitung, Sulawesi Utara, dan Gorontalo. 127

6 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Gambar 4.4. Sebaran Lembaga PTAI Berdasarkan Provinsi Jumlah program studi seluruhnya di lingkungan pendidikan Islam tercatat sebanyak program studi yang terdiri dari 868 program studi di PTAIN dan program studi di PTAIS. Dari 868 jumlah program studi di PTAIN dengan peringkat akreditasi A tercatat sebanyak 80 prodi (9,22%), peringkat B 415 prodi (47,81%), peringkat C 218 prodi (25,12%). Dan prodi yang belum terakreditasi sebanyak 155 prodi (17,86%). Untuk PTAIS dengan jumlah prodi, peringkat akreditasi A sebanyak 21 prodi (2,08%), peringkat B 236 prodi (23,39%), peringkat C 326 prodi (32,31%), dan yang belum terakreditasi sebanyak 426 prodi (42,22%). 128

7 Gambar 4.5. Persentase Peringkat Akreditasi Prodi PTAI Dengan masih banyaknya program studi yang belum terakreditasi tersebut tentunya para pelaku pendidikan Islam baik pada Direktorat Pendidkan Tinggi Islam Kementerian Agama dan lembaga Perguruan Tinggi harus bekerja lebih keras lagi dalam pembinaan dan peningkatan pada semua sisi baik dari segi kualitas / mutu pendidikan; peningkatan manajemen, pelayanan dan pengabdian masyarakat serta perbaikan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan. 2. Kemahasiswaan Jumlah keseluruhan mahasiswa PTAI tahun akademik sebanyak orang mahasiswa, terdiri dari orang (46,64%) mahasiswa PTAIN dan orang (53,35%) mahasiswa PTAIS. 129

8 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Gambar 4.6. Jumlah Mahasiswa PTAI Menurut Status Lembaga Jumlah mahasiswa terbanyak berada di provinsi Jawa Timur dengan total orang mahasiswa (23,90%) dari keseluruhan mahasiswa PTAI. Urutan kedua adalah Provinsi Jawa Tengah yang memiliki mahasiwa sebanyak orang mahasiswa atau 8,84%. Jumlah mahasiswa tahun akademik mengalami peningkatan sekitar 18,58% pada PTAIN. Sedangkan pada PTAIS sedikit mengalami penurunan 1,32% dari tahun Apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, dari orang mahasiswa PTAIN, orang mahasiswa (45,18%) berjenis kelamin laki-laki dan orang mahasiswa (54,82%) lainnya berjenis kelamin perempuan. Sedangkan dari orang mahasiswa PTAIS, orang (44,85%) laki-laki dan orang (55,15%) adalah mahasiswa perempuan. 130

9 Gambar 4.7. Jumlah Mahasiswa PTAI Menurut Jenis Kelamin dan Status Lembaga Secara keseluruhan jumlah mahasiswa perempuan pada PTAI lebih banyak dari mahasiswa laki-laki. Mahasiswa perempuan sebanyak orang (55,00%) dan mahasiswa laki-laki sebanyak orang (45,00%). Dilihat berdasarkan jenjang pendidikan yang ditempuh mahasiswa, dari orang mahasiswa PTAIN yang menempuh jenjang pendidikan Diploma sebanyak orang (1,83%), orang (93,26%) mahasiswa jenjang Sarjana (S1), dan selebihnya orang (3,86%) mahasiswa jenjang S2 dan jenjang S3 sebanyak orang mahassiwa (1,04%). Sedangkan di PTAIS dari orang mahasiswa, sebanyak orang (0,82%) menempuh jenjang Diploma, orang (99,78%) belajar pada jenjang Sarjana (S1). Dan 131

10 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l orang mahasiswa (0,36%) menempuh jenjang S2 serta 133 orang mahasiswa (0,04%) menempuh jenjang S3. Gambar 4.8. Jumlah Mahasiswa PTAI Menurut Jenjang Pendidikan dan Status Lembaga Dari data diatas terlihat bahwa mahasiswa mayoritas menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Islam baik pada negeri maupun swasta pada jenjang pendidikan S1 (Sarjana). Bila dilihat dari data tahun sebelumnya jumlah mahasiswa PTAIN yang menempuh jenjang pendidikan S2 dan S3 semakin meningkat. Tercatat data tahun jumlah mahasiswa yang mengambil jenjang pendidikan S2/S3 hanya orang saja atau meningkat sebanyak orang menjadi orang pada tahun sekarang. Sedangkan di PTAIS naik dari jumlah mahassiwa 472 orang di tahun meningkat sebanyak 845 orang mahasiswa 132

11 menjadi orang mahasiswa yang menempuh jenjang S2 dan S3. Peningkatan ini menunjukkan sesuatu yang cukup menggembirakan, bahwa kesadaran dan kepercayaan masyarakat untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi (S2 dan S3) sesudah pendidikan Sarjana (S1) pada pendidikan tinggi Islam sudah lebih baik. 3. Tenaga Akademik Jumlah tenaga akademik tahun pada PTAIN adalah sebanyak orang yang terdiri dari orang (67,37%) dosen berjenis kelamin laki-laki dan orang (32,63%) dosen berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk PTAIS memiliki dosen sebanyak orang dosen dengan rincian orang (79,04%) dosen berjenis kelamin laki-laki dan orang (20,96%) dosen berjenis kelamin perempuan. Dari data dibawah ini terlihat bahwa pada perguruan tinggi Islam baik negeri dan swasta dosen laki-laki jauh lebih dominan dibandingkan dengan dosen perempuan. Secara total dari jumlah dosen orang yang mengajar di PTAI (52 PTAIN dan 593 PTAIS), terdapat orang (73,92%) dosen berjenis kelamin laki-laki dan orang (26,08%) dosen berjenis kelamin perempuan. 133

12 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Gambar 4.9. Jumlah Dosen PTAI Menurut Jenis Kelamin dan Status Lembaga Data dosen yang mengajar pada PTAIN dilihat berdasarkan jenjang pendidikan terakhir menunjukkan bahwa dari sebanyak orang dosen PTAIN, rata-rata dosen berpendidikan Master (S2) yaitu orang dosen (75,75%), dosen yang berpendidikan Sarjana (S1) orang dosen (11,32%). Dan sisanya sebanyak orang dosen (12,93%) berpendidikan Doktor (S3). Sementara untuk dosen PTAIS, dari total dosen orang yang ada, orang dosen (61,16%) berpendidikan Master (S2), orang dosen (31,13%) berpendidikan Sarjana (S1), orang dosen (7,28%) dosen yang berpendidikan Doktor (S3), dan ada juga dosen yang berpendidikan diploma sebanyak 76 orang (0,43%). 134

13 Gambar Jumlah Dosem PTAI Menurut Pendidikan Terakhir dan Status Lembaga Masih banyaknya dosen yang berpendidikan diploma dan S1 di PTAIS dan S1 di PTAIN, dapat dievaluasi bahwa tingkat kualifikasi dosen PTAIS sangat rendah dan rendah pada PTAIN. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan kompetensi dosen yang kualifikasinya rendah tersebut. Sehingga di masa mendatang seluruh dosen PTAI minimal berpendidikan master (S2). Apabila dilihat berdasarkan status dosen di PTAIN dengan total orang dosen terdiri dari orang (76,92%) berstatus PNS, dan dosen luar biasa sebanyak orang (20,87%), dosen honorer dan yayasan masing-maing 247 orang (1,78%) dan 59 orang (0,43%). Sedangkan untuk status dosen di PTAIS dari orang dosen, paling banyak berstatus dosen yayasan yaitu sebesar 135

14 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l orang (51,95%), dosen honorer sebanyak orang (28,74%), dosen luar biasa orang (12,69%), dan hanya sedikit dosen yang berstatus PNS yaitu sebanyak orang (7,28%). Gambar Jumlah Dosen PTAIN dan PTAIS berdasarkan Status Dosen Jenjang jabatan atau pangkat dosen harus memenuhi jumlah angka kredit yang sudah ditetapkan dengan mengacu pada keputusan menteri pendidikan nasional nomor 36/D/0/2011 tentang petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan dosen. Untuk jabatan dosen dari orang dosen di PTAIN, sebagian besar dosen mempunyai jabatan lektor sebanyak orang (32,01%), diikuti asisten ahli orang (24,60%), lektor kepala orang (21,53%) dan professor/guru besar sebanyak 426 orang (3,08%). Sedangkan yang masih masuk sebagai tenaga pengajar sebanyak 222 orang (1,60%). Sisanya

15 orang dosen (17,18%) di PTAIN belum terdata jabatan atau kepangkatannya. Gambar Pangkat/jabatan Dosen di PTAIN Berbeda dengan di PTAIS dari dosen, sebagian besar jabatan dosen adalah asisten ahli sebanyak orang (28,57%), lektor orang (11,42%), lektor kepala 654 orang (3,69%), dan bergelar professor/guru besar sebanyak 177 orang (1,00%). Sisanya orang (55,31%) belum terdata mengenai jabatan atau kepangkatannya. Dari data mengenai jabatan dosen baik di PTAIN dan PTAIS sangatlah berbeda. Di PTAIN sebagian besar jabatan dosen lektor (32,01%) yang sangat berpengaruh pada karir atau jenjang dosen sebagai PNS. Sedangkan di PTAIS jabatan dosen paling banyak adalah asisten ahli (28,57%). Tentunya perbedaan ini disebabkan banyak dosen di PTAIS yang masih belum memenuhi angka kredit yang ditetapkan. 137

16 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Ini menjadi bukti bahwa kualitas dosen pada PTAIS masih kurang dikarenakan dosen yang berpangkat lektor yang sudah mempunyai wewenang untuk mengajar baru 11,42%, lektor kepala 3,69% dan guru besar hanya 1%. Sedangkan pada PTAIN lektor 32,01%, guru besar 3,08% dan lector kepala 21,53%. Gambar Pangkat/jabatan Dosen di PTAIS Dengan jumlah mahasiswa sebanyak orang dan dosen sebanyak orang, maka rasio mahasiswa-dosen PTAIN pada tahun akademik adalah sebesar 21. Sedangkan PTAIS yang memiliki mahasiswa sebanyak orang dan dosen orang, memiliki rasio mahasiswa-dosen sebesar 19. Rasio mahasiswa-dosen tertinggi PTAIN berada di provinsi Sulawesi Utara sebesar 39 selanjutnya provinsi DI. Yogyakarta 32 dan terkahir di provinsi Maluku sebesar 31. Sedangkan untuk PTAIS rasio mahasiswa-dosen tertinggi berada di provinsi Jawa 138

17 Timur sebesar 48 diikuti provinsi Maluku Utara 30 dan Sumatera Barat sebesar 25. Gambar Rasio Mahasiswa dan Dosen Menurut Provinsi dan Status Lembaga Dari rasio mahasiswa-dosen yang cukup tinggi di 3 provinsi tersebut tentunya perlu mendapat perhatian dari pemerintah untuk menambah kebutuhan tenaga pengajar (dosen). Apabila kita bandingkan rasio mahasiswa-dosen antara PTAIN dengan PTAIS, terlihat bahwa PTAIN memiliki jumlah dosen yang lebih memadai dibandingkan dengan PTAIS. 4. Tenaga Kependidikan Untuk memperlancar kegiatan proses perkuliahan di perguruan tinggi Islam perlu adanya dukungan akan tenaga kependidikan di perguruan tinggi Islam. Adapun Jumlah tenaga kependidikan PTAI yang ada dari total orang di PTAI, yang paling banyak adalah di bagian administrasi sebesar orang (63,43%), diikuti pustakawan orang (8,70%), 139

18 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l operator komputer 670 orang (5,70%), laboran 579 orang (4,92%), tenaga teknisi 544 orang (4,62%) arsiparis 372 orang (3,16%). Dan lainnya sebanyak orang (9,47%). Secara lebih rinci tenaga kependidikan di PTAIN dapat dijabarkan dengan lebih lengkap. Dari total tenaga kependidikan orang di PTAIN, tenaga administrasi orang (84,56%), pustakawan 243 orang (3,91%), lainnya 582 orang (9,36%) dan operator komputer 48 orang (0,77%), laboran 45 orang (0,72%), teknisi dan arsiparis masing-masing sebanyak 24 orang (0,77%) dan 18 orang (0,29%). Gambar Jumlah Tenaga Kependidikan PTAIN Seperti halnya di PTAIN jumlah tenaga kependidikan yang ada di PTAIS sebagian besar didominasi oleh tenaga adminitrasi sebanyak orang (39,74%), pustakwan 780 orang (14,06%), operator komputer 622 orang (11,22%) laboran

19 orang (9,63%), teknisi 520 orang (9,38%), dan arsiparis 354 orang (6,38%). Sedangkan tenaga kependidikan lainnya sebanyak 532 orang (9,59%). Gambar Jumlah Tenaga Kependidikan PTAIS 5. Asal Mahasiswa Baru Jumlah mahasiswa baru yang ada di pendidikan tinggi Islam terbagi dua yaitu melalui jalur seleksi (ujian masuk) dan tanpa melalui jalur seleksi (PMDK). Dari data pendidikan di tahun yang terhimpun, dapat terlihat asal calon mahasiswa yang mendaftar (SPMB) yaitu dari SMA, MA, Pontren dan lainnya. a. Mahasiswa Baru Melalui Jalur Seleksi Untuk asal calon pendaftar mahasiswa di PTAIN yang melalui jalur seleksi dari calon mahassiwa di 52 PTAIN persentase terbesar berasal dari SMA sebanyak orang 141

20 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l (42,46%), dari MA orang (35,62%), pontren orang (14,72%) dan lainnya orang (7,20%). Dari calon mahasiswa yang mendaftar, hanya orang yang diterima (47,80%) dengan rincian dari SMA sebanyak orang (40,12%), MA sebanyak orang (37,10%), pontren orang (10,55%) dan lainnya sebanyak orang (12,24%). Setelah melalui ujian seleksi dari calon mahasiswa di PTAIN yang diterima ternyata hampir sebagian besar mendaftar ulang sebagai calon mahasiswa yaitu sebanyak orang (83,03%). Dengan rincian asal calon mahasiswa dari SMA sebanyak orang (42,72%), MA orang (39,28%), pontren orang (9,66%) dan lainnya sebanyak orang (8,34%). Gambar Asal Calon Mahasiswa PTAIN Melalui Jalur Seleksi 142

21 Sedangkan asal calon mahasiswa yang mendaftar di PTAIS sejumlah orang paling banyak berasal dari MA yaitu orang (36,63%), diikuti SMA 26,161 orang (40,16%), pontren orang (13,06%) dan lainnya orang (10,36%). Dari total orang asal calon mahasiswa yang mendaftar di PTAIS, hanya orang (89,16%) yang diterima masuk ke PTAIS. Dengan rincian dari MA orang (35,62%), SMA orang (40,69%), pontren orang (13,73%) dan lainnya orang (9,97%). Dengan total mahasiswa yang diterima di PTAIS sebanyak orang tersebut, calon mahasiswa yang mendaftar ulang sebanyak orang (95,43%) berasal dari MA sebanyak orang (35,20%), SMA orang (41,09%), pontren orang (13,66%) dan lainnya orang (10,06%). Gambar Asal Calon Mahasiswa PTAIS Melalui Jalur Seleksi 143

22 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Dari data asal calon mahasiswa di PTAIN dan PTAIS diatas terdapat perbedaan dimana sebagian besar asal calon mahasiswa di PTAIN paling banyak berasal dari SMA (Sekolah Umum) diikuti MA (Madrasah Aliyah) dan Pondok Pesantren. Sedangkan di PTAIS jumlah calon mahasiswa yang mendaftar masuk maupun yang daftar ulang terbanyak berasal dari MA (Madrasah Aliyah), diikuti SMA dan Pondok Pesantren. Untuk perbandingan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar dan yang diterima dapat disimpulkan bahwa di PTAIN proses kompetisi sudah cukup baik. Dari jumlah calon mahasiswa yang mendaftar hanya setengahnya yang diterima (47,80%) dari jumlah tersebut persentase yang mendaftar ulang sebesar 83,03%. Ini cukup baik bahwa ada keseriusan pendaftar untuk kuliah di PTAIN karena minat atau sesuai dengan pilihannya. Namun pada PTAIS kompetisii penerimaan mahasiswa baru belum baik, karena dari jumlah calon mahasiswa pendaftar hampir sebagian besarnya 89,16% diterima. Dan dari jumlah yang diterima 95,43% mendaftar ulang. Ini bisa mempunyai konotasi bahwa PTAIS kurang peminatnya karena yang mendaftar hampir sama dengan jumlah yang diterima dan masuk ke PTAIS hanya sebagai pilihan akhir perguruan tinggi terlihat dari yang diterima hampir mendaftar seluruhnya. b. Mahasiswa Baru Tanpa Melalui Jalur Seleksi Calon mahasiswa baru PTAIN yang mendaftar melalui jalur tanpa seleksi (PMDK) berjumlah orang. Dari jumlah 144

23 tersebut sebagian besar calon mahasiswa berasar dari MA dan SMA, masing-masing berjumlah orang (44,51%) dan orang (43,42%). Dan sisanya dari Pontren orang (8,53%) serta lainnya 537 orang (3,54%). Dari total orang yang mendaftar PMDK, jumlah yang diterima sebanyak orang (49,07%). Dengan rincian calon mahasiswa asal MA sebanyak orang (50,53%), diikuti SMA orang (38,60%), pontren 603 orang (8,10%) serta lainnya 207 orang (2,78%). Sedangkan calon mahasiswa PMDK yang melakukan daftar ulang di PTAIN sebanyak orang (75,38%) dari jumlah yang diterima. Rincian asal mahasiswa dari SMA orang (40,50%), dari MA sebanyak orang (48,12%), pontren 511 orang (9,10%), dan lainnya sebanyak 128 orang (2,28%). Gambar Asal Calon Mahasiswa PTAIN Tanpa Jalur Seleksi 145

24 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Untuk calon mahasiswa baru di PTAIS yang mendaftar melalui jalur tanpa seleksi (PMDK) sebanyak orang atau hanya 9,33% dari jumlah yang mendaftar PMDK di PTAIN. Dengan rincian asal mahasiswa SMA sebanyak 677 orang (43,31%), asal MA sebanyak 581 orang (37,17%), pontren 127 orang (8,13%) dan lainnya sebanyak 178 orang (11,39%). Dari jumlah calon mahasiswa yang mendaftar melalui jalur PMDK sebanyak orang (84,71%) calon mahasiswa diterima masuk di PTAIS. Dengan rincian dari SMA sebanyak 547 orang (41,31%), MA sebanyak 511 orang (38,60%), Pontren 104 orang (7,85%) dan lainnya 162 orang (12,24%). Sedangkan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar ulang sebanyak orang (94,03%) dari yang diterima, berasal dari SMA sebanyak 512 orang (41,12%), MA sebanyak 498 orang (40,00%), Pontren 103 orang (8,27%) dan lainnya 132 orang (10,60%). 146 Gambar Asal Calon Mahasiswa PTAIS Tanpa Jalur Seleksi

25 Sama dengan jalur seleksi SPMB, calon mahasiswa yang mendaftar tanpa seleksi (PMDK) kempetisi lebih tinggi pada PTAIN daripada di PTAIS. Terlihat persentase yang diterima pada PTAIN lebih kecil 49,07%, sedangkan pada PTAIS 84,71%. Namun pada PTAIN yang mendaftar ulang hanya 75,38% dari yang diterima sedangkan pada PTAIS 94,03%. Ini berarti pilihan masuk ke PTAIN pada jalur tanpa seleksi (PMDK) sebagian yaitu 25% bukan prioritas utama. 6. Latar Belakang Orang Tua Mahasiswa Latar belakang orang tua mahasiswa dapat dilihat dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan penghasilan. Dari total mahasiswa di PTAIN bila dilihat dari latar belakang pendidikan orang tua, sebagian besar berpendidikan SMA/MA sebanyak orang (29,33%), diikuti pendidikan SD/MI orang (21,25%), SMP/MTs 52,106 orang (18,09%), sarjana orang (16,75%) dan berpendidikan diploma serta tidak bersekolah masing-masing orang (10,26%) dan orang (4,31%). Sedangkan di PTAIS orang tua yang berlatar pendidikan SMA/MA sebanyak orang (26,88%), SD/MI orang (22,97%), SMP/MTs orang (21,05%), sarjana 36,607 orang (11,11%) dan tidak SD sebanyak orang (9,08%) serta berpendidikan diploma orang (8,91%). 147

26 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Gambar Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Mahasiswa PTAI Jenis pekerjaan orang tua mahasiswa di PTAIN sebagian besar berprofesi petani orang (20,26%), pegawai swasta orang (11,61%) PNS orang (10,49%), pedagang orang (9,97%), guru 14,681 orang (5,10%). Sedangkan sisanya bekerja sebagai buruh orang (5,70%), bekerja tidak tetap orang (3,345%) dan anggota TNI/Polri orang (2,29%). Pekerjaan orang tua mahasiswa di PTAIS sebagian besar adalah petani orang (30,08%), diikuti pegawai swasta orang (16,27%), pedagang orang (11,22%), berprofesi guru orang (10,68%), PNS 34,164 (10,37%) dan buruh orang (5,74%), nelayan orang (4,95%) tidak tetap orang (4,55%) dan TNI/Polri orang (1,78%). 148

27 Gambar Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa PTAI Tingkat Penghasilan orang tua mahasiswa pada PTAIN ratarata berpenghasilan menengah ke bawah yaitu antara dibawah 1 juta hingga 2,5 juta perbulan, sebanyak orang (38,20%) orang tua berpenghasilan antara 1-2,5 juta dan orang (38,11%) berpenghasilan dibawah 1 juta. Orang tua mahasiswa yang berpenghasilan antara 2,5 5 juta perbulan sebanyak orang (19,59%) dan diatas 5 juta sampai 10 juta, masingmasing sebanyak orang (3,27%) dan orang (0,84%). Penghasilan orang tua mahasiswa di PTAIS rata-rata dibawah 2,5 juta, yaitu orang (40,17%) berpenghasilan antara 1-2,5 juta perbulan dan berpenghasilan dibawah 1 juta sebanyak orang (40,02%). Sedangkan orang tua yang berpenghasilan antara 2.5 juta sampai 5 juta sebanyak orang (15,18%), 5-10 juta sebanyak orang (3,87%) dan diatas 10 juta orang (0,77%). 149

28 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Gambar Penghasilan Orang Tua Mahasiswa PTAI Dari data latar belakang pendidikan dan tingkat penghasilan orang tua mahasiswa baik di PTAIN maupun di PTAIS relatif tingkat pendidikan orang tua mahasiswa masih rendah ( SMA/MA) pada PTAIN 72,99% dan pada PTAIS 79,97%. Untuk jenis pekerjaan orang tua mahasiswa baik PTAIN dan PTAIS sebagian besar dari kalangan Petani 20,26% di PTAIN dan 30,08% di PTAIS. Selanjutnya pekerjaan pegawai swasta di PTAIN 11,61% dan di PTAIS 16,27%. Dan penghasilan orang tua mahasiswa juga relative masih rendah ( 2,5 juta) pada PTAIN 76,31% dan pada PTAIS 80,19%. Ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang belajar di Perguruan Tinggi Islam sebagian besar berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah (rendah). 150

29 7. Tanah dan Perpustakaan a. Luas dan Status Tanah Luas tanah yang ada di PTAI seluruhnya berjumlah m2. Yang terdiri dari luas tanah PTAIN seluas m2 (5,48%) dan luas tanah PTAIS seluas m2 (94,52%). Dari luas tanah di PTAIN yang berjumlah m2 tersebut, dimana tanah yang merupakan milik pemerintah seluas m2 (87,65%), tanah dengan status pinjam m2 (0,79%), tanah wakaf m2 (0,42%) dan mandiri m2 (0,10%). Sedangkan sisanya m2 (11,03%) tidak diketahui statusnya. Bila dilihat dari status sertifikat tanah yang sudah bersertifikat seluas m2 (54,60%) dan yang belum bersertifikat hanya m2 (34,37%), sedangkan tidak diketahui statusnya seluas m2 (11,03%) Dengan rincian tanah milik pemerintah yang sudah bersertifikat seluas m2 (54,16%) dan yang belum bersertifikat seluas m2 (33,49%), tanah pinjam yang sudah bersertifikat seluas m2 (0,04%) sedangkan yang belum sertifikat seluas m2 (0,75%), tanah wakaf yang sudah bersertifikat seluas m2 (0,29%) dan yang belum bersertifikat m2 0,13%). Sedangkan tanah mandiri seluas m2 0,10%) sudah bersertifikat seluruhnya. Sisanya m2 (11.03%) tidak diketahui statusnya. 151

30 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Tanah terluas di PTAIN adalah tanah di STAIN SAS Bangka Belitung dengan luas m2. Sedangkan luas tanah terkecil ada di maluku utara (STAIN Ternate) dengan luas hanya m2 dan IAIN SMH Banten dengan luas m2. Gambar Luas Tanah PTAI (dalam m2) Sedangkan luas tanah di seluruh PTAIS sebesar m2, yang terdiri dari tanah pemerintah seluas m2, tanah mandiri seluas m2, tanah wakaf seluas m2 dan tanah pinjam seluas m2. Adapun total status tanah yang sudah bersertifikat seluas m2 (98,55%) dan yang belum sertifikat seluas m2 (1,45%). Dengan rincian tanah milik pemerintah yang sudah bersertifikat seluas m2 dan yang belum sertifikat seluas m2, tanah mandiri yang sudah bersertifikat seluas m2 dan yang belum sertifikat seluas m2, status tanah milik wakaf yang sudah 152

31 bersertifikat seluas m2 dan yang belum bersertifikat seluas m2. Dan status tanah pinjam yang bersertifikat seluas m2 sedangkan yang belum sertifikat seluas m2. b. Sarana Perpustakaan Tidak semua Perguruan Tinggi Islam yang ada di Indonesia memiliki sarana perpustakaan yang memadai, baik dari segi ruangan perpustakaan maupun jumlah koleksi buku yang ada, terutama sekali di PTAIS. Padahal untuk mempercepat proses belajar mengajar sarana perpustakan bagi perguruan tinggi merupakan salah satu penunjang untuk mencerdaskan para mahasiswa dan dosen dalam menuntut ilmu dan menambah wawasan baik sebagai bahan/materi kuliah maupun bahan/materi penunjang. Dari data yang terhimpun sarana perpustakaan di PTAIN hampir seluruhnya memiliki ruangan perpustakaan. Sedangkan di PTAIS dari total 593 PTAIS hanya tercatat 385 PTAIS (64,92%) yang memiliki ruangan perpustakaan sisanya 208 PTAIS (35,08%) belum memiliki ruangan perpustakaan. Bila dilihat dari jumlah kunjungan mahasiswa yang memanfaatkan fasilitas perpustakaan, diketahui jumlah kunjungan perpustakaan perharinya di PTAIN rata-rata diatas 20 orang mahasiswa per harinya. 153

32 AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l Gambar Jumlah Kunjungan Mahasiswa per hari ke perpustakaan Berbeda dengan di PTAIS keadaanya sangat beragam. Dari total 385 PTAIS yang memiliki perpustakaan terdapat jumlah kunjungan mahasiswa perharinya diatas 20 mahasiswa sebanyak 224 ptais, kunjungan antara mahasiswa perhari terdapat di 139 PTAIS dan jumlah kunjungan di bawah 10 orang mahasiswa terdapat di 23 PTAIS. Untuk jumlah koleksi buku yang ada di perpustakaan, dari 52 lembaga PTAIN tercatat koleksi buku rata-rata diatas eksempar yaitu di 48 PTAIN dan selebihnya 4 PTAIN hanya memiliki koleksi buku perpustakaan antara eksemplar buku. Di PTAIS rata-rata jumlah koleksi buku perpustakaan dari 385 PTAIS yang memiliki perpustakaan hanya 182 PTAIS yang memiliki koleksi perputakaan sebanyak eksemplar, 114 PTAIS memiliki koleksi perpustakaan kurang dari

33 eksemplar dan hanya 89 PTAIS saja yang memiliki koleksi perpustakaan diatas eksemplar. Gambar Jumlah Koleksi perpustakaan Dengan masih adanya Perguruan Tinggi Agama Islam di swasta yang belum memiliki ruang perpustakaan (35,08%) tentunya harus menjadi perhatian bagi pemangku kepentingan di Direktorat Pendidikan Tinggi Islam - Kementerian Agama dan Kopertais wilayahnya agar dapat meningkatkan mutu perpustakaan PTAI sesuai dengan grand desain pengembangan perpustakaan PTAI sehingga menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang. 155

Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik

Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik 22 0011 00//2200 1111 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik 2010-2011 A. Pengantar Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik

Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 22 99//22 11 Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik 29-21 A. Pengantar Perguruan Tinggi Agama Islam atau kerap disingkat

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Pengantar Madrasah (RA, MI, MTs dan MA) disebutkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 merupakan

Lebih terperinci

4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012

4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012 4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Jumlah Lembaga No. Provinsi PTAIN PTAIS Jumlah 1. Aceh 3 20 23 2. Sumut 2 40 42 3. Sumbar 3 19 22 4. Riau 1 22 23 5. Jambi 2 15 17 6. sumsel 1 13 14 7. Bengkulu

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran

Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l 22001111//22001122 Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Guru PAI 1. Pengantar Guru

Lebih terperinci

1. A ceh Sumut

1. A ceh Sumut 4.07.2. Luas Penggunaan Tanah PTA IN Tahun A kademik 2011/2012 No. Provinsi Luas Penggunaan Tanah Bangunan Parkir Lapangan Pagar Jalan Kebun Hutan Tanah Kosong 1. A ceh 76.406 1.696 600 1.500 19.038 2.000

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ 2011

Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ 2011 Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ Tahun Pelajaran 2010-2011 2011 Jenis lembaga Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren yang didata meliputi Pondok Pesantren, Pendidikan Kesetaraan

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam 22001100//22001111 Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran 2010-2011 A. Pengantar Pendidikan RA dan Madrasah merupakan

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Tahun Akademik

Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Tahun Akademik SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 220000 99//22 0011 00 Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Tahun Akademik 20092010 Jenis lembaga Pendidikan Keagamaan dan

Lebih terperinci

DESKRIPTIF STATISTIK PTAI

DESKRIPTIF STATISTIK PTAI DESKRIPTIF STATISTIK PTAI Deskriptif Statistik PTAI Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009 A. Lembaga Jumlah lembaga yang berhasil didata pada pendataan PTAI Tahun 2007/2008 sebanyak 558 lembaga, yang

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran

Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam 22001100//22001111 Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran 2010-2011 A. Guru PAI 1. Pengantar Guru Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Akademik

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Akademik Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Akademik 2009-2010 A. Pengantar Tahun ini terjadi penambahan jumlah madrasah negeri dikarenakan beberapa madrasah penegerian baru yang di-sk-kan per

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi... DAFTAR ISI Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi... i iii v TABEL RA/BA/TA, MI, MTs DAN MA 1.01. Jumlah Lembaga RA/BA/TA, MI, MTs dan MA... 1 1.01.1. Jumlah Lembaga RA/BA/TA, MI, MTs dan MA...

Lebih terperinci

DESKRIPTIF STATISTIK RA/BA/TA DAN MADRASAH

DESKRIPTIF STATISTIK RA/BA/TA DAN MADRASAH DESKRIPTIF STATISTIK RA/BA/TA DAN MADRASAH Deskriptif Statistik RA/BA/TA dan Madrasah (MI, MTs, dan MA) A. Lembaga Pendataan RA/BA/TA dan Madrasah (MI, MTs dan MA) Tahun Pelajaran 2007/2008 mencakup 33

Lebih terperinci

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011 TABEL 1 GAMBARAN UMUM No. Provinsi Lembaga Pengelola Pengunjung Judul Buku 1 DKI Jakarta 75 83 7.119 17.178 2 Jawa Barat 1.157 1.281 72.477 160.544 3 Banten 96 88 7.039 14.925 4 Jawa Tengah 927 438 28.529

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA R.I. Bagian Perencanaan dan Data

KEMENTERIAN AGAMA R.I. Bagian Perencanaan dan Data KEMENTERIAN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data Ringkasan Jumlah Lembaga & Siswa Dikdasmen No Lembaga Jml Lbg Lk Jumlah Siswa Pr Jumlah 1 RA/BA 19.762 415.571 408.476 2 MIN

Lebih terperinci

Analisis Kualifikasi Guru pada Pendidikan Agama dan Keagamaan

Analisis Kualifikasi Guru pada Pendidikan Agama dan Keagamaan Analisis Kualifikasi Guru pada Pendidikan Agama dan Keagamaan Oleh : Drs Bambang Setiawan, MM 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pasal 3 UU no 20/2003 menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr Wb Salam Sejahtera untuk kita semua, dan Om Swastiastu

Assalamu alaikum Wr Wb Salam Sejahtera untuk kita semua, dan Om Swastiastu Yth. Rektor dan Para Pembantu Rektor ISI Yogyakarta Yth. Ketua, Sekretaris dan Seluruh Anggota Senat ISI Yogyakarta Yth. Dekan dan Para Pembantu Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, Dekan dan Para Pembantu

Lebih terperinci

11 Juni Oleh: Rosidin

11 Juni Oleh: Rosidin ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA STATISTIK PENDIDIKAN Orientasi Sistem Informasi Manajemen dan Orientasi Peningkatan Kemampuan Tenaga Teknis dan Laporan 11 Juni 2003 Oleh: Rosidin Bagian Data dan Informasi

Lebih terperinci

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Pondok Pesantren Istilah Pondok Pesantren merupakan dua istilah

Lebih terperinci

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan. S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan

Lebih terperinci

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU II)

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU II) 1 PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU II) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, 2013 KATALOG DALAM TERBITAN Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 824, 2014 KEMENAG. Perguruan Tinggi. Keagamaan. Perubahan Bentuk. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK PERGURUAN TINGGI

Lebih terperinci

DISPARITAS PRASARANA SMA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA. Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud 2014

DISPARITAS PRASARANA SMA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA. Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud 2014 DISPARITAS PRASARANA SMA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA Setjen, Kemdikbud LATAR BELAKANG Tujuan pendidikan nasional adalah Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

Lebih terperinci

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH Deskriptif Statistik Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pendataan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Tahun 2007-2008 mencakup 33 propinsi,

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

HASIL SELEKSI SNMPTN 2017

HASIL SELEKSI SNMPTN 2017 HASIL SELEKSI SNMPTN 2017 Ketua Panitia Pusat SNMPTN-SBMPTN 2017 Jakarta, 26 April 2017 TAHAP PENGISIAN DATA PDSS Data yang digunakan untuk pemeringkatan dan kelayakan adalah data yang diisikan oleh sekolah

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP

PENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP PENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP LATAR BELAKANG Taman Kanak-kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan anak usia dini jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai masuk pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPTIF STATISTIK PTAIN

DESKRIPTIF STATISTIK PTAIN DESKRIPTIF STATISTIK PTAIN Deskriptif Statistik PTAIN A. Lembaga lembaga yang berhasil didata pada pendataan PTAIN Tahun 2007/2008 sebanyak 52 lembaga, yang terdiri dari 6 atau 11,5% berbentuk Universitas,

Lebih terperinci

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia pada perguruan tinggi yang dimaksud pada tulisan ini adalah dosen dan tenaga kependidikan (karyawan). Dosen bertugas melaksanakan kegiatan pembelajaran,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data

DEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data DEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data 1 Statistik Pendidikan pada Madrasah Jumlah Lembaga RA/BA/TA: 18.759-33,0% Madrasah Ibtidaiyah: 21.188-36,0% Negeri 1.567-7,4%

Lebih terperinci

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Konsep Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) merujuk pada mobilitas pekerja antar wilayah administrasi dengan syarat pekerja melakukan pulang pergi seminggu sekali atau sebulan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2014 TENTANG PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ATAU KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DALAM IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

RILIS HASIL AWAL PSPK2011

RILIS HASIL AWAL PSPK2011 RILIS HASIL AWAL PSPK2011 Kementerian Pertanian Badan Pusat Statistik Berdasarkan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1-30

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Latar Belakang 1. UU 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan mengatur kualifikasi

Lebih terperinci

DESKRIPTIF STATISTIK GURU DAN PENGAWAS PAIS

DESKRIPTIF STATISTIK GURU DAN PENGAWAS PAIS DESKRIPTIF STATISTIK GURU DAN PENGAWAS PAIS Deskriptif Statistik Guru dan Pengawas PAIS Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009 I. Guru PAIS A. Lembaga Secara kelembagaan jumlah Guru PAIS secara total

Lebih terperinci

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2016

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI DKI TAHUN 206 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 206 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

Lebih terperinci

Antar Kerja Antar Lokal (AKAL)

Antar Kerja Antar Lokal (AKAL) Antar Kerja Antar Lokal (AKAL) Konsep antar kerja antar lokal dalam analisis ketenagakerjaan ini merujuk pada mereka yang bekerja di lain kabupaten/kota dengan persyaratan waktu pulang pergi ditempuh dalam

Lebih terperinci

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 ACEH 197 435 632 2 SUMATERA UTARA 1,257 8,378 9,635 3 SUMATERA BARAT 116 476 592

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara.

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketenagakerjaan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan di setiap wilayah maupun negara. Ini adalah tentang bagaimana negara membangun sumber daya manusianya.

Lebih terperinci

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2016

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 20161 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

Lebih terperinci

DALAM JABATAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017

DALAM JABATAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi DALAM JABATAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta ) 2075 Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan bagi SDM Kesehatan 2075.0 Terselenggaranya Standarisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan guru merupakan profesi yang membanggakan, maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA R.I Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi

KEMENTERIAN AGAMA R.I Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi KEMENTERIAN AGAMA R.I Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Peta Pendidikan Islam Jenis Pendidikan Umum Berciri Khas Islam Pendidikan Keagamaan Islam Diniyah Pondok

Lebih terperinci

DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017

DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017 Cutoff data tanggal 30-Nov-2017 PDSPK, Setjen Kemendikbud Jakarta, 11 Desember 2017 DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN AJARAN 2017/2018

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan Asep Sjafrudin, S.Si, M.Si Madrasah Aliyah sebagai bagian dari jenjang pendidikan tingkat menengah memerlukan upaya pengendalian,

Lebih terperinci

STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA

STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA 4.1 Dosen Tetap Dosen tetap dalam borang akreditasi BAN-PT adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap pada PT yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Pertemuan Koordinasi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan, Hotel

Lebih terperinci

A. PERKEMBANGAN MAHASISWA TPB - IPB

A. PERKEMBANGAN MAHASISWA TPB - IPB A. PERKEMBANGAN MAHASISWA TPB - IPB Tabel A.1 Mahasiswa Baru IPB berdasarkan Jalur Masuk Jalur Masuk USMI/UNDANGAN/SNMPTN 2,606 (69.4) 2,334 (66.8) 2,409 (62.3) 2,118 (56.7) 2,176 (61.2) SPMB/SNMPTN/SPMB

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/529/2010 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/529/2010 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/529/2010 TENTANG PEDOMAN PERPANJANGAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN MADRASAH

DESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN MADRASAH DESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN MADRASAH Deskriptif Statistik Pendidikan Madrasah Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009 A. Lembaga Jenis Lembaga yang didata antara lain RA, MI, MTs, MA dan Pengawas

Lebih terperinci

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI TAHUN BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH TAHUN SD/MI,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2016 SEKOLAH/MADRASAH HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI

LAPORAN AKHIR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2016 SEKOLAH/MADRASAH HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI LAPORAN AKHIR HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 20161 LAPORAN AKHIR HASIL PENGOLAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, sehingga sasaran untuk supervisi akademik adalah guru.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, sehingga sasaran untuk supervisi akademik adalah guru. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada pasal 39 menyatakan pengawasan pada pendidikan formal dilakukan

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013 SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan OUTLINE Regulasi Program Percepatan Pendidikan Ketentuan

Lebih terperinci

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BAN-PT AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BUKU VI MATRIKS PENILAIAN BORANG DAN EVALUASI-DIRI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2011 BAN-PT: Matriks Penilaian Instrumen Akreditasi Institusi

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Abstrak Evaluasi kinerja penyelenggaraan rintisan SMA bertaraf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan proyek Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

Hasil Ujian Nasional 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Hasil Ujian Nasional 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Hasil Ujian Nasional 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 01 Ujian Nasional tahun 2016 Mengukur capaian kompetensi siswa berdasar Standar Kompetensi Lulusan Peta capaian kompetensi

Lebih terperinci

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008 Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008 Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

Lebih terperinci

dari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN)

dari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN) dari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN) Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN) adalah proses

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten

Lebih terperinci

DIREKTORI TELEPON BERBASIS INTERNET VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) KEMENTERIAN AGAMA PUSAT DAN DAERAH

DIREKTORI TELEPON BERBASIS INTERNET VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) KEMENTERIAN AGAMA PUSAT DAN DAERAH DIREKTORI TELEPON BERBASIS INTERNET VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) KEMENTERIAN AGAMA PUSAT DAN DAERAH iiiv DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... KEMENTERIAN AGAMA PUSAT A. Sekretariat Jenderal...

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Draft Peraturan Menteri PAN Tgl. 4 Maret 2008 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya RANCANGAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1652, 2014 KEMENDIKBUD. Mutu Pendidikan. Aceh. Sumatera Utara. Riau. Jambi. Sumatera Selatan. Kepulauan Bangka Belitung. Bengkulu. Lampung. Banten. DKI Jakarta. Jawa

Lebih terperinci

C UN MURNI Tahun

C UN MURNI Tahun C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 103 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI TAHUN

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan OUTLINE Pendahuluan Program Yang Dikembangkan Pendidikan Formal setelah RPL Peta

Lebih terperinci

INFOGRAFI PENDIDIKAN Tahun 2011/2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN TAHUN 2013

INFOGRAFI PENDIDIKAN Tahun 2011/2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN TAHUN 2013 INFOGRAFI PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Buku Infografi Pendidikan ini merupakan salah satu bentuk pendayagunaan data pendidikan

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN ANGGARAN

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN ANGGARAN KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN ANGGARAN 2011 KATA PENGANTAR Pedoman penyelenggaraan ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk praktis

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 39 ayat (1) Peraturan

Lebih terperinci

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat () Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Keberhasilan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

1. Guru PAI pada SD, SMP, SMA, dan SMK; SDLB, SMPLB, SMALB, dan SMKLB;

1. Guru PAI pada SD, SMP, SMA, dan SMK; SDLB, SMPLB, SMALB, dan SMKLB; Nomor : DT.I.II/PP.04/102/2011 Jakarta, 19 Januari 2011 Sifat : Penting Perihal : 1. Bantuan Pendidikan S1 GPAI 2. Bantuan Pendidikan S2 bagi GPAI dan Pengawas PAI Se-Indonesia Assalamu alaikum Wr. Wb.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab tantangan-tantangan global dalam kehidupan.

Lebih terperinci

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI PAPUA TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI PAPUA TAHUN 16 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 161 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 Tentang ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIVERSITAS GUNADARMA Menimbang Mengingat : 1. Bahwa penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 4 : Sumber Daya Manusia

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 4 : Sumber Daya Manusia BAN-PT KRITERIA PENILAIAN STANDAR 4 : Sumber Daya Manusia M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengagas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI Asosiasi Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2013 BAN-PT: Buku IIIB Borang Unit Pengelola

Lebih terperinci

Nomor : 0304/E3.4/ Februari 2013 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : Penyelenggara ON MIPA-PT Tahun 2013

Nomor : 0304/E3.4/ Februari 2013 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : Penyelenggara ON MIPA-PT Tahun 2013 Telepon (021) 57946073 Faksimil (021) 57946072 http//dikti.kemdikbud.go.id/ Nomor 0304/E3.4/2013 4 Februari 2013 Lampiran 2 (dua) lampiran Perihal Penyelenggara ON MIPA-PT Tahun 2013 Kepada Yth 1. Pimpinan

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama Lengkap : Abdul Murad 2. Tempat dan Tanggal Lahir : Rantau, 15 Juli 1975 3. Agama : Islam 4. Pekerjaan : PNS 5. Kebangsaan : Indonesia 6. Status Perkawinan : Kawin

Lebih terperinci

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU I)

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU I) i PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU I) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, 2013 KATALOG DALAM TERBITAN Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PROGRAM DAN ANGGARAN SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI TAHUN 2012

PROGRAM DAN ANGGARAN SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI TAHUN 2012 PROGRAM DAN ANGGARAN SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI TAHUN 2012 Pahala Simanjuntak Jumat, 17 Februari 2012 POSTUR ANGGARAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2012 No Satuan Kerja Belanja Barang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah YUPPENTEK adalah kepanjangan dari Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi berdiri tangal 16 Januari 1968. Pada awalnya berdiri adalah untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Kembali Dibuka! Siapkan Diri Anda untuk Meraih

Kembali Dibuka! Siapkan Diri Anda untuk Meraih Program 5000 Doktor Dalam Negeri Kembali Dibuka! Siapkan Diri Anda untuk Meraih BEASISWA PROGRAM DOKTOR dan BANTUAN PENYELESAIAN PENDIDIKAN 2018/2019 Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat

Lebih terperinci

UU PERPUSTAKAAN ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN BAGI SEKOLAH/MADRASAH

UU PERPUSTAKAAN ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN BAGI SEKOLAH/MADRASAH UU PERPUSTAKAAN ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN BAGI SEKOLAH/MADRASAH Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional UU No. 20 Thn 2003 BAB XI - PASAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. No.2, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012

PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN Pemberian Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Ke S1/D4

PEDOMAN Pemberian Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Ke S1/D4 KATA PENGANTAR PEDOMAN Pemberian Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Ke S1/D4 Guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional bidang pendidikan. Pembangunan

Lebih terperinci

TABEL STATISTIK PTAI

TABEL STATISTIK PTAI TABEL STATISTIK PTAI 4. 01. Lembaga PTAI Berdasarkan Kategori PTAI Status : (Negeri + Swasta) Universitas Institut Sekolah Tinggi 1Aceh 3 1 16 20 2 Sumut 8 2 25 35 3Sumbar 1 1 20 22 4Riau 2 17 19 5Jambi

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN Nomor : 188 /B3.1/KM/2017 27 Januari 2017 Lampiran : 1 (satu) jadwal Perihal : Penyelenggaraan Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) Tahun 2017 Kepada Yth:

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci