Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Tahun Akademik
|
|
- Yuliani Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm // Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Tahun Akademik Jenis lembaga Pendidikan Keagamaan dan Pondok yang didata meliputi Pondok, Madrasah/Pendidikan Diniyah, Paket A, B, dan C, Taman Pendidikan Qur an (TPQ), Majelis Taklim, dan Pondok Muadalah. Pendataan lembaga pendidikan keagamaan tahun pelajaran mencakup 33 propinsi. I. Pondok Secara umum Pondok didefinisikan sebagai lembaga pendidikan yang memiliki 5 elemen pokok; (1) Pondok/Asrama: adalah tempat tinggal bagi para santri. Pondok ini menjadi ciri khas yang menjadi tradisi pondok pesantren dan membedakannya dengan sistem pendidikan lain yang berkembang di Indonesia, (2) Masjid: Merupakan tempat untuk mendidik para santri terutama dalam praktek seperti shalat, pengajian kitab klasik, pengkaderan kyai, dll, (3) Pengajaran kitabkitab klasik: Merupakan tujuan utama pendidikan di pondok pesantren, (4) Santri: Merupakan sebutan untuk siswa/murid yang belajar di pondok pesantren, dan (5) Kyai: merupakan pimpinan pondok pesantren. Kata kyai sendiri adalah gelar yang diberikan masyarakat kepada seorang ahli agama Islam yang menjadi pimpinan pesantren dan mengajarkan kitabkitab klasik. 103
2 // SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm (Tradisi : Zamakhsyari Dhofier, 1982) (48,9%) sebagai Pondok Kombinasi (Grafik 4.1). 104 Pendataan Pondok tahun berhasil mendata Pondok yang tersebar di seluruh Indonesia. 1. Kelembagaan Populasi Pondok terbesar berada di propinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan ,5% Tipologi Pondok ,6% Salafiyah Khalafiyah Kombinasi ,9% Grafik 4.1. Komposisi Pengawas PAI Menurut Jenis Kelamin Banten yang berjumlah 77,8% dari jumlah seluruh Pondok di Indonesia. Berdasarkan tipologi Pondok terdapat sebanyak (41,5%) Pondok Salafiyah, dan (9,6%) Khalafiyah/Ashriyah, serta Berdasarkan ciri khas pendidikan di Pondok, mayoritas Pondok mempunyai ciri khas pendidikan fiqh yaitu sebanyak 47,3% Pondok, selanjutnya adalah aqidah yaitu 41,4% Pondok. Yang paling sedikit adalah Pondok yang memiliki ciri khas pendidikan ilmu hisab yaitu 0,3%. Hal ini menunjukkan bahwa ciri khas Pondok Indonesia adalah kajian ilmu fiqh yang melalui diajarkan kitabkitab klasik yang populer dengan sebutan kitab kuning. Tabel 4.1. Ciri Khas Pendidikan di Pondok Ciri Khas Jumlah PP (%) Fiqh 47,3 Aqidah 41,4 Nahwu 3,8 Tasawuf 2,3 Tafsir 1,5 Tahfidz 1,4 Pend.Ustadz 1,2 Hadits 0,9 Hisab 0,3
3 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm // Ciri khas pendidikan di Pondok dapat dilihat pada tabel diatas. Sedangkan berdasarkan ciri khas ketrampilan di Pondok, mayoritas Pondok mempunyai ciri khas ketrampilan dakwah yaitu sejumlah 81,9% Pondok selanjutnya ketrampilan, adalah kaligrafi yaitu 7,6% Pondok. Yang paling sedikit adalah Pondok yang memiliki Santri Pr.; ,8% ciri khas ketrampilan kelautan yaitu 0,2%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2. Ciri Khas Ketrampilan di Pondok Ciri Khas Jumlah PP (%) Dakwah 81,9 Kaligrafi 7,6 Pertanian 4,9 B.Arab 2,3 Perdagangan 1,3 Ind.Kecil 1,2 B.Inggris 0,6 Kelautan 0,2 2. Santri/Siswa Jumlah santri Pondok secara keseluruhan adalah santri, terdiri dari (54,2%) Jumlah Santri Pondok Grafik 4.2. Santri Pondok Santri Lk.; ,2% santri lakilaki, dan (45,8%) santri perempuan (Grafik 4.2). Rasio Santri setiap Pondok adalah 142, yang berarti ratarata setiap Pondok mempunyai santri sebanyak 142 orang santri. Pada gambar 4.3 terlihat bahwa daerah yang paling besar rasio santrinya adalah propinsi Nusa Tenggara Barat yaitu ratarata 323 santri setiap Pondok, sedangkan yang 105
4 // SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm paling kecil adalah propinsi Nusa Tenggara Timur yaitu 74 santri setiap Pondok. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pondok secara nasional adalah 7,16%, dengan daerah yang memiliki nilai APK terbesar adalah propinsi Aceh yaitu 20,38%, sedang nilai APK terkecil adalah propinsi Nusa Tenggara Timur NTB Sumut Gtlo Aceh Riau Rasio Santri Pondok Kalteng DKI Sulut Bengkulu Sumbar Maluku DIY Sulteng Sulbar Grafik 4.3. Rasio Santri Pondok Urutan 5 besar APK tertinggi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3. Propinsi dengan Nilai APK Santri Terbesar Propinsi Nilai APK Aceh 20,4 Jawa Timur 13,8 Nusa Tenggara Barat 13,7 Banten 13,1 Jawa Barat 11,9 Kalimantan Selatan 8,4 3. Pondok Salafiyah Pondok penyelenggara Wajar Dikdas Salafiyah berjumlah Pondok. Berarti sekitar 16,3% Pondok merupakan Pondok penyelenggara Wajar Dikdas Salafiyah. Jumlah tersebut terdiri dari Sultra Kepri NTT (54,6%) merupakan penyelenggara Wajar Dikdas Salafiyah tingkat Ula dan (82,6%) merupakan penyelenggara Wajar Dikdas Salafiyah tingkat Wustha. Santri yang mengikuti program Wajar Dikdas Salafiyah yaitu berjumlah santri, terdiri dari (34,4%) santri tingkat Ula dan (65,6%) santri tingkat Pondok wustha. 106
5 Santri Tk. Ula Santri Tk. Wustha SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm // dan santri Peserta Wajar Dikdas Salafiyah terbanyak terdapat di propinsi Jawa Timur yaitu Pondok dan santri. PPS Wajar Dikdas Salafiyah ,3% Perbandingan Pondok Penyelenggara Wajar Dikdas Salafiyah Pondok Grafik 4.4. Perbandingan PPS Wajar Dikdas dan Pondok Santri Wajar Dikdas Salafiyah ,4% 4. Tenaga Pengajar ,6% Grafik 4.5. Santri Wajar Dikdas Salafiyah Tenaga Pengajar Pondok seluruhnya berjumlah orang. Dengan rasio santri dan adalah 14, yang berarti ratarata setiap 1 orang tenaga membimbing 14 orang santri. Dari jumlah tersebut terdiri dari (63,5%) lakilaki dan (36,5%) perempuan. Dan mayoritas berstatus NonPNS yaitu berjumlah. 97,6% 107
6 // SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 108 Berdasarkan latar pendidikan, mayoritas Pondok berpendidikan minimal SMA/MA yaitu sebanyak (49,0%) dan paling sedikit berpendidikan S2/S3 yaitu (0,8%) (Tabel 4.4), sedangkan berdasarkan jabatan, kebanyakan menjabat sebagai ustadz yaitu sejumlah (75,8%), selanjutnya sebagai kyai sebanyak (13,3%), badal kyai (9,7%) dan terakhir sebagai dosen sejumlah (1,2%). II. Pendidikan/Madrasah Diniyah Pendidikan/Madrasah Perbandingan Jumlah Pengajar Lakilaki dan Perempuan Lakilaki Lakilaki ,5% Perempuan Perempuan ,5% Grafik 4.6. Perbandingan Pengajar Lakilaki dan Perempuan Tabel 4.4. Tenaga Pengajar Berdasar Pendidikan Pendidikan Jumlah % SMA/MA ,0 Diploma ,6 S ,5 S ,8 Diniyah merupakan bagian dari sistem pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal, serta berada pada semua jenjang pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi (PP No. 55 tahun 2007). Pendataan Pendidikan/Madrasah Diniyah tahun berhasil mendata Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Madrasah Diniyah Wustha (MDW), dan Madrasah Diniyah Ulya (MDU) yang tersebar di seluruh Indonesia.
7 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm // Kelembagaan Lokasi Madrasah Diniyah Dlm PP Luar PP Dlm PP Luar PP Dlm PP Luar PP MDA MDW MDU Grafik Lokasi Madrasah Diniyah Berdasarkan lokasi Madrasah Diniyah, sejumlah (17,5%) Madrasah Diniyah Awaliyah berada di dalam Pondok, dan (82,5%) berada di luar Pondok. Untuk Perempuan; ,6% Madrasah Diniyah Wustha sebanyak (27,9%) berada di dalam Pondok, dan pada Madrasah Diniyah Ulya sebanyak 829 (44,8%) berada di dalam Pondok. Dengan demikian, Perbandingan Santri lakilaki dan Perempuan Lakilaki; ,4% Grafik Perbandingan Jumlah Santri Lakilaki dan Perempuan mayoritas Madrasah Diniyah diselenggarakan oleh masyarakat berlokasi di luar. santri Pondok 2. Santri /Siswa Jumlah Madrasah Diniyah adalah orang santri, terdiri dari (89,9%) santri MDA, (8,4%) santri MDW, dan (1,7%) santri MDU. Jumlah santri berdasarkan jenis kelamin hampir berimbang yaitu 53,4% santri lakilaki dan 46,6% santri perempuan. 109
8 // SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 3. Tenaga Pengajar 110 Pengajar Madrasah Diniyah seluruhnya berjumlah orang, yang terdiri dari (55,5%) lakilaki dan (44,5%) perempuan ,1% Berdasarkan status kepegawaian sebanyak (2,0%) berstatus PNS dan (98,0%) Non PNS. berstatus Berdasarkan pendidikan, mayoritas Madrasah berpendidikan minimal yaitu Diniyah SMA/MA sebanyak Tenaga Pengajar Berdasarkan Pendidikan ,9% ,0% SMA/MA Diploma S1 S2 Grafik Perbandingan Tenaga Pengajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan (71,1%) orang, selanjutnya Diploma sejumlah (14,9%) orang, Sarjana S1 sejumlah (13,0%) orang, dan Pasca Sarjana Lembaga Paket A, B, dan C di bawah Pontren 311 sejumlah (1,1%) orang pegawai. III. 494 Paket A Paket B Paket C Grafik Jumlah Lembaga Paket A, B, dan C di bawah Pontren ,1% Kejar Paket A, B, dan C di bawah Pondok Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C adalah pendidikan formal pada masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah untuk siswa dengan pembelajaran tidak melalui jalur
9 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm // sekolah. Kejar terdiri atas tiga paket: Paket A, Paket B dan Paket C. Setiap peserta Kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Pondok sebagai dari bagian satuan pendidikan yang S ,7% didirikan oleh masyarakat juga turut serta menyelenggarakan program Paket A, B, dan C tersebut. 1. Kelembagaan Kualifikasi Pendidikan Tutor Paket A, B, dan C < S ,3% Grafik Kualifikasi Pendidikan Tutor Paket A, B, dan C di bawah Pontren Pondok lebih banyak menyelenggarakan program Paket C, kemudian Paket B, dan terakhir Paket A. Pendataan tahun mencatat sejumlah lembaga pendidikan Paket C, 494 lembaga pendidikan Paket B, dan 311 lembaga pendidikan Paket A yang berada di bawah Pondok. 2. Peserta dan Tutor Program Paket A, B, dan C Tercatat sejumlah orang peserta program Paket yang terdiri dari peserta program Paket C, peserta program Paket B, dan peserta program Paket A. Selain itu tercatat tutor Paket A, B, dan C. Dari jumlah tersebut 51,3% berpendidikan di bawah S1, dan 48,7% berpendidikan S1 dan Pascasarjana. IV. Taman Pendidikan Al Qur an (TPQ) Taman Pendidikan Al Qur an (TPQ) adalah lembaga pendidikan keagamaan non formal yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik membaca, menulis, 111
10 // SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm memahami, dan mengamalkan kandungan Al Qur an (PP Nomor 55 Tahun 2007) Santri Taman Pendidikan Qur'an ,1% kemudian berpendidikan Diploma S3 berjumlah (19,1%), dan pendidikan lainnya (Pondok ,9% Diniyah,, dll) sebanyak (11,8%) V. Majelis Taklim Tabel 4.5. Pendidikan Pengajar TPQ Pendidikan Jumlah % SMA ,1 D1S ,1 Lainnya , Lakilaki Perempuan Grafik Santri Taman Pendidikan Al Qur an Jumlah lembaga TPQ yang berhasil didata adalah lembaga, dengan jumlah santri sebanyak orang santri yang terdiri dari (47,1%) santri lakilaki dan (52,9%) santri perempuan. Pengajar TPQ keseluruhan berjumlah orang, dengan latar pendidikan mayoritas adalah berpendidikan minimal SMA sebanyak (69,1%) orang, lembaga Taklim berhasil Jumlah Majelis yang didata adalah lembaga, dengan jumlah jamaah sebanyak orang jamaah yang terdiri dari (41,1%) jamaah lakilaki dan (58,9%) jamaah perempuan. Majelis Pengajar Taklim keseluruhan berjumlah orang, dengan latar pendidikan mayoritas adalah berpendidikan minimal SMA sebanyak (47,0%) orang, kemudian berpendidikan lainnya (Pondok, Diniyah, dll)
11 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm // berjumlah (29,8%), (23,2%). dan pendidikan DiplomaS3 sebanyak (23,2%). Tabel Pendidikan Pengajar Majelis Taklim Pendidikan Jumlah % SMA ,0 D1S ,2 Lainnya ,8 Perempuan ,9% Jumlah Jamaah Majelis Taklim Grafik Jamaah Majelis Taklim VI. Pondok Muadalah Pondok Muadalah adalah pondok pesantren yang tidak memiliki satuan pendidikan formal tetapi ijazah lulusannya disetarakan dengan jenjang pendidikan formal yang diakui oleh Kementerian Agama. Penilaian dilakukan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Kementerian Agama berdasarkan 5 komponen yaitu ; (1) Kurikulum dan Proses Belajar Lakilaki ,1% Mengajar, (2) Tenaga Pendidik dan Kependidikan, (3) Peserta Didik, (4) Manajemen Pengelolaan, (5) Sarana dan Prasarana. Terdapat 32 Pondok Muadalah yang tersebar di 8 Propinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Pada pendataan tahun terdapat guru (catatan : 4 propinsi tidak menyertakan data guru muadalah), dimana 316 (18,2%) 113
12 // SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm berpendidikan di bawah S1 dan (81,8%) berpendidikan minimal S Pendidikan Guru PP Muadalah ,2% < S1 S ,8% Grafik Pendidikan Guru PP. Muadalah 114
Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ 2011
Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ Tahun Pelajaran 2010-2011 2011 Jenis lembaga Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren yang didata meliputi Pondok Pesantren, Pendidikan Kesetaraan
Lebih terperinciAnalisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran
Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Pondok Pesantren Istilah Pondok Pesantren merupakan dua istilah
Lebih terperinciDESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH
DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH Deskriptif Statistik Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pendataan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Tahun 2007-2008 mencakup 33 propinsi,
Lebih terperincidari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN)
dari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN) Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN) adalah proses
Lebih terperinci2.01. Jumlah Pondok Pesantren dan Tipologinya *) Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah Pontren Berdasarkan Tipe. No. Provinsi PP
2.01. Pondok Pesantren dan Tipologinya *) No. Provinsi PP Pontren Berdasarkan Tipe Salafiyah Khalafiyah Kombinasi 1.323 1.132 21 170 181 42 58 81 228 102 110 16 181 26 137 18 185 66 17 102 362 85 26 251
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik
SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 22 99//22 11 Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik 29-21 A. Pengantar Perguruan Tinggi Agama Islam atau kerap disingkat
Lebih terperinciDESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN
DESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN Deskriptif Statistik Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009 Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren A. Lembaga Jenis Lembaga Pendidikan
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik
22 0011 00//2200 1111 SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik 2010-2011 A. Pengantar Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciPropinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung
2.11.3.1. Santri Berdasarkan Kelas Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin) Tingkat Ulya No Kelas 1 Kelas 2 1 Aceh 19 482 324 806 2 Sumut 3 Sumbar 1 7-7 4 Riau 5 Jambi 6 Sumsel 17 83 1.215 1.298 7 Bengkulu
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran
Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Pengantar Madrasah (RA, MI, MTs dan MA) disebutkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 merupakan
Lebih terperinciDEPARTEMEN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM. Bagian Perencanaan dan Data
DEPARTEMEN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data Jumlah Lembaga Statistik Madrasah Madrasah Ibtidaiyah: 22.189 Negeri 1.568-7,1% Swasta 20.621-92,9% Madrasah Tsanawiyah:
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA R.I Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi
KEMENTERIAN AGAMA R.I Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Peta Pendidikan Islam Jenis Pendidikan Umum Berciri Khas Islam Pendidikan Keagamaan Islam Diniyah Pondok
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran
SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam 22001100//22001111 Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran 2010-2011 A. Guru PAI 1. Pengantar Guru Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Akademik
Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Akademik 2009-2010 A. Pengantar Tahun ini terjadi penambahan jumlah madrasah negeri dikarenakan beberapa madrasah penegerian baru yang di-sk-kan per
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran
SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam 22001100//22001111 Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran 2010-2011 A. Pengantar Pendidikan RA dan Madrasah merupakan
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA R.I. Bagian Perencanaan dan Data
KEMENTERIAN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data Ringkasan Jumlah Lembaga & Siswa Dikdasmen No Lembaga Jml Lbg Lk Jumlah Siswa Pr Jumlah 1 RA/BA 19.762 415.571 408.476 2 MIN
Lebih terperinciTABEL STATISTIK PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN
TABEL STATISTIK PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN 3. 01. Lembaga Pondok Pesantren (Pontren), Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Al Qur'an, dan Majelis Taklim Tahun Pelajara n 2008/2009 No
Lebih terperinciDESKRIPTIF STATISTIK RA/BA/TA DAN MADRASAH
DESKRIPTIF STATISTIK RA/BA/TA DAN MADRASAH Deskriptif Statistik RA/BA/TA dan Madrasah (MI, MTs, dan MA) A. Lembaga Pendataan RA/BA/TA dan Madrasah (MI, MTs dan MA) Tahun Pelajaran 2007/2008 mencakup 33
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik
Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik 2011-2012 A. Pengantar Satuan pendidikan tinggi Islam yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam atau
Lebih terperinciDEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data
DEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data 1 Statistik Pendidikan pada Madrasah Jumlah Lembaga RA/BA/TA: 18.759-33,0% Madrasah Ibtidaiyah: 21.188-36,0% Negeri 1.567-7,4%
Lebih terperinci4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012
4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Jumlah Lembaga No. Provinsi PTAIN PTAIS Jumlah 1. Aceh 3 20 23 2. Sumut 2 40 42 3. Sumbar 3 19 22 4. Riau 1 22 23 5. Jambi 2 15 17 6. sumsel 1 13 14 7. Bengkulu
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.232,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciDRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017 Cutoff data tanggal 30-Nov-2017 PDSPK, Setjen Kemendikbud Jakarta, 11 Desember 2017 DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN AJARAN 2017/2018
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GARUT, : a. bahwa sehubungan telah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi...
DAFTAR ISI Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi... i iii v TABEL RA/BA/TA, MI, MTs DAN MA 1.01. Jumlah Lembaga RA/BA/TA, MI, MTs dan MA... 1 1.01.1. Jumlah Lembaga RA/BA/TA, MI, MTs dan MA...
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciPemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan
Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan Asep Sjafrudin, S.Si, M.Si Jenjang Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama (MTs/SMP) memiliki peranan yang sangat penting
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PENYUSUNAN NOMOR STATISTIK LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2008
BUKU PANDUAN PENYUSUNAN NOMOR STATISTIK LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2008 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA R.I TAHUN 2008 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
Lebih terperinciPemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan
Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan Asep Sjafrudin, S.Si, M.Si Madrasah Aliyah sebagai bagian dari jenjang pendidikan tingkat menengah memerlukan upaya pengendalian,
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran
AAnnaal lli iissi iiss SSt taat ti iisst ti iikk PPee nnddi iiddi iikkaann IIss llaam l 22001111//22001122 Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Guru PAI 1. Pengantar Guru
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.
Lebih terperinciAnalisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008
Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008 Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Lebih terperinciAnalisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008
Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008 Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagai jenjang terakhir dalam program Wajib Belajar 9 Tahun Pendidikan Dasar
Lebih terperinciLampiran II Exekutive Summary EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH (PPS)
Lampiran II Exekutive Summary EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH (PPS) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU Sisdiknas no 20 tahun
Lebih terperinci11 Juni Oleh: Rosidin
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA STATISTIK PENDIDIKAN Orientasi Sistem Informasi Manajemen dan Orientasi Peningkatan Kemampuan Tenaga Teknis dan Laporan 11 Juni 2003 Oleh: Rosidin Bagian Data dan Informasi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan
Lebih terperinciWORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.822, 2014 KEMENAG. Islam. Pendidikan. Keagamaan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN
BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang
Lebih terperinciC UN MURNI Tahun
C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciDESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN MADRASAH
DESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN MADRASAH Deskriptif Statistik Pendidikan Madrasah Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009 A. Lembaga Jenis Lembaga yang didata antara lain RA, MI, MTs, MA dan Pengawas
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciPANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan
PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan Subdit Pengelolaan Persampahan Direktorat Pengembangan PLP DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Aplikasi SIM PERSAMPAHAN...(1)
Lebih terperinci. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.
S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENDATAAN SANTRI PONDOK PESANTREN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENDATAAN SANTRI PONDOK PESANTREN TAHUN PELAJARAN / I. (KOLOM A F) IDENTITAS PONDOK PESANTREN TEMPAT BELAJAR Kolom A : Diisi dengan Nomor Statistik Pondok Pesantren (terdiri
Lebih terperinciBUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DINIYAH TAKMILIYAH DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA DENGAN
Lebih terperinciHASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014
HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat Tahun Ajaran 213/21 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 13 Juni 21 1 Ringkasan Hasil Akhir UN - SMP Tahun 213/21 Peserta UN 3.773.372 3.771.37 (99,9%) ya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) serta
Lebih terperinciDESKRIPTIF STATISTIK GURU PAIS
DESKRIPTIF STATISTIK GURU PAIS 148 Statistik Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Deskriptif Statistik Guru PAIS A. Tempat Mengajar Pendataan Guru PAIS Tahun 2008 mencakup 33 propinsi. Jumlah
Lebih terperinci2. BAB II TINJAUAN UMUM
2. BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pondok Pesantren 2.1.1 Pengertian Pondok Pesantren Asal katanya pesantren berasal dari kata santri yang mendapat imbuhan awalan pe dan akhiran an yang menunjukkan tempat, maka
Lebih terperinciKERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2012
KERJA : RENCANA KINERJA KERJA Halaman : 1 025.04.07 Program Pendidikan Islam 219.747.000 219.747.000 Indikator Kinerja Utama Program : 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Lebih terperinciBUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN PONDOK PESANTREN DAN MAJELIS TAKLIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
Lebih terperinciSAMBUTAN DIRJEN PAUDNI
i SAMBUTAN DIRJEN PAUDNI Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional berperan penting
Lebih terperinciINDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)
F INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014) Kemampuan Siswa dalam Menyerap Mata Pelajaran, dan dapat sebagai pendekatan melihat kompetensi Pendidik dalam menyampaikan mata pelajaran 1
Lebih terperinciPEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT
Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan
Lebih terperinciEDISI REVISI BUKU PANDUAN PENYUSUNAN NOMOR STATISTIK LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2008
EDISI REVISI BUKU PANDUAN PENYUSUNAN NOMOR STATISTIK LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2008 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA R.I TAHUN 2008 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI, Menimbang : a. bahwa pendidikan nasional berfungsi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2009 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG TAMAN KANAK-KANAK AL-QUR AN, TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN DAN TA LIMUL QUR AN LIL
Lebih terperinciCapaian Keaksaraan, Gender, dan Pengembangan Budaya Baca
Capaian Keaksaraan, Gender, dan Pengembangan Budaya Baca Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN
23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota
Lebih terperinciAnalisis Kualifikasi Guru pada Pendidikan Agama dan Keagamaan
Analisis Kualifikasi Guru pada Pendidikan Agama dan Keagamaan Oleh : Drs Bambang Setiawan, MM 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pasal 3 UU no 20/2003 menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciNAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA
2012, No.659 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciKERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2012
RENCANA KINERJA KERJA KERJA : (588229) MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI COT MEURAK SAMALANGA KAB. BIREUEN Halaman : 1 025.04.07 Program Pendidikan Islam 472.412.000 472.412.000 Indikator Kinerja Utama Program
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.851, 2012 KEMENTERIAN AGAMA. Instansi Vertikal. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa agar dalam penyelenggaraan pendidikan di
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018
LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI 1. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI MK 2018 2. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN
Lebih terperinciKESEHATAN ANAK. Website:
KESEHATAN ANAK Jumlah Sampel dan Indikator Kesehatan Anak Status Kesehatan Anak Proporsi Berat Badan Lahir, 2010 dan 2013 *) *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan Proporsi BBLR Menurut
Lebih terperinciSumber : Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sumatera Barat
Tabel A.1.Jumlah dan Persentase SDM Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sumatera Barat menurut Status Kepegawaian (fungsional satker/staf) dan Jenis Kelamin Tahun 2013 Status Kepegawaian
Lebih terperinciDisabilitas. Website:
Disabilitas Konsep umum Setiap orang memiliki peran tertentu = bekerja dan melaksanakan kegiatan / aktivitas rutin yang diperlukan Tujuan Pemahaman utuh pengalaman hidup penduduk karena kondisi kesehatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciNAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS
5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
Lebih terperinciDAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : DIPA /2014 I A. INFORMASI KINERJA
1 Fungsi 10 PENDIDIKAN Sub Fungsi 10.02 PENDIDIKAN DASAR 10.90 PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LAINNYA 2 Program 025.04.07 Program Pendidikan Islam Hasil (Outcome) 01 Meningkatnya Akses, Mutu, dan Daya Saing
Lebih terperinciPOTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
POTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 Palangka Raya, 16Desember 2015 DR. Ir. Sukardi, M.Si Kepala BPS
Lebih terperinciREVISI KE-1 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2012 NOMOR : 1490/ /01/2012 TANGGAL : 9 Desember 2011 IA.
Kode/Nama Satker : (573631) MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANAH JAMBU AYE KAB. ACEH UTARA Halaman : IA. 1 1 Fungsi 10 PENDIDIKAN 2.129.335.000 Sub Fungsi 10.02 PENDIDIKAN DASAR 618.498.000 10.90 PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH OLEH WARGA MASYARAKAT
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH OLEH WARGA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciAKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi
Lebih terperinciNama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah. Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara. No.
Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara No. Telp Dayah --- Pendiri Tgk.H.Ibnu Sakdan.Tb Status Legalitas Dayah ( Badan Hukum ) Berbadan
Lebih terperinciBesarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini
Besarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini Uzair Suhaimi uzairsuhaimi.wordpress.com Judul artikel perlu klarifikasi. Pertama, istilah penduduk merujuk pada penduduk Indonesia
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016
No. 25/05/94/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP
PENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP LATAR BELAKANG Taman Kanak-kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan anak usia dini jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai masuk pendidikan
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2014
TAHUN ANGGARAN 4 () (4) (.4.) PENDIDIKAN ISLAM SATUAN KERJA () MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI RIKIT GAIB PROPINSI () ACEH LOKASI () KAB. ACEH GAYO LUES PERHITUNGAN TAHUN 4 /KEGIATAN/OUUT/ SUB OUUT / KOMPONEN
Lebih terperinciEVALUASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN (Indikator Makro)
EVALUASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud Jakarta, 2013 LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG KONSEP Masyarakat Anak
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciMATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
MATRIKS 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA I Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama 1.Menguatnya tatakelola
Lebih terperinciProfil Keaksaraan: Hasil Sensus Penduduk 2010
Profil Keaksaraan: Hasil Sensus Penduduk 2010 Razali Ritonga, MA razali@bps.go.id Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik 15 SEPTEMBER 2012 1 PENGANTAR SENSUS: Perintah
Lebih terperinciJUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 ACEH 197 435 632 2 SUMATERA UTARA 1,257 8,378 9,635 3 SUMATERA BARAT 116 476 592
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Inflai BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 74/11/52/Th VII, 7 November 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN III-2016 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah
Lebih terperinciMekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017
Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus
Lebih terperinciCEDERA. Website:
CEDERA Definisi Cedera Cedera merupakan kerusakan fisik pada tubuh manusia yang diakibatkan oleh kekuatan yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diduga sebelumnya Definisi operasional: Cedera yang
Lebih terperinciEvaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)
Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan
Lebih terperinciInfo Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan
Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan http://simpadu-pk.bappenas.go.id 137448.622 1419265.7 148849.838 1548271.878 1614198.418 1784.239 1789143.87 18967.83 199946.591 294358.9 2222986.856
Lebih terperinci1. A ceh Sumut
4.07.2. Luas Penggunaan Tanah PTA IN Tahun A kademik 2011/2012 No. Provinsi Luas Penggunaan Tanah Bangunan Parkir Lapangan Pagar Jalan Kebun Hutan Tanah Kosong 1. A ceh 76.406 1.696 600 1.500 19.038 2.000
Lebih terperinciINDONESIA Percentage below / above median
National 1987 4.99 28169 35.9 Converted estimate 00421 National JAN-FEB 1989 5.00 14101 7.2 31.0 02371 5.00 498 8.4 38.0 Aceh 5.00 310 2.9 16.1 Bali 5.00 256 4.7 30.9 Bengkulu 5.00 423 5.9 30.0 DKI Jakarta
Lebih terperinci