LAPORAN TAHUNAN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TAHUNAN 2016"

Transkripsi

1 LAPORAN TAHUNAN 2016 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-nya Laporan Kegiatan Tahun 2016 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram telah selesai disusun dengan kerjasama yang baik dari semua pihak. Laporan kegiatan tahunan ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang hasil pelaksanaan program dan kegiatan serta hambatan-hambatan yang ditemui selama tahun 2016 di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram yang disajikan dalam bentuk narasi, data visual yang dilengkapi dengan tabel dan grafik untuk memudahkan dalam memahami data hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan tahun 2016 merupakan kegiatan yang bertahap dan berkesinambungan dari tahun sebelumnya dan juga akan terus dilanjutkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta tantangan yang dihadapi oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukan informasi serta dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan acuan untuk mendukung perencanaan kesehatan di Propinsi Nusa Tenggara Barat khususnya, berdasarkan fakta dan sebagai masukan dalam menyusun kegiatan-kegiatan di tahun yang akan datang. Saran dan masukan sangat kami harapkan guna peningkatan mutu laporan kegiatan tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, serta untuk dapat meningkatkan kinerja bagi karyawan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram di tahun mendatang. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan membantu dalam proses penyusunan laporan ini, kami ucapkan terimakasih. Mataram, Februari 2017 Kepala Kantor KesehatanPelabuhan Kelas II Mataram dr. I WayanDiantika NIP

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI. i ii BAB I : PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Visi, Misi, Nilai-nilai Kementerian Kesehatan.. 1 C. Sasaran Strategis.. 3 D. Tujuan Penyusunan. 3 BAB II : GAMBARAN UMUM... 4 A. Struktur Organisasi. 4 B. Landasan Hukum Pelaksanaan Kegiatan.. 5 C. Visi, Misi, Nilai Pelayanan dan Kebijakan Mutu. 5 D. Kantor Induk KKP Mataram.. 6 E. Wilayah Kerja KKP Mataram 9 BAB III : JENIS KEGIATAN 16 A. Tugas Pokok dan Fungsi.. 16 B. Program Kegiatan. 17 BAB IV : HASIL PENCAPAIAN KEGIATAN 21 A. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi B. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan 37 C. Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah 69 D. Sub Bagian Tata Usaha BAB V : PENUTUP 101 A. Kesimpulan 101 B. Rekomendasi 104

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang ada di daerah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal PP & PL. Sesuai dengan Permenkes 356 tahun 2008, Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pencegahan terhadap masuk dan keluarnya penyakit karantina, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pengawasan omkaba serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram menyelenggarakan 16 fungsi yang dijalankan oleh tiga seksi dan satu sub bagian tata usaha serta memiliki 9 wilayah kerja yang terdiri dari satu bandara internasional dan 8 pelabuhan laut. Dalam pelaksanaan program dan kegiatannya Kantor Kesehatah Pelabuhan Kelas II Mataram mengacu pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang sudah disusun diawal tahun yang didukung oleh dana DIPA TA 2016 Penyusunan Laporan Tahunan Kantor Kesehatan Kelas II Mataram telah rutin dilakukan setiap tahun guna memberikan informasi tentang capaian hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan serta hambatan/ permasalahan yang dihadapi oleh setiap program kegiatan. B. Visi, Misi dan Nilai Kementerian Kesehatan 1. Visi Visi Kementerian Kesehatan adalah: Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan. Sedangkan Visi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan adalah: Masyarakat Sehat yang Mandiri dalam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta Berkeadilan. 2. Misi Untuk mencapai visi tersebut diatas, dimana Direktorat Jenderal PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan misi, yaitu : a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. 1 L a p o r a n T a h u n a n

5 b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. d. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. 3. Nilai Untuk mewujudkan Visi dan Misi Kementerian Kesehatan menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut: a. Pro rakyat Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi b. Inklusif Semua kegiatan dalam program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena semua mempunyai peran yang penting. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat, pengusaha,masyarakat madani dan masyarakat akar rumput. c. Responsif Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dengan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahandi daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula. d. Efektif Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien. e. Bersih Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel. 2 L a p o r a n T a h u n a n

6 C. Sasaran Strategis Sasaran strategis pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan tahun yaitu meningkatnya pengendalian penyakit yang ditandai dengan : 1. Persentase kabupaten/ kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40% 2. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40% 3. Kabupaten/ kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100% 4. Menurunnya prevalensi merokok pada usia 18 tahun sebesar 5,4% 5. Meningkatnya surveilans berbasis laboratorium sebesar 50% 6. Persentase pelabuhan/bandara/plbd yang melakukan yang melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100% D. Tujuan Penyusunan Laporan Tahunan 2016 merupakan realisasi pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan dan menggambarkan efektifitas dan efisiensi dari suatu program kegiatan yang telah dilaksanakan. 1. Tujuan Umum Mengetahui jenis kegiatan program 2016 dan capaian pelaksanaan atau realisasi kegiatan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui jenis kegiatan pada tahun anggaran 2016 b. Mengetahui capaian hasil kegiatan masing-masing seksi dan subag tata usaha c. Mengetahui hambatan hambatan yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan 3 L a p o r a n T a h u n a n

7 BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN MATARAM A. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), yang di revisi menjadi Permenkes 2348/Menkes/Per/IX/2011. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah sebagai berikut : Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dr. I Wayan Diantika Kepala Sub Bagian Tata Usaha H.A.Herman Nugraha,SKM.MM Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan SE H.Junaidi, S.Sos.MM Kepala Seksi Upaya Kesh Lintas Wilayah H.Hartono, SKM Kepala Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan Hari Gunawan, SKM.,MM Kelompok Jabfung Instalasi Wilayah Kerja 4 L a p o r a n T a h u n a n

8 B. Landasan Hukum Pelaksanaan Kegiatan KKP Kelas II Mataram 1. International Health Regulations tahun Undang-undang No. 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut 3. Undang-undang No. 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara 4. Undang-undang No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah 5. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 6. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular 7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular terpadu 8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). 9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2348/Menkes/Per/IX/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menkes No 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan C. Visi, Misi, Nilai Pelayanan dan Kebijakan Mutu 1. Visi Prima dalam pengawasan dan pelayanan di pintu masuk negara tahun Misi a. Melaksanakan surveilans epidemiologi terhadap keadaan yang dapat menimbulkan keresahan kesehatan masyarakat di pelabuhan dan bandara b. Melaksanakan tindakan karantina terhadap penyakit potensial wabah di pelabuhan dan bandara c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian faktor risiko lingkungan berkelanjutan untuk menciptakan bandara dan pelabuhan yang sehat d. Memberikan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini penyakit di pelabuhan dan bandara e. Memberikan pelayanan imunisasi dalam upaya pencegahan penularan penyakit. f. Mewujudkan pegawai yang profesional, disiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi 3. Nilai-nilai Pelayanan KKP Mataram memiliki nilai-nilai pelayanan dengan istilah LA TAJIR, yaitu : Layanan non diskriminasi, Tepat waktu, Amanah, Jujur, Ikhlas, Ramah dan Responsif. 5 L a p o r a n T a h u n a n

9 4. Kebijakan Mutu Untuk mewujudkan KKP terbaik se-indonesia maka seluruh pegawai mulai dari Kepala Kantor dan seluruh jajarannya berkomitmen untuk : a) Memberikan layanan prima kepada para pelanggan mencakup: tepat waktu, amanah, jujur, ikhlas, ramah, responsif dan layanan non diskriminasi. b) Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 secara efektif c) Mematuhi seluruh perundangan Negara Republik Indonesia yang terkait dengan pelayanan KKP. d) Terus menerus melakukan peningkatan di semua proses pelayanan pelanggan dan proses pendukungnya. D. Kantor Induk KKP Kelas II Mataram 1. Kedudukan Kantor induk KKP Kelas II Mataram beralamat di Jalan Adi Sucipto No 13 B Rembiga Mataram, yang terletak di ibukota provinsi NTB dengan jarak + 5 km dari kantor Pemerintahan Gubernur Nusa Tenggara Barat. Saat ini kantor induk masih menempati tanah milik Pemprov NTB seluas m Sumber Daya Manusia Jumlah ketenagaan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram per Desember 2016 yaitu sebanyak 112 orang dengan rincian seperti pada tabel berikut. Tabel 1. Jumlah SDM Berdasarkan Jenis Kepegawaian dan Menurut Jenis Kelamin di KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 NO Jenis Kepegawaian Pria Wanita Total 1 Pegawai Negeri Sipil Pegawai Kontrak Jumlah Jumlah sumber daya manusia pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut : 6 L a p o r a n T a h u n a n

10 Tabel 2. Jumlah SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan di KKP Kelas II No Mataram Tahun 2016 Tingkat Pendidikan PNS Kontrak L P L P 1 Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas SPK STM Elektronika radio D1 Kesehatan Lingkungan SPPH D3 Analis Kesehatan D3 Keperawatan D3 Kebidanan D3 Perawat Umum D3 Farmasi D3 Kesehatan Lingkungan D3 Tehnik informatika D4 Keperawatan D4 Analis Kesehatan S1 Kedokteran Umum S1 Keperawatan S1 Kesehatan Masyarakat JLH 20 S1 Kesmas Keselamatan & Kesehatan kerja S1 Ekonomi Pembangunan S1 Ekonomi Akuntansi S1 Administrasi Negara Dokter Umum Dokter Gigi Magister Epidemiologi Magister of Public Health S2 Ekonomi Magister Manajemen Jumlah L a p o r a n T a h u n a n

11 Jumlah ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan yang bertugas/ berada di kantor induk sebagai berikut : Tabel 3. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kantor Induk KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1 Kedokteran Umum 2 PNS 2 Kedokteran Gigi 1 PNS 3 S2 Ekonomi 1 PNS 4 S2 Magister Manajemen 2 PNS 5 S2 Magister Public Health 3 PNS 6 S2 Magister Epidemiolog 1 PNS 7 S1 Keperawatan 1 PNS 8 S1 Kesehatan Masyarakat 7 PNS 9 S1 Kesmas Keselamatan & 1 PNS Kesehatan Kerja 10 S1 Ekonomi Akutansi 3 PNS 11 D IV Keperawatan 1 PNS 12 D IV Analis Kesehatan 1 PNS 13 D3 Keperawatan 2 PNS 14 D3 Kebidanan 1 PNS 15 D3 Kesehatan Lingkungan 1 PNS 16 D3 Analis Kesehatan 1 PNS 17 D3 Farmasi 2 PNS 18 D3 Tekhnik Informatika 1 PNS 19 SMA/STM/SMEA 8 3 PNS + 5 Tenaga Kontrak 20 SMP 2 PNS 21 SD 1 Tenaga Kontrak Jumlah Tenaga Sarana Penunjang Sarana penunjang pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram yaitu : a. Gedung 1) Gedung kantor : 1 gedung kantor induk dan 4 gedung kantor wilker 8 L a p o r a n T a h u n a n

12 2) Gedung kantor induk, yang dilengkapi dengan : Ruang Poliklinik, Ruang Apotek, Ruang Laboratorium, Instalasi Chamber Hyperbarik, Aula Pertemuan gudang dll. b. Kendaraan Operasional 1) Ambulance : 8 Unit 2) Kendaraan Roda Dua : 19 Unit. 3) Mobil operasional : 7 Unit E. Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2348/Menkes/Per/IX/2011 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram memiliki 9 (sembilan) wilayah kerja, yaitu : 1. Pelabuhan Laut Lembar Pelabuhan Laut Lembar secara geografis terletak pada , berada disebelah selatan Pulau Lombok, dengan jarak 30 km dari kota Mataram.Secara adminitratif termasuk wilayah Kabupaten Lombok Barat. Pelabuhan Laut Lembar terdiri dari dua pelabuhan yaitu sebagai pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan pulau Lombok dan pulau Bali dengan panjang lintasan 36 mil dan sebagai pelabuhan nusantara. Luas areal pelabuhan untuk lingkungan kerja seluas 156,50 Ha, untuk luas daerah lingkungan kepentingan pelabuhan seluas 258 Ha. Pelabuhan Lembar beroperasi 24 jam, dengan jumlah trip pelayaran sebanyak 20 trip per hari yang dilayani oleh 24 kapal dari berbagai perusahaan pelayaran.kantor Wilker Pelabuhan Laut Lembar menempati kantor yang berdiri diatas tanah milik PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia III dengan status sewa tanah setiap tahun. Sarana penunjang yang sudah ada yaitu 2 (dua) unit mobil ambulance, 2 (dua) unit sepeda motor, ruang laboratorium lingkungan, ruang pelayanan poliklinik dan peralatan ( meubelair ) kantor lainnya. Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Lembar berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini : 9 L a p o r a n T a h u n a n

13 Tabel 4. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kantor Wilker Pelabuhan Lembar Tahun 2016 No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1 DIII Keperawatan 2 1 PNS + 1 Tenaga Kontrak 2 DIII Kesehatan Lingkungan 2 PNS 3 SPK 3 PNS Jumlah tenaga 7 Orang 2. Pelabuhan Laut Ampenan dan Pemenang Pelabuhan laut Ampenan terletak di bagian barat pulau Lombok merupakan Pelabuhan Khusus milik PT. Pertamina, yang memberikan pelayanan kekarantinaan bagi kapal tangker pengangkut bahan bakar minyak. Sedangkan Pelabuhan Pemenang dan senggigi merupakan pelabuhan khusus untuk melayani kapal wisata yang datang dari Pulau Bali maupun yang akan menyeberang ke lokasi pulau tujuan wisata di Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Sampai dengan saat ini kegiatan administrasi dan pelayanan kekarantinaan masih menempati salah satu ruangan di gedung milik UPP Pemenang. Sarana penunjang yang sudah ada yaitu 1 (satu) unit sepeda motor, dan peralatan kantor lainnya. Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Pemenang berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini : Tabel 5. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kantor Wilker Pelabuhan Pemenang Tahun 2016 No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1 S1 Kesehatan Masyarakat 1 PNS 2 S1 Keperawatan 1 PNS 3 S1 Administrasi 1 PNS 4 DIII Keperawatan 2 Tenaga kontrak 5 DIII Kesehatan Lingkungan 3 PNS 6 SMU 1 Tenaga Kontrak Jumlah tenaga 9 Orang 10 L a p o r a n T a h u n a n

14 3. Pelabuhan Laut Kayangan Labuhan Lombok Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Kayangan Labuhan Lombok terletak di Kabupaten Lombok Timur, yaitu pada LS dan BT, jarak dari kantor induk KKP sekitar 80 km. Luas daerah kerja pelabuhan adalah 2,5 Ha sedangkan luas daerah kepentingan pelabuhan adalah 60 Ha. Panjang alur pelayaran m dan lebar alur pelayaran m. Pelabuhan Labuan Lombok terdiri dari dua pelabuhan, yaitu pelabuhan Rakyat Kelas V dan Pelabuhan Penyeberangan Kayangan. Pelabuhan Rakyat Pelabuhan Labuhan Lombok hanya dilintasi oleh kapal layar motor (KLM) dengan volume kurang dari m 3. Kapal yang berkunjung/ singgah di pelabuhan ini kebanyakan datang dari Labuhan Bajo, Calabai dan Kalimantan. Kunjungan kapal rata-rata dalam sebulan sebanyak kapal. Jenis komoditi yang seringdiangkut antara lain kayu dan produk hasil laut. Selain itu pelabuhan ini digunakan para turis mancanegara yang akan melakukan perjalanan wisata ke pulau Komodo Provinsi NTT melalui pelabuhan Labuhan Bajo. Sedangkan pelabuhan penyeberangan, sebagai penghubung antara pulau Lombok dan pulau Sumbawa (pelabuhan Poto Tano), pelabuhan penyeberangan ini beroperasi selama 24 jam dan dilayani 22 kapal ferry, dengan waktu tunggu setiap menit. Kantor Wilker Labuhan Lombok menempati gedung kantor milik Kementerian Kesehatan di atas tanah milik Kantor Pelabuhan Kayangan dengan status sewa tahunan. Sarana penunjang yang telah ada yaitu 1 (satu) unit sepeda motor dan peralatan teknis maupun non teknis lainnya. Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Kayangan berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini : Tabel 6. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kantor Wilker Pelabuhan Labuan Lombok Tahun 2016 No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1 S1 Kesehatan Masyarakat 1 PNS 2 S1 Keperawatan 1 Tenaga Kontrak 3 D3 Keperawatan 3 2 PNS + 1 Tenaga Kontrak 4 D3 Kesehatan Lingkungan 3 PNS. Jumlah tenaga 8 Orang 11 L a p o r a n T a h u n a n

15 4. Pelabuhan Laut Pototano Pelabuhan Laut Pototano merupakan pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan pulau Sumbawa dan pulau Lombok, sama dengan pelabuhan kayangan, pelabuhan ini juga beroperasi selama 24 jam sehari dengan jumlah kapal yang melayani sebanyak 6-10 kapal. Wilker Pelabuhan Laut Pototano terletak disebelah barat pulau Sumbawa secara adminitratif termasuk wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, jarak dari Kota Mataram sekitar 85 km. Sejak akhir tahun 2013, Wilker pelabuhan Pototano telah menempati gedung kantor baru di atas tanah milik Kementerian Kesehatan. Gedung tersebut terletak di luar areal pelabuhan dengan jarak kurang dari 1 km dari pintu masuk pelabuhan. Sedangkan untuk memudahkan pelayanan, PT ASDP pelabuhan Pototano menyediakan satu ruangan untuk memberikan pelayanan kekarantinaan dan lainnya.sarana penunjang yang telah ada yaitu 1 (satu) unit sepeda motor dan peralatan teknis maupun non teknis lainnya. Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Pototano berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini : Tabel 7. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kantor Wilker Pelabuhan Pototano Tahun 2016 No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1 DIII Kesehatan Lingkungan 3 2 PNS + 1 Tenaga Kontrak 2 DIII Keperawatan 2 1 PNS + 1 Tenaga kontrak 3 DIII Kebidanan 1 PNS. Jumlah tenaga 6 Orang 5. Pelabuhan Laut Khusus Benete Merupakan Pelabuhan khusus yang dikelola oleh PT Newmont Nusa Tenggara yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, dengan jarak dari Kota Mataram adalah 130 km melalui pelabuhan penyeberangan Pototano. Pelabuhan ini relatif banyak dikunjungi kapal, baik dengan lintasan domestik maupun internasional, sebagian besar adalah kapal-kapal yang mensuply kebutuhan PT. Newmont dan kapal yang membawa hasil tambang ke luar negeri. Sarana penunjang yang ada wilker pelabuhan Benete berupa ruangan pelayanan kekarantinaan, kendaraan operasional dan kamar penginapan bagi petugas KKP disediakan oleh PT Newmont. 12 L a p o r a n T a h u n a n

16 Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Khusus Benete berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini : Tabel 8. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kantor Wilker Pelabuhan Khusus Benete Tahun No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1 DIII Kesehatan Lingkungan 2 PNS 2 DIII Keperawatan 1 Tenaga Kontrak 3 D1 Kesehatan Lingkungan 1 PNS Jumlah tenaga 4 Orang 6. Pelabuhan Laut Badas Pelabuhan laut Badas terletak di Kabupaten Sumbawa Besar yang berjarak kurang lebih 160 km dari Kota Mataram. Pelabuhan Badas merupakan pelabuhan barang dan jalur perdagangan dengan skala kecil yang hanya dikunjungi oleh jenis Kapal layar Motor (KLM). Mulai akhir tahun 2012, aktifitas bongkar muat barang di pelabuhan menunjukan peningkatan, termasuk adanya aktifitas pertamina sehingga petugas KKP ditugaskan untuk melaksanakan tugas pelayanan kekarantinaan dan lainnya. Ruangan yang diberikan untuk memberikan pelayanan dengan kondisi sederhana yang masih merupakan milik KSOP Badas. Seiring dengan peningkatan pelayanan, saat ini pelayanan Wilker Badas juga meliputi pelayanan di bandara, dan menempati satu ruangan di bandara Sultan Muh. Kaharudin yang merupakan milik PT. Angkasa Pura I. Sarana yang ada di wilker Badas 1 ( satu ) unit kendaraan roda dua dan peralatan kantor. Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Badas berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini : Tabel 9. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kantor Wilker Pelabuhan Badas Tahun 2016 No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1 Dokter Umum 1 PNS 2 S1 Kesehatan Masyarakat 1 PNS 3 D3 Keperawatan 2 1 CPNS + 1 tenaga kontrak Jumlah tenaga 4 Orang 13 L a p o r a n T a h u n a n

17 7. Pelabuhan Laut Bima Pelabuhan Laut Bima terletak di sebelah timur pulau Sumbawa ini berjarak 450 km dari kota Mataram termasuk dalam wilayah administratif Kota Bima. Pelabuhan ini merupakan Pelabuhan Nusantara yang disinggahi/ dikunjungi oleh banyak kapal dari berbagai daerah di Indonesia yang membawa penumpang dan barang aneka komoditi kebutuhan untuk masyarakat terutama di wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu. Kantor Wilker pelabuhan Bima sudah menempati gedung sendiri di atas tanah milik PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero). Gedung kantor terletak di sebelah pintu masuk areal pelabuhan Bima, sehingga akan memudahkan dalam memberikan pelayanan kekarantinaan dan lainnya. Sarana penunjang yang sudah ada yaitu 1 (satu) mobil Ambulance dan 2 (dua) unit sepeda motor, peralatan teknis dan perlengkapan kantor lainnya. Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Bima berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini : Tabel 10. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kantor Wilker Pelabuhan Bima Tahun 2016 No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1 SPK 1 PNS 2 D3 Kesehatan Lingkungan 2 1 PNS + 1 Tenaga Kontrak 3 D3 Keperawatan 1 PNS 4 SPPH 1 PNS 5 SMU 1 Tenaga Kontrak Jumlah tenaga 6 Orang 8. Pelabuhan Laut Sape Pelabuhan Laut Sape merupakan pelabuhan penyebrangan terletak di ujung timur pulau Sumbawa, secara administratif termasuk wilayah Kabupaten Bima, jarak tempuh dari Mataram kurang lebih 510 km. Pelabuhan Sape melayani jalur penyeberangan antara pulau Sumbawa Provinsi NTB dengan pulau Flores Provinsi NTT. Jasa angkutan penyeberangan di Pelabuhan Sape dilayani oleh 5 buah kapal penyeberangan dengan jumlah kapal yang beroperasi 2 3 kapal dalam 1 hari 14 L a p o r a n T a h u n a n

18 Kantor wilker pelabuhan Sape telah menempati gedung kantor baru di atas tanah milik Kementerian Kesehatan. Sarana penunjang yang sudah ada yaitu 2 (dua) unit sepeda motor, peralatan teknis dan perlengkapan kantor lainnya. Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Sape berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini : Tabel 11. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kantor Wilker Pelabuhan Sape Tahun 2016 No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1 S1 Ekonomi 1 PNS 2 DIII Keperawatan 2 1 PNS + 1 tenaga kontrak 3 DIII Kesehatan Lingkungan 2 PNS Jumlah tenaga 5 Orang 9. Bandara Internasional Lombok Bandara Internasional Lombok (BIL) beroperasi sejak akhir tahun 2011 merupakan pengganti bandara Selaparang di Mataram, terletak di wilayah Kabupaten Lombok Tengah dengan jarak kurang lebih 40 km dari Mataram. Bandara Internasional ini belum secara formal sebagai salah satu wilayah kerja KKP Kelas II Mataram, namun karena sebagai pengganti bandara Selaparang, maka secara operasional difungsikan sebagai salah satu wilayah kerja. Untuk pelayanan kekarantinaan di bandara, pihak PT Angkasa Pura I memberikan dua ruangan, yaitu keberangkatan domestic dan kedatangan internasional. Sarana penunjang yang sudah ada yaitu 1 (satu) unit mobil ambulance, 2 (dua) unit sepeda motor, peralatan teknis dan perlengkapan kantor lainnya. Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker BIL berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini : 15 L a p o r a n T a h u n a n

19 Tabel 12. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kantor Wilker Bandara Internasional Lombok Tahun 2016 No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1 S1 Kesehatan Masyarakat 1 PNS 2 Dokter Umum 1 PNS 3 DIII Keperawatan 10 7 PNS + 2 Tenaga Kontrak 4 DIII Kesehatan Lingkungan 4 4 PNS 5 DIII Kebidanan 1 PNS 6 S1 Administrasi Negara 1 PNS 7 SLTA (sebagai sopir) 2 Semua tenaga kontrak Jumlah tenaga 20 Orang 16 L a p o r a n T a h u n a n

20 BAB III JENIS KEGIATAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Menkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), disebutkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi : 1) Pelaksanaan kekarantinaan 2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan 3) Pelaksanaan pengendalian resiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara 4) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali. 5) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia 6) Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional. 7) Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk. 8) Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja dilingkungan pelabuhan/ bandara dan lintas batas darat. 9) Pelaksanaan pemberian sertifikat obat, makanan, kosmetik dan alat kesehatan serta omka impor. 10) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya 11) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandara dan lintas batas darat negara. 12) Pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan di pelabuhan, bandara dan batas darat negara 13) Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan pelabuhan, bandara dan batas darat negara bahan adiktif (omkaba) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan 17 L a p o r a n T a h u n a n

21 14) Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian resiko lingkungan dan surveilans kesehatan pelabuhan 15) Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhan, bandara dan batas darat negara 16) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP B. Program Kegiatan A. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Kegiatan yang dilakukanoleh Seksi Pengendalian Karantina dan Survailans Epidemiologi sebagai berikut : 1. Kekarantinaan a. Ijin Berlayar Kesehatan (Port Health Clearance) 1.a.1. Hasil Clearance In ( Free Pratique) 1.a.2. Hasil Clearance Out ( PHQC) b. Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal 1.b.1. Buku Kesehatan Kapal 1.b.2. Ship Sanitation Certificate Exemption Control (SSCEC) c. Pengawasan Pelaksanaan Deratisasi (Fumigasi) d. Pelaksanaan Pemeriksaan Dokumen Kesehatan Pesawat (Gendec) 2. Surveilans Epidemiologi a. Pengawasan lalu lintas alat angkut kapal/ pesawat b. Pengawasan lalu lintas penumpang alat angkut kapal / pesawat c. Pengawasan lalu lintas jenazah dan orang sakit di Pelabuhan/ Bandara d. Pengawasan Lalu Lintas OMKABA e. Kegiatan workshop kekarantinaan dan surveilans epdemiologi f. Kegiatan sosialisasi tupoksi kekarantinaan di Wilayah kerja Bima g. Pertemuan jejaring kerja surveilans epidemiologi KKP Kelas II dalam rangka mempersiapkan pemberangkatan CJH NTB tahun 2016 h. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan dalam rangka keberangkatan jemaah haji di Wilker Bandara Internasional Lombok i. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan (K3JH) dan persiapan pelayanan kesehatan Debarkasi Haji 2016 j. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan health alert card (HAC) dalam rangka cegah tangkal virus zika k. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di Lingkungan KKP Kelas II Mataram 18 L a p o r a n T a h u n a n

22 B. Pengendalian Risiko Lingkungan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan untuk tahun 2016 yaitu : I. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (kegiatan yang terkait program P2TVZ) 1. SDM Pengendalian Vektor di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Yang Meningkat Kualitasnya a. Pembentukan dan Pelatihan Jumantik b. Peningkatan kemampuan dan tata ;laksana, diagnosis dan manajemen Malaria. 2. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) a. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Malaria di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD)Larvasida a.1. Survey Jentik dan Nyamuk Anopheles a.2. Larvasida dan Spraying b. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Arbovirosis di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) b.1. Survey Jentik Aedes b.2. Larvasida dan Fogging 3. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Zoonozis di Pelabuhan/Bandara/ Pos LIntas Batas Darat (PLBD) a. Survey Tikus dan Pinjal 4. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Vektor di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat a. Pengamatan dan Pengendalian Lalat dan Kecoa b. Survey Jentik dan Pengendalian Vektor Pra Embarkasi/Debarkasi Haji II. Penyehatan Lingkungan a. SDM Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya 1) Workshop Sanitarian b. Layanan Pelaksanaan Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) 1) Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan b.1.1. Inspeksi Sanitasi TPM 19 L a p o r a n T a h u n a n

23 b.1.2. Pemeriksaan Sampel Makanan 2) Pengawasan Sarana dan Kualitas Air Bersih b.2.1. Inspeksi Sarana Air Bersih (SAB) b.2.2. Pemeriksaan Kualitas Air Bersih 3) Pengawasan Sanitasi TTU dan Kualitas Lingkungan b.3.1. Pengawasan Sanitasi TTU b.3.2. Pengawasan Kualitas Lingkungan 4) Pengawasan Sanitasi Jasaboga 5) Pemeriksaan Sanitasi Asrama Haji b.5.1. Pra Embarkasi b.5.2. Operasional Embarkasi b.5.3. Debarkasi 6) Pengawasan Sanitasi Alat Angkut C. Upaya Kesehatan Lintas Wilayah 1. Pelayanan Kunjungan Poliklinik 2. Pelayanan Kunjungan Laboratorium 3. Screening Faktor Risiko PTM 4. Pelayanan Gawat Darurat Medik 5. Penerbitan Surat Ijin Angkut Orang Sakit 6. Penerbitan Surat Ijin Angkut Jenazah 7. Vaksin Internasional dan Penerbitan ICV 8. Penerbitan Surat Keterangan Sehat 9. Pengawasan P3K kapal 10. Pelayanan VCT di Pelabuhan 11. Kesehatan Matra 12. Kesehatan Matra Penyelaman dan Hyperbarik 13. Kesehatan Matra Haji D. Ketatausahaan Jenis kegiatan yang dilaksanakan 1. Pengelolaan Kepegawaian / Sumber Daya Manusia 2. Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan 3. Penyelenggaraan operasional dan Pemeliharaan perkantoran 4. Penerimaan Negara Bukan Pajak 5. Pengelolaan Keuangan 20 L a p o r a n T a h u n a n

24 BAB IV HASIL PENCAPAIAN KEGIATAN Adapun hasil pelaksanaan program kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2016 pada masing masing seksi dan subag tata usaha adalah sebagai berikut : A. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Seksi Pengendalian Karantina Dan Surveilans Epidemiologi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 2348 tahun 2011 yang merupakan revisi dari Permenkes No.356 tahun 2008 memiliki tugas pokok menyiapkan bahan perencanaan, melaksanakan kegiatan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi, melaksanakan desiminasi informasi bidang karantina dan surveilans epidemiologi, meningkatkan jejaring kerja dengan instansi terkait serta melakukan kajian bidang karantina dan surveilans epidemiologi. Kegiatan seksi pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi merupakan penjabaran dari fungsi-fungsi KKP khususnya bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi, diantaranya fungsi pelaksanaan kekarantinaan, pelaksanaan pengamatan penyakit, pelaksanaan pemberian sertifikat OMKABA, belum semua fungsi-fungsi kekarantinaan dan surveilans epidemiologi bisa dilaksanakan karena adanya keterbatasan sumber daya dan keterbatasan anggaran dalam DIPA KKP Kelas II Mataram TA Kegiatan seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi adalah Pengawasan Lalu Lintas Alat Angkut. Pengawasan Lalu Lintas Orang, Barang dan Jenazah, Pengawasan lalu lintas OMKABA, Surveilans Epidemiologi di Pelabuhan/ Bandara dan Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal (SSCC/SSCEC, Certificate Of Pratique dan Buku Kesehatan Kapal).Adapun hasil kegiatan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi tahun 2016 adalah sebagai berikut : Adapun hasil kegiatan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Kekarantinaan a. Ijin Berlayar Karantina Kesehatan (Port Health Quarantine Clearance) Penerbitan Surat Ijin Berlayar Karantina Kesehatan atau Port Health Quarantine Clearance adalah kegiatan legalisasi terhadap kapal yang akan berangkat berlayar yang didahului dengan pemeriksaan faktor resiko kesehatan terhadap kapal tersebut. Kegiatan Port Health Quarantine Clearance ini merupakan upaya untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit menular 21 L a p o r a n T a h u n a n

25 potensial wabah yang mungkin terbawa oleh alat angkut yang masuk pelabuhan maupun yang akan meninggalkan pelabuhan dalam kondisi sehat. Port Health Quarantine Clearance meliputi Clearance In ( masuk ) yaitu untuk kapal yang datang dari luar negeri atau kapal yang datang dari daerah terjangkit dan kepada kapal tersebut diberikan ijin karantina ( free pratique ) serta clearance out ( keluar ) yaitu untuk kapal yang akan berangkat keluar pelabuhan baik yang keluar negeri maupun dalam negeri dan kepada kapal tersebut diberikan Surat Izin Berlayar Karantina Kesehatan (PHQC) 1) Hasil Clearance In ( Free Pratique) Hasil Penerbitan Free Pratique selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 13 : Penerbitan Free Pratique KKP kelas II Mataram Tahun 2014 s/d 2016 Tahun Target Realisasi Prosentase , , ,66 Grafik 1 : Realisasi Penerbitan Free pratique dari tahun 2014 s/d tahun TARGET REALISASI Dari hasil gambaran grafik diatas terlihat adanya penurunan capaian kegiatan penerbitan free pratique ditahun 2016 dibandingkan tahun 2015 dengan 22 L a p o r a n T a h u n a n

26 penurunan di tahun 2016 sebesar 25 dokumen. Hal ini disebabkan oleh lalu lintas kapal dari luar negeri di wilker mengalami penurunan karena kunjungan kapal luar negeri yang melalui wilker di tahun 2016 lebih sedikit. 2) Hasil Clearance Out ( PHQC) Hasil Penerbitan PHQC selama 3 tahun terakhir Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 14 : Penerbitan PHQC tahun 2014 s/d 2016 Tahun Target Realisasi Prosentase , , ,17 Dilihat dari data tersebut untuk penerbitan dokumen PHQC dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan. Sedangkan untuk penerbitan PHQC pada masing-masing wilker tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 2 : Realisasi PHQC berdasarkan wilker tahun 2016 Sape Bima Benete Badas Pototano Lab. Lombok Lembar Pamenang Berdasarkan grafik diatas pengeluaran dokumen PHQC yang tertinggi yaitu di wilker Labuhan Lombok sebesar dokumen, sedangkan wilker terendah yaitu wilker Sape yaitu sebesar 759 dokumen hal tersebut karena lalu lintas alat angkut yang melalui wilker Sape di tahun ini memang mengalami penurunan. 23 L a p o r a n T a h u n a n

27 b. Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal Kegiatan Penerbitan Dokumen Kesehatan kapal ini bertujuan agar semua alat angkut yang berlayar di wilayah perairan Indonesia maupun internasional memiliki dokumen kesehatan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pelayanan dokumen kesehatan yang dikerjakan meliputi penerbitan Buku Kesehatan Kapal dan Ship Sanitation Control / Exemption Certificate (SSCC/SSCEC). 1) Buku Kesehatan Kapal Hasil penerbitan buku kesehatan kapal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 15 : Data 3 tahun Penerbitan Buku Kesehatan kapal Tahun Target Realisasi Prosentase , , ,18 Grafik 3 : Penerbitan Buku Kesehatan kapal Target Realisasi Dari Grafik diatas dapat dilihat perbandingan dari tahun 2014 s/d tahun 2016 terjadi peningkatan realisasi pengeluaran buku kesehatan kapal 2016 tetapi sempat mengalami penurunan di tahun L a p o r a n T a h u n a n

28 2) Ship Sanitation Certificate Exemption Control (SSCEC) Hasil penerbitan dokumen SSCEC pada 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 16 : Penerbitan SSCEC Tahun Target Realisasi Prosentase , , ,25 Grafik 4 : Grafik Penerbitan SSCEC dari tahun 2014 s/d target realisasi Dari gambar diatas capaian dari tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami penurunan penerbitan dokumen SSCEC di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram, sedangkan untuk tahun 2016 pencapaian melebihi target yang telah di tetapkan. Untuk data hasil pelaksanaan kegiatan penerbitan SSCEC per wilker dapat dilihat pada grafik berikut : 25 L a p o r a n T a h u n a n

29 Grafik 5 : Grafik Penerbitan SSCEC Berdasarkan Wilker KKP Mataram Tahun 2016 Sape 37 Bima 115 Benete 19 Badas 34 Pototano 7 Lab.Lombok Lembar Pamenang Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa hasil kegiatan penerbitan SSCEC berdasarkan wilker yang tertinggi adalah wilker Bima sejumlah 115 dokumen sedangkan wilker yang pengeluaran terendah adalah wilker pototano sebesar 7 dokumen, hal ini disebabkan karena sebagian besar agen pelayaran berada di wilayah Labuhan Lombok sehingga untuk permohonan penerbitan SSCEC lebih banyak disampaikan ke wilker Pelabuhan Labuhan Lombok. c. Pelaksanaan Deratisasi (Fumigasi)/ Penerbitan SSCC Pelaksanaan Deratisasi (fumigasi) dilaksanakan dengan ketentuan bila hasil pemeriksaan ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan tikus dan atas permintaan pihak kapal (nakhoda/ pemilik kapal). Pengawasan Deratisasi merupakan kegiatan pengawasan pelaksanaan hapus tikus (fumigasi) di kapal yang dilakukan oleh BUS (Badan Usaha Swasta). Tujuan dari pengawasan ini untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan fumigasi oleh BUS sesuai dengan prosedur/standar nasional yang diberlakukan oleh Dit.Jen PP & PL Kementerian Kesehatan RI. Tabel 17 : Hasil Pelaksanaan Deratisasi Tahun 2014 s/d 2016 Tahun Target Realisasi Prosentase kapal 6 kapal 50, kapal 6 kapal 85, kapal 11 kapal L a p o r a n T a h u n a n

30 Dari tabel diatas dapat dilihat hasil kegiatan fumigasi tahun 2016 menurun prosentasenya dibandingkan tahun Dari target 20 kapal yang dilakukan fumigasi yaitu sebanyak 11 kapal sedangkan di tahun 2015 dilakukan sebanyak 6 kapal dari target sebesar 7 kapal, hal ini menandakan bahwa kondisi kesehatan kapal rata-rata sudah mulai baik. d. Pelaksanaan Pemeriksaan Dokumen Kesehatan Pesawat (Gendec) Gendec merupakan dokumen kesehatan pesawat yang berisi informasi tentang kondisi kesehatan penumpang selama dalam perjalanan di pesawat, pada gendec tertera penjelasan ada/ tidaknya crew atau penumpang sakit beserta penjelasannya. Grafik 6 : Hasil Pelaksanaan Pemeriksaan Gendec Tahun gendec Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah hasil pemeriksaan gendec tertinggi pada bulan Oktober yaitu 92 dokumen yang berarti bahwa kedatangan pesawat luar negeri tertinggi pada bulan Oktober. Hal ini merupakan upaya kewaspadaan terhadap masuknya penyakit menular, potensial wabah maupun penyakit yang menimbulkan PHEIC yang berasal dari luar negeri. 2. Surveilans Epidemiologi a. Pengawasan lalu lintas alat angkut kapal/ pesawat Hasil pengawasan lalu lintas alat angkut kapal/ pesawat tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 27 L a p o r a n T a h u n a n

31 Tabel 18. Hasil Pelaksanaan Pengawasan Lalu Lintas Alat Angkut Tahun 2016 Bulan Alat angkut dari Alat angkut dari Alat angkut Ke Alat angkut Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri Ke dalam Negeri Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah Berdasarkan tabel diatas diketahui lalu lintas alat angkut pada alat angkut yang datang dan berangkat dari dalam negeri selisih 126 kapal/pesawat yaitu lebih banyak alat angkut yang berangkat sedangkan lalu lintas alat angkut yang datang dan berangkat dari luar negeri yang datang lebih banyak di bandingkan yang berangkat, alat angkut yang datang dari luar negeri bukan merupakan wilayah / negara yang terjangkit. Hal ini tetap perlu diwaspadai terutama dari asal kedatangan alat angkut apakah merupakan daerah terjangkit atau tidak, sebagai upaya cegah tangkal masuknya penyakit menular dan penyakit potensial wabah. b. Pengawasan lalu lintas penumpang alat angkut kapal / pesawat Hasil pengawasan lalu lintas penumpang alat angkut kapal/ pesawat dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 28 L a p o r a n T a h u n a n

32 Bulan Tabel 19. Hasil Pengawasan Lalu Lintas Penumpang Kapal/Pesawat Tahun Penumpang dari 2016 Penumpang dari Penumpang Ke Penumpang Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri Ke dalam Negeri Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah ,635 Grafik 7 : Lalu Lintas Penumpang kapal/pesawat tahun Penumpang ke Dalam Negeri Penumpang ke Luar Negeri Penumpang dari Dalam Negeri Penumpang dari Luar Negeri Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat trend peningkatan arus penumpang terutama dari dan ke dalam negeri pada waktu-waktu khusus seperti saat liburan hari raya atau liburan sekolah. Dari grafik dapat dilihat adanya lalu lintas penumpang baik yang berangkat maupun datang melalui pelabuhan/ bandara yang menunjukkan pergerakan manusia dengan alat angkut sehingga dapat diperkirakan kapan terjadi trend peningkatan atau penurunan pergerakan/lalu 29 L a p o r a n T a h u n a n

33 lintas penumpang. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan faktor resiko penyakit saat terjadi pergerakan penumpang di wilayah pelabuhan/bandara. Sedangkan penumpang yang datang dari luar negeri jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan penumpang yang datang dari dalam negeri, tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan faktor resiko yang yang dibawa oleh penumpang dari luar negeri yang kemungkinan singgah atau berasal dari negara terjangkit penyakit yang berpotensial wabah. Sehingga meskipun jumlah penumpang luar negeri jauh lebih rendah dibandingkan dengan dari dalam negeri tetapi pengawasan yang dilakukan tidak berbeda, karena pengawasan dalam rangka surveilans orang/ penumpang sangat diperlukan dalam upaya cegah tangkal penyakit atau yang dapat menimbulkan PHEIC. Tabel 20. Perbandingan arus lalu lintas penumpang tahun 2014 s.d 2016 Dalam negeri Luar Negeri Tahun Penumpang Datang Penumpang Berangkat Penumpang Datang Penumpang Berangkat Berdasarkan tabel di atas dilihat terjadi peningkatan arus lalu lintas penumpang yang melalui pelabuhan/ bandara di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram baik yang dalam negeri maupun luar negeri, hal ini berhubungan dengan kemajuan di bidang transportasi seiring dengan kebutuhan orang bepergian menggunakan alat transportasi melalui pelabuhan dan bandara. Sehingga perlu adanya surveilans penumpang dengan melakukan pengawasan lalu lintas orang baik dipelabuhan maupun bandara dalam rangka kewaspadaan dan pencegahan keluar masuknya penyakit menular maupun penyakit potensial wabah. c. Pengawasan lalu lintas jenazah dan orang sakit di Pelabuhan/ Bandara Hasil kegiatan pengawasan lalu lintas jenazah dan orang sakit dapat dilihat pada tabel berikut : 30 L a p o r a n T a h u n a n

34 Tabel 21: Hasil Pengawasan lalu Lintas Jenazah dan Orang Sakit Datang dari Dalam Datang dari Luar Berangkat Uraian Negeri Negeri Jenazah Orang sakit Grafik 8 : Lalu lintas Jenazah dan orang sakit melalui bandara/pelabuhan Tahun Jenazah Orang Sakit Berangkat Datang DN Datang LN Dari tabel di atas dapat dilihat hasil pengawasan/pemantauan lalu lintas orang sakit maupun lalu lintas jenazah mengalami peningkatan pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun Hasil pengawasan lalu lintas jenazah yang datang dari luar negeri pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2015, meskipun menurun hal ini juga masih perlu waspada sehubungan dengan masuknya penyakit/penularan penyakit yang mungkin dibawa oleh jenazah tersebut. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pengawasan lalu lintas jenazah yang datang/masuk perlu diperhatikan dalam hal pemeriksaan persyaratan pemetian/pengepakan jenazah dan surat-surat keterangan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku, termasuk diagnose penyebab kematian apakah penyakit menular atau tidak. Untuk hasil pengawasan lalu lintas orang sakit yang berangkat pada tahun 2016 yaitu sebanyak 1442 orang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun L a p o r a n T a h u n a n

35 d. Pengawasan Lalu Lintas OMKABA Kegiatan pengawasan lalu lintas OMKABA merupakan salah satu upaya dalam pencegahan terjadinya penyakit akibat OMKABA yang masuk terutama dari negara luar yang tidak terdaftar pada Kementerian Kesehatan atau belum mendapat ijin peredarannya di Indonesia oleh Balai POM atau yang tidak memenuhi standart kesehatan atau isinya tidak sesuai dengan yang tertera pada labelnya. Pengawasan OMKABA juga dilakukan terhadap OMKABA yang keluar masuk antar daerah untuk mencegah terjadinya pemalsuan, penyelundupan atau pemakaian bahan aditif yang berbahaya bagi kesehatan yang dikirim dari satu daerah ke daerah lainnya. Tabel 22 : Hasil Pengawasan lalu Lintas OMKABA yang terjaring di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram tahun 2014 s.d 2016 Jenis OMKABA Obat Makanan Minuman Kosmetik Alat Kesehatan Bahan Aditif Jumlah Tabel 23 : Hasil Pemeriksaan Dokumen dan Fisik Komoditi OMKABA di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram tahun 2014 s.d 2016 Pemeriksaan Dokumen & Fisik Komoditi OMKABA OMKABA Masuk OMKABA Keluar L a p o r a n T a h u n a n

36 Grafik 9 : Hasil Pengawasan lalu lintas OMKABA di Wilayah Kerja KKP Mataram (BIL, Lembar dan Bima) Tahun BIL BIMA LEMBAR Grafik 10 : Hasil Pengawasan OMKABA Obat/OT Mak-Min Kosmetik Alkes Bhn Adiktif Dari Tabel dan grafik di atas hasil pengawasan OMKABA yang masuk dan keluar wilayah kerja KKP Kelas II Mataram masih cukup tinggi, terjadi penurunan hasil pengawasan omkaba dari tahun 2015 yaitu 1219 komoditi yang masuk dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebanyak 1044 komoditi. Terjadi peningkatan hasil pengawasan pada komoditas omkaba jenis makanan minuman ditemukan masuk melalui wilayah kerja KKP Mataram tahun Meskipun sampai dengan tahun 2016 kegiatan pengawasan omkaba baru 33 L a p o r a n T a h u n a n

37 dilaksanakan di wilker BIL, Lembar dan Bima, tetapi tidak mengurangi pelaksanaan pengawasan mengingat banyaknya beredar komoditi omkaba yang belum memenuhi syarat di masyarakat. Jenis komoditi yang paling banyak ditemukan adalah makanan dan minuman hal ini tetap memerlukan pengawasan. Karena dengan pengawasan ini diharapkan dapat mengurangi akibat penyalahgunaan distribusi makanan dan minuman yang tidak resmi atau yang dilarang beredar di Indonesia sehingga tidak berakibat buruk bagi kesehatan masyarakat. e. Kegiatan workshop kekarantinaan dan surveilans epdemiologi Kegiatan workshop di laksanakan pada tanggal 11 Februari 2016 di Hotel Lombok Garden Mataram yang di hadiri 26 orang peserta dan 2 orang narasumber. Kegiatan workshop tersebut bertujuan supaya : 1. Petugas wilker mampu menyelenggarakan kegiatan kekarantinaan di wilayah kerja pelabuhan dan bandara. 2. Petugas wilker mampu melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit di wilayah Pelabuhan dan Bandara. 3. Petugas wilker mampu mengolah dan menganalisis data sederhana dan laporan kegiatan khususnya PKSE. f. Kegiatan sosialisasi tupoksi kekarantinaan di Wilayah kerja Bima Kegiatan workshop di laksanakan pada tanggal 3 Mei 2016 di Wilker Bima yang di hadiri 25 orang peserta dan 2 orang narasumber. Kegiatan workshop tersebut bertujuan supaya tersosialisasinya tugas pokok dan fungsi kekarantinaan KKP Kelas II Mataram kepada lintas sektor terkait, mitra kerja serta pengguna jasa di Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima. g. Pertemuan jejaring kerja surveilans epidemiologi KKP Kelas II dalam rangka mempersiapkan pemberangkatan CJH NTB tahun Kegiatan pertemuan jejaring kerja surveilans epidemiologi KKP Kelas II dalam rangka mempersiapkan pemberangkatan CJH NTB tahun di laksanakan pada tanggal 29 s/d 31 Mei 2016 di Kila Senggigi Beach yang di hadiri 40 orang peserta dan Narasumber dari Pusat kesehatan haji Kementerian Kesehatan,Dinas Kesehatan Propinsi NTB dan KKP Kelas II Mataram. Tujuan dari kegiatan jejaring surveilans ini untuk melaksanakan pembinaan, perlindungan dan pelayanan kesehatan calon jemaah haji dari penularan penyakit yang ada di Arab Saudi, melaksanakan surveilans penyakit di pintu masuk negara, melaksakan surveilans 34 L a p o r a n T a h u n a n

38 penyakit di pintu masuk negara, melaksanakan surveilans penyakit di daerah atau wilayah dan membentuk kerjasama dalam rangka cegah tangkal penyakit antara lembaga / instansi terkait di Bandara / Pelabuhan dengan daerah atau wilayah. h. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan dalam rangka keberangkatan jemaah haji di Wilker Bandara Internasional Lombok. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2016 di Wilker Bandara Internasional Lombok yang di hadiri 28 orang peserta. Tujuan dari kegiatan rapat koordinasi ini adalah supaya pelayanan dokumen kesehatan khususnya dalam pelayanan jemaah haji antara KKP Kelas II Mataram dan lintas sektor terkait diharapkan dalam memberikan pelayanan, pemeriksaan dan penerbitan dokumen kesehatan dapat dilakukan secara efektif, efisien, tepat waktu dan tepat sasaran. i. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan (K3JH) dan persiapan pelayanan kesehatan Debarkasi Haji Kegiatan rapat koordinasi persiapan pelayanan debarkasi haji embarkasi Lombok dilaksanakan pada tanggal 24 September 2016 di Asrama Haji Mataram yang di hadiri oleh panitia bidang kesehatan embarkasi Lombok sebanyak 28 orang peserta. Tujuan dari kegiatan rapat koordinasi ini adalah terlaksananya dengan baik kegiatan pelayanan debarkasi haji embarkasi LOP dan tersosialisasinya cara penyelesaian dokumen kesehatan K3 JH j. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan health alert card (HAC) dalam rangka cegah tangkal virus zika. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan HAC dalam rangka cegah tangkal virus Zika dilaksanakan pada tanggal 30 September 2016 di wilker Bandara Internasional Lombok yang di hadiri oleh panitia bidang kesehatan embarkasi Lombok sebanyak 28 orang peserta terdiri 13 orang lintas sektor terkait dan KKP Kelas II Mataram sebanyak 15 Orang. Tujuan dari kegiatan rapat koordinasi ini adalah terlaksananya pelayanan dokumen kesehatan khususnya HAC mengenai virus Zika dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan supaya lintas sektor memahami mengenai virus zika dan mengetahui pencegahan dan penanganan yang tepat dalam rangka cegah tangkal virus Zika 35 L a p o r a n T a h u n a n

39 k. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di Lingkungan KKP Kelas II Mataram. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan kapal di wilker KKP Kelas II Mataram dilaksanakan pada tanggal 3 November 2016 dilingkungan KKP Mataram yang di hadiri sebanyak 28 orang peserta. Tujuan dari kegiatan ini diharapkan dalam memberikan pelayanan pemeriksaan dokumen dapat dilakukan secara efektif, efisien, tepat waktu dan tepat sasaran. l. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di Wilker Lembar. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan kapal di wilker Lembar dilaksanakan pada tanggal 11 November 2016 di Wilker Lembar yang di hadiri sebanyak 28 orang peserta yang terdiri dari 15 orang dari instansi terkait di wilker Lembar dan 13 orang dari KKP Kelas II Mataram. Tujuan dari kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di wilker Lembar diharapkan dalam memberikan pelayanan pemeriksaan dokumen dapat dilakukan secara efektif, efisien, tepat waktu dan tepat sasaran. m. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di Wilker Pemenang. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan kapal di wilker Pemenang dilaksanakan pada tanggal 11 November 2016 di wilker Pemenang yang di hadiri sebanyak 28 orang peserta yang terdiri dari 15 orang dari instansi terkait di wilker Pemenang dan 13 orang dari KKP Kelas II Mataram. Tujuan dari kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di wilker Pemenang diharapkan dalam memberikan pelayanan pemeriksaan dokumen dapat dilakukan secara efektif, efisien, tepat waktu dan tepat sasaran. 36 L a p o r a n T a h u n a n

40 B. Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan 1. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kegiatan yang terkait Program P2TVZ tahun 2016 diantaranya : a. SDM Pengendalian Vektor di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Yang Meningkat Kualitasnya. Peningkatan SDM dalam Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik merupakan salah satu upaya guna meningkatkan kompetensi/kemampuan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram secara tepat dan optimal. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016 terkait tujuan tersebut diantaranya : 1) Pembentukan dan Pelatihan Jumantik Tahun 2016 untuk pertama kalinya dilaksanakan kegiatan pembentukan dan pelatihan kader jumantik. Pembentukan kader Jumantik merupakan salah satu kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pengawasan/survey jentik nyamuk di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram. Tugas dari jumantik adalah memantau dan memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah yang ada dilingkungan masyarakat serta memotivasi dan menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam melakukan PSN-DBD, sehingga diharapkan populasi jentik nyamuk demam berdarah yang ada di lingkungan masyarakat menjadi berkurang. Selanjutnya jumantik wajib membuat catatan atau laporan untuk dilaporkan ke Kantor Wilker KKP Mataram. Tujuan dibentuknya kader Jumantik adalah untuk mendeteksi secara dini resiko kejadian penyakit yang bersumber vektor nyamuk di wilayah kerja, sehingga upaya pengendalian dapat dilakukan dengan tepat. Selain untuk deteksi dini resiko kejadian penyakit di masyarakat, pembentukan kader jumantik ini diharapkan mampu meningkatkan komunikasi/hubungan yang baik antara masyarakat dengan petugas KKP di masing-masing wilker sehingga kedepannya masyarakat menyadari bahwa mengupayakan lingkungan yang sehat dan pencegahan penyakit bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan. Berikut adalah realisasi pelaksanaan kegiatan pembentukan dan pelatihan kader jumantik tahun 2016 yang ditargetkan di 7 di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram : 37 L a p o r a n T a h u n a n

41 Tabel. 24 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan dan Pelatihan Kader Jumantik di Wilayah Kerja KKP Mataram Tahun 2016 No Wilayah Kerja Realisasi Pelaksanaan Target % Capaian 1 Lembar 1 keg 1 keg 100 % 2 Pemenang 1 keg 1 keg 100% 3 Labuhan Lombok 1 keg 1 keg 100% 4 Pototano 1 keg 1 keg 100% 5 Badas 1 keg 1 keg 100% 6 Bima 1 keg 1 keg 100% 7 Sape 1 keg 1 keg 100% Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembentukan dan peatihan jumantik tahun 2016 terlaksana 100% sesuai dengan target yang ditentukan. 2) Peningkatan kemampuan dan tata ;laksana, diagnosis dan manajemen Malaria. 2. Kegiatan yang dilaksanakan terkait peningkatan dan tata laksana diagnosis dan manajemen malaria adalah dengan menyelenggarakan pelatihan dengan tema tata laksana diagnosis,malaria dimana peserta pelatihan diantaranya petugas sanitarian/entomologi, dokter dan perawat yang terdapat di masing-masing Wilker KKP Mataram. Tempat pelatihan adalah di Hotel Kila Senggigi dengan 2 orang narasumber dari Dinas Kesehatan Propinsi NTB yaitu dokter dan ahli entomolog. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas KKP Mataram di wilayah kerja dalam tata laksana dan diagnosis malaria. Pelaksanaan kegiatan tersebut telah sesuai dengan target yaitu 1 kali dalam setahun. a. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) 1) Layanan Pelaksanaan Pengendalian Malaria di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) - Survey Jentik dan Nyamuk Anopheles adalah kegiatan pengamatan terhadap kepadatan jentik maupun nyamuk dewasa Anopheles sp. 38 L a p o r a n T a h u n a n

42 Berikut adalah realisasi pelaksanaan survey jentik dan nyamuk Anopheles tahun 2016 di masing-masing wilker : Tabel. 25 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Survey Jentik Anopheles di Wilayah Kerja KKP Mataram Tahun 2016 No Wilker Target (Ha) Realisasi (Ha) % Capaian 1 BIL % 2 Lembar % 3 Pemenang % 4 Lb. Lombok % 5 Pototano % 6 Benete % 7 Badas % 8 Bima % 9 Sape % Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan survey jentik dan nyamuk Anophles tahun 2016 telah sesuai dengan target yang ditentukan dengan hasil survey di semua wilker adalah 0 (nol) dengan kata lain tidak ditemukan keberadaan jentik maupun nyamuk dewasa di wilayah kerja KKP Mataram sepanjang tahun Larvasida dan Spraying Kegiatan Larvasida dan Spraying Nyamuk Anopheles belum dilaksanakan disemua wilker KKP Mataram, masih sama dengan tahun sebelumnya. 2) Layanan Pelaksanaan Pengendalian Arbovirosis di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) a) Survey Jentik Aedes Kegiatan survey jentik Aedes aegypti dilaksanakan baik di wilayah perimeter area maupun buffer area di seluruh wilayah kerja KKP Kelas II Mataram. Ada 2 cara dalam survey jentik yaitu : 39 L a p o r a n T a h u n a n

43 a. Cara Singgle Larva yaitu dengan cara mengambil satu jentik pada genangan yang terdapat jentik untuk selanjutnya diidentifikasi jenis jentiknya. b. Cara Visual yaitu hanya dengan melihat ada tidaknya jentik disuatu genangan. Umumnya di masing-masing wilker KKP Mataram melakukan survey jentik dengan cara Singgle Larva dimana mengambil sampel jentik yang ditemukan untuk selanjutnya dilakukan identifikasi jentik. Dari hasil survey selanjutnya dilakukan perhitungan house index, container index dan bretau index dengan target kegiatan untuk HI/ CI wilayah perimeter are 0 % dan HI/ CI untuk wilayah buffer adalah < 1 %. Target kegiatan survey jentik tahun 2016 masih sama dengan tahun 2015 yaitu angka HI perimeter area 0 dan buffer area < 1% dan dengan target luas wilayah pengamatam 18 ha. Berikut adalah data jumlah bangunan dan container diperiksa terkait kegiatan survey jentik Aedes aegypti di masing-masing Wilayah Kerja KKP Mataram tahun 2016 : Tabel.26. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Survey Jentik Aedes di Wilayah Kerja KKP Mataram Tahun 2016 No Wilker Jumlah Bangunan Diperiksa Container Diperiksa Target (ha) Realisasi % Perimeter Buffer Perimeter Buffer 1 BIL Lembar Pemenang ,5 1, Labuhan Lombok 5 Pototano ,5 1, Benete Badas Bima ,5 2, Sape ,5 1,5 100 TOTAL L a p o r a n T a h u n a n

44 Tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan target luas wilayah pengamatan, realisasi pelaksanaan kegiatan survey jentik di seluruh wilker KKP Mataram tahun 2016 telah sesuai dengan target yang ditentukan yaitu 18 ha, sehiingga persentase capaian dari aspek luas wilayah pengamatan mencapai 100%. Capaian ini sama dengan capaian pada tahun Dilihat dari jumlah bangunan yang diperiksa, realisasi tertinggi terdapat di Wilker Labuhan Lombok yaitu sejumlah 1707 bangunan dan 6328 container sedangkan terendah di Wilker Pototano sejumlah 124 bangunan dengan 228 container. Selanjutnya dari bangunan dan container diperiksa, dilakukan perhitungan house index (HI) dan container index (CI) guna mengetahui kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti. Berikut adalah trend HI dan CI berdasarkan angka tertinggi di masing-masing wilker sepanjang tahun 2016 : Grafik 11. House Index (HI) di Wilayah Kerja Bandara Internasional Lombok Tahun Perimeter Buffer Dari grafik diatas nampak bahwa sepanjang tahun 2016, angka house index tertinggi di Wilker BIL mencapai 1,35% dimana kondisi tersebut terjadi di buffer area. Sedangkan untuk perimeter area, angka HI sepanjang tahun 2016 sesuai dengan target yang direncanakan yaitu 0 (nol). Grafik tersebut juga menunjukkan bahwa kondisi tingginya angka house index di Wilker BIL, terjadi pada musim penghujan yaitu bulan Mare dan Nopember. Tingginya angka huse index menunjukkan bahwa masih terdapat bangunan-bangunan di Wilker BIL 41 L a p o r a n T a h u n a n

45 yang berpotensi menjadi sumber perindukan jentik nyamuk Aedes aegypti, khususnya baffer area. Grafik 12. House Index (HI) di Wilayah Kerja Pelabuhan Lembar Tahun Perimeter Buffer Grafik di atas menunjukkan bahwa di wilker Lembar angka HI baik di perimeter maupun buffer area sepanjang tahun 2016 telah sesuai dengan target yang diharapkan yaitu 0 (nol). Namun sebagai upaya tindak lanjut untuk memastikan jika wilayah kerja Pelabuhan Lembar benar-benar bebas dari perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti adalah dengan melakukan pemasangan ovitap (perangkap telur). Jika hasil ovitrap juga menunjukkan hasil 0 (nol) maka dapat disimpulkan bahwa wilker Lembar bebas dari vektor nyamuk Aedes aegypti. Akan tetapi kegiatan pemasangan ovitrap ini belum dilakukan di wilker Lembar. 42 L a p o r a n T a h u n a n

46 Grafik 13. House Index (HI) di Wilayah Kerja Pelabuhan Pemenang Tahun Perimeter Buffer Dari grafik diatas nampak bahwa sepanjang tahun 2016, angka house index tertinggi di Wilker Pemenang mencapai 0,25% dimana kondisi tersebut terjadi di perimeter area bulan Maret Sedangkan untuk buffer area, angka HI tertinggi terjadi bulan Juli dengan angka HI sebesar 0,06%. Grafik 14. House Index (HI) di Wilayah Kerja Pelabuhan Labuhan Lombok Tahun Perimeter Buffer 43 L a p o r a n T a h u n a n

47 Angka HI yang melebihi persyaratan (1%) paling sering terjadi di Wilker Labuhan Lombok. Pada semester II tahun 2016 hampir tiap bulan angka HI di wilker Labuhan Lombok melebihi persyaratan baik di perimeter maupun buffer area. Angka house index tertinggi terjadi pada bulan Nopember di perimeter area yang mencapai 8,2%. Sedangkan untuk buffer area, angka HI tertinggi terjadi pada bulan September yang mencapai 3,1%. Tingginya angka house index menunjukkan bahwa masih terdapat bangunan-bangunan di Wilker Labuhan Lombok yang berpotensi menjadi sumber perindukan jentik nyamuk Aedes aegypti. Grafik 15. House Index (HI) di Wilayah Kerja Pelabuhan Pototano Tahun Perimeter Buffer Angka house index yang melebihi persyaratan (1%) di wilker Pototano terjadi hanya di perimeter area, dengan angka tertinggi mencapai 14,2%. Sedangkan di buffer area, angka house index masih sesuai dengan persyaratan yang ditentukan yaitu <1%. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemasangan ovitrap di area buffer untuk lebih memastikan ada tidaknya keberdaan nyamuk Aedes aegypti. 44 L a p o r a n T a h u n a n

48 Grafik 16. House Index (HI) di Wilayah Kerja Pelabuhan Benete Tahun Perimeter Buffer Angka house index tertinggi sepanjang tahun 2016 di seluruh wilayah kerja KKP Mataram terjadi di wilker Benete, dengan angka HI mencapai 20% di perimeter area. Sedangkan untuk buffer area, angka HI sepanjang tahun 2016 adalah nol (0) sehingga perlu dilakukan pemasangan ovitrap. Grafik 17. House Index (HI) di Wilayah Kerja Pelabuhan Badas Tahun Perimeter Buffer 45 L a p o r a n T a h u n a n

49 Dari grafik diatas nampak bahwa sepanjang tahun 2016 terjadi peningkatan angka house sekali dalam setahun yaitu pada bulan September 2016 yang mencapai 14,28%. KOndisi tersebut terjadi di buffer area, sedangkan untuk perimeter area angka HI sepanjang tahun 2016 selalu 0 (nol) sehingga perlu dilakukan pemasangan ovitrap. Grafik 18. House Index (HI) di Wilayah Kerja Pelabuhan Bima Tahun Perimeter Buffer Dari grafik diatas nampak bahwa sepanjang tahun 2016, angka house index tertinggi di Wilker Bima mencapai 9% dimana kondisi tersebut terjadi di perimeter area bulan Februari Sedangkan untuk perimeter area, angka HI tertinggi terjadi pada bulan Nopember 2016 dengan angka HI sebesar 8,2%. 46 L a p o r a n T a h u n a n

50 Grafik 19. House Index (HI) di Wilayah Kerja Pelabuhan Sape Tahun Perimeter Buffer Grafik di atas menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2016, angka house index tertinggi terjadi pada bulan Juli 2016 baik di perimeter maupun buffer area. Tingginya angka house index menunjukkan bahwa masih terdapat bangunanbangunan di Wilker Sape yang berpotensi menjadi sumber perindukan jentik nyamuk Aedes aegypti, khususnya bffer area Grafik 20. Container Index (HI) Tertinggi di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Tahun Perimeter Buffer 47 L a p o r a n T a h u n a n

51 Container Index merupakan persentase jumlah container positif jentik terhadap jumlah rumah yang diperiksa. Sepanjang tahun 2016 angka CI tertinggi mencapai 16.6% yang terjadi di perimeter area Wilker Pototano. Seangkan untuk buffer area, angka CI tertinggi terdapat di wilker Pototano. Dari 9 wilker hanya wilker Lembar yang angka CI nya seusai dengan persyaratan yaitu 0 (nol) baik untuk perimeter maupun buffer area. b) Larvasida dan Fogging Larvasida dan fogging merupakan upaya untuk menekan populasi nyamuk sehingga perkembangbiakannya terkendali dan tidak beresiko menjadi sumber penularan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Larvasida Kegiatan larvasida dilakukan dengan menaburkan bubuk abate ke tempat-tempat penampungan air bersih yang terdapat pada bangunan maupun container di wilayah kerja KKP Mataram. Sasarannya adalah membunuh jentik nyamuk khususnya jentik nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan RPK (rencana pelaksanaan kegiatan) KKP Mataram Tahun 2015, kegiatan ini direncanakan dilaksanakan 4 kali dalam setahun, namun dalam pelaksanaannya di beberapa wilker melaksanakan kegiatan larvasidasi rutin setiap bulan. Target dari kegiatan Larvasdasi adalah wilayah pelabuhan/bandara bebas dari perkembangbiakan vektor nyamuk Aedes aegypti dengan luas wilayah pengawasan 18 ha. Berdasarkan luas wilayah pengendaliannya, persentase capaian untuk kegiatan larvasidasi tahun 2016 telah sesuai dengan target yang ditentukan yaitu 100%. Fogging Fogging/pengasapan merupakan salah satu upaya pengendalian terhadap nyamuk dewasa guna menekan populasi nyamuk khususnya nyamuk Aedes aegypti. Untuk kegiatan fogging persentase capaian tahun 2016 telah tercapai 100% untuk indikator luas wilayah pengendaliannya yang ditargetkan 18 ha. 48 L a p o r a n T a h u n a n

52 Tabel. 27 Persentase Capaian Target Kegiatan Pengendalian Vektor (Fogging) di Wilayah Kerja KKP Mataram Tahun 2016 No Wilker Target Realisasi % Capaian (Ha) (Ha) 1 BIL % 2 Lembar % 3 Pemenang % 4 Lb. Lombok % 5 Pototano % 6 Benete % 7 Badas % 8 Bima % 9 Sape % Total % 3) Layanan Pelaksanaan Pengendalian Zoonozis di Pelabuhan/Bandara/ Pos LIntas Batas Darat (PLBD) a) Survey Tikus dan Pinjal Berikut adalah grafik hasil kegiatan pemasangan perangkap tikus tahun 2016 di Wilayah Kerja KKP Mataram Grafik 21. Realisasi Pemasangan Perangkap Tikus di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun % %% 5,38% 4,17% 11,14% 0 2,58% 3,72% 6,53% Jml Perangkap Tikus Tertangkap % Kepadatan Tikus 49 L a p o r a n T a h u n a n

53 Grafik diatas menunjukkan bahwa tahun 2016 jumlah pemasangan perangkap tikus tertinggi terdapat di wilker Bima. Namun jumlah tikus tertangkap tertinggi justru di wilker BIL. Sedangkan di Bima sendiri yang melakukan pemasangan perangkap tertinggi dimana dari 2016 pemasangan perangkap hanya 75 ekor tikus yang tertangkap selama kurun waktu 1 th. DI Wilker BIL dari 770 pemasangan perangkap 1/3 lebihnya ditemukan tikus tertangkap. Dengan kata lain kepadatan tikus tertinggi terdapat di wilker BIL dimana dari 770 perangkap terpasang, ditemukan 255 tikus tertangkap dengan persentase kepadatan mencapai 33,17%. Hal ini tentu saja melebihi target kepadatan tikus yang direncanakan yaitu <25%. Sedangkan untuk wilker lainnya, kepadatan tikus sesuai dengan target kegiatan yaiitu <25%. Berikut perbandingan realisasi pemasangan perangkap tikus dan jumlah tikus tertangkap tahung 2016 dengan tahun Grafik.22. Perbandingan Realisasi Pemasangan Perangkap Tahun 2015 dan 2016 di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram % Kepadatan tikus 8,58% 6618 % Kepadatan Tikus 8,22% Perangkap Terpasang Tikus Tertangkap Grafik diatas menunjukkan bahwa realisasi jumlah pemasangan perangkap tahun 2016 secara keseluruhan mengalami peningkatan dibanding tahun 2015 sekitar 51%. Begitupula dengan jumlah tikus tertangkap, dimana tahun 2016 tikus tertangkap sebanyak 544 ekor sedangkan 2015 sebanyak 376 ekor. Jumlah tikus tertangkap tahun 2016 lebih tinggi dibanding dengan tahun 2015 disebabkan karena tahun 2016 jumlah perangkap yang terpasang lebih banyak 50 L a p o r a n T a h u n a n

54 sehingga tikus yang terperangkap juga akan lebih banyak dibanding tahun Walau demikian, jika dilihat dari indikator persentase kepadatan tikus, justru persentase kepadatan tikus 2016 sedikit lebih rendah dibanding tahun Tahun 2016 target dari kegiatan survey tikus dan pinjal bukanlah jumlah perangkap terpasang melainkan luas wilayah pengamatan/survey, persentase kepadatan tikus dan indek pinjal. Berikut adalah persentase capaian target kegiatan survey tikus dan pinjal tahun 2016 : Tabel. 28. Persentase Capaian Target Kegiatan Survey Tikus dan Pinjal di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 No Wilker Luas Wilayah (ha) Kepadatan tikus (%) Index Pinjal (%) Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi % Capaian 1 BIL 1 1 < < Lembar 1 1 < < Pemenang 1 1 < < Lb. Lombok 1 1 < < Pototano 1 1 < < Benete 1 1 < 25 0 < Badas 1 1 < < Bima 1 1 < < Sape 1 1 < < Data di atas menunjukkan bahwa untuk indikator luas wilayah pengamatan dan index pinjal kegiatan survey tikus dan pinjal tahun 2016, realisasi semua wilker KKP Mataram telah sesuai dengan target yang direncanakan dengan persentase capaian 100%. Sedangkan untuk indikator persentase kepadatan tikus, dari 9 wilker hanya wilker BIL yang persentase kepadatan tikusnya tidak sesuai target yaitu 33,17% (target <25%). Dengan kata lain potensi penularan penyakit bersumber tikus tertiggi di wilker BIL. 4) Layanan Pelaksanaan Pengendalian Vektor di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat 51 L a p o r a n T a h u n a n

55 a) Pengamatan dan Pengendalian Lalat dan Kecoa Pengamatan Lalat Pengamatan lalat merupakan kegiatan pengukuran tingkat kepadatan lalat di wilayah pelabuhan/bandara baik perimeter maupun buffer area. Pengukuran dilakukan dengan cara menghitung jumlah lalat yang hinggap pada permukaan fly grill seluas 1 m2 selama 30 detik dengan 10 kali pengukuran disetiap titik yang menjadi lokasi pengukuran. Selanjutnya diambil 5 angka tertinggi dari 10 kali pengukuran tersebut untuk dijadikan sebagai rata-rata kepadatan lalatnya. Berikut adalah rata-rata tingkat kepadatan lalat di masing-masing Wilayah Kerja KKP Mataram tahun 2016 : Grafik 23. Tingkat Kepadatan Lalat Tertinggi dan Terendah di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Tahun Tertinggi Terendah Grafik diatas menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2016, tingkat kepadatan lalat tertinggi mencapai 78 ekor/m 2 dan terendah 0 (nol). Tingkat kepadatan lalat tertinggi sepanjang tahun 2016 terdapat di wilker BIL sedangkan terendah di wilker Benete. Salah satu factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat kepadatan lalat adalah curah hujan dan kelembaban. Pengamatan Kecoa Luas wilayah pengamatan menjadi target dari kegiatan pengamatan kecoa tahun Untuk tahun 2016 target luas wilayah pengamatan 52 L a p o r a n T a h u n a n

56 kecoa adalah 18 ha. Berikut adalah capaian kegiatan pengamatan kecoa tahun 2016 di masing-masing wilker KKP Mataram : Tabel.29. Persentase Capaian Target Kegiatan Survey Kecoa di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 No Wilker Target (Ha) Realisasi (Ha) % Capaian 1 BIL % 2 Lembar % 3 Pemenang % 4 Lb. Lombok % 5 Pototano % 6 Benete % 7 Badas % 8 Bima % 9 Sape % Total % b) Survey Jentik dan Pengendalian Vektor Pra Embarkasi/Debarkasi Haji Kegiatan survey jentik dan pengendalian vektor pada pelaksanaan haji 2016 dilaksanakan pada periode pra embarkasi dan pra debarkasi haji. Berikut adalah realisasi pelaksanaan kegiatan survey jentik dan pengendalian vektor Pra Embarkasi/Debarkasi Haji : Tabel 30. Persentase Capaian Target Kegiatan Survey Jentik dan Pengendalian Vektor Pra Embarkasi/Debarkasi KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 NO 1 2 Periode Target Realisasi Pra Embakasi Pra Debarkasi Survey Jentik Fogging Spraying Survey Jentik Fogging Spraying 2 kali 6 ha 3 kali 2 kali 6 ha 3 kali kali 3 ha 1 kali 1 kali 3 ha 1 kali 100 % 53 L a p o r a n T a h u n a n

57 Tabel di atas menunjukkan bahwa kegiatan survey jentik dan pengendalian vektor pra embarkasi/debarkasi haji tahun 2016 terlaksana sesuai dengan target yang direncanakan, dengan persentase capaian mencapai 100%. 3. Program Penyehatan Lingkungan a. SDM Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya. 1) Workshop Sanitarian Kegiatan Workshop Sanitarian merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi petugas KKP Kelas II Mataram, khususnya petugas sanitarian, dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan tempat pengelolaan makanan di wilayah pelabuhan/bandara sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).. Pelaksanaan workshop ini telah sesuai dengan target yang ditentukan yaitu 1 kali dalam setahun. Melalui kegiatan workshop ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme petugas KKP Kelas II Mataram, khususnya petugas sanitarian dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan air bersih dan makanan di wilayah kerja pelabuhan/bandara. b. Layanan Pelaksanaan Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) 1) Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan Kegiatan pengawasan sanitasi TPM meliputi beberapa 2 kegiatan yaitu inspeksi sanitasi TPM dan pemeriksaan sampel makanan. a) Inspeksi Sanitasi TPM Inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan (TPM) dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kondisi fisik dan hygiene sanitasi tempat penyajian makanan/minuman dan kesehatan penjamah makanan dengan menggunakan form inspeksi sanitasi TPM. Berikut adalah hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut tahun 2016 : 54 L a p o r a n T a h u n a n

58 N o Tabel. 31. Persentase Capaian Target Kegiatan Pemeriksaan Sanitasi BIL Wilayah Kerja Lembar Pemenang Lab. Lombok Pototano Benete Badas Bima Sape TPM di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 Target 55 % TPM memenuhi syarat kesehatan Frekuensi pemeriksa an TPM Hasil Baik/ Memenu hi Syarat % Capaian TPM sehat 99,11% 100% 26,74% 83,07% 90,59% 100% 100% 100% 100% Total 55% ,85% Target kegiatan pengawasan TPM tahun 2016 adalah 55% TPM yang terdapat di wilayah kerja KKP Mataram memenuhi syarat kesehatan. Tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum untuk tahun 2016, persentase capaian TPM memenuhi syarat kesehatan telah sesuai dengan target yang ditentukan yaitu 83,85% (target 55%). Dari 9 wilker hanya di wilker Pemenang yang capaian TPM memenuhi syarat kesehatannya tidak mecapai target, dimana dari sekitar 23 TPM yang diperiksa per bulan, hanya 6 s/d 7 TPM yang dinyatakan sehat/memenuhi syarat. Berikut adalah perbandingan realisasi kegiatan pengawasan sanitasi TPM antara tahun 2015 dengan 2016 : 55 L a p o r a n T a h u n a n

59 Grafik 24. Perbandingan Realisasi Pemeriksaan TPM Tahun 2015 dan 2016 di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram ,15% TPM memenuhi syarat ,85% TPM memenuhi syarat Jumlah Pemeriksaan TPM TPM Memenuhi Syarat Grafik di atas menunjukkan bahwa realisasi pemeriksaan TPM tahun 2016 mengalami peningkatan dibanding tahun 2015 dengan seslisih jumlah pemeriksaan mencapai 174 pemeriksaan. Namun dilihat dari persentase capaian TPM sehat, justru capaian 2015 lebih tinggi dibanding tahun Tahun 2015 persentase capaian TPM sehat/memenuhi syarat mencapai 88,15% sedangkan tahun 2016 justru persentase capaian TPM sehat turun menjadi 83,85%. b) Pemeriksaan Sampel Makanan Pemeriksaan Organoleptik Pemeriksaan organoleptik makanan meliputi pemeriksaan bau, warna, rasa, tekstur dan kondisi fisik makanan. Berikut adalah hasil kegiatan pemeriksaan sampel makanan secara organoleptik di masing-masing wilker KKP Mataram periode tahun L a p o r a n T a h u n a n

60 N o Tabel 32. Hasil Pemeriksaan Sampel Organoleptik Makanan di Wilayah Kerja BIL Lembar Pemenang Lab. Lombok Pototano Benete Badas Bima Sape Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 Target 100 % sampel makanan memenuhi syarat Jumlah sampel diperiks a Hasil Baik/ Memenuhi Syarat % Capaian TPM sehat 100% 100% 99,67% 96,89% 97,08% 100% 100% 100% 100% Total 100% ,96% Tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum persentase capaian sampel memenuhi syarat kesehatan tidak sesuai dengan target yang ditentukan yaitu 98,96% (target 100%). Dari 9 wilker terdapat 3 wilker yang persentase capaian sampel memenuhi syaratnya tidak sesuai target yaitu wilker Lembar, Pemenang dan Labuhan Lombok. Berikut adalah perbandingan realisasi pemeriksaan sampel makanan secara organoleptik tahun 2015 dan tahun 2016 Grafik 25. Perbandingan Realisasi Pemeriksaan Sampel Organoleptik Makanan Tahun 2015 dan 2016 di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram ,95% sampel memenuhi syarat ,96% sampel memenuhi syarat Jumlah sampel Sampel memenuhi syarat 57 L a p o r a n T a h u n a n

61 Pada grafik di atas nampak bahwa terjadi penurunan jumlah sampel organoleptik makanan yang diperiksa dari tahun 2015 ke Tahun 2015 jumlah sampel organoleptik yang diperiksa sejumlah 8370 sampel dengan persentase sampel memenuhi syarat kesehatan mencapai 99,95%. Sedangkan tahun 2016 jumlah sampel yang diperiksa mencapai 8150 sampel, dengan persentase capaian mencapai 98,96%. Persentase ini menurun 0,99% dibanding tahun Persentase capaian sampel memenuhi syarat kesehatan tahun 2016 belum sesuai dengan target yang direncanakan tahun 2016 yaitu 100% sampel memenuhi syarat kesehatan. Pemeriksaan Bakteriologis Pemeriksaan sampel makanan secara bakteriologis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi bakteri pathogen E. Coli pada makanan. Berikut adalah hasil kegiatan pemeriksaan sampel makanan secara bakteriologis di masing-masing wilker KKP Mataram periode tahun 2016 N o BIL Tabel 33. Hasil Pemeriksaan Sampel Makanan Secara Bakteriologis Wilayah Kerja Lembar Pemenang Lab. Lombok Pototano Benete Badas Bima Sape di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 Target 100 % sampel makanan Memenuhi syarat Jumlah sampel diperiks a Hasil Baik/ Memenu hi Syarat % Capaian TPM sehat 92,37% 86,11% 76,25% 87,5% 100% 86,67% 0 27,78% 40% Total 100% ,52% Dari 9 wilker hanya wilker Badas yang belum melaksanakan kegiatan pemeriksaan sampel bakteriologis makanan. Tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum persentase capaian sampel bakteriologis makanan memenuhi syarat kesehatan, tidak sesuai dengan target yang ditentukan 58 L a p o r a n T a h u n a n

62 yaitu 84,52% (target 100%). Dari 8 wilker yang melaksanakan kegiatan pemeriksaan sampel makanan secara bakteriologis, hanya Wilker Pemenang yang persentase capaian sampel memenuhi syarat kesehatannya sesuai target yaitu 100%. Berikut adalah perbandingan realisasi pemeriksaan sampel makanan secara bakteriologis tahun 2015 dan tahun 2016 Grafik 26. Perbandingan Realisasi Pemeriksaan Bakteriologis Makanan Tahun 2015 dan 2016 di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram ,76% sampel memenuhi syarat ,52% sampel memenuhi syarat Jumlah sampel Sampel memenuhi syarat Grafik di atas menjelaskan bahwa secara kuantitas, realisasi jumlah sampel bakteriologis makanan tahun 2016 mengalami peningkatan dibanding tahun Namun untuk capaian sampel memenuhi syarat kesehatan tahun 2016 justru lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun Tahun 2015 pesentase capaian sampel bakteriologis memenuhi syarat kesehatan mencapai 94,76%, menurun sebesar 10,24% di tahun Ini berarti bahwa tahun 2016 terjadi peningkatan jumlah makanan yang terkontaminasi bakteri pathogen E.Coli, sehingga resiko penularan penyakit bersumber makanan di wilayah kerja KKP Mataram tahun 2016 lebih tinggi dibanding tahun Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persentase capaian sampel bakteriologis makanan memenuhi syarat kesehatan tahun 2016 belum 59 L a p o r a n T a h u n a n

63 sesuai dengan target yang direncanakan tahun 2016 yaitu 100% sampel memenuhi syarat kesehatan. 2) Pengawasan Sarana dan Kualitas Air Bersih a) Inspeksi Sarana Air Bersih (SAB) Kegiatan ini terdiri dari dua kegiatan yaitu pemeriksaan sarana air bersih dan pemeriksaan sampel air baik secara fisik, kimia maupun bakteriologis. Berikut adalah hasil kegiatan di tahun 2016 : N o BIL Tabel 34. Persentase Capaian Target Kegiatan Pemeriksaan Sarana Wilayah Kerja Lembar Pemenang Lab. Lombok Pototano Benete Badas Bima Sape Air Bersih (SAB) di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Target 55 % SAB memenuhi syarat kesehatan Tahun 2016 Frekuensi pemeriksa an SAB Hasil Baik/ Memenu hi Syarat % Capaian SAB sehat 69,44% 100% 100% 100% 100% 98,50% 100% 100% 100% Total 55% ,81% Target untuk kegiatan inspeksi sarana air bersih tahun 2016 adalah 55% SAB memenuhi syarat. Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase capaian sampel memenuhi syarat kesehatan tahun 2016 telah sesuai dengan target yaitu mencapai 95,81%. Capaian terendah terdapat di wilker BIL dengan persentase capaian hanya 69,44%. Berikut ini merupakan perbandingan capaian target kegiatan pengawasan sarana air bersih antara tahun 2015 dengan 2016 : 60 L a p o r a n T a h u n a n

64 Grafik 27. Perbandingan Realisasi Pemeriksaan SAB Tahun 2015 dan 2016 di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram 95,81% SAB memenuhi syarat ,24% SAB memenuhi syarat Jumlah Pemeriksaan SAB SAB Memenuhi Syarat Grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi peniingkatan jumlah pemeriksaan SAB tahun 2016 dibanding tahun 2015 sejumlah 169 pemeriksaan. Namun persentasi jumlah SAB yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2016 justru lebih rendah jika dibanding tahun Ini artinya bahwa jumlah SAB yang belum memenuhi syarat kesehatan tahun 2016 lebih besar dibanding tahun b) Pemeriksaan Kualitas Air Bersih Pemeriksaan kualitas air bersih dilaksanakan secara fisik, kimia dan bakteriologis. Pemeriksaan sampel air bersih secara fisik dilakukan dengan melihat kondisi/kualitas air bersih secara visual (warna,kekeruhan) dan juga bau. Sedangkan untuk parameter kimia, indikator yang diperiksa adalah sisa chlor dan ph. Untuk parameter bakteriologis, indikator yang diperiksa adalah kandungan Coliform dalam air bersih. Berikut adalah realisasi pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kualitas air bersih di masing-masing wilker KKP Mataram : 61 L a p o r a n T a h u n a n

65 Tabel 35. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Bersih di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 N o Wilayah Kerja Target Parameter Fisik Jml Hasil Parameter Kimia Jml Hasil Parameter Bakteriologis Jml Hasil sampel Baik sampel Baik sampel Baik 1. BIL 100 % Lembar sampel air Pemenang memenuhi Lab. Lombok syarat Pototano Benete Badas Bima Sape Total 100% % Capaian Sampel Memenuhi Syarat 99,89% 94,52% 53,51% Secara umum persentase capaian sampel air memenuhi syarat belum sesuai dengan target yang diharapkan yaitu <100%, baik untuk parameter fisik, kimia maupun bakteriologis. Persentase capaian sampel memenuhi syarat untuk parameter bakteriologis adalah yang paling rendah jika dibandingkan dengan pemeriksaan secara fisik dan kimia yaitu hanya mencapai 53,51%. Berikut merupakan perbandingan realisasi kegiatan pemeriksaan kualitas air bersih di Wilker KKP Mataram tahun 2015 dengan 2016 : 62 L a p o r a n T a h u n a n

66 Grafik 28. Perbandingan Realisasi Pemeriksaan Sampel Air Bersih Tahun 2015 dan 2016 di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram % Capaian Sampel Memenuhi Syarat Fisik : 100% Kimia : 99,64% Bakteriologis : 77,96% Fisik Kimia Bakteriologis % Capaian Sampel Memenuhi Syarat Fisik : 99,89% Kimia : 94,52% Bakteriologis : 53,51% Pada grafik di atas dijelaskan bahwa secara keseluruhan, persentase capaian sampel air bersih memenuhi syarat belum sesuai dengan target yang diharapkan baik di tahun 2015 maupun 2016 (target 100%). Persentase pencapaian target di tahun 2016 mengalami penurunan dibanding tahun 2015 walaupun secara kuantitas jumlah sampel yang diperiksa tahun 2016 lebih tinggi dibanding tahun Namun untuk persentase sampel memenuhi syarat, persentase tahun 2015 justru lebih tinggi dibanding tahun 2016 baik untuk parameter fisik, kimia maupun bakteriologis. 3) Pengawasan Sanitasi TTU dan Kualitas Lingkungan a) Pengawasan Sanitasi TTU Pengawasan sanitasi tempat tempat umum (TTU) merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap kebersihan dan sanitasi fasilitas pelabuhan/bandara yang diperuntukkan bagi umum atau pengguna jasa. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit akibat kondisi sanitasi bangunan, gedung dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat. Berikut adalah hasil kegiatan pengawasan sanitasi TTU tahun 2016: 63 L a p o r a n T a h u n a n

67 N o BIL Tabel 36. Persentase Capaian Target Kegiatan Pemeriksaan Sanitasi Wilayah Kerja Lembar Pemenang Lab. Lombok Pototano Benete Badas Bima Sape Tempat-Tempat Umum (TTU) di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 Target 55 % TTU memenuhi syarat kesehatan Frekuensi pemeriksaan TPM Hasil Baik/ Memenuhi Syarat % Capaian TTU sehat 99,08% 100% 100% 93,33% 100% 100% 100% 100% 100% Total 55% ,91% Secara keseluruhan persentase jumlah TTU memenuhi syarat tahun 2016 telah melebihi target yang direncanakan yaitu mencapai 97,91%. Dari 9 wilker, persentase terendah terdapat di Wilker Labuhan Lombok yaitu dari 360 jumlah pemeriksaan 24 diantaranya dinyatakan tidak memenuhi syarat. Berikut adalah perbandingan realisasi pelaksanaan kegiatan pengawasan sanitasi TTU antara tahun 2015 dengan tahun 2016 Grafik 29. Perbandingan Realisasi Pemeriksaan Sanitasi TTU Tahun 2015 dan 2016 di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram % Capaian TTU Memenuhi Syarat 96,96% % Capaian TTU Memenuhi Syarat 97,91% Jumlah Pemeriksaan TTU TTU Memenuhi Syarat 64 L a p o r a n T a h u n a n

68 Pada grafik di atas nampak bahwa pada tahun 2016 terdapat peningkatan persentase capaian sampel memenuhi syarat, dimana pada tahun sebelumnya sebesar 96,96% meningkat menjadi 97,91%. Realisasi jumlah TTU yang diperiksa juga mengalami peningkatan sebesar 351 pemeriksaan. b) Pengawasan Kualitas Lingkungan Kegiatan pengawasan kualitas lingkungan meliputi 2 kegiatan yaitu pengawasan kualitas udara dan pengawasan limbah. Pada tahun 2016 kegiatan ini dilaksanakan di semua wilayah kerja KKP Mataram. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui risiko pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh polutan udara dan air limbah/sampah yang ditimbulkan dari aktifitas bandara/pelabuhan sehingga dapat ditentukan upaya-upaya tindak lanjut penyehatan. Sampel udara dan air limbah yang diambil selanjutnya dirujuk ke Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok. Kegiatan ini ditargetkan dilaksanakan 1 kali dalam setahun dan telah terlaksana 100%. 4) Pengawasan Sanitasi Jasaboga Pengawasan Hygiene Sanitasi Jasaboga tahun 2016 dilakukan 2 kali pada periode pra embarkasi haji sesuai dengan target yang direncanakan. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan sampel makanan, air bersih dan pemeriksaan rectal swab penjamah makanan. Penjamah makanan yang diperiksa sebanyak 13 orang, dan hasil pemeriksaan laboratorium rectal swab penjamah makanan menunjukkan bahwa semua penjamah makanan yang diperiksa Negatif Salmonella Thyposa. 5) Pemeriksaan Sanitasi Asrama Haji Kegiatan ini bertujuan untuk memutus mata rantai penularan penyakit di Asrama Haji Nusa Tenggara Barat, sehingga jemaah calon haji selalu dalam kondisi sehat. Ada beberapa kegiatan pemeriksaan sanitasi yang dilakukan selama pelayanan kesehatan haji antara lain, pemeriksaan pendahuluan sanitasi lingkungan asrama haji dan kegiatan pengawasan sanitasi makanan minuman di tempat penyajian dan pengolahan makanan. Secara umum kegiatan sanitasi haji tahun 2016 telah terlaksana sesuai dengan target yang diencanakan. Berikut adalah hasil kegiatan pengawasan sanitasi haji tahun 2016 yang terbagi menjadi 3 tahapan yaitu a. Pra Embarkasi 65 L a p o r a n T a h u n a n

69 Inspeksi Sanitasi Asrama Haji Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pada periode 3 bulan, 1 bulan dan 1 minggu sebelum operasional embarkasi haji. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan target yang direncanakan pada Pada setiap tahapan pelaksanaan diberikan rekomendasi perbaikan secara tertulis kepada pengelola asrama haji mengenai sarana maupun fasilitas sanitasi yang belum memenuhi syarat. Dengan demikian diharapkan kondisi sanitasi asrama haji sesuai dengan persyaratan sehingga jemaah calon haji nyaman dan terhindar dari risiko penularan penyakit akibat fasilitas sanitasi yang tidak baik. b. Operasional Embarkasi Beberapa kegiatan bidang sanitasi yang dilaksanakan pada saat operasional embarkasi diantaranya Pemantauan / pengawasan sanitasi Asrama Haji. Pengawasan Jasaboga / Catering Kegiatan pengawasan katering jemaah dilakukan setiap kali pemberangkatan meliputi : Pengawasan hygiene sanitasi dapur dan ruang makan Pengawasan personal hygiene dari penjamah makanan Pemeriksaan sampel makanan Pengawasan dan pemeriksaan kualitas makanan jamaah calon haji dilakukan setiap hari selama pemberangkatan. Setiap menu makan yang disajikan untuk jamaah calon haji diambil sampelnya untuk disimpan di bank sampel sedangkan untuk sampel yang diperiksa diambil secara acak. Sampel makanan tersebut diperiksa dengan paramete organoleptik dan bakteriologis. Selama operasional embarkasi haji tahun 2016 berlangsung jumlah sampel makanan yang diperiksa sebanyak 338 sampel dengan rincian 244 sampel organoleptik, 94 sampel bakteriologis. Dari 94 sampel bakteriologis yang diperiksa terdapat 10 sampel yang positif E. Coli Pemeriksaan sampel usap alat makan/minum Selain pemeriksaan terhadap sampel makanan, juga dilakukan pemeriksaan sampel usap alat makan. Selama operasional embarkasi berlangsung, pemeriksaan usap alat makan 66 L a p o r a n T a h u n a n

70 dilakukan hanya 1 kali terhadap peralatan masaj, makan/minum Aerofood Catering Service (ACS). Dari 7 sampel usal alat yang diperiksa, 1 diantaranya dinyatakan positif E. coli Pemeriksaan Aero Catering Service Selain pemeriksaan sampel makanan di catering jemaah (asrama haji) pengawasan hygiene sanitasi dan kualitas makanan juga dilakukan terhadap Aerowisata Catering Service (ACS) selaku penyedia makanan jemaah di pesawat udara. Dari 25 sampel makanan yang diperiksa secara bakteriologis, 12 diantaranya dinyatakan Positif E. Coli. Screening Makanan Pengawasan terhadap makanan bawaan jemaah (screening makanan) dilaksanakan setiap hari selama pemberangkatan jemaah calon haji di asrama haji Embarkasi Lombok. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum jamaah calon haji masuk ke kamar asrama haji Embarkasi Lombok. Kegiatan screening makanan bawaan jamaah calon haji dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya keracunan atau gangguan kesehatan terhadap jamaah calon haji akibat mengkonsumsi makanan/minuman atau obat-obatan yang tidak layak konsumsi yang dibawa oleh masing-masing jamaah. Adapun jenis makanan/minuman dan obat-obatan yang tidak diperkenankan dibawa oleh jamaah calon haji diantaranya makanan basah dan mudah basi, makanan tanpa label dan tanggal kadalauarsa, makanan/minuman dan buah-buahan dengan kondisi fisik yang tidak layak konsumsi (bau, warna, tekstur), obat-obatan tanpa ijin dan tidak terdaftar. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat melindungi jamaah calon haji dari risiko penularan penyakit dan gagguan kesehatan akibat mengkonsumsi makanan/minuman dan obat-obatan yang tidak layak konsumsi. c. Debarkasi Kegiatan yang dilaksanakan pada debarkasi haji diantaranya pengendalian vektor (fogging) dan inspeksi sanitasi pra debarkasi dan pemeriksaan sanitasi pada saat operasional debarkasi. Semua kegiatan terlaksana sesuai dengan target. 67 L a p o r a n T a h u n a n

71 6) Pengawasan Sanitasi Alat Angkut Kegiatan pengawasan sanitasi kapal bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan penularan penyakit melalui alat angkut, penumpang dan komoditinya yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Walaupun kegiatan ini tidak ditargetkan dan tidak dibiayai dalam DIPA namun kegiatan ini tetap dilaksanakan di semua wilker KKP Mataram secara rutin setiap bulan. Hal ini dilakukan mengingat alat angkut baik itu kapal maupun pesawat dengan segala komoditi yang terdapat di dalamnya merupakan media yang dapat membawa, memindahkan dan menyebarkan penyakit di pintu masuk negara dengan cepat baik secara langsung antar penumpang maupun melalui vektor penyakit yang terdapat di dalam alat angkut tersebut. Berikut adalah hasil pelaksanaan kegiatan tersebut di masing-masing wilker tahun 2016 : Tabel 37. Hasil Pencapaian Kegiatan Pengawasan Sanitasi Alat Angkut di N o Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 BIL Wilayah Kerja Lembar Pemenang Lab. Lombok Pototano Benete Badas Bima Sape Frekuensi pemeriksa an Alkut Hasil Baik/ Memenu hi Syarat % Capaian Alkut sehat 100% 100% 100% 84,21% 89,39% 100% 100% Total ,92% Secara keseluruhan persentase jumlah alat angkut memenuhi syarat tahun 2016 cukup tinggi yaitu 94,92%. Hampir di semua wilker KKP Mataram kondisi sanitasi alat angkutnya baik kapal maupun pesawat tergolong dalam kategori baik, kecuali BIL dan Pototano dimana masih terdapat kapal yang kondisi sanitasinya belum memenuhi 68 L a p o r a n T a h u n a n

72 syarat. Berikut adalah perbandingan realisasi pelaksanaan kegiatan pengawasan sanitasi alat angkut antara tahun 2015 dengan tahun 2016 : Grafik 30. Perbandingan Realisasi Pemeriksaan Sanitasi Alat Angkut Tahun 2015 dan 2016 di Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram % Capaian Alkut Memenuhi Syarat 94,92% % Capaian Alkut Memenuhi Syarat 95,49% Jumlah Pemeriksaan Alkut Alkut Memenuhi Syarat Grafik di atas menunjukkan bahwa secara kuantitas, realisasi pemeriksaan sanitasi alat angkut tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan tahun 2016, dengan selisih realisasi sebesar 106 pemeriksaan. Namun berdasarkan persentase capaian alat angkut memenuhi syarat, justru capaian tahun 2015 lebih tinggi dibanding tahun Ini berarti bahwa jumlah alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2015 lebih tinggi dibanding tahun C. Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah Secara garis besar kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah sesuai dengan Permenkes No.2348/Menkes/Per/IV/2011, meliputi Pelayanan Kesehatan Terbatas, Kesehatan Matra, Kesehatan Haji, Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Penanggulangan Bencana, Vaksinasi Internasional, mengembangkan jejaring kerja dan kemitraan. Hasil pencapaian kegiatan pada tahun 2016 sebagai berikut : 69 L a p o r a n T a h u n a n

73 Tabel. 38 Realisasi Kegiatan Program Upaya Kesehatan Lintas Wilayah KKP Kelas II Mataram Tahun KEGIATAN SATUAN TARGET 2016 REALISASI 2016 % KET 1 Pelayanan/Kunjungan Poli Orang Pelayanan Laboratorium Sampel Screening FaktorRisiko PTM Orang GDM Kasus Pemberian SIAOS / SKLT Orang Surat Ijin Angkut Jenazah Jenazah Vaksin Internasional Dosis ICV Dokumen Surat Keterangan Sehat Dokumen Pengawasan P3K Kapal Sertifikat VCT Kasus Pelayanan Kunjungan Poliklinik Pelayanan kunjungan pasien di poliklinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dilaksanakan di semua wilayah kerja dan kantor induk.data kunjungan poliklinik di semua wilayah kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 39 Data Kunjungan Poliklinik KKP Kelas II Mataram Tahun No Bulan Jumlah 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 2285 Jumlah L a p o r a n T a h u n a n

74 Grafik 31. Kunjungan Poliklinik KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 Kunjungan Poliklinik Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Angka kunjungan pasien pada poliklinik KKP Kelas II Mataram tahun 2016 sebanyak 9540 orang, angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena pada tahun 2015 angka kunjungan poliklinik sebanyak 6024 dantidak di gabungkan dengan kunjungan poliklinik lainnya seperti vaksinasi internasional, kier kesehatan dan surat ijin angkut oang sakit. 2. Pelayanan Kunjungan Laboratorium Pelayanan pemeriksaan pasien di laboratorium Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram sebanyak 1124 pemeriksaan dengan jenis pemeriksaan meliputi pemeriksaan sampel darah, urine dan rectal swab. 71 L a p o r a n T a h u n a n

75 Tabel 40. Hasil Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Tahun 2016 JenisPemeriksaan No Bulan Darah Urine Rectal Swab 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah L a p o r a n T a h u n a n

76 Grafik 32: Hasil Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Tahun Jan Feb mar apr mei jun jul ags sep okt nov des Darah Urine Rectal Swab Dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah pemeriksaan sampel di laboratorium pada tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 136 % dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2015 jumlah pemeriksaan sampel sebanyak 744 sampel. Grafik 33: Perbandingan Hasil Pemeriksaan Sampel Tahun 2015 dan Screening Faktor Risiko PTM Screening faktor risiko PTM dilaksanakan di 4 lokasi yaitu di Wilker Bandara Internasional Lombok, wilker Pelabuhan Pemenang, wilker Pelabuhan Laut Lembar 73 L a p o r a n T a h u n a n

77 dan kantor induk KKP Kelas II Mataram. Jumlah karyawan/ sampel yang diperiksa sebanyak 109 orang. Lebih rendah dari tahun 2015 yaitu sebanyak 152 orang. Adapun data/ hasil screening faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Grafik 34 Diagram Hasil Screening Faktor Resiko PTM JUMLAH BERESIKO JUMLAH DIPERIKSA Grafik 35 Diagram hasil screening yang beresiko PTM Konsumsi Alkohol Kurang Aktifitas Fisik Kurang Konsumsi Sayur dan Buah Lingkar Perut Indeks Masa Tubuh Tekanan Darah Gula Darah Kolesterol Trigliserida Uric Acid 74 L a p o r a n T a h u n a n

78 Dari hasil identifikasi faktor resiko yang dilakukan terhadap setiap individu, petugas screening telah melakukan tindak lanjut terhadap setiap individu dengan melakukan konseling/penyuluhan dan pemberian saran-saran, seperti: Diet sehat dengan kalori dan gizi seimbang Mempertahankan berat badan ideal Meningkatkan konsumsi sayur dan buah Meningkatkan aktifitas fisik 3-5 kali seminggu minimal 30 menit Tidak merokok dan menghindari asap rokok Mengurangi konsumsi garam bagi yang beresiko hipertensi Berobat lanjut bagi individu yang telah terdeteksi memiliki penyakit PTM. Rutin melakukan pemeriksaan / pemeriksaan secara berkala dan lainlain. Data ini menunjukkan bahwa faktor resiko PTM yang ditemukan pada karyawan/masyarakat di lingkungan KKP Mataram masih cukup tinggi, akan tetapi faktor resiko tersebut termasuk kategori faktor resiko yang dapat dimodifikasi atau diubah dengan cara melaksanakan saran-saran individu sesuai dengan faktor resiko individu masing-masing. 4. Pelayanan Gawat Darurat Medik Pelayanan rujukan gawat darurat medic selama tahun 2016 sebanyak 24 kasus dimana kegiatan pelayanan rujukan di laksanakan di wilayah bandara dan pelabuhan.kasus kasus yang di tangani pada kegiatan pelayanan rujukan gawat darurat medic antara lain : cardiac arrest sebanyak 4 kasus, kecelakaan kerja 1 kasus, kecelakaan lalu lintas 4 kasus, pulmonary oedema 1 kasus, dyspepsia/gastritis 4 kasus dan GEA 1 kasus. Dibandingkan dengan pelayanan penanganan gawat darurat medic dan penggunaan ambulan tahun 2016 mengalami penurunan,hal tersebut dapat di lihat pada grafik dibawah ini : 75 L a p o r a n T a h u n a n

79 Grafik 36. Perbandingan Tanggap Darurat Medik dan Pemakaian Ambulance Tahun 2015 dan GDM Ambulance Dalam upaya mendukung kesiapsiagaan penanganan kegawatdaruratan di daerah bandara dan pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan terus berupaya meningkatkan standar kapabiltas sumber daya manusia yang bertugas dalam penanganan kegawatdaruratan. Diantaranya mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana termasuk kegawatdaruratan medik di lapangan, seperti ATCLS,BTCLS, PPGD serta pelatihan medical health respons, yang kesemuanya itu sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan layanan kegawatdaruratan di KKP Kelas II Mataram. 5. Penerbitan Surat Ijin Angkut Orang Sakit Pengawasan lalu lintas orang sakit di pelabuhan dan bandara merupakan salah satu tugas pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan, oleh karena itu pengawasan lalu lintas jenazah ini dilakukan setiap harinya baik di pelabuhan maupun bandara sebagai upaya cegah tangkal penyakit menular yang berpotensial wabah. Hasil kegiatan pengawasan lalu lintas orang sakit selama tahun 2016, yaitu tidak ditemukan lalu lintas orang sakit yang berpenyakit menular/potensial menimbulkan wabah. Pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah di lakukan di seluruh wilayah kerja kantor kesehatan pelabuhan kelas II Mataram dengan jumlah pengawasan ijin angkut orang sakit sebanyak 1516 orang dan ijin angkut jenazah sebanyak L a p o r a n T a h u n a n

80 Grafik 37. Penerbitan SKLT dan SIAOS KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 Axis Title Pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah ijin angkut orang sakit ijin angkut jenazah Dari data di atas jika dibandingkan dengan pemberian surat ijin angkut orang sakit tahun 2016 mengalami peningkatan hal tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pengobatan yang berkelanjutan kefasilitas kesehatan yang lebih baik yang ada di daerah lain, data dapat di lihat dalam grafik di bawah ini : Grafik 38. Perbandingan Pemberian Izin Angkut Orang Sakit tahun 2015 dan Orang Sakit L a p o r a n T a h u n a n

81 6. Penerbitan Surat Ijin Angkut Jenazah Pengawasan lalu lintas angkut jenazah di pelabuhan dan bandara merupakan salah satu tugas pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan, oleh karena itu pengawasan lalu lintas jenazah ini dilakukan setiap harinya baik di pelabuhan maupun bandara sebagai upaya cegah tangkal penyakit menular yang berpotensial wabah. Hasil kegiatan pengawasan lalu lintas angkut jenazah selama tahun 2016 dapat di lihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 41. Hasil Kegiatan Penerbitan Surat Ijin Angkut Jenazah Tahun 2016 No Bulan Surat ijin Angkut Jenazah 1 Januari 6 2 Februari 7 3 Maret 6 4 April 0 5 Mei 4 6 Juni 8 7 Juli 4 8 Agustus 7 9 September Oktober 8 11 November Desember 10 Jumlah 86 Dari data di atas jika dibandingkan dengan pemberian surat ijin angkut orang sakit tahun 2015 mengalami peningkatan hal tersebut dapat di lihat dalam grafik di bawah ini : 78 L a p o r a n T a h u n a n

82 Grafik 39. Perbandingan Pemberian Izin Angkut Jenazah Tahun 2015 dan Jenazah Vaksin Internasional dan Penerbitan ICV Salah satu tugas pokok KKP adalah pelayanan vaksinasi internasional dan penerbitan ICV, yang dalam tahun 2015 sebanyak ICV ini mengalami peningkatan sebesar 11,8 % dari tahun 2016 yaitu 5853 yang diterbitkan. Peningkatan ini terjadi karena peningkatan jumlah jamaah umroh serta adanya instruksi wajib vaksinasi meningitis dari kementerian kesehatan RI. Data pencapaian vaksinasi intenasional dan penerbitan ICV dapat di lihat dalam tabel dibawah ini : 79 L a p o r a n T a h u n a n

83 Tabel 42. Hasil Pencapaian Vaksinasi Internasional dan Pengeluaran ICV Tahun 2016 No Bulan Vaksiansi ICV 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah L a p o r a n T a h u n a n

84 Grafik 40. Hasil Pencapaian Pemberian Vaksinasi dan Pengeluaran ICV Tahun 2016 dan Meningitis Lainnya ICV 8. Penerbitan Surat Keterangan Sehat Dalam rangka meningkatkan pelayanan kier kesehatan tahun 2016 telah dilaksanakan kegiatan pengadaan alat-alat dan bahan habis pakai yang digunakan untuk menunjang pemberian kier kesehatan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram. Kegiatan lain yang dilaksanakan adalah pemeriksaan kesehatan masyarakat umum. Data penerbitan surat keterangan sehat dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 81 L a p o r a n T a h u n a n

85 Tabel 43. Penerbitan Surat Keterangan Sehat di KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 No Bulan Surat Keterangan Sehat 1 Januari 55 2 Februari Maret April 34 5 Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 311 Jumlah 3929 Jumlah penerbitan surat keterangan sehat Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2016 sebanyak 3929 sertifikat, dibandingkan dengan penerbitan sertifikat keterangan sehat tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 51 % di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini di sebabkan oleh meningkatnya frekuensi pemeriksaan bagi para pegawai yang bertugas di bandara baik yang di air line maupun di petugas air traffic control. 9. Pengawasan P3K Kapal Pemeriksaan obat dan peralatan P3K dikapal dan pesawat dilaksanakan di semua wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram. Data hasil pemeriksaan obat dan peralatan P3K kapal/ pesawat menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 13,2 % dimana pada tahun 2015 pengawasan P3K 82 L a p o r a n T a h u n a n

86 Kapal sebanyak 573 kali pemeriksaan dan pada tahun 2016 sebesar 761 kali pemeriksaan. Hasil pemeriksaan P3K kapal dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 44. Hasil kegiatan Pemeriksaan Obat dan Peralatan P3K Kapal/ Pesawat KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 No Bulan Jumlah 1 Januari 61 2 Februari 37 3 Maret 62 4 April 55 5 Mei 54 6 Juni 64 7 Juli 59 8 Agustus 51 9 September Oktober November Desember 53 Total L a p o r a n T a h u n a n

87 Grafik 41. Hasil Kegiatan Pengawasan P3K Kapal/ Pesawat Pengawasan P3K Kapal/Pesawat Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 10. Pelayanan VCT di Pelabuhan Pelayanan Konseling dan Test HIV AIDS dan Penyakit Menular Sexual (PMS) tahun 2016 dilaksanakan di pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Pemenang. 84 L a p o r a n T a h u n a n

88 Tabel 45. Hasil kegiatan Pelayanan VCT HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram tahun NO BULAN JUMLAH TES HIV (+) IMS 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember T O T A L Konseling dan Test yang dilakukan pada ABK, karyawan sekitar pelabuhan, pedagang dan masyarakat pelabuhan di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram. Dari total sebanyak 129 orang yang di test HIV-AIDS ditemukan 1 kasus HIV-AIDS positif dan sebanyak 5 kasus yang terkena infeksi menular seksual, diantaranya Infeksi saluran kencing, candidiasis dan Gonorrhoe. Metode yang digunakan adalah pengambilan sampel darah yang telah diberikan inform consent tentang prosedur pemeriksaan VCT, selanjutnya sampel darah yang ada dilakukan pemeriksaan rapid test HIV, VDRL, dan bila perlu dilakukan Pemeriksaan TPHA. 85 L a p o r a n T a h u n a n

89 Grafik 42. Distribusi ABK, karyawan, dan masyarakat disekitar Pelabuhan berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis kelamin di wilker Pelabuhan KKP Kelas II Mataram tahun < > 54 TAHUN pria wanita Konseling dan Testing HIV-AIDS dan IMS tahun 2016 ini lebih banyak bersedia jenis kelamin laki-laki dengan usia sekitar tahun di banding wanita. Jumlah laki-laki sebanyak 116 orang dan wanita sebanyak 13 orang dari jumlah keseluruhan sebanyak 129 orang yang bersedia melakukan konseling dan test pengambilan sampel darah di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram. 86 L a p o r a n T a h u n a n

90 Tabel 46. Distribusi ABK, karyawan, pedagang dan masyarakat disekitar Pelabuhan berdasarkan Kelompok Umur dan HIV-AIDS, IMS tahun 2016 NO. KELOMPOK UMUR HIV TEST (+) VDRL TEST (+) TPHA TEST (+) ISK Cand idiasi s Gon orrh oe 1 < 15 tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun > 54 tahun T O T A L Berdasarkan hasil kegiatan VCT HIV-AIDS tahun 2016 ditemukan 5 kasus penyakit Infeksi menular seksual diantaranya 3 kasus ISK, 1 kasus Candidiasis dan 1 kasus Gonorhoe, dan ditemukannya kasus positif HIV sebanyak 1 kasus yang merupakan resiko tinggi terjadinya penularan HIV-AIDS di lingkungan sekitar pelabuhan. 87 L a p o r a n T a h u n a n

91 Grafik 43. Perbandingan VCT HIV dan IMS di masyarakat Pelabuhan untuk 4 tahun di wilker KKP Kelas II Mataram HIV IMS Berdasarkan hasil kegiatan VCT HIV-AIDS tahun 2016 ditemukan kembali kasus HIV sebanyak 1 kasus bila dibandingkan dengan tahun 2015 dari 2 kasus, ini berarti masih adanya kasus HIV disekeliling kita yang belum terdeteksi, ini dapat disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan,atau tidak ada perubahan perilaku atau kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya penyakit HIV-AIDS ini. Sedangkan Penyakit infeksi menular seksual di tahun 2016 menurun sebanyak 5 orang dibanding tahun 2015, disebabkan jumlah masyarakat yang sadar untuk diperiksa tidak sebanyak tahun sebelumnya. 11. Kesehatan Matra. Kegiatan kesehatan matra meliputi pelaksanaan posko kesehatan dalam rangka arus mudik / balik lebaran 2016, posko kesehatan natal dan tahun baru 2016 / 2017, pelaksanaan posko dalam rangka kegiatan kegiatan khusus yang bersifat nasional serta penanganan bencana yang terjadi selama tahun Pelaksanaan posko arus mudik / balik lebaran 2016 di laksanakan di 8 wilayah kerja meliputi pelabuhan lembar, pelabuhan pemenang, pelabuhan kayangan, pelabuhan pototano, pelabuhan badas, pelabuhan bima, pelabuhan sape dan bandara interasional Lombok yang dilaksanakan selama 15 hari dari tanggal 29 juni 2016 sampai dengan 13 juli Pelaksanaan posko bekerja sama dengan dinas kesehatan kabupaten / kota se provinsi NTB untuk pelayanan di fasilitas kesehatan terdekat di sekitar 88 L a p o r a n T a h u n a n

92 pelabuhan dan bandara untuk penanganan kasus kasus yang memerlukan penanganan lanjutan. Jumlah kunjungan pasien ke posko kesehatan arus mudik lebaran sebanyak 603 kunjungan dengan kasus terbanyak adalah myagia dan terdapat 39 kasus dengan kecelakaan lalu lintas serta dilakukan rujukan sebanyak 2 kali ke rumah sakit umum daerah Lombok barat dan 2 kali rujukan ke PKM Pototano karena kasus kecelakaan dengan kasus cedera sedang dan Hipertensi dengan penurunan kesadaran. Pelaksanaan posko secara umum cukup baik, mengingat tidak adanya masalah berarti yang dihadapi di lapangan selama pelaksanaan kegiatan. Grafik 44. Data Kunjungan Poliklinik Pelaksanaan posko kesehata dalam rangka arus mudik / balik natal dan tahun baru di laksanakan pada tanggal 17 desember sampai dengan 31 desember 2016 di 8 wilayah kerja kantor kesehatan pelabuhan kelas II mataram dengan jumlah kunjungan pasien sebanyak 948 kunjungan pasien dengan kasus terbanyak adalah ISPA. Angka kecelakaan lalu lintas sebanyak 66 pasien dengan 58 orang cedera ringan, 6 orang cedera sedang dan 1 orang cedera berat. 89 L a p o r a n T a h u n a n

93 Grafik 45. Jenis Penyakit Kegiatan Posko Posko kesehatan situasi khusus dalam rangka kegiatan kegiatan yang bersifat nasional maupun intenasional dilakukan sebanyak 8 kali selama tahun Adapun rincian kegiatan sebagai berikut : No Tanggal Kegiatan Kegiatan Lokasi 1 24 Januari 2016 Air port running series Bandara Selaparang Februari 2016 Kunjungan Presiden RI dalam ragka hari Pers Nasional. Bandara internasional Lombok 3 25 Februari 2016 Kunjungan kerja bapak Wakil Bandara internasional Presiden RI dala rangka Lombok menghadiri Rakernas Asosiasi DPRD kota Se Indonesia Maret 2016 Gladi penanggulangan Suela Kabuaten bencana erupsi gunung rinjani Lombok Timur April 2016 Kunjungan bapak wakil Bandara internasional Presiden RI di NTB. Lombok Juni 2016 Pembekalan terintegrasi Asrama Haji Lombok petugas kloter embarkasi Lombok 1437 H /2016 M Juli 2016 Kunjungan bapak wakil Bandara internasional Presiden RI di NTB. Lombok 8 14 Agustus 2016 Hari Hepatitis Sedunia ke 7. Kantor Gubernur NTB 90 L a p o r a n T a h u n a n

94 Pelaksanaan posko secara umum cukup baik, mengingat tidak adanya masalah berarti yang dihadapi di lapangan selama pelaksanaan kegiatan posko situasi khusus berlangsung. Kegiatan penangan bencana selama tahun 2016 di lakukan sebanyak 1 kali yaitu pada kejadian banjir di daerah bima pada tanggal 21 dan 23 Desember yang menyebabkan pemukiman penduduk di lima kecamatan terendam air dengan ketinggian 2 3 meter. Tim Reaksi Cepat (TRC) bencana Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, bergabung dengan posko bencana penanganan banjir cluster kesehatan tanggal 22 Desember Penetapan tanggap darurat bencana selama 14 hari dari tanggal 22 Desember 2016 s/d 5 Januari Kesehatan Matra Penyelaman dan Hyperbarik Pelayanan kesehatan matra lainnya adalah kesehatan penyelaman dan hiperbarik berupa pelayanan terapi menggunakan chamber hiperbarik pada penyelam yang menderita penyakit dekompresi baik itu penyelam tradisional maupun penyelam professional / wisata, disamping itu terapi chamber hiperbarik juga digunakan untuk kasus non dekompresi seperti Diabetes Melitus, penyakit kardiovaskuler, kebugaran dan kecantikan. Data kunjungan pasien chamber hyperbaric berdasarkan perbandingan kasus decompresi dan non decompresi pada tahun 2016 dapat dilihat pada diagram dibawah : Grafik 46. Kunjungan Pasien Chamber Hiperbarik di KKP Kelas II Mataram Tahun Decompresi Non decompresi L a p o r a n T a h u n a n

95 Grafik 47. Perbandingan Kunjungan Pasien Chamber Hiperbarik di KKP Kelas II Mataram Tahun 2015 dan DCS Non DCS Pada tahun 2016 fasilitas chamber hiperbarik telah menangani kunjungan pasien dengan kasus yang terdiri dari 14 kasus non decompresi dan 8 kasus decompresi. Pencapaian ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2015 ini disebabkan oleh karena adanya perbaikan alat chamber di intalasi KKP Kelas II Mataram yang memerlukan waktu sampai dengan akhir tahun Oleh karena itu diupayakan untuk penyelesaian segera kegiatan perbaikan di instalasi kesehatan penyelaman hiperbarik untuk meningkatkan pelayanan di kantor kesehatan pelabuhan kelas II Mataram. 13. Kesehatan Matra Haji Pelayanan kesehatan haji terbagi di dua lokasi yaitu Asrama haji Mataram dan Bandara Internasional Lombok kegiatan pelayanan kesehatan haji melibatkan karyawan Kantor Kesehatan Pelabuhan Mataram serta instansi lainnya seperti dinas kesehatan propinsi / kota, balai laboratorium kesehatan Mataram dan Rumah Sakit Umum Propinsi. Pelayanan kesehatan yang diberikan di embarkasi dan debarkasi meliputi : pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat darurat, pelayanan observasi, pelayanan rujukan / evakuasi, pelayanan vaksinasi, pemeriksaan penunjang antara lain pemeriksaan laboratorium dan penunjang lain yang di perlukan. kunjungan rawat jalan poliklinik asarama haji sebanyak 1130 ( 31, 02 % ) dari total jamaah haji yang masuk asarama haji dengan penyakit terbanyak yaitu kelompok penyakit sirkulasi sebanyak 472 kasus ( 41, 76 % ). 92 L a p o r a n T a h u n a n

96 Grafik 48. Kunjungan Poliklinik Asrama Haji Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur > > 60 laki laki Perempuan Pelayanan observasi dilakukan terhadap calon jamaah haji yang sakit dalam rangka pemulihan kondisi kesehatan untuk kasus- kasus tertentu yang masih memungkinan untuk berangkat.jumlah jamaah haji yang di oservasi di poliklinik asrama haji sebanyak 29 orang dengan kasus penyakit sirkulasi dan endokrin. Grafik 49 Data Kunjungan Poliklinik (Rawat Jalan) Berdasarkan Kelompok Penyakit Embarkasi LOP Tahun Peny. Parasit & Infeksi Neoplasma Peny. Darah & Organ Peny. Endokrin, Nutrisi & Gangg. Mental & Perilaku Peny. Sistem Syaraf Peny. Mata & Adneksa Peny. Sistem Sirkulasi Peny. Sistem Pernafasan Peny. Sistem Pencernaan Peny. Kulit & Jaringan Peny. Sistem Otot, Peny. Sistem Genito Kehamilan, Kelahiran, Tanda, Gejala & Hasil Trauma Keracunan & Faktor Yang Jumlah 93 L a p o r a n T a h u n a n Pelayanan rujukan dilakukan bila menemukan kasus kasus dimana calon jamaah haji dengan kondisi kesehatan /penyakit yang timbul dan/atau

97 menjadi berat akibat aktivitas penyelenggaraan ibadah haji pada saat jamaah haji sampai di embarkasi yang tidak dapat di atasi dengan fasilitas tenaga dan sarana kesehatan di klinik embarkasi. Jumlah calon jamaah haji yang di rujuk sebanya 36 orang dengan 14 orang dinyatakan laik terbang, 14 orang menjalani rawat inap dan 8 orang dinyatakan batal berangkat. Grafik 50. Data Kunjungan Poliklinik (Rawat jalan) Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Debarkasi LOP Tahun 2016 M/ 1437 H Tahun Tahun Tahun 60 Tahun laki laki Perempuan Selama proses debarkasi jumlah jamaah haji yang menjalani rawat jalan di Poliklinik embarkasi / debarkasi sebanyak 72 orang dengan kasus penyakit sirkulasi sebanyak 33 kasus dan 21 kasus yang di rujuk ke rumah sakit rujukan haji sebanyak 15 orang di ijinkan pulang dan 6 orang di lakukan rawat inap. 94 L a p o r a n T a h u n a n

98 Grafik 51. Data Jamaah Haji Rawat Jalan Berdasarkan Kelompok Penyakit Debarkasi LOP Tahun 2016 M/ 1437 H Peny. Parasit & Infeksi Neoplasma Peny. Darah & Organ Peny. Endokrin, Nutrisi & Gangg. Mental & Prilaku Peny. Sistem Syaraf Peny. Mata & Adneksa Peny. Sistem Sirkulasi Peny. Sistem Pernafasan Peny. Sistem Pencernaan Peny. Kulit & Jaringan Peny. Sistem Otot, Tulang Peny. Sistem Genito Urinary Kehamilan, Kelahiran, Nifas Tanda, Gejala & Hasil Pem. Trauma, Keracunan & Faktor Yang Jumlah Jumlah D. Sub Bagian Tata Usaha Sesuai Permenkes No.356 Tahun 2008, sub bagian tata usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, laporan, urusan tata usaha, keuangan, penyelenggaraan pelatihan, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga. Berikut hasil kegiatan ketatausahaan adalah : 1. Pengelolaan Kepegawaian/ Sumber Daya Manusia Kegiatan kepegawaian yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 sebagai berikut : b. Kenaikan Pangkat sebanyak 8 orang 1) Periode April : 1 orang kenaikan pangkat fungsional 3 orang kenaikan pangkat regular golongan tetap 2 orang kenaikan pangkat reguler naik golongan 2) Periode Oktober : 2 orang kenaikan pangkat reguler golongan tetap c. Kenaikan Gaji Berkala sebanyak 36 orang 1) Periode Januari : 2 orang 2) Periode Februari : 1 orang 3) Periode Maret : 11 orang 4) Periode April : 4 orang 5) Periode Juli : 1 orang 6) Periode Oktober : 1 orang 95 L a p o r a n T a h u n a n

99 7) Periode Desember : 16 orang d. Pelaksanaan Diklat sebanyak 26 orang 1) Diklat Tekhnis : 21 orang - Diklat pengadaan barang dan jasa : 3 orang - Kekarantinaan dan jiwa korsa : 2 orang - BTCLS : 2 orang - ACLS : 1 orang - ATLS : 1 orang - Penatalaksanaan IMS : 3 orang - TOT Food Inspectur : 1 orang - Pelatihan PPIH : 1 orang - Pelatihan TKHI : 1 orang - Peningkatan kapasitas tenaga entomolog : 6 orang 2) Diklat Fungsional : 5 orang - Analis Kepegawaian Ahli : 1 orang - Sanitarian Ahli : 1 orang - Sanitarian Terampil : 2 orang - Entomolog Ahli : 1 orang 2. Pengelolaan Gaji Honorarium dan Tunjangan Secara umum permasalahan pembayaran gaji dan tunjangan untuk pegawai baik yang PNS maupun honorer dan kontrak untuk tahun 2016 dapat dibayarkan semua termasuk pembayaran pegawai untuk gaji ke-13 dan Gaji ke Penerimaan Negara Bukan Pajak Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 173,21 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp ,00. Pendapatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram terdiri dari Pendapatan Jasa dan Pendapatan Lain-lain dengan rincian sebagai berikut: 96 L a p o r a n T a h u n a n

100 Tabel 47. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan Uraian Anggaran 2016 Realisasi % Real Angg. Pendapatan Sensor/Karantina, Pengawasan/Pemeriksaan ,68 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Pendapatan Denda Lainnya Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan Jumlah ,21 Secara rinci penerimaan PNBP per bulan selama tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 52. Data Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun ,000, ,000, ,000, ,000, ,038, ,397, ,514, ,368, ,304, ,579,273 64,693, ,565, ,487, ,655, ,859, ,385,000 Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des 97 L a p o r a n T a h u n a n

101 Grafik 53. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun 2014, 2015 dan ,000,000,000 3,000,000,000 2,315,873,256 3,030,850,046 2,010,429,000 2,000,000,000 1,000,000, realisasi PNBP 4. Pengelolaan Keuangan DIPA 2016 Dalam melaksanakan kegiatannya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram didukung oleh anggaran yang bersumber dari APBN Kementerian Kesehatan RI melalui unit organisasi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jumlah total anggaran yang dikelola Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram TA 2016 sebesar Rp ,00 ( Tujuh Belas Milyar Tujuh Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Sebelas Ribu Rupiah ). dengan jumlah realisasi Rp ,00 atau pencapaian realisasi sebesar 80,35 %, Terdapat peningkatan anggaran DIPA TA 2016 dibandingkan dengan TA DIPA TA 2015 adalah sebesar Rp ,00. Dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp ,00 atau dalam prosentase sebesar 91,14%. Apabila dibandingkan tingkat penyerapan anggaran maka penyerapan anggaran kegiatan tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015, disebabkan oleh adanya efisiensi DIPA TA 2016 berupa self blocking sebesar Rp ,00 Berdasarkan dari sumber dananya, DIPA terbagi menjadi dua sumber yaitu dari rupiah murni sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 ( 79,06 %) dan dari PNBP sebesar Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 (93,67 %) Secara rinci pengeluaraan keuangan selama tahun 2016 tertera pada tabel dan grafik berikut ini 98 L a p o r a n T a h u n a n

102 Tabel 48. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Kegiatan KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 Kode Kegiatan Uraian Anggaran Realsiasi % Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra Sarana Prasarana Surveilans dan Karantina Kesehatan SDM Surveilans dan Karantina Kesehatan di Pelabuhan / Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya Rp Rp ,97 Rp Rp ,61 Rp Rp , Layanan Pelaksanaan Surveilans dan Karantina di Pelabuhan / Bandara / Pos Lintas Batas darat (PLBD) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Sarana Prasanan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik SDM Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Pelabuhan / Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya Rp Rp ,53 Rp Rp ,38 Rp Rp ,30 Rp Rp , Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Pelabuhan / Bandara / Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Rp Rp , Pengendalian Penyakit Menular Langsung Rp Rp , SDM Pengendalian Penyakit Menular Langsung di Pelabuhan / Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya Rp Rp , Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Menular Langsung di Pelabuhan / Bandara / Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Rp Rp , Pengendalian Penyakit Tidak Tular Rp Rp , SDM Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan / Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan / Bandara / Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Dukungan Manjaemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Sarana Prasarana Dukungan manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit SDM Dukungan Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pelabuhan / Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya Rp Rp ,60 Rp Rp ,97 Rp Rp ,99 Rp Rp ,61 Rp Rp , Layanan Pelaksanaan Dukungan Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pelabuhan / Bandara / Pos Lintas Batas Darat Rp Rp ,19 (PLBD) Layanan Perkantoran Rp Rp ,01 JUMLAH Rp Rp ,35 99 L a p o r a n T a h u n a n

103 Grafik 54. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja KKP Kelas II Mataram Tahun ,823,039,937 4,259,342,294 Belanja pegawai Belanja barang Belanja Modal 5,640,357, Pengelolaan Barang Milik Negara Kondisi Aset Barang Milik Negara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 49. Kondisi Aset BMN KKP Kelas II Mataram Tahun 2016 dan 2015 URAIAN ASET INTRAKOMPTABLE Persediaan Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya - - Konstruksi dalam pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ( ) ( ) Jumlah Aset Tetap ASET LAINNYA Aset Tidak Berwujud Aset Lain-Lain Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya ( ) ( ) Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET INTRAKOMPTABLE ASET EKTRAKOMPTABLE Akumulasi Penyusutan Aset Ektrakomptable JUMLAH ASET EKTRAKOMPTABLE JUMLAH INTRA DAN EKTRA ( ) ( ) L a p o r a n T a h u n a n

104 BAB V PENUTUP Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dimasa yang akan datang akan memiliki tantangan semakin besar, sehubungan dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang dan angkutan barang keluar dan masuk melalui bandara dan pelabuhan laut di Provinsi NTB. Untuk dapat menjawab tantangan tersebut dan meningkatkan peran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram sesuai tupoksi dan tujuan yang ingin dicapai maka diperlukan suatu strategi dan perencanaan secara bertahap dan berkesinambungan yang ditunjang oleh sumber daya, dana dan sarana prasarana serta adanya dukungan kebijakan perundang-undangan baik yang berlaku nasional, regional, internasional maupun kebijakan lokal sebagai landasan dan pedoman dalam pelaksanaan tugas. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tetap berkomitmen untuk mewujudkan good governance dengan semua potensi yang ada untuk dapat mewujudkan visi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram. A. Kesimpulan 1. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi a. Kegiatan kekarantinaan 1) Realisasi Penerbitan free pratique tahun 2016 adalah 65 dokumen atau 86,66% (lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu 75 dokumen). Ada penurunan penerbitan free pratique dibandingkan tahun ) Realisasi pelaksanaan clearence out ( PHQC ) pada tahun 2016 menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan realisasi pada tahun Realisasi penerbitan Port Health Clearance Tahun 2016 adalah PHQC atau 135,17% (melebihi target yang ditetapkan yaitu PHQC) 3) Pengeluaran buku kesehatan kapal mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015, pada tahun 2016 yaitu sebesar 844 buku atau 102,18% (melebihi target yang ditetapkan yaitu 826 dokumen). 4) Realisasi kegiatan penerbitan sertifikat SSCC/SSCEC pada tahun 2016 adalah 406 sertifikat SSCEC atau sebesar 100,25%., lebih tinggi dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak 405 sertifikat SSCEC. 5) Hasil kegiatan pelaksanaan fumigasi pada tahun 2016 sebanyak 11 kapal atau 55%, tercapai setengahnya dari target yang telah di ditetapkan yaitu 20 kapal. 6) Hasil kegiatan pemeriksaan dokumen Gendec pada tahun 2016 adalah 938 yaitu 79,09% dari target 1186 dokumen lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. 101 L a p o r a n T a h u n a n

105 b. Surveilans Epidemiologi 1) Pengawasan lalu lintas penumpang alat angkut kapal/ pesawat sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Terjadi peningkatan kedatangan penumpang dari dalam negeri di tahun 2016 (tahun 2016 sebanyak penumpang dan tahun 2015 sebanyak penumpang). Begitu pula dengan pengawasan lalu lintas jenazah dan orang sakit baik yang datang dari luar negeri maupun dalam negeri. Tercatat pada tahun 2016 jenazah yang datang dari bandara dalam negeri sebanyak 12 jenazah dan dari luar negeri 70 jenazah. 2) Jumlah OMKABA yang masuk kewilayah kerja KKP kelas II Mataram pada tahun 2016 yaitu 1044, ada penurunan dibandingkan tahun 2015 yaitu 1219 komoditi dengan komoditi terbanyak yaitu makanan dan minuman sebanyak 526 komoditi. 2. Pengendalian Resiko Lingkungan a. Kegiatan pembentukan jumantik yang direncanakan di 7 wilker terlaksana sesuai dengan target. b. Kegiatan Peningkatan kemampuan dan tata ;laksana, diagnosis dan manajemen Malaria telad dilaksanakan sesuai dengan target. c. Secara umum pencapaian target kegiatan Layanan Pelaksanaan Pengendalian Malaria di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) tahun 2016 yang terdiri dari kegiatan survey jentik dan nyamuk anopheles, larvasida dab spraying di semua wilayah kerja telah sesuai dengan target yaitu 18 Ha wilayah pengamatan. d. Secara umum pencapaian target kegiatan Layanan Pelaksanaan Pengendalian Arbovirosis di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) tahun 2016 yang terdiri dari kegiatan survey jentik dan nyamuk Aedes dan larvasida di semua wilayah kerja telah sesuai dengan target yaitu 18 Ha wilayah pengamatan dengan persentase capaian 100%. e. Sepanjang tahun 2016, angka House Index tertinggi mencapai 20% yaitu di perimeter area Wilker Benete, dan Container Index tertinggi mencapai 16,6% yaitu di perimeter area Wilker Pototano. f. Persentase kepadatan tikus di 8 wilker KKP Mataram telah sesuai target yaitu <25% dan hanya di wilker BIL yang persentase kepadatan tikusnya tidak sesuai target yaitu 33,17% 102 L a p o r a n T a h u n a n

106 g. Pencapaian target kegiatan pengamatan lalat dan kecoa telah sesuai dengan target yang direncanakan yaitu 18 ha per bulan di semua wilker dengan persentase capaian mencapai 100%. h. Upaya pengendalian vektor dan binatang pengganggu telah dilaksanakan di semua wilker termasuk pada kegiatan embarkasi/debarkasi Haji Tahun 2016 i. Persentase capaian TPM memenuhi syarat Tahun 2016 telah melebihi target yang direncanakan yaitu mencapai 83,58% (target 55%), namun capaian ini lebih rendah dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 yang mencapai 88,15%. j. Persentase capaian sampel makanan memenuhi syarat kesehatan belum sesuai dengan target yang ditentukan baik untuk parameter organoleptik maupun bakteriologis dengan persentase capaian < 100% k. Persentase capaian SAB memenuhi syarat Tahun 2016 telah melebihi target yang direncanakan yaitu mencapai 95,81% (target 55%), namun capaian ini lebih rendah dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 yang mencapai 96,24%. l. Persentase capaian sampel air bersih memenuhi syarat kesehatan belum sesuai dengan target yang ditentukan baik untuk parameter fisik, kimia maupun bakteriologis dimana persentase capaian < 100%. m. Secara keseluruhan persentase jumlah TTU memenuhi syarat tahun 2016 telah melebihi target yang direncanakan yaitu mencapai 97,91% (target 55%), capaian ini lebih rendah dibanding tahun 2015 yang mencapai 96,96%. n. Secara keseluruhan persentase jumlah alat angkut memenuhi syarat tahun 2016 cukup tinggi yaitu 94,92%, capian ini lebih rendah dibanding capaian tahun 2015 yang mencapai 95,49%. o. Pelaksanaan kegiatan embarkasi dan debarkasi haji tahun 2016 telah sesuai dengan target yang direncanakan. p. Kegiatan yang dilaksanakan oleh kantor induk diantaranya Workshop Sanitarian, Pengawasan Kualitas Lingkungan, Pengawasan Sanitasi Jasaboga telah dilaksanakan sesuai dengan target. 3. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah a. Hasil kunjungan poliklinik KKP Kelas II Mataram tahun 2016 adalah kunjungan, 192,7% dari target yang ditetapkan b. Pemeriksaan laboratorium tahun 2016 targetnya adalah 825 sampel, sedangkan realisasi adalah sampel (136,2%). c. Jumlah surat ijin yang dikeluarkan untuk ijin angkut orang sakit surat lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 1100 sampel ( 137,8 % ), sedangkan ijin 103 L a p o r a n T a h u n a n

107 angkut jenazah sebanyak 86 ( 111,6 %) dari target yang ditetapkan yaitu 77 kasus. d. Pelayanan vaksinasi internasional pada tahun 2016 adalah sebanyak dosis atau 133 % dari target yang ditetapkan sebanyak dosis. Sedangkan penerbitan ICV adalah sebanyak sertifikat atau 128,9 % dari target yang ditetapkan sebanyak sertifikat. e. Surat Keterangan Sehat Tahun 2016 adalah (714,3 %), lebih tinggi dari target yang ditetapkan 550 orang. f. Pelayanan chamber hiperbarik tahun 2016 telah menangani 22 kunjungan yang terdiri dari 12 kasus non decompresi dan 8 kasus decompresi. Jumlah kunjungan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 (113 kunjungan) 4. Tata Usaha a. Jumlah SDM per Desember 2016 sebanyak 112 orang yang terdiri dari 88 PNS, dan 24 tenaga kontrak. b. Pembayaran gaji dan tunjangan untuk pegawai baik yang PNS maupun tenaga kontrak telah dibayarkan termasuk pembayaran gaji ke-13 dan gaji ke-14 c. Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 sebesar Rp ,00 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp ,00 d. Penyerapan DIPA TA sebesar Rp ,00 (80,35%), dari Anggaran sebesar Rp ,00 mengalami peningkatan dari segi realisasi dibandingkan TA yaitu Rp ,00 (91,14%).Apabila dibandingkan dengan persentase mengalami penurunan disebabkan oleh adanya efisiensi DIPA TA 2016 berupa self blocking sebesar Rp ,00 B. Hambatan Dan Permasalahan 1. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi a. Masih terbatasnya anggaran sehingga pelaksanaan kegiatan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal di seluruh wilayah kerja b. Kemampuan petugas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi KKP khususnya di bidang kekarantinaan masih kurang. c. Dukungan lintas sektor dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KKP khususnya di bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi masih kurang. 104 L a p o r a n T a h u n a n

108 2. Pengendalian Risiko Lingkungan a. Luas wilayah pengamatan yang cukup luas di masing-masing wilker tidak didukung oleh jumlah pesonil yang memadai sehingga tidak jarang petugas tidak mampu mengcover seluruh area pengawasan, hal ini tentu saja berpengaruh terhadap validitas dari data yang dilaporkan setiap bulan. b. Tidak meratanya distribusi peralatan survey dan pemeriksaan parameter lapangan yang dimiliki oleh masing-masing wilker sehingga tidak semua wilker melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan target yang ditentukan c. Petugas seringkali melaksanakan kegiatan tidak berpedoman kepada SOP kegiatan sehingga berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan. d. Terbatasnya buku acuan dan buku pedoman terkait kegiatan-kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan di maing-masing wilayah kerja. e. Perlunya pelatihan teknis bagi petugas sanitarian maupun entomolog guna meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dalam pelaksanaan tupoksi di lapangan. 3. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah a. Masih terbatasnya jumlah petugas di beberapa wilayah kerja yang membutuhkan pelayanan kesehatan terbatas sehingga tidak dapat terlayani dengan maksinal. b. Terdapatnya kekurangan peralatan penunjang peralatan poliklinik dibeberapa wilayah kerja yang disebabkan oleh bertambahnya pos pemeriksaan. c. Masih ada jamaah yang tidak terlayani untuk vaksinasi internasional selain vaksinasi meningitis karena vaksin belum tersedia d. Diperlukan adanya ruangan khusus vaksinasi untuk mengatisipasi adanya pasien di BPU yang memerlukan penanganan khusus dan segera. Mataram, Februari 2017 Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, dr. I Wayan Diantika NIP L a p o r a n T a h u n a n

109 Foto-Foto Kegiatan Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi 1. Kegiatan sosialisasi tupoksi kekarantinaan di Wilayah kerja Bima

110 2. Pertemuan jejaring kerja surveilans epidemiologi KKP Kelas II dalam rangka mempersiapkan pemberangkatan CJH NTB tahun 2016

111 3. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan dalam rangka keberangkatan jemaah haji di Wilker Bandara Internasional Lombok

112 4. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan (K3JH) dan persiapan pelayanan kesehatan Debarkasi Haji Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan health alert card (HAC) dalam rangka cegah tangkal virus zika

113 6. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di Lingkungan KKP Kelas II Mataram

114 FOTO-FOTO KEGIATAN SEKSI PENGENDALIAN RESIKO LINGKUNGAN I. Program Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2TVZ) A. Survey Jentik B. Pengendalian Vektor (Fogging) C. Survey Kepadatan Lalat dan Kecoa

115 D. Pengendalian Lalat E. Pemasangan perangkap tikus

116 II. Program Penyehatan Lingkungan A. Pengambilan Sampel Air Bersih B. Pengambilan Sampel Makanan C. Pemeriksaan Sanitasi Alat Angkut

117 D. Inspeksi Sanitasi TPM E. Pengawasan kualitas udara F. Pengawasan limbah/sampah

118 III. Embarkasi/Debarkasi Haji A. Survey Jentik B. Pemeriksaan sampel makanan catering haji C. Screening makanan bawaan jemaah calon haji

119 1. Screning factor risiko PTM FOTO KEGIATAN SEKSI UKLW

120 2. Pelayanan Posko

121 3. Sosialisasi Penyakit TB

122 4. Peningkatan kompetensi petugas dalam penemuan kasus Tb Paru

123 5. Sosialisasi pencegahan Penyakit Jantung dan pembuluh darah.

124 6. Sosialiasi VCT dan HIV Aids

125 7. Peningkatan kapasitas dalam pelayanan PTM

126 1. Laporan Kinerja dan Perjanjian Kinerja Foto-Foto Kegiatan Seksi Tata Usaha

127 2. Peningkatan kapasitas dan kerjasama tim

128 3. Penyusunan Prencanaan E-Planning

129 4. Penyusunan dan Target PNBP

130 5. Kegiatan Haji Embarkasi/Debarkasi

131 6. Evaluasi pengelolaan PNBP dan BMN

132 7. Rapat Evaluasi Program

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN CC: KKP Kelas I batam MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) KEPALA Bagian Tata Usaha Subbagian Keuangan dan Umum Subbagian Program dan Laporan BIDANG KAR.SE

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN 1 KEPUTUSAN NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa peningkatan dan perkembangan peran pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM SESUAI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NO.53 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.865, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Sanitasi Kapal. Sertifikat. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKAT SANITASI KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 <

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 < 2014,.127 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN NILAI STANDAR SUB UNSUR KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN a. Unsur Utama Kekarantinaan

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat karunia-nya, Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization (WHO) merekomendasikan kepada negara peserta antuk melakukan tidakan terhadap bagasi, kargo,

Lebih terperinci

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pertanggung

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 DASAR HUKUM 1) UU NO.1 TAHUN 1962 TTG KARANTINA LAUT 2) UU NO.4/84 TTG WABAH PENYAKIT MENULAR 3) UU NO.23 TAHUN 1992 TTG KESEHATAN 4) KEPMENHUB RI NO: KM 33 TGL 14 AGUSTUS 2003 TENTANG PEMBERLAKUKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2014 KEMENKES. Kantor Kesehatan. Pelabuhan. Klasifikasi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN

Lebih terperinci

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR 2015 LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2015 i RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2013 [Type

Lebih terperinci

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan amanat kepada pemerintah mulai

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

No Nama Jabatan HK H S I A Ct DL Ket

No Nama Jabatan HK H S I A Ct DL Ket LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN JANUARI TAHUN 2017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KUPANG DIREKTORAT JENDERAL P2P KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.665, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Hapus Tikus. Hapus Serangga. Alat Angkut. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4. Kelembagaan... 6

Lebih terperinci

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2017 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR www.kkpmakassar.com kkpmakassar@yahoo.co.id DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun

KATA PENGANTAR. Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-nya, maka dokumen Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II mataram Tahun 2010-2014

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan dalam hidupnya dan setiap manusia tentu pernah dihadapkan dengan sebuah konflik. Konflik peran

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2016 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG PENYAKIT VIRUS EBOLA SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN MARET TAHUN 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN MARET TAHUN 2017 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN MARET TAHUN 2017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2015 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PALEMBANG 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dijadikan tempat berkembang penyakit dan vector penular penyakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. dijadikan tempat berkembang penyakit dan vector penular penyakit. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan salah satu aset penting suatu daerah yang berfungsi sebagai tempat berlabuhnya kapal sekaligus sebagai tempat untuk melakukan kegiatan bongkar muat

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN APRIL TAHUN 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN APRIL TAHUN 2017 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN APRIL TAHUN 2017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017

LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan point of entry (pintu masuk) negara yang berpotensi

Lebih terperinci

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian

Lebih terperinci

REALISASI ANGGARAN 2018 kode ket paguakhir

REALISASI ANGGARAN 2018 kode ket paguakhir REALISASI ANGGARAN 2018 kode ket paguakhir realisasi Jan Feb Maret 08 08 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 76,200,366,000.00 249359084 1401149420 2515059542 2058 2058 Surveilans dan Karantina

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

PERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI DAERAH

PERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI DAERAH PERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI DAERAH Sulistyono, SKM, M.Kes Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang Disampaikan pada Pertemuan Nasional

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, -1- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/312/2016 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2016, SERTA TAHUN BARU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN FEBRUARI 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN FEBRUARI 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN FEBRUARI 16 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelabuhan terbesar di provinsi Gorontalo yang terbuka untuk perdagangan luar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelabuhan terbesar di provinsi Gorontalo yang terbuka untuk perdagangan luar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pelabuhan Gorontalo telah dibangun sejak tahun 1980 merupakan pelabuhan terbesar di provinsi Gorontalo yang terbuka untuk perdagangan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/543/2016 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA BULAN PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL DALAM RANGKA ELIMINASI FILARIASIS TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II)

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II) RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PALEMBANG KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Keracunan Pangan. Kejadian Luar Biasa. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN OKTOBER 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN OKTOBER 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN OKTOBER 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA TAHUN 2016

PROFIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA TAHUN 2016 PROFIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA TAHUN 2016 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA JL. RINGROAD UTARA NO.8 NANGGULAN, MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA TELP. (0274) 7101918,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

KATA PENGANTAR. Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat- Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2017. Dalam

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG PENETAPAN PENYAKIT FLU BARU H1N1 (MEXICAN STRAIN) SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017

LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017 LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

Lebih terperinci

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un pas GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Disampaikan dalam RATAS Presiden RI, 21 Februari 2017 bappeda.ntbprov.go.id NUSA TENGGARA BARAT Kemajuan Nyata,Tantangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN NOVEMBER 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN NOVEMBER 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN NOVEMBER 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang

Lebih terperinci

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

ditujukan terhadap faktor risiko lingkungan di kapal untuk memutuskan mata kapal antara lain dapur, ruang penyediaan makanan, palka, gudang, kamar

ditujukan terhadap faktor risiko lingkungan di kapal untuk memutuskan mata kapal antara lain dapur, ruang penyediaan makanan, palka, gudang, kamar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kapal merupakan alat transportasi lintas laut yang biasanya digunakan manusia untuk menyeberang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Tak hanya manusia yang biasa

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/303/2017 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2017 SERTA TAHUN BARU 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA

LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA TAHUN Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta Tangerang KATA PENGANTAR Laporan Tahunan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan Anggaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

KATA PENGANTAR. Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat- Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2016. Dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JUNI 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JUNI 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JUNI 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.878, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. UPT Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2349/MENKES/PER/XI/2011

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peraturan Kesehatan Internasional/International Health Regulation (IHR) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Peraturan Kesehatan Internasional/International Health Regulation (IHR) tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuk barang, lebih dari itu sudah merupakan sebagai sentra industri, pusat perdagangan dan pariwisata

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta tahun 2014 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan sesuai dengan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017 I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017 I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG . BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, DAN KOMUNIKASI KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA

LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA Tahun 2016 TU PRL PKSE UKLW Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit KKP Kelas I Soekarno-Hatta Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

2015, No ruang wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebagaimana yang direkomedasikan oleh Bupati Manggarai Barat melalui surat Nomor BU.005/74/IV

2015, No ruang wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebagaimana yang direkomedasikan oleh Bupati Manggarai Barat melalui surat Nomor BU.005/74/IV BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1764, 2015 KEMENHUB. Pelabuhan. Labuan Bajo. NTT. Rencana Induk PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 183 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT s BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk. Menurut WHO (2009), Sekitar 2,5 miliar penduduk dunia

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk. Menurut WHO (2009), Sekitar 2,5 miliar penduduk dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Jumlah penderita maupun luas daerah penyebarannya semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG HIGIENE SANITASI JASABOGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG HIGIENE SANITASI JASABOGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG HIGIENE SANITASI JASABOGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KESEHATAN JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa sebagai

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN, : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan telah diatur ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG SURVEILANS BERBASIS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang :

Lebih terperinci