BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 KERANGKA PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konsep Pada bab ini akan dibahas tentang kerangka konsep, yaitu suatu diagram sederhana, kerangka konsep pada penelitian ini menggambarkan hasil wawancara dengan pasien kemoterapi di RSU. Dr. Pringadi Medan sebagai berikut: Upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien kemoterapi: - Upaya memenuhi asupan makanan - Upaya memenuhi kebutuhan zat gizi - Motivasi diri dan keluarga untuk membantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi Skema 3.1. Kerangka Konsep Upaya Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Pasien Kemoterapi di RSU.Dr.Pirngadi Medan.

2 3.2. Defenisi Operasional No Variabel Defenisi operasional Alat ukur Hasil ukur 1. Upaya - Cara pasien dalam Panduan memenuhi memenuhi asupan wawancara asupan makanan makanan 2. Upaya - Kebutuhan Panduan memenuhi karbohidrat wawancara kebutuhan - Kebutuhan protein zat-zat gizi - Kebutuhan mineral - Kebutuhan vitamin Persentase dan hasil wawancara Persentase dan hasil wawancara 3 Motivasi diri dan keluarga untuk membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi - Motivasi diri sendiri - Motivasi keluarga Panduan wawancara Persentase dan hasil wawancara

3 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif, dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana upaya pasien kemoterapi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi di RSU.Dr.Pirngadi Medan Populasi, Sampel, dan Teknik sampling Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoadmojo, 2012). Dalam hal ini populasi yang digunakan adalah pasien kemoterapi di RSU.Dr.Pirngadi Medan. Berdasarkan data dari penelitian yang dilakukan dari tanggal 22 April sampai 10 Mei 2017 diperoleh data penderita kemoterapi 10 pasien Sampel Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2012). Sampel pada penelitian adalah pasien yang menjalani kemoterapi di RSU.Dr.Pirngadi Medan Teknik Sampling

4 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan accidental sampling. Pengambilan data secara accidental ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai konteks penelitian (Notoatmodjo, 2012) Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSU. Dr. Pirngadi Medan Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dari mengajukan judul proposal dibulan September 2016, dan seminar proposal pada bulan Februari 2017, dan dilanjutkan dengan pengumpulan data dimulai dari 22 April 2017 sampai 10 Mei Pertimbangan Etik Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan surat ethical clearance oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan, setelah disetujui penulis mengajukan izin penelitian kepada institusi Fakultas Keperawatan Universitas. Setelah proses ini selesai selanjutnya peneliti mengajukan permohonan izin penelitian ke RSUD. Dr. Pirngadi Medan. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pertimbangan etik. Polit & Beck (2012) menjelaskan bahwa dalam melakukan penelitian perlu diperhatikan prinsip etik penelitian yaitu : beneficence, non-maleficence,

5 anonimity, confidentiality, dan informed concent. Beneficene, penelitian harus memberikan keuntungan bagi responden dengan cara memperhatikan hak responden untuk bebas dari kerugian dan ketidaknyamanan serta memperhatikan hak responden untuk mendapatkan perlindungan dari eksploitasi dengan cara memberikan informasi kepada responden bahwa informasi yang mereka berikan hanya akan digunakan pada penelitian ilmu keperawatan. Non- maleficence penelitian ini tidak menimbulkan bahaya bagi responden. Automomy, penelitian ini memberikan kebebasan bagi responden menentukan keputusan sendiri bersedia ikut atau tidak untuk menjadi responden dalam penelitianini tanpa adanya unsur paksaan atau pengaruh dari peneliti atau siapapun. Anonimity, demi menjaga kerahasiaan penelitian tidak akan mencantumkan nama responden tetapi diganti dengan no responden. Confidentiality, peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya dengan cara menggunakan responden. Informed concert, bentuk persetujuan antara responden dan peneliti dengan memberikan lembar persetujuan, setelah responden memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian, peneliti memberikan sebuah surat persetujuan yang akan ditandatangani oleh responden sebagai bukti bahwa mereka berpartisipasi dalam penelitian Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Untuk memperoleh informasi dari responden, penulis menggunakan alat untuk mengumpulkan data berupa data demografi meliputi: usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, suku, lama kemoterapi, perasaan setelah

6 menjalani kemoterapi, perubahan fisik setelah menjalani kemoterapi dan efek samping setelah menjalani kemoterapi. Bagian kedua instrumen penelitian adalah panduan wawancara. Panduan wawancara ini berisi pertanyaan yang diajukan kepada responden, dimana pertanyaan tersebut dibuat sendiri oleh peneliti. Panduan wawancara ini berisi lima, berupa karakteristik responden setelah menjalani kemoterapi seperti perasaan dan pengalaman setelah menjalani kemoterapi, perubahan fisik setelah menjalani kemoterapi, dan upaya pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Pertanyaan diajukan seputar upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien kemoterapi di RSU.Dr.Pirngadi Medan Validitas Validitas merupakan sejauh mana suatu instrumen mengukur apa yang harus diukur (Polit & Back, 2012).panduan wawancvara ini telah divalidasi oleh salah satu dosen Fakultas Keperawatan yang expert dalam bidang kemoterapi dan nutrisi. Hasil dari validasi pertanyaan yang dibuat telah clear, credible, dan relevant dengan judul penelitian Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara pada responden dengan. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dengan cara mengajukan surat permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan dan memperoleh ethical clearence dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan

7 , kemudian mengajukan surat permohonan penelitian di RSU.Dr.Pirngadi Medan. Setelah mendapatkan izin kemudian melaksanakan pengumpulan data penelitian kepada calon responden dijelaskan mengenai tujuan dan manfaat penelitian, selanjutnya meminta persetujuan calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed consent (surat persetujuan). Setelah mendapatkan persetujuan responden, peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan menggunakan panduan wawancara terhadap responden. Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisa Rencana pengolahan data dan Analisa data Pengolahan data Setelah dilakukan penelitian dan data sudah terkumpul, makan peneliti melakukan pengolahan data dan analisa data. Tahap pengolahan data tahap pertama editing dengan memeriksa kelengkapan identitas responden dan memeriksa semua pertanyaan telah diisi sesuai dengan petunjuk, kedua coding yaitu memberikan kode dengan menggunakan angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah tabulasi dan analisa data, ketiga processing yaitu memasukkan data dari kuesioner yang sudah dikoding ke dalam program komputer dengan menggunakan sistem komputerisasi untuk pengolahan data, keempat cleaning yaitu memeriksa kembali data yang telah dimasukkan untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan, tahap akhir saving menyimpan data dan data siap dianalisa

8 Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif (univariat) yaitu suatu prosedur untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan mendeskripsikan suatu nilai penelitian (Polit & Hungler, 1999). Deskriptif univariat digunakan untuk menganalisa upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien kemoterapi di RSU.Dr.Pirngadi Medan yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase dengan menggunakan bantuan komputerisasi.

9 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian serta pembahasan yang diperoleh dari pengumpulan data terhadap 10 orang pasien kemoterapi di RSU. Dr. Pirngadi Medan selama bulan 20 April sampai 10 Mei Hasil penelitian ini menguraikan mengenai upaya pemenuhan nutrisi pasien kanker yang menjalani kemterapi di RSU. Dr. Pirngadi Medan. 5.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian menguraikan upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi yang dilakukan pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSU. Dr. Pirngadi Medan yang berjumlah 10 orang. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden yang akan dipaparkan mencakup usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, suku, jumlah kemoterapi yang dijalani. Dari data didapatkan hasil mayoritas responden berusia tahun sebanyak 4 (40%) orang, mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 8 orang (80%), mayoritas pendidikan pasien adalah SMA sebanyak 8 orang (80%), mayoritas agama pasien adalah Islam sebanyak 6 orang (60%), mayoritas suku pasien adalah Batak sebanyak 5 orang (50%), mayoritas pekerjaan pasien adalah ibu rumah tangga sebanyak 4 orang (40%), mayoritas responden menjalani kemoterapi sebanyak 3 kali (30%).

10 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien yang Menjalani Kemoterapi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%) Usia tahun tahun tahun >65 tahun % 20% 40% 30% Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD SMP SMA Agama Islam Protestan Katholik Suku Batak Jawa Melayu % 80% 10% 10% 80% 60% 30% 10% 50% 40% 10% Pekerjaan Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Petani % 40% 30% Jumlah Kemoterapi yang dijalani 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali 6 kali % 30% 20% 20% 20%

11 Hasil penelitian yang telah dilakukan, dari hasil wawancara didapat karakteristik pasien setelah menjalani kemoterapi terjadi perubahan perasaan, perubahan fisik, dan efek samping. Perubahan perasaan yang dialami responden merasa lebih baik setelah menjalani kemoterapi sebanyak 6 orang (60%), mudah lelah sebanyak 6 orang (60%), dan mengalami ketakutan sebanyak 3 orang (30%). Perubahan fisik yang dialami responden diantaranya, terjadi perubahan warna kuku yang menjadi hitam sebanyak 4 orang (40%), mengalami kerontokan pada rambut sebanyak 7 orang (70%), perubahan kulit menjadi hitam sebanyak 1 orang (10), penurunan berat badan sebanyak 2 orang (20%). Efek samping yang dialami setelah menjalani kemoterapi diantaranya yaitu, responden yang mengalami diare sebanyak 3 orang (30%), anoreksia sebanyak 9 orang (90%), mual muntah sebanyak 10 orang (100%), demam sebanyak 3 orang (30%), bibir pecah-pecah sebanyak 3 orang (30%) tenggorokan kering sebanyak 2 orang (20%), kesemutan pada kaki sebanyak 1 orang (10%) Tabel 5.2 Frekuensi dan persentase yang dialami pasien setelah menjalani kemoterapi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Efek yang dialami pasien Frekuensi Persentase (%) Perubahan perasaan Merasa lebih baik Mudah lelah Ketakutan % 60% 30%

12 Perubahan fisik Kuku menjadi hitam 4 40% Rambut rontok Perubahan warna kulit menjadi hitam Berat badan menurun Efek samping Diare Anoreksi Mual muntah Demam Bibir pecah-pecah Tenggorokan kering Kesemutan pada kaki % 10% 20% 30% 90% 100% 30% 30% 20% 10% Upaya Pemenuhan Kebutuhan Asupan Makanan Hasil penelitian yang didapatkan dari hasil wawancara dengan pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSU. Dr. Pirngadi Medan, didapatkan hasil pasien yang mengatakan memaksa untuk tetap makan sebanyak 5 orang (50%), yang mengatakan mengkonsumsi makanan sesuai selera sebanyak 3 orang (30%), yang mengatakan makan sedikit tapi sering sebanyak 2 orang (20%), yang mengatakan tidak memilih-milih makanan sebanyak 3 orang (30%), yang mengatakan mengikuti saran tambahan dari sesama pasien kanker sebanyak 3

13 orang (30%), yang mengatakan mengkonsumsi makanan yang dimasak di rumah sebanyak 2 orang (20%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Upaya Memenuhi Asupan Makanan Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Upaya Pemenuhan Kebutuhan Asupan Makan Frekuensi Persentase Memaksa tetap makan 5 50% Mengkonsumsi makanan sesuai selera 3 30% Makan sedikit tapi sering 3 30% Tidak memilih-milih makanan 3 30% Mengikuti saran tambahan dari sesama 3 30% pasien kemoterapi Mengkonsumsi makanan yang dimasak di 2 20% rumah Merangsang selera makan dengan minum usirup trecetate Memilih makanan tertentu untuk dikonsumsi % 40%

14 5.1.3 Upaya Memenuhi Kebutuhan Zat- Zat Gizi Kebutuhan zat-zat gizi yang harus dipenuhi oleh pasien kanker yang menjalani kemoterapi antara lain kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Dari hasil wawancara didapatkan pasien yang sudah memenuhi kebutuhan karbohidrat seperti mengkonsumsi nasi sebanyak 4 orang (40%), mengkonsumsi roti 4 orang (40%), dan mengkonsumsi nasi tim sebanyak 1 orang (1%). Memenuhi kebutuhan protein seperti mengkonsumsi susu sebanyak 8 orang (80%), mengkonsumsi ikan sebanyak 7 orang (70%), mengkonsumsi putih telur sebanyak 5 orang (50%), mengkonsumsi kacang hijau sebanyak 1 orang (10%), mengkonsumsi daging sebanyak 3 orang (30%). Pasien yang memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral antara lain, mengkonsumsi jus dan makan buah sebanyak 9 orang (90%), mengkonsumsi sayuran sebanyak 7 orang (70%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.4 Upaya Memenuhi Kebutuhan Zat-Zat Gizi pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Upaya memenuhi kebutuhan zatzat gizi Karbohidrat Nasi Roti Bubur tim Frekuensi Persentase 40% 40% 10% Protein dan Kalori

15 Minum susu Ikan Putih telur Kacang hijau Daging % 70% 50% 10% 30% Vitamin dan mineral Jus dan mengkonsumsi buah Sayuran % 70% Motivasi Diri Dan Keluarga Untuk Membantu Pasien Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Motivasi dari diri sendiri dan keluarga sangat diperlukan dalam proses pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Dari hasil wawancara didapatkan hasil, pasien yang memiliki motivasi dari diri sendiri sebanyak 4 orang (40%). Sedangkan pasien yang memiliki motivasi dari keluarga sebanyak 4 orang (40%). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Motivasi Diri Dan Keluarga Untuk Membantu Pasien Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Motivasi Frekuensi Persentase Motivasi dari diri sendiri 4 40% Motivasi dari keluarga 4 40%

16 5.2 Pembahasan Karakteristik Demografi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 10 responden didapatkan gambaran karakteristik umum responden sebagian besar berumur tahun sebanyak 4 orang (40%). Menurut Haryati, dkk (2013) peningkatan umur menyebabkan penurunan imunitas, penurunan perbaikan DNA dan menyebabkan hilangnya sel yang memfasilitasi terjadinya karsigonesis dalam tubuh. Karakteristik jenis kelamin didapatkan mayoritas adalah perempuan sebanyak 8 rang (80%). Hal ini sejalan dengan penelitian Dina (2010) yang menunjukkan bahwa sebagian besar penderita kanker berjenis kelamin perempuan (60%). Menurut Riskesdas (2013) prevelensi kanker pada perempuan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Mayoritas pendidikan pasien adalah SMA sebanyak 8 orang (80%), mayoritas agama pasien adalah Islam sebanyak 6 orang (60%), mayoritas suku pasien adalah Batak sebanyak 5 orang (50%), mayoritas pekerjaan pasien adalah ibu rumah tangga sebanyak 4 orang (40%), mayoritas responden menjalani kemoterapi sebanyak 3 kali (30%). Menurut Hardiano (2015) pasien yang menerima tiga kali siklus kemoterapi lebih beresiko terkena kejadian malnutrisi daripada yang menerima tujuh kali siklus atau lebih Karakteristik efek setelah menjalani kemoterapi Dari hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa bahwa terjadi peubahan perasaan setelah menjalani kemoterapi seperti kondisi kesehatan terasa lebih baik, mudah lelah setelah menjalani kemoterapi dan ketakutan. Pada saat menjalani kemoterapi sebagian besar pasien mengalami anemia. Kurangnya

17 asupan makanan saat menjalani kemoterapi dapat mengakibatkan anemia. Anemia dapat menyebabkan seseorang menjadi lemah, mudah lelah dan tampak pucat (Farid Aziz., dkk 2006). Perubahan fisik yang dialami responden setelah menjalani kemoterapi diantaranya perubahan warna kulit dan kuku menjadi hitam, mengalami kerontokan rambut, mengalami penurunan berat badan. Hal ini sejalan dengan penelitian Wahyuni Dewi., dkk (2015) perubahan fisik yang dialami pasien setelah menjalani kemoterapi adalah kebotakan, badan kurus, serta kulit dan kuku menghitam. Sesuai dengan penyataan Smeltzer dan Bare (2006) bahwa pasien penderita kanker yang mendapati kemoterapi lebih dari satu tahun akan mengalami peubahan fisik setelah menjalani kemoterapi. Beberapa efek samping yang ditimbulkan dari kemoterapi adalah diare, mual muntah, anoreksia, demam, bibir pecah-pecah, tenggorokan kering, dan kesemutan pada kaki. Dari hasil penelitian mayoritas efek samping yang dialami responden setelah menjalani kemoterapi adalah mual muntah dan anoreksia. Mual muntah juga akan mempengaruhi asupan makanan apabila tidak ditangani dengan cepat akan menyebabkan malnutrisi. Anoreksia merupakan faktor utama dalam terjadinya malnutrisi sehingga terjadi penurunan berat badan (Hardiano, 2015) Upaya Pemenuhan Asupan Makanan Dari hasil wawancara peneliti dengan responden, responden menyatakan bahwa mereka melakukan banyak cara agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi, cara yang dilakukan partisipan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yaitu, memaksakan untuk tetap makan, mengkonsumsi makanan sesuai selera, makan sedikit tapi sering, tidak memilih-milih makanan, mengikuti saran tambahan, mengkonsumsi

18 makanan yang dimasak di rumah, merangsang makan dengan minum sirup trecetate, dan memilih makanan tertentu untuk dikonsumsi. Kebutuhan gizi menurut Almatsier (2005) adalah banyaknya zat-zat gizi yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai dan mempertahankan status gizi adekuat. Jadi, kebutuhan gizi adalah proses/cara/perbuatan dalam memenuhi banyaknya zat-zat gizi yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai dan mempertahankan status gizi. Responden menyatakan bahwa mereka tetap memaksakan untuk tetap mengkonsumsi makanan, seperti langsung menelan makanan, makan dipaksa pakai air, dipaksakan dengan menutup mata. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ambarwati (2015), upaya untuk mengatasi penurunan berat badan dengan memaksa dirinya untuk makan dengan mengatasi mual dan muntah. Upaya memaksa dirinya untuk makan adalah sebagai bentuk upaya atau ihtiar bahwa manusia harus berupaya sekuat tenaga untuk memperoleh hal yang diinginkan. Responden lainnnya menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi makanan sesuai sesuai selera dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Hal ni sesuai dengan pernyataan Ambarwati (2015), bahwa upaya untuk meningkatkan nafsu makan dengan memberikan makanan yang disukai pasien. Cara lain yang diungkapkan responden dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yaitu makan sedikit tapi sering. Responden mengatakan hal ini dilakukan karena efek samping yang partisipan alami setelah menjalani kemoterapi seperti mualmuntah, bibir pecah-pecah, anoreksia, diare. Hal ini sejalan dengan Sutandyo (2007) bahwa manajemen nutrisi pada efek akibat kemoterapi diantaranya adalah

19 makan makanan porsi kecil dengan frekuensi yang lebih sering dengan tujuan untuk mengurangi anoreksia setelah menjalani kemoterapi. Responden lainnya mengatakan bahwa mereka tidak memilih-milih makanan yang akan dikonsumsi. Menurut American Cancer Society (2015), salah satu tips makanan sehat pada pasien kanker adalah memilih berbagai makanan dari semua kelompok makanan. Responden yang menjadi objek penelitian juga mengatakan bahwa mereka mencari informasi, dari sesama pasien kemoterapi dan mengikuti saran dalam hal apa saja yang bisa di konsumsi responden setelah mejalani kemoterapi. Hal ini sejalan dengan teori yang dinyatakan Lestari (2016) bahwa pemberian informasi yang memadai membuat penderita kanker mampu mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menjalani pengobatan sehingga mendukung proses penyembuhan. Responden juga mengatakan bahwa mereka memilih makanan tertentu untuk di konsumsi seperti makanan yang dibakar, responden mengatakan bahwa mereka tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat kimia seperti pengawet. Hal ini sejalan dengan Rahayu (2011), pantangan-pantangan yang harus dihindari penderita kanker yang menjalani kemoterapi makanan yang dipanggang, dibakar, dan digoreng dengan minyak jelantah atau psampai gosong. Makanan serta minuman yang mengandung zat pengawet, pewarna, perasa, dan zat-zat kimia buatan yang memicu timbulnya kanker.

20 Upaya Memenuhi Kebutuhan Zat-Zat Gizi Karbohidrat berfungsi sebagai energi utama bagi tubuh, karbohidrat juga memberikan rasa manis pada makanan. Karbohidrat juga berperan dalam menghemat penggunaan protein, mencegah terjadinya oksidasi lemak yangg tidak sempurna (Astuti, 2010). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden mengkonsumsi nasi, bubur dan roti. Responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi buah setiap hari baik di makan langsung dan minum jus, responden juga menyatakan sebelum dan sesudah menjalani kemoterapi responden rutin mengkonsumsi buah dengan berbagai macam jenisnya seperti buah jambu merah, wortel, apel, pisang, pepaya, tomat kuini, naga, bit, tomat, pir, terungbelanda dan buah sirsak. Responden juga menyatakan bahwa setiap hari mereka mengkonsumsi jus asli tanpa tambahan gula. Buah-buahan yang dikonsumsi partisipan merupakan sumber vitamin (Wilkes, 2000). Selain mengkonsumsi buah-buahan sebagai sumber vitamin, responden lainnya menyatakan bahwa mereka juga mengkonsumsi sayuran sebagai makanan pendamping. Jenis-jenis sayuran yang dikonsumsi partisipan yaitu, sawi manis, brokoli, daun ubi, kangkung, dan wortel. Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat baik, terutama vitamin A dan C. Sayuran sebagai antioksidan bermanfaat untuk mencegah sembelit yang kerap dialami pasien kanker. Buahbuahan diperlukan bagi pasien kanker sebagai sumber zat pengatur, yaitu vitamin dan mineral yang dapat melancarkan metabolisme dalam pencernaan makanan. Di samping kaya vitamin dan mineral buah segar juga mengandung banyak cairan

21 untuk melarutkan sisa metabolisme obat sel-sel kanker yang rusak atau mati akibat pengobatan (Uripi, 2002). Responden yang menjadi objek penelitian mengatakan bahwa salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi selama menjalani kemoterapi yaitu dengan minum susu. Mengkonsumsi susu rutin setiap hari sebelum dan sesudah menjalani kemoterapi dengan tujuan sebagai sumber energi dan sumber protein. Hal ini sejalan dengan Nurhidayah (2009), pasien yang memperoleh penanganan medis, seperti pembedahan, berisiko mengalami kekurangan nutrisi sehingga dapat diatasi dengan pemberian diet berupa makanan tinggi kalori dan tinggi protein. Produk susu termasuk makanan tinggi kalori dan protein yang dapat digunakan sebagai sumber energi bagi pasien kanker. Protein dan kalori penting untuk proses pemuli han, pencegahan infeksi, dan sebagai sumber energi. Kurangnya asupan nutrisi mengakibatkan pasien lemas, lesu, dan rentan terhadap terjadinya infeksi. Responden juga mengatakan bahwa upaya yang mereka lakukan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu dengan mengkonsumsi ikan sebagai lauk, dan empat responden mengatakan bahwa mereka mengkonsumsi putih telur. Responden mengatakan bahwa mereka mengkonsumsi telur bebek, dan telur ayam kampung. Ikan dan telur yang dikonsumsi responden merupakan protein hewani (Nurachmah, 2001). Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Uripi (2002) bahwa protein hewani dibutuhkan tubuh untuk proses penyembuhan, menggantikan jaringan yang rusak, dan membentuk sistem pertahanan tubuh. Daging dan olahannya mengandung protein yang berfungsi sebagai zat

22 pembangun bagi pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh yang rusak akibat terapi, proses penyembuhan, pengatur kelangsungan proses dalam tubuh, serta sebagai pemberi tenaga jika keadaan energi kurang tercukupi oleh karbohidrat dan lemak. Zat-zat gizi yang dikonsumsi responden dalam penelitian ini adalah vitamin, mineral, protein, kalori, dan karbohidrat dengan berbagai variasi makanan Hal ini sejalan dengan Depkes, RI (2005) bahwa pasien kanker memerlukan asupan dari beraneka ragam makanan dari karena zat gizi tertentu yang tidak terkandung dalam satu jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi dari bahan makanan lain. Asupan nutrisi yang cukup nutrien sangat dibutuhkan oleh pasien kanker yang mendapat kemoterapi dan radioterapi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Pemenuhan zat-zat gizi menjadi sesuatu yang penting untuk mendukung keadaan pasien menjadi lebih optimal sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan terapi dan meningkatkan respon terapi (Sutandyo, 2007) Motivasi Diri dan Dukungan Keluarga Untuk Membantu Pasien dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Hasil penelitian didapatkan setelah melakukan wawancara dengan reponden menunjukkan bahwa responden mengatakan bahwa mereka memotivasi diri sendiri, tetap semangat, dan mendapatkan dukungan dari keluarga dalam memenuhi kebutuhan makanan untuk mengkonsumsi makanan supaya mereka tetap bisa melanjutkan kemoterapi ke siklus berikutnya. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni Dwi (2015) mendapatkan hasil bahwa

23 dalam mengatasi masalah psikologis pada penderita kanker adalah dengan cara mengingat keluarga, kegiatan spiritual dan distraksi. Keluarga merupakan aspek yang sangat penting dalam pengobatan kemoterapi. Keluarga harus menyadari pentingnya pemberian motivasi pada penderita kanker untuk mengkonsumsi makanan yang mampu diterimanya, karena persoalan makan dan gizi merupakan masalah yang berkaitan dengan emosi dalam keadaan anoreksia (Wilkes, 2000). Hasil penelitian Huda (2012) menunjukkan bahwa dari sisi keluarga, makanan merupakan salah satu bentuk kasih sayang yang dapat diberikan kepada penderita kanker, sehingga keluarga akan mengawasi intake makanan penderita agar tidak terjadi penurunan berat badan yang dianggap akan semakin parah penyakitnya. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa keluarga mendukung responden dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang dilakukan keluarga adalah menyediakan makanan, men gawasi makan, dan memberikan dukungan dan motivasi. Dukungan keluarga adalah suatu proses hubungan berupa sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya yang bersifat mendukung dan memberikan pertolongan kepada anggotanya (Friedman, 2010). Dukungan keluarga merupakan faktor yang sangat penting untuk memotivasi dan meningkatkan semangat hidup penderita kanker (Sari, 2012).

24 5.3. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan diantaranya yaitu: 1. Penelitian ini merupakan pengalaman pertama peneliti dalam melakukan penelitian deskriptif eksploratif dengan metode wawancara. Pada pelaksanaan pengambilan data di lapangan peneliti kadang menemukan kesulitan dalam melakukan wawancara dan menggali informasi dari partisipan sehingga data yang terkumpul belum optimal. 2. Dalam penelitian ini juga tidak dibahas berapa orang yang mengalami malnutrisi dan tidak membahas IMT. 3. Dalam penelitian ini juga sampel yang dibutuhkan masih kurang sehingga data yang terkumpul kurang memadai. 4. Peneliti juga mengalami keterbatasan dalam menemukan referensi jurnal mengenai kebutuhan nutrisi pada pasien kemoterapi.

25 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap sepuluh responden, maka penelitian ini menemukan bahwa upaya yang dilakukan pasien kemoterapi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi adalah pasien tetap memaksakan untuk makan, mengkonsumsi makanan sesuai selera, makan sedikit tapi sering, tidak memilih-milih makanan, mengikuti saran tambahan dari sesama penderita pasien kemoterapi, mengkonsumsi makanan yang dimasak di rumah, merangsang selera makan dengan minum sirup trecetate, memilih makanan tertentu untuk dikonsumsi, berupaya untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi seperti karbohidrat, protein, kalori, vitamin dan mineral serta memotivasi diri sendiri dan mendapatkan dukungan dari keluarga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi. Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada sepuluh partisipan terdapat banyak persamaan antara teoritis dan penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian ini. Dapat disimpulkan bahwa sepuluh partisipan dalam penelitian ini tetap mengupayakan mengkosumsi makanan dan melakukan berbagai macam cara agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi dan bisa melanjutkan pengobatan kemoterapi. 6.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien kemoterapi di RSU.Dr.Pirngadi Medan, peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut:

26 Bagi Institut Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan konsep bagi perkembangan ilmu keperawatan dan informasi tentang yang dialami pasien kemoterapi sehingga mahasiswa keperawatan dapat meningkatkan pembelajarannya dan mendukung pemberian asuhan keperawatan yang lebih efektif Bagi Pelayanan Rumah Sakit Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi, acuan dan pertimbangan bagi tenaga medis di rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien kemoterapi khususnya dalam pemberian nutrisi yang sesuai bagi penderita kemoterapi, dan diharapkan agar dilakukannya pendidikan kesehatan makanan-makanan apa saja yang boleh dikonsumsi pasien kemoterapi Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan sebagai referensi dan dasar bagi pengembangan penelitian keperawatan selanjutnya yang berhubungan dengan pasien kemoterapi dan nutrisi.

JADWAL TENTATIF PENELITIAN. Desember November 2015

JADWAL TENTATIF PENELITIAN. Desember November 2015 78 Lampiran 1 No Aktivitas Penelitian Septembe r 2015 Oktober 2015 JADWAL TENTATIF PENELITIAN November 2015 Desember 2015 Januari 2016 Februari 2016 MingguKe- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 79 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan Hormat, Saya Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Konsumsi Buah dan Sayuran Sikap Siswa Sekolah Dasar di SD Negri 064975 Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2010 1.

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA

PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA Elfi Manya Sari *, Reni Asmara Ariga ** * Mahasiswa Fakustas Keperawatan USU ** Dosen Departemen

Lebih terperinci

Bab 1.Pengenalan MP ASI

Bab 1.Pengenalan MP ASI Bab 1.Pengenalan MP ASI Apa sih MPASI itu? MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Pendamping ASI, jadi ASI tetap diberikan kepada bayi ya... Hal pertama yang harus kita ingat adalah usia bayi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa alam, dan sebagainya, yang dapat

Lebih terperinci

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN 60 Lampiran 1 Persetujuan Responden FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN Sehubungan dengan diadakannya penelitian oleh : Nama Judul : Lina Sugita : Tingkat Asupan Energi dan Protein, Tingkat Pengetahuan Gizi,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura 66 67 Lampiran 2. Kisi-kisi instrumen perilaku KISI-KISI INSTRUMEN Kisi-kisi instrumen pengetahuan asupan nutrisi primigravida

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :... KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG 1. Nomor Responden :... 2. Nama responden :... 3. Umur Responden :... 4. Pendidikan :... Jawablah

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Saya yang bernama Sophie Devita S. adalah mahasiswa program studi S-1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan analitik cross sectional yang diarahkan untuk mengetahui hubungan pola makan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konsep Menurut Notoatmodjo (2012), kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variabel-variabel yang akan di ukur (diteliti).

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan oleh WHO sebagai suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa anak-anak dan sebe lum masa dewasa dari usia 10-19

Lebih terperinci

Penelitian akan dilaksanakan di R.S.U Dr. Pirngadi Medan pada bulan Januari 2014 Juli 2015.

Penelitian akan dilaksanakan di R.S.U Dr. Pirngadi Medan pada bulan Januari 2014 Juli 2015. 2 DM perlu diamati karena sifat penyakit yang kronik progresif, jumlah penderita semakin meningkat dan banyak dampak negatif yang ditimbulkan (Hartati, 2008). Menurut keterangan Supriadi (2009), terlihat

Lebih terperinci

PENGALAMAN PASIEN YANG MENDERITA KANKER PAYUDARA

PENGALAMAN PASIEN YANG MENDERITA KANKER PAYUDARA PENGALAMAN PASIEN YANG MENDERITA KANKER PAYUDARA ESTERIA BASANI ARUAN 105102008 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 PROGRAM D-IV BIDAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot

BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap pasien yang berobat ke rumah sakit memiliki status gizi berbeda-beda, ada yang sangat kurus, kurus, normal hingga pasien yang berbadan gemuk. Pada umumnya,

Lebih terperinci

FORMULIR A INFORMED CONSENT

FORMULIR A INFORMED CONSENT FORMULIR A INFORMED CONSENT Yth: Saudara/ Saudari Saya, Rishitharan Doraisamy, peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ingin membuat penelitian gambaran pengetahuan tentang diet seimbang

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 OLEH : KELOMPOK 15 D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU Pengertian Gizi ibu hamil Zat gizi adalah : Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Status Gizi a. Definisi Status Gizi Staus gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam

Lebih terperinci

Kisi-kisi Instrumen. No Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Indikator Keterangan

Kisi-kisi Instrumen. No Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Indikator Keterangan Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen No Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Indikator Keterangan 1. Data karakteristik responden. Data demografi responden sesuai dengan situasi, kondisi dan identitas

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL 71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian

Lebih terperinci

Kanker - Makanan Utama yang melawan Kanker

Kanker - Makanan Utama yang melawan Kanker Kanker - Makanan Utama yang melawan Kanker Melawan Kanker dengan kombinasi makanan Tidak ada makanan tunggal dapat mengurangi resiko kanker, tetapi kombinasi makanan yang tepat dapat membantu membuat perbedaan.

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1 1. Manusia membutuhkan serat, serat bukan zat gizi, tetapi penting untuk kesehatan, sebab berfungsi untuk menetralisir keasaman lambung

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Lampiran 1 INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Nama peneliti :Desi Julianty Banjarnahor NIM :131101017 Instansi pendidikan Sumatera Utara Judul penelitian :Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Emmi Silitonga* Lufthiani** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih Lampiran Kuesioner NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih PENGETAHUAN MENGENAI ANEMIA 1. Menurut kamu apakah itu anemia?

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009 No. Responden : Kelas : Diisi oleh peneliti Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap (G2) Bedah RSUD Prof. DR. Aloei Saboe kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka BAB III KERANGKA KONSEP A. Konsep Penelitian Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Pasir Kecamatan Medan Marelan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Pasir Kecamatan Medan Marelan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Rangi Nadya ( 085102087 ) adalah mahasiswa Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang Pengetahuan

Lebih terperinci

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin. Jus Sehat Untuk IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin. A Publication of Nutrisi penting dalam segelas jus sehat Kesehatan janin pada masa kehamilan sangatlah penting.

Lebih terperinci

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi DIIT SERAT TINGGI Deskripsi Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kanker Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Keluarga dan Peran Perawat dengan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita TB MDR di RSUP.H. Adam Malik Medan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan dugaan adanya hubungan antara perawatan payudara dengan kecepatan sekresi ASI postpartum primipara.

Lebih terperinci

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi RSUD dr. Moewardi adalah rumah sakit umum milik pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan. Ruang/tempat Makan yang menyatakan bahwa :

BAB V PEMBAHASAN. Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan. Ruang/tempat Makan yang menyatakan bahwa : BAB V PEMBAHASAN A. Sistem Penyelenggaraan Makan Siang Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan yang mempekerjakan 22.563 orang telah menyediakan kantin untuk tenaga kerja, hal ini

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 67 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada: Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan Hormat, Saya mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi DIII Keperawatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung SATUAN ACARA PENYULUHAN ( Gizi Seimbang Pada Lansia ) Topik Sasaran : Gizi Seimbang Pada Lansia : lansia di ruang Dahlia Hari/tanggal : Sabtu, 29 April 2017 Waktu Tempat : 25 menit : Wisma Dahlia di UPT

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA

LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat Jurusan Gizi Kesehatan Masyarakat, akan mengadakan penelitian

Lebih terperinci

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor Lampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian Peneliti : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor : Annisah Sepwika Sari NIM :

Lebih terperinci

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah

Lebih terperinci

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 1) Laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun. Usia ini merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab, yaitu remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kanker serviks semakin hari menjadi salah satu penyakit yang semakin meresahkan manusia. Kanker diperkirakan menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang

Lebih terperinci

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes

Lebih terperinci

Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN

Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN Judul Penelitian : Hubungan Pola Konsumsi Pangan dengan Hipertensi Pada Lansia di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN TAHUN 2012

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada: Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian Lampiran 1. Angket Penelitian KATA PENGANTAR Ibu yang terhormat, Pada kesempatan ini perkenankanlah kami meminta bantuan Ibu untuk mengisi angket yang telah kami berikan, angket ini berisi tentang : 1)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGONSUMSI MAKANAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK KECAMATAN TANTOM ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2010 I. Karakteristik Responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional, yaitu setiap variabel diobservasi hanya satu kali saja dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: KUESIONER PENELITIAN POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT PAPUA (Studi kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua).

Lebih terperinci

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n =

METODE PENELITIAN. n = 24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi deskriptif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Deskripsi peristiwa

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Saya ingin memberitahukan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Saya ingin memberitahukan LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi adik-adik semua, Perkenalkan nama saya Tika Elmayanti Purba, saat ini saya sedang menjalani pendidikan dokter gigi di. Saya ingin memberitahukan

Lebih terperinci

PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN

PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Apa itu Nutrisi???? Defenisi Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan Setiap anak mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan

Lebih terperinci

Program Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510

Program Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510 LAMPIRAN 104 105 LAMPIRAN I HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI LOKAL, FREKUENSI PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS WAIPARE, KABUPATEN SIKKA NUSA TENGGARA TIMUR Program Studi S1 Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UPTD Pelayanan Terpadu Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha di Jalan Sitara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UPTD Pelayanan Terpadu Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha di Jalan Sitara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian UPTD Pelayanan Terpadu Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha di Jalan Sitara Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, lansia yang tinggal di

Lebih terperinci

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT Nur Indrawaty Liputo Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Disampaikan pada Seminar Apresiasi Menu Beragam Bergizi Berimbang Badan Bimbingan

Lebih terperinci

7 Manfaat Daun Singkong

7 Manfaat Daun Singkong 7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam

Lebih terperinci

Lembaran Persetujuan Menjadi Responden. Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan

Lembaran Persetujuan Menjadi Responden. Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan Lampiran 1 No. Responden :.. Lembaran Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Septina Sari (051101024) adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Pengaruh

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang diawali dengan adanya tumor yaitu pembengkakan pada tubuh akibat berkembangbiaknya sel-sel yang bersifat abnormal. Tumor

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kepada: Tempat

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kepada: Tempat PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Malang, Februari 2015 Kepada: Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara/i Calon Responden Di Tempat Dengan Hormat, Saya yang bertsaudara tangan di bawah ini adalah mahasiswa DIII Jurusan Keperawatan

Lebih terperinci

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Lampiran 2. Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS INDONESIA KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PEDOMAN UMUM GIZI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin Vitamin Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin

Lebih terperinci

Upaya Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Pasien Kemoterapi di RSU.Dr.Pirngadi Medan

Upaya Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Pasien Kemoterapi di RSU.Dr.Pirngadi Medan Upaya Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Pasien Kemoterapi di RSU.Dr.Pirngadi Medan SKRIPSI Oleh Desi Julianty Banjarnahor 131101017 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017 PRAKATA Puji syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan wawancara Riskesdas 2013 didapatkan prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur di Indonesia sebesar 1,4% per 1000 penduduk, dengan prevalensi kanker

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN POLA KONSUMSI ENERGI, LEMAK JENUH DAN SERAT DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Usdeka Muliani* *Dosen Jurusan Gizi Indonesia saat ini menghadapi masalah

Lebih terperinci

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri) kekurangan energi kronik (pada remaja puteri) BAB I PENDAHALUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi masih merupakan beban berat bagi bangsa, hakekatnya berpangkal dari keadaan ekonomi dan pengetahuan masyarakat,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Secara umum pangan diartikan sebagai segala sesuatu

Lebih terperinci

A. Asuhan nutrisi pada pasien HIV Aids

A. Asuhan nutrisi pada pasien HIV Aids A. Asuhan nutrisi pada pasien HIV Aids Asuhan gizi merupakan komponen penting dalam perawatan individu yang terinfeksi HIV. Mereka akan mengalami penurunuan berat badan dan hal ini berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anemia adalah penyebab kedua terkemuka didunia dari kecacatan dan dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius global ( WHO, 2014).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan setiap pagi hari atau suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. Langkah pertama

Lebih terperinci

GAMBARAN FACTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN FACTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN GAMBARAN FACTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Esti Yuandari 1, Bagus Rahmat Santoso 1, Anggi Permatasari* 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *Korespondensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive comparative dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Bayi Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan MP ASI Sasaran : Ibu yang mempunyai Bayi usia 0-2 tahun di Puskesmas Kecamatan Cilandak Waktu : 30 menit (08.00-08.30)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang beraneka ragam, termasuk pangan. Sayur merupakan bahan pangan yang mudah didapat. Sayur memiliki

Lebih terperinci

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1 ANEKA RESEP JUS SEHAT Slow Juicer MT-67 Bagian 1 Apa itu Slow Juicer? Berbeda dengan juicer yang menggunakan metode kecepatan tinggi dengan pisau yang tajam, Slow Juicer menggunakan Low Speed Technology

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 60 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Penelitian Di - TEMPAT DenganHormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci