ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH MENJADI TEMPAT USAHA SEMENTARA DI JORONG TIGA BATUR KENAGARIAN SUNGAI TARAB KECAMATAN SUNGAI TARAB

Transkripsi

1 ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH MENJADI TEMPAT USAHA SEMENTARA DI JORONG TIGA BATUR KENAGARIAN SUNGAI TARAB KECAMATAN SUNGAI TARAB Kafrinas 1, Yeni Erita 2, Ade Irma Suryani 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat kavkaricardo@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to find out conversion of agricultural land to operate business at Jorong Tiga Batur Kenagarian Sungai Kecamatan Sungai Tarab, based on some aspects are 1) societies motivation 2) societies opinions and 3) societies income condition. Generally, this research wanted to get description of the conversion land at Jorong Tiga Batur Kenagarian Sungai Tarab Kecamatan Sungai Tarab. Type of this research is qualitative. The research did at Jorong Tiga Batur Kenagarian Sungai Tarab Kecamatan Sungai Tarab. The informen are the people of Jorong Tiga Batur Kenagarian Sungai Tarab Kecamatan Sungai Tarab including the people who did conversion land and the societies given the opinion about conversion land. In choosing the sample, the researcher used purposive sampling technique. The data collected by did a depth interview, observation,field notes and taking pictures. The data analyzed by using reduction data, display data, and verification data. The results showed 1) societies motivation at Jorong Tiga Batur Kenagarian Sungai Tarab Kecamatan Sungai Tarab in conversion the land is caused by their want to increase their standard living to be better. 2) societies opinion, for them, conversion land is a phenomena of mindset development to increase their standard living but it's just some part of them who think so, others are disagreeing it. 3) various income of socities since did conversion land. The most importance is did conversion land give a big profit than be a farmer. Keywords: The purpose of this research is to find out conversion of agricultural land to operate business PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh negara Indonesia karena sektor pertanian mampu memberikan dalam mengatasi krisis yang terjadi di Indonesia. Keadaan inilah yang pemulihan menampakkan bahwa sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang handal dan mempunyai potensi besar untuk berperan sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional salah satunya adalah ketahanan pangan nasional. Dengan demikian diharapkan kebijakan untuk sektor pertanian lebih diutamakan. 1

2 Namun setiap tahun untuk luas lahan pertanian selalu mengalami alih fungsi lahan dari lahan sawah ke lahan non sawah Alih fungsi lahan merupakan konsekuensi logis dari peningkatan aktivitas dan jumlah penduduk serta proses pembangunan lainnya. Alih fungsi lahan pada dasarnya merupakan hal yang wajar terjadi, namun pada kenyataannya alih fungsi lahan menjadi masalah karena terjadi di atas lahan pertanian yang masih produktif. Dampak alih fungsi lahan sawah ke penggunaan non pertanian menyangkut dimensi yang sangat luas. Hal itu terkait dengan aspek-aspek perubahan orientasi ekonomi, sosial, teknologi dan politik masyarakat. Arah perubahan ini secara langsung atau tidak langsung akan berdampak terhadap pergeseran kondisi. Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yang dikenal sebagai luhak nan tuo. Kabupaten ini memiliki luas Ha dan memiliki wilayah administrasi yang terdiri dari 14 kecamatan dengan 75 nagari. Sebagian besar lahan di Kabupaten Tanah Datar merupakan lahan pertanian yaitu 81,11 persen. Lahan pertanian ini terdiri dari lahan sawah sebesar 17,17 persen dan lahan bukan pertanian bukan sawah sebesar 63,94 persen. Sisanya 18,88 persen adalah lahan bukan pertanian. Berdasarkan PP No. 1 tahun 2011, dimana pada pasal 35 sangat jelas dinyatakan bahwa lahan yang sudah ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan dilindungi dan dilarang dialih fungsikan, sementara alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan hanya dapat dilakukan oleh pemerintah atau pemerintah daerah dalam rangka penggandaan tanah untuk kepentingan umum dan terjadinya bencana. Namun, keadaan yang terjadi di daerah kenagarian Sungai Tarab, jorong Tigo Batur, kecamatan Sungai Tarab sekarang bahwa pemerintah melarang masyarakat mengalih fungsikan lahan pertaniannya menjadi tempat usaha secara permanen, tetapi pemerintah hanya mengizinkan masyarakat mendirikan tempat tersebut sebagai tempat usaha. Berdasarkan observasi awal penulis pada tanggal 17 Oktober 2016, menurut Badan Penyuluh Kecamatan 2

3 Tiga Batur ibu Nailus menyatakan bahwa jumlah lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi tempat usaha sementara berjumlah ± 2 Ha dan diduga masyarakat mengalih fungsikan lahannya menjadi lahan non pertanian karena lokasi lahan yang strategis untuk dijadikan tempat usaha sementara. METODE PENELITIAN Berdasarkan judul penelitian dan maslah serta sesuai dengan tujuan sifat masalah yang diteliti maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini tertuju kepada pengungkapan masalah yang terjadi pada masa sekarang dan sebagai mana adanya penelitian ini akan mendeskripsikan Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Tempat Usaha Sementara di Jorong Tiga Batur Kenagarian Sungai Tarab Kecamatan Sungai Tarab. Penelitian kualitatif cenderung bersifat deskriptif, naturalistik, dan berhubungan dengan sifat data yang murni kualitasnya. Studi etnografis, studi kasus, historis merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian yang bermaksud memahami, misalnya prilaku, persepsi masyarakat, aksesibilitas ke pasar, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010). Untuk memperoleh jawaban tentang objek yang diteliti maka diperlukan informasi penelitian melalui instansi tekait seperti, Wali Nagari, Kepala Jorong dan masyarakat yang mengalifungsi lahan. Dalam Sugiyono (2013) Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Teknik penentuan informan adalah secara purposive sampling, yaitu teknik penentuan informan dengan cara dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Di dalam penelitian ini peneliti memilih pihak yang tahu tentang penelitian ini yaitu masyarakat yang mengalih fungsi lahannya. Pemilihan informan ditentukan atas dasar peneliti 3

4 menganggap bahwa informan tersebut bisa memberikan informasi mengenai alih fungsi lahan sawah menjadi tempat usaha sementara. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian tentang alih fungsi lahan sawah menjadi tempat usaha sementara di jorong Tiga Batur kenagarian Sungai Tarab Kecamtan Sungai Tarab yaitu: Motivasi masyarakat mengalih fungsikan lahan sawahnya menjadi lahan usaha karena tuntutan biaya hidup yang semakin tinggi sehingga masyarakat mau tidak mau harus melakukan suatu cara agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya seharihari, salah satunya dengan cara mengalih fungsikan lahan sawah menjadi lahan usaha yang memiliki penghasilan yang lebih baik dibandingkan dengan mengerjakan sebidang sawah. Kemudian bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada masyrakat sekitar sehingga dapat mengurangi angka pengganggura n di daerah tersebut. Pendapat masyarakat tentang adanya alih fungsian lahan sawah menjadi tempat usaha, masyarakat berpendapat bahwa dengan adanya alih fungsi lahan ini dapat memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan ekonomi masyarakat itu sendiri. Namun, dibalik dampak positif itu sendiri juga terdapat beberapa dampak negatif yang mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian yang kini berubah menjadi tempat usaha dan tercemarnya lingkungan yang diakibatkan karena limbah usaha yang dibangun oleh masyarakat itu sendiri seperti sampah. masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan baik jika dibandingkan dengan sebelum mengalih fungsikan lahan. Jika dihitung dari segi penghasilan saja, dalam kurun waktu satu tahun sebidang sawah yang biasa digarap warga dapat dipanen dalam sebanyak dua kali. Itupun penghasilan yang didapat juga tidak menentu, tergantung dengan kondisi padi, cuaca maupun hama. Sedangkan dengan usaha yang lain setidaknya masyarakat bisa memiliki penghasilan setiap hari, jumlahnya pun juga terbilang lumayan. KESIMPULAN Dari hasil penelitian alih fungsi lahan sawa menjadi tempat usaha 4

5 sementara dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Motivasi masyarakat jorong Tiga Batur Kenagarian Sungai Tarab mengalih fungsikan lahan sawah menjadi lahan usaha dikarena besarnya biaya kebutuhan hidup sehari-hari dan karena keinginan mereka untuk meningkatkan taraf hidup mereka agar menjadi leih baik. 2. Pendapat masyarakat sendiridengan adanya alih fngsi lahan ini merupakan sebuah fenomena perkembangan pola pikir masyarakat untuk berusaha meningkatkan taraf kehidupan mereka. Melihat dari jumlah penghasilan yang dihasilkan sebidang sawah yang kecil dan juga tak menentu jika dibandingkan dengan penghasilan lahan usaha yang mimiliki jumlah penghasilan yang lumayan lebih baik. 3. Penghasilan yang dihasilkan masyarakat pun juga bervariasi, namun jika dibandingkan dengan menggarap sebuah sawah hasil yang dihasilkan jauh lebih baik dan juga cukup menjanjikan. DAFTAR PUSTAKA Agus Pengertian perubahan lahan.kolokiumpipbwordpress.c om diakses 2 Mei Handoyo, Eko Studi Masyarakat Indonesia. Yogyakart a: Penerbit Ombak. Irawan, B Konversi Lahan Sawah Menimbulkan Dampak Negatif Bagi ketahan Pangan dan Lingkungan.Bogor, Pusat Analisi s Sosial KBBI, Edisi Ketiga.2007.Departemen Pendidikan Nasional.Balai Pustaka Muin, Idianto Sosiologi SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangg. Sardiman, A.M,2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakart a: PT Raja Grafindo Persada. Sihaloho, Pengertian perubahan l ahan. Kolokiumpipbwordpress.co m diakses 2 Mei Soediyono, Reksoprayitno Ekonomi Makro. UGM: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi (BPFE). 5

6 Sugiyono. (2014). Metodologi Peneliti an Kualitatif. Jakarta: PT Remaj a Rosdakara. Thoha, Mifta Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Utomo, dkk Pengertian perubah an lahan. Kolokiumpipbwordpres s.com diakses 2 Mei