TESIS. Oleh : ROHANI /ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

Transkripsi

1 PENCEMARAN SUNGAI BELUMAI KABUPATEN DELI SERDANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 1997 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PERSEPSI PEMUKA AGAMA ISLAM TESIS Oleh : ROHANI /ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

2 ABSTRACT POLLUTION OF BELUMAI RIVER AT DELI SERDANG REFERRED TO REGULATION NO. 23 OF 1997 CONCERNING TO ENVIRONMENT PROTECTION AND PERCEPTION OF MOESLIM FIGURES Rohani *) Prof. Dr. H. Abdullah Syah, MA **) Prof. H. Sanwani Nasution, SH ***) This research studies the opinion of society. Moslem f i g u r e s a n d a r e v i e w of Regulation No. 23 of 1997 concerning to environment protection to the pollution of Belumai River at district of Deli Serdang, Province of North Sumatera. In order to achieve these objectives, it needs arranged and systematic frameworks to describe perception about the pollution of Belumai river representatively. This research needs respondents who stay at river basin of Belumai and the perception of Moslem figures as the source of information. According to perception of Moslem figures, anyone who pollute the environment is a sin to the human being, organisms and is a big sin. So, he/she must to repent and did not do the sin again. Islam has provide the people with regulation of action either in their living activities or out of their work in the form of Alquran and Hadist in order to avoid the loss for the other p e o p l e o r t o t h e l i v i n g environment either in present or in the future. According to Regulation No. 23 of 1997 concerning to living environment, all of citizen either economic or non economic performers have responsibilities and liabilities to protect and to conserve the environment. Preventive action must be performed by the businessman where in their business; they must have environment impact analysis before the issuance of business consent for them. If there are any environment conflict between the people who make a pollution and the people who suffers for this

3 condition, its handling process have be determined. The first method is mediation or deliberation. The second method is arbitrated in whi ch to assign an exp ert t o determine the responsibility and liabilities of them. The third method is a jurisdiction process if the mediation and arbitration mechanism are fail to solve this conflict based on a regulation. Keyword: Environment Pollution Regulation No. 23 of 1997 Islam Law.

4 INTISARI PENCEMARAN SUNGAI BELUMAI KABUPATEN DELI SERDANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 1997 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PERSEPSI PEMUKA AGAMA ISLAM Rohani X Prof. Dr. H. Abdullah Syah, MA. xx Prof. H. Sanwani Nasution, SH. xxxx Penelitian ini menelusuri pandangan masyarakat, pemuka agama Islam. Tinjauan Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Terhadap Pencemaran Sungai Belumai Deli di Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, diperlukan Iangkah yang teratur dan terarah agar dapat mendeskripsi persepsi tentang pencemaran sungai Belumai secara representatif. Maka diperlukan responden yang berdornisili di DAS Belumai dan pandangan pemuka agama untuk dijadikan informasi. Menurut pandangan pemuka agama Islam bagi orang yang melakukan pencemaran lingkungan adalah perbuatan dosa terhadap manusia, makhluk hidup dan merupakan dosa besar. Maka orang tersebut harus bertobat dan tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut. Agama Islam telah mengatur setiap orang muslim dalam tindakan sehariharinya baik yang berkaitan dengan pekerjaannya maupun di luar pekerjaannya harus berpedoman kepada Al Qur'an dan Hadits, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain maupun terhadap lingkungan hidup untuk masa kini maupun masa yang akan datang akibat perbuatannya. Menurut PP. No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup bagi warga masyarakat, baik sebagai pelaku ekonomi maupun bukan pelaku ekonomi mempunyai hak dan kewajiban dalam melindungi dan m e n j a g a l i n g k u n g a n hidup. Pengaturan pengelolaan yang bersifat pencegahan ( p r eventif) diwajibkan kepada pelaku bisnis dalam usahanya harus memiliki AMDAL atau UKL dan KPL, sebelum izin

5 usaha diterbitkan yang berwenang, apabila terjadi sengketa lingkungan hidup antara si pelaku pencemaran lingkungan yang terkena kerugian akibat pencemaran, maka proses penyelesaian telah diatur. Pertama, dengan cara mediasi yaitu dengan musyawarah. Kedua, dilakukan dengan cara arbitrase dengan menunjuk orang tertentu yang ahli untuk menentukan hak dan kewajiban bagi yang bersengketa. Ketiga, melaiui proses pengadilan dilakukan apabila melalui mekanisme mediasi dan arbitrase tidak dapat penyelesaian sengketa lingkungan yang terjadi dan tata caranya telah diatur oleh undang-undang. Kata Kunci : Pencemaran Lingkungan Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Agama Islam.