Volume 11 Nomor 2 September 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Volume 11 Nomor 2 September 2014"

Transkripsi

1 Volume 11 Nomor September 014 ISSN Hal Tabanan September 014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri Tabanan Bali 8171 Telp./Fax. : (0361)

2 PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DAN JUMLAH KAMAR TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA USAHA PERHOTELAN DI KABUPATEN TABANAN NI LUH PUTU BUDIARI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Kunjungan wisata pada obyek wisata yang berada di Kabupaten Tabanan akan membutuhkan jasa pelayanan, termasuk didalamnya jasa penginapan. Meningkatnya jumlah kunjungan di Kabupaten Tabanan tentu ada sebagian wisatawan yang langsung menginap, sehingga dibutuhkan jumlah kamar hotel yang lebih banyak, serta juga membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak untuk melayani wisatawan selama dia menginap atau hanya sekedar berkunjung pada obyekobyek pariwisata yang berada di wilayah Kabupaten Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, serta apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, dan apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yaitu anilisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya baik secara parsial maupun simultan, dimana jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar sebagai variabel bebas dan perhotelan di Kabupaten Tabanan sebagai variabel terikat. Berdasarkan analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS diperoleh persamaan regresi Y = 906, ,00 X 1 + 0,089 X. Intercept (bo) diperoleh sebesar 906,558 (bertanda positif), artinya apabila tidak ada penambahan jumlah kunjungan wisatawan (X 1) sebesar nol orang dan tidak ada penambahan jumlah kamar (X ), maka ratarata penyerapan tenaga kerja sebesar 907 orang per tahun. Koefisien regresi (b 1) untuk variabel jumlah kunjungan wisatawan (X 1) diperoleh sebesar 0,00 (bertanda positif) artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah searah atau setiap kenaikan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 1000 orang, maka penyerapan tenaga kerja akan naik ratarata sebesar orang setiap tahun dengan asumsi bahwa variabel jumlah kamar (X ) adalah konstan. Koefisien regresi (b ) untuk variabel jumlah kamar (X ) diperoleh sebesar 0,089 (bertanda positif) artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah searah atau setiap kenaikan jumlah kamar (X ) satu buah, maka penyerapan tenaga kerja naik ratarata sebesar 0,089 orang dalam satu tahun atau kenaikan jumlah kamar 1000 buah menyebabkan adanya peningkatan perhotelan sebanyak 89 orang, dengan asumsi bahwa variabel jumlah kunjungan wisatawan (X 1) konstan. Selanjutnya dilakukan uji t maupun Uji F, untuk uji pengaruh jumlah kunjungan (X 1) terhadap perhotelan, nilai t hitung sebesar 1,930 dan signifikasinya adalah sebesar 0,0, berarti jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t hitung karena t hitung > t tabel (1,930 > 1,860), selanjutnya uji jumlah kamar (X ) terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, nilai t hitung sebesar 0,115 dan signifikasinya adalah sebesar 0,91, berarti jumlah kamar mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih kecil dari t tabel atau 0,115 < 1,860, sedangkan uji F diketahui nilai F ratio sebesar 1,744, dan nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah sebesar 4,46 ternyata F ratio lebih besar dari F tabel, (1,744 > 4,46). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabelvariabel jumlah kunjungan dan jumlah kamarsecara serempak atau bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perhotelan di Kabupaten Majalah Ilmiah Untab, Vo. 11 No. Septermber

3 Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 1,930 > 1,860. ) Jumlah kamar mempunyai pengaruh positif dan tidak nyata secara parsial terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih kecil dari t tabel atau 0,115 < 1,860. 3) Jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena F hitung lebih besar dari F tabel atau 1,744 > 4,46. Saran dalam penelitian ini adalah: 1) Pemerintah Kabupaten Tabanan diusahakan lebih sering melakukan promosi baik di dalam negeri maupun di luar negeri, agar wisatawan yang datang berkunjung tidak hanya sekedar melihat obyekobyek pariwisata, tetapi juga mau menginap pada hotelhotel di Kabupaten ) Pengusaha perhotelan hendaknya secara terus menerus meningkatkan pelayanan kepada wisatawan, agar mereka betah, sehingga mau menginap lebih lama serta mereka nantinya dapat menjadi promosi yang efektif bagi sanak keluarga dan kenalannya di tempat tinggalnya sehingga hal ini akan menggairahkan kepariwisataan di Kabupaten Tabanan serta dapat menekan angka pengangguran. Keyword: Jumlah Kunjungan Wisatawan, Jumlah Kamar dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Usaha Perhotelan di Kabupaten PENDAHULUAN Sektor pariwisata mempunyai peran dan fungsi strategis dalam pembangunan perekonomian daerah Bali. Di samping sebagai penghasil devisa juga memacu dan menggerakan sektorsektor ekonomi serta membuka berbagai lapangan pekerjaan, sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Pengembangan pariwisata sebagai industri merupakan suatu hal yang penting bagi banyak negara termasuk Indonesia (khususnya Bali). Sektor pariwisata merupakan salah satu unsur kekuatan pembangunan yang dapat diandalkan untuk penerimaan daerah. Penyerapan tenaga kerja total dari sektor pariwisata merupakan salah satu indikator yang sangat penting yang menunjukkan kuat lemahnya ekonomi suatu daerah. Penyerapan tenaga kerja devisa yang cukup besar dari sektor pariwista bagi daerah Bali merupakan suatu jaminan bagi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan. Mencermati perkembangan kepariwisataan dunia yang terus bergerak dinamis dan kecenderungan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata dalam berbagai pola yang berbeda merupakan peluang sekaligus tantangan bagi dunia kepariwisataan Bali. Sebagai pusat Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia, Bali selama ini konsisten menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor andalan, yaitu sektor yang dijadikan tumpuan perekonomian Bali disamping sektor pertanian. Wisatawan yang datang berkunjung membawa valuta asing untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan membeli barang untuk oleholeh selama mereka berada di wilayah Bali, disamping itu ada beberapa wisatawan yang juga melakukan aktivitas bisnis seperti misalnya bisnis cinderamata, hal ini tentu juga berdampak terhadap penerimaan devisa. Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Bali dari tahun ke tahun dalam lima tahun terakhir secara absolut mengalami peningkatan namun cenderung berfluktuasi seiring dengan perkembangan gejolak sosial, gejolak politik dan gejolak ekonomi. Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing ke Bali Periode Tahun Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara (orang) Pertumbuh an (%) ,01 9,73 4,34 11,16 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Tahun 014 Kabupaten Tabanan adalah merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Provinsi Bali yang banyak memiliki obyek yang menarik, sehingga banyak mendapat kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Dari sejumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Tabanan hanya sebagian kecil yang menginap di Kabupaten ini, kebanyakan dari wisatawan yang berkunjung setelah mereka puas menikmati obyek wisata yang jumlahnya sangat banyak akan balik lagi untuk menginap pada hotelhotel yang berada di kabupaten lain seperti 188 Ni Luh Putu Budiari, Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan...

4 Kabupaten Badung, Gianyar dan Kota Denpasar. Jumlah hotel di Kabupaten Tabanan tahun 013 adalah 96 buah terdiri dari buah hotel berbintang dan 94 buah hotel non bintang, dengan jumlah kamar sebanyak 1.94 buah dan 1.59 buah tempat tidur. Jumlah kamar terbanyak berada di Kecamatan Kediri yaitu sebanyak 34 kamar dan jumlah kamar yang terendah berada di Kecamatan Penebel yaitu sebanyak 39, sedangkan hotel berbintang hanya terdapat pada Kecamatan Kerambitan dan Kecamatan Kediri masingmasing sebanyak satu buah. Banyaknya hotel berbintang dan non bintang di Kabupaten Tabanan adalah seperti Tabel. Tabel. Banyaknya Hotel Berbintang dan Non Bintang di Kabupaten Tabanan tahun 013 Berdasarkan Kecamatan No Kecamatan Hotel Bintang Selemadeg Kerambitan Tabanan Kediri Marga Baturiti Penebel Pupuan Selemadeg Barat Selemadeg Timur 1 1 Hotel Non Bintang Jumlah Kamar Sumber: BPS Kabupaten Tabanan Tahun 014 Kunjungan wisatawan khususnya wisatawan asing ke Kabupaten Tabanan serta dengan perubahan kurs dolar Amerika yang terjadi, akan berdampak terhadap kegiatan kepariwisataan di Tabanan dan umumnya di Bali, sehingga hal ini akan dapat meningkatkan penerimaan devisa secara langsung dan secara tidak langsung juga dapat meningkatkan pendapatan Kabupaten Tabanan, karena kegiatan kepariwisataan tersebut adalah juga merupakan kegiatan ekonomi. Kunjungan wisatawan juga berdampak pada permintaan sarana penginapan seperti hotel, meningkatnya jumlah kunjungan wisawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara akan menyebabkan meningkatnya permintaan kamar hotel, hal ini juga akan berdampak pada penyerapan tenga kerja pada sektor kepariwisataan khususnya pada usaha perhotelan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang hubungan antara jumlah Majalah Ilmiah Untab, Vo. 11 No. Septermber 014 kunjungan wisatwan dan jumlah kamar dengan perhotelan. Rumusan Masalah Berdasarkan pendahuluan diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah jumlah kunjungan wisatawan dan Jumlah kamar secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten. Apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah jumlah kunjungan wisatawan dan Jumlah kamar secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten. Apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan imformasi khususnya di bidang kepariwisataan, dan juga sebagai bacaan ilmiah bagi rekanrekan mahasiwa yang nantinya meneliti masalah yang sejenis, serta dapat dipergunakan sebagai masukan kepada pengambil kebijaksanaan, mengenai perbandingan antara menjamurnya usaha perhotelan dengan tenaga kerja yang diserapnya. pemerintah sebagai referensi dan informasi dalam mengambil langkahlangkah atau kebijakan dalam hal kependudukan, khususnya mengatur konsumsi pemerintah, karena keterbatasan pendapatan. HIPOTESIS DAN METODELOGI PENELITIAN Hipotesis 1. Jumlah kunjungan wisatawan dan Jumlah kamar secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten 189

5 . Jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh positif dan nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Hal ini disebabkan Kabupaten Tabanan adalah salah satu Kabupaten di Bali yang memiliki banyak obyek wisata terkenal dan sangat menarik, seperti obyek wisata Pura Tanah Lot, Kebun Raya, Pura Beratan, Alas Kedaton dan yang lainnya, sehingga hal ini banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Sedangkan obyek penelitian ini adalah jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing, jumlah kamar dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tabanan tahun periode tahun Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis regresi linear berganda yaitu analisis untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan uji t (uji farsial) dan uji F (uji serempak). Adapun persamaan regresinya menurut Nata Wirawan (1998) adalah sebagai berikut : = X1 + X + ei di mana : Y = Penyerapan tenaga kerja 0 = Intercept (konstanta) X 1 = Jumlah kunjungan wisatawan dalam satuan orang. X = Jumlah kamar dalam satuan buah 1 = Parameter yang ditaksir ei = Eror term (faktor pengganggu) yang dalam hal ini merupakan faktor faktor yang tidak dimasukkan dalam model. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji: 1. Pengujian secara parsial (Uji t), yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel bebas lain dianggap konstan. Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap terikat, dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien regresi masingmasing variabel bebas. Pada pengujian hipotesis, nilai thitung harus dibandingkan dengan ttabel pada derajat keyakinan tertentu. Nilai thitung diperoleh dengan formulasi : i t i = Se( i ) Keterangan: t i = Besarnya nilai thitung βi = Koefisien variabel bebas Se (βi) = Standar error βi. Pengujian secara simultan (Uji F), yaitu dipergunakan untuk pengujian variabelvariabel bebas secara serempak atau simultan terhadap variabel terikat yang terdapat dalam model. Menurut Gujarati (1998), nilai F dapat diperoleh dengan menggunakan formulasi sebagai berikut: R /( k 1) F (1 R ) /( N k) HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Geografis Kabupaten Tabanan Tabanan merupakan salah satu dari 9 kabupaten/kotamadya yang ada di daerah tingkat I Bali. Kabupaten Luas kabupaten Tabanan yaitu km. Adapun batasbatas kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut : 1. Disebelah Utara : Kabupaten Buleleng. Disebelah Selatan : Samudra Indonesia 3. Disebelah Barat : Kabupaten Jembrana 4. Disebelah Timur : kabupaten Badung Luas Kabupaten Tabanan terbagi dalam 10 Kecamatan, dengan masingmasing luas sebagai berikut : 1. Kecamatan Tabanan dengan luas wilayah 51,40 km mempunyai 11 desa. Kecamatan Kediri dengan luas wilayah 53,60 km, mempunyai 15 Desa. 3. Kecamatan Kerambitan dengan luas wilayah 4,39 km, mempunyai 15 Desa. 4. Kecamatan Selemadeg dengan luas wilayah 5,05 km, mempunyai 10 Desa. 5. Kecamatan Pupuan dengan luas wilayah 179,0 km, mempunyai 15 desa. 6 Kecamatan Penebel dengan luas wilayah 141,98 km, mempunyai 15 Desa. 7. Kecamatan Marga dengan luas wilayah 44,79 km, mempunyai 1 Desa 8. Kecamatan Baturiti dengan luas wilayah 99,17 km, mempunyai 1 Desa 9 Selemadeg Timur dengan luas wilayah 54,78 km, mempunyai 10 Desa 190 Ni Luh Putu Budiari, Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan...

6 10. Selemadeg Barat dengan luas wilayah 10,15 km, mempunyai 11 Desa Ke 10 kecamatan, beserta luas tanah, jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kepadatan penduduk di Kabupaten Tabanan, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Luas Kecamatan dan Jumlah Penduduk Di Kabupaten Tabanan Tahun 013 N0 Kecamatan Luas Tanah (Km ) Jumlah Penduduk (Orang) Laki Perempuan Jumlah 1 Selemadeg 5, Kerambitan 4, Tabanan 51, Kediri 53, Marga 44, Baturiti 99, Penebel 141, Pupuan 179, Selemadeg 54, Timur 10, Selemadeg Kepadatan (Km ) Barat Jumlah 839, Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabanan Tahun Berdasarkan tabel 3 tersebut, Kecamatan pupuan merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah yang terluas yaitu 179,0 Km, sedangkan Kecamatan yang paling sempit adalah Kecamatan Selemadeg 11,145 Km, hal inikan disebabkan oleh karena Selemadeg dimekarkan menjadi tiga Kecamatan yaitu Kematan Selemadeg, Selemadeg Timur dan Selemadeg Barat. Kecamatan yang jumlah penduduknya terbanyak adalah Kecamatan Kediri yaitu Jiwa yang terdiri dari jiwa lakilaki dan jiwa perempuan dengan tingkat kepadatan sebesar Km. Analisis Regresi Linear Berganda Dan Uji Hipotesis Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, yaitu untuk menganalisis pengaruh faktor jumlah kunjungan wisatawan dan faktor jumlah kamar terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Analisis regresi linear berganda juga digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel bebas (jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar) terhadap variabel terikat (penyerapan tenaga kerja). Selanjutnya setelah besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi, maka diuji dengan uji t secara parsial dan uji F secara bersamasama. Majalah Ilmiah Untab, Vo. 11 No. Septermber 014 Analisis ini diolah dengan menggunakan program SPSS. Adapun rangkuman dari hasil pengolahan data tersebut terlihat pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda Metode Full Regression Jumlah Variabel Bebas wisatawan (X1) Jumlah Kamar (X) Konstanta Koefisien determinasi (R ) F ratio Signfikansi kunjungan Koefisien Regresi 0,00 0,089 = 906,558 = 0,845 = 1,744 = 0,001 Sumber : Pengolahan Data t 1,930 0,115 Sig Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dibuat satu persamaan model regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 906, ,00 X 1 + 0,089 X 191

7 Persamaan regresi linear berganda di atas dapat dijelaskan koefisienkoefisien regresinya masingmasing sebagai berikut: 1. Intercept (bo) diperoleh sebesar 906,558 (bertanda positif), artinya apabila tidak ada penambahan jumlah kunjungan wisatawan (X 1) sebesar nol orang dan tidak ada penambahan jumlah kamar (X ), maka ratarata perhotelan sebesar 907 orang per tahun.. Koefisien regresi (b 1) untuk variabel jumlah kunjungan wisatawan (X 1) diperoleh sebesar 0,00 (bertanda positif) artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah searah atau setiap kenaikan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 1000 orang, maka perhotelan akan naik ratarata sebesar orang setiap tahun dengan asumsi bahwa variabel jumlah kamar (X ) adalah konstan. 3. Koefisien regresi (b ) untuk variabel jumlah kamar (X ) diperoleh sebesar 0,089 (bertanda positif) artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah searah atau setiap kenaikan jumlah kamar (X ) satu buah, maka penyerapan tenaga kerja naik ratarata sebesar 0,089 orang dalam satu tahun atau kenaian jumlah kamar 1000 buah menyebabkan adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan sebanyak 89 oranga, dengan asumsi bahwa variabel jumlah kunjungan wisatawan (X 1) konstan. Uji hipotesis secara parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh masingmasing variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Dengan melakukan pengujian secara parsial maka dapat diketahui signifikan tidaknya pengaruh masingmasing variabel bebas terhadap perhotelan di Kabupaten Dari pengujian ini sekaligus dapat dibuktikan apakah hipotesis yang menyatakan bahwa variabel jumlah kunjungan wisatawa mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten Tabanan diterima atau ditolak. Pengujian dengan menggunakan uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai t tabel dengan t hitung atau membandingan signifikansinya pada tahap nyata 5 %. Nilai t tabel pada taraf nyata 5 % adalah sebesar 1,860. Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui besarnya nilai t hitung, dan tingkat signifikansinya. 1. Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan (X 1) terhadap perhotelan di Kabupaten Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai t hitungnya diperoleh sebesar 1,930, sedangkan nilai t tabelnya dengan derajat bebas 5% atau t diperoleh sebesar 1,860. Oleh karena t hitung > t tabel (1,930 > 1,860), dan signifikasinya adalah sebesar 0,0, maka Ho ditolak Ha diterima, berarti jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten. Pengaruh jumlah kamar (X ) terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan. Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 0,115 sedangkan nilai t tabelnya dengan derajat bebas 5% diperoleh sebesar 1,860. Oleh karena t hitung< t tabel (0,115 < 1,860), dan signifikansinya adalah sebesar 0,91, maka Ho diterima Ha ditolak berarti jumlah kamar (X ) mempengaruhi perhotelan (Y) secara tidak nyata /non signifikan. Uji F diperoleh nilai F ratio sebesar 1,744, sedangkan nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah sebesar 4,46 ternyata F ratio lebih besar dari F tabel, (1,744 > 4,46). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabelvariabel jumlah kujungan wisatawan (X 1), dan jumlah kamar (X ) berpengaruh nyata (signifikan) terhadap perhotelan (Y) di Kabupaten Besarnya pengaruh kedua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat secara serempak dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinasinya (R ). Pada tabel 4 diketahui R adalah sebesar 0,845. Ini berarti bahwa variasi perhotelan di Kabupaten Tabanan sebesar 84,5 % ditentukan oleh variasi variabel jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar, sedangkan sisanya sebesar 5,5 % di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model ini SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t 19 Ni Luh Putu Budiari, Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan...

8 hitung lebih besar dari t tabel atau 1,930 > 1,860.. Jumlah kamar mempunyai pengaruh positif dan tidak nyata secara parsial terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih kecil dari t tabel atau 0,115 < 1, Jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena F hitung lebih besar dari F tabel atau 1,744 > 4,46. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disaran sebagai berikut : 1. Pemerintah Kabupaten Tabanan diusahakan lebih sering melakukan promosi baik di dalam negeri maupun di luar negeri, agar wisatawan yang datang berkunjung tidak hanya sekedar melihat obyekobyek pariwisata, tetapi juga mau menginap pada hotelhotel di Kabupaten. Pengusaha perhotelan hendaknya secara terus menerus meningkatkan pelayanan kepada wisatawan, agar mereka betah, sehingga mau menginap lebih lama serta mereka nantinya dapat menjadi promosi yang efektif bagi sanak keluarga dan kenalannya di tempat tinggalnya sehingga hal ini akan menggairahkan kepariwisataan di Kabupaten Tabanan serta dapat menekan angka pengangguran. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Propinsi Bali Bali Dalam Angka Tahun 01. Denpasar: BPS Provinsi Bali. Biro Pusat Statistik Tabanan Dalam Angka Tahun 013. Laporan Tahunan. Tabanan: BPS Kabupaten Gujarati, Damodar Ekonometrika Dasar (terjemahan Sumarnojain). Jakarta: Erlangga Nata Wirawan Statistik Inferensial Untuk Ekonomi dan Bisnis. Denpasar: Pustaka Semesta. Erawan Pengetahuan Produk Pariwisata Nusantara. Bandung: Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik. Pendit, S Pengantar Pariwisata Sebuah Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita. Spillane, James Pariwisata Indonesia Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarts: Kanisius. Yoeti Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa Majalah Ilmiah Untab, Vo. 11 No. Septermber

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI I NYOMAN WIDHYA ASTAWA dan NI LUH PUTU BUDIARI Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI

PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI I MADE HARY KUSMAWAN SAGUNG RAT SRI MAHYUNI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 02168537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1 102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri Tabanan Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 PENGARUH PDRB DAN

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 0216-8537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1-102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DI PROPINSI BALI PERIODE TAHUN I Nyoman Widhi Astawa Universitas Tabanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DI PROPINSI BALI PERIODE TAHUN I Nyoman Widhi Astawa Universitas Tabanan FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DI PROPINSI BALI PERIODE TAHUN 00 04 I. PENDAHULUAN. Latar Belakang P a r i w i s a t a s e k a r a n g b a n y a k dipandang sebagai suatu sistem.

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 NI RAI ARTINI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Pembangunan nasional merupakan rangkaian

Lebih terperinci

Volume 12 Nomor 1 Maret 2015

Volume 12 Nomor 1 Maret 2015 Volume 12 Nomor 1 Maret 2015 ISSN 0216-8537 9 77 0 21 6 8 5 3 7 21 12 1 Hal. 1-86 Tabanan Maret 2015 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 ANALISIS PENGARUH

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURANDI PROVINSI BALI

PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURANDI PROVINSI BALI PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURANDI PROVINSI BALI I WAYAN MULA SARJANA Fakultas Ekonomi UniversitasTabanan ABSTRAK Suatu proses pembangunan dinyatakan berhasil apabila terjadi kenaikan pendapatan

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA

PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA I NYOMAN ARIANA GUNA I DEWA GEDE RASTANA Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan

Lebih terperinci

PENGARUH UMUR, JUMLAH TANGGUNGAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA PENGRAJIN DI KECAMATAN KEDIRI

PENGARUH UMUR, JUMLAH TANGGUNGAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA PENGRAJIN DI KECAMATAN KEDIRI PENGARUH UMUR, JUMLAH TANGGUNGAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA PENGRAJIN DI KECAMATAN KEDIRI I WAYAN SUARBAWA I WAYAN TERIMAJAYA I PUTU FERRY ANDIKA Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan

Lebih terperinci

Volume 10 Nomor 2 September 2013

Volume 10 Nomor 2 September 2013 Volume 0 Nomor September 03 ISSN 06-8537 9 7 7 0 6 8 5 3 7 0 Hal. 79-54 Tabanan September 03 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 87 Telp./Fax. : (036) 93605 ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Sehubungan dengan obyek yang akan ditulis, maka populasi dalam penelitian difokuskan di Kabupaten Banjarnegara. Dimana data dalam penelitian ini diperoleh

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PREMI PADA PERUSAHAAN PT.ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYADISTRIK TABANAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PREMI PADA PERUSAHAAN PT.ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYADISTRIK TABANAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PREMI PADA PERUSAHAAN PT.ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYADISTRIK TABANAN I NYOMAN WIDHYA ASTAWA NI LUH PUTU BUDIARI NI WAYAN LESTARI RAHMAWATI Fakultas EkonomiUniversitasTabanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian di Bali. Sektor ini menyumbang sebesar 14,64% dari total Produk

I. PENDAHULUAN. perekonomian di Bali. Sektor ini menyumbang sebesar 14,64% dari total Produk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian memegang peran strategis dalam upaya peningkatan perekonomian di Bali. Sektor ini menyumbang sebesar 14,64% dari total Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2015 25/04/51/Th. IX, 1 April 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 338.991 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG NI PUTU SUDARSANI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Setiap badan usaha termasuk juga koperasi, dalam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011 46/09/51/Th. V, 5 September PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 283.524 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 279.219

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011 39/08/51/Th. V, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 245.652 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 245.248

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 60/09/51/Th. IX, 1 September 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 382.683 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 17/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 350.592 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012 23/05/51/Th. VI, 1 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 230.957 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 222.950

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015 No. 19/03/51/Th. IX, 2 Maret PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 301.748 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN TABANAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN TABANAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN TABANAN IDA BAGUS GDE WIRAKUSUMA I DEWA GEDE RASTANA, I NYOMAN ARIANA GUNA Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat kecil dan masyarakat yang masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015 71/11/51/Th. IX, 2 November 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 389.060 orang, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007 3/1/51/Th. II, 3 Januari 28 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 14124 orang, dengan wisman yang datang melalui pelabuhan udara sebanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014 35/06/51/Th. VIII, 2 Juni 2014 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2014 mencapai 280.096 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015 50/08/51/Th. IX, 3 Agustus 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 359.702 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015 03/01/51/Th. X, 4 Januari 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 270.935 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang selalu berusaha untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai salah satunya adalah meningkatkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2008

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2008 03/08/51/Th. II, 1 Agustus 2008 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2008 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2008 mencapai 171.301 orang, dengan wisman yang datang melalui pelabuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015 39/06/51/Th. IX, 1 Juni 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 313.763 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014 09/02/51/Th. IX, 2 Februari 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2014 mencapai 347.370 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

Perkembangan Pariwisata Bali

Perkembangan Pariwisata Bali Berita Resmi Statistik Bulan November Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XI, 3 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI Perkembangan Pariwisata Bali September Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016 03/01/51/Th. XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 413.232 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017 58/09/51/Th. XI, 4 September 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juli 2017 mencapai 592.046 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksikan akan meningkat cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang. Indonesia sebagai

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 0216-8537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1-102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 REFLEKSI SOSIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik terbatas maupun tidak terbatas, sedangkan sample adalah bagian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008 06/02/51/Th. III, 2 Pebruari 2009 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2008 mencapai 166.851 orang, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa :

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa : a. Dari hasil pengujian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015 09/02/51/Th. X, 1 Februari 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 370.640 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 27/05/51/Th. XI, 2 Mei Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Maret mencapai 425.499 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010 No. 44/11/51/Th. IV, 5 Nopember PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan ember mencapai 240.947 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016 23/04/51/Th. X, 1 April 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 375.744 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2016 14/02/51/Th. XI, 16 Februari 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 442.800 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN I Kadek Trita Yudi Ni Made Oka Karini Luh Gede Leli Kusuma Dewi Email :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam dan menarik untuk di kembangkan sebagai obyek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam dan menarik untuk di kembangkan sebagai obyek dan daya tarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak geografis Indonesia yang sangat strategis karena berada di dua benoa yakni Benoa Asia dan Benoa Australia sehingga Indonesia mempunyai iklim tropis dan hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian (Sugiyono,2002).

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2015 30/05/51/Th. IX, 4 Mei 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 305.272 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI OKTOBER 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI OKTOBER 2016 79/12/51/Th. X, 1 Desember 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman ke Bali pada bulan 2016 mencapai 432.215 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010 17/04/51/Th. V, 1 April PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 207.195 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 201.457

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE 1995-2010 Fitri Suciani Jaka Pratama Tetiyeni Dwi Lestari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 22/04/51/Th. XI, 3 April Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 453.985 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015 44/07/51/Th. IX, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 295.973 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017 38/06/51/Th. XI, 2 Juni 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan April 2017 mencapai 477.464 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017 17/03/51/Th. XI, 1 Maret 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 460.824 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015 66/10/51/Th. IX, 1 Oktober 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 303.621 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017 49/08/51/Th. XI, 1 Agustus 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juni 2017 mencapai 504.141 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017 43/07/51/Th. XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Mei 2017 mencapai 489.376 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2016 70/11/51/Th. X, 1 November 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 445.576 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1 ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA Evi Hartati 1 evi.hartati94@yahoo.com Ida Ayu Purba Riani 2 purbariani@yahoo.com Charley M. Bisai

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan. Judul Nama : Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan Suami, dan Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Curahan Jam Kerja Pedagang Wanita di Pasar Kumbasari : Made Puspita Mega Swari NIM : 1306105063

Lebih terperinci

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya BAB III Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya Potensi pariwisata di Indonesia sangat tinggi, dari Aceh hingga Papua dengan semua macam obyek pariwisata, industri pariwisata Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS). Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret

Lebih terperinci

Contoh Kasus Regresi sederhana

Contoh Kasus Regresi sederhana Contoh Kasus Regresi sederhana Kasus : Seorang mahasiswa akan meneliti apakah terdapat pengaruh promosi terhadap volume penjualan pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Malang, untuk kepentingan penelitian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016 37/06/51/Th. X, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 380.767 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian terdapat yang nama nya variable penelitian. Varibel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian terdapat yang nama nya variable penelitian. Varibel BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Opersional 1) Variable Penelitian Dalam suatu penelitian terdapat yang nama nya variable penelitian. Varibel penelitian harus di tentukan terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di Indonesia kini sudah semakin berkembang sangat pesat, terutama pertumbuhan di sektor industri.sektor industri diyakini

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 59/09/51/Th. X, 1 September Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 484.231 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai salah satu propinsi di Indonesia memiliki karakteristik struktur perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar ekonomi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016 59/09/51/Th. X, 1 September 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 484.231 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 50/08/51/Th. X, 1 Agustus Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 405.835 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 405.686

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari 42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantatif. Adapun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013 03/01/51/Th. VIII, 2 Januari 2014 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2013 mencapai 307.276 orang, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN E-Jurnal EP Unud, 2 [6] : 277-283 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN Wuri Ajeng Chintya Ida Bagus Darsana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 39-48 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH Zelvian Shella 1, Said Muhammad 2, Muhammad Nasir 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan Judul : Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Lama Usaha, dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Denpasar Nama : I Gede Ariyuda Pratama NIM : 1306105026 Abstrak Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisi data dalam penelitian ini terdiri dari perhitungan nilai ekonomi dan analisis regresi linier berganda. Perhitungan nilai ekonomi digunakan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR 32 III. METODE PENELITIAN A. Profil Lokasi Penelitian Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Indonesia. 2. Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut : a. Perkembangan

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman modern ini pariwisata telah berubah menjadi sebuah industri yang menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO (United Nations World

Lebih terperinci

PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN

PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 1995-2007 Oleh : I KADEK MULIADHA DWI SAPUTRA 03.15.151.131 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil daerah Kota Malang. Hal ini dikarenakan Kota Malang merupakan salah satu propinsi yang memiliki sumbangan potensi cukup besar bagi

Lebih terperinci

PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI. Ni Made Myanti Astrini A Ida Bagus Putu Purbadharmaja

PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI. Ni Made Myanti Astrini A Ida Bagus Putu Purbadharmaja E-Jurnal EP Unud, 2 [8] :384-392 ISSN: 2303-0178 PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI Ni Made Myanti Astrini A Ida Bagus Putu Purbadharmaja Jurusan Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja Judul : Pengaruh Tingkat Upah dan Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel Meja Kayu di Kota Denpasar Nama : Nashahta Ardhiaty Nurfiat NIM : 1306105077 Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan

Lebih terperinci

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015 Yuniar Amalia S 17212961 Manajemen Ekonomi 2015 ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH SIAP MINUM DALAM KEMASAN MEREK TEH BOTOL SOSRO. LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BADUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BADUNG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BADUNG IDA BAGUS NYOMAN WIRATMAJA NENGAH JAGO Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRACT This study aims to determine the factors that affect

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk Kabupaten Tabanan berdasarkan SP2010 sebanyak ora dengan laju pertumbuhan pendu sebesar 1,12 persen per tahun

Jumlah Penduduk Kabupaten Tabanan berdasarkan SP2010 sebanyak ora dengan laju pertumbuhan pendu sebesar 1,12 persen per tahun Jumlah Penduduk Kabupaten Tabanan berdasarkan SP2010 sebanyak 420.370 ora dengan laju pertumbuhan pendu sebesar 1,12 persen per tahun Sekapur Sirih Sesuai amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/ Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini sebenarnya secara rinci dan aktual dengan melihat masalah dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya,

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI Oleh: NI MADE MYANTI ASTRINI 0915151008 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari 3 bagian. Pada bagian pertama diberikan tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya. Pada bagian kedua diberikan teori penunjang untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh

3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh PENGARUH MODAL, JUMLAH TENAGA KERJA DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN TABANAN NI MADE TAMAN AYUK Fakultas Ekonomi Universitas ABSTRAK Pengembangan diarahkan agar

Lebih terperinci