PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA"

Transkripsi

1 PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA I NYOMAN ARIANA GUNA I DEWA GEDE RASTANA Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Permasalahan pembangunan ekonomi yang sering terjadi pada negara sedang berkembang dalam melaksanakan pembangunan adalah bagaimana negara tersebut memelihara kestabilan dan pertumbuhan ekonominya. Kestabilan ekonomi menyangkut segi kestabilan tingkat harga, tingkat pendapatan nasional, dan pertumbuhan kesempatan kerja, disamping itu juga pemerintah tetap menjaga kesetabilan nilai mata uang dengan memperhatikan peningkatan nilai ekspor serta memicu peningkatan Gros Domestik Produk sehingga kestabilan perekonomian di Negara Indonesia dapat terkendalikan. Salah satu ciri era globalisasi yang menonjol saat ini adalah dengan adanya arus barang dan modal dalam bentuk valas atau foreign currency antara berbagai pusat keuangan di berbagai negara yang semakin besar dan cepat, seakan-akan mengalir tanpa mengenal kewarganegaraan pemiliknya dan tanpa batas wilayah (borderless). Aliran valas yang besar dan cepat untuk memenuhi tuntutan perdagangan, investasi dan spekulasi dari suatu tempat yang surplus ke tempat yang defisit dapat terjadi karena adanya beberapa faktor atau kondisi yang berbeda sehingga berpengaruh dan menimbulkan perbedaan kurs valas atau forex rate di masing-masing tempat. Nilai Ekspor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia, karena t-hitung lebih besar dari t-tabel dan signifikansinya 0,000 lebih besar dari 0,05. Gross Domestik Produk secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia, karena t-hitung lebih besar dari t-tabel dan signifikansinya 0,000 lebih besar dari 0,05.Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk secara simultan berpengaruh nyata terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia, karena F hitung > F tabel atau 7,806 > 4,74 atau signifikansinya 0,000 < 0,05, dengan daya jelas sebesar 91,5% yang ditujukan oleh besarnya nilai koefisien determinasinya (R 2 ) sebesar 0,915. Kata Kunci : Nilai Ekspor GDP terhadap Nilai tukar rupiah PENDAHULUAN Pembangunan Ekonomi memiliki arti luas yaitu suatu proses multi dimensi yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, Pembangunan juga dapat dikatakan sebagai sekumpulan program atau projek untuk memperbesar peluang manusia dalam mempertahankan dan seterusnya meningkatkan kualitas kehidupan, mempertinggi aksesibilitas dan memperkuat penyertaan yang menunjukkan petunjuk tentang kedudukan manusia. Unsur manusia merupakan faktor kunci dalam pembangunan karena manusia sebagai subjek sekaligus objek atau tujuan pembangunan. Ini bermakna bahwa pencapaian pembangunan adalah bergantung kepada kebolehan manusia dalam menterjemahkan berbagai isu pembangunan kemudian merancang strategi pembangunan. Permasalahan pembangunan ekonomi yang sering terjadi pada negara sedang berkembang dalam melaksanakan pembangunan adalah bagaimana negara tersebut memelihara kestabilan dan pertumbuhan ekonominya. Kestabilan ekonomi menyangkut segi kestabilan tingkat harga, tingkat pendapatan nasional, dan pertumbuhan kesempatan kerja (Gunawan,1991). 142 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

2 Serangkaian kebijakan dapat dilakukan oleh pemerintah dalam usaha stabilisasi, misalnya kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, yang bertujuan untuk mencapai kestabilan Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk. Kestabilan harga dalam suatu perekonomian sangat dipengaruhi oleh variabel-variabel makro dalam perekonomian tersebut. Di Indonesia kebijaksanaan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, yaitu : kesetabilan harga, pertumbuhan ekonomi, meningkatkan Gross Domestik Produk, meningkatkan Nilai Ekspor serta mengendalikan atau mempertahankan Nilai Tukar Rupiah. Kebijaksanaan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi secara makro yaitu meningkatkan Nilai Tukar Rupiah. Otoritas moneter Pemerintah Negara Indonesia mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter, yaitu mengatur jumlah dan alokasi Nilai Tukar Rupiah, Tahap-tahap ini merupakan tahap-tahap historis : sebuah ekonomi bisa meloncat setahap atau bisa bergerak mundur : pembagian menjadi tahap-tahap hanyalah suatu cara untuk membedakan situasi dimana ekonomi menemukan dirinya. Sebuah ekonomi tidak dapat memulai pengembangan ekonominya hanya pada pasaran dalam negeri saja, karena Eksport mempunyai pengaruh didalam menentukan perkembangan perekonomian dan dapat membawa kecenderungan besar pada ekonomi terutama harga barang. Pendapatan yang dihasilkan dalam memproduksi barang-barang untuk dalam negeri saja sebaiknya dikeluarkan lebih banyak lagi agar ekspor dapat meningkat dari pada membeli atau mengimpor. Sebagian barang-barang tersebut tidak dijual sehingga produsen menjadi bangkrut dan pembangunan berhenti. Kemajuan sendiri yang tetap hanya dapat berlanjut bila kenaikan impor diimbangi dengan kenaikan ekspor. Pendapatan ekspor bisa tumbuh terlalu lambat, karena elastisitas supply terlalu rendah atau karena elastisitas demand luar negeri terlalu rendah ini menjadi Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 persoalan bagi Negara-negara yang mensupply perdagangan dengan besarbesaran dalam satu komoditas saja atau karena demand untuk ekspor suatu Negara tergantung pada faktor-faktor lain di samping harga yang sulit berubah (Negara-negara industri sulit dalam menjual yang tidak berkaitan dengan harga). Jika ekspor tidak tambah dengan cukup cepat tetap ada deflasi di pasaran dalam negeri. Pada saat dimulainya Orde Baru memegang kendali pemerintahan. Dan program stabilisasi ekonomi segera dimulai guna memberi landasan yang kokoh untuk melaksanakan berbagai program pembangunan baik pembangunan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Walaupun perangkat kebijaksanaan fiskal dan moneter yang ada masih belum sempurna, namun prinsip-prinsip manajemen dan ekonomi makro telah mulai ditetapkannya prinsip anggaran berimbang dalam kebijaksanaan fiskal. Pada akhir Repelita I. Kondisi yang membaik ini memungkinkan dilaksanakannya reformasi moneter selanjutnya. Sebetulnya terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarnya Nilai Tukar Rupiah, yaitu baik faktor ekonomi maupun faktor non ekonomi. Dalam penelitian ini, analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah di Indonesia hanya dibatasi pada faktor-faktor ekonomi makro saja, yaitu Pengaruh Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk Berdasarkan atas uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai yaitu : 1. Apakah Nilai Ekspor secara parsial berpengaruh terhadap Nilai Tukar Rupiah di Negara Indonesia? 2. Apakah Gross Domestik Produk secara parsial berpengaruh terhadap Nilai Tukar Rupiah di Negara Indonesia? 3. Apakah Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk secara simultan berpengaruh terhadap Nilai Tukar Rupiah di Negara Indonesia? 143

3 METODE PENELITIAN Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia dan yang menjadi obyek penelitian ini adalah pengaruh Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk terhadap Nilai Tukar Rupiah di Negara Indonesia. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan satu variabel terikat (Dependent Variable) dan dua variabel bebas (Independent Variable). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam hal ini Nilai Tukar Rupiah di Indonesia sebagai variabel terikat (Y). Variabel bebas, yaitu variabel yang tidak tergantung dan tidak dipengaruhi oleh variabel lain namun mempengaruhi variabel terikat, dalam penelitian ini Nilai Ekspor sebagai (X1) dan Gross Domestik Produk sebagai (X2). Definisi Operasional Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, maka setiap variabel perlu diberi ukuran dan didefinisikan dengan jelas terlebih dahulu. Adapun definisi dari variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Nilai Tukar Rupiah adalah Nilai tukar ( Exchange Rate ) yang diukur dari harga mata uang yang dijual atau ditukar dengan uang US $ (Dollar Amerika) setiap periode tahun yang diukur dengan satuan rupiah. 2. Nilai ekspor diukur dari nilai ekspor setiap periode tahun anggaran selama periode tahun 2006 sampai dengan 2015, yang diukur dengan satuan milyard rupiah. 3. Gross Domestik Produk adalah nilai pasar barang dan jasa yang dihasilkan termasuk pendapatan perseroan asing dari tahun 2006 sampai dengan 2015, dinyatakan dengan satuan milyard rupiah.. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan untuk mendukung analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jenis data 1. Jenis data dilihat dari sifatnya terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif. 1.1 Data kuantitatif Merupakan data yang berupa angka-angka dan dapat dihitung dengan satuan hitung, yang dalam penelitian ini berupa data mengenai Nilai Ekspor, Gross Domestik Produk dan Nilai Tukar Rupiah. 1.2 Data kualitatif Merupakan data yang tidak berupa angka-angka, tetapi berupa keterangan mengenai variablevariabel yang akan diteliti, dalam penelitian ini adalah data penjelasan konsep tentang Nilai Ekspor, Gross Domestik Produk dan Nilai Tukar Rupiah, serta data gambaran umum Negara Indonesia. 2. Jenis data dilihat dari cara memperolehnya, Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data dalam bentuk laporan tahunan yang telah disusun dan diterbitkan oleh pihak terkait dan dapat digunakan oleh instansi yang bukan pengolahnya. Dalam hal ini berupa data Nilai Ekspor, Gross Domestik Produk dan Nilai Tukar Rupiah, serta data gambaran umum Negara Indonesia. 3. Jenis data dilihat dari waktu pengumpulannya Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu, yang dapat memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan. Dalam hal ini berupa data Nilai Ekspor, Gross Domestik Produk dan Nilai Tukar Rupiah dari tahun 2006 s.d b. Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber. Data Nilai Ekspor, data Nilai Tukar Rupiah, dan data Gross Domestik Produk bersunber dari Bank Indonesia dan gambaran umum tentang Negara 144 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

4 Indonesia bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara menyalin, membaca, dan mengolah dokumen dan catatancatatan tertulis yang ada di lembaga terkait, dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini maupun literatur-literatur yang mendukung. Teknik analisis data Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah di Indonesia, dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square/OLS). Analisis regresi adalah analisis yang berkaitan dengan ketergantungan satu variabel tak bebas/terikat dengan satu atau beberapa variabel bebas (Gujarati,1999:23). Dalam analisis regresi, suatu persamaan regresi atau persamaan penduga di bentuk untuk menduga perkembangan antara variabel bebas dengan variabel terikat, persamaan ini disebut model regresi. Setelah persamaan regresi dibentuk, dan berdasarkan persamaan tersebut, dibuat pendugaan terhadap nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas yang diketahui. Adapun model regresi yang dibentuk dalam penelitian ini adalah : Y = bo + b1 X1 + b2 X2 + e.... (2) Dimana : Y = Nilai Tukar Rupiah per tahun dalam satuan rupiah X1 = Nilai Ekspor per tahun dalam satuan milyard US$ X2 = Gross Domestik Produk bo = Konstanta, harga Y apabila X=0 b1, b2 = Koefisien regresi masing-masing variabel bebas Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk e = Faktor pengganggu/residual/ sisa/ error term Selanjutnya, hasil analisis regresi akan di uji agar dapat diketahui apakah model yang digunakan dapat menjelaskan masalah yang ada Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 atau tidak. Kriteria pengujian yang dilakukan adalah kriteria ekonomitrika dan kriteria statistika. Uji kriteria ekonomitrika dilakukan dengan memperhatikan tanda pada parameter (intercept/konstanta dan koefisien regresi) hasil estimasi, dan kemudian dicocokan dengan teori ekonomi yang ada. Uji kriteria statistika dilakukan dengan uji t (uji parameter secara individu baik terhadap intercept/konstanta maupun koefisien regresi); uji F (uji parameter keseluruhan); dan uji R 2 (uji koefisien determinasi berganda), yaitu suatu pengujian untuk mengetahui proporsi variasi total variabel terikat yang dijelaskan dengan variabel bebasnya secara bersama-sama. HASIL DAN PEMBAHASAN Diskripsi Hasil Penelitian Sebuah ekonomi tidak dapat memulai pengembangan ekonominya dengan menghasilkan hanya untuk pasaran dalam negeri saja, karena Eksport diperlukan juga. Produksi untuk ekspor dapat membawa kecenderungan besar pada ekonomi mata pencarian dan dapat juga menurunkan Gross Domestik Produk. Ekspor menaikan pendapatan mereka yang langsung terlibat seperti: petani kecil, penerima upah, perantara dan peranan modal, karena tak seorang pun perlu untuk terlibat (di luar masyarakat budak) kecuali keterlibatan itu akan menaikan pendapatannya dan menurunkan Gross Domestik Produk. Untuk melihat besarnya Nilai Ekspor dari tahun 2006 s.d 2015 dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 1. Nilai Ekspor di Indonesia Tahun 2006 s.d 2015 No Tahun Ekspor (Milyard Pertumbuhan ( % ) Rp.) 98,22 145,56 88,67 54,87 71,58 156,77 78,98 134,55 89,76 112,89-48,20-39,08-38,19 30,45 119,01-49,62 70,36-33,29 25,77 Sumber : Data Bank Indonesia

5 Berdasarkan Tabel1. Di atas ekspor nasional dari tahun 2006 sampai dengan 2015 mengalami fluktuasi, pada tahun 2006 jumlah ekspor adalah sebesar 98,22 milyard rupiah, pada tahun 2007 jumlah ekspor meningkat menjadi sebesar 145,56 milyard rupiah dengan pertumbuhan sebesar 48,20%, pada tahun 2008 jumlah ekspor menurun menjadi sebesar 88,67 milyard rupiah dengan pertumbuhan sebesar - 39,08%, pada tahun 2009 jumlah ekspor menurun menjadi sebesar 54,87 milyard rupiah dengan pertumbuhan sebesar -38,19%, pada tahun 2010 jumlah ekspor meningkat menjadi sebesar 71,58 milyard rupiah dengan pertumbuhan sebesar 30,45%, pada tahun 2011 jumlah ekspor meningkat menjadi sebesar 156,77 milyard rupiah dengan pertumbuhan sebesar 119,01%, pada tahun 2012 jumlah ekspor menurun menjadi sebesar 78,98 milyard rupiah dengan pertumbuhan sebesar -49,62%, pada tahun 2013 jumlah ekspor meningkat menjadi sebesar 134,55 milyard rupiah dengan pertumbuhan sebesar 70,36%, pada tahun 2014 jumlah ekspor menurun menjadi sebesar 89,76 milyard rupiah dengan pertumbuhan sebesar - 33,29%, pada tahun 2015 jumlah ekspor meningkat menjadi sebesar 112,89 milyard rupiah dengan pertumbuhan sebesar 25,77%. Pendapatan ekspor digunakan untuk membeli impor. Jadi penggantian atau impor menjadi suatu tantangan bagi produsen dalam negeri. Mula-mula kebanyakan dari pendapatan ini digunakan untuk mengimpor barang-barang konsumen, tetapi dengan naiknya kapasitas produksi, penggantian atau impor terjadi. Jadi tahap kedua dari pembangunan ekonomi ialah penggantian atau impor, memproduksi untuk pasaran dalam negeri, tetapi dengan produksi ekspor bisa menghasilkan kemajuan lebih jauh dengan mengganti impor dengan produksi ekspor. Jadi awalnya pertumbuhan adalah tidak selalu hanya ekspor, tetapi juga impor pertanian dan bahan-bahan mentah mineral di mana negara itu mempunyai keuntungan geografis, sekali telah mulai dengan beberapa komoditi yang mengguntungkan, sangat mudah untuk menjadi terlalu spesialis, inilah sebabnya banyak negara melewati tahapan monokultur. Untuk melihat Gross Domestik Produk di Indonesia Tahun 2006 s.d dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Gross Domestik Produk di Indonesia Tahun 2006 s.d No Tahun Gross Domestik Produk ( Milyard Rupiah ) Sumber Badan Pusat Statistik 2016 Berdasarkan Tabel 2, diatas tampak bahwa Gross Domestik Produk selama 10 tahun terakhir (2006 s.d. 2015) sangat bervariasi dengan rata-rata sebesar 16,40 %. Gross Domestik Produk tahun 2006 sebesar miliyard pada tahun 2007 meningkat sebesar sehingga pertumbuhannya meningkat, kemudian pada tahun 2008 dan tahun 2009 sampai 2010 terjadi penurunan sedangkan pada tahun 2011 terjadi peningkatan luar biasa yaitu sebesar yang disebabkan karena pemerintah menggalakan peningkatan produk dalam negeri, hingga tahun 2012 Gross Domestik Produk mengalami penurunan lagi dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 145,88 miliyar, sedangkan pada tahun 2014 menurun dari tahun sebelumnya sebesar Pada tahun 2015 mengalami peningkatan kembali menjadi miliyar. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis yang digunakan dalam menganalisis variabel variabel yang mempengaruhi tingkat Nilai Tukar Rupiah di Indonesia adalah Analisis Regresi Linear Berganda dengan bantuan program SPSS release Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Nilai Tukar Rupiah di Indonesia, sedangkan variabel bebasnya adalah Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk. Adapun rangkuman hasil pengolahan data seperti pada Tabel berikut ini : 146 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

6 Tabel 3. Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Bebas Koefisien Regresi t Sig Ekspor (X1) 1,838 3,180 0,000 Gross Domestik Produk (X2) 0,737 3,256 0,000 Konstanta 0,262 2,241 0,000 Koefisien Determinasi (R²) 0,915 F ratio 7,806 Signifikasi 0,000 Sumber : Hasil olahan SPSS Berdasarkan atas Tabel diatas dapat dibuat persamaan model regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 0, ,838X1-0,737X2 Dari model regresi linear berganda yang diperoleh di atas dapat diinterpretasikan secara ekonomi dari intercept (b0), koefisien regresi X1 (b1) dan koefisien regresi X2 (b2) sebagai berikut: 1. Intercept (bo) Intercept (bo) sebesar 0,262 artinya apabila Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk konstanta, maka Nilai Tukar Rupiah di Indonesia rata-rata sebesar 0,262 persen 2. Nilai Ekspor Koefisien regresi b1 sebesar 1,838 berarti bahwa apabila Nilai Ekspor meningkat sebesar satu persen maka Nilai Tukar Rupiah di Indonesia akan meningkat ratarata sebesar 1,838 persen, dengan asumsi variabel Gross Domestik Produk konstan dan sebaliknya. 3. Gross Domestik Produk Koefisien regresi b2 sebesar 0,737 berarti bahwa apabila Gross Domestik Produk naik sebesar satu rupiah maka Nilai Tukar Rupiah di Indonesia akan meningkat ratarata sebesar 0,737 rupiah, dengan asumsi variabel Nilai Ekspor konstan dan sebaliknya. Pengujian Hipotesis 1) Pengujian Secara Parsial Uji parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Dengan melakukan pengujian secara parsial maka dapat diketahui nyata tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Dari pengujian ini sekaligus dapat dibuktikan apakah hipotesis pertama dan kedua yang menyatakan bahwa variabel Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk mempunyai pengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia diterima atau ditolak. Pengujian dengan Uji t 1. Uji t yang digunakan untuk menguji intercept/konstanta (b0) Dengan memperhatikan Tabel diatas diperoleh besaran nilai hitung (t0) dari intercept / konstanta sebesar 2,241 atau nilai signifikasi sebesar 0,000. Sedangkan t tabel = t /2 ; n k = t 0,05/2 ; (10 3) = t 0,025 ; 7 diperoleh sebesar 1,265. Bila dibandingkan antara to dengan t tabel ternyata to > -t tabel atau 2,241 > 1,256, atau nilai signifikasinya < 5% atau 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa intercept/konstanta, memberi pengaruh signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia atau dengan kata lain, rata-rata Nilai Tukar Rupiah di Indonesia berpengaruh nyata sebesar intercept/konstanta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar daerah penerimaan Ho berikut : Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September

7 Daerah Ho ditolak Daerah Ho diterima 0 Ho 1,256 2,241 Gambar Daerah penerimaan Dari gambar tersebut di atas, ternyata letak daripada to (2,241) berada pada daerah Ho diterima, artinya besarnya Nilai Tukar Rupiah di Indonesia berpengaruh nyata sebesar nilai intercept/konstanta. 1) Pengaruh Nilai Ekspor (X1) terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Dengan melihat Tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai t-hitung (t1) sebesar 3,180 dan signifikansinya adalah sebesar 0,000. Sedangkan t tabel = t α ; n k = t 0,05 ; 10 3 = t 0,05 ; 7 = 1,895. Angkaangka ini memberikan arti bahwa Nilai Ekspor (X1) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia karena t-hitung (t1) lebih besar dari t-tabel (3,180 > 1,895). Oleh karena t- hitung > t tabel atau 3,180 > 1,895 maka Ho ditolak atau Ha diterima. Jadi Nilai Ekspor (X1) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho berikut: Ho diterima Ho ditolak 0 1,895 3,180 Gambar Gambar Daerah Penolakan Ho Dari gambar tersebut di atas ternyata letak dari pada t (3,180) berada pada daerah Ho ditolak, berarti Ha diterima, artinya variabel Nilai Ekspor berpengaruh positif dan nyata terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Dengan demikian hipotesis pertama yang berbunyi bahwa Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia adalah terbukti. 2) Pengaruh Gross Domestik Produk (X2) terhadap Nilai Tukar Rupiah Di Indonesia Dengan melihat Tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai t-hitung (t2) sebesar 3,256 dan signifikansinya sebesar 0,000. Sedangkan t tabel = t α ; n k = t 0,05 ; 10 3 = t 0,05 ; 7 = 1,895. Angka-angka ini memberikan arti bahwa Gross 148 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

8 Domestik Produk (X2) mempunyai pengaruh positif dan nyata terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia karena t-hitung (t2) lebih besar dari t-tabel (3,256 > 1,895). Oleh karena t-hitung (t2) > t tabel atau 3,256 > 1,895 maka Ho ditolak atau Ha diterima. Jadi Gross Domestik Produk (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho berikut : Ho diterima 0 Ho ditolak 1,895 3,256 Gambar Gambar Daerah Penolakan Ho Dari gambar tersebut di atas ternyata letak daripada t2 (3,256) berada pada daerah Ho ditolak, berarti Ha diterima, artinya variabel Gross Domestik Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi bahwa Gross Domestik Produk berpengaruh positif dan nyata terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia adalah terbukti. Pengujian dengan Uji F Berdasarkan atas Tabel tersebut diatas dikatakan nilai F-ratio/F-hitung/Fh adalah sebesar 7,806 dan signifikansinya sebesar 0,000. Sedangkan F-tabel = Fα;(k-1) ; (n-k) = F 0,05;(3-1) ; (10-3) = F 0,05 ; 2 ; 7 adalah sebesar 4,74. Angka-angka ini memberikan arti bahwa Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk secara simultan berpengaruh nyata / signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia, karena F-ratio/F-hitung (Fh) lebih besar daripada F-tabel (7,806 > 4,74) atau signifikansinya lebih kecil daripada 5% atau 0,000 < 0,05. Oleh karena Fh > F-tabel/ 7,806 > 4,74, maka Ho ditolak atau Ha diterima, jadi Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk serempak berpengaruh nyata terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho berikut : f(f) 1. Ho diterima Ho ditolak 0 Gambar 8 4,74 7,806 Gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September

9 Dari gambar tersebut di atas ternyata letak daripada F-hitung/F-ratio/Fh (7,806) berada pada daerah Ho ditolak, berarti Ha diterima, artinya variabel Tingkat Inflasi dan Gross Domestik Produk secara serempak berpengaruh nyata / signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Selanjutnya, dari tabel diatas diperoleh hasil uji R 2 atau uji koefisien determinasi berganda sebesar 0,915 atau 91,5%. Nilai koefisien determinasi berganda sebesar 91,5% mempunyai arti bahwa sebesar 91,5% proporsi variasi (naik turunnya) variabel Nilai Tukar Rupiah di Negara Indonesia mampu dijelaskan oleh variasi (naik turunnya) variabel Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk. Sedangkan sisanya, hanya sebesar 8,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan atas hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Nilai Ekspor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia, karena t-hitung lebih besar dari t-tabel dan signifikansinya 0,000 lebih besar dari 0, Gross Domestik Produk secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia, karena t- hitung lebih besar dari t-tabel dan signifikansinya 0,000 lebih besar dari 0, Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk secara simultan berpengaruh nyata terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia, karena F hitung > F tabel atau 7,806 > 4,74 atau signifikansinya 0,000 < 0,05, dengan daya jelas sebesar 91,5% yang ditujukan oleh besarnya nilai koefisien determinasinya (R 2 ) sebesar 0,915. Saran Berdasarkan atas kesimpulan di atas dapat disarankan bahwa, 1. Nilai Ekspor mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Nilai Tukar Rupiah maka dapat disarankan agar pemerintah lebih serius memperhatikan keberadaan sitem moneter dengan memberikan kebijakan terhadap Ekspor yang ada di Indonesia 2. Berdasarkan hasil penelitian variabel Gross Domestik Produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial maka dapat disarankan kepada Pemerintah untuk dapat memacu meningkatkan Gross Domestik Produk yang terjadi di Negara Indonesia karena mempengaruhi perkembangan Nilai Tukar Rupiah 3. Variabel Nilai Ekspor dan Gross Domestik Produk mempunyai pengaruh secara signifikan baik secara parsial maupun secara simultan atau serempak terhadap tingkat Nilai Tukar Rupiah, maka dapat disaran kan kepada pemerintah pusat, hendaknya supaya lebih memberi perhatian kepada kedua variabel tersebut dalam mengambil kebijakan dalam menstabilkan Nilai Tukar Rupiah. DAFTAR PUSTAKA Algifari, 2000, Regresi Kasus dan Solusi, Edisi 2, Yogyakarta, BPFE, UGM. Badan Pusat Statistik Propinsi Bali, , Statistik Nasional, Denpasar. Bank Indonesia Wilayah Bali, , Statistik Ekonomi Keuangan Provinsi Bali, Denpasar. Boediono, 2000, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 Ekonomi Makro Edisi 2, Yogyakarta, BPFE UGM Boediono, 2002, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 Ekonomi Makro Edisi 2, Yogyakarta, BPFE UGM Gunawan, Anton Herman, 2011 Anggaran Pemerintah dan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Jamli, Ahmad, 2006, Teori Ekonomi Makro, Yogyakarta, BPFE UGM. Mulyadi, 2002, Manajemen Nilai Tukar Rupiah, Yogyakarta : BPFE UGM. Nopirin, 2012, Ekonomi Moneter Edisi 2, Yogyakarta, BPFE UGM. 150 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

10 Roy Sambel, 2002, Manajemen Nilai Tukar Rupiah, Jakarta, Bina Nusantara. Sadono Sukirno, 2000, Makro Ekonomi Modern Edisi 1, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Simanjuntak, 2000, Manajemen Nilai Tukar Rupiah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sutrisno, 2002, Pengantar Ekonomi Makro, Jakarta, LPFE UI. Suparmoko, 2004, Pengantar Makro Ekonomi Edisi Kedua, Yogyakarta, BPFE UGM. Undang-Undang Nomor 1, 2007, Penanaman Modal Asing, Jakarta. Undang-Undang Nomor 6, 2008, Penanaman Modal Dalam Negeri, Jakarta. Pracoyo, Tri Kunawangsih dan Antyo Pracoyo, 2005, Aspek Dasar Ekonomi Makro di Indonesia, Seri Pertama, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Wirawan, Nata, Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inpensia) untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kedua, Keraras Emas, Denpasar. Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 0216-8537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1-102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 NI RAI ARTINI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Pembangunan nasional merupakan rangkaian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI I NYOMAN WIDHYA ASTAWA dan NI LUH PUTU BUDIARI Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI DAMPAK PENDAPATAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI SUMATERA BARAT SELAMA PERIODE 1993-2008 Oleh : GLIANTIKA 07 951 022 Mahasiswa Program Strata

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 2 September 2014

Volume 11 Nomor 2 September 2014 Volume 11 Nomor September 014 ISSN 0168537 9 77 0 1 6 8 5 3 7 1 11 Hal. 103 00 Tabanan September 014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri Tabanan Bali 8171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 02168537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1 102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri Tabanan Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 PENGARUH PDRB DAN

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN:

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN: E-Jurnal EP Unud, 4 [5] :367-374 ISSN: 2303-0178 PENGARUH LUAS LAHAN, JUMLAH PRODUKSI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP VOLUME EKSPOR JAHE INDONESIA TAHUN 1993-2012 Selvie Yuliana Dj 1 I Gusti Putu

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI

PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI I MADE HARY KUSMAWAN SAGUNG RAT SRI MAHYUNI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK

KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK Penelitian ini mengambil judul kajian Pengaruh Belanja Daerah Terhadap

Lebih terperinci

Volume 12 Nomor 1 Maret 2015

Volume 12 Nomor 1 Maret 2015 Volume 12 Nomor 1 Maret 2015 ISSN 0216-8537 9 77 0 21 6 8 5 3 7 21 12 1 Hal. 1-86 Tabanan Maret 2015 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 ANALISIS PENGARUH

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengaruh selisih M2, selisih GDP,

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengaruh selisih M2, selisih GDP, V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengaruh selisih M2, selisih GDP, selisih tingkat suku bunga, selisih inflasi dan selisih neraca pembayaran terhadap kurs

Lebih terperinci

DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI ABSTRAK

DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI ABSTRAK DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI Syaifuddin, Adi Bhakti, Rahma Nurjanah Dosen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Fitri Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan nilai GDP (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa melihat apakah kenaikan tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN 2002-2012 Julika Rahma Siagian Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana, Medan Sumatera Utara Universitas Negeri

Lebih terperinci

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun E-Jurnal EP Unud, 4 [2] : 90-95 ISSN: 2303-0178 Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun 1992-2012. I Gusti Bagus Kumbayana

Lebih terperinci

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM : Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM : 1306105133 ABSTRAK Kebutuhan sehari-hari masyarakat di era globalisasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator keberhasilan

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA. Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado

PENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA. Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado PENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar terhadap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplanatif asosiatif, di mana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG NI PUTU SUDARSANI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Setiap badan usaha termasuk juga koperasi, dalam

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1999-2013 NASKAH PUBLIKASI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSarjanaEkonomiJurusanIlmuEkonomiStudi

Lebih terperinci

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 4 Desember 2013 PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN RIAU. Nursiah Chalid

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 4 Desember 2013 PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN RIAU. Nursiah Chalid PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN RIAU Nursiah Chalid Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan

Lebih terperinci

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRACT ABSTRAK PENGARUH NILAI TUKAR, HARGA DALAM NEGERI DAN HARGA INTERNASIONALTERHADAP VOLUME IMPOR DAGING SAPI INDONESIA (Survey Volume Impor Komoditi Daging Sapi Indonesia Tahun 2012 2014) Sella Widya Prafajarika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Harga Saham pada PT.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup ekspor mebel di Kota Surakarta, dengan mengambil studi kasus di Surakarta dalam periode tahun 1990-2014. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH Vera Pradani Ayuningtyas, Karnowahadi, M.Nahar Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE )

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE ) PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE 1998.1 2014) THE DETERMINATION OF FOREIGN EXCHANGE RUPIAH TO US DOLLAR IN INDONESIAN FOREX MARKET

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang dimana Indonesia tidak akan lepas dari putaran roda kegiatan perekonomian internasional. Hal ini berindikasi pada peningkatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam buku Sugiono, menurut tingkat explanasinya atau tingkat penjelas yaitu dimana penelitian yang menjelaskan kedudukan variabelvariabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perumusan masalah, perancangan tujuan penelitian, pengumpulan data dari berbagai instansi

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *)

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh inflasi, BI rate dan kurs terhadap Indeks

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN No. 34 / Th. XX / April 201

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN No. 34 / Th. XX / April 201 PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PENGHIMPUNAN DANA PADA BANK UMUM DI INDONESIA Sutono & Batista Sufa Kefi * ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh faktor ekonomi yang meliputi inflasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS). Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret

Lebih terperinci

Analisis impor Indonesia dari Cina

Analisis impor Indonesia dari Cina Analisis impor Indonesia dari Cina Febrian Deni Saputra Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Rupiah Rupiah (Rp) adalah mata uang Indonesia (kodenya adalah IDR). Nama ini diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

Dewi Kumala Sari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.

Dewi Kumala Sari   Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (ANALISIS FUNDAMENTAL), INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA BI (BI RATE) TERHADAP HARGA SAHAM PT. KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk Dewi Kumala Sari Email: saira_se7en@yahoo.com

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil perhitungan dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam analisis makroekonomi, peranan perdagangan luar negeri ke atas kegiatan ekonomi negara terutama dilihat dari sudut pengaruh kegiatan ekspor dan impor ke atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer

Lebih terperinci

PENGARUH UMUR, JUMLAH TANGGUNGAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA PENGRAJIN DI KECAMATAN KEDIRI

PENGARUH UMUR, JUMLAH TANGGUNGAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA PENGRAJIN DI KECAMATAN KEDIRI PENGARUH UMUR, JUMLAH TANGGUNGAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA PENGRAJIN DI KECAMATAN KEDIRI I WAYAN SUARBAWA I WAYAN TERIMAJAYA I PUTU FERRY ANDIKA Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah PENDAHULUAN Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin ketat, ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil daerah Kota Malang. Hal ini dikarenakan Kota Malang merupakan salah satu propinsi yang memiliki sumbangan potensi cukup besar bagi

Lebih terperinci

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN P R O S I D I N G 113 DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT Erlangga Esa Buana 1 1 Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya E-mail: erlanggaesa@gmail.com PENDAHULUAN Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI I Gede Dwi Purnama Putra I Made Adigorim Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sangat menarik untuk dibahas terutama yang berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap agregat makro ekonomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia sebagai negara berkembang yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis finansial yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang masalah Pada tahun 2008 terjadi krisis global dan berlanjut pada krisis nilai tukar. Krisis ekonomi 2008 disebabkan karena adanya resesi ekonomi yang melanda Amerika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau lebih (independen variable) terhadap variabel tertentu (dependent variable).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau lebih (independen variable) terhadap variabel tertentu (dependent variable). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda. Penelitian kausal adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tinggi rendahnya nilai mata uang ditentukan oleh besar kecilnya jumlah penawaran dan permintaan terhadap mata uang tersebut (Hadiwinata, 2004:163). Kurs

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURANDI PROVINSI BALI

PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURANDI PROVINSI BALI PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURANDI PROVINSI BALI I WAYAN MULA SARJANA Fakultas Ekonomi UniversitasTabanan ABSTRAK Suatu proses pembangunan dinyatakan berhasil apabila terjadi kenaikan pendapatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Indonesia. 2. Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut : a. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA SURABAYA. Oleh : Muchtolifah.

PENDAHULUAN ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA SURABAYA. Oleh : Muchtolifah. 20 Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Jurnal Jumlah Ilmu-Ilmu Tabungan Ekonomi Masyarakat Vol.7 No.2 (Muchtolifah) September 2007 : 20-29 20 ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilakukan. Objek dalam penelitian ini yaitu nilai tukar rupiah atas dollar Amerika

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Integrasi Pasar (keterpaduan pasar) Komoditi Kakao di Pasar Spot Makassar dan Bursa Berjangka NYBOT Analisis integrasi pasar digunakan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian ini baik dari sumber dokumen atau buku-buku,

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Leo Tumpak Pardosi 1 leopard_xl@yahoo.co.id Quinci Fransiska

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin lama semakin tak terkendali. Setelah krisis moneter 1998, perekonomian Indonesia mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam waktu jangka pendek biasanya sulit untuk menambah hasil

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam waktu jangka pendek biasanya sulit untuk menambah hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan hubungan dengan luar negeri, karena perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek terpenting

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala BAB III Metode Penelitian A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numerik, berdasarkan data time series yang berhubungan dengan inflasi,suku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk

BAB III METODE PENELITIAN. melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian berlokasi di Bursa Efek Indonesia pada sektor pertambangan melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk menghimpun

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri Judul : Pengaruh Kurs dan Impor Terhadap Produk Domestik Bruto Melalui Utang Luar Negeri di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Nur Hamimah Nim : 1306105143 ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA Indria Ukrita 1) ABSTRACTS Coffee is a traditional plantation commodity which have significant role in Indonesian economy,

Lebih terperinci

PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA. Nursiah Chalid

PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA. Nursiah Chalid PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA Nursiah Chalid Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas merupakan prinsip sebab akibat. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guncangan (shock) dalam suatu perekonomian adalah suatu keniscayaan. Terminologi ini merujuk pada apa-apa yang menjadi penyebab ekspansi dan kontraksi atau sering juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal berdirinya sebuah negara, pertumbuhan ekonomi. merupakan permasalahan umum yang terjadi dalam jangka panjang oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal berdirinya sebuah negara, pertumbuhan ekonomi. merupakan permasalahan umum yang terjadi dalam jangka panjang oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal berdirinya sebuah negara, pertumbuhan ekonomi merupakan permasalahan umum yang terjadi dalam jangka panjang oleh setiap negara. Dimana setiap negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Sugeng Priyanto 1, Mia Laksmiwati 2 Dosen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perekonomian terbuka kecil, perkembangan nilai tukar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. Pengaruh nilai tukar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur perekonomian bercorak agraris yang rentan terhadap goncangan kestabilan kegiatan perekonomian.

Lebih terperinci