PROSIDING SEMINAR NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSIDING SEMINAR NASIONAL"

Transkripsi

1 ISSN PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PENGELOLAAN LIMBAH XIII TAHUN 2015 Seminar Nasional Teknologi Limbah XIII Sekretariat : Gd. 50, PTLR-BATAN, Kawasan Puspiptek Setu, Tangerang Selatan, Telp. (021) , Fax (021) Website : TEKNOLOGI PENGELOLAAN LIMBAH XIII PROSIDING SEMINAR NASIONAL Tema : Penguasaan Teknologi Pengelolaan Limbah untuk Mendukung Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Kesejahteraan Bangsa Diselenggarakan pada : Selasa, 29 September 2015 di Grha Widya Bhakti PUSPIPTEK Tangerang Selatan, Banten Diterbitkan pada : 30 Desember PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

2 PERUMUSAN KERANGKA SASARAN SISTEM MANAJEMEN K3 OHSAS Sih Damayanti, Sik Sumaedi, Tri Widianti, dan Medi Yarmen Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian- LIPI ABSTRAK PERUMUSAN KERANGKA SASARAN SISTEM MANAJEMEN K3 OHSAS 1800 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan o leh perusahaan. Untuk mengoptimalisasi pelaksanaan K3, perusahaan dapat menerapkan sistem manajemen K3 berdasarkan OHSAS 1800 Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam menerapkan Sistem Manajemen K3 adalah pembuatan sasaran sistem manajemen K3. Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan kerangka sasaran sistem manajemen K3 berdasarkan OHSAS 1800 Penelitian ini menggunakan pendekatan desk research. Tahap penelitian ini terdiri atas interpretasi persyaratan OHSAS terhadap sasaran, perumusan perspektif pengukuran, perumusan sasaran setiap perspektif, dan perumusan indikator serta ukuran dari sasaran. Hasil penelitian ini menunjukkan suatu kerangka sasaran sistem manajemen K3 OHSAS yang terdiri atas empat perspektif utama, meliputi perspektif keuangan, pekerja, proses internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran. Sasaran Sistem manajemen K3 OHSAS yang dibangun terdiri dari 8 sasaran dengan total indikator sasaran sistem manajemen K3 sebanyak 15 indikator Kata Kunci: K3, OHSAS 18001, Sasaran, Kerangka ABSTRACT OHSAS BASED OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY MANAGEMENT SYSTEM OBJECTIVE FRAMEWORK DEVELOPMENT. Occupational Health and Safety is an aspect that must be considered by a company. In order to optimize the Occupational health and Safety enforcement, the company can implement an OHSAS based Occupational Health and Safety management system. One of the requirements of OHSAS that must be met by the company is to develop an Occupational Health and Safety management system objective. This paper aims to develop an OHSAS based Occupational Health and Safety management system objective framework. This study employed desk research approach. This research consisted of three stages, namely the OHSAS requirements interpretation, the measurement perspective development, each perspective s objectives development, and the indicators and measure development. The result show an OHSAS based Occupational health and Safety management system objective framework management system, which consists of four main perspectives, namely financial perspective, workers, internal processes, and learning and growth. The OHSAS based Occupational Health and Safety management system objective framework consists of 8 objectives and 15 objective indikators. Keywords: Occupational health and safety, OHSAS 18001, Objective, Framework PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang fundamental dalam lingkungan kerja yang dinamis yang harus diperhatikan oleh perusahaan [1]. Dalam sebuah lingkungan kerja, penerapan K3 berpengaruh terhadap kehidupan pekerja baik secara individu ataupun sosial [2]. Keuntungan yang didapatkan jika manajemen sebuah perusahaan menerapkan K3 secara proaktif antara lain margin keuntungan lebih tinggi, tingkat kecelakaan lebih rendah, persepsi iklim keselamatan secara signifikan lebih positif, komitmen kerja karyawan terhadap organisasi meningkat dan juga kepuasan kerja karyawan lebih tinggi [3]. Persepsi pekerja terhadap iklim kesehatan dan sikap organisasi yang baik tersebut berpengaruh terhadap meningkatnya kesehatan pekerja baik fisik maupun mental [3]. Saat ini, banyak perusahaan di Indonesia yang belum memperhatikan K3. Hal tersebut terlihat dari besarnya angka kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan data kecelakaan kerja berdasarkan tipe kecelakaan kerja yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia, jumlah total kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 3 bulan yaitu pada triwulan IV tahun 2014 adalah sebesar kasus dengan jumlah korban orang [4]. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengoptimalkan pelaksanaan K3 adalah dengan menerapkan OHSAS 1800 OHSAS merupakan suatu standar internasional sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. OHSAS menjadi standar internasional yang dominan yang digunakan untuk mengevaluasi proses manajemen 299

3 kesehatan dan keselamatan pada sebuah perusahaan [5]. OHSAS dapat digunakan sebagai alat strategis yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif melalui pengenalan kontrol keamanan di tempat kerja [5]. Perbaikan operasional perusahaan dengan mengadopsi kerangka keamanan OHSAS dapat membantu menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan [1]. Selain itu, penerapan dan sertifikasi OHSAS dapat menjadi investasi jangka panjang yang membantu perusahaan dalam menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan dapat digunakan sebagai alat pengendali biaya (cost control) [1]. Persyaratan yang terdapat pada standar OHSAS bersifat umum. OHSAS tidak memberikan persyaratan yang lengkap dalam merancang sistem manajemen [6]. Hal tersebut memungkinkan adanya kolaborasi dengan kebijakan serta peraturan lain seperti kebijakan intern perusahaan atau peraturan perundangan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait K3 [6]. Luasnya aplikasi sistem K3 tergantung pada beberapa faktor, diantaranya kebijakan K3 internal organisasi, jenis dan sifat aktivitas organisasi, kemungkinan resiko serta tingkat kompleksitas pada setiap operasi [6]. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam standar OHSAS adalah pembuatan sasaran sistem manajemen K3. Dalam OHSAS persyaratan terkait sasaran sistem manajemen K3 tidak dijabarkan secara terperinci. Dalam standar tersebut hanya menunjukkan apa yang harus diperhatikan perusahaan dalam menentukan sasaran sistem manajemen K3 tanpa menyebutkan apa saja sasaran sistem manajemen K3 yang baik. Kondisi tersebut dapat menimbulkan perbedaan pemahaman pada setiap perusahaan yang dapat menyebabkan ketidakefektifan penerapan OHSAS 1800 Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu upaya untuk merumuskan kerangka sasaran sistem manajemen K3 OHSAS yang dapat menjadi referensi bagi perusahaan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kerangka sasaran sistem manajemen K3 OHSAS 1800 Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau referensi bagi perusahaan dalam menentukan sasaran sistem manajemen K3. METODOLOGI Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar Gambar tersebut menunjukkan bahwa kerangka sasaran sistem manajemen K3 mencakup 3 hal yaitu perspektif, sasaran dan indikator pada setiap sasaran. Kerangka sasaran sistem manajemen disusun berdasarkan persyaratan OHSAS dan praktek pengukuran kinerja sasaran sistem manajemen K3 yang baik. Identifikasi terhadap praktek pengukuran kinerja sasaran sistem manajemen K3 yang baik tersebut dilakukan dengan studi literatur. Praktek pengukuran kinerja sasaran sistem manajemen K3 yang baik Kerangka sasaran sistem manajemen K3 (perspektif, sasaran, indikator) Persyaratan OHSAS Gambar Kerangka Pemikiran Penelitian Tahapan Penelitian Langkah-langkah pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Langkah pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis terhadap persyaratan OHSAS 1800 Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi apa saja persyaratan yang terdapat dalam OHSAS terkait penentuan sasaran sistem manajemen K3. Langkah yang kedua identifikasi praktek-praktek pengukuran kinerja terkait sasaran sistem manajemen K3 yang dilakukan dengan studi literatur terhadap hasil penelitian terkait K3. Langkah yang ketiga adalah formulasi perspektif kerangka sasaran sistem manajemen K3. Formulasi perspektif ini bertujuan untuk merumuskan sasaran dan indikator pada setiap perspektif. Langkah yang terakhir adalah formulasi sasaran sistem manajemen K3 yang terdiri atas perspektif, sasaran dan indikator pada setiap sasaran. 300

4 Analisis Persyaratan OHSAS Studi literatur praktek-praktek pengukuran kinerja sasaran sistem manajemen K3 yang baik Formulasi perspektif Formulasi sasaran dan indikator Gambar 2. Langka-langkah Penelitian Pengumpulan dan Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode desk study dimana data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain persyaratan standar OHSAS dan literatur hasil penelitian terkait pengukuran kinerja. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Persyaratan OHSAS Terkait Sasaran Sistem Manajemen K3 OHSAS merupakan standar internasional terkait sistem manajemen K3. Persyaratan yang terdapat OHSAS dimaksudkan agar organisasi mampu mengendalikan resiko-resiko terkait K3 dan meningkatkan kinerja organisasi [6]. Secara umum, terdapat 6 klausul dalam menjalankan Sistem Manajemen K3 OHSAS yaitu 1) persyaratan umum, 2) kebijakan K3, 3) perencanaan, 4) penerapan dan operasi, 5) pemeriksaan dan 6) tinjauan manajemen. Pada klausul perencanaan OHSAS terdiri dari beberapa klausul meliputi identifikasi terhadap bahaya, penilaian resiko dan penetapan pengendalian, identifikasi terhadap peraturan perundangan dan persyartan lain terkait K3, dan penetapan sasaran dan program. Sedangkan dalam klausul penerapan dan operasi OHSAS terdiri atas beberapa tahapan meliputi pembagian terkait sumberdaya, peran, tanggung jawab, akuntabilitas dan wewenang, sosialisasi terkait kompetensi, pelatihan dan kepedulian, melakukan komunikasi, partisipasi dan konsultasi, melakukan dokumentasi serta kontrol dokumentasi, pengendalian operasional dan yang terakhir kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap kemungkinan adanya keadaan darurat. Terkait persyaratan dalam penetapan sasaran sistem manajemen K3, persyaratan terkait sasaran sistem manajemen K3 bersifat umum dan tidak terperinci. Dalam OHSAS klausul disebutkan bahwa sasaran sistem manajemen K3 harus terukur dan konsisten dengan kebijakan K3 serta memenuhi peraturan perundangan yang relevan dan persyaratan lainnya. Dalam pembuatan sasaran tersebut, organisasi harus mempertimbangkan aspek teknologi, aspek keuangan, persyaratan operasional dan bisnis, dan pandangan-pandangan dari pihak-pihak lain yang terkait. Formulasi Perspektif Sasaran Sistem Manajemen K3 berdasarkan OHSAS OHSAS tidak menentukan apa-apa yang harus dilakukan organisasi dalam membuat sasaran sistem manajemen K3 secara terperinci. Karena dalam OHSAS tidak menentukan bagaimana dan perspektif apa saja yang digunakanan dalam menentukan sasaran sistem manajemen K3, maka dalam pembuatan kerangka sasaran sistem manajemen K3 dalam penelitian ini menggunakan dan mengacu pada beberapa perspektif. Perspektif yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi 4 perspektif pengukuran kinerja balanced scorecard. Pemilihan balanced scorecard tersebut didasari oleh beberapa alasan, diantaranya balanced scorecard 301

5 merupakan salah satu kerangka kerja pengukuran kinerja yang paling banyak digunakan [7], perspektif balanced scorecard meliputi aspek finansial dan non finansial, dan balanced scorecard telah banyak digunakan oleh perusahaan dan berhasil meningkatkan kinerja perusahaan [1]. Empat perspektif balanced scorecard yang diadaptasi dalam perspektif sasaran sistem manajemen K3 dapat dilihat pada Gambar 3. Perspektif pertama adalah perspektif finansial. Perspektif finansial tersebut mengarahkan perusahaan pada kapabilitas pengontrolan kerugian terkait K3. Perspektif kedua adalah perspektif pekerja. Perspektif ini mengarahkan perusahaan untuk memantau aspek-aspek yang berhubungan dengan pekerja terkait K3. Perspektif yang ketiga adalah proses bisnis internal. Perspektif ini mengarahkan perusahaan pada kapabilitas penekanan angka kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja dan penekanan terhadap jumlah pekerja yang sakit karena lingkungan yang tidak sehat di tempat kerja. Perspektif yang keempat adalah pertumbuhan dan pembelajaran. Perspektif ini mengarahkan perusahaan dalam upaya peningkatan kualitas SDM serta peningkatan jumlah sarana prasarana perusahaan terkait system manajemen K3 sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Perspektif Finansial Perspektif Pekerja SASARAN SISTEM MANAJEMEN K3 Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pertumbuhan dan pembelajaran Gambar 3. Perspektif sasaran sistem manajemen K3 Formulasi Sasaran Sistem Manajemen K3 dan Indikatornya Kerangka sasaran sistem manajemen K3 yang diajukan dalam penelitian ini terdiri atas komponen perspektif, sasaran dan indikator. Setelah diidentifikasi 4 perspektif sasaran system manajemen K3, kemudian dilakukan identifikasi terhadap sasaran dan indikator pada setiap perspektif. Lebih lanjut, hasil identifikasi sasaran dan indikator sasaran sistem manajemen K3 dapat dilihat pada tabel Tabel Sasaran dan Indikator Sistem Manajemen K3 Sasaran Indikator Ukuran Perspektif Finansial Penurunan tingkat kerugian terkait K3 Perspektif Pekerja Peningkatan kepuasan pekerja terkait aspek K3 organisasi Jumlah kerugian akibat kecelakaan kerja Jumlah kerugian akibat kesehatan kerja Tingkat kepuasan pekerja terkait aspek K3 di organisasi Rp Rp 2. Peningkatan kesadaran pekerja terkait pentingnya pelaksanaan Sistem Manajemen K3 Tingkat kesadaran pekerja terkait pelaksanaan K3 Perspektif Proses Bisnis Internal 302

6 2. 3. Penurunan jumlah masalah terkait K3 Peningkatan efektivitas penanganan resiko K3 Peningkatan kepatuhan terhadap Sistem Manajemen K3 berdasarkan OHSAS Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran 2. Peningkatan kompetensi SDM terkait K3 Peningkatan sarana dan prasarana K3 Jumlah kecelakaan kerja Jumlah karyawan sakit Waktu respon penanganan terhadap resiko yang teridentifikasi Jumlah presentase resiko yang ditangani dibanding resiko yang teridentifikasi Frekuensi identifikasi resiko K3 Jumlah temuan audit internal dan audit eksternal terhadap kepatuhan peraturan K3 Jumlah temuan ketidakpatuhan peraturan K3 yang tertangani Tingkat kesenjangan antara standar kompetensi pegawai terkait K3 dengan kompetensi pegawai Jumlah pelatihan terkait K3 Tingkat kesenjangan antara standar sarana dan prasarana K3 Jumlah pengadaan sarana dan prasarana K3 Kali Orang hari Hari % Kali Buah Buah Kali Paket Pembahasan Penelitian ini berusaha mengajukan kerangka sasaran sistem manajemen K3 yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perusahaan atau organisasi dalam penentuan sasaran sistem manajemen K3 perusahaan terkait. Kerangka ini terdiri dari 4 perspektif yang diadaptasi dari 4 perspektif balanced scorecard. Empat perspektif tersebut meliputi perspektif finansial, perspektif pekerja, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Perspektif pertama adalah perspektif finansial. Terdiri dari 1 sasaran dengan 2 indikator. Sasarannya adalah penurunan kerugian terkait K3. Indikator sasaran yang pertama adalah jumlah kerugian akibat kecelakaan kerja. Jumlah kerugian akibat kecelakaan merupakan kerugian yang disebabkan adanya pekerja yang mengalami kecelakaan kerja di lingkungan kerja. Biaya tersebut dapat berupa biaya langsung dan tak langsung. Biaya langsung merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses penanganan kecelakaan atau biaya yang terkait dengan pengobatan pekerja. Biaya tak langsung merupakan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat dari tidak masuknya pekerja terkait, termasuk biaya overtime pekerja lain yang menggantikan tugas atau pekerjaan pekerja terkait. Indikator yang kedua adalah jumlah kerugian akibat kesehatan kerja. Jumlah kerugian akibat kesehatan kerja merupakan kerugian yang ditanggung perusahaan yang diakibatkan oleh ketidakhadiran pekerja karena sakit. Perspektif yang kedua adalah perspektif pekerja. Terdiri dari 2 sasaran dengan masingmasing satu indikator. Sasaran yang pertama adalah peningkatan kepuasan pekerja terkait aspek K3 dalam organisasi dengan indikatornya tingkat kepuasan pekerja terkait aspek K3 di organisasi. Sedangkan sasaran yang kedua adalah peningkatan kesadaran pekerja terkait pentingnya pelaksanaan Sistem Manajemen K3 dengan indikatornya adalah tingkat kesadaran pekerja terkait pelaksanaan K3. Satuan dari kedua indikator tersebut adalah indeks. Perspektif yang ketiga adalah proses bisnis internal. Terdiri dari 3 sasaran dengan 7 indikator. Sasaran yang pertama adalah penurunan jumlah masalah terkait K3. Sasaran ini merupakan sasaran utama yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam melaksanakan sistem manajemen K3. Indikator dari sasaran tersebut ada 2. Indikator yang pertama adalah jumlah karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. Dan indikator yang kedua adalah jumlah karyawan yang tidak masuk karena sakit. Sasaran yang kedua adalah peningkatan efektivitas penanganan 303

7 resiko K3. Indikatornya ada 3. Indikator yang pertama adalah waktu respon penanganan terhadap resiko yang teridentifikasi dengan satuan hari. Indikator yang kedua adalah jumlah presentase resiko yang ditangani dibanding resiko yang teridentifikasi dengan satuan presentase (%). Indikator yang ketiga adalah frekuensi identifikasi resiko K3. Sasaran yang ketiga adalah peningkatan kepatuhan terhadap Sistem Manajemen K3 berdasarkan OHSAS 1800 Indikatornya ada 2 yaitu jumlah temuan audit internal dan audit eksternal terhadap kepatuhan peraturan K3 dan jumlah temuan ketidakpatuhan peraturan K3 yang tertangani. Perspektif yang keempat adalah perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Terdiri dari 2 sasaran dengan masing-masing 2 indikator. Sasaran yang pertama adalah peningkatan kompetensi SDM terkait K3. Indikatornya ada 2 yaitu tingkat kesenjangan antara standar kompetensi pegawai terkait K3 dengan kompetensi pegawai dengan satuan indeks dan Jumlah pelatihan terkait K3. Sasaran yang kedua adalah peningkatan sarana dan prasarana K3. Indikatornya ada 2 yaitu tingkat kesenjangan antara standar sarana dan prasarana K3 dengan satuan indeks dan Jumlah pengadaan sarana dan prasarana K3. KESIMPULAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang fundamental dan harus dilaksanakan secara optimal oleh perusahaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengoptimalkan pelaksanaan K3 tersebut adalah dengan menerapkan OHSAS 1800 Dalam menerapkan OHSAS 18001, perusahaan disyaratkan untuk menetapkan sasaran Sistem Manajemen K3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kerangka sasaran sistem manajemen K3 OHSAS yang dapat digunakan sebagai acuan atau referensi bagi perusahaan dalam menentukan sasaran sistem manajemen K3 dalam perusahaannya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti telah mengembangkan sebuah kerangka sasaran sistem manajemen K3 berdasarkan OHSAS 1800 Kerangka ini terdiri dari 4 perspektif yaitu perspektif finansial, pekerja, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Sasaran yang dibangun terdiri dari 8 sasaran dengan total indikator sasaran sistem manajemen K3 sebanyak 15 indikator. DAFTAR PUSTAKA [1]. J. Abad, E. Lafuente, and, J. Vilajosana, An assessment of the OHSAS certification process: Objective drivers and consequences on safety performance and labour productivity, international journal of safety science (2013), Vol 60, Hal [2]. M. Battaglia, E. Passetti, and M. Frey, Occupational health and safety management in municipal waste companies: A note on the Italian sector, international journal of safety science (2015), Vol 72, Hal [3]. C. Haslam, J. O Hara, A. Kazi, R. Twumasi and R. Haslam, Proactive occupational safety and health management: Promoting good health and good business, international journal of safety science (2013). [4]. Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi, Tipe Kecelakaan Kerja di Indonesia Menurut Provinsi Triwulan IV Tahun 2014, Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia (2015). [5]. L. Granerud, and R. S. Rocha, Organisational learning and continuous improvement of health and safety in certified manufacturers, international journal of safety science (2011), Vol 49, Hal [6]. OHSAS 18001:2007, Occupational Health and Safety Management Systems Requirements (2007). [7]. A. Tung, K. Baird, And H.P. Schoch, Factors influencing the effectiveness of performance measurement systems, International Journal of Operations & Production Management (2011), Vol, 31 No.12, Hal [8]. P.R. Niven, Balanced Scorecard Step by step for government and non profit agencies, second esition, John Wiley & Sons, Inc. (2008). 304

PERUMUSAN KERANGKA SASARAN MUTU PENELITI DAN KELOMPOK PENELITIAN DALAM RANGKA PENERAPAN ISO 9001 DI PUSAT PENELITIAN X

PERUMUSAN KERANGKA SASARAN MUTU PENELITI DAN KELOMPOK PENELITIAN DALAM RANGKA PENERAPAN ISO 9001 DI PUSAT PENELITIAN X PERUMUSAN KERANGKA SASARAN MUTU PENELITI DAN KELOMPOK PENELITIAN DALAM RANGKA PENERAPAN ISO 9001 DI PUSAT PENELITIAN X Sih Damayanti dan Tri Rakhmawati 1 Abstrak Penyusunan sasaran mutu merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Hasil penilaian awal terhadap SMK3 di CV Roda Jati menunjukkan bahwa dari 25 klausul yang disyaratkan oleh OHSAS 18001:2007, hanya ada 4 klausul yang dapat

Lebih terperinci

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective.

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective. ABSTRACT To the face a revolutionary transformation in information age competition, a method of performance measurement that can accurately and comprehensively assess the company's performance is essentially

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, ABSTRAK Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Model pengukuran yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. ABSTRAK (Irene Biringkanae), Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Tana Toraja, (Pembimbing I:Drs. H.Abdul Latif,M.Si,Ak,. Pembimbing

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya

Lebih terperinci

ABSTRACT ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT USING BALANCED SCORECARD CONCEPT CASE STUDY AT PT. DIRGANTARA INDONESIA

ABSTRACT ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT USING BALANCED SCORECARD CONCEPT CASE STUDY AT PT. DIRGANTARA INDONESIA ABSTRACT ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT USING BALANCED SCORECARD CONCEPT CASE STUDY AT PT. DIRGANTARA INDONESIA The company currently requires a measuring device that can measure the performance

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: balanced scorecard, company performance effectiveness, strategic objectives, and grand strategic. vii

ABSTRACT. Keywords: balanced scorecard, company performance effectiveness, strategic objectives, and grand strategic. vii ABSTRACT To deal with more and more competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance, in this case, the methods that can

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In the face of increasingly competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance. In this case, the method can be used

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI.

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI. ABSTRAK Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah yang bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah. Kesuksesan

Lebih terperinci

PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009

PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009 PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009 L.Kwin Pudjiastuti, Syahrir,Untara, Sri widayati*) ABSTRAK PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan antar kontraktor untuk memenangkan tender proyek semakin ketat, sehingga perlu adanya daya bersaing yang unggul. Perusahaan kontraktor swasta sedikit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan sistem pengukuran implementasi OHSAS 18001 dan uji coba penggunaan sistem tersebut untuk mengukur kinerja di PT. Trakindo Utama Cabang

Lebih terperinci

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis 14 Pada era industrialisasi seperti sekarang ini, persaingan menuntut perusahaan untuk memanfaatkan serta mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI ASPEK ERGONOMI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI ASPEK ERGONOMI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN THESIS TI 092327 PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI ASPEK ERGONOMI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Study Case : PT. PAL INDONESIA) ASRI DWI PUSPITA 2508202204 DOSEN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced scorecard has a privilege in terms of coverage measurement is more comprehensive because it covers four perspectives. The first perspective is the financial perspective (financial perspective),

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this thesis are to test and prove that good performance of Horison Hotel Bandung if applying the concept of Balanced Scorecard. The research method used by the author is descriptive

Lebih terperinci

PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017

PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017 PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017 Objektif Pembelajaran (Learning Objectives) Mahasiswa bisa: Menjelaskan mengapa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Balanced Scorecard adalah mengukur kinerja organisasi dari empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Lebih terperinci

PENGUKURAN BALANCED SCORECARD DI PERUSAHAAN PERDAGANGAN SUKU CADANG MESIN OLEH VEBBY TJONG

PENGUKURAN BALANCED SCORECARD DI PERUSAHAAN PERDAGANGAN SUKU CADANG MESIN OLEH VEBBY TJONG PENGUKURAN BALANCED SCORECARD DI PERUSAHAAN PERDAGANGAN SUKU CADANG MESIN OLEH VEBBY TJONG 3203010189 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016 PENGUKURAN BALANCED

Lebih terperinci

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur Strategi t & Pengukuran Manajemen Pengetahuan Apa yang bisa diukur Apa yang bisa diukur tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur 1 Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai

Lebih terperinci

ANTISIPASI INDUSTRI DALAM MERESPON PUBLIKASI ISO TAHUN 2018

ANTISIPASI INDUSTRI DALAM MERESPON PUBLIKASI ISO TAHUN 2018 ANTISIPASI INDUSTRI DALAM MERESPON PUBLIKASI ISO 45001 TAHUN 2018 Masjuli 1, Hanifah Handayani 1, Suminto 2 1 Akamigas Balongan Indramayu; 2 Badan Standardisasi Nasional (BSN) masjuli565@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3 Materi #3 TIN211 - Keselamatan & Kesehatan Kerja Industri Sistem Manajemen K3 2 PERMENAKER 05/Men/1996 PP No. 50 Tahun 2012 SMK3 Dikembangkan oleh Indonesia OHSAS 18000 Diterbitkan atas kerjasama organisasiorganisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin meningkatnya proses globalisasi ekonomi yang melanda dunia saat ini, telah banyak menimbulkan perdagangan internasional yang bebas dan pada

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) Sistem suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur Manajemen suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

FARISA HARDHIYANI B

FARISA HARDHIYANI B ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali dan RSUD Kota Semarang) Diajukan Untuk Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK JANGKA PANJANG (STUDI KASUS PADA GREEN HOUSE PROPERTY BANDUNG) Sistem manajemen strategis telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN BALANCED SCORECARD PADA PT. BPR NBP SETIA BUDI OLEH. Pasca Aprilani Sihombing

SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN BALANCED SCORECARD PADA PT. BPR NBP SETIA BUDI OLEH. Pasca Aprilani Sihombing SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN BALANCED SCORECARD PADA PT. BPR NBP SETIA BUDI OLEH Pasca Aprilani Sihombing 100523036 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan manajemen.

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan manajemen. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penerapan peraturan yang tepat dalam suatu organisasi dapat menentukan keberhasilan atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan manajemen. Pemerintah, dalam

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian kali ini ditujukan untuk membantu pihak manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dalam membuat suatu rencana strategi yang lebih

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management dengan siklus PDCA (Plan Do Check Action)

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management dengan siklus PDCA (Plan Do Check Action) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dan organisasi pada umumnya menginginkan kualitas terbaik bagi pelanggannya, baik itu dalam bisnis manufaktur ataupun jasa. Berbagai macam alat atau metode

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PELAYARAN TARUNA KUSAN

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PELAYARAN TARUNA KUSAN PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PELAYARAN TARUNA KUSAN OLEH: NOVITA FLORENSIA 3203007182 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013 i

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015 Selama bertahun-tahun, ISO menerbitkan banyak standar sistem manajemen dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Beberapa standar sistem manajemen dengan struktur yang berbeda terkadang sulit bagi Organisasi

Lebih terperinci

Jurnal UNIERA Volume 3 Nomor 1; ISSN Balanced Scorecard (Bsc): Tools Strategis Pengukuran Masa Depan. John F. Sonoto 1.

Jurnal UNIERA Volume 3 Nomor 1; ISSN Balanced Scorecard (Bsc): Tools Strategis Pengukuran Masa Depan. John F. Sonoto 1. Balanced Scorecard (Bsc): Tools Strategis Pengukuran Masa Depan John F. Sonoto 1 asonoto@yahoo.com Abstract This article aims to organizations that want to show measuring corporate performance is too focused

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ISO (International Organization for Standardization) ISO (International Organization for Standardization) merupakan pengembang standard internasional terbesar di dunia. Standard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi setiap organisasi harus siap mengikuti perubahan agar tidak tertinggal dan dapat bersaing, salah satunya adalah dengan peningkatan kualitas.

Lebih terperinci

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

Bab IV ANALISIS DAN HASIL Bab IV ANALISIS DAN HASIL 4.1 Efektifitas dan Efisiensi Penilaian Kinerja Suatu kinerja dikatakan efektif bila dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat atau lebih cepat dari perkiraan target penyelesaian

Lebih terperinci

JAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN

JAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN JAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN Syahrudin PSJMN-BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, GD71, Lt.2,Cisauk, Tangerang Abstrak Jaminan Mutu untuk Persiapan Pembangunan PLTN. Standar sistem manajemen terus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak di bidang engineering, pembelian dan jasa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak di bidang engineering, pembelian dan jasa untuk 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Solid Energi Internasional telah berdiri sejak tahun 2007 sebagai perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, teknologi merupakan suatu kebutuhan yang penting untuk melengkapi proses bisnis yang ada di perusahaan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan perusahaan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Aspek sumber daya manusia (SDM) masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi seperti saat ini yang telah terjadi pergeseran

Lebih terperinci

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA Iwan Kurniawan Hadianto, Patdono Suwignjo Program Studi Magister Bidang Keahlian Manajemen Operasional Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan 1. Identifikasi faktor-faktor yang dibutuhkan untuk perancangan SMK3 didapat berdasarkan analisis poinpoin PP RI no 50 Tahun 2012 yang belum terpenuhi pada saat

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 OHSAS 18001:2007

LAMPIRAN 1 OHSAS 18001:2007 LAMPIRAN 1 OHSAS 18001:2007 L1-1 2.1 Persyaratan OHSAS 18001 : 2007 OHSAS 18001: 2007 terdapat empat klausul, klausul pertama berisi tentang ruang lingkup, klausul kedua berisi referensi publikasi, klausul

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Balanced Scorecard, Corporate Performance.

ABSTRACT. Keywords : Balanced Scorecard, Corporate Performance. ABSTRACT PT. Pindad as company owned by Indonesian goverment made a response on development of company performance measures paradigm. It began with company re-structure policy in 1999, management and principals

Lebih terperinci

AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS 18001 PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG Oleh : Saladdin Wirawan Effendy Email : uibila360@gmail.com Dosen STIM AMKOP Palembang ABSTRACT Kayuagung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang bisa mengelola, mempertahankan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang bisa mengelola, mempertahankan dan mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menghadapi persaingan global, selain harus memiliki kondisi keuangan yang baik, perusahaan juga harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

Lebih terperinci

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value. Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan mengenai SMK3 telah banyak dilakukan sebelum pembuatan penelitian ini. Sejumlah penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA JURNAL AKUNIDA ISSN 24423033 Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 9 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA ANALYSIS OF PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat melindungi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN -33- BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah. Pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan atau langkah studi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengelola bisnis menjadi lebih profesional. Perkembangan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... i LEMBAR JUDUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI TUGAS AKHIR... iv LEMBAR PERNYATAAN... v ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun

RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun 2010-2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM Jalan Prabu Rangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram Telp. (0370)

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT BANTU PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS HOTEL MERCURE) OLEH : ERNEST YUWONO ABADI

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT BANTU PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS HOTEL MERCURE) OLEH : ERNEST YUWONO ABADI BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT BANTU PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS HOTEL MERCURE) OLEH : ERNEST YUWONO ABADI 3203011136 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal ABSTRAK Dalam era globalisasi seperti sekarang ini perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk maupun jasa yang berkualitas tinggi dengan harga rendah, pemberian pelayanan yang berkualitas dan

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, - 1 - RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA KONTRAKTOR BERSERTIFIKASI OHSAS 18001

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA KONTRAKTOR BERSERTIFIKASI OHSAS 18001 SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA KONTRAKTOR BERSERTIFIKASI OHSAS 18001 BILLY GRATIA ARYA PUTERA NPM : 2013410169 PEMBIMBING: Yohanes Lim Dwi Adianto,

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci : COBIT, Pengelolaan Teknologi Informasi, Audit Teknologi Informasi, Maturity Models, Tingkat Kecukupan Kontrol.

ABSTRAKSI. Kata Kunci : COBIT, Pengelolaan Teknologi Informasi, Audit Teknologi Informasi, Maturity Models, Tingkat Kecukupan Kontrol. ABSTRAKSI Pengelolaan teknologi informasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan saat ini masih kurang terarah dan kurang terstruktur. Pengelolaan yang terarah dan terstruktur dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. PAL INDONESIA

PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. PAL INDONESIA PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. PAL INDONESIA Asri Dwi Puspita, Sri Gunani Partiwi, Arief Rahman Manajemen Kinerja Strategies, Program Pasca Sarjana

Lebih terperinci

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Performa (2014) Vol. 13, No.1: 1-6 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Febrinata *1), Murman Budijanto 2), dan Irwan Iftadi

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 Damar Rivaldi Zulkarnaen 1, Rizki Wahyudi 2, dan Andik Wijanarko 3 Program Studi Sistem Informasi 1,2 Program

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Various weaknesses of traditional management systems to encourage management to use a strategic management system, namely the balanced scorecard. Balanced scorecard is a score card that is used

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk pencapaian suatu target tertentu. Sehingga pengukuran kinerja merupakan salah satu

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ

TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : WARDIYONO Nim : 4160411-047

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Sistem Manajemen K3

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Sistem Manajemen K3 1 Sistem Manajemen K3 2 PERMENAKER 05/Men/1996 PP No. 50 Tahun 2012 SMK3 Dikembangkan oleh Indonesia OHSAS 18000 Diterbitkan atas kerjasama organisasiorganisasi dunia 6623 - Taufiqur Rachman 1 Standar

Lebih terperinci

1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya,

1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, Nama : Johanes Susanto NIM : 2021-21-046 Tugas online 2 1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani,

Lebih terperinci

STRATEGI ORGANISASI IKA RUHANA

STRATEGI ORGANISASI IKA RUHANA STRATEGI ORGANISASI IKA RUHANA PENGERTIAN (Chandler Jr) Penetapan tujuan-tujuan dan sasaransasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana

Lebih terperinci