BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Sudirman Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ISO (International Organization for Standardization) ISO (International Organization for Standardization) merupakan pengembang standard internasional terbesar di dunia. Standard internasional memberikan panduan untuk spesifikasi produk, jasa, panduan praktis yang membantu industri lebih efisien dan efektif. Sejarah ISO dimulai pada tahun 1946 ketika delegasi dari 25 negara bertemu di Institut Teknik Sipil di London, UK dan memutuskan untuk membuat organisasi internasional baru untuk memfasilitasi Koordinasi dan penyatuan standard industri internasional. Pada bulan Februari 1947, Organisasi ISO secara resmi mulai beroperasi. Karena 'International Organization for Standardization' mempunyai beberapa akronim yang berbeda dari beberapa bahasa (IOS dalam bahasa inggris, OIN dalam bahasa Perancis), para pendiri organisasi memutuskan untuk memberikan nama yang singkat yaitu ISO yang berasal dari kata isos dalam bahasa Yunani yang berarti sama. 6
2 Saat ini, ISO mempunyai anggota di 164 negara dan 3335 badan teknis yang menangani pengembangan standard. Lebih dari 19,000 standar internasional telah diterbitkan yang meliputi semua aspek pada teknologi dan manufaktur.( 2.2 Standar Sistem Manajemen Sistem manajemen merupakan sekumpulan prosedur di dalam organisasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. (www. iso.org). ISO memiliki sejumlah standar manajemen yang masing masing memiliki fokus yang berbeda terhadap isu-isu di dalam bisnis global. Standar sistem manajemen yang telah dikenal luas dan diimplementasikan dibanyak organisasi adalah standar sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan Standar Sistem Manajemen lingkungan ISO Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan sistem manajemen yang efektif adalah Efisiensi dalam penggunaan sumber daya Memperbaiki Manajemen resiko (risk management) Meningkatkan kepuasan pelanggan ISO Standard Sistem manajemen didasarkan pada prinsip perbaikan yang berkelanjutan (continual improvement). Organisasi atau perusahaan melakukan penilaian terhadap kondisi saat ini, menetapkan sasaran, membuat kebijakan kemudian melakukan pengukuran terhadap hasil. 7
3 2.2.1 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 Menurut Gaspersz (2001), Sistem manajemen mutu (Quality Management System) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Standar ISO 9001 merupakan kumpulan persyaratan untuk sistem manajemen mutu dan merupakan satu-satunya standar dalam keluarga ISO 9000 yang dapat disertifikasi meskipun sertfikasi bukan merupakan suatu persyaratan. Standard ini dapat digunakan oleh organisasi baik besar maupun kecil. Ada 8 Prinsip yang melandasi implementasi sistem manajemen mutu yang dikenal dengan 8 Prinsip Sistem Manajemen Mutu yaitu 1. Fokus pada pelanggan 2. Kepemimpinan yang berorientasi pada mutu 3. Keterlibatan segenap karyawan 4. Pendekatan pada proses 5. Pendekatan berbasis fakta untuk mengambil keputusan 6. Pendekatan sistem 7. Spirit untuk melakukan perbaikan terus menerus 8. Hubungan yang produktif dengan pemasok. 8
4 Di dalam dokumen persyaratan ISO 9001 versi terbaru (ISO 9001: 2008) terdapat 5 klausa persyaratan penerapan sistem manajemen mutu yaitu sebagai berikut: 4.0 Sistem Manajemen Mutu-Persyaratan 5.0 Tanggung Jawab Manajemen 6.0 Manajemen sumber daya 7.0 Realisasi produk 8.0 Pengukuran analis dan peningkatan Model suatu sistem manajemen mutu ditunjukan dalam gambar 2.1 yang menggambarkan hubungan-hubungan yang dijelaskan di dalam klausa 4 sampai dengan klausa 8. Gambar 2.1 Model Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan Proses 9
5 Penerapan ISO 9001:2008 membutuhkan sekumpulan dokumen yang harus dibuat untuk diikuti dan diaudit nantinya. Tabel 2.1 berikut ini berisi persyaratan minimum dokumentasi yang harus ada di dalam penerapan sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2008. Tabel 2.1 Persyaratan minimum dokumentasi SMM ISO 9001:2008 No Klausul Prosedur Wajib Klausul Rekaman/Catatan Wajib Pengendalian Dokumen Tinjauan Manajemen Pengendalian Catatan Mutu Kemampuan, Kesadaran dan Pelatihan Audit Mutu Internal 7.1 Perencanaan Realisasi Produk Pengendalian Produk tidak Sesuai Tinjauan Persyaratan yang berkaitan dengan produk Tindakan Perbaikan Masukan desain dan pengembangan Tindakan Pencegahan Tinjauan desain dan Pengembangan Verifikasi desain dan pengembangan Pengesahan desain dan pengembangan Pengendalian perubahan desain dan pengembangan Proses Pembelian Pengesahan proses untuk produksi dan penyediaan jasa Identifikasi dan mampu telusur Kepemilikan pelanggan Pengendalian sarana pemantauan da pengukuran Audit Internal Pemantauan dan pengukuran produk Pengendalian produk tidak sesuai Tindakan koreksi 10
6 Tindakan pencegahan Pengendalian dokumen Dokumen yang Wajib Tersedia Kebijakan Mutu Sasaran Mutu Rencana Mutu Struktur organisasi dan Job Deskripsi Sistem Manajemen Lingkungan ISO ISO adalah standar internasional yang dapat diterapkan oleh organisasi yang bermaksud untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan sistem manajemen lingkungan (ISO 14001, 2004). Standar yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1996 dan direvisi pada tahun 2004 ini merupakan hasil negosiasi pertemuan GATT di Uruguay dan konferensi lingkungan di Rio de Jenero pada tahun 1992 (Zeng, S.X et al, 2005). Standar tersebut disebut sebagai green standard karena memberikan persyaratanpersyaratan spesifik untuk sebuah sistem manajemen lingkungan yang komprehensif (Salman, 2009). Persyaratan-persyaratan di dalam ISO bersifat generik sehingga bisa diterapkan oleh semua perusahaan tanpa bergantung pada tipe, ukuran, dan jenis produk yang diberikan (ISO 14001, 2004). Sebagai sebuah standar generik, proses penerapan ISO pada suatu organisasi dapat berbeda dengan organisasi lainnya. Beberapa peneliti topik ini seperti Cascio (1998), Jackson (1997) and Gilbert and Gould (1998) setuju bahwa proses penerapan ISO secara umum adalah sebagai berikut (Balzarova, 2005): 11
7 1) Menentukan lingkup 2) Menentukan proses evaluasi baik evaluasi aspek dan dampak lingkungan maupun evaluasi peraturan perundangan 3) Mengumpulkan data 4) Membentuk tim lintas fungsi 5) Mengidentifikasi aspek 6) Mengidentifikasi dampak lingkungan 7) Mengevaluasi dampak lingkungan 8) Mencatat hasil 9) Memantau dan mengukur sistem 10) Mengevaluasi sistem secara berkala Di dalam dokumen persyaratan ISO versi terbaru (ISO 14001:2004) terdapat 6 klausul persyaratan penerapan sistem manajemen lingkungan yaitu 4.1 Persyaratan umum 4.2 Kebijakan Lingkungan 4.3 Perencanaan 4.4 Penerapan dan Operasional 4.5 Pemeriksaan 4.6 Tinjauan Manajemen Model suatu sistem manajemen lingkungan ditunjukan dalam gambar 2.2 yang menggambarkan hubungan-hubungan yang dijelaskan di dalam klausa 4.1 sampai dengan klausa
8 Gambar 2.2 Model Sistem Manajemen Lingkungan Persyaratan minimum dokumentasi yang harus ada di dalam penerapan sistem manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14001:2004 adalah sebagai berikut: 13
9 Tabel 2.2 Persyaratan minimum dokumentasi SML ISO 14001:2004 No Klausul Prosedur Wajib Klausul Rekaman/Catatan Wajib Aspek lingkungan Kompetensi, pelatihan dan kesadaran Persyaratan peraturan perundangan dan lainnya Pemantauan dan pengukuran Kompetensi pelatihan dan Evaluasi kepatuhan kesadaran Komunikasi Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan Pengendalian dokumen Audit Internal Pengendalian operasional 4.6 Tinjauan Manajemen Kesiapsiagaan & Tanggap darurat Pemantauan dan Pengukuran Evaluasi kepatuhan Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan Pengendalian rekaman Audit internal Dokumen yang Wajib Tersedia Kebijakan Lingkungan Tujuan, sasaran dan Program Job Deskripsi 2.3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS OHSAS diterbitkan pertama kali pada tahun 1999 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.yang dimaksudkan untuk mengelola aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3). OHSAS menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3 termasuk kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang diterapkan pada aktifitas organisasi dan mengenali adanya bahaya-bahaya yang timbul. 14
10 Standar tersebut dapat diterapkan pada setiap organisasi yang berkemauan untuk menghapuskan atau meminimalkan resiko bagi para karyawan dan pemegang kepentingan lainnya yang berhubungan langsung dengan resiko K3 menyertai aktifitas-aktifitas yang ada.. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk membuat dan menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan mengelola resiko di dalam keseshatan dan keselamatan kerja (OHSAS 18001:2007). Klausul persyaratan penerapan SMK3 pada OHSAS menyerupai klausul pada persyaratan ISO terdiri dari 6 klausul sebagai berikut: 4.1 Persyaratan umum 4.2 Kebijakan K3 4.3 Perencanaan 4.4 Penerapan dan Operasional 4.5 Pemeriksaan 4.6 Tinjauan Manajemen Model suatu sistem SMK3 ditunjukan dalam gambar 2.3 yang menggambarkan hubungan-hubungan yang dijelaskan di dalam klausa 4.1 sampai dengan klausa
11 Gambar 2.3 Model Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Persyaratan minimum dokumentasi yang harus ada di dalam penerapan sistem manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14001:2004 adalah sebagai berikut: Tabel 2.3 Persyaratan minimum dokumentasi SMK3 OHSAS 18001:2007 No Klausul Prosedur Wajib Klausul Rekaman/Catatan Wajib Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan kontrol Persyaratan peraturan perundangan dan lainnya Kompetensi pelatihan dan Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan kontrol Kompetensi, pelatihan dan kesadaran Pemantauan dan pengukuran kesadaran Komunikasi Evaluasi kepatuhan Partisipasi dan Konsultasi Investigasi Kecelakaan Pengendalian dokumen Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan Pengendalian operasional Audit Internal Kesiapsiagaan & Tanggap darurat Pemantauan dan 4.6 Tinjauan Manajemen 16
12 Pengukuran Evaluasi kepatuhan Investigasi Kecelakaan Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan Pengendalian catatan Audit internal Dokumen yang Wajib Tersedia Kebijakan K Sasaran/Tujuana dan Program Struktur organisasi dan Job Deskripsi Rencana Mutu 2.4 Sistem Manajemen Terintegrasi (Integrated Management System) Integrasi sistem manajemen adalah metode untuk menggabungkan 3 sistem manajemen (ISO 9001, ISO 4001 dan OHAS 18001) ke dalam satu sistem. Melalui integrasi sistem manajemen, organisasi akan menggabungkan semua bagian dan sub bagian yang ada di dalam masing-masing sistem manajemen dan menciptakan sistem manajemen terintegrasi. Ketika 3 sistem manajemen digabungkan, implementasi dan proses audit akan dilakukan sebagai unit tunggal. Dengan revisi dan edisi baru dari standar yang berbeda untuk sistem manajemen (ISO ISO dan OHSAS 18001) membuat sistem memiliki peningkatan jumlah persamaan. Revisi dan update tersebut juga ditujukan agar masing-masing sistem lebih compatible untuk tujuan integrasi sistem manajemen. Persamaan diantara 3 (tiga ) sistem manajemen tersebut meliputi komitmen manajemen puncak, dokumentasi dan pengendalian catatan, definisi kebijakan, prencanaan sasaran dan target, pelatihan karyawan, komunikasi, audit, pengendalian ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan, dan tinjauan manajemen (Tine Herreborg J dkk, 2004) 17
13 Standar ISO 9001, ISO dan OHSAS memiliki prinsip dasar yang umum yaitu perbaikan terus menerus berdasarkan siklus Deming (Plan-Do- Check-Act). Ketiga standar berbagi struktur yang sama, dan terdiri atas dasar siklus yang sama (Jonker dan Karapetrovic, 2004). Sistem dokumentasi, catatan, kebijakan, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,pengendalian operasional, komunikasi, verifikasi,audit, kesesuaian, perbaikan yang berkesinambungan dan pencegahan persyaratan khusus adalah umum untuk ketiga standar (Karapetrovic & Jonker, 2003). Beberapa peneliti telah mengemukakan berbagai metode integrasi. Wilkinson dan Dale (2002, dalam Zeng, S. X et al, 2005) menjelaskan pendekatan integrasi dengan dua cara dan level berbeda. Kedua pendekatan tersebut adalah menyatukan dokumentasi yang diminta oleh kedua standar dan menerapkan sistem dengan pendekatan Total Quality Management (Sik Sumeidi. IGM Yuda Bakti). Karapetrovic dan jonker (2003) mengembangkan model sistem yang terdiri dari (i) penetapan tujuan (ii) perencanaan dan desain sistem (iii) akusisi dan penyebaran sumber daya (iv) penerapan sistem (v) sistem evaluasi dan perbaikan. Pun and Hui (2002) mengajukan sebuah model proses yang terdiri dari tiga tahapan di dalam integrasi yaitu tahap perencanaan, tahap integrasi, dan tahap instalasi. (S.X Zeng dkk-2006) Metode integrasi selanjutnya adalah manajemen sistem terintegrasi berdasarkan struktur ISO yang diadopsi dari Bitish Standard (BS 8800). 18
14 Strategi penggabungan sudah terdapat didalam standar primer kunci, sebagai contoh adalah Anex B dari ISO yang menjelaskan hubungan antara ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004. Tabel A.1 dari OHSAS 18001:19999 memperlihatkan hubungan antara OHSAS 18001:19999, ISO14001:1996 (versi lama) dan ISO 9001:2000. Integration of quality, environmental and health and safety (QHSE) related management process Elementd of BS 8800/OHSAS based on ISO approach Integration of quality, environmental and health and safety (QHSE) related management process Evaluation QHSE information from audits as well as further planning and control processes Continual Improvement Initial Status Review Review of QHSE baseline condition Definition of QHSE action principles Policy Management review Control of the achievement of QHSE objectives, integrated system audit, implementation of quality, environmental, health & safety corrective measures Checking and Corrective Action Planning Implementation and Operation QHSE organization, training, communication, operation control, documentation Analysis of stake holder demands, planning of QHSE objective incl product & process features, imrpovement measures, Gambar 2.4 Persyaratan sistem manajemen terintegrasi berdasarkan struktur ISO
15 Meskipun terlihat mudah untuk mengintegrasikan dari sistem-sistem tersebut, namun sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan dengan hanya menggabungkan begitu saja elemen-elemen yang sama. Integrasi yang sejati (genuine integration) tidak hanya sekedar menggabungkan elemen-elemen umum menjadi satu sistem akan tetapi adalah bagaimana suatu organiasi dapat mendorong proses integrasi itu lebih jauh dengan cara melibatkan karyawan, proses review dan pendekatan sistem sehingga sistem tersebut benar-benar terintegrasi secara sistem dan terintegrasi penuh kedalam organisasi operasi bisnis. Sistem manajemen yang terintegrasi mempunyai beberapa kelebihan yaitu mengurangi beban kerja, mengurangi waktu sertifikasi, mengurangi biaya dan dokumentasi (Kadir arifin dkk, 2009). Menurut Tine hereborg J dkk, keuntungan dari manajemen sistem terintegrasi adalah - Meminimalkan dokumentasi dan catatan (paper work) - Mengurangi birokrasi dan kebingungan diantara standard - Penghematan biaya melalui optimasi waktu dan sumber daya yang digunakan untuk sistem - Menyederhanakan internal dan eksternal audit - Lebih fokus di dalam hubungan anta mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan menurut Low Sui Pheng dkk, manajemen sistem terintegrasi memiliki keuntungan dalam 4 dimensi yaitu (i) waktu (ii) biaya (iii)tenaga kerja (iv) pekerjaan administratif 20
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciPersyaratan Dokumentasi
Dokumentasi SMK3 Referensi: 6623 Taufiqur Rachman Rudi Suardi, 2005, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Edisi I, PPM, Jakarta (Halaman 55 68) 2013 Persyaratan Dokumentasi OHSAS 18001 Organisasi
Lebih terperinciDOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciISO Sistem Manajemen Lingkungan. MRY, Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB
ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan Apa itu SML? Suatu sistem untuk mengevaluasi resiko lingkungan sehingga dapat dikelola dengan cara yang konsisten. Prosesnya sistematis dan komprehensif, meliputi
Lebih terperinciPersyaratan Dokumentasi
Materi #7 TIN211 K3I Persyaratan Dokumentasi 2 OHSAS 18001 Permenaker 05 Organisasi harus menetapkan dan memelihara informasinya dengan media yang sesuai, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik, serta:
Lebih terperinciPENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN
PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO 14001 SECARA BERSAMAAN Sumito Abstrak ISO seri 9000 tentang sistem manajemen mutu pertama kali diterbitkan oleh organisasi standardisasi internasional (ISO) pada tahun
Lebih terperincipeningkatan kerangka kerja dan menggabungkan manajemen energi ke dalam sehari-hari
Standar ini didasarkan pada Plan-Do-Check-Act berkesinambungan peningkatan kerangka kerja dan menggabungkan manajemen energi ke dalam sehari-hari organisasi praktek. Rencanakan: melakukan tinjauan energi
Lebih terperinciISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi
Selamat Datang di Pelatihan IAPMO R&T Registration Services ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi QMS-100, Rev 1, dated 2/20/2015 1 Agenda Pengenalan Annex SL Perubahan ISO 9001 Ringkasan QMS-100,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciHARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015
Selama bertahun-tahun, ISO menerbitkan banyak standar sistem manajemen dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Beberapa standar sistem manajemen dengan struktur yang berbeda terkadang sulit bagi Organisasi
Lebih terperinciSistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS 1 SNI Standar Nasional Indonesia Dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) SNI SNI 19-14001 14001-1997: 1997: Sistem manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan dalam melakukan penelitian, batasan terhadap penelitian serta sistematika penulisan laporan
Lebih terperinciKEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI
KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI Kami PT Bening Tunggal Mandiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan berdasarkan aspek HSE. PT Bening Tunggal Mandiri
Lebih terperinciMANAJEMEN MUTU TERPADU
MANAJEMEN MUTU TERPADU DIKLAT TEKNIS PELAYANAN PRIMA TURWELIS Widyaiswara Madya Badikltda Jabar www.themegallery.com Nama : Dra. Turwelis, S.Pd Tempat/tgl Lahir : Bandung, 26 Pebruari 1964 Jabatan : Widyaiswara
Lebih terperinciPT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) Sistem suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur Manajemen suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
Lebih terperinciANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000
ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000 Hendang Setyo Rukmi Ambar Harsono Boga Kascaryanjati Teknik Industri Institut Teknologi Nasional hendang@itenas.ac.id
Lebih terperinciPengantarTeknikIndustri
LOGO Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret PengantarTeknikIndustri Pendahuluan Sistem Kualitas - 2 Dr. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. E-mail : ekop2003@yahoo.com atau eko@uns.ac.id HP atau WA :
Lebih terperinciISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT
ISO 14001 : Environmental Management System Lely Riawati, ST., MT Global Environmental Issues Environment Click to edit Master text styles Surrounding where an organization operates, including air, water,
Lebih terperinciZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran
Lebih terperinciKriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1)
ISO 9001: 2015 Dokumen Wajib Ruang Lingkup SMM (klausul 4.3) Kebijakan Mutu (klausul 5.2) Sasaran Mutu (klausul 6.2) Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) Untuk persyaratan dengan
Lebih terperinciUNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh
UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS Syamsir Abduh Sistem untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi melalui penetapan kebijakan dan sasaran mutu dan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Lebih terperinciLanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.
STANDARISASI (ISO) Sistem manajemen mutu yang berlaku secara internasional adalah ISO 9000 (The International Organization for Standardization) Tujuan ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh
Lebih terperinciAnalisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak
Analisis Sistem Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Farida Pulansari Teknik Industri FTI-UP Veteran Jawa Timur Abstrak Sertifikasi ISO 9000 mutlak
Lebih terperinciIntegrasi Sistem Manajemen. Ihda Taftazani
Integrasi Sistem Manajemen Ihda Taftazani Agenda Sistem Manajemen Perbandingan Aplikasi +/- Sistem Manajemen Contoh Sistem Manajemen SMK3 SMKP OHSAS 18000 ISRS version 7 API Q1 Sistem Manajemen yang dirilis
Lebih terperinciTL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN
TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN SIKLUS MANAJEMEN VISI (Cita-cita) MISI (Tujuan, Sasaran) KEBIJAKAN DAN STRATEGI ACTION Tindakan Perbaikan & Pencegahan PLAN (PERENCANAAN/ PERANCANGAN)
Lebih terperinciPengertian Sistem Manajemen K3 / OHSAS 18001
Pengertian Sistem Manajemen K3 / OHSAS 18001 OHSAS Occupational Health and Safety Assesment Series-18001 merupakan standar internasional untuk penerapan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja atau
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang CV. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi spareparts. Perusahaan ini menghasilkan produk seperti dies, mould,
Lebih terperinciPENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN Outline Bahasan Pendahuluan Akreditasi RS & ISO 9000 Penerapan Continual Improvement Penutup PENDAHULUAN Bagian 1
Lebih terperinciBAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan antar kontraktor untuk memenangkan tender proyek semakin ketat, sehingga perlu adanya daya bersaing yang unggul. Perusahaan kontraktor swasta sedikit
Lebih terperinciTraining and consulting services. Pendahuluan Quality Systems: s Strategy for the future ISO 9001:2015
Pendahuluan Quality Systems: s Strategy for the future ISO 9001:2015 1 Perubahan ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 Apa saja perubahan utama dari ISO 9001:2008 ke versi baru ISO 9001:2015? Masa transisi ISO
Lebih terperinciSISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN
SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN ISO 22000 ISO 14001 ISO 17025 OHSAS Budaya Kerja 5S/5R Budaya Kerja K3 Sistem Manajemen Halal ISO 9001 Konsumen/Masyarakat IMPLEMENTASI ISO 9001:
Lebih terperinciLampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA
Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100
Lebih terperinciAUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi
AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015 Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi Topik Konsep dasar Audit Mutu Internal Perencanaan dan Persiapan Audit Mutu Internal Pelaksanaan Audit Mutu Internal Pelaporan
Lebih terperinciManajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3)
by I. Hubert Widiastono 1 Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) Compiled by Corporate Safety Coordinator by I. Hubert Widiastono 2 Tujuan Memberikan informasi mengenai prinsip pelaksanaan Sistem
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system
KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang kegiatan-kegiatan yang ada. Dalam rangka mencapai visi dan misi tertentu, suatu perusahaan memiliki
Lebih terperinciSNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan BADAN STANDARDISASI NASIONAL
SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan BADAN STANDARDISASI NASIONAL /R 0/2017 Data Tindak Pidana Korupsi Sumber: Data KPK tahun 2004 s.d September 2017 Sumber: Databooks Kata Data Indonesia
Lebih terperinciKepemimpinan & Komitmen
Materi #4 TIN211 - Keselamatan & Kesehatan Kerja Industri Kepemimpinan & Komitmen 2 Dengan menyediakan sumber daya yang memadai. Perwujudan komitmen: Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan
Lebih terperinciPenjelasan dan Proses Sertifikasi ISO 14001
Penjelasan dan Proses Sertifikasi ISO 14001 Masyarakat dunia sudah semakin sadar akan isu lingkungan dan menuntut setiap organisasi serta korporasi untuk beroperasi secara hijau. Sertifikasi ISO 14001
Lebih terperinciModel Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001
Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001 ELEMEN ISO 14001 IMPLEMENTASI PENANGGUNG- 4.2. Kebijakan Lingkungan Mengevaluasi kebijakan SMM & SMK3 dan menyusun kebijakan lingkungan sesuai persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa merupakan karunia yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar dapat tetap menjadi
Lebih terperinciMIA APRIANTHY ( )
OLEH: I PUTU WIDHARMADI (122080050) ACHMAD ANWARUDIN (122080002) MIA APRIANTHY (122080076) KELOMPOK II PENDAHULUAN Seri ISO 9000 adalah suatu system terpadu untuk mengoptimalkan efektifitas mutu suatu
Lebih terperinciJ udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan
Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi
Lebih terperinciBAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management
BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management Total Quality Management (TQM) adalah suatu filosofi manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan secara keseluruhan dimana pendekatan manajemen
Lebih terperinciKOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN
Lebih terperinciISO Management System
Training and consulting SINTEGRAL Consulting ISO Management System Phone (021) 726 4126 Fax (021) 726 4127 Grand Wijaya Center Blok H 9 Jl. Wijaya II, Jakarta Selatan Email: info@sintegral.com www.sintegral.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas 2.1.1. Definisi Kualitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam blog yang ditulis oleh Rosianasfar (2013), kualitas berarti tingkat baik buruknya sesuatu, derajat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 1. Sistem Manajemen Mutu Saat ini lembaga pendidikan termasuk sekolah perlu mengembangkan sistem mutunya, agar dapat membuktikan
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENGELOLAAN K3 Melalui Pendekatan Sistem Manajemen Melibatkan seluruh aspek sumberdaya yang mempengaruhi K3 ditempat kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan bisnis semakin ketat dan mendorong perusahaan untuk memberikan yang lebih kepada pelanggannya daripada yang diberikan pesaing. Mutu
Lebih terperinciTulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..
Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Penyelenggaraan LPSE Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Republik Indonesia No.
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S. LANGKAH SMK3 TAHAPAN 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG INPUT 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup
Lebih terperinciISO Nur Hadi Wijaya
ISO 9001 Nur Hadi Wijaya ISO 9000 Pengertian ISO : The Internasional Organization for Standardization Standar Syarat dasar ISO 9000 Kalibrasi & Pengukuran Memegang peran utama ISO 9000 Sistem Manajemen
Lebih terperinciISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT
Lebih terperinciAUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciPENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas
1 PENGANTAR TIN420 Sistem Manajemen Kualitas Kontrak Perkuliahan 2 Kode Mata Kuliah : TIN-420 Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas Kelas/Seksi : 10 Kode Nama Dosen : 6623 Taufiqur Rachman E-mail
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dimasa yang akan datang (Rivai, 2004:35). Proses bisnis sumber daya manusia berkaitan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi, tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka organisasi/perusahaan itu
Lebih terperinciAdvance Internal Audit Lingkungan IEA/ 1/Rev-0/HSE-Division Copyrights, Sentral Sistem Feb 07
Menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungan perusahaan Menerapkan proses tersebut Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan lingkungan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik persaingan dengan kompetitor lokal maupun asing. Hal tersebut dapat dilihat dengan ada-nya
Lebih terperinciII. TI JAUA PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum)
5 II. TI JAUA PUSTAKA 2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum) Dalam UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa definisi dari kesehatan adalah keadaan sehat, baik
Lebih terperinciANTISIPASI INDUSTRI DALAM MERESPON PUBLIKASI ISO TAHUN 2018
ANTISIPASI INDUSTRI DALAM MERESPON PUBLIKASI ISO 45001 TAHUN 2018 Masjuli 1, Hanifah Handayani 1, Suminto 2 1 Akamigas Balongan Indramayu; 2 Badan Standardisasi Nasional (BSN) masjuli565@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 OHSAS 18001:2007
LAMPIRAN 1 OHSAS 18001:2007 L1-1 2.1 Persyaratan OHSAS 18001 : 2007 OHSAS 18001: 2007 terdapat empat klausul, klausul pertama berisi tentang ruang lingkup, klausul kedua berisi referensi publikasi, klausul
Lebih terperinciISO 1001 By: Ryan Torinaga
ISO 1001 By: Ryan Torinaga Daftar Isi Arti ISO Tujuan ISO 9001 Klausul ISO 9001 Kunci Penerapan ISO Cara Penerapan ISO Arti dari ISO Berarti Sama Badan standarisasi dunia Didirikan sejak tahun 1947 Terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan perkembangan
Lebih terperinciAUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG
AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS 18001 PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG Oleh : Saladdin Wirawan Effendy Email : uibila360@gmail.com Dosen STIM AMKOP Palembang ABSTRACT Kayuagung
Lebih terperinciAudit Internal Sistem Manajemen Lingkungan ISO
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SML DI KOTA SURABAYA Surabaya 20 JUNI 2013 Audit Internal Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 2004 Ir. M. Razif MM JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciBMD STREET CONSULTING ISO TRAINING SCHEDULE JANUARI DESEMBER 2012
BMD STREET CONSULTING ISO TRAINING SCHEDULE JANUARI DESEMBER 2012 No. TRAINING DATE VENUE FEE JANUARI 1 ISO 9001:2008 Awareness and Implementation 4-5 Jakarta Rp 3,000,000.00 2 Six Sigma 6&9 Jakarta Rp
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Diperlukan langkah-langkah penelitian yang baik agar tercapainya keberhasilan dalam melaksanakan suatu penelitian. Penelitian yang dilakukan harus menghasilkan
Lebih terperinci1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya,
Nama : Johanes Susanto NIM : 2021-21-046 Tugas online 2 1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat. Tiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan keunggulannya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical
Lebih terperinciBATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 163/KA/XII/2009 TENTANG PENETAPAN STANDAR BATAN TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN DAN PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN KEPALA BADAN TENAGA
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,
Lebih terperinciManual Mutu Daftar Revisi dan Daftar Isi BAB 1 BAB DAFTAR REVISI DOKUMEN. Revisi Tanggal. Uraian Revisi. Revisi BAB 2. Revisi.
No.MM.1-V7 1.1 /1.5 MR DIR 27 Agustus 2015 Manual Mutu Daftar dan Daftar Isi 1.1 DAFTAR REVISI DOKUMEN BAB 1 BAB 2 1 16 Juni 2011 Perubahan struktur, dari unit kerja Urusan Pengadaan menjadi UPT Pengadaan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Kualitas merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Definisi kualitas tersebut saat ini telah menjadi fokus utama bagi perusahaan untuk selalu
Lebih terperinci1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG
Mata Kuliah - 12 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup SMK3 3. Tinjau awal 4. Kebijakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi
I. KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi SMM ISO 9001:2000 terhadap penjaminan mutu kinerja sekolah yang dilaksanakan di
Lebih terperinciPT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI
PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA--05 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 01 JULI 2011 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : DOKUMEN KONTROL MANAJEMEN REPRESENTATIF
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2.1.1. Pengertian Mutu Menurut Hadiwiardjo & Wibisono (2000 : 17) mutu, sebagaimana yang diinterpretasikan oleh ISO 9000, merupakan perpaduan
Lebih terperinci5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
Lebih terperinciNaila Farhana, 2 Sri Widaningrum, 3 Heriyono Lalu 1, 2, 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
PERANCANGAN SOP MANAGEMENT REVIEW BERDASARKAN INTEGRASI ISO 900:05 (KLAUSUL 9.) DAN ISO 00:05 (KLAUSUL 9.) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE BENCHMARK DI CV XYZ Naila Farhana, Sri Widaningrum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. natural gas/lng) terbesar di dunia. Berdasarkan artikel pada Harian Kompas,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini adalah negara sebagai pengekspor gas alam cair (liquefied natural gas/lng) terbesar di dunia. Berdasarkan artikel pada Harian Kompas,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara
Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:
Lebih terperinciPENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI
PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI Budiman Kusumah Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract: To achieve and organize the organization need guidance and evaluation which
Lebih terperinci4 In 1 Integrasi Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS & SMK3
DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN...3 2. SISTEM MANAJEMEN...6 3. KONSEP PLAN DO CHECK ACT (PDCA)...11 4. PENDEKATAN PROSES...13 5. PETA BISNIS PROSES (BISNIS PROCESS MAP BPM)...17 6. DELAPAN PRINSIP MUTU...20
Lebih terperinciPT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Latar Belakang PP No. 50 Tahun 2012 PENGERTIAN PASAL 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah
Lebih terperinciManajemen Konstruksi
Manajemen Biodata Nama : Jadfan Sidqi Fidari Alamat : jln. Joyosuko Barat No. 61 Malang Tel : +62 81 333 100104 E L T : jadfansidqi@gmail.com, jadfan@ub.ac.id : jadfan.sidqi : @jadfansidqi Perencanaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Audit Operasinal 2.1.1 Pengertian Audit Operasional Audit operasional merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan untuk menilai efisiensi dan
Lebih terperinciKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Hand-out Industrial Safety Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tempat Kerja Produk/jasa Kualitas tinggi Biaya minimum Safety comes
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi
1 B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya peran pendidikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kian lama kian disadari. Merujuk kepada UUD 1945 hasil amandemen, seluruh komponen bangsa
Lebih terperinciKesesuaian Capability Maturity Model Integration Development V1.2 (CMMI Dev. V1.2) Terhadap ISO 9001
Kesesuaian Capability Maturity Model Integration Development V1.2 (CMMI Dev. V1.2) Terhadap ISO 9001 Waniwatining Astuti STMIK MDP Palembang wani@stmik-mdp.net Abstrak: Kesesuaian CMMI Development V1.2
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil suatu kesimpulan mengenai hasil dari
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Hasil penilaian awal terhadap SMK3 di CV Roda Jati menunjukkan bahwa dari 25 klausul yang disyaratkan oleh OHSAS 18001:2007, hanya ada 4 klausul yang dapat
Lebih terperinci-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU
-1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen
Lebih terperinci