LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN"

Transkripsi

1 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : Pedoman Pertanyaan Staff LSM Kampoeng Percik Salatiga 1. Nama dan posisi di LSM Kampoeng Percik 2. Langkah awal dibentuk program COP/POLMAS 3. Dimana pertama kali program ini berjalan 4. Tujuan program COP/POLMAS 5. Langkah awal pengenalan COP/POLMAS menggunakan metode apa 6. Ada berapa kelurahan yang sudah melaksanakan program COP/POLMAS 7. Manfaat COP/POLMAS 8. Hambatan yang ditemukan selama program COP/POLMAS berlangsung 9. Intensitas bertemu kepengurusan 10. Harapan yang dicapai 11. Saran yang berkaitan dengan program COP/POLMAS 68

2 LAMPIRAN 2 : Pedoman Pertanyaan Bagi Pengurus FKPM Pulutan 1. Nama dan posisi kepengurusan di FKPM Pulutan 2. Bagimana sikap sebelum ada program COP/POLMAS 3. Sejak tahun berapa program COP/POLMAS 4. Langkah awal pengenalan COP/POLMAS 5. Pengenalan COP/POLMAS menggunakan metode apa 6. Tujuan dibentuk program COP/POLMAS 7. Faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam program ini 8. Ada berapa anggota kepengurusan 9. Intensitas bertemu kepengurusan 10. Adakah konflik besar yang terjadi di Pulutan 11. Manfaat program COP/POLMAS 12. Dimana saja program ini berlangsung 13. Hambatan yang dialami selama program ini berlangsung 14. Harapan yang ingin dicapai 69

3 LAMPIRAN 3 : Hasil Wawancara Staff LSM Kampoeng Percik Bapak Heri W.Trisaksono ( Wakil Direktur LSM Kampoeng Percik Salatiga), Jadi begini, Pada masa Orde Baru, polisi cenderung melihat dirinya dipandang memiliki kekuasaan dan kewenangan. Tetapi, setelah terjadi pemisahan Polri dan TNI pada tahun 1999, Polri terus berusaha mereformasi dirinya dari organisasi yang militeristik ke polisi sipil yang lebih mengedepankan pelayanannya kepada masyarakat. Salah satu strategi Polri untuk mereformasi dirinya adalah dengan menerapkan Perpolisian Masyarakat (POLMAS) yang secara formal dituangkan dalam SKEP Kapolri No. Pol.: SKEP/737/X/2005. LSM Kampoeng Percik Salatiga mulai mendirikan program ini pada tahun 2004 sampai tahun 2013 menginisiasi program Community Oriented Policing/Perpolisian Masyarakat (POLMAS). Lembaga Percik mengawali pilot project pelaksanaan COP/POLMAS di dua kampung di kota Salatiga, yaitu kampung Nobowetan (Kel.Noborejo, Kec. Argomulyo) untuk mewakili wilayah pedesaan dan kampung Turusan (Kel.Salatiga, kec.sidorejo) untuk mewakili kampung dengan karakteristik perkotaan. Program peningkatan fungsi kepolisian berorientasi masyarakat perlu memahami tentang kesulitan reformasi kepolisian karena berbagai kompleksitas faktor yang melingkupi salah satunya kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Tetapi, ini hanya sampai tahun berapa 2007 habis itu kegiatan ini tidak berjalan mandeg (berhenti) ditengah jalan kemudian pada tahun 2007 kami satu tim dari LSM Kampoeng Percik mencoba melakukan terobosan ke wilayah kelurahan Pulutan kecamatan Sidorejo dengan COP/POLMAS berbasis kemerdekaan beragama. Tujuan dari LSM Kampoeng Percik dalam melaksanakan Program COP/POLMAS adalah yang pertama bahwa masyarakat memandang kinerja polisi saat ini negatif, masyarakat tidak percaya dengan kinerja polisi gini Rika seperti kasus yang ada di Jawa Timur bulan puasa diadakan swepping tempat - tempat makan oleh ormas walaupun saya sendiri itu islam tapi saya tidak setuju karena apa selalu ada kekerasan, merusak tempat makan, pihak kepolisian yang 70

4 ada ditempat mereka itu takut, mereka hanya melihat sambil udat udut (merokok) apa apaan itu. Sebagai aparat polisi seharusnya bertindak netral dalam hal ini bukan malah diam dan hanya melihat dari jauh. Jadi, sekarang ini perlu adanya pelatihan bagi polisi untuk bisa bersikap netral dalam hal keagamaan. Maka, pihak LSM Kampoeng percik bekerjasama dengan kepolisian untuk dapat memberikan pengetahuan, pengalaman, sosialisasi, pengalaman yang berbau HAM dalam kemerdekaan beragama agar pandangan masyarakat mengenai polisi tidak semata-mata yang memiliki kekuasaan tetapi yang diharapkan agar kedudukan polisi dan masyarakat bisa setara, saling percaya dan bisa saling membutuhkan dalam mengurangi konflik yang ada di lingkungan sekitar. Dan juga yang perlu digarisbawahi pelayanan publik polisi yang perlu ditingkatkan. Pengenalan program COP/POLMAS kami selalu menggunakan metode yang sering masyarakat lihat atau alami misalnya, saja saat kami melakukan pilot project di Turusan dan Nobowetan sosialisasi yang digunakan dengan cultural event, yaitu dengan ketoprak kegiatan itu melibatkan peranan masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda karena biasanya masyarakat itu luluh dengan perkataan orang yg dituakan didaerah tersebut. Bukan hanya ketoprak saja tetapi ada juga dalam kerja bakti, jalan santai, sarasehan diharapkan polisi dan masyarakat dapat membaur jadi satu agar visi dan misi COP/POLMAS bisa diaplikasikan. COP/POLMAS sudah tersebar di 22 kelurahan tetapi program yang terlihat sangat aktif ya di Pulutan itu, karena apa tanpa harus menunggu kegiatan dari LSM Kampong Percik masyarakat di sana itu bisa mandiri, bisa mengembangkan program COP/POLMAS tanpa harus di oyak-oyak (dikejar). Sana itu bagus Rika program COP/POLMASnya salah satunya manajemen yang dilakukan transparan jadi ya semua pengurus itu tahu pengeluaran, pemasukan. Wilayah ini yang sering dijadikan contoh di beberapa wilayah. Makanya kenapa saya menyarankan untuk datang ke Pulutan. Sana itu unik Rika, padahal Pulutan itu dikenal dengan Serambi Mekah, tetapi, toleransi beragamanya bisa diacungi 71

5 jempol. Bahkah keaktifan pengurus FKPM Pulutan sering mendapat undangan diluar kota untuk dapat memberikan pelatihan maupun sosialisasi. Manfaat dari program ini sangat terlihat karena adanya COP/POLMAS yang membentuk FKPM ini menjadi salah satu cara untuk mengurangi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Peranan FKPM menjadi alat penengah yang menggunakan metode kekeluargaan. Jadi yang diharapkan masyarakat itu tercapai dengan adanya program ini. Manfaat program COP/POLMAS dirasa sangat terlihat dalam kehidupan mereka. Tetapi, Rika juga harus mengetahui hal-hal yang terkadang menghambat program ini. Salah satunya saat Percik mengadakan pelatihan bersama polisi dan masyarakat, kami mengundang beberapa narasumber dari kepolisian dan tokoh masyarakat. Ada salah satu kejadian yaitu, kami mengundang Bp. NN (kami tidak bisa menyebutkan namanya) beliau ini adalah salah satu petinggi di kepolisian, beliau sempat mengatakan : Kenapa ya pak Percik kalau buat kegiatan menyudutkan pihak kepolisian?, ya saya sempat mengutarakan dengan nada tinggi itu Rika, Lo landasan Bapak mengatakan seperti itu apa? Bukan Percik yang menyudutkan pihak polisi tetapi, itu semua penilaian masyarakat mengenai kinerja kepolisian selama ini. Itu saya sempat mau marah tapi ada salah satu teman yang mencoba untuk ngleremke (menyabarkan) saya. Selain itu, ada juga masyarakat yang tiap kali diberi undangan tidak pernah hadir. Tetapi yang masih disayangkan Secara keseluruhan masih lemahnya dukungan kelembagaan yang disebabkan belum adanya kebijakan dan rencana implementasi yang jelas dan memadai tetapi juga terkait dengan masih lemahnya kepemimpinan dan sumberdaya. Laporan yang sering saya terima dari ketua FKPM itu setiap bulan mereka pasti ada pertemuan dengan pengurus atau dengan seluruh anggota FKPM di wilayah mereka masing masing. Karena setiap kali ada pertemuan tak jarang juga LSM Kampoeng Percik itu diundang untuk melihat perkembangan dan progress sampai dimana program COP/POLMAS itu berlangsung. Karena 72

6 pertemuan yang dilakukan setiap bulan itu penting untuk mengontrol keadaan lingkungan. Jadi, ya bukan pas ada agenda kegiatan saja ada pertemuan. Harapan COP/POLMAS yaitu, pencapaian adanya nilai - nilai yang sudah diberikan mengenai apa itu POLMAS apa itu kemerdekaan beragama sudah tersosialisasi, kemudian penginternalisasi dari nilai - nilai itu, lalu implementasi bahwa adanya persoalan di masyarakat adanya komunikasi antara tokoh tokoh dengan polisi dan terbukanya pandangan mereka mengenai perbedaan. Misal, ada satu kasus sudah sampai kantor polisi, justru polisi mengembalikan ke masyarakat bisa diselesaikan dengan jalur mediasi yaitu dengan POLMAS. Lalu ada keberanian masyarakat yang berkata bahwa pelayanan polisi kurang baik, Misal pembuatan SIM, dll. Kesadaran masyarakat dalam hal COP/POLMAS perlu ditingkatkan, pengenalan COP/POLMAS perlu disosialisasikan diseluruh lapisan masyarakat agar masyarakat itu tahu hukum dan tindakan yang tepat seperti apa dalam menangani konflik. Selain itu, perlu dukungan dan partisipasi dari kelembagaan, masyarakat dan pihak kepolisian untuk menjadikan program ini semakin membuka pandangan semua masyarakat. 73

7 LAMPIRAN 4 : Hasil Wawancara Pengurus FKPM Pulutan 1. Nama dan posisi kepengurusan FKPM Pulutan Bapak HM. Syafii (ketua FKPM Pulutan) 2. Bagimana sikap sebelum ada program COP/POLMAS? Bapak HM. Syafii (ketua FKPM Pulutan), sebelum masuknya program COP ini warga tertutup mbak, kebanyakan dari mereka ya acuh tak acuh dengan sekitar. Kehidupannya itu seperti ngelompok ngelompok mbak kurang bisa menyatu dengan orang lain. Jadi ya sing disenengi sing dicedaki (jadi yang disukai yang didekati), kondisi tidak pernah aman, banyak maling (pencuri), warga sendiri banyak yang tidak taat hukum. 3. Sejak tahun berapa program COP/POLMAS dan langkah awal apa yang dilakukan dalam pengenalan COP/POLMAS Bapak HM. Syafii (Ketua FKPM Pulutan), POLMAS/COP berbasis kemerdekaan beragama di desa Pulutan sudah ada sejak tahun 2007, kegiatan pertama kali yang dilakukan pentas seni itu kita wayangan mbak, tujuannya ya biar masyarakat smua datang, menyaksikan karena penyampaian POLMAS/COP melalui wayangan ini di sambut positif oleh warga kami. Bukan hanya itu saja mbak, kegiatan seperti diskusi, kemudian aksi donor darah, jalan sehat, resik deso (bersih desa), siaran di radio pun mendapat apresiasi yang positif oleh warga di sini. Malahan POLMAS/COP di Pulutan juga mengadakan program kerja di daerah daerah lain seperti Solo, Jogja jika pengurus di panggil untuk melakukan aksi sosial menyembuhkan orang depresi/stress, pengurus POLMAS/COP entah itu kristen, islam kami kumpul jadi satu. Karena sejak awal sudah saya tekankan kepada masyarakat di sini jangan pernah ada yang menyinggung masalah agama, awak dewe ki kabeh podo, agama mung kanggo pedoman urip sing penting ora gawe congkak siji lan sijine (kita semua itu sama, agama hanya untuk pegangan hidup yang penting tidak 74

8 membuat onar antara satu dengan yang lainnya), hak asasi manusia untuk memeluk agama apapun yang penting sekarang kita itu hidup damai. Di kelurahan Pulutan ini memang banyak orang yang menyebutnya Serambi Mekah, tetapi kerukunan dan toleransi beragama di daerah kami membuat warga semakin terbuka dengan perbedaan. 4. Tujuan dibentuk program COP/POLMAS? Bp. HM Syafii (Ketua FKPM Pulutan), Program ini ya sesuai dengan harapan masyarakat mbak, tujuan dibentuknya COP/POLMAS membuat kesetaraan antara polisi dan masyarakat sehingga pandangan masyarakat mengenai polisi semakin terbuka, ini membantu warga untuk bisa tahu hukum, supaya kondisi pulutan juga aman. Program ini memberikan dampak yang positif bagi warga kami. 5. Ada berapa anggota kepengurusan Kepengurusan FKPM Pulutan ada 13 terdiri dari : Ketua : Bp. HM Syafii Sie Agama : Bp. Muslih Wakil Ketua : Bp. Windu Darmadi Sie Sosial : Bp. HM Sucipto Sekertaris : Bp. Agus Suprihadi Sie pemuda: Kamami Bendahara : Ibu Kadariyah Sie Kebudayaan: Bp. Mutardio Sie Ideologi : Sutarti Suroso Sie Wanita : Ibu Umi Kolifah Sie Keamanan : Bp As adi Ibu Tri Wahyuningsih Bp. Kusumanhaji 6. Intensitas bertemu kepengurusan? Bapak HM. Syafii (Ketua FKPM Pulutan) dalam setiap bulan pengurus FKPM Pulutan mengadakan pertemuan intensif mbak, terkadang kami juga mengundang pihak kepolisian dan LSM Percik untuk memberikan masukan, melihat perkembangan dan program COP/POLMAS 75

9 direncanakan oleh pengurusdi sini. Tetapi, jika ada agenda kegiatan pertemuan ya kami pengurus juga sering untuk rapat dan bertemu. 7. Faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam program ini? Bp. Syafii (Ketua FKPM Pulutan), itu karena kebutuhan mbak kita butuh hukum, karena kalau masyarakat tidak butuh hukum masyarakat tidak mengalami kerukunan beragama, tidak mengalami kepedulian. 8. Adakah konflik besar yang terjadi di Pulutan? Bp. Syafii (Ketua FKPM), ya konflik saat itu maraknya minum minuman keras di wilayah Pulutan. Saya hanya melakukan pendekatan dengan warga dan saya lakukan terus menerus. Pernah saat itu waktu ada pertemuan dengan kepolisian ada salah satu warga yang membawa minum-minuman keras sebelum rapat, saya datangi saya dekati saya bicara pelan-pelan terhadap orang ini dan akhirnya orang ini lama-lama sungkan dengan saya. Sejak adanya COP/POLMAS di kampung ini pandangan masyarakat mulai berubah sudah berkurangnya minum-minuman keras, judi juga sudah mulai dihilangkan. Ada lagi itu mbak tahun berapa itu dulu konflik mengenai SARA, pas ada pengajian di masjid itu ceramahnya menyinggung mengenai hal-hal yang berbau SARA, saya yang mendengarpun kok seperti ini saya pun tidak nyaman, lalu pada akhirnya melalui pendekatan sekarang sudah tidak ada lagi, dulu sampe ada warga yang datang jerumah karena takut mbak. 9. Dimana saja program ini berlangsung? Bapak HM. Syafii (Ketua FKPM Pulutan), ya ini mbak, terbukanya FKPM Pulutanmembuat kepengurusan kami sering di panggil di luar kota, barubaru ini kami mengunjungi di Kab. Semarang ada salah seorang warga yang datang untuk meminta bantuan karena ada anggota keluarganya yang mengalami gangguan, lalu kami datang dan membawa orang ini ke RS untuk mendapat penanganan, ya saya dengan keluarganya memberi 76

10 pengertian untuk tidak ditungguin, karena mereka itu takut mbak jadinya akan ditungguin karena kalau sakit seperti itu tidak tahu sembuhnya. Sekarang ini ya bapak itu sudah sembuh malahan sekarang bisa bekerja lagi.fkpm Pulutan sudah menangani 8 pasien seperti ini di luar kota Salatiga. 10. Hambatan yang dialami selama program ini berlangsung? Bapak HM. Syafii (ketua FKPM Pulutan), Ya selama program ini berlangsung hambatan yang mencolok itu tidak ada dari warga Pulutan sendiri mbak. Tetapi, masih adanya warga yang tidak mengetahui tentang norma-norma hukum, sumber daya manusia (dalam hal ini pengurus) belum semuanya optimal jadi hanya masih bekerja sesuai dengan pemahaman mereka sendiri mengenai COP, yang masih jadi kekhawatiran sekarang itu ancaman dari eksternal, misalnya saja pas kemarin itu mbak, disini kalau sholat tarawih semua warga datang ke masjid, tetapi di lapangan Pulutan ada banyak anak-anak muda di luar Pulutan yang pacaran di lapangan situ mbak, waktu saya di masjid perasaan saya tidak enak, saya keluar dan segera kelapangan saya senteri itu mbak langsung pada bingung dan bubar, pacarannya diatas motor dan mengarah ke hubungan seperti itu, ini saya sempat bicarakan di pertemuan FKPM keputusan bersama dari pengurus untuk setiap warga yang melihat untuk diberi teguran, warga kami mbak sudah bisa menerapkan nilai-nilai yang terkandung pada COP keputusan bersama dan sadarnya dengan mengambil tindakan yang bijak memberikan dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat. 11. Harapan yang ingin dicapai, Bapak HM. Syafii (Ketua FKPM Pulutan) Harapan kedepan meratanya hukum di Pulutan, bisa menyelesaikan konflik dengan kekeluargaan, damai. Bisa terus berpartisipasi dengan program ini, tumbuh rasa bebas dari gangguan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sosok polisi di masyarakat Pulutan sudah merupakan mitra di dalam mengemban tugas bersama, FKPM diharapkan menjadi rujukan masyarakat di berbagai persoalan kemasyarakatan. Masyarakat bisa menjadi polisi dalam 77

11 keluarganya dan kampung. Sekarang ini FKPM Pulutan menjadi pilot project tingkat Nasional. 78

12

BAB V HUBUNGAN PROGRAM COMMUNITY ORIENTED POLICING DENGAN PERUBAHAN PERILAKU DALAM KEMERDEKAAN BERAGAMA DI SALATIGA

BAB V HUBUNGAN PROGRAM COMMUNITY ORIENTED POLICING DENGAN PERUBAHAN PERILAKU DALAM KEMERDEKAAN BERAGAMA DI SALATIGA BAB V HUBUNGAN PROGRAM COMMUNITY ORIENTED POLICING DENGAN PERUBAHAN PERILAKU DALAM KEMERDEKAAN BERAGAMA DI SALATIGA Setiap masyarakat mendapatkan praktek manfaat dari keagamaan secara penuh tanpa halangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bhineka Tunggal Ika yang menjadi dasar terbentuknya Indonesia didalamnya etnis, bahasa, agama dan ideologi yang menunjukan bahwa masyarakat adalah plural dan beragama.

Lebih terperinci

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG Dalam bagian ini akan disampaikan faktor yang mempengaruhi kapasitas kelompok yang dilihat dari faktor intern yakni: (1) motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi modern. Hal ini setidaknya sejalan dengan pandangan Etzioni (1986: 35)

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi modern. Hal ini setidaknya sejalan dengan pandangan Etzioni (1986: 35) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan kenegaraan modern, birokrasi memegang peranan penting dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, maka dapat diformulasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Polri merupakan salah satu institusi pemerintah yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Polri merupakan salah satu institusi pemerintah yang bertanggung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Polri merupakan salah satu institusi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban dalam negeri, memiliki kewajiban untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara memiliki kewajiban untuk melindungi tiap-tiap warga negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Negara memiliki kewajiban untuk melindungi tiap-tiap warga negaranya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara memiliki kewajiban untuk melindungi tiap-tiap warga negaranya. Salah satunya adalah dengan cara memberikan perlindungan atas rasa aman bagi tiap-tiap individu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1 penelitian sosiologi.blogspot.com /2013/03/kajian-sosiologi.perpolisian-masyarakat.html

BAB II KAJIAN TEORI. 1  penelitian sosiologi.blogspot.com /2013/03/kajian-sosiologi.perpolisian-masyarakat.html BAB II KAJIAN TEORI Dalam Bab II merupakan pembahasan mengenai penelitian terdahulu dan kajian teori yang digunakan dalam menganalisis Hubungan Program Community Oriented Policing dengan Perubahan Perilaku

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual?

LAMPIRAN-LAMPIRAN. a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual? 125 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara 1. Kepala Sekolah a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual? b. Menurut bapak, seberapa pentingkah pengembangan kecerdasan emosi dan

Lebih terperinci

Pembentukan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat Sebagai Upaya Reduksi Gejala Gangguan Kamtibmas

Pembentukan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat Sebagai Upaya Reduksi Gejala Gangguan Kamtibmas Pembentukan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat Sebagai Upaya Reduksi Gejala Gangguan Kamtibmas Nilma Himawati 1 1 Mahasiswa Hukum () * Email: olganilnalailynisa@gmail.com Keywords: forum kemitraan polisi;

Lebih terperinci

Disampaikan dalam TRAINING POLMAS DAN HAM BAGI TARUNA AKADEMI KEPOLISIAN DEN 47 TAHUN 2015 oleh PUSHAM UII Yogyakarta bekerjasama dengan AKPOL

Disampaikan dalam TRAINING POLMAS DAN HAM BAGI TARUNA AKADEMI KEPOLISIAN DEN 47 TAHUN 2015 oleh PUSHAM UII Yogyakarta bekerjasama dengan AKPOL Disampaikan dalam TRAINING POLMAS DAN HAM BAGI TARUNA AKADEMI KEPOLISIAN DEN 47 TAHUN 2015 oleh PUSHAM UII Yogyakarta bekerjasama dengan AKPOL Semarang, di AKPOL Semarang, 25 April 2015 Sejarah kepolisian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 113 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan 5.1.1 Simpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian, Karang Taruna RW 10 yang berada di Cireundeu, tidak menjalankan organisasi sesuai dengan fungsinya.

Lebih terperinci

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN 67 KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Kepemimpinan Kepemimpinan di dalam kelembagaan musholla yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pengurus Musholla Khoirus Subban. Gaya

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.Strategi Program Acara Radio Angkringan FM

BAB IV PENUTUP. 1.Strategi Program Acara Radio Angkringan FM 74 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulannya adalah : 1.Strategi Program Acara Radio Angkringan FM Radio komunitas menurut pengelola

Lebih terperinci

V. EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

V. EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT V. EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT Evaluasi program pengembangan masyarakat dalam bagian ini berisi tentang gambaran kapasitas kelompok mantan TKW di desa Cibaregbeg yang dapat dilihat pada kemampuan

Lebih terperinci

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG 48 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG Berdasarkan data baik masalah maupun potensi yang dimiliki oleh kelompok, maka disusun strategi program

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Desa Tajau Pecah Desa Tajau Pecah adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Desa yang berpenduduk laki-laki

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN HAM DALAM PELAYANAN PUBLIK DI POLRES METRO JAKARTA UTARA

PENGARUSUTAMAAN HAM DALAM PELAYANAN PUBLIK DI POLRES METRO JAKARTA UTARA PENGARUSUTAMAAN HAM DALAM PELAYANAN PUBLIK DI POLRES METRO JAKARTA UTARA I. Pendahuluan Dalam UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia disebutkan bahwa tugas Kepolisian adalah memelihara

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BHABINKAMTIBMAS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BHABINKAMTIBMAS KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BHABINKAMTIBMAS SATUAN BINMAS POLRES MATARAM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan yang menjabarkan pernyataan singkat hasil temuan penelitian yang menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Kesimpulan penelitian akan dimulai

Lebih terperinci

Lampiran. masyarakat untuk aktif dalam kegiatan dakwah? 6. Bagaimana respon masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang

Lampiran. masyarakat untuk aktif dalam kegiatan dakwah? 6. Bagaimana respon masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang 1 Lampiran Interview Guide 1. Apa saja bentuk dakwah yang dilakukan oleh PRM Gunungpring? 2. Mengapa bentuk dakwah tersebut dipilih untuk mengembangkan dakwah di Gunungpring? 3. Bagaimana pendekatan PRM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang menjujung nilai-nilai demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang menjujung nilai-nilai demokrasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang menjujung nilai-nilai demokrasi. Setelah terjadinya reformasi, sistem demokrasi menjadi pilihan yang dirasa cocok dengan kondisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pertahanan dan keamanan merupakan salah satu bidang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pertahanan dan keamanan merupakan salah satu bidang I. PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Pembangunan bidang pertahanan dan keamanan merupakan salah satu bidang pembangunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Negara Repubik Indonesia dalam rangka mengisi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 10 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 10 TAHUN 2015 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Akuntabilitas. Belum Banyak Disentuh. Erna Witoelar: Wawancara

Akuntabilitas. Belum Banyak Disentuh. Erna Witoelar: Wawancara Wawancara Erna Witoelar: Akuntabilitas Internal Governance LSM Belum Banyak Disentuh K endati sejak 1990-an tuntutan publik terhadap akuntabilitas LSM sudah mengemuka, hingga kini masih banyak LSM belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia segala sesuatu atau seluruh aspek kehidupan diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia segala sesuatu atau seluruh aspek kehidupan diselenggarakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah Negara Hukum ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 setelah perubahan ketiga. Hal ini berarti bahwa di dalam negara Republik

Lebih terperinci

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BERKEMBANGNYA ORGANISASI PERSATUAN AL-IHSAN

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BERKEMBANGNYA ORGANISASI PERSATUAN AL-IHSAN BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BERKEMBANGNYA ORGANISASI PERSATUAN AL-IHSAN Organisasi Persatuan Al-Ihsan merupakan sebuah organisasi yang dirintis dari kumpulan majelis kecil yang disatukan. Dalam

Lebih terperinci

TARGET TAHUN Persentasi kejadian SARA yang tertangani

TARGET TAHUN Persentasi kejadian SARA yang tertangani RENCANA AKSI TAHUN 207 BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BLITAR TUJUAN/SASARAN Meningkatnya Komunikasi dan Silaturahmi Antar Umat Beragama Persentasi kejadian SARA yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Informan I Nama : Manimbul Hutauruk Tanggal Wawancara : 31 Januari 2015 Tempat : Rumah Bapak Manimbul Hutauruk Waktu : Pukul 13.00 WIB 1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO MAGETAN INDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGETAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari Sabang hingga ke Merauke. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dari Sabang hingga ke Merauke. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang bersifat majemuk dan heterogen, yaitu terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang tersebar mulai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Kedaton, (2) Kelurahan Surabaya, (3) Kelurahan Sukamenanti, (4) Kelurahan Sidodadi, (5) Kelurahan Sukamenanti

Lebih terperinci

MAKALAH PERAN POLISI DALAM PEMBINAAN KEAMANAN SWAKARSA DI WIL DIY. Oleh: Dewi Emiliana Sakti, SH.

MAKALAH PERAN POLISI DALAM PEMBINAAN KEAMANAN SWAKARSA DI WIL DIY. Oleh: Dewi Emiliana Sakti, SH. SEMINAR DAN WORKSHOP KELOMPOK STRATEGIS Eksistensi Milisi dan Memudarnya Tanggung Jawab Aktor Keamanan Negara Hotel Santika Premiere Yogyakarta, 3 4 September 2013 MAKALAH PERAN POLISI DALAM PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penegak hukum, tetapi lebih memberikan rasa aman kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penegak hukum, tetapi lebih memberikan rasa aman kepada masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berlandaskan hukum, dimana segala aspek kehidupan masyarakatnya diatur dalam peraturan dan hukum yang berlaku. Dengan sistem

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 207 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Bentuk/jenis kegiatan

Lebih terperinci

Program Pembangunan Karakter Klinik Abu Albani Centre

Program Pembangunan Karakter Klinik Abu Albani Centre Program Pembangunan Karakter Klinik Abu Albani Centre Tujuan Pembangunan Karakter Anak : Membangun sikap dan watak seseorang sehingga mempunyai sebuah sikap yang dapat dinilai sebagai sikap yang baik menurut

Lebih terperinci

Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB?

Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB? Artikel Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB? Mardiya Ada hal penting yang disampaikan Kepala BKKBN Pusat Dr. Sugiri Syarief, MPA pada saat memberi sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat 59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng BAB IV ANALISIS DATA A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng Klingsingan Surabaya Faktor penyebab klien terkena epilepsi terjadi karena faktor eksternal. Yaitu faktor yang terjadi bukan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN (Kuesioner) a. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang sebenarnya.

DAFTAR PERTANYAAN (Kuesioner) a. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang sebenarnya. DAFTAR PERTANYAAN (Kuesioner) No. Responden :... Petunjuk pengisian : a. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang sebenarnya. b. Pilihlah jawaban yang sesuai atau yang paling mendekati dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 100 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil yang didapatkan selama penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan dari data dan fakta yang telah dipaparkan. Peneliti juga memberikan rekomendasi

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR NO. DOKUMEN : SOP-SAMBANG NUSA/ / /2016

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR NO. DOKUMEN : SOP-SAMBANG NUSA/ / /2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR NO. DOKUMEN : SOP-SAMBANG NUSA/ / /2016 Tentang PELAKSANAAN SAMBANG NUSA DI

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

Dibantu oleh rekan-rekan di Kampung Krajan, maka dibentuklah sebuah komunitas teater kampung yang mereka beri nama Angka Nol. Dengan mengenalkan

Dibantu oleh rekan-rekan di Kampung Krajan, maka dibentuklah sebuah komunitas teater kampung yang mereka beri nama Angka Nol. Dengan mengenalkan BAB IV GAMBARAN KOMUNITAS TEATER ANGKA NOL 1.1 Sejarah Komunitas Teater Angka Nol Angka Nol berdiri pada tanggal 28 Agustus 2007. Komunitas ini tidak terbentuk begitu saja melainkan melalui beberapa proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) Kehidupan Menjalankan nilai-nilai dan 1,2,3 4 4 beragama dalam ajaran agama Saling menghargai 1)

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN WORKSHOP PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2016 RABU, 6 APRIL 2016

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN WORKSHOP PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2016 RABU, 6 APRIL 2016 SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN WORKSHOP PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2016 RABU, 6 APRIL 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Transkip Wawancara. a. VP Manager department HR & GPA

Transkip Wawancara. a. VP Manager department HR & GPA Transkip Wawancara a. VP Manager department HR & GPA P: Selamat Pagi Bapak Budi, terimakasih sebelumnya saya ucapkan karena Bapak telah bersedia untuk melakukan wawancara dengan saya sehubungan dengan

Lebih terperinci

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran yang berarti sifat/sikap menenggang (menghargai,

Lebih terperinci

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA MUKADIMAH Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi masyarakat dalam segala proses perubahan membutuhkan pendekatan dan pentahapan yang

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2017

RANCANGAN RENCANA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 100% 1 19 15 Program Peningk Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 4,750,000,000-100% 5,225,000,000 1. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam mengamalkan nilainilai Pancasila, serta menjaga keamanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa awal adalah masa dimana seseorang memperoleh pasangan hidup, terutama bagi seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock (2002) bahwa tugas masa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :.9.0. -BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Halaman dari 8 Urusan / Bidang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal LAMPIRAN I.3 : PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 Halaman

Lebih terperinci

Wawancara dengan Pak Gatot Supriyanto, selaku Stasion Manager

Wawancara dengan Pak Gatot Supriyanto, selaku Stasion Manager Hasil Wawancara Wawancara dengan Pak Gatot Supriyanto, selaku Stasion Manager 1. Bagaimana peran dan partisipasi warga terhadap radio komunitas Saka Peran dan partisipasi warga terhadap radio, peran dari

Lebih terperinci

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ORGANISASI DESA CEGAH NARKOBA (DCN) OLEH : MUHAMMAD FAUZI C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS ORGANISASI DESA CEGAH NARKOBA (DCN) OLEH : MUHAMMAD FAUZI C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI RENCANA STRATEGIS ORGANISASI DESA CEGAH NARKOBA (DCN) OLEH : MUHAMMAD FAUZI 145120407111043 C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI Citra Diri : Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K) PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa sejalan

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : Rencana Pengeluaran. s/d bulan lalu (Rp.) (Rp.

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : Rencana Pengeluaran. s/d bulan lalu (Rp.) (Rp. LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : Rencana Pengeluaran. s/d bulan lalu (Rp.

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : Rencana Pengeluaran. s/d bulan lalu (Rp. LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

BAB VI KEMITRAAN DAN KERJASAMA PERKUMPULAN

BAB VI KEMITRAAN DAN KERJASAMA PERKUMPULAN BAB VI KEMITRAAN DAN KERJASAMA PERKUMPULAN A. Dasar Pemikiran Pilar utama Perkumpulan adalah kemitraan dengan multi pihak yang tidak bersinggungan dengan kasus hukum yang sedang berlangsung atau belum

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN Pada bagian awal penelitian ini peneliti sudah menjelaskan bahwa melalui penelitian ini peneliti ingin mencari tahu bagaimana komunikasi resolusi konflik yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

Koordinator sedekah bumi Pak Jadik: Untuk tahun ini dalam acara ritual sedekah bumi di desa Wisata Bejalen pada bulan

Koordinator sedekah bumi Pak Jadik: Untuk tahun ini dalam acara ritual sedekah bumi di desa Wisata Bejalen pada bulan Lampiran - Lampiran. Hasil wawancara: Koordinator sedekah bumi Pak Jadik: ( Wawancara pukul 20:00 WIB, tanggal 8 Desember 2012, di Balai desa dengan panitia sedekah bumi 2012.) Untuk tahun ini dalam acara

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI TINDAK KEKERASAN DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN PENYAMPAIAN PENDAPAT DIMUKA UMUM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN PENYAMPAIAN PENDAPAT DIMUKA UMUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN PENYAMPAIAN PENDAPAT

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

6 KOMUNIKASI PARTISIPATIF PEREMPUAN KEPALA KELUARGA DALAM PEKKA

6 KOMUNIKASI PARTISIPATIF PEREMPUAN KEPALA KELUARGA DALAM PEKKA 59 6 KOMUNIKASI PARTISIPATIF PEREMPUAN KEPALA KELUARGA DALAM PEKKA Program PEKKA di Desa Dayah Tanoh dilaksanakan secara partisipatif dengan sasarannya adalah perempuan kepala keluarga. Dalam tesis ini,

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI

EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI. Umum a. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) dilaksanakan tahun sekali/setelah selesai kontrak I, II atau ke III. b. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT : Drs.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional)

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) L 1 LAMPIRAN Transkrip Wawancara A. Pertanyaan Dan Jawaban Dua Direktur Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) Pertanyaan untuk dua direktur : 1. Bagaimana gaya

Lebih terperinci

Sikap Dan Tindakan Kepolisian Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Premanisme Yang Terjadi Di Masyarakat. Oleh : Suzanalisa

Sikap Dan Tindakan Kepolisian Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Premanisme Yang Terjadi Di Masyarakat. Oleh : Suzanalisa Sikap Dan Tindakan Kepolisian Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Premanisme Yang Terjadi Di Masyarakat Oleh : Suzanalisa ABSTRAK Tindak pidana kekerasan premanisme yang sangat lekat dengan pelanggaran hukum

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia, karena setiap orang dalam kehidupanya selalu berkeinginan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekanbaru adalah kota terbesar yang berada pada posisi ketiga jumlah penduduknya setelah Medan dan Palembang di Pulau Sumatra. Mengingat arus migrasi yang masuk ke Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komisi Remaja adalah badan pelayanan bagi jemaat remaja berusia tahun. Komisi

BAB I PENDAHULUAN. Komisi Remaja adalah badan pelayanan bagi jemaat remaja berusia tahun. Komisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu gereja yang sudah berdiri sejak tahun 1950 di Indonesia adalah Gereja Kristen Indonesia atau yang biasa disebut GKI. GKI adalah sekelompok gereja

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016

Lebih terperinci

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK A. PENDAHULUAN Salah satu agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV POTRET COMMUNITY ORIENTED POLICING(COP/POLMAS) LSM KAMPOENG PERCIK DI SALATIGA Profil LSM Kampoeng Percik Salatiga

BAB IV POTRET COMMUNITY ORIENTED POLICING(COP/POLMAS) LSM KAMPOENG PERCIK DI SALATIGA Profil LSM Kampoeng Percik Salatiga BAB IV POTRET COMMUNITY ORIENTED POLICING(COP/POLMAS) LSM KAMPOENG PERCIK DI SALATIGA 4.1. Profil LSM Kampoeng Percik Salatiga Percik, merupakan lembaga independen yang diperuntukan bagi penelitian sosial,

Lebih terperinci

INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN SECARA BERKALA

INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN SECARA BERKALA INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN SECARA BERKALA A. Informasi tentang profile Badan Publik : 1. Informasi tentang kedudukan, domisili dan alamat lengkap Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Madiun merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya perlu berinteraksi dengan sesamanya. Ketika interaksi tersebut berjalan secara terus menerus tanpa menimbulkan suatu

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA I. PENDAHULUAN 1. Umum STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016 a. Bahwa dalam rangka pengembangan

Lebih terperinci

Lingkup Tugas. : Ketua RW : - POSISI / JABATAN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA

Lingkup Tugas. : Ketua RW : - POSISI / JABATAN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : Ketua RW : - : Ketua RW memiliki peranan paling penting dalam kepengurusan RW. Ditangannya ditentukan kemana arah organisasi lingkungan ini akan dibawa. Maka untuk dapat menjalankan fungsinya dengan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA Lambang LP2M digambarkan dengan: BAB I ORGANISASI Pasal 1 Lambang Arti lambang LP2M: 1. Lambang orang adalah simbol perjuangan perempuan, padi diujung tangannya memiliki arti kemandirian,

Lebih terperinci

Hasil Wawancara: Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dalam beberapa periode sesuai perkembangan Tari Dolalak :

Hasil Wawancara: Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dalam beberapa periode sesuai perkembangan Tari Dolalak : LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA Data Primer Untuk mengetahui lebih mendalam dan sebagai bukti bahwa adanya pergeseran dalam pementasan Tari Dolalak, maka peneliti melakukan wawancara sebagai berikut ini: Daftar

Lebih terperinci

KOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia

KOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia KOMISI B KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia Mukadimah Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

1. Undang undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

1. Undang undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; REFORMASI BIROKRASI POLRES DHARMASRAYA DALAM MENJAGA SITUASI KAMTIBMAS DENGAN PEMBINAAN SISKAMLING MELALUI PROGRAM RUNDO BASAMO POLISI / KAPOLRES (RONDA BERSAMA POLISI DENGAN MASYARAKAT) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang diresmikan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Dalam

Lebih terperinci