EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI
|
|
- Lanny Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI. Umum a. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) dilaksanakan tahun sekali/setelah selesai kontrak I, II atau ke III. b. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) dilaksanakan oleh pejabat terkait, dalam hal ini dilaksanakan oleh atasan langsung pegawai yang bersangkutan, selanjutnya hasilnya didiskusikan agar dieroleh kata kesepakatan. c. Instrumen Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) terdiri dari tujuh bagian dan ditambah satu bagian khusus untuk pejabat struktural / pimpinan.. Khusus a. Penilaian dilaksanakan oleh atasan langsung yang diperoleh dari hasil evaluasi selama tahun sejak Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) sebelumnya atau setelah selesai kontrak I, II atau ke III. b. Untuk menghindari subyektifitas penilai atau atasan langsung, maka segala penilaian harus mengacu pada lembar yang ada termasuk didalamnya hal pengkategorian dan penilaian. c. Pegawai harus bertindak aktif dalam ikut serta menilai dirinya sendiri melalui diskusi akhir oleh atasan langsung. d. Atasan langsung harus melakukan diskusi tentang hasil nilai yang akan dituangkan dalam lembar jawaban Evaluasi Kinerja Perawat (EKP). e. Pegawai dapat mengajukan keberatan tentang hasil penilaian kepada atasan dengan ketentuan bila memang pegawai dapat membuktikan nilai yang ditulis oleh atasan tidaklah sesuai dengan kenyataan dengan batas waktu x jam sejak dilaksanakannya diskusi. f. Penilai dan yang dinilai (perawat) harus membubuhkan tanda tangan pada lembar jawaban Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) setelah selesainya diskusi penilaian. g. Untuk menilai perawat pelaksana maka penilaian hanya dilakukan sampai pada soal ke VII sedangkan penilaian untuk pejabat atau kepala unit dinilai sampai soal VIII.. Cara Penilaian a. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) terdiri dari 8 bagian penilaian (Akhlaq, Kejujuran, Prestasi Kerja, Tanggungjawab, Ketaatan, Kreatifitas dan Kepemimpinan). b. Tulis / bubuhkan nilai yang telah disepakati oleh penilai (atasan) dengan pegawai pada kolom sesuai dengan nomor soal dan kategori penilaian. c. Kolom jumlah diisi hasil penjumlahan vertikal. d. Kolom sub total diisi hasil penjumlahan dari jumlah nilai semua kolom. e. Letakkan hasil dari masing masing sub total di kolom nilai, dan dijumlahkan dari sub total soal I sampai soal VII (untuk pelaksana) dan VIII untuk pejabat / kepala unit. Hasil yang telah didapat diletakkan di kolom total. f. Bila telah didapatkan hasil total penilaian secara keseluruhan, maka hasil yang ada dipadukan dengan format hasil akhir dan lingkari nomor yang sesuai dengan katagori Nilai Akhir. Contoh : bila telah didapatkan nilai total sejumlah 8, maka nilai total itu berada pada katagori yaitu antara 9 s/d 66, maka yang dilingkari adalah katagori. PEMBACAAN KATAGORI NILAI Hasil akhir yang diperoleh dari penilaian ini dijadikan sebagai katagori kinerja pegawai selama tahun terakhir dengan mempertimbangkan :. Hasil Akhir dengan nilai Kurang, maka : a. Perawat Kontrak Jika di tahun I atau di tahun II hasil akhir dengan nilai kurang, maka dievaluasi selama bulan. Dalam kurun waktu bulan bila dinilai ulang hasil tetap seperti semula maka kontrak diakhiri.
2 dapat dilanjutkan. Bila kali berturut turut memiliki Hasil Akhir dengan nilai kurang, maka kontrak tidak b. Perawat Tetap Mendapat evaluasi ulang satu bulan. Penundaaan kenaikan gaji berkala dan reguler selama tahun sejak tahun akhir, maka perubahan gaji terdahulu (yang tercantum dalam SK). Mendapatkan pengawasan dan perhatian intensif.. Hasil Akhir dengan nilai Sedang, maka pegawai memiliki kinerja yang memerlukan penanganan khusus / pembinaan. Sehingga dengan hasil yang demikian itu memerlukan perlakuan sebagai berikut : a. Perawat Kontrak Dievaluasi selama bulan Bila kali berturut turut memiliki Hasil Akhir dengan nilai sedang, maka dievaluasi selama 6 bulan. Dalam kurun waktu 6 bulan bila dinilai ulang hasil tetap seperti semula maka kontrak tidak dapat dilanjutkan. b. Perawat Tetap Mendapatkan evaluasi ulang bulan. Penundaan kenaikan gaji berkala dan atau reguler selama 6 dari batas akhir yang tercantum SK. Mendapatkan pembinaan lanjutan selama waktu evaluasi.. Hasil Akhir dengan nilai Cukup, maka perawat memiliki hasil kinerja yang mengarah pada hasil akhir baik. Dengan demikian masa pegawai harus mendapat perlakuan sebagai berikut : Perawat Kontrak Dievaluasi selama 6 bulan bila tidak ada perubahan, kontrak tidak dapat dilanjutkan. Bila Hasil Akhir cukup diperoleh pada tahun ke III, maka diberikan kesempatan perbaikan selama 6 bulan dan penepatan sebagai calon pegawai negeri tetap ditangguhkan sampai ada perbaikan nilai pada penilaian berikutnya. a. Perawat Tetap Mendapatkan kesempatan perbaikan / evaluasi ulang dalam waktu 6 bulan sampai pelaksanaan penilaian berikutnya. Penundaan kenaikan gaji berkala dan atau reguler selama bulan dari tanggal yang ditetapkan di SK.. Hasil Akhir dengan nilai Baik, berarti perawat yang bersangkutan menunjukkan pola kerja yang baik sehingga harus ada reward yang sebanding dengan kinerja yang ada.
3 JUKLAK PENILAIAN KINERJA PERAWAT RS ISLAM PATI c. AKHLAQ Kesopanan Memiliki temperamen atau perangai kasar terhadap pasien, keluarga terhadap sesama pasien atau dengan tman sejawat dan karyawan lainnya. (bertutur kata kasar, dll). Pernah ketahuan secara kasat mata berlaku tidak sopan terhadap pasien, keluarga pasien atau dengan sejawat dan juga karyawan lainnya. (membentak, berlaku kasar, dll) Tidak ketahuan secara kasat mata berlaku tidak sopan, tetapi ada laporan dari pasien, keluarga, teman sejawat dan atau karyawan lain tentang perbuatan tidak sopan. Menunjukkan prilaku yang baik terhadap pasien, keluarga, teman sejawat dan atau karyawan lainnya. Kesabaran & Tidak sabar, mudah marah ketika pasien, keluarga pasien, teman keramahan dalam melaksanakan sejawat dan atau karyawan lain membutuhkan pertolongan. Tergesa gesa dalam menjalankan tugas sehingga terjadi kesalahan tugas. dalam hasil tugas. Tidak sabar tetapi mampu mengendalikannya, dan kadang kadang hal itu muncul tetapi tidak perpengaruh negatif pada kerja. Sabar, teliti dalam kerja dan mampu menghargai kerja orang lain. Keteladanan Tidak mampu memberikan contoh perilaku yang baik, akan tetapi Akhlaq justru menunjukkan perilaku yang negatif. (merokok di tempat umum, berkata kata kasar, berperilaku negatif). Beberapa kali (lebih dari x) adal laporan negatif bahwa yang bersangkutan pernah bertindak negatif didepan umum. Kadang kadang (kurang dari x) masih melakukan perbuatan yang negatif diepan umum. Mampu memberikan contoh perilaku yang baik di depan umum (pasien, keluarga pasien, teman karyawan lainnya. d. KEJUJURAN Keihlasan dalam Sering mengeluh tentang kondisi kerja dan hasil pendapatan selana kinerja bekerja di Rumah Sakit Islam Pati kepada orang lain selain karyawan Rumah Sakit sehingga menimbulkan fitnah. Mengeluh tentang pendapatan tetapi tidak menunjukkan Itikad dalam bekerja yang baik. Kadang kadang mengeluh, tetapi mampu memberikan kontribusi kerja yang baik. Bekerja dengan baik, dan memberikan masukan tentang perbaikan penghasilan dengan cara kerja yang optimal. Penyalah gunaan Sering melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan wewenangnya Wewenang sehingga menyebabkan kerugian (pemalsuan, dll) Dalam tahun terakhir melakukan perbuatan penyalahgunaan wewenang, tetapi belum sampai merugikan. Memiliki perilaku kerja yang bisa dikategorikan kearah penyalahgunaan wewenang. Selama kerja (terutama tahun terakhir) tidak ada indikasi perbuatan penyalahgunaan wewenang dan jabatan.
4 Kesesuaian laporan dengan hasil kerja Kemampuan menerima tanggung jawab yang diberikan padanya (amanah) Sering kali (lebih dari x) melaporkan apa yang dikerjakan kepada atasan tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan. kali dalam tahun memberikan laporan yang tidak sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya Melaporkan pekerjaan atau apa yang telah dikerjakannya kepada atasan beberapa catatan dari atasan. Melaporkan apa adanya kepada atasan tentang hasil kerjanya disertai dengan alasan dan saran untuk perbaikan. Sering melakukan pelanggaran dalam menjalankan tugas yang diberikan atasan atau tugas profesinya. Tidak mampu menjalankan amanah (tanggung jawab) ditandai dengan ketidaksiapan dalam menjalankan tugas kerja / kinerja kurang baik. Mampu bekerja dan menerima amanah, akan tetapi seringkali masih membutuhkan saran dan nasehat untuk peningkatan kinerja. Mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dengan penuh amanah dan hasil kinerja baik. e. PRESTASI KERJA Kecakapan dan Sering melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam menjalankan penguasaan bidang tugasnya. tugas sesuai bidang tugasnya, yang sifatnya fatal / sering melakukan kesalahan prosedur. Melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas yang sifatnya ringan. Melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya tetapi langsung ada usaha untuk memperbaikinya. Tidak pernah melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam menjalankan tugasnya. Ketrampilan yang Memerlukan pengarahan dan seringkali diarahkan dalam dimiliki melaksanakan tugasnya. (tugas yang dimilikinya tidak menunjang) Tidak mampu bekerja secara mandiri dengan ketrampilan yang dimilikinya. Kurang mampu bekerja secara mandiri dengan ketrampilan / profesinya tetapi ada usaha untuk memperbaikinya. Bekerja dengan ketrampilan penuh untuk menunjang kinerja. Ketekunan, Sering tidak menghiraukan tugas, teledor dan respon terhadap tugas ketelitian dan kurang. kecepatan waktu Tekun dalam bekerja tetapi kurang teliti dalam bertugas sehingga dalam menjalankan tugas masih ada kesalahan. Tekun dan teliti dalam bekerja tetapi kurang responsive terhadap tugas yang ada. Memiliki ketakunan, ketelitian dan kecepatan dalam menjalankan tugas (responsip). Kesehatan jasmani Sering ijin dinas karena sakit (lebih dari kali rata-rata izin hari kerja) tanpa keterangan dokter yang jelas. Izin sakit lebih dari kali tetapi dengan izin dokter dan mendapatkan terapi dokter (mengganggu mekanisme kerja). Izin sakit, tetapi mampu membagi waktu dan tidak mengganggu mekanisme kerja Memiliki ketahanan fisik yang prima sehingga mampu bekerja secara optimal. 5 Manfaat kerja yang dilakukan 6 Kemampuan menyelesaikan Tidak ada hubungannya dengan profesi, pekerjaan dan program yang dimiliknya Bekerja diluar tanggungjawabnya (untuk membantu orang lain) sehingga berpengaruh program dan tugas yang dimiliknya. Bekerja sesuai dengan profesi, pekerjaan dan program yang dilakukannya tetapi belum optimal karena faktor keteledoran. Mampu bekerja secara baik sesuai dengan profesi, pekerjaan dan programnya sehingga bermanfaat. Hasil kerja tidak sesuai dengan target atau program yang ada. 50% hasil kerjanya telah sesuai dengan target dan program yang dirancang.
5 tugas sesuai dengan target atau program yang ada 80% hasil kerjanya telah sesuai dengan target dan program yang dirancang. 00% hasil kerjanya telah sesuai dengan target dan program yang dirancang. f. TANGGUNGJAWAB Ketepatan waktu Sering tidak sesuai dengan target waktu yang ada karena faktor dalam menyelesaikan tugas Keberadaan ditempat saat jam kerja Perhatian terhadap kerja Keberanian dalam menjalankan amanah atau tanggungjawab 5 Rasa kepemilikan terhadap barang Rumah Sakit Islam Pati kinerja yang kurang baik. Ada keterlambatan dalam menyelesaikan tugas dan ada usaha untuk memenuhi keterlambatan tersebut. Dalam menyelesaikan tugas karyawan menyelesaikan sesuai batas waktu yang ada. Menyelesaikan tugas sebelum batas waktu habis. Seringkali meninggalkan tempat kerja yang tidak ada hubungannya dengan tugas kerjanya. Meninggalkan tempat kerja tidak berhubungan dengan tugasnya tetapi menyelesaikan tugasnya dengan baik. Meninggalkan tempat kerja tidak berhubungan dengan bidang tugasnya tetapi meminta izin pada atasan. Selalu berada pada tempat kerja untuk bekerja secara optimal. Seringkali melakukan izin tidak masuk kerja untuk kepentingan pribadi. Sulit untuk diminta kerja diluar jam kerja dan lebih mementingkan kebutuhan pribadinya. Mengutamakan kerja bila ada keuntungan yang bisa didapatkannya. Mengutamakan kerja daripada kepentingan pribadi yang bisa ditunda. Tidak berani mengambil resiko dari pekerjaan yang dilaksanakannya. Seringkali menghindari mendapatkan tanggung jawab diluar tugas yang ada. Menjalankan tugas yang ada, tetapi tanggung jawab dilimpahkan pada atasan atau orang lain. Melakukan tugas dengan segala tanggung jawab dan resiko yang didapatkannya. Berlaku teledor dalam mengelola barang inventaris Rumah Sakit Islam Pati sehingga menyebabkan hilang atau rusak. Tidak bisa menjaga barang inventaris sehingga menyebabkan kerusakan barang. Berusaha untuk menjaga barang inventaris Rumah Sakit Islam Pati tetapi masih juga belum optimal. Menghargai dan menjaga barang inventaris Rumah Sakit Islam Pati sebagai bentuk tanggungjawab kepemilikan yang harus dijaga dan dirawat bersama. 6 Konsekwensi tugas Melemparkan kesalahan yang diperbuatnya pada saat tugas kepada orang lain. Tidak bisa menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya sehingga mengelak bertanggung jawab. Menyadari kesalahannya tetapi tidak berusaha mencari pemecahan masalahya. Menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya dan mencari alternatif pemecahannya. g. KETAATAN Ketaatan menjalankan Sering kali melakukan pelanggaran kedisiplinan sehingga peraturan (termasuk absensi, seragam dan mendapatkan teguran lisan atau tertulis. Melakukan pelanggaran kedisiplinan dan diberikan arahan / kedisiplinannya) masukan tetapi tidak ada perubahan. Melakukan pelanggaran kedisiplinan, diarahkan dan mau memperbaikinya sehingga tidak terulang kembali. Tidak ada catatan pelanggaran kedisiplinan dan taat menjalankan peraturan yang ada. Mengkir / menolak tugas yang diberikan oleh atasan.
6 Ketaatan menjalankan tugas kedinasan Ketaatan menjalankan syari at Islam Menjalankan tugas dari atasan tetapi tidak optimal Menjalankan tugas atasan dengan sungguh sungguh dan berhasil menyelesaikannya. Tidak pernah menjalankan syari at Islam (seperti sholat). Kadang kala sholat bila diingatkan untuk sholat. Melakukan syari at Islam bila yang lain juga melaksanakannya. Melaksanakan syari at Islam dengan khusu setiap saat. h. KERJASAMA Kemampuan Hanya mengandalkan dirinya sendiri untuk bekerja tanpa melibatkan menjalin kerjasama dengan orang lain untuk penyelesaiaan tugasnya Sikap terhadap orang lain Kemampuan untuk menerima saran dan kritik karyawan / koleganya dan bersikap egosentrtis dan tidak mau tau dengan pekerjaan orang lain. Kurang memiliki respon dalam membantu karyawan yang lain untuk menyelesaikan tugas. Mau membantu bila orang lain yang memintanya tanpa inisiatif sendiri. Memiliki inisiatif untuk membantu karyawan yang lain dalam menyelesaikan tugasnya. Tidak memiliki rasa untuk menghargai orang lain / mau menang sendiri. Kurang dapat menghargai orang lain dan lebih menunjukkan permusuhan. Acuh tak acuh dengan orang lain, tetapi tidak menunjukkan permusuhan. Mampu menghargai orang lain dengan baik dan menempatkan posisi dirinya sesuai dengan keadaan. Marah dan menolak setiap saran dan kritik yang diterimanya. Menerima kritik tetapi tidak mau memperbaiki diri untuk perbaikan. Menerima kritik dan berusaha untuk memperbaikinya. Menerima saran dan kritik selanjutnya meminta masukan untuk memperbaiki kekurangan dirinya dan berusaha untuk memperbaikinya. i. KREATIFITAS Inisiatif untuk bekerja Apatis dan monoton dalam kerja. Mencoba untuk mencari inisiatif dalam melaksanakan tugas. secara baik Berdiskusi bersama untuk mencari inisiatif baru dalam kerja agar tidak monoton. Tidak pernah melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam menjalankan tugasnya. Kreatifitas kerja Tidak memiliki daya kreasi dalam menyelesaikan tugas yang Keinginan untuk memberikan perubahan kerja yang lebih baik diembannya. Kurang memiliki daya kreasi untuk menyelesaikan tugas yang ada. Kadang kala mengikuti orang lain untuk berkreatif dalam menyelesaikan tugas yang ada. Memiliki daya dan keinginan untuk menciptakan kreasi baru dalam menyelesaikan tugas yang ada. Tidak pernah memberikan saran untuk perubahan yang baik. Hanya mengikuti orang lain untuk memberikan saran (ikut ikutan) Sesekali memberikan masukan untuk perbaikan system kerja. Aktif dalam memberikan masukan kepada teman atau atasan untuk perbaikan system kerja. I. KEPEMIMPINAN (UNTUK PEJABAT) Penguasaan dalam Pendidikan dan keahlian tidak sesuai dengan jabatan yang bidangnya diembannya. Berusaha menyelesaikan tugas yang diembannya walaupun tidak menguasai bidang yang diembannya. Mencari pengalaman dan pendidikan untuk menyelesaikan tugas bidangnya.
7 Mampu mengusai dan menyelesaikan tugas bidangnya dengan keahlian yang dimilikinya. Pengambilan Tidak dapat menyelesaikan masalah bila terjadi masalah pada keputusan lingkup kerjanya. Berusaha menghindar dari tanggungjawab menyelesaikan masalah. Berusaha menyelesaikan masalah walaupun tidak optimal. Mampu menyelesaikan masalah dengan segala daya upaya yang dimilikinya. Kemampuan Setiap menyelesaikan tugas tidak memandang prioritas mana yang membuat prioritas diutamakan. Tidak menggunakan prioritas masalah dalam menyelesaikan tugas, tetapi dapat menyelesaikan tugasnya. Menggunakan prioritas masalah dalam sebagai cara penyelesaian tugas, tetapi masih sering bekerja secara isedentil. Selalu menyusun skala prioritas dalam menyelesaikan tugas tugas yang diembannya. Keteladanan Berperilaku yang tidak baik didepan pegawai lain terutama bawahannya dan tidak memberikan contoh keteladanan. (dilakukan didepan umum) Melakukan perilaku yang kurang baik didepan karyawan tetapi sebatas ditempat unit kerjanya. Menyadari bahwa ia berperilaku kurang baik dan berusaha untuk memperbaikinya. Memberikan saran, nasehat dan contoh perilaku yang baik kepada karyawan terutama di unit kerjanya. 5 Kemampuan mengembang Setiap memecahan masalah tidak pernah melibatkan unit / karyawan dibawahnya untuk dimintai pendapat. kan potensi Mengedepankan pendapat pribadi untuk memutuskan masalah kepemimpinan walaupun mendapatkan saran dari unit / karyawan dibawahnya. Berusaha untuk menggabungkan pendapatnya dan pendapat unit / karyawan dibawahnya untuk dijadikan rujukan penyelesaian masalah. Bersikap demokratis, tegas, jujur serta selalu melibatkan unit / karyawan dibawahnya untuk menyusun gagasan atau menyelesaikan masalah. 6 Pola kepemimpinan Otoriter dan egois (ingin menang sendiri tanpa menghiraukan unit / karyawan lainnya). Proleter (bersikap seperti orang kaya yang hanya menyuruh tanpa memberikan arahan). Terpimpin (menerima masukan, tetapi jarang dibuat sebuah rujukan). Demokratis dan jujur (menerima saran, kritik untuk perbaikan dan bersikap jujur terhadap kekurangan pola kepemimpinannya). 7 Kemampuan Tidak pernah berkoordinasi atau memberikan pelimpahan tugas berkoordinasi 8 Kemampuan menumbuhkan motivasi unit / karyawan dibawahnya 9 Perhatian kepada unit / karyawan pendelegasian untuk menyelesaikan tugas / masalah. Melakukan koordinasi bila terpaksa dan bila ada instruksi untuk melakukannya. Melakukan koordinasi ditingkat bawah tetapi belum optmal. Bekerja secara kolegial (bersama- sama) dan melibatkan unit / karyawan lainnya agar merasa memiliki kewajiban dan hak yang sama dalam menyelesaikan tugas / masalah. Selalu memerintah dan menyalahkan tugas yang telah diselesaikan oleh bawahannya tanpa memberikab masukan dan perbaikan. Memerintah tanpa kata tolong dan bertindak sebagai penguasa / pejabat. Mengoreksi tugas yang telah diselesaikan unit / karyawan dibawahnya dan memberikan arahan untuk perbaikan. Mengajak diskusi tentang pekerjaan yang telah diselesaikan oleh unit / karyawan dibawahnya dan selanjutnya memberikan dorongan untuk memperbaiki bila masih ada kesalahan dan sekaligus memberikan pujian. Tidak pernah memperhatikan apa yang telah dilakukan oleh unit / karyawan dibawahnya dalam melaksanakan tugas yang ada. Acuh tak acuh terhadap keberhasilan atau masalah yang sedang dihadapi oleh unit / karyawan dibawahannya.
8 yang berada pada tanggung jawabnya 0 Kemampuan menerima saran dan kritik Memberikan perhatian kepada unit / karyawan bila berkeluh kesh saja. Selalu memberikan perhatian kepada unit / karyawan baik dalam keadaan ketika ada masalah atau ketika mendapatkan prestasi. Berlaku tidak senang dan tendensius terhadap kritik dan saran yang diterimanya. Menerima saran dan kritik dengan catatan, tidak berusaha untuk memperbaikinya. Menerima saran atau kritikan dan mencoba memperbaiki apa yang ada dalam kritik / saran yang diterimanya. Menerima kritik dan saran secara lapang dada dan selanjutnya mengintrospeksi diri untuk perbaikan kekurangan.
BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERHENTIAN, SANKSI, PEMBAYARAN HONOR DAN PENILAIAN PEKERJAAN TENAGA HONORER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA PEGAWAI WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan obyektifitas penilaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan peranan karyawan dalam proses pencapaian target perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu menciptakan lingkungan
Lebih terperinciKETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID
KEPUTUSAN KETUA STT NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO NOMOR : NJ-T06/0204/A.1.1/08-2011 TENTANG PEDOMAN ETIKA DOSEN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penandasan kembali terhadap falsafah Man behind the gun. Roda organisasi sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam suatu organisasi dipandang sebagai sumber daya. Artinya, sumber daya atau penggerak dari suatu organisasi. Penggerak dari sumber daya yang lainnya,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.700, 2014 BAWASLU. Tata Tertib. Pegawai. Kinerja. Disiplin Pegawai. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu organiasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciKEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007
KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007 TENTANG PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciKEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Jalan Ampera Raya No. 7, JakartaSelatan12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 395/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 395/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI Rektor Universitas Widya Dharma Klaten, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperincipujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 37 Tabel 3.2 Arti pembobotan dengan Skala Likert... 45 Tabel 3.3 Skala Interval Gaya Kepemimpinan... 46 Tabel 3.4 Skala Interval Motivasi... 46 Tabel 3.5
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciNo. Dok. : PD II/DI/004/AKBID YLPP KODE ETIK PEGAWAI AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO JL. K.H. WAHID HASYIM NO. 274 A PURWOKERTO
No. Dok. : PD II/DI/004/AKBID YLPP KODE ETIK PEGAWAI AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO JL. K.H. WAHID HASYIM NO. 274 A PURWOKERTO Halaman 1 dari 15 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA
Bismillaahirrahmaanirrahiim KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA Menimbang : 1. Bahwa Pendelegasian
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung Penyelenggaraan pemerintahan lebih ditunjukkan dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Disiplin Disiplin kerja sangatlah penting dalam mempengaruhi perkembangan diri suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan
Lebih terperinciPenilaian Kinerja PNS
Penilaian Kinerja PNS Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil, adalah penilaian secara periodik pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai Negeri Sipil. Tujuan penilaian kinerja adalah untuk mengetahui keberhasilan
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN tanda ( ) Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah tanda ( = )
PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan secara teliti, kemudian kerjakanlah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan anda sebenarnya. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang ada dengan memberi
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. 9. Tanggapan Responden Terhadap Mengenai Diperbolehkan. Memberikan Ide Baru Tanggapan Responden Tentang Manajer Mendukung
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin.......55 2. Identitas Responden Menurut Umur.......56 3. Identitas Responden Menurut Latar Belakang Pendidikan...... 57 4. Identitas
Lebih terperinci2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
No.156, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kode Etik. Disiplin Kerja. PNS PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan inti dari sifat biologis, kognitif, dan aturan-aturan sosial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi merupakan masalah sentral dalam dunia psikologi. Motivasi merupakan inti dari sifat biologis, kognitif, dan aturan-aturan sosial. Hal lain yang lebih
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016
SALINAN WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian MSDM Menurut Hasibuan (2009:10) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan budaya organisasi pada PT.
Lebih terperinciKODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG I. RUANG LINGKUP KEGIATAN A. TUJUAN Program Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Politeknik Kota Malang bertujuan untuk membina mahasiswa
Lebih terperinciINSTRUMEN UJI KOMPETENSI INTI PENGAWAS SEKOLAH (PENILAIAN ESAY/MAKALAH)
SKENARIO SIMULASI KEGIATAN OJT 1 Kegiatan OJT 1 diperuntukkan bagi peserta yang sudah lolos seleksi administrasi dengan terlebih dahulu peserta menyusun makalah/essay berdasarkan tema tentang kepengawasan
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,
Lebih terperincia. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah
Lampiran a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah 1. Bagaimana cara anda selaku Kepala Sekolah dalam memberikan pelimpahan dan distribusi kewenangan terhadap rekan kerja anda? 2. Bagaimana
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED) PENJELASAN PENELITIAN
122 SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED) PENJELASAN PENELITIAN Yth. Responden Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Cris Hartanto Simanungkalit Nim : 147046033 Adalah
Lebih terperinciINSTRUMEN ON THE JOB TRAINING I DIKLAT FUNGSIONAL CALON PENGAWAS SEKOLAH
INSTRUMEN ON THE JOB TRAINING I DIKLAT FUNGSIONAL CALON PENGAWAS SEKOLAH OJT-1.01 INSTRUMEN UJI KOMPETENSI INTI PENGAWAS SEKOLAH (PENILAIAN ESAY/MAKALAH) Nama Peserta :... Instansi :... Tanggal :... Judul
Lebih terperinciKomunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi
Komunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi kompleks. Dokter secara individu tidak bisa menjadi ahli untuk
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Oleh: IBNU SISWANTO, M.Pd.
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Oleh: IBNU SISWANTO, M.Pd. ibnusiswanto@uny.ac.id A. Ice Breaking Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah ketrampilan berkomunikasi khususnya berbicara
Lebih terperinciI. Kesetiaan. Karena kurang pengetahuan pernah. mengeluarkan ucapan
I. Kesetiaan 1 Tidak pernah menyangsikan kebenaran Pancasila baik dalam ucapan, sikap, tingkah laku dan perbuatan. 2 Selalu menjunjung tinggi kehormatan Negara dan atau Pemerintah, serta senantiasa mengutamakan
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-01/M.
SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-01/M.EKON/09/2009 TENTANG POLA MUTASI JABATAN KARIR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. karyawan lapangan di CV Baskoro Aji Pemalang dapat dibuat pembahasan sebagai Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
BAB IV PEMBAHASAN 4.9 Pembahasan Hasil penelitian mengenai motivasi, disiplin dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan lapangan di CV Baskoro Aji Pemalang dapat dibuat pembahasan sebagai berikut: 4.9.1
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / / 2013
KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / 413.032 / 2013 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai macam pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh para ahli, Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action to enforce organization
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV AKTIFITAS PENGAWASAN PEGAWAI/KARYAWAN PADA PT. SEMEN PADANG. 4.1 Pelaksanaan Fungi Pengawasan Pada PT.Semen Padang
BAB IV AKTIFITAS PENGAWASAN PEGAWAI/KARYAWAN PADA PT. SEMEN PADANG 4.1 Pelaksanaan Fungi Pengawasan Pada PT.Semen Padang Manajemen yang baik terdiri dari beberapa unsur, selain unsur perencanaan, pengorganisasian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Disiplin Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerokhanian serta pengembangan tabiat. Disiplin
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012
WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN 5 (LIMA) HARI KERJA DAN PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS SERTA PEMBINAAN DISIPLIN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU
Lebih terperinciMengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:
PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA No: 1/PK-STIKES/Au/V/2013 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA Bismillahirrahmanirrahiim
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1313, 2014 KEMEN KUKM. Hari Kerja. Jam Kerja. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PER/M.KUKM/IX/2014 TENTANG HARI KERJA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha menjamin obyektivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu mengarahkan sumberdaya yang dimiliki ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu sumberdaya organisasi yang sangat
Lebih terperinciPROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN
PROGRAM I-MHERE INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Negeri Makassar Dokumen
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan penganalisisan hasil pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Dimana kesimpulan ini dibuat berdasarkan masing-masing
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1094, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. Kode Etik. Pegawai Negeri Sipil. Pembinaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan manusia. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut maka diharapkan manusia mampu
Lebih terperinciKODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum
KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 1. Karyawan adalah setiap pegawai IKIP Veteran Semarang baik sebagai tenaga administrasi maupun tenaga penunjang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi pemerintah saat ini adalah berkaitan dengan disiplin kerja pegawai. Pada umumnya suatu intansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
Lebih terperinciJADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan
LAMPIRAN 1 JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN penelitain Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan I. Persiapan 1,5 ( satu setengah) Bulan II. III. Pelaksanaan
Lebih terperinciKEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 04/YSR/2004 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI. Pengurus Yayasan Slamet Rijadi
KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 04/YSR/2004 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI Pengurus Yayasan Slamet Rijadi Menimbang : bahwa dengan ditetapkannya Keputusan Pengurus Yayasan
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 25 Tahun 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI NUSA
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN
LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciM E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pegawai Negri Sipil yang kuat,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005
Menimbang LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN POKOK PEGAWAI TIDAK TETAP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
Lebih terperinciMAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN
MAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN MUHAMMAD JAMAL MISHBAH 6143027 STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh
Lebih terperinci1 Perpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 2 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 3 LAMPIRAN ( A-1 ) SKALA DISIPLIN KERJA 4 Kepada Yth Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta Dengan hormat, Di tengah kesibukan Bapak / Ibu, perkenankanlah saya
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.01/2011 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.01/2011 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN DALAM KAITANNYA DENGAN TUNJANGAN KHUSUS PEMBINAAN KEUANGAN NEGARA
Lebih terperinci2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara
No.1352, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Kode Etik Pegawai. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang memberikan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinci2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi
No.254, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. PPPK. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB IV GAYA KEPEMIMPINAN PADA RUMAH MAKAN PUTI MINANG CABANG HAJI MENA NATAR LAMPUNG SELATAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
BAB IV GAYA KEPEMIMPINAN PADA RUMAH MAKAN PUTI MINANG CABANG HAJI MENA NATAR LAMPUNG SELATAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN A. Pelaksanaan Gaya Kepemimpinan Pada Rumah Makan Puti Minang Hajimena Keberhasilan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT
Lampiran MP1 KUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT A. IDENTITAS 1. Nama Sekolah : 2. Nama Guru : 3. Matapelajaran/Kelas : 4. Hari dan Tanggal : B. TUJUAN
Lebih terperinciMENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesiapan Kesiapan menurut kamus psikologi adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu (Chaplin, 2006,
Lebih terperinciINSTRUKSI BUPATI KUNINGAN NOMOR 02 TAHUN 2014
INSTRUKSI BUPATI KUNINGAN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN BUPATI KUNINGAN Dalam rangka proses
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDO... NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG
1 of 17 8/18/2012 9:24 AM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL I. UMUM Dalam rangka mewujudkan PNS yang handal, profesional,
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. bahwa Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.64/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG KODE ETIK REVOLUSI MENTAL APARATUR SIPIL NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting yang ada di organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh karena
Lebih terperincitugas sehari-hari (Arwani, 2005).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Supervisi a. Pengertian Supervisi Secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR KEPEGAWAIAN BADAN USAHA KREDIT PEDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pegawai Negri Sipil yang kuat,
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN. Sebagaimana yang telah diuraikan pada rumusan masalah yang ingin
BAB 6 PEMBAHASAN Sebagaimana yang telah diuraikan pada rumusan masalah yang ingin mengetahui faktor apakah yang memiliki relevansi dengan penilaian prestasi kerja karyawan Bank Syariah Mandiri, maka perlu
Lebih terperinciLAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL. sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama bertugas di
LAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL Dengan hormat, Saya, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, saat ini sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang
Lebih terperinciLampiran 1: PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1: PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Teman Sejawat Perawat Rumah Sakit Grha Kedoya Di Tempat Dengan hormat, Bersama ini disampaikan bahwa dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Program
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBERIAN TUNJANGAN KHUSUS PEMBINAAN KEUANGAN NEGARA KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja adalah suatu catatan mengenai akibat-akibat yang dihasilkan pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu yang berhubungan dengan tujuan
Lebih terperinciMUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
MUKADIMAH Universitas Muhammadiyah Surabaya adalah lembaga pendidikan tinggi milik Muhammadiyah yang disebut Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) penyelenggara pendidikan formal yang meliputi program profesi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pariwisata dan sebagai kota pelayanan dengan perkembangannya diantaranya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat pariwisata dan sebagai kota pelayanan dengan perkembangannya diantaranya pesatnya pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada perencanaan tujuan yang hendak dicapai di masa depan dengan perilaku yang diharapkan dari keseluruhan
Lebih terperinciPROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN
PROGRAM I-MHERE INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN Pedoman Perilaku Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Dokumen dihasilkan oleh:
Lebih terperinciSelamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1
Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian
Lebih terperinci2011, No tertulis, pemberian dan pemotongan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara kepada pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagai
No.126, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penegakan Disiplin. Tunjangan Khusus. Pembinaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG PENEGAKAN
Lebih terperinciKode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih
1 Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikan STMIK Prabumulih Nomor : 018/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 4 Maret 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik
Lebih terperinci