BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat
|
|
- Veronika Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja Santo Antonius Padua serta struktur organisasinya, visi, misi dan tujuannya, serta kegiatan-kegiatan keduaorganisasi. Ada faktor yang menghambat dari organisasi keduanya berdasarkan data-data yang sudah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut terdapat faktor-faktor penghambat. Dalam pembahasan berikut akan dijelaskan beberapa faktor penghambat kedua organisasi tersebut. Faktor penghambat organisasi remaja Masjid Agung Kendal dalam hal perencanaan adalah dalam pelaksanaan organisasi terutama penyusunan perencanaan kegiatan, sering mengalami perubahan karena terbenturnya dana, sulit mengumpulkan anggota dan ketidaksetujuan dalam penyelenggaraan kegiatan antara takmir dan remaja. Sebenarnya perencanaan kegiatan ini sudah terprogram dengan baik, tetapi pelaksanaan kegiatannya tergantung persetujuan takmir. Dalam hal organisasi yang menjadi penghambat adalah kurangnya komunikasi antara remaja dan takmir. Hal ini dikarenakan takmir kurang peduli terhadap urusan remaja. Namun keharmonisan antara kubu satu atap ini perlu mendapat perhatian karena takmir dan remaja adalah satu lembaga yang saling bekerjasama bagaimana meramaikan masjid dengan kegiatan yang bermanfaat. Struktur takmir masjid yang meletakkan sebagai lembaga substansial tidak selamanya menjamin keharmonisan hubungan keduanya karena masing-masing merasa memiliki otoritas sendiri. Kurangnya komunikasi itu disebabkan takmir hanya mengurusi kegiatannya sendiri seperti kuliah subuh, khutbah Jum'at dan pembangunan masjid. Padahal remaja
2 60 memerlukan bimbingan dari seorang tokoh maupun idola dari lingkungannya sendiri (lingkungan masjid) sebagai panutan. Faktor penghambat yang lain adalah perbedaan status pekerjaan setiap anggota. Anggota KARISMA ini terdiri dari berbagai usia, jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan sehingga dapat mempengaruhi keaktifan dalam berorganisasi. Mereka hanya bergantung pada salah satu anggota yang aktif saja. Faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan diantaranya kurangnya kader remaja dari setiap daerah sehingga dapat menghambat kegiatan yang melibatkan masyarakat di sekitar. Contohnya mengadakan posko BAZIZ (Badan Amal Zakat Infaq dan Sodaqoh) apabila di daerah tertentu tidak ada kader maka masyarakat akan sulit untuk ikut peran serta program tersebut karena kurangnya informasi yang diberikan. Banyak anggota KARISMA yang kuliah di luar kota, sehingga apabila ada kegiatan tidak bisa berpartisipasi. Mengenai dana, takmir hanya mensuplai dana apabila ada kegiatan yang disetujui saja. Takmir memberi dana untuk remaja masjid apabila remaja mengajukan proposal kegiatan. Takmir hanya memberikan dana sebagian saja, sedangkan kekurangannya remaja mencari dari pihak luar atau donatur. Kekurangan dana dalam setiap kegiatan ini mempengaruhi terhadap semangat etos kerja yang dilakukan para remaja, etos kerja remaja menjadi berkurang. Faktor penghambat organisasi remaja Gereja Santo Antonius Padua Kendal di antaranya jumlah anggota organisasinya sedikit, sedangkan rencana kegiatan yang dijalankan jumlahnya banyak terkadang hasil rencana kegiatan yang sudah diprogram ditunda, dikarenakan banyak anggota yang sibuk dengan pekerjaan yang lain dan harus meluangkan waktu untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Rencana kegiatan yang dilaksanakan tersebut disesuaikan dengan banyaknya anggota organisasi MUDIKA karena sedikitnya anggota dapat mempengaruhi hasil yang kurang baik di dalam kegiatan. Kurangnya hubungan antara pengurus dan anggota juga mempengaruhi, sebab banyak anggota yang kuliah di luar kota. Apabila ada rapat
3 61 atau musyawarah penyelenggaraan kegiatan, banyak anggota yang tidak hadir karena bersamaan dengan kegiatannya sendiri. Hal ini mengakibatkan lambatnya pelaksanaan suatu keputusan yang dihasilkan. Mereka saling menunggu antara pengurus yang satu dengan yang lainnya. Kurangnya rasa tanggung jawab pengurus dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi, mereka hanya menggantungkan pada salah satu orang saja dan menyepelekan beban yang diberikan serta melemparkan tanggung jawab pada orang lain. Dari faktor penghambat diatas juga mempengaruhi semangat remaja dalam melaksanakan kegiatan gereja. Semangat para remaja menjadi menurun. B. Persamaan dan Perbedaan Sebelum penulis memaparkan persamaan dan perbedaan antara organisasi Islam dan Katolik, lebih dulu penulis akan mengemukakan persamaan antara kedua organisasi tersebut. Adapun persamaan antara remaja Masjid Agung Kendal dan remaja Gereja Santo Antonius Padua Kendal: Remaja ini di bawah bimbingan pengurus masjid (takmir) dan pengurus Gereja (Paroki) adalah suatu wilayah keuskupan yang dipimpin oleh seorang pastor kepala yang diangkat oleh uskup. Kedua pengurus ini yang memberi pengarahan maupun bimbingan kepada remaja. Takmir merupakan pengurus masjid yang mengelola masjid. Keduanya mempunyai misi untuk mengembangkan dan meningkatkan ketaqwaan atau ketaatan remaja di kalangan agama masing-masing. Membentuk kader atau penerus dalam mengembangkan agama masing-masing. Bahwa suatu kepengurusan perlu adanya peningkatan sebagai pengganti pengurus yang lebih dulu. Islam dan Kristen adalah diantara dua agama besar di dunia. Kedua agama tersebut menjadi landasan bagi peradaban-peradaban yang pernah ada. Lebih dari itu sejarah agama Islam dan Kristen berasal dari seorang Nabi yang sama yaitu Nabi
4 62 Ibrahim. Dalam sejarah agama Islam, Kristen dan Yahudi di kelompokan ke dalam apa yang disebut agama-agama Ibrahim (abrahamic religions) yang secara teologis ciri khas agama ini adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa (monotheisme). Setiap agama yang menyadari ditugaskan oleh pendirinya untuk meneruskan karisma yang diperolehnya kepada semua bangsa dan yang menginginkan tugas itu dilaksanakan secara teratur tertib, agama yang demikian itu tidak dapat luput dari tuntutan sosiologis, yaitu organisasi, di mana unsur pimpinan tidak dapat ditiadakan. Bahwa agama bahari (adat) unsur pimpinan sama dengan pimpinan kepala adat, atau kepala suku seorang kyai. Organisasi-organisasi yang berhubungan dengan suatu agama dibuat dalam bentuk lembaga formal yang berhubungan dengan pemerintahan dan non pemerintahan baik itu organisasi remaja Masjid Agung Kendal maupun Gereja Santo Antonius Padua di Kendal Perbedaan antara remaja Masjid Agung Kendal dan remaja Gereja Santo Antonius Padua di Kendal. Perbedaannya dalam misi utama adalah kepercayaan. Kepercayaan kedua agama tersebut (Islam dan Kristen) dalam hal tauhid (Ketuhanan). Sistem penggalangan dana dan cara penerapannya atau pengamalannya antara remaja masjid dan remaja katolik berbeda. Mengenai dana untuk remaja Katolik disuplai dari Paroki. Sedangkan di remaja Islam, KARISMA mengajukan proposal kegiatan kepada takmir baru takmir mengeluarkan dana untuk kegiatan tersebut, adapun kekurangannya minta kepada pihak luar (donatur). C. Kelebihan dan Kelemahan Selain faktor penghambat dan persamaan dan perbedaan dalam organisasi tersebut, ada kelemahan dan kelebihannya, di sini penulis akan memaparkan kelemahan dan kelebihannya. Kelebihan organisasi remaja Masjid Agung Kendal dalam hal keaktifan adalah remaja masjid mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Agung Kendal
5 63 dengan aktif dan sunguh-sungguh. Dan hasil yang mereka peroleh ternyata bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Karena dengan mengikuti kegiatan-kegiatan di masjid itu hidup mereka terbina dan dididik hidup mereka lebih mempunyai pengalaman tersendiri dalam berorganisasi. Dalam kegiatan itu mereka memperoleh ilmu pengetahuan tentang nilai-nilai Islam dari berbagai macam bidang contoh: latihan berdakwah Islamiyah dengan sering kali berlatih berdakwah yang akan merubah hidupnya menjadi lebih taat kepada ajaran Islam, seni baca Al-Qur'an menjadikan remaja dapat membaca Al-Qur'an dengan benar dan menjadi qori' maupun qori'ah, tata cara amal dan kegiatan amal sosial. Kegiatan-kegiatan yang diprogram oleh remaja masjid dan takmir ternyata banyak membawa hasil dalam hidup sehari-hari di lingkungan masyarakat. Dari pengurus takmir Masjid Agung Kendal para pengurusnya menjalankan tugas sebaik mungkin membentuk berbagai kegiatan di masjid guna membina umat Islam dalam hidup bermasyarakat. Tujuan adanya kegiatan remaja adalah untuk membina dan melatih remaja masjid agar menjadi pemimpin yang bijaksana dan bertanggung jawab. Eksistensi remaja Masjid Agung Kendal sebagai kelompok potensial di masyarakat sangat baik. Semangat mereka dalam beribadah dan beramal saleh menambah marak kegiatan-kegiatan di masjid serta aktifitas sosial kemasyarakatan. Bahkan kegiatannya dapat di pantau oleh masyarakat, sehingga menjadi salah satu indikator penting adanya kiprah umat Islam dalam proses pembangunan sosial. Takmir dan remaja juga mendirikan perpustakaan Islam di depan masjid dan perpustakaan ini dapat menambah wawasan bagi remaja dan semua masyarakat. Kelemahan organisasi remaja Masjid Agung Kendal dalam hal dana adalah Takmir menyuplai dana kurang seimbang dengan tugas atau program yang telah ditetapkan. Remaja sering mengajukan proposal kegiatan ke instansi-instansi lain untuk mencari dana.
6 64 Kelemahan organisasi remaja Masjid Agung Kendal yang lain adalah hubungan antara takmir dan remaja masjid yang kurang harmonis. Dari beberapa kasus yang disampaikan remaja masjid pada peserta musyawarah remaja masjid se-jawa Tengah di Semarang terungkap bahwa kesalahpahaman antara takmir masjid dan remaja masjid disebabkan posisi dan kedaulatan remaja masjid belum jelas. Masing-masing merasa memiliki otoritas dan kebebasan berdasar tolak ukur yang berbeda. Struktur kepengurusan takmir masjid yang meletakkan remaja masjid sebagai salah satu unsur pendukung tidak selamanya menjamin keharmonisan hubungan antara keduanya. Jalan lurus dan norma-norma yang ditetapkan takmir masjid dinilai remaja masjid sebagai ikatan kaku, sementara takmir masjid menganggap bahwa perilaku remaja masjid yang sangat akomodatif (sifat menampung usulan atau ide) dan adaptif (sifat penyesuaian) dengan perubahan-perubahan yang terjadi di luar masjid sebagai penyimpangan. Kelemahan organisasi remaja Masjid Agung Kendal dalam hal kaderisari adalah Sistem penyaringan sebagai pengurus takmir dan remaja masjid yang belum jelas dan sulitnya mencari kader yang mempunyai idealisme dan mau meluangkan waktu untuk organisasi. Kelebihan organisasi remaja Gereja Santo Antonius Padua Kendal adalah: Organisasi ini sangat terkoordinir dengan baik hubungan antara remaja dengan paroki saling bekerjasama dan orang tua ikut mendukung. Ada koordinator Paroki yang memantau kegiatan remaja. Kegiatan yang dilakukan remaja gereja, Paroki ikut mengetahui karena sebagai pembina remaja. Fungsi Paroki di sini adalah mengarahkan agar kegiatan yang dilakukan dapat berhasil. Paroki mengetahui kesulitan yang dihadapi organisasi remaja gereja. Dana yang dimiliki organisasi tidak selalu kekurangan karena ada anggaran tersendiri dari Paroki, agar keuangan remaja tidak kosong dana itu diperoleh dari partisipasi jemaat gereja yang memberikan iuran, seperti dalam Islam (infaq). Kemudahan dalam pengawasan atau pengkoordinasian
7 65 terhadap anggotanya yang jumlahnya sedikit sehingga mempermudah mengontrol remaja Katolik. Kelemahan organisasi remaja Gereja Santo Antonius Padua Kendal adalah: Remaja Katolik mempunyai anggota yang sedikit, karena agama Katolik merupakan salah satu agama minoritas di Kabupaten Kendal. Kebanyakan jemaat Katolik Kendal adalah masyarakat pendatang yang belum jelas keadaan religiusitas (keagamaan) dan asal-usulnya. adapun masyarakat Kendal asli yang beragama Katolik masih sedikit. Letak tempat ibadah tidak berpusat pada basis pemeluknya. Gereja Santo Antonius Padua Kendal terletak di antara pemukiman mayoritas Muslim, sedangkan masyarakat Katolik menyebar di berbadai daerah. Dari masalah yang dihadapi di atas menjadikan kesulitan dalam mencari kader sebagai cikal bakal penerus kepengurusan (kaderisasi kepemimpinan). D. Persamaan dan Perbedaan Etos Kerja Selain faktor penghambat, persamaan, perbedaan, kelemahan dan kelebihan kedua organisasi di atas, ada persamaan dan perbedaan semangat atau etos kerja yang mendasari terbentuknya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan remaja Gereja Santo Antonius Padua Kendal. Adapun persamaan etos kerja antara organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan organisasi remaja Gereja Santo Antonius Padua. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk yang tidak bisa hidup sendiri sehingga ia senang bermasyarakat (berorganisasi). Dengan berorganisasi tersebut mereka (remaja) dapat berkiprah di dalamnya dan saling mengenal antar remaja. Pada dasarnya seseorang ingin lebih maju dan berkembang hal ini dapat dicapai dengan berorganisasi. Timbulnya semangat kerja karena adanya dukungan dari Takmir (pengurus masjid) dan Paroki (pengurus gereja) yang memberi pengarahan dan motivasi remaja agar
8 66 bersemangat melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi. Adanya rasa kebersamaan antar penggurus dan anggota yang membuat suasana menjadi harmonis. Perbedaan etos kerja organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan remaja Gereja Santo Antonius Padua Kendal. Di organisasi MUDIKA, Paroki dan remaja saling memberi dukungan motivasi dan pemberi semangat melaksanakan kegiatan. Paroki tidak memberi motivasi dalam kegiatan saja, terkadang Paroki memberi usulan agar organisasi remaja Katolik banyak melakukan kegiatan berkreatif dan bersemangat. Kondisi pembinaan kaum muda Katolik kerap menghadapi persoalan baik masalah remaja itu sendiri maupun antar pengurus dan anggota, bila tidak segera teratasi akan mematikan semangat menggereja di tanah kaum muda. Gereja harus memberikan perhatian yang lebih besar bagi generasi yang lebih muda dengan menghadirkan berbagai bentuk pembinaan yang lebih kreatif dan inovatif sehingga dengan pembinaan keagamaan tersebut semangat kerja kegiatan baik sosial maupun keagaamaan mempunyai semangat yang tinggi. Sedangkan organisasi KARISMA yang mengadakan kegiatan adalah hasil kerja dari remaja tersebut dan takmir hanya sebagai pembimbing yang memberi pengarahan kegiatan bisa dilaksanakan atau tidak. Sedangkan takmir jarang memberi usulan kegiatan pada remaja disebabkan terbenturnya sumber dana. Kurangnya komunikasi antara takmir dan remaja masjid sangat mempengaruhi keaktifan kegiatan remaja menjadikan remaja tidak bersemangat. Dari kegiatan keagamaan yang dilaksanakan baik gereja maupun masjid kedua organisasi tersebut berbeda dalam hal ibadah. Kegiatan keagaamaan MUDIKA dalam hal ibadah/ekaristi adalah wajib, karena dengan kegiatan tersebut dapat menambah kepedulian remaja terhadap gereja. Sedangkan remaja masjid dengan kegiatan keagamaan juga menambah nilai-nilai keimanan. Selain kegiatan kegiatan keagamaan juga kegiatan sosial, kegiatan ini bagi remaja masjid maupun gereja sama-sama mempunyai rasa saling membantu sesama umat untuk menciptakan rasa toleransi
9 67 antar umat beragama. Kegiatan sosial organisasi remaja masjid dan remaja gereja mengadakan bakti sosial pada bulan-bulan tertentu seperti kegiatan yang dilakukan KARISMA yaitu bulan Ramadhan dan bulan Zulhijjah juga kegiatan yang dilakukan MUDIKA seperti perayaan Natal ataupun ada program khusus. Etos kerja kegiatan dari keagamaan maupun sosial baik remaja masjid maupun gereja yang telah penulis teliti bahwa semangat mereka dalam hal keagamaan maupun sosial ditentukan kegiatan tersebut sudah direncanakan atau mendapat persetujuan dari takmir ataupun paroki. Selama kegiatan yang dilakukan baik organisasi masjid maupun gereja menyatakan semangat dan program yang direncanakan selama kegiatan sesuai dengan program kerja. Sebagai penjelasan dan penegasan analisa tentang kedua organisasi di atas penulis menyampaikan tabel sebagai berikut: Materi KARISMA MUDIKA Faktor - Dalam penyusunan perencanaan - Jumlah anggota organisasinya penghambat kegiatan, sering sedikit. mengalami perubahan karena - Kurangnya komunikasi antar ketidak-setujuan dalam pengurus. Banyak anggota penyelenggaraan kegiatan yang tidak hadir dalam antara takmir dan remaja. musyawarah karena - Kurangnya komunikasi bersamaan dengan kegiatan antara remaja dan takmir. yang lain. - Kurangnya kader remaja dari - Kurangnya rasa tanggung setiap daerah. jawab pengurus dalam - Mengenai dana, takmir hanya mengemban tugas dan mensuplai dana apabila ada tanggung jawabnya dalam kegiatan yang disetujui saja. organisasi. - Perbedaan status pekerjaan - Banyak anggota yang kuliah
10 68 setiap anggota. - Banyak anggota KARISMA yang kuliah di luar kota. Persamaan - Remaja ini di bawah dan bimbingan pengurus masjid perbedaan (takmir). - Mempunyai misi untuk mengembangkan dan meningkatkan ketaqwaan atau ketaatan remaja di kalangan Islam - Membentuk kader atau penerus dalam mengembangkan agama masing-masing. - Misi utama adalah kepercayaan kepada Allah. - Di Islam, KARISMA mengajukan proposal kegiatan kepada takmir baru takmir mengeluarkan dana untuk kegiatan tersebut. Sedangkan kekurangannya minta kepada donatur. Kelebihan - Remaja masjid aktif mengikuti kegiatan. - Remaja memperoleh ilmu pengetahuan tentang nilainilai Islam dari berbagai di luar kota - Remaja ini di bawah bimbingan pengurus Gereja paroki (Paroki). - Mempunyai misi untuk mengembangkan dan meningkatkan ketaqwaan atau ketaatan remaja di kalangan Katolik. - Membentuk kader atau penerus dalam mengembangkan agama masing-masing. - Misi utama adalah kepercayaan kepada Tuhan Yesus. - Dana untuk Katolik disuplai dari paroki kemudian mudika mengadakan kegiatan dengan dana tersebut. - Organisasi ini terkoordinir dengan baik. - Hubungan antara remaja dengan paroki saling bekerjasama dan orang tua
11 69 macam bidang. - Membina dan melatih remaja masjid agar menjadi pemimpin yang bijaksana dan bertanggung jawab. - Membina umat Islam dalam hidup bermasyarakat. - Banyak membawa hasil dari kegiatan yang dilaksanakan di masjid dalam hidup seharihari di lingkungan masyarakat. - Eksistensi remaja Masjid Agung Kendal sebagai kelompok potensial di masyarakat sangat baik. - Semangat dalam beribadah dan beramal saleh. - Takmir dan remaja mendirikan perpustakaan Islam di depan masjid yang diperuntukkan kepada semua masyarakat. Kelemahan - Takmir kurang seimbang dalam menyuplai dana. - Hubungan antara takmir dan remaja masjid yang kurang harmonis. ikut mendukung. - Ada koordinator paroki yang memantau kegiatan remaja. - Dana yang dimiliki organisasi tidak selalu kekurangan karena ada anggaran tersendiri dari paroki. - Kegiatan-kegiatan keagamaan di Gereja (ibadah/ekaristi) untuk meningkatkan nilainilai keimanan agama Katolik.. - Kemudahan dalam pengawasan atau pengkoordinasian terhadap anggotanya karena jumlahnya lebih sedikit. - Jumlah anggota yang sedikit. - Letak tempat ibadah tidak berpusat pada basis pemeluknya. - Kesulitan dalam kaderisasi
12 70 Persamaan dan perbedaan Etos kerja - Sistem penyaringan sebagai pengurus takmir dan remaja masjid yang belum jelas. - Kaderisasi kepemimpinan, idealisme remaja dan orang tua kurang. - Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. - Pada dasarnya seseorang ingin lebih maju dan berkembang hal ini dapat dicapai dengan berorganisasi - Kegiatan adalah hasil kerja dari remaja, takmir hanya sebagai pembimbing yang memberi pengarahan. - Takmir jarang memberi usulan kegiatan pada remaja disebabkan terbenturnya sumber dana. - Kurangnya komunikasi antara takmir dan remaja sangat mempengaruhi keaktifan kegiatan remaja menjadikan remaja tidak bersemangat. kepemimpinan. - Kurangnya tingkat jenjang umur dalam suatu organisasi sebagai cikal bakal penerus kepengurusan - Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. - Pada dasarnya seseorang ingin lebih maju dan berkembang hal ini dapat dicapai dengan berorganisasi. - Paroki dan remaja saling memberi dukungan, motivasi dan pemberi semangat melaksanakan kegiatan. - Paroki tidak memberi motivasi dalam kegiatan saja, terkadang paroki juga memberi usulan agar organisasi remaja Katolik banyak melakukan kegiatan berkreatif dan bersemangat - Kondisi pembinaan kaum muda Katolik kerap menghadapi persoalan baik masalah remaja itu sendiri maupun antar pengurus.
DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR M A K A S S A R 2015/2016 GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
Lebih terperinciPANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG
PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti
Lebih terperinciPANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang
PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252,
Lebih terperinciBUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a.bahwa Pemerintah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penanaman Toleransi Beragama Di Smk Theresiana yaitu: a. Dalam kegiatan belajar mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 12 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 12 TAHUN 2015 2015 TENTANG PENGELOLAAN MASJID AGUNG AL BARKAH PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TAHUN 2017 BAB I VISI DAN MISI PASAL 1 VISI BERSATU, BERSINERGI, MEMBANGUN PASAL 2 MISI 1. MENINGKATKAN PERAN AKTIF SERTA KESOLIDAN
Lebih terperinci2016, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara R
No.1253, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. LP3K PESPARANI. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DESA PANCASILA DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis merupakan negara yang kaya dibandingkan dengan negara yang lainnya, hal ini dapat dibuktikan
Lebih terperinciBUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa Pemerintah
Lebih terperinciANGGARAN DASAR LSO TAZMANIA FM (AD LSO TAZMANIA FM) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG
ANGGARAN DASAR LSO TAZMANIA FM (AD LSO TAZMANIA FM) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG MUKADIMAH Bismillahirrohmanirrohim Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan jalan bagi umatnya sesuai dengan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR AL-JANNATUL FIRDAUS (AJF) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA. Bismillahirrohmanirrohim
ANGGARAN DASAR AL-JANNATUL FIRDAUS (AJF) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA Bismillahirrohmanirrohim BAB I Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan, Azas Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Al-Jannatul Firdaus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Toleransi adalah Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya (Hasan,
Lebih terperinciGEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2005 RANCANGAN KETETAPAN RAPAT KOORDINASI HIMPUNAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI
Lebih terperinciKETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG
KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG AMANDEMEN AD/ART PPI UTM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1 N a m a. Pasal 2 Waktu Diresmikan
ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG Pasal 1 N a m a Organisasi ini bernama Majelis Ta lim Telkomsel disingkat MTT. Pasal 2 Waktu Diresmikan MTT diresmikan
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA
BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan
Lebih terperinciTAKMIR MASJID AL-MUHAJIRIN - TAMAN BOSTON RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN RINCIAN PENDAPATAN DAN BELANJA
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2016-1000 PENERIMAAN KAS TAKMIR 1001 Donatur Tetap (muslimin/muslimat Warga Taman Boston) 40 KK/Bln Rp 100.000 Rp 4.000.000 Rp 48.000.000 Rp 144.000.000 1002 ZIS (Donatur
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 21 Tahun : 2011 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN FORUM
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam
Lebih terperinciANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI (AD HMJ-TI) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG
ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI (AD HMJ-TI) UNISSULA SEMARANG MUKADIMAH Bismillahirrohmanirrohim Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan jalan bagi umatnya sesuai dengan fitrohnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43
BAB I PENDAHULUAN Setiap penelitian akan di latar belakangi dengan adanya permasalahan yang Akan dikaji. Dalam penelitian ini ada permasalahan yang dikaji yaitu tentang Efektivitas Tokoh Agama dalam Membentuk
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM
UNDANG-UNDANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ANDALAS NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG BADAN-BADAN KHUSUS FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ANDALAS DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA Menimbang:
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK)
BAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK) A. Tentang MPK 1. MPK berasal dari perwakilan resmi dari masing masing kelas yang dipilih berdasarkan musyawarah kelas dan disetujui oleh wali kelas 2. Anggota MPK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH
TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun oleh: Nama : Arif Purniawanto Nim : 11.11.4767 Kel : C Dosen : Drs. tahajudin
Lebih terperinciA N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH
A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH Bahwa Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga telah menghasilkan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY
ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :
Lebih terperinciLAMPIRAN TENTANG PEMBENTUKAN FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI PEMBUKAAN
LAMPIRAN TENTANG PEMBENTUKAN FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI PEMBUKAAN Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta ala dan sholawat
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I PEMBUKAAN Mahasiswa Kristen Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari umat Allah di Indonesia memiliki tugas dan tanggung
Lebih terperinciDAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI BAB I UMUM. 1 BAB II ORGANISASI. 1 BAB III KEANGGOTAAN. 1 BAB IV MAJELIS PERMUSYAWARATAN ORGANISASI... 4 BAB V STRUKTUR,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Dasar ABC Sekolah Dasar ABC merupakan salah satu jenis sekolah dasar islam terpadu yang berdiri pada Bulan Juli tahun 2007 di Medan. Pada awalnya, sekolah
Lebih terperinciBismillahirrahmanirrahim
AMANDEMEN ANGGARAN DASAR BADAN KOMUNIKASI PEMUDA REMAJA MASJID INDONESIA ( HASIL MUNAS XI BKPRMI 2009 ) Bismillahirrahmanirrahim MUQODDIMAH Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya menyembah-ku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan agama merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37 ayat (1) tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I TUJUAN, VISI DAN MISI. Membentuk sumber daya mahasiswa jurusan yang kreatif dan produktif di bidang keteknikan dan bersifat religius.
BAB I TUJUAN, VISI DAN MISI Tujuan Membentuk sumber daya mahasiswa jurusan yang kreatif dan produktif di bidang keteknikan dan bersifat religius. Visi Mengembangkan sumber daya manusia yang beriman dan
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007
Menimbang + PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, : a. bahwa sebagai
Lebih terperinciKEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA Menimbang Ketua, : a. bahwa untuk keseragaman dan keselarasan dalam
Lebih terperinciPANITIA MUSYAWARAH BESAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2011
ANGGARAN DASAR SENAT MAHASISWA FAKULTAS DAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG MUKADIMAH Bismillahirrohmanirrohim Sesungguhnya Allah SWT telah
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 97 Peraturan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Budi pekerti adalah perilaku nyata dalam kehidupan manusia. Pendidikan budi pekerti adalah penanaman nilai-nilai baik dan luhur kepada jiwa manusia, sehingga
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG
Lebih terperinci[2013] PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN TENTANG JUMAT KHUSYU. [salinan] Pemerintah Kabupaten Bima Bagian Hukum Setda.
[2013] PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG JUMAT KHUSYU [salinan] Pemerintah Kabupaten Bima Bagian Hukum Setda. Bima PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG JUM
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kualitas sumber daya manusia yang berkarakter bukan hanya dilihat dari prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan meningkatnya
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKANI PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKANI PEMBUKAAN Bahwa Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia benarbenar merupakan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga bangsa Indonesia perlu
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciGEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : R BUDI SANTOSA
Lebih terperinciPROFIL KADER MUHAMMADIYAH. Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah
PROFIL KADER MUHAMMADIYAH Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Apa yang dimaksud Kader Elite: Bagian yang terpilih & yang terbaik karena telah terlatih Inti tetap suatu resimen
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA Ramtia Darma Putri tyadhuarrma27@gmail.com Universitas PGRI Palembang Erfan Ramadhani erfankonselor@gmail.com
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24
BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA ATAU LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I ORGANISASI PASAL 1 Wilayah Pelayanan Wilayah pelyanan yang dimaksud adalah wilayah pelayanan PP. Kristiyasa yang tidak harus sama dengan pembagian
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) DEWAN KEMAKMURAN MASJID (DKM) AL HIJRAH
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) DEWAN KEMAKMURAN MASJID (DKM) AL HIJRAH MENJALIN UKHUWAH MENGGAPAI BAROKAH PERUMAHAN PURI HARMONI 6 DESA SITUSARI KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR 0
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH
KODE ETIK DOSEN KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 Akademi Keperawatan (AKPER) HKBP Balige adalah perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda, maka menimbulkan pandangan hidup yang berbeda pula. Pandangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pandangan hidup bangsa pada dasarnya berpangkal pada kodrat manusia, hanya karena pendapat masing-masing bangsa tentang kodrat manusia ini berbeda, maka menimbulkan
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI
VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI Oleh: DRS. H. ACENGKOSASIH,M.Ag. Visi PAI Visi matakuliah Pendidikan Agama Islam adalah menjadikan para lulusan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai sarjana
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG UNIT KEGIATAN MAHASISWA BAB I KETENTUAN UMUM
UNDANG-UNDANG UNIT KEGIATAN MAHASISWA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Unit Kegiatan Mahasiswa (disingkat UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan harus kita optimalkan sedini mungkin. Soedijarto (dalam Tambak, 2013:3) mengemukakan: Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan saat ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh keberadaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN
DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciAnggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project
Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna Muqadimah Segala Puji hanyalah milik Allah SWT, Shalawat dan Salam senentiasa kita haturkan kepada Rasulullah Muhammad
Lebih terperinciANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)
ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,
Lebih terperinciBUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBagan 1.1 : Skema Kerangka Pemikiran
Keluarga Teman sebaya Sekolah (SMA X Bandung) melalui Pendidikan Agama Islam (PAI), Tafsir, dan Tauhid Akhlaq Value Autonomy Tinggi Siswa/i Kelas III SMA X Bandung Value Autonomy Siswa/i Kelas III SMA
Lebih terperinciKODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan
Lebih terperinciRajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran dan fungsi ganda, pertama peran dan fungsinya sebagai instrumen penyiapan generasi bangsa yang berkualitas, kedua, peran serta fungsi sebagai
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G
BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA PADI Menimbang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini menggambarkan tentang Studi Komparatif Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dalam Konteks Pendidikan Politik. Adapun kesimpulan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan
Lebih terperinciGubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA FORUM KERUKUNAN UMAT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh Durkheim (Betty Schraf, 1995), bahwa fungsi agama adalah. mempertahankan dan memperkuat solidaritas dan kewajiban sosial pada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam agama di kalangan masyarakatnya. Mulai dari agama Kristen, Budha, Hindu, Islam, Katolik, dan kepercayaan lain yang saat
Lebih terperinciANGGARAN DASAR LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ANGGARAN DASAR LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Mukadimah Bismillahirrahmanirrahim Berkat rahmat Allah SWT dengan didorong kesadaran, tanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan salah satu masa dalam rentang kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu masa dalam rentang kehidupan manusia. Masa ini merupakan masa transisi dimana diperlukan penyesuaian diri dari masa anak-anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
Lebih terperinciNomor: 10071/STKIP-AK/PGRI/SB/2012 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT KETUA STKIP PGRI SUMATERA BARAT
SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT =================================================================== Nomor: 10071/STKIP-AK/PGRI/SB/2012 TENTANG
Lebih terperinciRUMAH RETRET KHATOLIK DI TUNTANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RUMAH RETRET KHATOLIK DI TUNTANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DATA PENELITIAN DI KELURAHAN JUWET KENONGO PORONG SIDOARJO
BAB III DESKRIPSI DATA PENELITIAN DI KELURAHAN JUWET KENONGO PORONG SIDOARJO A. Profil Kelurahan Juwet Kenongo Kelurahan Juwet Kenongo memiliki luas 70 H yang terdiri atas sawah dan tanah kering. Kelurahan
Lebih terperinciSEMINARI MENENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMINARI MENENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 25 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA ATAU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat di kota-kota sampai ke pelosok-pelosok desa. Masjid mudah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Masjid merupakan pusat kegiatan kaum muslimin. Dari sanalah seharusnya kaum muslimin merancang masa depannya, baik dari segi din (agama), ekonomi, politik,
Lebih terperinciTOTAL QUALITY CONTROL
TOTAL QUALITY CONTROL GUIDANCE & COUNSELING DEPARTMENT Pondok Pesantren Darunnajah Indonesia 10-12 Desember 2009 SANTRI PANCA JIWA KEPEMIMPINAN GURU MOTTO VISI PENGASUHAN WALI MURID ORIENTASI PENGAJARAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciANGGARAN DASAR MUSYAWARAH ANGGOTA XVII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI-UTM) Sabtu, 2 November 2013 MUKADDIMAH
ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH ANGGOTA XVII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI-UTM) Sabtu, 2 November 2013 MUKADDIMAH Sebagaimana Pelajar Indonesia umumnya, Pelajar Indonesia yang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
BAB III TINJAUAN UMUM 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat heterogenitas yang cukup kompleks, baik dari
Lebih terperinciPelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi
1 Pelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi Arahan Sebagaimana sudah kita alami bersama, bahwa Gereja Antonius kita kembangkan menjadi Gereja umat Allah. Dasar pengembangannya adalah visi dan misi GA, 1998
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengakui adanya lima agama dan satu aliran kepercayaan, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong hu cu. Keenam
Lebih terperinciHimpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Rokan Hulu memiliki luas wilayah km² yang terdiri
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Rokan Hulu memiliki luas wilayah 7.449.85 km² yang terdiri dari 85% daratan dan 15% daerah perairan dan rawa. Secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu pendidikan yang menuntun masyarakat Indonesia untuk mampu mewujudkan cita cita bangsa. Salah satu pelajaran
Lebih terperinciPERSATUAN DAN KERUKUNAN
PERSATUAN DAN KERUKUNAN PENGERTIAN PERSATUAN DAN KESATUAN A. PERSATUAN Dari segi bahasa persatuan berarti gabungan, ikatan atau kumpulan. Sedangkan menurut istilah persatuan adalah kumpulan individu manusia
Lebih terperinciModul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.
Modul ke: Kesalehan Sosial Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Secara bahasa makna kesalehan sosial adalah kebaikan atau keharmonisan dalam hidup bersama, berkelompok baik dalam
Lebih terperinci