ANALISA KAPABILITAS PROSES PRODUKSI AIR PDAM SURYA SEMBADA SURABAYA
|
|
- Suharto Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA KAPABILITAS PROSES PRODUKSI AIR PDAM SURYA SEMBADA SURABAYA Agung Eko Sucahyono 1) dan Sony Sunaryo 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia 2) Jurusan Statistik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Dalam produksi air bersih, yang perlu diperhatikan bukan hanya pengendalian kualitas mutu secara kimia maupun biologi, akan tetapi juga harus dianalisa secara statistik. Ada 3 macam karakteristik yang menjadi pertimbangan khusus di PDAM Surabaya untuk air produksi yaitu TSS (dalam skala g/l), Sisa Chlor (dalam skala ppm), Kekeruha n/turbidity (dalam skala NTU). Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan proses produksi air PDAM Surya Sembada kota Surabaya perlu dilakukan penghitungan kapabilitas prosesnya secara multivariate. Akan tetapi sebelum dihitung kapabilitas prosesnya, maka perlu dibuat terlebih dahulu Peta Kendali Multivariate T 2 Hotelling untuk mengetahui apakah proses sudah terkendali atau belum. Perlu dicari juga hal hal yang menyebabkan proses diluar kendali. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat diagram Ishikawa. Tujuan pembuatan diagram Ishikawa adalah agar jika terjadi pengamatan pengamatan yang diluar kendali dapat dihilangkan. Setelah dilakukan pengamatan maka diketahui bahwa semua hasil pengujian memenuhi standar spesifikasi yang diinginkan. Akan tetapi setelah diuji secara statistik ternyata masih terdapat proses-proses yang diluar kendali. Setelah proses-proses yang diluar kendali dihilangkan dengan mengasumsikan diketahui penyebabnya, maka diperoleh indeks kapabilitas proses multivariate pengolahan air bersih di IPAL Ngagel 2 PDAM Surya Sembada Surabaya 2,15. Harga MCp yang lebih besar dari satu ini menunjukkan bahwa proses pengolahan air bersih di IPAL Ngagel 2 sudah kapabel dengan catatan semua proses harus sudah terkendali secara statistik. Kata kunci: Kapabilitas Proses Multivariate, Peta Kendali Multivariate, Peta Kendali T 2 Hotelling, Diagram Ishikawa PENDAHULUAN Kota Surabaya sebagai kota metropolitan menghadapi masalah air bersih yang cukup serius, baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas. Dari segi kuantitas, Perum Jasa Tirta (2007) - memprediksi pada tahun 2025 Surabaya akan mengalami defisit air bersih. Pada tahun tersebut penduduk Surabaya akan mencapai lebih dari 3,04 juta jiwa dengan kebutuhan air bersih mencapai 47,05 meter kubik per detik. Di sisi lain ketersediaan air bersih hanya mencapai 39,62 meter kubik per detik, sehingga akan terjadi defisit air bersih sebesar 7,43 meter kubik per detik (Perum Jasa Tirta, 2007). Jadi perkembangan kebutuhan akan air bersih meningkat sangat tajam seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Sementara dari segi kualitas, walaupun air produksi PDAM telah memenuhi standar kualitas air minum sesuai dengan Kepmenkes 907/2002, namun kualitas yang sama tidak sampai ke pelanggan yang ditandai dengan banyaknya keluhan yang diterima selama ini. A-24-1
2 Sekitar 96 persen air baku PDAM Kota Surabaya dipasok dari Kali Surabaya yang memiliki mutu air kelas III. Berbagai studi menyimpulkan bahwa Kali Surabaya telah mengalami pencemaran berat (Deni Kusumawardani, 2010), sehingga tidak layak dijadikan sebagai air baku PDAM, yaitu kualitas Kelas 1 menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun PP 82/ Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kondisi tersebut membawa konsekuensi berat bagi PDAM yang berkewajiban untuk menyediakan air bersih kepada penduduk Kota Surabaya dengan kualitas yang memadai. Maka pemantauan kinerja Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) menjadi hal yang sangat penting. PDAM Surya Sembada, mempunyai 2 lokasi IPAM; yaitu Ngagel dan Karang Pilang, dengan 6 plant yaitu IPAM Ngagel 1, IPAM Ngagel 2, IPAM Ngagel, IPAM Karang Pilang 1, IPAM Karang Pilang 2, IPAM Karang Pilang 3. Untuk menentukan kelayakan air hasil produksi dari masing-masing plant, maka setiap hari dilakukan pengecekan kualitas air yang dihasilkan secara terus-menerus dengan variabel yang diukur setiap kali pengecekan adalah TSS (dalam skala ppm), Sisa Chlor (dalam s kala ppm), Kekeruhan/Turbidity (dalam skala NTU). Lebih jauh lagi, untuk melihat proses produksinya, maka perlu diketahui apakah proses tersebut terkendali atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu dilakukan Statistical Process Control (SPC). Ka rena jumlah karakteristik yang diteliti lebih dari satu, maka perlu dilakukan analisa pengendalian kualitas multvariate. Jika proses produksi air bersih sudah terkendali, maka selanjutnya perlu diketahui juga seberapa besar karakteristik kualitas tersebut dapat memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Untuk itu kita perlu juga mengetahui index kapabilitas proses multivariate. Kapabilitas proses yang dimaksud disini merupakan ukuran keseragaman proses dalam menghasilkan produk dengan karakteristik kualitas tertentu yang merepresentasikan kinerja proses dalam kondisi statistical control. METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Pengumpulan data karakteristik kualitas air produksi PDAM Surabaya dilakukan di departemen penelitian dan pengembangan dan data yang diperoleh merupakan data sekunder. Laboratorium PDAM telah mendapat sertifikat ISO/IEC 17025:2005 yang diterbitkan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Adapun proses pengambilan sampelnya adalah satu kali pengambilan sampel untuk kemudian diuji tentang karakteristik karakteristik khusus yang akan diuji. Parameter yang dimasukkan dalam statistical control adalah parameter yang memenuhi persyaratan uji statistik multivariate, yaitu yang pengambilan samplenya dilakukan lebih dari 1 kali dalam setiap produksi (sat u hari). Parameter yang memenuhi syarat untuk dilakukan uji secara multivariate adalah : Turbidity/Tingkat kekeruhan (dalam satuan NTU) Sisa Chlor (dalam satuan ppm) Total Solid Suspention/TSS (dalam satuan ppm) Adapun tingkat baku mutu untuk variabel tersebut ditunjukkan pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Baku mutu variabel variabel tertentu (menurut Perda No.02 Tahun 2004) No Variabel Nilai Satuan 1 Turbidity / Kekeruhan < 5 NTU 2 Sisa Chlor < 250 ppm 3 TSS < 5000 mg/lt A-24-2
3 Langkah-langkah penelitian dan analisis data Dari data variabel yang merupakan karakteristik kualitas air produksi, maka dilakukan suatu analisis yang dapat menjawab tujuan penelitian yang ditetapkan terlebih dahulu, dengan langkah-langkah penelitian sebagai berikut (Gambar 3.1): 1. Melakukan analisa variabel mana yang memenuhi kriteria untuk diuji. 2. Membuat peta kendali univariate untuk Turbidity, Cl2 dan TSS. 3. Menghilangkan data yang tidak terkendali, untuk kemudian dibuat peta kendali univariate yang sudah terkendali. 4. Menghitung Kapabilitas proses univariate. 5. Membuat peta multivariate T 2 untuk mendeteksi pengamatan yang diluar kendali 6. Menghilangkan data yang tidak terkendali, untuk kemudian dibuat peta kendali multivariate T 2 Hotelling yang sudah terkendali. 7. Melakukan penghitungan kapabilitas proses multivariate dengan metode Principal Component Analysis (PCA). 8. Memberi masukan strategi-strategi untuk meningkatkan kapabilitas merujuk pada diagram Ishikawa PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, IPAL Ngagel 2 PDAM Surya Sembada dalam memproduksi air bersih mempunyai 3 karakteristik yang dipantau secara intensif yaitu Turbidity, Cl2 dan TSS. Karakteristik yang lain dipantau secara rutin setiap hari sekali, seminggu sekali atau sebulan sekali. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pengumpulan data karakteristik kualitas air produksi PDAM Surabaya dilakukan di departemen penelitian dan pengembangan. Setiap harinya diambil 3 (Tiga) data yaitu pada jam 08.00, dan (Tiga) karakteristik utama yang diuji, yaitu Turbidity, Cl2 dan TSS, diambil sejak 13 Januari 2014 sampai dengan 31 Maret Dengan demikian diperoleh jumlah sampel (m) sebanyak 78 (tujuh puluh delapan) dan jumlah sub grup (n) sebanyak 3 (tiga). Peta Kendali Univariate Sebelum dilakukan analisis secara bersama-sama (multivariate), maka untuk melihat kinerja masing-masing karakteristik, akan dilakukan analisis secara univariate. Peta kendali univariate dilakukan untuk melihat kemampuan masing-masing karakteris-tik yang diuji. 1 Turbidity Pada data Turbidity, terlihat bahwa masih ada proses-proses diluar kendali yang harus dihilangkan. Ada titik titik yang berada di atas UCL dan ada titik titik yang berada dibawah LCL. Walaupun titik yang berada dibawah LCL berarti mempunyai kualitas yang sangat bagus, tetapi karena dia dibawah UCL maka titik ini tetap harus dihilangkan, karena pada kondisi statistical control yang menjadi acuan adalah nilai UCL dan LCL. Nilai turbidity yang berada diatas UCL maupun dibawah LCL bisa terjadi karena faktor material air baku yang berfluktuasi, metode yang kurang sesuai, setting mesin yang kurang tepat dan kelelahan operator. Setelah proses-proses diluar kendali dihilangkan dengan emngasumsikan diketahui penyebabnya, maka akan didapatkan peta kendali yang sudah terkendali. Setelah proses terkendali, maka dapat dihitung kapabilitas proses untuk Turbidity (Cp). Dengan batas spesifikasi atas Turbidity 1 dan batas spesifikasi bawah 0, A-24-3
4 Cp = USL LSL = 1-0 6σ 6(0,0813) Cp = 2,05 Jadi nilai kapabilitas proses untuk Turbidity adalah 2, Cl2 Pada data Cl2 masih terdapat proses proses yang diluar kendali yang harus dihilangkan. Ada proses proses yang berada di atas UCL dan ada titik titik yang berada dibawah LCL. Walaupun titik yang berada dibawah LCL berarti mempunyai kualitas yang sangat bagus, tetapi karena dia dibawah UCL maka titik ini tetap harus dihilangkan, karena pada kondisi statistical control yang menjadi acuan adalah nilai UCL dan LCL. Nilai sisa Chlor yang berada diatas UCL maupun dibawah LCL bisa terjadi karena faktor material air baku yang berfluktuasi, metode yang kurang sesuai, setting mesin yang kurang tepat dan kelelahan operator. Setelah dihilangkan maka akan didapatkan peta kendali yang sudah terkendali. Setelah proses terkendali, maka dapat dihitung kapabilitas proses untuk Cl2 (Cp). Batas spesifikasi atas Cl2 1 dan batas spesifikasi bawah 0, maka diperoleh: Cp = USL - LSL 6σ Cp = 1-0 6(0,085) Cp = 1,96 Jadi nilai kapabilitas proses untuk Cl2 adalah 1, TSS Pada data TSS masih ada proses - proses diluar kendali yang harus dihilangkan. Ada proses - proses yang berada di atas UCL dan ada proses - proses yang berada dibawah LCL. Walaupun proses yang berada dibawah LCL berarti mempunyai kualitas yang sangat bagus, tetapi karena dia dibawah UCL maka proses ini tetap harus dihilangkan, karena pada kondisi statistical control yang menjadi acuan adalah nilai UCL dan LCL. Nilai TSS yang berada diatas UCL maupun dibawah LCL bisa terjadi karena faktor material air baku yang berfluktuasi, metode yang kurang sesuai, setting mesin yang kurang tepat dan kelelahan operator. Setelah dihilangkan maka akan didapatkan peta kendali yang sudah terkendali. Setelah proses terkendali, maka dapat dihitung kapabilitas proses untuk TSS (C p). Batas spesifikasi atas TSS 0,1 dan batas spesifikasi bawah 0, maka diperoleh: Cp = USL - LSL 6σ Cp = 0,1-0 6(0,00121) Cp = 13,77 Jadi nilai kapabilitas proses untuk TSS adalah 13,77. Peta Kendali Multivariate Hotelling T 2 Pembuatan peta kendali multivariate Hotelling T 2 ini diawali dengan memasuk-kan ketiga karakteristik dengan jumlah sampel sebanyak 78 sampel dengan 3 sub group ke dalam A-24-4
5 mintab. Sehingga akan didapatkan grafik peta kendali multivariate Hotelling T 2. Pada grafik tersebut terdapat proses proses yang berada diluar kendali. Untuk mencari kapabilitas proses, semua sampel harus berada pada area under controlled atau di bawah UCL dan di atas LCL. Untuk itu maka proses proses yang diluar kendali harus dihilangkan terlebih dahulu. Maka harus dicari terlebih dahulu penyebab titik titik tersebut berada pada daerah diluar kendali. Dengan menggunakan mintab akan diketahui karakteristik yang menjadi penyebab out of controlled. Dari 18 data yang berada di atas UCL maka Turbidity ada 8 data, Cl2 ada 7 data dan TSS ada 15 data. Setelah semua proses proses tersebut dihilangkan, maka dibuat plot kembali untuk Peta Kendali Multivariate Hotelling T 2. Ternyata masih terdapat proses proses diluar vkendali. Kemudian dengan menggunakan minitab dilihat kembali karakteristik yang menjadi penyebab out of controlled. Dari 11 data yang berada di atas UCL maka Turbidity ada 4 data, Cl2 ada 5 data dan TSS ada 10 data. Data yang dihilangkan tidak semua titik tetapi hanya 6 data yaitu data ke 11, 12, 14, 49, 51 dan 54. Setelah 6 data tersebut dihilangkan, maka dibuat plot kembali untuk Peta Kendali Multivariate Hotelling T 2. Sehingga akan diperoleh peta yang sudah terkendali. Pada Peta Kendali Multivariate Hotelling T 2 yang sudah terkendali tersebut, semua titik berada di bawah UCL. Jumlah sampel yang tersisa sebanyak 54 buah. Faktor faktor penyebab terjadinya Out of Controlled Cukup sulit untuk menentukan penyebab pasti terjadinya titik out of controlled. Kita dapat menggunakan diagram Ishikawa untuk membantu mencari penyebabnya. Pada gambar 4.1 terlihat bahwa ada beberapa penyebab yang mungkin menjadikan proses berada diluar kendali. Dari faktor material disebabkan oleh bahan baku yang kurang baik, dari faktor mesin disebabkan setting mesin yang kurang tepat, dari faktor personnel disebabkan oleh kelelahan operator dan dari metode dapat terjadi karena metode yang kurang tepat. Dari data yang ada di PDAM yang dapat ditelusuri adalah bahan baku air produksi. Bahan baku air kali masyang menjadi penyuplai terbesar, mempunyai kualitas dibawah baku mutu yang disyaratkan oleh pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari nilai Material Kualitas air baku kurang bagus Metode yang kurang tepat Methods Personnel Kelelahan operator Setting mesin Machine Gambar 1. Diagram Ishikawa Kualitas air bersih yang belum terkendali Turbidity yang sangat tinggi dan rendahnya nilai DO jauh dibawah batas yang ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan data yang dimiliki PDAM, kemungkinan besar penyebabnya adalah tingkat curah hujan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan banjir yang membawa lumpur ke sungai-sungai yang menjadi pemasok utama air baku untuk PDAM. Dari data tersebut menginformasikan bahwa rata-rata turbidity masih jauh diatas batas maksimal yang diperbolehkan pemerintah sebagai air baku olahan air minum yaitu A-24-5
6 maksimal 20 NTU, sedangkan kadar DO jauh dibawah yang disyaratkan yaitu minimal 6 mg/l. Perhitungan Kapabilitas Proses Pada perhitungan kapabilitas proses (Cp) ini, kita menggunakan teknik PCA (Principal Component Analysis). Dengan menggunakan data yang sudah terkendali maka didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Eigen analysis dan Eigenvector of the Covariance Matrix Variabel PC1 PC2 PC3 Eigenvalue 0, , , Proportion 0,645 0,355 0,000 Cumulative 0,645 1,000 1,000 Turbidity 0,530 0,848-0,004 Cl2-0,848 0,530 0,002 TSS 0,004 0,003 1,000 PDAM Surya Sembada Surabaya menetapkan batas spesifikasi untuk ketiga karakteristik tersebut seperti pada Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Batas Spesifikasi Karakteristik Tertentu Karakteristik LSL USL Turbidity 0 NTU 1 NTU Cl2 0 ppm 1 ppm TSS 0 g/l 0,1 g/l Kemudian LSL dan USL untuk masing masing PC LSL PC1 = 0,530 X 0 + (-0,848 X 0) + 0,004 X 0 = 0 LSL PC2 = 0,848 X 0 + 0,530 X 0 + 0,003 X 0 = 0 LSL PC3 = (-0,004 X 0 ) + 0,002 X 0 + 1,000 X 0 = 0 USL PC1 = 0,530 X 1 + (-0,848 X 1) + 0,004 X 0,1 = `-0,3176 USL PC2 = 0,848 X 1 + 0,530 X 1 + 0,003 X 0,1 = 1,3783 USL PC3 = (-0,004 X 1 ) + 0,002 X 1 + 1,000 X 0,1 = -0,098 Cp;PC1 = Cp;PC2 = Cp;PC2 =,,,,,, =,, =,, =,, = 0,45 = 2,7 = 8,17 Sehingga MCp dapat dihitung sebagai berikut: MCp = (0,45 X 2,7 X 8,17) 1/3 = 9, /3 = 2,15 Nilai 2,15 menunjukkan bahwa proses sudah kapabel karena lebih dari 1. Nilai ini mungkin terlalu tinggi mengingat banyaknya proses yang belum terkendali. Hal ini juga dapat disebabkan karena batas bawah yang digunakan adalah 0, tidak sesuai dengan fakta A-24-6
7 dilapangan yang seharusnya mempunyai batas spesifikasi bawah mendekati nilai terkecil dari data yang ada. Begitu juga dengan batas spesifikasi atas, seharusnya mendekati nilai terbesar dari data yang ada. Hal ini sangat berpengaruh dalam menentukan nilai MCp. Untuk itu maka perlu ada revisi terhadap batas spesifikasi bawah dan batas spesifikasi atas yang lebih sesuai. Nilai MCp ini juga didukung oleh nilai Cp dari masing-masing karakteristik yang diuji, dimana yang paling tinggi adalah Cp untuk TSS sebesar 13,77, kemudian Turbidity dengan Cp 2,05 dan yang paling kecil adalah Cl2 dengan Cp 1,96. Semua nilai Cp univariate untuk masing masing karakteristik tersebut juga menunjukkan bahwa proses sudah kapabel. Penyebab proses tidak terkendali dan Strategi untuk meminimalkannya Seperti yang telah disinggung diatas bahwa penyebab titik titik tidak terkendali sebagian besar disebabkan oleh nilai TSS yang tidak terkendali. TSS (Total Suspended Solid) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2 µm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat, logam oksida, sulfida, gangang, bakteri dan jamur (Weiner E, 2002). TSS berkaitan erat dengan Turbidity dari air baku, pada proses proses yang tidak terkendali tingkat Turbiditynya berfluktuasi cukup signfikan, sehingga patut diduga hal ini yang menyebabkan nilai TSS menjadi tidak terkendali. Dalam proses produksi, nilai TSS dikendalikan pada proses flokulasi dan penyaringan. Flokulasi sendiri adalah proses pengadukan lambat agar campuran koagulan dan air baku yang telah merata membentuk gumpalan atau flok dan dapat mengendap dengan cepat. Tujuan utama flokulasi adalah membuat partikel-partikel saling bertabrakan, kemudian melekat dan tumbuh menjadi ukuran yang siap turun dan mengendap. Strategi yang dapat dipergunakan untuk meminimalkan terjadinya titik-titik diluar kendali (berdasarkan diskusi dengan para ahli) diantaranya adalah: 1. Lebih memperhatikan proses yang bertujuan untuk mengendalikan nilai TSS, dengan tidak mengabaikan parameter lainnya. 2. Mengamati hasil setiap proses secara simultan, bukan hanya ketika di akhir tahap produksi, sehingga ketiga karakteristik tersebut dapat lebih terkendali. 3. Membuat plot peta kendali multivariate Hotelling T 2 dan plot peta kendali univariate untuk ketiga karakteristik tersebut sehingga apabila terjadi hasil diluar kendali dapat segera dilakukan revisi terhadap proses yang sedang berjalan. 4. Mencari hubungan antara tingkat turbidity air baku dengan lamanya proses dan jumlah tawas yang dipergunakan sehingga dapat diperoleh harga TSS dan Turbidity yang optimal. 5. Mengaplikasikan point no 4 sehingga laju proses tidak hanya berdasarkan dugaan dari operator, tetapi berdasarkan perhitungan yang telah diujicobakan.. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Proses pengolahan air bersih di IPAL Ngagel 2 PDAM Surya Sembada Surabaya secara umum belum terkendali, karena peta kendali awal yang diperoleh dari data, terdapat beberapa pengamatan yang out of controlled. Kemudian dengan melakukan pembuangan data tersebut, yang diasumsikan diketahui penyebabnya, maka proses menjadi terkendali. 2. Berdasarkan data yang sudah terkendali, dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan air bersih di IPAL Ngagel 2 PDAM Surya Sembada Surabaya berdasarkan 3 karakteristik utama (Turbidity, Cl2, TSS) pada periode Januari Maret 2014 mempunyai nilai indeks multivariate kapabilitas proses MCp 2,15 yang lebih besar dari satu. Hal ini menunjukkan A-24-7
8 bahwa proses pengolahan air bersih di IPAL Ngagel 2 sudah kapabel. Ini juga didukung dengan analisa univariate untuk masing-masing karakteristiknya yaitu Cp untuk TSS sebesar 13,77, kemudian Turbidity dengan Cp 2,05 dan yang paling kecil adalah Cl2 dengan Cp 1, Untuk mengurangi terjadinya proses yang tidak terkendali, dapat dilakukan beberapa langkah diantaranya adalah Mencari hubungan antara tingkat turbidity air baku dengan lamanya proses dan jumlah tawas yang dipergunakan sehingga dapat diperoleh harga TSS dan Turbidity yang optimal dan membuat plot peta kendali multivariate Hotelling T 2 dan plot peta kendali univariate untuk ketiga karakteristik tersebut sehingga apabila terjadi hasil diluar kendali dapat segera dilakukan revisi terhadap proses yang sedang berjalan. Saran 1. Tindak lanjut dari penelitian ini, diharapkan ada penelitian khusus terkait dengan faktorfaktor apa saja yang sangat berpengaruh terhadap nilai TSS, Turbidity dan sisa Chlor, untuk kemudian dibuat fungsinya antara kualitas air baku dengan faktor-faktor tersebut (misalnya waktu setiap proses dan bahan-bahan yang perlu ditambahkan) untuk menghasilkan nilai TSS, Turbidity dan sisa Chlor yang terkendali. DAFTAR PUSTAKA Deni Kusumawardani (2010), Valuasi Ekonomi Air Bersih di Surabaya (Studi Kasus Pada Air PDAM) D.Montgomery (2005), Introduction to Statistical Methods Third Edition, Mc. Graw Hill Inc, USA Judite S. Vieira, Jose C.M, Fernando G Martins (2012), Surface Water Quality Assessment of Lis Water Using Multivariate Statistical Methods Michele Scagliarini (2012), Multivariate process capability using principal component analysis in the presence of measurement errors Terrence E. Murphy (2004), Components Multivariate Quality Control Using Loss-Scaled Principal Wang, C.H.(2005), Constructing multivariateprocess capability indices for short- run production Wang, F.K., Chen, J.C.(1998), Capability index using principal component analysis Xekalaki, E., Perakis, M,(2002), The use of principalcomponent analysis in the assessment of process capability indices A-24-8
Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati
Tugas Akhir Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh: Zubdatu Zahrati 309 030 002 Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT JURUSAN
Lebih terperinciEVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA
EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA Anjar P,RB Rakhmat 1) dan Karnaningroem,Nieke 2) Teknik Lingkungan, ITS e-mail: rakhmat_pratama88@yahoo.co 1),idnieke@enviro.its.ac.id
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS AIR BAKU PDAM DENGAN MEMODIFIKASI UNIT BAK PRASEDIMENTASI (STUDI KASUS: AIR BAKU PDAM NGAGEL I)
PENINGKATAN KUALITAS AIR BAKU PDAM DENGAN MEMODIFIKASI UNIT BAK PRASEDIMENTASI (STUDI KASUS: AIR BAKU PDAM NGAGEL I) Dian Paramita 1 dan Nieke Karnaningroem 2 Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik
Lebih terperinciUJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI
UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI Edwin Patriasani dan Nieke Karnaningroem Jurusan Teknik Lingungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Pada umumnya,
Lebih terperinciUji Kinerja Media Batu Pada Bak Prasedimentasi
Uji Kinerja Media Batu Pada Bak Prasedimentasi Edwin Patriasani 1, Nieke Karnaningroem 2 Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) 1 ed_win1108@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut: Garis berwarna hijau adalah Mean (rata-rata
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)
Lebih terperinciStudi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 6 ISSN: 58-8 Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste Mastiadi Tamjidillah,, Pratikto 3, Purnomo Budi Santoso, Sugiono Mahasiswa
Lebih terperinciAplikasi Analisa Multivariate dan Analisa Regresi Linier Berganda pada Proses Pengolahan Air Minum
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 1, No. 2, Nov. 2004, 41 48 Aplikasi Analisa Multivariate dan Analisa Regresi Linier Berganda pada Proses Pengolahan Air Minum Soehardjoepri Jurusan Matematika
Lebih terperinciPEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI
85 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.7 No.2 PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI Fitri Ayu Wardani dan Tuhu Agung. R Program Studi
Lebih terperinciSTRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL
STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura
Lebih terperinciBAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian
BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian pada proses produksinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit bebas bulu dan urat di bawah kulit. Pekerjaan penyamakan kulit mempergunakan air dalam jumlah
Lebih terperinciBAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses
BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin besarnya laju perkembangan penduduk dan industrialisasi di Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Padatnya pemukiman dan kondisi
Lebih terperinciPETA KENDALI VARIABEL
PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel
Lebih terperinciSTATISTICAL PROCESS CONTROL
STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA TERHADAP PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI DI IPAL PT.SIER (PERSERO) SURABAYA
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA TERHADAP PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI DI IPAL PT.SIER (PERSERO) SURABAYA Oleh: Novi Mayasari (1307030015) Dosen Pembimbing: Dra.Sri Mumpuni Retnaningsih,
Lebih terperinciOptimasi Penggunaan Koagulan Dalam Proses Penjernihan Air
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) A-6 Optimasi Penggunaan Koagulan Dalam Proses Penjernihan Air Tri Juliana Permatasari, Erna Apriliani Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
30 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Studi Pendahuluan Identifikasi & Perumusan Masalah Pengumpulan Data M enentukan CTQ M enghitung Proporsi Kesalahan M enghitung Kapabilitas Sigma M embuat Peta Kendali
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOLAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : DI UNIT KILANG PUSDIKLAT MIGAS CEPU) Siti Nandiroh 1*,Eko Winardi 2 1,2 Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X
ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X Utami Rizky Damayanti 1308 030 06 Dosen Pembimbing: Dra. Sri Mumpuni R., MT Sidang Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa 5.1.1 Pembuatan Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum
Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 40 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum 1308030047 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan manufacturing
Lebih terperinciSOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control
SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015 Quality Control 1. a. Buat peta kendali dan R! b. Buat revisi peta kendali jika dibutuhkan! c. Diketahui spesifikasi produk adalah 171 ± 11. Jika produk di bawah LSL maka
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: Anastasia Arinda Dantika
PENERAPANN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIATE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGEE (MEWMA) PADA PENGENDALIAN KARAKTERISTIK KUALITAS AIR (Studi Kasus: Instalasi Pengolahan Air III PDAM Tirta Moedal Kota Semarang)
Lebih terperinciOleh: Rizqi Amalia ( ) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc
Oleh: Rizqi Amalia (3307100016) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 KERANGKA PENELITIAN
Lebih terperinciANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)
ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: INTAN ALIFIYAH ILMI NRP. 2406 00 063 Pembimbing: Ir. Ya umar,
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang
Lebih terperinciPendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran. Klik_. Klik_. Klik_. Klik_. Klik_
Klik_ Klik_ Klik_ Klik_ Klik_ Pendahuluan Tingkat konsumtif di bidang fashion terus meningkat Fashion 202 di donminasi oleh busana muslim Balita Group memproduksi kerudung merk Pasmira Penelitian ini akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar. menggunakan air sungai / air sumur untuk kegiatan sehari-hari seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar menggunakan air sungai / air sumur untuk kegiatan sehari-hari seperti mencuci, dan mandi. Jenis air yang digunakan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK
MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT OLEH : HENDRA SASMAYA 30408425 LATAR BELAKANG MASALAH Menurut Peraturan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Perubahan Kualitas Air. Segmen Inlet Segmen Segmen Segmen
Kekeruhan (NTU) BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perubahan Kualitas Air 1. Nilai Kekeruhan Air Setelah dilakukan pengujian nilai kekeruhan air yang dilakukan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkebunan dan domestik (Asmadi dan Suharno, 2012). limbah cair yang tidak ditangani dengan semestinya. Di berbagai tempat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya kegiatan manusia merupakan salah satu penyebab tercemarnya air pada sumber-sumber air karena menerima beban pencemaran yang melampaui daya dukungnya. Pencemaran
Lebih terperinciPeta Kendali (Control Chart)
Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 29, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 29, 2015 1 / 22 Control
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PE ELITIA
IV. METODOLOGI PE ELITIA 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 di laboratorium kimia departemen Quality Control (QC)
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) YASMIN DI PT. JAYA LESTARI SEJAHTERA. Hilmy Pandu Oktapriana
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) YASMIN DI PT. JAYA LESTARI SEJAHTERA Hilmy Pandu Oktapriana Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan, Bogor Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciKULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL
KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Air merupakan kebutuhan vital makhluk hidup. Tanpa adanya air, metabolisme dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berjalan dengan sempurna. Manusia membutuhkan air, terutama
Lebih terperinciPengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual
JURUSAN STATISTIKA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual Silvia Setia Armadi 1308 030 006 Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN JURUSAN STATISTIKA
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Ichda Maulidya Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc
SIDANG TUGAS AKHIR Oleh : Ichda Maulidya 3305 100 007 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai secara umum memiliki tingkat turbiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan air
Lebih terperinciPENENTUAN KARAKTERISTIK AIR WADUK DENGAN METODE KOAGULASI. ABSTRAK
PENENTUAN KARAKTERISTIK AIR WADUK DENGAN METODE KOAGULASI Anwar Fuadi 1*, Munawar 1, Mulyani 2 1,2 Jurusan Teknik kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Email: arfirosa@yahoo.co.id ABSTRAK Air adalah elemen
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK
LAPORAN KERJA PRAKTEK PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA (22 FEBRUARI 2017 22 MARET 2017) Diajukan Oleh: Andrian Ekaputra NRP: 5203013011 Immanuel Yoshua Ondang NRP: 5203013029 JURUSAN
Lebih terperinciPETA KENDALI VARIABEL
PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel
Lebih terperinciMETODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data
30 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tunamerupakan komoditas komersial tinggi dalam perdagangan internasional. Salah satu bentuk olahan tuna adalah tuna loin, tuna steak, dan tuna saku. Tuna loin merupakan
Lebih terperinciJurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK SMS (SUMBER MINUMAN SEHAT) DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Studi Kasus Pada PT. Agrimitra Utama Persada Padang Mufrida Meri, Irsan, Hendri Wijaya
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 248 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC )
BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 48 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC ) 3.1. Pendahuluan Metode yang akan dipakai dalam pengendalian kualitas benang TS 48 adalah diagram
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS AIR BAKU PDAM SIDOARJO MENGGUNAKAN ROUGHING FILTER UPFLOW DENGAN MEDIA PECAHAN GENTENG BETON
PENINGKATAN KUALITAS AIR BAKU PDAM SIDOARJO MENGGUNAKAN ROUGHING FILTER UPFLOW DENGAN MEDIA PECAHAN GENTENG BETON Dito Widha Hutama dan Nieke Karnaningroem Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN
J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang timbul akibat meningkatnya kegiatan manusia adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air karena menerima beban pencemaran yang melampui daya
Lebih terperinciTEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD
TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04 Yuniati, PhD KOMPONEN SPAM Materi yang akan dibahas : 1.Komponen SPAM 2.Air baku dan bangunan intake KOMPONEN SPAM Sumber air baku Pipa transimisi IPAM Reservoar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. situ, sungai, maupun cekungan air tanah. Indonesia memiliki lebih dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap tanggal 22 Maret, dunia memperingati Hari Air Sedunia (HAD), hari dimana warga dunia memperingati kembali betapa pentingnya air untuk kelangsungan hidup untuk
Lebih terperinciANALISIS IDENTIFIKASI & INVENTARISASI SUMBER PENCEMAR DI KALI SURABAYA
ANALISIS IDENTIFIKASI & INVENTARISASI SUMBER PENCEMAR DI KALI SURABAYA Ayu Kumala Novitasari 1) dan Eddy Setiadi Soedjono 1 1) Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di
Lebih terperinciStatistical Process Control
Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method
Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Debrina Puspita Andriani *1), Destantri Anggun Rizky 2), Unggul Setiaji 3) 1,2,3) Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sungai Citarum merupakan gabungan beberapa wilayah luas sungai dengan luas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sungai Citarum merupakan gabungan beberapa wilayah luas sungai dengan luas sekitar 13.000 km2. Sumber daya air ini telah digunakan untuk mensuplai kebutuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung
Lebih terperinciAnalisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa
Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa Yusri Nadya 1, Wiky Sabardi 2, Dewiyana 3, Suriadi 4 1,2,3,4) Jurusan Teknik Industri, Universitas Samudra,
Lebih terperinciPada tugas akhir ini, data yang digunakan adalah data salah satu key characteristic dari suatu produk manufaktur.
BAB IV ANALISA DATA 3 BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Pendahuluan Dalam suatu proses produksi di industri, data yang akan diolah tidak begitu saja bisa didapatkan. Ada suatu proses sehingga data tersebut bisa didapatkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan industri mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan dapat menciptakan lapangan kerja. Akan tetapi kegiatan industri sangat potensial untuk menimbulkan dampak
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit
Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit Nur Lailiyah Wakhidah 1308 030 030 Dosen Pembimbing: Drs. Haryono Ms. Msc. PENDAHULUAN
Lebih terperinciGAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG
GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG Laksmi Handayani, Taufik Anwar dan Bambang Prayitno Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak E-mail: laksmihandayani6@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciEstimasi Dosis Alumunium Sulfat pada Proses Penjernihan Air Menggunakan Metode Genetic Algorithm
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-390 Estimasi Dosis Alumunium Sulfat pada Proses Penjernihan Air Menggunakan Metode Genetic Algorithm Meilinda Ayundyahrini,
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL
ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengendalian Kualitas Statistik Yang Dibina Oleh Bapak Hendro Permadi Nama Kelompok: Sudarsono (309312422762)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.
Lebih terperinciPenerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.
Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh Zubdatu Zahrati 32 05 004 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan antara perusahaan industri satu dengan yang lainnya menyebabkan semakin banyak dan beragam industri saat ini yang berusaha untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciStudi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 6 ISSN : 85-8 Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste Mastiadi Tamjidillah,,*, Pratikto 3, Purnomo Budi Santoso, Sugiono Mahasiswa
Lebih terperinciAplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus
Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Ida Nursanti* 1, Eny Rokhayati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Operasi IPAL Mojosongo Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Mojosongo di bangun untuk mengolah air buangan dari kota Surakarta bagian utara, dengan
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PROSES
ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ì 11 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ANALISIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu kebutuhan utama bagi semua mahluk hidup di dunia terutama bagi manusia, dengan terus bertambahnya jumlah populasi manusia, maka kebutuhan air bersih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan suatu bahan pokok yang sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup yang ada di bumi. Keberadaan sumber air bersih pada suatu daerah sangat mempengaruhi
Lebih terperinciANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI AIR PDAM SURYA SEMBADA SURABAYA
TUGAS AKHIR - SS145561 ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI AIR PDAM SURYA SEMBADA SURABAYA ALAN DWI KESUMO NRP 1314 030 104 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni Retnaningsih, MT. DEPARTEMEN STATISTIKA BISNIS
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK
SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistical Process Control (SPC) Statistical Process Control (SPC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola,
Lebih terperinciPENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 7 14 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Air diperlukan untuk menunjang berbagai kegiatan manusia sehari-hari mulai dari minum, memasak,
Lebih terperinciSTUDI PENENTUAN STATUS MUTU AIR DI SUNGAI SURABAYA UNTUK KEPERLUAN BAHAN BAKU AIR MINUM
Priyono, dkk., Studi Penentuan Status Mutu Air di Sungai Surabaya untuk Keperluan Bahan Baku Air Minum 53 STUDI PENENTUAN STATUS MUTU AIR DI SUNGAI SURABAYA UNTUK KEPERLUAN BAHAN BAKU AIR MINUM Thesa Septine
Lebih terperinciKata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)
PENINGKATAN DAYA SAING PENGRAJIN INDUSTRI KECIL RUMAH TANGGA PEDESAAN DI KABUPATEN SIDOARJO MELALUI PENINGKATAN KUALITAS YANG BERKESINAMBUNGAN Erni Puspanantasari Putri Teknik, UNTAG Surabaya e-mail: Nantasari@yahoo.co.id
Lebih terperinciSEMINAR AKHIR. Mahasiswa Yantri Novia Pramitasari Dosen Pembimbing Alfan Purnomo, ST. MT.
SEMINAR AKHIR KAJIAN KINERJA TEKNIS PROSES DAN OPERASI UNIT KOAGULASI-FLOKULASI-SEDIMENTASI PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) BABAT PDAM KABUPATEN LAMONGAN Mahasiswa Yantri Novia Pramitasari 3309 100
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Plastik Plastik mencakup semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Bahan
Lebih terperinciOptimasi Limpasan Air Limbah Ke Kali Surabaya (Segmen Sepanjang Jagir) Dengan Programma Dinamis
Optimasi Limpasan Air Limbah Ke Kali Surabaya (Segmen Sepanjang Jagir) Dengan Programma Dinamis Thesis Oleh: Alfan Purnomo (3307201003) Pembimbing: Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, MSc. Latar Belakang Kali
Lebih terperinciMetode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI
Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CAA MELAKUKAN PEHITUNGAN STATISTIK TAPI MENGAJAKAN KONSEP STATISTIK SECAA MENDALAM, APLIKASI STATISTIK, TEMASUK TEKNIK SAMPLING DISETAI VIDEO SIMULASI, STUDI KASUS
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian Penelitian biofiltrasi ini targetnya adalah dapat meningkatkan kualitas air baku IPA Taman Kota Sehingga masuk baku mutu Pergub 582 tahun 1995 golongan B yakni
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Tahap Pemeriksaan Peta Kontrol Mutu PSF Pemeriksaan peta kontrol mutu PSF hasil proses pengolahan bertujuan untuk mencegah berlanjutnya pengolahan PSF yang tidak memenuhi syarat
Lebih terperinciUJI KEMAMPUAN SLOW SAND FILTER SEBAGAI UNIT PENGOLAH AIR OUTLET PRASEDIMENTASI PDAM NGAGEL I SURABAYA
UJI KEMAMPUAN SLOW SAND FILTER SEBAGAI UNIT PENGOLAH AIR OUTLET PRASEDIMENTASI PDAM NGAGEL I SURABAYA Hamimal Mustafa R 1), Nurina Fitriani 2) dan Nieke Karnaningroem 3) 1) Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MODUL 1
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MODUL 1 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK NILAI TOEFL MAHASISWA JURUSAN S1 TEKNIK KIMIA ANGKATAN 2013 DAN 2014 Disusun Oleh : Dedi Setiawan (1314100071)
Lebih terperinciAplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08
Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur 1 Why Statistik Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 100% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 1,7 menit Cycle time
Lebih terperinciEFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA
Jurnal Flywheel, Volume 3, Nomor 1 Juni 10 ISSN : 1979-5858 EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA Hery Setyobudiarso (Staf Pengajar Jurusan Teknik Lingkungan
Lebih terperinciAnalisa Process Capability untuk Meningkatkan Kualitas Air Di Departemen Water Treatment Pada PT. Riau Prima Energi
Analisa Process Capability untuk Meningkatkan Kualitas Air Di Departemen Water Treatment Pada PT. Riau Prima Energi Merry Siska 1) Eko Zaldianto 2) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi
Lebih terperinciPEMANTAUAN KUALITAS AIR ONLINE DAN REALTIME DI INTAKE PDAM TAMAN KOTA CENGKARENG DRAIN DKI JAKARTA
PEMANTAUAN KUALITAS AIR ONLINE DAN REALTIME DI INTAKE PDAM TAMAN KOTA CENGKARENG DRAIN DKI JAKARTA Heru Dwi Wahjono Pusat Teknologi Lingkungan, BPPTeknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8 Gd. II Lt. 18 Jakarta
Lebih terperinci