PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN TUGAS AKHIR MAIMUNAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN TUGAS AKHIR MAIMUNAH"

Transkripsi

1 PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN TUGAS AKHIR MAIMUNAH PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 008 (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

2 PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya MAIMUNAH PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 008 (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

3 PERSETUJUAN Judul : PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN Kategori : TUGAS AKHIR Nama : MAIMUNAH Nomor Induk Mahasiswa : Program Studi : DIPLOMA 3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA FakultaS : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Diluluskan di Medan, Juni 008 Diketahui/disetujui oleh Departemen Matematika FMIPA USU KETUA, Dosen Pembimbing DrSaib Suwilo,MSc DrSaib Suwilo MSc NIP NIP (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

4 PERNYATAAN PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN TUGAS AKHIR Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri,kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing masing disebut sumbernya Medan, Juni 008 Maimunah (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

5 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar iii v vii viii BAB BAB BAB 3 BAB 4 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah 3 Tujuan 3 4 Metode Penelitian 3 5 Sistematika Penulisan 4 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Regresi dan Korlasi Analisis Regresi 6 Analisis Korelasi 7 Teori Pengolahan Data Analisis Regresi 8 Analisis Korelasi GAMBARAN UMUM PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT 3 Gambaran Umum Pusat penelitian kelapa sawit 3 3 Fasilitas 5 3 Penggunaan 6 33 Organisasi 6 3 Jasa dan Konsultasi 7 3 Rekomendasi Pemupukan 7 33 Visi dan Misi 33 Visi PPKS 33 Misi PPKS ANALISIS DATA 4 Data 4 4 Analisis 5 4 Analisis Regresi Ganda 5 4 Analisis Korelasi Ganda 8 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5 Pengertian Implementasi Sistem 30 5 Statistik dan Komputer SPSS dan Komputer Statistik 3 (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

6 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6 Kesimpulan 40 6 Saran 4 DAFTAR PUSTAKA 4 LAMPIRAN (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

7 DAFTAR TABEL Tabel Data Hasil Pengamatan 8 Tabel Interpretasi Dari Nilai R Tabel 4 Data Produksi TBS, Pupuk, dan Curah Hujan 4 Tabel 4 Hasil Analisis 5 (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 5 Tampilan cara pengaktifan SPSS 3 Gambar 5 Tampilan jendela pengisian Variabel View dengan SPSS 34 Gambar 53 Tampilan jendela pengisian data view 35 Gambar 54 Tampilan jendela pengisian pengolahan data 36 (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

9 BAB PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan berbagai macam produksi Salah satunya adalah produksi kelapa sawit, banyaknya produksi kelapa sawit yang dihasilkan pada umumnya sering berubah ubah karena masih banyaknya faktor faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit Maka faktor faktor yang mempengaruhi hendaknya dapat dikontrol dengan baik Pengontrolan yang dimaksud yaitu untuk mengurangi kontribusi pengaruh faktor yang negatife dan berusaha untuk mempertahankan maupun meningkatkan faktor yang berpengaruh positif Dengan demikian dapat diketahui faktor faktor yang dominan pengaruhnya Faktor faktor yang mempengaruhi naik turunnya produksi tersebut dinyatakan sebagai peubah prediktor, sedangkan produksi kelapa sawit adalah peubah respon Pada penelitian ini peubah prediktor disebut juga sebagai peubah bebas yang jumlahnya lebih dari satu, sehingga salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode regresi linear ganda (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

10 Produksi kelapa sawit dapat dilihat dari faktor faktor seperti pemakain pupuk, curah hujan, pemakaian pestisida, luas lahan, tenaga kerja, dan yang lain lainnya Faktor faktor tersebut dapat mempengaruhi baik atau tidaknya produksi kelapa sawit faktor faktor produksi kelapa sawit yang diambil adalah pupuk dan besarnya curah hujan Tanaman sangat membutuhkan air untuk tumbuh dan berbuah Tanaman kelapa sawit memperoleh air secara alamiah melalui curah hujan Dengan memperoleh kadar air yang cukup, diharapkan produksi kelapa sawit dapat meningkat Tanaman kelapa sawit memerlukan waktu beberapa tahun untuk menghasilkan kelapa sawit mulai dari awal tanam Dengan bertambahnya luas lahan diharapkan dapat menambah jumlah produksi kelapa sawit akan meningkat Identifikasi Masalah Dikarenakan faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit terdiri dari beberapa faktor diantaranya pemakaian pupuk, curah hujan, pemakaian pestisida, luas lahan, tenaga kerja, dan lain lain Maka pembatasan masalah hanya mengenai pehitungan tentang pengaruh curah hujan dan pupuk terhadap produksi kelapa sawit di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan Dalam pembatasan masalah, penulis membuat persamaan yang akhirnya dapat diketahui apakah terdapat atau tidak hubungan yang fungsional antara pupuk dan curah hujan terhadap hasil produksi kelapa sawit (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

11 3 Tujuan Tujuan penulisan dalam membuat penelitian adalah ingin megetahui apakah terdapat atau tidak hubungan fungsional antara pupuk dan curah hujan terhadap hasil produksi kelapa sawit Dengan didapatnya pesamaan regresi tersebut, maka hasil penelitian dapat membantu dan dapat digunakan oleh peneliti atau pihak pihak perusahaan dalam mengambil suatu kebijaksanaan terhadap produksi kelapa sawit pada tahun tahun yang akan datang dan sebagai informasi untuk digunakan oleh pihak pihak yang berkepentingan khususnya pada peneliti dan perusahaan perusahaan yang berkaitan serta dapat juga bermanfaat bagi para pembaca 4 Metode Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian : a Study penelitiaan ini mengadakan riset dengan pengumpulan data dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan b Metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan tersebut dengan menggunakan metode Regresi Ganda (Multiple Regresi) dan Korelasi Ganda, serta pengolahan datanya dengan menggunakan software SPSS Analisis ini bersifat deskriftif dan menggunakan bantuan statistik dalam pengolahan dan untuk melihat hubungan/ikatan antara variabel bebas dengan variabel terikat (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

12 c Penarikan Kesimpulan, yaitu hasil pengolahan data ini nantinya akan menunjukkan apakah terdapat atau tidak hubungan fungsional yang signifikan antara variabel-variabel tersebut 5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB : PENDAHULUAN Pada Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, serta sistematika penulisan BAB : LANDASAN TEORITIS Pada Bab ini berisi tentang teori permasalahan dan teori pengolahan data BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET Pada Bab ini berisi tentang sejarah, visi dan misi, gambaran umum instansi BAB 4 : ANALISA DATA Pada Bab ini berisi tentang penggunaan rumus yang telah ditentukan penulis BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Pada Bab ini berisi tentang cara pemrosesan data dengan menggunakan SPSS 40 (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

13 BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk permasalahan tersebut (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

14 BAB LANDASAN TEORITIS Pengertian Regresi dan Korelasi Analisis Regresi Analisis regresi adalah studi yang menyatakan hubungan fungsional antara variabelvariabel yang umumnya dinyatakan dalam bentuk matematik, Karangan Prof Dr Sudjana Analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan antara variabel terikat (dependent) dengan lambang Y dan variabel bebas (independent) dengan lambang X Regresi Linear Berganda adalah regresi linear mengestimasi besarnya koefesien-koefesien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linear yang melibatkan dua atau lebih variabel bebas yang digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel terikat Regresi linear berganda berguna untuk menghitung besarnya pengaruh hubungan dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas Persamaannya: Y ˆ = b + b X + b X + + b X K 0 K (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

15 Analisis Korelasi Analisis Korelasi adalah teknik analisis atau studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel yang ditemukan oleh Karl Pearson 900 Analisis Korelasi berguna untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas dan terikatukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif Hubungan antara dua variabel dalam korelasi bukanlah hubungan sebab akibat (timbal balik), melainkan hanya merupakan hubungan searah saja Contoh : tinggi badan menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi berat badannya bertambah belum tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah pula Akibatnya, dalam korelasi dikenal penyebab dan akibatnya Data penyebab atau yang mempengaruhi disebut variabel bebas (independent) yang dilambangkan dengan huruf X atau X,X,,Xn Data akibat atau yang dipengaruhi disebut variabel terikat (dependent) dilambangkan dengan huruf Y Korelasi Berganda yaitu korelasi antara dua variabel X dan Y dimana korelasi antara Y dan semua X,X,,X k,secara serempak korelasi ganda akan dipelajari melalui jalur terjadinya hubungan antara mereka ialah regresi linear ganda Y ˆ = b b X b X b X k k Berdasarkan adanya regresi linear ganda ini, koefesien korelasi ganda yang sering disingkat dengan R Rumus R JK( reg) = Σy (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

16 dengan : JK( reg) = bσ y + bσ + b3σ3 y + b4σ4 y + b5σ5 y y = Y Y = X X dimana : R Jk(reg) Y b k = Koefesien korelasi = Jumlah Kudrat Regresi = Jumlah Kuadrat Variabel tak bebas = Koefeseien regresi variabel bebas Xk Teori Pengolahan Data Analisis Regresi Dalam pengolahan data penulis menggunakan metode regresi dan korelasi berganda Adapun persamaan regresi yang dicari adalah Y ˆ = b0 + b X + b X kemudian dilakukan perhitungan sepeti dalam table berikut : Tabel Data Hasil Pengamatan Responden n Y X X y Y Y Y n X X X n X X X n Jumlah Y X X y (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

17 (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009 y y y y y y Untuk mendapatkan nilai 0,, b b b, dihitung dengan menggunakan Rumus X b X b Y b o = ) ( ) )( ( ) )( ( ) )( ( y y b Σ Σ Σ Σ Σ Σ Σ = ) ( ) )( ( ) )( ( ) )( ( y y b Σ Σ Σ Σ Σ Σ Σ = Dimana : n X Y i = y = Y Y n Y X I = X X = Dengan : Y i = Pengamatan ke-i pada variabel tak bebas X i = Pengamatan ke-i pada variabel bebas b k = koefesien regresi

18 Uji Regresi Linear Berganda Sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan maka terlebih dahulu perlu diperiksa setidak-tidaknya mengenai keliniearannya dan keberartiannya pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesis Menguji keberartian regresi linear berganda ini dimaksudkan untuk meyakinkan diri apakah regresi berbentuk linear yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah perubah yang sedang dipelajari Rumus 3 F hit = JK( reg) / k JK( S) /( n k ) Dimana : JK reg ) = b Σ y + y + + b ( JK( S) = Σy JK( reg) K Σ K y Ftab : F(-α )(dk pembilang,dk penyebut) dk pembilang = k dk penyebut = n-k- Hipotesa : (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

19 H 0 : tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X, dan variable X, dengan variabel Y H : terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X, dan variable X, dengan variabel Y Kriteria pengujian H 0 ditolak jika Fhit > F tab H 0 diterima jika Fhit < F tab Analisis Korelasi Korelasi antar Y dan semua X,X,,X k,secara serempak korelasi ganda akan dipelajari melalui jalur terjadinya hubungan antara mereka ialah regresi linear ganda Y ˆ = b + b X + b X b k X k Berdasarkan adanya regresi linear ganda ini, 0 + koefesien korelasi ganda yang sering disingkat dengan R Rumus 4 R JK( reg) = Σy Dimana : JK( reg) = bσ y + bσ Penjelasan : Nilai R terbesar adalah + dan terkecil ialah - Jika : R = + (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

20 Maka : hubungan kedua variabel adalah linear, positif sempurna dan searah serta sangat tinggi Jika : R = - Maka : hubungan kedua variabel adalah linear,negative dan hubungannya berlainan arah Jika : R = 0 Maka : tidak ada hubungan antara dan y Jika : R diantara - dengan + Tabel NTERPRETASI DARI NILAI R R Interpretasi Tidak berkorelasi Sangat rendah Rendah Agak rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi Sumber : Usman Husain,M Pd Pengantar Statistik Untuk menyatakan besarnya variabel satu terhadap variabel yang lainnya dinyatakan dalam persen Dengan demikian maka R² disebut koefesien determinasi atau koefeisien tertentu Hal ini disebabkan R² 00% terjadi dalam variabel terikat Y yang ditentukan oleh variabel X (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

21 BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3 Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada 6 September 9 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA) AVROS ( Alegemeene VerenigingVan Rubber Planters ter Oostkust van Sumatera) dikemudian hari menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan Hasil-hasil Penelitian APA pada saat itu cukup banyak dan sangat berguna bagi pengembangan perkebunan di Sumatera Setelah perang dunia II sebagian besar perkebunan di Sumatera terlantar sehingga pada tahun 95 diadakan penyatuan dengan Deli Planters Vereniging Karena alasan politik dan ekonomi pemerintah Republik Indonesia melakukan nasionalisasi dan mengambil alih perkebunan-perkebunan milik Belanda Pada tahun 957 AVROS diambil alih dan diubah menjadi Gabungan Pengusaha Perkebunan Sumatera (GAPPERSU) APA diganti dengan Balai Penelitian GAPPERSU yang dikenal dengan nama RISPA ( Research Institute of the Sumatera Planters Association) Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 47/UM/57 (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

22 tanggal Desember 957 ditetapkan bahwa RISPA ditempatkan dibawah Kementrian Pertanian RI yagn pengelolaannya dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Perkumpulan dan Organisasi Perkebunan Pada tahun 968 RISPA berubah menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan (BPPM) dengan pembinaan dan pembiayaannya diserahkan kepada Direksi PN Perkebunan I s/d IX sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No 353/Kpts/OP//968 tanggal 0 Desember 968 Pada tahun 97 pembinaan Balai Penelitian Perkebunan Medan diserahkan pada Dewan Pembina Balai Penelitian Perkebunan dan mendapat dana dari Cess sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No 503/Kpts/OP/97 tanggal 5 Desember 97 Selanjutnya sejan April 976 RISPA mendapat biaya dari APBN dan mulai 978 pembinaan Balai Penelitian Perkebunan diiserahkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No 33/Kpts/OP/3/978 Pada November 987 Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I) didirikan di Jakarta Balai-balai Penelitian perkebunan ditempatkan dibawah koordinasi AP3I dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian RI Dengan perubahan ini selanjutnya Balai Penelitian Perkebunan Medan disebut dengan Pusat Penelitian Perkebunan Medan atau disingkat Puslitbun Medan Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Dewan Pimpinan Harian AP3I No 084/Kpts/DPH/XII/9 tanggal 4 Desember 99 tentang Penataan Pengelolaan Unit (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

23 Pelaksana Penelitian dilingkungan AP3I, maka pada 4 Pebruari 993 dibentuk Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) berkedudukan di Medan, yang merupakan gabungan dari Pusat Penelitian Perkebunan Medan, Puslitbun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala Penggabungan ketiga Puslitbun tersebut dilakukan dalam upaya peningkatan efesiensi pengelolaan organisasi pada tahun 993 itu juga, melalui rapat anggota, AP3I berubah menjadi Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) Perbaikan organisasi PPKS selanjutnya dilakukan pada tahun 996 Berdasarkan keputusan rapat anggota Assosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) dalam suratnya No 03/RA-APPI/II/996, Pusat penelitian Perkebunan Lingkup Assosiasi Penelitian Perkebunan indonesia bertanggung jawab kepada Assosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia, yang dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari Dewan Pembina Pusat Penelitian Perkebunan PPKS merupakan satu-satunnya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit Penelitian yang dilakukan mulai dari pemulian tanaman, bioteknologi tanaman, proteksi tanaman, tanah dan agronomi, pengolahan hasil dan mutu, enjenering dan lingkungan hingga kajian sosial dan ekonomi Telah begitu banyak hasil yagn dicapai dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawit nasional 3 Fasilitas PPKS memilki berbagai sarana penelitian seperti : (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

24 a Beberapa buah laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan antara lain Atomic absotrion Spectro-photometer (ASS), Chloridemeter, Automatic Destilation, Gas Chomatograph (GC), High Perfomance Liquid Chomotograph (HPCL), UV-VIS Spectrophotometer, Gen Gun Biolistic, Polymerase Chain Reaction (PCR), Gel Doc (Bo Red), Electrophoresis dan lain-lain b Laboratorium kultur jaringan (Paln Tissue Culture Laboratory) untuk menghasilkan klon kelapa sawit c Laboratorium analisa minyak kelapa sawit, tanah, daun, pupuk, dan produk pertanian lainnya d Kebun induk untuk menghasilkan benih unggul kelapa sawit di Deli Serdang dan Simalungun (Sumatera Utara) serta Perindu (Kalimantan Barat) e Kebun-kebun percobaan dan percontohan yang tersebar di 6 (enam) provinsi f Perangakat GIS dan GPS untuk survei dan pemetaan lahan g Pebrik kelapa sawit (PKS) mini dan super mini h Pilot Palnt Biodisel i Pilot Plant Oleo Pangan j Pilot Plant pembuatan kompos dari limbah PKS 3 Penggunaan Pengunaan jasa PPKS adalah instansi pemerintah, perusahaan perkebunan besar milik pemenrintah dan swasta,perkebunan kecil-menengah, perkebunan rakyat, perorangan praktisi industri hulu dan hilir kelapa sawit, pedagang dan lembaga keuangan (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

25 33 Organisasi PPKS di pimpin oleh seorang Direktur yang dibantu oleh Kepala Bidang Penelitian, kepala bidang penelitian, Kepala Biro Umum/SDM, Kepala Bidang Usaha dan Startegis (SUS) Ka BidPenelitian mebawahi tujuh kelompok penelitian yang masingmasing di ketua oleh seorang Ketua Kelompok Peneliti dan Kepala Ursan Penelitian Kepala Umum Biro SDM membawahi tiga urusan yaitu Urusan SDM dan Hukum, Urusan Akuntasi dan Keuangan, dan Urusan Rumah Tangga Kabid Usaha membawahi unit Usaha Marihat, Unit Usaha Medan, Urusan Pengembangan Usaha dan Promosi, Urusan Pelayanan dan Konsultasi, serta Urusan Laboratorium dan Pelayanan Sedangkan kepala SUS membawahi semua bagian yang memproduksi,memproses, memasarkan dan mengawasi kecambah kelapa sawit Di samping itu, Direktur di bantu oleh Kepala Urusan Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang dalam tugasnya bertanggung-jawab langsung kepada Direktur 3 Jasa dan Konsultasi Urusan jasa dan konsultasi merupakan salah satu unit kerja dari bidang usaha PPKS Kegiatannya terdiri dari penyusunan rekomendasipemupikan, bantuan teknis, dan survei kesesuaian lahan 3 Rekomendasi Pemupukan Penyusunan rekomendasi pemupukan tanaman kelapa sawit diberikan kepada perusahaan perkebunan negara,perusahaan swasta, perkebunan rakyat ataupun (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

26 perorangan,baik terhadap tanaman kelapa sawit menghasilkan (TM), meupun terhadap tanaman kelapa sawit sebelum menghasilkan(tbm) Penyusunan rekomendasi dilakuakan oleh tim ahli/tenaga peneliti dengan berbagai latar belakang ilmu tanah, agronomi, proteksi tanaman dan sosial ekonomi Berdasarkan informasi analisa tanah daun, pengamatan tanaman dilapangan dan didukung berbagai data seperti curah hunjan, realisasi pemupukan sebelumnya, produktivitas yang dihasilkan, maka dapat ditentukan jenis, dosis dan cara pemupukan Penyusunan rekomendasi pemupukanya biasanya dilakuakn setiap tahun secara rutin atas permintaan dari perusahaan perkebunan atau perorangan Rekomendasi pemupukan oleh PPKS mencakup luas areal lebih dari ha/tahun Bantuan Teknis Bantuan teknis yangn di berikan PPKS antara lain: a Evaluasi pemupukan dan produktivitas kelapa sawit, b Evaluasi kebun yang berkaitan dengan akuisis kebun (kondisi/keragaan tanaman, bahan tanaman,) luas areal, perkiraan nilai investasi kebun dll, c Evaluasi dan uapaya pengendalian hama dan penyakit, d Supervisi pembibitan (bantuan teknis komersial dan bantuan teknis purnajual), e Evaluasi instalansi pengelolaan air limbah (IMPAL), f Evalusasi pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) Survei (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

27 PPKS melayani cukup banyak permintaan pembuatan survei dan studi kelayakan dari perusahaaan perkebunan negara maupun swasta Kegiatan survei yang dialakukan terdiri dari kesesuaian lahan dan studi kelayakan Dalam survei lahan akan diperoleh tingkat keseuain lahan untuk tanaman kelapa sawit (S,S,S3,N,dan N) Kegiatan tersebut dilanjutkandengan survei kelayakan pembangunan perkebunan kelapa sawit 3 Laboratoriumm GIS Geographic information system(gis) adalah suatu sistem berbasis komputer yang digunakan dalam pemetaan lahan PPKS memberikan pelayanan pembuatan peta lahan dan kebun kelapa sawit yang telah ada Teknologi yang dibantu dengan alat GPS (Global Positoning System) ini sangat berguna dalam membantu pelaksanaan survei terestrial Setiap titik dsilapangan dapat diplotkan kedalam peta hasil digitasi atau peta lainnya yang dilengkapi posisi yang tepat sesiuai dengan posisi geografisnya sehinnga dapat diketahui posisi yang tepat sesuai dengan posisi geogrfisnya Dengan bantuan GIS dan GPS maka kualitas dan tingkat ketelitian hasil survei lahan untuk tanaman kelapa sawit ditingkatkan 4 Perlengkapan Pengamatan Iklim (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

28 PPKS juga mnyediakan perlengkapan pengamatan iklim seperti alat penakar curah hujan lengkap dengan gelas ukur, kartu curah hujan pias pengukur penyinaran matahari 5 Penyediaan Jasa dan Analisis PPKS memilki beberapa laboratorium yang digunakan untuk menganalisis produk-produk industri minyak sawit Laboratorium tersebut dilengkapi dengan peralatan cangggih seperti AAS, GC, HPLC, UV, dan lain-lain, laboratorium tersebut adalah: Laboratorium Analisa Tanah Laboratirium Analisa Air dan Limbah Laboratorium Analisa Pupuk Laboratorium Analisa Mutu Minyak Laboratorium Analisa Daun 6 Perpustakaan dan Publikasi Perpustakaan PKS terbuka untuk umum Memilki koleksi literatur perkelapa sawitan yang paling lengkap di Indonesia PPKS juga menerbitkan jurnal dan warta yang merupakan majalah ilmiah dan semi ilmiah kelapa sawit Jurnal dan warta diterbitkan dengan tiras 000 dan sebagian didistribusikan secara Cuma-Cuma sebagai bahan pertukaran dengan berbagai institusi di dalam dan di luar negri Selain itu, PPKS juga menerbitkan berbagai pedoman teknis dan buku saku untuk menyebarlauskan informasi perkelapa sawitan Publikasi tersebut dapat diperoleh melalui perpustakaan PPKS (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

29 7 Jasa Training dan Magang PPKS sebagai lembaga ilmiah dan pusat keunggulan memilki program pendidikan dan pelatihan yang mampu menyajikan dan teknologi perlekapasawitan dengan sangat baik, serta dapat membentuk dan menumbuhkan minat/sikap belajar mandiri sebagai salah satu kunci pengembangan SDM yang berkelanjutan Keunggulan PPKS dalam menyelenggarakan training dan pendidikan magang untuk komoditas kelapa sawit adalah : a Memilki SDM (pakar) yang menguasai ilmu dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri kelapa sawit b Memilki fasilitas belajar yang sangat memadai seperti kebun percobaan, kebun produksi, kebun percontohan, laboratorium, dan perpustakaan c Konsultasi tertulis selepas studi dapat dilakukan setiap saat Program trainng dan magang yang dilakuakn di PPKS terbagi atas dua jenis : Program reguler; program training dan magang yang dijadwal pada waktu tertentu setiap tahunnya meliputi : a Falsafah kultur kelapa sawit b Pemeliharaan tanaman kelapa sawit bagi mandor tanaman c Optimalisasi oroduksi TBS melalui pemupukan tepat dan seimbang d Bahan tanaman dan pembibitan kelapa sawit (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

30 e Pengendalian hama dan penyakit utama pada perkebunan kelapa sawit f Manajemen teknik dan pengolahan serta aspek mutu pada industri kelapa sawit Program non-reguler : seperti in houde training, magang, on thee job training yang dirancang sesuai kebutuhan pelanggan 33 VISI dan MISI 33 Visi PPKS : menjadi bworld-class institution dalam penelitian kelapa sawit yang memainkan peranan penting pada pembangunan industri kelapa sawit nasional dan menjadi acuan perkelapa sawitan internasional menjadi center of ecellence yang di jadikan acuan dalam penetuan kebijakan pembangunan dan penangana perkelapa sawitan nasional 3 menjadi institusi penelitian yang mengacu pada bussinness reasearch (hasil penelitian yang dapat dipasarkan secara bisnis dan mandiri dalam pembiyaan) dan menyediakan paket teknologi kelapa sawit yang bermanfaat 33 Misi PPKS : Mengmbangkan teknolgi unggul perkelapa sawitan melalui penelitian yang efektif dan efesien dan melakukan kegiatan pelayanann tepat sasaran (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

31 Menunjang pengembangan perkelapasawitan nasional melalui penyedian produk dan jasa pelayanan, dan konsep pemikiran penanganan masalah kelapa sawit 3 Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja dan pelestarian sumber daya alam/lingkungan 4 Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka kerangka insitusi yang memilki badan hukum, untuk dapat, mandiri dan sejahtera secara berkesinambungan (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

32 BAB 4 ANALISA DATA 4 Data Data yang diambil dari PPKS adalah Data Luas Areal TM (ha), Produksi TBS (Kg), Jenis Pupuk (Kg), Curah Hujan (mm), dan Hari Hujan Dari data tersebut yang akan dianalisis hanya Data Produksi TBS, Pupuk dan Curah Hujan Data yang diambil dari tahun 000 sampai dengan tahun 007 adalah sebagai berikut : Tabel 4 Data Produksi TBS, Pupuk, dan Curah Hujan pada tahun Produksi TBS(ton/ha) (Y) Pupuk (ton/ha) (X ) Curah Hujan (00mm) (X ) No Tahun (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

33 Analisis 4 Analisis Regresi Ganda Tabel 4 Hasil Analisis Data Tahun Y X X y Jumlah y y X X Untuk mendapatkan nilai b 0, b, dan b maka digunakan rumus seperti dibawah ini : (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

34 b = ( Σ ( Σ )( Σ y) ( Σ )( Σ ) ( )( Σ y) Σ ) = (68)( 0305) (0045)(34) (0059)(68) (0045 ) = = 538 b = ( Σ ( Σ )( Σ y) ( Σ )( Σ ) ( )( Σ y) Σ ) = (0059)(33) (0045)( 0305) (0059)(68) (0045) = = 0098 b o = Y b X b X = 793 ( 538)(0985) (0098)(0985) = 06 Setelah diselesaikan, maka didapat koefesien-koefesien b 0 = 06, b = -538, b = 0098 sehingga persamaan regresi yang dicari adalah : Y ˆ = X X Uji keberartian regresi linear ganda Rumus 4 (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

35 F hit = JK( reg) / k JK( S) /( n k ) Dimana : JK( reg) = b Σ y + bσ y + + bkσ = (-538)(-0305)+(0098)(34) = 756 JK( S) = Σy JK( reg) = = 699 K y Maka : F hit = JK( reg) / k JK( S) /( n k ) = 756/ 699/(8 ) = 58 Ftab = F (-α )(dk pembilang,dk penyebut) = F (095)(5) = 579 Hipotesa : H 0 : tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X, dan variable X, dengan variabel Y (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

36 H : terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X, dan variable X, dengan variabel Y Kriteria pengujian H 0 diterima karena Fhit < Ftab yaitu 58 < 579 Maka tidak terdapat hubungan fungsional dan tidak signifikan antara variabel X dan variabel X dengan variabel Y 4 Analisis Korelasi Ganda Walaupun dari uji keberartian regresi linear ganda diatas telah disebutkan bahwa pupuk (X ), curah hujan (X ) dan produksi tbs (Y ) terdapat hubungan namun disini penulis ingin melihan seberapa besar pengaruh pupuk, curah hujan terhadap produksi sawit Dari analisis regresi linear ganda diatas didapat : Y ˆ = X X Maka untuk mencari koefesien korelasi ganda digunakan Rumus 4 R JK( reg) = Σy Dimana : JK( reg) = b Σ y + bσ y + + bkσ = (-538)(-0305)+(0098)(34) = 756 K y (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

37 Σ y = Maka : R JK( reg) = Σy 756 = 4555 = 0387 R = 04 Penjelasan : Karena R = 0387 maka hubungan antara variabel positif, dan interpretasinya rendah yang dapat kita lihat pada tabel interpretasi Besarnya hubungan ditentukan oleh koefesien determinasi R = 04 atau sebesar 4, % Karena sangat sedikitnya persen yang dihasilkan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat faktor faktor lain yang memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap produksi sawit misalnya bibit, tanah, insektisida, fungida dan lainnya (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

38 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5 Pengertian Implementasi Sistem Implementasi system adalah cara atau prosedur yang dilakkukan untuk menyelesaikan desain suatu system yang ada dalam dokumen desain system yang telah disetujui, menginstal dan memulai menggunakan sistem yang diperbaiki Tujuan implementasi adalah : Menyelesaikan desain system yang ada dalam komponen system yang disetujui Untuk memastikan bahwa personil dapat mengoperasikan sistem yang baru yaitu: dengan mempersiapkan manual pemakaian dan dokumen lain untuk melatih personil (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

39 5 Statistik dan Komputer Komputer berasal dari kata computare dalam bahasa yunani yang berarti menghitung (bandingkan dengan kata to compute dalam bahasa ingris) Dengan demikian, komputer memang dibuat untuk melakukan pengolahan data yang didasarkan pada operasi matematika seperti (,/,+,-) dengan operasi logika (>,<,=) Perkembangan teknologi komputer pun intinya berusaha untuk semakin mendayagunakan kemampuan perhitungan di atas, dengan memperbaiki kinerja otak komputer atau CPU (Central Processing Unit), dari mulai teknologi XT yang sudah usang sampai teknologi Pentium IV dewasa ini Disisi lain, ilmu statistik, baik itu statistik deskriptif maupun statistik inferensi, pada dasarnya adalah ilmu yang penuh pula dengan operasi perhitungan matematika Statistik berasal berasal dari statistik yang dapat didefenisikan sebagai data yang telah terolah yang kemudian mengalami proses pengolahan data Tentunya proses tersebut dapat berlangsung hanya didasarkan pada pengolahan data yang berbasis perhitungan matematika, sesuatu yang dapat dikerjakan dengan cepat oleh komputer Jadi, statistik menyediakan cara/metode pengolahan data metode pengolahan data yang ada, maka computer menyediakan sarana pengolahan datanya Dengan bantuan komputer, pengolahan data statistik hingga dihasilkan informasi yang relevan menjadi lebih cepat dan akurat (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

40 Dalam pengolahan data, komputer mempunyai 3 keunggulan utama dibandingkan manusia yaitu: kecepatan, ketepatan, dan keandalan yang membuat computer sangat dibutuhkan dalam mengolah data-data statistik, serta menghasilkan output yang mempunyai presisi (ketepatan) tinggi, computer juga mempunyai daya tahan kerja yang tinggi 53 SPSS dan Komputer Statistik Saat ini banyak beredar berbagai komputer statistk, dari yang kuno dan berbasis DOS seperti Microsof sampai yang berbasis Windows seperti SPSS, SAS, Statistika, dan lainnya Dari berbagai software khusus statistic yang beredar sekarang, SPSS adalah yang paling popular dan paling banyak digunakan pemakai di seluruh dunia Langkah langkah pengolahan data dengan menggunakan program SPSS adalah : Harus dipastikan bahwa SPSS telah terinstal pada computer dan kemudian dibuka dengan : Klik Start + Klik SPSS 40 for Windows Maka akan nampak dilayar sebagai berikut : (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

41 Gambar 5 Tampilan cara pengaktifan SPSS Buka lembar kerja baru Dari menu utama file, pilih Menu Data, lalu klik 3 Memahami variable dan proporti yang diperlukan Variabel Nilai Produksi TBS Oleh karena ini Variabel pertama, tempatkan pointer pada baris pertama a Name Sesuai kasus, pointer dibawah kolom name, klik ganda pada sel tersebut dan ketik Produksi b Type Tipe data untuk produksi adalah numeric (kuantitatif) c Widh Untuk keseragaman ketik 8 d Decimal Karena data tidak numeric, maka ketik (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

42 Bagian lain dapat diabaikan Untuk kembali ke Data View, klik Data View yang berada dibawah atau tekan Ctrl + T Variabel Nilai Pupuk Oleh karena ini Variabel pertama, tempatkan pointer pada baris pertama a Name Sesuai kasus, pointer dibawah kolom name, klik ganda pada sel tersebut dan ketik Produksi b Type Tipe data untuk produksi adalah numeric (kuantitatif) c Widh Untuk keseragaman ketik 8 d Decimal Karena data tidak numeric, maka ketik Bagian lain dapat diabaikan Untuk kembali ke Data View, klik Data View yang berada dibawah atau tekan Ctrl + T Variabel Nilai Curah Hujan Oleh karena ini Variabel pertama, tempatkan pointer pada baris pertama a Name Sesuai kasus, pointer dibawah kolom name, klik ganda pada sel tersebut dan ketik Produksi b Type Tipe data untuk produksi adalah numeric (kuantitatif) c Widh Untuk keseragaman ketik 8 d Decimal Karena data tidak numerik, maka ketik Bagian lain dapat diabaikan Untuk kembali ke Data View, klik Data View yang berada dibawah atau tekan Ctrl + T Maka tampak dilayar : (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

43 Gambar 5 Tampilan jendela pengisian Variabel view dengan SPSS INPUT DATA Langkah Langkah a Letakkan pointer pada baris pertama yaitu pada variable nilai produksi, kemudian isikan data dengan kasus b Sama halnya untuk variabel variabel lainya (nilai pupuk dan nilai curah hujan) c Setelah selesai input data lalu simpan Maka tampak dilayar (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

44 Gsmbsr 53 Tampilan Jendela Pengisian Data View Penyelesaian Regresi Linear dengan SPSS : Buka lembar kerja/file yang telah dibuat Untuk mengolah data, dari menu utama SPSS, pilih menu analyze, lalu dipilih regression, lalu pilih linear Klik pilihan tersebut, maka tampak dilayar : (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

45 Gambar 54 Tampilan Jendela Pengisian Pengolahan Data Apabila data diolah melalui SPSS, maka kita akan memperoleh hasil keterangan output sebagai berikut : Analisis Regression Variables Entered/Removed(b) Mod el Variables Entered Curah Hujan, Pupuk(a) Variables Removed Method Enter a All requested variables entered b Dependent Variable: Produksi TBS (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

46 Model Summary(b) Adjusted R Square Std Error of the Estimate Mod el R R Square 6(a) a Predictors: (Constant), Curah Hujan, Pupuk b Dependent Variable: Produksi TBS Removed dan Model Summary Tabel VARIABLES ENTERED menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed) Atau kata lain, kedua variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi Angka 06 menunjukkan bahwa korelasi antara nilai Y(Nilai Produksi TBS) dan dua variabel bebas lainnya (Nilai Pupuk dan Curah Hujan) adalah cukup 3 Angka R square atau koefesien determinasi adalah 0387 (berasal dari 06 06) Hal ini berarti 387% dari varibel produksi TBS bisa dijelaskan oleh variabel pupuk dan curah hujan Sedangkan sisanya (00% - 387% = 63% ) dijelaskan oleh sebab sebab lain 4 Standard Error Estimate (SEE) adalah Semakin kecil nilai SEE akan menunjukkan model regresi yang semakin tepat dalam memprediksikan variabel tidak bebasnya (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

47 ANOVA(b) Mod el Sum of Squares df Mean Square F Sig Regressi on (a) Residual Total a Predictors: (Constant), Curah Hujan, Pupuk b Dependent Variable: Produksi TBS ANOVA Dari uji anova atau F test, didapat Fhitung adalah 58 dengan tingkat signifikan 094 Karena probabilitas lebih besar dari 005, maka model regresi tidak bias dipakai untuk memprediksi Produksi sawit Atau bias dikatakan bahwa nilai pupuk dan nilai curah hujan tidak berpengaruh terhadap produksi TBS Coefficients(a) Standardize Unstandardized Coefficients d Coefficients Mod el B Std Error Beta t Sig (Constant) Pupuk Curah Hujan a Dependent Variable: Produksi TBS (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

48 Koefesien Regresi Tabel diatas menggambarkan persamaan regresi : Produksi TBS = Pupuk Curah Hujan Konstanta sebesar 06 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilia dari variabel pupuk ( ) dan curah hujan ( ), maka nilai produksi (y) adalah 06 Koefesien regresi ganda -538 dan 0098 menyatakan bahwa setiap pengurangan dan penambahan satu nilai pupuk dan curah hujan akan menaikkan kenaikan sebesar -538 dan 0098 Correlations Correlations Produksi TBS Pupuk Curah Hujan Produksi TBS Curah Hujan Pupuk Pearson Correlation Sig (-tailed) N Pearson Correlation Sig (-tailed) 0 93 N Pearson Correlation Sig (-tailed) N (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

49 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dari bab sebelumnya serta dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : Dengan menggunakan rumus didapat koefesien koefesien b 0 = 06, b = - 538, dan b = 0098 sehingga persamaan regresi yang dicari adalah: Y ˆ = X X Dengan taraf nyata α = 0 05, dk pembilang =, dan dk penyebut 5 maka didapat F hit 58 < F = 579, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima Ini berarti tidak = tab terdapat hubungan fungsional dan tidak signifikan antara Pupuk, Curah Hujan dengan Produksi TBS 3 Hubungan antara Pupuk dan Curah Hujan terhadap Produksi daerah positif dengan interpretasinya cukup Besarnya hubungan ditentukan oleh koefesien determinasi (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

50 sebesar 3%, karena sedikitnya persen yang dihasilkan maka terdapat faktor faktor lain yang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap Produksi TBS, misalnya : pengaruh tanah, bibit, insektida, fungida, tenaga kerja dan pengaruh lainnya 6 SARAN Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) harus lebih memilih dan menggunakan pupuk yang lebih bermutu lagi sehingga dapat menciptakan produksi yang lebih baik dan lebih bermutu PPKS harus bisa lebih meningkatkan jumlah produksi yang bermutu dan lebih unggul sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

51 DAFTAR PUSTAKA Sudjana,MA,M,Sc99Metode StatistikaBandung : Tarsito Draper,Norman & Smith,Harry98Analisis Regresi TerapanJakarta : PTGramedia Pustaka Utama Usman,Husaini,MPd & Akbar,Purnomo Setiadi,SPd,MPd995Pengantar Statistika Yogyakarta: Bumi Aksara Jonathan,Sarwono Panduan Cepat dan Mudah SPSS500 Algifari 000 Analisis Regresi, Kasus, dan Solusi Yokyakarta : BPFE-UGM (PPKS) Medan, 008 USU Repository 009

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G 15 KEADAA UMUM LOKASI MAGA G Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada 26 September 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA).

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit 13 KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada tanggal 26 September 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA). AVROS (Alegemeene Vereniging

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada 26 September 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA). AVROS (Alegemeene

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada tanggal 26 September 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA). AVROS (Algemeene

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Ganda Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Sederhana Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Berikut adalah data laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (dalam juta Rupiah), selama tahun 2007 sampai dengan 2010.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jumlah kecelakaan lalu lintas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan dengan memperhatikan

Lebih terperinci

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0 OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF Frequency Table Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin 25 71,4 71,4 71,4 10 28,6 28,6 100,0 20-30 Tahun 31-40 tahun > 40 tahun Umur 10 28,6 28,6 28,6 15 42,9 42,9 71,4 10 28,6 28,6

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA. 3.1 Sejarah Singkat Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

BAB 3 GAMBARAN UMUM DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA. 3.1 Sejarah Singkat Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara BAB 3 GAMBARAN UMUM DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA 3.1 Sejarah Singkat Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara 3.1.1 Sebelum Kemerdekaan Pemerintahan Hindia Belanda mencoba

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Uji Validitas Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas pertanyaan kuesioner kepada

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 02-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Sederhana Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis

Lebih terperinci

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Correlations Ling.Keluarga Prestasi Belajar Motivasi Ling.Keluarga Pearson Correlation 1.116.341 ** Sig. (2-tailed).242.000 N 104 104 104 Prestasi Belajar Pearson Correlation.116

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kompensasi Pada Perusahaan Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya sesuai dengan jasa yang karyawan berikan kepada perusahaan. Jasa

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan CV. Unggul Jaya Blora berdiri pada tanggal 10 Juni 1999, didirikan oleh bapak H. Chaer. Beliau telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah

KEADAAN UMUM Sejarah 30 KEADAAN UMUM Sejarah Cikal bakal dari Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Marihat adalah perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda yang diambil alih oleh Negara menjadi Perusahaan Perkebunan Negara

Lebih terperinci

KORELASI DAN ASOSIASI

KORELASI DAN ASOSIASI KORELASI DAN ASOSIASI Kata korelasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu correlation artinya saling hubungan atau hubungan timbal balik. Dalam ilmu statistika istilah korelasi diberi pengertian sebagai hubungan

Lebih terperinci

1. Lakukan uji kualitas garis lurus dan hipotesa slope dan intersep (gunakan rumus-rumus yang sudah di berikan dan kerjakan di laboratorium komputer).

1. Lakukan uji kualitas garis lurus dan hipotesa slope dan intersep (gunakan rumus-rumus yang sudah di berikan dan kerjakan di laboratorium komputer). NAMA : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : 205-32-005. Lakukan uji kualitas garis lurus dan hipotesa slope dan intersep (gunakan rumus-rumus yang sudah di berikan dan kerjakan di laboratorium komputer). KASUS IMT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dan perhitungannya menggunakan

Lebih terperinci

Analisis Korelasi & Regresi

Analisis Korelasi & Regresi Analisis Korelasi & Regresi Oleh: Ki Hariyadi,, S.Si., M.PH Nuryadi, S.Pd.Si UIN JOGJAKARTA 1 Pokok Bahasan Analisis Korelasi Uji Kemaknaan terhadap ρ (rho) Analisis Regresi Linier Analisis Kemaknaan terhadap

Lebih terperinci

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA Analisis regresi linier merupakan salah satu jenis metode regresi yang paling banyak digunakan. Regresi linier sederhana terdiri atas satu variabel terikat (dependent)

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Homosedastisitas Tujuan: Digunakan untuk mengetahui kesamaan varians error untuk setiap nilai X. Error = residu = e = Y Y Lawan homosedastisitas adalah heterosedastisitas. Analisis

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 71 83. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Abstrak. Penyediaan

Lebih terperinci

MODUL PENGGUNAAN SPSS UNTUK ANALISIS

MODUL PENGGUNAAN SPSS UNTUK ANALISIS MODUL PENGGUNAAN SPSS UNTUK ANALISIS A. Uji Questionare: Reliabilitas dan Validitas Sebelum questinare benar-benar dibagikan kepada responden dengan sampel yang besar, hendaknya diuji coba kepada sampel

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Selain regresi linier sederhana, metode regresi yang juga banyak digunakan adalah regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang

Lebih terperinci

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode LAMPIRAN 1 Perhitungan perusahaan Telekomunikasi di BEI Tahun 1998 1 TLKM 1168670 23693546 4.93 2 ISAT 1142403 4879041 23.41 Tahun 1999 1 TLKM 2172321 26329654 8.25 2 ISAT 1594759 5755420 27.71 Tahun 2000

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG

BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG 52 BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG A. Pengaruh Kondisi Ekonomi Orang Tua di Desa Sigayam Kecamatan Wonotunggal Batang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTAMADYA MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTAMADYA MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTAMADYA MEDAN TUGAS AKHIR JOSEPA SITANGGANG 0540704 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015 Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015 Bulan Harga (Rp/Kg) Januari 2014 1295 Februari 1305 Maret 1352 April 965 Mei 1000 Juni 1038 Juli 1038 Agustus 1113 September

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

REGRESI DAN KORELASI BERGANDA REGRESI DAN KORELASI BERGANDA 1. Regresi Berganda Regresi berganda mempunyai lebih dari satu variabel bebas, maka digunakan regresi linier ganda dengan bentuk persamaan ( digunakan dua variabel bebas sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berlokasi di SMPN 1 Kauman dengan populasinya semua kelas VIII yaitu kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J tahun pelajaran 2016/2017. Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Profil Pegawai Pegawai PT Kabelindo Murni, Tbk memilik jumlah karyawan yang banyak, dengan beberapa divisi yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Data karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data SD Nasima Semarang terletak di Jl. Puspanjolo Selatan No. 53 (024) 7601322, Semarang 50141, Jawa Tengah. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2016. Setelah melakukan

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir ANGKET PENELITIAN Nama Responden Jenis Kelamin Umur Pendidikan terakhir : : : : Berdasarkan yang Bapak/Ibu ketahui mohon disampaikan mengenai beberapa hal terutama berkaitan dengan faktor yang berpengaruh

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS)

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS) BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS) Berbagai macam penelitian yang dilakukan pada tanaman umumnya hanya mengkorelasikan sifat-sifat tanaman secara umum. Namun demikian, untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi

Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi 92 Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi Tahun Bulan Jumlah (Kg) Harga lokal Harga Ekspor Nilai Tukar PDB Singapura Jumlah Produksi

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1. PT. X 4.1.1. Profil PT. X PT. X melayani jasa penyewaan kendaraan meliputi penyewaan kendaraan dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB.

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB. KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB.MAGETAN Bersama ini, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi daftar

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) Nama : Rika Indriani NPM : 13209021 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Saryati, SE, MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 76 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji terlebih dahulu melalui data atau bukti empiris.

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Analislah variabel X dan Y dengan menggunakan teknik Regresi Linear Sederhana, dengan langkah-langkah: No. X X2 Y No. X X2 Y 2 0 6 2 2 5 2 0 2 5 22 3 4 6 3 0 9 6 23 0

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih? 30 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Kuesioner Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Public Relations Setujukah anda bahwa Public Relations PT. Uvindo Prima Cemerlang sangat membantu anda dalam menentukan jenis cetakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini di didirikan oleh bapak H. Rian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini di didirikan oleh bapak H. Rian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Konveksi NEWBIE adalah salah satu konveksi yang bergerak dibidang jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa dan Pembahasan 1. Statistik Deskriftif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini dibahas proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penyusunan Tugas Akhir karena

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics 55 DUKUNGAN SOSIAL Reliability Item-Total Statistics Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah diperoleh masing-masing jumlah dari kategori variabel bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan menggunakan analisis kuantitatif,

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI ANALISIS REGRESI

ANALISIS REGRESI ANALISIS REGRESI ANALISIS REGRESI Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM ANALISIS REGRESI PENGERTIAN Jenis uji statistika yang dipakai untuk melihat daya prediksi variabel independen (prediktor) terhadap variabel dependen

Lebih terperinci

VII. ANALISIS REGRESI-KORELASI

VII. ANALISIS REGRESI-KORELASI VII. ANALISIS REGRESI-KORELASI.1. Analisis Regresi Linier Seorang peneliti ingin mengetahui bentuk hubungan antara jumlah cacing jenis tertentu denagn jumlah telurnya pada usus ayam buras. Untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Marketing Communication Binus University

Lebih terperinci

ANALISA VARIABEL DUMMY INDEPENDEN NON LINEAR DENGAN REGRESI BERGANDA

ANALISA VARIABEL DUMMY INDEPENDEN NON LINEAR DENGAN REGRESI BERGANDA ANALISA VARIABEL DUMMY INDEPENDEN NON LINEAR DENGAN REGRESI BERGANDA 1. Tinjauan Teoritis Analisa Dummy Variabel Dummy variabel merupakan variabel-variabel yang sesungguhnya merupakan variabel yang bersifat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN RESPON LINGKUNGAN BERBELANJA TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA MATAHARI DEPARTEMEN STORE PLAZA MEDAN FAIR

KUESIONER PENELITIAN RESPON LINGKUNGAN BERBELANJA TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA MATAHARI DEPARTEMEN STORE PLAZA MEDAN FAIR Lampiran KUESIONER PENELITIAN RESPON LINGKUNGAN BERBELANJA TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA MATAHARI DEPARTEMEN STORE PLAZA MEDAN FAIR I. Data responden Nama : Usia : Jenis kelamin : Pekerjaan :

Lebih terperinci

3. Apakah buku yang terdapat dikatalog selalu tersedia di rak? a) Selalu b) Pernah c) Kadang-kadang d) Tidak pernah

3. Apakah buku yang terdapat dikatalog selalu tersedia di rak? a) Selalu b) Pernah c) Kadang-kadang d) Tidak pernah Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN PADA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL (BPPNFI) REGIONAL I MEDAN Petunjuk Pengisian : Isilah jawaban

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( ) 79 Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun (2012-2014) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Bulan Umur (tahun) Umur (tahun)

Lebih terperinci

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Deskripsi Data. Data Selisih Kurs Dalam penelitian ini, data selisih kurs digunakan sebagai variabei bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dan pembahasan dari hasil pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa hasil pegujian terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

Oleh : I Md Artawan, SE, MM NIK Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA

Oleh : I Md Artawan, SE, MM NIK Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA REGRESI SEDERHANA Oleh : I Made Artawan, SE, MM NIK 230 34 085 Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA PENGERTIAN REGRESI Regresi adalah suatu alat statistik yang

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER

Lampiran 1 KUESIONER Lampiran 1 KUESIONER Dengan hormat, Bersama ini saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Deltri Mayuni NIM : 7101210003 Jurusan : Manajemen Agri Bisnis Adalah Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

SAMI AN SPSS KORELASI

SAMI AN SPSS KORELASI SAMI AN SPSS KORELASI KORELASI Merupakan teknik statistik yang digunakan untuk meguji ada/tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih Korelasi yang akan dibahas dalam pelatihan ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Saluran Distribusi Toko Nusantara Dalam pembahasan teoritis bab II telah diuraikan bahwa pentingnya pelaksanaan kegiatan saluran distribusi guna produk

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA Nama : SUNTORO AJI NPM : 17212198 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Toto

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM Bersama ini saya memohon kesediaan saudara untuk mengisi daftar kuesioner yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara 2004-2013 Jumlah Penduduk (Jiwa) 2004 12.123.360 2005 12.326.678 2006 12.643.494 2007 12.834.371 2008 13.042.317 2009 13.248.386 2010 12.982.204 2011

Lebih terperinci

ANGKET. Nama : Jenis Pekerjaan : Petunjuk pengisian :

ANGKET. Nama : Jenis Pekerjaan : Petunjuk pengisian : ANGKET PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN KELILING KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT Nama : Jenis Pekerjaan : Petunjuk

Lebih terperinci

Lampiran I KUISIONER. No. Responden :

Lampiran I KUISIONER. No. Responden : Lampiran I KUISIONER PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP KEMAMPUAN BERSAING PADA PERUSAHAAN AIRLINE PT. INDONESIA AIR ASIA UNTUK PELANGGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI USU No. Responden : Bersama ini saya memohon

Lebih terperinci

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas Citra Kurniawan, S.T., M.M Studi Teknik Elektronika Sekolah Tinggi Teknik Malang ABSTRAK Penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KARUNIA JATI. Oleh : EKO PUJIYANTO B

PENGARUH PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KARUNIA JATI. Oleh : EKO PUJIYANTO B PENGARUH PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KARUNIA JATI Oleh : EKO PUJIYANTO B 00 040 39 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal)

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal) KORELASI Pada SPSS korelasi ada pada menu Correlate dengan submenu: 1. BIVARIATE Besar hubungan antara dua (bi) variabel. a. Koefisien korelasi bivariate/product moment Pearson Mengukur keeratan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS. Pada standar IFRS terdapat penggunaan metode nilai wajar. Salah satu penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK BAB IV Statistik Parametrik Korelasi Product Moment Regresi Linear Sederhana Regresi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA) pada tanggal 26 September

Lebih terperinci

- Lama bekerja sebagai pekerja Amalgamasi dalam sehari : jam. - Lama bekerja sebagai pekerja amalgamasi dalam (tahun ): Tahun

- Lama bekerja sebagai pekerja Amalgamasi dalam sehari : jam. - Lama bekerja sebagai pekerja amalgamasi dalam (tahun ): Tahun A. Identitas Subjek No. Subjek : Nama Subjek (Inisial) : Umur : Pendidikan : - Tidak Sekolah : - SD : - SMP : - SMA : - Perguruan Tinggi : - Lama bekerja sebagai pekerja Amalgamasi dalam sehari : jam -

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hasil dari data yang di ambil dari objek penelitian. Kemudian dilakukan

BAB IV ANALISIS DATA. hasil dari data yang di ambil dari objek penelitian. Kemudian dilakukan 81 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Kajian - kajian yang telah disediakan adalah untuk mengetahui hasil dari data yang di ambil dari objek penelitian. Kemudian dilakukan sebuah pengujian dengan

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA YARIS PADA

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA YARIS PADA DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA YARIS PADA AUTO 2000 CABANG GATOT SUBROTO MEDAN Bersama ini saya mohon kesediaan anda

Lebih terperinci

Aplikasi Analisis Jalur (Path Analisis) dengan menggunakan SPSS versi 12. Oleh. Abdul Razak Munir, SE, M.Si 1

Aplikasi Analisis Jalur (Path Analisis) dengan menggunakan SPSS versi 12. Oleh. Abdul Razak Munir, SE, M.Si 1 Aplikasi Analisis Jalur (Path Analisis) dengan menggunakan SPSS versi 2 Oleh Abdul Razak Munir, SE, M.Si Kasus. Seorang ahli psikologi merasa tertarik untuk mengungkapkan hubungan antara Authoritarianism,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Hasil dari analisis data yang telah peneliti lakukan, akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci

1. Langkah Uji Validitas di SPSS 11.5

1. Langkah Uji Validitas di SPSS 11.5 . Langkah Uji itas di SPSS.5 ) Buka file (Data try out : Manfaat Jamsostek) ) Dari menu utama SPSS pilih menu Analyze kemudian pilih sub menu Correlate, lalu pilih Bivariate ) Tampak di layar tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan) LAMPIRAN 1 Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan) No. Responden :... I. Identitas Responden Nama : Usia : Jenis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Penelitian Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di SMP N 1 Pamotan. SMP

Lebih terperinci