BAB 3 GAMBARAN UMUM DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA. 3.1 Sejarah Singkat Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 GAMBARAN UMUM DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA. 3.1 Sejarah Singkat Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara"

Transkripsi

1 BAB 3 GAMBARAN UMUM DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA 3.1 Sejarah Singkat Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara Sebelum Kemerdekaan Pemerintahan Hindia Belanda mencoba menyampaikan hasil percobaan kepada masyarakat tani untuk meningkatan produk-si pertanian pada tahun Kegiatan Peringatan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara melalui penyuluhan pertanian berjalan terasa sangat lambat.dalam menggugah Swadaya Pertanian begitu lamban, disebabkan terbatasnya pendidikan bagi masyarakat. Usaha dalam peningkatan produksi Pertanian Tanaman Pangan menjadi lebih nyata setelah didirikan Departemen Vanland Bouw (Depar-temen Pertanian) pada tahun 1905: Jawatan Pertanian Rakyat ) dan tahun 1910 sebagai salah satu Departemen yang mempunyai kegiatan Melaksanakan Penyuluhan Pertanian, memberikan saran-saran dalam bidang Pertanian dan pemberian tanah kepada perusahaanperusahaan bidang Pertanian. Selain itu Dinas Pertanian juga mengadakan penelitian tentang ekonomi masyarakat dan membuat laporan keadaan Pertanian termasuk statistic Pembangunan Balai Pendidikan Masyarakat Desa (BPMD) dan Pembangunan objekobjek pencegahan serta Pembangunan Percobaan Perusahaan Tanah Kering (PTTK) Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia

2 21 Rencana bagi Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara di Medan setelah Kemerdekaan dimulai dengan adanya Plan Kasimo yang merupakan rencana proklamasi tahun , namun rencana tersebut tidak dapat dilaksana-kan sepenuhnya dikarenakan oleh gejolak revolusi pada waktu itu. Program pembangunan rakyat yang termasuk ke dalam Rencana Kesejah-teraan Istimewah (RKI) meliputi: Pembangunan balai-balai benih, Perbaikan dan perluasan pengairan lahan pedesaan. Dinas Jawatan Pertanian Rakyat Propinsi Sumatera Utara pada tahun masih bernama DINAS JAWATAN PERTANIAN RAKYAT kemudian diganti, dicabut dan diubah berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara No. 5 Tahun 1981 s/d Tahun 2001 namanya menjadi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 11 A Medan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan pada Tahun 1981 berpindah ke Jalan Dr. A.H. Nasution No. 6 Gedung Johor Medan, dengan keluarnya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dirubah menjadi DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA berdasarkan PERDA No. 3 Tahun Gedung Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara disesuaikan berdirinya pada tahun 1981 yang beralamat di jalan Jendral Besar Dr. Abdul Harris Nasution No. 6 Gedung Johor Medan Yang dibangun pada tahun Latar Belakang Berdirinya Yang melatarbelakangi berdirinya instansi ini diantaranya adalah:

3 22 1. Konsumsi makan yang dihasilkan dari tanaman hortikultura di dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dunia. Sehingga menyebabkan meningkatnya permintaan hasil pertanian pada perdagangan dunia 2. Dengan meningkatnya permintaan hasil pertanian hortikultura di dunia yang terus meningkat dari waktu ke waktu khususnya tanaman pangan sehingga prospek usaha pertanian semakin memiliki lapangan pasar yang cukup baik untuk di jadikan bidang usaha. 3. Sehubungan dengan hal tersebut di atas instansi Pertanian Sumatera Utara turut mengelola pertanian di Sumatera Utara serta menyediakan hasil pertanian yang di butuhkan masyarakat. 3.3 Tujuan Berdirinya 1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memproduksi hasil pertanian yang dibutuhkan masyarakat dunia dengan tetap menjaga mutu dan kualitas yang baik. 2. Membuka dan memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat untuk dilatih dalam peningkatan Sumer Daya Manusia dan antara hidup yang lebih baik. 3. Turut serta mendukung program pemerintah dalam mengisi pembangunan dan berpastisipasi dalam peningatan perekonomian bangsa. 3.4 Visi dan Misi Visi

4 23 Pertanian Yang Maju dan Berdaya Saing Dalam Mendukung Swasembada Pangan dan Swasembada Berkelanjutan. Menjadi Provinsi Yang Berdaya Saing Menuju Sumatera Utara Sejahtera Misi 1. Mewujudkan Swasembada Pangan dan Swasembada Berkelanjutan. 2. Meningkatkan Daya saing Produk Pertanian. 3. Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat dan Mendorong Partisipasi Aktif Seluruh Stakeholder. 4. Mewujudkan Pertanian yang Maju dan Sejahtera. 3.5 Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi, serta menggambarkan juga dengan jelas tugas-tugas kerja masing-masing yang harus diselesaikan tepat waktu. Hal ini sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi tumpang tindih tugas yang dibebankan institusi atau perusahaan. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa dan siapa yang bertugas melaksanakan suatu

5 24 pekerjaan pada sebuah instusi atau perusahaaan. Adapun struktur organisasi Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Sumatera utara

6 BAB 4 PENGOLAHAN DATA 4.1 Data dan Pembahasan Data merupakan alat untuk mengambil keputusan atau untuk memecahkan suatu persoalan. Keputusan yang baik dapat dihasilkan jika pengambilan keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik. Salah satu kegunaan data adalah untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan atau permasalahan. Untuk membahas dan memecahkan masalah tentang hasil produksi padi Sawah dikecamatan Binjai Selatan seperti yang diuraikan sebelumnya,. Data yang dikumpulkan adalah data hasil produksi padi sawah serta faktor-faktor yang mempengaruhi, di antaranya adalah luas panen, curah hujan dan jumlah pupuk. Adapun datanya adalah sebagai berikut. Tabel 4.1 Hasil Produksi Padi Sawah di Kecamatan Binjai Selatan Tahun Hasil Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) Curah Hujan (MM Jumlah Pupuk (Kwintal) ,889 3, , ,772 4, , ,346 4, , ,173 3, , ,247 4, , ,470 4, , ,558 4, , ,708 3, , ,926 2, , , ,481 Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara

7 26 Dari data tersebut, di simbolkan menjadi: Hasil Produksi Luas Panen Curah Hujan Jumlah Pupuk Tabel 4.2 Gambaran Data Hasil Produksi Padi Sawah Yang Akan Diolah Y X 1 X 2 X Y = X 1 = X 2 = 2416 X 3 = Kemudian penulis mengelompokkan pembahasan menjadi 4 kelompok: 1. Persamaan regresi linier berganda 2. Uji keberartian regresi 3. Uji kofisien determinasi 4. Uji koefisien Korelasi

8 Persamaan Regresi Linear Berganda Pada pembahasan sebelumnya telah dilihat bagaimana data yang telah dikumpulkan tersebut. Dan dari data pada tabel tersebut akan dibentuk persamaan regresi linier berganda dengan terlebih dahulu menentukan koefisien-koefisien regresi,, adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Kuadrat Masing-Masing Variabel Y, X 1, X 2 dan X 3 Y 2 285,576 15,484 49,284 44, ,020 24,612 46, , ,576 16,900 58,081 42, ,258 15,555 59, , ,447 16,257 23, , ,081 16,330 46,225 95, ,631 17,969 59,536 95, ,405 15, ,624 78, ,081 7,001 84,100 62, ,658 8,225 25,600 89,889 Y 2 = 3.362, ,031 = 638,440 = 847,118 Lanjutan tabel untuk mencari persamaan regresi linier berganda menentukan koefisien-koefisien regresi,, Tabel 4.4 Hasil Kali Y (Variabel Terikat) dan X (Variabel Bebas) YX 1 YX 2 YX 3 66, , , , , ,943 75, , ,249 71, , ,275

9 28 77, , ,071 78, , ,833 87, , ,263 78, , ,810 34, , ,115 41, , ,953 YX 1 = 718,744 YX 2 = ,819 YX 3 = 1.667,481 Lanjutan tabel untuk mencari persamaan regresi linier berganda menentukan koefisien-koefisien regresi,, Tabel 4.5 Hasil Kali Antara Variabel bebas X X 1 X 2 X 1 X 3 X 2 X 3 873,570 26, , ,615 56,952 2,468, ,751 26, , ,392 39, , ,928 41, , ,815 39, , ,316 41, , ,584 35, , ,340 20, ,880 27, ,960 X 1 X 2 = 9.351,191 X 1 X 2 = 355,168 X 1 X 2 = ,684 Rumus umum untuk persamaan regresi linier berganda dengan 3 variabel bebas adalah:

10 29 Dari Tabel 4.2 Sampai 4.5 diperoleh hasil sebagai berikut. n = 10 Y 2 = 3.362,734 y = 181,153 = 154,031 X 1 = 38,739 = 638,440 X 2 = 2416 = 847,118 X 3 = 90,777 X 1 X 2 = 9.351,191 YX 1 = 718,744 X 1 X 3 = 355,168 YX 2 = ,819 X 2 X 3 = ,684 YX 3 = 1.667,481 Maka di peroleh Persamaan dengan rumusnya sebagai berikut: Dengan demikian terbentuk persamaan yaitu: 181,544 = 10b ,739b b ,7778b 3 718,744 = 38,739b ,031b ,191b ,1686b ,819 = 2416b ,191b ,440b ,684b ,481 = 90,777b ,168b ,6848b ,118b 3 Setelah persamaan regresi linier berganda di atas diselesaikan, maka diperolehlah nilai-nilai koefisien linier bergandanya, yaitu: -0,213 3,601 0,005 0,354

11 30 Dari nilai-nilai yang telah diperoleh di atas maka nilai persamaan regresi linier bergandanya, yaitu: 4.3 Uji Keberartian Regresi Sebelum persamaan regresi dibuat untuk menentukan kesimpulan, maka perlu dilakukan suatu pengujian hipotesis mengenai keberartian regresi. Untuk menentukan uji keberartian regresi tersebut, maka digunakan rumus untuk menentukan uji hipotesisnya, yaitu: Artinya : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas, yaitu luas panen (X 1 ), curah hujan (X 2 ) dan jumlah pupuk (X 3 ) terhadap variabel tidak bebas yaitu hasil produksi (Y). Minimal satu parameter koefisien regresi 0 Artinya : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas, yaitu luas panen (X 1 ), curah hujan (X 2 ) dan jumlah pupuk (X 3 ) terhadap variabel tidak bebas yaitu hasil produksi (Y). Kriteria pengujian: Jika F hitung F tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima Jika F hitung < F tabel maka H 0 diterima dan H 1 ditolak

12 31 Untuk menguji model regresi yang telah terbentuk, maka diperlukan dua macam Jumlah Kuadrat (JK) yaitu untuk regresi ( ) dan untuk sisa yang akan didapatkan setelah mengetahui hasil dari. Untuk memperoleh nilai-nilai tersebut, maka diperlukan nilai harga sebagai berikut: = 8,1544 = 3,8739 = 241,6 = 9,0777 Untuk menentukan uji keberartian regresi maka diperlukan nilai dan y yang dapat membantu untuk mengerjakan uji keberartian regresi, dapat dilihat dari Tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Nilai Untuk Uji Keberartian Regresi Y x 1 x 2 x 3 1,255 34,804 19,600 84,092-3,618 33,778 26,600 79,297-0,192 34,628 0,600 84,277 0,019 34,795-1,400 80,747-1,093 34,707 87,600 80,486-1,316 34,698 26,600 81,027-2,404 34,500-2,400 80,987-1,554 34, ,400 81,907 5,228 36,093-48,400 82,877 3,709 35,871 81,600 81,296 Lanjutan Tabel untuk mencari nilai keberartian masing-masing variabel dengan mengalikan tiap variabel

13 32 Tabel 4.6 Nilai untuk Uji Keberartian Regresi yx 1 yx 2 yx 3 y 2 43,679 24, ,535 1, ,209-96, ,897 13,090-6, ,181 0,037-0,661 0,027-1,534 0,000-37,935-95,747-87,971 1,195-45,663-35, ,632 1,732-82,938 5, ,693 5,779-54, , ,283 2, , , ,281 2, , , ,527 13,757 15, ,789 19,152 66,911 Lanjutan tabel untuk mencari nilai uji keberartian regresi dengan mencari nilai Ŷ Tabel 4.6 Nilai untuk Uji Keberartian Regresi Ŷ Y- Ŷ (Y- Ŷ) 2 17,433-0,534 0,286 22,790-1,018 1,037 18,097 0,249 0,062 18,755-0,582 0,339 18,719 0,528 0,279 18,865 0,605 0,366 19,737 0,821 0,674 19,354 0,354 0,125 13,562 0,636 0,404 14,271 0,174 0,030 Ŷ = 181,584 Y-Ŷ = (Y-Ŷ 2) = 3,601 Dari Tabel 4.6 diperoleh: n = 10 Ŷ = 181,534

14 33 yx 1 = 15,332 Y-Ŷ = -0,040 yx 2 = 148,789 (Y-Ŷ) 2 = 3,601 yx 3 = 19,152 y 2 = 66,911 Dengan k = 3, n = 10 dan (Y- ) 2 = 3,601 didapat: Maka Kesalahan bakunya dapat di hitung dengan menggunakan rumus: Ini berarti bahwa rata-rata hasil produksi padi sawah yang sebenarnya akan menyimpang dari rata-rata hasil produksi yang diperkirakan sebesar 0,7747%%. Dari nilai-nilai di atas maka dapat diperoleh dua macam jumlah kuadrat-kuadrat yakni dan, yaitu sebagai berikut:

15 34 3,601(15,332) + 0,005(148,789) +0,354(19,152) 62,734 3,601 Jadi, dapat dicari dengan rumus: 34,852 Untuk, yaitu nilai statistik yang dapat dilihat di lampiran tabel F dengan derajat kebebasan pembilang = k, penyebut = n k 1 dan α = 5% (0,05) maka diperoleh: α α 4,757 Kita lihat bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 34,852 4,757 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dapat dikatakan bahwa variabel bebas secara bersamasama mempengaruhi variabel terikatnya. 4.4 Koefisien Determinasi

16 35 Pada bahasan sebelumnya pada Tabel 4.6 dapat dilihat harga = 66,911 dan nilai = 62,739 yang telah di hitung sebelumnya, maka nilai koefisien determinasi dapat dihitung dengan: 0,938 Untuk koefisien korelasi ganda digunakan rumus sebagai berikut: Dari hasil perhitungan di atas telah diperoleh nilai koefisien korelasi yaitu sebesar 0,968 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,938 yang berarti 93,8% terjadi peningkatan yang dipengaruhi oleh luas panen, curah hujan, dan jumlah pupuk sedangkan sisanya 6,2% dipengaruhi oleh faktor lain.

17 Koefisien Korelasi Perhitungan Korelasi Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas maka dari tabel sebelumnya dapat dihitung besar koefisien korelasinya yaitu sebagai berikut: 1. Koefisien Korelasi antara Hasil Produksi (Y) dengan Luas Panen ( 0,950 Nilai yang diperoleh adalah 0,950, nilai positif ini menandakan hubungan yang searah antara hasil produksi dengan luas panen. Artinya, semakin tinggi luas panen maka semakin tinggi pula hasil produksi di daerah tersebut.

18 37 2. Koefisien Korelasi antara Hasil Produksi (Y) dengan Curah Hujan ( Nilai yang diperoleh adalah 0,078, nilai positif ini menandakan hubungan yang searah antara hasil produksi dengan curah hujan. Artinya, semakin tinggi curah hujan maka semakin tinggi pula hasil produksi di daerah tersebut. 3. Koefisien Korelasi antara Hasil Produksi (Y) dengan Jumlah Pupuk (

19 38 0,496 Nilai yang diperoleh adalah 0,496, nilai positif ini menandakan hubungan yang searah antara hasil produksi dengan jumlah pupuk yang diberikan. Artinya semakin tinggi jumlah pupuk yang diberikan maka akan semakin tinggi pula hasil produksi di daerah tersebut.

20 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengoperasian SPSS Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengoperasikan SPSS adalah sebagai berikut: Membuka Lembar Kerja SPSS Jika program SPSS telah di install, maka cara memulai SPSS adalah sebagai berikut: 1. Double klik pada desktop yang berlambang SPSS 18.0, atau 2. Klik menu start kemudian pilih dan klik SPSS 18.0 Gambar 5.1 Tampilan Mengaktifkan Lembar Kerja SPSS

21 Memasukkan Data Dengan SPSS Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pemasukan data dengan program SPSS 18.0 adalah: 1. Buka dahulu Program SPSS for Windows. 2. Setelah program SPSS terbuka, klik variable view yang terdapat pada SPSS data editor untuk menginput nama variabel. 3. Klik variable view pada SPSS data editor, definisikan variabel Y dengan label hasil produksi, variabel X 1 dengan label luas lahan, variabel X 2 dengan label curah hujan dan variabel X 3 dengan label jumlah pupuk. Gambar 5.2 Tampilan Pembuatan Variabel Pada Variable View 1. Kemudian klik data view, maka akan terlihat empat variabel input data berdasarkan data yang tersedia pada variabel Y, X 1, X 2 dan X 3, masingmasing variabel diisi sebanyak 10 data.

22 41 Gambar 5.3 Tampilan Pengisian Data Pada Data View Penyimpanan Dokumen SPSS Adapun cara dalam penyimpanan berkas atau lembar kerja SPSS adalah dengan cara klik menu file kemudian pilih save. Atau dapat juga dilakukan dengan cara tekan tombol Ctrl+s. Kemudian beri nama pada file tersebut. Gambar 5.4 Tampilan Pada Waktu Menyimpan File

23 Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi Adapun langkah-langkah dalam analisis regresi dengan SPSS 18.0 adalah sebagai berikut: 1. Klik Analyse Regression Linear Gambar 5.5 Tampilan Pada Saat Membuat Persamaan Regresi Linier (1) Berganda (2) 1. Maka akan muncul kotak dialog Linear Regression, kemudian pindahkan variabel hasil produksi ke kolom Dependent dan variabel luas lahan, curah hujan dan jumlah pupuk ke kolom Independent dengan mengklik tanda panah. Gambar 5.6 Tampilan Kotak Dialog Liner Regressio

24 43 1. Pilih dan klik menu statistics kemudian pada regression coefficient berikan tanda ceklis pada kotak estimate, model fit dan descriptive, selanjutnya klik continue. Gambar 5.7 Tampilan Kotak Dialog Liner Regression: Statistics 1. Kemudian klik tombol Options pada kotak dialog Linear Regression: Options muncul kotak dialog yang baru. Pada Steeping Method Criteria, aktifkan Use Probability of F dengan standard eror 0,05 oleh karena itu masukkan nilai entry 0,05. Akatifkan Include Constant in Aquation dan Exclude Cases Litwise pada Missing Values, lalu klik Continue pada gambar berikut Gambar 5.8 Tampilan Kotak Dialog Linear Regression: Options

25 44 2. Selanjutnya klik Ok pada kotak dialog Linier Regression Pengolahan Data dengan Persamaan Korelasi Langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut: 1. Tampilkan lembar kerja dimana sudah terdapat data yang akan dianalisis 2. Dari menu utama SPSS, klik menu Analyze, lalu pilih sub menu Correlate dan klik Bivariates seperti pada gambar berikut: Gambar 5.9 Tampilan Analyze, Correlate, Bivariate 1. Pada kotak dialog Bivariate Correlations akan ditampilkan variabel-variabel yang akan diuji. Pindahkan variabel-variabel tersebut ke dalam kotak Variables. 2. Pada kolom Correlation Coefficient aktifkan Pearson, pada kolom Test of Significance aktifkan Two-tailed dan Flag Significant Correlations, lalu klik OK seperti pada Gambar 4.10:

26 45 Gambar 5.10 Tampilan Kotak Dialog Bivariate Correlation 5.2 Hasil Pengolahan Data dalam SPSS Berdasarkan hasil pengolahan data dalam program SPSS yang telah penulis lakukan untuk menentukan persamaan regresi linier berganda, maka penulis menampilkan data-data yang telah diolah dalam program SPSS agar nilai yang didapat dari program SPSS untuk persamaan regresi linier berganda dapat dibandingkan dengan hasil nilai untuk persamaan regresi linier berganda yang telah dihitung sebelumnya pada bab 4. Hasil nilai data dalam program SPSS, yaitu:

27 46 Tabel 5.1 Deskriptif Statistik Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N HasilProduksi_Y 1, , LuasPanen_X1 3, , CurahHujan_X2 241,60 77, JumlahPupuk_X3 9, , Pada Tabel 5.1 Deskriptif Statistik diperoleh nilai rata-rata dan standard deviasi dari masing-masing varibel terikat (Y) dan variabel bebas (X 1, X 2 dan X 3 ). Tabel 5.2 Hasil Nilai Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 63, ,103 35,160 0,000 a Residual 3, ,600 Total 66,911 9 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Pada Tabel 5.2 diperoleh hasil nilai dari derajat kebebasan (df) untuk v 1 = 3 dan v 2 = 6, serta hasil nilai dari F hitung sebesar 35,160

28 47 Tabel 5.3 Hasil Nilai Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -0,213 2,124-0,100 0,924 X1 3,601 0,420 0,876 8,578 0,000 X2 X3 0,005 0,003 0,142 1,456 0,196 0,354 0,179 0,208 1,980 0,095 a. Dependent Variable: Y Pada Tabel 5.3 menampilkan hasil nilai dari b 0 = -0,213, b 1 = 3,601, b 2 = 0,005 dan b 3 = 0,3564 Dengan demikian persamaan regresi linier bergandanya, yaitu: Tabel 5.4 Hasil Nilai Pengujian Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi Ganda antara Hasil Produksi dengan Luas Lahan, Curah Hujan dan Jumlah Pupuk Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,973 a 0,946 0,919 0, a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

29 48 Pada Tabel 5.4 diperoleh hasil nilai dari koefisien determinasi (R 2 ) = 0,946 dan koefisien korelasi ganda (R) = 0,973. Tabel 5.5 Hasil Nilai Uji Korelasi Correlations Y X1 X2 X3 Pearson Correlation Y ,950 0,078 0,496 X1 0, ,018 0,367 X2 0,078-0, ,237 X3 0,496 0,367-0, Sig. (1-tailed) Y. 0,000 0,415 0,073 X1 0,000. 0,481 0,148 X2 0,415 0,481. 0,255 X3 0,073 0,148 0,255. N Y X X X Pada Tabel 5.5 menampilkan hasil nilai hubungan korelasi antara hasil produksi (Y) dengan luas lahan (X 1 ) sebesar 0,930, hasil produksi (Y) dengan dengan curah hujan (X 2 ) sebesar 0,065 dan hasil produksi (Y) dengan dengan jumlah pupuk (X 3 ) sebesar 0,240.

30 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dengan menggunakan rumus, didapat nilai koefisien-koefisien b 0 = -0,213, b 1 = 3,601, b 2 = 0,005, dan b 3 = 0,354. Persamaan regresi linier yang didapat adalah 1. Pada uji linier berganda dengan taraf nyata 0,05, dk pembilang = 3, dk penyebut = 6, maka F tabel yang didapat sebesar 4,757 dan F hitung sebesar 34,852. Diperoleh F hitung F tabel dan dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima. Ini menunjukan adanya hubungan fungsional yang signifikan antara luas lahan (X 1 ), curah hujan (X 2 ) dan jumlah pupuk (X 3 ) terhadap hasil produksi (Y). 2. Koefisien determinasi sebesar 0,937 menunjukan bahwa 93,7% hasil produksi dipengaruhi oleh luas lahan, curah hujan dan jumlah pupuk. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak tertera pada tulisan ini. 3. Pada analisis korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, korelasi yang kuat terjadi pada ketiga variabel bebas yaitu luas lahan (X 1 ) sebesar 0,950, jumlah pupuk (X 3 ) sebesar 0,496 dan curah hujan (X 2 ) sebesar 0,078 terhadap hasil produksi (Y).

31 Saran 1. Dari hasil analisis, penulis dapat mengajukan saran bahwa dalam meningkatkan hasil produksi padi sawah di kecamatan binjai selatan adalah dengan meningkatkan variabel X 1, X 2 dan X 3 yaitu luas panen, curah hujan dan jumlah pupuk. 2. Bagi pemerintah Kecamatan Binjai Selatan seperti Dinas Pertanian dan Perkebunan agar lebih memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat hasil produksi padi ladang agar dapat mengambil kebijakan untuk menambah jumlah hasil produksi padi sawah pada masyarakat di Kecamatan Binjai Selatan. 3. Dapat mencermati pengaruh perubahan iklim terhadap luas lahan, curah hujan dan jumlah pupuk terhadap hasil produksi padi ladang di Kecamayan Binjai Selatan meskipun tidak memberikan pengaruh yang sangat signifikan serta memperkuat daya tahan sektor pertanian terutama tanaman pangan yang berpengaruh terhadap perubahan iklim, maka sangat diperlukan suatu upaya yang strategis dalam mengantisipasi perubahan iklim dengan melakukan alternatif budidaya pertanian dalam arti luas agar dampak perubahan iklim yang cenderung meningkat tersebut dapat diminimalisasi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi kesinambungan ketahanan pangan.

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jumlah kecelakaan lalu lintas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu

Lebih terperinci

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA Analisis regresi linier merupakan salah satu jenis metode regresi yang paling banyak digunakan. Regresi linier sederhana terdiri atas satu variabel terikat (dependent)

Lebih terperinci

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS)

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS) BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS) Berbagai macam penelitian yang dilakukan pada tanaman umumnya hanya mengkorelasikan sifat-sifat tanaman secara umum. Namun demikian, untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Selain regresi linier sederhana, metode regresi yang juga banyak digunakan adalah regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang

Lebih terperinci

KORELASI DAN ASOSIASI

KORELASI DAN ASOSIASI KORELASI DAN ASOSIASI Kata korelasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu correlation artinya saling hubungan atau hubungan timbal balik. Dalam ilmu statistika istilah korelasi diberi pengertian sebagai hubungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah diperoleh masing-masing jumlah dari kategori variabel bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan menggunakan analisis kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

Kuesioner Biaya Transportasi

Kuesioner Biaya Transportasi 64 Lampiran 1 Kuesioner Biaya Transportasi Kuesioner Biaya Transportasi Mohon anda mengisi dan memilih jawaban yang disediakan! 1. Jenis kelamin : a. wanita b. pria 2. Fakultas : a. Sastra b. Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Penelitian Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di SMP N 1 Pamotan. SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di MTs N 1 Kudus. MTs N 1 Kudus beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Analislah variabel X dan Y dengan menggunakan teknik Regresi Linear Sederhana, dengan langkah-langkah: No. X X2 Y No. X X2 Y 2 0 6 2 2 5 2 0 2 5 22 3 4 6 3 0 9 6 23 0

Lebih terperinci

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan dengan memperhatikan

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Homosedastisitas Tujuan: Digunakan untuk mengetahui kesamaan varians error untuk setiap nilai X. Error = residu = e = Y Y Lawan homosedastisitas adalah heterosedastisitas. Analisis

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Berikut adalah data laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (dalam juta Rupiah), selama tahun 2007 sampai dengan 2010.

Lebih terperinci

ANALISIS DATA ASOSIATIF

ANALISIS DATA ASOSIATIF PERTEMUAN KE-7 Ringkasan Materi : ANALISIS DATA ASOSIATIF Analisis data asosiatif merupakan alat statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan, disebut juga dengan teknik korelasi.

Lebih terperinci

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg)

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg) A. Ketersediaan Beras Tahun Ketersediaan Beras (Kg) Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg) Jumlah penduduk (Juta jiwa) Konsumsi beras (Kg/kap/tahun) Y X1 X2 X3 X4 2001 1.832.426.000 801.948 2.523 11.647.958

Lebih terperinci

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Correlations Ling.Keluarga Prestasi Belajar Motivasi Ling.Keluarga Pearson Correlation 1.116.341 ** Sig. (2-tailed).242.000 N 104 104 104 Prestasi Belajar Pearson Correlation.116

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Sederhana Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( ) 79 Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun (2012-2014) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Bulan Umur (tahun) Umur (tahun)

Lebih terperinci

BAB IV. Statistik Parametrik. Korelasi Product Moment. Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik

BAB IV. Statistik Parametrik. Korelasi Product Moment. Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik BAB IV Statistik Parametrik Korelasi Product Moment Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik Korelasi Product Moment Korelasi product moment disebut juga korelasi Pearson adalah teknik

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Ganda Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK BAB IV Statistik Parametrik Korelasi Product Moment Regresi Linear Sederhana Regresi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo LAMPIRAN 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo LAMPIRAN 2 Daftar Pertanyaan (Kuesioner) Penelitian KUESIONER PENELITIAN Judul

Lebih terperinci

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal)

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal) KORELASI Pada SPSS korelasi ada pada menu Correlate dengan submenu: 1. BIVARIATE Besar hubungan antara dua (bi) variabel. a. Koefisien korelasi bivariate/product moment Pearson Mengukur keeratan hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Pengujian Normalitas Organizational Behavior O_B.109 50.193.972 50.268 Job Attitudes J_A.128 50.039.944 50.019 Knowledge Sharing K_S.079 50.200 *.969 50.205 *. This is a lower

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan CV. Unggul Jaya Blora berdiri pada tanggal 10 Juni 1999, didirikan oleh bapak H. Chaer. Beliau telah

Lebih terperinci

Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati

Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati Definisi : Eknometrika merupakan analisis kumulatif dari fenomena ekonomi yang sebenarnya (actual), berdasarkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 02-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Sederhana Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis

Lebih terperinci

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal. NORMALITAS DATA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 76 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji terlebih dahulu melalui data atau bukti empiris.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), disiplin belajar (X 2 ) dan Hasil belajar Pengukuran Dasar Survey.(Y). berdasarkan pengelohan data, maka

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Jenis Kelamin

LAMPIRAN. Jenis Kelamin LAMPIRAN Lampiran 2. Karakteristik Umum Responden Jenis Kelamin Valid Laki-laki 50 50.0 50.0 50.0 Perempuan 50 50.0 50.0 100.0 Menjalankan Start-Up Bisnis yang Dirintis di Semester 2 Valid Ya 78 78.0 78.0

Lebih terperinci

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode LAMPIRAN 1 Perhitungan perusahaan Telekomunikasi di BEI Tahun 1998 1 TLKM 1168670 23693546 4.93 2 ISAT 1142403 4879041 23.41 Tahun 1999 1 TLKM 2172321 26329654 8.25 2 ISAT 1594759 5755420 27.71 Tahun 2000

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) Nama : Rika Indriani NPM : 13209021 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Saryati, SE, MM Latar Belakang

Lebih terperinci

SAMI AN SPSS KORELASI

SAMI AN SPSS KORELASI SAMI AN SPSS KORELASI KORELASI Merupakan teknik statistik yang digunakan untuk meguji ada/tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih Korelasi yang akan dibahas dalam pelatihan ini

Lebih terperinci

1. Langkah Uji Validitas di SPSS 11.5

1. Langkah Uji Validitas di SPSS 11.5 . Langkah Uji itas di SPSS.5 ) Buka file (Data try out : Manfaat Jamsostek) ) Dari menu utama SPSS pilih menu Analyze kemudian pilih sub menu Correlate, lalu pilih Bivariate ) Tampak di layar tampilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dan perhitungannya menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015 Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015 Bulan Harga (Rp/Kg) Januari 2014 1295 Februari 1305 Maret 1352 April 965 Mei 1000 Juni 1038 Juli 1038 Agustus 1113 September

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi data Hasil Penelitian Data Pengamalan PAI dan Perilaku seks bebas peserta didik SMA N 1 Dempet diperoleh dari hasil angket yang telah diberikan kepada responden

Lebih terperinci

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas Citra Kurniawan, S.T., M.M Studi Teknik Elektronika Sekolah Tinggi Teknik Malang ABSTRAK Penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya. 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek Universitas Negeri Surabaya merupakan sebuah kampus yang berdiri pada tahun 1964. Universitas ini berfokus pada bidang pendidikan. Universitas ini berfokus

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota 58,25 66,09 74,57 24,14 27,38 30,66 23,78 26,43 28,68 29,58 36,27 36,27 119,35 136,05 150,45 35,59 40,61

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara (1996-2010) Tahun Jumlah Penduduk 1996 11.306.300 1997 11.463.400 1998 11.754.100 1999 11.955.400 2000 11.513.973 2001 11.722.548 2002 11.847.075 2003 11.890.399

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Pembahasan pada bab ini merupakan hasil

Lebih terperinci

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0 OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF Frequency Table Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin 25 71,4 71,4 71,4 10 28,6 28,6 100,0 20-30 Tahun 31-40 tahun > 40 tahun Umur 10 28,6 28,6 28,6 15 42,9 42,9 71,4 10 28,6 28,6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1. Sejarah Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara Di awali dari tindakan pemerintahan Hindia Belanda yang mengharuskan masyarakat petani untuk melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG Nama : Santi Kusuma NPM : 16211598 Kelas : 3EA11 Pembimbing : Reni Anggraini, S.E., MMSI. LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

ANALISIS DATA PREDIKTIF (Analisis Regresi)

ANALISIS DATA PREDIKTIF (Analisis Regresi) PERTEMUAN KE-9 ANALISIS DATA PREDIKTIF (Analisis Regresi) Ringkasan Materi : Analisis regresi digunakan untuk memprediksi (prediktif). Variabel X hasil pengukuran yang disebut prediktor digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK Lampiran 1.Kuesioner Penelitian PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Dengan Hormat, Sehubungan dengan penulisan skripsi

Lebih terperinci

Azuar BEBERAPA PENGOLAHAN DATA PENELITIAN BERSIFAT ASOSIATIF

Azuar  BEBERAPA PENGOLAHAN DATA PENELITIAN BERSIFAT ASOSIATIF BEBERAPA PENGOLAHAN DATA PENELITIAN BERSIFAT ASOSIATIF Contoh Judul Penelitian: Hubungan Promosi dan Distribusi dengan Volume Penjualan Variabel bebas: a. Variabel X1: Promosi b. Variabel X2: Distribusi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109; BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Realiabilitas Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 25 responden. Suatu instrument/angket atau bahan test dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER LANJUT MATERI : KORELASI PEARSON

APLIKASI KOMPUTER LANJUT MATERI : KORELASI PEARSON APLIKASI KOMPUTER LANJUT MATERI : KORELASI PEARSON Analisis korelasi digunakan untuk menyelidiki hubungan antara dua variabel yang akan dianalisis. Terdapat bermacam-macam analisis korelasi. Untuk dapat

Lebih terperinci

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak 76 PEMANFAATAN SPSS DALAM PENELITIAN BIDANG KESEHATAN & UMUM PEMANFAATAN SPSS DALAM PENELITIAN BIDANG KESEHATAN & UMUM 77 Jadi dari analisis keputusannya : p value < 0,05 Ho ditolak berarti Distribusi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data SD Nasima Semarang terletak di Jl. Puspanjolo Selatan No. 53 (024) 7601322, Semarang 50141, Jawa Tengah. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2016. Setelah melakukan

Lebih terperinci

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013 Sena Aradea 16210440 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Rokok Sampoerna Mild Di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma Latar Belakang Seiring dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), 2007-2012**. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation PBS/Private Plantation Jumlah Pertumbuhan (%) 2007 38.937 81.250

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 71 83. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Abstrak. Penyediaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Instrumen dan Responden Hasil penelitian didapatkan dari kuesioner-kuesioner yang disebarkan secara acak langsung kepada para responden melalui hardcopy dan softcopy

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

UJI ASUMSI KLASIK DENGAN SPSS 16.0. Disusun oleh: Andryan Setyadharma

UJI ASUMSI KLASIK DENGAN SPSS 16.0. Disusun oleh: Andryan Setyadharma UJI ASUMSI KLASIK DENGAN SPSS 16.0 Disusun oleh: Andryan Setyadharma FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010 1. MENGAPA UJI ASUMSI KLASIK PENTING? Model regresi linier berganda (multiple regression)

Lebih terperinci

KUESIONER. Identitas Responden 1. Nama : 2. Fakultas : 3. Usia anda saat ini :. tahun 4. Lama Waktu Berpindah Merek :. (Hari/Minggu/Bulan/Tahun)

KUESIONER. Identitas Responden 1. Nama : 2. Fakultas : 3. Usia anda saat ini :. tahun 4. Lama Waktu Berpindah Merek :. (Hari/Minggu/Bulan/Tahun) Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER Saudara/saudari yang kami hormati, Saya mengucapkan terimakasih sebelumnya karena anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan judul Analisis Pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Kontribusi Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Nama : Yelsi Karmayanti NPM : 19213422 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti,SE

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DENGAN VARIABEL MODERATING

ANALISIS REGRESI DENGAN VARIABEL MODERATING ANALISIS REGRESI DENGAN VARIABEL MODERATING Variabel moderating adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen.

Lebih terperinci

Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat

Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat Gol Tingkat Pengalaman Jumlah Gaji Umur Pendidikan Bekerja Tanggungan Pokok No. (tahun) (tahun) (tahun) (jiwa)

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir ANGKET PENELITIAN Nama Responden Jenis Kelamin Umur Pendidikan terakhir : : : : Berdasarkan yang Bapak/Ibu ketahui mohon disampaikan mengenai beberapa hal terutama berkaitan dengan faktor yang berpengaruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah TAUFIK DARMAWAN SAPUTRA 3EA10 (19210434) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp) LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA.AALI 2007 28,000 2008 2,322,65 5,503,624 5.96% 3.24%,443,635 5,435,000 6,986,53 8,448,847 9,800-65.00% 2009,805,596 6,632,423 4.67% 30.83%,495,758 35,83,250 9,80,622 26,650,628

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Produksi Tandan Buah Segar (ton/bulan) Kebun Huta Padang pada Tanaman Berumur 7, 10, dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

Lampiran 1. Data Produksi Tandan Buah Segar (ton/bulan) Kebun Huta Padang pada Tanaman Berumur 7, 10, dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( ) Lampiran 1. Data Produksi Tandan Buah Segar (ton/bulan) Kebun Huta Padang pada Tanaman Berumur 7, 10, dan 13 Tahun Selama 3 Tahun (2013-2015) BULAN Tahun Tahun Tahun Umur (Tahun) Umur (Tahun) Umur (Tahun)

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Kuisioner Penelitian

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Kuisioner Penelitian LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian Analisis Kebutuhan Modal Usaha Tani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai No. Responden :... Kepada

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB.

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB. KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB.MAGETAN Bersama ini, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi daftar

Lebih terperinci

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hasil dari data yang di ambil dari objek peneliatian. Kemudiakan

BAB IV ANALISIS DATA. hasil dari data yang di ambil dari objek peneliatian. Kemudiakan 90 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Kajian-kajian yang telah disediakana adalah untuk mengetahui hasil dari data yang di ambil dari objek peneliatian. Kemudiakan dilakukan pengujian data menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap variabelvariabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil

Lebih terperinci