KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit"

Transkripsi

1 KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada tanggal 26 September 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA). AVROS (Algemeene Vereniging Van Rubber Planters ter Oostkust van Sumatera) kemudian berubah nama menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan. Hasil hasil penelitian APA cukup banyak dan sangat berguna bagi perkebunan di Sumatera. Setelah perang dunia II, sebagian besar perkebunan di Sumatera terlantar, sehingga pada tahun 1952 diadakan penyatuan dengan Deli Planters Vereniging. Karena alasan politik dan ekonomi, Pemerintah Republik Indonesia melakukan nasionalisasi dan mengambil alih perkebunan-perkebunan milik Belanda. Pada tahun 1957, AVROS diambil alih dan diubah menjadi Gabungan Pengusaha Perkebunan Sumatera (GAPPERSU) selanjutnya APA diganti dengan Balai Penelitian GAPPERSU yang dikenal dengan nama RISPA (Research Institute of the Sumatra Planters Association). Berdasarkan surat keputusan Mentan No. 247/UM/57 tanggal 11 Desember 1957 ditetapkan bahwa RISPA ditempatkan di bawah Kemenrian Pertanian RI yang pengelolaanya dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Perkumpulan dan Organisasi Perkebunan. Pada tahun 1968, RISPA berubah menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan (BPPM) dengan pembinaan dan pembiayaannya diserahkan kepada Direksi PN Perkebunan I s/d IX sesuai dengan keputusan Mentan RI No.353/Kpts/OP/12/1968 tanggal 20 Desember Pada tahun 1971, pembinaan Balai Penelitian Perkebunan Medan diserahkan kepada Dewan Pembina Balai Penelitian Perkebunan dan mendapat dana dari Cess sesuai dengan surat keputusan Mentan RI No.503/Kpts/OP/12/1971 tanggal 5 Desember RISPA mendapat biaya dari APBN pada bulan April 1976 dan mulai tahun 1978, pembinaan Balai Penelitian Perkebunan diserahkan kepada Badan

2 17 Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian RI no.133/kpts/op/3/1978. Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I) didirikan di Jakarta pada bulan November Balai-balai Penelitian Perkebunan ditempatkan di bawah koordinasi AP3I. sesuai dengan surat keuputusan Ketua Dewan Pimpinan Harian APEI No 084/Kpts/DPH/XII/92 tanggal 24 Desember 1992 tentang penataan pengelolaan unit pelaksana penelitian di lingkungan AP3I, maka pada tanggal 4 Februari 1933 dibentuk Pusat Penelitian Kelapa Sawit yang berkedudukan di Medan, yang merupakan gabungan dari Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslitbun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala. Penggabungan ketiga Puslitbun tersebut dilakukan dalam upaya peningkatan efisiensi pengelolaan organisasi. Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat dibentuk pada tanggal 6 Juni 1964 dengan nama Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) yang berkedudukan di Marihat. PUPENAS ditugaskan menangani penelitian aneka tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, teh, kina, kopi, kakao, pinus, dan lain lain yang perkebunannya berada di bawah BPU Aneka Tanaman. Guna menunjang perkembangannya, maka Dirjen Perkebunan menginstruksikan semua pohon induk, material seleksi, kebun/blok pengujian, dan usaha-usaha penyediaan material tanaman yang ada di masing-masing unit diserahkan pengawasan dan penguasaannya kepada PUPENAS. Pada tahun 1968, nama PUPENAS berganti menjadi Marihat Research Station (MRS) dan pembinaanya diserahkan kepada Perseroan Negara Perkebunan (PNP) I,II,VI, dan VII. Pada tahun pembinaannya dilakukan Perseroan Terbatas Perkebunan (PTP) VI dan PNP VII. Pada tahun 1981 sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Penyantun dan Pembina yang didasarkan pada Instruksi Menteri Pertanian, nama Marihat Research Station diganti menjadi Pusat Penelitian Marihat yang disingkat dengan PPM. Perbaikan organisasi PPKS selanjutnya dilakukan pada tahun Berdasarkan keputusan Rapat Anggota Asosiasi Penelitian Perkebunan

3 18 Indonesia (APPI) dalam suratnya No.03/RA-APPI/11/1996, Pusat Penelitian Perkebunan lingkup Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia bertanggung jawab kepada Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia, yang dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan pembinaan dan pengawasan dar Dewan Pembina Pusat Penelitian Perkebunan. Pusat Penelitian Kelapa Sawit merupakan salah satu unit penelitian dari Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) yang anggotanya terdiri dari PT. Perkebunan Nusantara I-XIV. Visi dan Misi Visi 1. Menjadi world-class institution dalam penelitian kelapa sawit yang memainkan peranan penting pada pembangunan industri kelapa sawit nasional dan menjadi acuan perkelapasawitan internasional. 2. Menjadi center of excellence yang dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan dan penanganan perkelapasawitan nasional. 3. Menjadi Institusi penelitian yang mengacu pada business research (hasil penelitiannya dapat dipasarkan secara bisnis dan mandiri dalam pembiayaan dan menyediakan paket teknologi kelapa sawit yang bermanfaat. Misi 1. Mengembangkan teknologi unggul perkelapasawitan melalui penelitian yang efektif dan efisien dan melakukan kegiatan pelayanan tepat sasaran. 2. Menunjang pengembangan perkelapasawitan nasional melalui penyediaan produk dan jasa pelayanan, dan konsep/pemikiran penanganan masalah kelapa sawit. 3. Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja, dan pelestarian sumber daya alam/lingkungan. 4. Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka institusi nirlaba yang memiliki badan hukum, untuk dapat mandiri dan sejahtera secara berkesinambungan.

4 19 Struktur Organisasi PPKS dipimpin oleh seorang Direktur yang saat ini dipegang oleh Dr.Ir.Witjaksana Darmosarkoro. Dalam pelaksanaan kegiatan Direktur PPKS dibantu oleh Kepala Bidang Penelitian, Kepala Biro Umum/SDM, Kepala Bidang Usaha, dan Kepala Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman (SUS-BHT). Kepala Bidang Penelitian membawahi tujuh kelompok penelitian yang masingmasing diketuai oleh seorang Ketua Kelompok Peneliti dan Kepala Urusan Penelitian. Kepala Biro Umum/SDM membawahi tiga urusan yaitu urusan SDM dan Hukum, Urusan Akuntansi dan Keuangan, dan Urusan Rumah Tangga. Kepala Bidang Usaha membawahi Unit Usaha Marihat, Unit Usaha Medan, Urusan Pengembangan Usaha dan Promosi, Urusan Pelayanan dan Konsultasi, serta Urusan Laboratorium dan Pelayanan. Kepala Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman membawahi semua bagian yang memproduksi, memproses, memasarkan dan mengawasi kecambah kelapa sawit. Bidang Penelitian PPKS dibagi menjadi tujuh kelompok peneliti (Kelti) yaitu kelompok peneliti Pemuliaan, Bioteknologi Tanaman, Tanah dan Agronomi, Proteksi Tanaman, Engineering dan Lingkungan, Pengolahan Hasil dan Nutrisi, dan Sosial Ekonomi. Setiap kelompok peneliti dipimpin oleh ketua kelompok peneliti yang bertanggung jawab secara langsung kepada bidang kajiannya. Urusan Satuan Pengawasan Intern (SPI) merupakan salah satu bagian yang secara independen berada di bawah koordinasi langsung Direktur. SPI berfungsi untuk memantau administrasi dan keuangan serta kemajuan pelaksanaan penelitian, pengembangan, prosedur dan pelayanan. Secara umum struktur organisasi PPKS dapat dilihat pada Gambar 1. Lokasi Unit Usaha Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Marihat terletak di Marihat Ulu, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara berada di sebelah selatan Medan sejauh 135 km tepatnya pada LU, dan Bujur Timur dengan

5 20 ketinggian tempat 369 meter dpl. Lahan yang digunakan baik perkantoran dan kebun produksi termasuk dalam konsesi PTP Nusantara IV. Letak Geografis Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat mempunyai topografi lahan baik kebun dan kantor dengan ketinggian 369 meter di atas permukaan laut, curah hujan rata-rata mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 184 hari dan kisaran suhi minimum 20 C dan Maksimum 33 C. Jenis tanah yaitu tanah Podzolik dengan ph rata-rata berkisar antara Berdasarkan kelas kesesuaian lahan maka kebun PPKS Marihat termasuk ke dalam kelas S1. Sarana Penelitian dan Pelayanan Sebagai sarana pendukung pelaksanaan program penelitian, PPKS memiliki kebun percobaan, stasiun klimatologi, pabrik kelapa sawit mini dan supermini, laboratorium kultur jaringan tanaman, laboratorium pemuliaan tanaman dan genetika, laboratorium analisis tanah, daun, dan pupuk, laboratorium proteksi tanaman, laboratorium pengujian mutu hasil perkebunan, laboratorium biomolekular, dan laboratorium penelitian teknologi limbah yang dilengkapi peralatan modern. Kegiatan pelayanan dimaksudkan sebagai upaya untuk menyampaikan hasil-hasil penelitian ke pekebun agar dapat diterapkan bagi keberhasilan industri perkelapasawitan. Pelayanan yang disediakan oleh institusi PPKS meliputi: survei kesesuaian lahan, studi kelayakan bisnis, evaluasi produksi, penyusunan rekomendasi pemupukan, evaluasi pabrik kelapa sawit, amdal dan yang terbaru adalah PROWITRA (Program Sawit Untuk Rakyat). Kegiatan rutinitas lainnya yaitu PPKS mengadakan training budidaya kelapa sawit dan pertemuan teknis kelapa sawit (PTKS) yang diikuti oleh staf perusahaan, petani, pekebun, perbankan, peneliti luar, dll. Produk-produk yang ditawarkan oleh PPKS antara lain: (1) kecambah kelapa sawit unggul dengan produktifitas 7-9 ton CPO/ha/tahun, (2) biofungisida MARFU untuk menangani ganoderma, (3) Feromonas untuk mengendalikan kumbang tanduk (Oryctes

6 21 rhinoceros), (4) kompos Palm Bionic, (5) Frying Shortening sebagai medium penggoreng, (6) teknologi industri kelapa sawit tanpa limbah, dan (7) publikasi dan jasa perpustakaan (Lubis, 2008). Kebun Produksi Benih Kebun produksi yang dimiliki Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat bekerja sama dengan PTPN IV. Luas kebun produksi benih yang dimiliki adalah ha dengan rincian ha untuk pohon induk betina dan ha untuk pohon induk jantan. Lokasi kebun produksi benih Marihat terdiri dari Bah Jambi, Balimbingan, Benoa, dan Dalu-Dalu. Selain untuk produksi kecambah/benih, PPKS juga memiliki kebun produksi komersil. Kebun ini terdiri dari Sijambu-Jambu, Teluk Dalam, Pulau Maria, Pangarutan, Simirik, Padang Madarsyah, Kalianta dan Dalu-Dalu. Luas Kebun komersil yang dimiliki adalah ha, tetapi yang produktif sebesar ha. Lokasi kebun produksi dan luas areal yang dimiliki PPKS unit Marihat dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kebun Produksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat No Sub Station Lokasi Luas (ha) Produktif (ha) Jenis 1 Sijambu-jambu Sumatera Utara DxP 2 Teluk Dalam Sumatera Utara DP 3 Pulau Maria Sumatera Utara DP 4 Pargarutan Sumatera Utara DP 5 Simirik Sumatera Utara DP 6 Padang Madarsyah Riau DP 7 Kalianta Riau Dura, DD, DP 8 Dalu-Dalu Riau DP/DD, DT, TT Total

7 Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit 22

KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada 26 September 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA). AVROS (Alegemeene

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit 13 KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada tanggal 26 September 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA). AVROS (Alegemeene Vereniging

Lebih terperinci

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G 15 KEADAA UMUM LOKASI MAGA G Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada 26 September 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA).

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat 15 KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat sebelumnya adalah bernama Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat merupakan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah

KEADAAN UMUM Sejarah 30 KEADAAN UMUM Sejarah Cikal bakal dari Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Marihat adalah perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda yang diambil alih oleh Negara menjadi Perusahaan Perkebunan Negara

Lebih terperinci

BAB II LATAR BELAKANGPUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT PPKS MEDAN. 2.1 Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan

BAB II LATAR BELAKANGPUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT PPKS MEDAN. 2.1 Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan BAB II LATAR BELAKANGPUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT PPKS MEDAN 2.1 Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan Perkebunan di Sumatra Timur bukan hanya memproduksi tembakau saja tetapi juga memproduksi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA) pada tanggal 26 September

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA) pada 26 September

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan ( PPKS )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan ( PPKS ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan ( PPKS ) Sesuai dengan surat keputusan dewan harian Asosiasi Penelitian Pengembangan Perkebunan Indonesia ( AP3I ) No. 048/Kpts/DHP/XII/92

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB III PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat.

BAB III PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat. BAB III PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN 1990-1993 3.1 Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat. Pada tahun 1990, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota Asosiasi Penelitian

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumberdaya alam, setiap hasil sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk kegiatan lainnya,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jurnal Mingguan Kegiatan Magang PPKS Marihat

Lampiran 1. Jurnal Mingguan Kegiatan Magang PPKS Marihat LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1. Jurnal Mingguan Kegiatan Magang PPKS Marihat No Tanggal Uraian Kegiatan Divisi/ Lokasi Pembimbing 1 01/03/10-05/03/10 Tiba di PPKS Marihat, Sumatera Utara. Penjelasan mengenai

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF HASIL PERSILANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT

IDENTIFIKASI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF HASIL PERSILANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT IDENTIFIKASI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF HASIL PERSILANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MARIHAT, SUMATERA UTARA i MIKOLEHI FIRDAUS A24060441

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan. lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan. lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi perkebunan kelapa sawit. Lahan yang

Lebih terperinci

PENYIAPAN BENIH KELAPA SAWIT DALAM PENGADAAN BAHAN TANAMAN DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MARIHAT, SUMATERA UTARA TOPIK HIDAYAT A

PENYIAPAN BENIH KELAPA SAWIT DALAM PENGADAAN BAHAN TANAMAN DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MARIHAT, SUMATERA UTARA TOPIK HIDAYAT A PENYIAPAN BENIH KELAPA SAWIT DALAM PENGADAAN BAHAN TANAMAN DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MARIHAT, SUMATERA UTARA TOPIK HIDAYAT A24062234 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 1. Sejarah Desa Rejosari Desa Rejosari pada awalnya merupakan sebuah pedukuhan yang berada di bawah wilayah Desa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Anak Daun Normal dan anak Daun Menggulung

Lampiran 1. Anak Daun Normal dan anak Daun Menggulung LAMPIRA 64 65 Lampiran 1. Anak Daun Normal dan anak Daun Menggulung Anak daun menggulung a. Anak daun menggulung Anak daun normal b. Anak Daun Normal 66 Lampiran 2. Varietas Kelapa Sawit Unggul PPKS 1.

Lebih terperinci

BAB II PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS).

BAB II PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS). BAB II PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN 1990 2.1 Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS). Terbentuknya Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) berkaitan

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang BAB II GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha di bidang pertanian merupakan sumber mata pencaharian pokok bagi masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian berperan sangat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan salah satu sektor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi. Menurut Soekartawi (2000),

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Kebun Kumai di bangun tahun 1982 sesuai dengan SK Gubernur Kalimantan Tengah No DA/22/D.IV.III/III/1982 tanggal 29 maret 1982 tentang pencadangan areal

Lebih terperinci

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu 10 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Unit Usaha Marihat, Provinsi Sumatera Utara selama 4 bulan yang dimulai dari tanggal 1 Maret 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi nasional abad ke- 21, masih akan tetap berbasis pertanian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini memiliki arti yang sangat

Lebih terperinci

Kontribusi Pusat Penelitian Kelapa Sawit UNTUK PERKELAPASAWITAN INDONESIA

Kontribusi Pusat Penelitian Kelapa Sawit UNTUK PERKELAPASAWITAN INDONESIA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT Indonesian Oil Palm Research Institute TATA NILAI Jl. Brigjen Katamso No. 51, Medan 20158, Indonesia, Phone. +62 61-7862477, Facs. +62 61-7862488 e-mail : admin@iopri.org,

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P.

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P. SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : 0901618 JURUSAN : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P. Sembiring STIP-AP Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebuan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jack.) merupakan salah satu komoditas yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah. Indonesia merupakan produsen

Lebih terperinci

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN . GAMBARAN UMUM DAERAH PENELTAN 1. Sejarah Perkebunan Rajamandala Perkebunan Rajamandala merupakan salah satu kebun dalam ruang lingkup Perseroan Terbatas Perkebunan X (PTP X). Sebelum menjadi bagian dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan IV Dibentuk berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Produksi Dan Pemasaran Benih Kelapa Sawit. Tabel 13. Produksi Kecambah Kelapa Sawit tahun 2008

PEMBAHASAN. Produksi Dan Pemasaran Benih Kelapa Sawit. Tabel 13. Produksi Kecambah Kelapa Sawit tahun 2008 PEMBAHASAN Produksi Dan Pemasaran Benih Kelapa Sawit Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai penghasil sekaligus penyalur benih kelapa sawit unggul mampu menghasilkan 40 juta kecambah setiap tahunnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terletak di Dusun Banaran, Desa Gemawang, Kecamatan

Lebih terperinci

Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit

Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit Tanaman Kelapa Sawit secara umum waktu tumbuh rata-rata 20 25 tahun. Pada tiga tahun pertama disebut sebagai kelapa sawit muda, hal ini dikarenakan kelapa sawit tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong perekonomian Sumatera Utara. Menurut data yang diperoleh dari Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV PT. Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1996 tentang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Pada era sebelum perang dunia II banyak perusahaan perkebunan di Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa.

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Teluk Siak Estate PT Aneka Intipersada secara geografis terletak di Desa Tualang Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Konsep pengembangan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar Unit usaha Bah Birung Ulu merupakan salah satu dari 36 unit usaha di PT.Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pasar bebas dipandang sebagai peluang sekaligus ancaman bagi sektor pertanian Indonesia, ditambah dengan lahirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang diwanti-wanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan wilayah di berbagai daerah melalui. melalui program revitalisasi perkebunan mendorong para pengusaha/ pekebun untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan wilayah di berbagai daerah melalui. melalui program revitalisasi perkebunan mendorong para pengusaha/ pekebun untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan komoditi pertanian strategi yang menjadi salah satu pilar bagi perekonomian Indonesia.Komoditi ini memberikan sumber pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif 11 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif PT. Panca Surya Agrindo terletak di antara 100 0 36-100 0 24 Bujur Timur dan 100 0 04 100 0 14 Lintang Utara, di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif KEADAAN UMUM Wilayah Administratif Lokasi PT Sari Aditya Loka 1 terletak di Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jarak antara perkebunan ini dengan ibukota Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II BALAI PENELITIAN SUNGEI PUTIH. pengembangan perkaretan. Pembentukan BPSP yang dimulai sejak tahun 1981

BAB II BALAI PENELITIAN SUNGEI PUTIH. pengembangan perkaretan. Pembentukan BPSP yang dimulai sejak tahun 1981 8 BAB II BALAI PENELITIAN SUNGEI PUTIH A. Sejarah Ringkas Balai Penelitian Sungei Putih (BPSP) adalah unit kerja penelitian dan pengembangan perkaretan. Pembentukan BPSP yang dimulai sejak tahun 1981 sudah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif 28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperlihatkan dan menguraikan keadaan dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau badan usaha termasuk di dalamnya BUMN perkebunan

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau badan usaha termasuk di dalamnya BUMN perkebunan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan atau badan usaha termasuk di dalamnya BUMN perkebunan seperti PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Perkebunan tahun 2008 di Indonesia terdapat seluas 7.125.331 hektar perkebunan kelapa sawit, lebih dari separuhnya

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERKEMBANGAN Kebun Cisaruni merupakan salah satu unit kebun dari 45 unit yang ada di bawah naungan PT. Perkebunan Nusantara VIII yang berkantor pusat di Jl. Sindangsirna

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

KATA PENGANTAR. memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM)

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat PT. Paya Pinang Pada bulan Maret tahun 1962 para pendiri perusahaan (pribumi) yang tergabung dalam PT. Sumber Deli dan PT. Tjipta Makmur (sebagai owner) yang

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN KEADAAN UMUM PERKEBUNAN Sejarah Perkebunan Perkebunan Teh Medini dahulu digunakan sebagai kebun kopi dan kina milik NV culture MY Medini. Pada masa pendudukan Jepang, Kebun Teh Medini menjadi tidak terawat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun 12 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Lokasi Kebun PT Aneka Intipersada (PT AIP) merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 30 Agustus 1989. Dalam manajemen Unit PT Aneka Intipersada Estate

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Kantor Pemasaran Bersama Nusantara (KPB-PTPN) PT. Perkebunan Nusantara I s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 13 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Angsana Estate (ASE) adalah salah satu kebun kelapa sawit PT Ladangrumpun Suburabadi (LSI). PT LSI merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Minamas Gemilang,

Lebih terperinci

PRODUKSI DAN PEMASARAN BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA

PRODUKSI DAN PEMASARAN BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA PRODUKSI DAN PEMASARAN BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA PUTRI UTAMI SARASWATI A24052484 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

Pengolahan Tandan Benih Kelapa Sawit (Elaeis guiinensis Jacq) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat, Sumatera Utara

Pengolahan Tandan Benih Kelapa Sawit (Elaeis guiinensis Jacq) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat, Sumatera Utara Pengolahan Tandan Benih Kelapa Sawit (Elaeis guiinensis Jacq) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat, Sumatera Utara Processing of Oil Palm (Elaeis guiinensis Jacq.) Seed Bunch in Pusat Penelitian Kelapa

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacquin) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacquin) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacquin) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA RANI KURNILA A24052666 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif 12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Tambusai Estate terletak di antara 100 0 37-100 0 24 Bujur Timur dan 1 0 04-1 0 14 Lintang Utara yang terletak di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, tetapi berasal dari Afrika Barat. Invasi kelapa sawit pertama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, tetapi berasal dari Afrika Barat. Invasi kelapa sawit pertama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buah kelapa sawit merupakan penghasil minyak nabati yang paling banyak, sehingga tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain penghasil minyak nabati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkebunan di Negara kita sangat berperan penting baik dibidang ekonomi maupun sosial karena dapat menghasilkan devisa yang cukup besar. Pembangunan ekonomi jangka

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Periode awal kemerdekaan s.d tahun 1957 Pada waktu penyerahan kedaulatan RI, Perusahaan Perkebunan milik Pemerintahan Belanda otomatis menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian terus diarahkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi pertanian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Unit Usaha Sawit Langkat (disingkat SAL) mulai berdiri pada tanggal 01 Agustus 1974 sebagai salah satu Unit Usaha dari PTP.VIII yang bergerak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung berada antara 3º45 dan 6º45 Lintang Selatan serta 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah utara berbatasan dengan Provinsi

Lebih terperinci

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu 10 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang ini dilaksanakan di PT Socfindo, Perkebunan Bangun Bandar Medan, Sumatera Utara, dimulai pada tanggal 13 Februari 2012 sampai 12 Mei 2012. Metode Pelaksanaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. SOCIATE FINANCIARE DES CHACILUS MEDANSA oleh bangsa belgia. Pada tahun 1996-

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. SOCIATE FINANCIARE DES CHACILUS MEDANSA oleh bangsa belgia. Pada tahun 1996- IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Informasi Umum 1. Sejarah Perusahaan PT. SOCFINDO merupakan suatu usaha kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan perusahaan dari negeri belgia. Perusahaan ini berdiri pada

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN. HIDUP. Sumber Daya Alam. Perkebunan. Pengembangan. Pengolahan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada hakikatnya, Indonesia telah mengenal sistem kebun sebagai sistem perekonomian tradisional dengan penanaman tanaman-tanaman seperti kopi, lada, kapur barus dan rempah-rempah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Apabila dikelola secara baik dapat dimanfaatkan devisa Negara. Telah banyak

Lebih terperinci

Pelayanan Jasa&Pelatihan

Pelayanan Jasa&Pelatihan Pelayanan Jasa&Pelatihan Survei Lahan dan Studi Kelayakan Rekomendasi Pemupukan Bantuan Teknis Aplikasi Drone Untuk Kebun Kelapa Sawit Proyeksi Produktivitas Kelapa Sawit Pelatihan Uji Efikasi Pupuk &

Lebih terperinci

Kemunculan Bunga. pada 8 Varietas Kelapa Sawit di Kebun Demblok PPKS

Kemunculan Bunga. pada 8 Varietas Kelapa Sawit di Kebun Demblok PPKS Kemunculan Bunga pada 8 Varietas Kelapa Sawit di Kebun Demblok PPKS Sujadi, Nanang Supena, Rokhana Faizah, M. Irfan Lubis, dan A. Razak Purba Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Jl. Brigjen Katamso No.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor 46 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) merupakan salah satu BUMN hasil penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi)

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta. Perkebunan-perkebunan besar

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Letak Geografis Perkebunan kelapa sawit Gunung Sari Estate (GSE) PT. Ladangrumpun Suburabadi (LSI) berada di wilayah Desa Bayansari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Berdirinya PTPN Nusantara II diawali dengan pendirian perusahaan bangsa Belanda dengan nama N. V. Veronigde Deli Maatscnappij. Pada tanggal 11 Januari

Lebih terperinci

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL Direktur Jenderal Perkebunan disampaikan pada Rapat Kerja Revitalisasi Industri yang Didukung oleh Reformasi Birokrasi 18

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pendirian KPB PTPN adalah merupakan hasil dari sejarah panjang upaya peningkatan efektifitas dan efisien pemasaran komoditas BUMN perkebunan yang

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif 15 KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Pada masa pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1865 Perusahaan Perkebunan Tambi adalah salah satu perusahaan milik Belanda, dengan nama Bagelen Thee en

Lebih terperinci

GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan

GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan Untuk diterbitkan segera GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan Jakarta, Singapura, 15 Februari 2012 - Golden Agri-Resources Limited (GAR) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang penting karena secara tradisional Indonesia merupakan negara agraris yang bergantung pada sektor

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang berada di bumi

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang berada di bumi PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang berada di bumi dan memiliki pengaruh dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, karena dapat dijadikan sebagai tempat tinggal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN B. Sejarah Ringkas Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Propinsi Sumatera Utara.Pada

Lebih terperinci

ANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

ANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT OLEH YAYAN ERIZAL 03 115 005 PEMBIMBING 1. Dr. Ir. Endry

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya seleksi perusahaan yang tetap bertahan atau memenangkan persaingan. Terjadinya pergeseran

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat 51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera dengan ibukota

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, pembangunan pertanian pada abad ke-21 selain bertujuan untuk mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan

Lebih terperinci

TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT

TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT Pusat Penelitian Kelapa Sawit Jl. Brigjend Katamso No.51 Medan Telp : (061) 7862466, (061)7862477, Fax (061)7862488 www.iopri.org Permasalahan lahan o Moratorium

Lebih terperinci