ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN ULTRAMILK DI KOTA BOGOR BUDI AFIT ZULAD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN ULTRAMILK DI KOTA BOGOR BUDI AFIT ZULAD"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN ULTRAMILK DI KOTA BOGOR BUDI AFIT ZULAD PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Ultramilk Di Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Maret 2014 Budi Afit Zulad H

4 ABSTRAK BUDI AFIT ZULAD. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Ultramilk Di Kota Bogor. Dibimbing oleh JONO M. MUNANDAR. Konsumsi susu cair di Kota Bogor mengalami kenaikan setiap tahunnya dan memberikan peluang bisnis yang menjanjikan bagi produsen susu cair. Ultramilk adalah salah satu produk susu cair dalam kemasan yang saat ini berposisi sebagai pemimpin pasar. Menjadi pemimpin pasar seperti Ultramilk, tentunya memerlukan atribut bauran pemasaran yang lebih baik dan berbeda dari pesaingnya. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengetahui atribut dalam bauran pemasaran apa saja yang menjadi keunggulan Ultramilk sehingga dapat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen. Pengolahan analisis data dilakukan dengan metode Stuctural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS) menggunakan program SmartPLS 2.0. Hasil penelitian menggunakan PLS dapat disimpulkan bahwa hanya produk dan harga yang berpengaruh positif pada kepuasan konsumen. Produk, harga, dan tempat berpengaruh positif pada loyalitas konsumen. Kepuasan berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Kata kunci : bauran pemasaran, kepuasan, loyalitas, partial least square, Ultramilk ABSTRACT BUDI AFIT ZULAD. Analysis The Influence of Marketing Mix on Ultramilk Customer Satisfaction and Loyalty in The City of Bogor. Supervised by JONO M. MUNANDAR. Consumption of liquid milk in the city of Bogor has increased every years and provide lucrative business opportunities for milk producers. Ultramilk is one of the liquid milk products in packaging that is currently positioned as market leader. To become a market leader like Ultramilk, certainly needed a better and different marketing mix attributes from the competitors. Therefore, this study wants to know what kind of marketing mix attributes which gives the advantage of Ultramilk to affect customer satisfaction and loyalty. The processing of data analysis using a Structural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS) method with SmartPLS 2.0 software. The results of studies using PLS can be concluded that only the product and price has a positive effect on customer satisfaction. Product, price, and place has a positive effect on customer loyalty. Satisfaction has a positive effect on customer loyalty. Keywords : loyalty, marketing mix, partial least square, satisfaction, Ultramilk

5 ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN ULTRAMILK DI KOTA BOGOR BUDI AFIT ZULAD Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

6 Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Ultramilk Di Kota Bogor Nama : Budi Afit Zulad NIM : H Disetujui oleh Dr Ir Jono M Munandar, MSc Pembimbing Diketahui oleh Dr Mukhamad Najib, STP MM Ketua Departemen Tanggal Lulus:

7 PRAKATA Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Ultramilk di Kota Bogor. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril, dana, dan doa kepada penulis. Kepada Bapak Dr Ir Jono Munandar, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan masukan yang sangat bermanfaat dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi. Kepada rekan rekan sesama mahasiswa Alih Jenis Manajemen yang selalu memberikan dukungannya kepada penulis. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan memiliki banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Penulis mengharapkan adanya penelitian berikutnya dimasa mendatang sebagai penyempurna dari skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun untuk penelitian selanjutnya. Bogor, Maret 2014 Budi Afit Zulad

8 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 3 Ruang Lingkup Penelitian 3 TINJAUAN PUSTAKA 3 Manajemen Pemasaran 3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 4 Karakteristik Konsumen 4 Perilaku Konsumen 5 Kepuasan Konsumen 6 Loyalitas Konsumen 6 Structural Equation Model - Partial Least Square (SEM-PLS) 6 METODE 7 Kerangka Pemikiran 7 Lokasi dan Waktu Penelitian 9 Pengumpulan Data 9 Teknik Pengambilan Sampel 9 Pengujian Kuesioner 9 Pengolahan dan Analisis Data 11 Analisis Deskriptif 11 Model Hipotesis SEM-PLS 11 HASIL DAN PEMBAHASAN 13 Gambaran Umum Perusahaan 13 Karakteristik Konsumen 13 Perilaku Konsumen 15 Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Bauran Pemasaran 22 Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Kepuasan 26

9 Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Loyalitas 28 Hasil Analisis Structural Equation Model-Partial Least Square 32 Implikasi Manajerial 36 SIMPULAN DAN SARAN 37 DAFTAR PUSTAKA 38 LAMPIRAN 39

10 DAFTAR TABEL 1 Rata - rata konsumsi per kapita susu cair di Kota Bogor 1 2 Top Brand Index susu cair dalam kemasan 2 3 Hasil uji validitas 10 4 Hasil uji reliabilitas 11 5 Variabel - variabel laten dan indikatornya 12 6 Hasil crosstab karakteristik berdasarkan gender terhadap perilaku konsumen 20 7 Hasil crosstab karakteristik berdasarkan pendapatan terhadap perilaku konsumen 21 8 Hasil crosstab karakteristik berdasarkan gender terhadap atribut kepuasan 27 9 Hasil crosstab karakteristik berdasarkan pendapatan terhadap atribut kepuasan Hasil crosstab karakteristik berdasarkan gender terhadap atribut loyalitas Hasil crosstab karakteristik berdasarkan pendapatan terhadap atribut loyalitas Overview 34 DAFTAR GAMBAR 1 Komponen 4P dalam bauran pemasaran 4 2 Variabel laten eksogen dan endogen 7 3 Simbol variabel teramati 7 4 Kerangka pemikiran 8 5 Model hipotesis 11 6 Konsumen berdasarkan jenis kelamin 14 7 Konsumen berdasarkan usia 14 8 Konsumen berdasarkan tingkat pendidikan 14 9 Konsumen berdasarkan pekerjaan Konsumen berdasarkan tingkat pendapatan Tingkat pentingnya mengkonsumsi Ultramilk Perasaan konsumen jika tidak mengkonsumsi Ultramilk Alasan konsumen mengkonsumsi Ultramilk Sumber informasi tentang Ultramilk Sumber referensi yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian Ultramilk Rencana konsumen dalam pembelian Ultramilk Lokasi konsumen sering membeli Ultramilk Variasi rasa susu yang sering dibeli konsumen Ukuran Ultramilk yang paling sering dibeli konsumen Pengeluaran konsumen dalam membeli Ultramilk Pada saat kapan konsumen mengkonsumsi Ultramilk 20

11 22 Persepsi konsumen terhadap rasa Persepsi konsumen terhadap variasi rasa Persepsi konsumen terhadap kandungan gizi Persepsi konsumen terhadap desain kemasan Persepsi konsumen terhadap variasi ukuran kemasan Persepsi konsumen terhadap aroma Persepsi konsumen terhadap manfaat susu Persepsi konsumen terhadap keamanan kandungan susu Persepsi konsumen terhadap harga jual Persepsi konsumen terhadap jangkauan distribusi Persepsi konsumen terhadap iklan Persepsi konsumen terhadap kualitas Persepsi konsumen terhadap upaya produsen Persepsi konsumen terhadap harga jual dengan kualitas Persepsi konsumen terhadap keinginan melakukan pembelian kembali Persepsi konsumen terhadap kebijakan produsen menaikkan harga jual Persepsi konsumen terhadap penawaran harga dan promosi dari produk susu merek lain Persepsi konsumen terhadap kesediaan merekomendasikan Ultramilk pada orang lain Persepsi konsumen terhadap cacat produk Persepsi konsumen ketika susu Ultramik tidak tersedia dipasaran Output korelasi antara indikator dengan konstruknya Output korelasi antara indikator dengan konstruknya (re-estimasi) Output boostrapping model SEM 35 DAFTAR LAMPIRAN 1 Hasil uji chi square karakteristik konsumen berdasarkan gender terhadap perilaku, atribut kepuasan, dan atribut loyalitas 39 2 Hasil uji chi square karaktersitik konsumen berdasarkan pendapatan terhadap perilaku, atribut kepuasan, dan atribut loyalitas 40 3 Hasil uji chi square karakteristik konsumen berdasarkan usia terhadap perilaku, atribut kepuasan, dan atribut loyalitas 41 4 Hasil uji chi square karakteristik konsumen berdasarkan pendidikan terhadap perilaku, atribut kepuasan, dan atribut loyalitas 42 5 Hasil uji chi square karakteristik konsumen berdasarkan pekerjaan terhadap perilaku, atribut kepuasan, dan atribut loyalitas 43 6 Cross loadings 44 7 Path coefficient 44

12

13 PENDAHULUAN Latar Belakang Susu adalah minuman yang memiliki kandungan gizi, baik itu vitamin maupun mineral yang penting bagi tubuh. Susu yang dikonsumsi oleh masyarakat umumnya berasal dari sapi perah yang kemudian diolah menjadi berbagai jenis yaitu susu cair, susu bubuk, dan susu kental manis. Susu bermanfaat untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan tubuh.vitamin dan mineral yang terkandung dalam susu dapat memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama bagi anak anak dan remaja agar tubuhnya mampu tetap aktif dan sehat dalam melakukan berbagai kegiatan. Konsumsi susu perlu ditingkatkan dengan asumsi jika masyarakat mengkonsumsi susu secara rutin, maka akan melahirkan generasi generasi bangsa yang lebih sehat dan cerdas sehingga mampu menjadi sumber daya manusia berkualitas untuk membangun Bangsa dan Negaranya. Kota Bogor sebagai wilayah penyangga Ibukota Jakarta memiliki jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya. Semakin padatnya pertumbuhan penduduk ini, berasal dari kelahiran maupun perpindahan penduduk dari kota kota lain untuk menetap dan berdomisili di Bogor. Pertambahan penduduk kota Bogor yang meningkat setiap tahunnya ternyata ikut meningkatkan konsumsi susu cair per kapita. Tabel 1 memperlihatkan peningkatan setiap tahun konsumsi per kapita susu cair di Kota Bogor. Tabel 1. Konsumsi per kapita susu cair di Kota Bogor Tahun Jumlah Penduduk Rata Rata Konsumsi Susu Cair per Minggu (250 ml) , , ,044 Sumber : BPS Kota Bogor Pertumbuhan konsumsi susu cair diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi dan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin modern yang lebih mengutamakan kepraktisan. Susu cair selain dapat langsung diminum, juga dapat diolah untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan gaya hidup seperti dijadikan campuran makanan 1. Semakin tingginya pertumbuhan konsumsi terhadap susu cair, memberikan peluang bisnis yang menjanjikan bagi industri susu cair dalam kemasan. Masing masing produsen susu cair dalam kemasan mengeluarkan produk beserta strategi bauran pemasarannya yang dianggap mampu memberikan kepuasan dan loyalitas konsumen. Kepuasan dan loyalitas konsumen menjadi hal yang penting untuk diprioritaskan karena semakin puas konsumen akan performa produk, maka konsumen akan menjadi loyal dan terus membeli kembali produk susu dengan merek yang sama. 1 Konsumsi Susu di Indonesia Terendah se-asia. diakses 15 Maret 2013

14 2 Persaingan produsen susu cair dalam kemasan dapat dilihat pada hasil survei Top Brand Award pada Tabel 2. Hasil survei ini memperlihatkan lima merek produk susu cair yang selama ini menjadi pilihan utama konsumen. Tabel 2. Top Brand Index susu cair dalam kemasan siap minum No Merek Top Brand Index (%) Ultramilk 29,0 30,2 30,7 32,7 36,4% 2 Frisian Flag 23,4 25,1 26,8 23,7 18,0% 3 Indomilk 23,0 20,6 21,4 22,5 15,8% 4 Milo 7,0 6,4 6,5 6,2 9,1% 5 Bear Brand 4,0 4,4 3,4 4,8 5,6% Sumber : Top Brand Index diukur dengan mengumpulkan sampel responden di kota kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makasar, dan Balikpapapan menggunakan tiga parameter pertanyaan yaitu merek yang pertama kali disebutkan oleh responden, merek yang terakhir kali dikonsumsi oleh responden, dan merek yang ingin dikonsumsi oleh responden dimasa mendatang. Hasil survei top brand pada susu cair dalam kemasan siap minum, menunjukkan dari Tahun produk susu merek Ultramilk menempati posisi pertama secara berturut turut dan terus stabil mengalami peningkatan index setiap tahunnya, sementara brand index produsen susu lain mengalami kenaikan dan penurunan. Ultramilk juga menjadi pemimpin pasar susu cair saat ini dengan persentase sebesar 50% 2. Keunggulan Ultramilk dalam pangsa pasar dan survei Top Brand Award membuktikan bahwa Ultramilk memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya. Strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh Ultramilk mampu menciptakan kepuasan dan loyalitas yang lebih baik pada konsumen, sehingga menjadikan Ultramilk sebagai pemimpin pasar. Hal yang menarik untuk dianalisis adalah atribut bauran pemasaran apa saja yang menjadi keunggulan Ultramilk, sehingga memiliki pengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas, serta bagaimana persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran tersebut. Perumusan Masalah PT. Ultrajaya Milk Industry sebagai produsen susu cair Ultramilk, yang mampu mendominasi persaingan industri susu cair selama periode Tahun , tentunya memiliki keunggulan pada strategi bauran pemasaran sehingga dapat merebut hati konsumen dan mendapatkan tempat teratas pilihan susu cair konsumen di Indonesia. Atribut produk seperti apa yang diterapkan oleh 2 Ultrajaya Siap Mempertahankan Pangsa Pasar. diakses 16 Maret 2013

15 Ultramilk, sehingga mampu membedakannya dengan pesaingnya dan menjadi top brand susu cair di Indonesia yang mampu memberikan kepuasan dan loyalitas kepada konsumennya, oleh karena itu beberapa pertanyaan yang dapat diajukan pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana karakteristik konsumen susu cair dalam kemasan siap minum Ultramilk di Kota Bogor? 2. Bagaimana perilaku konsumen Ultramilk dalam proses pengambilan keputusan pembelian? 3. Atribut atribut dari bauran pemasaran Ultramilk apa saja mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen di Kota Bogor? 3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen susu cair dalam kemasan siap minum Ultramilk di Kota Bogor 2. Mengidentifikasi perilaku konsumen Ultramilk dalam proses pengambilan keputusan pembelian 3. Menganalisis atribut atribut dari bauran pemasaran Ultramilk yang memiliki pengaruh pada kepuasan dan loyalitas konsumen Ultramilk di Kota Bogor Ruang Lingkup Penelitian Penelitian akan lebih terarah dan mampu mencapai tujuannya jika ditetapkan terlebih dahulu beberapa batasan - batasan ruang lingkupnya, antara lain yaitu : 1. Penelitian ini fokus pada analisis karakteristik dan perilaku pelanggan yang kemudian dikaitkan dengan penilaian konsumen terhadap bauran pemasaran untuk melihat bauran apa saja yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan dan loyalitasultramilk 2. Responden yang dipilih sebagai objek penelitian adalah konsumen yang berkunjung dan membeli susu Ultramilk di supermarket Giant Botani Square dan Giant Yasmin. Peneliti mengambil jumlah responden sebesar 200 orang. 3. Analisis yang digunakan adalah Chi Square dengan program SPSS versi 20 dan Structural Equation Model Partial Least Square (SEM PLS) dengan program SmartPLS 2.0 TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Pemasaran Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan

16 4 konsumen akan produk dan jasa (David, 2009). Kotler dan Keller (2009), membedakan pengertian pemasaran menurut manajemen maupun sosial. Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran untuk mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Definisi sosial dari pemasaran yaitu suatu proses sosial dimana individu maupun kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Kotler dan Keller (2009), mengatakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran. Alat pemasaran tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang dikenal dengan 4P yaitu produk (product), harga (price), tempat (place),dan promosi (promotion). Gambar 1 memperlihatkan empat komponen dalam bauran pemasaran. Produk Keragaman Produk Kualitas Design Ciri Nama merek Kemasan Ukuran Pelayanan Bauran Pemasaran Pasar Sasaran Harga Daftar harga Rabat/diskon Potongan harga khusus Periode pembayaran Syarat kredit Gambar 1. Komponen 4P dalam bauran pemasaran (Kotler dan Keller 2009) Promosi Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan Kehumasan Pemasaran langsung Tempat Saluran pemasaran Cakupan Pasar Pengelompokkan Lokasi Persediaan Transportasi Karakteristik Konsumen Menurut Engel et al (1995), karakteristik konsumen atau pengaruh individu yang mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan.

17 1. Usia Usia seseorang biasanya mempengaruhi persepsinya dalam melakukan pengambilan keputusan dan mempengaruhi selera terhadap produk/jasa yang ditawarkan 2. Jenis Kelamin Dasar segmentasi pasar yang digunakan dalam berbagai produk umumnya berdasarkan jenis kelamin. Wanita dan pria dianggap memiliki perbedaan selera terhadap produk dan jasa yang ditawarkan 3. Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan konsumen mempengaruhi besar kecilnya produk dan jasa yang akan digunakannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Semakin tinggi tingkat pendapatan maka semakin besar pula produk dan jasa yang dikonsumsinya, sebaliknya semakin rendah tingkat pendapatan maka akan semakin sedikit produk/jasa yang dibelinya 4. Tingkat Pendidikan Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung lebih kritis dalam memilih produk/jasa dan mengedepankan kualitas, dibandingkan dengan seseorang yang berpendidikan rendah 5. Pekerjaan Pekerjaan adalah kewajiban atau rutinitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan imbalan berupa materi maupun non materi. Pekerjaan seseorang juga dapat mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. 5 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel, 1995). Proses konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian terdiri dari beberapa tahapan yaitu : 1) Motivasi dan pengenalan kebutuhan Pengenalan kebutuhan terjadi ketika konsumen merasakan adanya perbedaan antara persepsi dari apa yang mungkin ada (harapan) dibandingkan dengan keadaan sekarang (realita) yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga konsumen termotivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 2) Pencarian informasi Konsumen akan melakukan pencarian informasi untuk mengetahui produk/jasa apa yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Pencarian informasi berasal dari faktor internal maupun eksternal. Sumber informasi internal dapat berasal dari ingatan konsumen untuk menemukan pilihan produk/jasa yang tersedia tanpa pencarian informasi lebih jauh. Sumber informasi eksternal berasal dari pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, situasi) dan perbedaan individu (sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, demografi).

18 6 3) Evaluasi alternatif Evaluasi alternatif memanfaatkan kriteria evaluasi seperti standar dan spesifikasi yang digunakan konsumen untuk membandingkan produk/jasa dan merek yang berbeda. Hasil yang diinginkan konsumen dari pembelian dan konsumsi dinyatakan dalam bentuk atribut produk/jasa yang disukai. 4) Pembelian Pembelian dapat terjadi apabila konsumen sudah mantap untuk memilih produk/jasa merek apa yang paling tepat bagi kebutuhan dan keinginannya. 5) Hasil dan evaluasi Konsumen akan menggunakan atau mengkonsumsi produk/jasa setelah melakukan pembelian. Evaluasi dapat dilakukan setelah konsumen mengkonsumsi atau menggunakan produk/jasa, jika produk/jasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya maka konsumen akan puas dan sebaliknya jika produk/jasa tidak mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan maka konsumen merasa tidak puas dan kecewa. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk/jasa terhadap harapan konsumen. Ketika kinerja produk/jasa berada di bawah harapan maka pelanggan tidak puas dan kecewa, jika kinerja produk/jasa sesuai dengan harapan maka pelanggan akan puas, dan jika kinerja produk/jasa melebihi harapan maka konsumen akan sangat puas. Loyalitas Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009), Kesetiaan (Loyalitas) konsumen adalah komitmen yang dipegang kuat untuk membeli atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu di masa depan meskipun ada pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan peralihan perilaku. Kunci untuk menghasilkan kesetiaan pelanggan adalah dengan menyerahkan nilai pelanggan yang tinggi. Proposisi nilai yang meliputi keseluruhan kelompok manfaat produk/jasa yang dijanjikan perusahaan untuk diserahkan kepada konsumen. Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) SEM adalah teknik analisis statistika yang dapat mengkombinasikan beberapa aspek pada analisis jalur dan konfirmatori sehingga rangkaian hubungan antar aspek dapat diuji (Wijayanto, 2008). SEM terdiri dari dua variabel yaitu variabel laten dan variabel teramati. Variabel laten adalah variabel kunci yang merupakan konsep abstrak seperti perilaku orang, sikap, perasaan, dan motivasi. Variabel laten hanya dapat diamati secara tidak langsung dan tidak sempurna melalui efeknya pada variabel teramati. Variabel laten juga terdiri dari dua jenis yaitu eksogen dan endogen. Variabel eksogen selalu muncul sebagai variabel

19 bebas pada semua persamaan yang ada dalam model, sedangkan variabel endogen adalah variabel terikat pada paling sedikit satu persamaan dalam model meskipun sisa dari persamaan variabel tersebut adalah variabel bebas. Variabel laten eksogen digambarkan sebagai lingkaran dengan semua anak panah menuju keluar, sedangkan variabel laten endogen digambarkan sebagai lingkaran yang dengan paling sedikit ada satu anak panah yang masuk menuju ke luar lingkaran seperti terlihat pada Gambar 2. 7 Eksogen Endogen Gambar 2. Variabel laten eksogen dan endogen Variabel teramati atau variabel terukur adalah variabel yang dapat diamati atau diukur secara empiris dan disebut indikator. Variabel teramati adalah efek atau ukuran dari variabel laten. Setiap pertanyaan pada kuesioner mewakili sebuah variabel teramati. Variabel teramati yang berasal dari efek variabel laten eksogen diberi notasi X, sedangkan yang berasal dari variabel laten endogen diberi notasi Y seperti terlihat pada Gambar 3. Xi Yi Gambar 3. Simbol variabel teramati Menurut Ghozali (2008), metode SEM dapat dilakukan dengan beberapa software statistik, salah satunya adalah Partial Least Square (PLS). PLS dapat membantu peneliti dalam mendapatkan nilai suatu variabel laten untuk tujuan prediksi. Hasil akhir yang didapatkan dari metode PLS adalah mengetahui ada atau tidaknya hubungan pengaruh dari suatu variabel laten eksogen ke variabel endogen. Model semua variabel laten dalam PLS terdiri dari : 1. Outer Model (Model Pengukuran) Mendefinisikan hubungan setiap indikator dengan variabel latennya. 2. Inner Model (Model Struktural) Mendefinisikan ada atau tidaknya hubungan pengaruh antara variabel laten eksogen terhadap variabel endogen METODE Kerangka Pemikiran Karakteristik serta perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan diperlukan untuk melihat seperti apa gambaran mayoritas konsumen Ultramilk serta bagaimana pengaruh hubungan antara keduanya yang diolah dengan analisis

20 8 deskriptif menggunakan Chi Square. Pengaruh kepuasan dan loyalitas konsumen dapat diketahui dengan cara menganalisis variabel dan atribut atribut pemasaran seperti Product, Price, Place, and Promotion (4P). Masukan atau tanggapan dari konsumen didapatkan dengan menggunakan kuesioner. Setelah data hasil survei menggunakan kuesioner didapat, maka tahap selanjutnya data tersebut dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan Partial Least Square (PLS) menggunakan program SmartPLS 2.0 untuk melihat sejauh mana atribut bauran pemasaran Ultramilk dapat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen. Hasil dari analisis pada penelitian ini akan memberikan informasi yang dapat memberikan masukan bagi produsen Ultramilk untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan keunggulan produknya. Secara sistematik kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat seperti pada Gambar 4. Ultramilk Bauran Pemasaran : - Product - Price - Place - Promotion Karakteristik Konsumen : - Usia - Jenis Kelamin - Pendapatan - Pendidikan - Pekerjaan Perilaku Konsumen : -Pengenalan Kebutuhan -Pencarian Informasi -Evaluasi Alternatif -Pembelian -Hasil dan Evaluasi Menilai Kepuasan dan Loyalitas Analisis Structural Equation Model Partial Least Square (SEM PLS) Analisis Deskriptif (Chi Square) Informasi Karakteristik Konsumen Informasi Perilaku Konsumen Informasi Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas dan Kepuasan Implikasi Manajerial Gambar 4. Kerangka pemikiran

21 9 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada wilayah Kota Bogor. Kota Bogor dianggap memiliki wilayah yang strategis dan dekat dengan pusat ibukota Jakarta sehingga memiliki perkembangan dan pertumbuhan ekonomi potensial untuk melakukan aktifitas pembelian atau konsumsi susu. Pengumpulan data untuk penelitian dilakukan pada tanggal 1 Agustus Oktober 2013 yang mengambil tempat di lokasi kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranang Siang dan pusat perbelanjaan supermarket modern yang ada di Kota Bogor yaitu Giant Botani Square dan Giant Yasmin. Pemilihan lokasi Giant Botani Square dan Giant Yasmin sebagai tempat penelitian karena letaknya yang strategis di pusat Kota Bogor dan merupakan salah satu supermarket terbesar di Kota Bogor sehingga akan banyak ragam karakteristik konsumen yang bisa ditemui. Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan informasi, gambaran, serta keterangan yang relevan sesuai dengan topik penelitian ini yaitu dapat mengetahui hasil pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen susu Ultramilk yang ada di Kota Bogor. Data primer yang digunakan bersifat kualitatif yaitu berbentuk wawancara dengan kuesioner tertutup menggunakan skala likert dengan skala 1 sampai 5 yang dibagikan kepada responden. Data sekunder diperoleh melalui berbagai bahan pustaka yang berupa literatur dari buku dan internet. Teknik Pengambilan Sampel Teknik penarikan sampel responden pada penelitian ini menggunakan nonprobabilitas yaitu Convenience Sampling. Convenience sampling memungkinkan peneliti untuk mengambil sampel yang sedang berada pada tempat dan waktu yang tepat. Responden yang dipilih adalah orang yang pernah mengkonsumsi dan membeli produk Ultramilk. Jumlah responden yang diambil berdasarkan jumlah item pertanyaan pada kuesioner. Peneliti menggunakan 20 indikator pertanyaan dan setiap pertanyaan dikalikan dengan 10 orang, sehingga peneliti harus mencari 200 orang responden. Pengujian Kuesioner Setiap butir pertanyaan yang ada pada kuesioner kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. a) Uji Validitas Menurut Umar (2010), uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Uji validitas dilakukan dengan cara meminta minimal 30 orang responden untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada. Pengukuran suatu butir kuesioner dapat dikatakan valid jika r-hitung (Corrected Item-Total

22 10 Correlation) lebih besar dari r-tabel dengan signifikansi 5% sebesar 0,34. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil uji validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted X1 70, ,099,540,847,927 X2 70, ,582,534,939,928 X3 70, ,471,479,920,928 X4 70, ,323,449,765,929 X5 70, ,464,464,954,929 X6 70, ,190,425,815,929 X7 70, ,737,423,909,929 X8 70, ,706,559,782,927 X9 70, ,464,720,898,924 X10 70, ,620,469,814,929 X11 70, ,892,391,651,931 Y1 70, ,110,741,887,924 Y2 70, ,395,646,887,925 Y3 70, ,909,659,801,925 Y4 70, ,478,804,908,923 Y5 71, ,631,812,931,921 Y6 71, ,547,829,951,921 Y7 70, ,430,759,943,923 Y8 71, ,064,807,895,922 Y9 71, ,166,757,871,923 Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan kuesioner yang diajukan kepada responden sudah memenuhi syarat validitas. b) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen pada kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali misalnya seseorang yang telah mengisi kuesioner dimintakan mengisi kuesioner kembali, isian kuesioner pertama dan kedua haruslah dianggap sama, atau dengan kata lain kuesioner harus konsisten (Umar, 2010). Alat ukur yang digunakan dalam pengujian reliabilitas adalah dengan melihat cronbach s alpha. Uji reliabilitas dikatakan baik apabila nilai cronbach s alpha lebih besar dari 0,60. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini adalah 0,93 sehingga semua pertanyaan pada kuesioner sudah memenuhi syarat reliabilitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.

23 11 Tabel 4. Hasil uji reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,930, Pengolahan dan Analisis Data Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik dan perilaku konsumen Ultramilk. Data primer yang didapatkan kemudian ditabulasikan dan diolah menggunakan metode Crosstab Chi Square dengan software SPSS versi 20 untuk melihat adanya hubungan antara variabel karakteristik dengan variabel perilaku, kepuasan, dan loyalitas konsumen. Dua variabel dikatakan memiliki hubungan jika chi square hitung lebih besar daripada chi square tabel, dan sebaliknya jika chi square hitung lebih kecil daripada chi square tabel maka variabel tersebut tidak memiliki hubungan. Model Hipotesis SEM PLS Penelitian ini menggunakan beberapa indikator variabel laten eksogen yang berasal dari bauran pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion), kemudian dihubungkan dengan variabel laten endogen yaitu kepuasan dan loyalitas. Variabel variabel ini diolah dan dianalisis dengan metode Partial Least Square (PLS) untuk mendapatkan informasi dari variabel bauran mana saja yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen. Model hipotesis analisis pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen Ultramilk terlihat pada gambar 5. Gambar 5. Model hipotesis SEM

24 12 Keterangan pada Gambar 5 tentang model hipotesis pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen susu Ultramilk bisa dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Variabel variabel laten dan indikatornya Variabel Laten Eksogen Indikator Simbol Rasa X1 Variasi Rasa X2 Kandungan Gizi X3 Produk Desain Kemasan X4 Variasi Kemasan X5 Aroma X6 Manfaat X7 Keamanan Kandungan X8 Harga Harga Jual X9 Tempat Ketersediaan Produk di Pasaran X10 Promosi Iklan di Media Elektronik dan Cetak X11 Variabel Laten Endogen Kepuasan Loyalitas Indikator Kualitas Isi dan Kemasan Susu Upaya Produsen untuk Memenuhi Kebutuhan dan Keinginan Konsumen Harga Jual Sebandingkah dengan Kualitas Susu Melakukan Pembelian Kembali Kebijakan Menaikkan Harga Jual Susu Penawaran dari Produk Susu lain dengan Harga yang Lebih Murah dan Promosi yang Lebih Baik Kesediaan Konsumen untuk Merekomendasikan Kepada Orang Lain Apabila Konsumen Mengalami Cacat Produk Apabila Susu Ultramilk Tidak Tersedia Dipasaran Simbol Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Penelitian ini menggunakan hipotesis dengan tujuan mempermudah dalam meraih tujuan analisis. Hipotesis yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori maupun penelitian terdahulu antara lain : 1. Hipotesis (H1): bauran produk memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen 2. Hipotesis (H2): bauran produk memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen 3. Hipotesis (H3): bauran harga memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen 4. Hipotesis (H4): bauran harga memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen 5. Hipotesis (H5): bauran tempat memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen 6. Hipotesis (H6): bauran tempat memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen 7. Hipotesis (H7): bauran promosi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen

25 8. Hipotesis (H8): bauran promosi memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen 9. Hipotesis (H9): kepuasan konsumen memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan PT Ultrajaya memulai produksi susu segar dari pabrik rumahan pada tahun 1958 dikota Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 1971 PT Ultrajaya mengembangkan bisnisnya dan mengubah nama perusahaan menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company yang memproduksi susu cair dalam kemasan dengan merek Ultramilk. Ultramilk adalah pelopor susu cair di Indonesia yang hingga kini masih tetap unggul jika dibandingkan dengan susu cair merek lain. PT Ultrajaya memiliki lahan perkebunan dan pertanian yang berada di daerah dataran tinggi Bandung, dimana daerah tersebut masih menyediakan sumber daya alam alami yang berkualitas sebagai bahan baku produknya. Kesegaran bahan baku tersebut kemudian diproses dengan teknologi Ultra High Temperature (UHT) yang digabungkan dengan teknologi pengemasan aseptik, sehingga mampu menjamin produk produk yang dihasilkan Ultrajaya tetap higienis hingga sampai ketangan konsumennya. PT Ultrajaya tidak hanya memproduksi susu cair merek Ultramilk saja, melainkan juga beberapa varian merek minuman lain seperti krimer kental manis merek Cap Sapi, Teh Kotak untuk minuman teh dalam kemasan, Sari Kacang Ijo, dan Sari Asem Asli. 90% dari total produksi PT Ultrajaya didistribusikan ke seluruh pelosok nusantara, sementara 10% lagi diekspor ke beberapa Negara di Benua Asia, Amerika, Eropa, Australia, dan Timur Tengah. Segmentasi susu Ultramilk menggolongkan konsumennya berdasarkan demografi dan psikografi. Segmen demografi menargetkan pasar konsumen berpendapatan menengah dengan usia konsumen mulai dari balita diatas dua tahun, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Segmen psikografi menargetkan konsumen berdasarkan gaya hidup sehat dan modern. Positioning atau citra produk Ultramilk yang coba ditanamkan dibenak konsumennya adalah kesehatan, yaitu susu segar dari alam yang memberikan nutrisi bagi tubuh untuk mampu menunjang aktifitas sehari hari agar tetap sehat dan enerjik. Karakteristik Konsumen Karakteristik yang diidentifikasi dari responden susu Ultramilk yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan per bulan. Penelitian karakteristik konsumen ini penting dilakukan karena dapat menjadi sumber yang mempengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan terhadap suatu produk. Informasi karakteristik konsumen dapat juga digunakan sebagai bahan pertimbangan produsen untuk mengevaluasi strategi pemasarannya.

26 14 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian mayoritas konsumen Ultramilk adalah wanita. Dari data ini bisa disimpulkan bahwa wanita lebih sadar dan peduli akan pentingnya manfaat mengkonsumsi susu. Gambar 6 memperlihatkan hasil penelitian karakteristik konsumen susu Ultramilk berdasarkan jenis kelamin. 58% 42% Pria Wanita Gambar 6. Konsumen berdasarkan jenis kelamin Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia Karakteristik konsumen susu Ultramilk berdasarkan usia menunjukkan bahwa konsumen usia tahun menjadi yang paling banyak mengkonsumsi susu Ultramilk. Gambar 7 memperlihatkan secara lebih lengkap hasil penelitian karakteristik konsumen berdasarkan usia. 6.50% 5% 3.50% Tahun 8.50% 14.50% Tahun Tahun 9.50% 21% Tahun 31,5% Tahun Tahun Tahun > 50 Tahun Gambar 7. Konsumen berdasarkan usia Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan sarjana memperoleh jumlah yang terbanyak dalam mengkonsumsi susu Ultramilk. Mayoritas konsumen yang berpendidikan sarjana dirasa lebih kritis dan cerdas dalam berfikir dan menyadari pentingnya tubuh mengkonsumsi susu untuk menjaga kesehatan baik bagi dirinya sendiri maupun untuk keluarganya. Gambar 8 menunjukkan hasil lengkap tentang besaran tingkat pendidikan konsumen susu Ultramilk. 3% 3% SMP 39,5% 21,5% 33% SMA Diploma Sarjana Pascasarjana Gambar 8. Konsumen berdasarkan tingkat pendidikan Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan Hasil survei berdasarkan pekerjaan menemukan bahwa mayoritas konsumen Ultramilk bekerja sebagai karyawan dan sebagian besar lainnya adalah pelajar/mahasiswa. Karyawan dan pelajar/mahasiswa biasanya memiliki aktifitas dan rutinitas yang tinggi diluar rumah sehingga membutuhkan asupan gizi susu untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap segar dan fit menjalani segala

27 aktifitasnya. Gambar 9 memperlihatkan hasil survei responden berdasarkan profesi pekerjaan. 15 Pelajar / Mahasiswa 1.50% 2% 33% 13% 31% 19,5% Ibu Rumah Tangga Pengusaha Dosen / Guru Dokter Karyawan Gambar 9. Konsumen berdasarkan profesi pekerjaan Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendapatan per Bulan Tingkat pendapatan dominan yang menjadi konsumen Ultramilk adalah sebesar Rp per bulan. Hasil survei ini sesuai dengan sasaran pasar Utramilk yaitu orang orang dengan pendapatan kelas menengah, karena dengan pendapatan menengah maka konsumen dianggap sudah memiliki daya beli yang baik untuk membeli susu Ultramilk agar dapat memenuhi kebutuhan gizinya. Hasil survei responden berdasarkan tingkat pendapatan rata rata per bulan dapat dilihat pada Gambar 10. 6% Rp. < ,5% Rp ,5% 14% Rp % 33% Rp Rp Rp. > Gambar 10. Konsumen berdasarkan tingkat pendapatan rata rata per bulan Perilaku Konsumen Pertanyaan kuesioner dalam penilitian mengenai perilaku konsumen susu Ultramilk hanya memfokuskan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian yang dimulai dari tahap pengenalan kebutuhan, tahap pencarian informasi, tahap evaluasi alternatif, tahap pembelian, dan tahap pasca pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan hal yang diteliti antara lain pentingnya konsumsi susu Ultramilk bagi konsumen, apa yang dirasakan ketika konsumen tidak mengkonsumsi Ultramilk, dan alasan mengapa konsumen mengkonsumsi Ultramilk. Tahap pencarian informasi meneliti darimana pertama kali konsumen mendapatkan informasi tentang Ultramilk. Tahap evaluasi alternatif meneliti apa yang paling mempengaruhi konsumen dalam pembelian Ultramilk. Tahap pembelian meniliti beberapa hal antara lain cara perencanaan pembelian, tempat dimana biasanya konsumen membeli, Ultramilk rasa apa yang paling disukai, Ultramilk ukuran kemasan berapa yang sering dibeli, dan berapa anggaran yang dikeluarkan dalam membeli Ultramilk per bulan. Pada tahap akhir yaitu pasca

28 16 pembelian hal yang diteliti adalah pada saat kapan konsumen sering mengkonsumsi Ultramilk. Pentingnya Mengkonsumsi Ultramilk Penelitian tentang bagaimana tingkat pentingnya konsumsi Ultramilk diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran konsumen tentang pentingnya mengkonsumsi susu untuk menjaga kesehatan tubuh. Mayoritas 45% konsumen menjawab penting dalam mengkonsumsi susu. Melihat hasil survei ini, bisa dikatakan konsumen yang sadar akan pentingnya mengkonsumsi susu sudah cukup besar. Gambar 11 memperlihatkan hasil survei perilaku konsumen berdasarkan tingkat pentingnya mengkonsumsi Ultramilk. 31,5% 1,5% 22% 45% Sangat Penting Penting Cukup Penting Tidak Penting Gambar 11. Tingkat pentingnya mengkonsumsi Ultramilk Perasaan konsumen Jika Tidak Mengkonsumsi Mayoritas konsumen menjawab biasa saja ketika ditanyakan mengenai apa yang dirasakan ketika tidak mengkonsumsi Ultramilk, hasil ini menunjukkan bahwa ketergantungan konsumen akan mengkonsumsi Ultramilk masih rendah dan bukan menjadi suatu keharusan untuk mengkonsumsi susu secara rutin karena mayoritas konsumen tetap merasa nyaman meskipun tidak mengkonsumsi susu. Data hasil survei mengenai perasaan konsumen jika tidak mengkonsumsi susu Ultramilk ada pada Gambar ,5% 40,5% Merasa Ada yang Kurang Biasa Saja Gambar 12. Perasaan konsumen jika tidak mengkonsumsi Ultramilk Alasan Konsumen Mengkonsumsi Seorang konsumen pasti memiliki alasan ketika membeli suatu produk/jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Konsumen Ultramilk sebagian besar menjawab alasan kesehatan menjadi faktor utama mereka membeli susu. Berdasarkan hasil survei ini dapat disimpulkan bahwa saat ini konsumen mulai sadar akan pentingnya manfaat susu bagi kesehatan yang dapat memberikan nutrisi bagi tubuh untuk menunjang aktifitas keseharian yang padat dan sibuk sehingga konsumen membutuhkan juga produk susu yang praktis dan langsung dapat diminum tanpa harus diseduh lagi. Hasil survei mengenai alasan konsumen mengkonsumsi Ultramilk selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 13.

29 % 12% 41.50% Kesehatan Rasa Susu 23% Kepraktisan Ketersediaan Produk Gambar 13. Alasan konsumen mengkonsumsi Ultramilk Sumber Informasi Tentang Produk Penelitian ini menanyakan kepada konsumen darimana pertama kali responden mengetahui tentang adanya produk susu Ultramilk, yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar % 8% 0.50% 6% 56% Media Elektronik Media Cetak Keluarga Teman Supermarket Gambar 14. Sumber informasi tentang Ultramilk Berdasarkan Gambar 14, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mendapatkan informasi pertama kalinya mengenai Ultramilk berasal dari media elektronik berupa televisi, radio, maupun internet. Media elektronik memang cukup efektif dalam penyebaran informasi produk lewat periklanan kepada konsumen karena memiliki jangkauan yang luas. Keluarga menjadi sumber informasi penyebaran terbesar kedua, hal ini biasanya terjadi karena orang tua membelikan anaknya Ultramilk sehingga anak menjadi tahu tentang Ultramilk dan berlanjut secara turun temurun. Sumber yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Gambar 15 akan memperlihatkan sumber referensi mana yang paling mempengaruhi konsumen pada pembelian susu Ultramilk. 31,5% 7% 2% 14,5% 45% Iklan di Media Inisiatif Keluarga Teman Pedagang Gambar 15. Sumber referensi yang mempengaruhi konsumen melakukan pembelian Ultramilk

30 18 Hasil survei pada Gambar 15 menunjukkan bahwa inisiatif diri sendiri untuk mencoba susu Ultramilk menjadi yang paling dominan dalam pembelian susu Ultramilk, diikuti oleh adanya pengaruh keluarga. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumen ingin mencoba langsung dan membandingkan apakah susu tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Perencanaan Konsumen dalam Keputusan Pembelian Perencanaan dalam keputusan pembelian ini meliputi terencana maupun tidak terencana. Terencana yaitu aktifitas pembelian konsumen Ultramilk yang sudah dijadwalkan dan dianggarkan sebelumnya baik itu kuantitas susu yang dibeli dan waktu pembeliannya apakah per minggu atau per bulan. Tidak terencana yaitu aktifitas konsumen yang tidak terjadwal sebelumnya baik itu waktu maupun jumlah Ultramilk yang dibeli. Hasil survei pada Gambar 16 memperlihatkan bahwa konsumen Ultramilk lebih banyak yang melakukan pembelian terencana, berbeda tipis dengan konsumen yang melakukan pembelian secara tidak terencana. 49% 51% Terencana Gambar 16. Rencana dalam keputusan pembelian konsumen Ultramilk Lokasi Pembelian Ultramilk Hasil survei dimana konsumen sering membeli Ultramilk terdapat pada Gambar % 13,5% 43,5% Supermarket Minimarket Warung / Toko Kelontong Gambar 17. Lokasi konsumen sering membeli Ultramilk Konsumen yang membeli Ultramilk di supermarket dan minimarket menjadi yang paling dominan. Konsumen lebih memilih membeli Ultramilk di supermarket dan minimarket karena alasan ketersediaan produk, kelengkapan produk, dan kenyamanan jika dibandingkan di warung atau toko kelontong. Varian Rasa yang Paling Sering Dibeli Konsumen Rasa susu yang paling sering dibeli dan menjadi favorit konsumen adalah cokelat, sementara rasa susu yang kurang diminati oleh konsumen ialah mocca. Hasil survei mengenai varian rasa yang menjadi favorit konsumen selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 18.

31 19 Plain Full Cream 2,5% 7% 13% 17,5% 17% 43% Cokelat Strawberry Mocca Full Cream Low Fat High Calcium Cokelat Low Fat High Calcium Gambar 18. Varian rasa Ultramilk yang paling sering dibeli konsumen Ukuran Kemasan yang Paling Sering Dibeli Konsumen Mayoritas konsumen lebih sering membeli susu dengan ukuran kemasan satu liter dan kemasan 250ml. Konsumen memilih ukuran susu 1 liter karena dianggap lebih ekonomis jika dikonsumsi bersama semua anggota keluarga dirumah, sementara ukuran susu 250ml dipilih karena kepraktisan dan kemudahannya untuk dibawa oleh konsumen dengan aktifitas yang banyak diluar rumah. Gambar 19 memperlihatkan hasil survei secara lebih lengkap. 12% 3.50% 1 Liter 41% 43.50% 250 ml 200 ml 125 ml Gambar 19 Ukuran kemasan Ultramilk yang paling sering dibeli Konsumen Pengeluaran Konsumen Membeli Ultramilk per Bulan Penelitian ini menilai seberapa besar uang yang dianggarkan atau dikeluarkan konsumen per bulan untuk membeli susu Ultramilk. Hasil penelitian pada Gambar 20 memperlihatkan bahwa mayoritas konsumen membelanjakan uangnya kurang dari Rp per bulan untuk membeli susu Ultramilk. 8% 39% 2,5% 2% 48,5% Rp. < Rp Rp Rp Rp. > Gambar 20. Pengeluaran konsumen untuk membeli Ultramilk per bulan Waktu Konsumen Sering Mengkonsumsi Susu Gambar 21 memperlihatkan bahwa mayoritas konsumen lebih sering mengkonsumsi susu Ultramilk pada saat pagi dan malam hari, sementara konsumen lainnya mengkonsumsi Ultramilk hanya pada pagi hari saja yaitu sebelum memulai aktifitas kesehariannya.

32 20 25,5% 8% 5% 11,5% 24% 19,5% Gambar 21. Waktu konsumen mengkonsumsi Ultramilk Untuk membuktikan adanya hubungan antara karakteristik dengan perilaku konsumen, maka akan diuji dengan analisis chi square. Berdasarkan pengujian, hanya karakteristik gender dan pendapatan yang signifikan terhadap beberapa perilaku konsumen. Perilaku konsumen yang berkorelasi dengan gender adalah kepentingan mengkonsumsi susu, alasan mengkonsumsi, rasa susu yang sering dibeli, dan pengeluaran membeli susu per bulan. Adapun perilaku yang berkorelasi dengan pendapatan adalah kepentingan mengkonsumsi susu, alasan mengkonsumsi, dan pengeluaran membeli susu per bulan. Hasil pengujian chi square selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1 5, sementara hasil crosstab terdapat pada Tabel 6 dan 7. Tabel 6. Hasil crosstab karakteristik berdasarkan gender terhadap perilaku 6,5% Pagi Siang Sore Malam Pagi - Sore Pagi - Malam Lainnya konsumen Kepentingan Mengkonsumsi Gender Susu Ultramilk Pria Wanita Total Tidak Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Total Alasan Mengkonsumsi Gender Ultramilk Pria Wanita Total Kesehatan Rasa Susu Kepraktisan Ketersediaan Total Rasa Susu Gender Yang Sering Dibeli Pria Wanita Total Plain Full Cream Cokelat Strawberry Mocca Full Cream Low Fat High Calcium Cokelat Low Fat High Calcium Total Pengeluaran Membeli Gender Ultramilk per Bulan Pria Wanita Total < Rp Rp Rp Rp > Rp Total

33 Berdasarkan hasil crosstab pada Tabel 6, wanita cenderung menganggap konsumsi susu lebih penting dibandingkan pria. Mayoritas wanita menganggap konsumsi susu penting dan sangat penting, sementara mayoritas pria menganggap cukup dan tidak penting. Berdasarkan alasan mengkonsumsi, mayoritas wanita mengkonsumsi susu dengan berbagai alasan yaitu kesehatan, kepraktisan, dan ketersediaan, sementara pria lebih mengutamakan rasa susu. Berdasarkan rasa, wanita cenderung lebih menyukai susu rasa strawberry, plain, cokelat low fat high calcium, dan plain low fat high calcium, sementara pria lebih menyukai susu rasa cokelat dan mocca. Dalam hal pengeluaran, wanita cenderung lebih besar dalam mengeluarkan uangnya setiap bulan untuk membeli Ultramilk dibandingkan pria. Mayoritas wanita mengeluarkan lebih dari Rp per bulan, sedangkan pria hanya kurang dari Rp per bulan. Hal ini dimungkinkan karena selain wanita menganggap konsumsi susu lebih penting, wanita juga cenderung lebih sering melakukan aktifitas berbelanja secara rutin dibandingkan pria. Tabel 7. Hasil crosstab karakteristik berdasarkan pendapatan terhadap perilaku konsumen Kepentingan Mengkonsumsi Susu Ultramilk Pendapatan per Bulan (Rp) < 500rb 500 1jt 1 2jt 2 5jt 5 10jt > 10jt Tidak Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Total Alasan Mengkonsumsi Ultramilk Pendapatan per Bulan (Rp) < 500rb 500 1jt 1 2jt 2 5jt 5 10jt > 10jt Kesehatan Rasa Susu Kepraktisan Ketersediaan Total Pengeluaran Membeli Ultramilk per Bulan (Rp) Pendapatan per Bulan (Rp) < 500rb 500 1jt 1 2jt 2 5jt 5 10jt > 10jt < 50rb rb rb rb > 300rb Total Total Total Total Berdasarkan crosstab Tabel 7, konsumen berpenghasilan menengah keatas cenderung menganggap konsumsi susu lebih penting, dibandingkan konsumen berpendapatan menengah kebawah. Mayoritas konsumen berpendapatan lebih dari Rp 10 juta menganggap sangat penting, konsumen berpendapatan Rp 2 10 juta menganggap penting. Konsumen berpendapatan Rp 500 ribu 2 juta menganggap

34 22 cukup penting, sementara pendapatan kurang dari Rp 500 ribu cenderung menganggap cukup dan tidak penting. Berdasarkan alasan mengkonsumsi, konsumen berpendapatan lebih dari Rp 10 juta cenderung mengkonsumsi susu karena alasan kesehatan. Konsumen berpendapatan Rp 2 5 juta mengkonsumsi dengan berbagai alasan seperti kesehatan, kepraktisan, dan ketersediaan, sementara yang berpendapatan kurang dari 2 juta cenderung lebih mengutamakan rasa susu. Konsumen berpendapatan menengah keatas cenderung mengeluarkan uangnya lebih besar untuk membeli Ultramilk setiap bulannya, dibandingkan konsumen berpendapatan menengah kebawah. Konsumen berpendapatan lebih dari Rp 10 juta mengeluarkan uangnya lebih dari Rp 200 ribu per bulan, konsumen berpendapatan Rp 5 10 juta mengeluarkan Rp ribu, konsumen berpendapatan Rp 2 5 juta mengeluarkan Rp ribu. sementara yang berpendapatan kurang dari Rp 500 ribu 2 juta hanya mengeluarkan uang kurang dari Rp 50 ribu per bulan. Hal ini dimungkinkan karena semakin tinggi pendapatan, maka daya beli juga akan semakin besar. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Bauran Pemasaran Persepsi Konsumen Terhadap Rasa Gambar 22 memperlihatkan hasil dari jawaban konsumen mengenai rasa Ultramilk. 60% 40% 20% 0% Gambar 22. Persepsi konsumen terhadap rasa Sangat Enak (40,5%) Enak (47%) Cukup Enak (12,5%) Mayoritas penilaian konsumen terhadap rasa susu Ultramilk adalah enak dan sangat enak, sehingga dapat dikatakan bahwa rasa susu Ultramilk sudah sesuai dengan selera konsumen. Persepsi Konsumen Terhadap Variasi Rasa Gambar 23 menunjukkan hasil penilaian konsumen terhadap variasi rasa Ultramilk. 40% 30% 20% 10% 0% Gambar 23. Persepsi konsumen terhadap variasi rasa Sangat Bervariasi (11%) Bervariasi (39%) Cukup Bervariasi (36,5%) Sedikit Variasi (13%) Sangat Tidak Bervariasi (0,5%)

35 Mayoritas konsumen menilai rasa Ultramilk sudah bervariasi, namun sebagian besar konsumen ingin variasi rasa Ultramilk perlu untuk ditambah. Hasil ini menunjukkan bahwa produsen Ultramilk belum memenuhi keinginan dan selera konsumen secara optimal terhadap variasi rasa susu. Persepsi Konsumen Terhadap Kandungan Gizi Gambar 24 menunjukkan hasil pendapat konsumen tentang kandungan gizi Ultramilk. Mayoritas konsumen menjawab kandungan gizi Ultramilk sudah memenuhi kebutuhan, sehingga dapat dikatakan bahwa kandungan gizi yang ada pada Ultramilk sudah lengkap dan dapat mencukupi kebutuhan konsumennya % 40% 20% 0% Sangat Memenuhi Kebutuhan (35%) Memenuhi Kebutuhan (43%) Cukup Memenuhi Kebutuhan (22%) Gambar 24. Persepsi konsumen terhadap kandungan gizi Persepsi Konsumen Terhadap Desain kemasan Hasil penilaian konsumen terhadap desain kemasan Ultramilk terdapat pada Gambar 25. Mayoritas konsumen menilai desain kemasan susu Ultramilk ialah menarik, sehingga dapat disimpulkan bahwa desain kemasan produk saat ini sudah cukup baik. 60% 40% 20% 0% Sangat Menarik (10%) Menarik (55%) Cukup Menarik (32,5%) Tidak Menarik (3%) Gambar 25. Persepsi konsumen terhadap desain kemasan Persepsi Konsumen Terhadap Variasi Ukuran Kemasan Gambar 26 memperlihatkan hasil penilaian konsumen terhadap variasi ukuran kemasan Ultramilk. 40% Sangat Bervariasi (11%) 30% 20% 10% 0% Bervariasi (35,5%) Cukup Bervariasi (38,5%) Sedikit Variasi (15%) Gambar 26. Persepsi konsumen terhadap variasi ukuran kemasan

36 24 Mayoritas konsumen menilai ukuran kemasan Ultramilk cukup bervariasi. Konsumen menganggap ukuran kemasan Ultramilk dianggap masih kurang bervariasi dibandingkan produsen susu lain, sehingga perlu adanya penambahan variasi ukuran kemasan. Persepsi Konsumen Terhadap Aroma Susu Hasil penilaian konsumen terhadap aroma Ultramilk dapat dilihat pada Gambar 27. Aroma susu Ultramilk dapat dikatakan sudah sesuai dengan selera konsumen, karena semua responden menyukai aroma susu Ultramilk. 60% Sangat Sedap (19,5%) 40% 20% 0% Sedap (52,5%) Cukup Sedap (28%) Gambar 27. Persepsi konsumen terhadap aroma Persepsi Konsumen Terhadap Manfaat yang Dirasakan Penilaian konsumen mengenai manfaat yang dirasakan setelah mengkonsumsi Ultramilk terdapat pada Gambar 28. Mayoritas konsumen menilai konsumsi Ultramilk bermanfaat bagi tubuh. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumen membeli Ultramilk disebabkan oleh adanya manfaat yang benar - benar dirasakan bagi tubuhnya. 60% Sangat Bermanfaat (28%) 40% 20% 0% Bermanfaat (45%) Cukup Bermanfaat (27%) Gambar 28. Persepsi konsumen terhadap manfaat susu Persepsi Keamanan yang Dirasakan Konsumen Terhadap Kandungan Susu Gambar 29 memperlihatkan penilaian konsumen terhadap keamanan kandungan susu. 60% Sangat Aman (29%) 40% 20% Aman (50%) Cukup Aman (21%) 0% Gambar 29. Persepsi konsumen terhadap keamanan kandungan susu

37 Sebagian besar konsumen berpendapat bahwa kandungan Ultramilk aman untuk dikonsumsi, karena Ultramilk tidak menggunakan bahan pengawet dalam proses produksinya. Sementara konsumen lainnya menjawab kandungan susu Ultramilk cukup aman dikonsumsi, karena setelah kemasan susu dibuka, maka susu harus segera dimasukkan ke dalam lemari pendingin untuk menghindari susu terkontaminasi bakteri dan menjadi basi. Persepsi Konsumen Terhadap Harga Jual Mayoritas menganggap harga jual Ultramilk sudah terjangkau. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumen Ultramilk tidak keberatan dengan harga jual yang ditetapkan produsen karena masih sesuai dengan daya beli mereka. Hasil lebih lengkap dapat dilihat pada Gambar % Sangat Terjangkau (28%) 40% 20% 0% Terjangkau (49%) Gambar 30. Persepsi konsumen terhadap harga jual Cukup Terjangkau (23%) Persepsi Konsumen Terhadap Kemudahan Konsumen Mendapatkan Produk Dipasaran Gambar 31 menunjukkan hasil lengkap penilaian konsumen mengenai kemudahan mendapatkan produk dipasaran. Mayoritas konsumen menilai sangat mudah untuk mendapatkan produk Ultramilk dipasaran, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi jangkauan penjualan Ultramilk sangat luas dan mampu mencapai konsumennya di berbagai daerah. 60% Sangat Mudah (54%) 40% 20% 0% Mudah (30,5%) Cukup Mudah (13,5%) Tidak Mudah (2%) Gambar 31. Persepsi konsumen terhadap jangkauan distribusi Persepsi Konsumen Terhadap Iklan di Media Cetak dan Elektronik Gambar 32 menunjukkan jawaban dari konsumen terhadap iklan Ultramilk. Konsumen menilai iklan susu ultramilk sudah menarik, namun sebagian besar responden lainnya menjawab cukup menarik. Produsen Ultramilk sebaiknya mengupayakan seoptimal mungkin untuk membuat sebuah iklan yang lebih menarik lagi.

38 26 40% 30% 20% 10% 0% Gambar 32. Persepsi konsumen terhadap iklan Sangat Menarik (18%) Menarik (38,5%) Cukup Menarik (31,5%) Tidak Menarik (11%) Sangat Tidak Menarik (1%) Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Kepuasan Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Mayoritas konsumen mengaku puas terhadap kualitas dari susu Ultramilk. Hasil yang lebih lengkap mengenai penilaian konsumen terhadap kualitas susu Ultramik terdapat pada Gambar % Sangat Puas (30,5%) 40% 30% 20% 10% 0% Puas (47%) Cukup Puas (22%) Tidak Puas (0,5%) Gambar 33. Persepsi konsumen terhadap kualitas Persepsi Konsumen Terhadap Upaya yang Sudah Dilakukan Produsen untuk Memenuhi Kebutuhan dan Selera Konsumen Konsumen menilai upaya produsen Ultramilk untuk dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen sudah memuaskan, namun sebagian besar konsumen lainnya menganggap upaya produsen cukup memuaskan. Masih banyaknya konsumen yang menilai cukup memuaskan, menandakan jika keinginan konsumen belum dapat terpenuhi secara optimal. Gambar 34 memperlihatkan secara lebih lengkap mengenai tanggapan konsumen terhadap upaya produsen Ultramilk. 50% Sangat Puas (9,5%) 40% Puas (44%) 30% Cukup Puas (40%) 20% 10% Tidak Puas (6,5%) 0% Gambar 34. Persepsi konsumen terhadap upaya produsen

39 Persepsi Konsumen Membandingkan Harga jual dengan Kualitas dan Manfaat Susu yang Dirasakan Gambar 35 memperlihatkan jawaban konsumen mengenai perbandingan antara harga jual dan kualitas Ultramilk. Hasil penilaian memperlihatkan mayoritas konsumen menganggap harga jual sudah sebanding dengan kualitas produknya, sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas konsumen merasa puas dalam mengeluarkan uangnya untuk membeli Ultramilk, karena sesuai dengan kualitas dan manfaat produk yang dirasakan % Sangat Sebanding (32%) 40% 20% 0% Sebanding (53%) Cukup Sebanding (15%) Gambar 35. Persepsi konsumen terhadap harga jual dengan kualitas susu Setelah mengetahui tentang persepsi konsumen terhadap atribut kepuasan, maka selanjutnya akan kembali diuji keterkaitan hubungan antara karakteristik konsumen terhadap atribut kepuasan menggunakan chi square. Berdasarkan pengujian, hanya karakteristik gender dan pendapatan saja yang signifikan terhadap beberapa atribut kepuasan. Atribut kepuasan yang berkorelasi dengan gender adalah persepsi mengenai kualitas produk dan persepsi mengenai perbandingan harga jual dengan kualitas produk. Adapun atribut kepuasan yang berkorelasi dengan pendapatan adalah persepsi mengenai perbandingan harga jual dengan kualitas produk. Hasil pengujian chi square selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1 5, sementara hasil crosstab tersedia pada Tabel 8 dan 9. Tabel 8. Hasil crosstab karakteristik berdasarkan gender terhadap atribut kepuasan Persepsi Mengenai Gender Kualitas Produk Pria Wanita Total Tidak Memuaskan Cukup Memuaskan Memuaskan Sangat Memuaskan Total Persepsi Mengenai perbandingan Gender Harga Jual Dengan Kualitas Produk Pria Wanita Total Cukup Sebanding Sebanding Sangat Sebanding Total Tabel 8 menunjukkan bahwa ada kecenderungan wanita lebih puas dengan kualitas Ultramilk dibandingkan dengan pria. Wanita cenderung lebih menganggap kualitas produk Ultramilk memuaskan dan sangat memuaskan, sementara pria cenderung menganggap cukup dan tidak memuaskan.

40 28 Wanita juga memiliki kecenderungan menilai harga jual Ultramilk sudah sangat sebanding dengan kualitas produknya, dibandingkan dengan pria. Mayoritas wanita cenderung menganggap harga jual dengan kualitas produknya sebanding dan sangat sebanding, sementara pria cenderung menganggap cukup sebanding. Tabel 9. Hasil crosstab karakteristik berdasarkan pendapatan terhadap atribut kepuasan Persepsi Harga Jual dengan Kualitas Produk Pendapatan per Bulan (Rp) Total < 500rb 500 1jt 1 2jt 2 5jt 5 10jt > 10jt Cukup Sebanding Sebanding Sangat Sebanding Total Tabel 9 memperlihatkan bahwa mayoritas konsumen dengan pendapatan menengah keatas cenderung menilai harga jual Ultramilk sangat sebanding dengan kualitas produknya, dibandingkan konsumen menengah kebawah. Konsumen dengan pendapatan Rp 5 - > 10 juta cenderung menganggap sangat sebanding. Konsumen berpendapatan Rp 500 ribu 5 juta cenderung menilai sebanding. Konsumen berpendapatan Rp < 500 ribu menganggap cukup sebanding. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Loyalitas Persepsi Konsumen Terhadap Keinginan Melakukan Pembelian Kembali Mayoritas konsumen ingin kembali melakukan pembelian Ultramilk. Melihat hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa konsumen yang sudah pernah mengkonsumsi Ultramilk, akan berkeinginan untuk melakukan pembelian ulang. Hasil lebih lengkapnya ditunjukkan pada Gambar % Sangat Ingin (35,5%) 40% 20% 0% Ingin (59%) Ragu - Ragu (5%) Tidak Ingin (0,5%) Gambar 36. Persepsi konsumen terhadap keinginan melakukan pembelian kembali Persepsi Konsumen jika Produsen Ultramilk Menaikkan Harga Produknya Gambar 37 memperlihatkan tanggapan konsumen tentang kebijakan produsen Ultramilk dalam menaikkan harga. Mayoritas konsumen mengaku tidak keberatan jika produsen Ultramilk menaikkan harga jualnya, asalkan kualitas produk tetap dipertahankan ataupun ditingkatkan. Konsumen lainnya merasa keberatan apabila harga jual Ultramilk dinaikkan karena konsumen menganggap kenaikan harga akan mengurangi daya beli mereka.

41 29 40% Sangat Tidak Keberatan (14,5%) 30% 20% 10% Tidak Keberatan (38%) Ragu - Ragu (15%) Keberatan (18,5%) 0% Sangat Keberatan (14%) Gambar 37. Persepsi konsumen terhadap kebijakan menaikkan harga jual Persepsi Konsumen jika Mendapat Penawaran Dari Produk Merek Susu Lain dengan Harga yang Lebih Murah atau Promosi yang Lebih Baik Mayoritas konsumen merasa ragu ragu jika mendapat tawaran promosi dari produk susu lain, sehingga memungkinkan adanya peluang konsumen akan berpindah pada produk lain. Hasil lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar % 30% 20% 10% Sangat Tidak Tertarik (5,5%) Tidak Tertarik (27,5%) Ragu - Ragu (32%) Tertarik (21%) 0% Sangat Tertarik (14%) Gambar 38. Persepsi konsumen terhadap penawaran harga dan promosi dari produk susu merek lain Persepsi Konsumen Untuk Merekomendasikan Susu Ultramilk Pada Orang Lain Tanggapan konsumen terhadap kesediaan merekomendasikan susu kepada orang lain terdapat pada Gambar 39. Mayoritas konsumen setuju untuk merekomendasikan susu Ultramilk kepada orang lain, karena mereka sudah merasa puas dan yakin dengan segala kelebihan Ultramilk, sehingga berani merekomendasikan kepada orang lain. 50% 40% Ya, Sangat Setuju (30,5%) Ya, Setuju (46%) 30% 20% 10% 0% Ragu - Ragu (21%) Tidak Setuju (2%) Sangat Tidak Setuju (0,5%) Gambar 39. Persepsi konsumen terhadap kesediaan merekomendasikan Ultramilk kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara akan mengubah pola pikir masyarakat. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, masyarakat menentukan sendiri barang dan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Konsumsi susu cair di Indonesia berpotensi terus tumbuh ditopang urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan (duniaindustri.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A14104120 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS KEPUASAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat di antara para produsen. Hal ini menyebabkan para produsen semakin

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk mempertahankan daya saing. Dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY PRODUK SUSU CAIR FRISIAN FLAG DI GIANT MARGOREJO SURABAYA

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY PRODUK SUSU CAIR FRISIAN FLAG DI GIANT MARGOREJO SURABAYA PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY PRODUK SUSU CAIR FRISIAN FLAG DI GIANT MARGOREJO SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : Valencia Dwiamanta 0612010121/FE/EM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat persaingan antar usaha bisnis yang begitu ketat. Semakin banyaknya pesaing yang bermunculan maka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz IV. PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz Company Limited, sebuah perusahaan multinasional berbasis di Amerika Serikat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan (Holland Bakery) Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 32 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam era teknologi seperti sekarang persaingan antar produsen penyedia jasa layanan internet seperti mobile broadband sangatlah ketat. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi yang telah lama di kembangkan di Indonesia. Teh pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa

Lebih terperinci

Terima Kasih. 1. Jenis Kelamin 1 Pria 2 wanita. 4. Usia Tahun Tahun Tahun.

Terima Kasih. 1. Jenis Kelamin 1 Pria 2 wanita. 4. Usia Tahun Tahun Tahun. LAMPIRAN KUESIONER Selamat pagi/siang/sore/malam Saya mohon bantuan dari Bapak/Ibu/Kakak/Adik untuk mengisi beberapa pertanyaan yang ada dibawah ini. Isi dari pertanyaan kami adalah ingin mengetahui perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

Irawati Iriani 1, dan Agus Hermani 2 Keywords: Customer Loyalty, Product Quality, Product Attributes

Irawati Iriani 1, dan Agus Hermani 2   Keywords: Customer Loyalty, Product Quality, Product Attributes PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SUSU CAIR UHT FRISIAN FLAG (Studi Kasus Pada Pembeli UHT Frisian Flag Usia 0-35 Tahun di Semarang) Irawati Iriani, dan Agus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Heru Hermawan email : Heruhermawan1990@gmail.com ABSTRAK Heru Hermawan. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Lampiran I Kuesioner Penelitian ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN AIR MINERAL AQUA PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA No. Responden :.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 45 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Secara administratif PT Ultrajaya Milk Industry berlokasi di Jalan Raya Cimareme 131, Kecamatan Padalarang, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri maupun jasa mampu bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN 1 Latar belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 5 Ruang Lingkup Penelitian 6 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Bimoli merupakan pioner dan market leader untuk minyak goreng kemasan bermerek hingga tahun 2012 ini. Para pesaing-pesaingnya terus berusaha

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Metode penelitian merupakan suatu proses berpikir yang terdiri dari tahap-tahap

BAB III METODOLOGI. Metode penelitian merupakan suatu proses berpikir yang terdiri dari tahap-tahap 3 BAB III METODOLOGI Metode penelitian merupakan suatu proses berpikir yang terdiri dari tahap-tahap penelitian yang harus diterapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas. Proses ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H34052032 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Speciality Reguler. Children

BAB I PENDAHULUAN. Speciality Reguler. Children BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat pertumbuhan konsumsi susu di Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan konsumsi susu di Indonesia dipicu oleh kenaikan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 didunia, menjadikan negara yang potensial untuk pemasaran berbagai barang maupun jasa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

L 1. Lampiran 1 (Kuesioner) Kepada. Yth. Pengunjung Hero Supermarket Pondok Indah Mal. Di tempat. Dengan Hormat,

L 1. Lampiran 1 (Kuesioner) Kepada. Yth. Pengunjung Hero Supermarket Pondok Indah Mal. Di tempat. Dengan Hormat, L 1 Lampiran 1 (Kuesioner) Kepada Yth. Pengunjung Hero Supermarket Pondok Indah Mal Di tempat Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa fakultas ekonomi jurusan Manajemen Binus University yang sedang meny usun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan suatu hal yang biasa terjadi di dalam dunia bisnis. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih baik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SUSU CAIR INDOMILK

1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SUSU CAIR INDOMILK Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SUSU CAIR INDOMILK (Studi Kasus pada Mahasiswa/i Aktif Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN I KUESIONER. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN I KUESIONER KUESIONER PENELITIAN Bapak/Ibu/Sdr/i yang terhormat, saya adalah salah seorang mahasiswi Universita Sumatera Utara (USU), bermohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuisioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan komoditas pangan lebih bermanfaat untuk pemenuh kebutuhan gizi dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan komoditas pangan lebih bermanfaat untuk pemenuh kebutuhan gizi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang Agroindustri di Indonesia merupakan salah satu penggerak ekonomi Negara dalam peningkatan kesejahteraan bangsa. Adanya Agroindustri yang maju menjadikan komoditas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat membuat perusahaan perlu meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran menjadi suatu fungsi bisnis yang sangat penting, yang berurusan dengan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat dibutuhkan informasi yang cepat dan metode analisis yang akurat. Terlebih lagi pada kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU CIMORY (Kasus di Giant Hypermarket Botani Square Bogor) Oleh : RIKA ARIANIKA DEWI A14105596 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian Indonesia saat ini semakin kompleks, seiring dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa disebut dengan

Lebih terperinci

Petunjuk : Isilah atau berilah tanda (X) pada salah satu jawaban Anda.

Petunjuk : Isilah atau berilah tanda (X) pada salah satu jawaban Anda. Lampiran 1 No Responden : Hari/Tanggal : KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KEPUASAAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN BEBEK KALEYO DI JAKARTA TIMUR Lembaran kuesioner ini digunakan untuk pengumpulan data konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dapat dilihat hasil perhitungan pada Brand Awareness ( Kesadaran Merek ) yang dimiliki oleh pasar swalayan dengan merek Toserba Yogya memiliki persentase terbesar

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MENIMBULKAN MINAT BELI. DI McDONALD S RUNGKUT SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MENIMBULKAN MINAT BELI. DI McDONALD S RUNGKUT SURABAYA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG MENIMBULKAN MINAT BELI DI McDONALD S RUNGKUT SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Diajukan Oleh :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis menghadapi era baru dan persaingan bisnis sekarang banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu sapi merupakan bahan pangan yang dapat dikatakan memiliki kandungan gizi yang hampir sempurna kelengkapan gizinya. Selain air, susu sapi yang mengandung protein,

Lebih terperinci

A. Data Responden untuk Operator Selular ESIA

A. Data Responden untuk Operator Selular ESIA 73 Kuesioner Dengan ini, peneliti mohon kesediaan waktu dari responden untuk mengisi kuesioner ini guna membantu peneliti mengolah data dalam penelitian ini. Nomor Responden : A. Data Responden untuk Operator

Lebih terperinci

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia ABSTRAK Persaingan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal membuat retail berusaha untuk memberikan layanan belanja yang memuaskan. Pelanggan berharap retail mampu memberikan pengalaman yang positif bagi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR Oleh ARI AGUNG NUGROHO H24066002 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Loyalitas konsumen adalah isu yang sangat penting dan menarik bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang pemasaran produk ataupun jasa. Loyalitas konsumen merupakan hal yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KESETIAAN MEREK KOPI BUBUK INSTANT CAPPUCINO SUPER DI TAMAN

KATA PENGANTAR PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KESETIAAN MEREK KOPI BUBUK INSTANT CAPPUCINO SUPER DI TAMAN KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kepada allah SWT, atas rahmat dan hidayah- Nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK Maria, 2008, Pengaruh Brand Image Produk Minuman Susu UHT Ultra Terhadap Volume Penjualan. Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. Studi ini dilatar belakangi oleh meningkatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mengahasilkan laba, mengalami perkembangan dan menjaga

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mengahasilkan laba, mengalami perkembangan dan menjaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan pokok yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah untuk dapat mengahasilkan laba, mengalami perkembangan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan makanan sebagai kebutuhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir 90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat Indonesia yang meminum kopi. Seiring dengan berjalannya waktu, peminum kopi di Indonesia semakin

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESINONER PENELITIAN

LAMPIRAN KUESINONER PENELITIAN 169 LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan (Kuesioner) Terimakasih atas partisipasi anda sudah menjadi salah satu peserta penelitian dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Saya yang bernama Wisnu

Lebih terperinci