IBMT Shared Values & Culture

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IBMT Shared Values & Culture"

Transkripsi

1 IBMT Shared Values & Culture

2 IBMT Core Values (Sense of Synergy) We Develop (Sense of Responsibility) We Respect Leadpreneurship We Educate mission We Empower vision (Sense of Quality) (Sense of Significance)

3 Mission vision SPIRIT LEADPRENEUR SHIP

4 Keterangan 3 Lingkaran Digambarkan dengan 3 lingkaran, lingkaran terdalam menunjukkan roh yang dimiliki Institusi Lingkaran tengah, mewakili misi institusi, mengapa IBMT ada, dan merupakan jati-diri IBMT Lingkaran terbesar menunjukkan keluasan visi IBMT yg merupakan perjalanan panjang IBMT

5 Makna tiap lingkaran (terdalam) Didlm ajaran agama, manusia ada dibumi memiliki peran dan tugas sebagai pemimpin, khalifah, pemenang, dan meraih kesempurnaan Benang merah dari ajaran-ajaran ini adalah setiap manusia dicipta bersamaan dengan segala bakat terpendam utk mencapai keagungan Oleh karena itu, lingkaran terdalam ini menjadi satu panggilan bagi IBMT utk turut serta dalam membangun generasi-generasi dalam negri ini utk menjadi Khalifah, pemimpin2 yg memberikan sumbangsih dalam zamannya Makna lingkaran terdalam yg melambangkan ruh institusi merupakan panggilan dari IBMT, setiap insan IBMT Family memiliki spirit of Education (Semangat Pendidikan) serta Spirit of Leadership (Jiwa Kepemimpinan) dalam rangka mengembangkan komunitas pemimpin dan satu bentuk kontribusi pada bangsa dan negaranya

6 IBMT Inner Circle Concept Leadership Entrepreneurship Management

7 IBMT Inner Circle Concept Leadership Entrepreneurship Leadpreneurship Management

8 Leadpreneurship People who are able to transform low value resources into high value resources with adequate risk through effective leadership

9 Why Leadpreneurship? IBMT selama 21 thn keberadaannya membidik segmentasi pasar menengah keatas Segmentasi menengah keatas ini banyak diantaranya adalah anak-anak para pengusaha, pebisnis Dari observasi yg ada, dan melihat background keluarga, mereka telah memiliki jiwa entrepreneurship yg kuat yg didapatkan dari keluarganya Namun, kelemahan mereka ada pada mental nyaman, yaitu berada dalam Comfort Zone dalam kenyamanan kehidupannya, shg beberapa diantaranya akan menyebabkan kurangnya Jiwa kepemimpinan Anak2 yg notabene anak orang kaya ini diharapkan setelah menyelesaikan kuliah akan menlanjutkan usaha orang tuanya

10 Why Leadpreneurship? (2) Dari diskusi dengan para orang tua Surabaya, banyak yg mengeluhkan lemahnya mental bekerja keras & semangat perjuangan Dari observasi pula, banyak para generasi muda yg telah memiliki jiwa entrepreneurship ini memiliki usaha, namun ada beberapa diantaranya yg tidak sustain Demi sustainability sebuah bisnis, manusia tidak bisa hanya mengandalkan jiwa entrepreneurship saja, melainkan juga membutuhkan jiwa leadership yg tidak dapat dilepaskan dari kemampuan managerial Gabungan antara Leadership, Entrepreneurship & Management ini memungkinkan generasi muda utk dapat mengelola & mengembangkan usahanya secara sustain, terutama ketika memiliki sumber daya yg terbatas

11 Makna Tiap Lingkaran (tengah) Semangat dan ruh kependidikan dan kepemimpinan yg ada dihati terdalam kita ini menjadi jati-diri insan IBMT Jati-diri itu menjadikan IBMT memiliki misi dalam mengemban tugasnya dan menggenapi panggilannya sebagai Perguruan Tinggi Indonesia Lingkaran ditengah ini merupakan misi yg menjadi panggilan insan IBMT

12 Misi IBMT Adapun misi perguruan tinggi ini mencakup 4 hal, yaitu apa yg kita junjung tinggi & pegang teguh (Respect), panggilan utk memperlengkapi (Equip), dan mengembangkan (Develop) jiwa kebersamaan, serta inti dari eksistensi pendidikan IBMT, yaitu mendidik (Educate) utk men-transformasi generasi Pada dasarnya misi IBMT dapat di singkat menjadi We R.E.E.D, yaitu: R Respect Menjunjung tinggi Integritas E Empower Memperlengkapi mahasiswa E Educate Mendidik D Develop Mengembangkan

13 Mission We Respect Appreciate Integrity Menjunjung tinggi Integritas We Educate Provide Meaningful, Experiential & Life-style Learning Menyediakan pembelajaran yang bermakna; memperkaya pengalaman & membentuk gaya hidup pembelajar We Empower Train Capable Learning Leaders Melatih pemimpin pembelajar yang memiliki kapabilitas tinggi We Develop Contribute to the Welfare of Local & Global Community Ethically Berkontribusi terhadap kesejahteraan komunitas lokal & global secara etis

14 Makna Tiap Lingkaran (terluar) Lingkaran terluar sekaligus lingkaran terluas dari kedua lingkaran sebelumnya Melambangkan sebuah perjalanan inside-out, dari lingkaran yg lebih kecil menuju lingkaran yg terluar, perjalanan pancaran hati yg keluar menuju tujuan yg mulia dan indah Lingkaran terluas berarti sebuah perjalanan jati-diri untuk menemukan dan memenuhi panggilan jiwa

15 VISION IBMT adalah.. Komunitas Pemimpin bertaraf Internasional yang mampu memberikan sumbangsih dalam dunia Bisnis & Profesional Community of International Reputable Leaders who Contribute to the Business & Professional World

16 (Sense of Responsibility) We Respect mission vision (Sense of Synergy) We Develop Leadpreneurship We Educate We Empower (Sense of Quality) (Sense of Significance)

17 Spirit of IBMT Core Circle Setelah 3 lingkaran terdahulu, terdapat arah panah ke 4 penjuru, yaitu ke-atas, ke-bawah, kesamping kanan, dan kesamping kiri Apabila arah tersebut diartikan arah mata angin, dapat diartikan sbg berikut: Atas : Utara (North) Bawah : Selatan (South) Samping kanan : Barat (West) Samping kiri : Timur (East) Arah panah keempat penjuru itu terpancar keluar dari lingkaran terdalam, yg adalah lingkaran Spirit Arah panah keempat arah ini terletak didalam lingkaran Misi (lingkaran tengah)

18 Makna IBMT Circle Seperti telah disebutkan, Misi IBMT terdapat 4 hal yg menjadi jati diri institusi, dan dalam diagram ini dilambangkan dg 4 arah panah 4 arah panah ini melambangkan 4 arah relasi manusia, yaitu: Relasi ke Atas hubungan dengan Tuhan Relasi ke Bawah hubungan dengan Alam, materi, keahlian Relasi ke Samping hubungan dengan sesama, keluarga, teman, sahabat, rekan kerja dan manusia lainnya 4 Arah panah penunjuk ini mengarahkan panahnya kepada I.B.M.T core values/ nilai inti We Respect mengarahkan panahnya ke Atas, Integrity We Empower mengarahkan panahnya ke samping kanan,breakthrough We Educate, mengarahkan panahnya ke bawah, Magnificence We Develop mengarahkan panahnya ke samping kiri, Togetherness

19 I B M T Core Values I - Integrity Sense of Responsibility B - Breakthrough Sense of Quality M Magnificence Sense of Significance T Togetherness Sense of Synergy

20 I.B.M.T Merupakan singkatan dari 4 kata yg menjadi core values/ nilai inti dari IBMT sebagai institusi Singkatan tsb adalah: I - Integrity B - Breakthrough M - Magnificence T - Togetherness Nilai inti IBMT ini dihayati dan diamalkan oleh setiap insan IBMT yg dinyatakan dalam karya dan tindakannya

21 Integrity Mengandung Sense of Responsibility Mengandung tanggungjawab setiap insan IBMT utk memiliki integritas diri Integritas merupakan tanggungjawab pribadi kita kepada sesama, profesi, klien, atasan, lembaga, dan yg terpenting kepada Tuhan yg Maha Esa Integritas merupakan sinkronisasi antara apa yg dipercaya, apa yg dipikirkan dan apa yg dilakukan, seperti mengutip seorang Filsuf Franchis Schaeffer, I do what I think, and I think what I believe Sehingga apa yg dikatakannya adalah apa yg ada didalam hati dan pikirannya, dan akhirnya menjadi apa yg dilakukannya Terdapat 3 unsur yg menopang integrity ini, yaitu Authentic, Professional & Unity

22 I Integrity (Sense of Responsibility) Unity Professional Authentic Integrity Model

23 Integrity Authentic Authentic - Value Based (Ethical, Credible) - Synchronized Believe think do - Walk the talk, talk the walk - Honest, apa adanya Professional Professional -Ethical -Energy -Expertise -Enthusiastic -Discipline -Highly Motivated -Responsible Unity Unity -Integrated -Holistic -One Body -Coordination -Collaborative

24 Integrity - Authentic Terdapat 3 unsur yg menopang nilai-nilai Integritas ini, yaitu Autentisitas (Authentic), Profesionalitas (Professional) & Unity (Kesatuan) Seorang Leader yg autentik adalah seorang leader yg memiliki keutuhan pribadi, holistic, dan walk the talk, konsisten antara apa yg dipikirkan dengan yg dilakukan Didunia pendidikan apa yg telah dilakukan baik perlu untuk dicontohkan dan diajarkan, talk the walk, sehingga keteladanan mmberikan inspirasi bagi mahasiswa Autentik juga berarti seorang leader yg mendasarkan segala tindakannya pada nilai-nilai Agung yg dianutnya. Segala pertimbangan dan keputusannya berdasarkan hati nurani dan kebenaran Autentisitas juga merupakan satu ciri dari karakter kejujuran yg dimiliki seseorang

25 Integrity - Professional Integritas & autentisitas menjadi dasar profesionalitas, sebab insan penuh integritas mengerti & memahami seluk beluk dirinya, dan mampu menyinarkannya dalam bentuk karya dalam kehidupan profesional-nya (inside-out) Insan penuh integritas mengerti apa itu profesionalitas, bagaimana menjadi profesional & menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme didalam bisnis & profesinya Insan profesional yg autentik berpegang pada nilai-nilai agung sebagai ukuran kualitas diri dan kualitas karyanya Insan profesional adalah insan yg memiliki disiplin tinggi dalam mengerjakan tugas dan tanggungjawabnya utk meraih kualitas tertinggi, pada waktu yg telah ditetapkan (due date) dengan proses yg benar

26 Integrity - Unity Didalam model integritas dalam nilai IBMT mengandung unsur Unity (Kesatuan), apabila autentisitas bersangkutan pada diri pribadi sebagai makhluk tertinggi yg holistic, maka unsur Unity (kesatuan) ini bersangkutan dengan kesatuan dengan insan profesional lainnya, dalam konteks ini pada insan IBMT lainnya Nilai Unity (kesatuan) mengajak insan IBMT melihat rekan2nya, dept2 lainnya sbg satu tubuh, yaitu tubuh IBMT Satu tubuh berarti terdapat koordinasi antar bagian tubuh secara disadari maupun tidak, layaknya darah ditubuh manusia yg terus mengalir menuju jantung dan dipompanya serta disalurkannya keseluruh tubuh tanpa perintah kita Satu tubuh berarti memiliki peran & fungsi masing2 serta tanggungjawab pada perannya demi kelancaran seluruh tubuh Satu tubuh berarti mengerti penderitaan bagian tubuh yg lain apabila terjadi sakit & tidak lancarnya bagian tubuh ttt

27 Breakthrough Core values kedua IBMT adalah Breakthrough atau terobosan, yg mengandung sense of Quality, atau semangat utk mencapai kualitas tertinggi Kualitas pendidikan yg tinggi membutuhkan terobosanterobosan, dan terobosan membutuhkan creative, Innovative & Critical thinking Breakthrough membawa insan IBMT utk terus ber-inovasi dg program-program yg relevan antara dunia nyata dan ilmu Semangat menerobos keadaan ini mengajak seluruh insan IBMT utk menjadi problem solver, bukan problem giver dg kreatifitas dan kapabilitas yg dimiliki Breakthrough disini jg mengajak insan IBMT utk terus bergerak naik dari standar yg telah dicapai

28 Continuous Challenge (Sense of Quality) Breakthrough Continuous Learning B Continuous Improvement Breakthrough Model

29 Breakthrough Continuous Learning Learning Learning to Know Learning to Do Learning to Be Learning to Live Together Continuous Improvement Improvement Evaluative Reflective Introspective Executing Evaluating Analyzing Improving Implementing Continuous Challenge Challenge Challenge Yourself to be: Creative Innovative Constructive Growing orientation Action

30 Breakthrough Continuous Challenge Didalam nilai inti Breakthrough ini, terdapat 3 unsur yg menopangnya, yaitu Continuous Challenge, Continuous Improvement, dan Continuous Learning Continuous Challenge atau tantangan berkesinambungan, pada prinsipnya mengajak insan IBMT utk terus menantang dirinya utk menerobos batas kemampuannya (Break the Limit) Continuous Challenge jg mengajak Insan IBMT utk menerobos dan keluar dari Comfort Zone (Zona Nyaman) menuju ke Combat Zone (Zona Perang), tidak merasa nyaman didalam status quo Continuous Challenge mengajak Insan IBMT utk terus berusaha berinovasi dalam keadaan apapun, serta semangat mewarnai hal yg positif konstruktif, bukan diwarnai hal yg negatif destruktif

31 Breakthrough Continuous Improvement Unsur kedua dalam model Breakthrough adalah Continuous Improvement (Perbaikan berkesinambungan) Semangat Continuous Improvement ini diadaptasi dari Kaizen, dari negri sakura utk melakukan perbaikan berkesinambungan Insan IBMT bukanlah insan sempurna, krn itu setiap langkah, keputusan dan tindakan yg telah dilakukan, hendaknya senantiasa melakukan refleksi, introspeksi dan ditindaklanjuti dengan perbaikan Siklus Contiunous improvement terus berjalan tiada henti Tidak ada kesalahan kedua, satu kali melakukan kesalahan adalah cukup utk bekal kedepan

32 Breakthrough Continuous Learning Unsur ketiga dlm breakthrough adalah Continuous Learning, atau pembelajaran berkesinambungan Continuous Challenge & Continuous Improvement akan menjadi lengkap dengan adanya Continuous Learning, sikap pembelajar yg berkesinambungan Demi mencapai terobosan kualitas, maka semangat pembelajar mutlak dibutuhkan Utk keluar dari comfort zone menuju combat zone membutuhkan sikap pembelajar Alangkah indahnya setiap insan IBMT yg berada di dunia pendidikan ini dapat menjadi contoh dalam kebiasaan pembelajaran ini

33 Apa yg perlu Breakthrough Breakthrough/ terobosan keatas, melebihi standard kualitas yg telah dicapai institusi selama ini, serta melakukan Continuous Breakthrough keatas utk melebihi standard kompetitor atau Perguruan Tinggi yg lain Breakthrough kesamping, dengan terus mengasah kondisi internal scr tajam utk menemukan kekuatan demi kekuatan, keunikan demi keunikan yg kita miliki, kemudian membuatnya mjd kekuatan utk terus bersaing didunia pendidikan, shg kelemahan yg ada mjd tdk relevan Breaktrhough kesamping jg berarti terus menerus mengasah internal institusi dg terus menajamkan SWOT yg kemudian dikejawantahkan menjadi program2 yg inovatif Breakthrough kebawah, dg terus menilik kedalam internal dengan melakukan perbaikan yg berseinambungan

34 Breakthrough Higher Quality Direction Uniqueness Internal Development Innovative Improvement

35 Magnificence Pengertian Magnificence ini didasarkan pada signifikansi dalam keberadaan insan IBMT maupun institusi IBMT bagi lingkungannya, karena itu dituliskan, Sense of Significance Magnificence sendiri memiliki arti yg demikian tinggi dan muluk,yaitu Keagungan Oleh karena itu, core values ke3 magnificence/ keagungan ini perlu dipandang secara paradoks, yaitu memandangnya sebagai perjalanan insan yg jauh dari sempurna utk menggapai keagungan eksistensi sbg makhluk profesional didunia pendidikan Diharapkan dg semangat ini, insan IBMT mencurahkan segala daya upaya utk menjadikan kehadirannya berarti, berharga, bermakna dan bernilai, sebab ada pepatah, apapun yg dipercayakan kepadamu, kerjakanlah itu dengan sepenuh hati dan segenap jiwa, seperti kepada Tuhanmu, bukan utk manusia

36 Magnificence Model M Magnificance (Sense of Significance) Education Excellence

37 Magnificence Process Excellence Process Management system Operation Service Value Chain Education Excellence Education Academic (Curriculum, Methodoly, Lecturers) Learning Process Quality Operational People Excellence Human Service Ethos Sense of Ownership Significant Contribution Spirit of Excellence Inspirative

38 M- Education Excellence IBMT dipanggil didunia pendidikan utk mentransformasi generasi utk membentuk komunitas para mahasiswanya pemimpin2 bereputasi internasional yg mampu memberikan sumbangsih bagi dunia profesional & bisnis Berdasarkan panggilan itulah, keunggulan pendidikan ini sungguh dibutuhkan berupa keunggulan akademik, yg meliputi dosen, dan metodologi pembelajaran yg memungkinkan mahasiswa menemukan sukacita dalam pembelajaran (The Joy of Learning) Demi terwujudnya keunggulan proses pendidikan (Education Excellence) ini, IBMT menelurkan IBMT 4 pillars of Learning, yang terdiri dari: Experiential Learning, Life-style Learning, Meaningful Learning & Inspirational Learning Education Excellence ini menjadi dasar dari keunggulan berikutnya, yaitu People Excellence & Process Excellence

39 M- Proses Excellence Demi terwujudnya Education Excellence, sebuah Perguruan Tinggi harus ditunjang oleh Process Excellence (Keunggulan Proses) Process Excellence ini meliputi sistem management yg jelas, tertata & rapi; ditunjang dengan sistem operasional (SOP) yg mendukung, serta implementasi strategi sampai eksekusi mengalir dengan baik Process Excellence ini memiliki semangat untuk memberikan Service Quality terhadap setiap stakeholder IBMT

40 M- People Excellence Process Excellence, Service Quality terwujud dengan dukungan manusia-manusia yg terlibat didalamnya, People-nya Oleh krn itu, selain Education Excellence & Process Excellence, People Excellence akan melengkapi model Magnificence Peran insan profesional dalam dunia pendidikan merupakan hal yg vital, poros penggerak,dari proses akademik-nya sampai dosennya yg bersentuhan langsung dengan mahasiswa Banyak sekali moment of truth dalam aktifitas pendidikan, oleh karena itu, proses rekrutmen dan seleksi menjadi pintu gerbang utama, kemudian diikuti dengan proses pengembangan para insan profesional IBMT

41 Togetherness IBMT merupakan institusi yg berbasiskan kekeluargaan yg profesional. Kekeluargaan adalah semangatnya, dan tetap mengedepankan profesionalitas didalam profesi dan pekerjaannya Moto dari IBMT adalah We are IBMT Family, yg terus dikumandangkan dan dihayati oleh segenap insan IBMT dan mahasiswa IBMT Jumlah mahasiswa IBMT yg tidak banyak ini memungkinkan setiap insan IBMT mengenal mahasiswa satu per satu, dan memungkinkan insan IBMT memberikan personal touch kepada rekan, mahasiswa, dan IBMT Family yg lain Togetherness ini memiliki 3 orientasi yg saling terkait, yaitu: Teamwork Oriented, Action Oriented, dan Result-goal Oriented

42 Togetherness Model Service Oriented Result-Goal Oriented T Togetherness Teamwork Oriented (Sense of Synergy)

43 Togetherness Teamwork Oriented People Super-team, not Superman IBMT Family Constructive Supportive Quality Relation Team Proactive Initiative Active Engage Service Oriented Between Dept Between Personal and Institution Result-Goal Oriented Goal Target Spirit Action Proactive Initiative Process of Accomplishment Result

44 T Service Oriented IBMT Family sebagai team yg sehat dengan kebersamaan yg sehat membutuhkan jiwa yg melayani Jiwa melayani menimbulkan meinisiatif-inisiatif sehat dan positif dari dan untuk anggota keluarganya Oleh karena itu, sikap Proaktif, Positif & Active ini lebih ditekankan daripada sikap Reaktif, Negatif & Pasif Service Oriented mencakup pelayanan yg diberikan kepada seluruh stakeholder, dg memiliki kebiasaan menyelesaikan masalah, sebagai agen problem-solver, bukan problem-giver Service Oriented didasarkan dari kepedulian & kepekaan hati dalam melihat kebutuhan orang lain, departmen lain, maupun masyarakat secara luas Semangat dalam bertindak yg dimiliki Insan IBMT adalah win win solution dalam segala hal

45 T Teamwork Oriented IBMT Family merupakan gabungan satu individu dengan individu yang lain untuk menggenapkan misi-nya dan menunaikan panggilannya IBMT Family merupakan gabungan para Superman, sehingga menjadi Super-team, yg tidak mementingkan dirinya sendiri, kehebatannya sendiri, namun merajut kehidupan manusia lain didalam kebersamaan IBMT Family merupakan team yg bekerjasama sebagai satu tubuh demi mewujudkan visi misi-nya dengan penuh keharmonisan IBMT Family merupakan insan yg memiliki kelemahan dan kelebihan masing2, shg semangat kebersamaan ini menjadikan kelemahan dan kelebihan masing2 insan profesional ini melebur saling mengisi dan melengkapi

46 T Result-goal Oriented IBMT Family menghargai proses didalam mengemban tugas serta hasil karya insan IBMT Hasil yg baik, benar dan berkualitas merupakan imbas dari proses yg baik, benar & sesuai strandar kualitas yg ada Proses yg baik tanpa diikuti dengan hasil karya yg baik menjadikan pertanyaan atas bagaimana proses tsb dilakukan IBMT Family harus memiliki sasaran-sasaran dan target2 yg terukur didalam menunaikan panggilannya, tidak hanya utk kepentingan profesionalisme, melainkan jg personal Sesuatu yg dikerjakan dengan tujuan & arah yg jelas akan memotivasi dan menginspirasi pelakunya Bekerja sesuai sasaran & target jg tidak berarti bekerja dg memakai kaca mata kuda ketidak pedulian akan perubahan & penyesuaian

47 Our Motto We are... IBMT Family

48 RESULT

49 I.B.M.T menghasilkan standard Dari 4 core values/ nilai inti yg dimiliki IBMT Family, maka diharapkan membawa insan IBMT menjadi insan profesional yg memiliki kualitas 5C 5C tsb adalah, Content, Credible, Capable, Compassion, dan Competent (dpt dilihat dalam diagram) Diharapkan pula, insan profesional IBMT ini menginspirasi, meneladankan kualitas 5C ini kepada para mahasiswanya Nilai-nilai ini diharapkan menjadi budaya organisasi dan pedoman bagi insan IBMT dalam bekerja, berkarya, dan berkontribusi Nilai-nilai ini diharapkan meresap kesetiap stakeholder IBMT, shg mahasiswa yg lulus memegang teguh nilai-nilai ini dalam dunia bisnis maupun profesional

50 Ethical & Morale (Credible) Values Pro-Biz Skills mission vision (Compassion) Synergize & Energize People skills Strategic, Mgmt & Technical Skills Content Intrapersonal skills Mgmt Skills (Competent) Learning Skills (Capable) Creative, Innovative & Critical Thinking

51 Leadpreneurship Mission Vision Sense of Purpose Intrapersonal skills Content We Respect Integrity Sense of Responsibility Pro-Biz Skills Credible We Equip Breakthrough Sense of Quality Learning Skills Capable We Educate Magnificence Sense of Significance Mgmt Skills Competent We Develop Togetherness Sense of Synergy Interpersonal Skills Compassion

52 5 C s - Content Leadpreneurship Mission Vision Sense of Purpose Intrapersonal skills Content 5 C s yg diharapkan menjadi hasil dari IBMT core values tsb dibahas satu per satu disini Content Insan IBMT memiliki kehidupan yg seimbang, holistic dan berkualitas yg diimplementasikan dalam kehidupan pribadinya, keluarganya, serta profesionalnya Membutuhkan intrapersonal skills yg kuat utk menggali diri, menerapkan nilai2 kebenaran dalam hidupnya Mampu memaknai perjalanan hidupnya, mulai sejarah masa lalunya, kehidupan masa kini yg dijaganya serta perencanaan masa depannya Insan yg mampu mengubah bencana menjadi bekal serta mentransformasikannya menjadi berkah utk dirinya serta orang lain

53 5 C s Credible We Respect Integrity Sense of Responsibility Professional Skills Credible Credible dg menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan nilai Integritas, dg sense of responsibility-nya, maka insan IBMT menjadi makhluk yg kredibel, trustworthy, dan profesional Insan yg kredibel mendasarkan dirinya pada kebenaran agung & universal, utk itu dibutuhkan disiplin diri dalam beretika dan moral, menepati janji, dll Insan yg kredibel adalah insan yg memiliki kemampuan dan profesionalitas yg terpercaya Insan yg kredibel adalah insan yg memegang amanah, mandat dan kepercayaan yg diberikan sebagai amanah dari- NYA, bukan sekedar pekerjaan biasa

54 5 C s Capable We Equip Breakthrough Sense of Quality Learning Skills Capable Capable insan IBMT adalah insan yg memiliki kapabilitas tinggi, dan kapabilitas tinggi ini diperoleh melalui proses pembelajaran melalui pendidikan formal, informal, nonformal & pengalaman Insan Capable adalah insan yg berani menerima tantangan utk maju dan mengembangkan dirinya, salah satunya adalah berani memasuki ranah yg belum pernah disentuhnya dg antusias, maupun ranah yg dianggapnya diluar kemampuannya (dg pertimbangan2 yg masak tentunya) Insan Capable adalah insan yg siap utk belajar dari kesalahan masa lalu, berani mengakuinya, dan siap diri utk memperbaikinya demi perkembangan dirinya serta institusi Insan yg capable adalah insan yg siap utk belajar, dimanapun, kapanpun serta mau memaknai setiap langkah hidupnya

55 5 C s Competent We Educate Magnificence Sense of Significance Management Skills Competent Competent insan IBMT merupakan insan yg kompeten dibidangnya, melengkapi kredibilitasnya dan kapabilitasnya Insan IBMT yg kompeten terus mengembangkan dirinya melalui pekerjaan sehari2nya sehingga apapun yg disentuhnya menghasilkan kualitas yg profesional Insan kompeten adalah insan yg memiliki kemampuan hard skill/ technical/ management skill yg terus dibawanya sebagai bekal mengarungi samudera kehidupan Insan kompeten siap menghadapi apa saja dan dimana saja, oleh sebab kompetensi-nya yg melekat pd dirinya siap utk disumbangsihkan

56 5 C s Compassion We Develop Togetherness Sense of Synergy Interpersonal Skills Compassion Compassion merupakan kualitas diri yg memungkinkan seseorang menyentuh kehidupan orang-orang disekitarnya Setiap pekerjaan yg berdampak baik bagi masyarakat sekitarnya didasari oleh rasa welas asih/ belas kasih terhadap sesamanya Insan compassion memiliki kepedulian/ care terhadap kondisi sekelilingnya, manusianya, alamnya, tumbuhannya, dll Insan compassion adalah insan profesional yg memiliki empathy Empathy merupakan modal dalam kepemimpinan utk mendengarkan, merasakan, memikirkan, serta menginspirasikan

57 (Credible) Pro-Biz Skills mission vision (Compassion) People skills Content Intrapersonal skills Mgmt Skills Learning Skills Commitment (Capable) Challenge& Change (Competent) Consistent Contribution

58 5 C utk mencapai Demi tercapainya 5 C s diatas, Content, Credible, Capable, Competent, Compassion, dibutuhkan 5 C lainnya 5 C utk mencapai ke 5 C diatas adalah Commitment, Challenge, Change, Consistent & Contribution Commitment didalam dirinya utk mau menjalani proses perjuangan dan semangat tuk berkontribusi (Contribution) Commitment utk Challenge & Change, komitmen utk menantang (Challenge), mendorong dirinya utk berjuang menjadi lebih baik, serta mau berubah (Change) demi kebaikan, perkembangan dan inovasi Dan akhirnya semuanya haruslah dilakukan secara Consistent, agar dapat menggenapi misi & mencapai visi yg ada

Komunitas Pemimpin bertaraf Internasional yang mampu memberikan sumbangsih dalam dunia Bisnis & Profesional

Komunitas Pemimpin bertaraf Internasional yang mampu memberikan sumbangsih dalam dunia Bisnis & Profesional VISI Komunitas Pemimpin bertaraf Internasional yang mampu memberikan sumbangsih dalam dunia Bisnis & Profesional VISION Community of International Reputable Leaders who Contribute to the Business & Professional

Lebih terperinci

IBMT Vision & Mission in Depth

IBMT Vision & Mission in Depth IBMT Vision & Mission in Depth IBMT Vision in Depth VISION IBMT adalah.. Komunitas Pemimpin bertaraf Internasional yang mampu memberikan sumbangsih dalam dunia Bisnis & Profesional Community of International

Lebih terperinci

Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si

Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si KETERAMPILAN DASAR Memiliki mental & spiritual tinggi Memiliki kepribadian unggul Pandai berinisiatif Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha KETERAMPILAN KHUSUS

Lebih terperinci

Purnawan Junadi 2014

Purnawan Junadi 2014 Purnawan Junadi 2014 Tidak ada salah dalam bertanya, berkomentar, dalam berargumen Yang salah adalah kalau tidak bertanya, tidak berkomentar tidak berargumen Silahkan tanya apa saja Belum tentu saya bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut Hurlock (1968), dewasa ditujukan pada usia 21 tahun untuk awal masa dewasa dan sering dihitung sejak 7 atau 8 tahun setelah seseorang mencapai kematangan seksual,

Lebih terperinci

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN Oleh Herminarto Sofyan VISI DIKNAS : INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF VISI POLBANGMAWA: Terciptanya mahasiswa yang bertaqwa,

Lebih terperinci

QUANTUM LEADER. AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 1

QUANTUM LEADER. AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 1 QUANTUM LEADER A. PENDAHULUAN Pemimpin, bukan anak buah. Dialah yang bertanggung jawab. Dalam situasi yang sulit ia bukan sekedar pemangku jabatan, melainkan seseorang yang menimbulkan gerakan dengan kekuatan

Lebih terperinci

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku Teori Kepemimpinan Awal Teori kepemimpinan Awal berfokus pd pemimpin (Teori Ciri) & cara pemimpin berinteraksi dg anggota kelompok (teori perilaku) 6 ciri

Lebih terperinci

1. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Akuntansi - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

1. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Akuntansi - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Visi 1. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Akuntansi - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Menjadi program studi yang unggul dan profesional dalam pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi yang secara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausahawan adalah orang orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil

Lebih terperinci

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru...

Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru... Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru... Konsep Holistik & Sistematik, yang berisi DNA OF SUCCESS BELIEFS WAY OF LIFE WAY OF THINKING Client Success Is Our Success Give to Society Do The Best

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL. Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL. Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD AGENDA GLOBALISASI DAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PERMASALAHAN PENDIDIKAN AKUNTANSI GLOBAL MEMBENTUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan yang cepat berubah dengan percepatan (acceleration) yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD. KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU 2016-2020 SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 Page1 Kerangka Kerja SPM 2016-2020 Page 1 Kerangka Kerja Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad 2016-2020

Lebih terperinci

Lampiran 1 Core Value HIDUP BERKAH LPP Graha Wisata Semarang

Lampiran 1 Core Value HIDUP BERKAH LPP Graha Wisata Semarang Lampiran 1 Core Value HIDUP BERKAH LPP Graha Wisata Semarang 1. High Performance (berkinerja tinggi) Bekerja dan melayani dengan baik saja tidak cukup bagi kami. Kami bekerja dengan predikat yang luar

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud dengan Interpersonal Skill?

Apa yang dimaksud dengan Interpersonal Skill? INTERPERSONAL SKILL Interpersonal Skill adalah kecakapan dalam berinteraksi dengan orang dan atau pihak lain. Oleh karena itu dalam keterampilan interpersonal ini dibutuhkan kemampuan berkomunikasi baik

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management KEPEMIMPINAN EFEKTIF Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary PPM School of Management Tantangan di Organisasi Mengelola keragaman anggota organisasi Meningkatkan kualitas dan produktivitas

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU A. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana

Lebih terperinci

Internalisasi Nilai-Nilai & Perilaku Utama RSCM - FKUI. Tim Implementasi Budaya RSCM-FKUI

Internalisasi Nilai-Nilai & Perilaku Utama RSCM - FKUI. Tim Implementasi Budaya RSCM-FKUI Internalisasi Nilai-Nilai & Perilaku Utama RSCM - FKUI Tim Implementasi Budaya RSCM-FKUI Perusahaan yang besar memiliki Tambahkan logo SQ Toyota Astra AXA budaya yang kuat 2 WHAT Culture is Budaya Organisasi...

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Lebih terperinci

LEADERSHIP (Kepemimpinan Efektif)

LEADERSHIP (Kepemimpinan Efektif) LEADERSHIP (Kepemimpinan Efektif) Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Pengantar Setiap orang adl pemimpin, setidaknya bagi

Lebih terperinci

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi. ETIK UMB Modul ke: 13 MANFAAT SOFT SKILL Fakultas Ekonomi Program Studi Manajamen www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc PENGANTAR McKinsey Global Institute, memperkirakan, pada 2030 Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not

BAB I PENDAHULUAN. Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not educate, that there are teachers who do not successfully educate. No teacher who did not manage to educate,

Lebih terperinci

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha Oleh Azmi Hikmah Fajrina Apa rencana anda sesudah lulus kuliah??? Sistem pendidikan di Indonesia mendidik anak didik bermental BURUH Ingin menjadi Pegawai Negeri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (human resources) secara unggul. Sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (human resources) secara unggul. Sumber daya manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global, perlu mempersiapkan sumber daya manusia (human resources) secara unggul. Sumber daya manusia yang unggul diperlukan,

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Manajemen

Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Manajemen Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.227-232 ISSN 2302-495X Pengukuran Kinerja Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Syahrul Fauzi 1, Shanti K.Anggraeni 2, Nurul Ummi 3 1, 2, 3 Jurusan

Lebih terperinci

Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal

Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM MENYIAPKAN TENAGA KEPENDIDIKAN YANG PROFESIONAL DAN BERKARAKTER Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. KEYNOTE SPEECH MENTERI KEUANGAN PADA ACARA ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TINGKAT SARJANA KEMENTERIAN KEUANGAN DI GEDUNG DHANAPALA KEMENTERIAN KEUANGAN SENIN, 29 NOVEMBER 2010 Yang kami hormati Wakil

Lebih terperinci

Fenni Agustina

Fenni Agustina Fenni Agustina g http://staffsite.gunadarma.ac.id Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILLS)

Lebih terperinci

adalah bagian dari komitmen seorang kepala sekolah.

adalah bagian dari komitmen seorang kepala sekolah. BAB V KESIMPULAN, ILPIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil perhitungan pada Bab IV penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Kepemimpinan kepala sekolah harus didukung oleh nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional harus tanggap terhadap tuntutan perubahan

Lebih terperinci

COMPLETE: Profile Lulusan Undip

COMPLETE: Profile Lulusan Undip COMPLETE: Profile Lulusan Undip P2KKN KKN-PPM Tim I Tahun 2017 COMPLETE: Muncul dari keprihatinan terhadap merosotnya daya saing bangsa Three major issues in the education of young people today Vision:

Lebih terperinci

WHAT ARE YOU GOING TO BE

WHAT ARE YOU GOING TO BE SAP 2 Mata Kuliah Critical and Creative Thinking Mata Kuliah Critical and Creative Thinking GAMBARAN PRIBADI UNGGUL METODOLOGI BELAJAR DI PT WHAT ARE YOU GOING TO BE MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Budi Sulistyo

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Budi Sulistyo KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Budi Sulistyo KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Leader: Seorang yang memimpin, mengarahkan, mempunyai kekuasaan dan pengaruh. Seorang yang tahu jalan, menunjukkan jalan dan berjalan melalui

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER I. PENDAHULUAN 1. Pengertian Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) adalah garis-garis besar sebagai

Lebih terperinci

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan Menumbuhkan Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Guru Besar Universitas Negeri Jakarta Founder Arief Rachman & Associatecom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO

PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO TUJUAN Memberikan pemahaman tentang industri Realty dan Property Mengenali pola pengembangan Realty dan Property dikaitkan dengan Tata Ruang Mampu memahami dan menguasai

Lebih terperinci

Analisa dan Kajian EKSEKUSI DI ATAS FONDASI KOKOH

Analisa dan Kajian EKSEKUSI DI ATAS FONDASI KOKOH Analisa dan Kajian EKSEKUSI DI ATAS FONDASI KOKOH PEMBELAJARAN #1 BUSINESS ESSENCE STRATEGI DOING THE RIGHT THINGS EKSEKUSI DOING THE THINGS RIGHT PEMIMPIN YANG HANYA MERASA WAJIB MERUMUSKAN STRATEGI DAN

Lebih terperinci

Bab VI Konsep Pendidikan Ar-Rafi Membangun PemimpinMasa Depan

Bab VI Konsep Pendidikan Ar-Rafi Membangun PemimpinMasa Depan Bab VI Konsep Pendidikan Ar-Rafi Membangun PemimpinMasa Depan A. Apa yang Disebut Dengan Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kecakapan seorang pemimpin dalam mengubah motivasi dan mind set bawahannya agar

Lebih terperinci

GURU PROFESIONAL, DAN GET CONNECTED [1] Oleh: Prof. Dr. H. Duski Samad, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol. A. Pendahuluan.

GURU PROFESIONAL, DAN GET CONNECTED [1] Oleh: Prof. Dr. H. Duski Samad, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol. A. Pendahuluan. GURU PROFESIONAL, DAN GET CONNECTED [1] Oleh: Prof. Dr. H. Duski Samad, M.Ag Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol A. Pendahuluan. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Lebih terperinci

SOFT SKILLS. Rizqie Auliana

SOFT SKILLS. Rizqie Auliana SOFT SKILLS Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Apa yang membuat sukses? IP 4? Wajah menarik? Keberuntungan? Calon mertua kaya?. 3 Hasil survei National Association of Colleges and Employers (NACE)

Lebih terperinci

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN 2014 2018 TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG A. PENDAHULUAN Dalam UURI No. 12/2012 tentang Perguruan

Lebih terperinci

PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR): ALTERNATIF PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN DAN KARAKTER

PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR): ALTERNATIF PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN DAN KARAKTER Universitas Sanata Dharma PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR): ALTERNATIF PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN DAN KARAKTER Oleh: Margaretha Madha Melissa, M.Pd. madha.melissa@usd.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan

Lebih terperinci

Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional

Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional Pertemuan 2 Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian Profesi

Lebih terperinci

Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015

Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 Topik Pengantar Masalah Solusi: Keberlanjutan Peran PT (Perguruan Tinggi) Cara membentuk

Lebih terperinci

Leaders & Leadership. Learning Facilitator: Imam Wijoyo, SE, MM

Leaders & Leadership. Learning Facilitator: Imam Wijoyo, SE, MM Leaders & Leadership Learning Facilitator: Imam Wijoyo, SE, MM Kriteria Pemimpin............ Spirit Leadership Daya Dampak Spirit within Dampak Impact Leadership Kepemimpinan Daya Energy Pengaruh Influence

Lebih terperinci

Business Ethic & Good Governance

Business Ethic & Good Governance Modul ke: Business Ethic & Good Governance Ethical Decision Making: Personal and Professional Context Fakultas PASCA Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi MANAGEMENT www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati. A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015

Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati. A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015 Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015 Krisis dan Bencana LH Global (1) 1. Kerusakan: hutan, tanah,

Lebih terperinci

Mengubah Budaya Kerja

Mengubah Budaya Kerja Belajar Terbang tanpa harus menunggu Ombak Tenang. Mengubah Budaya Kerja By: Sonny H. Kusuma Januari 2009 Sasaran Sekarang: 1. Penjelasan Proses-proses Pengembangan Budaya Organisasi 2. Membandingkan Pengembangan

Lebih terperinci

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik The Medical Leadership Competency Framework (MLCF) Dibuat atas dasar konsep kepemimpinan bersama di mana kepemimpinan tidak terbatas hanya pada pemimpin saja, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

Pendekatan Interprofessional Collaborative Practice dalam Perawatan Pasien Katastropik

Pendekatan Interprofessional Collaborative Practice dalam Perawatan Pasien Katastropik Pendekatan Interprofessional Collaborative Practice dalam Perawatan Pasien Katastropik Sugiarsih.,S.Kep.,Ns.,MPH Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada PERKONAS Poltekkes Kemenkes, Jakarta 22-24 Maret 2017

Lebih terperinci

Building a Super-TEAM. Learning Facilitator: Imam Wijoyo

Building a Super-TEAM. Learning Facilitator: Imam Wijoyo Building a Super-TEAM Learning Facilitator: Imam Wijoyo Building Super-Team VS Superman Superteam Building Super-Team Memiliki Superman adalah hebat Seringkali membuat lupa bahwa para supermen tsb bisa

Lebih terperinci

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

MATA KULIAH ETIKA BISNIS MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] BISNIS SEBUAH PROFESI ETIS BISNIS : SEBUAH PROFESI ETIS? Etika Terapan Etika Profesi Menuju Bisnis Sebagai Profesi Luhur Bisnis, bisa menjadi sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG PEDOMAN NILAI-NILAI DAN MAKNA BEKERJA BAGI PEGAWAI KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TOTAL QUALITY MANAGEMENT TOTAL QUALITY MANAGEMENT 7. KEPEMIMPINAN KUALITAS Total Quality Management OUTLINE Please download this file at www.debrina.lecture.ub.ac.id Thank you. Kepemimpinan yang melibatkan semua karyawan dalam

Lebih terperinci

Soft Skills? Apa dan Bagaimana. Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan:

Soft Skills? Apa dan Bagaimana. Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan: Soft Skills? Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan: Apa dan Bagaimana Suhardjono Lokarya & Workshop Penyusunan Kurikulum Di Universitas Brawijaya, 05 Nopember 2007 1 Data diri pemakalah:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

Strategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional

Strategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional Strategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional STIKOM, 22 Mei 2012 Dipresentasikan Oleh; PERAN SEKRETARIS SAAT INI > MENGOLAH ARSIP/DATA MENJADI INFORMASI YANG BERMANFAAT MITRA KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertib, teratur, dan efisien dapat menghasilkan sesuatu yang mampu mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. tertib, teratur, dan efisien dapat menghasilkan sesuatu yang mampu mempercepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG

BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 33 BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Sekilas Binus International School Serpong Dibuka pada bulan Juli 2007 dan dibangun

Lebih terperinci

Pertemuan 2 ETIKA PROFESI

Pertemuan 2 ETIKA PROFESI Pertemuan 2 ETIKA PROFESI Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian

Lebih terperinci

Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran

Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya penyusunan Program Kerja

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi

Lebih terperinci

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa Bertalya Universitas Gunadarma TIM PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI (PHKI) BATCH 3 Universitas Gunadarma (2010 2012) Ketua Pelaksana : Dr. Asep Djuarna..

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah pesat mengingat perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi dunia yang

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN KARAKTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN KARAKTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN KARAKTER Mata Kuliah: Pendidikan Karakter Semester : 7 (tujuh); Kode : PMA 509; SKS : 2 (dua) Program Studi : Pendidikan Matematika Dosen : Khairul Umam,

Lebih terperinci

Ciri dan Watak Wirausaha

Ciri dan Watak Wirausaha Ciri dan Watak Wirausaha SALAH Dilazimkan Menyalahkan: -Orang lain -Lingkungan akibatnya -Tidak percaya diri -Tidak bisa menerima kritik -Pasif Kondisi SEHARUSNYA Dilatih Intropeksi -Responsibility -Konsekuen

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI 189 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI A. Simpulan Umum Kampung Kuta yang berada di wilayah Kabupaten Ciamis, merupakan komunitas masyarakat adat yang masih teguh memegang dan menjalankan tradisi nenek

Lebih terperinci

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhenti ketika nyawa sudah tidak ada lagi di dalam raga manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berhenti ketika nyawa sudah tidak ada lagi di dalam raga manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara pendidikan sebenarnya sama halnya dengan berbicara kehidupan. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan oleh setiap individu menuju ke arah yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk kehidupan bermasyarakat.

Lebih terperinci

FIL PENGANTAR ILMU KOMPUTER. Etika Mahasiswa dan Cara Belajar

FIL PENGANTAR ILMU KOMPUTER. Etika Mahasiswa dan Cara Belajar FIL-150013 PENGANTAR ILMU KOMPUTER Etika Mahasiswa dan Cara Belajar OUTLINE Etika Mahasiswa Cara Belajar Mahasiswa Kompetensi Mahasiswa Apa yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Fakultas Pascasarjana The Corporate Culture: Impact and Implications (E- LEARNING) Dr. Anik Tri Suwarni, MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id The

Lebih terperinci

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI. Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI. Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd Sendi-sendi yang menopang sebuah bangsa diantaranya adalah berupa karakter dan mentalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lama dicanangkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

BAB I PENDAHULUAN. lama dicanangkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbaikan mutu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia telah lama dicanangkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Untuk itu diperlukan langkah-langkah

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Proses Penanggungjawab Nama Jabatan Tandatangan Tanggal 1. Perumusan dr. Marwito Wiyanto M.Biomed.AIF Ketua Tim 2. Pemeriksaan Prof. Dr.Ing Uras Siahaan, Lic.rer.reg Wakil Rektor I 3. Penetapan Dr. Maruarar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

MVVM Mission-Vision-Values-Meaning. DO : adalah perilaku yang diharapkan dari setiap insan Nilai UNIVERSITAS LANCANG KUNING

MVVM Mission-Vision-Values-Meaning. DO : adalah perilaku yang diharapkan dari setiap insan Nilai UNIVERSITAS LANCANG KUNING KATA PENGANTAR MVVM Mission-Vision-Values-Meaning. MISSION adalah tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi (the reason of being). VISION adalah suatu pandangan jauh ke depan tentang organisasi atau

Lebih terperinci

PROFES PRO SIONALISM

PROFES PRO SIONALISM PROFESS PROFES SIONALISM OF TEACHERS BY ASMUNI Presented at the workshop on the teaching practices for the teacher's candidate on College of Teacher Training and Education STKIP PGRI Jombang, East Java,

Lebih terperinci

KODE ETIK GURU INDONESIA

KODE ETIK GURU INDONESIA KODE ETIK GURU INDONESIA MUKADIMAH Guru Indonesia tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

Lebih terperinci

MAHASISWA SEBAGAI PEMIMPIN PERUBAHAN PENDIDIKAN

MAHASISWA SEBAGAI PEMIMPIN PERUBAHAN PENDIDIKAN MAHASISWA SEBAGAI PEMIMPIN PERUBAHAN PENDIDIKAN Oleh : DINDIN ABDUL MUIZ LIDINILLAH MAHASISWA PEMIMPIN PERUBAHAN PENDIDIKAN PEMIMPIN MAHASISWA DIRI KELUARGA KANTOR UMMAT PEMIMPIN SEKOLAH BISNIS MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Group Field Project Group field project kami melakukan riset di International SOS. Di sini kami berperan sebagai konsultan luar bagi Human Resource Department AEA.

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan

Lebih terperinci

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar )

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar ) PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar ) 1. Permasalahan Guru Permasalahan yang dihadapi guru pada umumnya : a. Tingkat kesejahteraan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM

MODEL PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kurikulum Institut Teknologi Sepuluh Nopember MODEL PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM Nurul Widiastuti, PhD Visi dan Misi ITS VISI ITS MISI ITS Menjadi perguruan tinggi dengan

Lebih terperinci

Oleh Herminarto Sofyan

Oleh Herminarto Sofyan Oleh Herminarto Sofyan 1. Visi Kemendiknas: Menghasilka Insan Cerdas secara Komprehensif dan Kompetitif 2. Visi UNY, pada tahun 2025 menghasilkan lulusan memenuhi ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan.

Lebih terperinci

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi Majelis Pendidikan Tinggi Dewan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kopertis Wilayah V Yogyakarta, 4 April 2017 Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental

Lebih terperinci