BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mobile Application 2.2 Rumah Sakit

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mobile Application 2.2 Rumah Sakit"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mobile Application Mobile application adalah proses dimana pengembangan aplikasi untuk perangkat genggam seperti telepon genggam atau PDA. Selama manufaktur aplikasi mobile sudah ada atau bisa di download oleh pemakai sesuai dengan platform perangkat lunaknya. Menurut (Lee, Schneider & Schall,2004), berikut beberapa penjelasan mengenai mobile application : 1. Masyarakat menganggap pengembangan mobile application lebih mudah untuk perangat mobile padahal kenyataanya lebih sulit dari yang dibayangkan. 2. Pengembangan aplikasi untuk mobile tergolong lebih cepat. Ada gagasan bahwa mengembangkan applikasi pada perangkat mobile lebih cepat. Kenyataannya semua aplikasi bergantung pada kerumitan aplikasi itu sendiri 3. Pengembangan aplikasi mobile tergolong tidak lebih murah dimana dibandingkan dengan biaya PC pocket atau tablet PC dengan komputer desktop yang terhubung. 2.2 Rumah Sakit Rumah Sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya yang diselenggarakan. dan Rumah Sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat pendidikan serta penelitian kedokteran di selenggarakan. (Wolper, 2001) Dari pengertian diatas, rumah sakit adalah tempat untuk melayani orang sakit dimana pelayanan akan dilakukan oleh orang yang berprofesi di bidang kesehatan 9

2 Tingkat Kemampuan Dokter Menurut (Konsil Kedokteran Indonesia, 2012) ada empat tingkat kemampuan yang diharapkan untuk pencapaian dokter yaitu : 1. Tingkat kemampuan 1 Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik inii, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, dokter segera merujuk 2. Tingkat kemampuan 2 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter misalnya pemeriksaan lab atau x-ray. Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti setelahnya 3. Tingkat kemampuan 3 3A. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter misalnya pemeriksaan lab atau x-ray. Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat) 3B. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter misalnya pemeriksaan lab atau x-ray.dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat)

3 11 4. Tingkat kemampuan 4 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter misalnya pemeriksaan lab atau x-ray. Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas 2.4 Pengertian Sistem Kata sistem yang sudah akrab didengar bahkan sudah digunakan sehari hari. Tetapi apa itu sistem belum tentu sudah banyak yang mengetahuinya. Penulis akan menjelaskan pengertian sistem. Menurut (Williams & Sawyer,2003), sistem adalah sekolompok elemen elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama agar mencapai tujuan. 2.5 Pengertian Informasi Menurut (O Brien,2005), data merupakan bahan mentah atau fakta yang belum pernah diolah atau dianalisis, sedangkan informasi adalah hasil olahan data dimana bentuknya lebih berarti dan berguna bagi pengguna informasi tersebut. Menurut (Gelinas & Dull, 2010), informasi salah satu sumber daya utama dalam suatu organisasi yang berbentuk data dimana digunakan oleh manajer untuk mengendalikan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan. Ada beberapa karakteristik penting yang sebaiknya diperhatikan agar informasi 2.6 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Turban, Efraim, Rainer, Kelly, Potter, Richard,2010), system informasi adalah sekumpulan komponen yang saling mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendristribusikan informasi untuk membantu pengguna dalam mengambil keputusan, pengontrolan, pengkoordinasian, penganalisaan masalah dan penanggulangan masalah yang kompleks dalam suatu pengorganisasian atau organisasi. Menurut (Gelinas & Dull,2010), Sistem informasi adalah pengaturan peralatan yang mengumpulkan, memasukkan dan memproses data serta peralatan untuk menyimpan, mengatur, mengontrol dan melaporkan informasi sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan dan sasarannya.

4 Object Oriented Analysis and Design Menurut (Satzinger, Jackson, Burd, 2006, p60) Object oriented analysis adalah mendefinisikan semua tipe dari obyek yang melakukan tugas dalam sebuah sistem dan menampilkan interaksi pemakai ke apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dari pemakai tersebut. Dalam Pengertian diatas OOAD adalah metode analisis dan desain untuk membantu pengembang mengetahui siapa saja yang berperan dalam sistem dan apa saja tugas mereka yang kan dirancang sebagai fitur nantinya, analisis dan desain ini terdapat sebagai berikut : Activity Diagram,Class Diagram,Use Case Diagram,Sequence Diagram, User Interface Activity Diagram Activity Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan alur proses kerja sederhana untuk menjelaskan tentang aktivitas aktivitas dari beberapa user maupun system itu sendiri, semua pelaku yang melakukan setiap aktivitas, dan alur berulang ataupun tidak beurlang dari aktivitasaktivitas tersebut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 251). Gambar 2.1 Contoh Activity Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 251)

5 Use Case Diagram Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan semua peran user dan bagaimana user tersebut berinteraksi dengan sistem yang akan berjalan. Use Case Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan user siapa saja yang berpartisipasi terhadap sistem serta bentuk interaksi antara user tersebut dengan sistem yang digunakannya. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 224). Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 224) Hubungan pada Use Case Diagram terbagi menjadi: 1. <<include>> relationship atau disebut juga <<uses>> relationship adalah hubungan antar use case yang memungkinkan satu use case menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lain. 2. <<extends>> relationship merupakan hubungan antar use case yang memungkinkan satu use case secara optional menggunakan fungsi fungsi yang disediakan oleh use case lain.

6 Use Case Description Use case diagram bertujuan untuk membantu mengidentifikasi proses proses apa saja yang dilakukan oleh user dan didukung oleh sistem. Agar pengembangan sistem menjadi lebih baik, Ada tiga level pendeskripsian dari use case, yaitu brief description, intermediate description, dan fully developed description (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 249) 1. Brief Description Penggunaan Brief Description biasanya dilakukan untuk use case yang sederhana, seperti pada saat ruang lingkup sistem yang akan dikembangkan itu masih kecil. Brief description dapat dikatakan sebagai ringkasan tentang apa yang dilakukan oleh sistem untuk merespon aksi dari pengguna. 2. Intermediate Description Penggunaan Intermediate description dilakukan untuk deskripsi yang lebih detail dan merupakan perluasan dari sebuah brief description. Deskripsi ini memasukkan arus aktivitas - aktivitas internal untuk suatu use case. Jika terjadi multiple scenarios pada use case, maka tiap arus aktivitas dideskripsikan secara masing-masing. Selain itu, dokumentasi mengenai kondisi-kondisi pengecualian juga dapat didokumentasikan jika dibutuhkan 3. Fully Developed Description Fully developed description merupakan metode mendokumentasikan sebuah use case secara rapi atau formal. Dengan penggunaan deskripsi ini pengguna dapat mengetahui secara detail dan mudah, sehingga pemahaman pengguna menjadi lebih baik terhadap proses bisnis dan bagaimana semestinya sistem mendukung proses bisnis.

7 15 Tabel 2.1 Contoh Fully Developed Use Case Description Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 250) Domain Model Class Diagram Domain Model Class Diagram adalah sebuah Unified Modeling Language (UML) Class Diagram yang menggambarkan identitas - identitas yang penting dalam menjalankan tugas para user, seperti class-class problem domain, hubungan antar class-class tersebut, dan atribut- atributnya. Domain Model Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan class-class yang terlibat berikut dengan keterkaitan atributnya (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 187). Gambar 2.3 Contoh Domain Class Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 188)

8 First Cut Class Diagram Penggunaan First-cut design class diagram untuk memperluas domain model class diagram melalui dua tahap, yaitu mengelaborasi atribut dengan jenis dan informasi tentang nilai awal serta menambahkan panah navigation visibility. Navigation visibility adalah prinsip perancangan dimana sebuah objek dapat melihat atau berinteraksi dengan objek lain. Dalam memulai proses perancangan, pengembangan sebuah first-cut design class diagram berdasarkan domain model class diagram yang telah dibuat pada tahap sebelumnya (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 413). Gambar 2.4 Contoh First Cut Class Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 413) Multilayer Design Class Diagram First-cut sequence diagram hanya berfokus pada class yang ada di domain layer, dimana tahapan lanjutannya untuk pengembangan sequence diagram tersebut dengan memperluas objek-objek yang terlibat dengan membuat multilayer design, termasuk view layer dan data access (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 446).

9 17 Gambar 2.5 Contoh Multilayer Design Sequence Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 454) User Interface User Interface adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi dengan user untuk menghasilkan input dan output. User interface menjadi sarana pengguna sistem itu sendiri berinteraksi dengan komputer untuk melakukan suatu proses seperti memasukkan angka untuk melakukan perhitungan. Terkadang output dihasilkan setelah pengguna berinteraksi dengan sistem, seperti informasi yang ditampilkan setelah query mengenai status dari suatu pesanan (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 531).

10 System Development Life Cycle System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses bagaimana sistem yang akan dirancang seharunya berkembang serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem. (Dennis, 2012, p. 11) SDLC dibagi menjadi beberapa fase logical dari awal pengembangan sampai akhir. Tahapan-tahapan SDLC tersebut sebagai berikut: Gambar 2.6 System Development Life Cycle Sumber: (Dennis, 2012, p. 11) 1. Planning Tahap perencanaan adalah proses dasar memahami mengapa informasi sistem harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan menyelesaikan sistem tersebut. 2. Analysis Tahap analisis menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang siapa yang akan menggunakan sistem, apa sistem akan lakukan, dimana dan kapan akan digunakan. 3. Design Tahap desain memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi dalam hal perangkat keras, infrastruktur software, dan jaringan yang akan berada di tempat; user interface, bentuk, dan laporan yang akan digunakan; spesifik program, database, dan file yang akan dibutuhkan.

11 19 4. Implementation Tahap keempat dalam SDLC adalah tahap implementasi, di mana sistem sebenarnya dibangun (atau dibeli, dalam hal desain paket perangkat lunak dan diinstall). 5. Maintenance Tahapan Terakhir dalam SDLC adalah tahapan dimana system di review kembali dari hasil penggunaan sebelumnya dan bagaimana system berjalan melewati berbagai resiko kesalahan dan bagaimana system tersebut melakukan kesalahan. Waterfall Development adalah metodologi yang menanalisa dan memproses user secara sekuensial dari satu tahap ke tahap berikutnya (Dennis, 2012, p. 51). Gambar 2.7 Waterfall Development Sumber: (Dennis, 2012, p. 51)

12 Perilaku Pelanggan Perilaku pelanggan adalah perilaku yang diperlihatkan oleh pelanggan dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa yang mereka pikir akan memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman & Kanuk, 2007, p. 23) Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah proses dalam membagi pasar kedalam beberapa katagori pelangan dengan kebutuhan umum atau karakteristik. (Schiffman & Kanuk, 2007, p. 26) Target Pasar Target pasar adalah pemilihan satu atau lebih segmen yang diidentifikasi untuk dilakukan persuasi. (Schiffman & Kanuk, 2007, p. 28) 1. Positioning Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan, produk atau jasa. Posititioning adalah bagaimana sebuah produk atau jasa dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing (Schiffman & Kanuk, 2007, p.28). 2. Nilai Pelanggan Nilai pelanggan dapat dipikiran sebagai rasio antar manfaat yang didapatkan oleh pelanggan dengan sumberdaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat tersebut (Schiffman & Kanuk, 2007, p. 29).

13 21 3. Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan merupakan persepsi setiap pelanggan terhadap kemampuan dari produk atau jasa dengan persepsi yang mereka harapkan (Schiffman & Kanuk, 2007, p. 29). 2.8 Branding Brand adalah firasat seseorang terhadap sebuah produk, jasa atau perusahaan, termasuk mengenal logo, gambar dan slogan. (Wheeler, 2009, p. 2).Brand memiliki tiga fungsi utama, yaitu: 1. Navigations Brands membantu pelanggan memilih dari pilihan yang membingungkan 2. Reassurance Brand mengkomunikasikan kualitas intrinsic dari sebuah produk atau jasa dan meyakinkan pelanggan karena mereka memilih pilihan yang tepat 3. Engagement Brands menggunakan ciri khas, bahasa, dan asosiasi untuk mendorong pelanggan mengetahui dengan menggunakan brands (Wheeler, 2009, p. 2). Brand identity adalah nyata dan menarik sehingga dapat membuat seseorang tertarik. Dapat dilihat, disentuh, dipegang, didengar, dan dilihat bergerak. Branding adalah proses disiplin yang digunakan untuk membuat kesadaran dan memperluas loyalitas pelanggan (Wheeler, 2009, p. 6).

14 Business Model Canvas Model bisnis menjelaskan alasan tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan dan menangkap nilai (Capture Value) (Osterwalder & Pigneur, 2010). Business model canvas adalah bahasa bersama atau sebuah patokan yang digunakan untuk mendeskripsikan, memvisualisasikan, menilai dan merubah model bisnis yang berawal dari bentuk narasi. Business model canvas membagi business model menjadi 9 blok utama. (Osterwalder & Pigneur, 2010) Gambar 2.8 Business Model Canvas Sumber: (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 44) Customer Segments Pada blok customer segments, pelaku bisnis menentukan apakah akan melayani satu segmen yang sangat spesifik atau beberapa segmen pelanggan untuk bisnis yang akan dibuat (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 20). Customer segments dibagi menjadi lima jenis yaitu: 1. Mass Market Model bisnis yang berfokus pada masyarakat luas, tidak membedakan berdasarkan segmen pelanggan. Preposisi nilai, channel distribusi, dan hubungan dengan pelanggan semua berfokus pada

15 23 konsumen secara luas dengan permasalahaan dan kebutuhan yang sejenis. 2. Niche Market Model bisnis yang menargetkan pasar yang spesifik dengan spesialisasi segmen pelanggan. Preposisi nilai, channel distribusi, dan hubungan dengan pelanggan semua disesuaikan dengan kebutuhan spesifik yang diinginkan oleh pasar. 3. Segmented Model bisnis yang membedakan antara segmen pasar dengan kebutuhan yang sedikit berbeda serta masalah. 4. Diversified Model bisnis sebuah organisasi yang melayani dua segmen pelanggan dengan kebutuhan dan permasalahaan yang sangat berbeda. 5. Multi-sided platforms Model bisnis yang melayani dua atau lebih segmen pelanggan yang independent Value Propositions Value propositions merupakan bagian blok yang mendeskripsikan kumpulan produk dan jasa yang menciptakan nilai bagi segmen pelanggan yang spesifik. Nilai yang diciptakan bisa bersifat kuantitatif (seperti harga, kecepatan melayani) atau kualitatif (seperti design, pengalaman pelanggan). (Osterwalder & Pigneur, 2010, p.22) Beberapa elemen yang dapat dijadikan acuan dalam penentuan value proposition, yaitu: 1. Newness Beberapa value proposition memuaskan sesuatu hal yang baru yang sebelumnya tidak dianggap sebagai sesuatu penawaran. Hal ini sering terjadi namun tidak selalu terjadi, biasanya pada teknologi.

16 24 Seperti contoh handphone, handphone menciptakan industri baru pada industri telekomunikasi. 2. Performance Meningkatkan kinerja dari produk atau jasa yang sudah ada. Sepeti contohnya pada sector industri PC, mereka membuat PC yang lebih cepat, kapasitas yang besar dan graphic yang lebih tajam. 3. Customization Value proposition yang menciptakan produk atau jasa yang spesifik sesuai dengan pelanggan atau segmen pelanggan butuhkan. Pendekatan ini memperbolehkan pelanggan untuk kustomisasi produk atau jasa yang diinginkan. 4. Getting the job done Menciptakan nilai yang dapat membantu para pelanggan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Seperti contohnya Roll- Royce yang membantu perusahan penerbangan dalam hal pembuatan mesin pesawat terbang, sehingga perusahaan penerbangan hanya berfokus pada sistem penerbangan dan Roll- Royce mendapat bayaran dari setiap jam penerbangan yang menggunakan mesin mereka. 5. Design Desain merupakan elemen yang penting namun sulit untuk diukur. Terkadang produk dapat bertahan karena design yang superior. Dalam industri fashion desain dapat menjadi bagian penting dalam value proposition. 6. Price Menawarkan nilai produk atau jasa yang sama namun dengan harga yang murah merupakan cara yang umum untuk memuaskan kebutuhan pada segmen pelanggan yang price sensitive.

17 25 7. Brand/status Pelanggan menemukan nilai dengan cara yang mudah seperti menggunakan produk dengan merek tertentu. Seperti contohnya menggunakan produk bermerek Rolex dapat memberikan kesan prestisius bagi penggunanya. 8. Cost Reduction Membantu pelanggan untuk mengurangi biaya merupakan cara yang penting dalam pembuatan nilai. Contohnya seperti Salesforce.com menyediakan aplikasi customer relationship management (CRM). Hal ini membantu pelanggan untuk mengurangi biaya. 9. Risk Reduction Nilai pelanggan yang mengurangi resiko yang akan didapat ketika mereka membeli produk atau jasa. Seperti contoh pembelian mobil, garansi satu tahun dapat mengurangi resiko untuk kerusakan setelah pembalian dan perbaikan. 10. Accessibility Membuat produk dan jasa tersedia bagi pelanggan yang sulit untuk mengakses produk tersebut. Hal ini dapat mebuat inovasi pada model bisnis, teknologi baru, atau menggabungkan keduanya. 11. Convenience/usability Membuat hal yang lebih mudah atau gampang digunakan dapat menciptakan nilai yang kuat. Seperti contohnya ipod dan itunes, Apple menawarkan fitur yang mempermudah pelanggan dalam mencari, membeli, mendownload dan mendengar lagu digital.

18 Channels Blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai.saluran komunikasi, distribusi, dan penjualan merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan.saluran adalah titik sentuh pelanggan yang sangat berperan dalam setiap kejadiaan yang mereka alami. Saluran menjalankan beberapa fungsi, termasuk : 1. Meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan. 2. Membantu pelanggan mengevaluasi proposisi nilai perusahaan. 3. Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik. 4. Memberikan proposisi nilai kepada pelanggan. 5. Memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan. Saluran memiliki lima fase yang berbeda. Masing-masing saluran dapat mencakup sebagian atau bahkan kelima fase tersebut.saluran dapat membedakan antara salura langsung dan tidak langsung, dan antara saluran yang kita miliki dan yang dimiliki mitra. Gambar 2.9 Channel Source : (Osterwalder & Pigneur, 2012)

19 Customer Relationships Blok bangunan hubungan pelanggan menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp ).Sebuah perusahaan harus menjelaskan jenis hubungan yang ingin dibangunnya bersama segmen pelanggan.hubungan dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis. Hubungan pelanggan dapat didorong oleh motivasi berikut : 1. Akuisisi pelanggan 2. Retensi (mempertahankan) pelanggan 3. Peningkatan penjualan (upselling) Hubungan pelanggan yang diterapkan dalam model bisnis suatu perusahaan sangat mempengaruhi pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Hubungan pelanggan dapat dibedakan dalam beberapa kategori, yang mungkin sudah ada dalam hubungan perusahaan dengan segmen pelanggan, diantaranya : 1. Bantuan personal 2. Bantuan personal yang khusus 3. Swalayan 4. Layanan otomatis 5. Komunitas 6. Kokreasi Revenue Streams Blok bangunan arus pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segment pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan pemasukan) (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp ).Jika pelanggan adalah inti dari model bisnis, arus pendapatan adalah urat nadinya.perusahaan harus bertanya kepada dirinya sendiri, untuk nilai apakah masing-masing segmen pelanggan benar-benar bersedia membayar? Terjawab dengan tepat perusahaan dapat menciptakan satu atau lebih arus pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan.masing-masing arus pendapatan mungkin memiliki mekanisme penetapan harga yang berbeda, seperti daftar harga yang tetap, penawaran,

20 28 pelelangan, kebergantungan pasar, kebergantungan volume, atau manjemen hasil. Model bisnis melibatkan dua jenis arus pendapatan, yaitu : 1. Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan. 2. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan maupun menyediakan dukungan pelanggan pasca-pembelian. Beberapa cara membangun arus pendapatan, yaitu : 1. Penjualan asset 2. Biaya penggunaan 3. Biaya berlangganan 4. Pinjaman atau penyewaan atau Leasing 5. Lisensi 6. Biaya komisi 7. Periklanan Masing-masing arus pendapatan memiliki mekanisme penetapan harga yang berbeda.jenis mekanisme penetapan harga yang dipilih dapat membedakan pendapatan yang dihasilkan. Terdapat dua jenis mekanisme penetapan harga, yaitu penetapan harga tetap dan penetapan harga dinamis. Gambar 2.10 Pricing Mechanism Source : (Osterwalder & Pigneur, 2012)

21 Key Resources Blok bangunan sumber daya utama menggambarkan asset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp ).Setiap model bisnis memerlukan sumber daya utama.sumber daya memungkinkan perusahaan menciptakan dan menawarkan proposisi nilai, manjangkau pasar, mempertahankan hubungan dengan segmen pelanggan, dan memperoleh pelanggan. Kebutuhan sumber daya utama berbeda-beda sesuai jenis model bisnis. Sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan atau diperoleh dari mitra utama. Sumber daya utama dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Fisik 2. Intelektual 3. Manusia 4. Financial Key Activity Blok bangunan aktivitas kunci menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp ).Setiap model bisnis membutuhkan sejumlah aktivitas kunci.aktivitas kunci diperlukan untuk menciptakan dan memberikan proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan pelanggan, dan memperoleh pendapatan. Aktivitas kunci bergantung pada jenis model bisnisnya. Kategori aktivitas kunci, antara lain : 1. Produksi 2. Pemecahan masalah 3. Platform atau jaringan Cost Structure Struktur biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp ).Blok bangunan ini menjelaskan biaya terpenting yang muncul ketika mengoperasikan model bisnis tertentu.menciptakanan dan memberikan nilai, mempertahankan hubungan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan, menyebabkan timbulnya

22 30 biaya.perhitungan biaya relative lebih mudah setelah sumber daya utama, aktivitasaktivitas kunci, dan kemitraan utama ditentukan. Struktur biaya dibedakan dalam dua kelas, yaitu : 1. Terpacu biaya (cost-driven) 2. Terpacu nilai (value-driven) Karakteristik struktur biaya : 1. Biaya tetap 2. Biaya variable 3. Skala ekonomi 4. Lingkup ekonomi Key Partnership Blok bangunan kemitraan utama menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp ).Perusahaan membentuk kemitraan dengan berbagai alasan, dan kemitraan menjadi landasan dari berbagai model bisnis.perusahaan menciptakan aliansi untuk mengoptimalkan model bisnis, mengurangi resiko, atau memperoleh sumber daya mereka. Terdapat empat jenis kemitraan, yaitu : 1. Aliansi strategis antara non-pesaing. 2. Coopetition : kemitraan strategis antarpesaing. 3. Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru 4. Hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan 2.10 Prilaku Pelanggan Perilaku pelanggan adalah perilaku yang ditampilkan oleh pelanggan dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa yang mereka perkirakan akan memuaskan kebutuhan mereka(sciffman, 2007).

23 Target Pasar Target pasar adalah pemilihan satu atau lebih segmen yang diidentifikasikan untuk dilakukan persuasi. 1. Positioning Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan, produk atau jasa. Positioning adalah bagaimana sebuah produk atau jasa dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. 2. Nilai pelanggan Nilai pelanggan dapat dipikirkan sebagai rasio antar manfaat yang didapatkan oleh pelanggan dengan sumberdaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat tersebut. 3. Kepuasan pelanggan Kepuasaan pelanggan merupakan persepsi setiap pelanggan terhadap kemampuan dari produk atau jasa dengan persepsi yang mereka harapkan.

24 Kerangka Pikir Penentuan - Latar belakang - Ruang lingkup - Identifikasi Masalah - Tujuan dan manfaat - Metodologi - Sistematika penulisan Rencana Bisnis: -Bisnis Model Canvas -Analisis kompetitor -Prilaku Pelanggan -Rencana Keuangan PERENCANAAN Data-data yang diperlukan dalam menganalisis: - Kondisi pasar saat ini terhadap dunia kedokteran gizi - Prilaku para dokter terhadap aplikasi smartphone - Peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi solusi atas masalah kondisi pasar Teori yang digunakan: - Object Oriented Analysis and Design (OOAD) ANALISIS Identifikasi masalah yang di hadapi pasar Rekomendasi solusi terhadap masalah yang terjadi PERANCANGAN Menggunakan fitur rancangan berbentuk Object Oriented Analysis & Design (OOAD) IMPLEMENTATION Mempromosikan aplikasi untuk mendapatkan feedback Melakukan pengembangan fitur SIMPULAN & SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif dengan menggunakan model lima kekuatan porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan (David, 2011,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia yang sangat pesat saat ini membawa pengaruh yang besar terhadap kinerja perusaahan di seluruh bidang bisnis baik dalam perusahaan dagang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Porter s Five Forces BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis kompetitif dengan menggunakan model Lima Kekuatan Porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan(david, 2011).

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berkembang sangat pesat di Indonesia sejak tahun 2000. Hal ini membuat penduduk indonesia terbiasa dari penggunaan teknologi sehari-hari untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Informasi Menurut Considine, Parkes, Olesen, Blount & Speer (2012:103), Information is data or facts that are processed in a meaningful form. Jadi berdasarkan

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah serangkaian komponen yang saling terkait, dengan batasan yang didefinisikan dengan jelas, bekerja bersama sama untuk mencapai seperangkat tujuan dengan cara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

2 BAB 2 LANDASAN TEORI

2 BAB 2 LANDASAN TEORI 2 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pada era modern ini, penggunaan sistem informasi menjadi sebuah nilai strategik tersendiri bagi setiap perusahaan, dikarenakan bisa menentukan kesuksesan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Marketplace E-marketplace merupakan bagian dari e-commerce. Menurut Brunn, Jensen, & Skovgaard (2002), e-marketplace adalah wadah komunitas bisnis interaktif secara elektronik

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era milenium, perkembangan teknologi telah berkembang pesat dimana hal tersebut memberi dampak besar bagi berbagai aspek termasuk salah satunya dalam perkembangan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan mereka untuk memberikan kepuasan pada para

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan mereka untuk memberikan kepuasan pada para BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin ketatnya kompetisi saat ini, persaingan bisnis tidak hanya dapat mengandalkan produk yang dijual semata. Setiap pelaku bisnis perlu berupaya dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce E-Commerce lebih dari sekedar menjual dan membeli produk secara online. E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dalam dunia bisnis berjalan dengan sangat pesat diikutinya dengan penggunaan website sebagai sarana untuk melakukan bisnis secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dunia teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini membuat setiap perusahaan bersaing untuk memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi yang semakin canggih dan semakin murah telah mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, terutama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelanggan merupakan inti dari bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung

BAB 1 PENDAHULUAN. pelanggan merupakan inti dari bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis sekarang ini, manajemen telah mengakui bahwa pelanggan merupakan inti dari bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung dari bagaimana pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era globalisasi ini teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini berdampak sangat besar pada proses bisnis dalam perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5) analisis adalah kegiatan yang memungkinkan seseorang untuk memahami dan menentukan apa yang harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat terjadi di berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang ekonomi dalam hal ini ada kaitannya dengan proses penjualan dan pembelian. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang sangat cepat memberikan ruang yang bebas antara pelanggan dan pembeli serta banyaknya variasi produk dan harga akan memberikan pilihan produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya persaingan bisnis pada zaman globalisasi seperti saat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya persaingan bisnis pada zaman globalisasi seperti saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya persaingan bisnis pada zaman globalisasi seperti saat ini, membuat para pelaku bisnis terus meningkatkan upaya mereka untuk meningkatkan kualitas produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi merupakan sistem yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Seiring perkembangan sistem informasi saat ini tak lepas dari peran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran customer dalam perkembangan bisnis sebuah perusahaan sangatlah vital, terkadang banyaknya customer pada sebuah perusahaan dapat menjadi indikator keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi saat ini, setiap orang berusaha untuk mencari informasi mengenai kebutuhan mereka secepat mungkin tanpa harus meluangkan waktu secara khusus. Jadwal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman dan teknologi saat ini yang semakin pesat dan maju dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang komunikasi. Dimana media komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-21 ini, kegunaan internet sudah cukup memengaruhi kehidupan masyarakat. Pada tahun 2012, pengguna internet di dunia tercatat sudah mencapai 2,4 miliar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menjadi kunci penting dalam kehidupan ini, kesehatan juga merupakan kebutuhan setiap manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menjadi kunci penting dalam kehidupan ini, kesehatan juga merupakan kebutuhan setiap manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menjadi kunci penting dalam kehidupan ini, kesehatan juga merupakan kebutuhan setiap manusia. Angka harapan hidup seseorang adalah suatu tingkat umur rata-rata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara konvensional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi 1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, et al (2012), sistem adalah kumpulan beberapa komponen yang saling terkait yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang OSDARA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang olahraga khususnya bulu tangkis yang berdiri pada tahun 2013. Sebagai perusahaan yang menyediakan sarana olahraga,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. praktis, itulah yang diinginkan oleh orang-orang saat ini. Penggunaan telepon

BAB 1 PENDAHULUAN. praktis, itulah yang diinginkan oleh orang-orang saat ini. Penggunaan telepon 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi semakin pesat. Mudah dan praktis, itulah yang diinginkan oleh orang-orang saat ini. Penggunaan telepon genggam sudah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam dunia bisnis maka hal ini dapat mempengaruhi kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam dunia bisnis maka hal ini dapat mempengaruhi kondisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dalam dunia bisnis dapat berperan sebagai pendukung untuk menjalankan proses bisnis yang dapat memberikan dukungan lebih bagi pelaku bisnis untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL REENGINEERING SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (Studi Kasus Telkom Maintenance Service Centre Jawa Timur) Rumaesya Fudhola (Mahasiswi Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelian dan Penjualan selalu ada didalam dunia usaha. Dua hal tersebut merupakan proses bisnis yang penting untuk sebuah perusahaan. Setiap dokumen baik transaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi informasi telah menjadi suatu kesatuan yang erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 358 ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION Feliciana Priyono Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010,p32), Manajemen pemasaran adalah Seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN ANALISIS KEBUTUHAN Institut Teknologi Sumatera DEFINISI MODEL ANALISIS Menurut Ian Sommerville(2011) Model Analisis adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Perusahaan saat ini tidak hanya mementingkan kepentingan dari sisi perusahaannya saja seperti mencari keuntungan, tetapi juga mementingkan dari sisi hubungannya dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi Citra Telekomunikasi Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam era globalisasi saat ini. Hal tersebut ditunjang dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat diikuti dengan tingkat persaingan yang begitu ketat dan tuntutan globalisasi yang menyebabkan

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyata dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu contoh. untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan mereka dan

BAB I PENDAHULUAN. nyata dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu contoh. untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan mereka dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi di dunia semakin nyata dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu contoh pengembangannya adalah dalam

Lebih terperinci

BAB 2 VALUE PROPOSITION (DEVELOPMENT & JUSTIFICATION)

BAB 2 VALUE PROPOSITION (DEVELOPMENT & JUSTIFICATION) 8 BAB 2 VALUE PROPOSITION (DEVELOPMENT & JUSTIFICATION) 2.1 ANALISA PASAR DAN INDUSTRI 2.1.1 PENGERTIAN HOTEL Dalam era modern ini hotel didefinisikan sebagai suatu organisasi yang menyediakan sarana akomodasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan meningkatnya harga produk di pasar yang menyebabkan turunnya. bertahan, perusahaan-perusahaan yang ada berusaha mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan meningkatnya harga produk di pasar yang menyebabkan turunnya. bertahan, perusahaan-perusahaan yang ada berusaha mempertahankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 hingga saat ini, berdampak pada banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Indrajani (2011:48), sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan, berinteraksi, dan terintegrasi satu sama lain hingga membentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Planet Production adalah salah satu perusahaan manufaktur di bidang industri garment yang telah berdiri sejak 16 Agustus 1996 di Bandung yang telah berperan aktif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan dan sebagai alat pendukung operasional perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Teori-teori dasar yang digunakan dalam Perancangan sistem payment gateaway untuk mendukung kinerja website e-commerce pada PT. Pegasus Mitra Abadi. 2.1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi, perusahaanperusahaan semakin dipacu dengan menggunakan teknologi yang maju sebagai media untuk tetap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat dihindarkan, seperti penggunaan telepon, faximile, dan komputer. Teknologi informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang menginginkan sistem informasi yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kemajuan teknologi berkembang sangat pesat. Kemajuan teknologi banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan kegiatan manual yang tidak lagi dapat diandalkan. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan kegiatan manual yang tidak lagi dapat diandalkan. Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu cepat saat ini telah membawa berbagai perubahan ke dalam proses bisnis perusahaan. Kegiatan manual dengan menggunakan pencatatan

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis saat ini dituntut selalu inovatif untuk dapat bersaing dengan kompetitor. Bisnis retail seperti Apotek merupakan bisnis dengan persaingan yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, teknologi merupakan kebutuhan pokok bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang sangat pesat sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi semakin pesat dan cepat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini membuat manusia bagaikan tak terpisah oleh jarak ruang dan waktu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi berkembang sangat cepat terutama di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingkat penggunaan internet di Indonesia berdasarkan (Rao, 2012) data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini dunia informasi berkembang begitu pesat karena ditunjang dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Komputer dan

Lebih terperinci