BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita adalah gender yang jarang terangkat keberadaannya, namun dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup menjanjikan saat ini adalah wanita. Kebanyakan orang menganggap bahwa bisnis itu sulit atau tidak dapat dilakukan oleh kaum hawa, karena menurut mereka wanita tidak memiliki kemampuan yang cukup dalam menjalankan sebuah bisnis. Seperti yang kita ketahui didalam kenyataan saat ini, banyak karakter mendasar yang dimiliki oleh seorang wanita yang bisa menjadi faktor kunci dari kesuksesan sebuah bisnis. Karakter kunci tersebut antara lain kesabaran, kecerdasan atau kematangan emosi, kemampuan komunikasi yang lebih unggul, dsb. Wanita juga cenderung lebih bisa mengatur waktu berbisnis dengan baik tanpa harus mengesampingkan hakikat kodrat dari wanita itu sendiri, karena bisnis tersebut bisa dilakukan dirumah, dan seorang wanita atau ibu tetap bisa mendidik serta mengawasi buah hatinya 24 jam dalam sehari. Ketika seorang wanita memiliki bisnis sendiri, berarti ia telah menerapkan time management yang baik dalam kehidupannya sehari-hari. Berbisnis juga akan mengembangkan kreatifitas wanita itu sendiri, kreatifitas ini dapat digunakan untuk mengisi waktu senggang mereka yang dapat menghasilkan keuntungan bagi pengelolanya. Fakta yang ada kekacauan dalam sebuah rumah tangga sebagian besar dipicu

2 oleh faktor kemiskinan, padahal dengan memiliki bisnis sendiri di rumah, wanita bisa menyelamatkan ekonomi keluarganya. Selain kendala diatas sebenarnya ada salah satu faktor kendala yang utama bagi entrepreneur lainnya khususnya pada segmen wanita saat ini yaitu terbentur pada modal usaha, baik untuk memulai atau pada saat pengembangan usaha yang sudah berjalan. Calon-calon pengusaha seringkali mempunyai ide usaha yang bagus, dilengkapi dengan business plan yang komprehensif dan informatif. Tetapi untuk memulai usaha tersebut, banyak yang mengalami kesulitan dalam pendanaan. Untuk meminjam dari bank, diperlukan jaminan yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh banyak calon pengusaha yang baru berencana memulai usahanya. Hal yang sama dapat juga terjadi oleh pengusaha yang sudah mempunyai bisnis tetapi memerlukan suntikan modal tambahan, baik untuk berekspansi atau mendanai usahanya yang sudah ada, bisa dikarenakan limit kredit usahanya di bank sudah mencapai tingkat maksimal. (UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No Tentang Perbankan). Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pemberian (UU Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan) Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

3 peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Sebagai salah satu wujud peran intermediasi sebuah bank dapat menawarkan beragam fasilitas yang memudahkan nasabahnya seperti produk pinjaman yang terdiri dari berbagai jenis yang disesuaikan dengan segmen pasar dan ragam kebutuhan dari nasabah. Pada sektor konsumsi, terdapat sebuah produk yang menawarkan kemudahan kepada nasabah dalam memperoleh pinjaman dana, yaitu Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau dalam kata lain Kredit ini tidak mensyaratkan agunan. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong bank yang memiliki peran utama dalam memajukan sektor perekonomian sebuah negara. (UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No Tentang Perbankan) Agunan adalah jaminan tambahan yang diserahkan Nasabah Debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Dari sisi ekonomi mikro saat ini, dapat terlihat adanya pergerakan positif bagi perkembangan usaha mikro. KTA Panin diharapkan dapat membantu para entrepreneur sebagai modal dasar ataupun suntikan dana bagi usahanya, yang notabene saat ini kebanyakan entrepreneur adalah wanita. Oleh karenanya bagaimana caranya atau strategi yang digunakana oleh PaninBank untuk memposisikan dirinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia yang turut serta memajukan iklim investasi dengan produknya berupa KSP (Kredit Siap Pakai). KSP Panin (Kredit Siap Pakai) adalah fasilitas kredit tanpa agunan untuk nasabah perorangan baik karyawan, profesional maupun pengusaha. Adapun beberapa kenyamanan

4 layanan yang ditawarkan oleh PaninBank untuk fasilitas produk ini antara lain PaninBank hadir di lebih dari 300 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan memberikan berbagai fasilitas dan layanan perbankan terbaik khusus untuk nasabahnya. 1.2 Rumusan Permasalahan Tujuan fasilitas kredit di bank umumnya terbagi 3 segmen, yaitu segmen Kredit Konsumsi, segmen Kredit Investasi dan segmen Kredit Modal Kerja. Pada segmen konsumsi, terdapat sebuah produk yang menawarkan kemudahan kepada nasabah dalam memperoleh pinjaman dana, yaitu KSP Panin. KSP Panin dapat diajukan oleh siapapun baik profesional maupun wirausahawan. Bedanya dari produk pinjaman biasa, nilai pinjaman Anda dibatasi. Ini karena tidak adanya harta yang dijaminkan sehingga otomatis risiko bank sebagai pemberi pinjaman akan semakin tinggi. Di sinilah biasanya nilai pinjaman pada produk KTA dibatasi, yaitu antara Rp 5 juta sampai dengan Rp 50 juta saja. Jangka waktu kreditnya juga dibatasi agar tidak terlalu panjang, yaitu antara 1 sampai dengan 3 tahun. Pinjaman sampai dengan lima kali saldo rata-rata rekening 3 bulan terakhir. Berbagai kemudahan yang ditawarkan antara lain dalam hal nilai plafond yang fleksibel, prosedur administrasi yang relatif lebih sederhana, tingkat bunga yang kompetitif, waktu pemrosesan yang relatif singkat dan yang paling utama adalah tanpa syarat agunan. Oleh karenanya timbulah beberapa permasalahan yang ditemukan dalam penelitian saat ini antara lain :

5 1. Apakah analisis STP berdasarkan gender pada produk KSP PaninBank saat ini telah tepat pada sasaran seperti yang ingin dicapai oleh PaninBank? 2. Bagaimana pengaruh masing-masing atribut tingkat kepuasan nasabah KSP Panin Panin? 3. Bagaimana pengaruh masing-masing atribut tingkat kepentingan nasabah KSP Panin Panin? 1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis apakah STP berdasarkan gender pada produk KSP PaninBank saat ini telah tepat pada sasaran seperti yang ingin dicapai oleh PaninBank. 2. Untuk mengidentifikasikan, menganalisis dan menguji apakah masing-masing atribut tingkat kepuasan nasabah KSP Panin memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak Panin. 3. Untuk mengidentifikasikan, menganalisis dan menguji apakah masing-masing atribut tingkat kepentingan nasabah KSP Panin memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak Panin.

6 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pemasar (PaninBank) untuk menentukan segmenting, targeting and positioning market yang sesuai terhadap produknya agar repeat purchase dapat terjadi pada pemasaran produk KSP Panin, dan untuk menentukan pilihan komunikasi yang tepat dalam penyampaian pesan iklan produk sesuai dengan target market-nya. Seperti dituliskan oleh Kotler (1997) target market yaitu: proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki. Penelitian ini diharapkan juga dapat menaikan pemasaran ataupun penjualan produk KSP dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang prilaku konsumen yang akan dibidik. 1.4 Ruang Lingkup Agar masalah yang dibahas tidak terlalu meluas maka lingkup pembahasan dalam penulisan ini dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Penelitian terfokus pada kriteria nasabah dan non-nasabah KSP Panin. 2. Lokasi penelitian adalah wilayah Jakarta. 3. Waktu penelitian mulai bulan Desember 2007 Mei Perolehan data responden menggunakan kuesioner. Dua metode sampling yang digunakan yaitu : a. Metode Kualitatif Menurut Suryana (2007: 27) Riset pasar kualitatif pada umumnya digunakan untuk penyelidikan jumlah kecil responden tidak mensamaratakan terhadap keseluruhan

7 populasi kepentingan statistik dan keyakinan tidak diperhatikan contoh meliputi kelompok fokus, wawancara mendalam dan teknik proyektif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi yang tertangkap oleh responden mengenai Bank Panin dari sudut pandang responden b. Metode Kuantitatif Untuk meruncingkan informasi yang telah diperoleh dari responden melalui perhitungan statistik sehingga dapat dijadikan solusi bagi pihak perusahaan. Menurut Suryana (2007: 27-28) Riset pasar kuantitatif biasanya digunakan untuk menarik kesimpulan menguji hipotesis spesifik menggunakan teknik percontohan acak agar supaya menyimpulkan dari contoh terhadap populasi melibatkan sejumlah besar responden. Format riset pasar ini menghasilkan data kuantitatif. Data itu dapat digunakan untuk menentukan ukuran suatu pasar, berapa banyak pasar itu berharga dan dimana letak area pertumbuhan yang spesifik. Penelitian kuantitatif dapat juga menyediakan pemahaman bagi Anda tentang siapa pelanggan atau siapa yang akan menjadi pelanggan Anda, Usia, Jenis Kelamin, Lokasi mereka dan lain-lain. Sebuah riset pasar adalah unsur terpenting didalam penyusunan dan perencanaan dari segala bentuk bisnis yang ada, tanpa riset pasar sebuah prospek ketahanan dan pertumbuhan sebuah bisnis akan sangat menyusut. 5. Data yang diperoleh menggunakan data primer dan sekunder. Data sekunder didapatkan dari data internal organisasi terkait.