BAB III PENGHENTIAN PRODUKSI TELEVISI THAI SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. CO. LTD. OLEH SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. KOREA SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PENGHENTIAN PRODUKSI TELEVISI THAI SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. CO. LTD. OLEH SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. KOREA SELATAN"

Transkripsi

1 BAB III PENGHENTIAN PRODUKSI TELEVISI THAI SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. CO. LTD. OLEH SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. KOREA SELATAN Thai Samsung Electronics Co. Ltd. atau biasa disingkat TSE adalah salah satu anak perusahaan atau subsidiary dari Samsung Electronics Co. Ltd yang berada di wilayah Asia tepatnya di Asia Tenggara. Untuk memberikan gambaran Thai Samsung Electronics Co. Ltd. yang lebih luas, pada awal bab ini akan dijelaskan mengenai awal masuknya Samsung Electronics Co. Ltd ke wilayah ASEAN. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai distribusi regional investasi Samsung Electronics Co. Ltd di wilayah ASEAN. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai Thai Samsung Electronics Co. Ltd.. Pada akhir bab ini akan dijelaskan mengenai penghentian produksi televisi di Thailand dan pembukaan produksi televisi di Vietnam. A. INVESTASI SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD DI WILAYAH ASEAN Samsung Electronics Co. Ltd adalah perusahaan besar yang berasal dari Korea Selatan, dengan penjualan 78,3 trilyun won dan 8,5 trilyun won keuntungan bersih. Seperti perusahaan besar lainnya, Samsung Electronics Co. Ltd pada awalnya adalah perusahaan yang sederhana yang hanya pemasok barang elektronik berkualitas lumayan. Pada tahun 2000, Samsung muncul sebagai pemain penting dalam dunia industri elektronik, dengan saham yang besar dalam 45

2 DRAM semikonduktor, telepon genggam CDMA dan barang elektronik untuk konsumen. Berdasarkan majalah mingguan Bussiness Week : 66 It (Samsung Electronics Co. Ltd) has been the biggest maker of digital mobile phone using code division multiple access (CDMA) technology... New Samsung is the best-selling brand in TVs priced at $3,000 and above... Samsung has blown past Micron Technology, Infineon Technologies, and Hynix Semiconductor in Dynamic Random-Access Memory (DRAM) chips and is gaining on Intel in the market for flash memory. "Ini (Samsung Electronics Co. Ltd) telah menjadi produsen terbesar ponsel digital menggunakan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA)... New Samsung adalah merek terlaris di TV dengan harga $ dan di atas... Samsung telah ditiup masa lalu teknologi Micron, Teknologi Infineon, dan Semikonduktor Hynix di Dynamic Random-Access Memory (DRAM) chip dan mendapatkan Intel di pasar untuk memori flash." Mulai tahun 2007, Samsung Electronics Co. Ltd sudah memiliki 10 perusahaan afiliasi di wilayah Asia Tenggara. Empat cabang (subsidiary) berdedikasi untuk aktivitas penjualan, tiga cabang (subsidiary) berdedikasi untuk produksi dan sisanya terlibat dalam penjualan dan kegiatan produksi. Semua kegiatan anak dikoordinasikan oleh kantor pusat Samsung Electronics Co. Ltd Asia Tenggara. Thailand, Indonesia, Vietnam, dan Filipina masing-masing memiliki satu pabrik, sedangkan Malaysia memiliki dua pabrik. SEMA di Malaysia merupakan spesialis produksi Microwave Oven (MWO), sedangkan SEPHIL di Filipina merupakan spesialis produksi ODD (Optical Disk Drive), yaitu komponen dari komputen dan DVD player. SDMA di Malaysia memproduksi monitor dan TV berwarna. Dan cabang lainnya melakukan diversifikasi produk mereka Park, B. S. (2010). Investment of Korean Electronics Industry in Southeast Asia. In D. I. Steinburg, Korea's Changing Roles in Southeast Asia Expanding Influences and Relations. Pasir Panjang, Singapore: Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS). h Ibid. 46

3 Berdasarkan kantor pusat Samsung Electronics Co. Ltd di Asia Tenggara, nilai produksi Samsung Electronics Co. Ltd di ASEAN sebesar US$ 5.2 milyar pada tahun ODD (Optical Disk Drive) (1.482 juta), televisi berwarna (1.297 juta) dan monitor (856 juta) adalah produk-produk utama. Nilai produksi meningkat pesat dari 1,8 milyar di tahun 2002 ke 5,2 milyar di tahun 2007, 2,9 kali daripada tahun Terlihat jelas bahwa penjualan Samsung Electronics Co. Ltd di wilayah ASEAN lebih baik dibanding dengan produksi lokal Korea Selatan. Termasuk dalam produk impornya, Samsung menjual sebesar 6,7 milyar di tahun Samsung memasuki ASEAN sendiri dapat dibagi menjadi empat fase. Fase pertama dimulai pada tahun 1979 dan berakhir pada tahun 1980an, ketika samsung mendirikan cabang penjualan di Singapura pada tahun 1979, Indonesia pada tahun 1983 dan Thailand pada tahun Fase kedua dimulai pada akhir tahun 1980an hingga pertengahan tahun 1990an dengan apa yang disebut fase konstruksi dari basis produksi. Samsung Electronics Co. Ltd memilih Asia Tenggara sebagai basis produksi untuk ekspor negara-negara yang sudah maju. Thai Samsung Electronics Co. Ltd. (TSE) di Thailand pada tahun 1988, Samsung Electronics Co. Ltd (M) Sdn. Bhd. (SEMA) di Malaysia pada tahun 1989, PT Samsung Maspion Indonesia (SMI) di Indonesia pada tahun 1989 dan Samsung Electronics Co. Ltd Indonesia (SEIN) di Indonesia pada tahun 1991 yang masingmasing didirikan. Pada waktu yang sama, Samsung menyusun perwakilan cabang di pasar yang cukup kecil di Filipina, Malaysia dan Vietnam Ibid. h Ibid. 47

4 Dari pertengahan tahun 1990an hingga 2000, Samsung memperluas fasilitas produksi di berbagai cabang di ASEAN dikarenakan kemerosotan persaingan di perusahaan induk. Pada periode ini, SDMA Malaysia pada tahun 1995 dan SAVINA Vietnam pada tahun 1995 didirikan untuk cabang produksi Samsung. Sedangkan SAPI Singapura pada tahun 1995 dan SEPOCO di Filipina pada tahun 1996 didirikan untuk cabang penjualan. Selain itu, bisnis diperluas dan diversifikasi di Asia Tenggara, kantor pusat di Asia Tenggara selesai disusun pada tahun 1999 untuk mengkoordinasi dan memfasilitasi produksi regional dan aktifitas penjualan. Samsung Electronics Co. Ltd menyebut periode ini periode perluasan dari fasilitas produksi. 70 Fase terakhir dimulai pada tahun 2000, ketika Samsung menaikkan usahanya untuk memperluas saham regionalnya. Pada periode ini Samsung juga memperkuat diversifkasi produksinya pada fasilitas dengan apa yang disebut multi-product production system. Sebuah pabrik produksi baru dibangun pada fase ini yaitu SEPHIL di Filipina pada tahun B. DISTRIBUSI REGIONAL INVESTASI SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD Thai Samsung Electronics Co. Ltd. (TSE) didirikan pada tahun 1988 dan pertama kali memproduksi televisi berwarna pada tahun yang sama. Mitra terkemuka TSE Thailand adalah grup bisnis etnis China yaitu Sahapathana. Sahapathana adalah grup bisnis yang memiliki ekuitas saham sebesar 51 persen. 70 Ibid. 71 Ibid. 48

5 Sebagai fasilitas produksi Samsung pertama di wilayah ASEAN, TSE adalah basis produksi konsumen yang luas dimana mereka memproduksi televisi berwarna, monitor, mesin cuci, lemari es, Microwave Oven (MWO) dan pendingin udara (AC). 72 Samsung Electronics Co. Ltd di Malaysia memiliki satu kantor cabang dan dua fasilitas pabrik. Samsung Electronics Co. Ltd (M) Sdn. Bhd. (SEMA) didirikan pada tahun 1989 dan berlokasi di Port Klang, SEMA terlibat dalam produksi Microwave Oven (MWO) dan hanya satu-satunya pabrikan Microwave Oven (MWO) di Malaysia. SEMA telah ditunjuk sebagai kantor pusat global untuk bisnis Microwave Oven (MWO) Samsung pada tahun Samsung Electronics Co. Ltd Display (M) Sdn. Bhd. (SDMA) didirikan pada tahun 1995, termasuk didalamnya produksi monitor berwarna dan monitor TFT-LCD. SDMA juga memproduksi televisi berwarna untuk pasar Malaysia. SDMA berlokasi di Seremban, Negeri Sembilan. SDMA mensuplai monitor, dimulai dengan model 17 inch kepada perusahaan multinasional yang beroperasi di Malaysia dan negara tetangga. Perusahaan Samsung Grup pertama adalah Samsung Electron Devices (sekarang Samsung SDI), dimana memproduksi televisi tabung Samsung. Samsung Corning, perusahaan rekanan lain dari Samsng Electronics masuk wilayah ini pada tahun 1992 untuk memproduksi lampu kaca, masukan penting untuk produksi televisi tabung. Lokasi SDMA melengkapi integrasi vertikan dari wilayah ini, dimana terhubung langsung dengan Samsung Corning-SDI-SDMA. Samsung Electronics Co. Ltd membuat kerjasama pada tahun 1989 dengan perusahaan Indonesia, Maspion dengan adil yaitu 50:50. PT Samsung Maspion 72 Ibid. h

6 Indonesia (SMI) diharapkan untuk melakukan produksi lemari es untuk pasar domestik Indonesia. Samsung Electronics Co. Ltd memulai investasi yang lain, Samsung Metro Data Electronics (sekarang Samsung Electronics Co. Ltd Indonesia (SEIN)), dengan PT Metrodata Epsindo pada tahun 1991 dengan harapan produksi VCR dan produk audio. Dalam kasus ini SMI wajib masuk dalam kerjasama Samsung untuk penjualan di pasar domestik. Namun, dua mitra kerja merasa tidak cocok satu sama lain dalam operasi dan akhirnya Samsung menjual kepemilikan saham ke Maspion. Sekarang, SEIN mengimpor lemari es dari perusahaan induk di Korea Selatan. Samsung Metro Data Electronics menjalani restrukturisasi setelah krisis 1997 dan secara sah berganti nama menjadi Samsung Electronics Co. Ltd Indonesia (SEIN). SEIN memperluas produksi termasuk barang-barang elektronik (CD-ROM, DVD, DVD-W, CD-RW) dan sektor audio berpindah ke Samsung Electronics Co. Ltd Huizhou China yang lebih spesialis. 73 SEIN Indonesia adalah penghubung produksi DVD Samsung Electronics Co. Ltd. Produk DVD dan OMS (peralatan memori computer) dihitung merupakan lebih dari 90% penjualan. Lebih dari 95% produk DVD dan OMS diekspor ke luar negeri. Televisi berwarna dihitung sekitar 10% penjualan SEIN dan sebagian besar terjual di pasar domestik. Termasuk produk impor seperti telepon genggam, penjualan total SEIN pada tahun 2007 kurang lebih sebesar 2 milyar, televisi berwarna sekitar 0,1 milyar, dan sekitar 1,9 milyar untuk DVD (45%) dan OMS (55%) diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat Ibid. h Ibid. 50

7 SAVINA Vietnam tergabung pada tahun 1995 dalam kerjasama antara Samsung dan Vietnam TIE, dimana memiliki saham sekitar 20%. Operasi SAVINA Vietnam dimulai pada bulan Mei tahun 1996, dengan produksi televisi berwarna untuk pasar domestik. SAVINA memulai produksi mesin cuci pada bulan Desember 1999, lemari es pada bulan Mei 2000 dan monitor pada bulan Oktober Dibandingkan dengan cabang produksi lain di wilayah Asia Tenggara, rasio konten lokal SAVINA lebih rendah, sebagai industri pendukung Vietnam belum matang sebagai hasil dari kecilnya pasar lokal Vietnam. SAVINA bersikeras mulai tahun 2001, televisi berwarna dan DVD players adalah barang dengan penjualan terbaik. Hal tersebut didorong dengan pertumbuhan pasar Vietnam yang cepat dan keterampilan buruh. Samsung Grup mengadakan Konferensi Strategi Asia di Vietnam pada bulan Juli Pada bulan Oktober 2007, Samsung Electronics Co. Ltd mengadakan konferensi sidang yang lain dan dihadiri masing-masing pimpinan cabang di Asia Tenggara. Dalam konferensi ini, mereka membahas apakah Samsung seharusnya membangun fasilitas produksi telepon genggam. 75 Filipina adalah negara yang baru-baru saja dimasuki oleh Samsung Electronics Co. Ltd. Konstruksi pabrik SEPHIL baru dimulai pada tahun 2001 untuk produksi CD/RW, produksi combo pada bulan Juli 2002 dan diikuti dengan produksi DVD-W pada bulan Mei Bisnis SEPHIL tergolong sukses, SEPHIL menjadi perusahaan peringkat 22 dalam volume penjualan dan peringkat 6 dalam sektor pabrik di tahun 2006 di Filipina. Produk campuran SEPHIL di 75 Ibid. 51

8 tahun 2007 adalah 41,9% untuk DVD-W, 34,4% untuk DVD-W Slim, dan 15,3% untuk Combo. 76 Produksi Samsung dibagi dalam dua grup, dengan nama elektronik konsumen dan peralatan elektrik. Ketika TSE dan SAVINA berkonsentrasi dalam produksi elektronik konsumen, SEIN dan SEPHIL, dimana mereka mampu mendapatkan buruh dengan upah murah dapat fokus dalam produksi peralatan elektrik dan komponen elektrik. Kompleks Seremban, dimana industri pendukung dapat berkembang bagus, serta memproduksi peralatan dan komponen. Televisi berwarna dapat diproduksi di Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Terlepas dari AFTA, yang menjadi alasan mengapa beberapa negara memproduksi barang yang sama adalah untuk merespon kebutuhan logistik dari konsumen. 77 Jelas bahwa Samsung berhati-hati terhadap AFTA. Pada bulan November 2006, presiden kantor pusat di Asia Tenggara mengatakan pada wartawan surat kabar bahwa karena itu perlu fokus dalam lokasi yang kompetitif, Samsung mempertimbangkan relokasi dalam garis produksinya. Berdasarkan laporan yang ada, Samsung mempertimbangkan bahwa TSE spesialisasi televisi dan barang putih dengan jangka menengah. SEIN di audio dan DVD, SEPHIL di CD/DVD- ROM, SAVINA di televisi, dan SDMA di LCD TV dan monitor Ibid. h Ibid. 78 Ibid. 52

9 C. THAI SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. (TSE) Thai Samsung Electronics Co. Ltd. Co. Ltd. (TSE) adalah anak perusahaan yang dinamis dari Samsung Electronics Co. Ltd di Korea Selatan. TSE berfungsi sebagai salah satu penghubung produksi barang-barang kebutuhan konsumen untuk wilayah ASEAN. Dibandingkan dengan cabang yang lainnya, TSE memproduksi produk-produk yang bervariasi dalam satu fasilitas yang besar. Kapasitas untuk televise berwarna sama dengan 2 juta dalam basis tahunan, lebih besar dari SDMA (Samsung Electronics Co. Ltd Display Malaysia) dan SEIN (Samsung Electronics Co. Ltd Indonesia). TSE memproduksi AC (air conditioners), lemari es dan mesin cuci, barang-barang tersebut tidak diproduksi di cabang lainnya. Pada akhir bulan Juni 2007, berdasarkan Lembaga Penelitian Pasar GfK, Samsung memiliki posisi terdepan dalam hal pangsa pasar di sebagian besar barang-barang elektronik konsumen di Thailand. 79 Ketika TSE membentuk kerjasama dengan kelompok usaha barang konsumsi Sahapathana, mitra kerja Thailand berkontribusi tanah atau lahan sedangkan Samsung berkontribusi dalam hal keuangan. Sahapathana sepertinya ingin membentuk kerjasama dengan pabrikan Jepang, tetapi sebagaian besar pemimpin perusahaan Jepang telah membentuk kerjasama dengan Thailand. Sehingga pada akhirnya Sahapathana memiliki Samsung sebagai mitra kerja. Saham ekuitas Samsung adalah 49 persen karena faktanya bahwa investor asing diatur jika mereka bermaksud menjual hasil produksi di pasar domestik. Seiring 79 Ibid. 53

10 berjalannya waktu, TSE telah meningkatkan modal dan saham Samsung menjadi 92 persen. 80 Ketika TSE mulai memproduksi televisi pada tahun 1988, dengan produk pertamanya televisi dengan lebar 14 inch. Ukuran televisi ini tidak dapat membuat keuntungan apapun di Korea dan permintaan televisi menurun. Namun, sesegera mungkin TSE memulai produksi televisi dengan lebar 20 inch dan 25 inch, ketika induk perusahaan yaitu Samsung Electronics Co. Ltd memproduksi televisi dengan ukuran yang lebih besar di Korea. Kemudian, TSE memulai tahun 1996 dengan produksi televisi model 29 inch. Setelah produksi televisi dengan ukuran yang lebih besar, TSE memulai produksi mesin cuci. Dilanjutkan pada tahun 1997 TSE memproduksi lemari es yang padat modal mulai diperkenalkan. 81 TSE memperkenalkan produk yang bervariasi untuk pasar Thailand bersama dengan kesempatan daya saing ekspor masing-masing item. Produkproduk yang diperkenalkan seperti televisi, mesin cuci, lemari es, monitor berwarna, MWO (Microwave Oven) dan AC (Air Conditioners). Setiap divisi memiliki strategi global masing-masing dan berdasarkan strategi global tersebut, mereka memiliki Thailand sebagai basis produksi. Divisi moniitor berwarna dan mesin cuci dianggap sebagai ukuran pasar Thailand dan memutuskan untuk berinvestasi untuk mencapai kepemimpinan pasar dalam negeri. TSE memulai untuk memproduksi monitor berwarna ketika SDMA di Seremban, Malaysia sudah dilakukan produksi Ibid. 81 Ibid. h Ibid. 54

11 Namun, Samsung memutuskan untuk memproduksi monitor berwarna di TSE karena mereka mereka adalah masukan untuk TV mereka dan juga karena angkatan kerja relatif murah dan berlimpah Thailand. Dalam kasus MWO (Microwave Oven) adalah sama dengan monitor berwarna dalam arti SEMA (Samsung Electronics Co. Ltd Malaysia) in Malaysia memproduksi MWO (Microwave Oven). Perusahaan Jepang pabrik Sharp Thai, dimana mereka memproduksi MWO (Microwave Oven), dikatakan sebagai pabrik terbesar di dunia. Konsekuensinya pendukung industri dalam hubungan dengan Mwo (Microwave Oven) adalah pengembangan yang baik di Thailand. 83 Krisis ekonomi yang melanda Asia Timur di tahun 1990-an datang sebagai berkah tersembunyi untuk Samsung Electronics Co. Ltd, dengan bauran produk yang terdiversifikasi. Samsung Electronics Co. Ltd memulai usaha restrukturisasi di kedua pihak yaitu perusahaan induk serta anak perusahaan lainnya. Beberapa divisi yang dirampingkan dan melakukan restrukturisasi yang selesai pada tahun Sebagai hasilnya, struktur industri dari Samsung Electronics Co. Ltd berubah secara drastis dan Samsung lebih bebas untuk berinvestasi di segmen yang lebih menguntungkan dan dalam penelitian dan pengembangan (research and development). Pada periode ini, Samsung Tv muncul sebagai lapis kedua merek setelah rival Jepang, sedangkan dari tahun 2004 Samsung mengambil tempat Jepang manufaktur seperti Sony dan Panasonic memiliki pangsa pasar terbesar dalam hal produksi dan volume penjualan. TSE memperkenalkan televisi LCD (Liquid Crystal Display) dan televisi PDP (Plasma Display Panel) di tahun Pasar Elektronik Thailand berubah menjadi pasar LCD yang dipimpin pada 83 Ibid. 55

12 tahun Pada tahun 2006, permintaan untuk TV LCD adalah sedikit , hanya sebagian kecil dari total permintaan televisi 2,4 juta. Namun, permintaan untuk LCD TV meningkat menjadi terhadap total permintaan TV dari 2,5 juta pada tahun TSE melakukan pengadaan suku cadang dan komponen dari sekitar 100 pemasok, termasuk Samsung Electro-Mechanics Co (SEM). Sekitar lima belas pemasok disertai TSE ke Thailand; perusahaan adalah pembeli dari persen dari total output mereka. Sisa dari pemasok Thai, Korea, atau perusahaanperusahaan Jepang. Samsung mempertahankan kompetisi ketika pengadaan suku cadang dan komponen, dalam rangka untuk mendapatkan kualitas terbaik dan harga dan untuk menghindari risiko yang terkait dengan mengandalkan pemasok tunggal. Jadi, sebagian besar pemasok memberi pasokan untuk LG dan perusahaan-perusahaan Jepang serta TSE. TSE percaya bahwa, atas dasar persaingan. pengadaan suku cadang dan komponen TSE yang lebih efisien daripada perusahaan Jepang karena mereka memanfaatkan sistem "Keiretsu" untuk pengadaan komponen. 85 D. PENGHENTIAN PRODUKSI TELEVISI THAI SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. OLEH SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. KOREA SELATAN Raksasa elektronik Korea Selatan, Samsung telah mengatakan pada 21 Mei 2015 bahwa ia telah berhenti untuk menghasilkan televisi di Thailand pada 84 Ibid. h Ibid. 56

13 akhir kuartal pertama tahun Keputusan telah dibuat oleh Samsung guna merampingkan operasi internasional dan membuat mereka "lebih efisien" secara keseluruhan. Samsung adalah perusahaan elektronik kedua untuk menurunkan volume produksi di Thailand setelah LG. Tetapi, perusahaan masih akan menghasilkan peralatan kurang kompleks seperti mesin cuci, lemari es, dan AC (Air Conditioners) di Thailand. Produk elektronik masih menjadi barang ekspor yang paling penting di Thailand. Tetapi per Januari 2015 indeks manufaktur negara itu turun untuk bulan berturut-turut 22, dan produksi barang seperti televisi dan radio turun 38 persen tahun-ke-tahun. 86 Sementara lingkungan politik tidak membantu bagi investor asing dan kebijakan ekonomi pemerintah yang dipimpin militer jelas menderita dari kurangnya kompetensi, pakar industri mengidentifikasi masalah industri elektronik mengikis di Thailand sebagai struktural dan bukan hanya sementara, dengan pengambil keputusan ekonomi di Thailand gagal untuk beradaptasi dengan perkembangan baru dan untuk meningkatkan daya saing dengan menarik investor teknologi tinggi dan umumnya menunjukkan kesiapan rendah untuk inovasi. Sebuah sistem pendidikan suram yang tidak menghasilkan cukup spesialis, biarkan peneliti sendiri dan pengembang, adalah menambah masalah. 87 Samsung Electronics Co. Ltd. mengatakan bahwa ia menginvestasikan $ untuk membangun sebuah kompleks produksi peralatan konsumen di Vietnam, langkah terbaru untuk membangun kapasitas produksi di dalam negeri. Samsung, pembuat TV terbesar di dunia, memberikan pernyataan bahwa 86 Maierbruger, A. (2015, May). Diakses pada Januari 2017, dari Investvine Web Site: 87 Ibid. 57

14 kompleks meter persegi baru terutama akan menghasilkan televisi. Samsung telah menginvestasikan dana besar dalam fasilitas produksi di Vietnam seluruh segmen usaha termasuk smartphone dalam upaya untuk menurunkan biaya produksi. 88 Dalam Samsung Grup, semua cabang electronics, yaitu Samsung Display, Samsung SDI, Samsung Electronics Co. Ltd, dan Samsung Electro Mechanics, telah memperluas bisnis mereka di Vietnam. Samsung Electronics Co. Ltd telah membangun pabrik telepon genggam di Provinsi Bac Ninh pada tahun 2011 dan membangun pabrik lagi di Provinsi Thai Nguyen pada tahun Sebagian besar produksi telepon genggam Samsung kini telah berada di Vietnam. Samsung Electronics Co. Ltd memperluas fasilitas produksi elektronik konsumen ke Saigon High-Tech Park di Ho Chi Minh City Vietnam. Fasilitas ini dimulai untuk memproduksi televisi. 89 Dari semua uraian di atas, telah dijelaskan mengenai bagaimana Samsung Electronics Co. Ltd memasuki Asia Tenggara dan membangun beberapa cabang (subsidiaries) di wilayah Asia Tenggara. Thai Samsung Electronics Co. Ltd. (TSE) adalah cabang pertama yang dibangun. Pada tahun 1988, TSE mulai masuk ke wilayah Asia Tenggara, TSE memproduksi televisi berwarna, monitor, Microwave Oven (MWO), lemari es, dan pendingin ruangan (AC). Kemudian dilanjutkan dengan pendirian SEMA (Samsung Electronics Co. Ltd Malaysia) pada tahun SEMA dispesialisasikan untuk memproduksi Microwave Oven 88 Lee, V. (2014, Oktober). Technology News. Diakses pada Februari 2017, dari 89 Jin-young, C. (2016, April). News-Industry. Diakses pada Februari 2017, dari Business Korea: 58

15 (MWO). Pada tahun 1991, Samsung Electronics Co. Ltd membangun pabriknya di Indonesia, SEIN (Samsung Electronics Co. Ltd Indonesia). SEIN melakukan produksi DVD players, televisi berwarna dan OMS (Optical Media Solution). Pada tahun 1995, diibangun lagi pabrik di Malaysia yaitu SDMA (Samsung Display Malaysia). SDMA dispesialisasikan untuk memproduksi monitor dan televisi berwarna. Di tahun yang sama, di Vietnam dibangun SAVINA (Samsung Electronics Co. Ltd Vina Vietnam) yang memproduksi televisi berwarna, monitor dan telepon genggam. Yang terakhir adalah SEPHIL (Samsung Electronics Co. Ltd Philiphines) yang dibangun pada tahun SEPHIL dispesialisasikan untuk memproduksi ODD (Optical Disk Drive). Samsung Electronics Co. Ltd telah berhenti untuk menghasilkan televisi di Thailand pada akhir kuartal pertama tahun Keputusan telah dibuat untuk membangun strategi global baru Samsung yang merampingkan operasi internasional dan membuat mereka "lebih efisien" secara keseluruhan, satu tahun sebelumnya, tahun 2014 Samsung telah mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan $ 560 juta pabrik berbasis di Vietnam, yang akan fokus pada pembuatan peralatan konsumen, termasuk TV, peralatan rumah dan kantor lainnya. Langkah ini sebagian besar direncanakan untuk meningkatkan output dari smartphone, yang merupakan kategori produk utama lainnya Samsung, dan untuk merebut kembali pasar. Pabrik baru di Vietnam dibangun di Saigon High-Tech Park di Ho Chi Minh City. Samsung sebagai produsen terbesar televisi di dunia, telepon pintar dan kartu memori, memiliki dua fasilitas produksi ponsel-ponsel utama di Vietnam, basis manufaktur semakin penting bagi perusahaan elektronik. Pada bulan Juli 2015, Samsung mendapat persetujuan dari otoritas Vietnam untuk 59

16 menghabiskan $ pada sebuah pabrik untuk display, yang digunakan di smartphone dan tablet. Samsung Display Co., 85% sahamnya dimiliki oleh Samsung Electronics Co. Ltd, mengatakan pabrik itu akan membuat modul display untuk kedua perangkat tinggi dan low-end. Pabrik ini akan mulai beroperasi tahun depan. Pada bab selanjutnya akan dijelaskan mengenai pembahasan faktor-faktor yang menyebabkan kepindahan produksi televisi Samsung dari Thailand ke Vietnam. Pembahasan akan dianalisis dari kebijakan kedua negara yang menyebabkan Samsung Electronics Co. Ltd lebih tertarik untuk membuka investasi baru di Vietnam dan menutup produksinya di Thailand. Pembahasan akan disesuaikan dengan empat motivasi sebuah perusahaan multinasional menanamkan investasinya di sebuah negara. 60

BAB V KESIMPULAN. terbesar dan merupakan ikon dari Samsung Group, yang merupakan konglomerasi

BAB V KESIMPULAN. terbesar dan merupakan ikon dari Samsung Group, yang merupakan konglomerasi BAB V KESIMPULAN Samsung Electronics Co. Ltd adalah perusahaan pembuat perangkat elektronika terbesar di dunia, dan berkantor pusat di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan. Perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Samsung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Samsung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Perusahaan Samsung Samsung merupakan perusahaan multinasional di Seoul, Korea Selatan yang mengkhususkan diri dalam menciptakan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam berbagai bentuk. Umumnya akan ada perusahaan menguasai pasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam berbagai bentuk. Umumnya akan ada perusahaan menguasai pasar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Suatu pasar yang relevan akan diperebutkan oleh berbagai kompetitor perusahaan dalam berbagai bentuk. Umumnya akan ada perusahaan menguasai pasar secara dominan, hanya

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H14104016 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar mau dan mempunyai keinginan memiliki produk yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. agar mau dan mempunyai keinginan memiliki produk yang ditawarkan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan persaingan dalam industri elektronik membuat produsen elektronik melakukan berbagai macam cara agar konsumen tidak hanya peduli tapi fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat terhadap mutu produk ataupun jasa yang ditawarkan. Hal tersebut memacu

BAB I PENDAHULUAN. ketat terhadap mutu produk ataupun jasa yang ditawarkan. Hal tersebut memacu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perusahaan berusaha untuk menjadikan adanya suatu persaingan ketat terhadap mutu produk ataupun jasa yang ditawarkan. Hal tersebut memacu setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar produsen terjadi hampir di semua sektor industri. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar produsen terjadi hampir di semua sektor industri. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar produsen terjadi hampir di semua sektor industri. Salah satu sektor industri yang tingkat persaingannya tinggi saat ini yaitu sektor industri teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peringkat ekonomi Indonesia yang menempati urutan sepuluh besar menurut

BAB I PENDAHULUAN. peringkat ekonomi Indonesia yang menempati urutan sepuluh besar menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional yang menunjukan hasil positif ditandai dengan peringkat ekonomi Indonesia yang menempati urutan sepuluh besar menurut data Bank Dunia.

Lebih terperinci

BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN

BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN Disepakatinya suatu kesepakatan liberalisasi perdagangan, sesungguhnya bukan hanya bertujuan untuk mempermudah kegiatan perdagangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Definisi Perusahaan Perusahaan adalah badan usaha berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum yang menjalankan perdagangan barang atau jasa dengan tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN+3 Potret ekonomi dikawasan ASEAN+3 hingga tahun 199-an secara umum dinilai sangat fenomenal. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi dan informasi telah berkembang secara pesat. Dunia semakin matang memasuki era teknologi mutakhir baik di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin tinggi diberbagai bidang industri. Industri elektronik merupakan salah satu industri yang saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal kebutuhan, kemampuan dan kemajuan teknologi. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. hal kebutuhan, kemampuan dan kemajuan teknologi. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian internasional berjalan dengan sangat pesat, arus globalisasi dan perdagangan bebas serta kemajauan teknologi telekomunikasi dan informasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi mengalami perubahan dan peningkatan yang sangat. pesat dari waktu ke waktu sehingga membawa konsekuensi bagi dunia

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi mengalami perubahan dan peningkatan yang sangat. pesat dari waktu ke waktu sehingga membawa konsekuensi bagi dunia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan perubahan zaman kemajuan sistem teknologi mengalami perubahan dan peningkatan yang sangat pesat dari waktu ke waktu sehingga membawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan tajam. Dalam perkembangannya akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan khususnya aspek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) / ASEAN Economic Community (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini merupakan agenda utama negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi Samsung Group adalah salah satu perusahaan terbesar didunia yang terletak di Korea Selatan. Didirikan oleh Lee

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 4.1 Gambaran Umum Kesenjangan Tabungan dan Investasi Domestik Negara ASEAN 5+3 Hubungan antara tabungan dan investasi domestik merupakan indikator penting serta memiliki

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2013, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI Globalisasi Ekonomi Adalah suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu dengan yang

Lebih terperinci

STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM

STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM PENGERTIAN Strategi proses atau strategi transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumberdaya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses : menemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur perekonomian internasional yang lebih bebas dengan jalan menghapuskan semua hambatanhambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perkembangan Samsung dan Samsung Galaxy

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perkembangan Samsung dan Samsung Galaxy BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Perkembangan Samsung dan Samsung Galaxy Masyarakat kini menilai Samsung bukan hanya menjadi perusahaan yang memproduksi peralatan elektonik

Lebih terperinci

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA 81 BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN bersama dengan Cina, Jepang dan Rep. Korea telah sepakat akan membentuk suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi bagi seluruh bangsa di dunia adalah fakta sejarah yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan ASEAN. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penerbit surat kabar dihadapkan pada pasar yang semakin kompetitif. Kompetisi ini dipicu oleh pola perilaku pembaca media yang mulai berubah seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami penurunan yang signifikan. Krisis Eropa yang terjadi pada akhir tahun 2008 ini berakibat pada penurunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Samsung Electronics Co. Ltd. Perusahaan ini merupakan produsen televisi, panel

BAB I PENDAHULUAN. Samsung Electronics Co. Ltd. Perusahaan ini merupakan produsen televisi, panel BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Salah satu perusahaan milik Samsung Group yang sangat mendunia adalah Samsung Electronics Co. Ltd. Perusahaan ini merupakan produsen televisi, panel LCD dan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan banyak Negara-negara yang sedang berkembang yang juga memiliki pasar modal. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrasi suatu negara ke dalam kawasan integrasi ekonomi telah menarik perhatian banyak negara, terutama setelah Perang Dunia II dan menjadi semakin penting sejak tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Penggunaan handphone pada saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat lekat bagi keseharian manusia. Dengan cepatnya proses penyampaian pesan dari satu

Lebih terperinci

Menuju Ekosistem Industri Elektronika Indonesia yang Solutif, Mandiri, dan Inspiratif

Menuju Ekosistem Industri Elektronika Indonesia yang Solutif, Mandiri, dan Inspiratif Buku Awardee LPDP Chapter IV: Menuju Ekosistem Industri Elektronika Indonesia yang Solutif, Mandiri, dan Inspiratif Rachmad Vidya W. P. Mahasiswa S2 Teknik Elektronika ITB Asisten Peneliti di Pusat Mikroelektronika

Lebih terperinci

Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife

Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife TSX/NYSE/PSE: MFC SEHK:945 Untuk disiarkan segera Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife Hampir tiga perempat investor mendukung dinaikkannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya industri di Indonesia. Setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana terjadi pada negara berkembang lainnya, pengembangan dan modernisasi infrastruktur telekomunikasi berperan penting dalam perkembangan ekonomi nasional secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan telekomunikasi diawali dengan adanya penemuan telepon konvensional oleh Alexander Graham Bell tahun 1876. Dengan adanya penemuan ini maka telepon

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat membuat keberadaan telekomunikasi sebagai media penghubung menjadi sangat penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2015, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Negara-negara di seluruh dunia saat ini menyadari bahwa integrasi ekonomi memiliki peran penting dalam perdagangan. Integrasi dilakukan oleh setiap negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar Indah dalam skripsinya yang menjadikan PT Istana Argo Kencana sebagai bahan acuan penelitiannya

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat

Lebih terperinci

BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA

BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA Pada bab yang ketiga ini akan membahas mengenai daya saing industi otomotif Indonesia. Daya saing ini akan dilihat dari sisi kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dan perkembangan di segala sektor elektronik dan teknologi semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang mulai mengalihkan perhatian dalam bentuk alternatif bagi pembiayaan pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar tersebut terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perdagangan internasional dan pembentukan ekonomi dan politik blok perdagangan telah terasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perdagangan internasional dan pembentukan ekonomi dan politik blok perdagangan telah terasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perdagangan internasional dan pembentukan ekonomi dan politik blok perdagangan telah terasa memperluas kehadiran di pasar produk-produk yang berbeda asal-usul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan jangka panjang, sektor industri merupakan tulang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan jangka panjang, sektor industri merupakan tulang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pembangunan jangka panjang, sektor industri merupakan tulang punggung perekonomian. Tumpuan harapan yang diletakkan pada sektor industri dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar gagasan atau

Lebih terperinci

MUFG, grup jasa keuangan terbesar di Jepang, akan membuat investasi strategis di Bank Danamon di Indonesia

MUFG, grup jasa keuangan terbesar di Jepang, akan membuat investasi strategis di Bank Danamon di Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. A member of MUFG, a global financial group For Immediate MUFG, grup jasa keuangan terbesar di Jepang, akan membuat investasi strategis di Bank Danamon di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan dapat dengan bebas bergerak ke setiap Negara di penjuru dunia. yang secara langsung berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan tantangan serius yang pastinya harus dihadapi. Semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan tantangan serius yang pastinya harus dihadapi. Semakin lama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dunia bisnis memang seringkali sulit diprediksi, banyak sekali fenomena yang memberikan tantangan serius yang pastinya harus dihadapi. Semakin lama dunia bisnis

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Korea Selatan Selatan 1. Total perdagangan Korea Selatan Selatan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal tahun 2016, yang merupakan sebuah integrasi ekonomi yang didasarkan pada kepentingan bersama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri produk kertas yang juga termasuk dalam industri stasioneri adalah salah satu industri manufaktur yang mengolah kertas menjadi barang dari kertas seperti buku,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu cepat diiringi dengan derasnya arus globalisasi yang semakin berkembang maka hal ini

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Variabel independen DJIA, FTSE, N225, STI, dan HANGSENG tidak dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Variabel independen DJIA, FTSE, N225, STI, dan HANGSENG tidak dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel independen DJIA, FTSE,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi semakin berkembang pesat. Beberapa vendor besar seperti Nokia, Sony Ericsson, Research In Motion (RIM), LG dan Motorola terus merilis produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perusahaan dihadapkan pada tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perusahaan dihadapkan pada tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini perusahaan dihadapkan pada tuntutan masyarakat yang semakin kompleks, sehingga perusahaan harus mampu mengakomodasi berbagai pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan jenis-jenis promosi yang ada di negara lain, khususnya negara-negara yang telah maju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Proses tersebut adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia, yang

Lebih terperinci

PT Sat Nusapersada Tbk PUBLIC EXPOSE TOGETHER WE ACHIEVE MORE BATAM, JUMAT 08 DESEMBER 2017

PT Sat Nusapersada Tbk PUBLIC EXPOSE TOGETHER WE ACHIEVE MORE BATAM, JUMAT 08 DESEMBER 2017 PT Sat Nusapersada Tbk PUBLIC EXPOSE 2017 TOGETHER WE ACHIEVE MORE BATAM, JUMAT 08 DESEMBER 2017 AGENDA A. TELAAHAN KINERJA KEUANGAN DAN OPERASIONAL YANG TERKINI YANG DAPAT DIUNGKAPKAN; B. KENDALA-KENDALA

Lebih terperinci

STRATEGI INTERNASIONAL

STRATEGI INTERNASIONAL STRATEGI INTERNASIONAL Strategi internasional adalah penjualan produk di pasar-pasar yang berada di luar pasar domestik perusahaan. Salah satu alasan diterapkannya strategi internasional adalah bahwa pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika perekonomian suatu negara mengalami depresiasi mata uang, maka bisa dikatakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh atribut..., Lidya Lestari, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh atribut..., Lidya Lestari, FISIP UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman berbasis teknologi saat ini hampir setiap orang memiliki telepon selular untuk berkomunikasi. Hal tersebut dikarenakan sifat telepon selular yang dapat

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan masing-masing, ini disebabkan perkembangan industri ponsel yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan masing-masing, ini disebabkan perkembangan industri ponsel yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada zaman serba teknologi ponsel bukanlah barang asing bagi siapapun, ini dikarenakan ponsel adalah salah satu alat komunikasi yang penting. Berbagai macam merek dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah. Karena pada dasarnya, investasi merupakan satu pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. wilayah. Karena pada dasarnya, investasi merupakan satu pengeluaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi atau penanaman modal merupakan instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang ada di suatu negara atau wilayah. Karena pada dasarnya, investasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu pendorong peningkatan perekonomian suatu negara. Perdagangan internasional, melalui kegiatan ekspor impor memberikan keuntungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses integrasi di berbagai belahan dunia telah terjadi selama beberapa dekade terakhir, terutama dalam bidang ekonomi. Proses integrasi ini penting dilakukan oleh masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Berlakang Negara Indonesia saat ini sedang mengalami pembangunan ekonomi di berbagai bidang. Keberhasilan dalam bidang perekonomian disuatu negara akan terlihat dari tingkat

Lebih terperinci

Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan

Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penetrasi layanan perbankan yang rendah. Dibanding negara berkembang lainnya, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seiring dengan hal tersebut manusia sebagai pemakai (user), teknologi

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seiring dengan hal tersebut manusia sebagai pemakai (user), teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang banyak menjadi perhatian pada zaman sekarang ini. Bahkan istilah teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara fundamental, bahwa gerak perdagangan semakin terbuka, dinamis, dan cepat yang menyebabkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan komoditas pertanian serta sebagian besar penduduknya adalah petani. Sektor pertanian sangat tepat untuk dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan smartphone semakin berlomba lomba menciptakan atau membuat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan smartphone semakin berlomba lomba menciptakan atau membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembagan teknologi di Dunia yang semakin pesat khususnya pada telepon genggam atau yang sekarang disebut smartphone, perusahaan smartphone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelumas Pertamina adalah produk pelumas yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia yaitu PT. Pertamina Lubricants yang merupakan anak perusahaan (subsidiary)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. ekonomi terbesar di dunia pada tahun Tujuan pemerintah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. ekonomi terbesar di dunia pada tahun Tujuan pemerintah tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan Pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025, adalah menjadikan Indonesia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juli 2014, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang dicapai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang dicapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu tujuan pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara menandakan berhasilnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini tatanan ekonomi dunia berubah. Seiring dengan perkembangan zaman, ekonomi dunia tidak lagi didominasi oleh kawasan Eropa dan

Lebih terperinci