Lampiran 1 Jumlah individu per jenis kelamin spesies kupu-kupu hasil tangkapan berdasarkan famili di lokasi penelitian
|
|
- Vera Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN
2 87 Lampiran 1 Jumlah individu per jenis kelamin spesies kupu-kupu hasil tangkapan berdasarkan famili di lokasi penelitian No Famili Spesies Individu Jantan Betina Jumlah 1 Lycaenidae Arhopala argentea * Arhopala irregulairs * Rapala dioetas * Sinthusa verena * Tajuria cyrillus * Nymphalidae Amathusia phidippus * Bassarona labotas * Bletogona mycalesis * Cethosia biblis Cethosia myrina **) Charaxes affinis Charaxes nitebis Chersonesia rahria * Cirrochroa semiramis * Cirrochroa thule * Cupha maeonides * Cyrestis thynneous * Danaus genutia * Dophla evelina Elymnias cumaea Euploea algae * Euploea eupator Euploea hewitsonii * Euploea phaenareta * Euploea redtenbacheri Euploea westwoodii * Fanius menado * Helcyra celebencis Hypolimnas diomea Hypolimnas misippus * Idea blanchardii Ideopsis juventa * Ideopsis vitrea Junonia atlites * Junonia erigone * Junonia hedonia * Lamasia lyncides * Lasippa neriphus * Lexias aeetes 5 1 6
3 88 No Famili Spesies Individu Jantan Betina Jumlah 40 Lohora decipiens * Melanitis leda * Moduza libnites Moduza lymire Parthenos sylvia Phaedyma daria * Phalanta alcippe * Polyura alphius * Polyura cognata Rhinopalpa polynice Tarattia lysanias * Terinos taxiles * Tirumala choaspes Vindula dejone Vindula erota Yoma sabina Yptima nynias * Zethera incerta * Papilionidae Graphium agamemnon Graphium androcles Graphium encelades Graphium eurypylus Graphium meyeri * Graphium milon Lamproptera meges Pachliopta polyphontes Papilio ascalapus Papilio blumei Papilio gigon Papilio paranthus Papilio sataspes Troides haliphron **) Troides helena **) Troides hypolitus **) Pieridae Aoa affinis * Appias hombroni Appias paulina * Appias zarinda Catopsilia pamona * Catopsilia pyranthe * Catopsilia scylla *
4 89 No Famili Spesies Individu Jantan Betina Jumlah 81 Cepora celebensis Cepora timnatha Delias rosenbergi Eurema blanda * Eurema sp. * Eurema tominia * Gandaca butyrosa * Hebomoia glaucippe Pareronia tritaea Total * Belum ditetapkan kuotanya untuk Provinsi Sulawesi Selatan **) Spesies dilindungi/appendix II CITES
5 90 Lampiran 2 Daftar kuota tangkap kupu-kupu untuk wilayah kerja Balai Besar KSDA Sulsel tahun 2009 hingga 2013 No Kategori/ Famili Spesies A APPENDIX Jumlah individu (spesimen) Nymphalidae Chetosia myrina Papilionidae Troides helena Troides haliphron Troides hypolitus Troides oblongomaculatus B NON APPENDIX 6 Papilionidae Atrohapneura dixoni (20 spesies) Atrophaneura kuehni Chilasa veiovis Graphium agmemnon Graphium androcles Graphium codrus Graphium deucalion Graphium encelades Graphium eurypylus Graphium milon Graphium rhesus Graphium sarpedon Lamproptera meges Papilio ascalaphus 1,500 1,500 1,500 1, Papilio blumei 1,500 1,500 1,500 1, Papilio fuscus 600 1,200 1,200 1, Papilio gigon Papilio peranthus 900 1, Papilio polytes Papilio sataspes Pieridae Appias hombroni (16 spesies) Appias zarinda Cepora celebensis Cepora fora Cepora timnatha Delias battana
6 91 No Kategori/ Famili Spesies Jumlah individu (spesimen) Delias benasu Delias kuehni Delias melusina Delias rosenbergi Delias shirozui Delias zebuda Hebomoia glaucippe Ixias paluensis Pareronia tritaea Saletara panda Nymphalidae Euploea configurata (42 spesies) Euploea eupator Euploea latifasciata Euploea leucostictos Euploea magou Euploea redtenbacheri Euploea sylvester Idea blanchardii Idea leuconoe Idea tambusisiana *) Ideopsis vitrea Parantica cleona Parantica menadensis Tirumala choaspes Cethosia biblis Charaxes affinis Charaxes mars Charaxes nitebis Charaxes solon Dichorragia nesimachus Dophla evelina Euripus robustus Euthalia amanda Helycera celebensis Hestina divona Hypolimnas bolina
7 92 No Kategori/ Famili Spesies Jumlah individu (spesimen) Hypolimnas diomea Lexias aetes Moduza libnitys Moduza lycone Moduza lymire Parthenos sylvia Polyura cognata Rhinopalpa polynice Vanessa buana Vindula dejone Vindula erota Yoma sabina Amanthuxidia plateni Elymnias hewittsoni Elymnias hicetas Elymnias hypermnestra Lycaenidae Arhopala araxes (4 spesies) Arhopala hercules Deudorix epijarbas Iraota rochana Total Keterangan: *) Termasuk salah satu dari 22 daftar spesies prioritas untuk kelompok serangga. Kupukupu dari ordo Lepidoptera. Endemik lokal (Sulawesi). Menurut kategori IUCN termasuk Rentan (VU). Ancaman kelestarian berasal kehilangan/kerusakan habitat serta sementara sebarannya sangat terbatas (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.57/Menhut-II/2008).
8 93 Lampiran 3 Pelaksanaan kewajiban penangkap dan pengumpul pedagang kupu-kupu menurut Kepmenhut 447/2003 No Kewajiban Pelaksanaan Ya Tidak Keterangan Mengajukan permohonan izin penangkapan dengan mengikuti tata cara dan prosedur perizinan penangkapan SL untuk jenis-jenis yang tidak dilindungi dan yang dilindungi yang ditetapkan sebagai satwa buru (pasal 29, pasal 30, pasal 32); permohonan memuat diantaranya informasi mengenai jenis, jumlah, jenis kelamin, umur atau ukuran, dan wilayah penangkapan serta deskripsi rinci mengenai tujuan penangkapan (pasal 32 ayat 1 poin a). Memiliki izin penangkapan komersial (pasal 26 ayat 1); penangkapan spesimen jenis SL harus sesuai dengan izin penangkapan yang meliputi : - lokasi penangkapan - dilakukan oleh perorangan atau kelompok yang dianggap mampu secara teknis atau terampil dalam melakukan penangkapan (pasal 27 ayat 1). Penangkapan spesimen SL dilakukan dengan memperhatikan kelestarian dan tidak menyebabkan kematian atau luka pada spesimen SL yang ditangkap (pasal 27 ayat 2). Cara menangkap spesimen jenis SL tidak menyebabkan terganggunya atau rusaknya populasi, habitat dan lingkungan (pasal 27 ayat 3). Mengajukan izin pengedar atau perdagangan SL dalam negeri (DN) dengan mengikuti tata cara dan prosedur (pasal 44 ayat 1 poin a sampai e). Membuat laporan dengan benar dan tepat waktu (pasal 45 ayat 1 poin c); menyampaikan laporan realisasi penangkapan, dalam hal mendapatkan perpanjangan izin penangkapan, menyampaikan laporan realisasi peredaran DN dengan rencana kerja berikutnya untuk perpanjangan izin peredaran DN (pasal 45 ayat 1). Permohonan perpanjangan izin pengedar atau perdagangan SL dalam negeri (DN) diajukan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum masa berlakunya berakhir. (pasal 45 ayat 1 dan 2). Mengajukan izin pengedar atau perdagangan SL luar negeri (LN) dengan mengikuti tata cara dan prosedur (51 ayat 1 poin a sampai c). Wajib menyertai Surat Angkutan Tumbuhan dan Satwa Liar Dalam Negeri (SATSDN) bagi seluruh kegiatan peredaran komersial DN (pasal 61; pasal 69 ayat 1 sd 6). Pemegang izin pengedar yang mendapatkan izin penangkapan, wajib memiliki penangkap, memberitahukan tentang jenis, lokasi, jumlah, ukuran dan ketentuan lain dalam izin penangkapan (pasal 46 ayat 1). Pemegang izin pengedar melalui kerjasama dengan BKSDA, Asosiasi atau ORNOP memberikan pembinaan, pelatihan dan pendidikan keterampilan yang menyangkut penangkapan serta isu-isu konservasi jenis dan lingkungan kepada para penangkap (pasal 46 ayat 3). Setiap pemegang izin penangkapan komersial wajib membuat catatan dan menyampaikan laporan mengenai sediaan (stok) spesimen SL kepada Kepala BKSDA setiap bulan (pasal 102 ayat 1). dalam kurun penangkapan terhadap seluruh jenis ada 3 pemegang izin oleh 3 pemegang izin memiliki penangkap
9 94 No Kewajiban 13. Pemegang izin pengedar DN, wajib membuat catatan mutasi stok dan menyampaikan laporan realisasi perdagangan SL, meliputi laporan transaksi dan laporan berkala setiap 3 bulan kepada Kepala BKSDA dan laporan tahunan dengan tembusan ke Dirjen PHKA (pasal 103 ayat 1 sd 5). Pelaksanaan Ya Tidak Keterangan
10 Lampiran 4. Pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar KSDA Sulsel terkait pemanfaatan komersial kupu-kupu menurut Kepmenhut 447/2003 No Tugas dan fungsi Melaksanakan inventarisasi dan atau monitoring populasi SL (pasal 9 ayat 1). Menetapkan lokasi penangkapan SL berdasarkan kuota tangkap (pasal 13 ayat 2). Menerbitkan Izin Penangkapan spesimen SL (pasal 13 ayat 2 dan 3). Dalam penetapan lokasi penangkapan, memperhatikan : - status kawasan - kelimpahan populasi - kondisi habitat - rencana penggunaan lahan - aspek-aspek sosial budaya masyarakat setempat (pasal 15 ayat 1). Membuat peta lokasi penangkapan dengan skala minimal 1 : yang selalu dimutakhirkan secara periodik minimal 2 (dua) tahun sekali (pasal 15 ayat 3). Informasi lokasi penangkapan sedikitnya memuat : - nama tempat (nama desa) - nama kecamatan - nama kabupaten - koordinat peta atau koordinat geografis Melakukan rotasi lokasi penangkapan SL (pasal 16 ayat 1). Menentukan jangka waktu rotasi lokasi penangkapan berdasarkan : - kondisi populasi - habitat - sifat-sifat biologis - perilaku jenis yang ditetapkan (pasal 16 ayat 2). Melaksanakan prosedur perizinan penangkapan SL untuk tujuan komersial (pasal 32 poin a sampai f). Melaksanakan pemeriksaan sediaan (stok) spesimen SL untuk tujuan komersial. Dasar pemeriksaan sediaan (stok) adalah Izin Penangkapan atau permohonan SATS-DN atau SATS-LN. Membuat BAP sediaan (stok), yang memuat : - jenis - jumlah (volume) - bentuk spesimen - keterangan dokumen asal-usul - keterangan lain (pasal 33 ayat 1 sd 3). Menerbitkan Izin Pengedar atau Perdagangan DN spesimen SL (pasal 43 ayat 3). Mengikuti tata cara dan prosedur Izin Pengedar atau Perdagangan SL DN (pasal 44 ayat 1 poin a sampai e) Menilai Proposal dan Rencana Kerja Tahunan Izin Pengedar atau Perdagangan yang memuat antara lain : - data perusahaan - organisasi - asal-usul spesimen yang akan diusahakan - teknis pelaksanaan penampungan (pengumpulan) - teknis pengangkutan Pelaksanaan Ya Tidak 95 Keterangan dalam kurun dalam kurun skala lebih kecil hanya nama kabupaten dalam kurun terdapat 3 pemegang izin
11 96 No Tugas dan fungsi - sarana dan prasarana yang dimiliki - program pembinaan konservasi jenis yang diusahakan (pasal 44 ayat 2). Menelaah permohonan Izin Pengedar atau Perdagangan, menilai kelengkapan permohonan dan memberikan pertimbangan teknis yang mengacu kepada kriteria ( pasal 44 ayat 3 poin a sampai d). Memberikan atau menolak perpanjangan Izin Pengedar atau Perdagangan dengan menilai persyaratan sebagaimana diatur pada pasal 45 ayat 2 poin a sampai d. Memberikan rekomendasi Izin Pengedar atau Perdagangan LN spesimen SL (pasal 51 ayat 1 poin a.6). Menerbitkan SATS-DN dengan menilai bukti-bukti : - Izin Pengedar atau Perdagangan DN - Izin terkait legalitas asal-usul spesimen - Laporan mutasi sediaan (stok) (pasal 69 ayat 2) Memberikan rekomendasi pengurusan SATS-LN dengan melampiri BAP (pasal 77 ayat 2 poin d). Melakukan pemantauan penangkapan di lapangan atau pemeriksaan silang terhadap laporan hasil penangkapan di tempat pengumpulan (pasal 88 ayat 1). Melakukan pemantauan secara berkala di tempat-tempat dilakukannya penangkapan SL (pasal 88 ayat 2). Pengendalian penggunaan peralatan, cara-cara penangkapan dan cara-cara pengumpulan atau penampungan (pasal 88 ayat 4). Membuat BAP pengendalian dengan pemeriksaan fisik spesimen hasil penangkapan (pasal 89 ayat 1). Membuat sistem pencatatan dan pendataan untuk pemantauan penangkapan (pasal 89 ayat 2). Melaporkan seluruh kegiatan pengawasan dan pengendalian penangkapan SL kepada Dirjen (pasal 89 ayat 3). Memproses secara hukum segala pelanggaran dan kejahatan yang terjadi sehubungan dengan penangkapan SL (pasal 90). Melakukan pengawasan dan pengendalian pemilikan spesimen SL baik yang dilindungi maupun tidak dilindungi yang termasuk dalam Appendiks I, Appendiks II atau Appendiks III CITES (pasal 92 ayat 1). Melakukan pengawasan dan pengendalian perdagangan spesimen SL di pasar satwa dan tempat-tempat lain yang menjual hasil-hasil SL kupu-kupu seperti toko cinderamata (pasal 94 ayat 1). Memproses secara hukum segala pelanggaran yang terjadi sehubungan dengan peredaran di DN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 95). Melakukan verifikasi dengan memeriksa kesesuaian dokumen SATS-LN dengan fisik spesimen yang akan diekspor dan mengisi kolom inspeksi pada SATS-LN sesuai dengan hasil pemeriksaan (pasal 98 ayat 1). Memproses secara hukum segala pelanggaran yang terjadi sehubungan dengan ekspor, impor, re-ekspor dan introduksi dari laut, seusai dengan peraturan perundang-ungangan yang berlaku (pasal 101). Pelaksanaan Ya Tidak Keterangan tidak ada yang mengajukan dalam kurun khusus kupukupu
12 97 No Tugas dan fungsi Memeriksa silang kebenaran laporan pemegang izin penangkapan komersial untuk tujuan perdagangan mengenai sediaan (stok) spesimen SL (pasal 102 ayat 2). Melaporkan seluruh izin yang telah diterbitkan dan hasil penangkapan SL di wilayahnya kepada Dirjen (pasal 102 ayat 3). Memeriksa silang catatan dan laporan pemegang izin Pengedar DN tentang realisasi perdagangan SL dengan keadaaan di lapangan (pasal 103 ayat 6). Menyampaikan tembusan SATS-DN yang diterbitkan kepada Dirjen selambat-lambatnya tiga hari setelah tanggal penerbitan SATS-DN (pasal 103 ayat 7.) Menyampaikan laporan realisasi peredaran DN SL kepada Dirjen setiap akhir bulan Desember (pasal 103 ayat 8). Melakukan pembinaan kepada para penangkap, para pengumpul terdaftar dan para pemegang izin pengedar SL secara berkala setiap tiga bulan di wilayahnya (pasal 107 ayat 1). Berkoordinasi dengan petugas Bea dan Cukai dan petugas Karantina Hewan dan dapat mengembangkan sistem kerja sama formal dalam bentuk nota kerjasama (MoU) (pasal 110 ayat 1 dan 2). Menangani spesimen SL hidup hasil sitaan atau rampasan dengan tidak mengganggu proses hukum di pengadilan, dengan pilihan sebagaimana diatur (pasal 113 ayat 1 poin a sampai e). Menangani spesimen SL mati hasil sitaan atau rampasan, dengan pilihan sebagaimana diatur (pasal 113 ayat 3 poin a sampai c). Melaporkan kepada Dirjen setiap penyitaan dan spesimen yang berhasil dilelang (pasal 116 ayat 2). Pelaksanaan Ya Tidak Keterangan Izin pengedar catatan Nihil tidak secara berkala khusus kupukupu
Lampiran 1 Peta wilayah Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan
Lampiran 1 Peta wilayah Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Selatan 67 68 Lampiran 2 Daerah penyebaran kupu-kupu yang ditemukan di tiga lokasi penelitian (Vane-Wright & de Jong 2003) 1. Troides haliphron
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG. (Butterfly diversities in Bantimurung Bulusaraung National Park)
Media Konservasi Vol. 18, No. 2 Agustus 2013 : 63 68 KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG (Butterfly diversities in Bantimurung Bulusaraung National Park) ABDUL HARIS MUSTARI
Lebih terperinciProgram Studi Entomologi Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * korespondensi:
Keanekaragaman dan Perbedaan Jenis Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) Berdasarkan Topografi pada Tiga Lokasi Hutan di Sulawesi Utara Diversity and Differences type of Butterfly species (Order Lepidoptera) based
Lebih terperinciLAMPIRAN. Sumber : Kementerian Kehutanan BBTNGL (Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser)
129 LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Lokasi Penelitian Sumber : Kementerian Kehutanan BBTNGL (Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser) 130 Lampiran 2. Rekapitulasi Kupu-kupu yang Diperoleh pada Lokasi
Lebih terperinciHASIL Karakteristik Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan
30 HASIL Karakteristik Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan Kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) memiliki luas ± 43.750 Ha yang terletak di wilayah administratif
Lebih terperinciLAPORAN IVENTARISASI KUPU-KUPU Di Hutan Banyuwindu, Limbangan Kabupaten Kendal
2010 LAPORAN IVENTARISASI KUPU-KUPU Di Hutan Banyuwindu, Limbangan Kabupaten Kendal Sekretariat I : Kp. Tawangsari RT 03/04 Limbangan - Kendal 51383 Sekretariat II : Jl. Pemuda No. 11B Kendal. telp : 0294
Lebih terperinci4 KARAKTERISTIK SUMBER DAYA KUPU-KUPU (Lepidoptera) YANG DIMANFAATKAN SECARA KOMERSIAL
KARAKTERISTIK SUMBER DAYA KUPU-KUPU (Lepidoptera) YANG DIMANFAATKAN SECARA KOMERSIAL. Kupu-Kupu Hasil Tangkapan Pengamatan hasil tangkapan kupu-kupu meliputi jumlah individu setiap jenis dan rasio kelamin.
Lebih terperinciSEKILAS KUPU-KUPU DI TAMAN HUTAN BANTIMURUNG. A. Letak Geografis Taman Bantimurung
SEKILAS KUPU-KUPU DI TAMAN HUTAN BANTIMURUNG A. Letak Geografis Taman Bantimurung Luas taman hutan Bantimurung adalah 43.700 hektar, terletak pada 119 o. 34 119 o.55 BT dsn 4 o.42 5 o. 06 LS. Di tahun
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU DI KAWASAN AIR TERJUN BERTINGKAT DESA LANNA KECAMATAN PARANGLOE KABUPATEN GOWA
KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU DI KAWASAN AIR TERJUN BERTINGKAT DESA LANNA KECAMATAN PARANGLOE KABUPATEN GOWA Rahmatullah*, Syahribulan*, Suhadiyah*, Umar* *Alamat koresponden e-mail : rahmashaliha77@gmail.com
Lebih terperinciABSTRACT. Key words : Butterfly diversity, human disturbance, national park s recreation area, recreation impact, wilderness management ABSTRAK
Pengaruh Aktivitas Pariwisata terhadap Keragaman Jenis. (Indra A.S.L.P. Putri) PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KERAGAMAN JENIS DAN POPULASI KUPU-KUPU DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG (Effect
Lebih terperinciSUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL BIOLOGI 2010 Fakultas Biologi UGM, September JUM AT, 24 SEPTEMBER 2010 Waktu Acara Tempat
SEMINAR NASIONAL BIOLOGI 2010 Perspektif Biologi dalam Pengelolaan Sumberdaya Hayati Dalam Rangka Lustrum XI Fakultas Biologi UGM Sekaligus Menghantarkan Purna Tugas bagi Prof. Dr. Jusup Subagja, M.Sc.,
Lebih terperinciINVENTARISASI KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: RHOPALOCERA) DI RESORT PANCUR KAWASAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO (TNAP) BANYUWANGI JAWA TIMUR SKRIPSI.
INVENTARISASI KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: RHOPALOCERA) DI RESORT PANCUR KAWASAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO (TNAP) BANYUWANGI JAWA TIMUR SKRIPSI Oleh Erfan Budiarto NIM 101810401049 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinci3 METODE. Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian; Sumber: Ditjen PHKA (2008)
7 3 METODE 3. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan September 03. Lokasi penelitian terletak di Desa Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung; serta di Desa Jenetaesa
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Habitat Kupu-Kupu Menurut Alikodra (1990) habitat merupakan suatu tempat yang digunakan oleh satwa untuk makan, minum, berlindung, bermain dan berkembangbiak. Habitat
Lebih terperinci5 KARAKTERISTIK PELAKU, TEKNIK PENANGKAPAN DAN PERDAGANGAN KUPU-KUPU
5 KARAKTERISTIK PELAKU, TEKNIK PENANGKAPAN DAN PERDAGANGAN KUPUKUPU 5.1 Pelaku Penangkapan Masyarakat yang tinggal di daerah penyangga TN Babul pada umumnya bekerja sebagai petani. Mayoritas dari mereka
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 447/Kpts-II/2003 TENTANG TATA USAHA PENGAMBILAN ATAU PENANGKAPAN DAN PEREDARAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 447/Kpts-II/2003 TENTANG TATA USAHA PENGAMBILAN ATAU PENANGKAPAN DAN PEREDARAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR MENTERI KEHUTANAN, Menimbang
Lebih terperinci7 PENGUATAN KELEMBAGAAN PEMANFAATAN KOMERSIAL KUPU-KUPU
65 7 PENGUATAN KELEMBAGAAN PEMANFAATAN KOMERSIAL KUPU-KUPU 7.1 Permasalahan Kelembagaan Pemanfaatan Komersial Kupu-Kupu Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kinerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laboratorium alami bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Kebun botani merupakan salah satu kawasan yang digunakan sebagai laboratorium alami bagi mahasiswa jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.71/Menhut-II/2014 TENTANG MEMILIKI DAN MEMBAWA HASIL BERBURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.71/Menhut-II/2014 TENTANG MEMILIKI DAN MEMBAWA HASIL BERBURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciBioLink JURNAL BIOLOGI LINGKUNGAN, INDUSTRI, KESEHATAN
BioLink Vol. 4 (1) Agustus 2017 p-issn: 2356-458x e-issn:2597-5269 BioLink JURNAL BIOLOGI LINGKUNGAN, INDUSTRI, KESEHATAN Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink INVENTARISASI KUPU-KUPU
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA. Jenis Kegiatan : PKM Analisis Ilmiah.
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA Jenis Kegiatan : PKM Analisis Ilmiah Diusulkan oleh: Maiser Syaputra E3406302 Angkatan 2006 Raya Akbar R E34060430
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Perdagangan satwa liar mungkin terdengar asing bagi kita. Kita mungkin
PENDAHULUAN Latar Belakang Perdagangan satwa liar mungkin terdengar asing bagi kita. Kita mungkin telah turut menyumbang pada perdagangan ilegal satwa liar dengan tanpa sadar turut membeli barang-barang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.79/Menhut-II/2014 TENTANG PEMASUKAN SATWA LIAR KE TAMAN BURU DAN KEBUN BURU
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.79/Menhut-II/2014 TENTANG PEMASUKAN SATWA LIAR KE TAMAN BURU DAN KEBUN BURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciAnalisis Keanekaan dan Kekerabatan Kupu-Kupu Cagar Alam Leuweung Sancang Berdasarkan Karakter Morfologi
Analisis Keanekaan dan Kekerabatan Kupu-Kupu Cagar Alam Leuweung Sancang Berdasarkan Karakter Morfologi Cindy Hervina, Mirda Sylvia, Annisa*, Hikmat Kasmara, Nurullia Fitriani Departemen Biologi, Universitas
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.63/Menhut-II/2013 TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH SPESIMEN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR UNTUK LEMBAGA KONSERVASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBiosaintifika 5 (1) (2013) Biosantifika. Berkala Ilmiah Biologi.
Biosaintifika 5 (1) (2013) Biosantifika Berkala Ilmiah Biologi http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu Superfamili Papilionoidae di Banyuwindu, Limbangan Kendal
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN DAN SEBARAN KUPU-KUPU (Lepidoptera: Rhacalopera) DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA SUMATERA SELATAN
KEANEKARAGAMAN DAN SEBARAN KUPU-KUPU (Lepidoptera: Rhacalopera) DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA SUMATERA SELATAN DISTRIBUTION AND DIVERSITY OF BUTTERFLIES (Lepidoptera: Rhopalocera) IN
Lebih terperinciBIODIVERSITAS KUPU-KUPU SUPERFAMILI PAPILIONOIDEA (LEPIDOPTERA) DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG-BULUSARAUNG, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN
1 BIODIVERSITAS KUPU-KUPU SUPERFAMILI PAPILIONOIDEA (LEPIDOPTERA) DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG-BULUSARAUNG, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN ASTRID SRI WAHYUNI SUMAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU PADA EKOSISTEM HUTAN RAWA AIR TAWAR DAN HUTAN DATARAN RENDAH DI DESA BELITANG DUA KECAMATAN BELITANG KABUPATEN SEKADAU
KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU PADA EKOSISTEM HUTAN RAWA AIR TAWAR DAN HUTAN DATARAN RENDAH DI DESA BELITANG DUA KECAMATAN BELITANG KABUPATEN SEKADAU Diversity of Butterfly on Freshwater Swamp Forest Ecosystem
Lebih terperinci6 KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PERATURAN PEMANFAATAN KOMERSIAL SATWA LIAR
47 6 KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PERATURAN PEMANFAATAN KOMERSIAL SATWA LIAR Pemerintah sebagai representasi negara mempunyai tanggung jawab untuk mengatur, mengelola serta mengalokasikan pemanfaatan SL secara
Lebih terperinciIZIN PENANGKAR TUMBUHAN DAN SATWA LIAR BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SULAWESI SELATAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2007
IZIN PENANGKAR TUMBUHAN DAN SATWA LIAR BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SULAWESI SELATAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2007 TUMBUHAN/SATWA NAMA DAN ALAMAT NOMOR DAN TANGGAL MASA BERLAKU IJIN DAN NO. LOKASI
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor : 104/Kpts-II/2000 TENTANG TATA CARA MENGAMBIL TUMBUHAN LIAR DAN MENANGKAP SATWA LIAR
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor : 104/Kpts-II/2000 TENTANG TATA CARA MENGAMBIL TUMBUHAN LIAR DAN MENANGKAP SATWA LIAR MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN, Menimbang : a. bahwa dengan Peraturan
Lebih terperinciKELIMPAHAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KAWASAN CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG SULAWESI UTARA
KELIMPAHAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KAWASAN CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG SULAWESI UTARA Roni Koneri* Parluhutan Siahaan Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi, Jalan Kampus Bahu, Manado *Penulis
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 04/MEN/2010 TENTANG TATA CARA PEMANFAATAN JENIS IKAN DAN GENETIK IKAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 04/MEN/2010 TENTANG TATA CARA PEMANFAATAN JENIS IKAN DAN GENETIK IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU (Subordo Rhopalocera) DI KAWASAN WISATA HAPANASAN ROKAN HULU SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI
KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU (Subordo Rhopalocera) DI KAWASAN WISATA HAPANASAN ROKAN HULU SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI Elya Febrita, Yustina dan Dahmania Program Studi Pendidikan
Lebih terperinci68 Media Bina Ilmiah ISSN No
68 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME SEARCH Oleh: Maiser Syaputra Program Studi Kehutanan Universitas Mataram Abstrak
Lebih terperinci2 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
11 2 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Letak dan Potensi Wisata Secara administrasi pemerintahan, lokasi penelitian terletak di Desa Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung; serta Desa Jenetaesa dan Desa Samangki,
Lebih terperinciSpesies Kupu-Kupu (Rhopalocera) Di Tanjung Balai Karimun Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau
35 Spesies Kupu-Kupu (Rhopalocera) Di Tanjung Balai Karimun Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau Species of butterflies (Rhopalocera) in Tanjung Balai Karimun, Karimun Regency, Riau Archipelago Nofri Sea
Lebih terperinciOleh: Munifah NIM
KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI TAMAN KYAI LANGGENG MAGELANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI BAGI SISWA SMA KELAS X SEMESTER 2 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinci2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1444, 2014 KEMENHUT. Satwa Liar. Luar Negeri. Pengembangbiakan. Peminjaman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/Menhut-II/2014 TENTANG
Lebih terperinciPEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI PAKAN LARVA KUPU-KUPU DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG MAROS
PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI PAKAN LARVA KUPU-KUPU DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG MAROS Elis Tambaru Email: eli.tambaru@yahoo.com Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.83/Menhut-II/2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.83/Menhut-II/2014 TENTANG PEMINJAMAN JENIS SATWA LIAR DILINDUNGI KE LUAR NEGERI UNTUK KEPENTINGAN PENGEMBANGBIAKAN (BREEDING LOAN) DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci9-074 ANALISIS TIPOLOGI LEPIDOPTERA BERDASARKAN OBSERVASI HABITAT DI KAWASAN HUTAN LINDUNG NUSAKAMBANGAN, CILACAP, JAWA TENGAH
9-074 ANALISIS TIPOLOGI LEPIDOPTERA BERDASARKAN OBSERVASI HABITAT DI KAWASAN HUTAN LINDUNG NUSAKAMBANGAN, CILACAP, JAWA TENGAH Typology Analysis of Lepidoptera Based on Habitat Observation on Protected
Lebih terperinciJenis-Jenis Kupu-Kupu (Sub Ordo Rhopalocera) yang Terdapat di Kawasan Hapanasan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau
Jurnal Riau Biologia (8): 06, Januari 06 JenisJenis KupuKupu (Sub Ordo Rhopalocera) yang Terdapat di Kawasan Hapanasan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau ENNIE CHAHYADI, ELPE BIBAS Jurusan Biologi, Fakultas
Lebih terperinciKeanekaragaman kupu-kupu (Insekta: Lepidoptera) di Wana Wisata Alas Bromo, BKPH Lawu Utara, Karanganyar, Jawa Tengah
PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 6, September 2015 ISSN: 24078050 Halaman: 12841288 DOI: 10.13057/psnmbi/m010604 Keanekaragaman kupukupu (Insekta: Lepidoptera) di Wana Wisata Alas Bromo,
Lebih terperinciBiodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea (LEPIDOPTERA) di Hutan Kota Arboretum Wanawisata Pramuka Cibubur, Jakarta
ISBN 9499 BioETI Biodiversitas kupukupu superfamili Papilionoidea (LEPIDOPTERA) di Hutan Kota Arboretum Wanawisata Pramuka Cibubur, Jakarta HASNI RUSLAN DAN DWI ANDAYANINGSIH Fakultas Biologi, Universitas
Lebih terperinciPOPULASI KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA ) DI PULAU MANTEHAGE, SULAWESI UTARA POPULATION OF BUTTERFLY (LEPIDOPTERA) IN MANTEHAGE ISLAND, NORTH SULAWESI
POPULASI KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA ) DI PULAU MANTEHAGE, SULAWESI UTARA Debry C. Lamatoa 1), Roni Koneri 1), Ratna Siahaan 1), Pience V. Maabuat 1) 1) Program Studi Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: RHOPALOCERA) DI KAWASAN PENYANGGA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT KILIRAN JAO KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG
KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: RHOPALOCERA) DI KAWASAN PENYANGGA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT KILIRAN JAO KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG Oleh : Imelgawati Zusri P.S 1, Dahelmi 2, Elza Safitri
Lebih terperinciBiosaintifika 5 (2) (2013) Biosaintifika. Journal of Biology & Biology Education.
Biosaintifika 5 (2) (2013) Biosaintifika Journal of Biology & Biology Education http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU DI TAMAN KEHATI UNNES Bambang Priyono,
Lebih terperinciJurnal MIPA 35 (1) (2012) Jurnal MIPA.
Jurnal MIPA 35 (1) (2012) Jurnal MIPA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jm KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU SUPERFAMILI PAPILIONOIDAE DI DUKUH BANYUWINDU DESA LIMBANGAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN
Lebih terperinciSOP PENERBITAN SURAT IZIN ANGKUT TUMBUHAN DAN SATWA LIAR DALAM NEGERI (SATS-DN) Disusun Diperiksa Disahkan Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
Halaman : 1 dari 5 A. HALAMAN PENGESAHAN Disusun Diperiksa Disahkan Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan Kepala Bidang Teknis Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur Ir. Bambang Yuwono Ir. Dadang Wardhana,
Lebih terperinciKUPU-KUPU (RHOPALOCERA) DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU
KUPU-KUPU (RHOPALOCERA) DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU Mala Rodianti *), Rofiza Yolanda 1), Jismi Mubarrak 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Lebih terperincia. merencanakan kegiatan operasional Balai; d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Balai; e.
BAB XXXVI BALAI PELAYANAN PEREDARAN HASIL HUTAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI BANTEN Pasal 163 Susunan Organisasi Balai Pelayanan Peredaran Hasil Hutan terdiri dari: a. Kepala UPT; b. Kepala
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 04/MEN/2010 TENTANG TATA CARA PEMANFAATAN JENIS IKAN DAN GENETIK IKAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 04/MEN/2010 TENTANG TATA CARA PEMANFAATAN JENIS IKAN DAN GENETIK IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinci2 Indonesia Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3544); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1349, 2014 KEMENHUT. Hasil Berburu. Memiliki. Izin. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.71/Menhut-II/2014 TENTANG IZIN MEMILIKI DAN MEMBAWA HASIL
Lebih terperinciKUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: PAPILIONOIDEA) DI GUNUNG SAGO, SUMATERA BARAT: KEANEKARAGAMAN DAN PREFERENSI KUNJUNGAN PADA BUNGA RATIH RUSMAN
KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: PAPILIONOIDEA) DI GUNUNG SAGO, SUMATERA BARAT: KEANEKARAGAMAN DAN PREFERENSI KUNJUNGAN PADA BUNGA RATIH RUSMAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN
Lebih terperinciPengelolaan dan Pengawasan Sumber Daya Genetik serta Scientific Access bagi Peneliti Asing
Pengelolaan dan Pengawasan Sumber Daya Genetik serta Scientific Access bagi Peneliti Asing Sosialisasi dan Diskusi tentang Perizinan Penelitian Asing Di Universitas Brawijaya, Malang 29 Juli 2016 Oleh:
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Habitat Kupu-kupu 5.1.1 Komponen Fisik Habitat Berdasarkan pengukuran suhu di lapangan, diperoleh hasil tingkat suhu dan kelembaban relatif rata-rata di masing-masing tipe
Lebih terperinciJurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
INVENTARISASI JENIS LEPIDOPTERA SEBAGAI BAHAN AJAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP IPA SMP DI KAWASAN HUTAN KOTA BNI KOTA BANDA ACEH Oleh : 1 Musriadi 2 Mauliza 1 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Lebih terperinciDISTRIBUSI DAN KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI GUNUNG MANADO TUA, KAWASAN TAMAN NASIONAL LAUT BUNAKEN, SULAWESI UTARA
DISTRIBUSI DAN KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI GUNUNG MANADO TUA, KAWASAN TAMAN NASIONAL LAUT BUNAKEN, SULAWESI UTARA Roni Koneri1* dan Saroyo** Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi,
Lebih terperinciVol. 08 No. 01 April 2012 ISSN Jurnal Ilmiah. Konservasi Hayati. Variasi warna Nepenthes mirabilis
Vol. 08 No. 01 April 2012 ISSN 0216-9487 Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Variasi warna Nepenthes mirabilis DAFTAR ISI Halaman Tanaman Obat yang Terdapat di Kota Bengkulu yang Berpotensi Sebagai Obat Penyakit
Lebih terperinciHASIL Deskripsi Lokasi Penelitian Hutan Primer Hutan sekunder
15 HASIL Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan hutan wisata alam Gunung Meja, pada tiga tipe habitat yaitu, hutan primer, hutan sekunder, kebun dan pemukiman (Gambar 3). Deskripsi
Lebih terperinciGraphium androcles/ Zdenek Hanc.
Graphium androcles/ Zdenek Hanc. Alfred Russel Wallace, adalah naturalis berkebangsaan Inggris yang pernah menjelajah Kepulauan Indo-Malaya dari tahun 1856 sampai dengan 1862. Wallace melakukan ekplorasi
Lebih terperinciKeanekaragaman kupu-kupu (Lepidoptera) di kawasan Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 8, Desember 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 1816-1820 DOI: 10.13057/psnmbi/m010811 Keanekaragaman kupu-kupu (Lepidoptera) di kawasan Desa Pasirlangu, Kecamatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Terbuka Hijau di Yogyakarta Open space atau ruang terbuka menurut William, et al. (1969), merupakan suatu daerah hijau yang relatif tidak berkembang dan disediakan dalam suatu
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KAWASAN PT
1 IDENTIFIKASI KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KAWASAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) XII (PERSERO) BANJARSARI JEMBER DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA (Identification of Butterflies (Lepidoptera)
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 100/Kpts-II/2003 TENTANG. PEDOMAN PEMANFAATAN SARANG BURUNG WALET (Collocalia spp) MENTERI KEHUTANAN,
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 100/Kpts-II/2003 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN SARANG BURUNG WALET (Collocalia spp) MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa Burung
Lebih terperinci2 c. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 461/Kpts-II/1999 telah ditetapkan Penetapan Musim Berburu di Taman Buru dan Areal Buru; b. ba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1347, 2014 KEMENHUT. Satwa Buru. Musim Berburu. Penetapan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.69/Menhut-II/2014 TENTANG PENETAPAN MUSIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia. Keanekaragaman hayati terbesar yang dimiliki Indonesia di antaranya adalah
Lebih terperinciJENIS-JENIS KUPU-KUPU DI SUAKA ELANG TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK, BOGOR ( Butterflies in Suaka Elang Mount Halimun Salak National Park, Bogor)
JENIS-JENIS KUPU-KUPU DI SUAKA ELANG TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK, BOGOR ( Butterflies in Suaka Elang Mount Halimun Salak National Park, Bogor) Nopi Rianti Suryani 1, Moerfiah 2, Rouland Ibnu Darda
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN TAMAN BURU DAN PERBURUAN. Oleh: Bambang Dahono Adji Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Jakarta, 18 September 2014
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TAMAN BURU DAN PERBURUAN Oleh: Bambang Dahono Adji Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Jakarta, 18 September 2014 BERBURU (PP. 13/1994 tentang Perburuan Satwa Buru) menangkap
Lebih terperinciKeanekaragaman kupu-kupu di kawasan konservasi Petungsewu Wildlife Education Center, Malang, Jawa Timur
PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 3, Nomor 2, Mei 2017 ISSN: 2407-8050 Halaman: 252-257 DOI: 10.13057/psnmbi/m030216 Keanekaragaman kupu-kupu di kawasan konservasi Petungsewu Wildlife Education Center,
Lebih terperinciABSTRAK KEMELIMPAHAN DAN POLA DISTRIBUSI KUPU-KUPU DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS KELURAHAN SELAT TENGAH KECAMATAN SELAT KABUPATEN KAPUAS.
ABSTRAK KEMELIMPAHAN DAN POLA DISTRIBUSI KUPU-KUPU DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS KELURAHAN SELAT TENGAH KECAMATAN SELAT KABUPATEN KAPUAS Oleh: Sulistio Serangga dewasa mudah dikenal karena seluruh badan dan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 27 TAHUN 2011
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 27 Tahun 2011 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN TARIF DAN PELAKSANAAN PUNGUTAN PAJAK SARANG BURUNG WALET WALIKOTA SAMARINDA,
Lebih terperinciMENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor : 479 /Kpts-11/1998 TENTANG
Menimbang : MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor : 479 /Kpts-11/1998 TENTANG LEMBAGA KONSERVASI TUMBUHAN DAN SATWA LIAR MENTERI KEHUTANAN
Lebih terperinciSKRIPSI. KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (Lepidoptera) DI PLAWANGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SKRIPSI KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (Lepidoptera) DI PLAWANGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Disusun Oleh : Irena Winda Natasa NPM : 080801065 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.39/Menhut-II/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.39/Menhut-II/2012 TENTANG PERTUKARAN JENIS TUMBUHAN ATAU SATWA LIAR DILINDUNGI DENGAN LEMBAGA KONSERVASI DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSTUDI SPESIES KUPU-KUPU FAMILI Papilionidae DAN Lycanidae SERTA STATUS PERLINDUNGANNYA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN COBAN RAIS KOTA BATU
STUDI SPESIES KUPU-KUPU FAMILI Papilionidae DAN Lycanidae SERTA STATUS PERLINDUNGANNYA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN COBAN RAIS KOTA BATU Warda Venia Ningtias, Sofia Ery Rahayu, dan Hawa Tuarita Universitas
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI JENIS KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KAWASAN HUTAN TAMAN WISATA ALAM SURANADI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI
KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI JENIS KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KAWASAN HUTAN TAMAN WISATA ALAM SURANADI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI Linda Ariani 1, I Putu Artayasa 2, H. M. Liwa Ilhamdi 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinci1. Pendahuluan KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI WILAYAH PEMUKIMAN DESA PANGANDARAN CIAMIS JAWA BARAT
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 48-54 KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI WILAYAH PEMUKIMAN DESA PANGANDARAN CIAMIS JAWA BARAT THE BUTTERFLIES DIVERSITY IN SETTLEMENT REGION OF THE PANGANDARAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2007 TENTANG PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2007 TENTANG PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa sebagai penjabaran dari Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Hutan Pantai Leuweung Sancang merupakan salah satu kawasan cagar alam yang dilindungi, berada di Jawa Barat tepatnya di
Lebih terperinciSKRIPSI KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU PADA RUANG TERBUKA HIJAU DI BABARSARI, DEPOK, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SKRIPSI KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU PADA RUANG TERBUKA HIJAU DI BABARSARI, DEPOK, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Disusun oleh : Anita Febriawati Sela NPM : 060800995 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Lebih terperinciKeputusan Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 479/Kpts-II/1994 Tentang : Lembaga Konservasi Tumbuhan Dan Satwa Liar
Keputusan Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 479/Kpts-II/1994 Tentang : Lembaga Konservasi Tumbuhan Dan Satwa Liar MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN, Menimbang : a. bahwa jenis tumbuhan dan satwa liar
Lebih terperinciKupu-kupu (Papilionoidea) di Pantai Utara Manokwari, Papua Barat: Jenis, keanekaragaman dan pola distribusi
PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume, Nomor, September ISSN: - Halaman: - DOI:./psnmbi/m Kupu-kupu (Papilionoidea) di Pantai Utara Manokwari, Papua Barat: Jenis, keanekaragaman dan pola distribusi Butterflies
Lebih terperinciIMPLEMENTASI CITES DI INDONESIA: TANTANGAN DAN PELUANG DALAM PENGELOLAAN HIU DAN PARI
IMPLEMENTASI CITES DI INDONESIA: TANTANGAN DAN PELUANG DALAM PENGELOLAAN HIU DAN PARI SJupiter Efin Muttaqin, Sarminto Hadi Hollie Booth Benaya M Simeon Muhammad Ichsan Sofie Mardiah OUTLINE 1. PENDAHULUAN:
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN
BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA JUNCTO
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 56/Menhut-II/2007 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN TELUR ULAT SUTERA MENTERI KEHUTANAN,
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 56/Menhut-II/2007 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN TELUR ULAT SUTERA MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pengembangan persuteraan alam nasional terutama
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU SUPERFAMILI PAPILIONOIDEA (LEPIDOPTERA) DI KAWASAN HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI, JAWA BARAT
Keanekaragaman Kupu-Kupu Superfamili Papilinoidea (Lepidoptera) di Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Irnayanti Bahar, Tri Atmowidi, Djunijanti Peggie KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU SUPERFAMILI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.40/Menhut-II/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.40/Menhut-II/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.52/MENHUT-II/2006 TENTANG PERAGAAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA LIAR DILINDUNGI
Lebih terperinciPENGELOLAAN PENANGKARAN KUPU-KUPU DI PT IKAS AMBOINA DAN BALI BUTTERFLY PARK TABANAN BALI MAISER SYAPUTRA
PENGELOLAAN PENANGKARAN KUPU-KUPU DI PT IKAS AMBOINA DAN BALI BUTTERFLY PARK TABANAN BALI MAISER SYAPUTRA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPerhitungan Tingkat Kekerabatan Ordo Lepidoptera (Kupu Kupu) di Tahura Bromo Karanganyar Menggunakan Indeks Kesamaan Sorensen dan Dendogram
SP-011-00 Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 5-57), Vol 1(1) 016: 5-60 Perhitungan Tingkat Kekerabatan Ordo Lepidoptera (Kupu Kupu) di Tahura Bromo Karanganyar Menggunakan Indeks Kesamaan Sorensen
Lebih terperinciPengenalan Jenis Kupu-kupu pada Murid SD 129 INPRES Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan
Pengenalan Jenis Kupu-kupu pada Murid SD 129 INPRES Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan Sri Nur Aminah Ngatimin 1,*, Tamrin Abdullah 2, Andi Nasruddin 2, dan Ahdin Gassa 2 1 Staf Pengajar
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU BERDASARKAN TIPE TUTUPAN LAHAN DAN WAKTU AKTIFNYA DI KAWASAN PENYANGGA TANGKAHAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
Media Konservasi Vol. 21 No. 3 Desember 2016: 225-232 KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU BERDASARKAN TIPE TUTUPAN LAHAN DAN WAKTU AKTIFNYA DI KAWASAN PENYANGGA TANGKAHAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER (Species
Lebih terperinciKata kunci: kupu-kupu, keanekaragaman, kelimpahan, Universitas Jambi.
Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Kupu-kupu (Lepidoptera; Rhopalocera) di Sekitar Kampus Pinang Masak Universitas Jambi Diversity and Abundance of Butterflies (Lepidoptera; Rhopalocera) around Campus
Lebih terperinciNOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PEMANFAATAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA LIAR
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PEMANFAATAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA LIAR Menimbang: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa tumbuhan dan satwa liar merupakan bagian dari
Lebih terperinciBIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN
BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805 Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701 STUDI KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI BANTARAN SUNGAI BATANGHARI KOTA METRO SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
Lebih terperinci3.1 Sistem. 3.2 Data
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Sistem Definisi sistem menurut dari Jogiyanto (2005:2) dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Koridor. Penggunaan. Pembuatan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Koridor. Penggunaan. Pembuatan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.9/MENHUT-II/2010 TENTANG IZIN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.37/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2017 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN TELUR ULAT SUTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN
Lebih terperinci