USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa MODUL PELATIHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa MODUL PELATIHAN"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa MODUL PELATIHAN untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK JULI 2016 SMP/ MTs Cover DEPAN MODUL PPL SMP Monday, July 11, :50:58 PM

2

3 Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK

4 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini merupakan tanggung jawab konsorsium program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) dan tidak mencerminkan pandangan USAID atau pemerintah Amerika Serikat.

5 PENGANTAR Pengantar Daftar Isi Halaman Unit 1 Jurnal Reflektif 1 Unit 2 Unit 3 Konferensi Observasi Sekolah dan Kelas Unit 4 Mengajar Terbimbing 51 Unit 5 Mengajar Mandiri 69 Unit 6 Praktik Mengajar Terbimbing 89 Unit 7 Penilaian PPL 105 Unit 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 119 Modul Pelatihan untuk Meningkatan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK iii

6 PENGANTAR Pengantar Kata Pengantar Program Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators and Students (PRIORITAS) yang didanai oleh USAID bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dilaksanakan untuk mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama dalam meningkatkan akses pendidikan dasar yang bermutu. Untuk mencapai tujuan tersebut, PRIORITAS mengembangkan dan melaksanakan program pengembangan kapasitas yang terdiri atas pelatihan, pendampingan, serta kegiatan kelompok kerja di tingkat sekolah maupun gugus. Sasaran program pengembangan kapasitas ini adalah guru dan dosen lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), kepala sekolah, komite sekolah, serta pengawas dan staf dinas pendidikan terkait di kabupaten terpilih di tujuh provinsi mitra PRIORITAS, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Pelatihan bagi dosen dilaksanakan melalui kerja sama dengan sejumlah LPTK terpilih untuk pengembangan peran LPTK sebagai penyedia layanan untuk pendidikan dalam jabatan. Modul pelatihan ini dikemas dalam bentuk unit-unit/topik-topik. Modul ini dikembangkan untuk digunakan dalam pelatihan dosen untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di LPTK. Berikut adalah gambaran singkat tentang masing-masing unit dari tiap modul tersebut. Unit 1: Jurnal Reflektif. Salah satu alat untuk memperbaiki kinerja kita adalah refleksi: kita merefleksi diri tentang apa yang kita kerjakan; apa yang sudah baik dan belum baik. Unit ini melatih peserta bagaimana membuat catatan reflektif tentang tugas mereka: Guru Pembimbing dan dosen pembimbing lapangan terkait bagaimana kinerja pembimbingan mereka kepada mahasiswa praktikan. Selesai pelatihan, peserta diharapkan dapat melaksanakan pembimbingan kepada mahaiswa praktik secara lebih baik. Unit 2: Konferensi. Salah satu model pembimbingan kepada mahasiswa praktikan adalah Konferensi. Konferensi adalah kegiatan bertemunya guru pamong, dosen pembimbing lapangan, dan praktikan secara bersama-sama untuk melihat progress yang dicapai praktikan dalam kegiatan PPLnya. Pertemuan menekankan kepada capaian dan kesulitan praktikan serta bantuan yang dapat diberikan oleh guru pamong dan dosen pembimbing terhadap praktikan. Pada unit ini, dengan melihat tayangan video Konferensi, peserta akan diperkenalkan pada model tersebut dan mensimulasikannya dalam pelatihan dan akan mempraktikannya lagi nanti setelah peserta berpraktik membimbing mahasiswa dalam praktik mengajar di sekolah. Dengan model ini, para guru pembimbing dan dosen pembimbing diharapkan mampu meningkatkan kompetensi praktikan PPL PPG dan mampu menyajikan penilaian yang obyektif dan transparan. iv Modul Pelatihan untuk Meningkatan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK

7 PENGANTAR Pengantar Unit 3: Observasi Sekolah dan Kelas. Dalam pelaksanaan PPL PPG, mahasiswa praktikan terlebih dahulu harus memahami konteks sekolah sebelum PPL PPG di sekolah itu dilaksanakan; dan hal tersebut diperoleh melalui kegiatan observasi sekolah. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tanpa memanfaatkan hasil observasi bisa tidak sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa, tidak memanfaatkan lingkungan sekolah, dan tidak sesuai antara peralatan laboratorium yang dibutuhkan dengan peralatan laboratorium yang tersedia. Pada unit ini, dengan mengamati tayangan video, peserta akan meihat bagaimana observasi sekolah/kelas dilaksanakan sekaligus bagaimana guru pembimbing dan dosen pembimbing berperan dalam kegiatan observasi tersebut. Unit 4: Mengajar Terbimbing. Mengajar terbimbing merupakan bagian tahapan dalam program pengalaman lapangan. Peserta PPG melaksanakan praktik mengajar di dalam kelas dengan didampingi oleh guru pamongnya, dan atau Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), bisa dalam bentuk team teaching, atau guru pamong membantu jika diperlukan. Pada unit ini, peserta akan melihat tayangan video dan mendiskusikan bagaima praktik Mengajar Terbimbing tersebut dilaksanakan. Unit 5: Mengajar Mandiri. Mengajar mandiri dimaksudkan untuk mengembangkan kecakapan praktikan dalam menerapkan berbagai keterampilan mengajar secara menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru Pamong (GP) dan Dosen Pembimbing PPL (DPL). Dalam mengajar mandiri, praktikan melakukan secara keseluruhan kegiatan pembelajaran, mulai dari membuka kegiatan pembelajaran, melakukan kegiatan awal, melakukan kegiatan inti, melakukan kegiatan penutup, dan mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas. Pada unit ini, peserta akan melihat bagaimana praktik Mengajar Mandiri dilaksanakan melalui tayangan video. Unit 6: Praktik Mengajar Terbimbing. Guru pembimbing dan mahasiswa (yang dihadirkan khusus untuk unit ini) akan mempraktikan Mengajar Terbimbing di sekolah dimana dosen akan berpraktik juga dalam pembimbingan. Pada unit ini, dosen dan guru pembimbing akan menyimulasikan praktik pembimbingan kepada mahaiswa sebelum guru pembimbing dan mahasiswa tersebut berpraktik mengajar terbimbing di sekolah. Setelah praktik di sekolah, mereka akan menyimulasikan praktik pembimbingan di tempat pelatihan dengan model Konferensi seperti pada unit 2. Unit 7: Penilaian PPL. Penilaian dalam kegiatan PPL bertujuan untuk mengumpulkan informasi sejauh mana kompetensi praktikan sesuai dengan tujuan. Hal terpenting dari penilaian adalah untuk memberikan umpan balik kepada praktikan agar kompetensinya menjadi lebih baik. Dosen pembimbing lapangan (DPL) sebaiknya dapat memanfaatkan alat penilaian dengan sebaik-baiknya, serta melakukan penilaian dari awal sampai dengan akhir kegiatan. Pada unit ini, peserta akan berpraktik menilai hasil-hasil PPL antara lain perangkat pembelajaran yang dibuat mahasiswa praktikan dan hasil siswa yang sudah diberi komentar oleh praktikan. Modul Pelatihan untuk Meningkatan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK v

8 PENGANTAR Pengantar Unit 8: Penyusun Rencana Tindak Lanjut. Suatu pelatihan akan sangat kurang bermanfaat bahkan sia-sia apabila tidak ditindaklanjuti dengan langkah nyata penerapan gagasan yang diperoleh dalam pelatihan tersebut. Unit ini memfasilitasi peserta dalam membuat Rencana Tindak Lanjut apa saja yang akan dilakukan di kampus segera setelah pelatihan berakhir khususnya terkait PPL. Rencana tindak lanjut merupakan awal komitmen/keseriusan peserta untuk menerapkan apa yang diperoleh dalam pelatihan. vi Modul Pelatihan untuk Meningkatan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK

9 PENGANTAR Pengantar JADWAL PELATIHAN PPL PPG --- contoh HARI 0 Time Unit/Topik Notes HARI Registration Rapat Persiapan: Pembagian siapa melakukan apa, Pembahasan unit, pengecekan tempat, alat, perlengkapan, dll. Pengantar: latar belakang, tujuan, dan output yang diharapkan dari lokakarya Pembukaan Perkenalan Informasi Admin dan keuangan Jurnal Reflektif Pleno Istirahat Pleno Konferensi Pleno ISHOMA Observasi Sekolah dan Kelas Pleno Mengajar Terbimbing Pleno HARI Mengajar Mandiri Pleno Istirahat Penilaian Pelaksanaan PPL Pleno ISHOMA Persiapan Praktik di Sekolah Group HARI Perjalanan ke Sekolah, Praktik Mengajar Group Perjalanan dari Sekolah, Ishoma Praktik Konferensi Group Rencana Tindak Lanjut Group Penutupan, penyelesaian administrasi dan keuangan Pleno Modul Pelatihan untuk Meningkatan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK vii

10

11 UNIT 1 MENULIS JURNAL REFLEKTIF

12

13 UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif UNIT 1 MENULIS JURNAL REFLEKTIF Pendahuluan Humans are good at copying:...what is critical for student teachers (and for practising teachers) is the skill of reflecting on what they see and do (Monk, M. & Dillon J., 1995). Kemampuan merefleksikan pelaksanaan sebuah kinerja, oleh instruktur PPG dan mahasiswa calon guru, merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan. Dengan berefleksi, merenungkan, dan menganalisis apa saja yang telah dilakukan serta pengaruhnya akan dapat menemu-kan kelebihan dan kelemahan sebuah kinerja. Selanjutnya hal tersebut akan berkontribusi pada pembaharuan hal-hal yang sudah baik, tidak meng-ulangi kesalahan yang sama, Merefleksikan sebuah tindakan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas tindakan tersebut. dan mencari jalan keluar untuk memecahkan kelemahan yang ditemukan dan masalah yang dihadapi. Salah satu sarana yang dapat membantu melakukan refleksi adalah Jurnal Reflektif. Jurnal Reflektif merupakan kumpulan catatan perenungan dan analisis tentang proses kinerja serta rencana tindak lanjut untuk hal-hal yang ditemukan dalam perenungan tersebut. Pada waktu diminta berefleksi dan menuliskan hasil refleksi, seseorang cenderung hanya mendeskripsikan apa yang terjadi dan menilai peristiwa-peristiwa pada kulitnya saja. Dalam unit ini terdapat latihan berefleksi dan menuliskan hasil refleksi dalam Jurnal Reflektif. Dengan mempelajari cara berefleksi dan mempraktikkannya selama dan sesudah beraktivitas, kemampuan berefleksi tentang proses dan hasil belajar diharapkan dapat terus diperbaiki bahkan ditingkatkan. 3

14 UNIT 1 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, para peserta mampu: 1. Memahami siklus jurnal reflektif; 2. Menulis jurnal reflektif tentang pengalaman mendampingi PPL. Petunjuk Umum Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok rumpun mata pelajaran yang dibina di program studi. Sumber dan Bahan 1. Presentasi Unit 1 2. Lembar Kerja Peserta 1.1a, 1.1b, 1.2a, 1.2b, dan Informasi Tambahan ATK: kertas plano, kertas HVS, spidol, pulpen, pensil Waktu Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 60 menit. Perincian alokasi penggunaan waktu tersebut dapat dilihat pada setiap tahapan dari sesi ini. Ringkasan Sesi Introduction 5 menit Connection 15 menit Application 35 menit Reflection 5 Menit Extension Menjelaskan latar belakang, tujuan, dan langkahlangkah kegiatan sesi Urun gagasan tentang ciriciri jurnal reflektif dan siklus jurnal refleksi. Membaca contoh teks jurnal serta mengkajinya dengan bahan siklus refleksi yang benar (Jika peserta belum pernah ikut pelatihan Jurnal Reflektif, jika sudah langsung ke langkah ke 2 ) Menulis jurnal relektif mengenai pengalaman mendampingi mahasiswa PPL (DPL & guru Pamong) Membahas jurnal refleksi yang dibuat dan merivisinya Peserta menilai diri sendiri seberapa jauh tujuan unit ini tercapai Menuliskan halhal yang masih membingungkan Membiasakan menulis jurnal reflektif dalam pembimbingan (bagi DPL dan Guru Pamong) 4

15 UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif I Perincian Langkah-langkah Kegiatan Introduction (5 menit) 1. Peserta duduk berdasarkan kelompok rumpun mata pelajaran. 2. Fasilitator menjelaskan latar belakang, tujuan sesi, dan langkah-langkah kegiatan. 1 Catatan untuk Instruktur PPG Jurnal Mengajar atau Agenda Kelas selama ini lebih bersifat administratif, yaitu berisi hari/tanggal mengajar, kelas, jam ke.., uraian kegiatan, ketidakhadiran mahasiswa, dan catatan. Kolom catatan biasanya lebih sering kosong. Jurnal Mengajar atau Agenda Kelas tersebut bisa dibuat lebih inspiratif dengan cara menuliskan refleksi Instruktur PPG pada kolom catatan. Catatan yang reflektif akan menjadi pembimbing bagi instruktur PPG untuk bisa mengajar ataupun berkinerja lebih baik dan tidak mengulang kesalahan yang sama. Para mahasiswa calon guru membuat catatan terkait kegiatan hariannya, yang selanjutnya dijadikan bahan renungan untuk menemukan upaya perbaikan ataupun penguatannya. Catatannya tidak berbentuk deskriptif, melainkan diarahkan untuk bersifat reflektif. Catatan reflektif tersebut bisa juga dilampirkan pada RPP yang telah lewat sehingga setiap RPP yang telah digunakan memiliki catatan proses pelaksanaannya. Hal ini akan sangat berguna sebagai masukan ketika mahasiswa calon guru menyusun dan melaksanakan ulang RPP tersebut. RPP dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik sehingga pelaksanaan proses belajar mengajar lebih efektif, karena guru sudah belajar dari kelebihan dan kekurangan proses yang telah lewat. Hal ini bisa menjadi sumber gagasan untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jurnal reflektif yang ditulis oleh Instruktur PPG atas kinerjanya akan menunjukkan catatan proses tersebut secara lebih akurat/objektif dan memberi inspirasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Jurnal reflektif yang dibuat instruktur ataupun dosen akan memberi inspirasi bagi mahasiswa calon guru, terutama ketika mereka menuliskan hasil refleksinya yang dapat digunakan sebagai bahan renungan untuk merancang tindak lanjut perbaikannya. 5

16 UNIT 1 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif C Connection (15 menit) Urun Gagasan/Pengetahuan 1. Fasilitator mengajukan pertanyaan berikut satu per satu. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang jurnal reflektif? Apa saja komponen dalam jurnal reflektif? 2. Fasilitator menayangkan Siklus Jurnal Reflektif untuk penguatan. 3. Fasilitator menyampaikan bahwa yang penting dari jurnal reflektif adalah adanya evaluasi kebermanfaatan, kelebihan, kelemahan, dan rencana untuk yang akan datang, karena orientasi jurnal reflektif adalah semakin meningkatnya kualitas kinerja. A Application (35 menit) Kegiatan 1: Membaca contoh jurnal dan membahasnya dengan Siklus Refleksi 1. Fasilitator menyampaikan bahwa beberapa jurnal yang ada kebanyakan masih berupa deskripsi perisiwa saja. Jurnal yang bermanfaat bagi perkembangan profesionalisme guru, kepala sekolah, dan pengawas adalah jurnal yang mengandung unsur refleksi. 2. Fasilitator menayangkan/membagikan "contoh jurnal pembimbingan", sebagian bersifat deskriptif dan yang lain lebih reflektif (Handout Peserta 1.1: Untuk guru pamong dibagikan jurnal pembimbingan guru pamong; untuk dosen dibagikan jurnal pembimbingan DPL). Secara berpasangan, peserta diminta membaca, menemukan, dan membahas perbedaan di antara contoh jurnal tersebut dengan menemukan kata/frase/kalimat yang menunjukkan berpikir reflektif. 3. Fasilitator membagikan Handout Peserta 1.3 yang berisi diagram siklus refleksi dan meminta peserta untuk membaca dan mendiskusikannya. Wakil kelompok menyampaikan hal-hal yang sebaiknya dilakukan seseorang ketika melakukan refleksi. 4. Fasilitator meminta peserta untuk menggunakan siklus refleksi untuk menilai contohcontoh tersebut. 5. Setelah berpasangan, kelompok menyimpulkan jurnal manakah yang lebih reflektif yang memberikan inspirasi perbaikan pembelajaran. Fasilitator meminta setiap wakil kelompok untuk menyampaikan kesimpulannya. 6. Fasilitator menyampaikan bahwa yang penting dari jurnal reflektif adalah adanya evaluasi kebermanfaatan/kelebihan-kelemahan dan rencana untuk yang akan datang karena orientasi jurnal reflektif adalah semakin meningkatnya kemampuan guru. 6

17 UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif Kegiatan 2: Menulis Jurnal Reflektif (25 ) Fasilitator meminta peserta untuk menulis jurnal reflektif berkaitan dengan pengalaman mereka membimbing mahasiswa PPL (Gunakah siklus refleksi sebagai panduan) Kegiatan 3: Saling Kaji Jurnal Reflektif (10 ) 1. Fasilitator meminta peserta secara berpasangan untuk saling bertukar jurnal dan mengkaji apakah jurnal yang dibaca sudah reflektif atau belum dan memberikan alasan (Gunakan Siklus Refleksi sebagai panduan mengkaji); 2. Fasilitator menayangkan salah satu contoh jurnal refleksi yang dibuat peserta dan mengkaji tingkat reflektifnya berdasarkan siklus refleksi (Jurnal hasil peserta dapat difoto, difotokopi, atau di-scan, untuk ditayangkan). 3. Fasilitator meminta peserta untuk saling mengembalikan jurnal dan memperbaiki jurnal jika ada masukan dari teman. R Reflection (5 menit) Fasilitator memeriksa pemahaman peserta terkait Jurnal Reflektif dengan mengajukan pertanyaan berikut. 1. Bagaimanakah siklus jurnal reflektif? 2. Apa sajakah hal penting dari jurnal reflektif? E Extension & Penguatan 1. Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa: a. Penulisan jurnal reflektif yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan mutu kinerja seseorang dan sekaligus profesionalismenya; b. Jurnal reflektif dapat menjadi sumber gagasan untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) bagi dosen dan mahasiswa. 2. Fasilitator menyarankan kepada peserta untuk menuliskan Jurnal Reflektif terkait pendampingan kepada mahasiswa dalam PPL agar pendampingan dapat ditingkatkan kualitasnya secara terus menerus. 7

18 UNIT 1 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif 1. Lembar Kerja Peserta 1.1a Contoh Refleksi Guru Pamong - A Semester ini saya mempunyai tugas melakukan pembimbingan kepada 3 mahasiswa dari PGSD UNM. Bimbingan kepada mahasiswa PPL saya lakukan mulai dari bimbingan dalam pengembangan RPP sampai dengan bimbingan pelaksanaan praktik mengajar di kelas. Dalam bimbingan pengembangan RPP, mahasiswa meminta saya untuk memberikan masukan-masukan dari RPP yang sudah dibuatnya. RPP biasanya diberikan kepada saya sehari sebelum mahasiswa PPL melakukan praktik di dalam kelas. Selain kelengkapannya, saya juga memeriksa apakah langkah-langkah pembelajarannya sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Saya juga memeriksa kesesuaian media pembelajaran yang digunakan. Mahasiswa saya minta memperbaiki hal-hal yang kurang tepat. Tidak jarang mahasiswa salah tangkap dengan masukan-masukan yang saya berikan. Mahasiswa sering menganggap bahwa saya mempersulit dia padahal hal tersebut demi kepentingan mahasiswa sendiri supaya bisa membuat RPP yang baik karena RPP yang baik akan sangat membantu dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hari ini saya berdiskusi dan memberikan bimbingan kepada seorang mahasiswa PPL sesudah dia selesai melakukan praktik mengajar di kelas 3. Saya sampaikan kepada mahasiswa tersebut bahwa langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan di kelas tidak sesuai dengan RPP yang diberikan kepada saya. Media yang digunakan juga berbeda dengan yang disampaikan kepada saya sehari sebelumnya. Para siswa kelihatan sekali tidak memahami yang dia ajarkan dan banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Saya tegaskan kepada mahasiswa PPL tersebut bahwa dia tidak akan menjadi guru yang baik dan professional jika cara mengajarnya adalah seperti yang dia lakukan hari ini. Dia mengaku agak gugup hari ini karena merasa persiapannya kurang matang dan berjanji akan memperbaikinya pada pelaksanaan praktik mengajar selanjutnya. 8

19 UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif 2. Lembar Kerja Peserta 1.1b Contoh Refleksi Guru Pamong - B Semester ini saya mempunyai 3 orang mahasiswa bimbingan dari PGSD UNM. Saya bertanggungjawab untuk membimbing mereka dalam pengembangan RPP dan melakukan praktik mengajar di kelas. Hari ini saya memberikan bimbingan kepada mahasiswa PPL berkaitan dengan pengamatan daya dalam kegiatan praktik mengajarnya yang dilakukan di kelas 4 pada jam ke 2 dan jam ke 3. Mahasiswa tersebut mengajarkan tentang subtema kebersamaan dalam keberagaman. Untuk menghemat waktu, sesudah jam sekolah selesai, saya mengajak mahasiswa tersebut untuk masuk ke ruangan dan berdiskusi bersama-sama dengan 2 mahasiswa yang lain karena saya belum sempat memberikan bimbingan kepada 2 mahasiswa lain tersebut yang melakukan praktik mengajar minggu yang lalu. Saya minta kepada mahasiswa yang mengajarkan sub-tema kebersamaan dalam keberagaman tersebut untuk menyampaikan hal-hal apa saja yang dirasa sudah sesuai dan hal-hal yang masih kurang. Menurutnya, untuk penguasaan materi tidak masalah tapi dia merasa belum mampu mengatasi pengelolaan kelas dengan baik. Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan, dan beberapa siswa sibuk berbicara dengan temannya. Saya memberikan masukan supaya penugasan dibuat variasi kerja kelompok dan kerja berpasangan sehingga semua siswa bisa terlibat aktif. Dia berjanji untuk memperbaikinya dan mengimplementasikan variasi penugasan tersebut pada praktik selanjutnya Kepada 2 mahasiswa yang lain saya juga minta untuk menyampaikan hal-hal yang dirasa masih perlu ditingkatkan. Kedua mahasiswa tersebut menyatakan bahwa semua sudah bisa dijalankan dengan baik. Nampak sekali bahwa kedua mahasiswa tersebut tidak bisa mengingat dengan rinci hal-hal apa saja yang sudah baik dana pa saja yang masih perlu ditingkatkan. Karena pelaksanaan praktik mengajar mereka sudah dilakukan minggu yang lalu dan saya tidak mempunyai catatan maka saya juga tidak bisa ingat secara rinci kinerja mereka dalam praktik mengajar sehingga saya tidak bisa memberikan masukan secara lengkap. Berdasarkan pengalaman tersebut, ke depan saya merencanakan untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa pada hari yang sama sesudah jam sekolah selesai sehingga baik saya maupun mahasiswa masih bisa mengingatknya dengan baik dan rinci. Saya juga akan membuat catatan-catatan secara komprehensif dan rinci sehingga bisa memberikan masukan dan bimbingan kepada mahasiswa dengan lebih baik. 9

20 UNIT 1 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif 1. Lembar Kerja Peserta 1.2a Contoh Refleksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)-A Hari ini saya memberikan bimbingan kepada 4 orang mahasiswa bimbingan saya pada kunjungan saya yang ke 5 di sekolah mitra tempat para mahasiswa melakukan PPL. Saya mengumpulkan mereka di ruangan yang disediakan oleh sekolah mitra yang dipakai sebagai ruangan khusus untuk mahasiswa PPL. Bimbingan saya fokus pada pembelajaran di kelas. Satu per satu mahasiswa menyampaikan pengalaman mereka mengajar di dalam kelas. Seorang mahasiswa diberi tugas untuk praktik di kelas 1 dan kelas 2 sedangkan 3 mahasiswa yang lain praktik di kelas 3, kelas 4, dan kelas 5. Mahasiswa yang bertugas di kelas 1 dan kelas 2 menyampaikan bahwa pengelolaan kelas sangat sulit karena anak-anak masih kecil dan bahkan beberapa anak kelas 1 masih sering menangis di dalam kelas. Untuk yang praktik di kelas 3, kelas 4, dan kelas 5 tidak terlalu sulit untuk mengajar dan mengatur anak-anak tetapi seringkali tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Semua mahasiswa menyampaikan bahwa Kepala Sekolah dan para guru pamong bersifat sangat baik dan sangat membantu. Guru pamong bersedia untuk menunjukkan RPP yang selama ini dipakai oleh mereka untuk mengajar dan juga bersedia memberikan masukan-masukan serta bimbingan baik dalam pengembangan RPP maupun dalam pelaksanaan praktik mengajar. Saya berikan arahan kepada para mahasiswa untuk selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para guru pamong dan kepala sekolah dan jika ada kesulitan untuk berkonsultasi dengan saya. Saya minta para mahasiswa juga bisa menjaga nama baik Universitas. Tidak hanya melaksanakan tugas PPL dengan baik tapi juga bisa mempunyai perilaku yang bisa menjadi tauladan bagi para siswa. 10

21 UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif 1. Lembar Kerja Peserta 1.2b Contoh Refleksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)-B Biasanya selaku dosen pembimbing PPL, setelah mengamati pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan, saya mengarahkan mereka untuk memperbaiki hal-hal yang kurang yang mereka lakukan selama pembelajaran. Hari ini pun saya melakukan hal yang sama. Setelah mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh Sarifah, salah seorang mahasiswa PPL dampingan saya, yang berkolaborasi dengan guru pamongnya dalam mengajarkan KD: Menulis surat pribadi, saya mengajak mereka untuk membahas pelaksanaan pembelajaran tersebut di ruang guru. Dalam pertemuan itu, saya menyampaikan kesalahan atau kekurangan mahasiswa bimbingan saya itu yang saya amati ketika melaksanakan praktik mengajar. Saya kemudian memberi arahan agar ia tidak terlalu banyak menjelaskan teori tentang menulis surat pribadi, tetapi menunjukkan contoh surat pribadi ke siswa untuk memberi pemahaman mengenai konsep pribadi itu pada siswa. Selain itu, saya meminta mahasiswa PPL ini untuk lebih rinci dalam memberikan penguatan tentang ciri-ciri surat pribadi, serta terlibat dalam membimbing siswa saat memeriksa ketepatan surat pribadi yang dibuat oleh temannya. Mahasiswa PPL tersebut terdiam mendengarkan komentar saya. Ketika saya meminta ia mengulangi hal yang seharusnya ia perbaiki berdasarkan arahan saya, ia kelihatan gugup dan banyak hal yang sudah saya sampaikan yang kurang bisa ditangkapnya. Namun, ketika guru pamong yang saya beri kesempatan untuk memberi arahan, saya melihat mahasiswa praktikan itu rileks dan banyak hal yang ia kemukakan terkait dengan kekurangan yang ia lakukan dan rencana perbaikan yang akan ia lakukan. Akhirnya saya menyadari bahwa kefakuman mahasiswa itu ketika saya arahkan lebih disebabkan oleh cara saya yang langsung mengomentari kekurangannya tanpa memberi apresiasi terhadap hal yang telah dilakukan. Selain itu, saya tidak memberi kesempatan kepadanya untuk mengungkapkan sendiri apa yang dirasakan, kekuatan dan kekurangan yang dilakukannya, serta hal yang sebaiknya dilakukannya sebagai perbaikan (refleksi diri). Ke depan, saya akan mengubah cara saya dalam membimbing mahasiswa PPL dampingan saya seperti yang dilakukan oleh guru pamong. Saya akan memulai dengan memberi penghargaan, melakukan sendiri refleksi kritis, merencanakan sendiri perbaikan. Setelah itu, saya akan memberi usul, saran atau mendiskusikan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 11

22 UNIT 1 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif Lembar Kerja Peserta 1.3 Siklus Refleksi 1. Deskripsi Deskripsikan apa yang terjadi / apa yang Anda lihat / apa yang Anda alami /apa yang Anda lakukan 3. Rencana ke depan Apa yang seharusnya dilakukan / sebaiknya dilakukan? 2. Evaluasi Apa yang baik/tidak baik, bermanfaat/tidak bermanfaat dari peristiwa/pengalaman tersebut? 12

23 UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif Informasi Tambahan 1.1 Jurnal Reflektif oleh Instruktur PPG atau Mahasiswa Jurnal Reflektif adalah semacam buku catatan yang digunakan oleh Instruktur PPG atau Mahasiswa untuk menuangkan pendapat / perasaan mereka selama proses belajar tentang suatu hal (misalnya: perumpamaan, berat jenis, past tense, dll). Contoh: Minggu ini saya belajar tentang teks deskripsi. Sulit. Saya tidak betul-betul ngerti bagaimana sih menulis teks deskripsi. Saya tahu kata bu guru pokoknya nulis ciri-ciri binatang. Warnanya, besarnya, berapa kakinya, dll. Tapi dapat kata-katanya dari mana. Bu guru sudah menerangkan tapi saya tetep ndak ngerti karena Bu Diah bicara terlalu banyak bhs. Inggrisnya dan cepaaaat sekali. Yang diterangkan banyak lagi. Bingung ah. Saya akan minta Bu Diah menerangkan lagi dalam bahasa Indonesia. Saya juga akan minta contoh. Dapat kata-katanya itu dari mana. Kebiasaan menulis Jurnal Refleksi oleh Instruktur PPG atau mahasiswa (biasa disebut sebagai Jurnal Belajar) memiliki beberapa manfaat. Pertama, dengan adanya tradisi menulis Jurnal Refleksi Instruktur PPG atau mahasiswa akan terbiasa menuangkan pikiran dan perasaannya secara tertulis. Dengan demikian kemampuan menulis mereka mendapatkan sarana untuk berkembang secara alami. Kedua, dengan membaca Jurnal Refleksi, Instruktur PPG atau mahasiswa bisa lebih memahami pikiran dan perasaan masing-masing tentang proses belajar yang diikutinya. Sebagai pendidik, dosen perlu lebih banyak memahami mahasiswanya dengan baik dengan cara mengamati dan mendengarkan mahasiswa, serta membaca perasaan dan proses berpikir mereka seperti yang tertuang dalam Jurnal Reflektif. Pengetahuandosen tentang mahasiswa akan membimbing dosen menghasilkan pembelajaran yang lebih tepat sasaran, cocok dengan keadaan riil yang dibutuhkan mahasiswa. Ketiga, dengan menulis jurnal reflektif, mahasiswa belajar mengevaluasi proses belajar yang sedang dia alami. Jurnal Refleksi membantu mahasiswa mengidentifikasi apa yang sudah dia ketahui / pahami, apa yang belum dan seharusnya masih perlu dia ketahui, serta bagaimana merencanakan langkah-langkah untuk mendapatkan apa yang seharusnya dia ketahui. Ketika merasa bingung, misalnya, mahasiswa tidak sekedar larut dalam kebingungannya tapi juga mencoba mencari sebab mengapa dia bingung dan jalan keluar apa yang bisa dia 13

24 UNIT 1 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif usahakan atau pertolongan apa yang dia butuhkan dan kemana atau kepada siapa dia bisa meminta tolong. Ketika membaca jurnal reflektif mahasiswa, dosen bisa memberikan bantuan yang tepat. Kapankah mahasiswa menulis Jurnal Reflektif? Apakah di saat selesai pembelajaran setiap mapel? Ataukah setiap minggu untuk setiap mapel? Hal ini bisa dibicarakan dalam rapat dosen. Sebagai langkah awal, dosen bisa mencoba untuk meminta mahasiswa menulis Jurnal Reflektif seminggu sekali. Mahasiswa tidak perlu menulis untuk setiap mapel, kecuali jika semua pihak menyetujuinya. Namun, sebaiknya Jurnal Reflektif tidak menjadi sesuatu yang membebani. Dosen membaca Jurnal Reflektif dan memberikan tanggapan terhadap isinya. Jika dipandang perlu, dosen dapat menyampaikan permasalahan pembelajaran mahasiswa kepada yang bersangkutan. Tanggapan dilandasi tujuan untuk memotivasi, membantu mencari jalan keluar, dan memberikan layanan pendidikan terbaik. Apakah Jurnal Reflektif diberi nilai? Apresiasi atau penghargaan yang paling tepat atas Jurnal Reflektif mahasiswa adalah dalam bentuk tanggapan-tanggapan tulus dari dosen, misalnya dalam bentuk pujian, motivasi, dorongan untuk lebih giat atau tindak lanjut nyata yang bisa membantu mahasiswa mendapatkan jalan ke luar atas masalah yang dia tuliskan, dan lain-lain. Pertanyaan Refleksi apa yang bisa diberikan? Dosen dapat merancang sendiri pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mendorong mahasiswa untuk merenungkan proses belajar mereka. Pertanyaan bisa diubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi setempat. Berikut ini beberapa contoh yang bisa dikembangkan lebih lanjut. 1. Pengetahuan/kemampuan apa saja yang berhasil kamu kuasai setelah pembelajaran tadi/minggu ini? 2. Apa manfaat kemampuan baru itu bagimu? 3. Bagaimana proses belajar kamu tadi? 4. Apa lagi yang perlu kamu pelajari? 14

25 UNIT 1 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif MATERI PRESENTASI UNIT 1 Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG 15

26 UNIT 1 UNIT C Menulis Jurnal Reflektif 16

27 UNIT 1 Pembelajaran Aktif SD/SMP UNIT 2 KONFERENSI : Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG Bahan Rujukan bagi Instruktur untuk Workshop PPG 1

28 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG 2

29 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG Pendahuluan Proses pembimbingan PPL PPG semestinya dapat menemukan kelebihan dan kekurangan praktikan PPL PPG. Apabila dosen pembimbing/guru pamong dapat menemukan kekurangan praktikan, diharapkan dosen pembimbing/guru pamong dapat memberikan dukungan untuk memperbaiki kelemahan praktikan PPL PPG. Demikian juga apabila dosen pembimbing/guru pamong dapat menemukan kelebihan praktikan maka diharapkan kelebihan praktikan dapat lebih Proses pembimbingan PPL PPG semestinya dilakukan melalui aktivitas diskusi reflektif yang mempertemukan antara dosen pembimbing, guru pamong dan praktikan secara bersama-sama. dioptimalkan. Oleh karena itu, proses pembimbingan PPL PPG semestinya dilakukan melalui aktivitas diskusi reflektif yang mempertemukan antara dosen pembimbing, guru pamong dan praktikan secara bersama-sama. Pada kegiatan tersebut, praktikan dapat mengutarakan pencapaian yang sudah berhasil diraih sekaligus kekurangan yang masih dimilikinya. Berikutnya dosen pembimbing/guru pamong dapat menawarkan berbagai bentuk dukungan agar praktikan dapat berkembang lebih baik dalam praktik mengajar di kelas. Dosen Pembimbing seharusnya melakukan penilaian kompetensi peserta PPL PPG secara obyektif dan transparan. Melalui proses pembimbingan yang intensif, proses penilaian performa praktikan juga diharapkan lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu alternatif model pembimbingan yang diharapkan mampu meningkatkan kompetensi praktikan PPL PPG dan mampu menyajikan penilaian yang obyektif dan transparan adalah melalui kegiatan Konferensi. Konferensi merupakan salah satu strategi yang dilakukan di Michigan State University dalam kegiatan PPL. Konferensi adalah kegiatan bertemunya guru pamong, dosen pembimbing lapangan, dan praktikan secara bersama-sama untuk melihat progress yang dicapai praktikan dalam kegiatan PPLnya. Pertemuan menekankan kepada capaian dan kesulitan praktikan serta bantuan yang dapat diberikan oleh guru pamong dan dosen pembimbing terhadap praktikan. 19

30 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG Tema-tema yang dibahas ditentukan berdasarkan diskusi antara guru pamong dan dosen pembimbing lapangan, misalnya: 1) Kompetensi sosial dan kepribadian, 2) Kompetensi membuka pembelajaran, 3) Kompetensi menfasilitasi kegiatan inti pembelajaran, 4) Penggunaan strategi/pendekatan pembelajaran, 5) Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, 6) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, 7) Permasalahan yang dapat diselesaikan dengan PTK, dll. Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat: 1. memahami mekanisme konferensi sebagai salah satu cara pembimbingan reflektif untuk meningkatkan kompetensi peserta PPL PPG secara berkelanjutan. 2. mengidentifikasi langkah-langkah konferensi. 3. merancang Strategi implementasi konferensi dalam Program Pembimbingan PPL PPG. Petunjuk Umum 1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno; 2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless mouse/pointer. Sumber dan Bahan 1. Materi Presentasi Unit 2 2. Video pelaksanaan Konferensi 3. Lembar kerja peserta (LKP) dan informasi tambahan Waktu Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan. 20

31 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG Garis Besar Kegiatan (90 menit) Introduction 10 menit Connection 10 menit Application 60 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Fasilitator menjelaskan: Latar Belakang Tujuan Garis Besar Kegiatan Kegiatan 1: Urun Gagasan tentang mekanisme Pembimbingan PPL PPG selama ini Kegiatan 2 : Mengenal Konferensi Kegiatan 1: Mengamati video Model Konferensi Kegiatan 2: Strategi Implementasi Konferensi Kegiatan 3: Mengamati Posisi Konferensi dalam Program Pembimbingan PPL PPG Cek ketercapaian tujuan unit Fasilitator memberi penguatan dan saran tindak lanjut I Perincian Langkah-langkah Kegiatan Introduction (10 menit) Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan pada unit ini. C Connection (10 menit) Kegiatan 1: Urun Gagasan/Pengalaman (5 ) 1. Fasilitator mengajak peserta untuk ber-urun GAGASAN/PENGALAMAN berpandu pada pertanyaan: Selama proses pembimbingan, berapa kali Bapak/Ibu bisa bertemu secara bersamasama dengan Guru Pamong dan praktikan PPL PPG? Apa sajakah yang dibicarakan/dilakukan saat Bapak/Ibu bertemu secara bersama-sama dengan Guru Pamong dan praktikan PPG? Bagaimana bentuk komunikasi antara Dosen Pembimbing, Guru Pamong, dan praktikan PPL PPG yang biasa Bapak/Ibu lakukan selama proses pembimbingan? Bagaimana cara Bapak/Ibu membimbing praktikan PPL PPG agar kompetensi mereka terus meningkat dari waktu ke waktu? 2. Fasilitator menyampaikan bahwa aktivitas bertemunya guru pamong, dosen pembimbing lapangan, dan peserta PPL PPG secara bersama-sama untuk melihat kemajuan yang 21

32 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG dicapai praktikan dalam kegiatan PPL dikenal sebagai Konferensi; 3. Fasilitator menyampaikan berbagai tema yang dapat dibahas dalam kegiatan konferensi, antara lain: Kompetensi sosial dan kepribadian Kompetensi membuka pembelajaran Kompetensi menfasilitasi kegiatan inti pembelajaran Penggunaan strategi/pendekatan pembelajaran Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa PTK 2. Fasilitator menyampaikan bahwa aktivitas bertemunya guru pamong, dosen pembimbing lapangan, dan peserta PPL PPG secara bersama-sama untuk melihat kemajuan yang dicapai praktikan dalam kegiatan PPL dikenal sebagai Konferensi A Application (60 menit) Kegiatan 1: Mengamati Video Model Konferensi (25 ) 1. Fasilitator meminta peserta, secara perseorangan untuk mengamati video model pelaksanaan konferensi dengan fokus pengamatan: - Apa sajakah aktivitas dosen pembimbing, guru pamong, dan mahasiswa praktikan? (Gunakan LKP 2.1: Lembar Pengamatan Video Konferensi; 2. Peserta, secara berkelompok, diminta untuk menyepakati apa saja aktivitas dosen pembimbing, guru pamong, dan mahasiswa praktikan; 3. Fasilitator meminta peserta untuk membaca Informasi Tambahan IT 2.1: Konferensi 4. Fasilitator memberikan penguatan tentang Pola sebagai berikut. a. Pola Dasar 3-2-1: - 3 hal yang baik dari DPL dan guru pamong; mahasiswa praktikan memberikan tanggapan - 2 pertanyaan dari DPL dan guru pamong; mahasiswa praktikan memberikan tanggapan - 1 saran dari DPL dan guru pamong; mahasiswa praktikan memberikan tanggapan b. Modifikasi Pola 3-2-1(digali dari praktikan) - 3 hal yang baik disampaikan oleh mhs. Praktikan praktikan; DPL dan guru pamong memberikan penguatan - 2 pertanyaan dari DPL dan guru pamong; mhs. praktikan memberikan tanggapan - 1 saran dari DPL dan guru pamong; mhs. Praktikan memberikan tanggapan rencana tindak lanjut 22

33 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG c. Urutan Penyampaian 3 hal yang baik diselesaikan dulu semua (baik dari mhs. praktikan, DPL, maupun guru pamong) baru melangkah ke 2 pertanyaan dari DPL maupun guru pamong. Sesudah 2 pertanyaan baru dilanjut ke saran dari DPL dan guru pamong dan mhs. praktikan memberikan tanggapan saran tersebut berupa rencana tindak lanjut. d. Mengapa 3-2-1? DPL/GP sebaiknya lebih banyak memberi feedback positif daripada feedback negatif. Modifikasi dapat dilakukan sepanjang feedback positif selalu lebih banyak. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri praktikan. Kegiatan 2 : Diskusi Implementasi Konferensi (10 ) 1. Fasilitator meminta peserta, dalam kelompok, untuk mendiskusikan Apa sajakah peluang dan hambatan yang mungkin ada pada penerapan Konferensi dalam proses pembimbingan praktikan? Berdasarkan peluang dan hambatan tersebut, bagaimana strategi implementasi Konferensi agar efektif? Hasil diskusi ditulis dalam kertas plano dengan format sebagai berikut. Peluang Contoh : Tersedianya teknologi komunikasi yang mempermudah komunikasi antara DPL, GP dan Praktkan Tantangan Contoh : Jadwal DPL, GP dan Praktikan tidak cocok Strategi Implementasi Contoh : Memanfaatkan tekonologi informasi secara optimal untuk mengomunikasikan penjadwalan konferensi pada celah waktu yang memungkinkan 2. salah satu kelompok mempresentasikan dan dikomentari kelompok lain terutama dalam hal ketepatan strategi implementasi dikaitkan dengan peluang dan hambatan; 3. Peserta menempelkan hasil diskusi di dinding. Kegiatan 3 : Mengenal Posisi Konferensi dalam Proses Pembimbingan PPL - 5 Peserta mengamati Contoh Rencana Program Pembimbingan PPL PPG (IT 2.2) untuk melihat kapan konferensi dapat dilakukan dalam proses pembimbingan. Untuk mempertajam pengamatan, pertanyaan berikut dapat diajukan. Apakah ada saat/momentum yang lebih tepat bagi Konferensi dalam rangkaian kegiatan pembimbingan tersebut? Mengapa? 23

34 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG R Reflection (5 menit) Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan sesi ini dengan mengajukan pertanyaan: Apa sajakah langkah-langkah konferensi? Apa sajakah yang perlu diperhatikan agar Konferensi dapat dilaksanakan dalam proses pembimbingan PPL? Bisakah pola diterapkan untuk semua aktifitas pembimbingan mahasiswa, seperti membimbing skripsi, tugas proyek perkuliahan dll? E Extension dan Penguatan (5 menit) 1. Fasilitator menyampaikan penguatan bahwa proses membimbing sebaiknya ditekankan pada upaya untuk membantu praktikan dalam meningkatkan kemampuan daripada mencari kesalahan/kelemahan; 2. Fasilitator menyampaikan himbauan kepada peserta untuk: membuat Rencana Program Pembimbingan PPL PPG agar kegiatan bimbingan dapat lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi praktikan; melakukan kegiatan Konferensi untuk: - membantu praktikan dalam menemukan kelebihan, kekurangan, dan tindak lanjut yang harus dilakukan; - menghasilkan penilaian yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. 24

35 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG Lembar Kerja Peserta 2.1 Lembar Pengamatan Video Konferensi No Aspek yang Diamati Hasil Amatan 1 Aktivitas Dosen Pembimbing Lapangan 2 Aktivitas Guru Pamong 3 Aktivitas Praktikan 25

36 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG Informasi Tambahan 2.1 KONFERENSI Konferensi adalah kegiatan bertemunya guru pamong, dosen pembimbing lapangan, dan praktikan secara bersama-sama untuk melihat progress yang dicapai praktikan dalam kegiatan PPL. Tema-tema yang dibahas ditentukan berdasarkan diskusi antara guru pamong dan dosen pembimbing lapangan, misalnya: 1) Kompetensi sosial dan kepribadian, 2) Kompetensi membuka pembelajaran, 3) Kompetensi menfasilitasi kegiatan inti pembelajaran, 4) Penggunaan strategi/pendekatan pembelajaran, 5) Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, 6) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa. Konferensi dilaksanakan selama tiga kali selama satu semester (16 minggu). Pada tiap kegiatan konferensi dapat dipilih fokus/tema diskusi sesuai kebutuhan. Setidaknya ada empat fokus/tema diskusi reflektif yang dapat dipilih, yakni 1) Kompetensi Kepribadian, 2) Kompetensi Sosial, 3) Kompetensi pedagogik, dan 4 ) Kompetensi Profesional. Konferensi 1 dan 2 lebih bersifat sebagai refleksi untuk perbaikan kompetensi praktikan. Kalaupun ada kegiatan penilaian pada konferensi 1 dan 2, hasil penilaian tersebut tidak perlu digunakan untuk menentukan nilai akhir. Konferensi 1 fokus pada diskusi reflektif mengenai kompetensi sosial dan kepibadian praktikan. Konferensi 2 fokus diskusi pada merefleksikan kompetensi profesional dan pedagogik praktikan. Langkah-langkah pelaksanaan pembimbingan melalui kegiatan konferensi adalah sebagai berikut : a. Dosen pembimbing mempersilakan praktikan untuk menyampaikan kemampuan apa yang sudah dicapai dan kemampuan apa yang masih belum dikuasai (self assesment). Atau dengan kata lain, praktikan diminta untuk menyampaikan kelebihan dan kekurangannya pada aspek kompetensi yang sedang menjadi tema/fokus bimbingan. b. Dosen pembimbing meminta pandangan dari guru pamong mengenai kemampuan yang sudah dan belum dikuasai oleh praktikan. c. Berdasarkan pengakuan praktikan dan pandangan guru pamong, dosen memberi penegasan mengenai apa yang sudah dan apa yang belum dikuasai oleh praktikan. d. Dosen pembimbing, guru pamong dan praktikan bersama-sama menyepakati apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan praktikan. e. Dosen dan guru pamong menawarkan dukungan apa yang dapat membantu praktikan untuk memperbaiki kelemahan. Alternatif formula konferensi yang dapat diterapkan adalah Praktikan menyampaikan 3 hal positif yang telah dilakukan/dikuasai, 2 pertanyaan hal yang ingin diketahui, dan 1 tindakan 26

37 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG perbaikan yang akan dilakukan. Guru pamong dan dosen pembimbing juga menggunakan formula untuk menyampaikan 3 hal positif yang dilakukan praktikan, mengajukan 2 pertanyaan dan 1 saran kepada praktikan untuk perbaikan pembelajaran yang akan datang. Konferensi dapat dimanfaatkan juga sebagai tahap refleksi pada siklus PTK yang dilakukan oleh praktikan. Hasil konferensi dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana pembelajaran berikutnya. Jurnal reflektif yang telah dibahas dalam konferensi ditandatangani oleh praktikan, dosen pembimbing, dan guru pamong. Setiap hasil konferensi dan rencana kegiatan yang telah disepakati pada saat bimbingan, dapat dikompilasi menjadi portofolio praktikan. Dengan demikian, progres praktikan dapat diketahui. 27

38 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG Informasi Tambahan 2.2 Contoh Rencana Program Pembimbingan PPL PPG No Bimbingan Ke Minggu ke Fokus Bimbingan Penetapan materi yang akan diajarkan, Rencana program bimbingan, dan permasalahan yang akan diselesaikan melalui PTK 2 Review perangkat pembelajaran hasil workshop secara bersamasama oleh guru pamong dan praktikan PPG Praktik mengajar terbimbing Guru mengajar100% : Praktikan PPL PPG mengobervasi di dalam kelas *Guru mengajar dengan menggunakan perangkat (RPP, LKPD, Media, Intrumen penilaian) hasil workshop PPG s.d 4 Review perangkat pembelajaran hasil workshop secara bersamasama oleh guru pamong dan prakt kan PPL PPG Praktik mengajar terbimbing Guru 75% : Praktikan PPL PPG 25% s.d 6 Review perangkat pembelajaran hasil workshop secara bersamasama oleh guru pamong, DPL, dan praktikan PPL PPG (Kaitkan juga dengan permasalahan yang akan dipecahkan melalui PTK) Praktik mengajar terbimbing Guru 50% : Praktikan PPL PPG 50% Tagihan Hasil rencana kegiatan selama PPL dan masalah yang akan dipecahkan melalui PTK Hasil Observasi Pembelajaran di Kelas Hasil revisi perangkat pembelajaran Jurnal Refleksi Perangkat Pembelajaran Hasil revisi perangkat pembelajaran Jurnal Refleksi Perangkat Pembelajaran Hasil revisi perangkat pembelajaran Rancangan PTK Konferensi 1 o Menggali pencapaian kompetensi sosial dan kepribadian praktikan PPL PPG 28

39 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG No Bimbingan Ke Minggu ke Fokus Bimbingan s.d 8 Review perangkat pembelajaran hasil workshop secara bersamasama oleh guru pamong, DPL, dan praktikan PPL PPG Penyusunan instrumen PTK Praktik mengajar terbimbing Guru 25% : Praktikan PPL PPG 75% s.d 10 Review perangkat pembelajaran hasil workshop secara bersamasama oleh guru pamong, DPL, dan praktikan PPL PPG (Kaitkan juga dengan permasalahan yang akan dipecahkan melalui PTK) Praktik mengajar mandiri (Guru pamong tetap mendampingi) (sambil mengambil data PTK siklus 1) Konferensi 2 o Menggali pencapaian kompetensi Pedagogik dan Profesional praktikan PPL PPG s.d 12 Review perangkat pembelajaran hasil workshop secara bersamasama oleh guru pamong dan praktikan PPL PPG (sesuaikan juga dengan hasil PTK Siklus 1) Praktik mengajar mandiri (Guru pamong tetap mendampingi) (sambil mengambil data PTK siklus 2) s.d 14 Review perangkat pembelajaran hasil workshop secara bersamasama oleh guru pamong dan praktikan PPL PPG (sesuaikan juga dengan hasil PTK Siklus 2) Praktik mengajar mandiri (Guru pamong tetap mendampingi) (sambil mengambil data PTK siklus 3) Tagihan Jurnal Refleksi Perangkat Pembelajaran Hasil revisi perangkat pembelajaran Instrumen untuk mengambil data PTK Jurnal Refleksi Perangkat Pembelajaran Hasil revisi perangkat pembelajaran Data PTK siklus 1 Jurnal Refleksi Perangkat Pembelajaran Hasil revisi perangkat pembelajaran Karya siswa Data PTK siklus 2 Jurnal Refleksi Perangkat Pembelajaran Hasil revisi perangkat pembelajaran Karya siswa Data PTK siklus 3 29

40 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG No Bimbingan Ke Minggu ke Fokus Bimbingan Konferensi 3 o Menggali pencapaian ke empat (Sosial, kepribadian, professional, pedagogi) kompetensi praktikan PPL PPG s.d 16 Penialain portofolio Laporan PTK Uji Kinerja Dll Tagihan Catatan: Pelaksanaan PTK disesuaikan dengan kesiapan praktikan 30

41 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG MATERI PRESENTASI UNIT 2 31

42 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG 32

43 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG 33

44 UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG 34

45 UNIT 1 Pembelajaran Aktif SD/SMP UNIT 3 OBSERVASI SEKOLAH DAN KELAS 1 Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG

46 2

47 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas UNIT 3 OBSERVASI SEKOLAH DAN KELAS Pendahuluan Observasi sekolah dan kelas merupakan langkah yang sangat penting untuk memahami keadaan sekolah dan lingkungannya. Observasi sekolah dapat dilakukan melalui pengamatan, wawancara dengan stake holder sekolah, dan mencermati dokumendokumen sekolah. Melalui ketiga cara memperoleh data tersebut, observasi sekolah dapat memperoleh data berbagai aspek sekolah, misalnya lingkungan sekolah, kultur sekolah, jumlah dan jenis alat-alat laboratorium, dan jumlah rombongan belajar, guru, Melalui observasi sekolah sebelum pelaksanaan PPL, mahasiswa dapat lebih dulu memahami konteks sekolah tempat PPL untuk persiapan praktik mengajar. dan siswa. Dengan demikian, observasi sekolah merupakan langkah yang tidak dapat diabaikan dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL PPG). Dalam pelaksanaan PPL PPG peserta terlebih dahulu harus memahami konteks sekolah tempat PPL PPG; dan hal tersbut diperoleh melalui kegiatan observasi sekolah. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tanpa memanfaatkan hasil observasi bisa jadi tidak sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa, tidak memanfaatkan lingkungan sekolah, dan tidak sesuai antara peralatan laboratorium yang dibutuhkan dengan peralatan laboratorium yang tersedia. Data hasil observasi yang diperoleh dengan berbagai cara perlu dianalisis sebelum dimanfaatkan untuk penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Sebagai contoh, data hasil pengamatan lingkungan sekolah dan ketersediaan jumlah dan jenis alat laboratorium IPA dapat digabung dan dirangkai untuk memenuhi kebutuhan media dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran IPA. Data jumlah siswa per rombongan belajar dapat dimanfaatkan untuk pengelompokan siswa, penyediaan jumlah lembar kerja dan media pembelajaran. SMP/MTs 37

48 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat: 1. Mengidentifikasi jenis data yang perlu dikumpulkan pada saat observasi sekolah dan kelas; 2. Menentukan sumber dan cara pengumpulan data 3. Menjelaskan pemanfaatan data untuk menyusun rencana kegiatan pembelajaran dan non pembelajaran Petunjuk Umum 1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno atau kelompok 2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless mouse/pointer. Sumber dan Bahan 1. Materi Presentasi Unit Video tentang observasi sekolah. 3. Lembar kerja peserta (LKP 3.1 dan 3.2) dan 4. Informasi tambahan 3a, 3b, dan 3c Waktu Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan SMP/MTs

49 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas Garis Besar Kegiatan (90 menit) Introduction 5 menit Connection 10 menit Application 65 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan Urun Gagasan tentang kegiatan observasi sekolah dan kelas Kegiatan 1: Mencermati Video tentang sekolah dan lingkungannya 20 Kegiatan 2: Analisis data hasil pengamatan, wawancara dan dokumen 25 Kegiatan 3: Berbagi hasil analisis data - 20 Peserta menjawab pertanyaan: - Apa sajakah data yang dikumpulkan saat observasi sekolah dan kelas? - Bagaimana data tersebut dikumpulkan? - Untuk apa sajakah data tersebut dimanfaatkan? Fasilitator memberi penguatan dan saran tindak lanjut. I Perincian Langkah-langkah Kegiatan Introduction (5 menit) Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan pada unit ini. C Connection (10 menit) Urun Gagasan/Pengalaman terkait Observasi Sekolah (10 ) Fasilitator mengajak peserta untuk URUN GAGASAN terkait observasi sekolah berpandu pada pertanyaan berikut: 1. Apa sajakah DATA yang dikumpulkan mahasiswa praktikan saat melakukan observasi sekolah dan kelas selama ini? 2. Bagaimana CARA mahasiswa praktikan mengumpulkan DATA tersebut? SMP/MTs 39

50 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas 3. Apa yang dilakukan dosen pembimbing dan guru pamong SEBELUM dan SESUDAH mahasiswa praktikan melakukan observasi sekolah? A Application (65 menit) Kegiatan 1: Mengamati Video Obervasi Sekolah dan Lingkungannya (20 ) 1. Fasilitator menjelaskan cara mengisi format pengamatan LKP Peserta, secara individual diminta untuk mengamati video dengan menggunakan LKP Fasilitator meminta peserta dalam kelompok untuk berdiskusi melengkapi hasil pengamatan. Catatan untuk Fasilitator Kegiatan mahasiswa praktikan dalam melaksanakan observasi sekolah meliputi: Meminta surat pengantar observasi dari perguruan tinggi Memperoleh pedoman dan instrument observasi Pengarahan dosen pembimbing untuk melaksanakan observasi Melaksanakan observasi ke sekolah - Mengamati berbagai aspek sekolah - Mewawancarai stake holder sekolah - Mencermati dokumen-dokumen sekolah Menganalisis data hasil observasi Menyusun laporan kegiatan harian disertai dengan bukti yang relevan. Laporan bisa dalam bentuk matriks Diskusi Laporan observasi sekolah/kelas dengan DPL dan GP - Menyusun implikasi bagi perencanaan kegiatan mengajar dan non mengajar (ekstra kurikuler dan BK) - Gambaran kemungkinan metode dan innovasi yang akan diterapkan dalam pembelajaran - Permasalahan yang ada di kelas baik individu maupun kelompok Kegiatan dosen memberi arahan ketika praktikan menjelang berangkat melaksanakan observasi sekolah dan mendiskusikan hasil observasi sekolah setelah praktikan kembali ke kampus. Kegiatan guru pamong adalah memberi arahan dan mendampingi praktikan selama melaksanakan observasi sekolah. Kegiatan 2: Analisis Data Hasil Pengamatan, Wawancara dan Kaji Dokumen (25 ) 1. Fasilitator membagikan informasi tambahan 3a, 3b, dan 3c yang berisi tentang data hasil pengamatan, wawancara, dan dokumen sekolah dan lingkungannya (Asumsikan bahwa deskripsi data ini adalah hasil observasi yang dilakukan mahasiswa praktikan) SMP/MTs

51 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas 2. Fasilitator meminta peserta untuk berdiskusi secara berpasangan dalam satu kelompok/meja. Setiap pasangan membahas satu komponen infomasi tambahan (3a, 3b, atau 3c.) dengan panduan pertanyaan: Untuk apa sajakah data tersebut dimanfaatkan dalam penyusunan dan/atau penyempurnaan perangkat pembelajaran? (Hasil diskusi ditulis pada LKP 3.2). 3. Setiap pasangan saling berbagi hasil diskusinya dalam kelompok 4. Kelompok merangkum hasil diskusi dari setiap pasangan dan menuliskannya pada kertas plano Kegiatan 3: Berbagi Hasil Analisis Data (20 ) 1. Fasilitator meminta dua orang peserta dari setiap kelompok untuk menjelaskan hasil rangkuman kepada kelompok lain, dan meminta komentar/masukan dari kelompok yang dikunjungi, terutama efektifitas pemanfaatan data untuk pembelajaran (10 ) 2. Peserta diminta menyampaikan masukan dari kelompok lain pada kembali ke kelompok asal dan memeperbaiki hasil kerja kelompok (7 ) 3. Peserta diminta untuk memajangkan hasil kerja kelompok (3 ) R Reflection ( 5 menit) Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan sesi ini dengan pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa sajakah data yang dikumpulkan saat observasi sekolah dan kelas? 2. Bagaimana data tersebut dikumpulkan? 3. Untuk apa sajakah data tersebut dimanfaatkan? E Extension (5 menit) 1. Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan bahwa: a. Observasi sekolah/kelas sangat penting untuk memahami keadaan sekolah; b. Hasil observasi sekolah/kelas perlu didiskusikan bersama oleh praktikan, GP dan DPL, terutama pemanfaatnya dalam penyiapan perangkat pembelajaran; 2. Fasilitator meminta kepada peserta untuk melakukan diskusi sebelum dan sesudah observasi. 1. DPL dengan mahasiswa mendiskusikan data yang dikumpulkan dan pemanfaatanya 2. GP dan mahasiswa mendiskusikan data yang dikumpulkan. SMP/MTs 41

52 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas Lembar Kerja Peserta 3.1 Hasil Pengamatan Video Tentang Observasi Sekolah No Kegiatan Deskripsi dst 42 - SMP/MTs

53 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas Informasi Tambahan 3a Data Hasil Pengamatan 1. Kultur sekolah a. Tata tertib Tata tertib sekolah terpampang di dinding lorong sekolah dan di setiap kelas. Petugas tata tertib mencermati setiap siswa yang memasuki gerbang sekolah. Jika ada yang melanggar tata tertib petugas mengajak siswa ke ruang piket. b. Tradisi dan Kebiasaan (upacara, murid bersalaman dengan guru, dll) Kepala sekolah berdiri di gerbang sekolah dan setiap siswa yang masuk gerbang memberi salam sambil berjabat tangan dengan kepala sekolah. Pintu gerbang ditutup setelah bel berbunyi. Setiap hari Senin sebelum pelajaran, diselenggaran upacara bendera dengan inspektur upacara seorang guru dan petugas upacaranya siswa. c. Budaya baca Setelah berdoa di awal pelajaran jam pertama, selama 10 menit siswa membaca senyap. Semua siswa dengan tekun membaca berbagai buku dan mengakhiri membaca setelah guru memberi aba-aba. 2. Lingkungan sekolah Taman sekolah memiliki berbagai bunga yang tertata rapi. Terdapat berbagai pohon hijau yang terawat sehingga membuat sekolah berkesan rindang dan sejuk. Berbagai tumbuhan di sekolah diberi lebel nama latin. SMP/MTs 43

54 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas 3. Kelas (Situasi Kelas) Setiap kelas terisi bangku dan kursi sebanyak 32 set. Setiap kelas berisi siswa sekitar 32 orang. Ruang kelas cukup memadai untuk mengatur meja dan kursi untuk sehingga siswa dapat bekerja kelompok dengan nyaman. 4. Pembelajaran Siswa duduk dalam kelompok tetapi tidak semua anggota aktif dalam belajar Guru mengajukan pertanyaan dan siswa memjawabnya secara bersama (koor) Beberapa siswa menyajikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas SMP/MTs

55 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas Informasi Tambahan 3b Data Hasil Wawancara 1. Hasil wawancara dengan guru Bimbingan Konseling (BK) Siswa kelas 8 hanya sedikit yang mengalami masalah belajar dan ketertiban, setiap minggu sekitar 1 2 siswa. Hanya satu siswa yang memiliki kebutuhan khusus dalam belajar, yakni siswa kelas 8C. Semua siswa mengikuti kegiatan kokurikuler setiap sore sesuai dengan minat masing-masing. 2. Hasil wawancara dengan petugas laboratorium Kapasitas laboratorium sangat mencukupi untuk kegiatan siswa setiap kelasnya. Kit IPA tersedia lengkap masing-masing sebanyak empat set. Beberapa alat percobaan untuk suhu dan kalor, rusak dan sedang diupayakan penggantinya. Taman dan tumbuhan di lingkungan sekolah bisa dimanfaatkan sebagai bahan percobaan IPA. 3. Hasil wawancara dengan petugas perpustakaan Buku bacaan untuk keperluan mata pelajaran tersedia cukup untuk semua mata pelajaran. Buku referensi tersedia terbatas dan hanya boleh di baca di perpustakaan. Guru Bahasa Indonesia menugasi siswa secara bergiliran untuk membaca di perpustakaan pada jam-jam tertentu. Pengunjung perpustakaan pada jam-jam istirahat digilir karena kapasitas perpustakaan terbatas. SMP/MTs 45

56 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas Informasi Tambahan 3c Data Hasil Pencermatan Dokumen 1. Organisasi Sekolah Kepala Sekolah bernama Bpk. Sumantri Dibantu oleh dua orang wakil, Ibu Umi dan Bpk. Suratman Seorang Kepala Tata Usaha, Ibu Sunarmi Dua orang guru BP: Bu Ida dan Bpk Romli Beberapa guru pembimbing kegiatan kokurikuler Seorang guru pembimbing OSIS, bapak Haryono 2. Perangkat Pembelajaran a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mengikuti format Kuriulum Indikator yang dipilih paling tinggi sesuai dengan KD. Beberapa RPP menerapkan pembelajaran projek, tetapi sebagian besar menerapkan model pembelajaran Discoveri. Alat penilaian sebagian besar berupa soal uraian, hanya beberapa yang menggunakan tes soal pilihan ganda. b. Lembar Kerja LKPD melengkapi setiap RPP yang dibuat. Sebagian LKPD merupakan inplementasi dari model pembelajaran Discoveri, sebagian lainnya berupa pertanyaan-pertanyaan. c. Media Media yang digunakan guru terbatas pada mata pelajaran IPA dan Matematika. Jumlah Kit IPA yang terbatas menyebabkan jumlah angota kelompok besar sekitar 7 8 orang tiap kelompok SMP/MTs

57 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas Lembar Kerja Peserta 3.2 Analisis Data Hasil Pengamatan, Wawancara dan Dokumen Pemanfaatan Data No. Deskripsi Data Pembelajaran Non Pembelajaran Jumlah siswa per rombel 32 siswa (Misal) - Untuk pengelompokan siswa - Penyiapan jumlah LK Perencanaan PTK SMP/MTs 47

58 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas MATERI PRESENTASI UNIT SMP/MTs

59 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas SMP/MTs 49

60 UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas 50 - SMP/MTs

61 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing UNIT 4 MENGAJAR TERBIMBING 51

62 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing UNIT 4 PRAKTIK MENGAJAR TERBIMBING 52

63 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing Pendahuluan Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan tahapan penting bagi peserta PPG untuk melaksanakan rancangan pembelajaran yang telah disusun dalam workshop PPG. Mengajar terbimbing merupakan bagian tahapan dalam program pengalaman lapangan. Peserta PPG melaksanakan praktik mengajar di dalam kelas dengan didampingi oleh guru pamongnya, dan atau Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), bisa dalam bentuk team teaching, atau guru pamong membantu jika diperlukan. Mengajar terbimbing merupakan bagian tahapan dalam program pengalaman lapangan. Peserta PPG melaksanakan praktik mengajar di kelas didampingi guru pamongnya, dan atau Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Fungsi guru pamong dan dosen pembimbing lapangan sangat srategis dalam membimbing praktikan PPL PPG selama melaksanakan PPL di Sekolah. Namun terkadang ditemui kesulitan bagaimana cara Guru Pamong memandu atau membimbing peserta PPG dalam mempraktekkan keterampilan dasar dalam proses pembelajaran dikarenakan belum adanya tahapan yang jelas dan konkrit tentang fungsi serta peran guru pamong dan DPL selama PPL. Oleh karena itu diperlukan dukungan skenario mekanisme pembimbingan dilengkapi instrumen yang relevan dengan kompetensi guru yang harus dicapai sesuai dengan UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 yang meliputi kompetensi personal, sosial, pedagogi, dan profesional. Di dalam unit ini akan dipaparkan tahapan program praktik mengajar terbimbing yang terdiri atas (1) pemodelan guru pamong, (2) guru pamong mengajar dan peserta PPG membantu mengajar, (3) peserta PPG dan guru pamong mengajar bersama-sama, serta (4) peserta PPG mengajar dan guru pamong membantu. 53

64 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu: 1. Memahami kegiatan setiap tahapan praktik mengajar terbimbing; 2. Mengidentifikasi kegiatan pembelajaran yang muncul pada setiap tahapan praktik mengajar terbimbing; 3. Mengidentifikasi peran praktikan, guru Pamong, dan DPL pada setiap tahapan praktik mengajar terbimbing. Petunjuk Umum 1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno atau kelompok mata pelajaran; 2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless mouse/pointer. Sumber dan Bahan 1. Video pemodelan tahapan mengajar terbimbing 2. Lembar Observasi Pembelajaran 3. RPP Praktikan PPL PPG untuk simulasi 4. Rubrik-rubrik penilaian praktik mengajar terbimbing 5. Panduan Refleksi Karakter dan Perilaku Guru Waktu Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 165 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan. 54

65 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing Garis Besar Kegiatan (165 menit) Introduction 5 menit Connection 20 menit Application 125 menit Reflection 10 menit Extension 5 menit Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan Urun gagasan tentang praktik mengajar terbimbing terkait: 1. pengertian dan proses, 2. peran praktikan, guru pamong, dan DPL. Kegiatan 1: Peserta mengamati video I praktik mengajar terbimbing tahap I dan II dilanjutkan diskusi (65 ) Kegiatan 2: Peserta mengamati video II praktik mengajar terbimbing tahap III dan IV dilanjutkan diskusi (60 ) 1. Apa saja tahapan praktik mengajar terbimbing? 2. Apakah peran DPL, GP, dan praktikan dalam mengajar terbimbing? Fasilitator memberi penguatan dan saran tindak lanjut tentang pentingnya pelaksanaan tahapan praktik mengajar terbimbing dan pembagian peran antara GP dan DPL I Perincian Langkah-langkah Kegiatan Introduction (5 menit) Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan pada unit ini. C Connection (20 menit) Kegiatan 1: Urun Gagasan: Proses dan Mekanisme Pendampingan Mengajar Terbimbing (10 ) Fasilitator mengajak peserta untuk berurun gagasan tentang pelaksanaan praktik mengajar terbimbing dalam PPL PPG di lembaga masing-masing, berpandu pada pertanyaan: 1. Apakah yang dimaksud dengan Praktik Mengajar Terbimbing? 2. Bagaimanakah tahapan proses Praktik Mengajar Terbimbing di LPTK Bapak/Ibu? 3. Bagaimana peran Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan melaksanakan proses bimbingan dalam Praktik Mengajar Terbimbing? 55

66 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing Guru Pamong (GP) diminta untuk menuliskan jawabannya pada kertas post-it pink. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) diminta untuk menuliskan jawabannya pada kertas post-it hijau. Kegiatan 2: Mengenal (kembali) Tahapan Mengajar Terbimbing Fasilitator menayangkan 4 tahap proses mengajar terbimbing. Keempat tahap tersebut bersifat berkelanjutan dan saling berhubungan satu sama lain. Setiap tahap menunjukkan peran yang berbeda dari praktikan, guru pamong, dan DPL. Catatan: Dalam judul kegiatan 2 ini, kata kembali dimaksudkan untuk mewadahi peserta yang mungkin sudah mengenal tahapan mengajar terbimbing sebelumnya. A Application (125 menit) Kegiatan 1: Mengamati Video Praktik Mengajar Terbimbing (15 ) Tahap 1: Pemodelan Guru Mengajar, dan Tahap II: Pemodelan Guru Mengajar dan Praktikan Membantu (1) Fasilitator meminta peserta untuk menyimak video mengajar terbimbing dan mengamati hal-hal berikut: a) kegiatan yang dilakukan guru pamong mengajar pada tahap 1 (Peran Guru Pamong 100% dan Praktikan mengamati) dan tahap II (Peran Guru Pamong ±75% dan Peran Praktikan ±25% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran) terkait pengelolaan kelas, strategi yang digunakan, media yang digunakan, atau hal menarik lainnya); b) kegiatan yang dilakukan praktikan PPL PPG ketika guru pamong mengajar pada tahap I dan tahap II (terkait apa yang praktikan amati). (2) Saat selesai menonton video 1, setiap kelompok menuliskan hasil amatan pada kertas plano dan mendiskusikannya (50 ) berpandu pada pertanyaan: a) Kompetensi mengajar apa saja yang teramati dari guru pamong pada mengajar terbimbing tahap I? b) Kompetensi mengajar apa saja yang teramati dari guru pamong dan praktikan pada mengajar terbimbing tahap II? c) Bagaimana kegiatan/ pembagian peran guru pamong dan praktikan pada praktik mengajar terbimbing tahap I dan II? (3) Salah satu kelompok diminta melaporkan hasil amatannya dan kelompok lain memberikan komentar. 56

67 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing Kegiatan 2: Mengamati Video Praktik Mengajar Terbimbing (15 ) Tahap III: Pemodelan Praktikan dan Guru Pamong Mengajar Bersama/ Team Teaching), dan Tahap IV: Praktikan Mengajar dan Guru Pamong Membantu (1) Fasilitator meminta peserta untuk menyimak video mengajar terbimbing dan mengamati hal-hal berikut: a) kegiatan yang dilakukan pada pemodelan praktikan dan guru pamong di tahap III dan IV terkait pengelolaan kelas, strategi yang digunakan, media yang digunakan, atau hal menarik lainnya; b) kegiatan yang dilakukan guru pamong dan praktikan dalam kegiatan praktik mengajar terbimbing tahap III dan IV; c) kegiatan yang dilakukan DPL; d) aspek pembelajaran yang menjadi fokus pembimbingan. (2) Saat selesai menonton video 2, setiap kelompok menuliskan hasil amatan pada kertas plano dan mendiskusikannya (45 ) berpandu pada pertanyaan: a) Kompetensi mengajar apa saja yang teramati dari peran guru pamong dan praktikan pada mengajar terbimbing tahap III dan IV? b) Bagaimana pembagian peran Guru Pamong dan praktikan pada praktik mengajar terbimbing tahap III dan IV? (3) Salah satu kelompok diminta melaporkan hasil amatannya dan kelompok lain memberikan komentar. (4) Bacalah Informasi Tambahan 4.1 Praktik Mengajar Terbimbing untuk memahami detail aktivitas DPL/GP pada tiap tahap mengajar terbimbing Catatan untuk Fasilitator Video pemodelan mengajar terbimbing terdiri dari 4 bagian video. Video 1 berisi: a. Praktik Mengajar Terbimbing Tahap I: Pemodelan guru pamong mengajar dengan menggunakan RPP guru pamong (guru pamong mengajar 100%), praktikan mengamati. b. Praktik Mengajar Terbimbing Tahap 2: guru pamong mengajar dan praktikan membantu dengan menggunakan RPP guru pamong ( ±75% & 25%). Video II berisi: a. Praktik Mengajar Terbimbing Tahap 3: praktikan dan guru pamong mengajar bersama dengan menggunakan RPP praktikan (team teaching 57

68 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing ±50% & 50%). b. Praktik Mengajar Terbimbing Tahap 4: guru pamong membantu praktikan mengajar dengan menggunakan RPP praktikan (± 25% & 75%). Keempat bagian video tersebut diputar diselingi diskusi dan refleksi. Penyelesaian tahapan praktik mengajar terbimbing untuk masing-masing praktikan dapat berbeda pencapaiannya sesuai dengan kemampuan masingmasing praktikan. R Reflection (10 menit) Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan sesi ini dengan pertanyaan sebagai berikut. Mengapa Mengajar Terbimbing penting dilaksanakan di Program PPL? Fasilitator merespons jawaban peserta. E Extension (5 menit) Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan hal-hal sebagai berikut. 1. Fasilitator meminta para peserta pelatihan untuk mempraktikkan tahapan Mengajar Terbimbing pada saat membimbing praktikan PPL. 2. Keterampilan mengajar yang berkualitas membutuhkan proses panjang, bertahap, dan berkelanjutan. 3. Komitmen dari semua pihak sangat diperlukan agar praktikan/calon guru benarbenar memiliki kompetensi yang diharapkan. Komitmen tersebut sebaiknya dimulai dari kita. 4. Mengajar terbimbing merupakan sarana bagi praktikan, GP, dan DPL untuk saling mendalami proses pembelajaran, sehingga praktikan memiliki keterampilan mengajar yang berkualitas. 58

69 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing Lembar Kerja Peserta 4.1 FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN Nama praktikan : Hari / tanggal : Kelas : Materi Pokok : Praktik : Terbimbing Ke : 1,2,3, dst Petunjuk: Deskripsikanlah setiap komponen yang diamati kedalam kolom berdasarkan faktafakta yang ditemukan selama pengamatan pembelajaran. Keterangan: 1: Belum Tampak 2: Tampak tetapi belum maksimal 3: Tampak Bagus Aspek yang Diamati Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1 Menggali pengetahuan prasyarat (materi yang sudah dibahas) untuk membangun pengetahun baru (materi yang akan dibahas) 2 Mengajukan pertanyaan menantang. Skor Catatan Hasil Pengamatan secara SPESIFIK 3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran. 4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. 59

70 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing Aspek yang Diamati Skor Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan 5 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik. Catatan Hasil Pengamatan secara SPESIFIK 6 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Kegiatan Inti Penguasaan Materi Pelajaran 7 Kemampuan menyesuiakan materi dengan indikator pembelajaran. 8 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata. 9 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. 10 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkret ke abstrak) Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik 11 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 12 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. 13 Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 14 Pengelolaan dan penguasaan kelas. 15 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. 16 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect). 17 Melaksanakan pembelajaran sesuai 60

71 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing Aspek yang Diamati dengan alokasi waktu yang direncanakan. Penerapan Pendekatan scientific 18 Memberikan pertanyaan efektif. 19 Memfasilitasi/memancing peserta didik untuk mengamati 20 Memfasilitasi /memancing peserta didik untuk menanya 21 Memfasilitasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi/mencoba 22 Memfasilitasi peserta didik untuk menalar (proses berfikir yang logis) 23 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi (mengomunikasikan) Skor Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran 24 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran. 25 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran. 26 Menghasilkan pesan yang menarik. 27 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran. 28 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran. Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran 29 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar. 30 Merespon positif partisipasi peserta didik. 31 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik. 32 Menunjukkan hubungan antar pribadi Catatan Hasil Pengamatan secara SPESIFIK 61

72 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing Aspek yang Diamati yang kondusif. 33 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar. Skor Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran 34 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. 35 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Melaksanakan Penilaian Otentik 36 Pelaksanakan penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan 37 Memberikan tes lisan/tertulis Kegiatan Penutup 38 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik. 39 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio. 40 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah dan memberikan tugas untuk mempelajari materi pembelajaran berikutnya Catatan Hasil Pengamatan secara SPESIFIK 62

73 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing Informasi Tambahan 4.1 Praktik Mengajar Terbimbing Praktik mengajar terbimbing merupakan bagian tahapan penting di dalam pelaksanaan PPL di sekolah bagi peserta PPG dalam rangka melatih keterampilan mengajar untuk menjadi guru profesional. Ada 5 tahapan dalam proses pembimbingan praktikan PPG sebagai berikut. Guru Pamong Mengajar dan Praktikan Mengamati Guru Pamong Mengajar dan Praktikan Membantu Guru Pamong dan Praktikan Mengajar Bersama (Team Teaching) Praktikan Mengajar dan Guru Pamong Membantu Tahap 1: Guru Pamong mengajar dan Praktikan Mengamati Pada tahap ini Guru Pamong mengajar menggunakan RPP miliknya, sementara praktikan mengamati dengan menggunakan Lembar Observasi Pembelajaran. Tahap ini bertujuan agar praktikan dapat menemukan fakta-fakta dari modelling yang dilakukan Guru Pamong, berkaitan dengan cara mengelola kelas, menerapkan strategi pembelajaran, menggunakan media. Pada tahap ini pembelajaran 100% diselenggarakan oleh Guru Pamong. Tahap 2: Guru Pamong Mengajar dan Praktikan Membantu Pada tahap ini praktikan mulai terlibat kurang lebih 25% dalam proses pembelajaran yang masih dipimpin oleh guru pamong (kurang lebih 75%). Pembagian peran fleksibel antara guru pamong dan praktikan. Misalnya, praktikan membantu untuk membagikan LKS, membuat pengelompokan siswa, memeriksa hasil karya siswa, mendampingi diskusi kelompok. Di 63

74 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing tahap ini menggunakan RPP guru pamong dan alur pembelajaran masih dikendalikan oleh guru pamong. Tahap 3: Guru Pamong dan Praktikan Mengajar Bersama (team teaching) Pada tahap ini keterlibatan praktikan dalam proses pembelajaran ditingkatkan lagi menjadi kurang lebih 50% dengan tetap didampingi guru pamong (50%). Praktikan mulai menerapkan RPP yang telah dirancangnya sendiri, mengambil peran dalam melaksanakan beberapa tahapan pembelajaran, seperti pada tahap pembukaan, tahap inti, dengan tetap dibantu dan didampingi guru pamong. Misalnya pada tahap menutup pembelajaran, masih diambil peran oleh guru pamong. Tahap 4: Praktikan Mengajar dan Guru Pamong Membantu Pada tahap ini keterlibatan praktikan lebih ditingkatkan lagi menjadi kurang lebih 75%, sementara keterlibatan guru pamong tinggal 25% terutama dalam mengatasi kesulitan mengorganisasi siswa yang unik, menggunakan rubrik penilaian sikap dan keterampilan. Praktikan mengambil peran dalam proses pembelajaran mulai pembukaan, kegiatan inti hingga menutup pembelajaran. Guru Pamong mengambil peran hanya pada bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran. Di Sekolah (Tahap Mengajar Terbimbing pada panduan PPL PPG) 1. Membuat pelaporan mengajar dengan cara: a. Mengumpulkan bahan ajar, media yang akan digunakan b. Mereview dan mendiskusikan perangkat pembelajaran hasil workshop dengan Guru Pamong untuk penyempurnaan c. Mengkonsultasikan persiapan mengajar dengan guru pamong dan memperbaikinya bila perlu. 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan ketentuan: a. Mengajar sesuai dengan jadwal di kelas I, II, III minimal masing-masing 3 kali. Dari 9 kali pertemuan praktek mengajar terbimbing, sebagian pertemuan bisa digunakan untuk PTK. b. Membuat catatan refleksi harian pengalaman mengajar c. Berkonsultasi dengan guru pamong dan atau dosen pembimbing lapangan setiap kali selesai praktek mengajar d. Memperbaiki dan menyempurnakan perangkat pembelajaran untuk praktek mengajar berikutnya 3. Melaksanakan evaluasi hasil belajar sesuai petunjuk dari Guru Pamong yang menyentuh aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, menggunakan instrument evaluasi yang bervariasi. 4. Melaksanakan PTK siklus pertama 64

75 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing 5. Mengerjakan tugas-tugas administrasi sekolah/kelas dan membuat laporan kegiatannya (Lamp.14) 6. Memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang membutuhkan dan membuat laporan pelaksanaannya (Lamp. 10) 7. Melaksanakan kegiatan ko dan ekstra kurikuler sesuai kebijakan sekolah, dan membuat laporan pelaksanaannya (Lamp 12) 8. Melaksanakan tugas-tugas kependidikan lainnya (piket, upacara, penyusunan soal evaluasi, koreksi tugas, membuat majalah dinding bersama siswa, mengikuti rapat guru, menata UKS, mengelola laboratorium, dll) 9. Menyepakati jadwal dengan guru pamong untuk ujian tahap terbimbing 10. Melaksanakan ujian tahap terbimbing yang diuji oleh guru pamong 11. Menyusun RK3M untuk bulan berikutnya (Lamp.20) 65

76 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing MATERI PRESENTASI UNIT 4 66

77 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing 67

78 UNIT 4 UNIT 4 Mengajar Terbimbing 68

79 UNIT 1 Pembelajaran Aktif SD/SMP UNIT 5 MENGAJAR MANDIRI Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG 1

80 UNIT 5 Mengajar Mandiri 2

81 UNIT 5 UNIT C Mengajar Mandiri UNIT 5 MENGAJAR MANDIRI Pendahuluan Mengajar mandiri dimaksudkan untuk mengembangkan kecakapan praktikan dalam menerapkan berbagai keterampilan mengajar secara menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru Pamong (GP) dan Dosen Pembimbing PPL (DPL). Dalam mengajar mandiri, praktikan melakukan secara keseluruhan kegiatan pembelajaran, mulai dari membuka kegiatan pembelajaran, melakukan kegiatan awal, melakukan kegiatan inti, melakukan kegiatan penutup, dan mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas. Setelah mengalami tahap praktik mengajar terbimbing, akhirnya mahasiswa praktikan melaksanakan praktik mengajar mandiri: ia mengendalikan pembelajaran secara keseluruhan, guru pamong hanya sebagai pengamat. Guru Pamong dan/atau DPL diharapkan dapat hadir di kelas untuk melakukan pengamatan. Pengamatan difokuskan pada aktivitas siswa di kelas sebagai cerminan aktivitas guru praktikan saat mengajar. Selain itu, pengamatan diarahkan juga untuk melihat pemanfaatan bahan ajar dan media, pengelolaan kelas, strategi pembelajaran, keterampilan bertanya, pengecekan pemahaman siswa, serta kemampuan menjalin komunikasi dengan siswa. Setiap selesai pelaksanaan praktik mengajar mandiri, dilakukan konferensi yang dimaksudkan untuk merefleksi dan memberi umpan balik terhadap pelaksanaan praktik mengajar mandiri. Konferensi diikuti oleh praktikan, GP, DPL, dan dapat pula disertakan praktikan yang lain. Materi konferensi didasarkan pada hasil pengamatan terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dengan semangat meningkatkan kualitas pembelajaran. Diupayakan dari hasil konferensi tersebut dapat dirumuskan pelajaran berharga bagi praktikan, mahasiswa pengamat, maupun bagi Guru Pamong di sekolah latihan untuk meningkatkan kompetensinya dalam mengajar. 71

82 UNIT 5 Mengajar Mandiri Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu: 1. Mengidentifikasi aspek yang perlu diamati dalam pelaksanaan pembelajaran; 2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh praktikan; 3. Memanfaatkan hasil pengamatan pembelajaran dalam memberikan bimbingan kepada praktikan melalui konferensi; 4. Melaksanakan proses pembimbingan, sebagai DPL atau GP, yang menginspirasi praktikan untuk mengembangkan kompetensinya. Petunjuk Umum 1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno, meskipun ada kegiatan dalam kelompok kecil; 2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless mouse/pointer. Sumber dan Bahan 1. Video pembelajaran mandiri di kelas nyata 2. Lembar kerja peserta 5.1: Lembar Pengamatan Pelaksanaan Praktik Mengajar Mandiri 3. Lembar kerja peserta 5.2: Lembar Pengamatan Pelaksanaan Konferensi Waktu Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 150 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan. 72

83 UNIT 5 UNIT C Mengajar Mandiri Garis Besar Kegiatan (150 menit) Introduction 5 menit Connection 25 menit Application 110 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan Kegiatan 1: Urun Gagasan tentang pelaksanaan praktik mengajar mandiri (PM) Kegiatan 2: Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi aspek yang perlu diamati dalam praktik mengajar mandiri Kegiatan 3: Menyepakati secara pleno aspek pengamatan mengajar mandiri Kegiatan 1: Identifikasi kekuatan dan kelemahan Pembelajaran - Video Kegiatan 2: Simulasi konferensi: DPL, GP, Praktikan Kegiatan 3: Diskusi simulasi Peserta menjawab pertanyaan terkait hal yang perlu diperhatikan GP dan DPL dalam pembimbingan mengajar mandiri, dan hal yang perlu dilakukan GP dan/atau DPL pada praktik mengajar mandir. Fasilitator memberi penguatan dan saran tindak lanjut. Perincian Langkah-langkah Kegiatan I Introduction (5 menit) Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan pada unit ini. C Connection (25 menit) Kegiatan 1: Urun Gagasan/Pengalaman terkait Pelaksanaan Pembelajaran Mandiri (10 ) 1. Fasilitator mengajak peserta untuk URUN GAGASAN/PENGALAMAN terkait dengan: Bagaimana pelaksanaan praktik mengajar mandiri yang selama ini dilakukan dalam pelaksanaan PPL PPG di lembaga Bapak/Ibu? Bagaimana DPL dan GP melaksanakan bimbingan kepada praktikan dalam praktik mengajar mandiri? 73

84 UNIT 5 Mengajar Mandiri 2. Fasilitator menuliskan jawaban peserta di flipchart/white board. (Jawaban ini diharapkan dapat menginspirasi peserta pada kegiatan selanjutnya, yaitu mengindentifikasi aspek yang perlu diamati dalam pembelajaran mandiri) Kegiatan 2: Identifikasi Aspek Pengamatan Praktik Mengajar Mandiri (15 ) 1. Fasilitator meminta peserta, secara ber-kelompok, untuk menyepakati aspek-aspek yang perlu diamati dalam suatu pembelajaran (hasilnya ditulis di kertas plano); Fasilitator meminta beberapa wakil kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi, kemudian kelompok lain menambahkan/memberikan komentar 5 3. Fasilitator menguatkan sekaligus membagikan LKP 5.1: Lembar Pengamatan Praktik Mengajar Mandiri, kemudian mengajukan pertanyaan: Apakah aspek yang disepakati kelompok Bapak/Ibu tercantum dalam LKP 5.1? Jika perlu, LKP 5.1 dibahas bersama terkait kejelasannya (Karena akan digunakan pada kegiatan berikutnya: Pengamatan pembelajaran dalam video. A Application (110 menit) Kegiatan 1: Pengamatan Pembelajaran - Video (25 ) 1. Fasilitator meminta peserta untuk menyimak video dan membuat catatan terkait KUALITAS pelaksanaan pembelajaran (Menggunakan LKP 5.1: Format Pengamatan Praktik Mengajar Mandiri) dan peran GP dan DPL; Catatan untuk Fasilitator 1 Mengingat aspek yang perlu diamati cukup banyak, jika perlu, ada pembagian aspek pengamatan yang berbeda untuk kelompok yang berbeda (Lihat file pembagian kelompok unit 5) Peserta disarankan membuat catatan pada kertas kosong terlebih dahulu FAKTA/apa saja yang dilakukan guru/praktikan, baru kemudian setelah selesai pengamatan, catatan dipindahkan ke format LKP 5.1; Setelah video ditayangkan beberapa detik, kalau perlu distop dulu, fasilitator perlu menunjukkan yang mana Praktikan (Berkerudung coklat), Guru Pamong (Berbaju dinas krem), dan Dosen Pembimbing Lapangan (Berkerudung hitam) Catatan terkait peran GP dan DPL dibuat pada kertas kosong terpisah; Video ditayangkan hanya sampai SEBELUM diskusi pasca pembelajaran. 74

85 UNIT 5 UNIT C Mengajar Mandiri 2. Peserta mendiskusikan peran GP dan DPL berpandu pada pertanyaan berikut: Apakah peran GP dan DPL sudah tepat? Mengapa? Kekuatan dan kelemahan : pendampingan persiapan mengajar, pelaksanaan pembelajaran, dan refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh DPL, GP dan praktikan yang tampak dalam video (hasilnya tulis pada selembar kertas) Aspek Pembimbingan Persiapan Kekuatan Kelemahan Pembelajaran Refleksi 3. Fasilitator memberi penguatan mengenai aktivitas DPL/GP yang sebaiknya dilakukan selama proses pembimbingan : Tahap Pendampingan Aktivitas DPL/GP Persiapan Memeriksa dan mendiskusikan perangkat pembelajaran (RPP, LKPD, Media, Penilaian) yang dibuat oleh praktikan Pembelajaran Mengamati prilaku siswa dan praktikan untuk menemukan hal-hal baik dan yang masih kurang dalam proses pembelajaran Refleksi Mengungkap 3 hal baik, 2 pertanyaan (untuk menggali hal-hal yang masih kurang, dan 1 saran tindak lanjut dalam kegiatan konferensi Kegiatan 2: Simulasi Pelaksanaan Konferensi (40 ) 1. Fasilitator meminta peserta membentuk tim 3 orang (1 orang berperan sebagai praktikan, 1 orang sebagai Guru Pamong, dan 1 orang lagi sebagai DPL). 2. Fasilitator meminta setiap kelompok melakukan simulasi pelaksanaan konferensi, terkait pelaksanaan pembelajaran di video, dengan dipimpin oleh DPL dengan urutan sebagai berikut. (a) DPL membuka konferensi 75

86 UNIT 5 Mengajar Mandiri (b) DPL meminta praktikan untuk menyampaikan refleksinya dengan model 3-2-1: 3 hal yang dianggap sudah BAIK, 2 PERTANYAAN (hal yang masih menjadi tandatanya/ingin diketahui, dan 1 SARAN/TINDAK LANJUT. (c) DPL meminta GP untuk menyampaikan hasil amatannya dengan model juga. (d) DPL menyampaikan hasil amatan dengan model juga. (e) DPL menutup konferensi. 3. Fasilitator meminta salah satu tim untuk menampilkan simulasi pelaksanaan konferensi secara pleno, peserta yang lain menjadi pengamat dengan menggunakan LKP 5.2 Format Pengamatan Konferensi. Kegiatan 3: Diskusi Pelaksanaan Simulasi Konferensi (45 ) 1. Dalam kelompok, peserta mendiskusikan hal-hal berikut: a. Seberapa sepesifik komentar yang disampaikan P, GP, dan DPL? b. Seberapa jauh komentar DPL dan GP menginspirasi mahasiswa untuk melakukan peningkatan kualitas pembelajaran? Hasil diskusi ditulis pada kertas plano. 2. Secara pleno, satu atau dua kelompok mempresentasikan hasil karyanya. Kelompok lain memberi tanggapan. 3. Peserta menyimak tayangan lanjutan video yang memperlihatkan konferensi pasca pembelajaran mandiri antara P, GP, dan DPL; 4. Fasilitator meminta peserta untuk memberikan komentar terkait tampilan konferensi di video dibandingkan dengan simulasi mereka. R Reflection (5 menit) Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan: 1. Hal apa sajakah yang penting diperhatikan oleh DPL dan GP dalam proses bimbingan terhadap pelaksanaan praktik mengajar mandiri? (Jawaban yang diharapkan: Komentar DPL dan GP SPESIFIK; Komentar DPL dan GP TIDAK MEMATAHKAN SEMANGAT bahkan sebaiknya MENGINSPIRASI praktikan untuk melakukan peningkatan kualitas pembelajaran) 2. Apa yang seharusnya dilakukan GP dan/atau DPL ketika praktikan melaksanakan praktik mengajar mandiri? 76

87 UNIT 5 UNIT C Mengajar Mandiri E Extension (5 menit) Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan bahwa: a. Praktik mengajar mandiri seyogyanya masih dalam pengamatan GP dan DPL; b. Komentar DPL dan GP sebaiknya SPESIFIK dan menginspirasi mahasiswa untuk melakukan peningkatan kualitas pembelajaran; c. Jadwal pelaksanaan praktik mengajar perlu diatur agar GP dan DPL dapat mendampingi praktikan secara bersama-sama

88 UNIT 5 Mengajar Mandiri Lembar Kerja Peserta 5.1 Lembar Pengamatan Pelaksanaan Praktik Mengajar Mandiri Nama Mahasiswa PPL : NIM : KD/Tema : Kelas : Semester : Tahun Ajaran : Petunjuk Pengamatan 1. Amatilah proses pembelajaran yang dilakukan oleh praktikan yang tampak dalam video, mulai dari awal sampai pembelajaran selesai! 2. Pada kolom 2, berilah tanda centang ( ) apabila aspek yang diamati pada kolom 1 terlaksana/tampak dalam video dan berilah tanda silang (x) jika aspek itu tidak terlaksana/tampak dalam video. 3. Pada kolom 3, deskripsikan hasil pengamatan Saudara terkait dengan cara pelaksanaannya! Aspek yang Diamati Belum tampak, Tampak tapi belum maksimal Tampak bagus Catatan Hasil Pengamatan secara SPESIFIK Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1 Menggali pengetahuan prasyarat (materi yang sudah dibahas) untuk membangun pengetahun baru (materi yang akan dibahas) 2 Mengajukan pertanyaan menantang. 3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran. 78

89 UNIT 5 UNIT C Mengajar Mandiri Aspek yang Diamati Belum tampak, Tampak tapi belum maksimal Tampak bagus Catatan Hasil Pengamatan secara SPESIFIK Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan 5 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik. 6 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Kegiatan Inti Penguasaan Materi Pelajaran 7 Kemampuan menyesuiakan materi dengan indikator pembelajaran. 8 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata. 9 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. 10 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkret ke abstrak) 79

90 UNIT 5 Mengajar Mandiri Aspek yang Diamati Belum tampak, Tampak tapi belum maksimal Tampak bagus Catatan Hasil Pengamatan secara SPESIFIK Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik 11 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 12 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. 13 Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 14 Pengelolaan dan penguasaan kelas. 15 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. 16 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect). 17 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Penerapan Pendekatan scientific 18 Memberikan pertanyaan efektif. 19 Memfasilitasi/memancing peserta didik untuk mengamati 20 Memfasilitasi /memancing 80

91 UNIT 5 UNIT C Mengajar Mandiri Aspek yang Diamati Belum tampak, Tampak tapi belum maksimal Tampak bagus Catatan Hasil Pengamatan secara SPESIFIK peserta didik untuk menanya 21 Memfasilitasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi/mencoba 22 Memfasilitasi peserta didik untuk menalar (proses berfikir yang logis) 23 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi (mengomunikasikan) Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran 24 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran. 25 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran. 26 Menghasilkan pesan yang menarik. 27 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran. 28 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran. Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran 81

92 UNIT 5 Mengajar Mandiri Aspek yang Diamati Belum tampak, Tampak tapi belum maksimal Tampak bagus Catatan Hasil Pengamatan secara SPESIFIK 29 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar. 30 Merespon positif partisipasi peserta didik. 31 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik. 32 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif. 33 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar. Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran 34 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. 35 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Melaksanakan Penilaian otentik 36 Pelaksanakan penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan 37 Memberikan tes lisan/tertulis 82

93 UNIT 5 UNIT C Mengajar Mandiri Aspek yang Diamati Belum tampak, Tampak tapi belum maksimal Tampak bagus Catatan Hasil Pengamatan secara SPESIFIK Kegiatan Penutup 38 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik. 39 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio. 40 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah dan memberikan tugas untuk mempelajari materi pembelajaran berikutnya 83

94 UNIT 5 Mengajar Mandiri Lembar Kerja Peserta 5.2 Lembar Pengamatan Pelaksanaan Konferensi Petunjuk Pengamatan 1. Amatilah pelaksanaan konferensi setelah praktik mengajar mandiri! 2. Pada kolom 2, berilah tanda centang ( ) apabila aspek yang diamati pada kolom 1 terlaksana dan berilah tanda silang (x) jika aspek itu tidak terlaksana. 3. Pada kolom 3, deskripsikan hasil pengamatan Saudara terkait aspek yang diamati. Aspek yang Diamati Refleksi Praktikan 1 Menyampaikan 3 hal yang dianggap sudah baik 2 Mengajukan 2 pertanyaan Keterlaksanaan ( = ya), (x = tidak) Catatan Hasil Pengamatan 3 Menyampaikan rencana tindak lanjut Komentar Guru Pamong 4 Menyampaikan 3 hal yang dianggap sudah baik 5 Mengajukan 2 pertanyaan 6 Menyampaikan 1 saran Komentar DPL 7 Menyampaikan 3 hal yang dianggap sudah baik 8 Mengajukan 2 pertanyaan 9 Menyampaikan 1 saran 84

95 UNIT 5 UNIT C Mengajar Mandiri MATERI PRESENTASI UNIT 5 85

96 UNIT 5 Mengajar Mandiri 86

97 UNIT 5 UNIT C Mengajar Mandiri 87

98 UNIT 5 Mengajar Mandiri 88

99 UNIT 4 Persiapan dan Praktik Mengajar UNIT 6 PRAKTIK MENGAJAR TERBIMBING DI SEKOLAH Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs III 379

100

101 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah UNIT 6 PRAKTIK MENGAJAR TERBIMBING DI SEKOLAH Pendahuluan Unit ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempraktikkan mengajar terbimbing di kelas nyata dan dengan mahasiswa praktikan yang sebenarnya, mempraktikkan konferensi, dan menulis jurnal reflektif khususnya terkait pembimbingan melalui konferensi; setelah mereka mempelajari mengajar terbimbing dan konferensi melalui video pada unit-unit sebelumnya dan melalui praktik nyata di sekolah. Praktik pada situasi nyata diharapkan Peserta PPG melaksanakan praktik mengajar terbimbing di kelas didampingi guru pamongnya, dan atau Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). dapat melengkapi pengetahuan teori sehingga peserta lebih siap untuk mempraktikkannya di kampus masing-masing, khususnya dalam program praktik pengalaman lapangan (PPL) pendidikan profesi guru (PPG). Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu: 1. Melaksanakan pembimbingan secara bersama (Dosen Pembimbing dan Guru Pamong) kepada mahasiswa praktikan sebelum praktik mengajar terbimbing; 2. Mempraktikan pembimbingan dengan strategi konferensi dikaitkan dengan mengajar terbimbing; 3. Menuliskan jurnal reflektif terkait dengan pembimbingan dengan strategi konferensi. SMP/MTs 91

102 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah Sumber dan Bahan Sumber-sumber berikut ini harus dipersiapkan dengan baik oleh fasilitator agar sesi unit ini dapat berjalan dengan lancar. 1. Perangkat pembelajaran yang disusun mahasiswa praktikan dan SESUAI dengan topik yang akan diajarkan di sekolah tempat praktik; 2. Instrumen pengamatan pelaksanaan praktik mengajar terbimbing. Waktu Sesi ini membutuhkan waktu 510 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan penyampaian sesi ini. Garis Besar Kegiatan Introduction 10 menit Connection 15 menit Application 470 menit Reflection 10 menit Extension 5 menit Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan dan garis besar langkah kegiatan. Apa sajakah yang dipelajari dari: Menulis jurnal reflektif? Konferensi? Mengajar Terbimbing? 1. Pembahasan Perangkat Pembelajaran (60 ) 2. Simulasi Pembelajaran (60 ) 3. Pembahasan Hasil Simulasi (30 ) 4. Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah (240 ) 5. Praktik Konferensi (40) 6. Penulisan Jurnal Reflektif (40 ) Memeriksa ketercapaia n tujuan Ungkap/tuli s hal yang masih perlu diperjelas Penguatan terkait pembimbingan 92 SMP/MTs

103 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah Rincian Langkah Kegiatan I Introduction (10 menit) 1. Fasilitator menyampaikan latar belakang/alasan praktik mengajar terbimbing, tujuan, dan garis besar kegiatan unit ini; 2. Fasilitator menegaskan bahwa peserta akan mempraktikkan mengajar terbimbing di sekolah, konferensi (di tempat pelatihan), dan menulis jurnal reflektif terkait pembimbingan melalui konferensi (di tempat pelatihan). C Connection (15 menit) Urun Pengetahuan/Pengalaman (pleno) 1. Fasilitator menggali pengetahuan/pengalaman peserta dengan mengajukan pertanyaan: Apa sajakah yang telah kita pelajari/petik dari pelajaran unit-unit sebelumnya khususnya dari: Menulis jurnal reflektif? Konferensi? Mengajar terbimbing? 2. Fasilitator menuliskan jawaban peserta pada slide projektor. A Application (470 menit) Peserta dalam kelompok program atau rumpun program studi Kegiatan 1: Pembahasan Perangkat Pembelajaran (60 menit) 1. Setiap 3 orang, peserta diminta membentuk tim yang terdiri dari: 1 orang mahasiswa praktikan (P) 1 orang guru pamong/yang berperan sebagai guru pamong (GP) 1 orang dosen pembimbing lapangan (DPL) 2. Semua tim tersebut diminta membahas perangkat pembelajaran (mengajar 2 x 40 ), antara lain dari segi: Kesesuaian indikator dengan Kompetensi Dasar SMP/MTs 93

104 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah Kesesuaian langkah pembelajaran dengan tujuan pembelajaran Intensitas siswa mengalami kegiatan pembelajaran Peluang interaksi yang tinggi di antara siswa; Kejelasan tugas yang harus dikerjakan siswa. Ketepatan penilaian Ketepatan media yang digunakan Ketepatan pengelolaan kelas dengan jenis tugas (Misal. Kegiatan menulis pengalaman cocok individual, kegiatan percobaan dapat dengan kerja kelompok) Kegiatan 2: Simulasi Pembelajaran (60 menit) 1. Peserta terlebih dahulu membahas peran masing-masing dalam praktik mengajar terbimbing: langkah/kegiatan pembelajaran mana sajakah yang akan dibawakan oleh praktikan dan mana oleh guru pamong? - Lihat Informasi Tambahan 4.1 unit 4: Mengajar Tembimbing, Tahap 3: Guru Pamong dan Praktikan Mengajar Bersama (team teaching) - Lihat aspek yang diamati pada LKP 6.1: Format Observasi Pembelajaran) 2. Praktikan dan guru pamong menyimulasikanl pembelajaran tersebut sesuai dengan peran masing-masing; 3. DPL mengamati pembelajaran tersebut dengan menggunakan format pengamatan yang digunakan pada unit pembelajaran terbimbing. Kegiatan 3: Pembahasan Hasil Simulasi (30 menit) Peserta (P, GP, dan DPL) mendiskusikan pelaksanaan simulasi dengan urutan langkah sebagai berikut. Praktikan mengungkapkan: 3 hal yang dianggap sudah baik 2 pertanyaan (ingin tahu bagaimana cara.? mengapa suatu hal terjadi?) 1 rencana perbaikan jika praktik diulang GP dan DPL mengungkapkan: 3 hal yang dianggap sudah baik 2 pertanyaan (mempertanyakan) 1 saran perbaikan 94 SMP/MTs

105 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah Kegiatan 4: Praktik Mengajar Terbimbing di Kelas/Sekolah (240 menit) 1. P, GP melaksanakan praktik mengajar terbimbing di kelas nyata, dan DPL mengamati pembelajaran menggunakan LKP 6.1: Format Observasi Pembelajaran; 2. Selesai mengajar, P dan GP meminta siswa untuk menuliskan refleksi belajar mereka dengan mengajukan pertanyaan: - Pengetahuan/kemampuan apa saja yang berhasil kamu miliki setelah pembelajaran tadi? - Apa manfaat kemampuan baru itu bagimu? - Bagaimana proses belajar kamu tadi? - Apa lagi yang perlu kamu pelajari? Selain itu, peserta diminta membawa 3 karya siswa (baik, sedang, kurang) untuk salah satu bahan konferensi; Kegiatan 5: Praktik Konferensi di Tempat Pelatihan (40 menit) 1. Fasilitator mengingatkan kembali tentang konferensi: Apa sajakah yang telah mereka pelajari/petik materi Konferensi? (Terkait langkah-langkah konferensi); 2. Terkait praktik pembelajaran terbimbing di sekolah, fasilitator meminta tim untuk mengidentifikasi hal berikut. Praktikan: 3 hal yang dianggap sudah baik 2 pertanyaan (ingin tahu bagaimana cara.? mengapa suatu hal terjadi?) 1 rencana perbaikan jika praktik diulang GP dan DPL: 3 hal yang dianggap sudah baik 2 pertanyaan (mempertanyakan) 1 saran perbaikan 3. Tim melakukan konferensi dengan membahas hal yang sudah teridentifikasi di atas (Beri kesempatan pertama kepada praktikan untuk mengemukakan hasil identifikasinya) Kegiatan 6: Praktik Menulis Jurnal Reflektif (40 menit) 1. Fasilitator mengingatkan kembali Siklus Jurnal Reflektif, dan hal penting dari jurnal reflektif, yaitu adanya evaluasi (kekuatan dan kelemahan) dan rencana ke depan dari SMP/MTs 95

106 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah tindakan yang dilakukan, karena orientasi jurnal reflektif adalah semakin meningkatnya kualitas kinerja. Jurnal praktikan terkait kinerja mengajar sedangkan GP dan DPL terkait kinerja pembimbingan; 2. Peserta diminta untuk membaca contoh jurnal mengajar (bagi mahasiswa praktikan) atau jurnal pembimbingan (bagi DPL dan GP) 3. Peserta diminta menulis jurnal reflektif berpandu pada siklus tersebut; Praktikan menulis jurnal reflektif terkait mengajar. GP dan DPL menulis jurnal reflektif terkait pembimbingan melalui konferensi. R Reflection (5 menit) Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan unit ini dengan mengajukan pertanyaan: Hal penting apa sajakah yang diperoleh dari: praktik mengajar di sekolah? (P) pembimbingan? (DPL dan GP) E Extension/Penguatan (5 menit) Fasilitator menyampaikan bahwa: 1. PRAKTIK mengajar di sekolah dan pembimbingan memberikan pengalaman MENDEMONSTRASIKAN perubahan-perubahan yang diinginkan; 2. Peserta sebaiknya melaksanakan praktik di sekolah yang meliputi pembimbingan dengan strategi konferensi diikuti dengan menulis jurnal reflektif pada program PPL- PPG mereka. 96 SMP/MTs

107 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah Lembar Kerja Peserta 6.1 FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN Nama praktikan : Hari / tanggal : Kelas : Materi Pokok : Praktik : Terbimbing Ke : 1,2,3, dst Petunjuk: Deskripsikanlah setiap komponen yang diamati kedalam kolom berdasarkan faktafakta yang ditemukan selama pengamatan pembelajaran. Aspek yang Diamati Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1 Menggali pengetahuan prasyarat (materi yang sudah dibahas) untuk membangun pengetahun baru (materi yang akan dibahas) 2 Mengajukan pertanyaan menantang. 3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran. 4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan 5 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik. 6 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Keterlaksanaan ( = ya), (x = tidak) Catatan Hasil Pengamatan SMP/MTs 97

108 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah Kegiatan Inti Penguasaan Materi Pelajaran 7 Kemampuan menyesuiakan materi dengan tujuan pembelajaran. 8 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata. 9 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. 10 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak) Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik 11 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 12 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. 13 Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 14 Menguasai kelas. 15 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. 16 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect). 17 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. 98 SMP/MTs

109 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah Penerapan Pendekatan scientific 18 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. 19 Memfasilitasi/memancing peserta didik untuk mengamati 20 Memfasilitasi /memancing peserta didik untuk menanya 21 Memfasilitasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi/mencoba 22 Memfasilitasi peserta didik untuk menalar (proses berfikir yang logis) 23 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi (mengomunikasikan) Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran 24 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran. 25 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran. 26 Menghasilkan pesan yang menarik. 27 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran. 28 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran. Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran 29 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar. 30 Merespon positif partisipasi peserta didik. 31 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik. SMP/MTs 99

110 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah 32 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif. 33 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar. Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran 34 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. 35 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Melaksanakan Penilaian otentik 36 Pelaksanakan penilaian, sikap, dan keterampilan 37 Memberikan tes lisan/tertulis Kegiatan Penutup 38 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik. 39 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio. 40 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah dan memberikan tugas untuk mempelajari materi pembelajaran berikutnya 100 SMP/MTs

111 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah MATERI PRESENTASI UNIT 6 SMP/MTs 101

112 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah 102 SMP/MTs

113 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah SMP/MTs 103

114 UNIT 6 UNIT C Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah 104 SMP/MTs

115 UNIT 1 Pembelajaran Aktif SD/SMP UNIT 7 PENILAIAN HASIL PPL PPG Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG 1

116 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG 2

117 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG UNIT 7 PENILAIAN HASIL PPL PPG Pendahuluan Penilaian dalam kegiatan PPL bertujuan untuk mengumpulkan informasi sejauh mana kompetensi praktikan sudah sesuai dengan tujuan. Hal terpenting dari penilaian adalah untuk memberikan umpan balik kepada praktikan agar kompetensinya menjadi lebih baik. Dosen pembimbing lapangan (DPL) sebaiknya dapat memanfaatkan alat penilaian dengan sebaikbaiknya, serta melakukan penilaian dari awal sampai dengan akhir kegiatan. Komponen penilaian PPL PPG terdiri atas penilaian proses dan produk. Adapun penilaian proses meliputi keterampilan Mengajar mandiri untuk memberi kecakapan kepada praktikan dalam menerapkan berbagai keterampilan mengajar secara menyeluruh dan terintegrasi dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing PPL. mengajar, kompetensi sosial, kepribadian, serta kegiatan persekolahan (nonmengajar), sedangkan penilaian produk terdiri atas portofolio, laporan PPL, dan laporan PTK. Proses penilaian portofolio titik tekannya pada assessment for learning, tidak pada judging. Selama ini, proses penilaian yang dilakukan dalam kegiatan PPL PPG dirasa belum dapat dilaksanakan secara optimal. Beberapa hal yang menyebabkan adalah banyaknya instrumen yang harus digunakan, beberapa aspek dalam penilaian sikap dan kepribadian membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengamatinya, sedangkan waktu yang harus diluangkan DPL untuk ke sekolah terbatas. Proses penilaian kompetensi praktikan dari waktu ke waktu akan efektif jika dilakukan oleh DPL dan Guru Pembimbing Lapangan (GPL) secara berkesinambungan. Di awal kegiatan PPL di sekolah misalnya, DPL bersama GPL secara kolaboratif melakukan pengamatan pelaksanaan praktik pembelajaran yang dilakukan praktikan di kelas, dilanjutkan melakukan penilaian bersama. Setelah itu, hasil penilaian GPL dan DPL digunakan sebagai bahan diskusi dalam komferensi. GPL, DPL, beserta praktikan mengemukakan berbagai kelebihan, kelemahan, dan kendala yang dihadapi selama proses praktik pembelajaran di kelas sebagai kegiatan refleksi secara terbuka dan transparan. Kegiatan refleksi dapat memunculkan sikap untuk mau menerima kritik dan memperbaiki diri, baik hasil karya maupun sikapnya. Di dalam kegiatan ini, DPL dan GPL dapat memberikan saran dan berbagai bentuk dukungan sesuai kebutuhan praktikan untuk peningkatan kompetensi praktikan. 107

118 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG Bertolak dari paparan di atas, pada unit ini akan belajar bersama bagaimana menilai kompetensi praktikan dalam kegiatan PPL berdasarkan penilaian proses dan hasil, bagaimana mengemukakan hasil penilaian dan alasannya dalam konferensi secara terbuka dan transparan, serta bagaimana merumuskan saran perbaikan untuk peningkatan kompetensi praktikan dalam kegiatan PPL PPG. Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu: 1. menilai kompetensi praktikan dalam kegiatan PPL berdasarkan penilaian portofolio, 2. merumuskan saran perbaikan dan berbagai bentuk dukungan untuk peningkatan kompetensi praktikan; 3. mengemukakan hasil penilaian, saran perbaikan, dan berbagai bentuk dukungan secara spesifik dalam konferensi. Petunjuk Umum 1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno atau kelompok; 2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless mouse/pointer. Sumber dan Bahan 1. Materi Presentasi Unit 7 2. Video pembelajaran pada workshop PPG 3. Lembar kerja peserta (LKP) dan informasi tambahan Waktu Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan. 108

119 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG Garis Besar Kegiatan (90 menit) Introduction 5 menit Connection 10 menit Application 65 menit Reflection 5 menit Extension 5 menit Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan Kegiatan: Urun Gagasan tentang (a) komponen penilaian kegiatan PPL PPG (b) mekanisme penilaian PPL PPG (c) manfaat penilaian yang telah dilakukan selama ini? Kegiatan 1: Menilai produk praktikan (PORTOFOLIO) (kelompok). Kegiatan 2: Merumuskan saran perbaikan dan berbagai bentuk dukungan. Kegiatan 3: Simulasi konferensi Penilaian Peserta menjawab pertanyaan: Pengetahuan dan atau kemampuan apa yang diperoleh setelah mengikuti unit ini? Fasilitator memberi penguatan dan saran tindak lanjut. Kegiatan 4: Diskusi simulasi I Perincian Langkah-langkah Kegiatan Introduction (5 menit) Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan pada unit ini. C Connection (10 menit) Kegiatan Urun Gagasan/Pengalaman terkait Penilaian PPL PPG (10 ) 1. Fasilitator mengajak peserta untuk ber-urun GAGASAN berpandu pada pertanyaan berikut: (a) apa saja komponen penilaian kegiatan PPL PPG? (b) bagaimana mekanisme penilaian PPL PPG? (c) bagaimana memanfaatkan hasil penilaian praktikan PPL PPG? 109

120 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG (d) apa saja yang dapat dimanfaatkan sebagai penilaian portofolio praktikan? 2. Fasilitator menuliskan jawaban peserta di flipchart/white board. Catatan untuk Fasilitator Penilaian PPL PPG terdiri atas aspek proses dan produk. Adapun komponen penilaian proses dan produk sebagai berikut. ASPEK SUBKOMPONEN RINCIAN Proses Praktik Mengajar - Ikuti Pedoman PPL Kompetensi Sosial dan Kepribadian serta Kegiatan Non Mengajar Sesuaikan dengan Permendiknas ttg SKG Produk Portofolio - Perangkat: RPP, Bahan Ajar, Media, karya siswa yang sudah diberi komentar, jurnal reflektif praktikan, (dengan penyempurnaan saat PPL) Laporan Kegiatan PPL Sejak Observasi hingga akhir Laporan PTK Pada akhir PPL A Application (65 menit) Kegiatan 1: Menilai Produk Praktikan (PORTOFOLIO) (Diskusi Kelompok) (15 ) 1. Fasilitator menyiapkan contoh PORTOFOLIO praktikan (RPP, Jurnal refleksi, karya siswa yang sudah diberi komentar) 2. Fasilitator mengelompokkan peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 3-4 orang (dalam 1 meja ada 2 kelompok, kelompok A dan kelompok B). 3. Kelompok A dan B mendapatkan PORTOFOLIO yang berbeda. 4. Peserta mencermati dan menilai PORTOFOLIO dengan menggunakan LKP 7.1: Lembar Penilaian Portofolio (Jelaskan terlebih dahulu LKP 7.1, jika diperlukan) 5. Kelompok A dan B saling bertukar hasil penilaian dan memberikan masukan terhadap hasil penilaian. 110

121 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG Kegiatan 2: Merumuskan Saran Perbaikan dan Berbagai Bentuk Dukungan (Diskusi Kelompok) (15 ) 1. Fasilitator meminta peserta untuk berdiskusi dalam kelompok dengan panduan pertanyaan: Apakah komponen PORTOFOLIO masih perlu ditambah? Saran perbaikan apa yang dapat diberikan untuk peningkatan kompetensi praktikan? 2. Fasilitator meminta kepada peserta untuk merumuskan saran perbaikan dan berbagai bentuk dukungan terhadap hasil penilaian PORTOFOLIO (Gunakan LKP 7.2); Fasilitator memberi penegasan bahwa saran yang diberikan harus objektif dan memperhatikan kemampuan praktikan. 3. Fasilitator melakukan konfirmasi secara klasikal dengan meminta 2 perwakilan kelompok A dan kelompok B untuk mengemukakan hasil diskusi. Kegiatan 3: Simulasi Konferensi Penilaian (Berkelompok) (25 ) 1. Fasilitator meminta peserta menyimulasikan konferensi dengan fokus mendiskusikan hasil penilaian PORTOFOLIO. Di dalam kelompok ada yang berperan sebagai GPL. DPL, dan praktikan, sedangkan peserta yang tidak bersimulasi bertugas mengamati kegiatan konferensi dengan panduan LKP Fasilitator berkeliling untuk memastikan semua peserta melakukan simulasi. Saat berkeliling, fasilitator memberikan komentar, saran, atau arahan agar konferensi dapat berjalan dengan baik untuk peningkatan kompetensi praktikan dalam menyusun PORTOFOLIO. Kegiatan 4: Diskusi Simulasi (10 ) 1. Fasilitator meminta peserta lain untuk menanggapi dengan memberikan penjelasan, terutama dalam hal: a. apakah suasana konferensi membuat praktikan BERANI (Tidak takut) mengungkapkan kekuatan dan kelemahannya? b. apakah saran dan komentar GP dan DPL MENGINSPIRASI praktikan (bukan MENGGURUI) untuk melakukan perbaikan? 2. Fasilitator memberikan konfirmasi dan penguatan secara klasikal. 111

122 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG R Reflection (5 menit) 1. Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan sesi ini dengan pertanyaan sebagai berikut. a. Apakah sudah dapat menilai kompetensi praktikan dalam menyusun portofolio b. Apakah sudah dapat memberikan saran yang spesifik untuk meningkatkan kompetensi praktikan? c. Apakah sudah dapat mengemukakan hasil penilaian, alasan, saran perbaikan, dan berbagai bentuk dukungan secara terbuka dan transparan dalam konferensi. 2. Fasilitator merespons jawaban peserta dan memberikan tambahan apabila dibutuhkan. E Extension (5 menit) Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan bahwa: - penilaian selama proses PPL PPG membutuhkan komitmen tinggi dari DPL dan GPL agar semua komponen penilaian PPL PPG yang terdiri atas penilaian proses (keterampilan mengajar, kompetensi sosial, kepribadian, serta kegiatan persekolahan) dan produk (portofolio, laporan PPL, dan laporan PTK) dapat dilaksanakan dengan baik. - Konferensi sebaiknya dilaksanakan untuk mendiskusikan hasil penilaian sebagai bagian dari kegiatan refleksi, sehingga memunculkan sikap untuk mau menerima kritik dan memperbaiki diri, baik hasil karya maupun sikapnya. - Kembangkan kemampuan menilai Anda melalui pencarian referensi yang relevan. - Proses penilaian portofolio titik tekannya pada assessment for learning, tidak pada judging

123 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG Lembar Kerja Peserta 7.1 Lembar Penilaian PORTOFOLIO Berikan skor sesuai dengan pendapat Anda, skor tertinggi 3 dan terendah 1. Komponen yang Dinilai Skor RPP komponen lengkap; kegiatan inti, LK, media dan alat evaluasi sesuai dengan tujuan komponen lengkap; salah satu dari kegiatan inti LK, media dan alat evaluasi tidak sesuai komponen tidak lengkap; salah satu dari kegiatan inti LK, media dan alat evaluasi tidak sesuai Jurnal reflektif praktik mengajar Terdapat 3 komponen: - deskripsi hasil praktik mengajar - hasil evaluasi - rencana tindak lanjut Jika terdapat 2 dari 3 komponen yang dinilai Jika terdapat 1 dari 3 komponen yang dinilai Contoh komentar praktikan terhadap karya siswa Komentar praktikan: - tepat; - spesifik; Jika terdapat 2 dari 3 Komentar praktikan yang sesuai Jika terdapat 1 dari 3 Komentar praktikan yang sesuai - mendorong siswa untuk melakukan perbaikan Kesimpulan penilaian: Skor total 5 = perlu banyak perbaikan untuk portofolio berikutnya 5 < Skor total 7 = perlu sedikit perbaikan untuk portofolio berikutnya 7 < Skor total 9 = bagus, perlu dipertahankan untuk portofolio berikutnya 113

124 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG Lembar Kerja Peserta 7.2 Lembar Saran Perbaikan RPP Komponen yang Dinilai Saran Perbaikan - Kegiatan inti disesuaikan dengan model/metode pembelajaran yang digunakan Jurnal Reflektif Praktik Mengajar Contoh komentar praktikan terhadap karya siswa 114

125 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG Lembar Kerja Peserta 7.3 Lembar Observasi Kegiatan Konferensi Portofolio No Aspek yang Diamati Ada Tidak Ada 1 Guru pamong menguatkan praktikan dengan menyampaikan 3 hal positif terkait portofolio praktikan, 2 Guru pamong menyampaikan 2 hal yang masih perlu diperbaiki terkait portofolio praktikan 3 Guru pamong memberi masukan/saran secara spesifik 4 DPL menguatkan praktikan dengan menyampaikan 3 hal positif terkait portofolio praktikan, 5 DPL menyampaikan 2 hal yang masih perlu diperbaiki terkait portofolio praktikan 6 DPL memberi masukan/saran secara spesifik 7 Praktikan menyampaikan 3 hal positif terkait portofolio yang dikembangkannya 8 Praktikan menyampaikan 2 hal yang masih kurang terkait portofolio yang dikembangkannya 9 Praktikan menyusun rencana perbaikan penyusunan portoflio 10 Saran dan dukungan dosen pembimbing dan guru pamong memungkinkan dapat meningkatkan kompetensi praktikan 115

126 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG MATERI PRESENTASI UNIT 7 116

127 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG 117

128 UNIT 7 Penilaian Hasil PPL PPG 118

129 UNIT 8 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT

130

131 UNIT 8 UNIT C Penyusunan Rencana Tindak Lanjut UNIT 8 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT Pendahuluan RENCANA TINDAK LANJUT merupakan faktor yang penting dan harus menjadi bagian integral dari suatu pelatihan dosen. Rencana tersebut harus dibuat realistis didasarkan pada kemampuan peserta dan disesuaikan dengan kondisi LPTK sehingga peserta merasa yakin bahwa rencana tersebut akan DAPAT dilaksanakan, bukan rencana tinggal rencana, tidak ada realisasi Perencanaan harus menggunakan pedoman apa yang akan dilakukan, bukan apa yang ingin dilakukan. Maksudnya, kita sering Pembuatan rencana tindak lanjut harus berpedoman pada apa yang akan dilakukan. merencanakan banyak hal didasarkan pada keinginan tetapi kemampuan terbatas sehingga rencana tidak terlaksana. Bisa saja kita tidak mampu melaksanakan karena kesibukan atau lingkungan dan sumber-sumber kurang mendukung. Juga gunakanlah panduan Mulailah dari dirimu, tidak menunggu orang lain lain. Slogan seeing is believing (Melihat dulu, baru percaya) perlu dibalik menjadi Believing and let us see (Yakini dulu, baru lihat hasilnya) Dengan adanya rencana tindak lanjut yang konkret, peserta pelatihan mempunyai ikatan untuk mengimplementasikan hal-hal yang diperoleh selama pelatihan, sehingga akan menimbulkan perubahan ke arah yang lebih baik dalam perkuliahan. Rencana tersebut harus dituliskan dan didokumentasikan supaya dapat dipakai untuk mengukur realisasi dan kemajuannya. Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, para peserta : 1. Memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 2. Menuliskan kegiatan yang akan dilakukan secara individual sebagai penerapan gagasan yang diperoleh dari pelatihan. 3. Menuliskan rencana diseminasi kepada rekan sejawat, sesuai dengan kewenangannya. 121

132 UNIT 8 UNIT C Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Sumber dan Bahan 1. Presentasi Unit 8 2. Lembar Kerja Peserta 8.1: Rencana Tindak Lanjut - Individual 3. ATK: (Lihat Pengantar Modul) Waktu Unit ini membutuhkan waktu 60 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan penyampaian unit ini. Garis Besar Kegiatan Introduction 5 menit Fasilitator menjelaskan latar belakang, tujuan, dan garis besar langkah kegiatan. Connection 10 Menit Ungkap pengalaman tentang apa yang diperoleh dari pelatihan ini. Ungkap gagasan tentang rencana penerapan hasil pelatihan. Application 35 menit Menulis rencana tindak lanjutindividual Berbagi gagasan RTL Perbaikan RTL jika perlu Reflection 5 menit Memeriksa ketercapaian tujuan Mencatat halhal yang masih perlu diperjelas Extension dan Penguatan 5 menit Pelatihan perlu ditindaklanjuti. Mulai dari yang mampu dilakukan Gunakan RTL ini untuk diaplikasikan di LPTK Rincian Langkah Kegiatan I Introduction (5 menit) Pastikan peserta duduk dalam KELOMPOK Sekolah/LPTK dan tiap meja ada label Sekolah 1, Sekolah 2, dan seterusnya, LPTK 1, LPTK 2, dan seterusnya.. Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan. 122

133 UNIT 8 UNIT C Penyusunan Rencana Tindak Lanjut C Connection (10 menit) Urun Pengalaman (1) Fasilitator meminta peserta menyebutkan materi apa saja yang telah dibahas selama pelatihan. Setelah itu fasilitator menayangkan daftar materi pelatihan untuk menguatkan jawaban peserta. (2) Setelah peserta dianggap telah mengenali apa yang telah dipelajari, fasilitator meminta beberapa peserta menyebutkan pengetahuan dan keterampilan apa yang telah diperoleh untuk setiap unit materii. Beberapa peserta diminta mengemukakan pendapatnya. (3) Setelah beberapa peserta menyebutkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan, fasilitator menanyakan apakah pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat diterapkan di sekolah dan di kampus. Fasilitator menunjuk beberapa peserta menyebutkan contoh penerapan itu. A Application (35 menit) Kegiatan 1: Menyusun Rencana Tindak Lanjut (10 menit) Fasilitator meminta peserta, sebagai guru atau dosen, menuliskan RTL setelah yang bersangkutan kembali bertugas di sekolah atau LPTK. Diingatkan bahwa RTL harus spesifik dan konkret serta yakin dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah atau LPTK. (Gunakan LKP 8.1: Rencana Tindak Lanjut Individual). Kegiatan 2: Berbagi Gagasan (10 menit) (1) Fasilitator meminta peserta untuk memberikan RTL yang telah disusun kepada teman yang duduk di sebelah kanannya. (2) Fasilitator meminta peserta untuk saling memberi masukan terhadap RTL yang telah dibuat temannya, khusus dalam hal: a. Apakah kegiatan cukup konkret/spesifik? b. Apakah kegiatan tersebut benar-benar dapat didukung oleh kemampuan yang bersangkutan dan LPTK sehingga kegiatan dapat terlaksana? 123

134 UNIT 8 UNIT C Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Kegiatan 3: Perbaikan RTL (15 menit) (1) Fasiliator meminta peserta mengembalikan RTL teman yang telah diberi masukan dan meminta peserta untuk menyempurnakan RTL berdasarkan masukan dari temannya. (2) Fasilitator meminta satu orang guru dan satu orang dosen untuk membaca RTL yang telah disempurnakan. (3) Fasilitator meminta peserta untuk memberi komentar terhadap RTL yang dibaca oleh temannya. R Reflection (5 menit) Fasilitator meminta peserta untuk: 1. Menyebutkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan. 2. Menyebutkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan di sekolah atau LPTK tempat bekerja. 3. Menyebutkan tantangan ketika melaksanakan RTL tersebut. 4. Menyebutkan tantangan jika peserta mendiseminasikan pengetahuan dan keterampilan di sekolah atau LPTK tempat bekerja E Extension/Penguatan (5 menit) Pada akhirnya pelatihan bertujuan untuk meningkatkan mutu PPL. Oleh karena itu pelatihan tidak bermanfaat optimal jika hasilnya tidak ditindaklanjuti ketika peserta kembali ke tempat kerja. Peserta diminta mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan penting untuk meningkatkan kualitas PPL tetapi tidak dibahas dalam pelatihan ini. Peserta diminta membaca referensi yang memuat pengetahuan dan keterampilan tersebut. Peserta diminta berupaya mendiseminasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh kepada teman di sekolah atau LPTK tempat atau tempat lain yang memerlukan. Jangan takut memulai hal baru. Mulailah dari hal yang Ibu/Bapak MAMPU, bukan dari yang Ibu/Bapak INGINKAN. 124

135 UNIT 8 UNIT C Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Catatan untuk Fasilitator Penjelasan gambar Gembok Kemandegan (Power point slide 12) Ketika kita dihadapkan pada anjuran menerapkan suatu pembaharuan, dalam pikiran kita sering berkecamuk bisikan-bisikan seperti: 2 - Ah, itu TIDAK MUNGKIN dilakukan di tempat saya! - Itu TIDAK BISA diterapkan! - Saya TIDAK YAKIN hal itu bisa berhasil - Saya kan BELUM BERPENGALAMAN, mana bisa! - PENDIDIKAN saya kan TAK CUKUP - dan seterusnya. Bisikan-bisikan seperti itu membuat kita jadi ragu untuk menerapkan gagasan-gagasan pembaharuan. Seakan-akan keinginan kita digembok oleh bisikan tersebut. Oleh karena itu, bukalah gembok itu alias abaikanlah bisikan atau pikiran-pikiran tersebut. Mulailah pembaharuan dikerjakan; karena kalau bukan kita, siapa lagi; dan kalau bukan sekarang kapan lagi. Jangan tunggu orang lain memulai baru kita mengikutinya, nanti saling menunggu. MULAILAH DARI KITA. 125

136 UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Lembar Kerja Peserta 8.1 Rencana Tindak Lanjut Individual Nama Dosen:..; Nama LPTK: ; Provinsi:... Kegiatan Bulan: Bulan: Bulan: *) *) Beri tanda centang (v) pada kolom yang sesuai. 126

137 UNIT 8 UNIT C Penyusunan Rencana Tindak Lanjut MATERI PRESENTASI UNIT 8 127

138 UNIT 8 UNIT C Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 128

139 UNIT 8 UNIT C Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 129

140 UNIT 8 UNIT C Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 130

141

142 MODUL PELATIHAN untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students Cover BELAKANG MODUL PPL SMP Monday, July 11, :52:08 PM

KONFERENSI: ALTERNATIF MODEL PEMBIMBINGAN PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PRAKTIKAN MAHASISWA DI SMP NEGERI 2 BOJA KABUPATEN KENDAL

KONFERENSI: ALTERNATIF MODEL PEMBIMBINGAN PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PRAKTIKAN MAHASISWA DI SMP NEGERI 2 BOJA KABUPATEN KENDAL KONFERENSI: ALTERNATIF MODEL PEMBIMBINGAN PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PRAKTIKAN MAHASISWA DI SMP NEGERI 2 BOJA KABUPATEN KENDAL Martien Herna Susanti 1 martien_herna@yahoo.com Setiajid 2 setiajid.pkn@gmail.com

Lebih terperinci

Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok rumpun mata pelajaran. UNIT 2

Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok rumpun mata pelajaran. UNIT 2 UNIT 2 JURNAL REFLEKTIF UNIT 2 JURNAL REFLEKTIF Pendahuluan Kemampuan merefleksikan pelaksanaan sebuah kinerja, baik oleh guru, kepala sekolah, maupun pengawas merupakan keterampilan yang sangat penting

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C. Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG i

PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C. Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG i PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG i PENGANTAR Pengantar Modul UNIT C Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG ii PENGANTAR Pengantar Modul

Lebih terperinci

Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 90 menit.

Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 90 menit. UNIT 3 JURNAL REFLEKTIF UNIT: 3 JURNAL REFLEKTIF Pendahuluan Kemampuan untuk berefleksi tentang pelaksanaan belajar mengajar sehari-hari di kelas merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) Mei 2013 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik. UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan

Lebih terperinci

Persiapan Praktik Mengajar

Persiapan Praktik Mengajar Persiapan Praktik Mengajar I Praktik pembelajaran pada kelas nyata memberikan kesempatan peserta menerapkan hal-hal baru yang dikembangkan pada paket dan sesi sebelumnya Pembelajaran yang berhasil membutuhkan

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul II Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II - 3

Lebih terperinci

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IV WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WORKSHOP ANALISIS DATA 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Modul Pelatihan Praktik

Lebih terperinci

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3 UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Persiapan dan praktik mengajar adalah salah satu unit yang penting dalam setiap tahapan pelatihan. Unit ini memberikan

Lebih terperinci

UNIT 4. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

UNIT 4. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK UNIT 4 Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran 134 UNIT 5 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR UNIT 5 Persiapan dan Praktik Mengajar UNIT 5 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Persiapan dan praktik mengajar

Lebih terperinci

Melakukan Pendampingan yang Efektif

Melakukan Pendampingan yang Efektif Kegiatan 3: Simulasi Pendampingan Menggunakan Panduan (70 menit) (1) Fasilitator membagikan Handout Peserta 2.1: Lima Langkah Pendampingan yang Efektif, peserta mempelajarinya, kemudian fasilitator memberi

Lebih terperinci

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH Pendahuluan Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi

Lebih terperinci

Jurnal Mengajar sudah biasa dilakukan. Umumnya hanya untuk pemenuhan tuntutan administrasi. Bukan untuk bahan refleksi perbaikan pembelajaran.

Jurnal Mengajar sudah biasa dilakukan. Umumnya hanya untuk pemenuhan tuntutan administrasi. Bukan untuk bahan refleksi perbaikan pembelajaran. Jurnal Reflektif I Jurnal Mengajar sudah biasa dilakukan. Umumnya hanya untuk pemenuhan tuntutan administrasi. Bukan untuk bahan refleksi perbaikan pembelajaran. Refleksi yang biasa dituliskan di akhir

Lebih terperinci

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 Pendahuluan DBE3 bertujuan untuk mendukung Kementerian Pendidikan Nasional dan

Lebih terperinci

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? Pendahuluan Tujuan Program Pelatihan ini adalah untuk menghasilkan peningkatan mutu pendidikan

Lebih terperinci

Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS)

Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) MODUL IIIC PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI):

Lebih terperinci

UNIT 3: MEMAHAMI KURIKULUM

UNIT 3: MEMAHAMI KURIKULUM USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa FOTO YANG RELEVAN UNIT 3: MEMAHAMI KURIKULUM POLEMIK Kurikulum apa yang mau saya pakai yah...?

Lebih terperinci

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam Unit 8 gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Pengantar Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP PENYAMAAN PERSEPSI Modul Pelatihan Praktik yang Baik

Lebih terperinci

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP Waktu : 3 jam 45 menit A. Pendahuluan Pada paket pelatihan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya dapat ditarik simpulan sebagai berikut; 1. Model pembelajaran praktik mengajar yang selama ini digunakan di

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya dapat ditarik simpulan sebagai berikut; 1. Model pembelajaran praktik mengajar yang selama ini digunakan di 296 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan temuan dan bahasan hasil penelitian yang disajikan pada bab sebelumnya dapat ditarik simpulan sebagai berikut; 1. Model pembelajaran praktik mengajar

Lebih terperinci

LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN A. Pengertian Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara kolaboratif, dengan langkah-langkah

Lebih terperinci

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP?

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? (Unit 8 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? Pendahuluan Peningkatan profesionalisme guru dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Pengantar Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul II Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) - 3 Pengantar Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Lebih terperinci

UNIT 6: PENILAIAN AUTENTIK

UNIT 6: PENILAIAN AUTENTIK USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa FOTO YANG RELEVAN UNIT 6: PENILAIAN AUTENTIK I Introduction 5 Latar Belakang Guru perlu mengetahui

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi: melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran

Lebih terperinci

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik UNIT 5a PENDAMPINGAN UNIT 5a PENDAMPINGAN Pendahuluan Pengawas Mata Pelajaran (selanjutnya disebut Pengawas) mempunyai posisi dan peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawas adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

UNIVERSITAS SEBELAS MARET PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PENDIDIKAN PROFESI GURU SM3T FKIP UNS TAHUN 2017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan

Lebih terperinci

Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 4

Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 4 Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 4 (Better Teaching and Learning 4) Peningkatan Mutu Pembelajaran melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Modul Pelatihan untuk Kegiatan MGMP Oktober

Lebih terperinci

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP Pendahuluan Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah,

Lebih terperinci

United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi

United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini merupakan tanggung jawab konsorsium

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKem) Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan.

Lebih terperinci

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP 2010-2011 Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK Kecakapan seorang guru dalam menyampaikan materi yang dapat

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model PPL keguruan mahasiswa

Lebih terperinci

UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI

UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI Waktu : 3 jam A. PENDAHULUAN Asesmen adalah pengumpulan bukti yang diilakukan secara sengaja, sistematis, dan

Lebih terperinci

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU

Lebih terperinci

PRATIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY. Tim Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN-Tulungagung

PRATIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY. Tim Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN-Tulungagung PRATIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY Tim Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN-Tulungagung PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY HAKEKAT Praktik Pengalaman Lapangan

Lebih terperinci

Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 2

Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 2 Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 2 Desember 2009 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) Mei 2013 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United

Lebih terperinci

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29 Sesi 1 Apakah Kita Mengenal Peserta Pelatihan Sebagai Pelajar Dewasa? Pendahuluan Seorang fasilitator pelatihan yang efektif harus tahu peserta pelatihan yang ia hadapi. Peserta pelatihan bukan hanya sekedar

Lebih terperinci

UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR

UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Untuk melaksanakan pembelajaran kontekstual, guru perlu melakukan persiapan yang memadai dan latihan yang cukup.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Program PPL adalah program kegiatan yang memadukan antara program kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dosen diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan. pembelajaran yang digunakan sebagai perangkat dasar kemudian

BAB I PENDAHULUAN. dosen diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan. pembelajaran yang digunakan sebagai perangkat dasar kemudian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah pekerjaan dapat dikatakan sebuah profesi apabila salah satu syaratnya dilandasi oleh suatu disiplin ilmu. Keilmuan yang melandasi sebuah profesi seiring

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang pada hakikatnya merupakan rangkaian

Lebih terperinci

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI Pendahuluan 11-1 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan,,,,. Waktu 3x50 menit 11-2 11-3 11-4 Lembar Kegiatan 11.1A 11-5 Lembar Kegiatan 11.1B

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. PERSIAPAN 1. Mengikuti mata kuliah pengajaran mikro 2. Sosialisasi dan Koordinasi 3. Observasi

BAB II PEMBAHASAN A. PERSIAPAN 1. Mengikuti mata kuliah pengajaran mikro 2. Sosialisasi dan Koordinasi 3. Observasi BAB II PEMBAHASAN Kegiatan PPL dirancang untuk mengembangkan dan memberdayakan sumber daya yang ada di lokasi PPL yakni SMA Negeri 1 Mlati, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu didukung

Lebih terperinci

BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Perencanaan Kegiatan PPL Praktik Pengalaman Lapangan merupakan mata kuliah yang di dalamnya berisi kegiatan yang terkait dengan proses pembelajaran

Lebih terperinci

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia PPL BLOK WAKTU Oleh: 1. Pendahuluan a) Latar Belakang Program Pengalaman Lapangan Kependidikan bagi mahasiswa LPTK merupakan salah satu mata kuliah wajib dari kelompok MKPBM dengan bobot 4 SKS. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP

UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu: 120 menit A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX

Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX Ta awan (1) 1 SMP Negeri 1 Blitar, Email: 1 d_shin13@yahoo.com ABSTRAK Siswa di

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun fisik.

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH 1. Pendahuluan Induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Atmini NIP

Oleh: Dwi Atmini NIP PEMBINAAN TERSTRUKTUR GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK PENILAIAN BAGI GURU KELAS DI GUGUS PANTAI POPOH UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO Oleh: Dwi Atmini NIP. 19600517

Lebih terperinci

Untuk menelaah secara mendalam SK-KD dalam SI di setiap mapel, kita perlu mengkaji melalui proses Pemetaan Kompetensi. Pemetaan & pengorganisasian

Untuk menelaah secara mendalam SK-KD dalam SI di setiap mapel, kita perlu mengkaji melalui proses Pemetaan Kompetensi. Pemetaan & pengorganisasian Telaah Kurikulum I Untuk menelaah secara mendalam SK-KD dalam SI di setiap mapel, kita perlu mengkaji melalui proses Pemetaan Kompetensi. Pemetaan & pengorganisasian SK-KD dapat membantu penyusunan Silabus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL 1. Persiapan Program dan Kegiatan PPL Persiapan sangat diperlukan oleh mahasiswa sebelum diterjunkan secara langsung ke sekolah untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan mengajar merupakan inti dari seluruh pengalaman belajar yang telah diperoleh pada saat perkuliahan dan pengajaran mikro. Praktik

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF A. KOMPETENSI Peserta pelatihan dapat: 1. Memahami secara utuh perubahan pendekatan pembelajaran ke pendekatan tematik integratif. 2. Memahami secara utuh

Lebih terperinci

RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK / PROJECT BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN IPA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR PBL IPA SD

RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK / PROJECT BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN IPA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR PBL IPA SD RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK / PROJECT BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN IPA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR PBL IPA SD Penulis: Wara Winartiningsih LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN D.I.YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, mulai tanggal 10 Agustus 2015 11 september 2015. Selain itu, terdapat juga alokasi waktu

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa. Pembelajaran Membaca di Kelas Awal

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa. Pembelajaran Membaca di Kelas Awal USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa MODUL PELATIHAN - Januari 2016 Prak k yang Baik di Sekolah Dasar/ Madrasah Ib daiyah (SD/MI)

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai sejak tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan penarikan pada tanggal 12 September

Lebih terperinci

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS Pendahuluan Dalam banyak kesempatan, ide-ide perubahan pembelajaran telah dikenalkan. Akan tetapi, ide tersebut seakan-akan hanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pemberdayaan Membaca, Pembelajaran PAKEM

Kata Kunci: Pemberdayaan Membaca, Pembelajaran PAKEM PEMBERDAYAAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PEMBELAJARAN PAKEM PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mudzanatun Dosen PGSD IKIP PGRI SEMARANG mudzanatunm.pd_zana@yahoo.co.id Abstrak Membaca

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

Pembelajaran Matema ka. Prak k yang Baik di Sekolah Dasar/ Madrasah Ib daiyah (SD/MI) MODUL PELATIHAN - Maret 2017

Pembelajaran Matema ka. Prak k yang Baik di Sekolah Dasar/ Madrasah Ib daiyah (SD/MI) MODUL PELATIHAN - Maret 2017 DARI RAKYAT AMERIKA USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa MODUL PELATIHAN - Maret 2017 Prak k yang Baik di Sekolah Dasar/ Madrasah

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DALAM KEGIATAN LESSON STUDY PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DALAM KEGIATAN LESSON STUDY Erry Hidayanto erryhidayantoum@gmail.com Jurusan Matematika FMIPA UM Abstrak:. Tahap awal Lesson Study adalah plan (perencanaan).

Lebih terperinci

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK Pengantar Pengantar Modul Modul II Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK Juli 2014 Modul II: Praktik yang Baik dalam MBS di SD/MI

Lebih terperinci

PEMBEKALAN KAJIAN DAN PRAKTIK LAPANGAN (KPL) KEPENDIDIKAN. SEMESTER GASAL 2016/2017 Tanggal 18 JULI 2016

PEMBEKALAN KAJIAN DAN PRAKTIK LAPANGAN (KPL) KEPENDIDIKAN. SEMESTER GASAL 2016/2017 Tanggal 18 JULI 2016 PEMBEKALAN KAJIAN DAN PRAKTIK LAPANGAN (KPL) KEPENDIDIKAN SEMESTER GASAL 2016/2017 Tanggal 18 JULI 2016 Hakekat KPL Kajian dan Praktik Lapangan (KPL) adalah matakuliah yang memberikan wawasan dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2015.

Lebih terperinci

Kurikulum Program PPG Matematika

Kurikulum Program PPG Matematika Published on Jurusan Pendidikan Matematika (http://pendidikan-matematika.fmipa.uny.ac.id) Home > Kurikulum Kurikulum Program PPG Matematika Submitted byhenrylutfi on Wed, 2012-08-29 11:11 Struktur Kurikulum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs)

PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Pendahuluan Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK Modul II Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK Juli 2014 Modul II: Praktik yang Baik dalam MBS di SD/MI dan SMP/MTs

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013

MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013 Kode Kuesioner Tanggal Lokasi Kota : : - -2014 : MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013 Satuan Pendidikan SD SMP SMA SMK (tandai salah satu) A. DATA RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Setelah dilakukan perumusan dan perancangan terhadap program yang akan dilaksanakan, maka kegiatan selanjutnya adalah realisasi program-program yang telah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2011 Perencanaan Mengkaji dan memetakan

Lebih terperinci

Integrasi Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran

Integrasi Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran Integrasi Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran Modul Pelatihan 2 Integrasi Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran DBE 3 adalah kerjasama dari: Modul pelatihan ini tersusun berkat dukungan yang besar dari rakyat

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Pada bab ini akan diuraikan tentang persiapan PPL, pelaksanaan program dan analisis hasil program PPL yang telah dirumuskan pada program PPL yang tertuang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN 1. Penentuan Sekolah dan Pengelompokan Mahasiswa Sebelum melaksanakan program PPL tentunya perlu adanya persiapan agar kegiatan dapat berjalan

Lebih terperinci