LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPMP2T) KABUPATEN SIAK TA 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPMP2T) KABUPATEN SIAK TA 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPMP2T) KABUPATEN SIAK TA 2015 Alamat: Komplek Perkantoran Tanjung Agung No. Telp. (0764) Website:bpmppt.siakkab.go.id SIAK SRI INDRAPURA

2 Kata Pengantar Pengukuran Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan hal yang signifikan dalam upaya menggulirkan proses demokrasi. Dalam kondisi yang sangat cepat berubah (turbulence), hal yang harus tetap dikembangkan oleh pemerintah adalah menjaga kepercayaaan melalui unjuk kerja sebagaimana yang telah diamanatkan oleh seluruh masyarakat melalui penyediaan public good services. Hal yang dirasakan sangat dinantikan adalah bagaimana hal tersebut dapat dilaksanakan transparan dalam rangka penyelenggaraan akuntabilitas oleh pemerintah melalui seluruh jajaran birokrasinya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu Instansi Pemerintah dalam mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dan melalui laporan inilah dapat diketahui sejauh mana kemampuan suatu SKPD dalam merealisasikan target capaian kinerjanya sebagai wujud pertangungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Semoga Laporan ini dapat dijadikan pertimbangan untuk pembuatan kebijakan atau rencana kerja di tahun-tahun berikutnya agar visi dan misi organisasi tercapai. Siak Sri Indrapura, 11 Januari 2016 i

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar. i Daftar Isi.... ii Ringkasan Eksekutif.. iii BAB I PENDAHULUAN 1 1. GAMBARAN UMUM.. 1 A. Latar Belakang.. 1 B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi. 3 C. Struktur Organisasi MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN KINERJA TAHUN ASPEK STRATEGIS PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS.. 11 BAB II PERENCANAAN KINERJA TAHUN A. RENCANA STRATEGIS Visi Dan Misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan 14 Terpadu Kabupaten Siak Tujuan Dan Sasaran Strategi Pencapaian Tujuan Dan Sasaran Rencana Kerja Tahun B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN A. CAPAIAN KINERJA B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA SASARAN Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja 42 Tahun 2015 dengan Tahun 2012 s.d Tahun Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan 45 target jangka menengah Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015 Dengan Standar Nasional Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ 49 penurunan kinerja serta alternative solusi yang yang telah dilakukan Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun 55 kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.. C. REALISASI ANGGARAN BAB IV PENUTUP ii

4 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Sumber Daya Aparatur BPMP2T berdasarkan golongan kepangkatan 6 dan tingkat pendidikan Tabel 1.2 Sumber Daya Aparatur BPMP2T berdasarkan eselonisasi 7 Tabel 2.1 Misi, Tujuan dan Sasaran Badan Penanaman Modal dan Pelayanan 16 Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Tabel 2.2 Sasaran, Strategi, kebijakan dan Program Badan Penanaman Modal 17 dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan 21 Terpadu Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2015 Tabel 3.1 Sasaran strategis, Indikator Kinerja, Satuan, Target, Realisasi dan 24 Persentase capaian Indikator Sasaran Jumlah izin prinsip yang diterbitkan Tahun Anggaran Tabel 3.2 Program, Indikator Kegiatan, Satuan,Target, Realisasi dan 25 Persentase capaian Indikator Sasaran Jumlah izin prinsip yang diterbitkan Tahun Anggaran 2015 Tabel 3.3 Sasaran strategis, Indikator Kinerja, Satuan, Target, Realisasi dan Persentase capaian Indikator Sasaran Jumlah nilai investasi Tahun Anggaran Tabel 3.4 Program, Indikator Kegiatan, Satuan,Target, Realisasi dan Persentase 28 capaian Indikator Sasaran Jumlah nilai investasi TA 2015 Tabel 3.5 Sasaran strategis, Indikator Kinerja, Satuan, Target, Realisasi dan 30 Persentase capaian terhadap Misi kedua Tahun Anggaran Tabel 3.6 Program, Indikator Kegiatan, Satuan,Target, Realisasi dan 31 Persentase capaian terhadap Misi kedua Tahun Anggaran Tabel 3.7 Sasaran strategis, Indikator Kinerja, Satuan, Target, Realisasi dan 34 Persentase capaian terhadap Misi keempat Tahun Anggaran Tabel 3.8 Program, Indikator Kegiatan, Satuan,Target, Realisasi dan Persentase 35 capaian terhadap Misi Keempat Tahun Anggaran Tabel 3.9 Target, Realisasi dan Capaian IKU Tabel 3.10 Program, Indikator Kegiatan, Satuan,Target, Realisasi dan Persentase 40 capaian Tahun Anggaran Tabel 3.11 Realisasi Capaian Jumlah izin prinsip yang diterbitkan (2012 s.d 2015) 42 Tabel 3.12 Realisasi Capaian Jumlah Nilai Investasi (2012 s.d 2015) 43 Tabel 3.13 Realisasi Kinerja IKU s.d 2015 dan Target Akhir Renstra BPMP2T 45 Tabel 3.14 Pelaksanaan SPM pada BPMP2T Tahun Tabel 3.15 Realisasi Jumlah Nilai Investasi PMA dan PMDN Tahun 2012 s.d Tabel 3.16 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun Tabel 1.17 Analisis Pencapaian Keuangan 60 Tabel 1.18 Realisasi dan Anggaran Program Indikator Kinerja Utama 61 iii

5 Ringkasan Eksekutif Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan arah kebijakan umum Pembangunan Nasional yaitu Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dan RPJMD Propinsi Riau yaitu Meningkatkan Peran Swasta dalam Pembangunan melalui salah satu sektor yaitu perbaikan iklim investasi dan usaha untuk meningkatkan nilai investasi swasta. Untuk itu, seluruh program kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak tahun secara konsisten, terus menerus dan berkesinambungan. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak telah menetapkan Sasaran Strategis yaitu: Terciptanya Iklim Investasi yang kondusif untuk mencapai tujuan Meningkatkan Nilai Investasi di Kabupaten Siak. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari Sasaran Startegis yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, berhasil dilaksanakan dengan cukup baik. Adapun sasaran yang akan diukur keberhasilannya dalam Laporan Kinerja (LKj) ini adalah sasaran-sasaran yang indikator kinerjanya merupakan Indikator Kinerja Utama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan sasaran strategisnya adalah Terciptanya iklim investasi yang kondusif. Tingkat keberhasilannya dapat dilihat melalui capaian kinerja 2 (dua) indikator kinerja utama dapat disampaikan sebagai berikut: iv

6 (1). Capaian kinerja pada indikator Jumlah izin prinsip yang diterbitkan pada Tahun Anggaran 2015 adalah %, dapat tercapai dengan baik bahkan melampaui target, hal ini ditandai dengan realisasi Izin prinsip yang diterbitkan sebanyak 18 (delapan belas) dibandingkan yang ditargetkan di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebanyak 17 (tujuh belas) izin. (2). Capaian kinerja pada indikator Jumlah nilai investasi pada Tahun Anggaran 2015 adalah 72.23%, tidak dapat tercapai sesuai target dengan realisasi nilai investasi sebesar Rp.613,96 Milyar (enam ratus tiga belas milyar sembilan ratus enam puluh juta rupiah) dibandingkan yang ditargetkan di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebesar Rp.850 Milyar (delapan ratus lima puluh Milyar rupiah). Pada ringkasan eksekutif ini telah digambarkan secara ringkas pencapaian sasaran strategis beserta indikatornya berdasarkan hasil dari pengukuran kinerja. Untuk penyajian capaian sasaran-sasaran secara lengkap akan diuraikan pada bab-bab berikutnya. v

7 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM A. Latar Belakang Penanaman modal atau investasi adalah salah-satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tantangannya adalah bagaimana meningkatkan minat calon-calon penanam modal (investor) dalam negeri dan luar negeri untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Upaya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu kepastian hukum, stabilitas politik dan keamanan, dan kebijakan pemerintah. Faktor-faktor ini dalam 5 (lima) tahun ke depan masih memerlukan perhatian khusus dalam rangka meningkatkan investasi di Kabupaten Siak. Perhatian ini perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi setiap tahun. Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik minat penanam modal. Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang penanaman modal, baik di tingkat nasional maupun daerah. Sebaliknya, produk-produk hukum yang tumpang-tindih atau saling bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan penanam modal dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang penanaman modal perlu terus dilakukan. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dan keamanan. Dari pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal pada tahuntahun sebelumnya dapat disimpulkan bahwa salah-satu penyebab tidak kondusifnya iklim investasi di Kabupaten Siak adalah karena masih belum adanya pemahaman yang sama dari masyarakat akan arti pentingnya investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini ditandai oleh LKj BPMP2T

8 adanya gangguan-gangguan dari sebagian masyarakat; harga tanah yang tidak rasional; serta penolakan lainnya yang menyebabkan penanam modal tidak dapat melakukan kegiatan investasi atau perluasan usaha di Kabupaten Siak. Karena faktor ini tidak dapat langsung dikendalikan oleh badan nasional/daerah bidang penanaman modal, diperlukan koordinasi aktif dengan kepolisian, pemerintah di tingkat desa/kampung hingga dengan masyarakat luas secara berkesinambungan. Hal ketiga yang menjadi faktor utama bagi kegiatan penanaman modal adalah kebijakan pemerintah. Prinsip dasarnya adalah bahwa kegiatan penanaman modal akan semakin besar kualitas dan kuantitasnya jika pemerintah mempermudah perizinan dan pelayanan lain di bidang penanaman modal. Karena itu, upaya perbaikan regulasi untuk meningkatkan minat caloncalon penanam modal baru terus dilakukan berdasarkan masukan dari dunia usaha dan belajar dari pengalaman negara lain. Sebagaimana telah dilakukan selama ini, berbagai investasi di Kabupaten Siak perlu didorong untuk terus berkembang, baik investasi berfasilitas, investasi nonfasilitas, investasi rumah tangga, maupun investasi pemerintah. Investasi pihak swasta perlu ditumbuh kembangkan karena investasi dari pemerintah sangat terbatas dan hanya pada sektor non-profit yang tidak diminati oleh pihak swasta, seperti penyediaan sarana dan prasarana umum (infrastruktur). Selain itu, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja lokal untuk mengisi pasar tenaga kerja lokal juga dilakukan secara beriringan agar kegiatan penanaman modal di Kabupaten Siak dapat betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk tercapainya peningkatan investasi di Kabupaten Siak, perlu dibuat suatu acuan dalam pelaksanaan tugas Badan Penanaman Modal dan LKj BPMP2T

9 Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, sehingga potensi daerah dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan pendapatan daerah dan pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat. Acuan yang digunakan adalah dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak. Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak kemudian diwujudkan dengan berbagai program dan kegiatan setiap tahun selama lima tahun. Tahun 2015 adalah tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak yang perlu dilaporkan kinerja melalui suatu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Keputusan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, BAPPEDA dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak mempunyai dua fungsi yaitu: fungsi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan serta fungsi penyelenggaraan pelayanan di bidang penanaman modal. Untuk melaksanakan tugas di atas, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak memiliki fungsi: 1. Pelaksanaan penyusunan program Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; LKj BPMP2T

10 2. Pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; 3. Penyelenggaraan pelayanan administrasi penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; 4. Pelaksanaan koordinasi proses penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; 5. Pelaksanaan administrasi penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; 6. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian izin penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; 7. Pelaksanaan urusan tata usaha Badan; dan 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk menyelenggarakan fungsi dimaksud, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak mempunyai kewenangan: 1. Menyediakan dukungan pengembangan dibidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan; 2. Merencanakan dan mengendalikan pembangunan secara makro di bidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan; 3. Melaksanakan pelatihan bidang dibidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan; 4. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia di dibidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan;dan 5. Menyediakan dukungan fasilitas pengembangan kawasan investasi serta merencanakan kawasan investasi. LKj BPMP2T

11 C. Struktur Organisasi Semua tugas, fungsi, dan kewenangan yang disebutkan di atas dikelola melalui struktur organisasi (berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012) sebagai berikut: 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat; 3. Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal; 4. Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal; 5. Bidang Pelayanan dan Informasi; 6. Bidang Perizinan Jasa Usaha; 7. Bidang Perizinan, Pemanfaatan Ruang dan Sumber Daya Alam 8. Kelompok Jabatan Fungsional. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU LKj BPMP2T

12 Sumber Daya Aparatur Ketersediaan dan kemampuan sumberdaya aparatur sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan. Oleh karenanya, aparatur hendaknya mempunyai kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan serta sikap perilaku yang kondusif. Sumber daya aparatur yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemerintah di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak apabila ditinjau dari golongan kepangkatan dan tingkat pendidikan dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 1.1 Sumber Daya Aparatur BPMP2T berdasarkan golongan kepangkatan dan tingkat pendidikan GOLONGAN PENDIDIKAN S2 S1 D3 SLTA SLTP JUMLAH IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a Kontrak/ Honorer JUMLAH LKj BPMP2T

13 Dari tabel diatas, maka kondisi Sumber Daya Manusia Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak secara kualitatif sudah baik. Tingkat pendidikan sumber daya aparatur minimal adalah SLTA. Namun demikian, upaya meningkatkan kapasitas pegawai akan tetap terus dikembangkan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Sedangkan apabila dilihat dari segi kuantitatif, personil Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak masih memerlukan tambahan pegawai (khususnya PNS sebagai pelaksana atau fungsional umum) untuk menunjang peningkatan kinerja. Sedang klasifikasi kepegawaian berdasarkan eselonisasi pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak seperti pada tabel berikut: Tabel 1.2 Sumber Daya Aparatur BPMP2T berdasarkan eselonisasi NO JABATAN GOL. ESELON ESELON STAF PNS STAF NON PNS JUMLAH 1 Kepala Badan IV/b II-B Sekretaris Badan IV/a III-A Kepala Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal 4 Kepala Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang & SDA IV/a III-B III/d III-B Kepala Bidang Pelayanan & III/d III-B Informasi 6 Kepala Bidang Promosi dan III/d III-B Kerjasama Penanaman Modal 7 Kepala Bidang Perizinan Jasa III/d III-B Usaha 8 Kepala Sub Bagian Penyusunan III/d IV-A Program 9 Kepala Sub Bagian Umum & Kepegawaian III/c IV-A Kepala Sub Bagian Keuangan III/b IV-A LKj BPMP2T

14 11 Kepala Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal 12 Kepala Sub Bidang Pengendalian Penanaan Modal III/d IV-A III/c IV-A Kepala Sub Bidang Perizinan III/c IV-A Pemanfaatan Ruang 14 Kepala Sub Bidang Perizinan III/d IV-A Sumber Daya Alam 15 Kepala Sub Bidang Perizinan Jasa Usaha II III/c IV-A Kepala Sub Bidang Jasa Usaha I III/c IV-A Kepala Sub Bidang Kerjasama Penanaman Modal 18 Kepala Sub Bidang Promosi & Penanaman Modal 19 Kepala Sub Bidang Pelayanan & Pengaduan 20 Kepala Sub Bidang Pengolahan Data & Informasi III/c IV-A III/c IV-A III/c IV-A III/c IV-A J U M L A H Dari tabel Eselonisasi diatas, maka pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak terdapat 1 (satu) eselon II-B, 1 (satu) eselon III-A, 5 (lima) eselon III-B dan 13 (tiga belas) eselon IV-A terdiri dari 3 (tiga) Kasubbag dan 10 (sepuluh) kasubbid sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak dan Peraturan Bupati Siak Nomor 52 Tahun 2012 tentang Uraian tugas Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak. Eselonisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu telah sesuai tugas pokok dan fungsi. Bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan pada dasarnya bersifat luas dan berhubungan erat dengan LKj BPMP2T

15 pelaksanaan mekanisme kerja dan optimalisasi kinerja seluruh organisasi perangkat daerah yang lain di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak. 2. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 a. Maksud. Laporan Kinerja (LKj) menguraikan hasil analisis capaian kinerja selama 1 (satu) tahun anggaran melalui komparasi dengan capaian kinerja tahun sebelumnya. Pelaksanaan program dan kegiatan mengacu pada adanya visi dan misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak , sehingga pertanggungjawaban pengelolaan keuangan, sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan oleh Kepala Daerah dapat dinilai secara jujur, transparan dan akuntabel. b. Tujuan. Tujuan Laporan Kinerja (LKj) adalah untuk mengetahui dan menilai sejauh mana tingkat pencapaian sasaran dan tujuan organisasi terhadap target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja serta dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbandingan terhadap Kinerja Instansi Pemerintah sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan Kinerja di masa yang akan datang. Untuk lebih jelasnya Penyusunan Laporan Kinerja bertujuan untuk: 1. Mengetahui akuntabilitas Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak terhadap perjanjian kinerja yang telah ditetapkan; LKj BPMP2T

16 2. Menjadi feed back (umpan balik) bagi peningkatan kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak pada tahun-tahun selanjutnya; 3. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tugas, sehingga tugas-tugas akan dapat dilaksanakan lebih efektif, efisien dan responsif terhadap lingkungannya. Adapun maksud dan tujuan disusunnya Laporan Kinerja (LKj) ini adalah sebagai perwujudan pertanggungjawaban Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan sasaran serta untuk memberikan gambaran dalam penyajian data kuantitatif maupun kualitatif tentang perkembangan penyelenggaraan Pemerintahan. 3. ASPEK STRATEGIS Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) telah menetapkan 9 (Sembilan) prioritas nasional (nawacita) yaitu: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. LKj BPMP2T

17 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsabangsa Asia lainnya. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Mengacu pada poin ke 2 (dua) di atas dapat dilihat bahwa peran strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak dalam bidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan dan non perizinan untuk membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya sebagai prioritas yang direncanakan dalam jangka waktu lima tahun (jangka menengah). 4. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Isu strategis Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak berdasarkan analisis situasi lingkungan eksternal dan internal adalah sebagai berikut : 1. Jumlah Sumber Daya Manusia yang masih kurang terutama Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan pelayanan perizinan. 2. Belum rampungnya peraturan daerah mengenai tata ruang yang harus disahkan sehingga menghambat investasi yang masuk ke Kabupaten Siak. 3. Perlunya Sosialisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penanaman modal dan pelayanan perizinan. 4. Perlu dibentuknya Tim dalam rangka pembinaan, pengawasan, dan penertiban terhadap usaha/pelaku usaha yang belum memiliki izin atau izin yang telah habis masa berlakunya. 5. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia maka perlu diadakan pelatihan dan bimbingan teknis setiap tahunnya sehingga pelayanan akan semakin optimal dan terarah. LKj BPMP2T

18 BAB II PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 A. RENCANA STRATEGIS Rencana strategis merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistimatis dan berkesinambungan sesuai dengan RPJMD dengan memperhatikan potensi, peluang, dan kendala yang mungkin terjadi. Rencana Strategis setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sasaran Strategis yang ingin diraih oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah: Terciptanya iklim investasi yang kondusif sehingga dapat meningkatkan Nilai Investasi di Kabupaten Siak, Hal ini berkaitan dengan misi ke 9 (sembilan) RPJMD Propinsi Riau yaitu: Meningkatkan Peran Swasta dalam Pembangunan dan Misi ke 2 (dua) RPJMD Kabupaten Siak yaitu: Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat melalui pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, ketahanan pangan, perikanan dan peternakan serta sektor-sektor produktif lainnya dan dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai Sasaran Strategis yaitu Terciptanya iklim investasi yang kondusif sesuai dengan misi kesatu yaitu: Meningkatkan daya dukung Promosi dan informasi serta peran koordinasi dan fasilitasi di bidang penanaman modal untuk LKj BPMP2T

19 menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif, keberhasilan dalam pencapaian sasaran dapat dilihat melalui 2 (dua) indikator sasaran yaitu: a) Jumlah izin prinsip yang diterbitkan b) Jumlah nilai investasi Indikator sasaran ini merupakan Indikator Kinerja Utama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu. Selain dari beberapa sasaran dan indikator kinerja utama tersebut di atas, ada beberapa sasaran dan indikator yang merupakan pendukung untuk mencapai keberhasilan dari indikator kinerja utama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu di antaranya : 1. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan perizinan sesuai dengan misi kedua yaitu: Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan perizinan 2. Mempermudah dalam pengolahan data dan pemrosesan perizinan sesuai dengan misi ketiga yaitu: Memberikan pelayanan perizinan yang efektif dan efisien 3. Terwujudnya sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas dalam memberi pelayanan perizinan kepada masyarakat sesuai dengan misi keempat yaitu: Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya aparatur 4. Terwujudnya peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan sesuai dengan misi kelima yaitu: Peningkatan penataan kelembagaan, sistem dan prosedur perizinan 5. Terlaksananya Layanan Administrasi Perkantoran (program rutin) LKj BPMP2T

20 1. VISI DAN MISI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SIAK VISI BPMP2T Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak adalah Menjadikan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak sebagai Fasilitator Penanaman Modal serta tercapainya Pelayanan terbaik untuk mewujudkan Siak sejahtera Tahun 2016 MISI BPMP2T Dalam rangka mewujudkan visinya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak menetapkan 5 (lima) misi, yaitu: 1. Meningkatkan daya dukung Promosi dan informasi serta peran koordinasi dan fasilitasi di bidang penanaman modal untuk menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif 2. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan perizinan 3. Memberikan pelayanan perizinan yang efektif dan efisien 4. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya aparatur 5. Peningkatan penataan kelembagaan, sistem dan prosedur perizinan. LKj BPMP2T

21 2. TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak menetapkan 5 (lima) tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dalam tahun 2015, yaitu: 1. Meningkatkan Nilai Investasi di Kabupaten Siak 2. Mewujudkan kepercayaan publik terhadap pelayanan perizinan 3. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan 4. Mewujudkan kualitas dan kuantitas aparatur dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat 5. Mewujudkan sistem pelayanan perizinan yang transparan, akuntabel dan sederhana SASARAN Dalam rangka mencapai Visi dan Misi tersebut di atas, maka ditetapkan tujuan dan sasaran yang ingin diraih sesuai dengan Rencana Strategis. Untuk mengetahui secara rinci tentang tujuan dan sasaran serta kaitannya dengan misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: LKj BPMP2T

22 Tabel 2.1 Misi, Tujuan dan Sasaran Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Misi Tujuan Sasaran Meningkatkan daya dukung Promosi dan informasi serta peran koordinasi dan fasilitasi di bidang penanaman modal untuk menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif 2. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan perizinan 3. Memberikan pelayanan perizinan yang efektif dan efisien 4. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya aparatur 5. Peningkatan penataan kelembagaan, sistem dan prosedur perizinan 1. Meningkatkan Nilai Investasi di Kabupaten Siak 2. Mewujudkan kepercayaan publik terhadap pelayanan perizinan 3. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan 4. Mewujudkan kualitas dan kuantitas aparatur dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat 5. Mewujudkan sistem pelayanan perizinan yang transparan, akuntabel dan sederhana 1. Terciptanya iklim investasi yang kondusif 2. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan perizinan 3. Mempermudah dalam pengolahan data dan pemrosesan perizinan 4. Terwujudnya sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas dalam memberi pelayanan perizinan kepada masyarakat 5. Terwujudnya peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan 3. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Strategi pencapaian tujuan dan sasaran menunjukkan bagaimana cara atau strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai target kinerja hasil (outcome) beserta indikator kinerjanya. Hal ini harus sejalan dengan program prioritas yang terdapat dalam RPJMD yang selanjutnya LKj BPMP2T

23 menjadi dasar perumusan kebijakan program dan kegiatan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Adapun strategi pencapaian tujuan dan sasaran Badan Penanaman Modal dan Pelayanan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 2.2 Sasaran, Strategi, kebijakan dan Program Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Sasaran Strategis Strategi Kebijakan Program 1. terciptanya iklim investasi yang kondusif peningkatan jumlah izin prinsip yang diterbitkan membuat regulasi untuk mempermudah peningkatan promosi dan kerjasama investasi 2. tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan perizinan 2. peningkatan jumlah nilai investasi peningkatan sarana dan prasarana pendukung pelayanan perizinan membuat regulasi kepastian hukum bagi investor membangun gedung kantor yang representatif peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. mempermudah dalam pengolahan data dan pemrosesan perizinan ketepatan dalam penerbitan perizinan sesuai dengan peraturan perundangundangan mempermudah birokrasi optimalisasi pelayanan publik 4. terwujudnya sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas dalam memberi pelayanan perizinan kepada masyarakat peningkatan pengetahuan& wawasan aparatur di bidang penanaman modal & pelayanan perizinan memperbanyak pelatihan bagi aparatur terkait peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 5. terwujudnya peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan percepatan proses perizinan mendukung penggunaan teknologi optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi LKj BPMP2T

24 4. RENCANA KERJA TAHUN 2015 Rencana kinerja tahunan merupakan proses perencanaan penetapan program dan kegiatan untuk satu tahun berdasarkan sasaran strategis beserta indikator kinerja. Rencana kinerja tahunan disusun dengan menyajikan sasaran, indikator kinerja dan target, kemudian program dan kegiatan beserta indikator kinerjanya, termasuk satuan dan target. Dalam Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan terdapat 5 (lima) sasaran yang didalamnya ada satu sasaran strategis yang indikator kinerjanya merupakan Indikator Kinerja Utama dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu. Pada dokumen Rencana Kinerja Tahun 2015 sebagaimana terlampir, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan merencanakan dua program yang menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai target dari Indikator kinerja utamanya sebagai berikut : 1. Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi 2. Program Peningkatan iklim investasi Kedua Program ini bertujuan untuk Meningkatkan Nilai Investasi di Kabupaten Siak. Keberhasilan program-program tersebut di atas dalam mencapai tujuan dan sasaran diukur dari dua Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai berikut: a) Jumlah izin prinsip yang diterbitkan b) Jumlah nilai investasi LKj BPMP2T

25 Selain dari dua program sebagaimana tersebut diatas, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu melaksanakan 2 (dua) program yang bersifat rutinitas dan 2 (dua) program pendukung dalam rangka meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana serta kedisiplinan sebagai berikut : Program rutin: 1. Program Pelayanan Administrasi perkantoran, merupakan program yang mendukung dibidang penyediaan sarana dan jasa administrasi perkantoran dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi untuk terwujudnya pelayanan yang baik dan prima. 2. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan program yang mendukung dalam bidang peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan dengan tujuan untuk terwujudnya tertib adminstrasi keuangan. Program pendukung: 1. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur merupakan program yang mendukung dibidang penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk terwujudnya pelayanan yang baik dan prima. 2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya merupakan program yang mendukung dalam bidang peningkatan kapasitas apatur dalam peningkatan pelayanan dalam bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan. LKj BPMP2T

26 B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian kinerja menjadi kontrak kinerja yang harus diwujudkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu karena pada dasarnya menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja pemerintah daerah. Adanya perjanjian kinerja menjadi pendorong terwujudnya kesepahaman dan komitmen bersama mewujudkan sinergi dalam pembangunan di segala bidang termasuk pelayanan dalam bidang Penanaman Modal (investasi) dan Pelayanan Perizinan dan non perizinan. Perjanjian kinerja merupakan implementasi dari rencana kerja tahunan dan dirumus berdasarkan sasaran strategi, kebijakan, program dan kegiatan beserta indikator kinerjanya. Perjanjian kinerja merupakan tolak ukuran dan langkah awal penilaian keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang baik, efektif, transparan dan akuntabel sehingga tugas dan wewenang yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada Pimpinan SKPD dapat dinilai dan dievaluasi sebagai bahan perbandingan untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun berikutnya. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai bagian dari satuan kerja perangkat daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Siak mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan urusan pemerintahan daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Indikator dalam perjanjian kinerja ini telah disesuaikan dengan Indikator sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Pemerintah LKj BPMP2T

27 Kabupaten Siak. Adapun target indikator kinerja utama/sasaran yang telah ditetapkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu pada tahun 2015 adalah dapat dilihat pada tabel berikut ini : Sasaran Strategis Terciptanya iklim investasi yang kondusif Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2015 Indikator Kinerja Target Program/ Kegiatan Anggaran Perubahan Jumlah izin prinsip yang diterbitkan 17 izin Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 1 Penyelenggara an Pameran Investasi Ket Rasionalisasi anggaran 2 Monitoring; evaluasi dan pelaporan Rasionalisasi anggaran 3 Pelaksanaan Warta Promosi Daerah Tidak dilaksanakan Jumlah nilai investasi Rp 850 M Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 733,527, ,527,000 1 Penyusunan dan Pengadaan Prosedur Perizinan Penanaman Modal (Brosur; leaflet; buku petunjuk) Tetap 2 Survey Perizinan Tetap 3 Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Tetap LKj BPMP2T

28 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 A. CAPAIAN KINERJA BPMP2T Berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Reviu atas Laporan Kinerja sebagai pengganti Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 29 Tahun 2010, bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu Instansi Pemerintah dalam mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dan melalui laporan inilah dapat diketahui sejauh mana kemampuan suatu SKPD dalam merealisasikan target capaian kinerjanya sebagai wujud pertangungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan sasaran-sasaran strategis beserta indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan membandingkan antara capaian target dengan realisasinya sebagaimana terlampir. B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA SASARAN Analisis pencapaian kinerja sasaran dimaksudkan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana keberhasilannya dalam pencapaian target kinerja dari LKj BPMP2T

29 sasaran strategis yang indikatornya merupakan indikator kinerja utama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak. Analisis dilakukan untuk kelompok indikator kinerja output dan outcome sesuai dengan proses penilaian yang sistimatis apakah program dan kegiatan yang telah dilakukan berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian target yang telah ditetapkan. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) beserta alasan-alasan yang objektif yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan dalam merealisasikan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah. Analisis pencapaian kinerja dan sasaran ini akan dijelaskan secara rinci melalui Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator kinerja, target dan realisasi beserta persentase capaiannya yang diuraikan dan disajikan melalui hasil pengukuran kinerja tahun 2015 sebagai berikut: 1. Misi I Meningkatkan daya dukung Promosi dan informasi serta peran koordinasi dan fasilitasi di bidang penanaman modal untuk menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif. Tujuan Sasaran : Meningkatkan Nilai Investasi di Kabupaten Siak : Terciptanya iklim investasi yang kondusif. Indikator Sasaran : 1. Jumlah izin prinsip yang diterbitkan. 2. Jumlah nilai investasi. LKj BPMP2T

30 Dalam rangka pencapai indikator dari sasaran di atas, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak telah melaksanakan: (1). Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Indikator dari program ini adalah Jumlah izin prinsip yang diterbitkan. Dengan terselenggaranya program ini, maka Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dapat merealisasi persentase Jumlah izin prinsip yang diterbitkan yang lebih besar setiap tahunnya. Untuk mengetahui Realisasi dan Capaian Jumlah izin prinsip yang diterbitkan pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Sasaran strategis, Indikator Kinerja, Satuan, Target, Realisasi dan Persentase capaian Indikator Sasaran Jumlah izin prinsip yang diterbitkan Tahun Anggaran SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Terciptanya iklim investasi yang kondusif Jumlah izin prinsip yang diterbitkan izin % Sumber data: Renstra BPMP2T dan Bidang Pelayanan & Informasi Dari persentase capaian indikator kinerja di atas, maka pengukuran terhadap Indikator kinerja utama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yaitu: Jumlah izin prinsip yang diterbitkan yang ditargetkan di dalam Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak sebanyak 17 (tujuh belas) izin pada Tahun Anggaran LKj BPMP2T

31 2015 ini dapat tercapai dengan baik, hal ini ditandai dengan realisasi Izin prinsip yang diterbitkan sebanyak 18 (delapan belas) izin melebihi target. Keberhasilan pencapaian sasaran beserta indikator kinerja utama pada misi kesatu di atas, sangat berpengaruh pada keberhasilan pencapaian target dari 2 (dua) indikator kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Untuk mengetahui secara lengkap mengenai Program, indikator kegiatan, satuan, target, realisasi dan persentase capaiannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.2 Program, Indikator Kegiatan, Satuan,Target, Realisasi dan Persentase capaian Indikator Sasaran Jumlah izin prinsip yang diterbitkan Tahun Anggaran 2015 PROGRAM INDIKATOR KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 1. Jumlah Penyelenggaraan Pameran Investasi kali Jumlah Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan Data PMA/PMDN, Data Realisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal di Kabupaten Siak dan Pengawasan Terhadap Izin Usaha yang dikeluarkan; kali Sumber data: DPA-P Kegiatan dan Evaluasi Renja LKj BPMP2T

32 Disamping keberhasilan pencapaian sasaran pada Indikator Kinerja Utama di atas, ada beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan dan hasilnya sudah mencapai target, tetapi realisasi keuangannya terhitung rendah sebagaimana terdapat pada rekapitulasi realisasi fisik keuangan (terlampir) yaitu: Kegiatan: Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Indikator kinerja dari kegiatan ini adalah Jumlah Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Data PMA/PMDN, Data Realisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal di Kabupaten Siak dan Pengawasan Terhadap Izin Usaha yang dikeluarkan. Kegiatan ini dianggarkan melalui APBD murni Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp ,00 dan mengalami rasionalisasi anggaran pada APBD-Perubahan menjadi Rp ,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau mencapai sebesar 64,95%. Sedangkan realisasi fisiknya adalah 100,00%. Secara fisik kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik, namun realisasi keuangannya terhitung masih rendah disebabkan biaya perjalanan dinas yang dianggarkan tidak dapat direalisasikan sepenuhnya karena disesuaikan dengan kebutuhan saja. (2). Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi. Indikator dari program ini adalah Jumlah nilai investasi. Dengan terselenggaranya program ini, maka Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu diharapkan dapat merealisasikan jumlah nilai investasi yang lebih besar setiap tahunnya. Untuk mengetahui Realisasi dan Capaian Jumlah nilai investasi pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini : LKj BPMP2T

33 Tabel 3.3 Sasaran strategis, Indikator Kinerja, Satuan, Target, Realisasi dan Persentase capaian Indikator Sasaran Jumlah nilai investasi Tahun Anggaran SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Terciptanya iklim investasi yang kondusif Jumlah nilai investasi Milyar rupiah 850,00 613,96 72,23% Sumber data: Renstra BPMP2T dan Bidang Pengendalian & Pengembangan Penanaman Modal Dari persentase capaian indikator kinerja di atas, maka pengukuran terhadap Indikator kinerja utama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yaitu: Jumlah nilai investasi yang ditargetkan di dalam Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak sebesar Rp.850 milyar (delapan ratus lima puluh milyar rupiah) pada Tahun Anggaran 2015 ini tidak tercapai sesuai target, realisasi nilai investasi pada tahun 2015 yaitu Rp.613,960 milyar (enam ratus tiga belas milyar sembilan ratus enam puluh juta rupiah) mengalami penurunan dan hanya mencapai taget 72.23%. Nilai investasi tersebut berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan rinciannya adalah PMDN sebesar Rp.527,646 milyar dan PMA sebesar US$6,905,500 (dengan asumsi US$1 adalah Rp ,00, maka Nilai Investasi PMA yaitu sebesar Rp.86,318 Milyar). LKj BPMP2T

34 Kegagalan Pencapaian sasaran beserta indikator kinerja utama pada misi kesatu di atas, tidak dipengaruhi oleh keberhasilan pencapaian target dari 3 (tiga) indikator kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian kinerja. Untuk mengetahui secara lengkap mengenai Program, indikator kegiatan, satuan, target, realisasi dan persentase capaiannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.4 Program, Indikator Kegiatan, Satuan,Target, Realisasi dan Persentase capaian Indikator Sasaran Jumlah nilai investasi Tahun Anggaran PROGRAM INDIKATOR KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 1. Jumlah Bahan Promosi Investasi dan Informasi bagi Investor set Jumlah Survey perizinan kali Jumlah Dokumen Rencana dokumen Umum Penanaman Modal (RUPM) Sumber data: DPA Kegiatan dan Evaluasi Renja Ada beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan dan hasilnya sudah mencapai target, namun ada kegiatan yang realisasi keuangannya terhitung rendah sebagaimana terdapat pada rekapitulasi realisasi fisik keuangan (terlampir) yaitu: LKj BPMP2T

35 Kegiatan: Survey Perizinan. Indikator Kinerja dari kegiatan ini adalah jumlah survey perizinan. Kegiatan ini dianggarkan melalui APBD murni sebesar: Rp ,00. Realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau hanya sebesar 44.41%. Sedangkan realisasi fisiknya mencapai 82,81%. Secara fisik kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik, namun realisasi keuangannya terhitung masih rendah disebabkan karena adanya sisa pembayaran perjalanan dinas, biaya perjalanan dinas yang dianggarkan tidak dapat direalisasi sepenuhnya karena tim survey tidak turun ke semua kecamatan karena harus disesuaikan dengan permohonan izin yang diajukan. 2. Misi II Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan perizinan. Tujuan : Mewujudkan kepercayaan publik terhadap pelayanan perizinan. Sasaran : Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan perizinan. Indikator Sasaran : Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dalam rangka pencapaian indikator dari sasaran di atas, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak telah melaksanakan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Indikator Sasaran dari program ini adalah Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan terselenggaranya program ini, maka Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dapat merealisasi LKj BPMP2T

36 persentase Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana Aparatur sesuai target. Untuk mengetahui Realisasi dan persentase Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana Aparatur pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.5 Sasaran strategis, Indikator Kinerja, Satuan, Target, Realisasi dan Persentase capaian terhadap Misi kedua Tahun Anggaran SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan perizinan Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana Aparatur % % Sumber data: Renstra BPMP2T. Dari persentase capaian indikator kinerja di atas, maka pengukuran terhadap Indikator kinerja yaitu: Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana Aparatur yang ditargetkan di dalam Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak sebesar 85% pada Tahun Anggaran 2015 ini dapat tercapai dengan baik. Keberhasilan pencapaian sasaran beserta indikator kinerja utama pada misi kedua di atas, sangat berpengaruh pada keberhasilan pencapaian target dari 6 (enam) indikator kegiatan. Untuk mengetahui secara lengkap mengenai Program, indikator kegiatan, satuan, target, realisasi dan persentase capaiannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: LKj BPMP2T

37 Tabel 3.6 Program, Indikator Kegiatan, Satuan,Target, Realisasi dan Persentase capaian terhadap Misi kedua Tahun Anggaran PROGRAM INDIKATOR KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Program 1. Jumlah dan Jenis Mebeleur unit Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kantor yang diadakan 2. Pengadaan Komputer, printer unit dan kelengkapannya 3. Jumlah dan jenis peralatan unit kantor yang dipelihara secara rutin/berkala 4. Jumlah bangunan yang dibangun jenis Jumlah sistem antrian terhadap sistem pelayanan perizinan 6. Jumlah Interior kantor yang ruangan dikerjakan Sumber data: DPA Kegiatan dan Evaluasi Renja Untuk mencapai sasaran ini, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak melaksanakan satu program yaitu Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Indikator dari program ini adalah Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan terlaksananya program ini, maka akan tersedianya sarana dan prasarana Aparatur yang representatif berupa gedung baru BPMP2T dan kelengkapannya. LKj BPMP2T

38 Pencapaian target indikator kinerja terhadap Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur tersebut, semua kegiatan sudah dilaksanakan dengan baik. Realisasi fisik mencapai 100% (seratus persen) dan realisasi keuangannya terhitung tinggi dan dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Kegiatan Pengadaan Meubeler, kegiatan ini dianggarkan melalui APBD tahun 2015 dengan target anggaran sebesar Rp ,00 dan mengalami pengurangan (rasionalisasi anggaran) pada APBD-P menjadi sebesar Rp ,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau mencapai persentase sebesar 97.40% (karena adanya sisa kontrak). Sedangkan realisasi fisiknya 100%. 2. Kegiatan Pengadaan Komputer, Printer dan kelengkapnnya, kegiatan ini dianggarkan melalui APBD-Perubahan tahun 2015 dengan target anggaran sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai persentase sebesar 91.72% (karena adanya sisa kontrak). Sedangkan realisasi fisiknya 100%. 3. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor, kegiatan ini dianggarkan melalui APBD tahun 2015 dengan target anggaran sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp. 172,500,000,00 atau mencapai persentase sebesar 76.84%. Sedangkan realisasi fisiknya 100%. 4. Kegiatan Pembangunan Pagar, Lapangan Upacara, Taman, Tempat Parkir dan Landscape Kantor, kegiatan ini dianggarkan melalui APBD tahun 2015 dengan target anggaran sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai persentase sebesar 99.30% (karena adanya sisa kontrak). Sedangkan realisasi fisiknya 100%. LKj BPMP2T

39 5. Kegiatan Penyusunan Sistem Informasi terhadap layanan Publik, kegiatan ini dianggarkan melalui APBD tahun 2015 dengan target anggaran sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai persentase sebesar 98.74% (karena adanya sisa kontrak). Sedangkan realisasi fisiknya 100%. 6. Kegiatan Pekerjaan Interior Kantor kegiatan ini dianggarkan melalui APBD tahun 2015 dengan target anggaran sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai persentase sebesar 98.63% (karena adanya sisa kontrak). Sedangkan realisasi fisiknya 100%. 3. Misi IV Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya aparatur. Tujuan : Mewujudkan kualitas dan kuantitas aparatur dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat Sasaran : Terwujudnya sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas dalam memberi pelayanan perizinan kepada masyarakat Indikator Sasaran : 1. Tersedianya aparatur yang memiliki pengetahuan dan wawasan di bidang penanaman modal & pelayanan perizinan 2. Tingkat Ketetapan Pengelolaan Keuangan Daerah Dalam rangka pencapai indikator dari sasaran di atas, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak telah melaksankan dua program yaitu Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Program peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah. Indikator LKj BPMP2T

40 Sasaran dari program ini adalah Tersedianya aparatur yang memiliki pengetahuan dan wawasan di bidang penanaman modal & pelayanan perizinan dan Tingkat Ketetapan Pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan terselenggaranya kedua program ini, maka Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dapat merealisasi persentase Tersedianya aparatur yang memiliki pengetahuan dan wawasan di bidang penanaman modal & pelayanan perizinan dan Tingkat Ketetapan Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai target. Untuk mengetahui Realisasi dan persentase Tersedianya aparatur yang memiliki pengetahuan dan wawasan di bidang penanaman modal & pelayanan perizinan dan Tingkat Ketetapan Pengelolaan Keuangan Daerah pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.7 Sasaran strategis, Indikator Kinerja, Satuan, Target, Realisasi dan Persentase capaian terhadap Misi keempat Tahun Anggaran SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Terwujudnya sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas dalam memberi pelayanan perizinan kepada masyarakat 1. Tersedianya aparatur yang memiliki pengetahuan dan wawasan di bidang penanaman modal & pelayanan perizinan orang % Sumber data: Renstra BPMP2T 2. Tingkat Ketetapan Pengelolaan Keuangan Daerah % % Dari persentase capaian indikator kinerja di atas, maka pengukuran terhadap Indikator kinerja yaitu: (1). Tersedianya aparatur yang memiliki pengetahuan dan wawasan di bidang penanaman modal & pelayanan perizinan LKj BPMP2T

41 yang ditargetkan di dalam Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak yaitu: 155 orang pada Tahun Anggaran 2015 ini dapat tercapai dengan baik. (2). Tingkat Ketetapan Pengelolaan Keuangan Daerah yang ditargetkan di dalam Renstra yaitu: 98% pada Tahun Anggaran 2015 ini dapat tercapai dengan baik. Keberhasilan pencapaian sasaran beserta indikator kinerja pada misi keempat di atas, sangat berpengaruh pada keberhasilan pencapaian target dari 3 (tiga) indikator kegiatan. Untuk mengetahui secara lengkap mengenai Program, indikator kegiatan, satuan, target, realisasi dan persentase capaiannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.8 Program, Indikator Kegiatan, Satuan,Target, Realisasi dan Persentase capaian terhadap Misi Keempat Tahun Anggaran PROGRAM INDIKATOR KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Jumlah Dokumen manajemen mutu ISO 9001:2008 dokumen Jumlah Dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dokumen Program peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah Jumlah dan jenis jasa perawatan aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerarh bulan Sumber data: DPA Kegiatan dan Evaluasi Renja LKj BPMP2T

42 Untuk mencapai sasaran ini, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak melaksanakan dua program yaitu Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Program peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah. Indikator dari program ini adalah Tersedianya aparatur yang memiliki pengetahuan dan wawasan di bidang penanaman modal & pelayanan perizinan dan Tingkat Ketetapan Pengelolaan Keuangan Daerah. Pencapaian target indikator kinerja terhadap kedua Program tersebut, semua kegiatan sudah dilaksanakan dengan baik. realisasi fisik mencapai 100% (seratus persen) dan realisasi keuangannya terhitung tinggi dan dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Kegiatan Bimbingan Manajemen Mutu ISO 9001:2008, kegiatan ini dianggarkan melalui APBD tahun 2015 dengan target anggaran sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai persentase sebesar 97,07% (karena adanya sisa kontrak dan sisa pembayaran SPPD). Sedangkan realisasi fisiknya 100%. 2. Kegiatan Pembinaan kepada Lembaga pelayanan publik, kegiatan ini dianggarkan melalui APBD tahun 2015 dengan target anggaran sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai persentase sebesar 89.30% (karena adanya sisa kontrak). Sedangkan realisasi fisiknya 100%. 3. Kegiatan Implementasi dan kostuminasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, kegiatan ini dianggarkan melalui APBD tahun 2015 dengan target anggaran sebesar Rp. 36,800,000 dengan realisasi sebesar Rp. 36,800,000 atau mencapai persentase sebesar 100% dan realisasi fisiknya 100%. LKj BPMP2T

43 Pengukuran kinerja bagi suatu instansi pemerintah sangatlah penting karena disamping dapat digunakan sebagai upaya pengembangan strategi organisasi ke depan, secara teknis juga dapat dilihat sebagai suatu sistem penilaian dan penelusuran pelaksanaan pekerjaan dari masing-masing unit kerja yang ada di organisasi dalam rangka pengendalian fungsi-fungsi managerial secara komprehensif. Untuk mengetahui lebih terinci dan lengkap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2015 untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategisnya telah dilakukan analisis capaian kinerja yaitu: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2015; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun 2012 s.d 2014; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis badan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada) 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. LKj BPMP2T

44 1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015 Target kinerja untuk tahun 2015 sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kinerja merupakan komitmen Kepala SKPD untuk menjalankan tugas, pokok dan fungsinya guna mewujudkan tujuan organisasi. Komitmen yang telah ditargetkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sudah memperhatikan kemampuan pendanaan. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai program dan kegiatan yang telah disinkronkan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran strategisnya. Sebagaimana yang tersebut dalam Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak memiliki Sasaran Strategis yaitu Terciptanya Iklim Investasi yang kondusif. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dapat dilihat dari target dan realisasi Indikator Kinerjanya. Dapat dijelaskan sebagaimana tertuang dalam tabel berikut: Tabel 3.9 Target, Realisasi dan Capaian IKU 2015 INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN Jumlah izin prinsip yang diterbitkan (izin) Jumlah nilai investasi (milyar rupiah) % % Sumber data: Renstra BPMP2T dan Bidang Pengendalian & Pengembangan Penanaman Modal LKj BPMP2T

45 (1). Capaian kinerja pada indikator Jumlah izin prinsip yang diterbitkan pada Tahun Anggaran 2015 adalah %, dapat tercapai dengan baik bahkan melampaui target, hal ini ditandai dengan realisasi Izin prinsip yang diterbitkan sebanyak 18 (delapan belas) dibandingkan yang ditargetkan di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebanyak 17 (tujuh belas) izin. (2). Capaian kinerja pada indikator Jumlah nilai investasi pada Tahun Anggaran 2015 adalah 72.23%, tidak dapat tercapai sesuai target dengan realisasi nilai investasi sebesar Rp.613,96 Milyar (enam ratus tiga belas milyar sembilan ratus enam puluh juta rupiah) dibandingkan yang ditargetkan di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebesar Rp.850 Milyar (delapan ratus lima puluh Milyar). Pencapaian sasaran beserta indikator kinerja utama di atas, dipengaruhi pada keberhasilan pencapaian target dari 5 (lima) indikator kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Untuk mengetahui secara lengkap mengenai Program, indikator kegiatan, satuan, target, realisasi dan persentase capaiannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: LKj BPMP2T

46 Tabel 3.10 Program, Indikator Kegiatan, Satuan,Target, Realisasi dan Persentase capaian Tahun Anggaran PROGRAM INDIKATOR KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 1. Jumlah Penyelenggaraan Pameran Investasi kali Jumlah Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan Data PMA/PMDN, Data Realisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal di Kabupaten Siak dan Pengawasan Terhadap Izin Usaha yang dikeluarkan; kali Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 3. Jumlah Bahan Promosi Investasi dan Informasi bagi Investor set Jumlah Survey perizinan kali Jumlah Dokumen Rencana Umum dokumen Penanaman Modal (RUPM) Sumber data: DPPA Kegiatan dan Evaluasi Renja Di samping keberhasilan pencapaian sasaran pada Indikator Kinerja Utama di atas, ada berapa kegiatan yang sudah dilaksanakan dan hasilnya sudah mencapai target, namun ada kegiatan yang realisasi keuangannya terhitung rendah sebagaimana terdapat pada rekapitulasi realisasi fisik keuangan (terlampir) diantaranya yaitu: LKj BPMP2T

47 1. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, Indikator kinerja dari kegiatan ini adalah Jumlah Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Data PMA/PMDN, Data Realisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal di Kabupaten Siak dan Pengawasan Terhadap Izin Usaha yang dikeluarkan. Kegiatan ini dianggarkan melalui APBD murni Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp ,00 dan mengalami rasionalisasi anggaran pada APBD- Perubahan menjadi Rp ,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau mencapai sebesar 64,95%. Sedangkan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Secara fisik kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik, namun realisasi keuangannya terhitung masih rendah disebabkan biaya perjalanan dinas yang dianggarkan tidak dapat direalisasi sepenuhnya karena menggunakan standar at cost sedangkan untuk perjalanan dinas dalam daerah disesuaikan dengan kebutuhan saja. 2. Kegiatan Survey Perizinan, Indikator kinerja dari kegiatan ini adalah Jumlah Survey perizinan. Kegiatan ini dianggarkan melalui APBD murni sebesar: Rp ,00. Realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau hanya sebesar 44.41%. Sedangkan realisasi fisiknya mencapai 82,81%. Secara fisik kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik, namun realisasi keuangannya terhitung masih rendah disebabkan karena adanya sisa pembayaran SPPD, biaya perjalanan dinas yang dianggarkan tidak dapat direalisasi sepenuhnya karena tim survey tidak turun ke semua kecamatan karena harus disesuaikan dengan permohonan izin yang diajukan. LKj BPMP2T

48 2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 DENGAN TAHUN 2014 S.D 2012 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu jika dibandingkan antara realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun-tahun sebelumnya mengalami fluktuasi, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.11 Realisasi Capaian Jumlah izin prinsip yang diterbitkan (2012 s.d 2015) INDIKATOR KINERJA /(TAHUN) JUMLAH IZIN PRINSIP YANG DITERBITKAN TARGET (IZIN) REALISASI (IZIN) CAPAIAN KINERJA (%) 100,00% 290,00% 173,33% 105,88% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Target dan Realisasi Jumlah Izin Prinsip TARGET (IZIN) REALISASI (IZIN) LKj BPMP2T

49 Realisasi Capaian Kinerja % % % % CAPAIAN KINERJA (%) Dari kedua grafik di atas dapat diketahui bahwa setiap tahunnya realisasi kinerja pada indikator Jumlah izin prinsip yang diterbitkan selalu memenuhi target. Tetapi jika dilihat dari realisasi capaian kinerjanya berfluktuasi, sangat tinggi pada tahun 2013 tetapi cenderung menurun untuk tahun tahun berikutnya. Tabel 3.12 Realisasi Capaian Jumlah Nilai Investasi (2012 s.d 2015) INDIKATOR KINERJA (TH) JUMLAH NILAI INVESTASI (Rp.) TARGET (MILYAR RUPIAH) 52,75 500,00 750,00 850,00 REALISASI (MILYAR RUPIAH) 8.064, , ,77 613,96 CAPAIAN KINERJA (%) % 1.458% 1.021% 72,23% Sumber data: Bidang Pelayanan & Informasi dan Bidang Pengendalian & Pengembangan Penanaman Modal LKj BPMP2T

50 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Target dan Realisasi Nilai Investasi 8, , , TARGET (MILYAR RUPIAH) REALISASI (MILYAR RUPIAH) Realisasi Capaian Kinerja 15289% CAPAIAN KINERJA (%) 1458% 1021% 72.23% Dari kedua grafik di atas dapat diketahui bahwa setiap tahunnya realisasi kinerja pada indikator Jumlah Nilai Investasi selalu memenuhi target, kecuali pada tahun 2015 tidak memenuhi target. Tetapi jika dilihat dari realisasi capaian kinerjanya cenderung menurun setiap tahunnya. LKj BPMP2T

51 3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dibandingkan sampai tahun 2015 dan target jangka menengah sesuai Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.13 Realisasi Kinerja IKU s.d 2015 dan Target Akhir Renstra BPMP2T Indikator Kinerja Realisasi Pertahun Realisasi s.d Tahun 2015 Target Akhir Renstra ( ) % Capaian Jumlah izin prinsip yang diterbitkan ,94% Jumlah nilai investasi. (Milyar Rupiah.) 8.064, , ,77 613, , ,75 749,43% Sumber data: Renstra BPMP2T dan Bidang Pengendalian & Pengembangan Penanaman Modal Dari data di atas dapat disampaikan bahwa realisasi kinerja pada indikator kinerja utama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sampai dengan tahun 2015, dapat disampaikan sebagai berikut: LKj BPMP2T

52 (1). Realisasi kinerja pada indikator Jumlah izin prinsip yang diterbitkan sudah melampaui target jangka menengah dalam dokumen Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak yaitu 69 (enam puluh sembilan) izin dan jumlah izin prinsip yang telah diterbitkan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 adalah 80 (delapan puluh) izin prinsip. (2). Realisasi kinerja pada indikator Jumlah Nilai Investasi sudah melampaui target jangka menengah dalam dokumen Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak yaitu Rp ,00 (tiga triliun seratus lima puluh dua milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) dan jumlah nilai investasi di Kabupaten Siak berdasarkan data LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 adalah Rp ,00 (dua puluh tiga triliun enam ratus dua puluh tujuh milyar tujuh ratus Sembilan puluh juta rupiah). Kedua indikator kinerja utama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sudah melampaui target akhir renstra, walaupun masih ada satu tahun lagi dalam mencapai masa akhir Renstra. Prestasi/penghargaan tingkat propinsi Riau dan Nasional Tahun 2013 s/d 2015 yang diperoleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak yaitu: LKj BPMP2T

53 TAHUN Juara I Riau Investment Award dari BPMPD Provinsi Riau 2. Special Achievement Riau Investment Award Kategori Kebijakan dan Peraturan Daerah Terbaik Untuk mendukung Investasi dari BPMPD Provinsi Riau 3. Nominee Penyelenggara PTSP Bidang Penanaman Modal Kabupaten Terbaik dari BKPM RI 4. Juara I Stand Terbaik Nusa Dua Fiesta Bali TAHUN Nominee Penyelenggara PTSP Bidang Penanaman Modal Kabupaten Terbaik dari BKPM RI 2. Juara III Penyelenggara PTSP Bidang Penanaman Modal Kabupaten Terbaik dari BKPM RI 3. Juara I Stand Terbaik Kabupaten Pada MTQ Nasional di Batam 4. Juara I Stand Terbaik Pada Pameran Yogyakarta 5. Juara I Stand Terbaik Pada Riau Expo 6. Juara II Riau Investment Award dari BPMPD Provinsi Riau 7. KADIN RIAU award kategori "Best Business Climate" 8. Sembilan (9) daerah tujuan investasi kondusif pilihan majalah tempo TAHUN Juara III Stand terbaik Kabupaten pada Pameran APKASI di Jakarta 2. Top 99 Inovasi Pelayanan publik Tahun 2015 dari KEMENPAN-RB 3. KADIN RIAU award kategori "Most supportive leader" LKj BPMP2T

54 4. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 DENGAN STANDAR NASIONAL Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak pada tahun 2015 telah melaksanakan 4 Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Nasional dan capaian kinerja sudah memenuhi target capaian nasional. Keempat indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) tersebut beserta kegiatan yang menunjangnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.14 Pelaksanaan SPM pada BPMP2T Tahun 2015 No Indikator SPM Capaian Nasional Capaian BPMP2T 2015 Realisasi kinerja Kegiatan yang menunjang pelaksanaan Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten. 2. Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal 1 (satu) kali /tahun 2 (dua) kali /tahun 200% Penyelenggaraan Pameran Investasi 100% 100% 100% (1).Pembangunan Pagar, Lapangan Upacara, Taman, Tempat Parkir dan Landscape Kantor dan (2).Pekerjaan Interior Kantor 3 Terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). 100% 100% 100% Pengadaan Komputer, Printer dan kelengkapannya 4 Terselenggaranya sosialisasi 1 (satu) 1 (satu) 100% Monitoring,Evaluasi dan kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha kali/tahun kali/tahun Pelaporan LKj BPMP2T

55 5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI YANG YANG TELAH DILAKUKAN Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pelayanan publik dimana melekat dua fungsi penyelenggaraan yaitu: Sebagai penyelenggara pelayanan perizinan dan non perizinan Sebagai penyelenggara pelayanan di bidang Penanaman Modal Dari fungsi Sebagai penyelenggara pelayanan perizinan dan non perizinan dapat disampaikan bahwa, penerbitan izin prinsip pada tahun 2015 adalah 18 (delapan belas) izin melampaui target yaitu 17 (tujuh belas) izin, sehingga capaian realisasi kinerja sasaran sebesar 105,88%. Keberhasilan itu tidak lepas dari keberhasilan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut. Kedua kegiatan yang dilaksanakan realisasi capaian kinerjanya 100% dan realisasi keuangannya sebesar 83,26% (karena adanya efisiensi dari sisa pembayaran biaya perjalanan dinas dalam daerah dan sisa kontrak). Dan fungsi Sebagai penyelenggara pelayanan di bidang Penanaman Modal dapat disampaikan bahwa naik turunnya realisasi nilai investasi dipengaruhi beberapa faktor antara lain: Kepastian hukum, stabilitas politik dan keamanan serta kebijakan pemerintah. Investasi terdiri dari dua komponen yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Realisasi nilai investasi pada tahun 2015 Rp.613,960 milyar tidak mencapai nilai yang telah ditargetkan yaitu Rp.850,00 milyar sehingga capaian realisasi kinerja sasaran hanya sebesar 72,23%. Jika dilhat dari kegiatan-kegiatan LKj BPMP2T

56 yang mendukung program tersebut. Ketiga kegiatan yang dilaksanakan realisasi capaian kinerjanya 94,74% dan realisasi keuangannya sebesar 83,39% (karena adanya efisiensi dari sisa pembayaran biaya perjalanan dinas dalam daerah dan sisa kontrak) maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Program dan kegiatan yang telah dilakukan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan pencapaian target yang telah ditetapkan, hali ini disebabkan oleh penganggaran pada program tersebut sangat kecil sehingga kegiatannya kurang maksimal dalam pelaksanaannya. 2. Belum rampungnya Peraturan Daerah mengenai Tata Ruang yang harus disahkan sehingga menghambat investasi yang masuk ke Kabupaten Siak. 3. Turunnya nilai investasi disebabkan faktor eksternal. Secara makro dipengaruhi situasi pertumbuhan perekonomian yang melambat, dan secara mikro dapat disampaikan bahwa Investasi di Kabupaten Siak dipengaruhi dua investor besar yang berinvestasi yaitu PT. Indah Kiat Pulp and Paper (PMA) dan PT. Pindodeli (PMDN). Pada tahun 2015 ini kedua Perusahaan tersebut tidak menambah nilai investasinya. Berdasarkan data LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) pada tahun 2015 total penambahan nilai investasi di Kabupaten Siak adalah Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: 1. Penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp ,00 2. Penanaman modal Asing (PMA) US$6,905,500,00 (US$1=Rp ,00, Nilai investasi PMA Rp.86,318,750,000) Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada tabel berikut: LKj BPMP2T

57 Tabel 3.15 Realisasi Jumlah Nilai Investasi PMA dan PMDN Tahun 2012 s.d 2015 INVESTASI/ TAHUN PMDN (Rp.) , , , ,00 PMA (US $) , , , ,00 Estimasi Kurs US Dolar (Rp.) 9.100, , , ,00 PMA (Rp.) , , , ,00 Total (Rp.) , , , ,00 Sumber data: Bidang Pengendalian & Pengembangan Penanaman Modal Selanjutnya dapat pula dilihat pada grafik berikut: Perbandingan Realisasi Investasi PMDN dan PMA (Milyar Rupiah) 6, , , PMDN (milyar rupiah) PMA (milyar rupiah) 2, , LKj BPMP2T

58 Dari grafik dapat dilihat bahwa investasi di kabupaten Siak lebih dominan dipengaruhi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) dari pada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Akibatnya ketika Penanaman Modal Asing (PMA) tidak menambah investasinya maka realisasi jumlah investasi langsung menurun drastis. Hal itulah yang terjadi pada tahu Sedangkan yang mempunyai kewenangan mengenai masalah investasi asing adalah Pemerintah pusat melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), bukan kewenangan Daerah. Alternatif Solusi Yang Telah Dilakukan A. Menyediakan dukungan pengembangan dibidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan; analisis situasi lingkungan eksternal dan internal adalah sebagai berikut : 1. Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal 2. Terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). 3. Terimplementasikannya Sistem Perizinan online and tracking SYSTEM (SPOTS) sebagai inovasi pelayanan publik 4. Terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha 5. Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang unggulan 6. Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten. LKj BPMP2T

59 B. Merencanakan dan mengendalikan pembangunan secara makro di bidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan; 1. Melaksanakan pelatihan bidang dibidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan; 2. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia di dibidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan;dan 3. Menyediakan dukungan fasilitas pengembangan kawasan investasi serta merencanakan kawasan investasi. 6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam analisis ini, kami berupaya menguraikan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, dan misi serta visi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis. Dalam analisis ini perlu pula dijelaskan perkembangan kondisi pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien dan efektif, sesuai dengan kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan fungsi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan serta fungsi penyelenggaraan pelayanan di bidang penanaman modal sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 97 Tahun 2014, perlu didukung dengan sarana dan prasarana kantor yang memadai. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, sekarang telah memiliki gedung kantor yang representatif. Selain sarana dan prasarana, ketersediaan dan kemampuan sumberdaya aparatur juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang telah LKj BPMP2T

60 ditetapkan. Oleh karenanya, aparatur hendaknya mempunyai kemampuan, pengetahuan dan keterampilan serta sikap perilaku yang kondusif. Kondisi Sumber Daya Manusia Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak secara kualitatif sudah baik. Tingkat pendidikan sumber daya aparatur minimal adalah SLTA. Namun demikian, upaya meningkatkan kapasitas pegawai akan tetap terus dikembangkan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Sedang apabila dilihat dari segi kuantitatif, personil Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak masih memerlukan tambahan pegawai untuk menunjang peningkatan kinerja. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak dan Peraturan Bupati Siak Nomor 52 Tahun 2012 tentang Uraian tugas Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak, Eselonisasi pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak terdapat 1 (satu) eselon II-B, 1 (satu) eselon III-A, 5 (lima) eselon III-B dan 13 (tiga belas) eselon IV-A terdiri dari 3 (tiga) Kasubag dan 10 (sepuluh) kasubid. Terdapat 29 orang pegawai, sebanyak 20 orang memegang jabatan struktural, sehinggga pelaksana/fungsional umum hanya berjumlah 9 orang. Kemampuan dan jumlah Sumber Daya Manusia yang ada masih terbatas jika dibandingkan dengan Tupoksi dan Program kerja yang harus di laksanakan. Pada tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu melaksanakan 6 (enam) program terdiri dari 28 (dua puluh delapan) kegiatan, 1 (satu) kegiatan yaitu: Pelaksanaan Warta Promosi Daerah tidak dilaksanakan karena rasionalisasi anggaran. Realisasi Fisik berdasarkan LKj BPMP2T

61 indikator kinerjanya sudah mencapai 100% untuk 24 (dua puluh empat) kegiatan, dan ada 3 (tiga) kegiatan realisasi fisiknya belum 100% yaitu pada kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah (85%), Kunjungan Kerja, Pertemuan dan Peninjauan Lapangan Dalam Daerah (71%) dan Survey Perizinan (82%). Permasalahan yang dihadapi kegiatan Survey Perizinan adalah: Tim tidak turun ke semua kecamatan karena harus disesuaikan dengan izin yang akan diterbitkan, berdasarkan permohonan calon investor. Pada penyusunan kegiatan yang akan datang disusun sesuai kebutuhan. Sedangkan pada kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dan Kunjungan Kerja, Pertemuan dan Peninjauan Lapangan Dalam Daerah Pada penyusunan kegiatan yang akan datang disusun sesuai kebutuhan. 7. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Badan Penanaman Modal dan Pelayanan melaksanakan dua program yang menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai target dari Indikator kinerja utamanya (Kinerja Sasaran) yaitu: 1. Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi 2. Program Peningkatan iklim investasi. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian Perjanjian Kinerja tahun 2015 dapat dilihat dari Pengukuran Tingkat capaian kinerja. Pada program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi telah dilaksanakan dengan baik, dengan capaian kinerja kedua kegiatannya adalah 100% dan Program Peningkatan iklim investasi LKj BPMP2T

62 dengan capaian kinerja ketiga kegiatannya adalah 94,74%. Tetapi jika dilihat dari sisi anggaran yang disediakan untuk kedua program berkurang dari tahun sebelumnya, yaitu Rp. 2,863,580,000 (dua milyar delapan ratus enam puluh tiga juta lima ratus delapan puluh ribu rupiah) pada tahun 2014 menjadi Rp.2,525,647, pada APBD murni dan mengalami rasionalisasi pada APBD-Perubahan berkurang menjadi Rp ,00 (satu milyar empat ratus enam puluh Sembilan juta empat ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah). Tetapi Realisasi keuangan kedua program tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yaitu dari 77.94% pada tahun 2014 menjadi 83,33% pada tahun Namun jika dilihat dari seluruh total anggaran biaya langsung setiap tahunnya anggaran yang diperuntukkan kedua program ini relatif sangat kecil. Di masa yang akan datang akan dilakukan rasionalisasi anggaran, sehingga anggaran untuk kedua program utama yaitu: Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dan program Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi untuk mendapat penganggaran yang lebih besar. Tingkat Capaian Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Tahun 2015 untuk seluruh indikator dapat diilustrasikan dalam tabel berikut: LKj BPMP2T

63 Tabel 3.16 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2015 Program Kegiatan Indikator Kinerja Fisik Realisasi % Ket Penyediaan Jasa Jumlah dan Jenis 2000 lbr 2000 lbr 100 Surat Menyurat perangko materai 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Penyediaan Jasa Komunikasi; Sumber Daya Air dan Listrik Jumlah jasa komunikasi; sumber daya air dan listrik 12 bulan 12 bulan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 5. Penyediaan Alat Tulis Kantor 6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-udangan 9. Penyediaan Makananan dan Minuman 10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 11. Penyediaan Jasa Keamanan Kantor 12. Penyediaan Jasa Administrasi Kantor 13. Kunjungan Kerja, Pertemuan dan Peninjauan Lapangan Dalam Daerah Jumlah kendaraan dinas/operasional yang disediakan jasa pemeliharaan dan perizinan Jumlah tenaga kebersihan kantor Jumlah jenis alat tulis kantor yang disediakan Jumlah jenis barang cetakan dan penggandaan Jumlah dan Jenis Peralatan dan Perlengkapan kantor Jumlah jenis bahan bacaan dan peraturan perundangundangan Jumlah pegawai yang disediakan makanan dan minuman Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Jumlah petugas keamanan kantor Jumlah tenaga administrasi kantor Jumlah Kunjungan Kerja, Pertemuan dan Peninjauan Lapangan di Kecamatan dalam Kabupaten Siak 7 unit 7 unit org 15 org jenis 61 jenis 100 jenis 63 jenis unit 88 unit jenis 5 jenis orang 79 orang kali 34 kali 85 8 orang 8 orang orang 30 orang kali 20 kali 71 LKj BPMP2T

64 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Meubeler Jumlah dan Jenis Mebeleur Kantor yang diadakan 61 unit 161 unit Pengadaan Komputer, Printer dan kelengkapannya 3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor 4. Pembangunan Pagar, Lapangan Upacara, Taman, Tempat Parkir dan Landscape Kantor 5. Penyusunan Sistem Informasi Terhadap layanan Publik 6. Pekerjaan Interior Kantor Jumlah dan Jenis Komputer, Printer dan kelengkapannya yang diadakan Jumlah dan jenis peralatan kantor yang dipelihara secara rutin/berkala Jumlah bangunan yang dibangun Jumlah sistem antrian terhadap pelayanan dan perizinan Jumlah Interior kantor yang dikerjakan 1 unit 1 unit unit 90 unit jenis 5 jenis sistem 1 sistem ruangan 3 ruangan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Bimbingan Manajemen Mutu ISO 9001: Pembinaan kepada Lembaga pelayanan publik Jumlah dokumen Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Jumlah Dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat 1 dok 1 dok dok 1 dok Program peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah Impelementasi dan Kustominasi Informasi Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah Jumlah dan jenis jasa perawatan aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah 8 bulan 8 bulan Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 1. Penyelenggaraan Pameran Investasi 2. Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan Jumlah Penyelenggaraan Pameran Investasi Jumlah Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan Data PMA/PMDN, Data Realisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal di Kabupaten Siak dan Pengawasan Terhadap Izin Usaha yang dikeluarkan; 2 kali 2 kali kali 26 kali 100 LKj BPMP2T

65 6. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 1. Penyusunan dan Pengadaan Prosedur Penanaman Modal (Brosur,Leaflet dan Buku Petunjuk) Jumlah Bahan Promosi Investasi dan Informasi bagi Investor 2. Survey Perizinan Jumlah Survey perizinan 2000 set 2000 set kali 16 kali Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Jumlah Dokumen Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) 1 dok 1 dok 100 Sumber data: DPA Kegiatan dan Evaluasi Renja. Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu melaksanakan 6 (enam) program terdiri dari 28 (dua puluh delapan) kegiatan, 1 (satu) kegiatan yaitu: Pelaksanaan Warta Promosi Daerah tidak dilaksanakan karena rasionalisasi anggaran. Realisasi Fisik berdasarkan indikator kinerjanya sudah mencapai 100% untuk 24 (dua puluh empat) kegiatan, dan ada 3 (tiga) kegiatan realisasi fisiknya belum 100% yaitu pada kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah (85%), Kunjungan Kerja, Pertemuan dan Peninjauan Lapangan Dalam Daerah (71%) dan Survey Perizinan (82%). Permasalahan yang dihadapi kegiatan Survey Perizinan adalah: Tim tidak turun ke semua kecamatan karena harus disesuaikan dengan izin yang akan diterbitkan, berdasarkan permohonan calon investor. Pada penyusunan kegiatan yang akan datang disusun sesuai kebutuhan. Sedangkan pada kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dan Kunjungan Kerja, Pertemuan dan Peninjauan Lapangan Dalam Daerah Pada penyusunan kegiatan yang akan datang disusun sesuai kebutuhan. LKj BPMP2T

66 B. REALISASI ANGGARAN Analisis pencapaian keuangan Tahun 2015 merupakan tingkat pencapaian target masing-masing indikator yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana kerja. Pengukuran pencapaian kinerja keuangan didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja keuangan. Kegiatan-kegiatan, jumlah dana APBD dan pengeluaran dana yang dilaksanakan di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Siak tahun 2015 disajikan pada table berikut. No. Kegiatan Tabel 3.17 Analisis Pencapaian Keuangan Anggaran 2015 Setelah Perubahan Alokasi Biaya (Rp) Realisasi Belanja Daerah , ,00 89,49% % A Belanja Tidak Langsung , , % Belanja Pegawai , , % B Belanja Langsung , ,00 88,47% Belanja Pegawai , ,00 80,95% Belanja Barang/Jasa , ,00 78,47% Belanja Modal , , % Sumber data: DPA, DPPA 2015 dan LRA BPMP2T 2015 Dari tabel di atas, dapat dilihat realisasi belanja tidak langsung dan belanja langsung pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Siak pada Tahun Realisasi keuangan pada belanja tidak langsung yaitu sebesar Rp ,00 (tiga milyar delapan ratus LKj BPMP2T

67 sepuluh juta delapan ratus enam puluh dua ribu empat ratus tujuh puluh lima rupiah) atau mencapai persentase sebesar 92,41%. Realisasi keuangan pada belanja langsung yaitu sebesar Rp ,00 (sepuluh milyar empat ratus delapan puluh satu juta tiga ratus empat ribu empat ratus enam puluh tiga rupiah) atau mencapai persentase sebesar 88,47%, sedangkan realisasi keuangan pada Tahun 2014 yaitu 88.19% terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0.28%. Realisasi keuangan pada belanja langsung belum mencapai 100%, hal ini terjadi karena terjadinya penghematan-penghematan pada belanja tertentu seperti belanja perjananan dinas, belanja pegawai dan sisa kontrak. Realisasi dan anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2015 pada Indikator Kinerja Utama, terdiri dari 2 (dua) program, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.18 Realisasi dan Anggaran Program Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Program Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah izin prinsip yang diterbitkan Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 2,072,100,000 1,761,468, ,960, ,736,454 83,26 Jumlah nilai investasi. (Rp.) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 791,480, ,471, ,527, ,721,400 83,39 Jumlah 2,863,580,000 2,231,939, ,469,487,500 1,224,457, Sumber data: DPPA Kegiatan dan Laporan RFK bulan Desember LKj BPMP2T

68 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa anggaran yang disediakan untuk kedua program berkurang dari tahun sebelumnya, yaitu Rp. 2,863,580,000 (dua milyar delapan ratus enam puluh tiga juta lima ratus delapan puluh ribu rupiah) pada tahun 2014 menjadi Rp ,00 (satu milyar empat ratus enam puluh Sembilan juta empat ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah). Tetapi Realisasi keuangan kedua program tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yaitu dari 77.94% pada tahun 2014 menjadi 83,33% pada tahun Namun jika dilihat dari seluruh total anggaran biaya langsung setiap tahunnya anggaran yang diperuntukkan kedua program ini relatif sangat kecil. Untuk di masa yang akan datang akan dilakukan rasionalisasi anggaran, sehingga anggaran untuk kedua program utama di atas mendapat penganggaran yang lebih besar. LKj BPMP2T

69 BAB IV PENUTUP Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak telah berupaya memberikan Informasi mengenai pencapaian sasaransasaran yang disajikan dari hasil pengukuran kinerja Tahun Dari rencana tingkat capaian (target) yang telah ditetapkan, terdapat satu sasaran strategis dengan 2 (dua) indikator kinerjanya merupakan Indikator Kinerja Utama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, sasaran strategisnya adalah Terciptanya iklim investasi yang kondusif. Tingkat keberhasilannya dapat dilihat melalui capaian kinerja 2 (dua) indikator kinerja utama dapat disampaikan sebagai berikut: (1). Capaian kinerja pada indikator Jumlah izin prinsip yang diterbitkan pada Tahun Anggaran 2015 adalah %, dapat tercapai dengan baik bahkan melampaui target, hal ini ditandai dengan realisasi Izin prinsip yang diterbitkan sebanyak 18 (delapan belas) dibandingkan yang ditargetkan di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebanyak 17 (tujuh belas) izin. (2). Capaian kinerja pada indikator Jumlah nilai investasi pada Tahun Anggaran 2015 adalah 72.23%, tidak dapat tercapai sesuai target dengan realisasi nilai investasi sebesar Rp.613,96 Milyar (enam ratus tiga belas milyar sembilan ratus enam puluh juta rupiah) dibandingkan yang ditargetkan di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebesar Rp.850 Milyar (delapan ratus lima puluh Milyar rupiah). LKj BPMP2T

70 Kegagalan Capaian kinerja pada indikator Jumlah nilai investasi pada Tahun Anggaran 2015 dapat disampaikan hal hal sebagai berikut: 1. Program dan kegiatan yang telah dilakukan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan pencapaian target yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan oleh penganggaran pada program tersebut sangat kecil sehingga kegiatannya kurang maksimal dalam pelaksanaannya. 2. Belum rampungnya Peraturan Daerah mengenai Tata Ruang yang harus disahkan sehingga menghambat investasi yang masuk ke Kabupaten Siak. 3. Turunnya nilai investasi disebabkan faktor eksternal. Secara makro dipengaruhi situasi pertumbuhan perekonomian yang melambat, dan secara mikro dapat disampaikan bahwa Investasi di Kabupaten Siak lebih dominan dipengaruhi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) dari pada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Akibatnya ketika Penanaman Modal Asing (PMA) tidak menambah investasinya maka realisasi jumlah investasi langsung menurun drastis. Dari beberapa hal yang sudah uraikan terhadap capaian tujuan dan sasaran di atas, untuk mengetahui capaian kinerja kegiatan (penyerapan anggaran) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu tahun 2015 sebesar % meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2014 sebesar % terjadi peningkatan sebesar 0.28%. LKj BPMP2T

71 Ada beberapa hal yang sedikit menjadi hambatan dan perlu perbaikan dimasa akan datang sebagai berikut: Kemampuan dan jumlah Sumber Daya Manusia yang ada masih terbatas jika dibandingkan dengan Tupoksi dan Program kerja yang harus di laksanakan. Dimana terdapat 29 orang pegawai, sedangkan berdasarkan struktur organisasi terdapat lima bidang ditambah satu sekretariat. Dengan jumlah jabatan struktural sebanyak 20 orang termasuk pimpinan. Sehinggga pelaksana atau fungsional umum hanya berjumlah 9 (sembilan) orang. Untuk posisi jabatan fungsional saja memerlukan lebih dari itu. Untuk meningkatkan kinerjanya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu akan berupaya melakukan langkah pemecahan masalah diantaranya : 1. Meningkatkan kecermatan dalam perencanaan diikuti dengan pengawasan yang ketat agar program dan kegiatan yang dilaksanakan benar-benar mendukung pencapaian Visi, Misi, tujuan dan sasaran. 2. Meningkatkan disiplin penggunaan anggaran yang mencakup pada ketaatan terhadap ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaannya. 3. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya beserta sarana dan prasarana yang ada. LKj BPMP2T

72 Dari beberapa persoalan tersebut diatas, direkomendasi beberapa hal sebagai berikut : 1. Merencanakan kegiatan harus sesuai dengan sasaran, strategi dan kebijakan. 2. Pelaksanaan kegiatan harus tepat waktu sesuai rencana dan penyelesaian pekerjaan tidak diakhir tahun anggaran. 3. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Demikian Laporan Kinerja (LKj) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2015 ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban instansi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. LKj BPMP2T

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Rencana Kinerja (Renja) BPPTPM Prov.Kep.Babel TA.2016 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Visi BKPM dalam periode 2015-2019 adalah sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN 2.1. Kondisi Umum SKPD 2.1.1 Dasar Hukum Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, dan dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Singkat Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) B PMPT Provinsi Jawa Barat sebagai

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government ) merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

Motto: Senyum Perizinan Page 1

Motto: Senyum Perizinan Page 1 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan issue yang paling mengemukakan dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini sejalan dengan penyelenggaraan otonomi daerah. Atas

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1 Halaman 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang di percayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN

RENCANA STRATEGIS KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN RENCANA STRATEGIS KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN 2016 i DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2 BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU A. Sejarah Singkat. Pada pasal 2 ayat 1 peraturan Menteri Dalam Negeri. Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun 2014 1 PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun2004 Tentang perimbangan keuangan pusat dalam rangka mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung diatur berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, 23 Pebruari 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG, Dr. Drs. H. IDRUS, M.Si. Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Malang, 23 Pebruari 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG, Dr. Drs. H. IDRUS, M.Si. Pembina Utama Madya NIP KATA PENGANTAR Puji syukur patut kiranya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuknya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Kota Malang Tahun

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun BAB I PENDAHULUAN Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan Bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) 14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak Tahun 2016, merupakan wujud dari

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015 PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 205 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 205 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat-nya, atas taufiq, hidayah dan karunia-nya

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA 214-218) BAB 1 : PENDAHULUAN BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 1.1.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

Lebih terperinci

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Alamat : Jalan Raya Ratahan Belang, Komp. SKPD Blok B, Kel. Pasan RATAHAN KODE POS 95695 KEPUTUSAN KEPALA DINAS

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI LAPORAN KINERJA TAHUNAN Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI KATA PENGANTAR Puji syukur patut kiranya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagian Administrasi Pembangunan merupakan satuan organisasi di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Malang. Adapun dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) selain harus

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

Bab I P E N D A H U L U A N

Bab I P E N D A H U L U A N Bab I P E N D A H U L U A N 1.1 Gambaran Umum Dengan diberlakukannya Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR : 900/ /SK/III.08/TB/I/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejalan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah berbentuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG 1.1 LATAR BELAKANG Sekretariat Daerah Jombang merupakan pembantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administrasi

Lebih terperinci

LKj-IP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah / Dinas Koperasi,UKM& Ekraf Kabupaten Kutai Timur TA 2015

LKj-IP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah / Dinas Koperasi,UKM& Ekraf Kabupaten Kutai Timur TA 2015 LKj-IP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah / Dinas Koperasi,UKM& Ekraf Kabupaten Kutai Timur TA 2015 LKj-IP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah / Dinas Koperasi,UKM& Ekraf Kabupaten Kutai Timur TA 2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2016 i KATA PENGANTAR Alhamdulillah, akhirnya Kami

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita Bangsa Bernegara.

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 yang mempunyai tema Memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERJANJIAN KINERJA BAB II PERJANJIAN KINERJA Untuk mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, yang salah satu misinya adalah Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya, sehingga Badan Pendapatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Berpedoman pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013 Halaman : i RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya sesuai dengan

Lebih terperinci

1.1. GAMBARAN UMUM BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI GORONTALO

1.1. GAMBARAN UMUM BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI GORONTALO 1.1. GAMBARAN UMUM BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI GORONTALO 1.1.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Lebih terperinci

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Kata Pengantar Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci